bab ix pengelolaan limbah bahan beracun dan · pdf filebahan berbahaya dan beracun ... maupun...

30
Annual Report 2014 133 BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA 9.1. Latar Belakang Pemerintah baru saja mengesahkan Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun, yang merupakan pengganti dari peraturan sebelumnya Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 jo PP 85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) merupakan kewajiban bagi setiap individu penghasil limbah B3 sesuai dengan PP No. 101 Tahun 2014,Pasal 3 (1), bahwa Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan Pengelolaan Limbah B3 yang dihasilkannya. Pengelolaan Limbah B3 dimaksudkan agar Limbah B3 yang dihasilkan dari aktivitas/kegiatan seminimalkan mungkin dan bahkan diupayakan sampai dengan nol, yaitu dengan melakukan reduksi pada sumber dengan pengolahan bahan, substitusi bahan, pengaturan operasi kegiatan, dan digunakannya teknologi bersih.Jika masih dihasilkan Limbah B3 maka diupayakan pemanfaatan Limbah B3, namun dengan tetap menjaga agar limbah B3 tersebut tidak mencemari lingkungan dan membahayakan bagi kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kegiatan industri besi baja merupakan salah satu kegiatan yang dapat menimbulkan limbah B3. Limbah B3 tidak dapat begitu saja ditimbun, dibakar atau dibuang ke lingkungan, karena mengandung bahan yang dapat mencemari lingkungan dan membahayakan manusia serta makhluk hidup lain. Limbah ini memerlukan cara penanganan yang lebih khusus dibanding limbah yang bukan B3. Limbah B3 tersebut perlu diolah, baik secara fisik, biologi, maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya atau berkurang daya racunnya. Setelah diolah limbah B3 masih memerlukan metode pembuangan yang khusus untuk mencegah resiko terjadi pencemaran. 9.1.1. Pengertian Sesuai dengan PP No. 101 Tahun 2014, pengertian Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Upload: leduong

Post on 01-Feb-2018

265 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

133

BAB IX

PENGELOLAAN LIMBAH

BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA

9.1. Latar Belakang

Pemerintah baru saja mengesahkan Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014

tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun, yang merupakan pengganti

dari peraturan sebelumnya Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 jo PP 85 Tahun

1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Pengelolaan limbah

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) merupakan kewajiban bagi setiap individu

penghasil limbah B3 sesuai dengan PP No. 101 Tahun 2014,Pasal 3 (1), bahwa Setiap

Orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan Pengelolaan Limbah B3 yang

dihasilkannya.

Pengelolaan Limbah B3 dimaksudkan agar Limbah B3 yang dihasilkan dari

aktivitas/kegiatan seminimalkan mungkin dan bahkan diupayakan sampai dengan nol,

yaitu dengan melakukan reduksi pada sumber dengan pengolahan bahan, substitusi

bahan, pengaturan operasi kegiatan, dan digunakannya teknologi bersih.Jika masih

dihasilkan Limbah B3 maka diupayakan pemanfaatan Limbah B3, namun dengan tetap

menjaga agar limbah B3 tersebut tidak mencemari lingkungan dan membahayakan

bagi kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Kegiatan industri besi baja merupakan salah satu kegiatan yang dapat

menimbulkan limbah B3. Limbah B3 tidak dapat begitu saja ditimbun, dibakar atau

dibuang ke lingkungan, karena mengandung bahan yang dapat mencemari lingkungan

dan membahayakan manusia serta makhluk hidup lain. Limbah ini memerlukan cara

penanganan yang lebih khusus dibanding limbah yang bukan B3. Limbah B3 tersebut

perlu diolah, baik secara fisik, biologi, maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya

atau berkurang daya racunnya. Setelah diolah limbah B3 masih memerlukan metode

pembuangan yang khusus untuk mencegah resiko terjadi pencemaran.

9.1.1. Pengertian

Sesuai dengan PP No. 101 Tahun 2014, pengertian Limbah B3 adalah sisa

suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Page 2: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

134

Sedangkan Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah zat,

energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya,

baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak

lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta

kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.

9.2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan pengelolaan limbah B3 pada industri besi/baja dan logam adalah untuk

mengetahui sejauh mana limbah yang dihasilkan dari proses produksi baja masuk

dalam katagori B3 dengan:

1. Menginventarisasi limbah B3 di industri baja.

2. Mengidentifikasi limbah dan limbah B3 pada industri baja.

3. Mengkarakterisasi limbah B3 pada limbah industri baja.

4. Mengevaluasi pengelolaan limbah dan limbah B3 pada industri baja.

Sasaran dari kegiatan ini adalah keluarnya rekomendasi untuk pengelolaan

limbah B3 sektor industri besi dan baja sesuai dengan peraturan perundangan yang

berlaku.

Adapun untuk mencapai sasaran tersebut, lingkup pekerjaan yang dilakukan

selama studi ini adalah ;

a. Kunjungan lapangan ke salah satu pabrik besi baja PT. Krakatau Steel.

b. Pengumpulan data dan pengambilan sampel.

c. Analisis laboratorium uji limbah B3 pabrik besi/baja.

d. Studi literatur dan kajian peraturan yang berlaku.

9.3. Hasil Kegiatan

9.3.1. Peraturan Perundang-Undangan Yang Berlaku dan Terkait

Ada beberapa peraturan yang terkait dengan pengelolaan limbah B3 di sektor

industri besi dan baja, yaitu

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup.

2. Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014 tentang pengelolaan limbah bahan

berbahaya dan beracun.

Page 3: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

135

3. Per Men LH No. 18 Tahun 2009 tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

4. Per Men LH No.33 Tahun 2009 tentang Tata cara pemulihan lahan

terkontaminasi limbah bahan berbahaya dan beracun.

5. Per MenLH No. 02 Tahun 2008 tentang Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya

Beracun.

6. Kep No. 255/BAPEDAL/08/1996 tentang Tata Cara dan Persyaratan

Penyimpanan dan Pengumpulan Minyak Pelumas Bekas.

7. Kep No. 01/BAPEDAL/09/1995 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis

Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3.

8. Kep No. 02/BAPEDAL/09/1995 tentang Dokumen Limbah Bahan Berbahaya dan

Beracun.

9. Kep No. 03/BAPEDAL/09/1995 tentang Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah

Bahan Berbahaya dan Beracun.

10. Kep No. 04/BAPEDAL/09/1995 tentang Tata Cara Persyaratan Penimbunan

Hasil Pengolahan, Persyaratan Lokasi Bekas Pengolahan, dan Lokasi Bekas

Penimbunan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

11. Kep No. 05/BAPEDAL/09/1995 tentang Simbol dan Label Limbah B3.

9.3.2. Jenis dan Proses Produksi Pabrik Besi/Baja

Secara umum, ada tiga produk akhir kegiatan produksi PT. Krakatau Steel

(Persero) Tbk, yaitu hot rolled coil, cold rolled coil, dan wire rod. Perusahaan ini

memiliki 7 (tujuh) buah fasilitas produksi yang membuat perusahaan ini menjadi satu-

satunya industri baja terpadu di Indonesia. Ketujuh buah pabrik tersebut menghasilkan

berbagai jenis produk baja dari bahan mentah, yaitu:

1. Pabrik Besi Spons (Direct Reduction Plant)

2. Pabrik Billet Baja (Billet Steel Plant)

3. Pabrik Baja Slab 1 (Slab Steel Plant 1)

4. Pabrik Baja Slab 2 (Slab Steel Plant 2)

5. Pabrik Pengerolan Canai Panas (Hot Strip Mill)

6. Pabrik Pengerolan Canai Dingin (Cold Rolling Mill)

7. Pabrik Batang Kawat (Wire Rod Mill)

Page 4: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

136

Produksi baja PT Krakatau Steel diawali dari pengolahan bijih besi atau pellet

menjadi besi dengan memanfaatkan gas alam di Pabrik Besi Spons. Besi yang telah

dihasilkan ini diproses lagi dengan menggunakan Electric Arc Furnace (EAF) di Pabrik

Slab Baja dan Pabrik Billet Baja. Pada pemrosesan dengan EAF, besi dicampur

dengan bahan lainnya seperti scrap, hot bricket iron (HBI), dan material tambahan

sehingga menghasilkan slab baja dan billet baja.

Produk slab baja selanjutnya diolah dengan pemanasan ulang dan pengerolan di

Pabrik Baja Lembaran Panas (Hot Strip Mill).Hasil dari Pabrik Baja Lembaran Panas

banyak dimanfaatkan untuk pipa, bangunan, bahan konstruksi kapal, dan lainnya. Lebih

lanjut lagi, baja lembaran panas diolah melalui proses pengerolan ulang dan proses

secara kimia di Pabrik Baja Lembaran Dingin (Cold Rolling Mill). Produk baja yang

dihasilkan berupa baja lembar dingin yang banyak digunakan untuk komponen bagian

dalam mobil atau motor.Selain itu, produk baja lembaran dingin juga digunakan sebagai

badan kendaraan, peralatan rumah tangga, kaleng, dan lainnya.

Di sisi lain, produk baja billet yang dihasilkan oleh Pabrik Baja Billet, mengalami

proses pengerolan di Pabrik Batang Kawat (Wire Rod Mill) sehingga dihasilkan batang

kawat baja yang banyak diaplikasikan untuk senar piano, mur, paku, baut, pegas,

kawat baja, dan lainnya.

Tabel 9.1. Nama-Nama Unit Produksi Pabrik Besi Baja PT. Krakatau Steel

No Unit Produksi Kapasitas Produk

1 Pabrik Besi Sponge 2.000.000 MT/Thn Besi Sponge

2 Pabrik Billet Baja 600.000 MT/Thn Baja Billet

3 Pabrik Slab Baja (I dan II) 2.000.000 MT/Thn Baja Slab

4 Pabrik Baja Lembaran

Canai Panas 2.400.000 MT/Thn

Baja Lembaran Panas

(Coil & Plates)

5 Pabrik Baja Lembaran

Canai Dingin 950.000 MT/Thn

Baja Lembaran Canai

Dingin (Coil & Sheets)

6 Pabrik Baja Batang

Kawat 450.000 MT/Thn Baja Batang Kawat (Coil)

Sumber: Manual Sistem Manajemen Krakatau Steel (SMKS)

Page 5: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

137

Sumber: www.krakatausteel.com

Gambar 8.2. Alur Proses Produksi PT. Krakatau Steel

9.3.3. Jenis Limbah B3 pada Pabrik Besi Baja

Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), adalah proses untuk

mengubah jenis, jumlah dan karakteristik limbah B3 menjadi tidak berbahaya dan/atau

tidak beracun dan/atau immobilisasi limbah B3 sebelum ditimbun dan/atau

memungkinkan agar limbah B3 dimanfaatkan kembali (daur ulang). Proses pengolahan

limbah B3 dapat dilakukan secara pengolahan fisika dan kimia, stabilisasi/solidifikasi,

dan insinerasi.

Tata cara penetapan limbah B3 berdasarkan PP No. 101 Tahun 2014 adalah

sebagai berikut:

1. Berdasarkan daftar lampiran limbah B3

2. Uji karakteristik

3. Uji toxicity characteristic leaching procedure (TCLP), dan

4. Uji lethal dose 50 (LD50)

5. Uji toksisitas sub-kronis

Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan dilaboratorium, jika limbah

mengandung salah satu atau lebih sifat, dan/atau salah satu atau lebih pencemar yang

melebihi ambang batasnya.

Uji TCLP adalah cara untuk menentukan kecenderungan limbah mengalami

pelindian atau leaching yang merupakan salah satu cara untuk menentukan

karakteristik limbah beracun. Limbah diidentifikasi sebagai Limbah B3 kategori 1 jika

Page 6: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

138

Limbah memiliki konsentrasi zat pencemar lebih besar dari TCLP-A sebagaimana

tercantum dalam Lampiran III PP No.101 Tahun 2014 yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini. Sedangkan limbah diidentifikasi sebagai

Limbah B3 kategori 2 jika Limbah memiliki konsentrasi zat pencemar sama dengan

atau lebih kecil dari TCLP-A dan lebih besar dari TCLP-B sebagaimana tercantum

dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Pemerintah ini.

Uji LD50 adalah salah satu cara untuk mengukur potensi jangka pendek

keracunan (toksisitas akut) dari suatu material. Toksikologi dapat menggunakan

berbagai jenis hewan, tetapi paling sering pengujian dilakukan dengan tikus dan

mencit. Limbah diidentifikasi sebagai Limbah B3 kategori 1 jika memiliki nilai sama

dengan atau lebih kecil dari Uji Toksikologi LD50 oral 7 (tujuh) hari dengan nilai lebih

kecil atau sama dengan 50 mg/kg (lima puluh miligram per kilogram) berat badan pada

hewan uji mencit. Nilai Uji Toksikologi LD50 dihasilkan dari uji toksikologi, yaitu

penentuan sifat akut limbah melalui uji hayati untuk mengukur hubungan dosis-respon

antara limbah dengan kematian hewan uji. Nilai Uji Toksikologi LD50 diperoleh dari

analisis probit terhadap hewan uji. Sedangkan limbah diidentifikasi sebagai Limbah B3

kategori 2 jika memiliki nilai lebih besar dari Uji Toksikologi LD50 oral 7 (tujuh) hari

dengan nilai lebih kecil atau sama dengan 50 mg/kg (lima puluh miligram per kilogram)

berat badan pada hewan uji mencit dan lebih kecil atau sama dari Uji Toksikologi LD50

oral 7 (tujuh) hari dengan nilai lebih kecil atau sama dengan 5000 mg/kg (lima ribu

miligram per kilogram) berat badan pada hewan uji mencit.

Uji toksisitas sub-kronis adalah Limbah diidentifikasi sebagai Limbah B3 kategori

2 jika uji toksikologi sub-kronis pada hewan uji mencit selama 90 (sembilan puluh) hari

menunjukkan sifat racun sub-kronis, berdasarkan hasil pengamatan terhadap

pertumbuhan, akumulasi atau biokonsentrasi, studi perilaku respon antarindividu hewan

uji, dan/atau histopatologis.

Setelah kandungan/parameter fisika dan/atau kimia dan/atau biologi yang

terkandung dalam limbah B3 tersebut di ketahui, maka terhadap selanjutnya adalah

menentukan pilihan proses pengolahan limbah B3 yang dapat memenuhi kualitas dan

baku mutu pembuangan dan/atau lingkungan yang ditetapkan.

Jenis limbah B3 yang dihasilkan di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk., adalah

sebagai berikut:

Page 7: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

139

1. Limbah B3 dari sumber spesifik

Limbah B3 dari sumber spesifik adalah limbah B3 sisa proses suatu industri atau

kegiatan yang secara spesifik dapat ditentukan.

a) Debu EAF(Electric Arc Furnace)

Berasal dari BSP, SSP I dan SSP II. Pada perkembangannya debu tersebut

dapat dimanfaatkan oleh pihak ketiga yang telah mempunyai izin pemanfaatan

limbah B3 dari KLH, sebagai bahan baku.

Gambar 8.3. Timbunan Limbah Fly Ash

b) Sludge (Lumpur)

Limbah sludge di PT. KrakatauSteel (Persero) Tbk, berasal dari pengolahan air

buangan dari proses produksi yang dilakukan dengan menggunakan

Wastewater Treatment Plant (WWTP).

Page 8: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

140

c) Slag

Limbah Slag di PT. KrakatauSteel (Persero) Tbk, berasal dari proses Steel

Making dari SSP I, SSP II, dana BSP yang dilakukan dengan menggunakan

teknologi Slag Atomizing Technologi (SAT) dan Material Recovery Plant (MRP)

Gambar 8.4. Timbulan limbah Slag

Page 9: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

141

d) Mill Scale

Mill scale adalah serpihan dari besi baja yang terbentuk pada permukaan ketika

sedang diproduksi.

Gambar 8.5. Limbah Mill Scale

e) Water Pickle Liquor (WPL)

WPL merupakan hasil dari pembersihan permukaan baja pada pabrik Cold

Rolling Mill (CRM).WPL tersebut dimanfaatkan oleh pihak ketiga yang telah

mempunyai izin pemanfaatan limbah B3 di KLH.

f) Catalyst

Berasal dari pabrik DR dimana catalist berasal dari hasil penyerapan sulfur pada

proses reformasi (pembuatan gas reduktor).

g) PS (Precious Slag) Ball

Produk yang dihasilkan dari metode SAT yaitu berupa PS Ball. PS Ball

merupakan produk ramah lingkungan dengan struktur molekul yang stabil dari

pengolahan slag cair. Pemanfaatan produk dari pengelolaan limbah slag dengan

Page 10: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

142

menggunakan metode SAT sampai saat ini baru dimanfaatkan sebagai abrasive

(blasting naterial).

Gambar 8.6. PS Ball

Page 11: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

143

h) Fines Sponge Iron

Fines Sponge Iron bukanlah termasuk limbah karena merupakan bahan

bakusponge iron yang kurang dari 5 mm lewat proses pengayakan di Direct

Reduction Plant. Fines sponge iron dapat digunakan kembali melalui proses

pemadatan agar ukurannya lebih dari 5 mm danselanjutnya masuk kembali ke

dalam proses.

(a) Sponge Iron

(a) Fines Sponge Iron

Gambar 8.7. Sponge Iron (a) dan Fines Sponge Iron (b)

Page 12: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

144

i) Iron Concentrate

Iron concentrate adalah konsentrat besi yang berasal dari sludge dan/atau debu

yang ditangkap di dedusting system dari proses pembuatan besi dan baja (iron

and steel making)yang sudah ditingkatkan kandungan besinya dengan

menggunakan teknik-teknik pengolahan mineral (mineral processing

/concentration), seperti grinding, magnetic separator, atau flotasi.

Gambar 8.8. PS Ball Halus

2. Limbah B3 dari sumber non spesifik

Limbah B3 dari sumber non spesifik adalah limbah B3 yang pada umumnya berasal

bukan dari proses utama, tetapi berasal dari kegiatan pemeliharaan alat, pencucian,

pencegahan korosi, pelarutan kerak, pengemasan dan lain-lain.

a) Oli dan grease bekas

Oli dan grease bekas berasal dari mein-mesin pada seluruh pabrik di PT.

Krakatau Steel (Persero) Tbk. Oli tersebut diserahkan pada pihak ketiga yang

sudah mempunyai izin dari KLH untuk mengelola.

Page 13: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

145

b) Majun

Majun merupakan limbah B3 berupa kain bekas yang terkontaminasi oli dan

minyak.Majun tersebut diserahkan pada pihak ketiga yang sudah mempunyai

izin dari KLH untuk mengelola.

9.3.4. Uji Karakteristik Limbah

Sebelum melakukan pengolahan, terhadap limbah B3 harus dilakukan uji analisa

kandungan/parameter fisika dan/atau kimia dan/atau biologi guna menetapkan

prosedur yang tepat dalam proses pengolahan limbah B3 tersebut.

Limbah dikatagorikan sebagai limbah B3 jika memiliki sifat diantara yang disebut

dibawah yaitu : Mudah meledak, Sangat mudah sekali menyala, Sangat mudah

menyala, Mudah terbakar, Reaktif, Beracun,Korosif, Infeksi, Pengujian toksikologi

Hasil analisa laboratorium uji karakteristik limbah B3 PT. Krakatau Steel

(Persero) Tbk.yang dilakukan di Laboratorium Sucofindo adalah sebagai berikut.

Tabel 9.2. Karakteristik Beberapa Limbah PT. Krakatau Steel

Karakteristik

Jenis limbah Standar Metode

Slag PS Ball Fines

sponge

Iron

Mill

Scale

Eksplosive Tidak

mudah

meledak

Tidak

mudah

meledak

Tidak

mudah

meledak

Tidak

mudah

meledak

PPRI No

85/1999

jo PPRI

No 18

/1999

Organoleptic

Flammable Tidak

mudah

terbakar

Tidak

mudah

terbakar

Tidak

mudah

terbakar

Tidak

mudah

terbakar

PPRI No

85/1999

jo PPRI

No 18

/1999

US EPA SW-

846-1010

Reactive terhadap

air Negatif Negatif Negatif Negatif PPRI No

85/1999

jo PPRI

No 18

/1999

Thermometric

and

Organoleptic

Page 14: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

146

Test H2S Positif Positif Positif Positif PPRI No

85/1999

jo PPRI

No 18

/1999

US EPA SW-

846-9030

Test CN Negatif Negatif Negatif Negatif PPRI No

85/1999 jo

PPRI No

18 /1999

US EPA SW-

846-9010

Physical dan

Color

Forming

Negatif Negatif Negatif Negatif PPRI No

85/1999 jo

PPRI No

18 /1999

Organoleptic

Corrosive

(pH≤2.5 atau

pH ≥12.5

10.0

(tidak

korosive)

9.3 (tidak

korosive)

10.7

(tidak

korosive

)

9.7 (tidak

korosive)

PPRI No

85/1999 jo

PPRI No

18 /1999

US EPA SW-

846-9045

Sumber: Hasil Uji Lab Sucofindo, 2013

Dari uji karakteristik diatas memperlihatkan bahwa limbah industri besi baja dan

logam dari PT. Krakatau Steel tidak termasuk limbah yang mudah meledak, mudah

terbakar, tidak bereaksi dengan air, tidak bereaksi dengan CN dan tidak korosif, namun

bereaksi positif terhadap H2S. Apabila limbah B3 tersebut akan dimanfaatkan lebih

lanjut maka harus dipastikan bahwa limbah tersebut dihindarkan dari kondisi

lingkungan asam atau dibawah pH<2. Selain itu, limbah tersebut jika bercampur

dengan air berpotensi menimbulkan menghasilkan gas, uap, atau asap berbahaya.

9.3.5. Uji Toksisitas

Limbah B3 beracun adalah Limbah yang memiliki karakteristik beracun

berdasarkan uji penentuan karakteristik beracun melalui TCLP, Uji Toksikologi LD50,

dan uji sub-kronis.

Nilai Uji Toksikologi LD50 dihasilkan dari uji toksikologi, yaitu penentuan sifat

akut limbah melalui uji hayati untuk mengukur hubungan dosis-respon antara limbah

Page 15: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

147

dengan kematian hewan uji.Nilai Uji Toksikologi LD50 diperoleh dari analisis probit

terhadap hewan uji.

Limbah diidentifikasi sebagai Limbah B3 kategori 1 jika memiliki nilai sama

dengan atau lebih kecil dari Uji Toksikologi LD50 oral 7 (tujuh) hari dengan nilai lebih

kecil atau sama dengan 50 mg/kg (lima puluh miligram per kilogram) berat badan pada

hewan uji mencit.

Limbah diidentifikasi sebagai Limbah B3 kategori 2 jika memiliki nilai lebih besar

dari Uji Toksikologi LD50 oral 7 (tujuh) hari dengan nilai lebih kecil atau sama dengan

50 mg/kg (lima puluh miligram per kilogram) berat badan pada hewan uji mencit dan

lebih kecil atau sama dari Uji Toksikologi LD50 oral 7 (tujuh) hari dengan nilai lebih kecil

atau sama dengan 5000 mg/kg (lima ribu miligram per kilogram) berat badan pada

hewan uji mencit.

Limbah diidentifikasi sebagai Limbah B3 kategori 2 jika uji toksikologi sub-kronis

pada hewan uji mencit selama 90 (sembilan puluh) hari menunjukkan sifat racun sub-

kronis, berdasarkan hasil pengamatan terhadap pertumbuhan, akumulasi atau

biokonsentrasi, studi perilaku respon antarindividu hewan uji, dan/atau histopatologis.

9.3.6. Uji Kimia TCLP

Untuk menentukan suatu senyawa baik organik maupun anorganik, uji Toxicity

Characteristic Leachet Procedures (TCLP), dapat digunakan untuk menentukan suatu

bahan/limbah memiliki kandungan polutan baracun yang mobilitasnya tinggi bila

bercampur dengan air. Jika limbah/bahan ini ditimbun diatas atau didalam tanah, maka

air hujan akan dengan mudah melarutkan (leach out) polutan racun tersebut .

Hasil Uji laboratorium (tabel 2), baik yang dilakukan oleh PT. Krakatau Steel

maupun BPPT melalui Laboratorium Sucofindo menunjukkan bahwa limbah dari PT.

Krakatau Steel Cilegon, Banten, masih jauh dibawah baku mutu yang diijinkan.

Page 16: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

148

Tabel 9.3. Hasil Uji TCLP Limbah B3 dari Produksi Besi/Baja

Page 17: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

149

Page 18: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

150

9.3.7. Kandungan Unsur dan Senyawa Dalam Limbah

Hasil uji kimia yang dilakukan oleh BPPT melalui Laboratorium Sucofindo

maupun oleh laboratorium di PT. Krakatau Steel diperlihatkan senyawa seperti pada

tabel berikut.

Tabel 9.4. Kandungan Kimia Limbah PT. Krakatau Steel

Kandungan Unit debu

EAF sludge Slag *)

Mill

Scale

Mil

Scale**) PS Ball

Ferro

Oxide

Fe2+ % 12.93

Fe Total % 47.78 58.4 36.06 74.24 60.9 20.83 68.6

Fe Metal % 2.45 0.2 <0.10

FeO % 3.35

Fe2O3 % 83.43 52.02 87.08 26.06 98.08

SiO % 3.38 3.8 0.25 4.14 12.69 0.39

CaO % 8.68 2.66 0.97 40.3 0.32

MgO % 9.47 0.256 td <0.01 7.95 0.19

Al2O3 % 4.1 0.9 0.99 2.2

TiO2 % 0.24 0.02 0.02

V2O5 % 0.12

Na2O % <0.01 <0.10 0.02

Cr2O3 % 0.08 0.24 0.1

MnO % 2.17

MnO2 % 0.13

K2O % 0.57 <0.01

V2O5 % 0.14 0.01

P % 0.106 0.01 0.03 0.01

S % 1.08 0.01 0.03 0.04

Zn % 0.085

C %

Cu % 0.01

Mn % 0.22

H2O % 1 0.02

Page 19: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

151

Kandungan Unit debu

EAF sludge Slag *)

Mill

Scale

Mil

Scale**) PS Ball

Ferro

Oxide

Bulk Density 2.64

LOI td <0.01

Kekerasan 739.8

Diameter 0.1- 0.2- 4.5

Massa Jenis 2.3

Permeabilitas Air 530

Kekuatan Tekan 323

Moisture content (MC) % AR 0.54

Sumber: PT. Krakatau Steel

Sedang hasil analisa laboratorium yang di analisa oleh laboratorium Sucofindo

mendapatkan data sebagai berikut.

Tabel 9.5. Kandungan Bahan Kimia Limbah Slag

Kandungan Cas # Unit

Retained

Mesh 200

(8.15 %)

Passing

Mesh

200 Composite Metode

-91.85%

Iron (Fe) % 5.47 30.58 36.06 ICP

Iron oxide 1309-37-1

Alumunium (Al) 7429-90-5 % 0.2 2.89 3.09 ICP

Calcium (Ca) 7440-70-2 % 1.64 21.75 23.39 ICP

Magnesium (Mg) % 0.28 3.19 3.46 ICP

Manganese (Mn) 7439-96-5 % 0.08 1 1.08 ICP

Chromium (Cr) 7440-47-3 % 0.03 0.4 0.43 ICP

Sodium (Na) % <0.01 <0.01 <0.01 ICP

Potassium (K) 9-7-7440 % <0.01 <0.01 <0.01 ICP

Silicon (Si) % 0.38 1.61 1.98 ICP

Titanium (Ti) % 0.02 0.17 0.2 ICP

Cobalt (Co) % <0.01 <0.01 <0.01 Gravimetric

Page 20: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

152

Nickel (Ni) 7440-02-0 % <0.01 0.01 0.01 ICP

Phosphorus (P) % 0.02 0.21 0.23 ICP

Vanadium (V) % 0.02 0.24 0.26 ICP

Sulfur (S) 7704-34-9 % <0.01 0.03 0.03 Combustion

Arsenic 7440-38-2 %

Zinc oxide 1314-13-2

Copper 7440-50-8

Tungsten 7440-33-7

Lead 7439-92-1

Titanium dioxide 13463-67-7

Cadmium oxide 1306-19-0

Sumber: data primer

Sedang untuk limbah Mill Scale kandungan bahan kimianya adalah sebagai berikut:

Tabel 9.6. Kandungan Kimia Mill Scale

Kandungan Unit Mill Scale MIL

SCALE**) Metode

Fe Total % 74.24 60.90 ICP

Fe Metal % 0.2 ICP

Fe2O3 % 52.02 87.08 ICP

SiO % 0.25 4.14 ICP

CaO % 0.97 6.28 ICP

MgO % td <0.01 ICP

Al2O3 % 0.99 ICP

TiO2 % 0.02 ICP

K2O %

0.57 ICP

Na2O % <0.01 ICP

Cr2O3 % 0.24 ICP

MnO2 %

0.13 ICP

K2O % 0.57 ICP

V2O5 % 0.14 ICP

Page 21: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

153

Kandungan Unit Mill Scale MIL

SCALE**) Metode

P % 0.01 0.03 ICP

S % 0.01 0.03 COMBUSTION

H2O % 0.02 ICP

Bulk Density 2.64 ICP

LOI td <0.01 GRAVIMETRI

Moisture content (MC) % AR

0.54 ICP

AR= as Receive Basis

Sumber: data primer

Dari data tersebut diatas terlihat bahwalimbah mill scale masih banyak

kandungan logam dan oksida sehingga limbah berpotensi dapat dimanfaatkan oleh

industri lain.

9.4. Pengelolaan Limbah B3 Besi Baja Berdasarkan Peraturan yang

Berlaku

Berdasarkan PP No. 101 Tahun 2014, beberapa limbah dari industri besi baja

termasuk dalam limbah khusus.

Kategori Limbah:

Kategori 1 : Limbah B3 yang berdampak akut dan langsung terhadap manusia dan

dapat dipastikan akan berdampak negatif terhadap lingkungan hidup.

Kategori 2 : Limbah B3 yang mengandung B3, memiliki efek tunda (delayed effect), dan

berdampak tidak langsung terhadap manusia dan lingkungan hidup serta memiliki

toksisitas sub-kronis atau kronis.

Tabel 9.7. Limbah B3 yang statusnya menjadi limbah khusus sesuai

PP No. 101 Tahun 2014

Kode

Limbah Jenis limbah Sumber Limbah

Kategori

Bahaya

B402

Slag baja, fine

sponge

Peleburan bijih/logam besi

baja berteknologi electric arc

furnace

2

Page 22: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

154

B405

Konsentrat besi Peleburan bijih/logam besi

baja berteknologi EAF

2

B406

Mill scale Peleburan bijih/logam besi

baja berteknologi EAF

2

B407

Debu EAF Peleburan bijih/logam besi

baja berteknologi EAF

2

B408

PS Ball Peleburan bijih/logam besi

baja berteknologi EAF

2

Sumber: PP No.101 Tahun 2014

Tabel 9.8. Daftar Limbah B3 dari Industri Besi Baja yang tidak Spesifik

No Kode Limbah Nama Limbah Kategori

1. A102d Aki/baterai bekas 1

2. B107d Limbah elektronik termasuk cathode ray

tube (CRT), lampu TL, printed circuit board

(PCB), karet kawat (wire rubber)

2

3. B109d

Filter bekas dari fasilitas pengendalian

pencemaran udara

2

4. B110d

Kain majun bekas (used rags) dan yang

sejenis

2

Sumber: PP No.101 Tahun 2014

Tabel 9.9. Daftar Limbah B3 dari Sumber Spesifik Umum

Kode

Industri/

Kegiatan

Jenis

Industri/

Kegiatan

Sumber Limbah Kode

Limbah Uraian Limbah

Kategori

Bahaya

09

Peleburan

besi dan baja

Proses peleburan besi

dan baja

1. Proses casting besi

dan baja

2. Proses rolling,

drawing, sheeting

A309-1

Fluxing agent

bekas

1

A309-2

Limbah amonia,

fenol, sianida &

hidrogen sulfida

1

A309-3 Spent pickle 1

Page 23: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

155

Kode

Industri/

Kegiatan

Jenis

Industri/

Kegiatan

Sumber Limbah Kode

Limbah Uraian Limbah

Kategori

Bahaya

3. Manufakturing Coke

4. IPAL yang mengolah

efluen dari coke oven

atau blast furnace

liquor

A309-4

Sludge spent

pickle liquor

1

A309-5

Sludge amonia

still lime

1

A309-6

Residu dari

proses produksi

kokas (tar)

1

A309-7

Sludge ammonia

still lime

1

B309-1

Dross dari

peleburan

2

B309-2

Debu dari

fasilitas

pengendalian

pencemaran

udara

2

B309-3

Pasir foundry

(sand foundry) &

debu cupola

2

B309-4

Emulsi minyak

dari fasilitas

pendingin

2

B309-5

Sludge IPAL

yang mengolah

efluen dari coke

oven atau blast

furnace.

2

Sumber: PP No.101 Tahun 2014

Page 24: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

156

9.5. Pemanfaatan Limbah B3 Saat ini

Limbah yang dihasilkan oleh pabrik besi baja PT. Krakatau Steel mengandung

beberapa unsur dan senyawa bahan kimia yang masih dapat dimanfaatkan, baik oleh

PT. Krakatau steel sendiri maupun oleh pabrik lain, misal debu EAF mempunyai

kandungan Zn yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan menjadi Zinc Oksida melalui

proses thermal dengan temperature di atas 1300 oC. Berikut pemanfaat limbah B3 dari

pabrik besi baja saat ini.

Tabel 9.10. Pemanfaatan Limbah B3 di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk.

No Nama Limbah Sumber Perlakuan

1. Mill Scale Hot Strip Mill (HSM) a. Dimanfaatkan untuk industri

magnet domestik

b. Diekspor ke cina

2. Steel Slag Slab Steel Plant (SSP)

dan Billet Steel Plant

(BSP)

a. Diolah menjadi produk PS

Ball

b. Dimanfaatkan untuk roadbase

c. Dimanfaatkan pihak ketiga

3. Debu EAF dan

Sludge

Slab Steel Plant (SSP)

Billet Steel Plant (BSP)

dan Water Treatment

Plant (WTP) yang ada

pada masing-masing

pabrik

Dimanfaatkan oleh industri

semen

4. Oli dan pelumas

bekas

Setiap pabrik yang

menggunakan pelumas

Diserahkan pada pihak ketiga

berizin

5. Waste Pickle

Liquor (WPL)

Cold Rolling Mill (CRM) Diserahkan ke pemanfaat yang

berizin

6. Resin Catalyst dan

karbon aktif

Direct Reduction Plant

(DRP)

Diserahkan ke pemanfaat yang

berizin

Sumber : PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk

Page 25: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

157

9.6. Teknologi Pengolahan Limbah B3

Tujuan dari pengolahan limbah B3 adalah untuk mengurangi bahaya dari limbah

terhadap manusia dan lingkungan. Hal ini dapat dicapai dengan mengubah limbah

menjadi material yang tidak berbahaya atau ramah lingkungan melalui proses kimia,

fisika, biologis dan termal.

Teknologi pengolahan Limbah B3secara umum dapat dibagi empat macam,

meliputi proses fisika/fisikokimia, proses kimia, proses biologi, dan proses termal.

Secara umum skema teknologi pengolahan limbah B3 terhadap jenis limbah B3 yang

berbeda-beda dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Pemilihan teknologi pengolahan

limbah B3 disesuaikan dengan karakteristik limbah B3 tersebut.

Gambar 9.10. Skema Pengolahan dan Disposal Limbah B3

Page 26: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

158

Upaya pengelolaan limbah B3 di industri besi dan baja dapat dilakukan melalui tahapan

sebagai berikut:

1. Reduksi limbah dengan mengoptimalkan penyimpanan bahan baku dalam

proses kegiatan atau house keeping, substitusi bahan, modifikasi proses,

maupun upaya reduksi lainnya.

2. Kegiatan pengemasan dilakukan dengan penyimbolan dan pelabelan yang

menunjukkan karakteristik dan jenis limbah B3 berdasarkan acuan Keputusan

Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor : Kep-

05/Bapedal/09/1995.

3. Penyimpanan dapat dilakukan di tempat yang sesuai dengan persyaratan yang

berlaku acuan Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

Nomor: Kep-01l/Bapedal/09/1995.

4. Pengumpulan dapat dilakukan dengan memenuhi persyaratan pada ketentuan

Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor: Kep--

01/Bapedal/09/1995 yang menitikberatkan pada ketentuan tentang karakteristik

limbah, fasilitas laboratorium, perlengkapan penanggulangan kecelakaan,

maupun lokasi.

5. Kegiatan pengangkutan perlu dilengkapi dengan dokumen pengangkutan dan

ketentuan teknis pengangkutan.

6. Upaya pemanfaatan dapat dilakukan melalui kegiatan daur ulang (recycle),

perolehan kembali (recovery) dan penggunaan kembali (reuse) limbah B3 yang

dlihasilkan ataupun bentuk pemanfaatan lainnya.

7. Pengolahan limbah B3 dapat dilakukan dengan cara thermal, stabilisasi,

solidifikasi secara fisika, kimia, maupun biologi dengan cara teknologi bersih

atau ramah lingkungan.

8. Pengangkutan Limbah B3 dilakukan dengan alat angkut yang bersifat tertutup,

untuk menghindari pencemaran lingkungan.

9. Kegiatan penimbunan limbah B3 wajib memenuhi persyaratan dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999.

Berikut ini contoh desain bangunan untuk penimbunan sementara dan

penimbunan akhir limbah B3.

Page 27: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

159

Sumber: United States Environmental Protection Agency, 2005

Gambar 9.9. Penampang Melintang Standar Desain Tumpukan Limbah (waste

pile)

Sumber: United States Environmental Protection Agency, 2005

Gambar 9.10. Penampang Melintang Standar Desain Waste impoundment

Page 28: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

160

Sumber: United States Environmental Protection Agency, 2005

Gambar 9.11. Desain Standar Pembuangan Akhir (landfill)

Page 29: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

161

9.7. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan PP No. 101 Tahun 2014, beberapa limbah B3 yang dihasilkan dari

industry besi baja termasuk dalam limbah khusus, dimana limbah tersebut didorong

untuk dimanfaatkan lebih lanjut menjadi limbah yang lebih bermanfaat namun dengan

tetap memperhatikan pencemaran terhadap lingkungan dan kesehatan keselamatan

manusia dan makhluk hidup lain.

Berdasarkan hasil analisis uji laboratorium, limbah-limbah B3 yang masuk dalam

kategori tersebut positif mempunyai sifat reaktif pada saat uji sulfida, yaitu slag, PS Ball,

Fines Sponeg iron dan mill scale. Limbah-limbah tersebut selama ini dapat

dimanfaatkan menjadi produk lain. Oleh karena itu, agar limbah-limbah B3 tersebut

tidak mencemari lingkungan dan membahayakan terhadap kesehatan, maka beberapa

hal berikut yang harus diperhatikan:

1. Limbah tersebut dipastikan dijauhkan dari kondisi asam/basa dan kontak

dengan air

2. Limbah disimpan dalam bangunan pelindung yang kuat, tidak mencemari

lingkungan sekitarnya

3. Melakukan monitoring lingkungan di sekitar tempat penimbunan sementara

limbah B3 tersebut.

4. Memastikan produk hasil pemanfaatan limbah B3 tidak mencemari

lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia dan makhluk hidup lain.

Page 30: BAB IX PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN · PDF fileBahan Berbahaya dan Beracun ... maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya ... Uji Karakteristik adalah suatu uji yang dilakukan

Annual Report 2014

162

Daftar Pustaka

1. United States, Environmental Protection Agency, 2005. Introduction to Land

Disposal Units (40 CFR Parts 264/265, Subparts K, L, M, N).

2. Manual Sistem Manajemen Krakatau Steel (SMKS) PT. Krakatau Steel

3. Hazardouswaste treatment technologies, G. Eduljee, Waste Management and

Minimisation - Volume 1. Encyclopedia of Life Support Systems (EOLSS).