bab iv pgn sicanang
TRANSCRIPT
BAB IV
DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI
Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup kegiatan
yang perlu diperhatikan adalah kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan.
Pada Tabel 4.1. disajikan identifikasi terhadap dampak-dampak lingkungan yang akan terjadi
akibat kegiatan pemasangan pipa gas pada tahap pra-konstruksi, tahap konstruksi dan tahap
operasional.
Tabel 4.1 Matriks identifikasi dampak lingkungan yang akan terjadi
No.Komponen Lingkungan
(Penerima Dampak)
Komponen Kegiatan (Sumber Dampak)
Pra Konstruksi Konstruksi Operasional
Stud
iKe
laya
kan
Peny
edia
anLa
han
Pem
asan
gan
Pipa
Peng
ebor
an
Pem
buat
anJe
mba
tan
Peng
oper
asia
n
Pem
elih
araa
n
A. RUANG DAN LAHAN
a) Penggunaan Lahan - √ √ √ √ - -
b) Transportasi - - √ - - - -
B. GEOFISIK - KIMIA1. Iklim dan Kualitas Udara
a) Temperatur Udara - - - - - - -b) Kualitas Udara - - √ √ √ √ -c) Kebisingan - - √ √ √ - -
2. Fisiologi dan Geologia) Bentang Alam - - - - - - -b) Kestabilan Lereng - - - - - - -c) Longsor - - - - - - -
3. Tanaha) Kesuburan Tanah - - - - - - -
b) Erosivitas - - - - - - -c) Kualitas Air Tanah - - √ √ √ - -
4. Hidrologi dan Kualitas Aira) Morfologi Sungai - - - - - - -b) Debit Aliran Run-Off - - - - - - -c) Kualitas Air Sungai - - √ - - - -
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
IV - 1
No.Komponen Lingkungan
(Penerima Dampak)
Komponen Kegiatan (Sumber Dampak)
Pra Konstruksi Konstruksi Operasional
Stud
iKe
laya
kan
Peny
edia
anLa
han
Pem
asan
gan
Pipa
Peng
ebor
an
Pem
buat
anJe
mba
tan
Peng
oper
asia
n
Pem
elih
araa
n
C. BIOLOGI
1. Floraa) Kelimpahan - - √ - - - -b) Keanekaragaman - - - - - - -c) Langka, Lindung, Endemik - - - - - - -
2. Faunaa) Perjumpaan Satwa Liar - - - - - - -b) Habitat Satwa Liar - - - - - - -c) Langka, Lindung, Endemik - - - - - - -
D. SOSEKBUDKESMAS1. Demografi
a) Jumlah & Kepadatan Penduduk - - - - - - -b) Angkatan Kerja - - √ √ √ - -
2. Sosial Ekonomia) Mata Pencarian - - - - - - -b) Pendapatan Keluarga - - - - - - -c) Peluang Kerja/Berusaha - - √ √ √ - -d) Komunikasi dan Transportasi - - - - - - -
3. Sosial Budayaa) Adat Istiadat - - - - - - -
b) Hubungan Sosial - - - - - - -c) Persepsi Masyarakat terhadapLingkungan dan rencana kegiatan - - - - - √ -
4. Kesehatan Masyarakata) Jenis Penyakit Dominan - - - - - - -b) Jumlah Penderita Sakit - - √ √ √ - -
Keterangan : √ = ada interaksi - = tidak ada interaksi
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
IV - 2
Hasil identifikasi dampak yang akan terjadi akibat rencana kegiatan pada tahap pra
konstruksi, konstruksi dan operasional diuraikan sebagai berikut :
4.1.Tahap Pra Konstruksi
Dampak-dampak lingkungan yang mungkin terjadi pada tahap kegiatan pra konstruksi
adalah sebagai berikut :
1. Keresahan Masyarakat
Sumber Dampak
Kegiatan pada tahap pra-konstruksi seperti survey penentuan batas proyek,
penggunaan lahan dan sosialisasi menimbulkan keresahan masyarakat yang
bersumber dari persepsi negatif masyarakat terhadap kehadiran rencana
kegiatan. Persepsi negatif masyarakat terjadi karena masyarakat belum
mendapat informasi yang lengkap dan proporsional tentang rencana
kegiatan atau usaha.
Jenis Dampak
Keresahan Masyarakat adalah dampak negatif yang bersumber dari persepsi
yang negatif terhadap kehadiran rencana pemasangan pipa gas.
Besaran Dampak
Besaran dampak keresahan masyarakat adalah banyaknya masyarakat di
sekitar areal rencana pemasangan pipa gas mengeluh atau resah.
Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak yang digunakan terhadap keresahan masyarakat adalah
tingkat keamanan dan ketertiban masyarakat terhadap interaksi dengan
kegiatan pemasangan pipa gas.
4.2.Tahap Konstruksi
Dampak-dampak lingkungan yang mungkin terjadi pada tahap kegiatan konstruksi
adalah sebagai berikut :
1. Keresahan Masyarakat
Sumber Dampak
Persepsi negatif masyarakat terjadi karena masyarakat tidak mendapat
informasi yang lengkap dan proporsional tentang rencana kegiatan
pemasangan pipa gas.
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
IV - 3
Jenis Dampak
Timbulnya keresahan masyarakat akibat merasa terganggunya kenyamanan
masyarakat merupakan dampak negatif yang bersumber dari persepsi yang
negatif terhadap kehadiran rencana kegiatan/usaha.
Besaran Dampak
Besaran dampak keresahan masyarakat adalah banyaknya masyarakat yang
mengeluh atau resah di jalur pemasangan pipa gas sepanjang 10,5 km.
Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak yang digunakan terhadap keresahan masyarakat adalah
tingkat keamanan dan ketertiban masyarakat terhadap interaksi dengan
kegiatan pemasangan pipa gas.
2. Penurunan Kualitas Udara
Sumber Dampak
Peralatan kerja seperti truk, excavator, mesin las, genset, bor, dan pompa
menghasilkan asap, berpotensi menurunkan kualitas udara karena asap
tersebut mengandung CO, SO2, NO2, HC, Pb. Pada saat proses penggalian dan
penimbunan tanah dapat meningkatkan konsentrasi debu di udara.
Jenis Dampak
Dari kegiatan tersebut akan terjadi penurunan kualitas udara dengan
parameter berupa peningkatan konsentrasi debu, CO, SO2, NO2, HC, dan Pb.
Besaran Dampak
Besaran dampak kualitas udara adalah mg/m3 dan parameter yang lain
disesuaikan dengan hasil laboratorium.
Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak yang digunakan terhadap kualitas udara adalah Peraturan
Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara,
khususnya parameter debu, CO, SO2, NO2, HC, dan Pb. Lebih rinci disajikan
pada tabel berikut ini.
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
IV - 4
Tabel 4.2 Baku Mutu Udara Ambien Nasional
No. Parameter Waktu
Pengukuran Baku Mutu Metode Analisis Peralatan
1. Sulfur (SO2) 1 jam 900 µg/Nm3 Pararosanilin Spektrofotometer
2. Karbon Monoksida (CO) 1 jam 30.000 µg/Nm3
NDIR NDIR Analyzer
3. Nitrogen Dioksida (NO2) 1 jam 400 µg/Nm3 Saltzman Spektrofotometer
4. Hidrokarbon (HC) 1 jam 160 µg/Nm3 Flamed Ionization
Gas Chromatografi
5. Debu (TSP) 24 jam 230 µg/Nm3 Gravimetric Hi – Vol 6. Timah Hitam (Pb) 24 Jam 2 µg/Nm3 Gravimetric Hi – Vol
Sumber : PP RI No. 41 Tahun 1999
3. Kebisingan
Sumber Dampak
Peralatan konstruksi menggunakan truk, excavator, mesin las, genset, bor
dan pompa menghasilkan suara bising yang menambah derajat kebisingan.
Jenis Dampak
Peningkatan kebisingan yang mengurangi kenyamanan.
Besaran Dampak
Besaran dampak kebisingan antara 45 s/d 80 desibel, dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 4.3. Tingkat kebisingan yang ditimbulkan beberapa peralatan
No Nama
Tingkat Kebisingan pada Jarak (db) A
10 m 20 m 30 m 40 m 50 m
1 Generator Yanmar 5 KVA 68 62 58 50 45
2 Truck Isuzu 78 74 71 68 64
3 Buldozer 80 70 69 65 60
4 Loader 70 68 61 61 58Sumber : Zeans, 1976
Tolok Ukur Dampak
Baku Tingkat Kebisingan menurut KEP-48/MENLH/11/1996. Lebih rinci disajikan pada tabel
berikut ini.
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
IV - 5
Tabel 4.4. Baku Tingkat Kebisingan
No. Peruntukan Kawasan/lingkungan Kesehatan Tingkat Kebisingan db(A)
a. Peruntukan kawasan 1. Perumahan dan Permukiman 552. Perdagangan dan Jasa 703. Perkantoran dan Perdagangan 654. Ruang Terbuka Hijau 505. Industri 706. Pemerintahan dan Fasilitas Umum 607. Rekreasi 708. Khusus :
- Bandar Udara 60- Stasiun Kereta Api 70
b. Lingkungan Kegiatan 1. Rumah sakit atau sejenisnya 552. Sekolah atau sejenisnya 553. Tempat Ibadah atau sejenisnya 55
Sumber : KEP-48/MENLH/11/1996
4. Gangguan Lalu lintas
Sumber Dampak
Aktivitas konstruksi yang menempatkan peralatan konstruksi seperti truk,
excavator, mesin las, genset, bor, pompa, dan material konstruksi di pinggir
jalan dapat menimbulkan gangguan lalu lintas.
Jenis Dampak
Terganggunya kenyamanan lalu lintas yang bersifat negatif bagi pengguna
jalan raya maupun sungai yang melintasi jalur pemasangan pipa gas.
Besaran Dampak
Besaran dampak gangguan lalu-lintas adalah panjangnya kemacetan lalu
lintas pada jalan raya maupun sungai pada kondisi buka tutup jalan di siang
hari dan pada saat pengeboran sungai pada jalur pemasangan pipa gas
sepanjang 10,5 km.
Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak yang digunakan adalah panjang antrian kendaraan
bermotor dan frekuensi terjadinya kemacetan lalu lintas.
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
IV - 6
5. Penurunan Kualitas Air
Sumber Dampak
Berbagai kegiatan konstruksi seperti penggalian tanah, penimbunan, pemadatan tanah,
pengeboran, dapat menyebabkan penurunan kualitas air.
Jenis Dampak
Jenis dampak yang mungkin timbul adalah terjadinya penurunan kualitas air skala kecil pada
badan air tanah paramater kekeruhan (TDS).
Besaran Dampak
Besaran dampak yang terjadi meningkatkan kekeruhan (TDS) air sungai sebesar 100 mg/l
yang menyebabkan penurunan kualitas air sungai terutama jalur yang berada di dekat
sungai.
Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak yang digunakan terhadap kualitas air adalah Peraturan
Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan dan Pengendalian
Pencemaran Air. Beberapa parameter yang diplih disajikan pada tabel
berikut ini.
Tabel 4.5 Kriteria Mutu Air berdasarkan kelas
No. Parameter Satuan Kelas II
1. pH - 6-92. BOD mg/l 33. COD mg/l 254. Nitrit mg/l 0,065. Sulfat mg/l 4006. Phospat mg/l 0,27. Mangan mg/l 0,18. Seng mg/l 0,059. Kadmium mg/l 0,0110. Timbal mg/l 0,0311. Tembaga mg/l 0,0212. Kobalt mg/l 0,2
Sumber : PP RI No. 82 Tahun 2001
6. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Sumber Dampak
Oli bekas merupakan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) berasal dari mesin seperti
truk, excavator, mesin las, genset, bor, dan pompa.
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
IV - 7
Jenis Dampak
Jenis dampak yang mungkin timbul adalah terjadinya pencemaran pada tanah dan air tanah
apabila ada ceceran oli bekas di tanah.
Besaran Dampak
Besaran dampak yang terjadi adalah dihasilkannya oli bekas sebanyak 70 liter.
Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak yang digunakan adalah ketentuan yang dipersyaratkan
dalam Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Peraturan Pemerintah No. 85
tahun 1999 tentang perubahan-perubahan atas PP No. 18 tahun 1999
tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
7. Kerusakan Flora
Sumber Dampak
Sumber dampak adalah kegiatan pembersihan lahan dan penebangan
vegetasi di lokasi pemasangan pipa gas menyebabkan berkurangnya
kelimpahan flora jenis tertentu.
Jenis Dampak
Jenis dampak adalah kerusakan flora tertentu akibat penebangan vegetasi
pada jalur pemasangan pipa yang harus dibersihkan.
Besaran Dampak
Jumlah jenis flora yang rusak akibat kegiatan tersebut sebanyak 9 (sembilan)
jenis.
Tolok Ukur Dampak
Tetap terjaganya kelestarian flora dengan mempertahankan kelestarian vegetasi alami di
sepanjang lokasi pemasangan pipa gas (lihat Bab 3 tabel 3.5).
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
IV - 8
8. Kesempatan Kerja
Sumber Dampak
Penerimaan tenaga kerja pada waktu kegiatan konstruksi seperti mobilisasi
peralatan dan material, penggalian, pengelasan, penimbunan, pengeboran,
dan pembuatan jembatan.
Jenis Dampak
Penerimaan tenaga kerja berdampak positif kepada peningkatan
pendapatan masyarakat sekitar yang bekerja pada kegiatan pembangunan
pemasangan pipa gas.
Besaran Dampak
Besaran dampak kesempatan kerja pada tahap konstruksi diperlukan tenaga
kerja sebanyak 150 orang.
Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak yang digunakan terhadap kesempatan kerja adalah peraturan
ketenagakerjaan, atau jumlah tenaga kerja yang dapat diserap oleh kegiatan
tersebut.
9. Kecelakaan Kerja
Sumber Dampak
Aktivitas pekerja proyek pemasangan pipa gas yang menggunakan alat
sederhana sampai alat berat, berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja
apabila tidak disiplin menjalankan prosedur kerja atau kurang hati-hati
menggunakan peralatan tertentu. Peralatan keselamatan kerja yang kurang
memadai dapat memperbesar kemungkinan kecelakaan kerja.
Jenis Dampak
Kecelakaan Kerja adalah dampak negatif yang bersumber dari resiko
kegiatan konstruksi pembangunan pemasangan pipa gas.
Besaran Dampak
Besaran dampak adalah banyaknya jumlah tenaga kerja yang mengalami
kecelakaan kerja dari tingkat ringan sampai berat, diperkirakan sebesar 1%
dari jumlah tenaga kerja yang dilibatkan.
Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak yang digunakan terhadap kesehatan dan keselamatan
tenaga kerja adalah peraturan tentang kesehatan dan keselamatan kerja
yang berlaku saat ini.
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
IV - 9
4.3.Tahap Operasional
Dampak-dampak lingkungan yang mungkin terjadi pada tahap kegiatan operasional
adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan Gas kepada Konsumen
Sumber Dampak
Jalur pipa gas yang luas menjangkau lokasi pelanggan memungkinkan
peningkatan pelayanan gas kepada konsumen.
Jenis Dampak
Jenis dampak adalah dampak positif karena dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan peningkatan produktifitas industri pelanggan
gas alam.
Besaran Dampak
Jumlah satuan sambungan kepada masyarakat atau industri dan besarnya
volume gas yang disalurkan.
Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur pelayanan gas kepada konsumen adalah tingkat kepuasan dan
produktifitas usaha pelanggan setelah mendapat sambungan gas alam.
2. Kebocoran Pipa Gas
Sumber Dampak
Kegiatan operasional distribusi gas yang bertekanan tinggi (16 barg) dan
kondisi pipa yang kurang baik dapat menimbulkan kebocoran pipa gas yang
berakibat timbulnya bahaya kebakaran atau ledakan di lokasi kebocoran gas
tersebut.
Jenis Dampak
Jenis dampak bahaya kebakaran akibat kebocoran pipa gas bersifat negatif.
Besaran Dampak
Kebocoran gas dalam volume (meter kubik) per satuan waktu tertentu akan
menimbulkan bahaya kebakaran atau ledakan di lokasi pipa yang bocor.
Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak yang digunakan adalah adanya laporan akan kebocoran gas
dari pegawai organik, non-organik, kontraktor SBU III atau dari masyarakat
ke pusat pelaporan (dispatching centre).
Matriks dampak yang lingkungan akan terjadi disajikan pada Tabel 4.6.
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
IV - 10
Tabel 4.6. Matriks Dampak Lingkungan Yang Akan Terjadi
No. Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan
A. Tahap Pra Konstruksi
1. Persepsi negatif masyarakat terjadi karena masyarakat tidak mendapat informasi yang lengkap dan proporsional tentang rencana kegiatan pemasangan pipa gas.
Timbulnya keresahan masyarakat akibat merasa terganggunya kenyamanan masyarakat yang merupakan dampak negatif yang bersumber dari persepsi yang negatif terhadap kehadiran rencana pemasangan pipa gas.
Besaran dampak keresahan masyarakat adalah banyaknya masyarakat di sekitar areal pemasangan pipa gas mengeluh atau resah.
Tolok ukur dampak yang digunakan terhadap keresahan masyarakat adalah tingkat keamanan dan ketertiban masyarakat terhadap interaksi dengan kegiatan pemasangan pipa gas.
B.Tahap Konstruksi
1. Persepsi negatif masyarakat terjadi karena masyarakat tidak mendapat informasi yang lengkap dan proporsional tentang rencana kegiatan pemasangan pipa gas.
Timbulnya keresahan masyarakat akibat merasa terganggunya kenyamanan masyarakat yang merupakan dampak negatif yang bersumber dari persepsi yang negatif terhadap kehadiran rencana kegiatan/usaha.
Besaran dampak keresahan masyarakat adalah banyaknya masyarakat yang mengeluh atau resah di jalur pemasangan pipa gas sepanjang 10,5 km
Tolok ukur dampak yang digunakan terhadap keresahan masyarakat adalah tingkat keamanan dan ketertiban masyarakat terhadap interaksi dengan kegiatan pemasangan pipa gas.
2. Peralatan kerja seperti truk, excavator, mesin las, genset, bor, dan pompa menghasilkan asap, berpotensi menurunkan kualitas udara karena asap tersebut mengandung CO, SO2, NO2, HC, Pb. Pada saat proes penggalian dan penimbunan tanah dapat meningkatkan konsentrasi debu di udara.
Dari kegiatan tersebut akan terjadi penurunan kualitas udara dengan parameter berupa peningkatan konsentrasi debu, CO, SO2, NO2, HC, dan Pb.
Besaran dampak kualitas udara: debu 150 µg/Nm3, CO 20.000 µg/Nm3, SO2 700 µg/Nm3 , NO2 200 µg/Nm3, HC 100 µg/Nm3, dan Pb 0,01 µg/Nm3.
Tolok ukur dampak yang digunakan terhadap kualitas udara adalah Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, khususnya parameter debu, CO, SO2, NO2, HC, dan Pb. Lihat Tabel 4.2
3. Peralatan konstruksi menggunakan truk, excavator, mesin las, genset, bor, dan pompa yang menambah derajat kebisingan
Peningkatan kebisingan yang mengurangi kenyamanan.
Besaran dampak kebisingan antara 45 s/d 80 desibel (dB)
Baku Tingkat Kebisingan menurut KEP-48/MENLH/11/1996. Lihat tabel 4.4.
4. Aktivitas konstruksi yang Terganggunya kenyamanan lalu lintas Besaran dampak gangguan lalu- Tolok ukur dampak yang digunakan adalah
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
IV - 11
No. Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan
menempatkan peralatan konstruksi seperti truk, excavator, mesin las, genset, bor, pompa, dan material konstruksi di pinggir jalan dapat menimbulkan gangguan lalu lintas.
yang bersifat negatif bagi pengguna jalan raya yang melintasi jalur pemasangan pipa gas.
lintas adalah panjangnya kemacetan lalu lintas pada jalan raya maupun sungai pada kondisi buka tutup jalan di siang hari dan pada saat pengeboran sungai pada jalur pemasangan pipa gas sepanjang 10,5 km.
panjang antrian kendaraan bermotor dan frekuensi terjadinya kemacetan lalu lintas.
5. Berbagai kegiatan konstruksi seperti penggalian tanah, penimbunan, pemadatan tanah, pengeboran, dapat menyebabkan penurunan kualitas air
Terjadinya penurunan kualitas air skala kecil pada badan air tanah paramater kekeruhan (TDS).
Besaran dampak yang terjadi meningkatkan kekeruhan (TDS) air sungai sebesar 100 mg/l yang menyebabkan penurunan kualitas air sungai terutama jalur yang berada di dekat sungai.
Tolok ukur dampak yang digunakan terhadap kualitas air tanah adalah Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan dan Pengendalian Pencemaran Air.
6. Oli bekas merupakan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) berasal dari mesin seperti truk, excavator, mesin las, genset, bor, dan pompa.
Terjadinya pencemaran pada tanah dan air tanah apabila ada ceceran oli bekas di tanah.
Sesuai dengan penggunaan oli maka dihasilkan oli bekas sebanyak 70 liter selama kegiatan konstruksi
Tolok ukur dampak yang digunakan adalah Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Peraturan Pemerintah No. 85 tahun 1999 tentang perubahan - perubahan atas PP No. 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
7. Kegiatan pembersihan lahan dan penebangan vegetasi di lokasi pemasangan pipa gas menyebabkan berkurangnya kelimpahan flora jenis tertentu.
Terjadinya kerusakan flora tertentu akibat penebangan vegetasi pada jalur pemasangan pipa.
Jumlah jenis flora yang rusak akibat kegiatan tersebut sebanyak 9 (sembilan) jenis.
Tolok ukur dampak agar tetap terjaganya kelestarian flora dengan mempertahankan kelestarian vegetasi alami disekitar lokasi pemasangan pipa gas.
8. Penerimaan tenaga kerja pada waktu Kesempatan Kerja Jumlah tenaga kerja yang Tolok ukur dampak yang digunakan
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
IV - 12
No. Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan
kegiatan konstruksi seperti mobilisasi peralatan dan material, penggalian, pengelasan, penimbunan, pengeboran, dan pembuatan jembatan.
Terserapnya tenaga kerja yang berdampak positif bagi masyarakat
diserap pada tahap konstruksi sebanyak 150 orang.
terhadap kesempatan kerja adalah peraturan ketenagakerjaan, atau jumlah tenaga kerja yang dapat diserap oleh kegiatan tersebut.
9. Aktifitas pekerja pada pembangunan pemasangan pipa gas yang menggunakan alat sederhana dan berat berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja.
Kecelakaan Kerja adalah dampak negatif yang bersumber dari kegiatan pembangunan pemasangan pipa gas
Banyaknya jumlah tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja tingkat berat dan ringan 1%.
Tolok ukur dampak yang digunakan terhadap kesehatan dan keselamatan tenaga kerja adalah tentang kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku saat ini.
C. Tahap Operasional
1. Jalur pipa gas yang luas menjangkau lokasi pelanggan memungkinkan peningkatan pelayanan gas kepada konsumen.
Kegiatan pelayanan distribusi gas kepada konsumen dapat meningkatkan produktivitas masyarakat maupun industri yang menjadi pelanggan gas alam, karena biaya pemakaian relatif lebih ekonomis dan cara kerja yang lebih praktis.
Jumlah satuan sambungan kepada masyarakat atau industri dan besarnya volume gas yang disalurkan.
Tolok ukur pelayanan gas kepada konsumen adalah tingkat kepuasan dan produktifitas usaha pelanggan setelah mendapat sambungan gas alam.
2. Kegiatan operasional distribusi gas yang bertekanan tinggi (16 barg) dan kondisi pipa yang kurang baik dapat menimbulkan kebocoran pipa gas yang berakibat timbulnya bahaya kebakaran atau ledakan di lokasi kebocoran gas tersebut.
Jenis dampak bahaya kebakaran akibat kebocoran pipa gas bersifat negatif
Kebocoran gas dalam volume (meter kubik) per satuan waktu tertentu akan menimbulkan bahaya kebakaran atau ledakan di lokasi pipa yang bocor
Tolok ukur dampak yang digunakan adalah adanya laporan akan kebocoran gas dari pegawai organik, non-organik, kontraktor SBU III atau dari masyarakat ke pusat pelaporan (dispatching centre).
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
IV - 13