bab v hasil penelitian dan pembahasan -...

30
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan analisis data beserta pembahasannya untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan penulis dengan berdasar pada teori yang sudah ada, sehingga akan diketahui mengenai representasi perempuan dalam video blog Bayu Skak episode Arek Lanang dan Arek wedok. Penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis Sara Mills. Titik perhatian Mills adalah wacana feminisme, yakni bagaimana perempuan ditampilkan dalam teks, baik dalam cerpen, gambar, foto, video maupun media. Fokus perhatian analisis ini adalah menunjukkan bagaimana teks bias gender dalam menampilkan perempuan. Sara Mills lebih melihat pada bagaimana posisi-posisi aktor ditampilkan dalam teks, posisi tersebut pada akhirnya menentukan bentuk teks yang hadir ditengah khalayak. Dalam artian siapa yang menjadi subjek penceritaan dan siapa yang menjadi objek penceritaan akan diperlakukan dalam teks secara keseluruhan. Selain posisi aktor, Sara Mills juga memusatkan perhatian pada bagaimana posisi pembaca dalam teks, yang pada penelitian ini digantimenjadi penonton karena objek kajian yang diteliti adalah video blog. Menurut Mills, teks adalah suatu hasil negosiasi antara penulis, dalam penelitian ini yaitu vlogger dan penonton.Oleh karena itu, penonton tidak semata sebagai pihak yang menerima pesan dalam video blog, tetapi juga ikut melakukan transaksi sebagaimana akan menempatkan dirinya di dalamvideo blog tersebut. Tabel 5.1. Model Analisis Sara Mills TINGKAT YANG INGIN DILIHAT Posisi Subjek- Bagaimana peristiwa dilihat, dari kacamata siapa peristiwa itu dilihat. Siapa yang diposisikan sebagai

Upload: hakhanh

Post on 06-Mar-2019

253 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan analisis data beserta pembahasannya untuk

menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan penulis dengan berdasar

pada teori yang sudah ada, sehingga akan diketahui mengenai representasi

perempuan dalam video blog Bayu Skak episode Arek Lanang dan Arek wedok.

Penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis Sara Mills. Titik perhatian

Mills adalah wacana feminisme, yakni bagaimana perempuan ditampilkan dalam

teks, baik dalam cerpen, gambar, foto, video maupun media. Fokus perhatian

analisis ini adalah menunjukkan bagaimana teks bias gender dalam menampilkan

perempuan. Sara Mills lebih melihat pada bagaimana posisi-posisi aktor

ditampilkan dalam teks, posisi tersebut pada akhirnya menentukan bentuk teks

yang hadir ditengah khalayak. Dalam artian siapa yang menjadi subjek

penceritaan dan siapa yang menjadi objek penceritaan akan diperlakukan dalam

teks secara keseluruhan.

Selain posisi aktor, Sara Mills juga memusatkan perhatian pada bagaimana

posisi pembaca dalam teks, yang pada penelitian ini digantimenjadi penonton

karena objek kajian yang diteliti adalah video blog. Menurut Mills, teks adalah

suatu hasil negosiasi antara penulis, dalam penelitian ini yaitu vlogger dan

penonton.Oleh karena itu, penonton tidak semata sebagai pihak yang menerima

pesan dalam video blog, tetapi juga ikut melakukan transaksi sebagaimana akan

menempatkan dirinya di dalamvideo blog tersebut.

Tabel 5.1.

Model Analisis Sara Mills

TINGKAT YANG INGIN DILIHAT

Posisi Subjek- Bagaimana peristiwa dilihat, dari kacamata siapa

peristiwa itu dilihat. Siapa yang diposisikan sebagai

Page 2: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

Objek

pencerita (subjek) dan siapa yang menjadi objek

yang diceritakan. Apakah masing-masing aktor dan

kelompok sosial mempunyai kesempatan untuk

menampilkan dirinya sendiri,ataukah kehadirannya,

gagasannya ditampilkan oleh orang atau kelompok

lain

Posisi Penulis

(vlogger)-Penonton

Bagaimana posisi penonton ditampilkan dalam teks

yang dalam penelitian ini adalah video. Bagaimana

penonton memposisikan dirinya dalam video yang

ditampilkan. Kepada kelompok manakah penonton

mengidentifikasi dirinya.

Sumber: Eriyanto. 2001. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media.

Yogyakarta: LKiS. hlm 211

Sesuai dengan metode analisis wacana yang dikembangkan Sara Mills (yang

juga disebut sebagai metode analisis wacana perspektif feminis), analisis

mengenai representasi perempuan dalamvideo blog Bayu Skak episode Arek

Lanang dan Arek wedok ini akan dilakukan dengan melihat pada aspek Posisi

Subjek-Objek serta Posisi Pemirsa. Namun sebelum analisis terhadap representasi

perempuan melalui kedua aspek tersebut dilakukan, terlebih dahulu penulis akan

menganalisis bagaimana Posisi vlogger terepresentasikan dalam video

blogepisode Arek Lanang dan Arek wedok dan beberapa video blog lain yang

dibuat oleh vloggeryang juga mengangkat tema bahasan video mengenai

perempuan. Analisis terhadap posisi vlogger ini bertujuan agar diketahui

keberpihakan vlogger sebagai penulis terhadap satu posisi tertentu, dalam hal ini

apakah vlogger tersebut memihak terhadap kepentingan perempuan atau

sebaliknya, karena apa pun representasi perempuan yang muncul dalam video ini

salah satunya juga sangat dipengaruhi oleh posisi vlogger itu sendiri.

5.1 Analisis Posisi Vlogger

Page 3: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

Video Blog atau vlog merupakan salah satu produk dari media sosial yang

berupa blog dan kontennya berisi unggahan video yang dibuat oleh seorang

vlogger. Dalam hal ini, vlogger merupakan subjek yang mengkonstruksikan

realitas, beserta dengan pandangan, pemikiran dan keberpihakannya, yang

kemudian dituangkannya ke dalam bentuk video dan diunggah menjadi sebuah

vlog. Dengan kata lain bahwa dalam mendefinisikan dan menampilkan sebuah

realitas, seorang vlogger sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara

pandangnya terhadap suatu fenomena yang diangkatnya (Wardani, 2011).

Pada penelitian ini, Bayu Skak sebagai vlogger memiliki peranan yang

besar dalam pembuatan vlognya yang berjudul Arek Lanang dan Arek Wedok.

Vlog tersebut bukanlah vlog satu-satunya dari Bayu Skak yang mengangkat isu

atau tema mengenai perempuan. Hingga saat ini, dari 170 comedy vlog yang

dibuatnya, Bayu Skak telah mengunggah kurang lebih 10 vlog dengan membahas

konten yang berhubungan dengan perempuan. Setiap vlog tersebut telah ditonton

lebih dari ratusan ribu viewers. (sumber akun link akun youtube bayu skak).

Berikut ini adalah beberapa daftar judul vlog dari Bayu Skak yang konten

videonya membahas tentang perempuan;

1. Relationship Sh#t

2. No Arek Wedok, No Cry

3. Arek Wedok

4. Pria Idaman Wanita

5. Arek Wedok Rule The World

6. Arek Lanang & Arek Wedok

7. 10 Tipikel Cewek yang Dibenci Cowok

8. Definisi Cantik Menurut Semua Orang

9. Tindakan yang Tepat Ketika Putus Cinta

10. Kenapa Kok Single?

Page 4: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

Dari kesepuluh vlog yang mengangkat isu perempuan tersebut, hampir dari

keseluruhan menampilkan realitas mengenai sisi negatif dari perempuan, dan

tidak sedikit yang merendahkan perempuan, baik dari segi judul vlog maupun

konten dari vlog itu sendiri. Seperti pada vlog yang berjudul Arek Wedok. Vlog ini

menceritakan tentang pendapat Bayu Skak mengenai beberapa fakta dari

perempuan. Bayu Skak merangkumnya ke dalam lima poin utama mengenai

perempuan. Dari kelima poin tersebut, keseluruh poinnya menceritakan tentang

kelemahan dan sifat buruk dari perempuan. Salah satu pernyataan yang diucapkan

oleh Bayu Skak sebagai kalimat pengantar dalam video Arek Wedok pada menit

pertama, menunjukan bahwa dirinya tidak menaruh keberpihakannya pada kaum

perempuan.

Dari kalimat tersebut, dapat diketahui bahwa Bayu Skak sebagai vlogger

membuat beberapa vlog tentang perempuan dengan berangkat dari salah satu sifat

buruk perempuan menurut pemikirannya, yakni ‘ruwet’. Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (KBBI), kata ruwet memiliki makna; kusut, kalut, sulit, rumit.

Jadi dari kalimat pernyataan dalam vlog yang berjudul Arek Wedok tersebut dapat

disimpulkan bahwa menurut Bayu Skak, perempuan adalah hal yang paling sulit

dan rumit untuk dipahami. Sehingga ia merasa perlu membuat banyak vlog yang

menampilkan realitas mengenai perempuan dari sudut pandangnya kepada

khalayak yang menonton vlog tersebut agar penonton memahami perempuan

sesuai dengan realitas yang ditampilkan di dalam vlog. Oleh karena itulah, hampir

dari kesepuluh vlog yang membahas tentang perempuan, banyak menampilkan

sisi negatif dan bahkan cenderung merendahkan perempuan.

Selain itu, dalam video Arek Wedok tersebut,ada salah satu pernyataan lain

yang dilontarkan Bayu Skak mengenai realitas perempuan menurut pemikirannya.

Bayu Skak (Narator) : “Oke. Kenopo kok arek wedok? Soale arek wedok iku

hal sing paling ruwet ndek dunia iki. Saking ruwete, aku kudu nggawe

episode akeh tentang arek wedok. Cekno kon kabeh paham”.

Page 5: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

Kalimat tersebut diucapkan oleh Bayu Skak sebagai pengantar pada scene

yang menceritakan sebuah ilustrasi dimana saat perempuan dan laki-laki

mengingkari janji untuk bertemu satu sama lain. Dalam scene itu diceritakan

bahwa pada saat tokoh perempuan yang memberikan alasan mengapa ia tidak bisa

menepati janjinya untuk bertemu, sang tokoh laki-laki bisa bersikap baik, lembut

dan mampu berespon positif terhadap tokoh perempuan. Namun, sebaliknya, saat

tokoh laki-laki yang mencoba untuk memberikan penjelasan mengapa ia tidak

bisa menepatinya janjinya, sang tokoh perempuan justru memberikan respon

negatif.

Pada cuplikan scene dalam vlog Arek Wedok tersebut, Bayu Skak sebagai

vlogger menempatkan perempuan pada posisi superior namun bercitra negatif.

Sedangkan, Bayu Skak menempatkan laki-laki pada posisi kaum inferior yang

bercitra positif. Hal itu sangat nampak pada kalimat pernyataan yang diucapkan

Bayu Skak sebagai narator pada vlog dan semakin diperjelas dengan ilustrasi

kisah yang ditampilkan. Berbeda dengan fenomena dalam masyarakat patriarki

pada umumnya, dimana marjinalisasi perempuan terjadi, yakni kondisi yang

menempatkan perempuan pada posisi yang tidak lebih penting ataupun unggul

dibandingkan perempuan dan kekuasaan ada di tangan laki-laki (Hollows,

2010:8). Namun, justru dengan menempatkan perempuan pada posisi

superioritasnya,vlogger ingin menyampaikan kepada khalayak sebagai penonton,

melalui realitas perempuan yangditampilkandi dalam video, bahwa perempuan

adalah pihak yang memiliki banyak sisi negatif jika dibandingkan dengan laki-

laki.

Hal serupa juga dapat ditemukan pada salah satu vlog lain yang dibuat

oleh Bayu Skak dengan judul No Arek Wedok No Cry. Vlog ini menceritakan

tentang sifat-sifat dari perempuan yang merugikan atau menyusahkan kaum laki-

Bayu Skak (Narator) : “Huuu, kaum hawa. Yo ngono iku arek wedok. Iyo

kan? Iyo. Saiki ceritane guduk wanita seng ditindas pria, tapi pria seng

ditindas wanita. Ayolah, ancen kenyataane koyok ngene kan.”

Page 6: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

laki. Pada akhir video, Bayu Skak merangkum inti dari cerita yang ada dalam vlog

tersebut adalah bagaimanapun kondisinya akan lebih baik jika tanpa perempuan

sebagai kekasih.

Pada kalimat tersebut, Bayu Skak mengungkapkan 9 sifat atau karakter

dari perempuan, antara lain; kemenyek, kemayu, seneng macak, wedi ireng,

racun, metuek, seneng ngatur, nyocot, dan megelno. Beberapa kata tersebut biasa

digunakan oleh masyarakat Jawa Timur atau yang biasa dikenal dengan sebutan

bahasa Jawa Timuran.Seperti yang sudah dibahas pada bab sebelumnya, bahwa

Bayu Skak merupakan vlogger yang berasal dari kota Malang, Jawa Timur.

Sehingga, banyak dari video blog yang dibuatnya dengan menggunakan bahasa

jawa timuran malang dan itu menjadi ciri khas dari vlog buatan Bayu Skak.Jika

diartikan satu persatu, maka definisi dari kesembilan karakter tersebut adalah;

1. Kemenyek adalah salah satu kata yang berasal dari bahasa jawa timuran.

Jika dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata kemenyek biasa

digunakan untuk menunjukan seseorang yang berlaga tau atau berlaga

pintar.

2. Kemayu adalah salah satu kata yang berasal dari bahasa jawa. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemayu merupakan kata sifat yang berarti

centil atau genit.

3. Seneng macak. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, seneng macak

berarti suka bersolek atau suka menggunakan kosmetik untuk

mempercantik diri. Benton (1986) dalam Pramuningtyas, mengatakan

bahwa kosmetika merupakan bahan tambahan terutama untuk

meningkatkan daya tarik bagi orang yang memakainya. Jadi kosmetika

merupakan alat perlengkapan tertentu untuk menjadikan seseorang terlihat

bertambah cantik dan manis. Pengguna kosmetika kecenderungan

Bayu Skak (Narator) : “Oke rek, dadi penjelasane arek wedok iku;

kemenyek, kemayu, seneng macak, wedi ireng, racun, metuek, seneng

ngatur, nyocot, terus megelno.”

Page 7: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah sehingga ia merasa perlu

untuk menggunakan kosmetik sebagai cara dalam mempercantik dirinya.

(Pramuningtyas: 2007)

4. Wedi ireng. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, wedi ireng berarti takut

hitam. Dalam hal ini berarti salah satu sifat atau karakter dari perempuan

yang dimaksudkan oleh Bayu Skak, yakni memiliki rasa ketakutan apabila

kulitnya berwarna hitam. Seperti yang dikatakan oleh Jojor dalam

penelitiannya, bahwa realitas sosial yang terbangun dalam masyarakat

Indonesia menunjukan bahwa perempuan cantik harus memiliki ciri-ciri

ideal, salah satunyaberkulit putih dan mulus. Sehingga, Bayu Skak

menyebutkan perempuan yang ingin dianggap cantik memiliki rasa takut

apabila kulitnya menjadi hitam.

5. Racun. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, racun berarti suatu zat

yang dapat menyebabkan penyakit maupun kematian.

6. Metuek adalah kata yang berasal dari bahasa jawa timuran dan memiliki

arti berlaga lebih tua. Dalam budaya jawa, orang dengan usia yang lebih

tua haruslah dihormati. Jadi, kata metuek ditujukan untuk orang yang

berlaga lebih tua untuk bisa dihormati oleh orang lain.

7. Seneng ngatur atau suka mengatur memiliki arti gemar membuat sesuatu

menjadi lebih baik menurut apa yang dianggapnya baik.

8. Nyocot adalah kata yang berasal dari bahasa jawa timuran yang memiliki

arti banyak bicara. Biasanya kata tersebut digunakan untuk

mengungkapkan sebuah makian.

9. Megelno juga merupakan kosa kata yang berasal dari bahasa jawa timuran

yang berarti menyebalkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

menyebalkan memiliki makna sebuah tindakan yang menimbulkan rasa

kesal di dalam hati.

Berdasarkan beberapa uraian diatas, dari kesembilan kata sifat atau karakter

yang diucapkan Bayu Skak untuk menggambarkan perempuan dalam video No

Arek Wedok No Cry, hampir seluruhnya memiliki makna yang negatif. Maka,

Page 8: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

sudah tampak jelas bahwa Bayu Skak sebagai vlogger tidak menaruh

keberpihakannya kepada perempuan.

Salah satu faktor yang menyebabkan kecenderungan Bayu Skak untuk

menampilkan lebih banyak sisi negatif dari perempuan adalah latar belakang

hubungan asmara yang pernah dialaminya. Pada sebuah artikel dari internet,

dituliskan bahwa kisah asmara Bayu Skak kandas dikarenakan perempuan yang

menjadi kekasihnya diduga melakukan pereselingkuhan ataupun kecurangan

dalam menjalani suatu hubungan. Bayu Skakpun sempat menuliskan pada akun

instagramnya dan mengatakan ‘beruntung punya teman hacker, jadi bisa tahu’.

Menurut artikel tersebut, setelah menuliskan caption seperti itu, Bayu Skakpun

menghapus semua videonya bersama sang kekasih yang dulu sempat diunggahnya

ke Youtube dan kemudian iapun meng-unfollow akun Instagram gadis tersebut.

Selain itu, pada salah satu video blog yang di unggahnya, Bayu Skak memberikan

komentar yang negatif mengenai salah satu kisah percintaannya yang lain, yang

juga tidak berakhir bahagia.

Gambar 1.

Sumber : Komentar dalam vlog Bayu Skak

Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, maka pernyataan dalam komentar

tersebut bisa dipahami seperti ini ‘Meskipun videonya bagus, tapi masih ada

sampah di video ini, tepatnya ketika adegan vlog di kamarku. Segera dan sebisa

mungkin, minggu depan sudah aku buang sampah itu’. Setelah melihat beberapa

komentar dari para subscribber, ternyata yang dimaksud sampah dalam komentar

tersebut adalah sebuah pigura foto dari sang mantan yang berada pada rak yang

menjadi latar atau background pada scene vlog yang diambil di kamar Bayu

Skak. Dengan menyebut sang mantan kekasih dengan kata ‘sampah’, maka dapat

Page 9: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

dipahami bahwa Bayu Skak menyimpan rasa kebencian kepada mantannya

tersebut. Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa kisah asmara Bayu Skak

yang sudah pernah dialaminya tidak berakhir bahagia dan justru menimbulkan

luka bagi dirinya. Saat inipun Bayu Skak belum memiliki kekasih. Sehingga,

dapat dipahami bahwa latar belakang dan pengalaman dalam menjalani hubungan

asmara dengan perempuan yang berakhir buruk, menjadi salah satu faktor dari

cara Bayu Skak menampilkan perempuan dalam vlog-vlog yang dibuatnya.

Gambar 2.

Sumber : Komentar dalam vlog Bayu Skak

Gambar 4.

Sumber : Komentar dalam vlog Bayu

Skak

Gambar 3.

Sumber : vlog Bayu Skak

Hal serupa juga ditemukan dalam video blog yang menjadi objek kajian dalam

penelitian ini dengan judul Arek Lanang dan Arek Wedok.

Bayu Skak (Narator) : “Rek, tapi selalu ono lebih dan kurange rek. Iyo bener

iku, koyok toh saiki arek lanang akeh lebihe ketimbang arek wedok.”

Page 10: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, maka kalimat tersebut menjadi

“Rek, tapi selalu ada kekurangan dan kelebihannya. Iya, benar itu, seperti halnya

saat ini, laki-laki lebih banyak kelebihannya jika dibandingkan dengan

perempuan”. Bayu Skak mengawali pernyataannya dengan kalimat yang

mengandung kesetaraan, bahwa dimana ada kekurangan pasti selalu ada

kelebihannya pula. Namun kemudian, Ia menutup pernyataannya dengan kalimat

yang mengandung makna ketidaksetaraan gender. Dengan jelas ia

mengungkapkan bahwa laki-laki memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan

perempuan. Setelah itu, vlog tersebut dilanjutkan dengan menampilkan

beberapascene berisi ilustrasi yang menceritakan tentang kebiasaan perempuan

yang kemudian dibandingkan dengan kebiasaan laki-laki. Kembali lagi, Bayu

Skak menyajikan realitas dalam video blog Arek Lanang dan Arek Wedok dengan

menggunakan sudut pandang dari kacamata pemikirannya yang tidak berpihak

terhadap kaum perempuan. Bagian ini akan dibahas lebih lanjut pada poin

pembahasan selanjutnya mengenai representasi perempuan dalam video blog

Bayu Skak yang berjudul Arek Lanang dan Arek Wedok.

5.2 Representasi Perempuan dalam Video Blog Bayu Skak Arek Lanang dan

Arek Wedok

Secara garis besar, video blog Bayu Skak yang berjudul Arek Lanang dan

Arek Wedok ini menceritakan perbandingan beberapa sifat dari laki-laki dan

perempuan yang dilihat melalui sudut pandang Bayu Skak sebagai vlogger

sekaligus pengarang cerita. Dalam video blog Arek Lanang dan Arek Wedok,

terdapat 3 aktor, yakni narator cerita, tokoh perempuan dan tokoh laki-laki.

Dimana dalam video tersebut posisi subjek ditempati oleh narator cerita sebagai

satu-satunya pihak yang berperan menceritakan segala fenomena yang

ditampilkan dalam video. Seperti yang diungkapkan oleh Sara Mills, bahwa posisi

subjek adalah aktor yang berperan dominan menceritakan kejadian, serta posisi

yang ditarik ke dalam cerita kejadian itu sendiri disebut sebagai posisi objek.

Posisi objek dalam video blog ini ditempati oleh tokoh laki-laki dan tokoh

perempuan yang muncul di dalam video untuk memerankan suatu kejadian sesuai

Page 11: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

dengan arahan yang diucapkan oleh sang narator cerita. Sehingga, dalam hal ini,

posisi perempuan ditempatkan sebagai objek untuk mengkonstruksi suatu

fenomena yang sesuai dengan apa yang diceritakan oleh narator cerita.

Aktor narator cerita dan tokoh laki-laki dalam vlog ini diperankan oleh

Bayu Skak sendiri. Sedangkan tokoh perempuannya diperankan oleh seorang laki-

laki yang mengenakan rambut palsu sepanjang bahu dan dress berwarna cream,

dengan corak batik tanpa lengan. Seorang laki-laki yang berperan sebagai tokoh

perempuan ini memiliki postur tubuh yang langsing dan memiliki warna kulit

kuning langsat. Penampilan yang seperti ini, cukup merepresentasikan tokoh

perempuan meskipun diperankan oleh seorang laki-laki.

Dalam vlog ini, posisi narator sebagai subjek bukanlah pihak yang netral,

karena apapun yang ia sampaikan dipengaruhi oleh ideologi yang diusung oleh

sang vlogger. Seperti yang telah dibahas dalam poin sebelumnya, pada analisis

posisi vlogger, dapat dilihat bahwa vlogger memiliki kecenderungan yang cukup

tinggi untuk tidak berpihak kepada kaum perempuan. Posisi naratorpun dalam

video ini diperankan oleh vlogger itu sendiri, yakni Bayu Skak. Oleh karena itu,

representasi yang perempuan yang terbentuk dalam video inipun akan sangat

bergantung pada peran narator dalam mendefinisikan peristiwa mengenai

perbandingan sikap diantara laki-laki dan perempuan.

Seperti yang telah terlampir pada bab sebelumnya, penulis telah

membreakdown vlog ini berdasarkan visual dan audionya ke dalam beberapa

scene. Dari hasil analisis wacana kritis yang telah dilakukan, representasi

perempuan dalam video blog Bayu Skak yang berjudul Arek Lanang dan Arek

Wedok tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut;

a. Perempuan dengan Irasionalitas dan Tingkat Emosional yang Tinggi

Irasionalitas merupakan lawan kata dari rasionalitas, yang berarti

sesuatu atau perihal yang tidak masuk akal. Jika rasional dipahami sebagai

tindakan yang berdasarkan atas pikiran yang sehat dan pertimbangan yang

logis, maka irasional adalah tindakan yang sebaliknya. Pada pemahaman

Page 12: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

masyarakat patriarki, irasional sangat melekat pada diri perempuan.

Pemahaman itu menciptakan subordinasi terhadap perempuan di tengah-

tengah lingkungan masyarakat. Pemahaman tersebut memunculkan suatu

anggapan bahwa perempuan tidak bisa bersifat rasional. Mereka

dipandang selalu mengedepankan emosional dan lebih banyak berbicara

atas dasar perasaan daripada akal sehatnya.

Seperti halnya yang nampak dalam video blog ini. Secara

keseluruhan vlogger menampilkan 5 scene yang membahas mengenai

perempuan. Scene seputar perempuan yang pertama membahas tentang

salah satu sifat buruk dari perempuan, yaitu cara pandang perempuan

mengenai kaum laki-laki, bahwa tidak ada satupun kaum laki-laki yang

baik dimata perempuan, yang bisa mengerti dan memberikan kasih sayang

kepada perempuan. Secara visual, tokoh perempuan dalam scene ini

ditampilkan sedang beradegan sedih, menangis, bahkan hingga berteriak

marah atas kebenaran yang dipahaminya mengenai kaum laki-laki.

Sedangkan secara verbal, ia bersikeras mengatakan bahwa memang tidak

ada satupun laki-laki di dunia yang sesuai dengan kriteria lelaki baik yang

diharapkannya. Bahkan, ia mengatakan bahwa semua kaum laki-laki itu

brengsek. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata brengsek sendiri

memiliki makna sebuah umpatan atau makian kasar yang biasanya

dilontarkan kepada orang yang berkelakuan buruk.

Gambar 1.

Sumber : Penyajian data tabel 4.1.1

Page 13: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

Gambar 2. Gambar 3.

Sumber: Penyajian data tabel 4.1.2 Sumber : Penyajian data tabel 4.1.3

Dari scene tersebut sangat nampak ditampilkan seorang tokoh

perempuan yang sangat mengedepankan perasaannya dalam berkata-kata

tanpa mempertimbangkan akal sehatnya. Jika dipikir dengan akal sehat,

maka tentu saja tidak semua laki-laki yang ada di dunia ini berkelakuan

buruk. Tentu banyak juga laki-laki yang bisa memahami bahkan

memberikan kasih sayang kepada perempuan dan melindunginya. Dalam

scene itupun ditampilkan seorang tokoh laki-laki yang berusaha dengan

sabar beberapa kali meyakinkan si tokoh perempuan bahwa dirinya adalah

lelaki yang baik. Namun, tokoh perempuan itu tetap tidak

menghiraukannya dan justru semakin meluapkan emosinya. Dari situlah

sangat nampak jelas bahwa tokoh perempuan yang ditampilkan dalam

scene tersebut sulit berpikir secara rasional dan lebih mengedepankan

perasaannya dalam bertindak.

Hal yang serupa juga nampak pada scene seputar perempuan yang

kedua. Scene ini menceritakan tentang kebiasaan perempuan dalam

menggunakan make up. Secara visual, ditampilkan seorang tokoh

perempuan sedang menggunakan lipstik. Namun perempuan itu

menunjukan raut muka kesedihan yang kemudian semakin lama berubah

menjadi raut muka yang penuh dengan amarah. Hingga si tokoh

perempuanpun ditampilkan menggunakan lipstik dengan tidak semestinya

karena ia tidak bisa mengendalikan kesedihan dan kemarahan melalui raut

wajah dan tindakannya.

Page 14: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

Gambar 4. Gambar 5.

Sumber : Penyajian data tabel 4.6.1 Sumber : Penyajian data tabel 4.6.2

Dalam scene kedua tersebut, secara verbal, si tokoh perempuan

mengatakan sebagai berikut; “Kamu enak ya, gitu aja bisa langsung

keluar, bisa langsung cabut. Sementara kamu tau gak kalau cewek gimana

dia harus dandan dan itu butuh waktu yang lama. Dia harus dandan,

kamu tau gak sih? Hah, ngertiin kita dong…”.Dari kalimat tersebut dapat

dilihat bahwa si tokoh perempuan mengatakan hal tersebut ditujukan

kepada kaum laki-laki. Perempuan dalam scene, ditampilkan ingin

menyampaikan pada kaum laki-laki bahwa kebiasaan yang dilakukannya

dalam hal mempercantik diri dengan kosmetik adalah hal yang justru

mempersulit perempuan. Secara visual dan secara verbal disampaikan

bahwa perempuan menggunakan make up dengan perasaan sedih dan

tertekan. Dengan kata lain, tokoh perempuan dalam video menggunakan

make up dengan rasa terpaksa. Hal yang mendorong perempuan untuk

tetap menggunakan make up adalah rasa kepercayaan diri yang rendah di

dalam dirinya. Menurut Korichi, Pelle-de-Queral, Gazano, dan Aubert

(2008) make-up secara psikologis memiliki dua fungsi yaitu fungsi

seduction dan camouflage. Fungsi seduction artinya make up mampu

meningkatkan kepercayaan diri dari penggunanya. Umumnya individu

yang menggunakan make-up untuk fungsi seduction merasa bahwa dirinya

akan terlihat lebih menarik apabila ia menggunakan make up. Fungsi yang

kedua yakni camouflag, artinya individu menggunakan make-up untuk

menutupi kekurangan diri secara fisik. Umumnya individu yang

menggunakan make-up untuk camouflage merasa dirinya memiliki suatu

kekurangan fisik yang bisa ditutupi melalui penggunaan make up. Oleh

karena itu, perempuan ditampilkan sebagai sosok yang rela mempersulit

dirinya dengan tetap menggunakan make up karena rasa kurang percaya

diri yang dialami oleh tokoh perempuan di dalam video blog tersebut.

Page 15: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

Scene berikutnya menjelaskan secara singkat mengenai salah satu

kelemahan perempuan dalam hal memilih lelaki. Bayu Skak sebagai

narator cerita mengatakan bahwa perempuan cenderung memilih laki-laki

dari segi fisik. Dikatakan bahwa perempuan lebih teratrik kepada laki-laki

yang memiliki postur tubuh yang kekar atau macho. Dalam scene ini tidak

begitu menonjolkan gambaran perempuan yang memiliki tingkat

irasionalitas dan emosional yang tinggi. Scene ini hanya berlangsung

selama….. detik dan hanya berupa narasi dari narator cerita tanpa

menampilkan tokoh perempuan sebagai ilustrasi kejadian seperti pada

scene-scene sebelumnya.

Scene keempat dan kelima seputar perempuan menampilkan cerita

mengenai perempuan dan diet. Diet merupakan salah satu cara yang

dilakukan sebagai upaya untuk menurunkan berat badan seseorang

(Wirakusuma dalam Putri, 2008). Diet dilakukan untuk mencapai bentuk

tubuh yang lebih ideal karena rasa ketidakpuasan seseorang terhadap

bentuk tubuhnya. Rasa tidak puas itu muncul karena seseorang telah

memiliki konsep tubuh ideal dalam pikirannya, namun dia merasa bahwa

tubuhnya sendiri tidak atau belum memenuhi kriteria tubuh ideal tersebut

(Cash & Szymansk dalam Grogan, 1999).

Dalam video tersebut ditampilkan seorang tokoh perempuan yang

memiliki keinginan untuk melakukan diet. Pada awalnya, tokoh

perempuan nampak sangat menggebu-gebu ketika memutuskan akan

melakukan diet. Bahkan secara visual, ditampilkan pada scene keempat

dan kelima ekspresi muka dari tokoh perempuan tersebut saat menunjukan

rasa ambisinya dalam berdiet. Ambisi diet pada scene keempat

digambarkan dengan aktivitas tokoh perempuan ketika memposting status

di akun media sosial twitter. Sedangkan pada scene kelima, ambisi dari

tokoh perempuan ditampilkan melalui tindakan yang terkesan mengancam

yang dilakukannya kepada tokoh laki-laki. Namun semangat untuk

melakukan diet itu tidak berlangsung lama. Diceritakan setelah 15 menit

berlalu, tokoh perempuan itu justru asyik mengunyah makanan. Pada

Page 16: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

scene kelima juga ditampilkan emosi dari si tokoh perempuan yang

meluap-luap saat tokoh laki-laki mengingatkan dirinya mengenai

keinginan awalnya untuk berdiet.

Gambar 6.

Sumber : Penyajian data tabel 4.7.2

Gambar 7. Gambar 8.

Sumber : Penyajian data tabel 4.8.1 Sumber : Penyajian data tabel 4.8.5

Secara verbal, ambisi berdiet dan emosi tokoh perempuan itu

nampak dari perkataan-perkataan yang diucapkan tokoh perempuan itu

sendiri. Seperti beberapa naskah yang diucapkan oleh tokoh perempuan

berikut ini;

Perempuan :

(datang dengan menggebrak pintu)

Hehh kamu, dengerin aku yaa.. aku udah mutusin buat diet. Hari ini aku bakal

diet. Ga bakal makan lagi. Kamu liat aja ntar !

(kemudian pergi dan membanting pintu)

Perempuan :

Yaa mauuu siihh, tapi susah. Susah kamu tau gak sih susah?

Jadi cewek itu selalu susah, kamu itu cowok, cowok itu sukanya merintah-

merintah aja. Merintah-merintah mulu, kamu gak ngerti perasaanku gimana.

Huhh!

(kemudian berlalu pergi)

Page 17: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

Dalam scene keempat dan kelima ini, perempuan ditampilkan

sebagai sosok dengan tingkat emosional yang tidak stabil atau labil. Hal ini

serupa dengan pernyataan dari beberapa responden, yang berpendapat

bahwa salah satu kelemahan dari sosok perempuan yang ditampilkan

dalam video tersebut adalah tingkat emosional yang labil. Seperti

pernyataan dari salah satu responden berikut ini;

Empat dari kelima scene yang membahas seputar perempuan di

dalam video blog tersebut menampilkan tokoh perempuan yang beradegan

marah bahkan menangis. Sangat nampak jelas bahwa perempuan

cenderung ditampilkan sebagai pihak yang mengedepankan perasaan dan

emosinya yang meluap-luap. Melakukan tindakan atas dasar apa yang

dirasakan tanpa menunjukan adanya tindakan dalam berpikir secara logis

atau masuk akal. Penggambaran perempuan seperti inilah yang

menyebabkan munculnya subordinasi terhadap perempuan.

b. Superioritas Perempuan dengan Citra Negatif

Berbeda dengan budaya patriarki pada umumnya, yang

menempatkan kaum laki-laki pada posisi superior dan perempuan pada

posisi inferior, Bayu Skak justru seolah-olah menempatkan perempuan

pada posisi superior atas laki-laki. Namun, posisi superior perempuan

yang digambarkan oleh Bayu Skak di dalam video tersebut, justru menjadi

Responden YA (Mahasiswa)

Ya, cewek itu ribet, cewek itu perlu dimengerti. Arek wedok itu labil. Arek

wedok iki tingkat emosine tinggi dalam keadaan tertentu.

Page 18: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

media yang menjelaskan sisi-sisi negatif dari perempuan. Hal itu nampak

dari beberapa scene berikut ini;

Scene yang pertama yakni scene dimana tokoh perempuan

mengungkapkan kesedihan yang dirasakannya karena ia beranggapan

bahwa tidak ada satu laki-lakipun yang baik dimatanya. Pada scene ini,

karakter tokoh perempuan yang cukup menonjol adalah emosional dan

keras kepala. Seperti yang telah dibahas pada poin sebelumnya, bahwa

sebagian besar scene yang membahas mengenai perempuan

menggambarkan perempuan yang memiliki tingkat emosional tinggi.

Karakter emosional dan keras kepala ini sangat nampak secara verbal

seperti pada penggalangan naskah dalam scene berikut ini;

Perempuan :

Aku gak pernah dapet cowok yang baik, yang bisa ngertiin aku, yang bisa

nyayangin aku. Gak ada satupun. Kalian semua para cowok semua brengsek,

sama aja.

Laki-laki :

Aku apikan

Perempuan :

Gak ada, beneran gak ada satupun cowok itu.

Laki-laki :

Aku apikan

Perempuan :

Gak ada satupuuunn! Huuhh!

Laki-laki :

Aa.. aku temenan apikan, sumpah.

Perempuan :

Gak adaaa ! Gak adaa ya ampun gak ada! Adapun itu selalu dapet yang jelek.

Page 19: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

Pada penggalan naskah tersebut, tokoh perempuan ditampilkan

sedang mengekspresikan kesedihan dan amarahnya. Hampir seluruh

kalimat diucapkan dengan menggunakan nada yang tinggi. Berbanding

terbalik dengan lawan bicaranya, yakni tokoh laki-laki. Tokoh laki-laki

pada scene ini ditampilkan dengan karakter penakut dan terkesan sabar

saat berhadapan dengan tokoh perempuan. Seluruh kalimat yang dikatakan

oleh si tokoh laki-laki daalam penggalan naskah di atas, diucapkan dengan

nada yang lembut karena tokoh laki-laki digambarkan seolah memiliki

rasa takut kepada tokoh perempuan sehingga ia mengucapkan

perkataannya dengan ragu-ragu dan nada yang pelan. Si tokoh laki-laki ini

juga ditampilkan dengan sabar mau berusaha untuk meyakinkan si tokoh

perempuan bahwa dirinya adalah laki-laki yang baik. Ia beberapa kali

mengatakan hal itu kepada tokoh perempuan meskipun tokoh perempuan

itu tetap bersikeras beranggapan bahwa tidak ada laki-laki yang baik. Dari

hal tersebut sangat nampak bahwa Bayu Skak menempatkan perempuan

pada posisi superior dan laki-laki pada posisi inferior.

Dengan menempati posisi superior tersebut, perempuan semakin

ditampilkan dengan citra negatif. Seperti contohnya pada salah satu

kalimat yang diucapkan oleh tokoh perempuan; “Aku gak pernah dapet

cowok yang baik, yang bisa ngertiin aku, yang bisa nyayangin aku. Gak

ada satupun. Kalian semua para cowok semua brengsek, sama aja.”

Selain tingkat emosionalnya yang terlalu tinggi, citra negatif perempuan

sangat jelas nampak pada akhir kalimat yang diucapkan oleh tokoh

Page 20: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

perempuan dalam video. Kalimat tersebut termasuk dalam salah satu

bentuk kekerasan secara verbal dengan mengucapkan kata makian.

Dengan begitu tokoh perempuan dalam video tersebut telah melakukan

stereotip atau adanya pelabelan cap negatif terhadap kaum laki-laki.

Hal yang serupa juga nampak pada scene yang menampilkan

tentang tokoh perempuan yang telah mengambil keputusan untuk

melakukan diet. Pada tersebut diceritakan bahwa si tokoh perempuan

menghampiri tokoh laki-laki untuk memberitahukan niatnya melakukan

diet dengan cara yang scene kurang sopan. Secara verbal, si tokoh

perempuan mengutarakan niat dietnya kepada tokoh laki-laki dengan

kalimat sebagai berikut;

Kalimat tersebut diawali dengan kata sapaan yang dilakukan oleh

si tokoh perempuan kepada tokoh laki-laki tanpa menyebutkan nama yang

kemudian diikuti oleh kalimat perintah. Bagi masyarakat Indonesia, pada

umumnya orang akan merasa lebih dihargai apabila kata sapaan diucapkan

dengan menyertakan nama orang yang bersangkutan. Apalagi jika

komunikasi yang terjadi merupakan komunikasi langsung atau tatap muka

yang hanya melibatkan dua orang. Selain itu, kalimat tersebut diakhiri

dengan kalimat “kamu lihat aja ntar” yang jika kita lihat dalam video

beserta dengan intonasi pengucapannya, maka kalimat tersebut akan

sangat terkesan menyiratkan kesombongan dan seolah-olah menantang

lawan bicaranya untuk membuktikan apa yang telah diucapkannya.

Kemudian, secara visual ditampilkan si tokoh perempuan masuk ke

dalam kamar tokoh laki-laki tanpa mengetuk pintu. Gestur yang

diperagakan oleh tokoh perempuan

Perempuan:

Hehh kamu, dengerin aku yaa.. aku udah mutusin buat diet. Hari ini aku

bakal diet. Ga bakal makan lagi. Kamu liat aja ntar !

Page 21: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

juga semakin membuatnya tampak kurang sopan dan kurang beretika.

Menurut Purnama, Gesture adalah salah satu bentuk komunikasi non

verbal dengan akasi atau gerakan dari tubuh yang menyampaikan pesan-

pesan teretentu (Purnama, 2014:48). Si tokoh perempuan itu mengarahkan

jari telunjuknya kepada si tokoh laki-laki yang hanya duduk tercengang

mendengarnya, diikuti dengan nada berbicara yang tinggi. Dalam budaya

Indonesia, menunjuk orang lain dengan jari telunjuk merupakan salah satu

tindakan yang dianggap tidak sopan (Ratna, 2014). Apalagi jika dikikuti

dengan penggunaan intonasi dan nada yang tinggi dalam pengucapannya.

Setelah itu si tokoh perempuan meninggalkan si tokoh laki-laki yang tidak

berkata-kata sama sekali dengan membanting pintu keras-keras.

Gambar 9.

Sumber : Penyajian data tabel 4.8.1

Scene ini diakhiri dengan adegan dimana si tokoh perempuan

merasa kesal dan marah karena tokoh laki-laki mempertanyakan apa yang

sudah dikatakan oleh si tokoh perempuan mengenai niatnya untuk

melakukan diet. Diceritakan di dalam scene ini bahwa 15 menit berlalu

setelah tokoh perempuan mengatakan niat dietnya, si tokoh laki-laki

melihat tokoh perempuan tersebut sedang asyik mengunyah makanan dan

memegang 2 toples makanan. Berikut ini adalah penggalan naskah dari

adegan tersebut;

Laki-laki :

Looo, katanya diet?

Perempuan :

Yaa mauuu siihh, tapi susah. Susah kamu tau gak sih susah? Jadi cewek itu

selalu susah, kamu itu cowok, cowok itu sukanya merintah-merintah aja.

Merintah-merintah mulu, kamu gak ngerti perasaanku gimana. Huhh!

Page 22: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

Jika kita lihat, pada awal scene ditampilkan bahwa tokoh

perempuan itu sendirilah yang mengambil keputusan untuk melakukan

diet tanpa adanya perintah dari si tokoh laki-laki. Bahkan si tokoh laki-laki

ditampilkan hanya duduk diam dan tidak mengeluarkan suara sama sekali.

Kemudian dalam penggalan naskah tersebut, sangat nampak bahwa tokoh

perempuan digambarkan sedang menyalahkan tokoh laki-laki karena

merasa bahwa tokoh laki-laki tersebut terlalu menuntut dirinya. Kembali

lagi ditampilkan dalam scene ini bahwa si tokoh perempuan melakukan

stereotip atau pelabelan negatif terhadap kaum laki-laki dengan

mengatakan “kamu itu cowok, cowok itu sukanya merintah-merintah aja.

Merintah-merintah mulu.” Padahal, ditampilkan dalam video bahwa si

tokoh laki-laki hanya bertanya dengan mengucapkan 3 kata saja, yakni

“Looo, katanya diet?” tanpa adanya kalimat yang menunjukan suatu

perintah. Scene inipun diakhiri dengan adegan si tokoh perempuan yang

pergi meninggalkan tokoh laki-laki tersebut tanpa adanya gambaran

adegan mengenai pembelaan yang diberikan oleh tokoh laki-laki. Padahal

sangat jelas bahwa tokoh laki-laki dalam scene tersebut tidak bersalah dan

sama sekali tidak seperti yang dituduhkan oleh si tokoh perempuan.

Dari penjelasan mengenai uraian beberapa scene tersebut, maka

dapat kita lihat bahwa Bayu Skak sebagai vlogger menempatkan

perempuan pada posisi superior dalam aspek secara emosional. Dimana

perempuan digambarkan dapat leluasa mengungkapkan apapun yang

dirasakannya terhadap kaum laki-laki baik secara verbal melakui

perkataannya, maupun secara non verbal yakni melalui tingkah lakunya.

Sebaliknya, kaum laki-laki ditampilkan sama sekali tidak memiliki

kesempatan dan hak suara untuk membela dirinya atas semua perkataan

yang dituduhkan oleh perempuan. Namun, kondisi seperti itulah yang

justru semakin membuat perempuan terlihat memiliki banyak sisi-sisi

negatif.

Page 23: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

c. Inkonsistensi Perempuan

Representasi perempuan yang inkonsisten sangat nampak jelas

pada scene yang menampilkan kisah tokoh perempuan dan tekad dietnya.

Selain merepresentasikan superioritas perempuan dengan citra yang

negatif, scene tersebut juga merepresentasikan sifat perempuan yang

sangat inkonsisten. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, inkonsisten

memiliki arti suka berubah-ubah, bertentangan, dan tidak sesuai.

Inkonsisten sendiri merupakan lawan kata dari konsisten. Jika konsiten

dipahami sebagai ketetapan hati akan prinsip yang telah ditetapkan oleh

dirinya sendiri apa yang telah ia ucapkan, makan inkonsisten berarti suatu

tindakan yang tidak sesuai dengan ketetapan hati dan apa yang telah

diucapkannya.

Representasi perempuan dengan sikap inkonsisten ini sangat

nampak pada scene yang menampilkan perempuan dengan obsesi satau

tekad dietnya. Scene mengenai tekad diet dari perempuan ini dibagi dalam

dua scene. Kedua scene ini ditampilkan dengan mengisahkan kejadian

yang hampir sama, namun perbedaannya pada scene yang pertama tidak

melibatkan tokoh laki-laki dan scene yang kedua melibatkan tokoh laki-

laki

Scene pertama yang menampilkan perempuan dengan tekad

dietnya diawali dengan kalimat pengantar dari Bayu Skak sebagai narator

yang menjelaskan mengenai salah satu sifat dari perempuan yang juga

ingin ditampilkan oleh Bayu Skak sebagi vlogger, yakni sifat inkonsisten.

Narator (Bayu Skak) :

Terus opo maneh yoh? Oh iyo, masalah diet. Arek wedok mesti terobsesi

gawe diet, iyo kan ? IYO! Tapi niat diete arek wedok iki ga bertahan suwe

akeh-akehane, iya kan? Iyoo..

Page 24: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

Kalimat terakhir pada pernyataan di atas menunjukan bahwa

narator ingin mengatakan bahwa salah satu sifat buruk dari perempuan

adalah tidak konsisten bahkan pada keputusan yang menjadi obsesinya.

Hal itu dijelaskan lebih dalam lagi melalui scene yang ditampilkan. Dalam

scene tersebut diceritakan mengenai tokoh perempuan yang sangat

menggebu-gebu dan bersemangat untuk melakukan diet. Sebagai

ungkapan semangatnya, iapun menuliskan niatan besarnya dalam

melakukan diet pada akun twitternya dengan disertai hastag #letsgodiet.

Kemudian secara visual ditampilkan tulisan yang menyatakan keterangan

waktu ’15 ment kemudian’. Setelah itu, munculah tokoh perempuan yang

membawa satu toples makanan dan iapun berkata bahwa dirinya merasa

kelaparan dan hendak menghabiskan seluruh makanan yang tersimpan di

kulkas. Hal itupun ia tuliskan di aku twitternya dengan disertai

#dietudahterlalumainstream.

Dari scene tersebut dapat dilihat bahwa dalam waktu 15 menit saja,

tokoh perempuan dalam video bisa merubah keputusan dan niat yang

diambilnya. Jika dipikir kembali, waktu 15 menit bukanlah waktu yang

lama bahkan bisa dikatakan relatif sangat singkat dalam melakukan proses

diet. Bahkan tanpa niatan dietpun, pada umumnya orang masih bisa

menahan untuk tidak makan lebih dari 15 menit. Dengan kata lain dapat

diartikan bahwa dengan gamabaran obsesi diet yang begitu menggebu-

gebu dari tokoh perempuan yang kemudian dibatalkannya hanya dalam

waktu 15 menit, sangat menunjukan tingkat inkonsistensi yang tinggi dari

tokoh perempuan yang ditampilkan dalam video tersebut.

Hal serupa juga nampak pada scene berikutnya yang juga masih

membahas mengenai perempuan dan obsesi dietnya. Namun

perbedaannya, tokoh perempuan menyampaikan keputusan niatnya untuk

melakukan diet ini kepada si tokoh laki-laki. Dimana secara visual tokoh

perempuan ditampilkan lebih menggebu-gebu lagi dibandingkan dengan

scene yang pertama. Hal itu dapat dilihat dari bagaimana cara tokoh

Page 25: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

perempuan menyampaikan niat dietnya kepada tokoh laki-laki. Dengan

menggebrak pintu keras-keras, berbicara dengan intonasi yang tinggi,

menunjuk tokoh laki-laki dengan jari telunjuk, dan juga ekspresi muka

yang menunjukan keseriusan seperti yang sudah dibahas pada poin

sebelumnya. Kemudian, secara verbalpun sangat menunjukan bahwa si

tokoh perempuan begitu bersemangat akan melakukan komitmen dietnya.

Jika dilihat secara visual dan verbal, tokoh perempuan tersebut

ditampilkan sangat memiliki semangat yang tinggi dan keputusan yang

diambilnyapun nampak sudah sangat bulat. Namun, sama dengan scene

sebelumnya, semangat itu hanya bertahan selama 15 menit. Setelah 15

menit berlalu, ditampilkan tokoh perempuan sedang memegang beberapa

toples makanan dan nampak sedang asyik mengunyahnya. Bahkan saat

tokoh laki-laki melihat hal tersebut dan berusaha untuk mengingatkannya,

si tokoh perempuan justru tidak mau mendengarkannya dan malah

menyalahkan si tokoh laki-laki tersebut. Dari scene itulah sangat nampak

tokoh perempuan ditampilkan dengan sifat inkonsistensi yang tinggi.

5.3 Analisis Posisi Penonton

Sesuai dengan model analisis wacana kritis yang dikemukakan oleh Sara

Mills, aspek lain yang juga penting untuk dianalisa adalah mengenai posisi

penonton. Analisis ini dilakukan untuk melihat khalayak seperti apa yang

diimajinasikan oleh sang penulis. Sara Mills berpendapat bahwa penempatan

posisi penonton berhubungan dengan bagaimana penyebutan/penyapaan kepada

penonton yang dilakukan di dalam video blog. Sara Mills juga menjelaskan bahwa

penyapaan ini dilakukan secara tidak langsung (indirect address), yaitu melalui

‘mediasi’ dan ‘kode budaya’.

Mediasi. Dalam proses ini dilihat bahwa video secara tidak langsung

mensugestikan kepada penonton agar menempatkan dirinya pada posisi atau

karakter tertentu yang terdapat dalam video. Di dalam video ini sendiri kebenaran

Page 26: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

sudah diposisikan secara hierarkis, dimana posisi kebenaran ditempatkan pada

pihak yang menjadi pemain utama dalam penceritaan. Kepada posisi inilah

penonton biasanya akan mengidentifikasikan dirinya. Seperti yang nampak pada

pernyataan dari keenam responden di bawah ini saat peneliti memberikan

pertanyaan tentang pada posisi siapakah responden mengidentifikasikan dirinya

pada saat menonton video tersebut

Dari pernyataan-pernyataan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

empat dari enam responden yang telah menonton video blog dari Bayu Skak yang

Responden EM : Kalau saya sebagai narator, jadi bayu skak yaa.

Responden YC : Narator. Ya ada benernya juga sih yang dibilang sama

Bayu Skak tadi.

Responden YA : Sebagai Bayu Skak sebagai narator aja. Yaa terkadang juga

saya sering melakukan istilahnya, seperti yang Bayu Skak lakukan.

Terkadang kalau ga ada hal yang dibahas ya ngbahas cewek dan membeda-

bedakan dan cewek itu seperti ini seperti ini, cowok itu seperti ini seperti ini.

Istilahnya perbandingan-perbandingan antara arek lanang dan arek wedok itu

sendiri.

Pertanyaan :

Saat menonton video tersebut, pada posisi siapakah Anda

mengidentifikasikan diri? Bayu Skak sebagai narator? Tokoh perempuan?

Atau Tokoh Laki-laki?

Responden BF: Kalau aku ngerasanya lebih ke naratornya sih.

Responden GY : Tokoh laki-laki mbak. Yang diwakili Bayu Skak kayaknya.

Responden TY : Tokoh laki-laki.

Page 27: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

berjudul Arek Lanang dan Arek wedok tersebut, telah memposisikan dirinya

sebagai narator yakni Bayu Skak, yang dalam video tersebut merupakan pemain

utama dalam penceritaan, sekaligus sebagai pihak pembawa kebenaran dalam

video tersebut. Dua responden lainnyapun memposisikan dirinya sebagai tokoh

laki dan tidak ada responden yang menempatkan dirinya sebagai tokoh perempuan

bahkan ketiga responden perempuan sekalipun. Sehingga secara hierarkis dapat

dilihat bahwa posisi pemegang kebenaran jika dilihat dari sudut pandang

penonton, dipegang oleh Bayu Skak dengan posisi narator cerita.

Dalam video blog Arek Lanang dan Arek Wedok posisi kebenaran secara

jelas tidak ditempatkan pada pihak perempuan. Penempatan kebenaran ini dapat

dilihat melalui posisi vlogger yang sekaligus berperan sebagai narator di dalam

video. Dengan materi dan konsep penceritaan yang lebih banyak menonjolkan sisi

negatif pada perempuan, maka tanpa sadar penonton dituntun untuk

memposisikan dirinya pada pihak ‘narator cerita’ dalam video tersebut.

Selanjutnya, cara penyapaan yang kedua adalah melalui pendekatan kode

budaya. Kode budaya disini merujuk pada nilai-nilai atau sejumlah informasi

yang dipercaya dan diakui bersama yang dianggap sebagai kebenaran bersama

oleh masyarakat. Kode budaya yang dipakai oleh penonton akan membantu

penonton dalam menempatkan dirinya pada posisi yang sesuai dengan orientasi

nilai yang disetujui dan dianggap benar oleh penonton tersebut. Pada cara ini,

Bayu Skak membangun realitas atau kebenaran dalam video dengan cara

mengambil suatu fenomena mengenai kelemahan perempuan yang muncul di

kalangan masyarakat, kemudian ia merepresentasikan semua perempuan sesuai

dengan realitas yang ditemukannya tersebut. Dengan kata lain, melalui video

blognya, Bayu Skak mengkontruksi suatu kebenaran bahwa fenomena-fenomena

yang ditampilkan di dalam video tersebut dialami atau dilakukan oleh seluruh

perempuan. Padahal, belum tentu satu karakter yang muncul pada salah satu

perempuan juga muncul pada perempuan-perempuan yang lain.

Page 28: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

Anis Matta menjelaskan, secara garis besar ada dua faktor yang

mempengaruhi karakter seseorang, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor

internal adalah semua unsur kepribadian yang secara kontinyu mempengaruhi

perilaku manusia, yang meliputi instink biologis, kebutuhan psikologis, dan

kebutuhan pemikiran. Sedang faktor eksternal adalah faktor yang bersumber dari

luar manusia, akan tetapi dapat mempengaruhi perilaku manusia, baik langsung

maupun tidak langsung. Hal-hal yang termasuk dalam faktor eksternal ini adalah

lingkungan keluarga, lingkungan sosial, dan lingkungan pendidikan. Maka, akan

tidak mungkin bahwa semua perempuan memiliki sifat atau karakter yang sama,

karena setiap perempuan memiliki faktor eksternal dan internal yang berbeda-

beda. (Anis : 2001).

Penempatan posisi penonton dalam sebuah program tidak hanya dapat

dilihat melalui aspek mediasi maupun kode budaya yang ada dalam program saja.

Dalam model Sara Mills, posisi penonton juga dapat dilihat dari pendekatan

gender. Pada pendekatan ini dianggap bahwa perbedaan persepsi antara laki-laki

dan perempuan dalam memandang suatu teks akan membuat mereka berbeda juga

dalam menempatkan posisinya dalam suatu teks. Yang dimaksud teks dalam

penelitian ini adalah kebenaran-kebenaran yang ditampilkan di dalam video.

Pertama, posisi pembaca ditentukan oleh pembacaan dominan (dominant

reading) atas suatu teks, apakah teks cenderung ditujukan untuk penonton

perempuan atau laki-laki. Seperti yang telah diulas pada analisis posisi subjek-

objek sebelumnya, dapat dilihat bahwa dalam video blog Arek Lanang dan Arek

Wedok ini, sangat menonjolkan sisi negatif dari perempuan walaupun judul dari

video ini menyiratkan kesetaraan, namun konsep penceritaan mengenai

perempuan hanya menampilkan kelemahan perempuan. Hal ini disebabkan karena

pembuat konsep cerita video atau vlogger adalah seorang laki-laki dengan

ideologinya yang memihak atas kaum Adam. Sehingga, sudut pandang dan

ideologi dari sang vlogger sangat mempengaruhi bagaimana posisi perempuan

ditampilkan dalam video. Dengan demikian, pembacaan dominan dalam video ini

ditujukan kepada penonton laki-laki dengan tujuan menghibur dan sebagai media

Page 29: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

informasi, sedangkan ditujukan kepada penonton perempuan tidak hanya untuk

menghibur maupun sebagai media informasi namun juga untuk menjadi bahan

evaluasi diri dan merupakan salah satu bentuk dari kritik sosial.

Kedua, posisi penonton ini juga ditentukan oleh bagaimana teks

ditafsirkan oleh penonton, dalam arti bagaimana penonton perempuan dan laki-

laki menempatkan dirinya dalam teks. Menurut Sara Mills, belum tentu penonton

perempuan akan menempatkan dirinya sebagai tokoh perempuan dalam teks

tersebut, demikian pula dengan penonton laki-laki. Mereka bisa saja

menempatkan diri mereka pada posisi sebaliknya.

Dalam video blog Arek Lanang dan Arek Wedok sendiri, baik penonton

laki-laki maupun penonton perempuan umumnya memposisikan diri mereka pada

pihak ‘narator cerita’. Hal itu nampak dari jawaban-jawaban yang diberikan oleh

keenam responden seperti yang sudah dibahas sebelumnya.

Dari pernyataan responden diatas terlihat bahwa Bayu Skak sebagai

narator cerita telah berhasil menuntun penonton untuk memposisikan diri sebagai

pihak ’narator cerita’ dan tokoh laki-laki. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa posisi penonton dalam video blog Arek Lanang dan Arek Wedok ini berada

pada pihak laki-laki yang diwakili oleh Bayu Skak sebagai narator cerita dan

tokoh laki-laki dalam video tersebut. Hal inilah yang perlu menjadi pertimbangan

baik bagi vlogger maupun bagi khalayak sebagai penonton. Bayu Skak sebagai

vlogger memiliki peran yang penting dalam proses penyampaian pesan yang

dikemasnya melalui karya video blog yang dibuatnya dan di ungguh pada akun

youtube miliknya. Pesan itu akan sampai kepada khalayak yang menonton video

blog tersebut. Posisi Bayu Skak sebagai vlogger dengan tingkat kepopuleran yang

cukup tinggi di Indonesia akan membuat video blog miliknya digemari dan

ditonton banyak orang. Hal itu terbukti dari jumlah viewers pada setiap vlog yang

diunggahnya mencapai ratusan ribu bahkan hingga jutaan viewers. Maka menjadi

hal yang sangat penting utnuk dipertimbangkan, bahwa pesan apa yang dikemas

oleh Bayu Skak di dalam vlog akan besar kemungkinannya diterima oleh

Page 30: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14821/5/T1_362013101_BAB V.pdf · sangat dipengaruhi oleh keberpihakannya dan cara pandangnya terhadap

masyarakat luas sama persis dengan sudut pandang dan cara berfikir dari Bayu

Skak dalam menanggapi suatu isu yang diangkatnya. Besar kemungkinannya

khalayak sebagai penonton akan menerima pesan tersebut secara mentah-mentah

tanpa disertai dengan tindakan berpikir kritis. Secara tidak sadar, khalayak sebagai

akan membenarkan seluruh nilai yang terkandung didalam pesan pada video

tersebut dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti pada video blog Bayu Skak yang berjudul Arek Lanang dan Arek

Wedok. Sudut pandang dan cara berfikir Bayu Skak yang cenderung lebih banyak

menampilkan sisi buruk dari perempuan, maka secara tidak langsung akan

membuat masyarakat yang menonton vlog ini memaklumi adanya fenomena

ketidak setaraan diantara laki-laki dan perempuan yang terjadi disekitarnya.

Bahkan mereka akan membenarkan anggapan bahwa perempuan memang

memiliki kelemahan yang lebih banyak daripada laki-laki seperti yang

ditampilkan dalam vlog tersebut. Oleh karena itu, penulis sebagai peneliti

mengajak khalayak untuk mampu menikmati perkembangan new media, salah

satunya kehadiran vlog-vlog ditengah masyarakat, dengan diimbangi cara berpikir

yang kritis.