bab vihb

Upload: ga-jne

Post on 18-Oct-2015

81 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

hbhedbhgdbghdbhgdbghd bhd bh ghd hb hd ghd bdgh cdg vdgh g fdg hg db dgh fcgd cgd cgd cgd cgd cgd cgd cgd cgdv dv cvdc vcg b cxb cbc dv cdgc dv cxb cxbc xb cxb cxb cbx cxbc xbcchdcvdhc vgdcvxhgcbxhcbxhcb cgddc d

TRANSCRIPT

BAB VIRHIZOMA

6.1 Dasar Teori Rimpang atau Rhizoma sesungguhnya adalah batang beserta daunnya yang terdapat di dalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh secara horizontal (mendatar), dan dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul di atas tanah dan dapat tumbuh menjadi individu baru. Jika tunas di ujung rhizoma dan ketiak tumbuh menjadi tanaman baru, tanaman tersebut tetap bergabung dengan tanaman induknya sehingga membentuk rumpun.Rimpang merupakan organ modifikasi batang bukan akar dengan ciri sebagai berikut:1. berdaun, tetapi daun melekat pada buku, telah menjelma menjadi sisik-sisik yang tipis seperti selaput dan tidak hijau. 2. Mempunyai kuncup-kuncup 3. Tumbuhnya tidak ke pusat bumi atau air, kadang ke atas dan muncul ke tanah4. beruas-ruas, berbuku-buku.Rimpang disamping sebagai alat perkembangbiiakan atau reproduksi yaitu secara vegetatif. Jika bagian-bagian rhizome dipotong-potong maka akan tumbuh individu baru, hal ini dikarenakan adanya kuncup pada rhizome tersebut. Selain itu juga rhizoma merupakan tempat penimbunan cadangan makanan yang akan dimanfaatkan oleh organisme lain. Contohnya antara lain pada tasbih (Canna edulis Ker) , kerut (Maranta arundinacea L.), jahe (Zingiber sp.), dan kunyit (Curcuma sp.).6.2 Alat dan BahanAlat :Bahan :a. Mikroskopa. Rimpang Temulawakb. Alkoholb. Rimpang Jahec. Klorahidratc. Rimpang Kunyitd. Obyek Glassd. Rimpang Legkuase. Deg Glasse. Rimpang Kencurf. Pipet tetesg. Tissue

6.3 Deskripsi Objek yang diamati

1. Rimpang temulawak

NamaLokal :Temulawak, Temu putih (Indonesia), Temulawak (Jawa); Koneng Gede (Sunda), Temulabak (Madura).Komposisi :KANDUNGAN KIMIA TEMULAWAK : Daging buah

Morfologi (rimpang) temulawak mempunyai beberapa kandungan senyawa kimia antara lain berupa fellandrean dan turmerol atau yang sering disebut minyak menguap. Kemudian minyak atsiri, kamfer, glukosida, foluymetik karbinol.Dan kurkumin yang terdapat pada rimpang tumbuhan ini bermanfaat sebagai acnevulgaris, disamping sebagai anti inflamasi (anti radang) dan anti hepototoksik (anti keracunan empedu).Penyakit Yang Dapat Diobati :Sakit limpa, Sakit ginjal, Sakit pinggang, Asma, Sakit kepala; Masuk angin, Maag, Sakit perut, Produksi ASI, Nafsu makan; Sembelit, Sakit cangkrang, Cacar air, Sariawan, Jerawat.Asal Usul TemulawakTemulawak merupakan tanaman asli Indonesia dan termasuk salah satu jenis tanaman rimpang yang paling banyak digunakan sebagai bahan baku obat tradisional. Selain itu Temulawak merupakan sumber bahan pangan, pewarna makanan, bahan baku industri (seperti kosmetika ), maupun dibuat makanan atau minuman segar. Temulawak telah banyak dibudidayakan dan banyak ditanam di pekarangan, juga sering ditemukan tumbuh liar di hutan jati dan padang alang alang.Umumnya, bagian yang digunakan dari tanaman ini ialah rimpangnya, karena mengandung beberapa senyawa kimia, antara lain minyak atsiri xanthorrhizol, fellandrean dan turmerol, kamfer, glukosida, foluymetik karbinol, kurkuminoid dan kurkumin. Kurkumin diketahui sebagai antioksidan dan juga bermanfaat dalam melindungi hati dari racun.Panen dan Pasca Panen TemulawakCiri dan Umur Panen Temulawak Rimpang dipanen dari tanaman yang telah berumur 9-10 bulan. Tanaman yang siap panen memiliki daun-daun dan bagian tanaman yang telah menguning dan mengering, memiliki rimpang besar dan berwarna kuning kecoklatan.Cara Panen TemulawakTanah disekitar rumpun digali dan rumpun diangkat bersama akar dan rimpangnya.Periode Panen TemulawakPanen dilakukan pada akhir masa pertumbuhan tanaman yaitu pada musim kemarau. Saat panen biasanya ditandai dengan mengeringnya bagian atas tanah. Namun demikian apabila tidak sempat dipanen pada musim kemarau tahun pertama ini sebaiknya dilakukan pada musim kemarau tahun berikutnya. Pemanenan pada musim hujan menyebabkan rusaknya rimpang dan menurunkan kualitas rimpang sehubungan dengan rendahnya bahan aktif karena lebih banyak kadar airnya.

Cara pembuatan Cara Pengolahan Temulawak menjadi Simplisia Temulawak dapat dilakukan dengan cara : menyortasi rimpang temulawak, pencucian, perajangan, penjemuran dengan ditutup kain hitam. Pembuatan tepung temulawak dilakukan dengan cara menyortasi rimpang yang telah berumur 9 bulan, pencucian, pengupasan kulit ari, penyawutan, penjemuran dengan ditutup kain hitam, penggilingan, pengayaan dan pengemasan. Selain itu pembuatan tepung dapat pula dilakukan tanpa pengupasan kulit ari, namun hasil tepung tampak gelap dan kurang bersih. Rendemen pada saat menjadi sawut kering dengan cara pengupasan kulit ari berkisar 19,4%, sedangkan tanpa pengupasan kulit ari sekitar 10,9%. Tepung temulawak mengandung kadar air 16,94%, Protein 8,12%, Lemak 3,73%, Vitamin E 1,64% dan Curcumin 1.41%. Pembuatan Cookis Temulawak dapat dilakukan dengan cara mencampur margarine dan gula halus, ditambahkan kuning telor dan diaduk, adonan ditambahkan tepung terigu, susu/tepung/ekstrak temulawak. Adonan diuleni hingga kalis dan dicetak sesuai selera selanjutnya dipanggang dengan oven dengan suhu 100-1500C selama 1-1,5 jam. Permen Putih Telor (SCJUMPJES) merupakan salah satu makanan ringan yang dapat meminimalkan rasa khas temulawak. Cara pembuatan dilakukan dengan dua cara yaitu pertama dengan pembuatan ekstrak temulawak dan yang kedua pembuatan scjumpjes.

2. Rimpang Jahe

Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunanizingiberi, dari Bahasa Sanskerta, singaberi.Asal-UsulJahe diperkirakan berasal dari India. Namun ada pula yang mempercayai jahe berasal dari Republik Rakyat Cina Selatan. Dari India, jahe dibawa sebagai rempah perdagangan hingga Asia Tenggara, Tiongkok, Jepang, hingga Timur Tengah. Kemudian pada zaman kolonialisme, jahe yang bisa memberikan rasa hangat dan pedas pada makanan segera menjadi komoditas yang populer di Eropa.Ciri morfologisBatang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm. Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau menyengat. Daun menyirip dengan panjang 15 hingga 23 mm dan panjang 8 hingga 15 mm. Tangkai daun berbulu halus.

C. AnatomiJaringan ini mempunyai ciri serabut, pembuluh kayu dan berkas pembuluh. Yaitu butir pati serabut parenkim dengan sel sekresi, berkas pembuluh memiliki serabut pembuluh kayu dan berkas pembuluh.

Pengolahan dan pemasaranRimpang jahe, terutama yang dipanen pada umur yang masih muda tidak bertahan lama disimpan di gudang. Untuk itu diperlukan pengolahan secepatnya agar tetap layak dikonsumsi. Untuk mendapatkan rimpang jahe yang berkualitas, jahe dipanen pada umur tidak terlalu muda juga tidak terlalu tua. Cara panen dan pasca panen1. Ciri & Umur Panen Jahe: Pemanenan dilakukan tergantung dari penggunaan jahe itu sendiri. Bila kebutuhan utk bumbu penyedap masakan, maka tanaman jahe sudah bisa ditanam pada umur kurang lebih 4 bulan dengan cara mematahkan sebagian rimpang & sisanya dibiarkan sampai tua. Apabila jahe utk dipasarkan maka jahe dipanen setelah cukup tua. Umur tanaman jahe yg sudah bisa dipanen antara 10-12 bulan, dengan ciri-ciri warna daun berubah dari hijau menjadi kuning & batang semua mengering. Misal tanaman jahe gajah akan mengering pada umur 8 bulan & akan berlangsung selama 15 hari atau lebih.2. Cara Panen : Cara panen yg baik, tanah dibongkar dengan hati-hati menggunakan alat garpu atau cangkul, diusahakan jangan sampai rimpang jahe terluka. Selanjutnya tanah & kotoran lainnya yg menempel pada rimpang dibersihkan & bila perlu dicuci. Sesudah itu jahe dijemur di atas papan atau daun pisang kira-kira selama 1 minggu. Tempat penyimpanan harus terbuka, tidak lembab & penumpukannya jangan terlalu tinggi melainkan agak disebar. 3. Periode Panen. : Waktu panen sebaiknya dilakukan sebelum musim hujan, yaitu diantara bulan Juni Agustus. Saat panen biasanya ditandai dengan mengeringnya bagian atas tanah. Namun demikian apabila tidak sempat dipanen pada musim kemarau tahun pertama ini sebaiknya dilakukan pada musim kemarau tahun berikutnya. Pemanenan pada musim hujan menyebabkan rusaknya rimpang & menurunkan kualitas rimpang sehubungan dengan rendahnya bahan aktif karena lebih banyak kadar airnya.4. Perkiraan Hasil Panen : Produksi rimpang segar utk klon jahe gajah berkisar antara 15-25 ton/hektar, sedangkan utk klon jahe emprit atau jahe cara pembuatan simplisia jahe1. Proses pembuatan simplisia pada prinsipnya meliputi tahap-tahap pencucian, pengecilan ukuran dan pengeringan. Pada tahap awal, rimpang dicuci (kadar air diperkirakan sekitar 85 90%), diiris-iris dengan ketebalan 7 8 mm. Setelah dijemur atau kering ketebalan akan menjadi 5 6 mm dengan kehilangan berat sekitar 60 70% (kadar air sekitar 7 12%). Pada waktu penjemuran, dijaga agar bahan jangan sampai menumpuk. Sedangkan untuk alas penjemuran digunakan anyaman bambu, lantai penjemur atau tikar. Tetapi penjemuran langsung dengan matahari seringkali menyebabkan bahan mudah tercemar dan keadaan cuaca yang tidak menentu akan menyebabkan pembusukan. 2. Untuk mendapatkan simplisia dengan tekstur yang menarik, sebelum diiris, jahe dapat direbus atau digodok beberapa menit sampai terjadi proses gelatinisasi. Kemudian baru diiris dan dijemur. Ada beberapa cara pengeringan jahe dalam pembuatan simplisia di antaranya: 3. Menggunakan cahaya matahari langsung. 4. Cara ini sederhana dan hanya memerlukan lantai jemur, yang umum digunakan adalah lantai penjemuran dari semen dan rak penjemuran dari kayu. Rimpang jahe yang akan dijemur di sebar secara merata dan pada saat tertentu dibalik agar panas merata dan rimpang tidak retak. 5. Alat pengering energi surya Alat ini menggunakan energi sinar matahari sebagai sumber panas dengan tambahan energi lain seperti listrik atau bahan bakar. Cara ini memanfaatkan sirkulasi udara untuk memindahkan panas. Besarnya energi panas dengan yang berpindah menentukan efektifitas dari alat ini. Sedangkan besarnya energi panas yang diserap tergantung pada keadaan dan struktur permukaan alat. Disamping cara pengeringan kedua tersebut diatas ada juga cara pengeringan menggunakan oven. Berikut salah satu contoh alat pengering energi surya.

D. Khasiat a. karminatif (peluruh kentut)b. antimuntahc. pereda kejang, d. Anti pengerasan pembuluh darah,e. peluruh keringat,f. antiinflamasi, antimikroba dan parasitE. Kandungan kimiaa. Minyak atsirib. Kurkuminoidc. Hidroksi triptamind. Norepinerum

2. Rimpang Kunyit

Kunyit (Curcuma domestica Vahl.) atau lebih dikenal sebagai kunir oleh masyarakat Jawa dan koneng dalam bahasa Sunda adalah tanaman obat yang berasal dari Asia. Tanaman dari famili Zingiberaceae ini tumbuh amat baik di Indonesia dan mudah didapati di pasaran. Bagian utama dari kunyit yang memiliki khasiat obat adalah rimpangnya yang berada di dalam tanah.A. MorfologiKuning pada bagian dalam , coklat pada bagian luar bentuknya bulat agak lonjong ringan, warna kuning hingga kecoklatan bentuk hampir bundar sampai bulat panjang. B. Antomi Adanya parenkim gumpala sel dan rambut penutup,yang memiliki pembuluh kayu, parenkim dan butir pati.C. Cara PanenPanen kunyit dilakukan dimusim kemarau karena pada saat itu sari/zat yang terkandung didalamnya mengumpul. Selain itu kandungan air dalam rimpang sudah sedikit sehingga memudahkan proses pengeringannya.D. Cara pengeringanPengeringan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan sinar matahari atau alat pemanas/oven. pengeringan rimpang dilakukan selama 3 - 5 hari, atau setelah kadar airnya dibawah 8%. pengeringan dengan sinar matahari dilakukan diatas tikar atau rangka pengering, pastikan rimpang tidak saling menumpuk. Selama pengeringan harus dibolak-balik kira-kira setiap 4 jam sekali agar pengeringan merata. Lindungi rimpang tersebut dari air, udara yang lembab dan dari bahan-bahan disekitarnya yang bisa mengkontaminasi.Pengeringan di dalam oven dilakukan pada suhu 50oC - 60oC. Rimpang yang akan dikeringkan ditaruh di atas tray oven dan pastikan bahwa rimpang tidak saling menumpuk. Setelah pengeringan, timbang jumlah rimpang yang dihasilkan

E. Kandungan kimiaa. Amylumb. Minyak atsiric. Seldosa Khasiat kunyit1. Sebagai antimikroba, antiradang, dan antivirus.2. Kunyit berpotensi dalam pengobatan kanker. 3. Efek farmakologis kunyit dapat melancarkan darah dan haid serta mengurangi rasa nyeri dan lelah datang bulan.4. Sebagai antikoagulan alami.5. Kunyit dapat menurunkan tekanan darah, mengobati diare, sakit lambung, asma, usus buntu, dan rematik.6. Dengan sifat analgesik dan antiinflamasinya, kunyit dapat mengobati artritis dan rheumatoid artritis.7. Penyakit pikun dapat diperlambat dengan sering mengonsumsi kunyit dalam makanan.

3. Rimpang Lengkuas

Lengkuas atau laos (Alpinia galanga) merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang bisa hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendahA. MorfologiLengkuas adalah terna tegak yang tingginya 2 m atau lebih. Batangnya yang muda keluar sebagai tunas dari pangkal batang tua. Seluruh batangnya ditutupi pelepah daun.Batangnya ini bertipe batang semu.Daunnya tunggal, bertangkai pendek, berbentuk daun lanset memanjang, ujungnya runcing, pangkalnya tumpul, dan tepinya rata. Ukurannya daunnya adalah: 25-50 cm 7-15 cm. Pelepah daunnya berukuran 15-30 cm, beralur, dan berwarna hijau. Perbungaannya majemuk dalam tandan yang bertangkai panjang, tegak, dan berkumpul di ujung tangkai.B. AnatomiEpidermis terdiri dari satu lapis sel kecik agak pipih, dinding berwarna kuning kecoklatan, kutikula jelas. Jaringan kortek luar terdiri dari parenkim besar dan dinding sel tipis tak berwarna.Manfaat dan Khasiat Lengkuas Bagi Tubuh Sebagai anti-tumor. Sebagai anti-radang karena mengandung karioferida, galangin, galangin-3-metil eter dan lain-lain. Diketahui mengandung zat anti-inflamasi sehingga sangat bermanfaat mengobati penyakit arthritis dan juga rheumatoid arthritis. Mampu memulihkan rasa kurang nyaman di perut sebagai akibat peradangan ataupun bisul. Meredakan penderita mabuk laut. Menangkal radikal bebas sebab lengkuas mengandung senyawa anti-oksidan. Melancarkan peredaran aliran darah. Meredakan diare, cukup kunyah beberapa potong lengkuas. Menjaga stamina juga kesehatan. Menambah nafsu makan. PanenWaktu panen simplisis rimpang lengkuas di tandai dengan berakhirnya pertumbuhan vegetative seperti daun menunjukkan gejala kelayuan secara fisiologis. Pada keadaan ini rimpang telah berukuran optimal dan umur di lahan 10-12 bulan untuk lengkuas. Pemanenan dilakuakn dengan cara membongkar rimpang dengan garpu atau cagkul secara hati-hati agar tidak terluka atau rusak. Tanah yang menempel pada rimpang di bersihkan dengan cara di pukul pelan-pelan sehingga tanah terlepas. Pasca panen1. PencucianRimpang yang telah di hilangkan batang, daun dan akarnya tersebut kemudian di bawa ke tempat pencucian. Rimpang direndam di dalam bak pencucian selama 2-3 jam. Selanjutnya rimpang di cuci sambil disortasi. Setelah bersih, rimpang segera di tiriskan dalam rak-rak peniris selama satu hari. Penirisan sebaiknya di lakukan dalam ruangan atau ditempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.2. PerajanganPerajangan untuk mempermudah pengeringan rimpang lengkuas. Jika lengkuas hendak dikonsumsi dalam keadaan segar maka perajangan tidak perlu di lakukan. Dan rimpang dapat segera di manfaatkan setelah di cuci dan ditiriskan.Perajangan dapat menggunakan mesin atau perajang manual. Arah irisan melintng agar sel-sel yang mengandung minyak atsiri tidak pecah. Dan kadarnya tidak menmurun akibat penguapan. Tebal irisan rimpang antara 4-6 mm.Untuk mendapatkan warna dan kualitas lengkus yang bagus, setelah perajangan rimpang lengkuas diuapi dengan uap panas atau di celup dalam air mendidih selama 1 jam sebelum dikeringkan.3. PengeringanPengeringan rimpang lengkuas dapat menggunakan matahari langsung, alat pengering beretenaga sinar matahari, di angin-anginkan, atau memakai mesin pengeringan. Dengan matahari langsungPengeringan dilakukan di tempat cahaya matahari langsung. Sistem ini menggunakan waktu yang agak lama tergantung intensitas dan lama penyinaran. Penmgeringan dengan alat berenergi cahaya matahari.Masih tergantung pada intensitas cahaya dan lama penyinaran, tetapi waktunya relative lebih singkat. Untuk itu, bahan di hamparkan di atas rak pengering.4. PengemasanSetelah rimpang mencapai derajat kekeringan yang di inginkan, selanjutnya dapat segera di kemas untuk menghindari penyerapan kembali uap air oleh rimpang. Pengemasan dilakukan dengan hati-hati agar rimpang tidak hancur. Simplisia segera di simpan atau diangkut ke pasar.

5. Rimpang Kencur

Kencur (Kaempferia galanga L.) adalah salah satu jenis empon-empon/tanaman obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Rimpang atau rizoma tanaman ini mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang dimanfaatkan sebagai stimulan. A. MorfologiDaging buah berwarna putih dan kulit luarnya berwarna coklat, jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar dengan susunan berhadapan. Bunganya tersusun setengah duduk dengan mahkota bunga berjumlah antara 4 sampai 12 buah, bibir bunga berwarna lembayung dengan warna putih lebih dominan.kencur kering[4] biasanya lebih diawet.

AnatomiJaringan pembuluh kayu dengan penebalan spiral, butir pati, parenkim dan sel minyak

Komposisi kimia pati (4,14%), mineral (13,73%), minyak-minyak atsiri (0,02%), berupa sineol, asam metil kanil dan penta dekaan, asam sinamat, etil ester, borneol, kamphene, paraeumarin, asam anisat, panen dan pasca panen1. Umur Mulai dapat dipanen umur 6-8 bulan, dan dapat ditunda sampai musim berikutnya karena tidak akan ada efek buruk terhadap rimpang namun jika ditunda sampai musim berikutnya lagi kemungkinan rimpang akan membusuk dan kadar patinya menurun. Panen sebaiknya dilakukan dalam waktu yang singkat. Biasanya bila setelah cukup panen ditandai dengan daun menguning dan akhirnya gugur.2. Cara Panen Membongkar seluruh rimpang dengan cangkul, garpu atau alat lainnya. Mematahkan atau memotong rimpang bagian pinggir, sisa yang tertinggal dibiarkan tumbuh untuk musim tanam berikutnya.3. Pasca panen a. Pengumpulan Bahan BakuRimpang kencur yang telah dipanen,dikumpulkan untuk dijadikan bahan baku simplisaia.b. Penyortiran Basah dan PencucianSortasi pada bahan segar dilakukan untuk memisahkan rimpang dari kotoran berupa tanah, sisa tanaman, dan gulma. Setelah selesai, timbang jumlah bahan hasil penyortiran dan tempatkan dalam wadah plastik untuk pencucian. Pencucian dilakukan dengan air bersih, jika perlu disemprot dengan air bertekanan tinggi. Perajanganrimpang dilakukan melintang dengan ketebalan kira-kira 5 mm 7 mm. PengeringanPengeringan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan sinar matahari atau alat pemanas/oven. pengeringan rimpang dilakukan selama 3 5 hari, Penyortiran KeringSelanjutnya lakukan sortasi kering pada bahan yang telah dikeringkan dengan cara memisahkan bahan-bahan dari benda-benda asing seperti kerikil, tanah atau kotoran-kotoran lain. Timbang jumlah rimpang hasil penyortiran ini (untuk menghitung rendemennya).c. PengemasanSetelah bersih, rimpang yang kering dikumpulkan dalam wadah kantong plastik atau karung yang bersih dan kedap udara (belum pernah dipakai sebelumnya). d. PenyimpananKondisi gudang harus dijaga agar tidak lembab dan suhu tidak melebihi 30oC dan gudang harus memiliki ventilasi baik dan lancar, tidak bocor, terhindar dari kontaminasi bahan lain yang menurunkan kualitas bahan yang bersangkutan, memiliki penerangan yang cukup (hindari dari sinar matahari langsung), serta bersih dan terbebas dari hama gudang.

6.4 Hasil PengamatanPengamatan ke: 21Nama Objek Pengamatan: Rimpang Temulawak Nama simplisia: Xanthorriza rhizoma Tanaman asal: Curucuma xanthorriza Divisi:magnoliophyta Sub divisi:Spermathopita Kelas:liliopsida Ordo:zingiberales Family:zingiberaceae Genus:curcumae Spesies:curcuma xanthorriza Kandungan:minyak atsiri, kurkumaninoid Khasiat:menambah pengeluaran empedu

Makroskopis:keping tipis, berbentuk bundar atau jorong, keras, rapuh. Tengahnya berukuran 2-6 cm. Tebal 2-5 cm. Permukaan berkerut, warna cokelat agak kekunig-kuningan bidang irisan bewarna cokelat kuning buram melengkung, tidak beraturan dan tidak rata Mikroskopis:epidermis bergabus, terdapat rambut kerucut bersel satu, epidermis agak menggabus, dibawahnya ada periderm, korteks, dan silinder pusat parenkimatik, terdiri dari sel parenkim berisi butir patiMateria Medika Indonesia (hal 67-69)

Gambar literatur: Materia Medika Indonesia (hal 67-69)

GAMBAR HASIL PENGAMATANPerbesaran : 10 X 40

Keterangan gambar no 6.Rambut Penutup.

keterangan gambar no 3.Serabau dengan slerenkim

Keterangan gambar no 5.Butir pati diperbasar.

Pengamatan ke: 22Nama Objek Pengamatan: Rimpang Jahe Nama simplisia:zingiberis rhizom Tanaman asal:zingiberis offienale Divisi:magnoliophyta Sub divisi:spermathopita Kelas:liliopsida Ordo:zingiberales Family:zingiberaceae Genus:zingiberis Spesies:zingiberis offienale Kandungan:minyak atsiri,kurkuminoid Khasiat:menurunkan tekanan darah dan pencernaan

Makroskopis: warna kuning pucat pada bagian dalam berserat, coklat pucat pada bagian luar, bentuknya bulat agak lonjong. Mikroskopis:mempunyai ciri serabut pembuluh kayu dan berkas pembuluh butir pati. Serabut parenkim dengan sel ekskresi, berkas pembuluh, memiliki serabut, pembuluh kayundan berkas pembuluh. Materia Medika Indonesia (hal 119-120)

Gambar literatur: Materia Medika Indonesia (hal 119-120)

GAMBAR HASIL PENGAMATANPerbesaran : 10 X 40

Keterangan gambar no. 1 Parenkim dengan sel sekresi

Keterangan gamabr no 2.Butir pati

keterangan gambar no 3.serabut

Pengamatan ke: 23Nama Objek Pengamatan: Rimpang Kunyit Nama simplisia:curcuma domestica rhizom Tanaman asal:curcuma domestica L Divisi:magnoliophyta Sub divisi:spermathopita Kelas:liliopsida Ordo:zingiberales Family:zingiberaceae Genus:curcumae Spesies:curcuma domestica Kandungan:minyak atsiri, amylum, selulosa Khasiat:antidiare, karminativa

Makroskopis:kuning pada bagian dalam, agak pucat pada bagian luar, bentuknya bulat agak lonjong, ringan, rapuh, warna jingga kecoklatan bentuk hampir bundar bulat panjang. Mikroskopis:ada parenkim, gumpalan sel dan rambut penutup, anatomi yang diamati pembuluh kayu, parenkim, dan butir pati.satu lapis sel bentuk pipih poligonal, dinding sel menggabus, rambut penutup kerucut panjang 250-890 mm.Literatur: Materia Medika Indonesia (hal 50)

Gambar literatur: Gambar Literatur : Materia Medika Indonesia (hal 51)

GAMBAR HASIL PENGAMATANPerbesaran : 10 X 40

Keterangan gamabar no 3.Rambut penutup.

Keterangan gambar no 3.Rambut penutup

Keterangan gambar no 6.Pembuluh dengan kayu.

Pengamatan ke: 24Nama Objek Pengamatan: Rimpang Lengkuas Nama simplisia:languatis rhizom Tanaman asal:languatis gelanga L Divisi:magnoliophyta Sub divisi:spermathopita Kelas:liliopsida Ordo:zingiberales Family:zingiberaceae Genus:alpinia Spesies:alpinia gelanga Kandungan:minyak atsiri, fenol, terpenoid Khasiat:rematik, menambahan nafsu makan

Makroskopis:potongan 4-6 cm, tebal 1-2 cm, kadang-kadang bercabang, ujung bengkok karena permukaan coklat kemerahan, bentuk daun jelas bekas patahan berserat, butir-butir kasar warna cokelat Mikroskopis:epidermis terdiri dari selapis sel, agak pipih, dinding bewarna kecokelatan, kutikula jelas, korteks parenkimatik. Jaringan korteks pada bagian luar beberapa sel dengan dinding tipis, sel parenkim besar, dinding sel tipis tidak bewarna. Materia Medika Indonesia (hal 51)

Gambar literatur: Materia Medika Indonesia (hal 52)

GAMBAR HASIL PENGAMATANPerbesaran : 10 X 40

Keterangan gambar no 1.Epidermis dan korteks bagian luar.

no 2.Parenkim dengan sel idioblas

Keterangan gambar no 6.Jaringan dengan berkas pembuluh.

Pengamatan ke: 25Nama Objek Pengamatan: Rimpang Kencur Nama simplisia:koemfhelae rhizom Tanaman asal:koemfhelae galanga Divisi:magnoliophyta Sub divisi:spermathopita Kelas:liliopsida Ordo:zingiberales Family:zingiberaceae Genus:koemfelia Spesies:koemfelia gelanga Kandungan:minyak atsiri, pati, tanin Khasiat:antidiare, batuk, radang

Mikroskopis: pipih bentuk hampir bundar sampai jorong, tidak beraturan, tebal 1-4 cm panjang 1-5 cm, tebal 0,5-3 cm, tepi berombak warna coklat kemerahan, tengah putih kecoklatan Mikroskopis:warna putih kecoklatan sampai coklat, tepi yang hampir bulat dengan fungi bersudut, berbentuk gumpalan atau tetesan kecil yang dengan yodium minyak warna Materia Medika Indonesia (hal 55)

Gambar literatur: Materia Medika Indonesia (hal 57)

GAMBAR HASIL PENGAMATANPerbesaran : 10 X 40

Keterangan gambar no 6.butir pati

Keterangan gambar no 2,parenkim

Keterangan gambar no 4,parenkim dengan sel minyak.