bab vi publikasi karya yang berpotensi mendapat...

40
73 BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKI

Upload: vanthuan

Post on 22-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

73

BAB VI

PUBLIKASI KARYA

YANG BERPOTENSI

MENDAPAT HKI

Page 2: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

74

Page 3: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

75

BAB VI PUBLIKASI KARYA

YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKI

A. GAMBARAN UMUM PROGRAM

Program Publikasi Karya yang Berpotensi Mendapat Hak

Kekayaan Intelektual (HKI) adalah dana hibah publikasi

ilmiah yang disediakan untuk menjaring karya akademik atau

invensi terbaik para dosen dan mahasiswa di lingkungan

PTAI. Program ini diselenggarakan untuk menjadi daya

ungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi

pendidikan Islam atau kelembagaan Islam. Hasil inovasi atau

invensi ini diarahkan untuk peningkatan mutu layanan,

peningkatan taraf hidup masyarakat, dan good gavernance dalam

pelayanan publik, sehingga berorientasi pada penguatan

komunitas madrasah, pesantren, PTAI, pengembangan

strategi pembelajaran, misalnya eLearning, eLibrary, atau

memperkokoh lembaga-lembaga keagamaan.

Program ini merupakan salah satu ikhtiar DIKTIS untuk

membangun sebuah jembatan penghubung antara hasil kajian

akademik maupun penelitian dengan hasil pemanfaatannya

untuk kehidupan masyarakat. Melalui strategi model

penelitian dan pengembangan (research and development)

diharapkan dapat dihasilkan sejumlah produk baru atau

penyempurnaan produk yang telah ada dan sekaligus dapat

Page 4: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

76

dipertanggungjawabkan secara akademik. Produk inovasi atau

invensi yang dimaksud tidak harus selalu berbentuk benda

atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat

bantu pembelajaran di kelas atau perangkat laboratorium di

bidang kajian yang dikembangkan di lingkungan PTAI, tetapi

bisa juga perangkat lunak (software), seperti program komputer

untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan

atau model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan di

bidang pendidikan Islam maupun kelembagaan Islam.

Program ini juga dikembangkan dalam bingkai Program

Bantuan Desiminasi Riset dan Program Bantuan Electronic

Research Network (ERN).

B. SEPUTAR HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)

Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) harus berubah jika

ingin berkompetisi dengan perguruan tinggi internasional. Di

antara perubahan yang harus dilakukan adalah kesadaran

tentang pentingnya perlindungan terhadap informasi dan

knowledge yang tidak boleh diabaikan. Hal ini tidak saja karena

informasi dan knowledge merupakan kekayaan intelektual

(intellectual property) yang memiliki nilai-nilai moral (moral values),

melainkan juga memiliki nilai ekonomi (economic values). Oleh

karena itu, proses perolehan dan pemilikan Hak Kekayaan

Intelektual (HKI) sebagai wujud perlindungan terhadap

kekayaan intelektual mutlak didukung, difasilitasi dan

dipermudah oleh semua pihak.

Sebagai salah satu entitas lembaga pendidikan yang memiliki

beragam potensi yang luar biasa, PTAI sudah selayaknya jika

Page 5: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

77

mengembangkan dan mendayagunakan potensi yang

dimilikinya untuk kepentingan masyarakat. Dalam konteks

inilah, kekayaan intelektual hendaknya dilihat bukan saja yang

bersifat personal, tetapi juga yang bersifat komunal.

Perlindungan dan pengakuan atas produk budaya dan

kreativitas harus sama-sama dikembangkan sebagaimana

ditunjuk kan melalui perhatian yang tinggi dari lembaga-

lembaga internasional seperti World Intellectual Property

Organization (WIPO) dan United Nations Educational, Scientific

and Cultural Organization (UNESCO).

Dalam praktiknya, banyak sekali varian HKI yang diatur

dalam hokum internasional. Namun untuk konteks PTAI,

setidaknya ada sejumlah varian HKI yang mungkin dapat

dikembangkan. Berikut daftar varian HKI yang mungkin

dikembangkan di lingkungan PTAI:

Varian Hak Kekayaan Intelektual

1 Hak Cipta

2 Paten

3 Merek

4 Desain Industri

5 Desain Tata Sirkuit Terpadu

6 Varietas Tanaman

Berikut akan dijelaskan pengertian dan contoh masing-masing

varian HKI yang telah disebutkan di atas.

1. HAK CIPTA, adalah hak eksklusif bagi pencipta atau

penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak

ciptaannya atau memberi izin untuk itu dengan tidak

mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan

per undang-undangan yang berlaku.

Page 6: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

78

Yang dimaksud dengan pencipta adalah seorang atau

beberapa orang yang secara bersama-sama yang atas

inspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan

kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan,

atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas

dan bersifat pribadi.

Ruang Lingkup Ciptaan yang dilindungi ialah ciptaan

dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang

meliputi karya :

a. Buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay

out) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya

tulis lain;

b. Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lain yang sejenis

dengan itu;

c. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan

dan ilmu pengetahuan;

d. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks;

e. Drama atau drama musikal, tari, koreografi,

pewayangan dan pantomim;

f. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis,

gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni

patung, kolase, dan seni terapan;

g. Arsitektur;

h. Peta;

i. Seni batik;

j. Fotografi;

k. Sinematografi;

l. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai dan karya

lain dari hasil pengalihwujudan.

Page 7: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

79

2. PATEN, adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara

kepada inventor atas hasil investasinya di bidang

teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksana

kan sendiri invensinya tersebut kepada pihak lain untuk

melaksanakannya.

Invensi adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam

suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di

bidang teknologi, dapat berupa produk atau proses, atau

penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses.

Adapun lingkun paten dibagi menjadi:

a. Paten Sederhana, setiap invensi berupa produk

atau alt yang baru dan mempunyai nilai kegunaan

praktis disebabkan karena bentuk, konfigurasi,

konstruksi atau komponennya dapat memperoleh

perindungan hukum dalam bentuk paten sederhana.

b. Paten dari Beberapa Invensi, dalam permohonan

paten dapat diajukan satu invensi, atau beberapa

invensi akan tetapi harus merupakan satu kesatuan

invensi. Satu kesatuan invensi yang dimaksud adalah

beberapa invensi yang memiliki keterkaitan antara

satu invensi dengna invensi yang lain, misalnya suatu

invensi berupa alat tulis yang baru beserta tinta yang

baru. Alat tulis dan tinta tersebut merupakan satu

kestuan, karena tersebut khusus untuk digunakan

pada alat tulis baru tersebut.

3. MEREK, adalah suatu tanda yang berupa gambar, nama,

kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau

kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya

pembeda dan digunakan dalam kegiatan pedagangan

barang dan jasa. Misalnya, logo Perguruan Tinggi Agama

Islam (PTAI) atau logo tertentu yang khas milik PTAI

Page 8: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

80

4. DESAIN INDUSTRI, adalah suatu kreasi tentang

bentuk, konfigurasi atau komposisi garis atau warna, atau

garis dan warna, atau gabungan dariadanya yang

berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang

memberikan kesa estetis dan dapat diwujudkan dalam

pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai

untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas

industri, atau kerajinan tangan.

5. DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU, yang

dimaksud dengan desain tata letak adalah kreasi berupa

rancangan peletakan tiga dimensi dari berbagai elemen,

sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah

elemen aktif, serta sebagian atau semua internkoneksi

dalam suatu sirkuit terpadu dan peletakan tiga dimensi

tersebut dimaksudkan untuk persiapan pembuatan sirkuit

terpadu. Sementara yang dimaksud dengan sirkuit

terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau

setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai elemen

dan sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah

elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling

berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah

bahan semikonduktor yang dimaksudkan untuk

menghasilkan fungsi elektronik.

6. VARIETAS TANAMAN, adalah sebuah varietas

tanaman baru yang dihasilkan secara berbeda dengan

varietas tanaman yang lain yang ditandai dengan

perbedaan bentuk fisik sampai perbedaan karakteris tik

tanaman.

Page 9: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

81

C. KLUSTER PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKI

Kluster Publikasi Karya yang Berpotensi Mendapat HKI

diperuntukkan bagi inovasi atau invensi yang telah dilakukan

dosen dan mahasiswa PTAI. Kluster ini sengaja didesain

untuk mendesiminasi hasil inovasi atau invensi yang

diharapkan dapat menjadi perhatian baru di lingkungan PTAI.

Melalui kluster publikasi ilmiah ini, hasil inovasi atau invensi

yang telah dihasilkan dosen dan mahasiswa PTAI diharapkan

dapat dipublikasikan dan diakses secara lebih luas.

Dengan mengakomodir seluruh bidang ilmu yang

dikembangkan PTAI sebagaimana dipaparkan pada bagian

fokus kajian program pada BAB II Huruf D, program

publikasi HKI ini diharapkan mampu mengembangkan

bidang kajian dosen dan mahasiswa yang menjadi konsentrasi

akademiknya, sehingga dapat menjadi subyek yang expert,

profesional, dan kompeten di bidangnya.

Hasil inovasi atau invensi yang dapat diregistrasikan pada

program publikasi ilmiah ini meliputi jenis inovasi atau

invensi yang dilakukan secara individu maupun kelompok

oleh dosen atau mahasiswa PTAI. Program ini juga

mengakomodir jenis inovasi atau invensi yang dibiayai secara

mandiri oleh pencipta atau inovasi atau invensi yang telah

dibiayai lembaga donor dari dalam maupun luar negeri; yang

bersumber dari dana pemerintah maupun dana swasta.

Adapun Program Publikasi Karya yang Berpotensi Mendapat

Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dibagi menjadi 2 (dua)

kluster sebagai berikut:

Page 10: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

82

Kluster Karya yang Berpotensi

Mendapat HKI

1 belum mendapat sertifikat HKI

2 sudah mendapat sertifikat HKI

1. Publikasi Karya yang Berpotensi Mendapat HKI

Belum Mendapat Sertifikat

Kluster ini dirancang untuk mendata hasil inovasi atau

invensi yang telah dihasilkan, namun belum didaftarkan

atau belum mendapatkan sertifikat HKI. Melalui program

publikasi ini diharapkan akan ditemukan inovasi atau

invensi yang baik, yang sesuai dengan kaidah dan etika

akademik, sehingga nantinya dapat mendapatkan

sertifikat HKI dan dimanfaatkan secara luas.

2. Publikasi Karya yang Berpotensi Mendapat HKI

Sudah Mendapat Sertifikat

Kluster ini dirancang untuk mendata hasil inovasi atau

invensi yang telah dihasilkan dan sudah didaftarkan serta

telah mendapatkan sertifikat HKI. Melalui program

publikasi ini diharapkan akan ditemukan inovasi atau

invensi yang baik, yang sesuai dengan kaidah dan etika

akademik, sehingga nantinya dapat dimanfaatkan secara

luas.

D. JENIS PROGRAM

Dalam pelaksanaannya, Program Publikasi Karya yang

Berpotensi Mendapat Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

DIKTIS dibagi menjadi 2 (dua) jenis:

Page 11: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

83

1. Publikasi HKI Individual, yakni hasil inovasi atau

invensi yang dihasilkan oleh seorang dosen atau

mahasiswa PTAI tanpa melibatkan tim inovator atau

inventor, baik yang didanai oleh dana mandiri atau dana

lembaga donor.

2. Publikasi HKI Kolektif, yakni hasil inovasi atau invensi

yang dihasilkan oleh tim peneliti dosen atau mahasiswa

PTAI, baik yang didanai secara swadana oleh anggota tim

inovator atau inventor atau dana lembaga donor.

E. FORMAT CONCEPT NOTES

1. Untuk proses seleksi, pihak panitia seleksi hanya

mensyaratkan pendaftar untuk membuat concept notes.

Concept notes disusun tidak lebih dari 7 (tujuh) halaman

yang diketik pada kertas ukuran A4; spasi 1 lines; huruf

Times New Roman size 12 point; margin atas, bawah,

kanan dan kirim sebesar 2,5 cm.

2. Sistematika concept notes setidaknya mencakup beberapa

unsur sebagai berikut:

a. Isu dan Fokus Pengembangan

b. Alasan Memilih Fokus Pengembangan

c. Kesesuaian dengan program Pendidikan Tinggi

Islam.

d. Signifikansi invensi.

e. Nilai kebaruan atau novelty

f. Dampak yang dihasilkan.

Page 12: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

84

F. PERSYARATAN DAN KELENGKAPAN ADMINISTRASI

Agar dapat mengikuti Program Publikasi Karya yang

Berpotensi Mendapat Hak Kekayaan Intelektual (HKI),

pendaftar harus memenuhi persyaratan dan kelengkapan

administrasi berikut:

1. Pendaftar merupakan dosen PTAI atau mahasiswa S-1

PTAI minimal semester V (lima).

2. Melakukan registrasi on line dengan cara mengklik tombol

PANGKALAN DATA PUBLIKASI ILMIAH pada

website: www.ditpertais.net atau kunjungi website:

www.penelitiandiktis.com

3. Menyiapkan sejumlah kelengkapan administrasi sebagai

berikut:

a. mencetak Akun Personal hasil registrasi on line

b. melampirkan Foto Kopi Identitas Diri (KTP/SIM)

c. melampirkan Foto Kopi Surat Keputusan (SK)

Jabatan Fungsional terakhir bagi dosen PNS atau

PNS-DPK atau Foto Kopi SK Dosen Tetap dari

Ketua STAI atau Ketua Yayasan bagi dosen Non-

PNS

ATAU

Melampirkan Foto Kopi Surat Keterangan sebagai

mahasiswa dari PTAI tempat kuliah bagi

mahasiswa.

d. melampirkan Foto Kopi Sertifikat Pendidik bagi dosen

yang sudah sertifikasi.

Semua berkas Kelengkapan Administrasi mulai huruf a

sampai dengan huruf d dijilid soft cover sesuai urutan di

atas.

Page 13: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

85

4. Concept Notes Program Publikasi Karya yang Berpotensi

Mendapat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dijilid

sebanyak 3 (tiga) bundel:

a. 1 (satu) bundel dijilid soft cover dengan format COVER

hasil registrasi on line yang bertuliskan

)KELENGKAPAN ADMINISTRASI)

b. 2 (dua) bundel dijilid soft cover dengan format COVER

hasil registrasi on line yang bertuliskan (BAHAN

PENILAIAN)

G. METODE PEMBERKASAN

Untuk menerapkan asas efektivitas dan efisiensi, Program

Publikasi Karya yang Berpotensi Mendapat Hak Kekayaan

Intelektual (HKI) menerapkan sistem pemberkasan Metode

Dua Sampul. Dengan metode ini, pendaftar harus teliti

dalam menyiapkan kelengkapan administrasi yang disyaratkan

pihak panitia. Ketidaktelitian pendaftar dapat mengakibatkan

berkas yang diajukan didiskualifikasi.

Adapun yang dimaksud dengan Metode Dua Sampul dalam

proses seleksi administrasi adalah sampul pertama merupakan

amplop yang berisi kelengkapan administrasi untuk Tim

Seleksi Berkas dan sampul kedua merupakan amplop yang

berisi kelengkapan berkas penilaian untuk Tim Reviewer.

Berikut ketentuan yang harus dipenuhi pendaftar dalam

mengirimkan kelengkapan administrasi dan berkas penilaian

dengan Metode Dua Sampul:

Page 14: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

86

Perhatian: Jangan membubuhkan

tanda check () pada lembar CHECK

LIST. Biarkan KOSONG! Lembar ini

akan diisi oleh Panitia Seleksi

1. Sampul pertama atau amplop pertama berisi:

a. 1 (satu) bundel Kelengkapan Administrasi

(sebagaimana dijelaskan pada bagian F angka 3 di

atas).

b. 1 (satu) eksemplar Concept Notes yang dijilid soft cover

dengan format COVER hasil registrasi on line yang

bertuliskan KELENGKAPAN ADMINISTRASI

(sebagaimana dijelaskan pada bagian F angka 4 huruf

a di atas).

c. 1 (satu) keping CD yang memuat soft copy Concept

Notes dalam format Microsoft Word dan foto karya

HKI.

d. produk inovasi atau invensi HKI yang telah dibuat.

(Jika tidak bisa dimasukkan dalam amplop, boleh

diletakkan di luar amplop).

e. 1 (satu) lembar CHECK LIST KELENGKAPAN

ADMINISTRASI hasil pendaftaran on line untuk

peserta.

Perhatian:

f. 1 (satu) lembar CHECK LIST KELENGKAPAN

ADMINISTRASI hasil pendaftaran on line untuk

panitia seleksi.

Perhatian: Silahkan bubuhkan tanda

check () sesuai kondisi berkas yang

Anda miliki

Page 15: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

87

Perhatian: jangan lupa menyertakan

lembar Format Nilai dalam Sampul

Kedua, karena menyebabkan berkas

Anda tidak dinilai oleh Tim Reviewer.

Sampul pertama atau amplop pertama dilem dan pada

bagian muka ditempel COVER hasil registrasi on line

yang bertuliskan KELENGKAPAN ADMINISTRASI.

2. Sampul kedua atau amplop kedua merupakan berkas

kelengkapan penilaian untuk Tim Reviewer. Amplop

kedua ini dibuat rangkap 2 (dua) atau dua amplop.

Masing-masing amplop berisi:

a. 1 (satu) bundel Concept Notes yang dijilid soft cover

dengan format COVER hasil registrasi on line yang

bertuliskan BAHAN PENILAIAN (sebagaimana

dijelaskan pada bagian F angka 4 huruf b di atas).

b. 1 (satu) lembar FORMAT NILAI hasil registrasi on

line yang dibuat terpisah atau tidak dijilid dengan

Concept Notes.

Sampul kedua atau amplop kedua yang terdiri dari 2

(dua) amplop, masing-masing dilem dan pada bagian

muka ditempel COVER hasil registrasi on line yang

bertuliskan BAHAN PENILAIAN.

Seluruh berkas (sampul kesatu dan sampul kedua) yang

berjumlah 3 (tiga) amplop yang telah dilem dikirim ke:

Page 16: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

88

Kepada Yth,

Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama

c.q. Kasubdit Penelitian, Publikasi Ilmiah, dan Pengabdian

kepada Masyarakat, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam

Jln. Lapangan Banteng Barat No. 3-4, Lantai VIII,

kamar B807, Jakarta Pusat

Telp.: 021-3812344, Faks : 021-3853449,

Email: [email protected]

3. Seluruh berkas yang disusun tidak sesuai dengan

ketentuan di atas akan didiskualifikasi pada tahap

seleksi administrasi.

H. KRITERIA PENILAIAN

Berikut ini sejumlah aspek penting yang digunakan Tim

Reviewer untuk menentukan mutu Concept Notes:

1. Isu dan fokus pengembangan, isu dan fokus yang

diangkat menarik untuk program penelitian

pengembangan untuk HKI dan sekaligus memiliki

prospek keberlanjutan (sustainability) untuk program

penelitian pengembangan untuk HKI.

2. Alasan memilih fokus pengembangan, argumentasi

pemilihan fokus penelitian pengembangan untuk HKI

dijelaskan dengan detail dan menunjukkan visi yang sangat

jelas/visioner; fokus pengembangan untuk HKI didesain

dengan data penelitian pendahuluan (prelemenary research)

yang memadai; dan alasan pemilihan fokus pengembangan

untuk HKI dilengkapi dengan data kuantitatif maupun

kualitatif yang memadai.

Page 17: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

89

3. Kesesuaian dengan program PTI, inovasi atau invensi

untuk HKI yang dihasilkan memiliki kesesuaian/relevansi

dengan program Pendidikan Tinggi Islam sebagai center of

excellence..

4. Signifikansi invensi, inovasi atau invensi untuk HKI

yang dikembangkan memiliki manfaat penting dan

berpotensi meningkatkan kualitas pendidikan Islam,

kelembagaan Islam, atau masyarakat serta dapat

memberikan solusi bagi problem komunitas Muslim di

bidang pendidikan Islam, kelembagaan Islam, atau

masyarakat.

5. Nilai kebaruan atau novelty, inovasi atau invensi untuk

HKI yang dikembangkan memiliki nilai kebaruan (novelty)

dan mengandung inovasi..

6. Dampak yang dihasilkan, inovasi atau invensi untuk

HKI yang dikembangkan memiliki dampak positif bagi

end user.

Masing-masing indikator untuk sejumlah aspek

penilaian di atas didesain menggunakan data interval dengan

skor terendah 1 (satu) dan skor tertinggi 5 (lima) di mana tim

reviewer dimungkinkan untuk memberikan skor 0,5 (nol koma

lima). Nilai maksimal yang diperoleh pengusul artikel riset

(research paper) adalah 50 dan passing grade untuk Program

Publikasi Penelitian Nontesis atau Nondisertasi adalah 25.

Berikut indikator penilaian untuk masing-masing aspek

penilaian:

ASPEK PENILAIAN

INDIKATOR PENILAIAN

ISU DAN

FOKUS

PENGEM

1 Isu dan fokus yang diangkat menarik

untuk program penelitian

pengembangan untuk HKI.

Page 18: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

90

BANGAN 2 Isu yang diangkat memiliki prospek

keberlanjutan (sustainability) untuk

program penelitian pengembangan

untuk HKI.

ALASAN

MEMILIH

FOKUS

PENGEM

BANGAN

3 Argumentasi pemilihan fokus

penelitian pengembangan untuk HKI

dijelaskan dengan detail dan

menunjukkan visi yang sangat

jelas/visioner.

4 Fokus pengembangan untuk HKI

didesain dengan data penelitian

pendahuluan (prelemenary research) yang

memadai.

5 Alasan pemilihan fokus

pengembangan untuk HKI dilengkapi

dengan data kuantitatif maupun

kualitatif yang memadai.

KESESUAIA

N DENGAN

PROGRAM

PTI

6 Invensi untuk HKI yang dihasilkan

memiliki kesesuaian/relevansi dengan

program Pendidikan Tinggi Islam

sebagai center of excellence.

SIGNIFI

KANSI

INVENSI

7 Invensi untuk HKI yang

dikembangkan memiliki manfaat

penting dan berpotensi meningkatkan

kualitas pendidikan Islam,

kelembagaan Islam, atau masyarakat.

8 Invensi untuk HKI yang

dikembangkan dapat memberikan

solusi bagi problem komunitas Muslim

di bidang pendidikan Islam,

kelembagaan Islam, atau masyarakat.

Page 19: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

91

NILAI

KEBARUAN

INVENSI

9 Invensi untuk HKI yang

dikembangkan memiliki nilai kebaruan

(novelty) dan mengandung inovasi.

DAMPAK

YANG

DIHASIL

KAN

INVENSI

10 Invensi untuk HKI yang

dikembangkan memiliki dampak

positif bagi end user.

I. ALOKASI ANGGARAN PROGRAM

Sceme dana yang dialokasikan untuk jenis publikasi penelitian

ini berkisar antara Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) sampai

dengan pagu maksimum Rp50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) untuk Karya Berpotensi HKI bagi dosen dan berkisar

antara Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai dengan pagu

maksimum Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) untuk

Karya Berpotensi HKI bagi mahasiswa. Untuk jenis

publikasi HKI kolektif, penerimaan dana hanya

diberikan/diwakilkan kepada penulis pertama dan tidak

berlaku kelipatan bagi anggota tim penulis lain.

Mengingat anggaran yang diberikan dalam program ini

bersumber dari dana DIPA APBN, alokasi penggunaannya

harus dipertanggung jawabkan sesuai aturan keuangan negara

atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai

pihak yang diberi amanat untuk mendistribusikan dana DIPA

APBN, DIKTIS berkewajiban untuk menetapkan pengaturan

dan pengawasan atas penggunaan dana tersebut. Untuk

merealisasikan tugas tersebut, DIKTIS menetapkan aturan

penggunaan pembelanjaan dana sebagai berikut:

Page 20: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

92

1. Dana publikasi HKI belum sertifikat, dialokasikan

untuk:

a. diskusi atau forum pembahasan terbatas dalam

rangka meningkatkan kualitas karya HKI. Diskusi

dilakukan di level kampus bersama dengan sivitas

akademika lain.

b. proses penyempurnaan karya HKI menjadi lebih

baik

c. proses pengajuan karya HKI untuk mendapatkan

sertifikat HKI.

d. untuk kepentingan pangkalan data karya akademik

yang terbit dengan dana DIPA APBN, penulis wajib

mengirim ringkasan profil karya HKI dalam format

PDF untuk diunggah ke website DIKTIS.

Pihak DIKTIS siap memfasilitasi inovator atau

inventor yang ingin mengunggah karya HKI yang

berbentuk software melalui website DIKTIS yang bisa

diakses publik secara gratis. Inovator atau inventor

dalam hal ini tidak berhak atas royalty.

2. Dana publikasi HKI sudah terbit, dialokasikan untuk:

a. diskusi atau forum pembahasan terbatas untuk

meningkatkan kualitas karya HKI. Diskusi dilakukan

di level kampus bersama dengan sivitas akademika

lain.

b. honor presenter, transportasi, dan akomodasi

penerima dana selama 3 (hari) ke tempat Seminar

Nasional. Forum Seminar Nasional akan ditentukan dan

diumumkan berikutnya.

c. honor, transportasi, dan akomodasi seorang tim

pembahas dalam Seminar Nasional. Daftar tim

Page 21: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

93

pembahasan akan ditentukan dan diumumkan berikutnya

oleh panitia DIKTIS.

d. untuk kepentingan pangkalan data karya akademik

yang terbit dengan dana DIPA APBN, penulis wajib

mengirim ringkasan profil karya HKI dalam format

PDF untuk diunggah ke website DIKTIS.

Pihak DIKTIS siap memfasilitasi inovator atau

inventor yang ingin mengunggah karya HKI yang

berbentuk software melalui website DIKTIS yang bisa

diakses publik secara gratis. Inovator atau inventor

dalam hal ini tidak berhak atas royalty.

Page 22: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

94

Page 23: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

95

BAB VII

PUBLIKASI USULAN HAK

KEKAYAAN INTELEKTUAL

(HKI)

Page 24: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

96

Page 25: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

97

BAB VII PUBLIKASI USULAN HAK KEKAYAAN

INTELEKTUAL (HKI)

A. GAMBARAN UMUM PROGRAM

Program Publikasi Usulan Karya Hak Kekayaan Intelektual

(HKI) adalah dana hibah publikasi ilmiah yang disediakan

untuk menjaring ide inovasi atau invensi terbaik para dosen

dan mahasiswa di lingkungan PTAI. Program ini

diselenggarakan untuk menjadi daya ungkit angka publikasi

berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam atau

kelembagaan Islam. Hasil inovasi atau invensi ini diarahkan

untuk peningkatan mutu layanan, peningkatan taraf hidup

masyarakat, dan good gavernance dalam pelayanan publik,

sehingga berorientasi pada penguatan komunitas madrasah,

pesantren, PTAI, pengembangan strategi pembelajaran,

misalnya eLearning, eLibrary, atau memperkokoh lembaga-

lembaga keagamaan.

Program ini merupakan salah satu ikhtiar DIKTIS untuk

membangun sebuah jembatan penghubung antara hasil kajian

akademik maupun penelitian dengan hasil pemanfaatannya

untuk kehidupan masyarakat. Melalui strategi model

penelitian dan pengembangan (research and development)

diharapkan dapat dihasilkan sejumlah produk baru atau

penyempurnaan produk yang telah ada dan sekaligus dapat

Page 26: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

98

dipertanggungjawabkan secara akademik. Produk inovasi atau

invensi yang dimaksud tidak harus selalu berbentuk benda

atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat

bantu pembelajaran di kelas atau perangkat laboratorium di

bidang kajian yang dikembangkan di lingkungan PTAI, tetapi

bisa juga perangkat lunak (software), seperti program komputer

untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan

atau model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan di

bidang pendidikan Islam maupun kelembagaan Islam.

Program ini juga dikembangkan dalam bingkai Program

Bantuan Desiminasi Riset dan Program Bantuan Electronic

Research Network (ERN).

B. SEPUTAR HAK KEKAYAAN INTELEK TUAL (HKI)

Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) harus berubah jika

ingin berkompetisi dengan perguruan tinggi internasional. Di

antara perubahan yang harus dilakukan adalah kesadaran

tentang pentingnya perlindungan terhadap informasi dan

knowledge yang tidak boleh diabaikan. Hal ini tidak saja karena

informasi dan knowledge merupakan kekayaan intelektual

(intellectual property) yang memiliki nilai-nilai moral (moral values),

melainkan juga memiliki nilai ekonomi (economic values). Oleh

karena itu, proses perolehan dan pemilikan Hak Kekayaan

Intelektual (HKI) sebagai wujud perlindungan terhadap

kekayaan intelektual mutlak didukung, difasilitasi dan

dipermudah oleh semua pihak.

Sebagai salah satu entitas lembaga pendidikan yang memiliki

beragam potensi yang luar biasa, PTAI sudah selayaknya jika

Page 27: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

99

mengembangkan dan mendayagunakan potensi yang

dimilikinya untuk kepentingan masyarakat. Dalam konteks

inilah, kekayaan intelektual hendaknya dilihat bukan saja yang

bersifat personal, tetapi juga yang bersifat komunal.

Perlindungan dan pengakuan atas produk budaya dan

kreativitas harus sama-sama dikembangkan sebagaimana

ditunjuk kan melalui perhatian yang tinggi dari lembaga-

lembaga internasional seperti World Intellectual Property

Organization (WIPO) dan United Nations Educational, Scientific

and Cultural Organization (UNESCO).

Dalam praktiknya, banyak sekali varian HKI yang diatur

dalam hokum internasional. Namun untuk konteks PTAI,

setidaknya ada sejumlah varian HKI yang mungkin dapat

dikembangkan. Berikut daftar varian HKI yang mungkin

dikembangkan di lingkungan PTAI:

Kluster Hak Kekayaan Intelektual

1 Hak Cipta

2 Paten

3 Merek

4 Desain Industri

5 Desain Tata Sirkuit Terpadu

6 Varietas Tanaman

Berikut akan dijelaskan pengertian dan contoh masing-masing

varian HKI yang telah disebutkan di atas.

1. HAK CIPTA, adalah hak eksklusif bagi pencipta atau

penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak

ciptaannya atau memberi izin untuk itu dengan tidak

mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan

per undang-undangan yang berlaku.

Page 28: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

100

Yang dimaksud dengan pencipta adalah seorang atau

beberapa orang yang secara bersama-sama yang atas

inspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan

kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan,

atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas

dan bersifat pribadi.

Ruang Lingkup Ciptaan yang dilindungi ialah ciptaan

dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang

meliputi karya :

a. Buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay

out) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya

tulis lain;

b. Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lain yang sejenis

dengan itu;

c. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan

dan ilmu pengetahuan;

d. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks;

e. Drama atau drama musikal, tari, koreografi,

pewayangan dan pantomim;

f. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis,

gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni

patung, kolase, dan seni terapan;

g. Arsitektur;

h. Peta;

i. Seni batik;

j. Fotografi;

k. Sinematografi;

l. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai dan karya

lain dari hasil pengalihwujudan.

Page 29: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

101

2. PATEN, adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara

kepada inventor atas hasil investasinya di bidang

teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksana

kan sendiri invensinya tersebut kepada pihak lain untuk

melaksanakannya.

Invensi adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam

suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di

bidang teknologi, dapat berupa produk atau proses, atau

penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses.

Adapun lingkun paten dibagi menjadi:

a. Paten Sederhana, setiap invensi berupa produk

atau alt yang baru dan mempunyai nilai kegunaan

praktis disebabkan karena bentuk, konfigurasi,

konstruksi atau komponennya dapat memperoleh

perindungan hukum dalam bentuk paten sederhana.

b. Paten dari Beberapa Invensi, dalam permohonan

paten dapat diajukan satu invensi, atau beberapa

invensi akan tetapi harus merupakan satu kesatuan

invensi. Satu kesatuan invensi yang dimaksud adalah

beberapa invensi yang memiliki keterkaitan antara

satu invensi dengna invensi yang lain, misalnya suatu

invensi berupa alat tulis yang baru beserta tinta yang

baru. Alat tulis dan tinta tersebut merupakan satu

kestuan, karena tersebut khusus untuk digunakan

pada alat tulis baru tersebut.

3. MEREK, adalah suatu tanda yang berupa gambar, nama,

kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau

kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya

pembeda dan digunakan dalam kegiatan pedagangan

barang dan jasa. Misalnya, logo Perguruan Tinggi Agama

Islam (PTAI) atau logo tertentu yang khas milik PTAI

Page 30: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

102

4. DESAIN INDUSTRI, adalah suatu kreasi tentang

bentuk, konfigurasi atau komposisi garis atau warna, atau

garis dan warna, atau gabungan dariadanya yang

berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang

memberikan kesa estetis dan dapat diwujudkan dalam

pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai

untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas

industri, atau kerajinan tangan.

5. DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU, yang

dimaksud dengan desain tata letak adalah kreasi berupa

rancangan peletakan tiga dimensi dari berbagai elemen,

sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah

elemen aktif, serta sebagian atau semua internkoneksi

dalam suatu sirkuit terpadu dan peletakan tiga dimensi

tersebut dimaksudkan untuk persiapan pembuatan sirkuit

terpadu. Sementara yang dimaksud dengan sirkuit

terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau

setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai elemen

dan sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah

elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling

berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah

bahan semikonduktor yang dimaksudkan untuk

menghasilkan fungsi elektronik.

6. VARIETAS TANAMAN, adalah sebuah varietas

tanaman baru yang dihasilkan secara berbeda dengan

varietas tanaman yang lain yang ditandai dengan

perbedaan bentuk fisik sampai perbedaan karakteris tik

tanaman.

Page 31: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

103

C. KLUSTER PUBLIKASI USULAN HKI

Kluster Publikasi Usulan Karya Hak Kekayaan Intelektual

(HKI) diperuntukkan bagi inovasi atau invensi yang telah

dilakukan dosen dan mahasiswa PTAI. Kluster ini sengaja

didesain untuk menjaring ide inovasi atau invensi yang

diharapkan dapat menjadi perhatian baru di lingkungan PTAI.

Melalui kluster publikasi ilmiah ini, ide inovasi atau invensi

yang akan dibuat dosen dan mahasiswa PTAI diharapkan

dapat dipublikasikan dan diakses secara lebih luas.

Dengan mengakomodir seluruh bidang ilmu yang

dikembangkan PTAI sebagaimana dipaparkan pada bagian

fokus kajian program pada BAB II Huruf D, program

publikasi HKI ini diharapkan mampu mengembangkan

bidang kajian dosen dan mahasiswa yang menjadi konsentrasi

akademiknya, sehingga dapat menjadi subyek yang expert,

profesional, dan kompeten di bidangnya.

Ide inovasi atau invensi yang dapat diregistrasikan pada

program publikasi ilmiah ini hanya jenis inovasi atau invensi

yang dilakukan secara kelompok oleh dosen atau mahasiswa

PTAI.

D. FORMAT CONCEPT NOTES

1. Untuk proses seleksi, pihak panitia seleksi hanya

mensyaratkan pendaftar untuk membuat concept notes.

Concept notes disusun tidak lebih dari 7 (tujuh) halaman

yang diketik pada kertas ukuran A4; spasi 1 lines; huruf

Times New Roman size 12 point; margin atas, bawah,

kanan dan kirim sebesar 2,5 cm.

Page 32: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

104

2. Sistematika concept notes setidaknya mencakup beberapa

unsur sebagai berikut:

a. Isu dan Fokus Pengembangan

b. Alasan Memilih Fokus Pengembangan

c. Kesesuaian dengan program Pendidikan Tinggi

Islam.

d. Signifikansi invensi.

e. Nilai kebaruan atau novelty

f. Dampak yang dihasilkan.

E. PERSYARATAN DAN KELENGKAPAN ADMINISTRASI

Agar dapat mengikuti Publikasi Usulan Karya Hak Kekayaan

Intelektual (HKI), pendaftar harus memenuhi persyaratan dan

kelengkapan administrasi berikut:

1. Pendaftar merupakan dosen PTAI atau mahasiswa S-1

PTAI minimal semester V (lima).

2. Melakukan registrasi on line dengan cara mengklik tombol

PANGKALAN DATA PUBLIKASI ILMIAH pada

website: www.ditpertais.net atau kunjungi website:

www.penelitiandiktis.com

3. Menyiapkan sejumlah kelengkapan administrasi sebagai

berikut:

a. mencetak Akun Personal hasil registrasi on line

b. melampirkan Foto Kopi Identitas Diri (KTP/SIM)

c. melampirkan Foto Kopi Surat Keputusan (SK)

Jabatan Fungsional terakhir bagi dosen PNS atau

PNS-DPK atau Foto Kopi SK Dosen Tetap dari

Page 33: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

105

Ketua STAI atau Ketua Yayasan bagi dosen Non-

PNS

ATAU

Melampirkan Foto Kopi Surat Keterangan sebagai

mahasiswa dari PTAI tempat kuliah bagi

mahasiswa.

d. melampirkan Foto Kopi Sertifikat Pendidik bagi dosen

yang sudah sertifikasi.

Semua berkas Kelengkapan Administrasi mulai huruf a

sampai dengan huruf d dijilid soft cover sesuai urutan di

atas.

4. Concept Notes Publikasi Usulan Karya Hak Kekayaan

Intelektual (HKI) dijilid sebanyak 3 (tiga) bundel:

a. 1 (satu) bundel dijilid soft cover dengan format COVER

hasil registrasi on line yang bertuliskan

)KELENGKAPAN ADMINISTRASI)

b. 2 (dua) bundel dijilid soft cover dengan format COVER

hasil registrasi on line yang bertuliskan (BAHAN

PENILAIAN)

F. METODE PEMBERKASAN

Untuk menerapkan asas efektivitas dan efisiensi, Program

Publikasi Usulan Karya Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

menerapkan sistem pemberkasan Metode Dua Sampul.

Dengan metode ini, pendaftar harus teliti dalam menyiapkan

kelengkapan administrasi yang disyaratkan pihak panitia.

Ketidaktelitian pendaftar dapat mengakibatkan berkas yang

diajukan didiskualifikasi.

Page 34: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

106

Adapun yang dimaksud dengan Metode Dua Sampul dalam

proses seleksi administrasi adalah sampul pertama merupakan

amplop yang berisi kelengkapan administrasi untuk Tim

Seleksi Berkas dan sampul kedua merupakan amplop yang

berisi kelengkapan berkas penilaian untuk Tim Reviewer.

Berikut ketentuan yang harus dipenuhi pendaftar dalam

mengirimkan kelengkapan administrasi dan berkas penilaian

dengan Metode Dua Sampul:

1. Sampul pertama atau amplop pertama berisi:

a. 1 (satu) bundel Kelengkapan Administrasi

(sebagaimana dijelaskan pada bagian E angka 3 di

atas).

b. 1 (satu) eksemplar Concept Notes yang dijilid soft cover

dengan format COVER hasil registrasi on line yang

bertuliskan KELENGKAPAN ADMINISTRASI

(sebagaimana dijelaskan pada bagian E angka 4 huruf

a di atas).

c. 1 (satu) keping CD yang memuat soft copy Concept

Notes dalam format Microsoft Word dan foto karya

HKI.

d. produk inovasi atau invensi HKI yang telah dibuat.

(Jika tidak bisa dimasukkan dalam amplop, boleh

diletakkan di luar amplop).

e. 1 (satu) lembar CHECK LIST KELENGKAPAN

ADMINISTRASI hasil pendaftaran on line untuk

peserta.

Perhatian:

Perhatian: Silahkan bubuhkan tanda

check () sesuai kondisi berkas yang

Anda miliki

Page 35: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

107

Perhatian: jangan lupa menyertakan

lembar Format Nilai dalam Sampul

Kedua, karena menyebabkan berkas

Anda tidak dinilai oleh Tim Reviewer.

Perhatian: Jangan membubuhkan

tanda check () pada lembar CHECK

LIST. Biarkan KOSONG! Lembar ini

akan diisi oleh Panitia Seleksi

f. 1 (satu) lembar CHECK LIST KELENGKAPAN

ADMINISTRASI hasil pendaftaran on line untuk

panitia seleksi.

Sampul pertama atau amplop pertama dilem dan pada

bagian muka ditempel COVER hasil registrasi on line

yang bertuliskan KELENGKAPAN ADMINISTRASI.

2. Sampul kedua atau amplop kedua merupakan berkas

kelengkapan penilaian untuk Tim Reviewer. Amplop

kedua ini dibuat rangkap 2 (dua) atau dua amplop.

Masing-masing amplop berisi:

a. 1 (satu) bundel Concept Notes yang dijilid soft cover

dengan format COVER hasil registrasi on line yang

bertuliskan BAHAN PENILAIAN (sebagaimana

dijelaskan pada bagian E angka 4 huruf b di atas).

b. 1 (satu) lembar FORMAT NILAI hasil registrasi on

line yang dibuat terpisah atau tidak dijilid dengan

Concept Notes.

Page 36: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

108

Sampul kedua atau amplop kedua yang terdiri dari 2

(dua) amplop, masing-masing dilem dan pada bagian

muka ditempel COVER hasil registrasi on line yang

bertuliskan BAHAN PENILAIAN.

Seluruh berkas (sampul kesatu dan sampul kedua) yang

berjumlah 3 (tiga) amplop yang telah dilem dikirim ke:

Kepada Yth,

Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama

c.q. Kasubdit Penelitian, Publikasi Ilmiah, dan Pengabdian

kepada Masyarakat, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam

Jln. Lapangan Banteng Barat No. 3-4, Lantai VIII,

kamar B807, Jakarta Pusat

Telp.: 021-3812344, Faks : 021-3853449,

Email: [email protected]

3. Seluruh berkas yang disusun tidak sesuai dengan

ketentuan di atas akan didiskualifikasi pada tahap

seleksi administrasi.

G. KRITERIA PENILAIAN

Berikut ini sejumlah aspek penting yang digunakan Tim

Reviewer untuk menentukan mutu Concept Notes:

1. Isu dan fokus pengembangan, isu dan fokus yang

diangkat menarik untuk program penelitian

pengembangan untuk HKI dan sekaligus memiliki

prospek keberlanjutan (sustainability) untuk program

penelitian pengembangan untuk HKI.

Page 37: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

109

2. Alasan memilih fokus pengembangan, argumentasi

pemilihan fokus penelitian pengembangan untuk HKI

dijelaskan dengan detail dan menunjukkan visi yang sangat

jelas/visioner; fokus pengembangan untuk HKI didesain

dengan data penelitian pendahuluan (prelemenary research)

yang memadai; dan alasan pemilihan fokus pengembangan

untuk HKI dilengkapi dengan data kuantitatif maupun

kualitatif yang memadai.

3. Kesesuaian dengan program PTI, inovasi atau invensi

untuk HKI yang dihasilkan memiliki kesesuaian/relevansi

dengan program Pendidikan Tinggi Islam sebagai center of

excellence..

4. Signifikansi invensi, inovasi atau invensi untuk HKI

yang dikembangkan memiliki manfaat penting dan

berpotensi meningkatkan kualitas pendidikan Islam,

kelembagaan Islam, atau masyarakat serta dapat

memberikan solusi bagi problem komunitas Muslim di

bidang pendidikan Islam, kelembagaan Islam, atau

masyarakat.

5. Nilai kebaruan atau novelty, inovasi atau invensi untuk

HKI yang dikembangkan memiliki nilai kebaruan (novelty)

dan mengandung inovasi..

6. Dampak yang dihasilkan, inovasi atau invensi untuk

HKI yang dikembangkan memiliki dampak positif bagi

end user.

Masing-masing indikator untuk sejumlah aspek

penilaian di atas didesain menggunakan data interval dengan

skor terendah 1 (satu) dan skor tertinggi 5 (lima) di mana tim

reviewer dimungkinkan untuk memberikan skor 0,5 (nol koma

lima). Nilai maksimal yang diperoleh pengusul artikel riset

(research paper) adalah 50 dan passing grade untuk Program

Page 38: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

110

Publikasi Penelitian Nontesis atau Nondisertasi adalah 25.

Berikut indikator penilaian untuk masing-masing aspek

penilaian:

ASPEK PENILAIAN

INDIKATOR PENILAIAN

ISU DAN

FOKUS

PENGEM

BANGAN

1 Isu dan fokus yang diangkat menarik

untuk program penelitian

pengembangan untuk HKI.

2 Isu yang diangkat memiliki prospek

keberlanjutan (sustainability) untuk

program penelitian pengembangan

untuk HKI.

ALASAN

MEMILIH

FOKUS

PENGEM

BANGAN

3 Argumentasi pemilihan fokus

penelitian pengembangan untuk HKI

dijelaskan dengan detail dan

menunjukkan visi yang sangat

jelas/visioner.

4 Fokus pengembangan untuk HKI

didesain dengan data penelitian

pendahuluan (prelemenary research) yang

memadai.

5 Alasan pemilihan fokus

pengembangan untuk HKI dilengkapi

dengan data kuantitatif maupun

kualitatif yang memadai.

KESESUAIA

N DENGAN

PROGRAM

PTI

6 Invensi untuk HKI yang dihasilkan

memiliki kesesuaian/relevansi dengan

program Pendidikan Tinggi Islam

sebagai center of excellence.

Page 39: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

111

SIGNIFI

KANSI

INVENSI

7 Invensi untuk HKI yang

dikembangkan memiliki manfaat

penting dan berpotensi meningkatkan

kualitas pendidikan Islam,

kelembagaan Islam, atau masyarakat.

8 Invensi untuk HKI yang

dikembangkan dapat memberikan

solusi bagi problem komunitas Muslim

di bidang pendidikan Islam,

kelembagaan Islam, atau masyarakat.

NILAI

KEBARUAN

INVENSI

9 Invensi untuk HKI yang

dikembangkan memiliki nilai kebaruan

(novelty) dan mengandung inovasi.

DAMPAK

YANG

DIHASIL

KAN

INVENSI

10 Invensi untuk HKI yang

dikembangkan memiliki dampak

positif bagi end user.

H. ALOKASI ANGGARAN PROGRAM

Sceme dana yang dialokasikan untuk jenis publikasi penelitian

ini berkisar antara Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) sampai

dengan pagu maksimum Rp50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) bagi dosen dan berkisar antara Rp5.000.000,00 (lima

juta rupiah) sampai dengan pagu maksimum Rp25.000.000,00

(dua puluh lima juta rupiah) bagi mahasiswa.

Mengingat anggaran yang diberikan dalam program ini

bersumber dari dana DIPA APBN, alokasi penggunaannya

Page 40: BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKIdiktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/2513714480373207.pdfungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam

112

harus dipertanggung jawabkan sesuai aturan keuangan negara

atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai

pihak yang diberi amanat untuk mendistribusikan dana DIPA

APBN, DIKTIS berkewajiban untuk menetapkan pengaturan

dan pengawasan atas penggunaan dana tersebut. Untuk

merealisasikan tugas tersebut, DIKTIS menetapkan aturan

penggunaan pembelanjaan dana sebagai berikut:

1. diskusi atau forum pembahasan terbatas dalam rangka

meningkatkan kualitas karya HKI. Diskusi dilakukan di

level kampus bersama dengan sivitas akademika lain.

2. Pembuatan karya HKI, yang terdiri dari honor inovator

atau inventor, transportasi, pembelian komponen

pembuatan HKI, atau anggaran yang terkait.