bab iv(skripsi ekonomi )

Upload: chepimanca

Post on 30-May-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    1/38

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    2/38

    lebih dari 5 (lima) tahun, hingga sekarang masih ada pedagang yang belum

    melunasi kiosnya (sumber dari Bank Muamalat).

    PT. USINDO membangun Pasar Atas di atas tanah seluas 4950 m dengan

    batas-batas :

    Barat : Dinas Perhubungan

    Timur : Sub. Terminal Pasar Atas

    Utara : Jl. Pegadaian/Tata Kota

    Selatan : Jl. Pacinan/Perumahan Penduduk

    A. Data dan Potensi

    I. Data Pasar :

    1. Status Pasar : Milik Pemda

    2. Luas Tanah : 4.500 m

    3. Jumlah Kios : 420 Kios, terdiri dari :

    a. Ukuran 3 X 3m : 80 Kios

    b. Ukuran 3 X 2m : 286 Kios

    c. Ukuran 2 X 2m : 54 Kios

    3. Jumlah Pedagang Kios : 200 Orang

    4. Jumlah Pedagang Lapak : 12 Orang

    B. Jenis Komoditi yang Diperjual Belikan dan Jumlah Pedagang :

    1. Beras : 10 orang

    2. Sayuran : 29 orang

    3. Daging (ayam & sapi) : 24 orang

    44

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    3/38

    4. Kelontongan : 9 orang

    5. Kue :19 orang

    6. Pupuk : 3 orang

    7. Sembako :10 orang

    8. Pakan ternak : 3 orang

    9. Tukang jahit : 3 orang

    10. Makanan : 6 orang

    11. Kopi : 1 orang

    12. Elektronik : 3 orang

    13. Toko obat : 2 orang

    14. Jamu : 1 orang

    15. Buah-buahan : 12 orang

    16. Pakaian : 14 orang

    17. Ikan basah : 4 orang

    18. Pindang : 5 orang

    19. Toko emas : 4 orang

    20. Tempe/tahu : 10 orang

    21. Reparasi : 2 orang

    22. Tukang cukur : 2 orang

    23. Alat tulis : 2 orang

    24. Rampe : 1 orang

    25. Ikan hias : 1 orang

    26. Gilingan bakso : 3 orang

    45

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    4/38

    27. Plastik : 5 orang

    28. Ikan asin : 4 orang

    29. Parud kelapa : 5 orang

    30. Sendal/sepatu : 3 orang

    C. Data Pegawai dan Sarana Pendukung :

    I. Jumlah Pegawai/Personil Pasar 35 Orang terdiri dari :

    a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) : 5 orang

    b. Tenaga Kerja Kontrak (TKK) : 25 orang

    c. Sukarelawan (SUKWAN) : 5 orang

    II. Struktur Organisasi Pengelola Pasar Atas :

    a. Kepala Pasar : 1 orang

    b. TU/Administrasi : 4 orang

    c. Sie. Retribusi : 5 orang

    d. Kaur. Kamtib : 1 orang

    e. Anggota Kamtib : 14 orang

    f. Kaur. K 3 : 1 orang

    g. Anggota K 3 : 9 orang

    III. Sarana Pendukung :

    a. Kantor Pasar

    b. Kantor Kamtib dan Kebersihan

    c. Mushola Pasar

    d. M C K

    e. TPSS

    46

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    5/38

    f. Listrik

    D. Situasi dan Kondisi Pasar

    Setelah selesai dibangun sejak tahun 1995 hingga sekarang, situasi dan

    kondisi pasar sedikitnya berubah dari segi fisik bangunan maupun kuantitas

    pedagang. Namun demikian, Pasar Atas masih layak pakai dan dilestarikan

    sebagai pasar tradisional.

    Dari segi Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat), saat ini

    cukup kondusif, dan pengelola pasar senantiasa berupaya untuk mengantisifasi

    dengan peningkatan pelaksanaan tugas, baik Kamtibmas maupun kebersihannya.

    Dengan keberadaan fisik bangunan yang kurang memadai, pengelola berupaya

    untuk mengalokasikan dana sesuai anggaran.

    E. Asal Pedagang

    Para pedagang Pasar Atas bukan saja masyarakat Kota Cimahi, akan tetapi

    berasal dari wilayah lain yaitu Cisarua, Parongpong, Lembang, Batujajar,

    Padalarang, dan lain-lain. Tetapi diyakini bahwa sebanyak 80% pelaku ekonomi

    di Pasar Atas adalah masyarakat Kota Cimahi.

    F. Pasokan Barang

    Aktivitas pedagang dalam melaksanakan jual beli kebutuhan sehari-hari

    berasal dari luar daerah, di samping itu ada juga kebutuhan masyarakat yang

    dihasilkan dari Kota Cimahi. Di samping mereka sudah mempunyai agen masing-

    masing yang mengirim barangnya ke pasar, pedagang pun langsung belanja ke

    47

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    6/38

    pusat perbelanjaan (Caringin, Ciroyom, dan lain-lain). Apalagi jika musim panen

    tiba, terkadang para petani pun langsung menjual hasil panennya ke Pasar Atas.

    G. Asal Konsumen

    Asal konsumen selama ini yang datang ke Pasar Atas, di samping warga

    sekitar banyak juga yang datang dari wilayah lain seperti Cisarua, Parongpong,

    Gadobangkong, Cilame, Pakuhaji, Ngamprah, dan lain-lain, Apalagi ditunjang

    oleh sarana transportasi yang cukup memadai sehingga konsumen yang datang

    lebih meningkat.

    H. Pembinaan Pedagang

    Dalam rangka lebih mendekatkan tali silaturahmi sesama warga, pengelola

    melaksanakan kunjungan tersamar (incognito) sambil menampung aspirasi

    pedagang, tukar pikiran, sambil mengontrol kinerja petugas Kamtib maupun

    petugas kebersihan di lapangan.

    Dalam kegiatan tersebut pengelola juga memberikan wawasan kepada

    pedagang serta menyosialisasikan program Pemerintah Kota Cimahi dan

    mengajak mereka untuk mendukungnya. Untuk lebih meningkatkan ekonomi

    pedagang, pengelola berharap kepada pemerintah benar-benar merealisasikan

    program yang menjadi skala prioritas, yaitu meningkatkan ekonomi masyarakat

    yang utamanya memberikan bantuan/pinjaman modal kepada pedagang.

    I. Sarana Keamanan/Kebersihan

    Sejalan dengan perkembangan Kota Cimahi, PEMKOT Cimahi

    mempunyai program dan skala prioritas. Bila dikemudian hari ada rencana

    perubahan pasar (rehab/renovasi) dikarenakan tidak layak pakai dan sebagainya,

    48

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    7/38

    atau akan meningkatkan status pasar dari pasar tradisional ke pasar semi modern

    maka persyaratannya adalah:

    1. Musyawarah dan mufakat serta sosialisasi yang baik.

    2. Pedagang lama yang dibuktikan legalitas IPK/IPL nya mendapat prioritas

    utama, dan diberikan kemudahan dan keringanan.

    3. Pedagang lama ditempatkan di lantai bawah. Dengan adanya rencana

    bantuan permodalan dan Koperasi Syariah Mandiri Kota Cimahi,

    khususnya para pemohon agar segera dapat terrealisasi sehingga kedua

    belah pihak menguntungkan.

    4.1.2 Identitas Responden

    Data primer mengenai identitas responden, diperoleh dengan cara

    pengamatan langsung di Pasar Atas Cimahi dan juga wawancara secara langsung

    kepada responden. Wawancara terhadap responden dilakukan dengan cara

    memberikan kuisioner dengan bentuk pertanyaan terbuka dan tertutup untuk

    mendapatkan data mengenai respon konsumen terhadap mie instant yang mereka

    beli.

    Responden yang diambil adalah responden yang datang ke pasar atas

    Cimahi pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu waktu dimana

    konsumen biasanya mendatangi Pasar. Konsumen responden yang diambil adalah

    sebanyak 60 orang dari konsumen yang datang ke Kios sample yang menjual mie

    instant produk Indofood. Pengambilan sampel ini diambil dengan cara systematic

    sampling, yaitu pemilihan sampel yang dilakukan secara sistematik, artinya

    dengan menggunakan aturan tertentu yang dipatuhi secara konsisten selama

    49

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    8/38

    proses pemilihan sampel. Pengambilan responden dilakukan selama 10 hari. Hal

    ini dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan data yang diperlukan untuk

    mengetahui respon konsumen terhadap mie instan produk Indofood.

    4.1.3 Umur Responden

    Umur biasanya mempengaruhi kemampuan seseorang dalam mengambil

    keputusan dalam hal membeli suatu produk. Pada umumnya konsumen yang

    berada pada umur 17 sampai dengan umur 65 tahun merupakan konsumen yang

    masih memiliki daya beli untuk membeli suatu produk. Hal ini dikarenakan

    mereka umumnya masih bekerja, sehingga mereka masih mempunyai penghasilan

    untuk membeli suatu produk yang diinginkannya.

    Pengambilan responden didasarkan kepada kelompok umum ini dimana

    mereka yang telah memiliki sumber penghasilan sendiri sehingga mereka

    memiliki kemampuan untuk membeli sendiri produk, dimana dalam hal ini ini

    adalah produk mie instan. Keadaan umur konsumen yang menjadi responden di

    Pasar atas Cimahi adalah konsumen yang berusia 25-55 tahun, berdasarkan

    pertimbangan bahwa konsumen pada usia tersebut telah mampu untuk mengambil

    keputusan sendiri. Keadaan umur Konsumen responden dapat dilihat pada Tabel 5

    berikut ini:

    Tabel 5. Keadaan Umur Konsumen Responden

    Kisaran umur Jumlah orang Persentase ( % )

    25-29 2 3,3

    30-34 12 20

    35-39 18 30

    40-44 18 30

    45-49 4 6,7

    50-55 6 10

    50

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    9/38

    Jumlah 60 100

    Dilihat dari kondisi umur, sebagian besar responden adalah konsumen

    yang masih tergolong ke dalam usia produktif atau masih bekerja. Hal ini

    menandakan bahwa mereka masih memiliki kemampuan untuk membeli suatu

    barang atas dasar kemampuan mereka sendiri.

    4.1.4 Tingkat Pendidikan

    Tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap daya tangkap atau respon

    konsumen terhadap produk atau barang yang ditawarkan kepada mereka. Semakin

    tinggi tingkat pendidikan konsumen, maka biasanya konsumen tersebut akan

    semakin kritis terhadap suatu produk yang ditawarkan kepadanya. Kondisi ini

    terjadi pada manusia umumnya, karena pada umumnya orang yang berpendidikan

    relatif lebih mudah menerima sesuatu yang baru bagi mereka.

    Penelitian ini dilakukan di Pasar Atas Cimahi, sehingga rata-rata

    responden yang ditemui adalah berlatarbelakang pendidikan tinggi. Dalam

    pengambilan responden tidak dilakukan pemilihan berdasarkan tingkat

    pendidikan, artinya data tingkat pendidikan ini diperoleh berdasarkan temuan di

    lapangan pada saat mewawancarai responden.

    Tingkat pendidikan responden yang ditemui di Pasar Atas Cimahi lebih

    jelas dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini.

    Tabel 6. Tingkat Pendidikan konsumen mie instant produk indofood

    Tingkat Pendidikan Jumlah ( orang ) Persentase (%)

    SMP 1 1,6

    SMA 5 8,3

    D-3 12 20

    S-1 40 66,6

    51

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    10/38

    S-2 2 3,3

    Jumlah 60 100

    4.1.5 Mata Pencaharian

    Semua responden yang telah di wawancarai pada umumnya telah

    mempunyai mata pencaharian sendiri, sehingga mereka dapat memutuskan sendiri

    dalam proses pembelian suatu produk. Persentase pada Tabel 7 di bawah ini

    menunjukkan persentase jenis pekerjaan dari jumlah total responden.

    Tabel 7. Mata Pencaharian Responden

    Jenis Pekerjaan Jumlah ( orang ) Persentase (%)

    PNS 2 3

    Mahasiswa 2 3

    Wiraswasta 4 6

    Ibu rumah tangga 35 58,3

    Buruh 17 29,7

    Responden yang berhasil ditemui sebagian besar adalah ibu rumah tangga,

    dimana mereka umumnya datang ke pasar untuk berbelanja kebutuhan sehari-

    hari. Buruh merupakan responden yang banyak ditemui setelah ibu rumah tangga.

    Mereka ini biasanya membeli mie instan untuk konsumsi di rumah dan juga di

    kantor. Namun saat ini rata-rata kantor melarang karyawanya membawa makanan

    dari rumah sehingga mereka mengalihkan konsumsi mie instan tersebut sebagai

    makanan tambahan dan makanan cadangan untuk di rumah. Hal ini mereka

    lakukan karena mereka telah mendapat jatah makan di kantor mereka masing-

    masing.

    4.2 Pembahasan

    Langkah pertama dalam pembahasan respon konsumen ini adalah

    melakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi respon konsumen terhadap

    52

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    11/38

    mie instant produk indofood. Dalam pembahasan pertama ini analisis dilakukan

    untuk mengetahui tingkat kepercayaan konsumen terhadap suatu atribut produk.

    Kepercayaan ini adalah kekuatan kepercayaan bahwa suatu produk memiliki

    atribut tertentu.

    Langkah kedua dalam pembahasan respon konsumen ini adalah

    melakukan analisis terhadap frekuensi tingkat kepercayaan konsumen terhadap

    atribut suatu produk. Pada dasarnya sikap seorang konsumen terhadap suatu objek

    akan ditentukan oleh sikapnya terhadap berbagai atribut yang dimiliki oleh objek

    tersebut.

    Konsumen akan mengungkapkan kepercayaan terhadap berbagai atribut

    yang dimiliki suatu merek dan produk yang dievaluasinya. Langkah ini

    digambarkan oleh bi yang mengukur kepercayaan konsumen terhadap atribut

    yang dimiliki oleh produk mie instant. Kepercayaan tersebut sering disebut

    sebagai object-attribute linkages, yaitu kepercayaan konsumen tentang

    kemungkinan adanya hubungan antara sebuah objek dengan atributnya yang

    relevan.

    Evaluasi atribut adalah evaluasi baik atau buruknya suatu atribut, yaitu

    menggambarkan pentingnya suatu atribut bagi konsumen. Konsumen akan

    mengidentifikasi atribut-atribut dari produk yang kemudian akan dievaluasi.

    Konsumen akan menganggap atribut produk memiliki tingkat kepentingan yang

    berbeda. Konsumen kemudian akan mengevaluasi kepentingan atribut produk

    tersebut. Komponen ei mengukur evaluasi kepentingan atribut-atribut yang

    dimilki oleh objek tersebut. Dalam hal ini konsumen belum memperhatikan merek

    53

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    12/38

    dari produk mie instan ketika mengevaluasi tingkat kepentingan tersebut. Ei

    mengukur seberapa senang persepsi konsumen terhadap atribut dan suatu produk.

    4.2.1 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Respon Konsumen

    Terhadap Mie Instan Produk Indofood

    Analisis yang dilakukan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang

    Mempengaruhi Respon Konsumen Terhadap Mie Instan Produk Indofood ini

    dilakukan dengan cara menganalisis tingkat kepentingan suatu atribut produk

    menurut pandangan atau preferensi konsumen. Tingkat kepentingan ini adalah

    suatu kegiatan untuk mengevaluasi baik atau buruknya suatu atribut dalam suatu

    produk, yaitu menggambarkan pentingnya suatu atribut tersebut bagi konsumen.

    Konsumen akan mengidentifikasi atribut-atribut atau karakteristik yang

    dimiliki oleh objek yang akan dievaluasi. Konsumen dalam hal ini akan

    menganggap atribut produk yang berbeda akan memiliki tingkat kepentingan yang

    berbeda pula dan kemudian konsumen akan mengevaluasi kepentingan atribut

    tersebut.

    Dalam mengukur evaluasi kepentingan atribut-atribut yang dimiliki oleh

    objek tersebut, konsumen belum memperhatikan merek dari suatu produk ketika

    mengevaluasi kepentingan atribut tersebut. Untuk menganalisis faktor-faktor yang

    mempengaruhi respon komsumen dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

    menganalisis tingkat kepentingan dari atribut-atribut produk yang ada.

    1. Hasil Analisis Tingkat Kepentingan Faktor Rasa Mie Instan

    Analisis tingkat kepentingan ini adalah suatu tahapan dalam mengevaluasi

    54

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    13/38

    Uraian pada bagian ini adalah analisis dari pengaruh faktor rasa mie instan

    terhadap keputusan atau pertimbangan konsumen untuk membeli mie instan

    produk Indofood tersebut. Pada Lampiran 2 dapat dilihat hasil evaluasi tingkat

    kepentingan faktor rasa yang terdiri dari atribut Rasa mie, kekenyalan mie, aroma

    dan cita rasa mie instan.

    Pada Lampiran 2 terlihat bahwa pada atribut rasa mie instan, konsumen

    sebagian besar berpendapat bahwa atribut rasa ini adalah penting bagi mereka

    dalam menentukan pendapat atau respon mereka terhadap suatu produk mie

    instan. Konsumen yang memilih atribut rasa ini penting adalah sebanyak 73.3 %,

    sedangkan yang memilih atribut rasa ini sangat penting adalah sebesar 20 %.

    Kenyataan ini memperlihatkan bahwa konsumen masih mementingkan faktor rasa

    dalam memilih suatu produk mie instan.

    Atribut kedua yang menjadi kajian adalah atribut kekenyalan mie.

    Konsumen berpendapat bahwa kekenyalan mie ini ternyata mempengaruhi respon

    mereka terhadap suatu produk mie instan. Sebanyak 68,3 % konsumen

    menganggap bahwa kekenyalan mie ini penting dalam mempengaruhi respon

    mereka terhadap produk mie instan, dan sebanyak 18,3 % konsumen menganggap

    bahwa tingkat kekenyalan mie ini sangat penting dalam mempengaruhi respon

    mereka terhadap produk mie instan.

    Atribut ketiga yang menjadi kajian adalah atribut aroma mie. Konsumen

    berpendapat bahwa aroma mie ini ternyata mempengaruhi respon mereka

    terhadap suatu produk mie instan. Sebanyak 70 % konsumen menganggap bahwa

    aroma mie ini penting dalam mempengaruhi respon mereka terhadap produk mie

    55

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    14/38

    instan, dan sebanyak 18,3 % konsumen menganggap bahwa aroma mie ini sangat

    penting dalam mempengaruhi respon mereka terhadap produk mie instan.

    Konsumen umumnya menganggap bahwa aroma ini merupakan daya tarik sendiri

    bagi mereka dalam memlihi suatu produk mie instan. Bagi ibu-ibu rumah tangga,

    aroma mie ini dapat meningkatkan selera makan anak-anak dan keluarga.

    Atribut keempat yang menjadi kajian adalah atribut cita rasa. Atribut ini

    berbeda dengan atribut rasa mie, karena cita rasa ini mempengaruhi persepsi

    konsumen yang pernah mengkonsumsi mie instan. Biasanya dalam pikiran

    konsumen telah terbentuk cita rasa yang berbeda-beda untuk setiap produk mie

    instan. Konsumen berpendapat bahwa cita rasa mie ini ternyata mempengaruhi

    respon mereka terhadap suatu produk mie instan. Sebanyak 75 % konsumen

    menganggap bahwa cita rasa mie ini penting dalam mempengaruhi respon mereka

    terhadap produk mie instan, dan sebanyak 16,3 % konsumen menganggap bahwa

    aroma mie ini sangat penting dalam mempengaruhi respon mereka terhadap

    produk mie instan.

    Rata-rata tingkat kepentingan atribut rasa produk ini adalah berkisar antara

    0,15 0,33, dimana angka ini berada diantara angka 0 dan 1, sehingga dapat

    disimpulkan bahwa umumnya konsumen menganggap bahwa atribut rasa ini

    adalah penting dalam menentukan respon mereka terhadap suatu produk.

    2. Hasil Analisis Faktor Harga Mie Instan

    Uraian pada bagian ini adalah melakukan analisis dari pengaruh faktor

    harga mie instan terhadap keputusan atau pertimbangan konsumen untuk

    membeli mie instan produk Indofood tersebut. Pada Lampiran 2 dapat dilihat

    56

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    15/38

    hasil evaluasi tingkat kepentingan faktor harga yang terdiri dari atribut harga mie

    instan, volume atau ukuran dari mie instan, kandungan gizi dan tingkat kepuasan

    terhadap harga jual.

    Pada Lampiran 2 terlihat bahwa pada atribut harga mie instan, konsumen

    sebagian besar berpendapat bahwa atribut harga ini adalah penting bagi mereka

    dalam menentukan pendapat atau respon mereka terhadap suatu produk mie

    instan. Konsumen yang memilih atribut harga ini adalah penting sebanyak 81,6 %,

    sedangkan yang memilih atribut harga ini sangat penting adalah sebesar 10 %.

    Mie instan ini telah menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat, namun

    demikian konsumen tetap memilih atribut harga ini penting dalam mempengaruhi

    krespon mereka dalam memilih produk mie instan, akan tetapi masih dalam taraf

    normal saja.

    Atribut kedua yang menjadi kajian dalam evaluasi tingkat kepentingan

    harga ini adalah atribut volume atau ukuran mie. Konsumen berpendapat bahwa

    volume atau ukuran mie ini ternyata mempengaruhi respon mereka terhadap suatu

    produk mie instan. Sebanyak 78,3 % konsumen menganggap bahwa volume atau

    ukuran mie ini penting dalam mempengaruhi respon mereka terhadap produk mie

    instan, dan sebanyak 11,6 % konsumen menganggap bahwa tingkat volume atau

    ukuran ini sangat penting dalam mempengaruhi respon mereka terhadap produk

    mie instan. Volume mie ini ternyata cukup diperhatikan oleh konsumen karena

    mereka beranggapan bahwa mie ini harus cukup mengenyangkan bagi konsumen.

    Rasa kenyang ini relatif bagi setiap orang, sehingga konsumen biasanya

    menyesuaikan atribut volume ini dengan kebutuhannya masing-masing.

    57

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    16/38

    Atribut ketiga yang menjadi kajian adalah atribut kandungan gizi dalam

    mie. Konsumen berpendapat bahwa kandungan gizi mie ini ternyata

    mempengaruhi respon mereka terhadap suatu produk mie instan. Sebanyak

    78,3 % konsumen menganggap bahwa kandungan gizi mie ini penting dalam

    mempengaruhi respon mereka terhadap produk mie instan, dan sebanyak 6,6 %

    konsumen menganggap bahwa kandungan gizi mie ini sangat penting sekali

    dalam mempengaruhi respon mereka terhadap produk mie instan. Konsumen

    menganggap bahwa kandungan gizi ini merupakan hal yang penting bagi mereka.

    Konsumen beranggapan bahwa saat ini mie harus menjadi suatu produk yang

    menjadi solusi murah sekaligus juga solusi sehat. Konsumen mengharapkan

    dengan adanya suatu keamanan dari produk mie instan ini, sehingga mereka

    merasa aman dan sehat dalam menkonsumsi mie instan ini.

    Atribut keempat yang menjadi kajian adalah atribut kepuasan konsumen

    terhadap harga jual. Konsumen berpendapat bahwa kepuasan terhadap harga jual

    mie ini ternyata mempengaruhi respon mereka terhadap suatu produk mie instan.

    Sebanyak 83,3 % konsumen menganggap bahwa kepuasan terhadap harga jual

    mie ini penting dalam mempengaruhi respon mereka terhadap produk mie instan,

    dan sebanyak 15 % konsumen menganggap bahwa kepuasan terhadap harga jual

    mie ini sangat penting dalam mempengaruhi respon mereka terhadap produk mie

    instan. Konsumen menganggap bahwa kepuasan terhadap harga jual ini

    merupakan hal yang penting bagi mereka. Konsumen berpendapat bahwa mereka

    harga jual harus proporsional dan sebanding dengan kualitas produk yang mereka

    terima, oleh karena itu apabila konsumen telah merasa puas terhadap hal tersebut,

    58

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    17/38

    maka respon mereka di masa yang akan datang terhadap produk mie instan ini

    pun akan baik pula.

    Rata-rata tingkat kepentingan atribut harga produk ini adalah berkisar

    antara 0,08 - 0,15 , dimana angka ini berada diantara angka 0 dan 1, sehingga

    dapat disimpulkan bahwa umumnya konsumen menganggap bahwa atribut rasa

    ini adalah penting bagi mereka dalam menentukan respon terhadap suatu produk.

    3. Hasil Analisis Faktor Kegiatan Promosi Mie Instan

    Uraian pada bagian ini adalah analisis dari pengaruh faktor promosi mie

    instan terhadap keputusan atau pertimbangan konsumen untuk membeli mie

    instan produk Indofood tersebut. Pada Lampiran 3 dapat dilihat hasil evaluasi

    tingkat kepentingan faktor promosi yang terdiri dari atribut Penampilan kemasan,

    Merek, Iklan, frekuensi iklan, Undian, Diskon harga dan kegiatan promosi

    langsung suatu produk mie instan

    Atribut pertama yang menjadi kajian dalam evaluasi tingkat kepentingan

    atribut promosi produk ini adalah atribut penampilan kemasan. Konsumen

    berpendapat bahwa penampilan kemasan ini ternyata mempengaruhi respon

    mereka terhadap suatu produk mie instan. Sebanyak 66,6 % konsumen

    menganggap bahwa penampilan kemasan mie ini penting dalam mempengaruhi

    respon mereka terhadap produk mie instan, dan sebanyak 16,6 % konsumen

    menganggap bahwa tingkat penampilan kemasan mie ini kurang penting dalam

    mempengaruhi respon mereka terhadap produk mie instan. Hal ini menarik karena

    atribut kemasan saat ini sudah mulai tidak begitu dihiraukan oleh konsumen. Saat

    ini konsumen telah lebih mengerti mengenai kualitas suatu produk, dimana

    59

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    18/38

    kualitas tersebut tidak lagi dinilai dari suatu penampilan, namun dari kualitas dari

    produk tersebut.

    Atribut kedua yang menjadi kajian adalah atribut merek mie. Konsumen

    berpendapat bahwa merek mie ini ternyata mempengaruhi respon mereka

    terhadap suatu produk mie instan. Sebanyak 80 % konsumen menganggap bahwa

    merek mie ini penting dalam mempengaruhi respon mereka terhadap produk mie

    instan, dan sebanyak 10 % konsumen menganggap bahwa merek mie ini sangat

    penting dalam mempengaruhi respon mereka terhadap produk mie instan.

    Penelitian ini lebih fokus kepada mie instan produk indofood, adapun atribut

    merek ini tetap dimasukkan sebagai salah satu atribut yang mempengaruhi respon

    konsumen terhadap suatu produk mie instan adalah dikarenakan saat ini Indofood

    memiliki beberapa merek mie instan yang berbeda-beda. Berdasarkan kajian di

    lapangan, tiga merek indofood yang paling digemari oleh konsumen saat ini

    adalah indomie, supermie dan sarimi. Oleh karena itu atribut merek ini tetap

    dimasukkan dalam kajian respon konsumen ini.

    Atribut ketiga yang menjadi kajian adalah atribut iklan mie. Konsumen

    berpendapat bahwa iklan mie ini ternyata mempengaruhi respon mereka terhadap

    suatu produk mie instan. Sebanyak 68,3 % konsumen menganggap bahwa iklan

    mie ini penting dalam mempengaruhi respon mereka terhadap produk mie instan,

    dan sebanyak 13,3 % konsumen menganggap bahwa iklan mie ini sangat penting

    dalam mempengaruhi respon mereka terhadap produk mie instan. Konsumen

    umumnya menganggap bahwa iklan ini merupakan suatu informasi yang dapat

    memudahkan bagi mereka dalam memlih suatu produk mie instan.

    60

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    19/38

    Atribut keempat yang menjadi kajian adalah atribut frekuensi iklan.

    Konsumen berpendapat bahwa frekuensi iklan ini ternyata kurang mempengaruhi

    respon mereka terhadap suatu produk mie instan. Sebanyak 43,4 % konsumen

    menganggap bahwa frekuensi iklan ini kurang penting dalam mempengaruhi

    respon mereka terhadap produk mie instan, dan sebanyak 31,6 % konsumen

    menganggap bahwa frekuensi iklan mie ini penting dalam mempengaruhi respon

    mereka terhadap produk mie instan. Frekuensi iklan dianggap kurang penting

    karena pada umumnya mereka telah mengenal mie instan produk indofood ini

    dengan baik sehingga mereka menganggap frekuensi iklan bukanlah suatu hal

    yang penting dalam mempengaruhi respon konsumen terhadap produk mie instan.

    Atribut kelima yang menjadi kajian adalah atribut pengundian. Konsumen

    berpendapat bahwa pengundian mie ini ternyata kurang mempengaruhi respon

    mereka terhadap suatu produk mie instan. Sebanyak 83,3 % konsumen

    menganggap bahwa kegiatan pengundian mie ini kurang penting dalam

    mempengaruhi respon mereka terhadap produk mie instan, dan sebanyak 13,3 %

    konsumen menganggap bahwa pengundian mie ini tidak penting dalam

    mempengaruhi respon mereka terhadap produk mie instan. Konsumen umumnya

    menganggap bahwa kegiatan pengundian ini telah banyak dilakukan oleh produk-

    produk lainnya, sehingga saat ini telah terjadi kejenuhan di masyarakat. Ada juga

    anggapan bahwa suatu produk yang terlalu sering mengadakan undian berhadiah

    akan menyebabkan tingkat kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut akan

    berkurang, karena muncul anggapan bahwa produk tersebut kurang berkualitas

    61

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    20/38

    sehingga harus melakukan kegiatan pengundian berhadiah untuk menarik minat

    konsumen.

    Atribut keenam yang menjadi kajian adalah atribut diskon harga.

    Konsumen berpendapat bahwa diskon harga ini ternyata juga kurang

    mempengaruhi respon mereka terhadap suatu produk mie instan. Sebanyak 88,3

    % konsumen menganggap bahwa diskon harga ini kurang penting dalam

    mempengaruhi respon mereka terhadap produk mie instan, dan sebanyak 6,6 %

    konsumen menganggap bahwa diskon harga ini tidak penting dalam

    mempengaruhi respon mereka terhadap produk mie instan. Sama halnya dengan

    kegiatan pengundian, saat ini konsumen lebih memilih produk yang kualitasnya

    benar-benar dapat dipercaya, sehingga diskon harga tidak mempengaruhi mereka

    dalam memilij suatu produk mie instan. Hal lain yang berpengaruh terhadap hal

    ini adalah bahwa mie instan saat ini sudah dianggap sebagai kebutuhan pokok

    masyarakat, sehingga harga relatif tidak menjadi masalah bagi konsumen dalam

    membuat keputusan untuk membeli mie instan produk indofood ini.

    Atribut ketujuh yang menjadi kajian adalah atribut promosi langsung.

    Konsumen berpendapat bahwa promosi langsung ini ternyata kurang

    mempengaruhi respon mereka terhadap suatu produk mie instan. Sebanyak 86,6

    % konsumen menganggap bahwa promosi langsung ini kurang penting dalam

    mempengaruhi respon mereka terhadap produk mie instan, dan sebanyak 11,6 %

    konsumen menganggap bahwa promosi langsung ini penting dalam

    mempengaruhi respon mereka terhadap produk mie instan. Konsumen umumnya

    62

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    21/38

    menganggap bahwa promosi langsung ini sudah tidak dibutuhkan karena mereka

    umumnya telah mengetahui tentang mie instan produk indofood.

    Rata-rata tingkat kepentingan atribut promosi produk ini adalah berkisar

    antara -1,25 sampai dengan 1, dimana angka ini berada diantara angka -2 dan 1,

    sehingga dapat disimpulkan bahwa umumnya konsumen menganggap bahwa

    atribut promosi ini adalah kurang penting dalam menentukan respon mereka

    terhadap suatu produk.

    4. Hasil Analisis Faktor Keberadaan Mie Instan

    Uraian pada bagian ini adalah analisis dari pengaruh faktor ketersediaan

    mie instan terhadap keputusan atau pertimbangan konsumen untuk membeli mie

    instan produk Indofood. Pada Lampiran 3 dapat dilihat hasil evaluasi tingkat

    kepentingan faktor ketersediaan produk yang terdiri dari atribut produk di pasar

    tradisional, ketersediaan produk di supermarket dan ketersediaan produk di

    warung.

    Atribut pertama yang menjadi kajian dalam evaluasi tingkat kepentingan

    atribut ketersediaan produk ini adalah atribut ketersediaan di pasar tradisional.

    Konsumen berpendapat bahwa ketersediaan produk di pasar tradisional ini

    ternyata mempengaruhi respon mereka terhadap suatu produk mie instan.

    Sebanyak 53,3 % konsumen menganggap bahwa keberadaan produk mie di pasar

    tradisional ini penting dalam mempengaruhi respon mereka terhadap produk mie

    instan, dan sebanyak 31,6 % konsumen menganggap bahwa tingkat ketersediaan

    mie di pasar tradisional ini sangat penting dalam mempengaruhi respon mereka

    terhadap produk mie instan. Hal ini terjadi karena rata-rata konsumen berdomosili

    63

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    22/38

    di sekitar Cimahi sehingga mereka merasa kedekatan produk mie dengan rumah

    tinggal mereka adalah penting

    Atribut kedua yang menjadi kajian adalah atribut ketersediaan produk mie

    di supermarket. Konsumen berpendapat bahwa keberadaan produk mie di

    supermarket ini ternyata mempengaruhi respon mereka terhadap suatu produk mie

    instan. Sebanyak 56,6 % konsumen menganggap bahwa ketersediaan produk mie

    di supermarket ini penting dalam mempengaruhi respon mereka terhadap produk

    mie instan, dan sebanyak 25 % konsumen menganggap bahwa tingkat

    ketersediaan produk mie di supermarket ini sangat penting dalam mempengaruhi

    respon mereka terhadap produk mie instan.

    Atribut ketiga yang menjadi kajian adalah atribut ketersediaan produk mie

    di warung. Konsumen berpendapat bahwa keberadaan produk mie di warung ini

    ternyata mempengaruhi respon mereka terhadap suatu produk mie instan.

    Sebanyak 61,6 % konsumen menganggap bahwa ketersediaan produk mie di

    warung ini penting dalam mempengaruhi respon mereka terhadap produk mie

    instan, dan sebanyak 28,3 % konsumen menganggap bahwa ketersediaan produk

    mie di warung ini sangat penting dalam mempengaruhi respon mereka terhadap

    produk mie instan.

    Rata-rata tingkat kepentingan atribut rasa produk ini adalah berkisar antara

    0,48 0,61, dimana angka ini berada diantara angka 0 dan 1, sehingga dapat

    disimpulkan bahwa umumnya konsumen menganggap bahwa atribut rasa ini

    adalah penting dalam menentukan respon mereka terhadap suatu produk.

    5. Hasil Analisis Faktor Proses Psikologis

    64

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    23/38

    Uraian pada bagian ini adalah analisis dari pengaruh faktor psikologis

    terhadap keputusan atau pertimbangan konsumen untuk membeli mie instan

    produk Indofood tersebut. Pada Lampiran 3 dapat dilihat hasil evaluasi tingkat

    kepentingan faktor psikologis yang terdiri dari atribut status sosial dan dorongan

    iklan

    Atribut pertama yang menjadi kajian dalam evaluasi tingkat kepentingan

    atribut psikologis ini adalah status sosial. Konsumen berpendapat bahwa status

    sosial ini ternyata kurang mempengaruhi respon mereka terhadap suatu produk

    mie instan. Sebanyak 46,6 % konsumen menganggap bahwa status sosial ini

    kurang penting dalam mempengaruhi respon mereka terhadap produk mie instan,

    dan sebanyak 43,3 % konsumen menganggap bahwa status sosial ini penting

    dalam mempengaruhi respon mereka terhadap produk mie instan. Konsumen

    beranggapan bahwa status sosial ini tidak relevan dalam mempengaruhi respon

    seseorang terhadap produk mie instan. Saat ini mie instan telah menyentuh

    seluruh golongan masyarakat, sehingga siapapun dapat mengkonsumsi mie instan

    tanpa harus memandang status sosial dari orang atau konsumen tersebut.

    Atribut kedua yang menjadi kajian adalah atribut dorongan iklan.

    Konsumen berpendapat bahwa dorongan iklan ini ternyata mempengaruhi respon

    mereka terhadap suatu produk mie instan. Sebanyak 56,6 % konsumen

    menganggap bahwa dorongan iklan ini kurang penting dalam mempengaruhi

    respon mereka terhadap produk mie instan, dan sebanyak 30 % konsumen

    menganggap bahwa tingkat dorongan iklan mie ini penting dalam mempengaruhi

    respon mereka terhadap produk mie instan.

    65

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    24/38

    Rata-rata tingkat kepentingan atribut psikologis ini adalah berkisar antara

    -0,33 sampai 0,48 dimana angka ini berada diantara angka 0 dan -1, sehingga

    dapat disimpulkan bahwa umumnya konsumen menganggap bahwa atribut

    psikologis ini adalah kurang penting dalam menentukan respon mereka terhadap

    suatu produk. Alasan lain yang mendukung hal ini adalah dikarenakan produk mie

    instan adalah produk yang sudah sangat familier dikonsumsi di kalangan

    masyarakat.

    6. Hasil Analisis Faktor Pengaruh Lingkungan

    Uraian pada bagian ini adalah analisis dari pengaruh faktor lingkungan

    terhadap keputusan atau pertimbangan konsumen untuk membeli mie instan

    produk Indofood tersebut. Pada Lampiran 4 dapat dilihat hasil evaluasi tingkat

    kepentingan faktor pengaruh lingkungan yang terdiri dari atribut gaya hidup dan

    dorongan keluarga.

    Atribut pertama yang menjadi kajian dalam evaluasi tingkat kepentingan

    atribut pengaruh lingkungan ini adalah gaya hidup. Konsumen berpendapat bahwa

    gaya hidup ini ternyata mempengaruhi respon mereka terhadap suatu produk mie

    instan. Sebanyak 58,3 % konsumen menganggap bahwa gaya hidup ini penting

    dalam mempengaruhi respon mereka terhadap produk mie instan, dan sebanyak

    28,3 % konsumen menganggap bahwa gaya hidup ini sangat penting dalam

    mempengaruhi respon mereka terhadap produk mie instan. Konsumen

    beranggapan bahwa gaya hidup ini mempengaruhi respon seseorang terhadap

    produk mie instan. Gaya hidup menurut persepsi konsumen disini adalah cara

    hidup konsumen. Sebagai contoh apabila si konsumen tersebut adalah seorang

    66

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    25/38

    yang memiliki mobilitas tinggi, sehingga dia tidak sempat untuk memasak, maka

    dalam memenuhi kebutuhan makannya si konsumen tadi akan menkonsumsi mie

    instan karena faktor kepraktisannya. Gaya hidup ini tentunya berbeda-beda untuk

    setiap responden sehingga hasilnya pun akan berbeda-beda pula.

    Atribut kedua yang menjadi kajian adalah atribut dorongan keluarga.

    Konsumen berpendapat bahwa dorongan keluarga ini ternyata mempengaruhi

    respon mereka terhadap suatu produk mie instan. Sebanyak 63,3% konsumen

    menganggap bahwa dorongan keluarga ini penting dalam mempengaruhi respon

    mereka terhadap produk mie instan, dan sebanyak 20 % konsumen menganggap

    bahwa tingkat dorongan keluarga ini penting dalam mempengaruhi respon mereka

    terhadap produk mie instan. Dorongan keluarga ini dianggap penting karena rata-

    rata konsumen yang membeli mie instan didasarkan kepada kebutuhan konsumsi

    dari keluarganya.

    Rata-rata tingkat kepentingan atribut psikologis ini adalah berkisar antara

    -0,3 sampai 0,15 dimana angka ini berada diantara angka 1 dan -1, sehingga dapat

    disimpulkan bahwa umumnya konsumen masih menganggap atribut pengaruh

    lingkungan ini adalah penting dalam menentukan respon mereka terhadap suatu

    produk.

    4.2.2 Analisis Respon Konsumen Terhadap Mie Instan Indofood

    Analisis yang dilakukan untuk mengetahui Respon Konsumen Terhadap

    Mie Instan Produk Indofood ini dilakukan dengan cara menganalisis tingkat

    kepercayaan suatu atribut produk menurut pandangan atau preferensi konsumen.

    Kepercayaan ini adalah suatu kekuatan kepercayaan bahwa suatu produk memiliki

    67

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    26/38

    atribut tertentu. Konsumen akan mengungkapkan kepercayaan terhadap berbagai

    atribut yang dimiliki suatu merek dan produk yang dievaluasinya. Langkah ini

    merupakan suatu kegiatan dalam mengukur kepercayaan konsumen terhadap

    atribut produk yang dimiliki oleh suatu merek tertentu dimana dalam penelitian

    ini adalah mie instan produk indofood.

    Konsumen harus memperhatikan merek dari suatu produk ketika

    mengevaluasi atribut yang dimiliki oleh masing-masing merek dari produk yang

    diamati. Kepercayaan tersebut menggambarkan kemungkinan adanya hubungan

    antara sebuah objek dengan atributnya yang relevan. Kekuatan kepercayaan ini

    biasanya digambarkan oleh angka bipolar yang menunjukkan tingkat

    selera/preferensi konsumen terhadap suatu atribut dari produk mie instan

    indofood.

    Berdasarkan hal tersebut maka atribut-atribut yang telah diukur tingkat

    kepentingannya pada analisis sebelumnya, kembali diukur tingkat kepercayaannya

    pada analisis respon konsumen, hanya dalam analisis ini konsumen telah

    mengetahui merek dari produk mie instan indofood tersebut. Konsumen dalam hal

    ini lebih fokus dan konsentrasi terhadap atribut suatu produk dan mulai

    menggambarkan respon mereka terhadap produk mie instan sesuai dengan atribut

    yang ditanyakan kepada mereka.

    1. Hasil Analisis Tingkat Kepercayaan Faktor Rasa Mie Instan

    Analisis yang dilakukan dalam bagian ini adalah analisis kekuatan

    kepercayaan dari atribut rasa mie instan. Setiap konsumen diminta untuk

    68

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    27/38

    menyatakan responnya terhadap pernyataan yang dinyatakan ke dalam 5 angka

    skala. Model ini menggambarkan respon konsumen terhadap produk mie instan

    produk indofood. Uraian analisis respon konsumen ini dapat dilihat pada

    Lampiran 4 dapat dilihat hasil evaluasi tingkat kepentingan faktor rasa yang

    terdiri dari atribut Rasa mie, kekenyalan mie, aroma dan cita rasa mie instan.

    Atribut pertama yang dianalisis dalam evaluasi tingkat kepercayaan atribut

    rasa produk ini adalah rasa mie instan, konsumen sebagian besar berpendapat

    bahwa mie instan produk indofood ini memiliki rasa yang enak. Konsumen yang

    merespon rasa mie instan produk indofood ini enak adalah sebanyak 81,6 %,

    sedangkan konsumen yang merespon rasa mie instan produk indofood ini sangat

    enak adalah sebesar 10 %. Kenyataan ini memperlihatkan bahwa konsumen

    merasa puas terhadap rasa mie instan produk indofood ini dan mereka

    memberikan respon yang cukup baik terhadap atribut rasa ini.

    Atribut kedua yang menjadi kajian adalah atribut kekenyalan mie.

    Konsumen berpendapat bahwa mie instan produk indofood ini memiliki

    kekenyalan mie yang cukup kenyal. Konsumen yang merespon mie instan produk

    indofood ini kenyal adalah sebanyak 71,6 %, sedangkan konsumen yang

    merespon rasa mie instan produk indofood ini tingkat kekenyalannya biasa-biasa

    saja adalah sebesar 23,3 %. Kenyataan ini memperlihatkan bahwa konsumen

    merasa puas terhadap kekenyalan mie instan produk indofood ini dan mereka

    memberikan respon yang cukup baik terhadap atribut kekenyalan mie ini.

    Konsumen menganggap bahwa kenikmatan dalam menyantap mie adalah tingkat

    69

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    28/38

    kekenyalan mie tersebut. Mie yang kenyal lebih disukai karena mie jenis ini lebih

    mengenyangkan apabila dibandingkan dengan mie yang tidak kenyal.

    Atribut ketiga yang menjadi kajian tingkat kepercayaan konsumen ini

    adalah atribut aroma mie. Konsumen berpendapat bahwa mie instan produk

    indofood ini memiliki aroma mie yang cukup sedap. Konsumen yang merespon

    mie instan produk indofood ini sedap adalah sebanyak 83,3 %, sedangkan

    konsumen yang merespon aroma mie instan produk indofood ini sangat sedap

    adalah sebesar 10 %. Kenyataan ini memperlihatkan bahwa konsumen merasa

    puas terhadap aroma mie instan produk indofood ini dan mereka memberikan

    respon yang cukup baik terhadap atribut aroma mie ini. Konsumen menganggap

    bahwa aroma mie instan produk indofood ini dapat membangkitkan selera,

    terutama terhadap anak-anak. Mereka umumnya menyukai aroma mie instan

    tersebut dan hal ini merupakan stimulus bagi mereka untuk makan

    Atribut keempat yang menjadi kajian tingkat kepercayaan konsumen ini

    adalah atribut cita rasa mie. Konsumen berpendapat bahwa mie instan produk

    indofood ini memiliki cita rasa mie yang cukup enak. Konsumen yang merespon

    mie instan produk indofood ini memiliki cita rasa yang lumayan enak adalah

    sebanyak 75 %, sedangkan konsumen yang merespon cita rasa mie instan produk

    indofood ini sangat sedap adalah sebesar 16,6 %. Kenyataan ini memperlihatkan

    bahwa konsumen merasa puas terhadap cita rasa mie instan produk indofood ini

    dan mereka memberikan respon yang cukup baik terhadap atribut cita rasa mie

    ini. Alasan mengapa konsumen menganggap bahwa cita rasa mie ini adalah

    lumayan enak adalah karena konsumen telah memilih beberapa cita rasa yang

    70

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    29/38

    biasanya mereka konsumsi, seperti rasa kaldu ayam, ayam bawang dan kari ayam,

    sedangkan untuk cita rasa yang lainnya mereka kurang mengenalnya, sehingga

    ketika diajukan pertanyaan mengenai tingkat kepercayaan terhadap cita rasa mie,

    konsumen menganggap rasa yang lain adalah lumayan, sedangkan untuk rasa

    yang biasa mereka konsumsi adalah enak.

    2. Hasil Analisis Tingkat Kepercayaan Faktor Harga Mie Instan

    Uraian pada bagian ini adalah melakukan analisis terhadap tingkat

    kepercayaan konsumen terhadap harga mie instan produk indofood. Pada

    Lampiran 5 dapat dilihat hasil evaluasi tingkat kepercayaan faktor harga ini

    terdiri dari atribut harga mie instan, volume atau ukuran dari mie instan,

    kandungan gizi dan tingkat kepuasan terhadap harga jual.

    Atribut pertama yang dianalisis dalam evaluasi tingkat kepercayaan atribut

    harga produk ini adalah harga mie instan, konsumen sebagian besar berpendapat

    bahwa mie instan produk indofood ini memiliki harga yang biasa-biasa saja.

    Konsumen yang merespon harga mie instan produk indofood ini biasa-biasa saja

    adalah sebanyak 86,6 %, sedangkan konsumen yang merespon harga mie instan

    produk indofood ini mahal adalah sebesar 6,6 %. Kenyataan ini memperlihatkan

    bahwa konsumen merasa tidak keberatan dengan harga yang berlaku sekarang,

    dan dengan harga yang berlaku tersebut respon mereka terhadap mie instan

    produk indofood ini baik.

    Atribut kedua yang menjadi kajian adalah atribut volume/ukuran mie.

    Konsumen berpendapat bahwa mie instan produk indofood ini memiliki

    volume/ukuran mie yang cukup pas. Konsumen yang merespon mie instan produk

    71

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    30/38

    indofood ini volume/ukurannya pas adalah sebanyak 81,6 %, sedangkan

    konsumen yang merespon volume/ukuran mie instan produk indofood ini kurang

    pas adalah sebesar 15 %. Kenyataan ini memperlihatkan bahwa konsumen

    merasa pas terhadap volume/ukuran mie instan produk indofood ini dan mereka

    memberikan respon yang cukup baik terhadap atribut volume/ukuran mie ini.

    Konsumen merasa pas terhadap volume mie instan produk indofood yang ada saat

    ini dikarenakan mereka menganggap mie instan adalah makanan sampingan,

    sehingga konsumen menilai tidak perlu makan mie terlalu banyak, karena mie ini

    hanya sebagai pelengkap saja, bukan sebagai makanan utama.

    Atribut ketiga yang menjadi kajian tingkat kepercayaan konsumen ini

    adalah atribut kandungan gizi mie. Konsumen berpendapat bahwa mie instan

    produk indofood ini memiliki kandungan gizi yang lengkap. Konsumen yang

    merespon mie instan produk indofood ini memiliki kandungan gizi yang lengkap

    adalah sebanyak 56,6 %, sedangkan konsumen yang merespon mie instan produk

    indofood ini memiliki kandungan gizi yang kurang lengkap adalah sebesar

    38,3 %. kondisi ini memperlihatkan bahwa konsumen yang merasa bahwa

    kandungan gizi mie instan sudah lengkap dan konsumen yang merasa bahwa hal

    tersebut masih kurang lengkap masih relatif seimbang. Konsumen masih

    beranggapan mie instan saat ini belum mampu memenuhi kriteria gizi yang

    lengkap untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Masih ada pandangan bahwa mie

    instan hanyalah makanan pelengkap, dimana kekurangan gizi di dalamnya

    dilengkapi oleh makanan lainnya. Namun bagi sebagian konsumen mie instan

    produk indofood ini dinilai telah cukup memenuhi syarat kecukupan gizi sehingga

    72

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    31/38

    mereka berpendapat bahwa kandungan gizi yang terdapat di dalam mie instan

    produk indofood ini sudah lengkap.

    Atribut keempat yang menjadi kajian adalah atribut tingkat kepuasan

    terhadap harga jual mie. Konsumen berpendapat bahwa mie instan produk

    indofood ini telah memberikan kepuasan dalanm hal harga jual. Konsumen

    menilai bahwa harga jual yang berlaku saat ini sesuai dengan kriteria produk mie

    yang dijual. Konsumen yang merespon mie instan produk indofood ini

    memberikan tingkat kepuasan terhadap harga jual yang memuaskan adalah

    sebesar 88,3 %, sedangkan konsumen yang memberikan tingkat kepuasan

    terhadap harga jual yang kurang memuaskan terhadap mie instan produk indofood

    ini adalah sebesar 10 %. Kenyataan ini memperlihatkan bahwa konsumen merasa

    puas terhadap harga jual mie instan produk indofood ini dan mereka memberikan

    respon yang cukup baik terhadap atribut harga jual mie ini.

    3. Hasil Analisis Tingkat Kepercayaan Faktor Promosi Mie Instan

    Uraian pada bagian ini adalah melakukan analisis terhadap tingkat

    kepercayaan konsumen terhadap atribut promosi mie instan produk indofood.

    Pada Lampiran 6 dapat dilihat hasil evaluasi tingkat kepercayaan faktor promosi

    ini terdiri dari atribut Penampilan kemasan, Merek, Iklan, frekuensi iklan, Undian,

    Diskon harga dan kegiatan promosi langsung suatu produk mie instan

    Atribut pertama yang menjadi kajian dalam evaluasi tingkat kepercayaan

    atribut promosi produk ini adalah atribut penampilan kemasan. Konsumen

    berpendapat bahwa penampilan kemasan mie instan produk indofood ini adalah

    menarik. Konsumen yang merespon mie instan produk indofood ini memiliki

    73

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    32/38

    penampilan kemasan yang menarik adalah sebanyak 88,3 %, sedangkan

    konsumen yang merespon mie instan produk indofood ini memiliki penampilan

    kemasan yang kurang menarik adalah sebesar 8,3 %. Konsumen beranggapan

    bahwa penampilan kemasan mie instan yang ada saat ini belum mengalami

    perubahan-perubahan yang signifikan. Hal ini juga membuat konsumen

    berpendapat bahwa penampilan kemasan mie instan produk indofood ini menjadi

    kurang menarik, padahal kemasan tidak berubah. Kenyataan ini disebabkan oleh

    timbulnya rasa jenuh dari konsumen terhadap penampilan kemasan yang ada saat

    ini.

    Atribut kedua yang menjadi kajian adalah atribut merek mie. Konsumen

    menyatakan bahwa mereka telah mengenal merek mie instan produk indofood ini.

    Sebanyak 50 % konsumen mengaku mengenal merek indofood ini dengan baik,

    dan sebanyak 35 % konsumen mengaku sangat mengenal merek indofood ini

    dengan baik.

    Atribut ketiga yang menjadi kajian dalam evaluasi tingkat kepercayaan

    atribut promosi produk ini adalah atribut iklan. Konsumen berpendapat bahwa

    iklan mie instan produk indofood ini sering muncul dalam berbagai media masa.

    Konsumen yang merespon mie instan produk indofood ini memiliki intensitas

    iklan yang sering dan menarik adalah sebanyak 68,3 %, sedangkan konsumen

    yang merespon mie instan produk indofood ini memiliki intensitas iklan yang

    sangat sering dan menarik adalah sebesar 13,3 %. Konsumen beranggapan bahwa

    mereka umumnya telah sangat mengenal produk mie instan indofood ini sehingga

    perhatian mereka terhadap iklan yang ada saat ini tidak terlalu besar.

    74

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    33/38

    Atribut keempat yang menjadi kajian dalam evaluasi tingkat kepercayaan

    atribut promosi produk ini adalah atribut Undian. Konsumen berpendapat bahwa

    kegiatan undian berhadiah yang diadakan oleh Indofood saat ini adalah jarang.

    Konsumen yang merespon bahwa indofood saat ini jarang mengadakan kegiatan

    undian berhadiah adalah sebanyak 83,3 %, sedangkan konsumen yang merespon

    bahwa indofood saat ini sangat jarang mengadakan kegiatan undian berhadiah

    adalah sebanyak 13,3 %.

    Atribut kelima yang menjadi kajian adalah atribut diskon harga.

    Konsumen berpendapat bahwa kegiatan diskon harga yang diadakan oleh

    Indofood saat ini adalah jarang. Konsumen yang merespon bahwa indofood saat

    ini jarang mengadakan kegiatan diskon harga adalah sebanyak 83,3 %, sedangkan

    konsumen yang merespon bahwa indofood saat ini sangat jarang mengadakan

    kegiatan diskon harga adalah sebanyak 13,3 %.

    Atribut keenam yang menjadi kajian adalah atribut promosi langsung.

    Konsumen berpendapat bahwa kegiatan promosi langsung yang diadakan oleh

    Indofood saat ini adalah jarang. Konsumen yang merespon bahwa indofood saat

    ini jarang mengadakan kegiatan promosi langsung adalah sebanyak 86,6 %,

    sedangkan konsumen yang merespon bahwa indofood saat ini sering mengadakan

    kegiatan promosi langsung adalah sebanyak 11,6 %. Kegiatan promosi langsung

    jarang dilakukan karena saat ini konsumen telah mengenal dengan baik mie instan

    produk indofood ini.

    4. Hasil Analisis Tingkat Kepercayaan Faktor Ketersediaan Mie Instan

    75

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    34/38

    Uraian pada bagian ini adalah melakukan analisis terhadap tingkat

    kepercayaan konsumen terhadap atribut ketersediaan mie instan produk indofood

    di pasaran. Pada Lampiran 6 dapat dilihat hasil evaluasi tingkat kepercayaan

    faktor ketersedian mie instan ini terdiri dari atribut ketersediaan mie instan produk

    Indofood di pasar tradisional, ketersediaan mie instan produk Indofood di

    supermarket dan ketersediaan mie instan produk Indofood di warung

    Atribut pertama yang menjadi kajian dalam evaluasi tingkat kepercayaan

    atribut ketersediaan produk mie instan ini adalah atribut ketersediaan mie instan

    produk Indofood di pasar tradisional. Konsumen berpendapat bahwa ketersediaan

    mie instan produk Indofood di pasar tradisional adalah penting karena jarak pasar

    tradisional yang dekat. Konsumen yang merespon bahwa ketersediaan mie instan

    produk Indofood di pasar tradisional penting adalah sebesar 53,3 %, sedangkan

    konsumen yang merespon ketersediaan mie instan produk Indofood di pasar

    tradisional adalah sangat penting sebesar 31,6 %. Konsumen beranggapan bahwa

    ketersediaan mie instan produk Indofood di pasar tradisional ini adalah penting

    karena konsumen responden ini umumnya bertempat tinggal dekat dengan Pasar

    Atas Cimahi, sedangkan bagi responden yang setiap hari berbelanja di Pasar Atas

    Cinahi ini beranggapan bahwa ketersediaan mie instan produk Indofood di pasar

    tradisional sangat penting karena memudahkan mereka apabila akan membeli

    produk mie instan tersebut, sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan biaya

    ekstra untuk membeli mie instan di tempat yang lain.

    Atribut kedua yang menjadi kajian adalah atribut keberadaan mie instan

    produk Indofood di supermarket. Konsumen yang merespon bahwa keberadaan

    76

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    35/38

    mie instan produk Indofood di supermarket penting adalah sebesar 56,6 %,

    sedangkan konsumen yang merespon keberadaan mie instan produk Indofood di

    supermarket adalah sangat penting sebesar 25 %, sedangkan konsumen yang

    merespon keberadaan mie instan produk Indofood di supermarket adalah sangat

    penting sekali sebesar 18,33 % Konsumen beranggapan bahwa keberadaan mie

    instan produk Indofood di supermarket ini adalah penting karena konsumen

    responden ini umumnya bertempat tinggal dekat dengan Pasar Atas Cimahi, dan

    konsumen menganggap bahwa supermarket saat ini telah berubah menjadi tempat

    belanja yang menyenangkan bagi konsumen, sehingga mereka menganggap

    penting keberadaan mie instan di supermarket.

    Atribut ketiga yang menjadi kajian adalah atribut keberadaan mie instan

    produk Indofood di warung. Konsumen yang merespon bahwa keberadaan mie

    instan produk Indofood di warung penting agar mie instan mudah didapat adalah

    sebesar 53,3 %. Konsumen menganggap bahwa keberadaan mie instan di warung

    adalah suatu hal yang biasa, karena saat ini di sekitar rumah mereka telah banyak

    berdiri supermarket ataupun toko-toko kecil lainnya. Sedangkan konsumen yang

    merespon keberadaan mie instan produk Indofood di warung agar mudah didapat

    sebesar 28,3 %, Konsumen beranggapan bahwa keberadaan mie instan produk

    Indofood di warung ini adalah agar mie instan produk indofood mudah didapat

    dikala mereka membutuhkan produk tersebut dalam jumlah kecil. Apabila mereka

    membutuhkan mie dalam jumlah yang banyak, konsumen biasanya lebih memilih

    supermarket ataupun pasar untuk membeli mie instan tersebut.

    5. Hasil Analisis Tingkat Kepercayaan Faktor Proses Psikologis

    77

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    36/38

    Uraian pada bagian ini adalah analisis tingkat kepercayaan dari faktor

    psikologis terhadap respon konsumen. Pada Lampiran 7 dapat dilihat hasil

    evaluasi tingkat kepercayaan faktor psikologis yang terdiri dari atribut status

    sosial dan dorongan iklan.

    Atribut pertama yang menjadi kajian dalam evaluasi tingkat kepercayaan

    atribut psikologis ini adalah atribut status sosial. Konsumen berpendapat bahwa

    status sosial adalah kurang penting karena saat ini konsumen yang mengkonsumsi

    mie instan produk indofood berasal dari berbagai kalangan. Produk mie instan ini

    merupakan salah satu kebutuhan pokok yang dikonsumsi setiap orang. Konsumen

    yang merespon bahwa status sosial ini kurang penting adalah sebesar 63,3 %,

    sedangkan konsumen yang merespon atribut status sosial penting adalah sebesar

    28,3 %.

    Atribut kedua yang menjadi kajian adalah atribut dorongan iklan.

    Konsumen yang merespon bahwa atribut dorongan iklan kurang berpengaruh

    adalah sebesar 63,3 %, sedangkan konsumen yang merespon atribut dorongan

    iklan berpengaruh adalah sebesar 20 %. Konsumen beranggapan bahwa atribut

    dorongan iklan kurang berpengaruh adalah karena konsumen responden menilai

    bahwa mie instan produk indofood ini sebelumnya telah dikenal oleh konsumen,

    sehingga saat ini konsumen membeli mie instan bukan lagi ditentukan oleh

    dorongan iklan.

    6. Hasil Analisis Faktor Pengaruh Lingkungan

    Uraian pada bagian ini adalah analisis tingkat kepercayaan dari faktor

    pengaruh lingkungan terhadap respon konsumen. Pada Lampiran 7 dapat dilihat

    78

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    37/38

    hasil evaluasi tingkat kepercayaan faktor pengaruh lingkungan yang terdiri dari

    atribut gaya hidup dan dorongan keluarga.

    Atribut pertama yang menjadi kajian dalam evaluasi tingkat kepercayaan

    atribut pengaruh lingkungan ini adalah atribut gaya hidup. Konsumen berpendapat

    bahwa gaya hidup berpengaruh dalam menentukan respon konsumen terhadap

    mie instan produk indofood. Konsumen yang merespon bahwa gaya hidup ini

    berpengaruh pada respon mereka terhadap mie instan produk Indofood adalah

    sebesar 83,3 %, sedangkan konsumen yang merespon atribut gaya hidup tidak

    berpengaruh adalah sebesar 16,6 %. Gaya hidup ternyata mempengaruhi respon

    konsumen terhadap mie instan, karena konsumen menyesuaikan cara atau pola

    makannya dengan gaya hidupnya. Seorang mahasiswa yang ketersediaan dananya

    terbatas dan seorang pekerja yang membutuhkan kepraktisan dalam makan

    ternyata membutuhkan mie instan untuk menunjang pola makan mereka. Hal ini

    bukanlah sesuatu yang baku karena apabila mereka mempunyai waktu lebih,

    maka mereka memilih untuk memasak atau membeli makanan yang lengkap

    porsinya. Oleh karena itu atribut gaya hidup ini mempengaruhi respon konsumen

    terhadap mie instan produk Indofood.

    Atribut kedua yang menjadi kajian adalah atribut dorongan keluarga.

    Konsumen yang merespon bahwa atribut dorongan keluarga berpengaruh adalah

    sebesar 81,6 %, sedangkan konsumen yang merespon atribut dorongan keluarga

    tidak berpengaruh adalah sebesar 13,3 %. Konsumen beranggapan bahwa atribut

    dorongan keluarga berpengaruh terhadap respon mereka akan mie instan produk

    Indofood adalah karena konsumen responden menilai bahwa mie instan produk

    79

  • 8/14/2019 BAB IV(skripsi ekonomi )

    38/38

    indofood adalah salah satu jenis makanan yang disukai dan telah menjadi

    makanan penunjang bagi sebagian besar keluarga saat ini, sehingga mereka

    menganggap alasan mereka membeli mie instan ini salah satunya adalah

    dikarenakan dorongan keluarga.

    80