bab iv pengujian dan evaluasi sistem 4.1. pengujian …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/644/7/bab...
TRANSCRIPT
68
BAB IV
PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM
Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap
perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan dan komputer
yang telah selesai dibuat.
4.1. Pengujian Sistem Minimum
4.1.1. Tujuan
Mengetahui apakah sistem minimum dapat melakukan proses compile dan
download program ke microcontroller.
4.1.2. Alat yang digunakan
1. Sistem minimum ATMEGA1284P-PU.
2. Power supply +5 volt.
3. Downloader.
4. Program CodeVision AVR.
5. Laptop/notebook.
4.1.3. Prosedur Pengujian
1. Aktifkan power supply +5 volt dan hubungkan dengan rangkaian sistem
minimum kemudian aktifkan notebook dan buka aplikasi CodeVisionAVR
untuk menjalankan program.
2. Running atau jalankan program pada CodeVisionAVR yang terisi file program
untuk di didownload. Sambungkan sistem minimum dengan kabel downloader
pada port USB notebook.
69
3. Proses downloading program yang telah dibuat kedalam sistem minimum maka
langkah yang harus dilakukan adalah menekan Ctrl+F9 pada keyboard
kemudian tekan enter pada keyboard.
4.1.4. Hasil Pengujian
Tampilan dari execute program pada CodeVisionAVR dan downloader
yang akan digunakan untuk menuliskan program dan melakukan percobaaan
terhadap sistem minimum. Hasil tampilan compile pada program yang akan
didownload dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Tampilan Compile Program.
Pada Gambar 4.1 setelah di jalankan program the chip maka sistem
minimum akan melakukan proses downloading program ke microcontroller
sehingga program dapat dijalankan dengan baik.
70
4.2. Pengujian Pengiriman Data RFID Stater Kit ke Microcontroller
4.2.1 Tujuan
Pengujian ini dilakukan dengan tujuan pengiriman data RFID Stater Kit ke
microcontroller dengan baik.
4.2.2. Alat yang digunakan
1. RFID Stater Kit.
2. Tag RFID.
3. Sistem minimum ATMEGA1284P-PU.
4. Power Supply +9 volt dan +5 volt.
5. Laptop/notebook.
6. Program CodeVision AVR.
7. Kabel LAN.
8. Modul WIZ110SR
4.2.3. Prosedur Pengujian
1. Hubungkan sistem minimum dan RFID Stater Kit dengan power supplay +9
Volt, sedangkan modul WZ110SR dengan power supplay +5 Volt.
2. Port serial sistem minimum yang pertama hubungkan pada RFID Stater Kit dan
port serial kedua hubungkan pada modul WZ110SR.
3. Hidupkan laptop dengan program pengiriman data tag RFID menggunakan
CodeVision AVR.
4. Download program tersebut ke sistem minimum ATMEGA1284P-PU.
5. Dekatkan tag RFID ke RFID Stater Kit untuk pembacaan data.
6. Siapkan Hyperteminal untuk proses penerimaan data dari tag.
71
4.2.4. Hasil Pengujian
Setelah melakukan pengujian program diatas maka didapat suatu hasil
seperti Gambar 4.2.
Gambar 4.2. Pengiriman Tag ke RFID Reader
Pada Gambar 4.2 menjelaskan bahwa tag RFID didekatkan dengan RFID
Stater Kit sebagai reader, maka tag tersebut terdeteksi oleh reader dengan jarak ±
3 cm. Reader tersebut mendeteksi tag dengan tanda lampu led menyala dan
mengeluarkan bunyi buzzer. Penerimaan data dari reader ke microcotroller dapat
dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3. Data Tag Diterima Microcontroller
72
Komunikasi data tersebut dikirim melalui komunikasi serial kemudian
dirubah menjadi komunikasi TCP/IP melalui modul WIZ110SR. Konfigurasi
modul WIZ110SR ini dapat dilakukan dengan membuka aplikasi yang terdapat
dimodul. Proses konfigurasi dapat dilakukan dengan pengaturan awal yaitu
menakan tombol search. Tombol itu ditekan maka akan muncul pengaturan secara
default dari modul. Pengaturan default tersebut berisi IP dan port secara otomatis
terisi sendiri. Pengaturan modul untuk pengujian ini yaitu pengaturan secara
default yang tampil ketika tekan tombol search tetapi pada pengaturan ini yang
dirubah hanya pada sub network kemudian operation mode dipilih menjadi mode
server. Konfigurasi modul dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4. Konfigurasi Modul Network
Konfigurasi modul yang kedua yaitu pada sub serial. Konfigurasi serial
didapatkan secara otomastis dengan menenakan tombol search. Isi dari serial
dapat dilihat pada Gambar 4.5.
73
Gambar 4.5. Konfigurasi Serial
Pengujian pengiriman data dari tag ke reader ke microcontroller berjalan
dengan baik sehingga uji coba tersebut dinyatakan berhasil.
4.3. Pengujian Pengiriman Data Microcontroller ke PC Server
4.3.1. Tujuan
Pengujian ini betujuan untuk mengirim data dari microcontroller ke PC
server melalui komunikasi TCP/IP.
4.3.2. Alat yang digunakan
1. Sistem minimum ATMEGA1284P-PU.
2. Modul WIZ110SR.
3. Laptop/notebook (PC server).
4. Power Supply +5 volt.
5. Kabel LAN.
6. Aplikasi Visual Basic 6.0 absensi.
74
4.3.3. Prosedur Pengujian
1. Hubungkan sistem minimum dan modul WIZ110SR dengan power supplay +5
volt.
2. Port serial sistem minimum yang kedua hubungkan pada modul WZ110SR.
3. Siapkan dan sambungkan kabel LAN untuk jalur komunikasi antara
WIZ110SR dengan PC server.
4. Laptop (PC server) dipastikan menyala untuk di uji coba.
5. Buka aplikasi visual basic 6.0 absensi yang telah dibuat.
6. Port modul WIZ110SR dan aplikasi visual basic 6.0 yaitu port 5000.
4.3.4. Hasil Pengujian
Dari hasil pengujian didapatkan bahwa microcontroller dapat
berkomunikasi dengan laptop (PC server) melalui TCP/IP. Komunikasi TCP/IP
supaya terhubung dengan laptop (PC server) dikonfigurasi melalui modul
WIZ110SR. Konfigurasi modul dapat dilihat pada Gambar 4.6.
Gambar 4.6. Konfigurasi WIZ110SR Network
75
Konfigurasi pada Gambar 4.6 merupakan pengaturan awal pada sub
network dimodul WIZ110SR supaya microcontroller dapat terhubung dengan PC
Server melalui TCP/IP. Langkah awal pada pengaturan tersebut sama seperti
pengujian RFID Stater Kit ke microcontroller. Perbedaan dari pengaturan ini
yaitu terletak pada operation mode yang di ganti dengan mode client. Mode client
ini juga sudah dibahas pada bab sebelumnya. Selanjutnya masuk dipengaturan
LAN pada PC server. Pengaturan LAN pada laptop PC server dapat dilihat pada
Gambar 4.7.
Gambar 4.7. Pengaturan LAN Pada PC Server
Setelah pengaturan pada PC server maka dilakukan cek ping atau koneksi
antara modul WIZ110SR dengan PC Server. Proses pengecekan dapat dilakukan
dengan satu jaringan agar dapat terkoneksi. Proses tersebut telah berhasil
terkoneksi antara modul dengan PC server. Proses terkoneksi dapat dilihat pada
Gambar 4.8.
76
Gambar 4.8. Proses Terkoneksi
Setelah terkoneksi maka selanjutnya microcontoller mengirim data RFID ke
PC server dengan menggunakan aplikasi visual basic 6.0 absensi. Data tag RFID
yang dikirim berisikan ID tag, ID tag tersebut diolah oleh microcontoller menjadi
NIM. Sebelum data dikirim, port pada modul WIZ110SR dan aplikasi visual basic
6.0 harus sama. Jika port sudah sama maka PC server dapat menerima hasil data
sesuai dengan data dalam tag. Pengiriman data telah berhasil sesuai yang
diharapkan. Pengiriman data dan status pengkoneksian pada PC server dapat
dilihat pada Gambar 4.9 yang terlihat pada kotak berwarna merah.
77
Gambar 4.9.Pengiriman Data dan Status Pengkoneksian Ke PC Server
4.4. Pengujian Pengiriman Data PC Server ke Microcontroller
4.4.1. Tujuan
Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa PC Server dapat
melakukan pengiriman data kembali ke microcontroller. Data tersebut berisikan
ID dari tag dan keterangan keterlambatan kemudian ditampilkan di LCD.
4.4.2. Alat yang digunakan
1. Sistem minimum ATMEGA1284P-PU.
2. Modul WIZ110SR.
3. Laptop/notebook (PC server).
4. Power Supply +5 volt.
5. Kabel LAN.
6. Aplikasi Visual Basic 6.0.
7. LCD.
78
4.4.3. Prosedur Pengujian
1. Hubungkan sistem minimum dan modul WIZ110SR dengan power supplay +5
volt.
2. Port serial sistem minimum yang kedua hubungkan pada modul WZ110SR.
3. Siapkan dan tancapkan kabel LAN untuk jalur komunikasi antara WIZ110SR
dengan PC server.
4. Laptop (PC server) dipastikan menyala untuk di uji coba.
5. Buka aplikasi visual basic 6.0 absensi.
6. LCD sudah tersambung dengan sistem minimum.
7. Modul WIZ110SR terkoneksi dengan PC server.
4.4.4. Hasil Pengujian
Hasil pengujian data yang akan dikirimkan sesuai dengan yang ada di PC
server yaitu data NIM dan keterangan keterlambatan. Data NIM dan keterangan
keterlambatan dalam aplikasi visual basic 6.0 tersebut dapat dilihat pada Gambar
4.10 seperti dalam kotak garis merah.
79
Gambar 4.10. Data NIM dan Keterangan
Setelah data dikirimkan dari PC server ke microcontrooler maka data
tersebut ditampilkan di LCD. Pada Gambar 4.11 terlihat data sudah terkirim
kembali ke microcontroller sesuai dengan NIM dan status keterlambatan yang ada
pada PC server dan ditampilkan di LCD seperti dalam kotak garis merah sehingga
sistem dapat berjalan sesuai dengan harapan.
Gambar 4.11. Data Dikirim Kembali Di Tampilkan Di LCD
80
4.5. Pengujian Microcontroller dengan Modul RTC
4.5.1. Tujuan
Pengujian ini bertujuan untuk menampilkan display waktu pada saat
kehadiran berlangsung dan ditampilkan di LCD.
4.5.2. Alat yang digunakan
1. Sistem minimum ATMEGA1284P-PU.
2. Power Supply +5 volt.
3. LCD.
4. Modul RTC.
5. Program CodeVision AVR.
4.5.3. Prosedur Pengujian
1. Hubungkan sistem minimum dengan power supplay +5 volt.
2. Modul RTC dan LCD tersambung dengan sistem minimum.
3. Pin SCL dan SDA modul RTC berada pada kaki 22 dan 23 ATMEGA1284P-
PU.
4. Download program RTC telah dibuat pada CodeVision AVR.
5. Hasil RTC terlihat pada LCD menampilkan waktu sekarang.
4.5.4. Hasil Pengujian
Setelah melakukan pengujian seperti di atas, didapatkan hasil seperti
Gambar 4.12.
Gambar 4.12. RTC Sebagai Display
81
Pada Gambar 4.12 dijelaskan bahwa microcontroller dan RTC sudah dapat
diakses dan menampilkan waktu yang sebenarnya sebagai display pada kotak
yang berwarna merah, sehingga pengujian ini sesuai yang diharapkan.
4.6. Pengujian Aplikasi Absensi Server dengan Database
4.6.1. Tujuan
Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah aplikasi absensi pada
server dapat terhubung dengan database.
4.6.2. Alat yang digunakan
1. PC server.
2. Aplikasi Visual Basic 6.0 absensi.
3. Database Mysql.
4.6.3. Prosedur Pengjian
1. Jalankan aplikasi visual basic 6.0 absensi dan database mysql pada PC
server.
2. Melakukan pengecekan tombol button pada aplikasi absensi.
3. Melukukan pengecekan tombol button filter.
4.6.4. Hasil Pengujian
Pada aplikasi absensi terdapat beberapa tombol button yang terhubung
dengan database yaitu tombol new, find, delete, save, dan filter. Pengujian
tombol new, find, delete, save, filter dapat dilihat pada Gambar 4.13 sampai
dengan 4.17 dengan posisi memperhatikan kursor yang berada dalam kotak yang
berwarna merah. Pengujian Tombol New dilakukan dengan menekan tombol
tersebut. Apabila Tombol New ditekan maka akan menambah satu baris seperti
pada Gambar 4.13.
82
Gambar 4.13. Pengujian Tombol New
Pada pengujian Tombol Find dilakukan terlebih dahulu memasukkan ID
yang akan dicari pada kotak “SEARCH ID”. Pada pengujian ini yang dimasukkan
untuk pencarian data adalah ID yang bernomor 7. Setelah itu dilakukan penekanan
tombol FIND. Hasil dari penekanan tombol FIND dapat dilihat pada Gambar 4.14
(lihat pada kursor warna hitam).
Gambar 4.14. Pengujian Tombol Find
83
Pengujian pada Tombol Delete digunakan untuk menghapus baris yang
paling bawah. Sebelum dihapus baris berjumlah 30, setelah dihapus maka baris
menjadi 29. Proses tersebut dilakukan dengan penekanan Tombol Delete dapat
dilihat pada Gambar 4.15 (lihat pada kursor warna hitam).
Gambar 4.15. Pengujian Tombol Delete
Pengujian Tombol Save digunakan untuk menyimpan data yang telah di
inputkan terlebih dahulu. Misalkan pengisian data pada baris 31 yaitu diisikan
pada kolom NIM, NAMA. MATAKULIAH, JAM, MENIT, JAM_SELESAI,
DAN KELAS. Setelah data tersebut terisi dapat menekan tombol save. Apabila
data sudah terisi maka muncul jendela peringatan “Data Berhasil Disimpan” maka
membuktikan data tersebut sudah tersimpan di database. Hasil dari penekanan
tombol save dapat dilihat pada Gambar 4.16 (lihat pada kursor yang berwarna
hitam).
84
Gambar 4.16. Pengujian Tombol Save
Setelah itu pengujian Tombol Filter dilakukan dengan penekanan tombol
filter pada Gambar 4.16. Setelah tombol filter ditekan maka muncul form baru
yaitu form filter. Hasil dari penekanan tombol filter dilihat pada Gambar 4.17.
Gambar 4.17. Pengujian Tombol Filter
85
Pada Gambar 4.17 merupakan gambar penekanan tombol filter muncul form
baru yaitu filter mahasiswa. Dalam form tersebut terdapat beberapa tombol
tersambung dengan database. Tombol itu meliputi combo filter, find dan viewall
yang terlihat pada Gambar 4.18, 4.19, dan 4.20. Pada combo filter disediakan
beberapa pilihan untuk dilakukan penyaringan yaitu NIM, KELAS, dan
MATAKULIAH. Proses pemilihan combo filter dapat dilihat pada Gambar 4.18.
Pada pengujian ini diambil salah satu pilihan yang ada pada combo filter yaitu
KELAS. Setelah kelas dipilih maka dapat di isikan sesuai kelas yang dicari
misalnya B503 kemudian tekan tombol find. Hasilnya dapat dilihat pada Gambar
4.19.
Gambar 4.18. Pengujian Tombol Find
86
Gambar 4.19. Combo Filter
Pada Tombol Viewall apabila ditekan akan menampilkan semua data yang
ada pada server. Hasilnya dapat dilihat pada Gambar 4.20.
Gambar 4.20. Pengujian Tombol Viewall
Sesuai hasil yang telah dilakukan pengujian aplikasi absensi server dapat
terhubung dengan database sehingga pengujian ini dapat dikatakan berhasil sesuai
dengan yang diharapkan.
87
4.7. Pengujian Aplikasi Server dengan Aplikasi Simulasi Alat Absensi
4.7.1. Tujuan
Pengujian ini bertujuan untuk mensimulasikan alat absensi menjadi aplikasi
pengirim data NIM apakah aplikasi server dapat terhubung lebih dari 5 alat
absensi dengan satu PC server.
4.7.2. Alat yang digunakan
1. PC Server dan PC Client.
2. Kabel LAN.
3. Switch/Hub.
4. Aplikasi visual basic 6.0 absensi.
5. Aplikasi visual basic 6.0 simulasi.
4.7.3. Prosedur Pengujian
1. Hubungkan PC server dengan PC client menggunakan kabel LAN.
2. Pastikan kabel LAN terhubung dengan switch/hub.
3. Buka aplikasi visual basic 6.0 absensi pada PC server.
4. Buka aplikasi visual basic 6.0 simulasi pada PC client.
5. PC client sebelum mengirim data NIM dilakukan dengan pengaturan IP pada
LAN seperti pengaturan pada PC server sebelumnya. Pada aplikasi simulasi
mengisi kembali IP sesuai dengan IP LAN dan port menuju ke server. Port
yang digunakan yaitu 5000.
6. Amati PC server menerima data NIM dari PC client.
7. Amati PC client mengirim data ke PC server.
88
4.7.4. Hasil Pengujian
Pengujian ini melakukan pembuktian bahwa dengan simulasi PC server
dapat terhubung dengan alat absensi lebih dari 5 melalui aplikasi simulasi. Proses
pertama yang dilakukan yaitu melakukan pengaturan IP pada aplikasi simulasi
yang terpasang pada PC yang berbeda. Pengaturan IP dapat dilihat pada Gambar
4.23 sampai dengan 4.29, kemudian mengatur Host IP yang sama dengan IP
server yaitu 192.168.11.3 pada masing-masing PC. Setelah itu tekan Tombol
Connected yang dapat dilihat pada Gambar 4.23 sampai dengan 4.29. Apabila
semua PC sudah terkoneksi ke server, maka akan muncul “Connected” pada
bagian Connect IP diaplikasi Data Absensi Mahasiswa (server) yang dapat dilihat
pada Gambar 4.21. Pembuktian tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.21 seperti
pada kotak yang berwarna merah.
Gambar 4.21. Simulasi Lebih Dari 5 Client
89
Pada Gambar 4.22 membuktikan bahwa aplikasi absensi pada PC server
dapat terhubung lebih dari 5 client. Pada IP pertama yaitu 192.168.11.2
merupakan terhubung antara alat absensi dengan aplikasi PC server dan IP
192.168.11.39, 192.168.11.200, 192.168.11.40, 192.168.11.11, 192.168.11.95,
192.168.11.99, dan 192.168.11.77 merupakan terhubungnya antara aplikasi
simulasi dengan PC server. Setelah semua terkoneksi ke server maka pengiriman
data dari client ke server dapat dimulai. Misalnya yang akan dikirim dari PC yang
mempunyai IP 192.168.11.39. Data yang akan dikirim dari IP 192.168.11.39
berupa angka 7 (yang melambangkan kode RFID). Kemudian tekan tombol send
seperti pada Gambar 4.24. Apabila data berhasil diterima server maka hasilnya
dapat dilihat pada Gambar 4.22.
Gambar 4.22. Pengiriman Data Pada Aplikasi Simulasi
90
Pengiriman data ini dibatasi dengan adanya waktu jeda 2 detik supaya data
yang dikirim bisa diterima di PC server. Pengiriman data pertama akan tercatat
pada database status, waktu masuk dan waktu keluar. Jika waktu datang kurang
dari waktu yang ditentukan maka waktu yang tercatat mempunyai status TEPAT
dan waktu masuk akan tercatat, apabila data masuk lagi maka akan dicatat pada
waktu keluar dan status tidak berubah. Pengiriman data pada aplikasi simulasi
sama dengan pengiriman data pada alat absensi yaitu data yang dikirim berupa ID
dari tag RFID namun pada aplikasi simulasi data yang dikirimkan yaitu angka.
Proses pengiriman data pada aplikasi simulasi perclient beserta IP client dapat
dilihat pada Gambar 4.23 sampai dengan 4.29.
Gambar 4.23. Client 1 Mengirim ID Angka 8
Gambar 4.24. Client 2 Mengirim ID Angka 7
91
Gambar 4.25. Client 3 mengirim ID angka 12
Gambar 4.26. Client 4 Mengirim ID Angka 13
Gambar 4.27. Client 5 Mengirim ID Angka 10
92
Gambar 4.28. Client 6 Mengirim ID Angka 11
Gambar 4.29. Client 7 Mengirim ID Angka 9
Pengiriman menggunakan data ID angka ke PC server. Setelah data dikirim
maka data tersebut dikembalikan sesuai dengan alat absensi yaitu NIM
mahasiswa. Setelah selasai pengiriman data maka user dapat menekan tombol
DISCONNECT. Apabila aplikasi simulasi tidak tersambung dengan server maka
status “DISCONNECTED”. Status tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.30
seperti garis yang berwarna merah pada kotak. Percobaan ini dinyatakan berhasil
sesuai dengan yang diharapkan.
93
Gambar 4.30. Keterangan Aplikasi Simulasi Tidak Tersambung Pada Server
4.8. Pengujian Keseluruhan Sistem
4.8.1. Tujuan
Pengujian ini dilakukan dengan menggabungkan alat absensi dan aplikasi
absensi pada PC Server agar dapat diketahui apakah sistem ini dapat bekerja
dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapakan.
4.8.2. Alat yang digunakan
1. Alat absensi terdiri dari sistem minimum, modul RFID Stater Kit, RTC, LCD,
dan modul WIZ110SR.
2. Power supplay +5 volt dan +9 volt.
3. Aplikasi Visual Basic 6.0 absensi.
4. Database Mysql.
5. Kabel LAN.
4.8.3. Prosedur Pengujian
1. Hubungkan power supplay +9 volt ke sistem minimum dan RFID Stater Kit.
94
2. Hubungkan power supplay +5 volt ke modul WIZ110SR.
3. Port serial sistem minimum yang pertama hubungkan pada RFID Stater Kit
dan port serial kedua hubungkan pada modul WIZ110SR.
4. LCD dan RTC tersambung dengan sistem minimum.
5. Amati LCD pertama kali tampilan WELCOM TO STIKOM SURABAYA.
6. Hubungkan kabel LAN antara modul WIZ110SR dengan PC server sampai
lampu indikator dari modul menyala.
7. Jalankan aplikasi visual basic 6.0 absensi dan database mysql.
8. Dekatkan tag pada RFID Reader sampai data terkirim ke PC Server.
9. Amati setelah tag mengirim data ke PC server, kursor pada aplikasi absensi
kembali ke posisi ADMIN.
10. Amati hasil perbandingan waktu kedatangan dengan waktu yang ditetapkan
pada aplikasi absensi.
11. Amati pengiriman kembali data NIM dan keterangan keterlambatan pada
LCD.
4.8.4. Hasil Pengujian
Pengujian pertama yaitu pada alat absensi tag RFID didekatkan pada RFID
Stater Kit supaya data ID tag dapat terkirim melalui microcotroller kemudian
diteruskan kemodul WIZ110SR dan diterima di aplikasi absensi pada PC server.
Berikut ini Gambar 4.31 keseluran alat absensi.
95
Gambar 4.31. Alat Absensi Bagian Dalam
Gambar 4.32. Alat Absensi Bagian Luar
Tampilan awal alat absensi dan modul WIZ110SR sudah terhubung dengan
PC server dapat dilihat pada Gambar 4.33 dan 4.34.
96
Gambar 4.33. Tampilan Awal pada LCD
Gambar 4.34. Indikator Modul WIZ110SR Terhubung dengan PC Server
Proses tersebut kemudian diterima oleh aplikasi server sesuai dengan isi
data pada tag yang telah diolah microcontroller menjadi NIM. Proses penerimaan
data NIM dilakukan dengan pencarian database sesuai dengan tag ID pada
97
aplikasi absensi. Setelah melakukan pencarian NIM pada database maka kursor
akan kembali ke data ADMIN dapat dilihat pada Gambar 4.35.
Gambar 4.35. Posisi Kursor Ke ADMIN
Setelah proses data sudah diterima di PC server maka data NIM dan
keterangan keterlambatan di kembalikan kembali ke microcontroller dan di
tampilkan di LCD. Pengujian ini dinyatakan berhasil dan sebagai pembuktian
dapat dilihat pada Gambar 4.36 dan 4.37.
Gambar 4.36. Data Dikembalikan ke Microcontroller.
98
Gambar 4.37. Data Sudah Diterima di PC Server