bab iv pengumpulan dan pengolahan data 4.1 sejarah ... · keluarga anton jurgens dan keluarga van...

39
74 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah Berdirinya PT. Unilever Pada tahun 1885, dua bersaudara dari Inggris bernama William dan James Lever mulai mengelola perusahan dengan nama Lever Brothers. Perusahaan ini memproduksi sabun cuci merek sunlight. Berkat teknik pemasaran yang baik, perusahaan ini dapat terusberkembang dan mulai mengembangkan variant produksinya dengan memproduksi sabun mandi merek Lux dan Lifeboy. Pada era yang hampir bersamaan, terdapat pula dua perusahaan besar milik keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi margarin, dan tidak lama kemudian bergabung menjadi satu perusahaan dengan nama Margarine Unie. Kedua perusahaan yang terletak di kedua Negara Eropa yang berbeda tersebut sama-sama berkembang dan memperluas usahanya di daratan Eropa. Keduanya membuat produk untuk konsumen dengan volume yang besar, memiliki jalur distribusi yang luas dan menggunakan bahan baku yang hampir sama. Pada tahun 1930, kedua perusahaan tersebut bergabung dengan nama Unilever. Berawal dari penggabungan tersebut, Unilever berkembang menjadi perusahaan raksasa di dunia dengan dua kantor pusat, yaitu Unilever Limited di London dan Unilever NV di Rotterdam. PT. Unilever Indonesia (ULI) berdiri di Batavia yang sekarang lebih dikenal sebagai kota Jakarta, pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever’s 74

Upload: lediep

Post on 02-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

74

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Sejarah Berdirinya PT. Unilever

Pada tahun 1885, dua bersaudara dari Inggris bernama William dan James

Lever mulai mengelola perusahan dengan nama Lever Brothers. Perusahaan ini

memproduksi sabun cuci merek sunlight. Berkat teknik pemasaran yang baik,

perusahaan ini dapat terusberkembang dan mulai mengembangkan variant

produksinya dengan memproduksi sabun mandi merek Lux dan Lifeboy.

Pada era yang hampir bersamaan, terdapat pula dua perusahaan besar milik

keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri

Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi margarin, dan tidak lama

kemudian bergabung menjadi satu perusahaan dengan nama Margarine Unie.

Kedua perusahaan yang terletak di kedua Negara Eropa yang berbeda

tersebut sama-sama berkembang dan memperluas usahanya di daratan Eropa.

Keduanya membuat produk untuk konsumen dengan volume yang besar, memiliki

jalur distribusi yang luas dan menggunakan bahan baku yang hampir sama. Pada

tahun 1930, kedua perusahaan tersebut bergabung dengan nama Unilever.

Berawal dari penggabungan tersebut, Unilever berkembang menjadi perusahaan

raksasa di dunia dengan dua kantor pusat, yaitu Unilever Limited di London dan

Unilever NV di Rotterdam.

PT. Unilever Indonesia (ULI) berdiri di Batavia yang sekarang lebih

dikenal sebagai kota Jakarta, pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever’s

74

Page 2: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

75

Zeep Fabrieken NV berdasarkan akta notaris Mr. A. H. Van Ophusyen No. 23 dan

disahkan oleh Gubernur Van Nederland Indie dengan keputusan No. 14 tanggal

16 Desember 1933. perusahaan ini baru didaftarkan ke kantor Raad nan Justitie di

jalan Batavia No. 3 pada tanggal 9 Januari 1934. Perusahaan ini mulai beroperasi

dengan produk perdana berupa sabun di jalan Pangeran Tubagus Angke pada

bulan Oktober 1934. Pembuatan lemak-lemak makanan dan minyak goreng

dimulai pada tahun 1936 di Jakarta juga dan untuk maksud tersebut didirikanlah

sebuah perusahaan sendiri bernama Van Den Berg’s Fabrieken NV.

Pada bulan Nopember 1941 dilakukan diversifikasi di bidang pasta gigi

dan kosmetika lainnya dengan membeli fasilitas produksi pada perusahaan

Maatschappij ter Exploitatie der Colibri Fabrieken NV yang berlokasi di

Surabaya.

Pada tahun 1948, Unilever membeli NV Oliefabriek Archa yang

memproduksi minyak kelapa di Jakarta. Hal ini dilakukan untuk menjamin

persediaan minyak murni secara kontinyu yang digunakan untuk pembuatan

sabun, lemaka makanan dan minyak goreng.

Pada tahun 1964, kegiatan Unilever di Jakarta dan Surabaya diawasi oleh

pemerintah Indonesia secara penuh. Pada tahun 1967, perusahaan dikembalikan

lagi kepada Unilever berdasarkan keputusan Presidium Kabinet Ampera dan

perjanjian antara Unilever dengan Departemen Perindustrian. Sejak bulan April

1967, Unilever kembali menjalankan usahanya. Persetujuan untuk beroperasi

diberikan pada bulan September 1967 dengan batasan-batasan yang ditentukan

oleh UU Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967.

75

Page 3: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

76

Penggabungan dari seluruh perusahaan Unilever di Indonesia dilakukan

pada tanggal 1 September 1980. Seluruh aktiva dan pasiva dari Van den Berg’s

Fabrieken, Colibri dan Archa Oil Mill di pindahkan ke Lever’s Zeefabrieken.

Nama perusahaan gabungan ini diubah menjadi PT. Unilever Indonesia dengan

kantor pusat di Graha Unilever, jalan Jenderal Gatot Subroto Kavling 15, Jakarta

Selatan.

4.2 Profil Pasar Distributor

PT. Unilever Indonesia Tbk Surabaya, mempunyai dua distributor dalam

memasarkan hasil produksinya. Kedua distributor tersebut adalah Bahagia Intra

Nusa yang berkedudukan di Simo Pomahan serta Gemilang Artha Prima yang

berkedudukan di Gading Pantai. Masing-masing distributor mempunyai daerah

tersendiri dalam memasarkan produk-produk Unilever. Untuk Distributor Bahagia

Intra Nusa mempunyai daerah pemasaran untuk wilayah Surabaya Barat,

Surabaya Utara serta sebagian Surabaya Pusat. Meliputi pasar Bangunsari, pasar

Balongsari, pasar Dupak Bandarejo, pasar Dukuh Kupang,, pasar P P I, pasar

Pabean, pasar Kalimas, pasar Babakan, pasar Kandangan, dan pasar Manukan

Madya.

Sedangkan distributor Gemilang Artha Prima mempunyai area pemasaran

untuk Surabaya Timur, Surabaya Selatan serta sebagian Surabaya Pusat. meliputi

pasar Pogot, pasar Balongsari, pasar Wonokusumo, pasar Jojoran, pasar Tambak

Rejo, pasar Kapasari, dan pasar Semalang,

76

Page 4: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

77

Tabel 4.1 Profil Pasar Distributor PT Unilever Indonesia di Surabaya

Klasifikasi Pasar

Jarak dari Distributor

Kunjungan tiap

minggu Pengiriman Perputaran

barang Jam

Buka Jumlah Penjual

Distributor Bahagia Intra Nusa

Bangunsari Besar ± 8 km 2 kali Tiap hari PC : 3 575 000 HC : 4 446 000 04.00-13.00 42

Balongsari Besar ± 5 km 2 kali Tiap hari PC : 6 970 000 HC : 2 852 000 06.00-13.00 45

Dupak Bandarejo Besar ± 5 km 2 kali Tiap hari PC : 2 865 000 HC : 3 647 000 04.00-13.00 30

Dukuh Kupang Besar ± 5 km 2 kali Tiap hari PC : 2 750 000 HC : 1 875 000 06.00-11.00 30

P P I Besar ± 7 km 2 kali Tiap hari PC : 925 000 HC : 1 472 000 04.00-11.00 33

Pabean Besar ± 15 km 2 kali Tiap hari PC : 19 850 000 HC: 17 660 000 06.00-14.00 32

Kalimas Menengah ± 12 km 2 kali Tiap hari PC : 5 505 000 HC : 2 325 000 05.00-13.00 22

Babakan Besar ± 10 km 2 kali Tiap hari PC : 2 643 000 HC : 1 895 000 05.30-12.00 37

Kandangan Kecil ± 15 km 2 kali Tiap hari PC : 1 300 000 HC : 1 600 000 05.00-11.00 21

Manukan Madya Menengah ± 10 km 2 kali Tiap hari PC : 6 275 000 HC : 2 050 000 06.00-11.00 18

Distributor Gemilang Artha Prima

Pogot Menengah ± 8 km 2 kali Tiap hari PC : 7 250 000 HC : 2 150000 06.00-12.00 22

Wonokusumo Menengah ± 12 km 2 kali Tiap hari PC : 2 355 000 HC : 1 950 000 06.00-13.00 19

Jojoran Kecil ± 15 km 2 kali Tiap hari PC : 1 475 000 HC : 1 050 000 06.00-14.00 17

Tambak Rejo Menengah ± 13 km 2 kali Tiap hari PC : 6 275 000 HC : 2 050 000 06.00-14.00 28

Kapasari Menengah ± 7 km 2 kali Tiap hari PC : 4 150 000 HC : 2 175 000 06.00-12.00 24

Semalang Menengah ± 15 km 2 kali Tiap hari PC : 5 150 000 HC : 1 255 000 06.00-11.00 25

77

Page 5: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

78

4.4 Data Komplain

Data komplain ini berisi tentang komplain para pelanggan Pepsodent

medium 75 gram selama tahun 2005. Penyebab dari komplain ini bisa berasal dari

internal artinya komplain tersebut disebabkan oleh kualitas produk yang kurang

bagus, atau bisa juga disebabkan karena faktor eksternal, artinya produk tersebut

palsu, tidak diproduksi oleh PT. Unilever Indonesia. Untuk lebih terinci mengenai

data komplain tersebut dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 4.2 Data Komplain Pepsodent Ekonomi tahun 2005

Bulan Jumlah

Januari 13

Februari 6

Maret 2

April 1

Mei 3

Juni -

Juli -

Agustus 1

September 7

Oktober -

Nopember -

Desember 1

78

Page 6: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

79

Gambar 4.1. Grafik Komplain Konsumen

0

2

4

6

8

10

12

14

Bulan

Jum

lah

Kom

plai

nJumlah

Jumlah 13 6 2 1 3 0 0 1 7 0 0 1

Januari

Februari

Maret

April Mei Juni Juli Agustus

Septembe

Oktober

Nopember

Desember

Gambar 4.1 Data Komplain Pepsodent Ekonomi tahun 2005

4.5 Karekteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 50 responden pada konsumen

pengguna produk pasta gigi Pepsodent dari perusahaan Unilever, maka diperoleh

karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan.

4.5.1 Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia ditunjukkan pada tabel 4.3 berikut

ini :

79

Page 7: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

80

Tabel 4.3 Distribusi Usia Konsumen

Usia (tahun ) Jumlah Responden Prosentase (%)

16 - 20 6 12

21 - 26 8 16

27 - 32 11 22

33 - 38 12 24

39 - 44 9 18

45 - 50 4 8

TOTAL 50 100

Sumber : Jawaban Responden, diolah

Tabel 4.2 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan kelompok

usia, jumlah responden terbanyak pada kelompok usia 33 – 38 tahun yaitu 12

orang (24%) kemudian diikuti kelompok usia 27 – 32 tahun sebanyak 11 orang

(22%), yang ketiga kelompok usia 39 –44 tahun sebanyak 9 orang (18%), yang

keempat kelompok usia 21 – 26 tahun sebanyak 8 orang (16%), selanjutnya

kelompok usia 16 – 20 tahun sebanyak 6 orang (12%), dan yang terakhir

kelompok usia 45 – 50 tahun sebanyak 4 orang (8%).

80

Page 8: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

81

Usia Responden

0

10

20

30Ju

mla

h Jumlah Prosentase

Jumlah 6 8 11 12 9 4

Prosentase 12 16 22 24 18 8

16 - 20 21 - 26 27 - 32 33 - 38 39 - 44 45 - 50

Gambar 4.2. Grafik Usia Responden

4.5.2 Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, menunjukkan bahwa

sebagian besar responden berjenis kelamin wanita sebanyak 11 orang (22%) dari

total responden. Sedangkan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 39 orang

(78%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4

Tabel 4.4 Distribusi Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Prosentase (%)

Laki – laki 39 78

Wanita 11 22

Total 50 100

Sumber : Jawaban Responden, diolah

81

Page 9: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

82

Jenis Kelamin

0

50

100

Jum

lah

Jumlah Prosentase

Jumlah 39 11

Prosentase 78 22

Laki-laki Wanita

Gambar 4.3. Grafik Jenis Kelamin

4.5.3 Tingkat Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan ditunjukkan pada

tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5 Distribusi Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Prosentase (%)

Tidak Tamat SMA / STM 3 6

SLTA / STM 22 44

Diploma (D3) 14 28

Sarjana 11 22

Total 50 100

Sumber : Jawaban Responden, diolah

82

Page 10: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

83

Tingkat Pendidikan

0

20

40

60Ju

mla

h

Jumlah Prosentase

Jumlah 3 22 14 11

Prosentase 6 44 28 22

SMP SLTA/STM Diploma Sarjana

Gambar 4.4 Grafik Tingkat Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan, jumlah terbesar responden berpendidikan

SLTA / STM yaitu 22 orang atau 44% dari total responden. Responden terbanyak

kedua pada tingkat pendidikan diploma (D3) yaitu sebanyak 14 orang (28%).

Responden terbanyak ketiga berpendidikan sarjana sebanyak 11 orang (22%), dan

responden paling sedikit yaitu tidak tamat SLTA / STM berjumlah 3 orang (6%).

4.5.4 Lama Pemakaian Produk

Karakteristik responden berdasarkan lama pemakaian produk ditunjukkan

pada tabel 4.6 berikut ini :

Tabel 4.6 Distribusi Lama Pemakaian Produk

Lama Pemakaian (tahun) Jumlah Responden Prosentase (%)

4 - 7 6 12

8 - 11 9 18

12 - 15 21 42

16 - 19 14 28

Total 50 100 Sumber : Jawaban Responden, diolah

83

Page 11: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

84

0

510

15

2025

30

35

40

45

4 - 7 8 - 11 12 - 15 16 - 19

Lama Pemakaian

Jum

lah

Jumlah Responden Prosentase (%)

Gambar 4.5 Grafik Lama Pemakaian Produk

Berdasarkan tingkat pendidikan, jumlah terbesar responden berpendidikan

SLTA / STM yaitu 22 orang atau 44% dari total responden. Responden terbanyak

kedua pada tingkat pendidikan diploma (D3) yaitu sebanyak 14 orang (28%).

Responden terbanyak ketiga berpendidikan sarjana sebanyak 11 orang (22%), dan

responden paling sedikit yaitu tidak tamat SLTA / STM berjumlah 3 orang (6%).

4.5.5 Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan dari responden pada penelitian ini dikategorikan dalam

tiga golongan : Pegawai Negeri Sipil (PNS)/BUMN, Pegawai Swasta, serta

Wiraswasta. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Berdasarkan jenis pekerjaan dari responden pada penelitian ini, jumlah

responden yang berprofesi sebagai pegewai negeri sipil (PNS) maupun sebagai

karyawan BUMN didapatkan sebanyak 9 orang, sehingga total prosentase dari

keseluruhan responden yang ada didapatkan sebesar 18%. Sedangkan yang

84

Page 12: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

85

berprofesi sebagai wiraswasta sebanyak 11 orang atau total 22% dari total

keseluruhan responden yang ada. Jumlah terbesar didapatkan pada responden

yang bekerja pada instansi swasta, yaitu sebanyak 30 orang, atau sebesar 60% dari

total responden secara keseluruhan.

Tabel 4.7 Jenis Pekerjaan Responden

Jenis Pekerjaan Jumlah Responden Prosentase (%)

PNS / BUMN 9 18

Swasta 30 60

Wiraswasta 11 22

Total 50 100 Sumber : Jawaban Responden, diolah

Jenis Pekerjaan Responden

010203040506070

PNS/BUMN Swasta Wiraswasta

Jenis Pekerjaan

Jum

lah

Jumlah Prosentase

Gambar 4.6 Grafik Jenis Pekerjaan Responden

85

Page 13: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

86

4.5.6 Skala Gaji

Pada penelitian ini, para responden juga disurvey mengenai skala gaji

yang diterima dalam 1 bulan. Hal ini penting untuk mengetahui tingkat

segmentasi dari para pemakai produk Pepsodent White ekonomis 75 gram.

Pembagian skala gaji dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.8 Skala Gaji Responden

Jenis Pekerjaan Jumlah Responden Prosentase (%)

< Rp. 800.000 3 6

Rp. 1 jt – Rp 2 jt 8 16

Rp. 2 jt – Rp 3 jt 13 26

Rp. 3 jt – Rp 4 jt 18 36

> Rp 4 jt 8 16

Total 50 100 Sumber : Jawaban Responden, diolah

Skala Gaji responden

0

10

20

30

40

< Rp.800.000

Rp. 1 jt - Rp2 jt

Rp. 2 jt - Rp3 jt

Rp. 3 jt - Rp4jt

> Rp 4 jt

Skala Gaji

Jum

lah

Jumlah Prosentase

Gambar 4.7 Grafik Skala Gaji Responden

86

Page 14: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

87

Dari tabel di atas didapatkan bahwa untuk responden yang berpenghasilan

kurang dari Rp. 800.000 per bulan didapatkan responden sebanyak 3 orang atau

6% dari total responden secara keseluruhan. Responden yang berpenghasilan

antara Rp. 1 juta sampai Rp. 2 jt sebanyak 8 orang atau 16% dari total responden.

Sedangkan untuk responden yang berpenghasilan Rp. 2 juta sampai dengan Rp. 3

juta didapatkan sejumlah 13 orang atau 26% dari total responden. Responden

yang paling banyak didapatkan pada skala gaji antara Rp. 3 juta sampai dengan

Rp. 4 juta, yaitu sebanyak 18 responden, atau sekitar 36% dari total responden.

Responden yang berpenghasilan lebih dari Rp. 4 juta sebanyak 8 orang, atau 16%

dari total responden yang ada.

4.6 Deskripsi Variabel

Selanjutnya mencari nilai kategori faktor –faktor yang berpengaruh terhadap

strategi pemasaran dari masing-masing responden dilakukan dengan cara

menjumlahkan nilai jawaban, kemudian jumlah nilai jawaban tersebut dibagi

dengan banyaknya jumlah pertanyaan, hasilnya merupakan nilai rata-rata (mean).

Nilai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kelas-kelas dimana penentuan

intervalnya menggunakan rumus :

Nilai Tertinggi – Nilai Terendah Interval Kelas = Jumlah Kelas

87

Page 15: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

88

Dimana :

a. Nilai tertinggi adalah 5

b. Nilai terendah adalah 1

c. Jumlah kelas adalah 5 yaitu : sangat baik, baik, cukup baik, tidak baik dan

sangat tidak baik.

Dari rumus di atas diperoleh nilai interval kelas sebagai berikut :

Dari interval kelas tersebut, akan diketahui batasan nilai masing-masing kelas, dan

setelah itu nilai rata-rata masing-masing dimasukkan ke dalam kelas tersebut

seperti ditunjukkan pada tabel 4.9

5 - 1 Interval Kelas = = 0,8 5

Tabel 4.9 Kategori Rata-rata Masing-Masing Variabel

Interval Kategori Nilai

1,00 - 1,80

1,81 - 2,60

2,61 - 3,40

3,41 - 4,20

4,21 - 5,00

sangat tidak setuju

tidak setuju

cukup setuju

setuju

sangat setuju

1

2

3

4

5

88

Page 16: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

89

4.6.1 Deskripsi Variabel Faktor Kekuatan Image (X1)

Untuk mengukur variabel kekuatan image terdapat enam kriteria

pengukuran, yaitu : (1) di dalam keluarga sebelumnya pernah menggunakan pasta

gigi pepsodent; (2) konsumen menyukai atau menggunakan produk dengan

merek-merek terkenal terutama untuk keperluan menggosok gigi; (3) produk pasta

gigi pepsodent banyak digunakan di sekitar lingkungan konsumen; (4) konsumen

tidak berani mencoba atau berganti merek pasta gigi lain; (5) pasta gigi pepsodent

memiliki persepsi kuat terhadap diri konsumen mengenai hal-hal yang ditawarkan

perusahaan baik melalui iklan atau kegiatan perusahaan yang diketahui

konsumen; (6) secara pribadi konsumen menggunakan produk pasta gigi

pepsodent sejak lama. Penilaian responden untuk variabel faktor kekuatan image

(X1) dapat ditunjukkan pada tabel 4.10

Tabel 4.10

Distribusi Jawaban Untuk Variabel Kekuatan Image (X1)

Sumber : Data diolah (lampiran 2)

Skor Rata-rata Jawaban responden

sangat tidak setuju

Tidak setuju

cukup Setuju Setuju sangat

setuju Variabel

Skor Rata-rata

Jawaban Responden

F % F % F % F % F %

Faktor Kekuatan Image (X1)

3,88 0 - 0 - 1 2 43 86 6 12

89

Page 17: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

90

Kekuatan Image

0102030405060708090

100

Jawaban Responden

Jumlah Prosentase

Jumlah 6 43 1 0 0

Prosentase 12 86 2 0 0

Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Gambar 4.8 Grafik Jawaban Responden Terhadap Variabel Kekuatan Image (X1)

a. Responden dengan jawaban pada kategori sangat setuju (nilai 5) adalah

sebanyak 6 orang (12%) berarti konsumen menilai sangat setuju terhadap

indikator variabel kekuatan image karena : (1) produk pasta gigi pepsodent

digunakan di sekitar lingkungan konsumen, (2) pasta gigi pepsodent memiliki

persepsi yang kuat terhadap diri konsumen terutama mengenai hal-hal yang

ditawarkan perusahaan terhadap produk melalui iklan atau kegiatan

perusahaan, (3) konsumen enggan berganti produk pasta gigi dengan merek

lain. .

b. Responden dengan jawaban pada kategori setuju (nilai 4) adalah sebanyak 43

orang (86%) berarti konsumen menilai setuju terhadap indikator variabel

kekuatan image karena : (1) di dalam keluarga sebelumnya pernah

menggunakan pasta gigi pepsodent, (2) konsumen menyukai atau

menggunakan produk dengan merek-merek terkenal terutama untuk keperluan

menggosok gigi.

90

Page 18: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

91

c. Responden dengan jawaban pada kategori cukup setuju (nilai 3) adalah

sebanyak 1 orang (2%) berarti konsumen menilai cukup setuju terhadap

indikator variabel kekuatan image karena : (1) secara pribadi konsumen

menggunakan produk pasta gigi pepsodent sejak lama.

4.6.2 Deskripsi Variabel Faktor Respon Perusahaan (X2)

Untuk mengukur variabel faktor inspirasi digunakan lima kriteria

pengukuran, yaitu : (1) konsumen merasa perusahaan memberi perhatian terhadap

selera konsumen berkaitan dengan produk pasta gigi pepsodent; (2) konsumen

beranggapan bahwa perusahaan mampu memberikan perubahan pada pola

menggosok gigi bagi masyarakat dan konsumen; (3) konsumen beranggapan

bahwa perusahaan mampu bekerjasama dengan instansi pelayanan umum yang

berkaitan dengan kesehatan gigi.; (4) perusahaan selalu mempertimbangkan

perubahan keinginan dan selera konsumen terhadap produk; (5) perusahaan

memiliki divisi khusus terutama dalam hal yang berkaitan dengan riset perilaku

konsumen;

Penilaian responden untuk variabel faktor respon perusahaan (X2) dapat

ditunjukkan pada tabel 4.11

Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Untuk Variabel Respon Perusahaan (X2)

Skor Rata-rata Jawaban responden

sangat tidak setuju

Tidak setuju

cukup Setuju Setuju sangat

setuju Variabel

Skor Rata-rata

Jawaban Responden

F % F % F % F % F %

Faktor Respon Perusahaan (X2)

4,28 0 - 2 4 1 2 24 48 23 46

Sumber : Data diolah (lampiran 2)

91

Page 19: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

92

Respon Perusahaan

0

10

20

30

40

50

60

Jawaban Responden

Jumlah Prosent ase

Jumlah 23 24 1 2 0

Prosent ase 46 48 2 4 0

Sangat Set uju Set uju Cukup Set uju Tidak Set uju Sangat Tidak Set uju

Gambar 4.9 Grafik Jawaban Responden Terhadap Variabel Respon Perusahaan (X2)

a. Responden dengan jawaban pada kategori sangat setuju (nilai 5) adalah

sebanyak 23 orang (27,5%) berarti konsumen menilai sangat setuju terhadap

indikator variabel respon perusahaan karena : (1) konsumen beranggapan

bahwa perusahaan mampu bekerjasama dengan instansi pelayanan umum yang

berkaitan dengan kesehatan gigi, (2) konsumen merasa perusahaan memberi

perhatian terhadap selera konsumen berkaitan dengan produk pasta gigi

pepsodent.

b. Responden dengan jawaban pada kategori setuju (nilai 4) adalah sebanyak 24

orang (48%) berarti konsumen menilai setuju terhadap indikator variabel

respon perusahaan karena : (1) konsumen beranggapan bahwa perusahaan

mampu memberikan perubahan pada pola menggosok gigi bagi masyarakat

dan konsumen, (2) perusahaan selalu mempertimbangkan perubahan keinginan

dan selera konsumen terhadap produk.

92

Page 20: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

93

c. Responden dengan jawaban pada kategori cukup setuju (nilai 3) adalah

sebanyak 1 orang (2%) berarti konsumen menilai cukup setuju terhadap

indikator variabel respon perusahaan karena : perusahaan memiliki divisi

khusus terutama dalam hal yang berkaitan dengan riset perilaku konsumen.

d. Responden dengan jawaban pada kategori tidak setuju (nilai 2) adalah

sebanyak 2 orang (4%) berarti konsumen menilai tidak setuju terhadap

indikator variabel respon perusahaan karena : perusahaan memiliki divisi

khusus terutama dalam hal yang berkaitan dengan riset perilaku konsumen.

4.6.3 Deskripsi Variabel Faktor Respon Distributor, Retailer, Toko (X3)

Untuk mengukur variabel faktor respon distributor, retailer dan toko

digunakan enam kriteria pengukuran, yaitu : (1) perusahaan memperhatikan

keluhan, keinginan maupun harapan konsumen mengenai produk; (2) sirkulasi

pengiriman produk atau sistem distribusi pasta gigi di retail sekitar konsumen

sesuai dengan yang dikehendaki konsumen; (3) terjadi trend pembelian tertentu

pada produk pasta gigi pepsodent di sekitar konsumen; (4) secara emosional retail

di sekitar konsumen menawarkan alternatif pemakaian pasta gigi pepsodent jika

produk pasta gigi merek lain yang dikehendaki konsumen tidak ada; (5) perilaku

konsumen sangat di suatu lingkungan sangat mendukung proses penjualan pasta

gigi pepsodent; (6) usaha atau tempat bekerja pengecer atau pemakai berada pada

lingkungan kelas sosial menengah ke atas.

Penilaian responden untuk variabel faktor respon distributor, retailer dan

toko (X3) dapat ditunjukkan pada tabel 4.12

93

Page 21: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

94

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Untuk Variabel

Faktor Distributor, Retailer dan Toko (X3)

Skor Rata-rata Jawaban responden

sangat tidak setuju

Tidak setuju

Cukup Setuju Setuju Sangat

setuju Variabel

Skor Rata-rata

Jawaban Responden

F % F % F % F % F %

Faktor Distributor, Retailer dan

Toko (X3)

3,72 0 - 1 2 10 20 36 72 3 6

Sumber : Data diolah (lampiran 2)

Fakt or Dist r ibut or, ret ailer, Toko

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Jumlah Responden

Jumlah Prosent ase

Jumlah 3 36 10 1 0

Prosent ase 6 72 20 2 0

Sangat Set uju Set uju Cukup Set uju Tidak Set uju Sangat Tidak Set uju

Gambar 4.10 Grafik Jawaban Responden Terhadap Variabel Distributor, Retailer dan Toko (X3)

a. Responden dengan jawaban pada kategori sangat setuju (nilai 5) adalah

sebanyak 3 orang (6%) berarti konsumen menilai sangat setuju terhadap

indikator variabel distributor, retailer dan toko karena : (1) perusahaan

memperhatikan keluhan, keinginan maupun harapan konsumen mengenai

94

Page 22: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

95

produk; (2) sirkulasi pengiriman produk atau sistem distribusi pasta gigi di

retail sekitar konsumen sesuai dengan yang dikehendaki konsumen.

b. Responden dengan jawaban pada kategori setuju (nilai 4) adalah sebanyak 36

orang (72%) berarti konsumen menilai setuju terhadap indikator variabel

distributor, retailer dan toko karena : (1) secara emosional retail di sekitar

konsumen menawarkan alternatif pemakaian pasta gigi pepsodent jika produk

pasta gigi merek lain yang dikehendaki konsumen tidak ada; (2) periku

konsumen sangat di suatu lingkungan sangat mendukung proses penjualan

pasta gigi pepsodent.

c. Responden dengan jawaban pada kategori cukup setuju (nilai 3) adalah

sebanyak 10 orang (20%) berarti konsumen menilai cukup setuju terhadap

indikator variabel distributor, retailer dan toko karena : terjadi trend pembelian

tertentu pada produk pasta gigi pepsodent di sekitar konsumen.

d. Responden dengan jawaban pada kategori tidak setuju (nilai 2) adalah sebanyak

1 orang (2%) berarti konsumen menilai tidak setuju terhadap indikator variabel

distributor, retailer dan toko karena : usaha atau tempat bekerja pengecer atau

pemakai berada pada lingkungan kelas sosial menengah ke atas.

4.6.4 Deskripsi Variabel Nilai – Nilai Intrinsik Produk (X4)

Untuk mengukur variabel faktor nilai –nilai instrinsik produk digunakan

sembilan kriteria pengukuran, yaitu : (1) produk pasta gigi pepsodent memiliki

kualitas yang paling bagus daripada pasta gigi produk lain; (2) pasta gigi

pepsodent memiliki rasa yang sesuai dengan selera konsumen; (3) pasta gigi

pepsodent memiliki aroma yang sesuai dengan selera konsumen; (4) pasta gigi

95

Page 23: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

96

pepsodent memiliki busa yang sesuai dengan selera konsumen; (5) dalam

kemasan produk pasta gigi pepsodent terdapat komposisi bahan pembentuk

produk yang menurut konsumen komposisi tersebut benar-benar memberikan

manfaat dan tidak memberikan efek negatif; (6) adanya kemungkinan perusahaan

mengganti produk pasta gigi pepsodent dengan produk pasta gigi jenis lain

dengan merek yang sama; (7) respon atau perhatian dari perusahaan terhadap

keluhan yang disampaikan konsumen atas pengkonsumsian produk; (8) keyakinan

konsumen bahwa produk pasta gigi pepsodent dibuat dan diproduksi dengan

bahan-bahan pilihan, mesin-mesin canggih dan tenaga kerja yang handal; (9)

adanya jaminan dari perusahaan terhadap produk pasta gigi pepsodent yang

dikonsumsi konsumen.

Penilaian responden untuk variabel faktor nilai – nilai intrinsik produk

(X4) dapat ditunjukkan pada tabel 4.13.

Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Untuk Variabel

Faktor Nilai-nilai Intrinsik Produk (X4)

Skor Rata-rata Jawaban responden

Sangat tidak setuju

Tidak setuju

cukup Setuju Setuju Sangat

setuju Variabel

Skor Rata-rata

Jawaban Responden

F % F % F % F % F %

Faktor Nilai –nilai Intrinsik Produk (X4)

3,84 0 - 2 4 7 14 31 62 10 20

Sumber : Data diolah (lampiran 2)

96

Page 24: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

97

Nilai Inst r insik Produk

0

10

20

30

40

50

60

70

Jumlah Responden

Jumlah Prosent ase

Jumlah 10 31 7 2 0

Prosent ase 20 62 14 4 0

Sangat Set uju Set uju Cukup Set uju Tidak Set uju Sangat Tidak Set uju

Gambar 4.11 Grafik Jawaban Responden Terhadap Variabel Nilai – Nilai Intrinsik Produk (X4)

a. Re sponden dengan jawaban pada kategori sangat setuju (nilai 5) adalah

sebanyak 10 orang (20%) berarti konsumen menilai sangat setuju terhadap

indikator variabel nilai – nilai intrinsik produk karena : (1) respon atau

perhatian dari perusahaan terhadap keluhan yang disampaikan konsumen atas

pengkonsumsian produk; (2) keyakinan konsumen bahwa produk pasta gigi

pepsodent dibuat dan diproduksi dengan bahan-bahan pilihan, mesin-mesin

canggih dan tenaga kerja yang handal; (3) adanya jaminan dari perusahaan

terhadap produk pasta gigi pepsodent yang dikonsumsi konsumen.

b. Responden dengan jawaban pada kategori setuju (nilai 4) adalah sebanyak 31

orang (62%) berarti konsumen menilai setuju terhadap indikator variabel nilai

– nilai intrinsik produk karena : (1) pasta gigi pepsodent memiliki rasa yang

sesuai dengan selera konsumen; (2) pasta gigi pepsodent memiliki aroma yang

sesuai dengan selera konsumen; (3) dalam kemasan produk pasta gigi

97

Page 25: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

98

pepsodent terdapat komposisi bahan pembentuk produk yang menurut

konsumen komposisi tersebut benar-benar memberikan manfaat dan tidak

memberikan efek negatif.

c. Responden dengan jawaban pada kategori cukup setuju (nilai 3) adalah

sebanyak 7 orang (14%) berarti konsumen menilai cukup setuju terhadap

indikator variabel nilai – nilai intrinsik produk karena :. (1) produk pasta gigi

pepsodent memiliki kualitas yang paling bagus daripada pasta gigi produk lain;

(2) pasta gigi pepsodent memiliki busa yang sesuai dengan selera konsumen.

d. Responden dengan jawaban pada kategori tidak setuju (nilai 2) adalah sebanyak

2 orang (4%) berarti konsumen menilai tidak setuju terhadap indikator variabel

nilai – nilai intrinsik produk karena : adanya kemungkinan perusahaan

mengganti produk pasta gigi pepsodent dengan produk pasta gigi jenis lain

dengan merek yang sama.

4.6.5 Deskripsi Variabel Nilai – Nilai Ekstrinsik Produk (X5)

Untuk mengukur variabel nilai-nilai ekstrinsik produk digunakan 11

kriteria pengukuran yaitu : (1) produk pasta gigi pepsodent dapat dibeli atau

dikonsumsi dengan harga yang sesuai atau terjangkau ; (2) produk pasta gigi

pepsodent memiliki kemasan atau bentuk yang menarik dan lebih baik

dibandingkan dengan produk lain; (3) produk pasta gigi pepsodent memiliki

warna yang lebih menarik dibandingkan dengan produk lain; (4) produk pasta gigi

pepsodent memiliki harga yang lebih murah atau bersaing dengan produk pasta

gigi merek lain; (5) produk pasta gigi pepsodent memiliki ketahanan yang cukup

98

Page 26: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

99

baik dibandingkan dengan produk lain; (6) konsumen tidak kesulitan dalam

memperoleh produk pasta gigi pepsodent; (7) perubahan yang dilakukan

perusahaan terhadap perusahaan seringkali susuai dengan harapan konsumen; (8)

kegiatan yang dilakukan perusahaan mengenai sosialisasi manfaat produk

bermanfaat bagi konsumen; (9) konsumen merasa harga yang telah dibayar sesuai

dengan manfaat produk yang diperolehnya; (10) informasi mengenai manfaat

produk disukai oleh konsumen; (11) perusahaan seringkali memberikan apresiasi

berupa reward maupun award kepada konsumen yang dianggap loyal.

Penilaian responden untuk variabel faktor nilai – nilai ekstrinsik produk

(X5) dapat ditunjukkan pada tabel 4.14

Tabel 4.14

Distribusi Jawaban Untuk Variabel Faktor Nilai-nilai Ekstrinsik Produk (X5)

Skor Rata-rata Jawaban responden

Sangat tidak setuju

Tidak setuju

Cukup Setuju Setuju Sangat

setuju Variabel

Skor Rata-rata

Jawaban Responden

F % F % F % F % F %

Nilai –Nilai Ekstrinsik

Produk (X5)

3,77 0 - 1 2 7 14 37 74 5 10

Sumber : Data diolah (lampiran 2)

99

Page 27: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

100

Nilai Ekst r insik Produk

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Jumlah Responden

Jumlah Prosent ase

Jumlah 5 37 7 1 0

Prosent ase 10 74 14 2 0

Sangat Set uju Set uju Cukup Set uju Tidak Set uju Sangat Tidak Set uju

Gambar 4.12 Grafik Jawaban Responden Terhadap Variabel Nilai – Nilai Ekstrinsik Produk (X5)

a. Responden dengan jawaban pada kategori sangat setuju (nilai 5) adalah

sebanyak 5 orang (10%) berarti konsumen menilai sangat setuju terhadap

indikator variabel nilai-nilai ekstrinsik produk karena : (1) produk pasta gigi

pepsodent memiliki ketahanan yang cukup baik dibandingkan dengan produk

lain; (2) konsumen tidak kesulitan dalam memperoleh produk pasta gigi

pepsodent ; (3) kegiatan yang dilakukan perusahaan mengenai sosialisasi

manfaat produk bermanfaat bagi konsumen; (4) informasi mengenai manfaat

produk disukai oleh konsumen.

b. Responden dengan jawaban pada kategori setuju (nilai 4) adalah sebanyak 37

orang (74%) berarti konsumen menilai setuju terhadap indikator variabel

nilai-nilai ektrinsik produk karena : (1) produk pasta gigi pepsodent dapat

dibeli atau dikonsumsi dengan harga yang sesuai atau terjangkau ; (2) produk

pasta gigi pepsodent memiliki kemasan atau bentuk yang menarik dan lebih

100

Page 28: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

101

baik dibandingkan dengan produk lain; (3) perubahan yang dilakukan

perusahaan terhadap perusahaan seringkali susuai dengan harapan konsumen;

(4) konsumen merasa harga yang telah dibayar sesuai dengan manfaat produk

yang diperolehnya

c. Responden dengan jawaban pada kategori cukup setuju (nilai 3) adalah

sebanyak 7 orang (14%) berarti konsumen menilai cukup setuju terhadap

indikator variabel nilai-nilai ektrinsik produk karena : (1) produk pasta gigi

pepsodent memiliki warna yang lebih menarik dibandingkan dengan produk

lain; (2) produk pasta gigi pepsodent memiliki harga yang lebih murah atau

bersaing dengan produk pasta gigi merek lain.

d. Responden dengan jawaban pada kategori tidak setuju (nilai 2) adalah

sebanyak 1 orang (2%) berarti konsumen menilai cukup setuju terhadap

indikator variabel nilai-nilai ektrinsik produk karena : perusahaan seringkali

memberikan apresiasi berupa reward maupun award kepada konsumen yang

dianggap loyal.

4.6.6 Deskripsi Variabel Strategi Pemasaran Internal (Y1)

Untuk mengukur variabel strategi pemasaran internal digunakan 11

kriteria pengukuran yaitu : (1) semua karyawan di perusahaan menggunakan atau

mengkonsumsi pasta gigi pepsodent; (2) distribusi pemasaran produk pasta gigi

pepsodent menjangkau seluruh lapisan masyarakat Surabaya; (3) jenis-jenis

produk pasta gigi pepsodent memiliki pengaruh terhadap alternatif pemilihan

produk pasta gigi; (4) produk pasta gigi pepsodent masih memimpin pangsa pasar

101

Page 29: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

102

untuk pasta gigi; (5) perusahaan masih menggunakan cara lama dalam

memasarkan produknya; (6) pasta gigi pepsodent memiliki kestabilan harga

dibandingkan dengan produk pasta gigi lain; (7) produk pasta gigi pepsodent

masih konsisten dengan mutu, rasa atau ukurannya dengan produk sebelumnya;

(8) pemasaran produk pasta gigi pepsodent digabungkan dengan produk lain; (9)

perusahaan memiliki divisi marketing yang handal dalam memasarkan produk;

(10) adanya peningkatan penjualan terhadap produk pasta gigi pepsodent; (11)

seringkali terjadi inovasi produk untuk meningkatkan penjualan.

Penilaian responden untuk variabel faktor nilai – nilai ekstrinsik produk

(Y1) dapat ditunjukkan pada tabel 4.15

Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Untuk

Variabel Strategi Pemasaran Internal (Y1)

Skor Rata-rata Jawaban responden

Sangat tidak setuju

tidak setuju

Cukup Setuju Setuju Sangat

setuju Variabel

Skor Rata-rata

Jawaban Responden

F % F % F % F % F %

Variabel Strategi

Pemasaran Internal (Y1)

3,61 0 - 1 2 8 16 41 82 0 -

Sumber : Data diolah (lampiran 2)

102

Page 30: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

103

St rat egi Pemasaran Int ernal

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Jumlah Responden

Jumlah Prosent ase

Jumlah 0 41 8 1 0

Prosent ase 0 82 16 2 0

Sangat Set uju Set uju Cukup Set uju Tidak Set uju Sangat Tidak Set uju

Gambar 4.13 Grafik Jawaban Responden Terhadap Variabel Strategi Pemasaran Internal (Y1)

a. Responden dengan jawaban pada kategori setuju (nilai 4) adalah sebanyak 41

orang (82%) berarti konsumen menilai setuju terhadap indikator variabel

strategi pemasaran internal karena : (1) distribusi pemasaran produk pasta gigi

pepsodent menjangkau seluruh lapisan masyarakat Surabaya; (2) jenis-jenis

produk pasta gigi pepsodent memiliki pengaruh terhadap alternatif pemilihan

produk pasta gigi; (3) produk pasta gigi pepsodent masih memimpin pangsa

pasar untuk pasta gigi; (4) produk pasta gigi pepsodent masih konsisten

dengan mutu, rasa atau ukurannya dengan produk sebelumnya; (5) pemasaran

produk pasta gigi pepsodent digabungkan dengan produk lain; (6) perusahaan

memiliki divisi marketing yang handal dalam memasarkan produk.

b. Responden dengan jawaban pada kategori cukup setuju (nilai 3) adalah

sebanyak 8 orang (16%) berarti konsumen menilai cukup setuju terhadap

indikator variabel strategi pemasaran internal karena : (1) pasta gigi pepsodent

memiliki kestabilan harga dibandingkan dengan produk pasta gigi lain;

103

Page 31: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

104

(2) adanya peningkatan penjualan terhadap produk pasta gigi pepsodent; (3)

seringkali terjadi inovasi produk untuk meningkatkan penjualan.

c. Responden dengan jawaban pada kategori tidak setuju (nilai 2) adalah

sebanyak 1 orang (2%) berarti konsumen menilai cukup setuju terhadap

indikator variabel strategi pemasaran internal karena : (1) perusahaan masih

menggunakan cara lama dalam memasarkan produknya; (2) semua karyawan

di perusahaan menggunakan atau mengkonsumsi pasta gigi pepsodent.

4.6.7 Deskripsi Variabel Strategi Pemasaran External (Y2)

Untuk mengukur variabel strategi pemasaran eksternal digunakan 10

kriteria pengukuran yaitu : (1) konsumen membeli berdasarkan pilihan merek; (2)

konsumen membeli produk pasta gigi pepsodent berdasarkan pilihan manfaat atau

kegunaan; (3) konsumen membeli produk pasta gigi pepsodent tanpa

pertimbangan tertentu dan hanya mengikuti kebiasaan keluarga atau teman; (4)

kegiatan atau even sosial yang diadakan perusahaan berpengaruh terhadap

peningkatan penjualan produk; (5) iklan atau promosi perusahaan menarik dan

mempengaruhi konsumen untuk membeli peroduk; (6) konsumen tetap

mengkonsumsi pasta gigi pepsodent meskipun harganya naik atau lebih mahal

dareipada produk lain; (7) konsumen sebelumnya pernah mengkonsumsi produk

lain sebelum menggunakan produk pasta gigi pepsodent; (8) produk pasta gigi

pepsodent pernah mengalami penurunan penjualan; (9) pemotongan harga,

pemberian hadiah maupun pengharagaan yang diberikan perusahaan berpengaruh

terhadap loyalitas konsumen; (10) di suatu lingkungan tertentu, penjualan produk

pasta gigi pepsodent masih kalah dibanding dengan produk lain.

104

Page 32: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

105

Penilaian responden untuk variabel faktor nilai – nilai ekstrinsik produk

(Y1) dapat ditunjukkan pada tabel 4.16.

Tabel 4.16

Distribusi Jawaban Untuk Variabel Strategi Pemasaran Eksteranl (Y2)

Skor Rata-rata Jawaban responden

Sangat tidak setuju

tidak setuju

Cukup Setuju Setuju Sangat

setuju Variabel

Skor Rata-rata

Jawaban Responden

F % F % F % F % F %

Variabel Strategi

Pemasaran Eksternal (Y2)

3,33 0 - 1 2 36 72 12 24 1 2

Sumber : Data diolah (lampiran 2)

St rat egi Pemasaran Ekst ernal

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Jumlah Responden

Jumlah Prosent ase

Jumlah 1 12 36 1 0

Prosent ase 2 24 72 2 0

Sangat Set uju Set uju Cukup Set uju Tidak Set uju Sangat Tidak Set uju

Gambar 4.14 Grafik Jawaban Responden Terhadap Variabel Strategi Pemasaran Eksternal (Y2)

a. Responden dengan jawaban pada kategori sangat setuju (nilai 5) adalah

sebanyak 1 orang (10%) berarti konsumen menilai sangat setuju terhadap

105

Page 33: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

106

indikator variabel strategi pemasaran eksternal karena : (1) konsumen

membeli produk pasta gigi pepsodent berdasarkan pilihan manfaat atau

kegunaan; (2) kegiatan atau even sosial yang diadakan perusahaan

berpengaruh terhadap peningkatan penjualan produk.

b. Responden dengan jawaban pada kategori setuju (nilai 4) adalah sebanyak 12

orang (24%) berarti konsumen menilai setuju terhadap indikator variabel

strategi pemasaran eksternal karena : (1) konsumen membeli berdasarkan

pilihan merek; (2) iklan atau promosi perusahaan menarik dan mempengaruhi

konsumen untuk membeli peroduk; (3) pemotongan harga, pemberian hadiah

maupun pengharagaan yang diberikan perusahaan berpengaruh terhadap

loyalitas konsumen.

c. Responden dengan jawaban pada kategori cukup setuju (nilai 3) adalah

sebanyak 36 orang (72%) berarti konsumen menilai cukup setuju terhadap

indikator variabel strategi pemasaran internal karena : (1) konsumen tetap

mengkonsumsi pasta gigi pepsodent meskipun harganya naik atau lebih mahal

dareipada produk lain; (2) konsumen sebelumnya pernah mengkonsumsi

produk lain sebelum menggunakan produk pasta gigi pepsodent; (3) produk

pasta gigi pepsodent pernah mengalami penurunan penjualan.

d. Responden dengan jawaban pada kategori tidak setuju (nilai 2) adalah

sebanyak 1 orang (2%) berarti konsumen menilai cukup setuju terhadap

indikator variabel strategi pemasaran internal karena : (1) konsumen membeli

produk pasta gigi pepsodent berdasarkan pilihan manfaat atau kegunaan; (2) di

106

Page 34: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

107

suatu lingkungan tertentu, penjualan produk pasta gigi pepsodent masih kalah

dibanding dengan produk lain.

4.7. Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats)

Strategi yang dikembangkan oleh PT. Unilever Indonesia untuk memasarkan

produk pasta gigi Pepsodent dalam usaha peningkatan penjualan didasarkan

dengan penilaian oleh para pimpinan perusahaan yaitu dengan menggunakan

seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Peluang ini bermanfaat

bagi pengembangan pemasaran produk pasta gigi Pepsodent melalui

pengembangan potensi pasar yang masih tersedia, memperkuat jalur distribusi

yang telah merata di seluruh Jawa Timur. Penyebaran produk tersebut di berbagai

pelosok daerah dapat semakin cepat dan masih dimungkinkannya peningkatan

kapasitas produksi.

Tabel 4.17 Perhitungan Matriks SWOT Pada PT. Unilever

FAKTOR INTERNAL

Kekuatan

No. Uraian Bobot Peringkat Nilai

1. Memiliki armada penjualan bagus 0,15 3 0,45

2. Memiliki Mesin yang cukup handal 0,10 4 0,40

3. Stok bahan baku dan produk jadi yang tercukupi 0,05 3 0,15

4. Sumber keuangan yang sangat bagus 0,10 4 0,40

5. Tenaga kerja yang profesional dan terlatih dengan baik 0,10 3 0,30

107

Page 35: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

108

6. Harga produk sangat kompetitif 0,05 3 0,15

7. Adanya sistem manajemen yang bagus 0,05 3 0,15

8. Memiliki nama merek terkenal 0,10 4 0,40

Jumlah 0,70 2,35

Faktor Kelemahan

1. Biaya promosi relatif masih tinggi 0,05 1 0,05

2. Jalur distribusi pemasaran diserahkan pada pihak ketiga 0,10 1 0,10

3. Jumlah gudang terbatas 0,05 1 0,05

4. Kapasitas mesin produksi tidak bisa ditambah 0,05 1 0,05

5. Lebih dari 25% tenaga kerja senior menjalani persiapan

pensiun

0,05 2 0,10

Jumlah 0,30 0,35

Nilai Total 1 2,00

FAKTOR EKSTERNAL

Faktor Kesempatan

1. Inovasi produk yang baik 0,09 2 0,18

2. Pengenalan produk pada anak-anak usia dini 0,03 2 0,06

3. Perluasan jalur distribusi pemasaran 0,06 3 0,18

4. Memiliki aliansi dengan perusahaan besar 0,03 2 0,06

5. Mendapat kesempatan dari banyak instansi untuk

mengenalkan produk

0,03 1 0,03

Jumlah 0,55 63 1,39

108

Page 36: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

109

Faktor Ancaman

1. Produk mudah ditiru atau dipalsu 0,15 1 0,15

2. Harga kompetitor lebih murah untuk produk sejenis 0,15 1 0,15

3. Tingkat turn over di level manajerial tinggi 0,05 2 0,10

4. Harga bahan baku yang meningkat 0,05 1 0,05

5. Masuknya produk luar negeri 0,05 2 0,10

Jumlah 0,45 7 0,55

Nilai Total 1 0,84

Posisi pangsa pasar relatif diungkapkan pada sumbu x dari matriks

SPACE. Titik tengah dari sumbu x ditetapkan untuk nilai 0,50. Artinya sesuai

dengan suatu divisi yang mempunyai pangsa pasar setengah dari perusahaan-

perusahaan pesaing yang telah berdiri terlebih dahulu. Sedangkan sumbu y

menggambarkan kecepatan pertumbuhan industri dalam penjualan, diukur dalam

prosentase. Prosentase kecepatan pertumbuhan pada sumbu y dapat dinilai dari -

20 sampai +20%, dengan nilai 0,0 yang terletak di tengah-tengah. Rentang angka

pada sumbu x dan sumbu y sering dipakai, tetapi nilai yang lain dapat ditetapkan

jika memang dianggap tepat untuk organisasi tertentu.

Sehingga dari hasil perhitungan SWOT di atas didapatkan suatu

perhitungan untuk ES, CA, IS dan FS sebagai berikut :

Rata – rata IS : (+2,4 : 8) = 0,3

Rata – rata FS : (+1,39 : 5) = 0,278

Rata – rata ES : (+0,35 : 5) = 0,07

Rata – rata CA : (+0,55 : 5) = 0,11

109

Page 37: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

110

Koordinator vektor arah sumbu x : 0,3 + 0,278 = 0,578

sumbu y : 0,07 + 0,11 = 0,18

(0,58;0,18)

- Perkembangan pasar - Penetrasi pasar - Pengembangan produk - Integrasi ke depan - Integrasi ke belakang - Integrasi horisontal - Diversifikasi konsentris

FS

CA

ES

IS

Gambar 4.15 PosisiMatriks SPACE

Dari matriks SWOT di atas terlihat bahwa faktor internal memiliki nilai

positif sebesar 2,00 sedangkan nilai faktor eksternal juga bernilai positif sebesar

0,84. hal ini menunjukkan bahwa PT. Unilever dalam memasarkan produk pasta

gigi Pepsodent berada pada kuadran satu, dimana strategi yang paling sesuai

adalah strategi agresif yaitu mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif atau

growth oriented strategic. Karena saat ini kondisi pemasaran produk pasta gigi

tersebut berada pada situasi yang sangat menguntungkan, perusahaan tersebut

memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada..

110

Page 38: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

111

Jika dikaitkan antara hasil regresi untuk faktor kekuatan image sebesar

0,545 dengan matriks SWOT tersebut maka didalam matriks tersebut akan

membentuk faktor bahwa perusahaan memiliki merek terkenal, adanya inovasi

produk yang bagus, dilakukannya pengenalan produk pada anak sejak usia dini,

perusahaan besar menaruh kepercayaan kepada produk Unilever sehingga

bersedia untuk melakukan aliansi, harga kompetitif, selain itu juga adanya

kepercayaan dari instansi terhadap merek-merek produk perusahaan.

Faktor respon perusahaan sebesar (0,679) akan membentuk faktor

ketersediaan bahan baku mencukupi, mesin yang handal, posisi keuangan yang

bagus, sumber daya manusia yang handal, serta sistem manajemen yang bagus.

Harga produk yang kompetitif dibandingkan dengan pesaing juga merupakan

uapaya perusahaan untuk meningkatkan daya saing dan merebut pangsa pasar

pesaing.

Faktor respon distributor, retailer dan toko (0,963) akan membentuk faktor

memiliki armada penjualan yang cukup bagus, adanya perluasan jalur distribusi

pemasaran, pengenalan produk pada instansi maupun perusahaan lain. Distributor

ini sekaligus sebagai media informasi untuk mengenalkan produk pada calon

pelanggan baru.

Faktor nilai intrinsik produk (0,134) dan nilai ekstrinsik produk (0,260)

akan membentuk faktor memiliki merek terkenal, inovasi yang bagus dan

diterimanya produk oleh distributor, retailer, toko maupun instansi. Sedangkan

dari perhitungan R terdapat 0,28 faktor di luar variabel tersebut yang

mempengaruhi strategi pemasarn PT. Unilever.

111

Page 39: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah ... · keluarga Anton Jurgens dan keluarga Van den Berg yang berkedudukan di negeri Belanda. Kedua perusahaan tersebut memproduksi

112

112

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara hasil

regresi yang didapatkan baik secara parsial maupun simultan terhadap

pembentukan matriks SWOT. Untuk secara simultan dengan hasil R2 sebesar

0,511 dimana variabel faktor kekuatan image, faktor respon perusahaan, faktor

respon distributor, retailer dan toko, nilai intrinsik produk serta nilai ekstrinsik

produk sangat berpengaruh terhadap pembentukan strategi pemasaran perusahaan

PT. Unilever Indonesia.

Sedangkan untuk 0,49 merupakan faktor-faktor lain yang akan

mempengaruhi faktor strategi pemasaran perusahaan termasik didalamnya jika

dikaitkan dengan matriks SWOT yaitu faktor kelemahan yang termasuk biaya

promosi relatif masih tinggi, jalur distribusi pemasaran diserahkan pada pihak

ketiga, jumlah gudang terbatas, kapasitas mesin produksi tidak bisa ditambah,

lebih dari 25% tenaga kerja senior menjalani persiapan pensiun dan ancaman

termasuk produk mudah ditiru atau dipalsu, harga kompetitor lebih murah untuk

produk sejenis, tingkat turn over di level manajerial tinggi, harga bahan baku yang

meningkat, masuknya produk luar negeri.