bab vi spek teknis bp4k

19
Spesifikasi Teknis Pekerjaan 1 BAB VI. SPESIFIKASI TEKNIS 1. LINGKUP PEKERJAAN Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Majalengka Tahun Anggaran 2010, yang akan dilaksanakan melalui Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP/FEATI) akan mengadakan Pelelangan Penyedia Jasa Pemborongan dengan sistem Pascakualifikasi, dengan Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah meliputi : A. PEKERJAAN PERSIAPAN B. PEKERJAAN 1. Pekerjaan Galian Tanah dan Urugan 2. a. Pekerjaan Batu b. Pekerjaan Pasangan 3. Pekerjaan Pembetonan 4. Pekerjaan Kusen Pintu, Jendela dan Bouvenlight 5. a. Pekerjaan Penutup Atap b. Pekerjaan Plafond 6. Pekerjaan Pelapis Lantai 7. Pekerjaan Kunci 8. Pekerjaan Instalasi Listrik 9. Pekerjaan Sanitair 10. Pekerjaan Pengecatan C. PEKERJAAN PAPAN NAMA DAN POT BUNGA D. PEKERJAAN JALAN MASUK

Upload: usman-efendi

Post on 01-Nov-2015

729 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab Vi Spek Teknis Bp4k

Spesifikasi Teknis Pekerjaan 1

BAB VI.

SPESIFIKASI TEKNIS

1. LINGKUP PEKERJAAN

Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K)

Kabupaten Majalengka Tahun Anggaran 2010, yang akan dilaksanakan melalui

Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian

(P3TIP/FEATI) akan mengadakan Pelelangan Penyedia Jasa Pemborongan

dengan sistem Pascakualifikasi, dengan Pekerjaan yang akan dilaksanakan

adalah meliputi :

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

B. PEKERJAAN

1. Pekerjaan Galian Tanah dan Urugan

2. a. Pekerjaan Batu

b. Pekerjaan Pasangan

3. Pekerjaan Pembetonan

4. Pekerjaan Kusen Pintu, Jendela dan Bouvenlight

5. a. Pekerjaan Penutup Atap

b. Pekerjaan Plafond

6. Pekerjaan Pelapis Lantai

7. Pekerjaan Kunci

8. Pekerjaan Instalasi Listrik

9. Pekerjaan Sanitair

10. Pekerjaan Pengecatan

C. PEKERJAAN PAPAN NAMA DAN POT BUNGA

D. PEKERJAAN JALAN MASUK

Page 2: Bab Vi Spek Teknis Bp4k

Spesifikasi Teknis Pekerjaan 2

2. SITUASI

2.1. Lokasi Pembangunan Gedung

2.2. Lokasi Pembangunan akan diserahkan kepada Pemborong

sebagaimana adanya pada waktu rapat penjelasan, untuk itu calon

Pemborong wajib meneliti situasi medan, terutama kondisi tanah

bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dari hal lain yang berpengaruh

terhadap harga penawaran.

2.3. Kelalaian dan kekurang telitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan

alasan untuk klaim dikemudian hari.

2.4. Dalam rapat penjelasan akan ditunjukan lokasi dimana pembangunan

akan dilaksanakan.

3. UKURAN TINGGI DAN UKURAN POKOK

3.1. Semua ukuran yang tercantum dalam gambar rencana dinyatakan

dalam cm dan m, kecuali ukuran baja/besi yang dinyatakan dalam

inci/mm.

3.2. Ukuran penduga dibuat dari papan/kayu terentang 5/7 cm x 3 m yang

di ketam semua sisinya, kemudian sebagian ditanam ke tanah asli

sedalam 1 m, ukuran penduga tersebut merupakan titik ikat tetap yang

harus dibuat pemborong dibawah Pengamatan Direksi Lapangan dan

dipelihara selama pelaksanaan.

3.3. Ketentuan letak yang akan dibangun diukur dibawah pengawasan

Direksi dengan patok-patok yang dirancang dan papan bouwplank

yang diketam pada sisinya.

Pemborong harus menyediakan paling sedikit 3 orang pembantu yang faham

dalam pengukuran, penyipat datar, penunjukan/prima silang, tali busur dan

lainnya yang diperlukan.

4. PEKERJAAN TANAH

4.1. Lingkup Pekerjaan ini meliputi :

4.1.1. Galian.

4.1.2. Urugan

Pengurugan dilakukan dengan ketinggian 50 cm dengan

menggunakan sirtu, sampai mencapai kepadatan yang

maksimal.

4.1.3. Pemadatan pada setiap lapisan timbunan.

Page 3: Bab Vi Spek Teknis Bp4k

Spesifikasi Teknis Pekerjaan 3

4.1.4. Tanah yang digunakan untuk pengurugan harus dari tanah

yang baik dan memenuhi syarat teknis, bebas dari akar,

bahan-bahan organik, barang bekas/sampah dan terlebih

dahulu mendapat persetujuan Direksi Lapangan, jika

diijinkan dapat digunakan tanah bekas galian

4.1.5. Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal

maksimum tiap lapisan 15 – 20 cm dalam keadaan padat,

kemudian dibasahi dan digilas/ditimbris sampai mencapai

kepadatan 90% dari kepadatan maksimum. Direksi dapat

memerintahkan pengurugan melebihi ukuran,

diperhitungkan penyusutan tanah akibat konsolidasi.

4.1.6. Kelebihan pengurugan dari yang telah ditetapkan tidak

diadakan biaya tambahan.

5. PAPAN BOUWPLANK

5.1. Semua Bouwplank menggunakan kayu kelas II/terentang diserut rata

dan terpasang waterpass dengan peil + 0.00 m. Setiap jarak 2 m

papan bouwplank ini harus dicatat sumbu-sumbu dinding, dengan cat

yang tidak luntur oleh pengaruh iklim.

5.2. Jarak Papan Bouwplank selesai pemborong wajib memintakan

pemeriksaan dan persetujuan tertulis Direksi.

Page 4: Bab Vi Spek Teknis Bp4k

Spesifikasi Teknis Pekerjaan 4

6. PEKERJAAN PONDASI

6.1. Pondasi bangunan yang dipakai adalah pondasi lajur batu kali

1pc : 5 pp.

6.2. Material dan batu kali/belah yang keras dan bermutu baik, tidak cacat

dan tidak retak. Batu kapur, batu berpenampang bulat atau berpori

besar dan terbungkus lumpur tidak diperkenankan dipakai.

6.3. Adukan yang dipakai untuk pasangan pondasi adalah 1 pc : 5 pp.

6.4. Air yang digunakan harus bersih, tawar dan bebas dari bahan kimia

yang dapat merusak pondasi, asam alkali atau bahan organik.

6.5. Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur dari tanah liat,

kotoran organik dan bahan yang dapat merusak pondasi.

6.6. Sebelum pemasangan pondasi dimulai, ijin dari Direksi mengenal hal

tersebut harus didapat secara tertulis.

7. PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN

7.1. Yang termasuk lingkup pekerjaan ini adalah :

a. Pasangan dinding ½ bata 1 : 3

b. Pasangan dinding ½ bata 1 : 5

c. Plesteran/Acian dinding bata 1 : 3

d. Plesteran/Acian dinding bata 1 : 5

e. Plesteran/Afwerking permukaan beton.

Bahan yang dipakai adalah :

7.2. Bata Merah bermutu baik, pembakaran sempurna, bebas dari cacat

dan retak, maksimal belah menjadi dua bagian, produk lokal dan

memenuhi persyaratan PUBBI 70. Dalam hal bata merah sulit didapat,

pemborong dengan ijin tertulis dari Direksi dapat mempergunakan

bahan bangunan alternatif pengganti batu atau dinding ferrocement

(simpai wail).

7.3. Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur, tanah liat,

kotoran organik dan bahan yang dapat merusak pasangan, untuk itu

pasir yang akan dipakai terlebih dahulu diayak lewat lobang besar 10

mm.

Page 5: Bab Vi Spek Teknis Bp4k

Spesifikasi Teknis Pekerjaan 5

7.4. Semen yang dipakai harus memenuhi persyaratan N.I. 6 type 1

menurut ASTM dan memenuhi S 400 Standard Portland Cement.

Adukan atau Campuran

7.5. Adukan Transraam 1 PC : 3 PS dilaksanakan untuk :

a. Semua pasangan bata setinggi 50 cm diatas sloof, diatas lantai

pada semua dinding yang berhubungan dengan air setinggi 160

cm.

b. Pasangan bata kedua sisi saluran dan bata sebagai pondasi serta

tempat lainnya yang diperlukan seperti pasangan dinding dan

semua bak larva yang lama dan yang baru.

c. Plesteran dinding yang masuk kedalam tanah, saluran pasangan

transraam, plint plesteran, afwerking permukaan beton dan seluruh

pasangan bata 1 PC : 3 PS tersebut diatas.

7.6. Adukan 1 PC : 5 PS dilaksanakan untuk pasangan dinding dan

plesteran yang tidak transraam seperti tercantum diatas.

Pelaksanaan Pekerjaan

7.7. Pekerjaan pasangan dinding bata harus terkontrol waterpass baik

arah vertikal maupun horizontal.

7.7.1. Setiap 8 baris bata harus dipasang anker besi dari kolom,

pelaksanaan pasangan dinding bata tidak boleh melebihi

ketinggian 1 meter setiap hari.

7.7.2. Batu bata sebelum dipasangkan terlebih dahulu dibasahi

air.

7.8. Sebelum dinding di plester harus dikamprot dahulu dengan campuran

1 PC : 3 PS dengan ketebalan lebih kurang 3 mm untuk mendapatkan

ikatan yang lebih baik. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga

pengeringan bidang plesteran stabil dan kemudian diperhalus dengan

acian semen.

7.9. Untuk finishing beton expose, sebelum diperhalus/ afwerking

permukaan beton perlu dikasarkan/dikamprot terlebih dahulu dengan

campuran 1 PC : 3 PS dengan ketebalan lebih kurang 3 mm untuk

mendapatkan ikatan yang lebih baik.

Page 6: Bab Vi Spek Teknis Bp4k

Spesifikasi Teknis Pekerjaan 6

7.10. Seluruh pekerjaan pasangan dan plesteran yang tidak lurus,

berombak dan retak-retak harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya

pemborong.

8. PEKERJAAN BETON BERTULANG DAN TIDAK BERTULANG

8.1. Lingkup Pekerjaan :

Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :

8.1.1. Pekerjaan beton bertulang terdiri dari, sloof, kolom

struktur, dan ringbalk.

Pekerjaan beton tidak bertulang terdiri dari :

8.1.2. Neut-neut dibawah kusen setinggi 10 cm.

a. Rabat beton disekeliling bangunan.

b. Beton dibawah pasangan lantai kerja.

Bahan/Material

8.2. Khusus untuk Beton Struktur

8.2.1. Sloof, kolom, dan ringbalk memakai beton molen (Site Mix

K-175).

8.3. Pasir beton dan koral harus bermutu baik, tidak mengandung bahan

organik, lumpur dan sejenisnya, koral yang digunakan mempunyai

gradasi 2-3 cm dan dapat memenuhi persyaratan PB171, SNI 03-

2874-1992.

8.4. Air yang dipakai harus tawar dan bersih, bebas dari zat-zat kimia yang

merusak beton.

8.5. Tulangan besi beton yang digunakan harus bebas dari minyak,

kotoran, karat lepas dan lain-lain yang dapat merusak, semua

tulangan menggunakan tulangan baja U-24 dengan ukuran sesuai

dengan gambar.

Bekisting

8.6. Bahan bekisting untuk ringbalk dan kolom, cukup dengan kayu

terentang/kelas II yang cukup kering.

Pasangan bekisting harus rapih, cukup kuat dan kaku untuk menahan

getaran dan kejutan gaya yang diterima tanpa berubah bentuk

kerapihan dan ketelitian pemasangan harus memperhatikan agar

setelah bekisting dibongkar memberikan bidang-bidang yang rata.

Page 7: Bab Vi Spek Teknis Bp4k

Spesifikasi Teknis Pekerjaan 7

8.7. Celah-celah antara papan harus rapat agar pada waktu pengecoran

air tidak merembes kebawah sebelum pengecoran bagian dalam

bekisting harus bersih dari kotor.

Adukan

8.8. Adukan beton bertulang dengan perbandingan 1 PC : 2 PP : 3 KRL

harus dilaksanakan pada Pondasi setempat, kolom-kolom, sloof,

ringbalk, dan segala sesuatu yang masuk pekerjaan beton bertulang.

8.9. Adukan dengan perbandingan 1 PC : 3 PP : 5 KRL digunakan untuk

beton tidak bertulang seperti neut dibawah kusen dan rabat.

Pelaksanaan Pekerjaan

8.10. Penyetelan dan pemasangan besi tulang, semua tulangan harus

dipasang pada posisi yang tepat hingga tidak dapat berubah dan

bergeser pada waktu adukan digetarkan.

8.10.1. Penyetelan besi harus diperhitungkan dengan tebal

selimut beton terhadap ukuran yang ditentukan.

8.10.2. Hubungan sloof dan pondasi batu kali dan kolom dengan

dinding harus dipasang besi anker (stek) setiap jarak 100

cm sesuai dengan gambar.]

Pengecoran

8.11. Sebelum Pengecoran dilaksanakan, bekisting harus dicek terhadap

kelurusan, baik arah vertikal maupun horizontal.

8.12. Alat penggetar pada waktu pengecoran dapat digunakan bambu bulat

dengan diselingi pengetukan bekisting secara perlahan-lahan.

8.13. Pengadukan harus rata dan sama kentalnya setiap kali membuat

adukan, sisa adukan yang mengeras tidak boleh dipakai.

8.14. Pembongkaran bekisting baru diperbolehkan setelah beton

mengalami periode pengerasan sesuai dengan PBI 1971, SNI. 03-

2847-1992/seijin Direksi.

Page 8: Bab Vi Spek Teknis Bp4k

Spesifikasi Teknis Pekerjaan 8

8.15. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan ini, harus dibongkar

dan diperbaiki atas biaya pemborong.

8.15.1. Sebelum pengecoran dilakukan, sisi dalam bekisting harus

bebas dari segala macam kotoran dan harus tersiram air

sampai merata.

8.15.2. Tulangan besi beton yang digunakan harus bebas dari

minyak, kotoran, karat lepas dan lain-lain yang dapat

merusak, semua tulangan menggunakan tulangan baja U-

24 dengan ukuran sesuai dengan gambar.

Bekisting

8.16. Bahan bekisting papan 2/20 kayu terentang/kelas II.

8.17. Pasangan bekisting harus rapih, cukup kuat dan kaku untuk menahan

getaran dan kejutan gaya yang diterima tanpa berubah bentuk

kerapihan dan ketelitian pemasangan harus memperhatikan agar

setelah bekisting dibongkar memberikan bidang-bidang yang rata.

8.17.1. Celah-celah antara papan harus rapat agar pada waktu

pengecoran air tidak merembes kebawah sebelum

pengecoran bagian dalam bekisting harus bersih dari

kotor.

Adukan

8.18. Adukan beton bertulang dengan perbandingan 1 PC : 2 PP :3 KRL

harus dilaksanakan pada kolom-kolom, sloof, dan ringbalk, dan segala

sesuatu yang masuk pekerjaan beton bertulang.

8.19. Adukan dengan perbandingan 1 PC : 3 PP : 5 KRL digunakan untuk

beton tidak bertulang seperti neut dibawah kusen dan rabat pada

selasar penghubung serta rabat pada sekeliling bangunan.

Pelaksanaan Pekerjaan

8.20. Penyetelan dan pemasangan besi tulang, semua tulangan harus

dipasang pada posisi yang tepat hingga tidak dapat berubah dan

bergeser pada waktu adukan digetarkan. Penyetelan besi harus

diperhitungkan dengan tebal selimut beton terhadap ukuran yang

ditentukan.

Pengecoran

Page 9: Bab Vi Spek Teknis Bp4k

Spesifikasi Teknis Pekerjaan 9

8.21. Sebelum Pengecoran dilaksanakan, bekisting harus dicek terhadap

kelurusan, baik arah vertikal maupun horizontal.

a. Alat penggetar pada waktu pengecoran dapat digunakan bambu

bulat dengan diselingi pengetukan bekisting secara perlahan-lahan.

b. Pengadukan harus rata dan sama kentalnya setiap kali membuat

adukan, sisa adukan yang mengeras tidak boleh dipakai.

c. Pembongkaran bekisting baru diperbolehkan setelah beton

mengalami periode pengerasan sesuai dengan PBI 1971, SNI. 03-

2847-1992/seijin Direksi.

d. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan ini, harus dibongkar

dan diperbaiki atas biaya pemborong.

e. Sebelum pengecoran dilakukan, sisi dalam bekisting harus bebas

dari segala macam kotoran dan harus tersiram air sampai merata.

9. PEKERJAAN LANTAI

9.1. Lingkup Pekerjaan :

Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :

9.1.1. Lantai keramik polos uk. 30 x 30 cm.

9.1.2. Lantai Keramik KM/WC dilapisi keramik uk. 20 x 20 cm

warna dengan permukaan kasar, untuk dinding KM/WC

dilapisi keramik uk. 20 x 25 cm warna.

9.1.3. Pekerjaan rabat beton pada sekeliling bangunan dan

sesuai dengan gambar kerja.

9.1.4. Lantai kerja dari beton tumbuk dibawah pasangan lantai

keramik.

9.2. Bahan/Material

9.2.1. Lantai keramik uk. 30 x 30 cm sekualitas Roman tidak

cacat dan rata, digunakan untuk seluruh ruangan dan

selasar serta teras bangunan.

9.2.2. Lantai ubin keramik uk.20 x 20 cm tidak cacat dan rata

digunakan untuk lantai dan 20 x 25 cm digunakan untuk

dinding km/wc dengan motif warna.

9.2.3. Sebelum dilaksanakan pemasangan bahan, pemborong

mengajukan contoh terlebih dahulu untuk mendapat

Page 10: Bab Vi Spek Teknis Bp4k

Spesifikasi Teknis Pekerjaan 10

persetujuan direksi, bahan tersebut harus disimpan

ditempat yang terlindung dan tertutup kering dan bersih.

9.2.4. Semua ubin keramik tersebut dapat digunakan produk

lokal yang telah memiliki SII dan memenuhi syarat PUBBI

1972.

9.3. Adukan

9.3.1. Adukan dengan perbandingan 1 PC : 5 PS dipakai untuk

pemasangan lantai ubin keramik dalam ketebalan aduk

maksimal 3 cm.

9.3.2. Lantai kerja dibawah pasangan keramik 30 x 30 cm

dengan adukan 1 PC : 3 PS : 5 KRL dengan ketebalan

minimal 5 cm.

9.3.3. Lantai beton rabat memakai adukan beton 1 PC : 5 KRL.

9.4. Pelaksanaan Pekerjaan

9.4.1. Pemasangan lantai keramik diatas lantai kerja t = 7 cm,

terlebih dahulu diteliti kebenaran ukuran dan pasir urug

dibawahnya serta kepadatan pada peil yang ditentukan.

9.4.2. Semua ubin keramik yang akan dipasang terlebih dahulu

direndam dalam air, pengisian siar-siar harus cukup

merata dan padat setelah dibersihkan dari kotoran,

pemolesan lantai dapat dilakukan dengan air semen.

9.4.3. Pekerjaan lantai yang tidak lurus/waterpass, sehingga

tidak lurus dan berombak, turun naik dan retak harus

dibongkar dan diperbaiki atas biaya pemborong, lantai

yang sudah terpasang dipel dan dibersihkan.

9.4.4. Lantai rabat beton dipasang diatas pasir urug tebal 5 cm,

satu elemen dengan elemen lainnya harus dipisah,

ketebalan rabat beton minimal 7 cm difinish dengan

pukulan sapu lidi.

10. PEKERJAAN ATAP DAN KUSEN PINTU, JENDELA DAN BOUVENLIGHT

10.1. Lingkup Pekerjaan Atap

10.1.1. Pekerjaan Konstruksi Atap, terdiri dari kuda-kuda baja

ringan (Truss) untuk BPP Cigasong, BPP Maja dan BPP

Page 11: Bab Vi Spek Teknis Bp4k

Spesifikasi Teknis Pekerjaan 11

Rajagaluh, papan listplank menggunakan kayu Borneo

Super.

10.1.2. Pekerjaan rangka langit-langit.

10.2. Persyaratan Bahan

10.2.1. Semua kayu yang dipakai harus kering, berumur tua,

lurus, tidak retak, tidak bengkok dan mempunyai

kelembaban kurang dari 15% serta memenuhi persyaratan

yang tercantum dalam PKKI 1970-NI.5.

10.2.2. Sebelum kayu dipesan untuk dikerjakan terlebih dahulu

mengajukan contoh kepada Direksi untuk mendapatkan

persetujuan.

10.3. Pekerjaan Konstruksi Atap

10.3.1. Semua bahan yang digunakan untuk konstruksi atap

adalah baja ringan (Truss) untuk BPP Cigasong, BPP

Maja dan BPP Rajagaluh dengan tebal minimal 0.7 mm

dengan ukuran sesuai dengan gambar kerja.

a. Untuk rangka plafond memakai besi hollow 4/4 cm.

b. Papan listplank dengan tumpang sari kayu uk. 3/30 dari

kayu kelas I, semua ukuran kayu tersebut adalah ukuran

jadi.

10.4. Pelaksanaan Pekerjaan

10.4.1. Semua pekerjaan kayu yang tampak harus diserut rata

dan licin hingga memberikan penyelesaian yang baik dan

sedikit penghalusan.

Page 12: Bab Vi Spek Teknis Bp4k

Spesifikasi Teknis Pekerjaan 12

10.4.2. Permukaan kayu yang tampak (papan listplank, skoor)

harus diserut rata dan licin, setiap sambungan konstruksi

atas agar diperhatikan adanya pen/join yang berfungsi

sebagai pengunci.

10.4.3. Pekerjaan listplank yang tidak rata, melentur, bengkok

harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya pemborong.

10.4.4. Pemasangan kuda-kuda baja ringan harus dipasang betul-

betul rapih.

10.4.5. Pemasangan baja ringan harus bergaransi minimal 10

tahun setelah pemasangan.

10.4.6. Kualitas bahan digunakan untuk kuda-kuda baja ringan

(Truss) harus betul-betul memenuhi SNI dan dapat

dipertanggungjawabkan oleh pihak terkait.

10.5. Pekerjaan Kusen, Pintu, Jendela dan Bouvenlight

10.5.1. Semua kusen memakai kayu Kelas I seperti kusen pintu,

kusen jendela kusen bouvenligh, daun pintu, dan daun

jendela, termasuk pintu KM/WC yang di lapisi Allumunium.

10.5.2. Penyambungan pada sudut kusen, daun pintu/jendela

dengan tiang kusen harus betul-betul rapih, tegak lurus

dan tidak terdapat celah-celah.

10.5.3. Rangka Daun Pintu dan Jendela memakai Kayu Kelas I

a. Rangka harus betul-betul kaku, lurus, kokoh dan rata agar

dapat mudah ditutup/dibuka.

b. Untuk KM/WC yang permukaannya menghadap kedalam di

laipisi allumunium.

c. Pekerjaan yang tidak rapih, kasar, bengkok, retak dan tidak

menggunakan bahan yang telah ditentukan, harus

dibongkar dan diganti atas biaya pemborong.

10.6. Pekerjaan Rangka Langit-langit

10.6.1. Rangka langit-langit memakai konstruksi Besi Hollow 4/4

cm.

10.6.2. Pelaksanaan pekerjaan ini harus memperhatikan adanya

pekerjaan elektrikal yang sudah terpasang sebelum

melaksanakan penutupan langit-langit.

Page 13: Bab Vi Spek Teknis Bp4k

Spesifikasi Teknis Pekerjaan 13

10.6.3. Pelaksanaan rangka langit-langit adalah 60x60 cm.

10.6.4. Semua langit-langit bangunan digunakan Gypsum Board

Uk. 120x240 cm datar berkualitas baik dengan permukaan

rata, licin, tidak berombak, sisi luar yang lurus dan rata dan

tidak retak.

10.6.5. Pertemuan antara langit-langit harus lurus dan rapat,

pertemuan langit-langit dan dinding sisi / listplank dipasang

list profil Gypsum 7 cm. Gypsum Board yang cacat tidak

boleh dipakai sedangkan pinggiran yang tidak rata harus

diampelas.

10.6.6. Secara keseluruhan langit-langit yang tidak berombak atau

melengkung, nat yang tidak lurus harus dibongkar dan

diperbaiki atas biaya pemborong.

11. PEKERJAAN PENUTUP ATAP

11.1. Bahan penutup atap dipakai genteng type Morando glazur warna hijau

sekualits ex. Jatiwangi, kualitas baik dan memenuhi persyaratan

PUBB 1971.

11.2. Untuk seluruh bahan bangunan harus menggunakan bahan penutup

atap dari satu pabrik, sebelum dipesan/dikirim ke pekerjaan,

pemborong terlebih dahulu memberikan contoh ke Direksi untuk

mendapat persetujuan, bahan penutup atap yang cacat/retak tidak

dibenarkan untuk dipakai.

11.3. Sebelum pemasangan penutup atap dilaksanakan, harus di cek

kemiringan dan kerataan rangka atap sehingga diperoleh bidang yang

rata.

11.4. Pemasangan bubungan digunakan adukan 1 PC : 3 PS, pemasangan

penutupan atap yang tidak rapih, tidak rata dan berombak harus

diperbaiki atas biaya pemborong.

11.5. Seluruh talang jurai memakai seng BJLS 28, serta plassing atas

memakai papan t = 2 cm dilapisi seng BJLS 28.

Page 14: Bab Vi Spek Teknis Bp4k

Spesifikasi Teknis Pekerjaan 14

12. PEKERJAAN KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG

12.1. Semua kunci yang digunakan adalah kualitas Ancor panjang dan

putaran, finish stainless, tiap kunci harus mempunyai 3 anak kunci.

12.2. Untuk pintu dan daun harus dipasang slot tanam besar, panjang 25

cm pada bagian pinggir/tebal atas bawah, untuk pintu satu daun

cukup dipasang slot panjang 3” pada bagian pinggir, sedangkan untuk

tiap daun jendela dipasang 1 buah.

12.3. Engsel yang digunakan untuk pintu yang berhubungan dengan jenis

cabut, panjang 6” merk stara Lion ex. Luar, sedangkan untuk pintu

bagian dalam dipakai engsel nilon kupu-kupu 3 x 4” setara Ach

dipasang 3 buah tiap daun pintu. Untuk engsel jendela dipakai engsel

kupu-kupu nilon setara Arch ukuran 21/2 x 3”, dipasang 3 buah tiap

daun pintu.

12.4. Hak angin panjang 30 cm type cantol, dipasang 2 buah tiap bagian

daun jendela pada bagian tengah, terbuat dari logam (besi lapis

kuningan/tembaga) dan dapat berfungsi sebagai slot.

12.5. Hardware kunci gantungan, engsel kunci harus diberi pelumas agar

berfungsi baik, semua contoh barang tersebut harus mendapat

persetujuan Direksi.

12.6. Kunci dan alat penggantung terpasang ternyata tidak berfungsi harus

dibongkar/diganti atas biaya pemborong.

13. PEKERJAAN KACA

13.1. Kecuali ditentukan lain, semua kaca yang digunakan kualitas baik, flat

glass, bening dan tidak bergelombang serta dapat menahan angin

122 kg/m2.

13.2. Penggunaan Kaca.

13.2.1. Kaca bening 5 mm digunakan untuk jendela kaca sesuai

gambar kerja.

13.2.2. Pemasangan kaca harus tepat, masuk kedalam

rangkapnya, setiap pemasangan kaca harus betul-betul

rapat, ditempel dan difinish rapih dan tidak menimbulkan

bunyi bila ditiup angin.

13.2.3. Kaca dipasang sedemikian rupa sehingga tidak bocor,

tertanam rapih dan kokoh, kaca yang terpasang harus

dibersihkan dan di lap, kaca yang retak atau ada goresan

harus diganti.

Page 15: Bab Vi Spek Teknis Bp4k

Spesifikasi Teknis Pekerjaan 15

14. PEKERJAAN PENGECATAN

14.1. Pekerjaan Pengecatan Kayu dan Besi

14.1.1. Pekerjaan cat kayu harus dilaksanakan untuk pekerjaan

kusen, daun pintu, daun jendela, listplank dan konstruksi

kayu lainnya sesuai dengan gambar kerja.

14.1.2. Cat kayu yang dipakai adalah setara Avian ( warna coklat

kopi ), contoh bahan cat yang akan digunakan terlebih

dahulu harus diajukan pemborong untuk disetujui Direksi,

warna cat ditentukan kemudian.

14.1.3. Pekerjaan dempulan, menie, plamir dan penghalusan

(diampelas) harus dilaksanakan hingga rapih dan halus

sebelum pengecatan dilaksanakan untuk Listplank.

14.2. Pengecatan Tembok dan Langit-langit.

14.2.1. Pengecatan dilaksanakan pada semua dinding yang

tampak, permukaan beton yang tidak dilindungi bahan lain,

ringbalk dan langit-langit.

14.2.2. Cat tembok yang digunakan adalah setara dulux

( Dulux Weathersheld untuk Exterior dan Dulux Catilac

Untuk Interior ) warna putih, semua contoh cat terlebih

dahulu harus mendapat persetujuan Direksi.

14.2.3. Semua dinding, langit-langit yang akan dicat harus di

plamir atau di dempul dari jenis Sanlex dihaluskan dengan

ampelas hingga licin dan rata, pekerjaan cat dapat

dilaksanakan setelah dapat ijin dari Direksi.

14.2.4. Khusus pendempulan langit-langit untuk di cat harus

dijaga terhadap neut yang telah terbentuk sehingga tetap

lurus dan rata.

14.2.5. Pengecatan minimal 3 kali dengan kuas atau roller.

14.2.6. Semua pekerjaan yang tidak rata, belang, pecah-pecah

serta masih tipis harus diulang dan diperbaiki atas biaya

pemborong.

Page 16: Bab Vi Spek Teknis Bp4k

Spesifikasi Teknis Pekerjaan 16

15. PEKERJAAN SANITAIR

15.1. Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan antara lain :

a. Distribusi air bersih dan instalasi pemipaannya.

b. Pemasangan Accesories

15.2. Persyaratan Umum

15.2.1. Semua pekerjaan ini harus memenuhi peraturan dan

normalisasi di Indonesia diantaranya :

a. Pedoman Plumbing Indonesia 1971 b. Standard Industri Indonesia. c. Peraturan PDAM tentang Instalasi Air Minum. d. British Standard (BA) untuk bahan-bahan. e. Peraturan-peraturan lainnya yang berkaitan.

15.2.2. Bahan, material, peralatan yang tidak disertai data lengkap

(brosur) tidak dijinkan untuk dipasang dan harus diganti

dengan yang baru.

15.3. Persyaratan bahan dan persyaratan pelaksanaan :

Pipa-pipa :

15.3.1. Semua PVC, pipa penyambung, joint, fitting adalah PVC

kelas AW (heavy dutty) seri S 12,5, memenuhi standard

SII, berasal dari pabrik yang sama. Produk setara Wavin,

ukuran sesuai gambar kerja.

15.3.2. Kran dan stop kran yang digunakan adalah kran logam

merk setara San-ei dan memenuhi standard SII.

16. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

16.1. Lingkup Pekerjaan :

16.1.1. Pembuatan As built Drawing dan segala pekerjaan yang

termasuk kedalam pekerjaan ini.

16.1.2. Biaya Pemasangan Listrik.

16.2. Persyaratan Umum.

16.2.1. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh pemborongan

pekerjaan listrik yang memiliki Surat Ijin dari PLN yang

masih berlaku.

Page 17: Bab Vi Spek Teknis Bp4k

Spesifikasi Teknis Pekerjaan 17

16.2.2. Pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik ini pada dasarnya

harus memenuhi persyaratan yang dikeluarkan oleh PLN

dan Instalasi berwenang lainnya (PUTL 1977, Peraturan

Menteri PUTL No. 023 dan 024 PRT 978, PUIL, PUIPP,

DPMB dan Depnaker).

16.2.3. Pemborongan listrik harus membuat gambar-gambar revisi

(as built drawings) dan menyerahkan ke Direksi dalam

rangkap 3.

16.2.4. Pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik harus bekerjasama

dengan pemborong bidang lainnya.

16.2.5. Sumber daya yang digunakan berasal dari PLN.

16.3. Bahan/Material

16.3.1. Semua barang yang akan dipasang adalah barang baru

dan terlebih dahulu mengajukan contoh untuk disetujui

Direksi.

16.3.2. Kable Instalasi Listrik

c. Kabel Instalasi penerangan dan stop kontak dipakai jenis

NYA dan NYM yang sesuai dengan gambar dan Standard

SPLN.

d. Penyambungan kabel harus menggunakan terminal box

dan harus dipasang inbow. Untuk memasang instalasi yang

tertanam harus dilengkapi dengan condult/pipa ban/PVC

dengan diameter 3/8” atau sesuai keperluan. Demikian juga

dengan sambungan listrik antara bangunan.

16.3.3. Saklar dan Stop Kontak

a. Saklar dan stop kontak dipasang inbow merk Broco. Saklar

dan stop kontak harus mempunyai kapasitas minimum 10

ampere.

16.3.4. Lighting Fixture

Lighting Fixture yang memakai TL ditentukan sebagai berikut :

a. TL (Flourrencent tubes, balas dan stater buatan philips

atau setara).

b. Kode TL adalah 33 (white) atau 54 (coal daylight).

c. Capasitor Colder (Fitting) buatan philips, Nasional setara.

d. Faktor daya minimal 0,85.

Page 18: Bab Vi Spek Teknis Bp4k

Spesifikasi Teknis Pekerjaan 18

e. Kap buatan lokal dengan kualitas baik.

f. Lampu pijar dipakai setara merk philips atau setara.

17. PEKERJAAN LAIN-LAIN

17.1. Untuk pekerjaan kontruksi tiang tangki air, menggunakan besi siku

L. 70.70.50 mm

17.2. Untuk pekerjaan tangki air, menggunakan tangki fiber glass dengan

volume 500 Liter.

17.3. Untuk pekerjaan tiang bendera, menggunakan pipa galfanis ukuran 2”

untuk tiang bawah dan 1.1/2” tiang atas dengan tinggi total 5 m.

dilengkapi dengan rel tambang, pengikat tali tambang dan mur + baut

pengikat tiang penyangga.

17.4. Untuk pondasi tiang bendera ukuran 60 x 60 x 50 cm sesuai gambar

kerja.

17.5. Sebelum penyerahan pertama, pemborong wajib meneliti semua

bagian pekerjaan yang belum sempurna dan harus diperbaiki, semua

ruangan harus bersih di pel.

17.6. Meskipun telah ada pengawasan dan unsur-unsur lainnya, semua

penyimpangan atau kelalaian Pemborong dari ketentuan bestek dan

gambar menjadi tanggungan pemborong. Untuk itu pemborong harus

menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.

17.7. Selama masa pemeliharaan, pemborong wajib merawat,

mengamankan dan memperbaiki segala cacat yang timbul, sehingga

sebelum penyerahan ke II dilaksanakan pekerjaan benar-benar

sempurna.

17.8. Semua yang belum tercantum di Peraturan ini Spesifikasi Teknis

Pekerjaan akan ditentukan kemudian dalam Rapat Penjelasan

Pekerjaan (Aanwizjing).

DIBUAT DI : BANDUNG TANGGAL : JULI 2010 Ir. H. HERI HERIADY Direktur

Page 19: Bab Vi Spek Teknis Bp4k

Spesifikasi Teknis Pekerjaan 19

DAFTAR ISI

1. LINGKUP PEKERJAAN ....................................................................................................... 1

2. SITUASI .................................................................................................................................. 2

3. UKURAN TINGGI DAN UKURAN POKOK ........................................................................ 2

4. PEKERJAAN TANAH ........................................................................................................... 2

5. PAPAN BOUWPLANK .......................................................................................................... 3

6. PEKERJAAN PONDASI ....................................................................................................... 4

7. PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN ...................................................................... 4

8. PEKERJAAN BETON BERTULANG DAN TIDAK BERTULANG .................................. 6

9. PEKERJAAN LANTAI .......................................................................................................... 9

10. PEKERJAAN ATAP DAN KUSEN PINTU, JENDELA ............................................... 10

11. PEKERJAAN PENUTUP ATAP ..................................................................................... 13

12. PEKERJAAN KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG .................................................. 14

13. PEKERJAAN KACA ........................................................................................................ 14

14. PEKERJAAN PENGECATAN ........................................................................................ 15

15. PEKERJAAN SANITAIR ................................................................................................ 16

16. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK .............................................................................. 16

17. PEKERJAAN LAIN-LAIN .............................................................................................. 18