bab iv pgn sicanang

19
BAB IV DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup kegiatan yang perlu diperhatikan adalah kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Pada Tabel 4.1. disajikan identifikasi terhadap dampak-dampak lingkungan yang akan terjadi akibat kegiatan pemasangan pipa gas pada tahap pra-konstruksi, tahap konstruksi dan tahap operasional. Tabel 4.1 Matriks identifikasi dampak lingkungan yang akan terjadi No . Komponen Lingkungan (Penerima Dampak) Komponen Kegiatan (Sumber Dampak) Pra Konstruksi Konstruksi Operasion al Studi Kelayakan Penyediaan Lahan Pemasangan Pipa Pengeboran Pembuatan Jembatan Pengoperasi an Pemeliharaa n A. RUANG DAN LAHAN a) Penggunaan Lahan - - - b) Transportasi - - - - - - B. GEOFISIK - KIMIA 1. Iklim dan Kualitas Udara a) Temperatur Udara - - - - - - - b) Kualitas Udara - - - c) Kebisingan - - - - 2. Fisiologi dan Geologi a) Bentang Alam - - - - - - - b) Kestabilan Lereng - - - - - - - c) Longsor - - - - - - - 3. Tanah a) Kesuburan Tanah - - - - - - - b) Erosivitas - - - - - - - c) Kualitas Air Tanah - - - - UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBK SBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT IV - 1

Upload: eka-regar

Post on 11-Aug-2015

25 views

Category:

Environment


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab iv pgn sicanang

BAB IV

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI

Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup kegiatan

yang perlu diperhatikan adalah kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan.

Pada Tabel 4.1. disajikan identifikasi terhadap dampak-dampak lingkungan yang akan terjadi

akibat kegiatan pemasangan pipa gas pada tahap pra-konstruksi, tahap konstruksi dan tahap

operasional.

Tabel 4.1 Matriks identifikasi dampak lingkungan yang akan terjadi

No.Komponen Lingkungan

(Penerima Dampak)

Komponen Kegiatan (Sumber Dampak)

Pra Konstruksi Konstruksi Operasional

Stud

iKe

laya

kan

Peny

edia

anLa

han

Pem

asan

gan

Pipa

Peng

ebor

an

Pem

buat

anJe

mba

tan

Peng

oper

asia

n

Pem

elih

araa

n

A. RUANG DAN LAHAN

a) Penggunaan Lahan - √ √ √ √ - -

b) Transportasi - - √ - - - -

B. GEOFISIK - KIMIA1. Iklim dan Kualitas Udara

a) Temperatur Udara - - - - - - -b) Kualitas Udara - - √ √ √ √ -c) Kebisingan - - √ √ √ - -

2. Fisiologi dan Geologia) Bentang Alam - - - - - - -b) Kestabilan Lereng - - - - - - -c) Longsor - - - - - - -

3. Tanaha) Kesuburan Tanah - - - - - - -

b) Erosivitas - - - - - - -c) Kualitas Air Tanah - - √ √ √ - -

4. Hidrologi dan Kualitas Aira) Morfologi Sungai - - - - - - -b) Debit Aliran Run-Off - - - - - - -c) Kualitas Air Sungai - - √ - - - -

UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT

IV - 1

Page 2: Bab iv pgn sicanang

No.Komponen Lingkungan

(Penerima Dampak)

Komponen Kegiatan (Sumber Dampak)

Pra Konstruksi Konstruksi Operasional

Stud

iKe

laya

kan

Peny

edia

anLa

han

Pem

asan

gan

Pipa

Peng

ebor

an

Pem

buat

anJe

mba

tan

Peng

oper

asia

n

Pem

elih

araa

n

C. BIOLOGI

1. Floraa) Kelimpahan - - √ - - - -b) Keanekaragaman - - - - - - -c) Langka, Lindung, Endemik - - - - - - -

2. Faunaa) Perjumpaan Satwa Liar - - - - - - -b) Habitat Satwa Liar - - - - - - -c) Langka, Lindung, Endemik - - - - - - -

D. SOSEKBUDKESMAS1. Demografi

a) Jumlah & Kepadatan Penduduk - - - - - - -b) Angkatan Kerja - - √ √ √ - -

2. Sosial Ekonomia) Mata Pencarian - - - - - - -b) Pendapatan Keluarga - - - - - - -c) Peluang Kerja/Berusaha - - √ √ √ - -d) Komunikasi dan Transportasi - - - - - - -

3. Sosial Budayaa) Adat Istiadat - - - - - - -

b) Hubungan Sosial - - - - - - -c) Persepsi Masyarakat terhadapLingkungan dan rencana kegiatan - - - - - √ -

4. Kesehatan Masyarakata) Jenis Penyakit Dominan - - - - - - -b) Jumlah Penderita Sakit - - √ √ √ - -

Keterangan : √ = ada interaksi - = tidak ada interaksi

UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT

IV - 2

Page 3: Bab iv pgn sicanang

Hasil identifikasi dampak yang akan terjadi akibat rencana kegiatan pada tahap pra

konstruksi, konstruksi dan operasional diuraikan sebagai berikut :

4.1.Tahap Pra Konstruksi

Dampak-dampak lingkungan yang mungkin terjadi pada tahap kegiatan pra konstruksi

adalah sebagai berikut :

1. Keresahan Masyarakat

Sumber Dampak

Kegiatan pada tahap pra-konstruksi seperti survey penentuan batas proyek,

penggunaan lahan dan sosialisasi menimbulkan keresahan masyarakat yang

bersumber dari persepsi negatif masyarakat terhadap kehadiran rencana

kegiatan. Persepsi negatif masyarakat terjadi karena masyarakat belum

mendapat informasi yang lengkap dan proporsional tentang rencana

kegiatan atau usaha.

Jenis Dampak

Keresahan Masyarakat adalah dampak negatif yang bersumber dari persepsi

yang negatif terhadap kehadiran rencana pemasangan pipa gas.

Besaran Dampak

Besaran dampak keresahan masyarakat adalah banyaknya masyarakat di

sekitar areal rencana pemasangan pipa gas mengeluh atau resah.

Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak yang digunakan terhadap keresahan masyarakat adalah

tingkat keamanan dan ketertiban masyarakat terhadap interaksi dengan

kegiatan pemasangan pipa gas.

4.2.Tahap Konstruksi

Dampak-dampak lingkungan yang mungkin terjadi pada tahap kegiatan konstruksi

adalah sebagai berikut :

1. Keresahan Masyarakat

Sumber Dampak

Persepsi negatif masyarakat terjadi karena masyarakat tidak mendapat

informasi yang lengkap dan proporsional tentang rencana kegiatan

pemasangan pipa gas.

UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT

IV - 3

Page 4: Bab iv pgn sicanang

Jenis Dampak

Timbulnya keresahan masyarakat akibat merasa terganggunya kenyamanan

masyarakat merupakan dampak negatif yang bersumber dari persepsi yang

negatif terhadap kehadiran rencana kegiatan/usaha.

Besaran Dampak

Besaran dampak keresahan masyarakat adalah banyaknya masyarakat yang

mengeluh atau resah di jalur pemasangan pipa gas sepanjang 10,5 km.

Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak yang digunakan terhadap keresahan masyarakat adalah

tingkat keamanan dan ketertiban masyarakat terhadap interaksi dengan

kegiatan pemasangan pipa gas.

2. Penurunan Kualitas Udara

Sumber Dampak

Peralatan kerja seperti truk, excavator, mesin las, genset, bor, dan pompa

menghasilkan asap, berpotensi menurunkan kualitas udara karena asap

tersebut mengandung CO, SO2, NO2, HC, Pb. Pada saat proses penggalian dan

penimbunan tanah dapat meningkatkan konsentrasi debu di udara.

Jenis Dampak

Dari kegiatan tersebut akan terjadi penurunan kualitas udara dengan

parameter berupa peningkatan konsentrasi debu, CO, SO2, NO2, HC, dan Pb.

Besaran Dampak

Besaran dampak kualitas udara adalah mg/m3 dan parameter yang lain

disesuaikan dengan hasil laboratorium.

Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak yang digunakan terhadap kualitas udara adalah Peraturan

Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara,

khususnya parameter debu, CO, SO2, NO2, HC, dan Pb. Lebih rinci disajikan

pada tabel berikut ini.

UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT

IV - 4

Page 5: Bab iv pgn sicanang

Tabel 4.2 Baku Mutu Udara Ambien Nasional

No. Parameter Waktu

Pengukuran Baku Mutu Metode Analisis Peralatan

1. Sulfur (SO2) 1 jam 900 µg/Nm3 Pararosanilin Spektrofotometer

2. Karbon Monoksida (CO) 1 jam 30.000 µg/Nm3

NDIR NDIR Analyzer

3. Nitrogen Dioksida (NO2) 1 jam 400 µg/Nm3 Saltzman Spektrofotometer

4. Hidrokarbon (HC) 1 jam 160 µg/Nm3 Flamed Ionization

Gas Chromatografi

5. Debu (TSP) 24 jam 230 µg/Nm3 Gravimetric Hi – Vol 6. Timah Hitam (Pb) 24 Jam 2 µg/Nm3 Gravimetric Hi – Vol

Sumber : PP RI No. 41 Tahun 1999

3. Kebisingan

Sumber Dampak

Peralatan konstruksi menggunakan truk, excavator, mesin las, genset, bor

dan pompa menghasilkan suara bising yang menambah derajat kebisingan.

Jenis Dampak

Peningkatan kebisingan yang mengurangi kenyamanan.

Besaran Dampak

Besaran dampak kebisingan antara 45 s/d 80 desibel, dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 4.3. Tingkat kebisingan yang ditimbulkan beberapa peralatan

No Nama

Tingkat Kebisingan pada Jarak (db) A

10 m 20 m 30 m 40 m 50 m

1 Generator Yanmar 5 KVA 68 62 58 50 45

2 Truck Isuzu 78 74 71 68 64

3 Buldozer 80 70 69 65 60

4 Loader 70 68 61 61 58Sumber : Zeans, 1976

Tolok Ukur Dampak

Baku Tingkat Kebisingan menurut KEP-48/MENLH/11/1996. Lebih rinci disajikan pada tabel

berikut ini.

UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT

IV - 5

Page 6: Bab iv pgn sicanang

Tabel 4.4. Baku Tingkat Kebisingan

No. Peruntukan Kawasan/lingkungan Kesehatan Tingkat Kebisingan db(A)

a. Peruntukan kawasan 1. Perumahan dan Permukiman 552. Perdagangan dan Jasa 703. Perkantoran dan Perdagangan 654. Ruang Terbuka Hijau 505. Industri 706. Pemerintahan dan Fasilitas Umum 607. Rekreasi 708. Khusus :

- Bandar Udara 60- Stasiun Kereta Api 70

b. Lingkungan Kegiatan 1. Rumah sakit atau sejenisnya 552. Sekolah atau sejenisnya 553. Tempat Ibadah atau sejenisnya 55

Sumber : KEP-48/MENLH/11/1996

4. Gangguan Lalu lintas

Sumber Dampak

Aktivitas konstruksi yang menempatkan peralatan konstruksi seperti truk,

excavator, mesin las, genset, bor, pompa, dan material konstruksi di pinggir

jalan dapat menimbulkan gangguan lalu lintas.

Jenis Dampak

Terganggunya kenyamanan lalu lintas yang bersifat negatif bagi pengguna

jalan raya maupun sungai yang melintasi jalur pemasangan pipa gas.

Besaran Dampak

Besaran dampak gangguan lalu-lintas adalah panjangnya kemacetan lalu

lintas pada jalan raya maupun sungai pada kondisi buka tutup jalan di siang

hari dan pada saat pengeboran sungai pada jalur pemasangan pipa gas

sepanjang 10,5 km.

Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak yang digunakan adalah panjang antrian kendaraan

bermotor dan frekuensi terjadinya kemacetan lalu lintas.

UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT

IV - 6

Page 7: Bab iv pgn sicanang

5. Penurunan Kualitas Air

Sumber Dampak

Berbagai kegiatan konstruksi seperti penggalian tanah, penimbunan, pemadatan tanah,

pengeboran, dapat menyebabkan penurunan kualitas air.

Jenis Dampak

Jenis dampak yang mungkin timbul adalah terjadinya penurunan kualitas air skala kecil pada

badan air tanah paramater kekeruhan (TDS).

Besaran Dampak

Besaran dampak yang terjadi meningkatkan kekeruhan (TDS) air sungai sebesar 100 mg/l

yang menyebabkan penurunan kualitas air sungai terutama jalur yang berada di dekat

sungai.

Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak yang digunakan terhadap kualitas air adalah Peraturan

Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan dan Pengendalian

Pencemaran Air. Beberapa parameter yang diplih disajikan pada tabel

berikut ini.

Tabel 4.5 Kriteria Mutu Air berdasarkan kelas

No. Parameter Satuan Kelas II

1. pH - 6-92. BOD mg/l 33. COD mg/l 254. Nitrit mg/l 0,065. Sulfat mg/l 4006. Phospat mg/l 0,27. Mangan mg/l 0,18. Seng mg/l 0,059. Kadmium mg/l 0,0110. Timbal mg/l 0,0311. Tembaga mg/l 0,0212. Kobalt mg/l 0,2

Sumber : PP RI No. 82 Tahun 2001

6. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Sumber Dampak

Oli bekas merupakan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) berasal dari mesin seperti

truk, excavator, mesin las, genset, bor, dan pompa.

UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT

IV - 7

Page 8: Bab iv pgn sicanang

Jenis Dampak

Jenis dampak yang mungkin timbul adalah terjadinya pencemaran pada tanah dan air tanah

apabila ada ceceran oli bekas di tanah.

Besaran Dampak

Besaran dampak yang terjadi adalah dihasilkannya oli bekas sebanyak 70 liter.

Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak yang digunakan adalah ketentuan yang dipersyaratkan

dalam Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Peraturan Pemerintah No. 85

tahun 1999 tentang perubahan-perubahan atas PP No. 18 tahun 1999

tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

7. Kerusakan Flora

Sumber Dampak

Sumber dampak adalah kegiatan pembersihan lahan dan penebangan

vegetasi di lokasi pemasangan pipa gas menyebabkan berkurangnya

kelimpahan flora jenis tertentu.

Jenis Dampak

Jenis dampak adalah kerusakan flora tertentu akibat penebangan vegetasi

pada jalur pemasangan pipa yang harus dibersihkan.

Besaran Dampak

Jumlah jenis flora yang rusak akibat kegiatan tersebut sebanyak 9 (sembilan)

jenis.

Tolok Ukur Dampak

Tetap terjaganya kelestarian flora dengan mempertahankan kelestarian vegetasi alami di

sepanjang lokasi pemasangan pipa gas (lihat Bab 3 tabel 3.5).

UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT

IV - 8

Page 9: Bab iv pgn sicanang

8. Kesempatan Kerja

Sumber Dampak

Penerimaan tenaga kerja pada waktu kegiatan konstruksi seperti mobilisasi

peralatan dan material, penggalian, pengelasan, penimbunan, pengeboran,

dan pembuatan jembatan.

Jenis Dampak

Penerimaan tenaga kerja berdampak positif kepada peningkatan

pendapatan masyarakat sekitar yang bekerja pada kegiatan pembangunan

pemasangan pipa gas.

Besaran Dampak

Besaran dampak kesempatan kerja pada tahap konstruksi diperlukan tenaga

kerja sebanyak 150 orang.

Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak yang digunakan terhadap kesempatan kerja adalah peraturan

ketenagakerjaan, atau jumlah tenaga kerja yang dapat diserap oleh kegiatan

tersebut.

9. Kecelakaan Kerja

Sumber Dampak

Aktivitas pekerja proyek pemasangan pipa gas yang menggunakan alat

sederhana sampai alat berat, berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja

apabila tidak disiplin menjalankan prosedur kerja atau kurang hati-hati

menggunakan peralatan tertentu. Peralatan keselamatan kerja yang kurang

memadai dapat memperbesar kemungkinan kecelakaan kerja.

Jenis Dampak

Kecelakaan Kerja adalah dampak negatif yang bersumber dari resiko

kegiatan konstruksi pembangunan pemasangan pipa gas.

Besaran Dampak

Besaran dampak adalah banyaknya jumlah tenaga kerja yang mengalami

kecelakaan kerja dari tingkat ringan sampai berat, diperkirakan sebesar 1%

dari jumlah tenaga kerja yang dilibatkan.

Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak yang digunakan terhadap kesehatan dan keselamatan

tenaga kerja adalah peraturan tentang kesehatan dan keselamatan kerja

yang berlaku saat ini.

UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT

IV - 9

Page 10: Bab iv pgn sicanang

4.3.Tahap Operasional

Dampak-dampak lingkungan yang mungkin terjadi pada tahap kegiatan operasional

adalah sebagai berikut :

1. Pelayanan Gas kepada Konsumen

Sumber Dampak

Jalur pipa gas yang luas menjangkau lokasi pelanggan memungkinkan

peningkatan pelayanan gas kepada konsumen.

Jenis Dampak

Jenis dampak adalah dampak positif karena dapat meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dan peningkatan produktifitas industri pelanggan

gas alam.

Besaran Dampak

Jumlah satuan sambungan kepada masyarakat atau industri dan besarnya

volume gas yang disalurkan.

Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur pelayanan gas kepada konsumen adalah tingkat kepuasan dan

produktifitas usaha pelanggan setelah mendapat sambungan gas alam.

2. Kebocoran Pipa Gas

Sumber Dampak

Kegiatan operasional distribusi gas yang bertekanan tinggi (16 barg) dan

kondisi pipa yang kurang baik dapat menimbulkan kebocoran pipa gas yang

berakibat timbulnya bahaya kebakaran atau ledakan di lokasi kebocoran gas

tersebut.

Jenis Dampak

Jenis dampak bahaya kebakaran akibat kebocoran pipa gas bersifat negatif.

Besaran Dampak

Kebocoran gas dalam volume (meter kubik) per satuan waktu tertentu akan

menimbulkan bahaya kebakaran atau ledakan di lokasi pipa yang bocor.

Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak yang digunakan adalah adanya laporan akan kebocoran gas

dari pegawai organik, non-organik, kontraktor SBU III atau dari masyarakat

ke pusat pelaporan (dispatching centre).

Matriks dampak yang lingkungan akan terjadi disajikan pada Tabel 4.6.

UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT

IV - 10

Page 11: Bab iv pgn sicanang

Tabel 4.6. Matriks Dampak Lingkungan Yang Akan Terjadi

No. Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan

A. Tahap Pra Konstruksi

1. Persepsi negatif masyarakat terjadi karena masyarakat tidak mendapat informasi yang lengkap dan proporsional tentang rencana kegiatan pemasangan pipa gas.

Timbulnya keresahan masyarakat akibat merasa terganggunya kenyamanan masyarakat yang merupakan dampak negatif yang bersumber dari persepsi yang negatif terhadap kehadiran rencana pemasangan pipa gas.

Besaran dampak keresahan masyarakat adalah banyaknya masyarakat di sekitar areal pemasangan pipa gas mengeluh atau resah.

Tolok ukur dampak yang digunakan terhadap keresahan masyarakat adalah tingkat keamanan dan ketertiban masyarakat terhadap interaksi dengan kegiatan pemasangan pipa gas.

B.Tahap Konstruksi

1. Persepsi negatif masyarakat terjadi karena masyarakat tidak mendapat informasi yang lengkap dan proporsional tentang rencana kegiatan pemasangan pipa gas.

Timbulnya keresahan masyarakat akibat merasa terganggunya kenyamanan masyarakat yang merupakan dampak negatif yang bersumber dari persepsi yang negatif terhadap kehadiran rencana kegiatan/usaha.

Besaran dampak keresahan masyarakat adalah banyaknya masyarakat yang mengeluh atau resah di jalur pemasangan pipa gas sepanjang 10,5 km

Tolok ukur dampak yang digunakan terhadap keresahan masyarakat adalah tingkat keamanan dan ketertiban masyarakat terhadap interaksi dengan kegiatan pemasangan pipa gas.

2. Peralatan kerja seperti truk, excavator, mesin las, genset, bor, dan pompa menghasilkan asap, berpotensi menurunkan kualitas udara karena asap tersebut mengandung CO, SO2, NO2, HC, Pb. Pada saat proes penggalian dan penimbunan tanah dapat meningkatkan konsentrasi debu di udara.

Dari kegiatan tersebut akan terjadi penurunan kualitas udara dengan parameter berupa peningkatan konsentrasi debu, CO, SO2, NO2, HC, dan Pb.

Besaran dampak kualitas udara: debu 150 µg/Nm3, CO 20.000 µg/Nm3, SO2 700 µg/Nm3 , NO2 200 µg/Nm3, HC 100 µg/Nm3, dan Pb 0,01 µg/Nm3.

Tolok ukur dampak yang digunakan terhadap kualitas udara adalah Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, khususnya parameter debu, CO, SO2, NO2, HC, dan Pb. Lihat Tabel 4.2

3. Peralatan konstruksi menggunakan truk, excavator, mesin las, genset, bor, dan pompa yang menambah derajat kebisingan

Peningkatan kebisingan yang mengurangi kenyamanan.

Besaran dampak kebisingan antara 45 s/d 80 desibel (dB)

Baku Tingkat Kebisingan menurut KEP-48/MENLH/11/1996. Lihat tabel 4.4.

4. Aktivitas konstruksi yang Terganggunya kenyamanan lalu lintas Besaran dampak gangguan lalu- Tolok ukur dampak yang digunakan adalah

UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT

IV - 11

Page 12: Bab iv pgn sicanang

No. Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan

menempatkan peralatan konstruksi seperti truk, excavator, mesin las, genset, bor, pompa, dan material konstruksi di pinggir jalan dapat menimbulkan gangguan lalu lintas.

yang bersifat negatif bagi pengguna jalan raya yang melintasi jalur pemasangan pipa gas.

lintas adalah panjangnya kemacetan lalu lintas pada jalan raya maupun sungai pada kondisi buka tutup jalan di siang hari dan pada saat pengeboran sungai pada jalur pemasangan pipa gas sepanjang 10,5 km.

panjang antrian kendaraan bermotor dan frekuensi terjadinya kemacetan lalu lintas.

5. Berbagai kegiatan konstruksi seperti penggalian tanah, penimbunan, pemadatan tanah, pengeboran, dapat menyebabkan penurunan kualitas air

Terjadinya penurunan kualitas air skala kecil pada badan air tanah paramater kekeruhan (TDS).

Besaran dampak yang terjadi meningkatkan kekeruhan (TDS) air sungai sebesar 100 mg/l yang menyebabkan penurunan kualitas air sungai terutama jalur yang berada di dekat sungai.

Tolok ukur dampak yang digunakan terhadap kualitas air tanah adalah Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan dan Pengendalian Pencemaran Air.

6. Oli bekas merupakan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) berasal dari mesin seperti truk, excavator, mesin las, genset, bor, dan pompa.

Terjadinya pencemaran pada tanah dan air tanah apabila ada ceceran oli bekas di tanah.

Sesuai dengan penggunaan oli maka dihasilkan oli bekas sebanyak 70 liter selama kegiatan konstruksi

Tolok ukur dampak yang digunakan adalah Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Peraturan Pemerintah No. 85 tahun 1999 tentang perubahan - perubahan atas PP No. 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

7. Kegiatan pembersihan lahan dan penebangan vegetasi di lokasi pemasangan pipa gas menyebabkan berkurangnya kelimpahan flora jenis tertentu.

Terjadinya kerusakan flora tertentu akibat penebangan vegetasi pada jalur pemasangan pipa.

Jumlah jenis flora yang rusak akibat kegiatan tersebut sebanyak 9 (sembilan) jenis.

Tolok ukur dampak agar tetap terjaganya kelestarian flora dengan mempertahankan kelestarian vegetasi alami disekitar lokasi pemasangan pipa gas.

8. Penerimaan tenaga kerja pada waktu Kesempatan Kerja Jumlah tenaga kerja yang Tolok ukur dampak yang digunakan

UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT

IV - 12

Page 13: Bab iv pgn sicanang

No. Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan

kegiatan konstruksi seperti mobilisasi peralatan dan material, penggalian, pengelasan, penimbunan, pengeboran, dan pembuatan jembatan.

Terserapnya tenaga kerja yang berdampak positif bagi masyarakat

diserap pada tahap konstruksi sebanyak 150 orang.

terhadap kesempatan kerja adalah peraturan ketenagakerjaan, atau jumlah tenaga kerja yang dapat diserap oleh kegiatan tersebut.

9. Aktifitas pekerja pada pembangunan pemasangan pipa gas yang menggunakan alat sederhana dan berat berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja.

Kecelakaan Kerja adalah dampak negatif yang bersumber dari kegiatan pembangunan pemasangan pipa gas

Banyaknya jumlah tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja tingkat berat dan ringan 1%.

Tolok ukur dampak yang digunakan terhadap kesehatan dan keselamatan tenaga kerja adalah tentang kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku saat ini.

C. Tahap Operasional

1. Jalur pipa gas yang luas menjangkau lokasi pelanggan memungkinkan peningkatan pelayanan gas kepada konsumen.

Kegiatan pelayanan distribusi gas kepada konsumen dapat meningkatkan produktivitas masyarakat maupun industri yang menjadi pelanggan gas alam, karena biaya pemakaian relatif lebih ekonomis dan cara kerja yang lebih praktis.

Jumlah satuan sambungan kepada masyarakat atau industri dan besarnya volume gas yang disalurkan.

Tolok ukur pelayanan gas kepada konsumen adalah tingkat kepuasan dan produktifitas usaha pelanggan setelah mendapat sambungan gas alam.

2. Kegiatan operasional distribusi gas yang bertekanan tinggi (16 barg) dan kondisi pipa yang kurang baik dapat menimbulkan kebocoran pipa gas yang berakibat timbulnya bahaya kebakaran atau ledakan di lokasi kebocoran gas tersebut.

Jenis dampak bahaya kebakaran akibat kebocoran pipa gas bersifat negatif

Kebocoran gas dalam volume (meter kubik) per satuan waktu tertentu akan menimbulkan bahaya kebakaran atau ledakan di lokasi pipa yang bocor

Tolok ukur dampak yang digunakan adalah adanya laporan akan kebocoran gas dari pegawai organik, non-organik, kontraktor SBU III atau dari masyarakat ke pusat pelaporan (dispatching centre).

UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT

IV - 13