limbah berbahaya dan beracun logam berat zn

32
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN DAN BERACUN JENIS LOGAM BERAT ZN Disusun : ENDRICO PRATAMA H1E111018 M. MEDIKA ALFAJRY H1E111027 M.RIZKI NOOR PRATAMA H1E111029 ANDRI SETIAWAN WIJAYA H1E111202 SAIPUL AZHAR H1E111063 NIDYA NORHAFIZAH H1E115018 MAEMUNAH H1E115205 PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU

Upload: endrico-pratama

Post on 03-Dec-2015

265 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

pengaruh dan dampak logam berat zn pada lingkungan dan manusia. limbah logam berat bersifat toksik pada manusia sehingga bila logam berat masuk kedalam tubuh manusia akan beradampak bagi kesehatan manuasia

TRANSCRIPT

Page 1: limbah Berbahaya dan beracun logam berat zn

MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN

LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN DAN BERACUN JENIS LOGAM BERAT

ZN

Disusun :

ENDRICO PRATAMA H1E111018

M. MEDIKA ALFAJRY H1E111027

M.RIZKI NOOR PRATAMA H1E111029

ANDRI SETIAWAN WIJAYA H1E111202

SAIPUL AZHAR H1E111063

NIDYA NORHAFIZAH H1E115018

MAEMUNAH H1E115205

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2015

Page 2: limbah Berbahaya dan beracun logam berat zn

DAFTAR ISIBAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3

1.1 Latar Belakang....................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4

1.3 Tujuan................................................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................6

2.1 Definisi Limbah B3....................................................................................................6

2.2 Sumber Pencemaran Limbah B3..............................................................................6

2.3 Limbah B3 Jenis Logam Berat..................................................................................7

2.4 Pengertian dan sumber polutan Limbah Logam Berat Seng (Zn).............................8

2.5 Dampak Logam Berat Zn Pada Lingkungan dan Organisme Air..............................12

2.6 Efek Toksik Pada Manusia......................................................................................15

2.7 Upaya Penanggulangan Pemcemaran Logam Berat...............................................17

BAB III PENUTUP..............................................................................................................20

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................20

3.2 Saran.....................................................................................................................21

DAFTAR PUSTKA...............................................................................................................22

2

Page 3: limbah Berbahaya dan beracun logam berat zn

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung

bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya

dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat

mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat

membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia

serta makhluk hidup lain. Contoh limbah B3 adalah logam berat.

Logam berat yang mencemari lingkungan, sebagian besar disebarkan

melalui jalur air.Proses ini akan lebih cepat bila memasuki tubuh manusia melalui

rantai makanan. Apabila suatu logam terakumulasi pada jaringan hewan dan

tumbuhan yang kemudian dikonsumsi manusia tentunya manusia sebagai rantai

makanan tertinggi pada piramida makanan, maka dalam tubuhnya akan

terakumulasi logam berat tersebut. Peristiwa ini biasanya dinamakan

pembesaran biologi (biology magnification). Sangatlah sukar untuk

membersihkan lingkungan yang tercemar oleh logam berat tersebut. Oleh karena

itu untuk mengontrol pencemaran lingkungan akibat logam berat, perlu dibatasi

kandungan maksimum logam berat dalam suatu limbah yang diperbolehkan

dibuang di badan air (Anonim,2010).

Pencemaran logam pada dasarnya tidak berdiri sendiri, namun dapat

terbawa oleh air, tanah dan udara. Apabila semua komponen tersebut telah

tercemar oleh senyawa anorganik, maka di dalamnya kemungkinan dapat

mengandung berbagai logam berat seperti Cr, Zn, Pb, Cd, Fe dan sebagainya.

Seng (Zn) mempunyai dampak negatif bagi kesehatan terutama jika kadarnya

3

Page 4: limbah Berbahaya dan beracun logam berat zn

sudah melebihi ambang batas. Walaupun pada konsentrasi rendah, efek ion

logam berat dapat berpengaruh langsung hingga terakumulasi pada rantai

makanan. Seperti halnya sumber-sumber polusi lingkungan lainnya, logam berat

tersebut dapat ditransfer dalam jangkuan yang sangat jauh di

lingkungan(Anonim, 2010).

Hampir 70% keberadaan Zn di dunia dihasilkan dari penambangan dan

30% dari daur ulang Zn. Kebutuhan Zn 9,6 metrikton akan menghasilkan produk

8,1 metrikton Zn dan limbah sisa proses sebesar 1,5 metrik ton yang siap untuk

didaur ulang. Pemanfaatan produk zn 8,1 metrik ton akan menghasilkan limbah

bekas sebesar 1,4 metrik ton Zn sehingga total Zn daur ulang sebesar 3,3 metrik

ton dan kekurangan 6,6 metrik ton Zn dipenuhi dari penambangan. Deposit bijih

Zn tersebar secara luas di permukaan bumi. Bijih Zn di tambang lebih oleh 50

negara, antara lain Cina, Australia, Eropa, dan Kanada yang merupakan negara

terbesar penambang bijih Zn. Dalam bijih Zn biasanya terkandung unsur lain,

yaitu kuprum (Cu), emas (Au), dan perak (Ag) (Widowati et al, 2008).

Melihat hasil tersebut penggunaan Zn harus dibatasi karena dapat menimbulkan

efek toksisitas bagi lingkungan dan manusia. 

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu limbah beracun dan berbahaya?

2. Apa Itu limbah logam berat Zn (seng)?

3. Bagaimana dampak limbah logam berat Zn terhadap lingkungan dan

manusia?

4. Bagaimana upaya penaggulangan limbah logam berat Zn?

1.3 Tujuan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka makalah ini bertujuan untuk

4

Page 5: limbah Berbahaya dan beracun logam berat zn

1. Mengetahui limbah beracun dan berbahaya

2. Mengetahui limbah logam berat Zn (seng)

3. Mengetahui dampak limbah logam berat Zn terhadap lingkungan dan

manusia

4. mengetahui upaya penaggulangan limbah logam berat Zn

5

Page 6: limbah Berbahaya dan beracun logam berat zn

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Limbah B3

Definisi limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa

(limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya

dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity)

serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak

langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan

kesehatan manusia.Jadi limbah B3 dapat di artikan sebagai adalah sisa suatu

usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun

yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara

langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan

lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,

kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.

Contoh limbah B3 adalah logam berat seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pd, Mn,

Hg, dan Zn serta zat kimia, seperti pestisida, sianida, sulfide dan fenol. Cd

dihasilkan dari lumpur dan limbah industry kimia tertentu. Hg dihasilkan dari

industry klor-alkali, industry cat, kegiatan pertambangan, industry kertas, dan

pembakaran bahan bakar fosil. Pb dihasilkan dari peleburan timah hitam dan

accu. Logam-logam berat pada umumnya bersifat racun sekalipun dalam

konsentrasi rendah. Limbah B3 dapat diidentifikasi menurut sumber, uji

karakteristik, dan uji toksikologi.

2.2 Sumber Pencemaran Limbah B3

Limbah b3 dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari dari rumah

tangga, pasar, apotik, pabrik, rumah sakit, dan laboratorium. Menurut PP

6

Page 7: limbah Berbahaya dan beracun logam berat zn

85/1999, jenis limbah b3 dapat dibedakan berdasarkan sumbernya. Dalam

lampiran PP 85/1999, dijelakan jenis limbah b3 menurut sumbernya sebagai

berikut:

a. Limbah b3 dari sumber tidak spesifik

Limbah b3 ini pada umumnya bukan berasal dari proses utamanya, tetapi

berasal dari kegiatan pemeliharaan alat, pencucian, pencegahan korosi

(inhibitor korosi), pelarutan kerak, atau pengemasan. Contohnya adalah

asap kendaraan bermotor dan asap dari cerobong pabrik.

b. Limbah b3 dari sumber spesifik

Limbah ini berasal dari sisa proses suatau industry atau kegiatan yang

secara spesifik dapat ditentukan berdasarkan kajian ilmiah. Contohnya

mercuri, arsen, dan deterjen.Limbah b3 dari bahan kimia kedaluwarsa,

tumpahan, bekas kemasan dan buangan produk yang tidak memenuhi

spesifikasi spesifikasi yang ditentukan atau tidak dapat dimanfaatkan

kembali. Limbah ini memerlukan pengolahan, hal yang sama juga berlaku.

2.3 Limbah B3 Jenis Logam Berat

Logam berat adalah unsur-unsur kimia dengan bobot jenis lebih besar dari

5 gr/cm3, terletak di sudut kanan bawah sistem periodik, mempunyai afinitas

yang tinggi terhadap unsur S dan biasanya bernomor atom 22 sampai 92 dari

perioda 4 sampai 7. Sebagian logam berat seperti timbal (Pb), kadmium (Cd),

dan merkuri (Hg) merupakan zat pencemar yang berbahaya.

Logam berat juga mengendapkan senyawa fosfat biologis atau mengkatalis

penguraiannya . Berdasarkan sifat kimia dan fisikanya, maka tingkat atau daya

racun logam berat terhadap hewan air dapat diurutkan (dari tinggi ke rendah)

7

Page 8: limbah Berbahaya dan beracun logam berat zn

sebagai berikut merkuri (Hg), kadmium (Cd), seng (Zn), timah hitam (Pb), krom

(Cr), nikel (Ni), dan kobalt (Co) (Sutamihardja dkk, 1982). 

Menurut Darmono (1995) daftar urutan toksisitas logam paling tinggi ke

paling rendah terhadap manusia yang mengkomsumsi ikan adalah sebagai

berikut Hg2+ >Cd2+ >Ag2+ >Ni2+>Pb2+>As2+ >Cr2+> Sn2+ >Zn2+.Sedangkan menurut

Kementrian Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (1990) sifat toksisitas

logam berat dapat dikelompokan ke dalam 3 kelompok, yaitu bersifat toksik

tinggi  yang terdiri dari atas unsur-unsur Hg, Cd, Pb, Cu, dan Zn. Bersifat toksik

sedang terdiri dari unsur-unsur Cr, Ni, dan Co, sedangkan bersifat tosik rendah

terdiri atas unsur Mn dan Fe. Hal ini berkaitan dengan sifat-sifat logam berat

( PPLH-IPB, 1997; Sutamihardja dkk, 1982) yaitu :

1. Sulit didegradasi, sehingga mudah terakumulasi dalam lingkungan

perairan dan keberadaannya secara alami sulit terurai (dihilangkan)

2. Dapat terakumulasi dalam organisme termasuk kerang dan ikan, dan

akan membahayakan kesehatan manusia yang mengkomsumsi

organisme tersebut

3. Mudah terakumulasi di sedimen, sehingga konsentrasinya selalu lebih

tinggi dari konsentrasi logam dalam air. Disamping itu sedimen mudah

tersuspensi karena pergerakan masa air yang akan melarutkan kembali

logam yang dikandungnya ke dalam air, sehingga sedimen menjadi

sumber pencemar potensial dalam skala waktu tertentu

2.4 Pengertian dan sumber polutan Limbah Logam Berat Seng (Zn)

Salah satu kasus pencemaran air oleh limbah logam berat adalah

pencemaran seng (Zn). Logam seng dan berbagai macam bentuk

persenyawaannya dapat masuk dan mencemari lingkungan. Pencemaran seng

8

Page 9: limbah Berbahaya dan beracun logam berat zn

terutama merupakan efek samping dari aktivitas manusia. Faktanya, semua

bidang industri yang melibatkan penggunaan seng dalam proses operasional

produksi menjadi sumber paparan seng

Seng dengan nama kimia Zink dilambangkan dengan Zn. Sebagai salah

satu unsur logam berat Zn mempunyai nomor atom 30 dan memiliki beratatom

65,39. logam ini cukup mudah ditempa dan liat pada 110-150oC. Zn melebur

pada 410oC dan mendidih pada 906oC (Palar, 1994 dalam Al-Harisi, 2008). Zn

dalam pemanasan tinggiakan menimbulkan endapan seperti pasir. Zn diperlukan

tubuh untuk proses metabolisme, tetapi dalam kadartinggi dapat bersifat menjadi

racun(Slamet,1994 dalam Al-Harisi, 2008). 

Seng (Zn) adalah komponen alam yang terdapat di kerak bumi. Zn adalah

logam yang memilki karakteristik cukup reaktif, berwarna putih-kebiruan, pudar

bila terkena uap udara, dan terbakar bila terkena udara dengan api hijau terang.

Zn dapat bereaksi dengan asam, basa dan senyawa non logam.Seng (Zn)

dialam tidak berada dalam keadaan bebas, tetapi dalam bentuk terikat dengan

unsur lain berupa mineral.Mineral yang mengandung Zn di alam bebas antara

lain kalamin, franklinite, smitkosonit, willenit, dan zinkit(Widowati et al, 2008).

1. Seng banyak digunakan dalam berbagai bidang, antara lain:

2. Lapisan anti-karat untuk produk besi dan baja;

3. Bahan baku produksi kuningan dan perunggu;

4. Sebagai bahan peralatan rumah tangga, termasuk alat memasak,

kosmetik, bedak, antiseptik, cat, karet, dan lain-lain;

5. Dalam industri kertas, gelas, ban mobil, layar televisi, baterai, peralatan

elektronik, pupuk, insektisida, pengeras semen, pencetakan dan

9

Page 10: limbah Berbahaya dan beracun logam berat zn

pewarnaan tekstil, produksi bahan adesif, sebagai fluks dalam operasi

metalurgi, dan pengawet kayu;

6. Dalam produksi asap bom, pelatihan pemadam kebakaran, militer; dan

7. Sebagai obat dalam penanganan penyakit kekurangan seng, beberapa

penyakit kulit, penyembuhan luka, dan pengurang rasa sakit pada

pasien animea.

            Limbah yang biasa mengandung logam berat berasal dari pabrik kimia,

listrik, dan elekronik, logam dan penyepuhan elektro (electroplating), kulit,

metalurgi dan cat serta bahan pewarna. Limbah padat permukiman juga

mengandung logam berat. Logam berat yang masuk ke dalam perairan

kebanyakan berasal dari kegiatan manusia. Akan tetapi logam berat di dalam

lingkungan tidak dengans endirinya membahayakan kehidupan makhluk hidup.

Logam berat membahayakan apabila masuk ke dalam sistem metabolisme

makhluk dalam jumlah melebihi ambang batas. Ambang batas untuk tiap macam

logam berat dan untuk tiap jeniis makhluk hidup berbeda-beda. Pemasukan

logam berat ke dalam sistem metabolisme manusia dan hewan dapat secara

langsung atau tidak langsung. Pemasukan secara langsung terjadi bersamaan

dengan air yang diminum (Notohadiprawiro, 2010).

            Sumber cemaran logam berat Zn dapat berasal dari berbagai aktivitas

manusia yang menghasilkan limbah berupa pencemar. Bahan-bahan pencemar

tersebut diangkut oleh air hujan dan gerakan air dari laut dan perairan tawar

menuju muara sungai yang merupakan tempat bertemunya perairan laut dan

perairan tawar. Logam Zn dalam perairan dipekatkan melalui proses biologi dan

kimia-fisika. Bioakumulasi dan biomagnifikasi merupakan proses biologi yang

mampu mengendapkan logam pada tubuh organisme melalui rantai makanan.

Pada proses kimia fisika, logam berat terlarut dan terendap pada sedimen dan

10

Page 11: limbah Berbahaya dan beracun logam berat zn

dapat pula terabsorbi pada zat tersuspensi.  Apabila diketahui kadar logam Zn

yang telah melebihi baku mutu, maka perlu dilakukan tindak lanjut dalam

mencegah gangguan yang dapat disebabkan logam Zn

            Logam Seng (Zn) cenderung membentuk ion jika berada dalam air. Ion

Seng (Zn) mudah terserap dalam sedimen dan tanah serta kelarutan logam berat

Seng (Zn) dalam air relatif rendah pada air, logam berat cenderung mengikuti

aliran air dan pengaruh pengenceran ketika ada air masuk, seperti air hujan,

turut mengakibatkan menurunnya konsentrasi logam berat pada air. Konsentrasi

logam berat pada air akan turut mempengaruhi konsentrasi logam berat yang

ada pada sedimen. Kecenderungan peningkatan konsentrasi logam berat di

sedimen diakibatkan oleh tingginya konsentrasi logam berat tersebut di air.

Selain itu, terdapat parameter-parameter lain yang berpengaruh dalam

kesetimbangan reaksi di sistem perairan, seperti pH, konsentrasi logam dan tipe

senyawanya, kondisi reduksi-oksidasi perairan, dan bilangan oksidasi dari logam

tersebut

            Adanya aktivitas pembuangan limbah rumah tangga, limbah pertanian

yang banyak menggunakan pupuk pestisida, peningkatan aktivitas di industri

serta adanya aktivitas pembuangan limbah domestik lain yang mengandung

logam berat Seng (Zn). Air limbah industri air yang dihasilkan oleh industri, baik

akibat proses pembuatan atau produksi yang dihasilkan industri  tersebut 

maupun  proses  lainnya . Limbah non domestik adalah limbah yang berasal dari

pabrik, industri, pertanian, peternakan, perikanan, transportasi, dan sumber-

sumber lain (Husni dan Esmiralda, 2011).

11

Page 12: limbah Berbahaya dan beracun logam berat zn

2.5 Dampak Logam Berat Zn Pada Lingkungan dan Organisme Air

Penyebab utama logam berat menjadi bahan pencemar berbahaya yaitu

logam berat tidak dapat dihancurkan (non degradable) oleh organisme hidup di

lingkungan dan terakumulasi ke lingkungan, terutama mengendap di dasar

perairan membentuk senyawa komplek bersama bahan organik dan anorganik

secara adsorbsi dan kombinasi. Biota air yang hidup dalam perairan tercemar

logam berat, dapat mengakumulasi logam berat tersebut dalam jaringan

tubuhnya. Makin tinggi kandungan logam dalam perairan akan semakin tinggi

pula kandungan logam berat yang terakumulasi dalam tubuh hewan tersebut.

Faktor lingkungan perairan seperti pH, kesadahan, temperature dan salinitas

juga mempengaruhi daya racun logam berat. Penurunan pH air akan

menyebabkan daya racun logam berat semakin besar. Kesadahan yang tinggi

dapat mempengaruhi daya racun logam berat, karena logam berat dalam air

yang berkesadahan tinggi akan membentuk senyawa kompleks yang

mengendap dalam dasar perairan (Rochyatun dan Abdul, 2007).

            Seng merupakan unsur yang berguna dalam tubuh manusia, binatang

maupun tumbuh-tumbuhan. Karena kegunaannya tersebut maka Zn ditemukan

dalam air, tanaman maupun binatang.  Menurut Permenkes standar dalam air

minum maksimum yang diperbolehkan adalah  15  mg/l. Efek racun Zn pada

manusia adalah pada konsentrasi yang tinggi antara 300-360 ppm, yaitu

menyebabkan gangguan fisik seperti diare yang berat, keram perut dan muntah.

Suatu sumber air minum yang mengandung Zn 26,6 mg/l tidak berbahaya bagi

manusia, tetapi untuk air minum dengan kadar Zn 30,8 mg/l sudah mual dan

mabuk. Dari  segi estetika air yang mengandung  ZI.  30 mg/l akan tampak

seperti susu dan bila direbus timbul suatu lapisan seperti minyak pada

permukaan airnya (Suprijanto dan Agustina, 1988).

12

Page 13: limbah Berbahaya dan beracun logam berat zn

           

            Nilai Ambang Batas Zn dalam sedimen untuk kehidupan biota adalah 271

ppm. Kadar logam berat Zn yang terdapat dalam sedimen yang tidak

terkontaminasi paling rendah adalah sebesar 0.01 ppm. Zn juga bersifat racun

dalam kadar tinggi, namun dalam kadar rendah dibutuhkan oleh organism

sebagai ko-enzim. Zn pada kadar 60 ppm dapat menyebabkan kematian 50

hewan ikan hal ini berdasarkan percobaan LC50 selama 96 jam (Muhajir., dkk,

2004). Kandungan logam Zn paling tinggi dibanding dengan logam lain. Ini

disebabkan oleh sifat logam Zn yang essensial bagi organisme ditambah lagi

dengan banyaknya limbah yang mengandung Zn baik yang berasal dari rumah

tangga maupun industri yang masuk ke perairan. Logam Zn memiliki batasan

kadar maksimum lebih tinggi dari logam Cu dan Pb karena logam berat Zn

banyak terdapat di dalam enzim yang digunakan dlam proses metabolisme dan

membantu pertumbuhan (Nurrachmi., dkk, 2011).

Salah satu biota laut yang diduga akan terpengaruh langsung akibat

penurunan kualitas perairan dan sedimen di lingkungan pantai adalah hewan

jenis kerang-kerangan. Komponen biotik dapat memberikan gambaran mengenai

kondisi fisik, kimia, dan biologi suatu perairan, salah satu biota yang dapat

digunakan sebagai parameter biologi dalam menentukan kondisi suatu perairan

adalah jenis kerang-kerangan. Kerang merupakan sumber bahan makanan yang

banyak dikonsumsi oleh masyarakat, karena mengandung protein dan mineral.

Kerang hidup di daerah perairan dan bisa bertahan hidup di tempat berlumpur.

Kerang memiliki mobilitas yang rendah, sehingga dapat mengakumulasi logam

berat yang ada di lingkungannya. Oleh sebab itu, adanya logam berat dalam

tubuhnya dipandang dapat mewakili keberadaan logam berat yang ada

dihabitatnya (Amriani, 2011).

13

Page 14: limbah Berbahaya dan beracun logam berat zn

Kerang Anodonta woodiana merupakan salah satu organisme air yang hidup

menetap, bersifat filter feeder dan mampu berkembang biak pada tekanan

ekologis yang tinggi sesuai dengan sifatnya, maka dalam pertumbuhan kerang

Anodonta woodiana dapat mengakumulasi logam berat dalam tubuhnya jika

hidup pada perairan yang terkontaminasi logam berat. Tingginya kandungan

logam pada kerang Anodonta woodiana disebabkan adanya aktivitas

pembuangan limbah rumah tangga, limbah pertanian yang banyak menggunakan

pupuk pestisida, eningkatan aktivitas di industri serta adanya aktivitas

pembuangan limbah domestik lain yang mengandung logam berat Seng (Zn) ke

dalam perairan sehingga terakumulasi dalam tubuh kerang (Sunti.,dkk, 2012).

Jika dibandingkan kemampuan plankton dalam mengakumulasi logam Pb

> logam Zn dalam sedimen. Kondisi demikian dikarenakan logam Zn masih

merupakan logam yang essensial bagi plankton dalam proses pertumbuhannya

sehingga kadar dalam tubuh plankton tersebut sebagian kecil telah digunakan.

Berbeda halnya dengan logam Pb yang sama sekali tidak dibutuhkan  oleh 

tubuh.  Kemampuan plankton dalam mengakumulasi logam Zn ini tidak jauh

berbeda. Kondisi ini dikarenakan kecenderungan plankton mengakumulasi logam

di perairan. Nilai faktor biokonsentrasi logm Zn di plankton terhadap sedimen

berkisar antara 0,317 – 2,041 dengan rata-rata 1,221 dan standar  deviasi 

sebesar  0,71.  Faktor biokonsentrasi  menunjukkan  bahwa plankton dapat

mengakumulasi sebesar 1,221 kali lipat logam Zn yang terkandung dalam

sedimen.Walaupun umur  plankton  jauh  lebih  pendek dibandingkan  ikan, 

tetapi  kemampuan mengakumulasi logam berat dalam air jauh lebih tinggi

(Wahyuni., dkk, 2013).

            Kandungan Zn terdeteksi pada ikan teri dengan nilai yang masih di

bawah batas maksimum konsentrasi logam Zn yang diperbolehkan dalam otot

14

Page 15: limbah Berbahaya dan beracun logam berat zn

biota laut sebesar 100 mg/kg berat kering. Sama halnya pada kerang darah,

kandungan logam Zn terdeteksi dengan nilai ini masih jauh dari batas cemaran

yang di bolehkan dalam baku mutu yang ditetapkan. Hal ini terjadi dikarenakan

konsentrasi logam Zn dalam air dapat  mengendap  ke  dasar perairan

(sedimen), sehingga kandungan logam di sedimen terlarut di air yang

menyebabkan kandungan logam di air tinggi (Hasti, 2013).

2.6 Efek Toksik Pada Manusia

Kelebihan seng ( Zn ) hingga dua sampai tiga kali AKG menurunkan

absorbsi tembaga. Kelebihan sampai sepuluh kali AKG mempengaruhi

metabolisme kolesterol, mengubah nilai lipoprotein, dan tampaknya dapat

mempercepat timbulnya aterosklerosis. Dosis konsumsi seng ( Zn ) sebanyak 2

gram atau lebih dapat menyebabkan muntah, diare, demam, kelelahan yang

sangat, anemia, dan gangguan reproduksi. Suplemen seng (Zn) bisa

menyebabkan keracunan, begitupun makanan yang asam dan disimpan dalam

kaleng yang dilapisi seng ( Zn ) (Almatsier, 2001 dalam Anonim, 2010 ).

Logam Zn sebenarnya tidak toksik, tetapi dalam keadaan sebagai ion, Zn

bebas memiliki toksisitas tinggi .zinc shakes atau zinc chills disebabkan oleh

inhalasi Zn-oksida selama proses galvanisasi atau penyambungan bahan yang

mengandung Zn. Meskipun Zn merupakan unsure esensial bagi tubuh, tetapi

dalam dosis tinggi Zn dapat berbahaya dan bersifat toksik. Absopsi Zn berlebih

mampu menekan absorpsi Co dan Fe.Paparan Zn dosis besar sangat jarang

terjadi. Zn tidak diakumulasi sesuai bertambahnya waktu paparan karena Zn

dalam tubuh akan diatur oleh mekanisme homeostatik, sedangkan kelebihan Zn

akan diabsorpsi dan disimpan dalam hati(Widowati et al, 2008).

15

Page 16: limbah Berbahaya dan beracun logam berat zn

Gambar 2.1 Skema masuknya logam berat Zn ke tubuh manusia

Zn yang berlebih dan dicampurkan dalm makanan dapat menyebabkan

hidrosefalus pada hewan uji tikus dan juga akan memengaruhi metabolisme dalm

perkembangan mesoderm untuk rangka. Konsumsi Zn berlebih mampu

mengakibatkan defisiensi mineral lain. Toksisitas Zn bisa berifat akut dan kronis.

Intake Zn 150-450 mg/ hari mengakibatkan penurunan kadar Cu, pengubahan

fungsi Fe, pengurangan imunitas tubuh, serta pengurangan kadar high density

lipoprotein (HDL) kolesterol. Satu kasus yang dilaporkan karena seseorang

mengonsumsi 4 g Zn-glukonat (570 mg unsure Zn) yang setelah 30 menit

16

SUNGAILIMBAH LOGAM ZN

INDUSTRI LAUT

BATUAN

IKANBENTOS

MANUSIA

IKANPERTANIAN

AIR MINUM

FIT0PLANKTONZ00PLANKTON

TAMBAKIRIGASI

Page 17: limbah Berbahaya dan beracun logam berat zn

berakibat mual dan muntah.Pemberian dosis tunggal sebesar 225-50 mg Zn bisa

mengakibatkan muntah, sedangkan pemberian suplemen dengan dosis 50-150

mg/ hari mengakibatkan sakit pada alat pencernaan. Konsumsi Zn berlebih

dalam jangka waktu lam bisa mengakibatkan defisiensi Cu. Total asupan Zn

sebesar 60 mg/ hari (50 mg suplemen Zn dan 10 mg Zn dari makanan) dapat

nmengakibatkan defisiensi Cu. Konsumsi Zn lebih dari 50 mg/ hari selama

beberapa minggu bisa menggangu ketersediaan biologi Cu, sedangkan

konsumsi Zn yang tinggi bisa mempengaruhi sintesis ikatan Cu protein atau

metalotionin dalam usus. Konsumsi Zn berlebih akan menggangu metabolisme

mineral lain, khususnya Fe dan Cu(Widowati et al, 2008).

Penggunaan intranasal atau nasal spray Zn bagi penderita sakit

tenggorokan bisa mengakibatkan kehilangan indra penciuman (anosnia). Inhalasi

debu Zn-oksida bisa mengakibatkan metal iume fever(Widowati et al, 2008).

Toksisitas akut Zn terjadi sebagai akibat dari tindakan mengonsumsi

makanan dan minuman yang terkontaminasi Zn dari wadah/ panic yang dilapisi

Zn. Gejala toksisitas akut bisa berupa sakit lambung, diare, mual, dan muntah.

Pemberian bersama suplemen Zn dan jenis antibiotik tertentu, yaitutetra cyclines

dan quinolones bisa mengurangi absorpsi antibiotic sehinnga daya sembuh

berkurang (Widowati et al, 2008).

2.7 Upaya Penanggulangan Pemcemaran Logam Berat

Upaya penanganan pencemaran logam berat sebenarnya dapat dilakukan

dengan menggunakan proses kimiawi. Seperti penambahan senyawa kimia

tertentu untuk proses pemisahan ion logam berat atau dengan resin penukar ion,

serta beberapa metode lainnya seperti penyerapan menggunakan karbon aktif,

electrodialysis dan reverse osmosis. Namun proses ini relatif mahal dan

17

Page 18: limbah Berbahaya dan beracun logam berat zn

cenderung menimbulkan permasalahan baru, yaitu akumulasi senyawa tersebut

dalam sedimen dan organisme akuatik (perairan).

1.      Mikroalgae Penyerap Limbah Logam Berat

Penanganan logam berat dengan mikroorganisme atau mikrobia (dalam

istilah Biologi dikenal dengan bioakumulasi, bioremediasi, atau bioremoval),

menjadi alternatif yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat keracunan

elemen logam berat di lingkungan perairan tersebut. Metode atau teknologi ini

sangat menarik untuk dikembangkan dan diterapkan, karena memiliki kelebihan

dibandingkan dengan proses kimiawi. Beberapa hasil studi melaporkan,

penggunaan mikroorganisme untuk menangani pencemaran logam berat lebih

efektif dibandingkan dengan resin penular ion dan reverse osmosis dalam

kaitannya dengan sensitivitas kehadiran padatan terlarut (suspended solid), zat

organik dan logam berat lainnya. Serta, lebih baik dari proses pengendapan

(presipitation) kalau dikaitkan dengan kemampuan menstimulasikan perubahan

pH dan konsentrasi logam beratnya. Dengan kata lain, penanganan logam berat

dengan mikroorganisme relatif mudah dilakukan, murah dan cenderung tidak

berbahaya bagi lingkungan.

Organisme Selular Sianobakteria merupakan organisme selular yang

termasuk kelompok mikroalga atau ganggang mikro. Di alam, organisme ini

tersebar luas baik di perairan tawar maupun lautan. Sampai saat ini diketahui

sekitar 2.000 jenis sianobakteria tersebar di berbagai habitat. Berdasarkan

penelitian terbaru, sianobakteria merupakan salah satu organisme yang diketahui

mampu mengakumulasi (menyerap) logam berat tertentu seperti Hg, Cd dan Pb.

18

Page 19: limbah Berbahaya dan beracun logam berat zn

Umumnya, penyerapan ion logam berat oleh sianobakteria dan mikroorganisme

terdiri atas dua mekanisme yang melibatkan proses aktif uptake (biosorpsi) dan

pasif uptake (bioakumulasi).

2.      Aplikasi  Biosorpsi Untuk Penanggulangan Logam Berat  Dari   Limbah Industri

Proses penangkapan logam berat untuk mencegah masuknya logam berat

tersebut ke badan perairan di daerah hulu sungai. Penangkapan limbah

dilakukan melalui proses biosorpsi dengan memanfaatkan media biomasa yang

mudah diperoleh di daerah setempat, seperti jarong, jerami, alang-alang, eceng

gondok, sekam padi dan bagas.

Metode yang digunakan adalah absorbsi kation logam berat oleh dinding

sel media bio yang bermuatan negatip dari gugus karboksil, hidroksil, sulfidril,

amina dan fosfat. Gugus fungsi yang tidak bermuatan seperti atom N dalam

peptida berfungsi sebagai ligan yang akan membentuk senyawa koordinasi

dengan kation logam. Ikatan koordinasi antara dinding sel dan logam melibatkan

ligan dan sisi aktif yang berbeda untuk setiap species, antara lain gugus karboksil

dan fosforil yang membentuk ikatan primer dengan logam. Ikatan sekunder yang

lemah terbentuk antara gugus hidroksil dan amil. Untuk itu dilakukan percobaan

menggunakan berbagai media bio yang mudah diperoleh di daerah setempat

seperti jarong, jerami, alangalang, eceng gondok, sekam padi dan bagas.

Teknologi yang digunakan berupa unggun media bio yang ditempatkan masing-

masing dalam 6 buah kolom tegak yang terbuat dari PVC dan persfex

berdiameter 20 cm dengan tinggi 180 cm. Setiap kolom dilengkapi dengan keran

pengatur debit air, kontrol tinggi air dan pompa sirkulasi.

19

Page 20: limbah Berbahaya dan beracun logam berat zn

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah :

1. B3 dapat di artikan sebagai adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan

yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat

dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung

maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan

lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup,

kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain

2. Zn adalah logam yang memilki karakteristik cukup reaktif, berwarna putih-

kebiruan, pudar bila terkena uap udara, dan terbakar bila terkena udara

dengan api hijau terang. Sumber cemaran logam berat Zn dapat berasal

dari berbagai aktivitas manusia yang menghasilkan limbah berupa

pencemar. Bahan-bahan pencemar tersebut diangkut oleh air hujan dan

gerakan air dari laut dan perairan tawar menuju muara sungai yang

merupakan tempat bertemunya perairan laut dan perairan tawar.

3. Efek racun Zn pada manusia adalah pada konsentrasi yang tinggi antara

300-360 ppm, yaitu menyebabkan gangguan fisik seperti diare yang

berat, keram perut dan muntah. menurunkan absorbsi tembaga.

Kelebihan sampai sepuluh kali AKG mempengaruhi metabolisme

kolesterol, mengubah nilai lipoprotein, dan dapat mempercepat timbulnya

aterosklerosis.

20

Page 21: limbah Berbahaya dan beracun logam berat zn

4. Penanggulangn pencemaran Zn yaitu dengan cara cara mengurangi

konsentrasi logam berat yang akan dibuang ke perairan bioabsorpsidan

penanaman tanaman bakau serta teknologi alternafi lainya

3.2 Saran

Konsumsilah Zn dengan porsi yang cukup sehingga tidak mengalami

defisiensi dan kelebihan Zn, karena dapat berefek negatif bagi kesehatan.Selain

itu batasi penggunaan Zn dalam industri agar tidak mencemari lingkungan dan

menimbulkan efek toksik bagi tubuh. Lakukan juga cara pencegahan dan

penanggulangannya.

21

Page 22: limbah Berbahaya dan beracun logam berat zn

DAFTAR PUSTAKA

Al-Harisi. 2008. Penetapan Kadar Zn dan Fe di dalam Tahu yang Dibungkus Plastik dan Daun yang Dijual di Pasar Kartasura dengan Menggunakan Metode Pengaktifan Neutron.

http://www.google.com/.

Diakses 26 Oktober 2015

Anonim. 2010. Toksisitas dan Akumulasi Logam Berat Seng (Zn) Terhadap Tumbuhan Obor (Typha latifolia)Pada Proses Fitoremediasi

http://teknik-lingkungan-usm.blogspot.co.id/2010/05/toksisitas-dan-akumulasi-logam-berat.html

Diakses 26 Oktober 2015

Anonim.2010. Mekanisme Toksisitas Logam Seng (Zn)

http://dicerahkan.blogspot.co.id/2011/01/mekanisme-toksisitas-logam-seng-zn.html

Diakses 26 Oktober 2015

Anonim.2012. Limbah Logam Berat

http://rahmiatkins.blogspot.co.id/2012/10/limbah-logam-berat.html

Diakses 26 Oktober 2015

Darmono, 1995.Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup.Penerbit UI- Press: Jakarta

Dony Purnomo.2009.Logam Berat Sebagai Penyumbang Pencemaran Air Laut

https://masdony.wordpress.com/2009/04/19/logam-berat-sebagai-penyumbang-pencemaran-air-laut/

Diakses 26 Oktober 2015

Hefni,Effendi, 2003,Telaah Kualitas Air, Penerbit Kanisius : Yogyakarta.

Widowati, W., Astiana S., Raymond J, R., 2008,Efek Toksik Logam Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran,.Penerbit ANDI:Yogyakarta.

22

Page 23: limbah Berbahaya dan beracun logam berat zn

23