bab menuntut ilmu
TRANSCRIPT
Bab Menuntut IlmuM. Luthfi Prawiro W
X-IIS-3
Al Hadits Tentang Menuntut Ilmu1. Hadis Riwayat Ibnu Majah
"ِم َط�َل�ُب� "لِع َل "َض�ٌة& ْا �ِّل. َع�َل�ى َف�ِر ْي 1 ُك َل ِم (ُماجه ْابن روْاه )ُم�ْس"
a. Makna harfiah hadisMenuntut = َط�َل�ُب�Ilmu = "ِم "لِع َل ْاWajib = "َض�ٌة& َف�ِر ْيAtas = َع�َل�ىSemua = �ِّل. ُكMuslim = 1 َل ِم ُم�ْس"
b. Kandungan isi hadisMenuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap orang islam, baik laki-laki maupun perempuan, baik anak-anak, remaja atapun dewasa. Dengan demikian, jika menuntut ilmu itu hukumnya adalah wajib maka orang-orang yang tidak melaksanakannya akan mendapat dosa. Sedangkan orang yang menuntut ilmu akan dimisalkan seperti orang-orang yang berjuang di jalan Allah dan jika ia mati pada saat menuntut imu itu, maka ia akan mati dalam keadaan syahid.
2. Hadits Riwayat Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majahب ي َع�ن"
� َد�ْاَء� َأ ِم ِع"ُت� َق�اَل� ْالَّد@ر" �ْو" َس َس� �Hه َل� ر Hه� َص�َل@ى ْالَل "ه ْالَل �ْي @ِم� َع�َل َل ��ُق�ْو"َل� و�َس �َك� ُم�ن" ْي َل �"ُقMا َس �ِم ُس� َط�ِر ْي "َت �َل ه ْي "PPَف ْي "ِمMا َّه@ِّل� َع َل �Hه� َس �ه� ْالَل @ٌة ِإ ل�ى َط�ِر ْيُقMا ل َّن �"لَج �ٌة� و�ِإ َّن@ ْا �ُك "لِم�َإل �َض�ُع� ْا �َت �َّه�ا ل َت �َّن َح �ج" ال َط�ال ُب َأ MPPِم ر ًض" "لِع َل ال ُب� و�ِإ َّن@ ْا �PPِم َط" "لِع َل ْا
�ه� ل �ْغ"ِف ِر� َت "PPْس� ِم�اَء َف ي ُم�ن" ْي @PPِض ْالْس ر"� "َأل اَّن َح�َت@ى و�ْا �PPَت" ْي "لَح اَء َف ي ْا �Pلِم" ِّل� و�ِإ َّن@ ْا "PPَض�"ِم َف "لِع َل "لِع�ا بPَّد َع�َل�ى ْا ِّل ْا "PPَض��ِف ُك
"لُق�ِم�ِر َع�َل�ى اَء ر ْا ��ْو�ْاُك ُب َس "لَك �ِم�اَء� ِإ َّن@ ْا "لِع�َل �ٌة� ُه�ِم" ْا َث �اَء و�ر �PPِب ْي" �ْن "َأل اَء� ِإ َّن@ ْا �PPِب ْي" �ْن "َأل �ِم" ْا ْوْا ل �PPَث �ْو�ر. ْا ْي Mار �PPَّن" ا و�اَل� َد ْي MPPِم�ُه ا َد ر" �PPِم@ ِإ ْن�ْو"ْا َث "ِم� و�ر. "لِع َل �َخ�َذ�ه� َف�ِم�ن" ْا َذ� َأ ��َخ (ُماجه وَألْوَدْاوَدوْابن ْالَتِرُمَذي و ْاَحِمَّد روْاه )و�ْاَف ِر1 ب َح�ٍّظh َأ
Artinya:“Dari Abi Darda dia berkata :”Aku mendengar Rasulullah saw bersabda”: “Barang siapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga, dan sesungguhnya para malaikat membentangkan sayapnya karena ridla (rela) terhadap orang yang mencari ilmu. Dan sesungguhnya orang yang mencari ilmu akan memintakan bagi mereka siapa-siapa yang ada di langit dan di bumi bahkan ikan-ikan yang ada di air. Dan sesungguhnya eutamaan orang yang berilmu atas orang yang ahli ibadah seperti keutamaan (cahaya) bulan purnama atas seluruh cahaya bintang. Sesungguhnya para ulama itu adalah pewaris para Nabi, sesugguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, akan tetapi mereka mewariskan ilmu, maka barang siapa yang mengambil bagian untuk mencari ilmu, maka dia sudah mengambil bagian yang besar.” )H.R. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majjah(.
a. Arti Harfiah Hadis:
Menempuh : ��َك َل �َس Sayapnya : �َّه�ا َت �َّن َح �ج" َأSuatu jalan : "ُقMا َط�ِر ْي Ikan-ikan : �اَّنْا "َت ْي لَح
Menuntut : �ِم ُس� "َت �َل ْي Keutamaan orang berilmu :� َف�َض"ِّل
"ِم "لِع َل ْا
Mepermudah : �َّه@ِّل �َس Pewaris Nabi : �ٌة� َث � و�ر�اَء "ِب ْي �ْن "َأل ْا
Pasti meletakkan : �َض�ُع� �َت ل Bagian yang banyak : hٍّظ�و�ْاَف ِر1 ب َح
b. Kandungan Isi HadisUntuk memperoleh kesuksesan atau kebahagian baik di dunia maupun di akhirat bahkan
keduaduanya harus mempergunakan alat, alat untuk mencapai kesuksesan itu adalah ilmu. Ilmu ibarat cahaya yang mampu menerangi jalan seseorang untuk mewujudkan segala cita-citanya,
sementara kebodohan akan membawa seseorang kepada kemadlaratan atau kesengsaraan yang membelenggu hidupnya.
Dalam hadits yang pertama Rasulullah saw menjelaskan :§ Allah akan memberikan berbagai kemudahan kepada para pencari ilmu, seperti kemudahan
bergaul, kemudahan mendapatkan pekerjaan, termasuk kemudahan untuk menuju surga.§ Para malaikat akan memberikan perlindungan kepada para pencari ilmu dengan cara meletakkan
sayapnya sebagai bukti kerelaan mereka terhadap apa yang dilakukan oleh para pencari ilmu.§ Aktivitas pencarian ilmu adalah aktivitas yang sangat mulia, sehingga kepada para pencari ilmu
semua makhluk Allah baik yang ada di langit maupun di bumi bahkan ikan-ikan yang ada di dalam air akan memberikan berbagai bantuan, mereka semua ikut mendoakan agar orang yang mencari ilmu selalu mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
§ Allah memberikan keuatamaan kepada para pencari ilmu melebihi keutamaan yang diberikan kepada para ahli ibadah, ibarat cahaya bulan purnama yang mampu mengalahkan cahaya seluruh bintang.
§ Para ulama )orang yang berilmu dan selalu menjadi pencari ilmu( adalah pewaris para Nabi, merekalah yang akan meneruskan para nabi dalam menegakan kebenaran dan memerangi kezaliman dengan menyebarkan ilmu yang diterimanya dari nabi kepada orang-orang yang ada di sekitarnya. Semua nabi tidaklah mewariskan harta benda untuk umatnya melainkan mewariskan ilmu untuk kemaslahatan ummatnya. Oleh karena itu siapapun yang berusaha menuntut ilmu dan berhasil menguasainya, maka dia telah berhasil mendapatkan bagian yang sangat besar sebagai modal untuk menghadap Allah swt.
3. Hadits Riwayat at-Tirmidzi
�ُس َع�ن" �ْن "ن َأ �َل� ُم�ال َك ْاب ْو" َق�اَل�: َقا َس� �Hه َل� ر �ىH ْالَل kه� َص�َل "ه ْالَل �ْي @ِم� َع�َل َل �َج� ُم�ن" و�َس �ِر �PPُب َف ي َخ�"ِم َط�َل "لِع َل اَّن� ْا �PPَف ي" ُك
"ِّل ِب ْي �Hه َس ُع� َح�َت@ى ْالَل ج �ِر" (ْالَتِرُمَذي روْاه )ْيArtinya: “Dari Anas bin Malik berkata, telah bersabda Rasulullah saw : “barangsiapa keluar (pergi) untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah sehingga kembali )HR. Tirmidzi(.
a. Arti Harfiah Hadis:Barang siapa : ُم�ن" Berada di jalan Allah : ��اَّن "ِّل َف ي" ُك ِب ْي �Hه َس ْالَلYang keluar : �َج �َخ�ِر Hingga kembali : ُع� َح�َت@ى ج �ِر" ْي
b. Isi Kandungan Hadis: Dalam hadits yang kedua Rasulullah menegaskan bahwa menuntut ilmu itu dinilai sebagai berjuang di jalan Allah, sehingga barang siapa yang mencari ilmu dengan sungguh-sungguh dia akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda bahkan bila sesorang meninggal dunia saat mencari ilmu dia akan mendapatkan surganya Allah karena dinilai sama dengan mati syahid.
4. Hadis Riwayat Baihaqi�@ِب يk َق�اَل Hه� َص�َل@ى ْالَّن "ه ْالَل �ْي @ِم� َع�َل َل ��ن" و�َس ا ُك MPPال ِم�و" َع
� ا َأ MPPِم. �ِع�َل و" ُم�َت� �ِم ِعMا َأ َت "PPو" ُم�ْس
� ا َأ mPPِب �ن" و�اَل� ُم�َح �َك ا َت MPPاُم ْس�َك� َخ PPَّه"َل� َف�َت(بْيَّهُقى روْاه)
Artinya: “Telah bersabda Rasulullah saw : “Jadilah engkau orang yang berilmu pandai), atau orang yang belajar, atau orang yang mau mendengarkan ilmu, atau orang yang menyukai ilmu. Dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka )H.R. Baehaqi(
a. Arti Harfiah Hadis:
Orang yang pandai
: َع�ال ِمMا Orang yang mencintai ilmu : mا ِب ُم�َح
Orang yang belajar
: .ِمMا �ِع�َل ُم�َت Orang yang kelima : ا Mاُم ْس�َخ
Orang yang mendengarkan
: �ِم ِعMا َت ُم�ْس" Maka kamu celaka : ��َّه"َل َك َف�َت
b. Kandungan Isi HadisSementara dalam Hadits ketiga Rasulullah menganjurkan agar umat Islam )kaum muslimin( mau
menjadi orang yang :§ Berilmu )pandai(, sehingga dengan ilmu yang dimiliki seorang muslim bisa mengajarkan ilmu yang
dimilikinya kepada orang-orang yang ada disekitarnya. Dan dengan demikian kebodohan yang ada dilingkungannya bisa terkikis habis dan berubah menjadi masyarakat yang beradab dan memiliki wawasan yang luas.
§ Jika tidak bisa menjadi orang pandai yang mengajarkan ilmunya kepada umat manusia, jadilah sebagai orang yang mau belajar dari lingkungan sekitar dan dari orang-orang pandai.
§ Jika tidak bisa menjadi orang yang belajar, jadilah sebagai orang yang mau mendengarkan ilmu pengetahuan. Setidaknya jika kita mau mendengarkan ilmu pengetahun kita bias mengambil hikmah dari apa yang kita dengar.
§ Jika menjadi pendengar juga masih tidak bisa, maka jadilah sebagai orang yang menyukai ilmu pengetahun, diantaranya dengan cara membantu dan memuliaka orang-orang yang berilmu, memfasilitasi aktivitas keilmuan seperti menyediakan tempat untuk pelaksanaan pengajian dan lain-lain.
§ Janganlah menjadi orang yang kelima, yaitu yang tidak berilmu, tidak belajar, tidak mau mendengar, dan tidak menyukai ilmu. Jika diantara kita memilih yang kelima ini akan menjadi orang yang celaka.
Selain itu seseorang yang memiliki ilmu pengatahuan akan diangkat derajtnya oleh Allah swt., tapi tentunya keilmuan yang bermanfaat dan dilandasi dengan keimanan. Orang yang berilmu akan mendasari perbuatannya dengan ilmu sehingga ia tidak sembarangan berbicara, berbuat, dan bertindak. Diantara perilaku yang harus diterapkan ketika menuntut ilmu adalah sikap jujur dan semangat, karena dengan sikap jujur ia akan mandapatkan ilmu yang bermanfaat, baik untuk dirinya maupun orang lain.
A. Jujur Perilaku orang yang berilmu
1. Definisi JujurJujur jika diartikan secara baku adalah “mengakui, berkata, atau memberikan sesuatu informasi
yang sesuai kenyataan dan kebenaran”. Menurut Al Imam Ar Raghib Al Ashfahani rahhimahullah dalam falsafah akhlak, jujur adalah kesesuaian ucapan dengan apa yang tersembunyi dan yang akan dikabarkan secara bersamaan. Apabila tidak terpenuhi syarat ini maka bukan sebuah kejujuran. Sedangkan menurut Al Imam Al Jurjani Rahimahullah, jujur adalah kesesuaian hukum terhadap kenyataan, ini adalah lawan dari berdusta.
Dengan melihat pengertian di atas maka jujur merupakan sifat mulia yang menunjukkan kesesuaian antara kebenaran dengan apa yang diucapkan atau dilakukan oleh seseorang.
2. Menunjukkan Dalil tentang sikap jujurAllah dan rosul memerintahkan prilaku jujur ini dalam beberapa dalal karena begitu pentingnya
kejujuran dalam kehidupan.
Firman Allah Surat Al Maidah ayat 8;
Artinya: Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Surat At Taubah ayat 199:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.
Artinya: Abi Muhammad Hasan Bin Ali Bin Abi Thalib re., ia berkata: saya hafal (hadist) dari Nabi saw., “Tinggalkan sesuatu yang meragukan pada sesuatu yang tidak meragukan maka sesungguhnya jujur adalah ketenangan (hati) dan dusta adalah keraguan (hati). H.R Tumudzi)
3. Macam-macam kejujuran Menurut Yunahar Ilyas dalam bukunya kuliah akhlak lafaz shiddiq )jujur( dipergunakan dalam 6
makna sebagai berikut:a. Jujur dalam niat dan kemauanb. Jujur dalam perkataanc. Jujur dalam janjid. ‘Azam )keputusan hati(e. Jujur dalam bermuamalahf. Jujur dalam berpenampilan sesuai kenyataan
4. Keutamaan jujura. Akan disayang oleh Allah dan disukai oleh manusia.b. Kejujuran akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan mengantarkan ke surga.c. Sifat jujur merupakan sebagai tanda sempurna keislaman seseorangd. Sifat jujur mendapatkan tempat yang tinggi di dunia dan diakhirat.e. Dengan kejujuran, seseorang akan mencapai derajat orang-orang mulia.f. Sifat jujur akan menyelamatkan dari segala keburukan.
B. Semangat atau pantang menyerah untuk mendapatkan ilmu1. Firman Allah SWT dalam surat At Taubah ayat 122
Artinya: tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.
Kandungan Ayata. Bagaimana seharusnya tugas-tugas di bagi sehingga tidak semua mengerjakan satu jenis pekerjaan
saja.b. Jihad itu tidak hanya dipahami dengan mengakat senjata, tetapi memperdalam ilmu pengetahuan
dan menyebarkannya juga termasuk jihad.c. Pentingnya memperdalam ilmu dan menyebar luaskannya.d. Menuntut ilmu itu wajib dan orang yang menunut ilmu itu sama pahalannya dengan orang yang
jihad di medan perang.e. Setiap pribadi muslim harus diberi tahu tentang ajaran-ajaran dan hukum agamannya agar ia dapat
menjaga diri dari larangan agama dan dapat melaksanakan perintahnya dengan baik.
2. Kutamaan ilmu
Artinya: segala sesuatu ada jalannya, dan jalan yang ke sorga ialah ilmu )ilmu agama( )HR. Ad Dailami(
Artinya: dari Abu Darda’ berkata, saya mendengar rosulullah saw bersabda: kelebihan seorang alim dari seorang abid )banyak ibadah( seperti kelebihan bulan pada bintang-bintang; dan sesungguhnya ulama itu pewaris para nabi, mereka tidak mewariskan uang )dinar atau dirham( hanya mewarisi ilmu, siapa yang mengambilnya maka ambillah dengan bagian yang cukup.
)HR. Abu Daud(
Artinya: wahai Abu Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat dari kitabullah telah baik bagimu dari pada soholat )sunnah( seratus rokaat, dan pergi mengerjakan ssatu bab ilmu pengetahuan baik dilaksankan atau tidak, itu lebih baik dari pada sholat seribu rokaat )HR. Ibn Majah(
Diantara keutamaan ahli ilmu dibanding ahli ibadah adalah :a. Orang yang berilmu akan ditinggikan oleh Allah beberapa derajat.b. Orang berilmu bagaikan bulan yang menyinari sekitarnya sedangkan ahli ibadah bagaikan bintang
yang hanya menyinari diri sendiric. Bahwasanya dalam beribadahpun di butuhkan ilmu mengenai ibadah agar ibadahnya menjadi benar
dan sempurna.
d. Berangkatnya orang yang memperdalam ilmu agama itu lebih baik dari pada sholat sunnah seratus rokaat.
3. Berkaca pada tokoh-tokoh ilmuwan dan meneladaninnyaBeberapa tokoh ilmuwan muslin yang patut kita contoh semangatnya diantaranya sebagai berikut :
a. Ibnu Rusyd )Averroes(
Abu Walid Muhammad bin Rusyd lahir di Kordoba )Spanyol(, pada tahun 520 H )1128 M(. Ayah dan kakek Ibnu Rusyd adalah hakim-hakim terkenal pada masanya. Dia banyak mendalami ilmu seperti kedokteran, hukum, matematika, dan filsafat. Ibnu Rusyd mendalami filsafat dari Abu Ja’far Harun dan Ibnu Baja.
Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari Andalusia dengan pengetahuan Ensiklopedik. Di dunia barat Ibnu Rusyd dikenal dengan nama Averrous dan komentator terbesar atas filsafatnya aristoteles. Ayah Ibnu Rusyd adalah seorang ahli hukum yang cukup berpengaruh di Kordoba. Sementara itu, banyak saudaranya menduduki posisi penting di pemerintahan. Latar belakang keluarganya itulah yang sangat mempengaruhi proses pembentukan tingkat intelektualitas Ibnu Rusyd di kemudian hari. Ibnu Rusyd adalah seorang tokoh perintis ilmu jaringan tubuh )histology(. Ia pun berjasa dalam bidang penelitian pembuluh darah dan penyakit cacar.
Di sela-sela kesibukannya sebagai seorang dokter dan hakim agung, Ibnu Rusyd menyempatkan diri menulis. Diantara karya-karya ibnu Rusyd yang populer adalah sebagai berikut :
1. Al-Kulliyyat fi al-Thibb )ikhtisar kedokteran(,2. Tahafut at-tahafut )jawaban terhadap kritikan yang dilontarkan oleh Al Ghozali terhadap para
filosof(,3. Bidayat Al Mujahid )Kitab Ilmu Fikih(4. Fasl al Maqal fi ma bain al hikmat wa asy syariat )filsafat dalam islam dan menolak segala paham
yang bertentangan dengan filsafat(
b. Ibnu Sina )Avicienna(Ibnu Sina )980 – 1037( dikenal juga sebagai Avicienna di dunia barat adalah filsuf, ilmuwan, dan
juga dokter kelahiran Persia )sekarang menjadi bagian Urbekistan(. Beliau juga seorang penulis yang produktif dimana sebagian besar karyanya adalah tentang filosof dan pengobatan. Bagi banyak orang beliau dikenal sebagai “Bapak Pengobatan Modern” dengan karyanya yang sangat terkenal adalah Qonun fi tib yang merupakan rujukan dibidang kedokteran selama ber abad-abad.
Ibnu Sina lahir pada tahun 310H/980M, ibunya bernama Sattarah bertempat di Asfhana kota kecil dekat Bukhara Transoxiana )sekarang Uzbekistan bagian dari persia(. Ayahnya berasal dari kota Balakh Korasan yang kemudian pindah ke Bukhara pada masa raja Nuh bin Mansur karena menjabat
sebagai gubernur di salah satu pemukiman Nuh Ibn Mansur )sekarang wilayah Afganistan dan juga wilayah persia(.
Ibnu siena meninggal pada tahuan 428 H / 1037 M dalam usia 57 Tahun. Pada akhir-akhir hidupnya ia menjadi guru filsafat dan dokter di isfahan. Kematianay disebabkan oleh serangan penyakit colic )panas, dingin, dan muntah-muntah(. Sebagai seorang ilmuwan dia meninggalkan karya yang ditulisnya tidak kurang dari 200 buah buku. Diantara karyanya yang populer adalah :
1. Asy Syifa )penyembuhan(2. Al Qonun fi at Tiib )peraturan-peraturan dalam kedokteran(, yang selama 5 abad menjadi literatur
pneting di fakultas-fakultas Eropa.3. Uyun al Hikmah )mata air hikmah(4. Mantiq al Masriqiyin ) logika Timur(
c. Al BiruniMerupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf,
pengembara, sejarawan, ahli farmasi, dan guru yang bnayak menyumbanng pada bidang matematika, filsafat, obat-obatan. Nama aslinya Abu Raihan al Biruni dilahirkan di Khawarazm di Asia Tengah yang pada masa itu terletak di kekaisaran Persia. Dia belajar matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur.
Ketika berusai 17 tahun, dia meneliti garis lintang bagi Kath, Khawarazm dengan menggunakan altitud maksima matahari. Ketika berusia 22 tahuan, dia menulis beberapa hasil kerja ringkas, termasuk kajian proyeksi peta, “kartografi” yang termasuk metodologi untuk membuat proyeksi belahan bumi pada bidang datar.
Beliau membuat penelitian radius bumi kepada 6.339,6 kilometer )hasil ini di ulang di barat pada abad ke 16(. Hasil karya al Biruni melebihi 120 buah buku diantaranya :
1. Sina’at al Tanjim )seni astronomi(2. Kanun )undang-undang(3. Al tat biq fi Tahqiq Harokat Al Syams ) pergerakan matahari(
d. Al KhawarizmiNama asli dari al khwarizmi adalah Muhammad Ibn Musa al khawarizmi. Selain itu beliau dikenal
sebagai Abu Abbullah Muhammad bin Ahmad Yusoff. Al khawarizmi dikenal di barat sebagai al khawarizmi, al xowarizmi, al ahawizmi, al karismi, al goritmi, al gorismi, dan beberapa cara ejaan lagi. Beliau dilahirkan di Bukhara.
Dalam pendidikan telah dibuktikan bahwa al khawarizmi adalah seorang tokoh islam yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan keahliannya bukan hanya dalam bidang syariat, tetapi dalam bidang falsafah,. Logika, aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah islam dan kimia.
Beliau telah menciptakan pemakaian secans dan tangen dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Dalam usia muda ia bekerja dibawah pemerintahan al Makmun, bekerja di Bayt al Hikmah )perpustakaan( di Baghdad. Beliau bekerja dalam sebuah observatory, yaitu tenpat belajar matematikia dan astronomi. Al khwarizmi juga dipercaya untuk memimpin perpustakaan khalifah. Beliau pernah memperkenalkan angka-angka india dan cara-cara perhitungan india pada dunia Islam. Al khawarizmi adalah tokoh yang pertamakali memperkenalkan aljabar dan hisab. Dintara karya-karyanya yang terkenal adalah:
1. Al Jabr Wal Muqabalah ) buku tentang pemakaian secans dan tangen pada trigonometri dan astronomi(
2. Al Tarikh3. Al Amal Bi Usturlab
e. Jabir Ibn HayyanLahir dikota peradaban Islam klasik, Kuffah )Irak( ilmuwan muslim ini lebih dikenal dengan nama
Hayyan, sementara di barat ia dikenal dengan nama Ibnu Geber. Jabir kecil menerima pendidikannya dari Bani Ummayah. Khalid ibnu Yazid Ibnu Muawiyah, dan Imam terkenal Ja’far Sadiq. Ia juga berguru pada Barmaki Vizier pada masa kekhalifahan Abasiyah pemimpin Harun al-Rasyid.
Ditemukanya kimia oleh jabir ini membuktikan bahwa ulama pada masa lalu tidak selalu lihai dalam ilmu-ilmu agama, tetapi juga sekaligus menguasai ilmu-ilmu umum. Sesudah ilmu kedokteran, astronomi, dan matematikan, bangsa arab memberikan sumbangannya yang terbesar dibidang kimia. Berkat penemuanya ini pula, Jabir dijuluki sebagai bapak kimia modern. Dintara hasil karyanya yang terkenal adalah :
1. Kitab al Kimia2. Al Tajmi3. Al Asrar4. Kitab al Sab’in
Dari beberapa tokoh ilmuwan muslim diatas telah memberikan sumbangan yang sangat besar terhadap ilmu pemgetahuan. Kegigihan dan kerja keras mereka dalam menggali ilmu telah menghasilkan karya yeng menjadi rujukan dunia hingga saat ini. Anda tentunya ingin menjadi orang yang bermanfaat seperti mereka, bukan? Beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk terus mengembangkan ilmu sebagai wujud keteladanan dan apresiasi terhadap para ilmuwan-ilmuwan yang telah berhasil sebagai berikut :
1. Belajar dan menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh.2. Mempergunakan akal untuk memikirkan ciptaan Allah swt.3. Memperhatikan alam sekitar untuk menemukan serta mengmbangkan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat.4. Menyakini kebesaran dan kekuasaan Allah swt. Dan mewujudkan dalam perbuatan.5. Menyembah dan beribadah hanya kepada Allah swt.