identifikasi pelaku pelanggaran pemilu selama ... · pelanggaran pemilu diatur dalam hukum acara...

7
“Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu” Identifikasi Pelaku pelanggaran Pemilu Selama Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019 Di Kota Semarang

Upload: others

Post on 05-Nov-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Identifikasi Pelaku pelanggaran Pemilu Selama ... · pelanggaran pemilu diatur dalam hukum acara terkait syarat dan prosedur ... (proses) penanganannya. Kedua data tersebut menjadi

“Bersama Rakyat Awasi Pemilu,

Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan

Pemilu”

Identifikasi Pelaku pelanggaran Pemilu Selama

Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019 Di Kota

Semarang

Page 2: Identifikasi Pelaku pelanggaran Pemilu Selama ... · pelanggaran pemilu diatur dalam hukum acara terkait syarat dan prosedur ... (proses) penanganannya. Kedua data tersebut menjadi

A. Kecenderungan Paling Banyak Sebagai Terlapor Pada Temuan Dugaan

Pelanggaran di Wilayah Kota Semarang

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum

merupakan landasan dasar proses pelaksanaan pemilu di Indonesia,

kemudian peraturan tersebut diturunkan secara teknis melalui Peraturan

Komisi Pemilihan Umum (PKPU) dan Peraturan Badan Pemilihan Umum

(Perbawaslu) serta peraturan turunan lainnya. Terkait dengan laporan atau

temuan, diatur dalam Perbawaslu No. 7 Tahun 2018 bahwa temuan / laporan

pelanggaran pemilu diatur dalam hukum acara terkait syarat dan prosedur

penindakan pelanggaran yang terjadi. Posisi pelapor dan terlapor diatur

didalamnya.

Dalam konteks struktur demokrasi yang diimplememtasikan secara

langsung melalui pelaksanaan Pemilu, terdapat dua sisi mata uang yang tidak

bisa dilepaskan, yaitu antara penyelenggara pemilu serta Peserta Pemilu.

Penyelenggara pemilu sebagai pelayan dan pengawas (wasit) sedangkan

peserta pemilu sebagai kontestan (aktor) perebut kekuasaan politik. kedua

entitas tersebut pasti bersinggungan dan berkaitan.

Penyelenggara pemilu dan peserta pemilu merupakan unsur yang harus

ada dalam sebuah negara demokrasi, didalam ketentuan umum pasal 1

angka 27 UU Tentang Pemilihan Umum disebutkan Bahwa Peserta Pemilu

adalah Partai Politik untuk Anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kab/Kota,

perseorangan untuk Pemilu DPD, dan Pasangan calon yang diusulkan oleh

partai politik atau gabungan partai politik untuk Pemilu Presiden dan Wakil

Presiden, sebagai pihak (aktor) subyek hukum yang bertanding (kontestasi)

untuk memenangkan. Dengan demikian, secara logic bahwa potensi untuk

pelanggarnya banyak terjadi terhadap subyek hukum yang berkepentingan,

meskipun selain itu juga ada pelanggar.

Berkaitan dengan peserta pemilu, penyelenggara pemilu dalam hal ini

Bawaslu Kota Semarang, yang mempunyai tugas mengawasi dan

menindaklanjuti adanya pelanggaran yang terjadi diwilayah Kota Semarang di

seluruh tahapan penyelenggaraan Pemilu di wilayah Kota Semarang, peserta

pemilu merupakan target dan maupun unsur yang diawasi oleh pengawas

pemilu selama tahapan penyelenggaran Pemilu.

Peserta pemilu sangat berpotensi melakukan penyelewengan maupun

tindakan yang bertentangan dengan aturan hukum kepemiluan dalam proses

pelaksanaan Pemilu sesuai dengan tahapannya. Tugas Bawaslu Kota

Page 3: Identifikasi Pelaku pelanggaran Pemilu Selama ... · pelanggaran pemilu diatur dalam hukum acara terkait syarat dan prosedur ... (proses) penanganannya. Kedua data tersebut menjadi

Semarang adalah memberikan pemahaman serta proses preventif jika ada

potensi pelanggaran Pemilu diwilayah Kota Semarang. Jika tidak diindahkan,

maka Bawaslu akan melakukan represif (tindak) secara tegas dan adil, sesuai

ketentuan berlaku.

Selama tahapan penyelenggaraan pemilu tahun 2019 diwilayah Kota

Semarang ini, Bawaslu Kota Semarang sudah melakukan pendataan maupun

proses pengarsipan dan penggolongan dari berbagai macam penangan

pelanggaran pemilu diwilayah Kota Semarang dari seluruh tahapan

penyelenggaran Pemilu tahun 2019. Hal ini sebagai mekanisme untuk

menunjukkan data secara kuantitatif (bilangan) maupun secara kualitatif

(proses) penanganannya. Kedua data tersebut menjadi bagian dari

komplementer (pelengkap) satu dengan lainnya.

Dari data yang sudah dihimpun oleh Bawaslu Kota Semarang, dikaitkan

dengan berbagai unsur peserta pemilu, Bawaslu Kota Semarang melakukan

identifikasi bahwa kecenderungan paling banyak sebagai terlapor dalam

temuan dugaan pelanggaran pemilu di wialayah Kota Semarang yaitu peserta

pemilu dari unsur Caleg PDI-P atas nama Trifena Wiyatin, dengan jumlah

pelanggaran mencapai 2 (Dua) Data tersebut merupakan data final yang

sudah disinkronisasi kepada jajaran ditingkat bawah serta sudah dilaporkan

kepada jajaran Bawaslu ditingkat Provinsi Jawa Tengah. Secara aktor

(subyek hukum) yang dilakukan oleh pelanggar pada tingkatan kota

semarang. Namun secara tahapan yang banyak terjadi melanggar adalah

tahapan kampanye. Kemudian pihak aktor (subyek) yang banyak terjadi

berdasarkan kualifikasi adalah pelaksana kampanye banyak terjadi

pelanggaran. Pelaksana kampanye didalamnya meliputi calon legislatif

(caleg), tim sukses, juru kampanye, orang – per orang, badan hukum

(organisasi).

Sebagai terlapor yang paling banyak mendapatkan posisi terlapor

adalah pelaksana kampanye yang didalamnya adalah caleg berbagai

tingkatan, pengurus partai politik, juru kampanye, orang – per orang, badan

hukum.

Page 4: Identifikasi Pelaku pelanggaran Pemilu Selama ... · pelanggaran pemilu diatur dalam hukum acara terkait syarat dan prosedur ... (proses) penanganannya. Kedua data tersebut menjadi

Tabel Kategori Terlapor Terbanyak Dalam Temuan Tindak Pidana

Pemilu, Tim Kampanye, Caleg, Capres-Cawapres, Pasangan Calon,

Masyarakat, ASN serta Pejabat dan Pihak Lainnya.

No Kabupaten/

Kota Kecamatan

KPU dan Jajaranya

Calon Legislatif

Calon Presiden dan Wakil Presiden

1 Kota

Semarang - 8 23 4

Jumlah 8 23 4

A. Kecenderungan Paling Banyak Menjadi Terlapor Pada Laporan Dugaan

Pelanggaran di Wilayah Kota Semarang.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum

merupakan landasan dasar proses pelaksanaan pemilu di Indonesia,

kemudian peraturan tersebut diturunkan secara teknis melalui Peraturan

Komisi Pemilihan Umum (PKPU) dan Peraturan Badan Pemilihan Umum

(Perbawaslu) serta peraturan turunan lainnya. Terkait dengan laporan atau

temuan, diatur dalam Perbawaslu No. 7 Tahun 2018 bahwa temuan / laporan

pelanggaran pemilu diatur dalam hukum acara terkait syarat dan prosedur

penindakan pelanggaran yang terjadi. Posisi pelapor dan terlapor diatur

didalamnya.

Dalam konteks struktur demokrasi yang diimplememtasikan secara

langsung melalui pelaksanaan Pemilu, terdapat dua sisi mata uang yang tidak

bisa dilepaskan, yaitu antara penyelenggara pemilu serta Peserta Pemilu.

Penyelenggara pemilu sebagai pelayan dan pengawas (wasit) sedangkan

peserta pemilu sebagai kontestan (aktor) perebut kekuasaan politik. kedua

entitas tersebut pasti bersinggungan dan berkaitan.

Penyelenggara pemilu dan peserta pemilu merupakan unsur yang

harus ada dalam sebuah negara demokrasi, didalam ketentuan umum pasal 1

angka 27 UU Tentang Pemilihan Umum disebutkan Bahwa Peserta Pemilu

adalah Partai Politik untuk Anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kab/Kota,

perseorangan untuk Pemilu DPD, dan Pasangan calon yang diusulkan oleh

partai politik atau gabungan partai politik untuk Pemilu Presiden dan Wakil

Presiden, sebagai pihak (aktor) subyek hukum yang bertanding (kontestasi)

untuk memenangkan. Dengan demikian, secara logic bahwa potensi untuk

pelanggarnya banyak terjadi terhadap subyek hukum yang berkepentingan,

meskipun selain itu juga ada pelanggar.

Page 5: Identifikasi Pelaku pelanggaran Pemilu Selama ... · pelanggaran pemilu diatur dalam hukum acara terkait syarat dan prosedur ... (proses) penanganannya. Kedua data tersebut menjadi

Berkaitan dengan peserta pemilu, penyelenggara pemilu dalam hal ini

Bawaslu Kota Semarang, yang mempunyai tugas mengawasi dan

menindaklanjuti adanya pelanggaran yang terjadi diwilayah Kota Semarang di

seluruh tahapan penyelenggaraan Pemilu di wilayah Kota Semarang, peserta

pemilu merupakan target dan maupun unsur yang diawasi oleh pengawas

pemilu selama tahapan penyelenggaran Pemilu.

Peserta pemilu sangat berpotensi melakukan penyelewengan maupun

tindakan yang bertentangan dengan aturan hukum kepemiluan dalam proses

pelaksanaan Pemilu sesuai dengan tahapannya. Tugas Bawaslu Kota

Semarang adalah memberikan pemahaman serta proses preventif jika ada

potensi pelanggaran Pemilu diwilayah Kota Semarang. Jika tidak diindahkan,

maka Bawaslu akan melakukan represif (tindak) secara tegas dan adil, sesuai

ketentuan berlaku.

Selama tahapan penyelenggaraan pemilu tahun 2019 diwilayah Kota

Semarang ini, Bawaslu Kota Semarang sudah melakukan pendataan maupun

proses pengarsipan dan penggolongan dari berbagai macam penangan

pelanggaran pemilu diwilayah Kota Semarang dari seluruh tahapan

penyelenggaran Pemilu tahun 2019. Hal ini sebagai mekanisme untuk

menunjukkan data secara kuantitatif (bilangan) maupun secara kualitatif

(proses) penanganannya. Kedua data tersebut menjadi bagian dari

komplementer (pelengkap) satu dengan lainnya.

Dari data yang sudah dihimpun oleh Bawaslu Kota Semarang,

dikaitkan dengan berbagai unsur peserta pemilu, Bawaslu Kota Semarang

melakukan identifikasi bahwa kecenderungan paling banyak sebagai terlapor

dalam laporan dugaan pelanggaran pemilu di wialayah Kota Semarang yaitu

pada KPU dan jajaranya sebagai penyelenggara pemilu, dengan jumlah

pelanggaran mencapai 2 (Dua). Data tersebut merupakan data final yang

sudah disinkronisasi kepada jajaran ditingkat bawah serta sudah dilaporkan

kepada jajaran Bawaslu ditingkat Provinsi Jawa Tengah. Secara aktor (subyek

hukum) yang dilakukan oleh pelanggar pada tingkatan kota semarang. Namun

secara tahapan yang banyak terjadi melanggar adalah tahapan kampanye.

Kemudian pihak aktor (subyek) yang banyak terjadi berdasarkan kualifikasi

adalah pelaksana kampanye banyak terjadi pelanggaran. Pelaksana

kampanye didalamnya meliputi calon legislatif (caleg), tim sukses, juru

kampanye, orang – per orang, badan hukum (organisasi). Sebagai terlapor

yang paling banyak mendapatkan posisi terlapor adalah pelaksana kampanye

yang didalamnya adalah caleg berbagai tingkatan, pengurus partai politik, juru

kampanye, orang – per orang, badan hukum.

Page 6: Identifikasi Pelaku pelanggaran Pemilu Selama ... · pelanggaran pemilu diatur dalam hukum acara terkait syarat dan prosedur ... (proses) penanganannya. Kedua data tersebut menjadi

Tabel Kategori Terlapor Terbanyak Dalam Laporan Tindak Pidana Pemilu,

Tim Kampanye, Caleg, Capres-Cawapres, Pasangan Calon, Masyarakat,

ASN serta Pejabat dan Pihak Lainnya.

No Kabupaten/

Kota Kecamatan Tim

Kampanye Calon

Legislatif Calon

Presiden KPU dan Jajaranya

1 Kota

Semarang - - 4 5 1

Jumlah - 4 5 1

B. Kecenderungan Paling Banyak Menjadi Terlapor Pada Laporan dan

Temuan Dugaan Pelanggaran di Wilayah Kota Semarang.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang adalah lembaga

yang bertugas untuk mengawasi serta melakukan penindakan pelanggaran

dalam penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019 diwilayah Kota Semarang,

tanggungjawab serta kewenangan tersebut termaktub dalam Undang-Undang

Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum, kemudian diatur secara

teknis dengan Peraturan Badan Pengawas Pemilu (Perbawaslu) sebagai

acuan dalam melaksanakan tugas pengawasan, penindakan maupun tugas

yang lainnya.

Bahwa berdasarkan pelaksanaan Pemilu Tahun 2019 diwilayah Kota

Semarang, dari tahapan awal sampai dengan tahapan akhir penyelenggaraan

Pemilu, Bawaslu Kota Semarang telah menghasilkan data penanganan

pelanggaran selama Pemilu Tahun 2019 diwilayah Kota Semarang, data

tersebut berdasarkan rincian total terdapat penanganan pelanggaran Pemilu

sebanyak 45 pelanggaran, yang terdiri dari pelanggaran administrasi

sebanyak 29 kasus, pelanggaran pidana sebanyak 10 kasus, pelanggaran

perundang – undangan lainnya sebanyak 5 kasus, pelanggaran etik sebanyak

1 kasus.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang berdasarkan tugas

dan kewenangannya dapat menangani pelanggaran – pelanggaran yang

terjadi selama penyelenggaraan Pemilu. Penanganan kasus pelanggaran

yang berasal dari laporan maupun temuan yang disangkakan kepada pihak –

pihak yang melanggar peraturan yang berlaku. Pihak – pihak yang

disangkakan tersebut dinamakan sebagai pelaku dalam pelanggaran.

Page 7: Identifikasi Pelaku pelanggaran Pemilu Selama ... · pelanggaran pemilu diatur dalam hukum acara terkait syarat dan prosedur ... (proses) penanganannya. Kedua data tersebut menjadi

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang juga telah

melakukan identifikasi jenis pelaku terhadap total kasus yang ditangani,

dengan data sebagai berikut :

1. caleg DPR RI sebanyak 3 orang (7 %)

2. Calon DPD RI sebanyak 1 orang (2 %),

3. Caleg DPRD Provinsi sebanyak 1 orang (2 %),

4. caleg DPRD Kota sebanyak 20 orang (44 %),

5. oknum KPU dan jajarannya sebanyak 12 orang (27 %),

6. Oknum Pejabat Negara sebanyak 2 orang (4%),

7. oknum ASN sebanyak 5 orang (11 %),

8. oknum orang perorangan sebanyak 1 orang (2 %).

Menurut Kordiv Penindakan Pelanggaran Bawaslu Kota Semarang,

Naya Amin Zaini, S.H., M.H., bahwa “pelaku pelanggaran tertinggi dilakukan

oleh caleg DPRD Kota Semarang, karena hal ini dipengaruhi oleh kualitas

Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum mengetahui secara maksimal

syarat dan prosedur diatur dalam UU dan PKPU, sedangkan secara kuantitas

memang jumlah caleg sebanyak 668 orang untuk merebutkan 50 kursi dengan

cukup keras dan rata – rata tokoh daerah yang dikenal dan punya basis

massa, sehingga berbagai cara dan obsesi menang dapat dilakukan. Padahal

aturan main dalam PKPU dan UU harus secara cermat dipenuhi dan dilakukan

dengan baik dan benar”.

Gambar Identifikasi Pelaku Pelanggaran Pemilu Tahun 2019 Di

Kota Semarang