bab iv.metode penyuluhan kehutanan

60
| 35 BAB IV METODE PENYULUHAN KEHUTANAN enyuluhan kehutanan memiliki kegiatan yang tertentu agar tujuan yang diinginkannya (perbaikan-perbaikan teknologi, cara kerja dan tingkat kehidupan masyarakat tani hutan) dapat tercapai. Kegiatan itu harus dilaksanakan secara teratur dan terarah, sehingga masyarakat tani hutan dapat menolong dirinya sendiri mengubah dan memperbaiki tingkat pemikiran, tingkat kerja dan tingkat kesejahteraan hidupnya. Salah satu tugas yang menjadi tanggung jawab setiap penyuluh kehutanan adalah mengkomunikasikan inovasi, dalam arti mengubah perilaku masyarakat sasaran agar tahu, mau dan mampu menerapkan inovasi demi tercapainya perbaikan mutu hidupnya. P Dalam hubungan ini, perlu diingat bahwa sasaran penyuluhan sangatlah beragam, baik mengenai karakteristik individunya, beragam lingkungan fisik dan sosialnya dan beragam pula kebutuhan-kebutuhannya, motivasi, serta tujuan yang diinginkannya. Dengan demikian, tidak ada satu metode yang selalu untuk diterapkan dalam setiap kegiatan penyuluhan kehutanan. Karena itulah dalam melakukan penyuluhan kehutanan harus senantiasa dipikirkan metode yang akan digunakan, bahkan dalam kondisi tertentu kegiatan penyuluhan kehutanan harus 35

Upload: rin-raavenclaw

Post on 18-Jan-2016

415 views

Category:

Documents


41 download

DESCRIPTION

buat pelajaran

TRANSCRIPT

Page 1: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 35

BAB IV

METODE PENYULUHAN KEHUTANAN

enyuluhan kehutanan memiliki kegiatan yang tertentu agar tujuan yang

diinginkannya (perbaikan-perbaikan teknologi, cara kerja dan tingkat

kehidupan masyarakat tani hutan) dapat tercapai. Kegiatan itu harus

dilaksanakan secara teratur dan terarah, sehingga masyarakat tani hutan dapat

menolong dirinya sendiri mengubah dan memperbaiki tingkat pemikiran, tingkat

kerja dan tingkat kesejahteraan hidupnya. Salah satu tugas yang menjadi tanggung

jawab setiap penyuluh kehutanan adalah mengkomunikasikan inovasi, dalam arti

mengubah perilaku masyarakat sasaran agar tahu, mau dan mampu menerapkan

inovasi demi tercapainya perbaikan mutu hidupnya.

P

Dalam hubungan ini, perlu diingat bahwa sasaran penyuluhan sangatlah

beragam, baik mengenai karakteristik individunya, beragam lingkungan fisik dan

sosialnya dan beragam pula kebutuhan-kebutuhannya, motivasi, serta tujuan yang

diinginkannya. Dengan demikian, tidak ada satu metode yang selalu untuk diterapkan

dalam setiap kegiatan penyuluhan kehutanan. Karena itulah dalam melakukan

penyuluhan kehutanan harus senantiasa dipikirkan metode yang akan digunakan,

bahkan dalam kondisi tertentu kegiatan penyuluhan kehutanan harus dilaksanakan

dengan menerapkan beragam metode sekaligus yang saling menunjang dan

melengkapi.

Karena itu, dalam setiap pelaksanaan penyuluhan kehutanan, penyuluh

kehutanan harus memahami dan mampu memilih metode penyuluhan kehutanan yang

paling baik sebagai salah satu cara yang terpilih untuk tercapainya tujuan penyuluhan

kehutanan yang dilaksanakannya.

A. PRINSIP-PRINSIP METODE PENYULUHAN KEHUTANAN

Satu hal yang harus diperhatikan oleh setiap penyuluh kehutanan sebelum

menerapkan suatu metode penyuluhan adalah, ia perlu memahami prinsip-prinsip

metode penyuluhan kehutanan yang dapat dijadikannya sebagai landasan memilih

metode yang tepat.

35

Page 2: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

Prinsip Metode Penyuluhan Kehutanan

| 36

Beberapa prinsip metode penyuluhan

kehutanan yang perlu diperhatikan oleh

seorang penyuluh kehutanan adalah :

a.Pengembangan untuk berfikir kreatif

Melalui penyuluhan kehutanan, bukanlah dimaksudkan agar masyarakat

sasaran selalu menggantungkan diri kepada petunjuk, nasehat, atau bimbingan

penyuluhnya. Tetapi sebaliknya, melalui penyuluhan harus mampu dihasilkan

masyarakat tani hutan yang dengan upayanya sendiri mengatasi masalah-

masalah yang dihadapinya dalam memanfaatkan hutan, serta mampu

mengembangkan kreativitasnya untuk memanfaatkan setiap potensi dan peluang

yang diketahuinya untuk terus-menerus dapat memperbaiki mutu hidupnya.

Karena itu, pada setiap kegiatan penyuluhan, seorang penyuluh harus

mampu memilih metode yang sejauh mungkin dapat mengembangkan daya

nalar dan kreativitas masyarakat sasarannya.

b. Tempat yang paling baik adalah ditempat kegiatan sasaran

Dapat dipastikan bahwa, setiap individu sangat mencintai profesinya, karena

itu tidak suka diganggu (untuk meninggalkan kegiatan rutinnya) serta selalu

berperilaku sesuai dengan pengalamannya sendiri dan kenyataan-kenyataan

yang dihadapi sehari-hari.

Oleh sebab itu, dalam banyak kasus kegiatan penyuluhan kehutanan

sebaiknya dilaksanakan dengan menerapkan metode-metode yang dapat

dilaksanakan dilingkungan pekerjaan (kegiatan) sasarannya. Hal tersebut

dimaksudkan agar:

1) Tidak mengganggu (menyita waktu) kegiatan rutinnya.

2) Penyuluhan kehutanan dapat memahami betul keadaan sasaran, termasuk

masalah-masalah yang dihadapi dan potensi serta peluang yang dapat

dimanfaatkan untuk perbaikan mutu hidup mereka.

3) Kepada sasaran dapat ditunjukkan contoh-contoh nyata tentang masalah dan

potensi serta peluang yang dapat ditemukan di lingkungan pekerjaannya

sendiri, sehingga mudah dipahami dan diresapi serta diingat oleh petani.

c.Setiap individu terikat dengan lingkungan sosialnya.

36

Page 3: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 37

Sebagai makhluk sosial, setiap individu akan selalu berperilaku sesuai dengan

kondisi lingkungan sosialnya, setidak-tidaknya akan selalu berusaha

menyesuaikan diri dengan perilaku orang-orang disekitarnya.

Karena itu, kegiatan penyuluhan kehutanan akan lebih efisien jika diterapkan

hanya kepada warga masyarakat tani hutan, terutama yang diakui oleh

lingkungannya sebagai panutan yang baik.

d. Ciptakan hubungan yang akrab dengan sasaran

Kegiatan penyuluhan adalah upaya mengubah perilaku orang lain secara

persuasif dengan menerapkan sistem pendidikan. Hubungan pribadi yang akrab

antara penyuluh dengan sasarannya, akan memperlancar kegiatan penyuluhan

itu sendiri.

Keakraban hubungan antara penyuluh dan sasaran ini menjadi sangat penting,

karena dengan keakraban ini akan tercipta suatu keterbukaan mengemukakan

masalah dan menyampaikan pendapat. Disamping itu, saran-saran yang

disampaikan penyuluh kehutanan dapat diterima dengan senang hati seperti

layaknya saran seorang sahabat tanpa ada prasangka atau merasa dipaksa.

e.Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan

Kegiatan penyuluhan adalah upaya untuk mengubah perilaku sasaran, baik

pengetahuan, sikapnya atau keterampilannya. Dengan demikian, metode yang

diterapkan harus mampu merangsang sasaran untuk selalu siap (dalam arti sikap

dan fikiran) dengan sukahati atas kesadaran ataupun pertimbangan nalarnya

sendiri melakukan perubahan-perubahan demi perbaikan mutu hidupnya sendiri,

keluarga dan masyarakatnya.

B. PENDEKATAN-PENDEKATAN UNTUK MEMILIHMETODE PENYULUHAN KEHUTANAN

Dalam kegiatan penyuluhan kehutanan kita mengenal adanya penyuluhan

kehutanan perorangan dan penyuluhan kehutanan massal yang dalam prakteknya

selalu menggunakan metode-metode pendekatan.

Bertolak dari pemahaman tentang pengertian penyuluhan sebagai proses

komunikasi dan proses perubahan perilaku melalui pendidikan, pemilihan metode

37

Page 4: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 38

penyuluhan kehutanan dapat dilakukan dengan melakukan pendekatan-

pendekatan sebagai berikut:

a) Metode Penyuluhan dan Proses Komunikasi

Untuk memilih metode berkomunikasi yang efektif, ada tiga cara yang

dapat diterapkan dalam pemilihan metode penyuluhan kehutanan yaitu

didasarkan pada media yang digunakan, sifat hubungan antara penyuluh dan

sasarannya, serta pendekatan psiko-sosial yang dikaitkan dengan tahapan

adopsinya.

1) Metode penyuluhan kehutanan menurut media yang digunakan.

Berdasarkan media yang digunakan, metode penyuluhan kehutanan

dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:

a. Media lisan, baik yang disampaikan secara langsung (melalui percakapan,

tatap muka atau radio komunikasi antar penduduk), maupun secara tidak

langsung (lewat radio, kaset, dll).

b. Media cetak, baik berupa gambar dan atau tulisan (foto, majalah pedesaan,

selebaran, poster, dll) yang dibagi-bagikan, disebarkan atau dipasang di

tempat-tempat strategis yang mudah dijumpai oleh sasarannya (di jalan,

pasar).

c. Media terproyeksi, berupa gambar dan atau tulisan lewat slide,

pertunjukkan film. Kegiatan penyuluhan melalui media ini merupakan

metode penyuluhan yang paling dimengerti karena ada unsur hiburannya.

Biasanya Depatemen Kehutanan mengirimkan mobil unit kegiatan

penyuluhan yang dilengkapi dengan perangkat audio visual yang cukup

modern dan diperlengkapi dengan beberapa judul film hiburan selain dari

film mengenai penyuluhan yang akan ditayangkan

2) Metode penyuluhan menurut hubungan penyuluh dan sasarannya

Berdasarkan hubungan penyuluh kesasarannya, metode penyuluhan

dibedakan atas dua macam yaitu:

a. Komunikasi langsung (percakapan atau tatap muka) yang

memungkinkan penyuluh dapat berkomunikasi langsung dalam waktu

yang relative singkat.

38

Page 5: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 39

b. Komunikasi tak langsung baik melalui perantara orang lain lewat surat

yang tidak memungkinkan penyuluh dapat menerima respon dari

sasarannya dalam waktu yang relative singkat.

c. Metode penyuluhan kehutanan menurut keadaan psiko-sosial

sasarannya.

Seperti halnya dengan metode penyuluhan berdasarkan media yang

digunakan metode penyuluhan menurut keadaan psiko-sosial sasarannya

juga dibedakan kedalam tiga hal yaitu:

a. Pendekatan perorangan, artinya penyuluh kehutanan berkomunikasi

secara orang seorang dengan setiap sasarannya, misalnya melalui

kunjungan ke rumah, kunjungan ke tempat kegiatan petani, dll.

b. Pendekatan kelompok, manakala penyuluh kehutanan berkomunikasi

dengan sekelompok sasaran pada waktu yang sama, seperti pada

pertemuan di lapangan, penyelenggaraan latihan, dll.

c. Pendekatan massal, jika penyuluh berkomunikasi secara tak langsung

atau langsung dengan sejumlah sasaran yang sangat banyak, bahkan

mugkin tersebar tempat tinggalnya, misalnya penyuluhan lewat TV,

penyebaran selebaran dan lain-lain.

b) Metode Penyuluhan Dalam Pendidikan Non Formal

Salah satu ciri utama yang membedakan antara pendidikan formal dan

pendidikan non formal adalah; penyelenggaraan pendidikan non formal (seperti

halnya penyuluhan kehutanan) dapat diselenggarakan kapan saja dan di mana

saja. Dengan demikian, metode yang diterapkan di dalam pelaksanaan

penyuluhan kehutanan dapat menerapkan metode pendidikan formal (ceramah,

diskusi, belajar mandiri) atau metode yang tidak pernah diterapkan dalam

system pendidikan formal seperti: pameran, kunjungan ke rumah (anjangsana),

dan lain-lain.

Ciri lain, kegiatan non formal (termasuk penyuluhan kehutanan) selalu

diprogramkan sesuai dengan kebutuhan sasaran. Artinya, berbeda dengan

pendidikan formal yang telah memiliki program yang dibakukan, sehingga

39

Page 6: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 40

setiap warga belajarnya harus mengikuti atau menyesuaikan diri dengan

program pendidikan tersebut. Setiap kegiatan pendidikan non formal ( kegiatan

penyuluhan kehutanan) harus selalu menyesuaikan dengan kebutuhan

sasarannya, dengan demikian metode penyuluhan yang akan dipilih harus selalu

disesuaikan dengan; karakteristik sasarannya sumber daya yang tersedia atau

yang dapat dimanfaatkan serta keadaan lingkungan (termasuk tempat dan

waktu) diselenggarakannya kegiatan penyuluhan kehutanan tersebut.

c) Metode Penyuluhan Dalam Pendidikan Orang Dewasa

Pendidikan di dalam kegiatan penyuluhan kehutanan adalah merupakan

proses penyadaran menuju kepada pembebasan. Oleh sebab itu proses

pendidikan harus dibebaskan dari upaya-upaya menciptakan ketergantungan

atau bentuk-bentuk penindasan “baru”. Artinya melalui pendidikan sasaran

didik harus diberi kesempatan seluas-luasnya menyampaikan pengalaman dan

mengembangkan daya nalarnya, sehingga dalam proses pendidikan tersebut

kedudukan pendidik dan yang dididik sama derajatnya.

Selaras dengan itu, salah satu ciri utama dari pendidikan orang dewasa

adalah; keberhasilan pendidik tidak tergantung kepada seberapa materi yang

diajarkan atau seberapa jauh tingkat pemahaman warga terdidik terhadap materi

yang diajarkan tetapi lebih dicirikan pada seberapa jauh program pendidikan

tersebut mampu mengembangkan dialog baik antara pendidik dan yang dididik

maupun sesama peserta didik. Dengan demikian metode diskusi umumnya lebih

baik dibanding dengan metode kuliah atau ceramah.

Disamping itu, harus selalu diingat bahwa sasaran pendidikan orang

dewasa adalah orang-orang dewasa yang disamping telah memiliki pengalaman

perasaan dan harga diri (yang tidak mudah dan tidak ingin digurui), mereka

umumnya juga memiliki banyak kegiatan (tidak memiliki banyak waktu untuk

belajar) merupakan pribadi-pribadi yang umumnya telah mengalami

kemunduran baik semangat belajar maupun kemampuan fisiknya. Oleh karena

itu pemilihan metode pendidikan orang dewasa harus selalu

mempertimbangkan:

40

Page 7: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 41

1) Waktu penyelenggaraan yang tidak terlalu mengganggu kegiatan atau

pekerjaan pokoknya.

2) Waktu penyelenggaraan sesingkat mungkin

3) Lebih banyak menggunakan alat peraga

Hal lain yang juga harus diperhatikan dalam metode pedidikan orang

dewasa (termasuk penyuluhan kehutanan) adalah; program pendidikan harus

lebih banyak mengacu kepada pemecahan yang sedang dan akan dihadapi

dibanding dengan upaya menambah pengalaman belajar baik yang berupa

pengetahuan, sikap maupun keterampilan-keterampilan baru. Berkaitan dengan

hal itu ada dua hal yang harus ditekankan yaitu; menata pengalaman masa

lampau yang telah dimilikinya dengan cara "baru" dan memberikan pengalaman

baru (pengetahuan, sikap dan keterampilan)

C. RAGAM METODE PENYULUHAN KEHUTANAN

Ragam metode peyuluhan kehutanan dapat dibedakan menurut ; media

yang digunakan, hubungan penyuluh dan sasaran serta pendekatan psikologi yang

dilakukan penyuluhnya. Ragam metode penyuluhan kehutanan cukup banyak,

tinggal bagaimana seorang peenyuluh kehutanan dapat menganalisis masalah

yang dihadapi masyarakat tani hutan, kondisi sosial ekonominya dan masalah-

masalah lain yang berhubungan dengan pemanfaatan hutan oleh masyarakat.

Sehubungan dengan itu, Mardikanto (1985) merangkum metode yang dapat

diterapkan dalam kegiatan penyuluhan seperti yang tercantum pada table berikut :

Tabel Ragam Metode Penyuluhan Kehutanan

NoRagam metode Penyuluhann

Media yang digunakan

Hubungan Penyuluh dan sasaran

Pendekatan Psiko-sosial

1. Kontak tani Lisan, media cetak Langsung Perorangan2. Surat menyurat Media cetak Tak langsung Perorangan

3.Anjang karya, anjang sana, karyawisata

Lisan, media cetak Langsung Perorangan Kelompok

4. Demonstrasi (cara,hasil)Lisan,media cetak, terproyeksi

Langsung Kelompok

41

Page 8: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 42

NoRagam metode Penyuluhann

Media yang digunakan

Hubungan Penyuluh dan sasaran

Pendekatan Psiko-sosial

5.Pertemuan (kuliah,ceramah,diskusi)

Lisan,media cetak terproyeksi

langsung Kelompok

6. KelompencapirLisan,media cetak terproyeksi

Tak langsung Kelompok

7. Pertemuan umumLisan,media cetak terproyeksi

Langsung Massal

8. Pameran Lesan,media cetak terproyeksi

langsung Massal

9. Pertunjukan/sandiwara Lisan Tak langsung Massal 10. Radio/kaset Lisan Tak langsung Massal11. Televisi, Film Terproyeksi Tak langsung Massal 12. Media cetak Media cetak Tak langsung Massal

13. Kampanye Lisan,media cetak terproyeksi

LangsungTak langsung

Massal kelompok

Sumber: Mardikanto (1985)

a) Metode Individu kunci, Kontak Tani Hutan, Kelompok tani Hutan, Himpunan tani

Individu kunci adalah individu yang maju (inovatif), termasuk dalam

golongan "penerap dini" yang atas dasar kesadarannya bersedia (tanpa menuntut

upah) bekerja sama sebagai rekan sekerja penyuluh kehutanan untuk

melaksanakan kegiatan penyuluhan kehutanan bagi warga masyarakat sekitar

(terutama dilingkungan sosial-nya sendiri).

Sebagai individu yang inovatif, ia tertarik untuk melakukan pembaharuan

dan menerapkan setiap inovasi yang telah teruji berhasil/bermanfaat yang sesuai

dengan kondisi fisik dan sosial budaya setempat. Disamping itu, ia memiliki

rasa tanggung jawab sosial yang tinggi, dinamis dan selalu merasa terpanggil

untuk menggerakkan warga masyarakat untuk melakukan perubahan-perubahan

dalam segala aspek kehidupan mereka, demi perbaikan mutu hidup

(kesejahteraan) setiap individu masyarakat secara keseluruhan. Karena itu,

seringkali mereka menjadi pemimpin lembaga-lembaga sosial (kelompok atau

organisasi) dan diakui masyarakat sebagai panutan yang baik.

Metode penyuluhan individu kunci, adalah metode yang menggunakan

individu-individu kunci sebagai sasaran utama penyuluhan. Artinya, di dalam

42

Page 9: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 43

pelaksanaan kegiatan penyuluhan, penyuluh selalu melakukan kontak pribadi

secara berkelanjutan dengan individu-individu kecil tersebut untuk kemudian

selaras dengan karakteristik individu kunci seperti yang dikemukanan di atas,

mereka diharapkan dapat meneruskan kegiatan penyuluhan tersebut kepada

seluruh warga masyarakatnya sebagai penyuluh "sukarela.

Metode seperti ini sangat efisien karena :

1) Penyuluh tidak perlu berhadapan langsung dengan seluruh warga

masyarakat, sehingga sangat menghemat waktu dan biaya yang seringkali

merupakan kendala untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan

2) Penyuluhan kepada masyarakat lebih efektif karena dilakukan sendiri oleh

individu kunci yang sudah dikenal, diakui dan dipanuti oleh masyarakat

setempat. Bahkan penyuluhan kehutanan seperti ini lebih efektif dibanding

jika dilaksanakan sendiri oleh penyuluhnya, terutama di lingkungan

masyarakat yang masih sering belum dapat menerima atau mempercayai

orang luar yang berasal dari luar lingkungan sosial setempat.

Sayangnya, untuk menemukan individu kunci seperti itu tidaklah mudah,

disamping itu, sebagai tokoh informal, individu-individu kunci tidak selalu

mendapat tanggapan/pengakuan yang baik dari pejabat/tokoh formal setempat.

Untuk mengatasi hal tersebut, penyuluh kehutanan dapat menempuh cara

sebagai berikut:

1) Menanyakan kepada warga setempat, tentang siapa yang dianggap/diakui

oleh sebagian besar masyarakat sebagai panutan yang baik (dengan

menggunakan teknik sosiogram).

2) Konsultasikan individu-individu terpilih tersebut dengan pejabat/tokoh

formal setempat untuk menentukan individu-individu kunci yang akan

dijadikan rekan sekerja penyuluh.

Kontak Tani Hutan

Anggota kelompok tani hutan biasanya merupakan petani pemilik lahan

garapan atau penggarap lahan orang lain, pengalamannya dalam berusaha tani

telah banyak, dinamis dan mempunyai pandangan yang positif terhadap

teknologi pemanfaatan hutan yang baru karana keinginannya untuk mencapai

43

Page 10: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 44

peningkatan dalam produksinya memanfaatkan lahan dan hutan. Seorang kontak

tani mempunyai pengaruh positif di lingkungan perkampungan/pedesaannya.

Diketahui demikian aktif membantu pemerintah dalam hal penyuluhan

kehutanan dan dapat bekerjasama dengan baik dengan para penyuluh

kehutanan. Produktivitas usaha taninya memuaskan, memiliki sifat keterbukaan,

banyak membantu para petani dalam memecahkan berbagi masalah yang

dihadapinya.

Terdiri dari sekumpulan petani (biasanya terdiri dari 15 orang) yang

mempunyai kepentingan bersama dalam usaha tani. Organisasinya bersifat non

formal, namun demikian dapat dikatakan kuat karena dilandasi oleh kesadaran

bersama dan azas kekeluargaaan. Biasanya menjadi motor dalam kelompok ini

adalah kontak tani hutan yang hubungannya dengan para anggota kelompok itu

demikian erat dan luwes dan atas dasar kewajaran. Kelompok tani hutan

terbentuk atas dasar kesadaran, jadi tidak secara terpaksa. Kelompok ini

menghendaki terwujudnya pemanfaatan hutan dengan cara bijaksana, terutama

memanfaatkan lahan untuk kegiatan pertanian, misalnya dengan system

Agroforestry, usaha tanu yang optimal dan keluarga tani yang sejahtera dalam

pengembangan hidupnya. Para anggotanya terbina agar berpandangan sama,

berminat yang sama dan kegiatan atas dasar kekeluargaan, karena itu pihak

koperasi selalu memandang kelompok sebagai cikal bakal terbentuknya

Koperasi Unit Desa yang tangguh. Selain itu, kelompok ini juga berfungsi

sebagai wadah terpeliharanya dan berkembangnya pengetahuan dan

keterampilan serta kegotongroyongan. Fungsi tersebut dapat dijabarkan dengan

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1) Pengadaan saran produksi (saprodi) yang murah dengan cara melakukan

pembelian secara bersama (massal).

2) Pengadaan bibit tanaman yang resisten untuk kepentingan para anggotanya

dengan jalan mengusahakan kebun bibit bersama.

3) Mengusahakan kegiatan pemberantasan/pengendalian hama/penyakit

tanaman secara terpadu.

44

Page 11: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 45

4) Guna kepentingan bersama berusaha memperbaiki prasarana-prasarana yang

menunjang usaha taninya (saluran air, terasering lahan, penanggulangan

erosi, perbaikan jalan setapak, dll)

5) Guna memantapkan cara bertani, menyelenggarakan demonstrasi cara

bercocok tanam dengan mengkombinasikan tanaman hutan dan tanaman

pertanian (Agroforestry), cara mengatasi hama/penyakit tanaman yang

dilakukannya bersama penyuluh kehutanan.

6) Mengadakan pengolahan hasil secara bersama agar terwujud kualitas yang

baik dan seragam dan kemudian mengusahakan pula pemasarannya secara

bersama agar terwujud harga yang baik dan seragam.

Bila dihubungankan fungsi penyuluh kehutanan dengan kontak tani dan

kelompok tani hutan, maka hubungan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Penyuluh kehutanan berfungsi sebagai pengarah, pembimbing dan

penasehat serta memberi materi guna kegitan kelompok.

Kontak tani hutan dan kelompok tani hutan berfungsi sebagai motor atau

penggerak kelompok tersebut dengan mengembangkan pengaruhnya.

Himpunan Tani

Kalau kelompk tani merupakan organisasi petani yang non formal, maka

Himpunan Tani merupakan organisasi para petani yang formal, beranggaran dasar dan

berpengurus yang layak. Para anggotanya terdiri dari kelompok-kelompok petani yang

ada di pedesaan atau di sekitar areal hutan/pertanian. Kalau ditinjau dari ruang

lingkupnya jelas lebih luas dibandingkan dengan kelompok tani hutan, sedangkan dalam

kegiatannya dapat dikatakan tidak jauh berbeda atau sama yaitu sebagai media

masyarakat tani yang berkembang dengan dinamis, sebagai alat untuk mewujudkan

perubahan-perubahan baru yang maju dilingkungan para petani dan sebagai wadah

penyatuan aspirasi yang sehat sesuai dengan keinginan atau hati nurani para petani. Para

anggotanya sangat terbuka dan tertarik untuk melaksanakan materi penyuluhan

kehutanan. Manajemen usaha tani sejak bercocok tanam hingga pemasaran hasil-hasilnya

yang lebih baik dan lebih menguntungkan bagi kepentingan para petani dalam

lingkungan pedesaan atau disekitar areal hutan.

45

Page 12: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 46

Surat kabar, radio dan televisi, majalah tentang kehutanan, pampler, leaflet dan

poster adalah merupakan media mati dalam kegiatan penyuluhan kehutanan. Radio yang

dimiliki sebagian besar petani merupakan media penyuluhan kehutanan yang sangat

menarik. Para masyarakat tani akan sangat tertarik oleh siaran pedesaan tergantung pada

pengelola siaran pedesaan tersebut. Barangkali sudah perlu dipikirkan bahwa radio

swasta nasional diharuskan pula membuat reportase mengenai pembangunan dipedesaan

atau membuat program siaran pedesaan sendiri disamping program komersil yang

disiarkannya. Koran masuk desa sangat membantu para petani(yang sudah bisa

membaca) untuk berhubungan dengan cakrawala lingkungan luar sehingga kemajuan-

kemajuan di luar lingkungannya dapat ditiru atau dikembangkan didaerah mereka.

b) Surat Menyurat

Metode surat-menyurat, adalah metode penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh

melalui pengiriman barang cetakan(gambar, leaflet, booklet, buletin, majalah dan lain-

lain), kepada sasarannya, baik perorangan (individu-individu kunci, anggota masyarakat

biasa) maupun kelompok. Karena itu, metode karyawisata seringkali juga merupakan

bagian dari pelaksanaan metode pertemuan yang disamping merupakan acara selingan

untuk menghibur (mengurangi kejenuhan), juga untuk menambah pengalaman yang

menunjang materi yang telah disampaikan agar proses adopsi(mencoba dan menerima)

dapat lebih cepat dicapai. Di samping itu, karyawisata juga dimaksudkan untuk

menumbuhkan imajinasi dan merangsang daya pikir kreatif pada diri sasarannya,

berdasarkan pengalaman-pengalaman yang diperolehnya untuk berswakarsa, swakrya dan

swadaya mencoba kegiatan-kegiatan baru yang belum pernah dialami dan dilakukannya.

Sehubungan dengan itu, objek-objek yang akan dikunjungi hendaknya dipilih

yang memiliki kaitan erat dengan materi penyuluhan kehutanan atau masalah-masalah

dan potensi serta peluang-peluang yang sedang dan akan dihadapi oleh sasarannya.

Beberapa sasaran (objek)karyawisata yang dipilih dapat berupa:

1) Individu atau kelompok yang memiliki kesamaan kondisi (sumberdaya alam,

kemampuan ekonomi dan kemudahan-kemudahan) seperti yang dimiliki sasaran

(peserta karyawisata), tetapi telah melakukan kegiatan-kegiatan dan mencapai

prestasi (produksi, Pendapatan, kesejahteraan) yang lebih baik dengan

menerapkan inovasi-inovasi yang belum atau sedang disuluhkan.

46

Page 13: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 47

2) Lembaga-lembaga penelitian atau pusat-pusat informasi yang diharapkan dapat

memberikan pengalaman-pengalaman baru, menunjukkan alternatif-alternatif

c) Karyawisata

Metode karyawisata, sebenarnya tidak banyak berbeda dengan metode kunjungan

(anjangsana dan anjangkarya) bedanya adalah:

1) Penyuluh dengan mengajak sasaran penyuluhannya (perorangan atau kelompok)

mengunjungi objek tertentu yang sudah direncanakan/dipilih. Jadi sasaran

penyuluhan adalah yang diajak bukannya yang dikunjungi.

2) Dalam karyawisata, kegiatan penyuluhan dibarengi dengan upaya menghibur

sasaran penyuluhannya.

Metode karyawisata ini, dimaksudkan untuk menambah wawasan (sikap dan

pengetahuan) sasran penyuluhan untuk melakukan studi banding antara pengalaman-

pengalaman yang sudah dimilikinya dengan pengalaman-pengalaman yang akan

diperoleh setelah mengunjungi objek-objek yang dituju.

Didalam kegiatan karyawisata, para peserta dirangsang untuk melakukan

pengamatan, berwawancara, tukar pikiran, berlatih keterampilan tertentu, atau menimba

pengalaman, sehingga jika kembali dari karyawisata mereka semakin terdorong untuk

mencoba pengalaman-pengalaman baru yang diperolehnya. Oleh sebab itu, sangat

efektif untuk tahapan sebelum mencoba, khususnya pada tahapan minat dan menilai

ditujukan terutama untuk mempengaruhi minat dan pengetahuan pesertanya.

Metode karyawisata ini, seringkali dikaitkan dengan pelaksanaan kegiatan

penyuluhan kehutanan yang menggunakan metode lain (biasanya metode pertemuan

yang berupa kursus atau pelatihan) baik yang sedang, telah atau akan dilaksanakan.

Metode ini sangat berguna untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai tindak

lanjut dari metode kunjungan. Banyaknya surat yang datang merupakan indikasi bahwa

petani mempunyai minat. Karena itu diusahakan semua surat untuk dijawab, dan

penyuluh kehutanan harus mempunyai kantor yang defenitif dan alamat yang jelas dan

mudah diketahui.

Dalam melaksanakan metode ini, bila tidak dikombinasikan dengan metode lain,

hanya akan menambah pengetahuan petani saja, menggugah kesadaran, minat dan

menilai sampai mencoba, sedang untuk menambah keterampilan seringkali kurang

47

Page 14: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 48

efektif. Karena itulah kegiatan penyuluhan kehutanan dengan metode ini perlu

dikombinasikan dengan metode lain misalnya melalui media kelompencapir.

d) Kunjungan (Anjangsana dan Anjang Karya)

Baik metode anjangkarya maupun anjangsana, keduanya merupakan metode

kunjungan, yaitu penyuluhan yang dilaksanakan oleh seorang penyuluh kehutanan

dengan melakukan kunjungan kepada sasarannya dengan perorangan atau kelompok,

baik dirumah/tempat tinggal (anjangsana) ataupun di tempat-tempat mereka biasa

melakukan kegiatan sehari-hari (anjangkarya).

Metode ini sangat efektif dan akan lebih efisien jika diterapkan untuk sasaran

yang setidak-tidaknya sudah pada tahap “menilai” untuk mempengaruhi pikiran dan

keterampilannya.

Untuk lebih meningkatkan efektivitas dan efesiensinya, metode kunjungan ini

dikaitkan dengan metode surat-menyurat, media cetak dan kelompencapir. (peluang

baru, atau cara-cara pemecahan masalah yang sedang atau akan dihadapi sasaran demi

perbaikan mutu hidup mereka.

3) Pusat-pusat pelatihan yang dapat memberikan pengalaman-pengalaman baru

(pengetahuan dan keterampilan).

4) Produsen sarana produksi, produsen alat/mesin, serta industri pengolahan hasil

produk yang sesuai dengan kegiatan sasaran (peserta karyawisata) yang diharapkan

dapat merangsang kreativitas bagi tumbuhnya usaha-usaha baru, menambah

pengetahuan dan keterampilan baru serta meningkatkan pemahaman tentang segala

sesuatu yang berkaitan dengan kegiatannya sehari-hari.

5) Pusat-pusat kegiatan (pabrik hamparan lahan) yang sesuai dengan kegiatan yang

dilaksanakan sasaran sehari-hari, dengan maksud untuk memberikan pengalaman-

pengalaman baru, baik mengenai apa yang sebaiknya dan harus dilakukan,

pengelolaan usaha, etos kerja dan lain-lain.

Sebagai suatu metode penyuluhan kehutanan, kegiatan karyawisata seringkali

sangat efektif, tetapi memerlukan biaya yang sangat besar dan memerlukan waktu

khusus bagi pesertanya untuk harus meninggalkan pekerjaan rutinnya yang seringkali

sangat sulit dilakukan. Dilain pihak, kegiatan karyawisata seringkali lebih menonjolkan

kegiatan “wisatanya”. Jika ternyata kurang dapat memberikan hiburan bagi peserta,

48

Page 15: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 49

seringkali peserta kurang berminat untuk tidak memanfaatkan objek-objek yang

dikunjungi sebagai sumber pengalaman dan bahan kajian banding. Sebaliknya, jika

terlalu banyak memberikan hiburan, yang mengendap dalam benak dan perasaan

peserta hanyalah wisatanya.

e) Demonstrasi

Istilah demonstrasi dalam bahasa sehari-hari seringkali rancu dengan istilah

pameran, karena antara kedua istilah tersebut mengandung pengertian yang serupa yaitu

menunjukkan, mempertontonkan atau menonjolkan sesuatu dengan maksud menarik

perhatian orang yang melihatnya. Akan tetapi didalam pengertian metode penyuluhan

kehutanan, pameran lebih berkonotasi pada kata “display” atau menunjukkan dan

memamerkan sesuatu yang belum pernah atau jarang dipertunjukkan kepada khayalak

umum, sedang demonstrasi lebih sesuai dengan asal katanya yang berarti menunjukkan,

membuktikan atau memperagakan sesuatu senyata-nyatanya agar orang lain

mempercayainya.

Metode demonstrasi, seringkali dipandang sebagai metode yang paling efektif,

karena metode seperti ini sesuai dengan kata pepatah “dengan melihat kita menjadi

percaya”. Artinya, di dalam kegiatan penyuluhan kehutanan, kepada sasaran kegiatan

penyuluhan kehutanan perlu ditunjukkan bukti-bukti yang nyata yang dapat dilihat

dengan mata kepala mereka sendiri, agar mereka mempercayai segala sesuatu yang

disuluhkan. Bila mereka sudah percaya, mereka pasti lebih cepat terdorong untuk

mencoba dan menerapkannya. Oleh sebab itu, metode demonstrasi hampir selalu

diterapkan oleh setiap penyuluh, meskipun sebenarnya metode ini lebih tepat

diterapkan setidak-tidaknya pada tahapan minat dan menilai, karena memerlukan biaya

yang relatif mahal.

Di dalam praktik penyuluhan kehutanan, metode demonstrasi ini diterapkan

dengan maksud membuktikan keunggulan sesuatu inovasi yang diperkenalkan atau

menunjukkan cara kerja yang benar yang seharusnya dikerjakan. Karena itu, metode

demonstrasi dibedakan dalam 3 metode yaitu:

1) Demonstrasi cara, yang lebih menonjolkan pada upaya menunjukkan (dalam

pengertian melatih) kepada sasaran penyuluhan kehutanan tentang cara kerja yang

49

Page 16: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 50

benar, seperti; cara membuat persemaian, cara membuat terasering, upaya

mengendalikan erosi dan lain-lain.

2) Demonstrasi hasil, yang lebih menonjolkan pada upaya menunjukkan (dalam

pengertian membuktikan) kepada sasaran penyululuhan kehutanan tentang

keunggulan inovasi yang ditawarkan. Misalnya memberikan gambaran (berupa

foto, slide, atau pemutaran film) tentang keuntungan yang diperoleh bila

mengusahakan lahan dengan teknik agroforestry.

3) Demonstrasi cara dan hasil, baik untuk menunjukkan/melatih cara kerja yang

benar sekaligus menunjukkan/membuktikan keunggulan inovasi yang ditawarkan.

Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam metode demonstrasi ini adalah:

1. Untuk demonstrasi cara:

a) Perubahan yang didemonstrasikan harus dilandasi oleh alasan yang dapat

dipertanggung jawabkan dengan didukung oleh data atau informasi yang dapat

dipercaya.

b) Perubahan yang didemonstrasikan harus dapat dilaksanakan oleh sasaran, sesuai

dengan sumber daya yang tersedia dan pengetahuan serta keterampilan yang

dimiliki.

c) Perubahan yang ditawarkan harus ditindak lanjuti dengan kegiatan pelatihan yang

memadai.

2. Untuk demonstrasi hasil:

a) Inovasi yang didemonstrasikan harus mampu bersaing dengan yang digantikan

atau yang telah dipraktekkan oleh sasaran penyuluhan kehutanan, baik ditinjau

dari segi teknis (produk, mutu, pelaksanaan kegiatan), ekonomis (biaya,

pendapatan/keuntungan, manfaat dan resiko), serta dapat diterima oleh nilai sosial

budaya setempat.

b) Memiliki peluang dan harapan keberhasilan yang tinggi jika diterapkan.

c) Tidak menimbulkan masalah-masalah baru, baik secara teknis, ekonomis maupun

sosial budaya.

Disamping itu, baik demonstrasi cara maupun demonstrasi hasil harus tetap memegang

prinsip:

50

Page 17: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 51

1) sasaran penyuluhan kehutanan tetap diberi kebebasan untuk memilih/menerapkan

inovasi atau cara-cara yang diyakininya lebih baik (sesuai dengan kondisinya

masing-masing).

2) Setiap perubahan atau inovasi yang ditawarkan harus memberikan manfaat atau

nilai tambah, baik secara teknis, ekonomis maupun sosial budaya.

3) Demonstrasi harus dilaksanakan dengan penuh kejujuran, sehingga dapat

dihindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari, jika

inovasi/perubahan yang ditawarkan itu diterapkan/diadopsi oleh masyarakat

sasaran penyuluhan kehutanan.

Meskipun metode demonstrasi ini merupakan metode yang efektif, bukan berarti

bahwa metode demonstrasi ini mudah dilaksanakan. Sebab, disamping memerlukan

biaya yang relatif besar, pelaksanaan demonstrasi ini menuntut banyak persyaratan

yang seringkali sulit dipenuhi.

Beberapa persyaratan penyelenggaraan demonstrasi yang harus diperhatikan

adalah:

1) Lokasi penyelenggaraan harus strategis (mudah dilihat) oleh masyarakat umum,

yang diharapkan sebagai sasaran penyuluhannya. Jika diterapkan untuk penyuluhan

kehutanan, maka persyaratan teknis (keadaan lahan, indeks bonita, jenis komoditi)

harus benar-benar mewakili kondisi lahan pada umumnya sehingga dapat ditiru

oleh sebagian besar masyarakat tani hutan.

2) Harus dilaksanakan oleh demonstrator yang telah terpilih, dalam artian:

a) Sebagai demonstrator harus warga masyarakat setempat, sehingga memberikan

harapan bahwa inovasi/cara kerja yang didemon-strasikan pasti dapat diterapkan

oleh warga masyarakat setempat pula.

b) Lebih diharapkan, demonstratornya merupakan individu-individu kunci yang

selain dipercaya masyarakat setempat sebagai panutannya, juga akan dengan

sukarela menyuluhkan kegiatan yang didemon-strasikan itu kepada masyarakat

setempat.

c) Memiliki kemampuan (pengetahuan, keterampilan dan sumberdaya) yang

mewakili rata-rata kemampuan masyarakat setempat.

51

Page 18: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 52

3) Demonstrasi harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan tidak boleh gagal atau

justru memberikan hasil yang lebih buruk dibanding kebiasaan-kebiasaan yang

telah dilaksanakan oleh warga setempat. Demonstrasi yang tidak berhail, justru

akan menumbuhkan ketidakpercayaan masyarakat sasaran kepada kegiatan-

kegiatan yang diupayakan penyuluh di masa-masa yang akan datang. Jika hal

tersebut terjadi, akan sangat sulit bagi penyuluh yang bersangkutan untuk

mengembalikan simpati/kepercayaan masyarakatnya.

Disamping beberapa persyaratan yang di dalam praktik relatif sulit dipenuhi itu,

untuk meningkatkan efektivitas metode demonstrasi perlu dilaksanakan pula program-

program ikutan atau dibarengi dengan penerapan metode penyuluhan kehutanan yang

lain yang akan menunjang atau memanfaatkan kegiatan yang didemonstrasikan itu.

Program-program ikutan atau metode lain yang perlu dipersiapkan adalah:

1. Kegiatan persiapan yang berupa :

a) perencanaan operasional, baik yang menyangkut; organisasi, perlengkapan, sarana

maupun sumberdaya (termasuk dana) yang diperlukan.

b) Latihan operasional bagi petugas yang diperlukan.

c) Latihan bagi calon demonstrator.

2. Program ikutan atau metode penyuluhan kehutanan lain yang berupa:

a) Penyebaran informasi tentang penyelenggaraan demostrasi tersebut kepada

masyarakat umum, baik secara lisan (perorangan, lewat pertemuan), media cetak

(pembuatan poster, palcard, leaflet maupun selebaran), ataupun lewat radio/TV

b) Penyelenggaraan latihan/kursus yang memanfaatkan demonstrasi tersebut,

termasuk juga mengajak warga masyarakat (perorangan atau kelompok ) melihat

demonstrasi

c) Mengadakan pertemuan, kelompok diskusi dan lain-lain, baik untuk menunjang

peyelenggaraan demonstrasi ataupun memanfaatkannya sebagai bahan diskusi.

3. Program lanjutan yang berupa;

a) Pengorganisasian masyarakat sasaran untuk memanfaatkan atau mengembangkan

hasil- hasil demonstrasi

b) Pengembangan penyelenggaraan demonstrasi-demonstrasi yang lain.

52

Page 19: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 53

Untuk penyuluhan kehutanan,penerapan metode demonstrasi ini sering dikaitkan

dengan tujuan pengujian lokal (petak pengalaman ).Artinya, mengamati hasil-hasil

pengujian lokal yang diselenggarakan, setiap penyuluh dapat memanfaatkan petak-

petak pengalaman yang dinilainya baik untuk dikembangkan sebagai media

demonstrasi.

Di samping itu,di dalam penyuluhan kehutanan dikenal adanya beragam metode

demonstrasi yang masing-masing memiliki ciri yang berbeda, baik materi,luas/volume

kegiatan ,maupun tujuan khusus yang ingin dicapai (lihat tabel)

Tabel Ragam Metode Demonstrasi Dalam Penyuluhan Kehutanan.

No.Tahapan Demonstrasi

Luas (ha) Pelaksanaan Kegiatan Maresi dan tujuan kegiatan

1 Demplot 0.1Kontak tani dan keluarganya

Mengenalkan cara-cara atau penerapan inovasi khusus (pembuatan teras,teknik Agroforestry dll)

2 Demfarm 3-5Kelompok tani dan tokoh informal

Seperti demplot, tetapi sekaligus mengambangkan kerja sama petani dalam kelompok yang bersangkutan.

3 Dem Area 25-100Gabungan kelompok tani dan pimpinan formal

Seperti demfarm, tetapi mencakup kegiatan usaha tani yang lebih luas dan mengembangkan kerjasama antar kelompok tani

4 Dem Unit 600-1000

Semua pihak yang terkait dalam pembangunan kehutanan di wilayah setempat

Seperti dem area, tetapi menyangkut juga pengadaan penyaluran sarana produksi,kredit,penguasaan dan pengolahan serta pemasaran produknya dengan didukung oleh partisipasi semua pihak.

f. Metode Pertemuan kelompok

Termasuk dalam metode pertemuan kelompok adalah : Ceramah, kuliah, diskusi

dan kursus atau pelatihan.

53

Page 20: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 54

1. Ceramah

Metode ceramah umumnya diselenggarakan di dalam suatu tempat dengan

suasana yang cukup menunjang terselenggaranya suasana pembicaraan yang

komunikatif. Ruangan yang tersedia relative cukup luas dengan kapasitas tampung 50-

500 orang. Pada kegiatan pertemuan dengan metode ceramah, penyuluh kehutanan

sebaiknya hanya menyampaikan pokok-pokok pikiran yang akan disampaikannya

(tidak usah terlalu mendetail) dan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada

sasaran penyuluhan kehutanan untuk menyampaikan tanggapan terhadap hal-hal yang

disampaikan, dengan catatan hal-hal yang disampaikan yang berupa pokok pikiran tadi

dikuasai penjelasannya secara mendetail oleh penyuluh.

Karena jumlah sasaran penyuluhan kehutanan dalam kegiatan ini relative besar,

diperlukan beberapa alat Bantu yang menunjang kelancaran pertemuan baik berupa

materi tertulis maupun gambaran yang terproyeksi yang memiliki ukuran yang cukup

besar. Unit mobil van penyuluhan kehutanan dari pihak kanwil kehutanan yasng

dilengkapi dengan seperangkat peralatan proyeksi dapat digunakan dalam kegiatan ini.

Koordinasi yang baik antar pihak kehutanan di daerah dengan di propinsi

diperlukan untuk memperlancar kegiatan penyuluhan kehutanan.

Jika peralatan tersebut tidak tersedia, penyuluh kehutanan harus pandai membaca

situasi dan berusaha untuk menarik perhatian para hadirin untuk memperhatikan materi

yang disuluhkannya. Kurang terampilnya penyuluh dan tidak adanya peralatan

pembantu akan membuat sasaran penyuluhan kehutanan tidak memperhatikan materi

yang disampaikan (mereka bahkan mengantuk atau bercakap-cakap).

Waktu ideal untuk penyelenggaraan penyuluhan kehutanan dengan metode

ceramah ini maksimum 1 sampai 2 jam.

2. Kuliah

Metode kuliah tidak jauh bebeda dengan metode ceramah, penyuluh relative

mendominasi kesempatan bebicara dan menggunakan alat peraga. Perbedaannya

adalah:

a) Pada umumnya diselenggarakan di dalam ruangan tertutup.

b) Jumlah sasaran relative terbatas (maksimum 50 orang).

54

Page 21: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 55

c) Sasaran penyuluhan kehutanan relatif memiliki kesempatan yang lebih banyak

untuk menyampaikan tanggapan dan meminta penjelasan kepada penyuluhnya.

Karena itu, metode kuliah lebih efektif untuk mempengaruhi tingkat pengetahuan

(dan sedikit keterampilan) sasaran pada tahapan minat dan menilai. Berbeda dengan

metode ceramah yang hanya sedikit memberikan kesempatan kepada sasaran untuk

menyampaikan tanggapan dan meminta penjelasan kepada penyuluhnya.

Dalam penerapan metode ini seorang penyuluh harus benar-benar memiliki

persiapan yang baik yang berkaitan dengan keterampilan berkomunikasi, penguasaan

materi penyuluhan kehutanan, maupun sikap terhadap sasarannya.

Sebaiknya penyuluh dapat berperan seperti seorang pedagang obat yang ingin

mengobral habis dagangannya tanpa memiliki rasa khawatir obatnya laku atau tidak.

Obat yang tidak laku walaupun telah banyak mengeluarkan energi untuk “pote-pote”

bukanlah kerugian, bahkan sebaliknya, semakin banyak memperoleh pengalaman baru

tentang metode apa yang digunakan selanjutnya (setelah mempelajari situasi) untuk

membuat obat laku keras.

3. Diskusi

Metode diskusi telah memberikan kesempatan yasng seluas-luasnya kepada

sasaran untuk menyampaikan tanggapan, pendapat, ataupun saran. Berbeda dengan

metode ceramah dan kuliah, peran penyuluh dalam metode ini relative kecil. Kehadiran

penyuluh lebih banyak sebagai fasilitator atau nara sumber dan bukan semata-mata

sebagai informan.

Sebagai metode penyuluhan kehutanan atau pendidikan orang dewasa, metode ini

dinilai paling sesuai, karena dalam metode ini setiap orang dinilai memiliki derajat

yang sama, sehingga sama pula hak mereka untuk menyampaikan pendapatnya. Metode

ini juga sangat efektif untuk bertukar informasi dan menggali pengetahuan serta

pengalaman yang dimiliki oleh masing-masing pesertanya. Karena itu sangat efektif

untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, bahkan (jika dilaksanakan dilapangan atau

dengan bantuan peralatan tertentu) juga dapat meningkatkan keterampilan sasaran,

sehingga metode ini sangat efektif untuk sasaran pada tahap menilai dan mencoba.

Sedangkan untuk tahapan sadar dan minat dinilai kurang efisien karena hanya

menjangkau sasaran yang relative terbatas.

55

Page 22: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 56

Sebaiknya acara diskusi diselenggarakan pada waktu-waktu tertentu secara

teratur. Para ketua kelompok tani hutan dan petani terkemuka dapat dikumpulkan untuk

memantapkan dan memecahkan masalah tertentu yang ada hubungannya dengan

kegiatan dalam usaha memanfaatkan hutan.

Usaha menghidupkan kelompencapir kehutanan di pedesaan, acara diskusi

merupakan media yang efektif. Dengan memasukkan materi penyuluhan kehutanan

kedalam acara diskusi, petani yang ikut serta akan lebih cepat untuk mengerti dan

diharapakan nantinya mereka dapat melakukan sendiri apa yang telah didiskusikan

bersama.

Topik diskusi sebenaranya dapat berasal dari adanya media penyuluhan

kehutanan yang lain. Misalnya dari siaran radio yang merupakan media massal, acara

diskusinya merupakan media untuk metode penyuluhan kehutanan kelompok.

Hasil diskusi dalam penyuluhan kehutanan harus berupa perumusan dari hasil

beberapa pemikiran para petani untuk kemudian dilaksanakan bersama. Jadi bukan

perumusan jawaban yang sifatnya teori, yang terpenting, perumusan untuk kegiatan

praktis di lapangan. Para petani secara bersama-sama atau masing-masing akan

seragam melaksanakan apa yang dihasilkan dalam diskusi.

Dalam melaksanakan acara diskusi, seorang penyuluh kehutanan tidak perlu

terlalu banyak berbicara dan memegang kendali diskusi. Seorang petani yang dianggap

senior, memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai sebaiknya ditunjuk untuk

memimpin diskusi. Penyuluh dapat memasukkan materi untuk dimasukkan oleh

peserta, penyuluh bertugas membimbing atau bertugas mengawasi jalannya diskusi.

Pada awal diskusi, penyuluh dapat memberi contoh bagaimana memimpin diskusi dan

selanjutnya petani yang ditunjuk sebagai pemimpin kemudian memimpin diskusi.

Untuk menyelenggarakan suatu diskusi yang baik, perlu diingat lima unsur yang

harus dipahami dan dipatuhi oleh setiap peserta diskusi yaitu :

a) Ada materi tertentu yang akan didiskusikan dan semua percakapan harus selalu

mengacu pada materi yang didiskusikan itu.

b) Diskusi harus berlangsung secara terpimpin, artinya ada pemimpin diskusi yang

mengarahkan percakapan dan mengatur lalulintas pembicaraan masing-masing

peserta satu persatu secara bergantian tanpa adanya keterpimpinan, diskusi akan

56

Page 23: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 57

mengarah kepada keributan-keributan sehingga tidak efisien serta seringkali

menjadi tidak efektif untuk mendiskusikan materi yang harus didiskusikan itu.

c) Pemimpin diskusi harus dapat bersikap sebagai, pengarah dan penasehat untuk

memperjelas tujuan diskusi. Disamping itu harus dapat bertindak sebagai juru

damai serta mampu memupuk suasana bermusyawarah.

d) Diskusi harus berlangsung dalam suasana tidak resmi, sehingga mampu

mengembangkan suasana yang santai dan memberikan iklim yang memungkinkan

semua peserta berani dengan bebas dan tenteram atau tidak canggung

menyampaikan pendapat-pendapatnya.

e) Semua anggota harus menghargai serta mentaati keputusan kelompok, meskipun

sebenarnya dia belum dapat menerimanya.

Sehubungan dengan itu, didalam pelaksanaan diskusi perlu diperhatikan :

a) Tempat duduk peserta sebaiknya melingkar, sehingga masing-masing

dapat memandang anggota/peserta yang lain dengan bebas, tidak terhalang oleh

peserta lainnya. Hal ini dimaksudkan agar masing-masing dapat saling

memperhatikan, untuk meningkatkan perhatian peserta terhadap jalannya diskusi

serta mengurangi situasi yang tidak diharapkan (misalnya, peserta bercakap-cakap

sendiri, atau sementara orang lain berbicara ada yang mengantuk).

b) Setiap anggota harus melayani kelompok dan berupaya mencapai

kesepakatan untuk pengambilan keputusan kelompok. Sebaliknya, kelompok

harus mau memperhatikan dan memahami kebutuhan, pendapat dan perasaan

masing-masing anggotanya. Sehingga, keputusan yang diambil benar-benar dapat

diterima dan ditaati oleh seluruh anggotanya, termasuk yang semula tidak dapat

menetujuinya.

Diskusi memiliki beberapa kebaikan yaitu :

a) Meningkatkan partisipasi petani dalam memecahkan masalah mereka sendiri.

b) Mempertinggi partisipasi kelompok tani hutan terhadap suatu masalah kegiatan

pemanfaatan hutan secara bersama.

c) Meningkatkan kegiatan gotong- royong petani dalam mengerjakan suatu kegiatan.

d) Memberi kesempatan kepada setiap petani untuk mengemukakan masalahnya.

57

Page 24: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 58

4. Kursus

Kursus pada masyarakat tani hutan sebenarnya marupakan system penyuluhan

kehutanan yang dapat digunakan beberapa media dan metode penyuluhan kehutanan.

Kursus tani hutan merupakan system pendidikan pemanfaatan hutan dan lahan

disekitarnya untuk masyarakat yang berdiam di sekitar hutan dalam usaha membantu

dan membimbing keluarga tani menyangkut cara kerja dan teknik pemanfaatan lahan

dan hutan dengan baik. Dalam penyuluhan kehutanan yang ampuh untuk meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan peserta.

Kursus tani hutan dapat juga dianggap sebagai alat untuk mempertebal pengertian

dan kesadaran petani dalam usaha memperbaiki kesejahteraannya.

Dengan kata lain, tujuan kursus tani hutan adalah meningkatkan pengertian,

pengetahuan, kecakapan dan kegiatan petani dalam rangka memanfaatkan lahan dan

hutan untuk kesejahteraannya.

Hal yang penting dalam kegiatan kursus tani hutan ini adalah, bukan terletak

dalam penyampaian sesuatu hal atau cara-cara memanfaatkan hutan, tetapi terletak

dalam segi praktis dari apa yang disampaikan, dengan demikian petani harus dibawa

dalam kegiatan mempraktikkan langsung tentang apa yang harus diterimanya. Disini

pelajaran meragakan atau praktik keterampilan merupakan cara terpenting.

Karena itu, di dalam pelaksanaan kursus, kepada masyarakat sasaran perlu

diberikan:

a) Materi dasar, yaitu pengalaman belajar yang harus diketahui yang merupakan dasar

atau landasan bagi pemahaman materi inti.

b) Materi inti, yaitu pengalaman belajar yang harus dipahami untuk dapat

melaksanakan tugas sesuai dengan peran yang akan diterima, atau agar mampu

memenuhi kebutuhan atau memecahkan masalah-masalah yang akan dihadapi

sesuai dengan tujuan kursus yang bersangkutan.

c) Materi penunjang, yaitu pengalaman belajar yang perlu diketahui untuk

memperlancar pelaksanaan tugas atau mempercepat pemecahan masalah atau

pemenuhan kebutuhan yang akan dirasakan.

58

Page 25: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 59

Tujuan kursus tidak hanya membekali sasaran dengan pengalaman belajar yang

dapat digunakan untuk memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan yang sudah

dirasakan, tetapi seringkali justru lebih banyak membekali pengalaman belajar yang

akan dapat digunakan sasaran untuk melaksanakan tugas-tugas atau peran yang akan

diterimanya, serta membekali pengalaman yang berguna bagi pemecahan masalah atau

pemenuhan kebutuhan di masa mendatang yang mungkin belum dirasakan.

Penyelenggaraan kursus tidak dapat dilaksanakan oleh seorang penyuluh saja,

artinya kursus ini harus dirumuskan antara penyuluh, pemerintahan setempat, para

tokoh masyarakat tani dan beberapa petugas kehutanan yang ada hubungannya dengan

penyelenggaraan kursus tani. Tenaga pengajar dapat diambil pula dari petugas instansi

kecamatan atau dari petani yang berpengalaman.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :

a) Tujuan harus dirumiskan dengan jelas

b) Tempat penyelenggaraan harus tetap, misalnya mengambil tempat di Balai Desa

atau Balai Penyuluhan Kehutanan.

c) Tenaga pengajar harus ada dan tetap yang setiap saat mau dating sesuai dengan

jadwal yang sudah ditentukan.

d) Fasilitas yang diperlukan harus dilengkapi, terutama alat peraga dan areal peraktek

atau lokasi praktik.

e) Jadwal pelajaran harus teratur dan terarah.

f) Waktu kursus diatur sedemikian rupa sehingga petani pengikut kursus mau datang

pada waktunya. Misalnya diadakan pada saat sesudah selesai menebar benih pada

lahan yang diusahakannya, seminggu sekali atau dua minggu sekali.

g) Materi yang diberikan harus diatur urutannya sesuai dengan kebutuhan petani

setempat. Misalnya kurang baik atau tidak tepat jika kepada petani yang

mengusahakan tanaman kemiri tetapi yang dikursuskan adalah materi tentang

budidaya Jambu Mente di lahan krisis, padahal lahan mereka tidak krisis dan bukan

tanaman jambu mente yang diusahakan.

h) Sifat kursus tidak dipaksakan, sifatnya sukarela.

59

Page 26: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 60

i) Lamanya kursus harus ditetapkan atas dasar perubahan pada setiap peserta dan

disesuaikan dengan kesibukan petani. Misalnya setelah penanaman hingga

menjelang musim panen.

j) Dapat diadakan semacam perangsang, misalnya waktu penutupasn dilakukan secara

resmi yang dihadiri oleh Kepala Dinas Perhutanan dan Konservasi Tanah setempat

atau kepala wilayah Kecamatan. Sebelum penutupan sebaiknya diadakan

karyawisata atau ketempat lain yang berhubungan denga kegiatan kursus yang

diselenggarakan.

Kedudukan seorang penyuluh kehutanan dalam acara ini dapat berperan sebagai

pengajar, ikut aktif sebagai tenaga pengajar, sebagai penasehat, ia dapat memberikan

petunjuk bagaimana caranya menyelenggarakan kursus dan juga berperan sebagai

pemimpin, artinya dapat saja disamping sebagai tenaga pengajar juga berperan sebagai

panitia penyelenggara bersama-sama dengan petani.

Beberapa hal yang diperhatikan didalam penyelenggaraan penyuluhan kehutanan

dengan penerapan metode kursus adalah pemilihan tenaga pengajar, pelatih dan

fasilitator. Mereka harus memiliki kualifikasi :

a) Kepakaran atau menguasai ilmu yang diajarkan.

b) Memiliki cukup pengalaman mengajar/melatih, sebab seorang pakar bukan jaminan

sebagai pengajar/pelatih yang handal.

c) Memiliki pengalaman dalam profesi yang selaras dengan materi yang diajarkan,

agar memiliki wawasan yang luas dan mendalam di dalam menjelaskan dan

memberikan contoh-contoh tentang aplikasi pengetahuan atau keterampilan yang

diajarkan.

Evaluasi terhadap tingkat keberhasilan penyelenggaraan kursus dapat diadakan

selama kursus berlangsung, pada saat kursus atau sesudah kursus berakhir. Evaluasi

didasarkan pada :

a) Pengetahuan peserta.

b) Kecakapan/keterampilan.

c) Kerajinan dan semangat.

d) Perubahan yang terjadi pada kehidupan mereka sesudah kursus.

60

Page 27: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 61

Penyelenggara kursus harus pula dievaluasi menyangkut persentase kehadiran

mengajar, fasilitas yang sudah direncanakan, materi yang diberikan, penggunaan waktu

dan kegiatan lain yang ada hubungannya dengan penyelenggaraan kursus.

g. Kelompok Pendengar, Pembaca dan Pemirsa atau kelompencapir

Kelompencapir sebenarnya merupakan kelompok yang secara rutin memburu

informasi dari media massa (radio, TV, media cetak) yang dinilainya bermanfaat bagi

pemenuhan atau untuk memecahkan masalah-masalah yang sedang dihadapinya dan

mendiskusikannya dalam pertemuan berkala yang telah mereka sepakati bersama.

Dengan demikian kelompencapir sebenarnya adalah kelompok diskusi, tetapi sumber

informasi yang dimanfaatkan tidak bersumber atau berasal dari penyuluh kehutanan,

melainkan dari media massa. Karena itu, kehadiran penyuluh kehutanan tidak

merupakan keharusan mutlak. Penyuluh kehutanan, hanya bertindak sebagai fasilitator

atau narasumber untuk memperjelas informasi yang dibahas, serta memberikan arahan

tentang segala sesuatu yang dinilainya penting bagi perbaikan mutu hidup seluruh

warga kelompok yang bersangkutan. Karena itu, kehadiran penyuluh kehutanan dapat

juga diganti atau disertai oleh nara sumber lain yang sesuai dengan materi yang akan

didiskusikan.

Seperti halnya metode dikusi, metode kelompencapir sangat efektif untuk

mempengaruhi sikap, pengetahuan atau bahkan keterampilan anggotanya, pada tahapan

sadar, minat, menilai atau juga mencoba.

Untuk memperoleh informasi yang akan didiskusikan, pada umumnya tidak

seluruh anggota harus berburu informasi, tetapi dapat menugaskan beberapa orang yang

melaksanakan tugas “piket” untuk mengumpulkan informasi yang penting-penting dari

mendengarkan radio, menonton televisi dan membaca majalah atau media massa

lainnya.

Mengingat mahalnya biaya pengumpulan informasi (terutama media cetak),

kelompok ini dapat berlangganan sendiri atau memanfaatkan media massa yang telah

dimiliki oleh anggotanya sendiri. Berlangganan koran masuk desa dapat diusahakan

pembayaran rekeningnya dengan sistim arisan atau dengan mengumpulkan dana dari

anggota kelompok secara berkala.

61

Page 28: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 62

h. Pertemuam Umum

Metode pertemuam umum sebenarnya tidak banyak berbeda dengan metode

pertemuam kelompok. Bedanya adalah :

1. Pada umumnya diselenggarakan di tempat terbuka, sehingga dapat menampung

jumlah peserta yang jauh lebih besar dibanding pertemuan kelompok.

2. Karena jumlah peserta sangat banyak, kepada sasaran sama sekali tidak ada

kesempatan untuk menyampaikan pendapat pribadinya sendiri.

Karena itu metode pertemuan umum hanya efektif untuk mempengaruhi sikap dan

pengetahuan sasaran guna membangkitkan kesadaran dan minat sasaran penyuluhan

kehutanan.

Sebagai metode penyuluhan kehutanan, dalam menyelenggarakan pertemuan

umum harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Harus menarik perhatian masyarakat luas. Untuk itu, dapat ditempuh melalui

beberapa cara, yaitu :

a) Pembicara harus orang yang sudah dikenal baik dan dirindukan kehadirannya atau

suaranya oleh masyarakat sasaran, atau yang sama sekali belum dikenal tetapi

menimbulkan keinginan masyarakat untuk menghadirinya. Misalnya orang asing

(tenaga ahli dari luar negeri)

b) Dibarengi dengan pertunjukan-pertunjukan atau dikaitkan dengan kegiatan lain

yang menarik perhatian masyarakat luas

c) Memerlukan publikasi seluas-luasnya, terutama sekitar satu minggu sebelum

acara tersebut diselenggarakan.

2. Pembicara harus memiliki kualifikasi yang baik sebagai : ahli berpidato (orator)

propaganda atau bahkan sebagai penggerak massa atau bahkan sebagai agitator

yang mampu membangkitkan semangat dan minat masyarakat sasaranya.

3. Dilaksanakan pada waktu dan tempat yang sesuai

Sehubungan dengan itu, penyelenggaraan pertemuan umum seringkali

menghadapi kendala yang menyangkut pembiayaan, baik yang harus disediakan oleh

penyuluh kehutanan maupun yang harus dikorbankan oleh warga masyarakat

sasarannya (terutama yang berasal dari tempat yang jauh dan kesulitan sarana

62

Page 29: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 63

perhubungan/pengangkutan) baik pengorbanan dalam bentuk uang ataupun waktu

untuk meninggalkan pekerjaan rutinnya.

Disamping itu, metode ini memiliki beberapa kelemahan yaitu :

1. Keterbatasan materi penyuluhan kehutanan yang dapat diberikan dan diterima oleh

masyarakat sasarannya.

2. Karena jumlah pengunjung yang sangat besar, apalagi jika pengeras suara kurang

baik, materi yang disampaikan tidak jelas diterima dan dipahami sasaran. Sehingga

seringkali menyebabkan kegagalan komunikasi.

3. Peserta kurang memperhatikan materi yang disampaikan, baik karena gangguan

orang-orang disekitarnya atau karena dia sendiri kelelahan selama perjalanan dan

atau selama menunggu acara tersebut (apalagi jika harus berdiri di terik matahari

atau terkena guyuran hujan).

4. Jika dibarengi dengan pertunjukan, mungkin masyarakat sasaran lebih

memperhatikan hiburannya dan acara penyuluhan kehutanan (pidato-pidato)

dianggap membosankan atau bahkan dianggap mengganggu kesenangannya.

i. Pameran

Pameran merupakan media penyuluhan kehutanan pertanian yang digunakan

sebagai pelaksanaan dari metode penyuluhan kehutanan massal. Sifat pengunjungnya

heterogen, tidak terbatas hanya kepada petani, tetapi juga orang yang bukan petani. Di

dalam pameran akan dijumpai berbagai macam visual aid (perlengkapan visual) yang

digunakan secara tunggal atau kombinasi.

Tujuan dari pameran pembangunan hutan adalah :

1. Memperlihatkan fakta dengan dasar memberi informasi kepada pengunjung.

2. Memperlihatkan suatu acara, artinya mengejar bagaimana cara mengerjakannya.

Misalnya, bagaimana cara membuat teras secara sederhana, memilih benih tanaman

kehutanan yang baik, menghitung umur pohon dan sebagainya.

3. Memajukan suatu usaha, artinya menarik dan mengajak para pengunjung untuk ikut

serta melaksanakan atau mencontoh apa yang dilihatnya.

4. Memperkenalkan hasil-hasil usaha, memperlihatkan hasil yang dicapai, yang

kuantitas dan kualitasnya baik.

63

Page 30: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 64

5. Mengenalkan sesuatu yang baru atau yang selama ini belum banyak diketahui oleh

masyarakat luas.

6. Menjelaskan sesuatu (produk atau cara) yang sudah dikenal dan diterapkan oleh

masyarakat luas, tetapi masih memerlukan penjelasan lebih lanjut agar mereka lebih

menyukai atau dapat melaksanakan dengan baik atau lebih terampil.

7. Membanding-bandingkan keunggulan suatu produk atau teknologi dengan

produk/teknologi lainnya yang sudah dikenal oleh masyarakat luas, atau bahkan

yang pada saat bersamaan di pamerkan.

Oleh sebab itu, sebagai metode penyuluhan kehutanan dengan pendekatan massal,

metode pameran sangat efektif (dan lebih efektif dibandingkan metode pertemuan

umum) untuk mempengaruhi sikap, pengetahuan dan keterampilan sasaran dalam

tahapan : kesadaran, minat dan nilai atau bahkan mencoba.

Agar pameran lebih menarik dan lebih besar pengaruhnya terhadap perubahan

masyarakat tani hutan, artinya dapat mengakibatkan perubahan yang baik dan terarah

terhadap masyarakat pengunjung, sifat pameran harus :

1. Menggugah hati para pengunjung, dengan melihat dan bertanya diharapkan

merangsang untuk melaksanakan apa yang dilihat dan didengarnya.

2. membangkitkan pikiran pengunjung ; dengan adanya rangsangan akan sesuatau

yang baru dan baik, maka dasar pemikiran yang melihat dan bertanya akan berubah

sesuai dengan jalan pikiran yang termakna dalam materi yang dipamerkan.

3. Menolong pelaksanaan, artinya sepulangnya dari pameran, karena ada rangsangan

dan perubahan pemikiran, maka dapat berikabat berubahnya tatacara kerja

pengunjung, khususnya masyarakat tani hutan sesuai dengan yang dilihat dan

dijelaskan dalam pameran.

Efektifitas penggunaan metode tersebut, tidak hanya terletak pada cara

penyampaian pesan yang dapat dilakukan dengan berbagai cara (lisan, media cetak dan

demonstrasi) yang menarik, tetapi dalam kesempatan tersebut sasaran dapat :

1. Berkomunikasi lansung dengan penyuluh kehutanan (petugas pameran) untuk

memperoleh penjelasan-penjelasan yang lebih rinci

2. Mengamati peragaan yang didemonstrasikan.

3. Mencoba sendiri segala sesuatau yang diperagakan.

64

Page 31: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 65

Ditinjau dari penyelenggaraannya pameran dapat dilaksanakan secara incidental

atau dikaitkan dengan even-even tertentu (seperti kunjungan pejabat, peringatan hari-

hari bersejarah), maupun diselenggarakan secara menetap di sutau tempat khusus yang

disediakan untuk keperluan pameran (seperti museum, ruang pamer, taman liburan,

gelanggang wisata dll). Disamping itu, dilihat dari penyelenggaraannya, pameran dapat

diselenggarakan disuatu tempat yang menetap atau bahkan diselenggarakan melalui

pameran keliling.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyelenggarakan pemeran

pembangunan kehutanan adalah :

1. Tempat harus dipilih sedemikian rupa agar terjangkau oleh semua masyarakat dari

segala jurusan. Misalnya dapat diselenggarakan disekitar kantor kecamatan atau

dilapangan yang cukup luas dipinggir jalan poros kabupaten.

2. Waktu penyelenggaraan sebaiknya bersamaan dengan hari-hari besar.

3. Lamanya pameran tidak terlalu lama agar tidak membosankan. Disamping itu harus

diperhatikan pula keadaan objek yang dipamerkan, harus banyak mengetengahkan

objek yang ada hubungannya dengan kegiatan petani dalam memanfaatkan

lahan/hutan.

4. Suasana dalam pameran harus menarik : Pemasangan dekorasi dan penetapan

masing-masing objek harus teratur sedemikian rupa sehingga enak dipandang dan

para pengunjung yang memasuki pameran dapat merasakan suasana hutan yang

menyejukkan.

5. Jika terdapat objek berupa foto atau gambar, sebaiknya berupa foto atau gambar

yang menunjukkan suatu kegiatan. Pemasangan harus bervaiasi, enak dipandang

dan tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah, sebaiknya setinggi mata.

6. Agar lebih menarik sebaiknya disamping menonjolkan objek kehutaan juga dapat

diputar film yang diputar menjelang setiap akhir pameran atau pertunjukan yang

lain yang menarik perhatian masyarakat setempat

7. Petugas yang menjaga atau yang menghadapi setiap objek harus menurut bidang

masing-masing, memahami, menguasai dan dapat menjelaskan secara baik. Artinya

setiap petugas dapat memberikan pelayanan yang baik dan mengesankan.

65

Page 32: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 66

Meskipun sebagai metode penyuluhan kehutanan dan pendekatan massal dinilai

sangat efektif, tetapi penyelenggaran pameran juga memiliki kelemahan-kelemahan

terutama yang menyangkut :

1. Memerlukan biaya yang mahal, karena disamping harus baik juga harus disajikan

dengan lebih menarik agar tidak mengecewakan pengunjung.

2. Kurang efektif menjangkau sasaran, manakala banyak pengunjung yang bukan

sasaran (terlalu banyak anak-anak), sehingga justru mengganggu pengunjung lain

yang sungguh-sungguh ingin memperoleh informasi.

3. Adanya saran hiburan yang lebih menarik minat pengunjung, seringkali menggangu

efektifitas penyuluhan kehutanan terutama jika hiburan tersebut menggunakan

pengeras suara yang berlebihan.

Manfaat lain dari penarapan metode pameran ini adalah ; karena pameran ini

dapat diselenggarakan sebagai wujud pengharapan pemerintah terhadap karya dan

partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan nasional, sekaligus sebagai sarana

hiburan bagi warga masyarakat luas yang pada umumnya sangat langka atau tidak

terjangkau oleh masyarakat lapisan bawah, sehingga penyelenggaraan pameran itu

sendiri dapat lebih mendorong seluruh warga masyarakat untuk terus berpartisipasi

dalam pembangunan kehutanan, karena mereka juga merasa diperhatikan dan diakui

keberadaannya. Apalagi jika pameran ini diselenggarakan dalam bentuk pameran atau

dikaitkan dengan hari-hari penting seperti : peringatan proklamasi kemerdekaan, hari

krida kehutanan atau kebangkitan nasional.

Sebenarnya penyelenggaraan pameran tidak terbatas pada objek kehutanan, tetapi

juga dapat bersama-sama dengan objek lain misalnya pertanian, penerangan dan

instansi lain. Materi kehutanan yang ada didalamnya hanya sebagian dari objek

pameran. Jika dimaksudkan sebagai kegiatan penyuluhan kehutanan maka prioritas

utama harus ditekankan pada bidang kehutanan.

j. Pertunjukan

Penyuluhan kehutanan dengan metode pertunjukan adalah kegiatan penyuluhan

kehutanan yang dikaitkan dengan penyelenggaraan suatu pertunjukan (kesenian), baik

yang dilaksanakan khusus untuk keperluan penyuluhan kehutanan, ataupun yang

dilaksanakan dengan menyampaikan pesan-pesan yang ingin di suluhkan kepada

66

Page 33: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 67

sutradara atau pemain/pemegang peran/pelakon agar disispkan dalam dialog atau

adegan yang akan dimainkan

Sebagai metode penyuluhan kehutanan, penerapan media pertunjukan ini dapat

sangat efektif, manakala penyampai pesan (pemain) memang benar-benar memahami,

menghayati dan memerankannya dengan baik, sehingga tidak menimbulkan kesan

mengada-ngada, dibuat-buat, atau menggurui yang seringkali menimbulkan tanggapan

yang kurang diharapkan.

Penyuluhan kehutanan dengan metode pertunjukan, juga tidak akan efektif jika :

1. Pertunjukan itu sendiri tidak menarik untuk ditonton, baik ditinjau dari pokok cerita

yang dimainkan atrau peragaan yang ditunjukan oleh para pemerannya. Sehingga

pesan-pesan penyuluhan kehutanan yang disampaikan juga menjadi tidak

diperhatikan.

2. Cerita yang begitu memikat perasaan penonton untuk larut didalam setiap adegan

atau alur ceritanya, sehingga adanya pesan-pesan penyuluhan kehutanan dianggap

menggangu dan menimbulkan kesan yang negative terhadap kegiatan penyuluhan

kehutanan itu sendiri.

3. Penyampaian pesan oleh pemesan yang kurang baik, atau adanya gangguan teknis

pada saat pesan penyuluhan kehutanan itu disampaikan (misalnya kerusakan

pengeras suara, gangguan listrik dll).

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penerapan metode pertunjukan adalah

pertunjukan tersebut harus menarik minat masyarakat sasaran untuk hadir dan

menikmatinya, yang dapat diusahakan melalui :

1. Macam pertunjukan yang dimainkan, harus disesuaikan dengan minat/kesukaan

sebagian besar sasaran penyuluhan kehutanan. Bagi kebanyakan orang-orang tua

atau tokoh-tokoh masyarakat, umumnya lebih menyukai kesenian tradisional

(sandiwara rakyat, lenong). Tetapi kalangan remaja mungkin lebih menyukai

kesenian popular (orkes, lawak) dan kesenian kontemporer (teater).

2. Pengatur laku atau pemain juga harus yang sudah terkenal/disukai oleh masyarakat

sasaran.

3. Penggunaan teknologi yang menarik.

67

Page 34: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 68

Kendala umum yang dihadapi penyuluh kehutanan untuk menerapkan metode ini

adalah, besarnya biaya pertunjukan yang harus disediakan. Sehubungan dengan itu,

penyuluh kehutanan tidak perlu mengadakan pertunjukan khusus untuk penyuluhannya,

tetapi cukup dengan menyampaikan titipan pesan kepada sutradara atau pemain pada

saat pertunjukan.

Sebagai metode penyuluhan kehutanan, metode ini mampu digunakan untuk

mempengaruhi sikap, pengetahuan dan bahkan keterampilan-keterampilan tertentu.

Sehingga umumnya sangat efektif untuk menggugah kesadaran, menumbuhkan minat,

menilai atau bahkan bagi sasaran dalam tahapan mencoba (meskipun sangat kecil

manfaatnya).

k. Siaran Radio

Radio adalah media komunikasi cara lisan yang sifatnya tidak langsung. Pemberi

informasi tidak dapat dilihat atau tidak berhadapan yang diberi informasi.

Melalui media radio dapat diselenggarakan siaran pedesaan yang materi

siarannya menyangkut penerangan dan pebjelasan mengenai suatu teknik pemanfaatan

lahan/hutan, dilengkapi dengan Tanya jawab.

Dengan siaran pedesaan diharapkan timbul berbagai kegiatan kelompok, misalnya

kelompencapir. Hubungan yang terjadi kemudian yang asalnya satu arah menjadi dua

arah. Pada langkah pertama sifatnya pemberian informasi, sasaran hanya bersifat

sebagai pendengar pada tahap selanjutnya timbul kegiatan kelompok, dalam bentuk

diskusi. Jika suatu masalah yang disampaikan kurang jelas atau diinginkan adanya

informasi lain, akhirnya timbul kegiatan bertanya dari suatu kelompok. Penjelasan atas

suatu pertanyaan dari satu kelompok pendengar dapat diatur secara massal oleh

kelompok lain. Dengan demikian sifat pemberian informasi tetap bersifat massal.

Kegiatan siaran pedesaan selanjutnya akan merupakan kegiatan Tanya jawab.

Kelompencapir dapat langsung mendengar jawabannya. Kegiatan kelompoknya sendiri

merupakan kegiatan media kelompok, Tetapi dasar yang dujadikan materi kegiatan

berasal dari media massal.

Pertama-tama yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan siaran pedesaan

menyangkut bahasa. Penggunaan bahasa harus sesuai dengan bahasa yang digunakan

sasaran.

68

Page 35: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 69

Faktor kedua yang harus diperhatikan adalah masalah waktu. Seorang penyuluh

kehutanan harus betul-betul mengetahui kapan waktu senggang yang dimiliki oleh

anggota kelompencapir. Waktu-waktu senggang tersebut diinventarisir sehingga dapat

diketahui kapan petani berada di rumah. Waktu tersebut kemudian dikonfermasikan

kepada pihak yang menangani penyiaran. Pembagian siaran sebaiknya diumumkan,

agar petani tahu dan akan meluangkan waktu untuk mendengar siaran.

Faktor ketiga menyangkut materi yang disampaikan. Apa yang disampaikan harus

mengandung unsure perbaikan, sesuai dengan kebutuhan sasaran, kemampuan sasaran

dan kegiatan sasaran. Sebaiknya berupa informasi yang sedang popular dikalangan

masyarakat tani pada saat itu. Misalnya masyarakat tani hutan yang hidup di daerah

pegunungan, prioritas siaran pada tarap permulaan harus menyangkut cara membuat

terasering, kemudian bagaimana cara memanfaatkan lahan yang diterasering tersebut

dan seterusnya. Lebih jauh lagi dilanjutkan dengan pemberian informasi tentang

bagaimana meningkatkan pendapatan dengan penggunaan teknologi. Atau dapat

diselang-seling dengan pembuatan kajian tangan atau kiat-kiat memanfaatkan limbah

kayu menjadi barang kerajinan (memberi nilai tambah pada limbah kayu atau limbah

pertanian).

Kelemahan penggunaan metode siaran radio adalah :

1. Masyarakat sasaran (terutama yang tingkat pengetahuannya rendah) relative sulit

menangkap dan memahami pesan-pesan yang hanya diterima melalui

pendengarannya saja.

2. Sering sulit didengar bila terjadi gangguan (noise) selama penyiaran.

Kelemahan lain dari metode radio adalah kesilitan dalam merancang program

siaran yang sesuai dengan kebutuhan seluruh (sebagian besar) masyarakat sasarannya,

baik mengenai materi yang ingin disampaikan maupun bentuk dan bahasa yang harus

disajikan. Bahayanya, masyarakat pendengar merasakan kesan pertama yang tidak

menyenangkan (karena materi penyuluhan kehutanan tidak sesuai dengan kebutuhan

atau bentuk dan bahasa yang tidak disukai) akan sulit membuat mereka untuk menyukai

acara penyuluhan kehutanan yang disampaikan lewat radio.

69

Page 36: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 70

l. Siaran Televisi

Metode siaran televise sebenarnya tidak jauh berbeda dengan metode siaran radio,

hanya saja di sini dipakai televisi sebagai media komunikasi yang digunakan oleh

penyuluh kehutanan maupun masyarakat sasarannya.

Berbeda dengan siaran radio, penggunaan TV sebagai media penyuluhan

kehutanan memberikan kelebihan, karena masyarakat sasaran tidak hanya

mendengarkan suara penyuluh kehutanan, tetapi dapat pula melihat dan memperhatikan

segala peragaan yang ingin diungkapkan oleh penyuluh kehutanan, baik melalui suara,

gerakan-gerakan, maupun contoh-contoh bahkan demonstrasi-demonstrasi atau

percakapan. Dengan demikian, penyuluh kehutanan dengan menggunakan metode

siaran TV dapat pula dinikmati oleh sasaran.

RANGKUMAN

1. Penyuluhan kehutanan memiliki kegiatan yang tertentu agar tujuan yang

diinginkannya (perbaikan-perbaikan teknologi, cara kerja dan tingkat kehidupan

masyarakat tani hutan) dapat tercapai.

2. Salah satu tugas yang menjadi tanggung jawab setiap penyuluh kehutanan adalah

mengkomunikasikan inovasi, dalam arti mengubah perilaku masyarakat sasaran agar

tahu, mau dan mampu menerapkan inovasi demi tercapainya perbaikan mutu

hidupnya.

3. Beberapa prinsip metode penyuluhan kehutanan yang perlu diperhatikan oleh seorang

penyuluh kehutanan adalah :

Pengembangan untuk berfikir kreatif

Tempat yang paling baik adalah ditempat kegiatan sasaran

Setiap individu terikat dengan lingkungan sosialnya.

Ciptakan hubungan yang akrab dengan sasaran

Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan

70

Page 37: Bab IV.metode Penyuluhan Kehutanan

| 71

4. Pemilihan metode penyuluhan kehutanan dapat dilakukan dengan melakukan

pendekatan-pendekatan sebagai berikut:

Metode Penyuluhan dan Proses Komunikasi

Metode Penyuluhan Dalam Pendidikan Non Formal

Metode Penyuluhan Dalam Pendidikan Orang Dewasa

5. Ragam metode peyuluhan kehutanan dapat dibedakan menurut ; media yang

digunakan, hubungan penyuluh dan sasaran serta pendekatan psikologi yang dilakukan

penyuluhnya.

SOAL LATIHAN

1. Mengapa dalam kegiatan Penyuluhan Kehutanan perlu diterapkan beragam

metode!

2. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip metode Penyuluhan Kehutanan!

3. Sebutkan dan Jelaskan pendekatan-pendekatan untuk memilih metode

Penyuluhan Kehutanan!

4. Sebutkan dan jelaskan ragam-ragam metode Penyuluhan Kehutanan!

5. Sebutkan dan jelaskan metode pada pertemuan kelompok!

71