skripsi ekonomi
DESCRIPTION
Skripsi tentang kepuasan pelangganTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi pemasaran produk yang sangat dinamis, membuat para pelaku pasar
dan produsen berlomba untuk memenangkan kompetisi yang sangat ketat ini.
Setiap saat baik melalui media televisi, radio, koran, majalah taupun internet kita
melihat peluncuran produk baru yang seolah tidak pernah berhenti. Produk-
produk yang ditawarkan begitu beragam dan juga bervariasi. Begitu banyak hal
yang ditawarkan pada konsumen. Hal ini tentu membuat para konsumen menjadi
lebih leluasa dalam menentukan pilihannya. Sementara dampaknya bagi produsen,
hal ini menjadi tantangan yang membuat mereka harus bekerja lebih keras untuk
menciptakan pelanggan yang setia pada perusahaan. Para ahli pemasaran sepakat
bahwa mempertahankan konsumen yang loyal jauh lebih efisien daripada mencari
pelanggan baru merupakan hal penting yang harus selalu dilakukan oleh
produsen.
Philip Kotler (www.swa.co.id) menyatakan rata-rata perusahaan akan
kehilangan setengah pelanggannya dalam waktu kurang dari 5 tahun. Di lain
pihak, perusahaan-perusahaan dengan tingkat kesetiaan terhadap produk yang
memuaskan kebutuhannya yang tinggi akan kehilangan kurang dari 20%
pelanggannya dalam waktu 5 tahun. Dengan demikian merupakan tugas
1
perusahaan dan perjuangan para pemasar untuk menciptakan pelanggan-
pelanggan yang setia.
“Dulu orang menganggap tujuan pemasar ialah mencapai kepuasan maksimal
pelanggan, namun tujuan seperti itu sudah bergeser karena yang lebih penting
justru loyalitas” ujar Farid Subhan, konsultan senior di MarkPlus & Co.
Alasannya, dengan memiliki basis pelanggan yang loyal sama artinya dengan
memperoleh kepastian meraih pendapatan di masa depan. Karena pelanggan loyal
diharapkan tetap melakukan transaksi di waktu mendatang. (Sudarmadi, 2005,
www.swa.co.id)
Keterangan di atas semakin memperkuat pendapat bahwa menjaga loyalitas
konsumen melalui kepuasan pelanggan merupakan suatu hal yang strategis bagi
pemasar dan produsen. Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai masalah : “Analisis
Pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan CV. SKETS
MULTIKREASI”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang, maka
permasalahan yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah :
1. Mengapa kepuasan pelanggan berpengaruh?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan pelanggan?
2
3. Apakah kepuasan pelanggan sudah tercipta dan berjalan dengan baik
dalam pelaksanaan perusahaan?
4. Seberapa besar pengaruh loyalitas terhadap kepuasan pelanggan?
5. Bagaimana kepuasan pelanggan dapat mempengaruhi loyalitas
pelanggan pada CV. SKETS MULTIKREASI?
6. Seberapa jauh kepuasan mempengaruhi loyalitas?
7. Apakah loyalitas pelanggan sudah tercipta dan berjalan baik dalam
pelaksanaan perusahaan?
8. Apakah hannya kepuasan yang mempengaruhi loyalitas pelanggan?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas serta agar mempermudah masalah
yang akan dibahas, maka penulis membatasi permasalahan dalam penelitian ini
sebagai berikut :
1. Apakah kepuasan pelanggan sudah tercipta dan berjalan dengan baik
pada perusahaan?
2. Apakah loyalitas pelanggan sudah tercipta dan berjalan dengan baik
pada perusahaan?
3. Bagaimana kepuasan pelanggan dapat mempengaruhi loyalitas
pelanggan pada CV. SKETS MULTIKREASI?
3
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada pembatasan masalah di
atas, maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
“Adakah pengaruh antara Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas
Pelanggan CV. SKETS MULTIKREASI?”
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Merujuk pada rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, maka
yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui kepuasan pelanggan yang tercipta pada CV. SKETS
MULTIKREASI.
b. Untuk mengetahui loyalitas pelanggan yang tercipta pada CV. SKETS
MULTIKREASI.
c. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas
pelanggan yang tercipta pada CV. SKETS MULTIKREASI.
2. Kegunaan Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat bemanfaat bagi :
a. Bagi Peneliti
1) Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Program Studi Manajemen Stara Satu (S1) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Nusantara.
4
2) Mendapatkan tambahan wawasan mengenai pengaruh kepuasan
pelanggan terhadap loyalitas pelanggan.
b. Bagi Rekan-Rekan Mahasiswa jurusan Manajemen khususnya dan STIE
NUSANTARA pada umumnya
1) Dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk rekan-rekan mahasiswa
jurusan Manajemen khususnya dan STIE NUSANTARA pada umumnya.
2) Dapat memberikan sumbangan positif bagi pekembangan ilmu
pengetahuan, terutama bagi ilmu Manajemen.
c. Bagi Perusahaan
1) Mendapatkan data dan fakta yang valid mengenai pengaruh kepuasan
pelanggan terhadap loyalitas pelanggan pada CV. SKETS
MULTIKREASI.
2) Mendapatkan sumbangan pemikiran, sehingga dapat menjaga serta
meningkatkan kepuasan pelanggan demi terciptanya loyalitas pelanggan
pada CV. SKETS MULTIKREASI.
5
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Kajian Teoritis
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan pemasar dalam membuat rencana, menentukan
harga, promosi serta mendistribusikan barang dan jasa. Definisi pemasaran seperti
yang diungkapkan oleh Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management ,
2000 bahwa “Pemasaran adalah suatu proses sosial dengan nama individu dan
atau kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan
atau kelompok lainnya”. Dari penjelasan ini dapat digambarkan bahwa pemasaran
adalah kegiatan manusia yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan
kegiatannya melalui proses pertukaran dengan pihak-pihak yang berkepentingan
dengan perusahaan. Adapun menurut Wiliam Stanton dalam bukunya
Fundamental of Marketing, 2001 dijelaskan bahwa “Pemasaran adalah suatu
sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditunjukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang
potensial” dan menurut Alex S Nitaemito dalam bukunya Marketing , 2001
“Pemasaran adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus
barang atau jasa dari produsen ke konsumen secara efisien dengan maksud untuk
6
menciptakan permintaan yang efektif”. Dari berbagai teori pemasaran, secara
garis besar dapat disimpulkan bahwa :
a. Pemasaran berorientasi pada pelanggan yang ada dan pelanggan yang
potensial.
b. Pemasaran tidak hannya bertujuan memuaskan kepentigan pelanggan
saja, tetapi juga memperhatikan semua kepentingan pihak-pihak yang
terlibat sepertni : kesejahteraan karyawan, kepentingan masyarakat
sekitar, kepentingan pemegang saham, dan lain sebagainya.
c. Program pemasaran dimulai dengan sebuah ide tentang produk baru
(barang, jasa, ide pribadi atau tempat) dan tidak berhenti sampai
keinginan konsumen benar-benar terpuaskan.
Pemasaran modern timbul bersamaan dengan terjadinya revolusi industri.
Barang – barang yang semula dibuat dengan tangan, sekarang dibuat dengan
mesin. Pemasaran secara besar-besran merupakan titik tolak keberhasilan produk
secara besar-besaran. Dengan sistem pemasaran masal, pabrik akan beroperasi
pada tingkat yang optimum. Kegiatan pemasaran menjadi lebih komplek, saluran
perdagangan menjadi lebih panjang dan harus digunakan metode yang lebih baik.
2. Pengertian Kepuasan Pelanggan.
Kepuasan pelanggan merupakan tolak ukur dari keberhasilan suatu barang
atau jasa yang dipasarkan. Definisi kepuasan pelanggan seperti yang diungkapkan
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller dalam bukunya Manajemen Pemasaran,
7
2007 “Kepuasan pelanggan adalah tingkatan perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja yang ia rasakan dengan harapannya”. Sedangkan menurut
Mowen dan Minor dalam bukunya Customer Behaviour, 2000 menyebutkan
“Customer satisfaction is defined as the overall attitude consumers toward a good
service after they have acquired and use it. It is a post choice evaluative judgment
resulting from a specific purchase selection and the experience of using it or
consuming it”. Dari setiap definisi di atas ada beberapa unsur kesamaan, yaitu :
harapan pelanggan dan kinerja dari barang atau jasa yang ditawarkan atau
pelayanan yang diberikan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwasanya
kepuasan pelanggan merupakan suatu persepsi pelanggan bahwa harapannya telah
terpenuhi atau terlampaui.
3. Arti Pentingnya Kepuasan Pelanggan
Produk jasa berkualitas mempunyai peranan penting untuk membentuk
kepuasan pelanggan (Kotler dan Amstrong, 1996). Semakin berkualitas produk
dan jasa yang diberikan, maka kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan semakin
tinggi. Bila kepuasan pelanggan semakin tinggi, maka dapat menimbulkan
keuntungan bagi badan usaha tersebut. Pelanggan yang puas akan terus
melakukan pembelian pada badan usaha tersebut. Demikian pula sebaliknya jika
tanpa ada kepuasan, dapat mengakibatkan pelanggan pindah pada produk lain.
Badan usaha dapat mengetahui kepuasan dari para konsumennya melalui
umpan balik yang diberikan oleh konsumen kepada badan usaha tersebut sehingga
dapat menjadi masukan bagi keperluan pengembangan dan implementasi serta
8
peningkatan kepuasan pelanggan. Beberapa hal yang biasa dilakukan pelanggan
dalam memberikan umpan balik kepada pelanggan, antara lain :
a. Melakukan pembelian ulang.
b. Menceritakan hal-hal yang baik mengenai perusahaan dan produk yang
dikonsumsinya kepada orang lain.
c. Kurang memperhatikan produk lain.
d. Membeli produk dari perusahaan yang sama.
Oleh karena itu hampir setiap perusahaan saat ini menyadari pentingnya arti
pelanggan bagi perusahaan dan berupaya keras untuk dapat memberikan kepuasan
kepada pelanggan. Karena dengan pelanggan yang puas, keuntungan akan datang
dengan sendirinya.
Menurut Tjiptono (1996:159) bahwa ada beberapa kemungkinan yang akan
dilakukan oleh pelanggan yang tidak puas, antara lain :
a. Tidak melakukan apa-apa tetapi mereka praktis tidak akan membeli atau
menggunakan jasa perusahaan yang bersangkutan lagi.
b. Pelanggan yang tidak puas tidak melakukan complain.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi apakah seorang pelanggan yang
tidak puas akan melakukan complain atau tidak, yaitu derajat kepentingan
konsumsi yang dilakukan, tingkat ketidakpuasan pelanggan, manfaat yang
diperoleh, pengetahuan dan pengalaman, sikap pelanggan terhadap keluhan,
tingkat kesulitan dalam mendapatkan ganti rugi, serta peluang keberhasilan dalam
melakukan komplain.
9
4. Model Diskonfirmasi Harapan dari Kepuasan dan Ketidakpuasan
Teori kepuasan yang menjelaskan bagaimana kepuasan pelanggan dapat
terbentuk disebut model diskonfirmasi harapan dari kepuasan dan ketidakpuasan
(the expectancy disconfirmation model) yang dijelaskan oleh Mowen dan Minor.
Ketika pelanggan membeli suatu produk, maka ia akan memiliki harapan tentang
bagaimana produk tersebut dapat berfungsi.
Produk akan berfungsi sebagai berikut :
a. Produk akan berfungsi lebih baik dari yang diuharapkan, inilah yang
disebut diskonfirmasi positif. Jika ini terjadi, maka konsumen akan
merasa puas.
b. Produk berfungsi seperti yang diharapkan, inilah yang disebut konfirmasi
sederhana. Produk tersebut tidak member rasa puas, dan produk tersebut
pun tidak juga mengecewakan konsumen. Dengan kata lain, konsumen
akan memiliki perasaan yang netral.
c. Produk berfungsi lebih buruk dari yang diharapkan, inilah yang disebut
sebagai diskonfirmasi negative. Produk yang berfunsgsi buruk atau tidak
sesuai dengan harapan pelanggan akan menyebabkan kekecewaan,
sehingga konsumen merasa tidak puas.
10
Gambar 1
Model diskonfirmasi harapan dari kepuasan dan ketidakpuasan
5. Faktor-Faktor Penentu Kepuasan Pelanggan
Untuk menciptakan kepuasan pelanggan suatu perusahaan harus dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan konsumen yang dianggap paling penting yang
disebut “The Big Eight Factors” yang secara umum dibagi menjadi tiga kategori
sebagai berikut (Hannah and Karp, 2002) :
a. Faktor-faktor yang berhubungan dengan produk :
1) Kualitas Produk
11
Pengalaman Produk dan Merek
Fungsi dari merek yang sesungguhnya
Fungsi dari merek yang diharapkan
Evaluasi antara harapan dan sesungguhnya
Sesuai dengan yang diharapkan
Melebihi harapan Tidak sesuai harapan
Yaitu merupakan mutu dari semua komponen-komponen yang
membentuk produk. Sehingga produk tersebut mempunyai nilai
tambah.
2) Hubungan antara nilai sampai pada harga
Merupakan hubungan antara harga dan nilai produk yang
ditentukan oleh perbedaan antara nilai yang diterima oleh
pelanggan dengan harga yang dibayar oleh pelanggan terhadap
suatu produk yang dihasilkan oleh badan usaha.
3) Bentuk Produk
Bentuk produk merupakan komponen-komponen fisik suatu produk
yang menghasilkan manfaat.
4) Keandalan
Merupakan kemampuan dari suatu perusahaan untuk menghasilkan
produk sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh perusahaan.
b. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pelayanan :
1) Jaminan
Merupakan suatu jaminan yang ditawarkan oleh perusahaan untuk
pengembalian harga pembelian atau mengadakan perbaikan
terhadap produk yang rusak setelah pembelian.
2) Respon dan cara pemecahan masalah
12
Respon dan cara pemecahan masalah merupakan sikap dari
karyawan dalam menanggapi keluhan serta masalah yang dihadapi
oleh pelanggan.
c. Faktor –faktor yang berhubungan dengan pembelian :
1) Pengalaman karyawan
Merupakan semua hubungan antara pelanggan dengan karyawan
CV. SKETS MULTIKREASI.
2) Kemudahan dan Kenyamanan
Convenience of acqusition merupakan segala kemudahan dan
kenyamanan yang diberikan oleh prusahaan terhadap produk yang
dihasilkannya.
6. Teknik Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Metode survey merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam
pengukuran kepuasan pelanggan. Metode survey kepuasan pelanggan dapat
menggunakan pengukuran dengan berbagai ciri sebagai berikut :
a. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan seperti
“Ungkapkan seberapa puas saudara terhadap pelayanan CV Sarana
Media Advertising pada skala berikut : sangat tidak puas, tidak puas,
netral, puas, sangat puas” (directly reported satisfaction).
b. Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka
mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang mereka
rasakan (derived dissatisfaction).
13
c. Responden diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang merka
hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan. Disamping itu
responden juga diminta untuk menuliskan perbaikan-perbaikan yang
mereka sarankan (problem analysis).
d. Responden dapat diminta untuk merangking berbagai elemen (atribut)
dari penawaran berdasarkan derajat pertanyaan setiap elemen dan
seberapa baik kinerja perusahaan dalam masing-masing elemen
(importance performance settings).
7. Pengertian Loyalitas Pelanggan
Pelanggan (Customer) berbeda dengan konsumen (Consumer), seorang
dapat dikatakan sebagai pelanggan apabila orang tersebut mulai membiasakan diri
untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh badan usaha. Kebiasaan
tersebut dapat dibangun melalui pembelian berulang-ulang dalam jangka waktu
tertentu, apabila dalam jangka waktu tertentu tidak melakukan pembelian ulang
maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai pelanggan tapi sebagai seorang
pembeli atau konsumen.
Menurut pendapat beberapa pakar seperti Olson (1993) mengungkapkan
bahwa “loyalitas pelanggan merupakan dorongan perilaku untuk melakukan
pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan pelanggan
terhadap suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh badan usaha tersebut
membutuhkan waktu yang lama melalui suatu proses pembelian yang berulang-
ulang tersebut” sedangkan Mowen dan Minor (1998) “ loyalitas pelanggan dalam
14
arti kondisi dimana konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah produk,
mempunyai komitmen pada produk tersebut, dan bermaksud meneruskan
pembeliannya di masa mendatang”.
Beranjak dari pendapat pakar tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
loyalitas pelanggan adalah suatu keadaan atau kondisi dimana konsumen percaya
dan berkomitmen pada suatu produk untuk melakukan pembelian kembali
(berulang-ulang) terhadap produk tersebut di masa mendatang.
8. Arti Penting Loyalitas Pelanggan
Persaingan yang semakin hebat antar perusahaan-perusahaan penyedia jasa
merchandise belakangan ini bukan hannya disebabkan globalisasi. Tetapi lebih
disebabkan karena pelanggan semakin cerdas, sadar harga, banyak menuntut,
kurang memaafkan, dan didekati oleh banyak alternatif. Kemajuan teknologi
komunikasi juga ikut berperan meningkatkan intensitas persaingan, karena
memberi pelanggan akses informasi tentang berbagai macam produk yang
ditawarkan. Artinya pelanggan memiliki pilihan lebih banyak dalam
menggunakan uang yang dimiliknya.
Kotler , Hayes dan Bloom (2002) menyebutkan ada enam alasan mengapa
suatu perusahaan perlu mendapatkan loyalitas pelanggannya :
a. Pertama : pelanggan yang ada lebih prospektif, artinya pelanggan loyal
akan memberi keuntungan besar kepada institusi atau perusahaan.
15
b. Kedua : biaya mendapatkan pelanggan baru jauh lebih besar
dibandingkan dengan menjaga dan mempertahankan pelanggan yang ada.
c. Ketiga : pelanggan yang sudah percaya pada institusi atau perusahaan
dalam suatu urusan akan percaya juga dalam urusan lainnya.
d. Keempat : biaya operasi institusi akan menjadi efisien jika memiliki
banyak pelanggan loyal.
e. Kelima : institusi dapat mengurangkan biaya psikologis dan sosial
dikarenakan pelanggan lama telah mempunyai banyak pengalaman
positif dengan institusi.
f. Keenam : pelanggan loyal akan selalu membela institusi bahkan
berusaha pula untuk menarik dan memberi saran kepada orang lain untuk
menjadi pelanggan.
9. Tahapan – Tahapan Loyalitas Pelanggan
Untuk dapat menjadi pelanggan yang loyal, seorang pelanggan harus
memulai beberapa tahapan. Proses ini berlangsung lama dengan penekanan dan
perhatian yang berbeda untuk masing-masing tahap karena setiap tahap
mempunyai kebutuhan yang berbeda.
Loyalitas berkembang mengikuti tiga tahap, yaitu kognitif, afektif, dan
konatif. Biasanya pelanggan menjadi setia lebih dulu pada aspek kognitifnya,
kemudian pada aspek afektif, dan akhirnya pada aspek konatif. Ketiga aspek
tersebut biasanya sejalan, meskipun tidak semua kasus mengalami hal yang sama.
16
a. Tahap pertama : Loyalitas Kognitif
Pelanggan yang mempunyai loyalitas tahap pertama ini menggunakan
informasi keunggulan suatu produk atas produk lainnya. Loyalitas
kognitif lebih didasarkan pada karakteristik fungsional, terutama biaya,
manfaat dan kualitas. Jika ketiga faktor tersebut tidak baik, pelanggan
akan mudah pindah ke produk lain. Pelanggan yang hannya
mengaktifkan tahap kognitifnya dapat dihipotesiskan sebagai pelanggan
yang paling rentan terhadap perpindahan karena danya rangsangan
pemasaran.
b. Tahap kedua : Loyalitas Afektif
Sikap merupakan fungsi dari kognisi pada periode awal pembelian (masa
sebelum konsumsi) dan merupakan fungsi dari sikap sebelumnya
ditambah dengan kepuasan di periode berikutnya (masa setelah
konsumsi). Munculnya loyalitas efektif ini didorong oleh faktor kepuasan
yang menimbulkan kesukaan dan menjadikan objek sebagai preferensi.
Kepuasan pelanggan berkolerasi tinggi dengan niat pembelian ulang di
waktu mendatang. Pada loyalitas afektif, kerentanan pelanggan lebih
banyak berfokus pada tiga faktor, yaitu ketidakpuasan dengan merek
yang ada, persuasi dari pemasar maupun pelanggan merek lain, dan
upaya mencoba produk lain.
c. Tahap ketiga : Loyalitas Konatif
Konasi menunjukan suatu niat atau komitmen untuk melakukan
sesuatu. Niat merupakan fungsi dari niat sebelumnya (pada masa
17
sebelum konsumsi) dan sikap pada masa setelah konsumsi. Maka
loyalitas konatif merupakan suatu loyalitas yang mencakup komitmen
mendalam untuk melakukan pembelian. Hasil penelitian Crosby dan
Tailor (1983) yang menggunakan model runtutan sikap: keyakinan-
sikap-niat memperlihatkan komitmen untuk melakukan (niat)
menyebabkan preferensi pemilih tetap stabil selama 3 tahun.
Jenis komitmen ini sudah melampaui loyalitas afektif. Loyalitas afektif
hannya menunjukan kecenderungan motivasional, sedangkan komitmen
untuk melakukan menunjukan suatu keinginan untuk melaksanakan
tindakan. Keinginan untuk membeli ulang atu menjadi loyal itu hanya
merupakan tindakan yang terantisipasi tapi belum teerlaksana. Untuk
melengkapi runtutan loyalitas, satu tahap lagi ditambahkan pada model
kognitif-afektif-konatif, yaitu loyalitas tindakan.
d. Tahap keempat : Loyalitas Tindakan
Aspek konatif atau niat untuk melakukan berkembang menjadi perilaku
dan tindakan. Niat yang diikuti oleh motivasi, merupakan kondisi yang
mengarah pada kesiapan bertindak dan keinginan untuk mengatasi
hambatan dalam melakukan tindakan tersebut. Jadi loyalitas itu dapat
menjadi kenyataan melalui beberapa tahapan, yaitu pertama sebagai
loyalitas kognitif, kemudian loyalitas afektif, loyalitas konatif dan
akhirnya sebagai loyalitas tindakan.
Pelanggan yang terintegrasi penuh pada tahap loyalitas tindakan dapat
dihipotesiskan sebagi pelanggan yang rendah tingkat kerentanannya
18
untuk pindah ke produk lain. Dengan kata lain, loyalitas tindakan ini
hannya sedikit bahkan sama sekali tidak memberi peluang pada
pelanggan untuk pindah ke produk lain. Pada loyalitas konasi dan
tindakan, kerentanan pelanggan lebih terfokus pada faktor persuasi dan
keinginan untuk mencoba produk lain.
10. Mengukur Loyalitas Pelanggan
Secara umum loyalitas dapat diukur dengan cara-cara berikut :
a. Urutan pilihan (choice sequence)
Metode urutan pilihan atau disebut juga pola pembelian ulang ini banyak
dipakai dalam penelitian dengan menggunakan panel-panel agenda
harian pelanggan lainnya, dan lebih terkini lagi, data scanner
supermarket. Urutan itu dapat berupa :
1) Loyalitas yang tak terpisahkan (undivided loyalty) dapat ditunjukan
dengan runtutan AAAAAA. Artinya pelanggan hannya membeli
suatu produk dari perusahaan tertentu saja.
2) Loyalitas yang terbagi (divided loyaltty) dapat ditunjukan dengan
runtutan ABABAB. Artinya pelanggan membeli dua produk dari
perusahaan yang berbeda secara bergantian.
3) Loyalitas yang tidak stabil (unstable loyaltty) dapat ditunjukan
dengan AAABBB. Artinya pelanggan memilih suatu produk dari
perusahaan tertentu untuk beberapa kali pembelian kemudian
19
berpindah ke produk milik perusahaan lainnya untuk periode
berikutnya.
4) Tanpa loyalitas (no loyalty) ditunjukan dengan runtutan ABCDEF.
Artinya pelanggan tidak membeli suatu merek tertentu.
Kotler (2000) mempunyai istilah lain untuk loyalitas di atas, yaitu :
“Hard-core loyals, split loyals, shifting loyals, dan switchers”.
b. Proporsi pembelian (proportion of purchase)
Berbeda dengan runtutan pilihan, cara ini menguji proporsi pembelian
total dalam sebuah kelompok produk tertentu. Data yang dianalisis
berasal dari panel pelanggan.
c. Preferensi (preference)
Cara ini mengukur loyalitas dengan menggunakan komitmen psikologis
atau pertanyaan preferensi. Dalam hal ini, loyalitas dianggap sebagai
“sikap yang positif” terhadap suatu produk tertentu, sering digambarkan
dalam istilah niat untuk membeli.
d. Komitmen (commitment)
Komitmen lebih terfokus pada komponen emosional/perasaan.
Komitmen terjadi dari keterkaitan pembelian yang merupakan akibat dari
keterlibatan ego. Keterlibatan ego tersebut terjadi ketika sebuah produk
sangat berkaitan dengan nilai-nilai penting, keperluan, dan konsep diri
pelanggan. Cara pertama dan kedua diatas merupakan pendekatan
perilaku (behavioural approach). Cara ketiga dan keempat termasuk
dalam pendekatan attitudinal (attitudinal approach).
20
11. Faktor –Faktor Penentu Loyalitas Pelanggan
Untuk dapat memperoleh sebuah loyalitas pelanggan, pimpinan
perusahaan harus dapat melihat dan menganalisa berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi terciptanya sebuah loyalitas pelanggan dari perusahaan tersebut.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan antara lain :
a. Kepuasan Pelanggan
Definisi kepuasan yang terdapat dalam berbagai literatur cukup beragam.
Kotler (2000) mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai perasaan
suka/tidak seseorang terhadap suatu produk setelah ia membandingkan
prestasi produk tersebut dengan harapannya. Wilkie (1994)
mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai tanggapan emosional yang
positif pada evaluasi terhadap pengalaman dalam menggunakan suatu
produk atau jasa. Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa pada dasarnya pengertian kepuasan pelanggan mencakup
perbedaan antara harapan dan prestasi atau hasil yang dirasakan.
Baik praktisi ataupun akademisi memahami bahwa loyalitas pelanggan
dan kepuasannya adalah berkaitan, walaupun keterkaitannya adalah tidak
selalu beriringan (Oliver, 1999). Kepuasan adalah langkah yang penting
dalam pembentukan loyalitas tetapi menjadi kurang signikfikan ketika
loyalitas mulai timbul melalui mekanisme-mekanisme lainnya.
Mekanisme lainnya itu dapat berbentuk kebulatan tekad dan ikatan
sosial. Loyalitas memiliki dimensi yang berbeda dengan kepuasan.
Kepuasan menunjukan bagaimana suatu produk memenuhi tujuan
21
pelanggan. Kepuasan pelanggan senantiasa penyebab utama timbulnya
loyalitas.
b. Citra
Para pakar pemasaran memberikan beberapa definisi serta pendapat
tentang citra dan dengan penekanan yang beragam pula. Walaupun
demikian mereka sepakat akan semakin pentingnya citra yang baik
(positif) bagi sebuah produk. Bahkan Brand (1987) menambahkan satu
lagi P “Public Image” sebagai bauran dari pemasaran dari 4P yang sudah
biasa dikenal, yaitu : Product (hasil), Price (harga), Place (tempat),
Promotion (promosi).
Kotler (2000) mendefinisikan citra sebagai “seperangkat keyakinan, ide
dan kesan yang dimiliki seseorang terhadap suatu objek”. Selanjutnya
beliau mengatakan “sikap dan tindakan seseorang terhadap suatu objek
sangat dikondisikan oleh citra objek tersebut”. Ini memberi arrti bahwa
kepercayaan, ide serta impresi seseorang sangat besar pengaruhnya
terhadap sikap dan perilaku serta respon yang mungkin akan
dilakukannya. Seseorang yang mempunyai kepercayaan dan impresi
tinggi terhadap suatu produk tidak akan berpikir panjang untuk membeli
dan menggunakan produk tersebut bahkan boleh jadi ia akan menjadi
pelanggan yang loyal. Kemampuan menjaga loyalitas dan relasi bisnis,
mempertahankan atau bahkan meluaskan pangsa pasar, memenangkan
suatu persaingan dan mempertahankan posisi yang menguntungkan
tergantung kepada citra produk yang melekat di pikiran pelanggan.
22
Suatu perusahaan akan dilihat melalui citranya baik citra itu negatif atau
positif. Citra yang positif akan memberikan arti yang baik terhadap
produk perusahaan tersebut dan seterusnya dapat meningkatkan jumlah
penjualan. Sebaliknya penjualan produk suatu perusahaan akan jatuh atau
mengalami kerugian jika citranya dipandang buruk.
c. Rintangan Untuk Berpindah
Faktor lain yang mempengaruhi loyalitas yaitu besar kecilnya rintangan
berpindah (switching barrier) . Rintangan berpindah terdiri dari biaya
keuangan (financial cost) , biaya urus niaga (transaction cost), diskon
bagi pelanggan loyal (loyal customer discounts) , biaya sosial (social
cost) , dan biaya emosional (emotional cost) . semakin besar rintangan
untuki berpindah akan membuat pelanggan menjadi loyal, tetapi loyalitas
mereka mengandung unsur keterpaksaan.
B. Kerangka Berfikir
Dalam pasar yang tingkat persaingannya cukup tinggi, perusahaan mulai
bersaing untuk memberikan kepuasan kepada pelanggannya agar pelanggan
mempunyai kesetiaan yang tinggi terhadap jasa merchandise yang ditawarkan
perusahaan. Menurut Jones dan Sasser (1999) loyalitas pelanggan merupakan
suatu variabel endogen yang disebabkan oleh kombinasi dari kepuasan sehingga
loyalitas pelanggan merupakan fungsi dari kepuasan. Jika hubungan antara
kepuasan dengan loyalitas pelanggan adalah positif, maka kepuasan yang tinggi
23
akan meningkatkan loyalitas pelanggan. Maka dalam hal ini, kepuasan pelanggan
berfungsi sebagai X sedangkan loyalitas pelanggan berfungsi sebagai Y.
Kepuasan Pelanggan dipengaruhi oleh beberap faktor, antara lain : kualitas
produk dan kualitas jasa. Sedangkan Loyalitas Pelanggan dipengaruhi oleh
kepuasan pelanggan, citra, dan rintangan untuk berpindah. Untuk menjelaskan
terbentuknya model yang digunakan, maka dibuat bagan kerangka analisis :
Gambar 2
Bagan Kerangka Analisis Beerbagai Pengaruh Terhadap Loyalitas Pelanggan
24
Perusahaan
Pemasaran
Rintangan untuk berpindah
Citra
Loyalitas Pelanggan
Kepuasan Pelanggan (Variabel X)
Kualitas Produk Kualitas Jasa
C. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan yang merupakan dugaan atau terkaan tentang
apa saja yang kita amati dalam usaha untuk memahaminya.
Berdasarkan pada pokok permasalahan dan tujuan penelitian maka
hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :
“Terdapat pengaruh yang signifikan antara Kepuasan Pelanggan
terhadap Loyalitas Pelanggan CV. SKETS MULTIKREASI”.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Pelaksanaan peneltian dilakukan selama 3 bulan di mulai pada Mei-Juli
tahun 2012 yang bertempat di CV. SKETS MULTIKREASI yang beralamat di Jl.
Kartini No.45 Mawar IV Margahayu Bekasi Timur.
B. Populasi dan Teknik Sampling
Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan CV. SKETS
MULTIKREASI. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 25 responden
yang diambil berdasarkan populasi yang berjumlah 27 orang dengan tingkat
presisi yang ditetapkan sebesar 5%. Sampel tersebut didapat melalui perhitungan
dibawah ini :
n = N
N d2+1
n=27
27¿¿n = 27
1,0675
n = 25
C. Desain Penelitian
26
Desain adalah rekayasa operasional bagaimana sebuah penelitian akan
dilaksanakan dalam rangka meminimalkan unsur kekeliruan (error).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, alat ukur
penelitian ini berupa kuesioner, data yang diperoleh berupa jawaban dari
responden terhadap pertanyaan atau butir-butir yang diajukan. Menurut pendapat
J.Supranto (2001) butir-butir yang baik adalah sebagai berikut :
1. Butir – butir harus relevan atau terkait dengan apa yang diukur.
2. Butir – butir harus ringkas.
3. Butir – butir tidak membingungkan.
4. Butir – butir yang bagus harus memuat satu pemikiran.
Setelah menemukan pertanyaan atau butir-butir langkah selanjutnya adalah
pembentukan skala akan memilih satu format jawaban untuk daftar pertanyaan. Di
dalam penelitian ini peneliti menggunakan format tipe likert karena menurut
J.Supranto tipe likert tercermin dalam keragaman skor (varialibility of scorer)
sebagai skala berkisar antara 1 sampai dengan 5, dari segi pandang statistik, skala
dengan lima tingkatan (dari 1 sampai 5) lebih tinggi kendalanya dari skala dua
tingkatan yaitu ya atau tidak. Selain itu tipe pengukuran likert sangat popular
dengan sejumlah keuntungan menurut Nasution (2003) antara lain :
1. Mempunyai banyak kemudahan menyusun sejumlah pertanyaan
mengenai sifatr atau sikap tertentu relatif mudah. Memnentukan skor
juga mudah karena tiap jawaban diberi nilai berupa angka yang mudah
dijumlahkan.
27
2. Skala tipe likert mempunyai reliabilitas tinggi dalam mengurutkan
manusia berdasarkan intensitas sikap tertentu.
3. Selain itu skala likert ini sangat luwes atau fleksibel, lebih fleksibel
dari teknik pengukuran lainnya.
Kategori pengukuran dari skala likert :
1. SP (Sangat Puas) = 5
2. P (Puas) = 4
3. CP (Cukup Puas) = 3
4. KP (Kurang Puas) = 2
5. TP (Tidak Puas) = 1
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah sekumpulan atau satu set data yang nilainya bervariasi
(variabel).
1. Variabel Independent (variabel bebas), yaitu variabel yang
mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas pada penelitian ini adalah
kepuasan pelanggan (X).
2. Variabel Dependent (variabel terikat), yaitu variabel yang dipengaruhi
variabel lain. Variabel terikat pada penelitian ini adalah loyalitas
pelanggan CV. SKETS MULTIKREASI (Y).
Dengan menggunakan paradigma yang sederhana, hubungan antara kedua
variabel independent ( X = Kepuasan Pelanggan ) dengan variabel dependent (
28
YX
Y = Loyalitas Pelanggan CV. SKETS MULTIKREASI ) dapat digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 3
Paradigma Sederhana dengan Dua Variabel
Dimana : X = Kepuasan Pelanggan
Y = Loyalitas Pelanggan CV. SKETS MULTIKREASI
E. Definisi Operasional
Kepuasan pelanggan merupakan suatu persepsi pelanggan bahwa
harapannya telah terpenuhi atau terlampaui.
Loyalitas pelanggan adalah suatu keadaan atau kondisi dimana konsumen
percaya dan berkomitmen pada suatu produk untuk melakukan pembelian kembali
(berulang-ulang) terhadap produk tersebut di masa mendatang.
F. Instrument dan Uji Penelitian.
29
Instrument adalah alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan
data penelitian dari sumber data untuk dijadikan sebuah sampel.
Instrument dalam penelitian ini berupa angket, pembuatan angket
didahului dengan kisi-kisi angket. Kisi – kisi angket disusun berdasarkan
indikator untuk masing-masing variabel penelitian. Kisi- kisi instrument dapat
dilihat pada tabel ini :
Tabel 1
Kisi- Kisi Instrument yang dibutuhkan untuk mengukur Kepuasan Pelanggan dan
Loyalitas Pelanggan
KISI – KISI INSTRUMENT PENELITIAN
KEPUASAN PELANGGAN dan LOYALITAS PELANGGAN
Variabel
Penelitian Indikator
No. Item
Instrument
Kepuasan
Pelanggan
1. Kualitas produk
2. Hubungan antara nilai sampai pada harga
3. Bentuk produk
4. Keandalan
5. Jaminan
6. Respon dan cara pemecahan masalah
7. Pengalaman karyaman
8. Kemudahan dan kenyamanan
1,5
7,8
1,8
1,5
6,9
2
3,4
4,10
Loyalitas
Pelanggan
1. Urutan pilihan
2. Proporsi pembelian
3. Preferensi
4. Komitmen
1
1
2
3
G. Teknik Analisis Data
Teknik Analisis Data dilakukan dengan menggunakan perhitungan :
30
1. Analisis Korelasi
Untuk mengetahui hipoteesa penelitian, teknik analisis data yang
digunakan adalah dengan perhitungan koefisien korelasi dari variasi
terikat dapat diterangkan oleh variabel bebas, serta untuk mengetahui
tingkat hubungan yang ada antara variabel X dan Y dengan rumus
sebagai berikut :
n ∑ X Y – (∑ X) (∑ Y)
r = √ n ( ∑ X² ) – ( ∑ X )² √ n ( ∑ Y² ) – ( ∑ Y )²
Harga r berada dalam jarak 0 sampai dengan 1 yang tertera pada tabel dibawah ini:
Tabel 2
Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Lemah
0,020 – 0,399 Lemah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
2. Koefisien Determinasi
31
Selanjutnya setelah diperoleh nilai r maka dicari nilai Koefisien
Determinasi (r2) dengan mengkuadratkan hasil r kemudian dikalikan
dengan seratus persen.
Rumus Koefisien Determinasi : Kd = r2. 100%
Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat dalam bentuk prosentase.
3. Uji Keberartian Koefisien Korelasi
Untuk menentukan atau menyimpulkan hasil penelitian, maka perlu diuji
terlebih dahulu apakah r (Koefisien Korelasi) yang telah ditentukan di
atas berarti atau tidak.
Untuk mengetahui keberartian koefisien korelasi tersebut digunakan uji t
dengan rumus sebagai berikut :
t hitung = r √n−2
√1−r 2
t tabel = t (α) x (n – 2)
Kriteria Pengujian :
Ho diterima jika : t hitung < t tabel
Ho ditolak jika : t hitung > t tabel
32
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI
A. Gambaran Umum Perusahaan CV. SKETS MULTI KREASI
1. Sejarah Perusahaan
CV. SKETS MULTIKREASI merupakan usaha yang bergerak dibidang
pembuatan T-shirt (kaos) dan merchandise (souvenir) untuk melayani konsumen
Personal maupun skala besar, berdiri pada tanggal 10 februari 2010 yang
bertempat di Jl. Kartini No.45 Mawar IV Margahayu Bekasi Timur oleh
Muhammad Imron yang terinspirasi dari maraknya usaha di bidang yang sama
namun kurang memberikan pelayanan yang memuaskan, dengan konsep yang
matang di harapkan usaha ini akan berkembang baik hingga dapat di franchise kan
seperti usaha lain yang memang berhasil merebut hati konsumen.
Nama (brand) Skets sendiri dipakai dengan filosofi bahwa skets
merupakan sketsa (sebuah rancangan) atau konsep usaha yang kelak akan menjadi
usaha yang berkembang dan bisa menjadi trend setter bagi
masyarakat, ,mengingat usaha ini masih tergolong baru dan masih jarang di
temukan di daerah-daerah tertentu, namun dengan keyakinan dan konsep yang
matang maka usaha ini akan sangat layak bila didukung dengan modal yang
cukup serta SDM yang mumpuni.
33
Skets sendiri ingin menawarkan produk-produk yang menarik guna
mengekspresikan foto-foto dalam bentuk Kaos, Pin, Mug digital, Poster, Keramik
digital, Jam dinding, Tas digital dll dengan desain sesukanya. Salah satu keunikan
usaha ini adalah melayani pemesanan satuan,yang konon dulu hanya artis atau
tokoh-tokoh terkenal saja yang mempunyai merchandise pribadi. Tidak hanya
order satuan yang dilayani, namun pangsa pasar untuk partai besar pun terbuka
lebar, mulai dari perusahaan, lembaga pendidikan, kampus, partai, kumpulan,
klub, kelompok, dll.
Rata-rata keuntungan yang didapat dari masing-masing produk adalah
diatas 100%, sebagai contoh : Mug digital ; dengan harga bahan baku Rp.7.000
dijual dengan harga Rp.25.000 dikurangi biaya produksi yang hanya Rp. 5000
maka keuntungan yang didapat -+Rp 13.000, Pin digital ; harga bahan baku Rp.
600 dijual dengan harga Rp. 3000, dan begitu juga produk lainnya. Dengan
perhitungan minimal omzet harian Rp. 500.000 maka omset perbulan 26 hari x
500.000 = 13.000.000 dengan keuntungan bersih 30% dari omzet ( setelah
dikurangi untuk gaji karawan dan belanja stock bahan baku):Rp. 3.900.000. Akan
lebih fantastis bila didukung oleh tim marketing yang aktive mencari order2 partai
besar ke perusahaan2 dan lembaga2 yang biasanya memesan dengan jumlah
besar. Akan sangat mungkin omzet mencapai -+Rp. 35.000.000 seperti yang
terjadi di SKETS Jogja. Dengan perhitungan kasarnya Modal yang dikeluarkan
Rp. 60.000.000 akan balik modal dalam waktu 1-1,5 tahun.
Perusahaan ini tergolong prospektif dan sangat layak, karena perusahaan
ini merupakan pelayanan jasa pembuatan merchandise untuk pribadi, souvenir,
34
promosi, maupun sekedar kenang-kenangan, baik satuan maupun partai besar
yang mencakup seluruh aspek masyarakat ; anak muda, perusahaan, lembaga
pendidikan,dll. Dengan begitu usaha ini menjanjikan penghasilan yang tidak
terbatas, dalam artian target masing-masing daerah bisa berbeda-beda tergantung
keaktifannya dalam mengejar target omzet. Dengan motto “ Bikin kaos dan
merchandise sesukamu disini” perusahaan ini optimis dapat menguasai mangsa
pasar dengan peningkatan mutu dan kreativitas yang mereka kembangkan
meskipun tergolong berusia muda.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu bagan yang menggambarkan tipe
organisasi, kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan
pekerjaan, garis perintah dan tanggung jawab, rentang kendali dan sistem
pimpinan organisasi.
Sedangkan pengertian organisasi adalah penentuan pekerjaan-pekerjaan
yang harus dilakukan pengelompokan tugas-tugas dan membagi-bagikan
pekerjaan kepada setiap karyawan, penetapan departemen-departemen serta
penentuan hubungan-hubungan. Organisasi merupakan alat dan wadah untuk
melakukan kegiatan-kegiatan dalam mencapai suatu tujuan.
Bentuk organisasi CV. SKETS MULTIKREASI disusun berdasarkan
struktur organisasi fungsional sehingga memiliki banyak manfaat, antara lain:
a. Pembagian tugas yang jelas antara atasan dan bawahan.
35
b. Kerjasama, koordinasi dan pengawasan dapat dilakukan secara baik yaitu
antara karyawan yang satu dan karyawan yang lainnya.
c. Komunikasi yang lancar antara bagian yang satu dengan bagian yang
lainnya.
Struktur organisasi pada CV. SKETS MULTIKREASI adalah seperti yang tertera
pada bagan dibawah ini :
Gambar 4
Struktur Organisasi CV. SKETS MULTIKREASI
3. Perkembangan Perusahaan
CV. SKETS MULTIKREASI adalah suatu perusahaan yang bergerak di
bidang merchandise dan akan selalu fokus dengan visi, misi, dan falsafah
perusahaan antara lain :
36
Pemilik Perusahaan
Bagian Produksi
Bagian Operasional
Bagian KeuanganBagian Personalia Bagian Pemasaran
a. VISI :
“Menjadi sebuah bisnis usaha yang transparan, kuat, profesional,
inovatif, layak, tahan lama dan franchisable sehingga bermanfaat bagi
siapa saja yang terlibat didalamnya.”
b. MISI :
1) Membentuk SDM yang profesional dan bertaqwa kepada Tuhan
YME.
2) Membentuk etos kewirausahaan kepada masyarakat.
3) Membantu masyarakat untuk menemukan potensi peluang usaha.
4) Mendorong pertumbuhan ekonomi negara yang jujur.
5) Membuka peluang investasi bagi siapapun.
c. FALSAFAH :
“Keceriaan, Kebersamaan, Kekeluargaan namun tetap professional, Kerja
keras yang cerdas dan Bermanfaat.”
Pada perkembangannya, CV. SKETS MULTIKREASI saat ini telah memiliki
beberapa aspek usaha antara lain :
1) Mesin dan Alat :
Mesin Press Mug - 300 Watt
Mesin Press Keramik All In one – 700 Watt
Mesin Press Pin Talent
Moulding Pin ukuran 7,5 cm
37
Moulding Pin ukuran 5,8 cm
Moulding Pin ukuran 4,4 cm
Moulding Pin ukuran 3,2 cm
Mesin Laminator ID Card
Alat Plong ID Card
Mesin Press Mug kecil
Printer Photo quality (Epson R230)
Printer A3 (Epson 1390)
Printer Epson Sublimasi - 1 buah
Komputer Desainer 2 buah
Komputer Fo 1 buah
Scanner
Mesin Plotter Cutting - Ukuran A2
Bahan baku
2) Perangkat lain :
Meja dan kursi
Display ruangan
Alat-alat tulis dan kantor
Bluetooth dan cardreader
Pemotong kertas foto
38
CV. SKETS MULTIKREASI saat ini telah mengalami perkembangan
yang cukup pesat. Hal ini dapat dilihat pada hasil survey kepuasan pelanggan pada
penelitian ini. Hal ini dapat terjadi karena sejak awal pendiriannya, CV. SKETS
MULTIKREASI tetap memprioritaskan loyalitas dari pelanggan sebagai tujuan
utamanya, oleh karena itu perusahaan ini akan selalu memperhatikan dengan
benar dan fokus pada setiap faktor-faktor penentu sebuah loyalitas pelanggan.
Bahkan dengan memprioritaskan loyalitas pelanggan sebagai tujuan utamanya,
perusahaan ini tidak hannya mampu menciptakan pelanggan yang loyal saja,
tetapi juga mampu untuk memperoleh pelanggan-pelanggan potensial yang ada.
B. Deskripsi dan Hasil Penelitian
1. Kepuasan Pelanggan (Variabel X)
CV. SKETS MULTIKREASI telah menyadari betapa pentingnya sebuah
kepuasan pelanggan, karena melalui hal ini dapat diperoleh berbagai keuntungan,
antara lain pelanggan tersebut akan :
a. Melakukan pembelian ulang.
b. Menceritakan hal-hal yang baik mengenai perusahaan dan produk yang
digunakannya kepada orang lain.
c. Kurang memperhatikan produk yang dihasilkan oleh perusahaan lain.
d. Membeli produk lain dari perusahaan yang sama.
Oleh karena itu CV. SKETS MULTIKREASI akan selalu mencoba untuk
mencapai sebuah kepuasan pelanggan dengan memaksimalkan pemenuhan pada
39
faktor-faktor penentu kepuasan pelanggan. Setiap faktor-faktor penentu kepuasan
pelanggan yang ada akan selalu dimonitor, apakah sudah sesuai dengan sasaran
yang ditetapkan atau belum?
Kegiatan monitoring tersebut dapat dilihat hasilnya melalui tabel hasil
survey kepuasan pelanggan berikut ini :
Tabel 3
Data Kepuasan Pelanggan CV. SKETS MULTIKREASI
40
HASIL SURVEY KEPUASAN PELANGGANCV. SKETS MULTIKREASI
No.Responde
n
No. Item Pertanyaan Totalskor1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 422 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 463 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 444 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 425 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 446 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 457 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 468 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 439 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3310 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 4311 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3212 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4113 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3314 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4515 4 4 5 5 4 4 4 5 4 3 4216 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3917 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3018 4 4 5 4 4 4 4 5 3 3 4019 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3420 4 4 5 5 4 5 4 4 4 3 4221 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3922 4 4 5 5 4 5 5 5 5 3 4523 4 4 5 5 4 5 4 5 5 3 4424 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4325 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
Jumlah 96 103 116 112 95 104 96 110 98 97 1017
Catatan : setiap pertanyaan dijawab dengan menggunakan Skala Likert
Berdasarkan hasil survey kepuasan pelanggan tersebut penulis dapat mengetahui kepuasan pelanggan yang tercipta pada
Berdasarkan hasil survey kepuasan pelanggan tersebut penulis dapat
mengetahui kepuasan pelanggan yang tercipta pada CV. SKETS MULTIKREASI.
41
Skala Likert (Skala Kepuasan Pelanggan) :
1 = tidak puas 2 = kurang puas 3 = cukup puas 4 = puas 5 = sangat puas
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mencari jumlah jawaban
pada masing-masing skala kepuasan pelanggan yang telah ditetapkan (lihat tabel
4).
Tabel 4
DATA PERHITUNGAN JUMLAH JAWABANPADA MASING-MASING SKALA KEPUASAN PELANGGAN
(Berdasarkan Hasil Survey Kepuasan Pelanggan)
SKALA KEPUASANTidak Puas
(score = 1)
Kurang Puas
(score = 2)
Cukup Puas
(score = 3)
Puas
(score = 4)
Sangat Puas
(score = 5)
JUMLAH JAWABAN YANG
DIPEROLEH
0 0 49 135 66
Setelah mendapatkan data perhitungan jumlah jawaban pada setiap
masing-masing skala kepuasan pelanggan tersebut, maka pada langkah
selanjutnya penulis dapat mengetahui besarnya tingkat kepuasan pelanggan di
CV. SKETS MULTIKREASI dalam bentuk presentase seperti yang digambarkan
pada diagram dibawah ini :
Gambar 5
Diagram Tingkat Kepuasan Pelanggan CV. SKETS MULTIKREASI
42
26%
54%
20%
Puas
Sangat Puas
Tidak Puas 0%
Kurang Puas
0%
Cukup Puas
Dari diagram di atas (gambar 4) tergambar dengan jelas kepuasan
pelanggan yang tercipta di CV. SKETS MULTIKREASI, dimana pelanggan yang
tidak puas sebesar 0%, kurang puas sebesar 0%, cukup puas sebesar 20%,
pelanggan yang merasa puas sebesar 54%, dan pelanggan yang merasa sangat
puas sebesar 26%.
2. Loyalitas Pelanggan (Variabel Y)
Loyalitas pelanggan yang ada dapat diukur melalui indikator loyalitas
pelanggan yang ada, antara lain apakah pelanggan tersebut :
a. Makes regular repeat purchase (membelikan pembelian ulang secara
teratur)
b. Purchases across product and service lines (melakukan pembelian lini
produk yang lainnya dari perusahaan anda)
c. Refers others (memberikan referensi kepada orang lain)
43
d. Demonstrates in immunity to the pull of the competition (menunjukan
kekebalan terhadap bujukan dari pesaing/tidak mudah terpengaruh oleh
bujukan pesaing
Melalui indikator loyalitas pelanggan di atas maka dibuatlah sebuah
instrumen penelitian yang selanjutnya digunakan untuk membuat kuesioner yang
akan diserahkan kepada responden yang telah ditentukan. Setelah melakukan
survey kepada 25 responden yang telah ditentukan, maka diperoleh hasil survey
yang dinyatakan dalam bentuk data. Hasil survey tersebut yang kemudian dapat
disebut juga sebagai data loyalitas pelanggan yang dapat dilihat melalui tabel
dibawah ini :
Tabel 5
44
Data Loyalitas Pelanggan CV.SKETS MULTIKREASI
HASIL SURVEY LOYALITAS PELANGGANCV. SKETS MULTIKREASI
No.Responden
No. Item Pertanyaan TotalSkor1 2 3
1 1 1 1 32 1 1 1 33 1 1 1 34 1 1 1 35 1 1 1 36 1 1 1 37 1 1 1 38 1 1 1 39 0 0 0 010 1 1 1 311 0 0 0 012 1 1 1 313 1 1 1 314 1 1 1 315 1 1 1 316 1 1 1 317 0 0 0 018 1 1 1 319 0 1 0 120 1 1 1 321 1 1 1 322 1 1 1 323 1 1 1 324 1 1 1 325 1 1 1 3
Jumlah 21 22 21 64
Skala Loyalitas Pelanggan :
Jika pelanggan dinyatakan tidak loyal, maka diberi score = 0
Jika pelanggan dinyatakan loyal, maka diberikan score = 1
45
Berdasarkan hasil survey loyalitas pelanggan tersebut penulis dapat
mengetahui loyalitas pelanggan yang tercipta pada CV. SKETS MULTIKREASI.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mencari jumlah jawaban
pada masing- masing skala loyalitas pelanggan yang telah ditetapkan (lihat tabel
6).
Tabel 6
DATA PERHITUNGAN JUMLAH JAWABANPADA MASING-MASING SKALA LOYALITAS PELANGGAN
(Berdasarkan Hasil Survey Loyalitas Pelanggan)
SKALALOYALITAS PELANGGAN
Tidak Loyal
(Score = 0)
Loyal
(Score = 1)
JUMLAH JAWABAN YANGDIPEROLEH
11 64
Setelah mendapatkan data perhitungan jawaban pada setiap masing-
masing skala loyalitas pelanggan tersebut, maka pada langkah selanjutnya penulis
dapat mengetahui besarnya tingkat loyalitas pelanggan di CV. SKETS
MULTIKREASI dalam bentuk presentase seperti yang digambarkan pada
diagram dibawah ini :
Gambar 6
46
Diagram Tingkat Loyalitas Pelanggan CV. SKETS MULTIKREASI
15%
85%Loyal
Tidak Loyal
Dari diagram diatas (gambar 5) tergambar dengan jelas loyalitas pelanggan
yang tercipta pada CV. SKETS MULTIKREASI, dimana pelanggan yang loyal
terhadap CV. SKETS MULTIKREASI yaitu sebesar 85% sedangkan yang tidak
loyal hannya sebesar15%
C. Analisis Hasil Penelitian
1. Analisa Korelasi
Berikut tabel hasil perhitungan korelasi antara variabel Kepuasan
Pelanggan (X) dengan Loyalitas Pelanggan (Y) :
Tabel 7
47
Data Perhitungan Koefisien Korelasi
DAFTAR DATA PENGHITUNGAN KOEFISIEN KORELASI
NO X(Kepuasan Pelanggan)
Y(Loyalitas Pelanggan)
X² Y² XY
1 42 3 1764 9 1262 46 3 2116 9 1383 44 3 1936 9 1324 42 3 1764 9 1265 44 3 1936 9 1326 45 3 2025 9 1357 46 3 2116 9 1388 43 3 1849 9 1299 33 0 1089 0 010 43 3 1849 9 12911 32 0 1024 0 012 41 3 1681 9 12313 33 3 1089 9 9914 45 3 2025 9 13515 42 3 1764 9 12616 39 3 1521 9 11717 30 0 900 0 018 40 3 1600 9 12019 34 1 1156 9 120 42 3 1764 9 12621 39 3 1521 9 11722 45 3 2025 9 13523 44 3 1936 9 13224 43 3 1849 9 12925 40 3 1600 9 120∑ 1017 64 41899 190 2698
48
Berdasarkan data diatas, maka diperoleh hasil koefisien korelasi (r)
sebagai berikut :
n ∑ X Y – (∑ X) (∑ Y)
r = √ n ( ∑ X² ) – ( ∑ X )² √ n ( ∑ Y² ) – ( ∑ Y )²
(25 . 2689) – (1017) (64)
r = √ (25 . 41899) – (1017) ² .√ (25 . 190) – (64)²
67450 - 65088
r = √ (25 . 41899) – (1017) ² .√ (25 . 190) – (64)²
2632
r = √ 13186 .√ 654
2632
r = 114, 830 . 25, 573
2632
r = 2936,604
r = 0,804
49
Tabel 8
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Lemah
0,20 – 0, 399 Lemah
0,40 – 0,599 Sedang
0, 60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Maka , berdasarkan perhitungan analisis Koefisien Korelasi (r) di atas,
dapat diperoleh nilai r sebaesar = 0, 804 dan dapat disimpulkan bahwa hubungan
antara kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan sangat kuat dan positif, karena
seperti yang tertera pada Tabel Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi di atas,
nilai r sebesar = 0, 804 berada diantara interval koefisien 0, 80 – 1,000. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa kepuasan pelanggan mempunyai pengaruh yang
sangat kuat dan positif terhadap loyalitas pelanggan.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kenaikan pada variabel X akan
diiringi dengan kenaikan pada variabel Y. Itu artinya, jika faktor kepuasan
pelanggan ditingkatkan maka akan memberikan pengaruh terhadap kenaikan
loyalitas pelanggan CV. SKETS MULTIKREASI. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan erat dan positif antara variabel kepuasan
pelanggan dengan loyalitas pelanggan.
50
2. Analisa Koefisien Determinasi
Analisa koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh faktor Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan CV. SKETS
MULTIKREASI dibandingkan dengan faktor lain yang dapat mempengaruhi.
Nilai koefisien determinasi diperoleh dengan koefisien korelasi yang dikuadratkan
dengan rumus sebagai berikut :
Kd = r2. 100%
= (0, 804)² . 100%
= (0,647) . 100%
= 65%
Dari perhitungan di atas diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 65%.
Hal ini menunjukan bahwa kepuasan pelanggan mempunyai pengaruh sebesar
65% terhadap peningkatan loyalitas pelanggan. Sedangkan sisanya yang sebesar
35% dipengaruhi oleh faktor-faktor terkait lainnya.
3. Uji Keberartian Koefisien Korelasi
Perhitungan dilanjutkan dengan Uji Keberartian Koefisien Korelasi
dengan menggunakan Uji t. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat
keberartian koefisien korelasi (r) yang dengannya dapat digunakan untuk menguji
hipotesis penelitian.
51
Diketahui : r = 0,804
: n = 25
Kriteria Pengujian :
Ho diterima jika : t hitung < t tabel
Ho ditolak jika : t hitung > t tabel
t hitung = r √n−2
√1−r 2
= 0,804 .√25−2
√1−0,8042
= 0,804 .√23√1−0,647
= (0,804 ) .(4,80)
√0,353
= 3,8570,594
= 6,492
t tabel = t (α) x (n – 2)
= t (0,05) x (25 – 2)
= 2,069
52
Dari perhitungan Uji Keberartian Korelasi (Uji t) di atas dapat dilihat
bahwa t hitung lebih besar dari t tabel ( 6,492 > 2,069 ). Maka, berdasarkan data
tersebut Ho ditolak dan harus menerima Ha yang terbukti bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan
CV. SKETS MULTIKREASI.
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan pembahasan dan analisa mengenai pengaruh
kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan pada CV. SKETS
MULTIKREASI, maka pada bab terakhir ini penulis akan menyampaikan
kesimpulan sebagai berikut :
1. Kepuasan pelanggan yang tercipta pada CV. SKETS MULTIKREASI
sudah tepat dan membantu dalam meningkatkan loyalitas pelanggan.
2. Keberhasilan dalam pencapaian kepuasan pelanggan yang dilakukan CV.
SKETS MULTIKREASI memiliki hubungan yang kuat terhadap
peningkatan loyalitas pelanggan di perusahaan tersebut. Hal ini dapat
diketahui dari hasil penelitian yang menunjukan nilai koefisien korelasi
sebesar 0,804. Disamping itu faktor kepuasan pelanggan di CV. SKETS
MULTIKREASI saat ini merupakan salah satu faktor yang memberikan
kontribusi nyata terhadap peningkatan loyalitas pelanggan di perusahaan
tersebut. Hal ini juga dibuktikan oleh besarnya koefisien determinasi (r
square) sebesar 65%, sedangkan sisanya sebesar 35% dipengaruhi faktor-
faktor yang memiliki keterkaitan dalam memberikan kontribusi terhadap
peningkatan loyalitas pelanggan.
3. Pencapaian kepuasan pelanggan yang terjadi pada CV. SKETS
MULTIKREASI memiliki hubungan yang sangat kuat dan positif serta
54
memberikan kontribusi yang nyata terhadap peningkatan loyalitas
pelanggan pada perusahaan tersebut. Bukti nyata ini diperoleh dari hasil
perhitungan uji keberartian koefisien korelasi (Uji t) yang menunjukan
bahwa t hitung lebih besar dari t tabel (t hitung = 6,492 > t tabel = 2,069 )
sehingga Ho ditolak.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan yang penulis kemukakan diatas, maka
penulis mencoba menuangkan saran dan pendapat yang sekiranya dapat dijadikan
perhatian dan pertimbangan bagi perusahaan. Berikut ini adalah saran yang dapat
penulis bagikan :
1. Jika melihat dari hubungannya yang sangat kuat serta besarnya kontribusi
yang diberikan oleh kepuasan pelanggan terhadap peningkatan loyalitas
pelanggan (berdasarkan nilai r sebesar 0,804 dan nilai koefisien
determinasi yang sebesar 65%), maka perusahaan perlu untuk menjaga
dan meningkatkan kontribusi dari kepuasan pelanggan agar loyalitas
pelanggan yang sudah ada tetap terjaga dan mengalami peningkatan.
Salah satu strategi yang paling tepat adalah dengan melaksanakan
Customer Relationship Management (CRM). Melalui CRM tersebut
perusahaan dapat berfokus pada pembangunan dan pemeliharaan
hubungan dengan pelanggan, termasuk mengetahui kebiasaan para
pealanggannya (Customer Behaviour).
55
Sebuah sistem CSR yang baik harus dapat menjalankan fungsi-fungsi
berikut ini :
a. Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan.
b. Mengusung falsafah customer-oriented
c. Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan.
d. Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan.
e. Menangani keluhan/komplain pelanggan.
f. Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan.
g. Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan
penjualan dari pelanggan.
2. Jika melihat dari perhitungan koefisien determinasi maka loyalitas
pelanggan dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yaitu sebesar 35%.
Oleh karena itu selain menjaga kepuasan pelanggan, perusahaan
disarankan untuk perlu memperhatikan faktor penentu lainnya, yang
antara lain adalah citra dan rintangan untuk berpindah. Terdapat dua
strategi yang akan penulis bagikan terutama menyangkut faktor-faktor
penentu loyalitas pelanggan lainnya, selain kepuasan itu sendiri :
a. Srategi yang pertama adalah strategi yang berkaitan dengan citra.
Untuk menjaga dan meningkatkan citra perusahaan, maka
perusahaan dapat mengimplementasikan strategi bisnis yang
disebut Corporate Social Responbility (CSR). Corporate Social
Responbility dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan atau
konsep yag dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan
56
perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggung jawab terhadap
lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Salah satu
contoh bentuk tanggung jawab yang dapat dilakukan oleh
perusahaan dalam melaksanakan CSR yaitu dengan memberikan
pelatihan desain gratis bagi Gerakan Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga atau yang biasa disebut dengan Kelompok
PKK yang ada di sekitar perusahaan maupun kelompok-kelompok
lainnya. Dengan melaksanakan CSR perusahaan mendapatkan 4
manfaat sekaligus yang antara lain adalah :
1) Perusahaan memiliki citra yang khas, baik, dan etis di mata
publik.
2) Membantu dalam perekrutan karyawan yang baru terutama
yang berkualifikasi tinggi. Bagi staff lama, CSR juga dapat
meningkatkan persepsi, reputasi, dan dedikasi dalam bekerja.
3) Perusahaan yang menjalankan CSR dapat mendorong
pemerintah dan publik memberi “ijin” bisnis. Karena dianggap
telah memenuhi standar operasi dan kepedulian terhadap
lingkungan dan masyarakat luas.
4) Dapat melakukan manajemen resiko, sehingga dapat mengelola
dan mengatasi masalah-masalah yang ada dengan cepat dan
tepat.
57
b. Strategi yang kedua adalah yang berkaitan dengan rintangan untuk
berpindah.
Dalam hal ini perusahaan dapat memberikan diskon atau harga
khusus untuk pelanggan pada saat-saat tertentu, atau memberikan
pilihan model merchandise yang bervariasi sesuai dengan
keinginan pelanggan.
58
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Mardalis, Meraih loyalitas Pelanggan, Benefit Jurnal Manajemen dan
Bisnis Vol.9 No.2, Surakarta, 2005.
Dharmmesta, BS., Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian Konseptual sebagai
Panduan bagi Penalty, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, hal 73-88, Vol. 14, No.3,1999.
Dr. Ujang Sumarwan, M.Sc., Perilaku Konsumen, Cetakan I, Ghalian Indonesia,
Jakarta 2003.
Hanan, Mack and Peter Karp, Customer Satisfaction : How to Maximize,
Measure, and Market your company’s Ultimate Product, American Management Association, New York, 1991.
Mowen, J.C, Minor, M., Customer Behaviour, 5th edition, Upper Saddle River,
Pretince Hall, New Jersey, 1998.
Peter, J.P, Olson J.C., Customer Behaviour and Marketing Strategy, 5th
edition, MA: Irwin, Boston 1999.
Kotler, P., Marketing Management, The Millenium Edition, Prentice Hall
International, Inc, New Jersey, 2000.
Kotler, Philip and Gary Armstrong, Priciples of Marketing, Seventh Edition,
International Edition, Pretince Hall, Inc, Englewood Cliffs, New Jersey 1996.
Kotler, P., Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Edisi ke 12 jilid 1, PT.
Indeks, Indonesia, 2007.
Payne Andrian, Pemasaran Jasa (The Essence of Service Marketing),
Terjemahan Fandy Tjiptono, Edisi 1, Cet. 1, Yogyakarta, 2000.
Robert Argene, Dasar-Dasar Marketing, Restu Agung, Jakarta, 2002.
Stoner A.F, dkk., Manajemen, Jilid 1, Prehalindo, Jakarta, 2002.
59
Sudjana, Metode Statistika, Tarsito, Bandung, 1992.
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, IKAPI : Alfabeta-Bandung, Cetakan ke 8,
Alfabet, Bandung, 2001.
Shiffman., L.G., Kamuk L.L., Customer Behaviour, 5th edition, New Jersey,
Pretince Hall, 1998.
T. Hani Handoko, Manajemen, Edisi II, BPPT, Yogyakarta : Andi 1996.
60
Lampiran 1 : Kuesioner Kepuasan Pelanggan
PROFIL RESPONDEN
Nama :
Alamat :
No. Telp/Hp :
Perusahaan/Instansi :
Petunjuk:
Berilah tanda check list ( √ ) pada jawaban yang anda anggap paling mewakili diri anda pada kolom yang telah disediakan.
NO PERTANYAANSKALA KEPUASAN
TP KP CP P SP
1 Kualitas bahan baku yang digunakan 1 2 3 4 5
2 Penanganan komplain
3 Keramahan dari petugas perusahaan
4 Kerjasama dengan perusahaan
5 Kerapihan hasil produksi
6 Kenyamanan penggunaan hasil produksi
7 Nilai estetika dari hasil produksi
61
KUESIONER KEPUASAN PELANGGAN
8 Harga dikaitkan dengan kualitas produksi
9 Ketepatan waktu pengerjaan
10 Kondisi dan penampilan kemasan
Keterangan :
TP : Tidak Puas
KP : Kurang Puas
CP : Cukup Puas
P : Puas
SP : Sangat Puas
62
Lampiran 2 : Kuesioner Loyalitas Pelanggan
Petunjuk:
Berilah tanda check list ( √ ) pada jawaban yang anda anggap paling mewakili diri anda pada kolom yang telah disediakan.
NO PERTANYAANUKURAN LOYALITAS PELANGGAN
TIDAK LOYAL(SCORE = 0)
LOYAL(SCORE = 1)
1 Membeli kembali produk milik perusahaan
2 Merekomendasikan kepada orang lain
3 Kebal terhadap bujukan
63
KUESIONER LOYALITAS PELANGGAN
Lampiran 3 : Contoh Brosur CV. SKETS MULTIKREASI
64
Lampiran 4 : Contoh Produk CV. SKETS MULTIKREASI
65
66
67
68
Lampiran 5 : T-table
69