bab v pelanggaran pemilu dan penangannya

9
49 PANITIA PENGAWAS PEMILUKADA KECAMATAN BEKASI BARAT KOTA BEKASI Jl. HARAPAN BARU REGENCY RAYA No1 Kotabaru-Bekasi Barat . Telp/ : (021) 92419942 BAB V PELANGGARAN PEMILU DAN PENANGANANNYA A. Pengertian Pelanggaran Pemilu. Dalam penyelenggaraan pemilu harus dapat dipastikan bahwa prinsip dan azas-azas pemilu telah dapat dilaksanakan secara baik dan benar, namun dalam setiap tahapan penyelenggaraan pemilu, memungkinkan terjadinya pelanggaran baik oleh penyelenggara, peserta pemilu maupun oleh pemilih. Jika terjadi pelanggaran pemilu, maka harus melalui mekanisme yang sudah diatur secara rinci dalam pasal 249 s/d pasal 321 UU No. 8 Tahun 2012 tentang Pemilu DPR, DPD dan DPRD, yang diawali dengan adanya laporan secara tertulis yang disampaikan oleh Pemilih, Pemantau pemilu atau Peserta pemilu kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kab/Kota/Kec atau Pengawas Pemilu Lapangan paling lambat 7 hari setelah kejadian. UU No. 8 Tahun 2012 sudah lebih rinci mengatur dibandingkan dengan UU No. 10 Tahun 2008. Pelanggaran pemilu yang dimaksud dapat berupa :

Upload: lunandi-syaiful

Post on 22-Jun-2015

18.953 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab v pelanggaran pemilu dan penangannya

49

PANITIA PENGAWAS PEMILUKADA

KECAMATAN BEKASI BARAT KOTA BEKASI

Jl. HARAPAN BARU REGENCY RAYA No1 Kotabaru-Bekasi Barat . Telp/ : (021) 92419942

BAB V

PELANGGARAN PEMILU DAN PENANGANANNYA

A. Pengertian Pelanggaran Pemilu.

Dalam penyelenggaraan pemilu harus dapat dipastikan bahwa prinsip dan azas-

azas pemilu telah dapat dilaksanakan secara baik dan benar, namun dalam setiap

tahapan penyelenggaraan pemilu, memungkinkan terjadinya pelanggaran baik oleh

penyelenggara, peserta pemilu maupun oleh pemilih.

Jika terjadi pelanggaran pemilu, maka harus melalui mekanisme yang sudah diatur

secara rinci dalam pasal 249 s/d pasal 321 UU No. 8 Tahun 2012 tentang Pemilu DPR,

DPD dan DPRD, yang diawali dengan adanya laporan secara tertulis yang

disampaikan oleh Pemilih, Pemantau pemilu atau Peserta pemilu kepada Bawaslu,

Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kab/Kota/Kec atau Pengawas Pemilu Lapangan paling

lambat 7 hari setelah kejadian.

UU No. 8 Tahun 2012 sudah lebih rinci mengatur dibandingkan dengan UU No. 10

Tahun 2008. Pelanggaran pemilu yang dimaksud dapat berupa :

Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu;

Pelanggaran administrasi pemilu;

Tindak Pidana pemilu

Sengketa pemilu; 

Pelanggaran kode etik penyelenggara Pemilu adalah pelanggaran terhadap etika

penyelenggara Pemilu yang berpedomankan sumpah dan/atau janji sebelum

menjalankan tugas sebagai penyelenggara Pemilu. Pelanggaran kode etik

penyelenggara Pemilu diselesaikan oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu

(DKPP) dengan tata cara penyelesaian yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan UU

tentang Penyelenggara Pemilu.

Page 2: Bab v pelanggaran pemilu dan penangannya

50

Pelanggaran administrasi Pemilu adalah pelanggaran yang meliputi tata cara,

prosedur, dan mekanisme yang berkaitan dengan administrasi pelaksanaan pemilu

dalam setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu di luar tindak pidana Pemilu dan

pelanggaran kode etik penyelenggara Pemilu. Atas pelanggaran ini Bawaslu, Bawaslu

Provinsi, Panwaslu Kab./Kota mengkaji dan membuat rekomendasi yang kemudian

diteruskan kepada KPU, KPU Provinsi, KPU Kab./Kota untuk ditindaklanjuti.

Tindak pidana pemilu adalah tindak pidana pelanggaran dan/atau kejahatan

terhadap ketentuan tindak pidana Pemilu sebagaimana diatur dalam UU No. 8 Tahun

2012. Laporan tindak Pidana Pemilu diteruskan kepada Kepolisian Negara Republik

Indonesia sejak diputuskan oleh Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kab./Kota,

dan/atau Panwaslu Kecamatan.

Proses penyelesaian tindak pidana pemilu diawali dengan penyampaian berkas

perkara oleh penyidik kepolisian kepada penuntut umum, kemudian dilanjutkan

dengan pelimpahan berkas perkara ke Pengadilan Negeri untuk diperiksa, diadili dan

diputus paling lama 7 hari sejak pelimpahan berkas dan terhadap putusan Pengadilan

Negeri ini dapat diajukan upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi sebagai upaya

terakhir dan tidak dapat dilakukan upaya hukum

Sengketa Pemilu adalah sengketa yang terjadi antar peserta Pemilu dan sengketa

peserta pemilu dengan penyelenggara Pemilu sebagai akibat dikeluarkannya keputusan

KPU, KPU Provinsi, KPU Kab./Kota. Penyelesaian terhadap sengketa pemilu ini ada

pada Bawaslu yang dapat didelegasikan kepada Bawaslu Provinsi, Panwaslu

Kab./Kota, Panwas kecamatan, Panitia Pengawas Lapangan (PPL) dan Panitia

Pengawas Luar Negeri (PPLN). Bawaslu menyelesaikan sengketa pemilu ini dengan

terlebih dahulu menerima dan mengkaji laporan atau temuan kemudian

mempertemukan pihak-pihak yang bersengketa untuk mencapai kesepakatan melalui

musyawarah dan mufakat.

Apabila tidak tercapai kesepakatan antara pihak yang bersengketa, Bawaslu

memberikan alternatif penyelesaian. Adapun Keputusan Bawaslu terhadap sengketa

pemilu ini merupakan keputusan terakhir dan mengikat, kecuali yang berkaitan dengan

verifikasi partai politik Peserta Pemilu dan Daftar Calon Tetap (DCT) anggota DPR,

DPD, DPRD.

Page 3: Bab v pelanggaran pemilu dan penangannya

51

B. Alur Penanganan Pelanggaran Pemilu

Page 4: Bab v pelanggaran pemilu dan penangannya

52

C. Pelanggaran Administrasi dan Penanganannya

1. Penusyusunan Daftar Pemilih ;

a. Pada tahapan ini kami menemukan pelanggaran yang dilakukan oleh para

Petugas Pemutahiran Data Pemilih, yang melaksanakan tugasnya tidak

dilakukan dengan baik, pada umumnya pendataan yang dilakukan tidak

langsung menemui orang per orang sesuai dengan alamat yang ada, mereka

Page 5: Bab v pelanggaran pemilu dan penangannya

53

melakukan pendataan dirumah ketua RT atau Ketua RW, namun sebagian

diantara mereka masih mencoret nama ganda dan yang sudah meninggal

b. Daftar Pemilih Sementara hanya diumumkan secara lengkap di beberapa PPS

saja, sedangkan PPS yang lain hanya mengumumkan sebagian, namun

pengumuman pun dilakukan di tingkat RW,

c. Pada saat Rapat Pleno Penetapan Daftar Pemilih Sementara di PPK, belum

semua PPS yang melakukan Perbaikan data, sehingga terkadang rapat ditunda

untuk perbaikan;

d. Dalam penetapan Daftar Pemilih Tetap yang di cetak KPU nama2 yang dobel,

orang yang sudah meninggal dunia serta yang sudah pindah alamat, masih ada

pada daftar pemilih tetap yang di keluarkan KPU.

2. Kampanye

a. Pemasangan Alat Peraga Kampanye sudah dilakukan oleh para peserta Pemilu

sebelum masa kampanye tiba

b. Sebelum hari Kampanye para calon sudah melakukan kunjungan ke berbagai

kalangan masyarakat, dengan dalih sosialisasi;

c. Dalam Kampanye sebagian peserta menggunakan mobil bak terbuka, membawa

anak dibawah umur, dan sebagian tidak menggunakan helem disaat mengendarai

sepeda motor;

3. Masa Tenang

a. Sisa alat Praga Kampanye masih bertebaran di plosok2, yang tidak tuntas

diturunkan oleh Satpol PP Kecamatan;

4. Distribusi Perlengkapan Pemungutan Suara

a. Kotak Suara, Bilik Suara dan fom C6 merupakan logistic yang didistribusikan

paling awal oleh KPU;

b. Pengiriman logistic Pemilu lainnya dilakukan secara bertahap hingga H – 1 jam

24.00, bahkan perlengkapan petugas KPPS didistribusikan pada hari H.

5. Pemungutan dan Penghitungan

a. Penghitungan Suara dilaksanakan di semua Tempat Pemungutan Suara pada hari

itu juga, namun beberapa KPPS melakukan Penghitungan setelah mereka

istirahat, makan dan sholat meskipun belum jam 13.00;

Page 6: Bab v pelanggaran pemilu dan penangannya

54

6. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara

a. Rapat Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara di Panitia Pemungutan Suara,pada

umumnya tidak dibacakan oleh KPPS; masih adanya perubahan setelah Rapat

Pleno di PPS.

b. Setelah Rapat Pleno Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara di PPK;

beberapa hari kemudian PPK masih melakukan perubahan data.

Penanganan Pelanggaran Administrasi

Pelanggaran Administrasi kami temukan dalam semua Tahapan yang ada dalam

Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2012 - 2013,

Penanganan Panwascam Bekasi Barat dengan cara pendekatan kepada para petugas,

melalui rapat koordinasi dan pemanggilan lewat surat atau menyampaikan secara

lisan, hal ini kami lakukan sesuai dengan amanat Undang - Undang Nomor 15 tahun

2011 Tentang Penyelenggara Pemilu, bahwa Pelanggaran Administrasi yang

ditemukan Panwaslu kecamatan disampaikan kepada PPK untuk ditindak Lanjuti.

Adalah sebagai berikut :

Berdasarkan Laporan/Temuan* Nomor No. 02/LP/Panwaslukada BB/X/ 2012 bersama ini kami,

Panwaslu Kecamatan* mengundang Sdr. Panitia Penyelengara Temu kader PAN ( Partai Amanat

Nasional) untuk dilaksanakan klarifikasi perihal Dugaan Pelanggaran Kampanye di luar Jadwal

Pasangan No Urut 3 DALU.

Kesimpulan : Pemasangan Alat Peraga Kampanye dan membagikan Stiker merupakan

Pelanggaran termasuk kampanye diluar jadwal. Sedang pada saat itu belum masuk tahapan

Kampanye.

Rekomendasi :Merupakan Pelanggaran Administrasi diteruskan ke PPK Bekasi barat

(Data Terlampir)