bab vii - dwipurnomoikipbu's blog | just another ... · web view... =a dan y’(0)=b,...
TRANSCRIPT
BAB VI
TRANSFORMASI LAPLACE
Standar Kompetensi
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat
memahami cara menentukan transformasi Laplace dan transformasi Laplace
invers suatu fungsi serta mengaplikasikannya dalam menentukan selesaian
persamaan diferensial tingkat tinggi.
Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa dapat menentukan transformasi Laplace fungsi dengan
menggunakan metode langsung (integral tak wajar)
2. Mahasiswa dapat menentukan transformasi Laplace fungsi dengan
menggunakan metode deret.
3. Mahasiswa dapat menentukan transformasi Laplace invers fungsi dengan
menggunakan metode pecahan parsial.
4. Mahasiswa dapat menentukan transformasi Laplace invers fungsi dengan
menggunakan rumus penguraian Heaviside.
5. Menentukan selesian persamaan diferensial tingkat tinggi dengan
menggunakan aplikasi transformasi Laplace dan transformasi Laplace invres.
Bab III dalam buku ini membahas hal-hal pokok tentang (1) bentuk umum
persamaan diferensial linear, (2) cara menentukan selesaian persamaan diferensial
linear yang meliputi: cara faktor integral, metode Lagrange, mengubah persamaan
diferensial linear menjadi persamaan diferensial eksak, dan persamaan Bernoulli.
6.1 Transformasi Laplace
Definisi
Misalkan suatu fungsi t dan t > 0, maka transformasi Laplace dari F(t)
dinotasikan dengan L{F(t)} yang didefinisikan oleh:
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 151
Karena adalah integral tidak wajar dengan batas atas di tak hingga ( )
maka
Transformasi Laplace dari F(t) dikatakan ada, jika integralnya konvergen untuk
beberapa nilai s, bila tidak demikian maka transformasi Laplace tidak ada.
Selanjutnya bila suatu fungsi dari t dinyatakan dengan huruf besar, misalnya W(t),
G(t), Y(t) dan seterusnya, maka transformasi Laplace dinyatakan dengan huruf
kecil yang bersangkutan sehingga L {W(t)} = w(s), L {G(t)} = g(s), L {Y(t)} =
y(s) dan seterusnya.
Teorema
Jika F(t) adalah fungsi yang kontinu secara sebagian-sebagian dalam setiap
interval 0 N dan eksponensial berorde untuk t > N, maka transformasi
Laplace f(s) ada untuk setiap s >
Berdasarkan definisi di atas, dapat ditentukan transformasi Laplace beberapa
fungsi sederhana.
No.
1. 1
2. t
3. t
4. t
n = 0,1,2,3,….
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 152
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Sebagai pemahaman bagi pembaca, berikut ini diberikan beberapa contoh
transformasi Laplace suatu fungsi.
Tentukan transformasi Laplace fungsi berikut:
1.
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 153
Syarat Cukup Transformasi Laplace Ada
Jika F(t) adalah kontinu secara sebagian-sebagian dalam setiap selang
berhingga 0 dan eksponensial berorde untuk t > N, maka transformasi
Laplacenya f(s) ada untuk semua s > .
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 156
Perlu ditekankan bahwa persyaratan-persyaratan yang dinyatakan adalah cukup
untuk menjamin bahwa transformasi Laplace-nya ada. Akan tetapi transformasi
Laplace dapat ada atau tidak walaupun persyaratan ini tidak dipenuhi.
6.2 Metode Transformasi Laplace
Untuk memudahkan bagi pengguna matematika, terdapat beberapa cara yang
digunakan untuk menentukan transformasi Laplace. Cara tersebut adalah:
a. Metode langsung, berkaitan dengan definisi.
Metode ini berkaitan langsung dengan definisi
Contoh
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 157
b. Metode Deret
Misal F(t) mempunyai uraian deret pangkat yang diberikan oleh
Maka transformasi Laplacenya dapat diperoleh dengan menjumlahkan
transformasi setiap sukunya dalam deret, sehingga:
, syarat ini berlaku jika deretnya konvergen untuk s >
c. Metode Persamaan differensial
Metode ini menyangkut menemukan persaman differensial yang dipenuhi oleh
F(t) dan kemudian menggunakan teorema-teorema di atas.
d. Menurunkan terhadap parameter
e. Aneka ragam metode, misalnya dengan menggunakan teorema-teorema yang
ada.
f. Menggunakan tabel-tabel, melalui penelusuran rumus yang sudah ditetapkan.
6.3 Sifat-sifat Transformasi Laplace
Transformasi Laplace suatu fungsi mempunyai beberapa sifat, sifat-sifat tersebut
antara lain:
a) Sifat linear
Jika c dan c adalah sebarang konstanta, sedangkan dan adalah
fungsi-fungsi dengan transformasi-transformasi Laplace masing-masing
dan , maka:
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 158
4.
Dengan menggunakan sifat linear, tentukan transformasi Laplace fungsí berikut.
1. t
2.
3.
4.
5.
6.
b) Sifat translasi atau pergeseran pertama
Jika
Bukti
Karena , maka
Contoh:
1. Tentukan
Menurut sifat 2 di atas,
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 160
Maka
2. Tentukan
Menurut sifat 2 di atas,
Karena
3. Tentukan
Karena maka menurut sifat translasi pertama
4. Tentukan
Me6nurut sifat linear,
}
Karena
maka menurut sifat translasi
,
dan
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 161
sehingga
L{e
Soal
Tentukan transformasi Laplace fungsi
1)
2)
3)
4)
5)
6)
c. Sifat translasi atau pergeseran kedua
Jika dan
maka
Bukti
Misal u = t-a maka t = u+a dan du = dt, sehingga
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 162
Contoh
Carilah jika
Menurut definisi transformasi Laplace
d. Sifat pengubahan skala
Jika maka
Bukti
Karena
maka
Misal
Menurut definisi
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 163
Contoh:
1. Jika
maka
Soal:
1. Hitunglah jika
2. Jika , carilah
3. Jika carilah
Jawab
Karena maka menurut sifat 4 diperoleh
Sehingga
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 164
Berdasarkan sifat Jika
maka (sifat 2)
Maka
e. Transformasi Laplace dari turunan-turunan
Jika maka
Karena Karena , maka
Jika maka
Bukti
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 165
Dengan cara yang sama diperoleh
Akhirnya dengan menggunakan induksi matematika dapat ditunjukkan bahwa,
jika
maka
Contoh soal
Dengan menggunakan sifat transformasi Laplace dari turunan-turuan,
tunjukkan bahwa
Misal diperoleh
sehingga
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 166
Dengan menggunakan sifat transformasi Laplace dari turunan-turunan
diperoleh
f. Tansformasi Laplace dari integral-integral
Jika maka
Bukti:
Misal maka
Dengan mentransformasikan Laplace pada kedua pihak, diperoleh:
Jadi diperoleh
Contoh
1. Carilah
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 167
Misal
Maka
Sehingga menurut sifat transformasi di atas
2. Buktikan
Bukti:
Misal
dan
Dengan mengambil transformasi Laplace kedua bagian
Menurut teorema harga awal,
Sehingga diperoleh .
Jadi
3. Buktikan
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 168
Bukti:
Misal maka atau
Menurut teorema harga akhir, sehingga c = 0.
Jadi atau
g. Perkalian dengan t
Jika maka
Bukti.
Karena maka menurut aturan Leibnitz untuk menurunkan
dibawah tanda integral, diperoleh:
Jadi
Contoh
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 169
1. Tentukan
Jawab
, maka menurut sifat perkalian dari pangkat t diperoleh
, sehingga
2. Tentukan
Menurut sifat di atas,
h. Sifat pembagian oleh t
Jika maka
Bukti:
Misal maka
Dengan menggunakan definisi transformasi Laplace untuk kedua bagian,
maka diperoleh bentuk atau
Selanjutnya dengan mengintegralkan diperoleh
.
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 170
Jadi
Soal-soal
1) Tentukan transformasi Laplace untuk fungsi yang diberikan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
2) Jika
Carilah
3) Diketahui
1,
10,2)(
tttt
tF
a. carilah
b. carilah
c. apakah berlaku untuk kasus ini
4) Tunjukkan bahwa
5) Tunjukkan bahwa
6) Perlihatkan bahwa
a.
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 171
b.
7) Tunjukkan bahwa:
a.
b. Jika maka
6.4 Transformasi Laplace Invers
Definisi
Jika transformasi Laplace suatu fungsi F(t) adalah f(s), yaitu jika
maka F(t) disebut suatu transformasi Laplace Invers dari f(s). Secara simbolis
ditulis . disebut operator transformasi Laplace invers.
Contoh.
1. Karena maka
2. Karena maka
3. Karena maka
Ketunggalan Transformasi Laplace Invers
Misal N(t) adalah suatu fungsi dan L{N(t)} = 0 maka L{F(t)+N(t)} = L{F(t)}
Dengan demikian dapat diperoleh dua fungsi yang berbeda dengan transformasi
Laplace yang sama.
Contoh
dan
Mengakibatkan
Jika kita menghitung fungsi-fungsi nol, maka terlihat bahwa transformasi Laplace
invers tidak tunggal. Akan tetapi apabila kita tidak dapat memperhitungkan
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 172
fungsi-fungsi nol (yang tidak muncul dalam kasus-kasus fisika) maka ia adalah
tunggal. Hasilnya dinyatakan oleh teorema berikut.
Teorema Lerch
Jika membatasi diri pada fungi-fungsi F(t) yang kontinu secara sebagian-
sebagaian dalam setiap selang berhingga 0 dan eksponensial berorde untuk
t > N, maka inversi transformasi laplace dari f(s) yaitu , adalah
tunggal. Jika tidak ada pernyataan lainnya, maka kita selalu menganggap
ketunggalan di atas.
Berdasarkan definisi di atas, dapat ditentukan transformasi Laplace invers
beberapa fungsi sederhana dibawah ini.
Nomor f(s)
1. 1
2. t
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
6.5 Sifat-sifat transformasi Laplace Invers
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 173
Beberapa sifat penting dari transformasi Laplace invers adalah:
1) Sifat Linear
Misal dan adalah sebarang bilangan konstanta, sedangkan dan
berturut-turut adalah transformasi Laplace dari dan , maka:
Contoh
2) Sifat translasi atau pergeseran pertama
Jika maka
Contoh
maka
3) Sifat translasi atau pergeseran kedua
Jika maka
Contoh
maka
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 174
4) Sifat pengubahan skala
Jika maka
Contoh
Karena maka diperoleh
5) Transformasi Laplace invers dari turunan-turunan
Jika maka
Contoh
Karena dan maka diperoleh
6) Transformasi Laplace invers dari antiturunan-antiturunan
Jika maka
Contoh
Karena maka
diperoleh
7) Sifat perkalian dengan
Jika maka
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 175
Dengan demikian perkalian dengan s berakibat menurunkan F(t) Jika
f(t) , sehingga
dengan adalah fungsi delta Dirac atau
fungsi impuls satuan.
Contoh
arena dan maka
8) Sifat pembagian dengan s
Jika maka
Jadi pembagian dengan s mengakibatkan integral F(t) dari 0 sampai dengan t.
Contoh
Karena maka diperoleh
9) Sifat konvolusi
Jika dan maka
F*G disebut konvolusi atau faltung dari F dan G, dan teoremanya dinamakan
teorema konvolusi atau sifat konvolusi.
Contoh
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 176
Karena dan
maka diperoleh
6.6 Metode Transformasi Laplace Invers
Menentukan transfomasi Laplace dapat dilakukan dengan beberapa cara,
sehingga dalam transformasi Laplace invers terdapat beberapa metode yang dapat
digunakan, antara lain:
1) Metode pecahan parsial
Setiap fungsi rasional , dengan P(s) dan Q(s) fungsi pangkat banyak
(polinom) dan derajat P(s) lebih kecil dari Q(s). Selanjutnya dapat
ditulis jumlah dari fungsi rasional yang mempunyai bentuk
Dengan memperoleh transformasi Laplace invers tiap pecahan parcial maka
dapat ditentukan
Konstanta A, B, C, …… dapat diperoleh dengan menyelesaikan pecahan-
pecahan dan menyamakan pangkat yang sama dari kedua ruas persamaan yang
diperoleh atau dengan menggunakan metode khusus.
Contoh
1. Tentukan
Jawab
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 177
atau A+B = 3 dan 2B-3A = 16 atau 2(3-A)–3A=16 sehingga didapat
A = -2 dan B = 5
2. Tentukan
Jawab
Sehingga
Diperoleh A+B = 0, 2A+3B+C=1, 2A+3C=-1
Atau A = , B = , dan C =
Akhirnya diperoleh
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 178
2) Metode Deret
Jika f(s) mempunyai statu uraian dari kebalikan pangkat dari s yang diberikan
oleh
Maka dibawah persyaratan-persyaratan yang sesuai kita dapat menginversi
suku demi suku untuk memperoleh
Contoh
Tentukan
Jawab
=
Sehingga
+ ...
3) Metode persamaan diferensial
4) Turunan terhadap statu parameter
5) Aneka ragam metode yang menggunakan teorema-teorema
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 179
6) Penggunaan tabel
7) Rumus inversi kompleks
8) Rumus Penguraian Heaviside
Andaikan P(s) dan Q(s) adalah fungsi pangkat banyak (polinom) dan derajat
P(s) lebih kecil dari Q(s). Misal Q(s) mempunyai n akar-akar yang berbeda
yaitu , k= 1, 2, 3, 4, ..., n. Maka
Bukti rumus di atas diuraikan sebagai berikut:
Karena Q(s) adalah polinomial dengan n akar berbeda , , , ... , maka
menurut metode pecahan-pecahan parsial diperoleh
.....(1)
Dengan mengalikan kedua ruas dengan (s- dan mengambil s dengan
menggunakan aturan L’Hospital diperoleh
...
Sehingga (1) dapat ditulis sebagai
dengan demikian
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 180
9) Fungsi Beta
Jika m>0 dan n>0 didefinisikan fungsi beta sebagai
B(m,n) = a dan kita dapat memperlihatkan sifat-sifat:
1.
2.
Soal-soal
1. Tentukan,
a.
b.
c.
d.
e.
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 181
g.
3. Dengan menggunakan rumus penguraian Heaviside, tunjukkan bahwa
a.
b.
c.
d.
6.7 Penggunaan pada Persamaan Diferensial
a) Persamaan Diferensial dengan Koefisien Konstan
Transformasi Laplace dapat digunakan untuk menentukan selesaian suatu
persamaan diferensial dengan koefisien konstan.
Misal ditentukan persamaan diferensial
atau dengan p,q adalah konstanta
dan persamaan tersebut mempunyai syarat awal atau batas Y(0)=A dan Y’(0)=B,
A dan B adalah konstanta yang diberikan.
Selesaian persamaan diferensial yang diketahui dapat ditentukan dengan cara
melakukan transformasi Laplace pada masing-masing persamaan dan selanjutnya
gunakan syarat awal yang diberikan. Akibatnya diperoleh persamaan Aljabar
.
Selesaian yang diperlukan diperoleh dengan menggunakan transformasi
Laplace invers dari y(s). Cara ini dapat diperluas pada persamaan-pers amaan
diferensial tingkat tinggi.
Contoh
Tentukan selesaian persamaan diferencial berikut.
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 183
1) dengan Y(0) = 0 dan Y’(0)=-2
Jawab
Dengan transformasi Laplace masing-masing bagian dari persamaan
diferensial diperoleh
Menurut sifat (5) transformasi Laplace
, sehingga
=
=
Untuk menentukan selesaian, gunakan transformasi Laplace invers
Untuk pemeriksaan jawab di atas
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 184
dan Y(0) = 1, Y’(0)=-2
2) dengan Y(0) = -3 dan Y’(0)=5
Jawab
Dengan transformasi Laplace masing-masing bagian dari persamaan diferencial
diperoleh
Menurut sifat (5) transformasi Laplace
, sehingga
Untuk menentukan selesaian, gunakan transformasi Laplace invers
b) Persamaan Diferensial dengan Koefisien Variabel
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 185
Transformasi Laplace juga dapat digunakan untuk menentukan selesaian
persamaan diferensial dengan koefien variable. Khususnya persamaan diferensial
yang berbentuk sehingga transformasi Laplace diperoleh
Hal ini sesuai dengan sifat transformasi Laplace
Jika maka
Untuk jelasnya perhatikan beberapa contoh berikut
Tentukan selesaian persamaan diferensial
1) dengan Y(0) = 1 dan Y( )= 0
Jawab
Dengan transformasi Laplace pada masing-masing bagian persamaan
diperoleh:
Diperoleh
Karena bila kita dapatkan , sehingga
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 186
Akhirnya didapat , hal ini memenuhi Y( =0
2) , dengan Y(0) = 1 dan Y’(0) = 2
Jawab
Dengan transformasi Laplace pada masing-masing bagian persamaan
diperoleh:
s
ysyysys 1')'(22
ssyssy 12)1(' 2
Persamaan di atas merupakan persamaan difererensial liner tingkat satu
derajat satu dan dapat diubah menjadi:
Faktor integral persamaan di atas adal
Maka
Sehingga
Akhirnya diperoleh
Soal-soal
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 187
Tentukan selesaian persamaan diferensial berikut:
1) dengan Y(0) = 0 dan Y’(0) = 1
2) dengan Y(0) = 1 dan Y’(0) = 2
3) dengan Y(0) = 5 dan Y( ) = 0
4) dengan Y(0) = 3 dan Y’(0) = 0
5) dengan Y(0)=0 dan Y’(0)=7
6) dengan Y(0) = 0 dan Y’(0)=-1
6.8 Persamaan Diferensial Simultan
Pada bab sebelumnya telah dibahas tentang menentukas selesaian persamaan
diferensial dengan rmenggunakan transformasi Laplace dan transformasi Laplace
invrers. Selanjutnya transformasi Laplace dan transformasi Laplace invers dapat
dipergunakan untuk menentukan dua atau lebih persamaan diferensial biasa
simultan. Metode yang digunakan tidak berbeda dengan penjelasan sebelumnya.
Persamaan diferensial simultan adalah persamaan diferensial yang secara
bersama-sama sebagai unsur yang tidak dapat dipisahkan dan didalamnya terdapat
turunan-turunan atau diferensial dari suatu fungsi yang belum diketahui. Di dalam
persamaan difersial simultan diberikan syarat awal yang tertentu dan diketahui
nilainya pada variabel yang saling bergantung.
Berikut ini diberikan beberapa contoh persamaan diferensial simultan.
1.
2.
3.
Cara menentukan selesaiannya adalah dengan mengambil transformasi
Laplace pada masing-masing bagian persamaan diferensial , selanjutnya gunakan
metode substitusi atau eliminasi variabel persamaan dan dari proses eliminasi atau
substitusi akhirnya gunakan transformasi Laplace invers pada persamaan yang
diperoleh.
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 188
Contoh
Tentukan selesaian persamaan diferensial simultan berikut ini
1)
Jawab
Gunakan transformasi Laplace pada masing masing persamaan, dengan menggu
gunakan sifat transformasi Laplace sehingga diperoleh:
atau
Dengan metode eliminasi terhadap variabel x diperoleh:
Analog, untuk variabel y
Sehingga
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 189
Atau
dan merupakan selesaian persamaan diferensial
simultan
2)
Jawab
Gunakan transformasi Laplace pada masing masing persamaan, dengan menggu
gunakan sifat transformasi Laplace sehingga diperoleh:
atau
atau
Atau
Dengan metode eliminasi terhadap variabel x diperoleh:
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 190
Analog, untuk variabel y
Sehingga
merupakan selesaian persamaan diferensial simultan
Soal-soal
Tentukan selesaian persamaan diferensial simultan berikut ini:
1)
2)
3)
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 191
4)
5)
Topik-topik pada bab VI dilaksanakan selama 3 x tatap muka masing-
masing tatap muka 150 menit (3 SKS).
Berdasarkan hasil penilaian tugas-tugas yang diberikan oleh peneliti
kepada mahasiswa diperoleh kriteria ketuntasan pembelajaran sebagai berikut:
Nomor Kriteria Ketuntasan Jumlah Peserta Persentase (%)
1 Sangat Memuaskan (A) 7 10,61
2 Memuaskan (B) 32 48,48
3 Cukup (C) 21 31,82
4 Kurang (D) 2 3,03
5 Sangat Kurang (E) 4 6,06
Jumlah 66 100
Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 192