bab v skripsi ayu

Upload: pamulang

Post on 10-Jul-2015

42 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

55

BAB V HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi SMAN 1 Sungai Beremas Air Bangis mempunyai batas batas wilayah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan 3. Sebelah Barat berbatasan dengan 4. Sebelah Timur berbatasan dengan : Pasar Pokan : Sungai Batang Sikabau : Jalan Raya : Perkebunan Sawit

SMAN 1 Sungai Beremas Air Bangis didirikan pada tanggal 24 Agustus 2004, dengan luas tanah 20.000 m2, luas bangunan 1.280 m2. Terdiri dari lapangan olahraga 306 m2, kebun 312 m2 dan halaman sekolah 218 m2. Jumlah lokal yang dimiliki oleh SMAN 1 Air Bangis sebanyak 10 lokal, terdiri dari kelas satu 4 lokal, kelas dua sebanyak 3 lokal dan kelas tiga 3 lokal. Ruang lain yang dimiliki oleh sekolah ini adalah ruang laboratorium yaitu laboratorium IPA yang berisi alat laboratorium dengan peralatan yang sudah lengkap dan laboratorium komputer dengan jumlah komputer sebanyak 15 unit. Tenaga pengajar yang dimiliki untuk melaksanakan proses pembelajaran 28 orang yang terdiri dari 26 orang PNS dan 2 orang guru tidak tetap. Untuk menjalankan kelancaran proses administrasi dan pengelolaan keamanan di sekolah ini diselenggarakan oleh 2 orang Tata Usaha PNS, 2 orang Tata Usaha honor, 1 orang satpam dan 1 orang penanggung jawab keamanan. Jumlah keseluruhan

56

siswa sekolah ini 241 orang, terdiri dari perempuan 116 orang dan laki-laki 125 orang.

B. Analisa Univariat 1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja tentang Perilaku Seks Pranikah Remaja SMAN 1Sungai Beremas Air Bangis Pasaman Barat Tahun 2010 No. 1. 2. Pengetahuan Rendah Tinggi Jumlah n 61 39 100 Persentase (%) 61 39 100

Pada tabel 5.1 dapat dilihat dari 100 responden, sebanyak 61 responden (61%) memiliki pengetahuan rendah.

57

2. Distribusi Frekuensi Sosial Ekonomi Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Perilaku Seks Pranikah Remaja SMAN 1 Sungai Beremas Air Bangis Pasaman Barat Tahun 2010 No. 1. 2. Sosial Ekonomi Rendah Tinggi Jumlah n 49 51 100 Persentase (%) 49 51 100

Pada tabel 5.2 dapat dilihat dari 100 responden, sebanyak 51 responden (51%) memiliki tingkat sosial ekonomi tinggi.

3. Distribusi Frekuensi Komunikasi Orang Tua Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Komunikasi Orang Tua tentang Perilaku Seks Pranikah Remaja SMAN 1 Sungai Beremas Air Bangis Pasaman Barat Tahun 2010 No. 1. 2. Komunikasi Orang Tua Kurang Baik Baik Jumlah n 70 30 100 Persentase (%) 70 30 100

Pada tabel 5.3 dapat dilihat dari 100 responden, sebanyak 70 responden (70%) mempunyai komunikasi kurang baik dengan orang tua.

58

4.

Distribusi Frekuensi Keterpaparan Media Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Keterpaparan Media tentang Perilaku Seks Pranikah Remaja SMAN 1 Sungai Beremas Air Bangis Pasaman Barat Tahun 2010

No. 1. 2.

Keterpaparan Media Kurang Terpapar Cukup Terpapar Jumlah

n 63 37 100

Persentase (%) 63 37 100

Pada tabel 5.4 dapat dilihat dari 100 responden, sebanyak 63 responden (63%) kurang terpapar dengan media.

5.

Distribusi Frekuensi Perilaku Seks Pranikah Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Perilaku Seks Pranikah Remaja SMAN 1 Sungai Beremas Air Bangis Pasaman Barat Tahun 2010

No. 1. 2.

Perilaku Seks Pranikah Tidak dilakukan Dilakukan Jumlah

n 61 39 100

Persentase (%) 61 39 100

Pada tabel 5.5 dapat dilihat dari 100 responden, sebanyak 61 responden (61%) yang tidak melakukan perilaku seks pranikah.

59

C. Analisa Bivariat 1. Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Seks Pranikah Remaja. Tabel 5.6 Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Seks Pranikah Remaja SMAN 1 Sungai Beremas Air Bangis Pasaman Barat Tahun 2010 Perilaku Seks Pranikah Pengetahuan dilakukan n Rendah Tinggi Jumlah 29 10 39 % 47,5 25,6 39,0 Tidak dilakukan n 32 29 61 % 52,5 74,4 61,0 Total n 61 39 100 % 100 100 100 0,048 0,380 P Value OR

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 61 responden dengan tingkat pengetahuan rendah terdapat 29 orang (47,5%) berperilaku seks pranikah dan 32 orang (52,5%) yang tidak melakukan perilaku seks pranikah. Sedangkan dari 39 responden yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi terdapat 10 orang (25,6%) melakukan perilaku seks pranikah dan 29 orang (74,4%) tidak melakukan perilaku seks pranikah. Setelah dilakukan uji Statistik secara Chi Square diperoleh Ho ditolak yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan responden dengan perilaku seks pranikah remaja, dimana p = 0,048 0,05. Nilai OR = 0.380, ini dapat disimpulkan bahwa responden dengan pengetahuan yang tinggi hanya mempunyai peluang 0,4 kali melakukan perilaku seks pranikah.

60

2. Hubungan Sosial Ekonomi dengan Perilaku Seks Pranikah Remaja Tabel 5.7 Hubungan Sosial Ekonomi dengan Perilaku Seks Pranikah Remaja SMAN 1 Sungai Beremas Air Bangis Pasaman Barat Tahun 2010 Perilaku Seks Pranikah Sosial Ekonomi Rendah Tinggi Jumlah dilakukan n 17 22 39 % 34,7 43,1 39,0 Tidak dilakukan n 32 29 61 % 65,3 56,9 61,0 Total n 49 51 100 % 100 100 100 0,509 1,428 P Value OR

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 49 responden dengan sosial ekonomi rendah terdapat 17 orang (34,7%) melakukan perilaku seks pranikah dan 32 orang (65,3%) tidak melakukan perilaku seks pranikah. Sedangkan dari 51 responden dengan sosial ekonomi tinggi terdapat 22 orang (43,1%) melakukan perilaku seks pranikah dan 29 orang (56,9%) tidak melakukan perilaku seks pranikah. Setelah dilakukan uji Statistik secara Chi Square diperoleh Ho diterima yaitu tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat sosial ekonomi responden dengan perilaku seks pranikah remaja, dimana p = 0,509 0,05.

61

3. Hubungan Komunikasi Orang Tua dengan Perilaku Seks Pranikah Remaja Tabel 5.8 Hubungan Komunikasi Orang Tua dengan Perilaku Seks Pranikah Remaja SMAN 1 Sungai Beremas Air Bangis Pasaman Barat Tahun 2010 Komunikasi dengan Orang Tua Kurang Baik Baik Jumlah Perilaku Seks Pranikah Dilakukan n 24 15 39 % 34,3 50,0 39,0 Tidak Dilakukan n 46 15 61 % 65,7 50,0 61,0 Total n 70 30 100 % 100 100 100 0,210 1,917 P Value OR

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 70 responden yang mempunyai komunikasi kurang baik dengan orang tua terdapat 24 orang (34,3%) melakukan perilaku seks pranikah dan 46 orang (65,7%) tidak melakukan perilaku seks pranikah. Sedangkan dari 30 responden yang mempunyai komunikasi baik dengan orang tua terdapat 15 orang (50%) melakukan perilaku seks pranikah dan 15 orang (50%) tidak melakukan perilaku seks pranikah. Setelah dilakukan uji Statistik secara Chi Square diperoleh Ho diterima yaitu tidak terdapat hubungan yang bermakna antara komunikasi orang tua terhadap perilaku seks pranikah remaja, dimana p = 0,210 0,05.

62

4. Hubungan Keterpaparan Media dengan Perilaku Seks Pranikah Remaja Tabel 5.9 Hubungan Keterpaparan Media dengan Perilaku Seks Pranikah Remaja SMAN 1 Sungai Beremas Air Bangis Pasaman Barat Tahun 2010Perilaku Seks Pranikah Keterpaparan Media Kurang Terpapar Cukup Terpapar Jumlah Dilakukan n % Tidak Dilakukan n % n Total % P Value OR

19 20 39

30,2 54,1 39,0

44 17 61

69,8 45,9 61,0

63 37 100

100 100 100 0,031 2,724

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 63 responden yang kurang terpapar media terdapat 19 orang (30,2%) melakukan perilaku seks pranikah dan 44 orang (69,8%) tidak melakukan perilaku seks pranikah. Sedangkan dari 37 responden yang cukup terpapar terdapat 20 orang (54,1%) melakukan perilaku seks pranikah dan 17 orang (45,9%) tidak melakukan perilaku seks pranikah. Setelah dilakukan uji Statistik secara Chi Square diperoleh Ho ditolak yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara keterpaparan media terhadap perilaku seks pranikah remaja, dimana p = 0,031 0,05. Nilai OR = 2.724, ini dapat disimpulkan bahwa responden yang cukup terpapar media hanya mempunyai peluang 2,7 kali melakukan perilaku seks pranikah.