bab iv pembahasan hasil penelitian - etheses.uin...

21
54 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum A. Sejarah Singkat Giat Printing Malang Giat Printing Malang merupakan usaha kecil menengah yang bergerak di bidang percetakan kertas. Usaha yang didirikan oleh Bpk. Surya Adi Putra ini berdiri sejak tahun 2004 dengan modal awal 1 unit mesin cetak kecil, dengan 1 operator yang menangani segala bidang. Dalam kurun 6 bulan 1 unit mesin serupa ditambahkan beserta 1 orang karyawan operator mesin dan 1 unit PC beserta 1 orang karyawan sebagai desainer grafis. Kian tahun kian bertambah peralatan dan karyawan di Giat Printing seiring dengan bertambahnya permintaan pesanan cetak. Jenis pekerjaannya pun lebih beragam dari proses desain, cetak, pemotongan, dan pengeplongan sudah bisa ditangani sendiri. Hingga kini jumlah karyawan mencapai 9 orang karyawan dengan 1 mesin cetak besar, 1 mesin pond (plong), dan 1 mesin potong yang beroperasi, ditambah pula 3 karyawan lepas sebagai tenaga pengeleman. Omset yang dihasilkan pun kian bertambah.Dari yang semula di awal tahun berdiri hanya berkisar antara Rp.2.000.000 per bulan, kini bisa mencapai Rp. 100.000.000 per bulan.

Upload: lydieu

Post on 08-May-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN - etheses.uin …etheses.uin-malang.ac.id/2497/8/10520047_Bab_4.pdfcetak, 1 operator mesin potong, 1 operator mesin pond (Plong), 1 desainer grafis,

54

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum

A. Sejarah Singkat Giat Printing Malang

Giat Printing Malang merupakan usaha kecil menengah yang bergerak di

bidang percetakan kertas. Usaha yang didirikan oleh Bpk. Surya Adi Putra ini

berdiri sejak tahun 2004 dengan modal awal 1 unit mesin cetak kecil, dengan 1

operator yang menangani segala bidang.

Dalam kurun 6 bulan 1 unit mesin serupa ditambahkan beserta 1 orang

karyawan operator mesin dan 1 unit PC beserta 1 orang karyawan sebagai

desainer grafis.

Kian tahun kian bertambah peralatan dan karyawan di Giat Printing seiring

dengan bertambahnya permintaan pesanan cetak. Jenis pekerjaannya pun lebih

beragam dari proses desain, cetak, pemotongan, dan pengeplongan sudah bisa

ditangani sendiri. Hingga kini jumlah karyawan mencapai 9 orang karyawan

dengan 1 mesin cetak besar, 1 mesin pond (plong), dan 1 mesin potong yang

beroperasi, ditambah pula 3 karyawan lepas sebagai tenaga pengeleman.

Omset yang dihasilkan pun kian bertambah.Dari yang semula di awal tahun

berdiri hanya berkisar antara Rp.2.000.000 per bulan, kini bisa mencapai Rp.

100.000.000 per bulan.

Page 2: BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN - etheses.uin …etheses.uin-malang.ac.id/2497/8/10520047_Bab_4.pdfcetak, 1 operator mesin potong, 1 operator mesin pond (Plong), 1 desainer grafis,

55

B. Lokasi Giat Printing Malang

Usaha Giat Printing mempunyai lokasi di Jalan Kol.Sugiono 40-41

Gadang Malang.Lokasi ini sangat strategis karena berada di samping jalan raya

Gadang yang setiap hari tidak pernah sepi dari kendaraan. Selain itu lokasi ini

dekat dengan keramaian kota dan aktivitas sosial seperti pasar induk Gadang dan

Terminal Gadang.

C. Personalia

1) Jumlah karyawan

Jumlah karyawan yang dimiliki Giat Printing saat ini sebanyak 9 orang

karyawan tetap dan 3 orang karyawan lepas.Terdiri dari 5 operator mesin

cetak, 1 operator mesin potong, 1 operator mesin pond (Plong), 1 desainer

grafis, 1 tenaga serabutan, dan 3 pekerja lepas untuk pengeleman.

2) Jam kerja karyawan

Jam kerja karyawan yang diberlakukan pada Giat Printing adalah selama 8

jamdan istirahat 1 jam. Dimulai dari pukul 08.00 s/d 17.00 WIB.Selama 6

hari dalam seminggu. Dan libur pada hari Minggu dan hari-hari besar

Nasional.

3) Sistem Penggajian

Giat Printing menggunakan Sistem penggajian dengan cara mingguan.

Gaji dibayarkan kepada karyawan setiap hari Sabtu di tiap minggunya.

Page 3: BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN - etheses.uin …etheses.uin-malang.ac.id/2497/8/10520047_Bab_4.pdfcetak, 1 operator mesin potong, 1 operator mesin pond (Plong), 1 desainer grafis,

56

D. Produksi

1) Produk Yang Dihasilkan

Produk yang dihasilkan oleh Giat Printing adalah kertas cetak terdiri dari:

Kemasan Rokok dan Kertas Sigaret.

2) Proses Produksi

Proses produksi pada Giat Printing dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai

berikut;

Tabel 4.1

Proses Produksi Pada Giat Printing Malang

Proses Produksi Kertas Sigaret Proses Produksi Kemasan Rokok

Tahap Persiapan :

1. desain

2. pembuatan film

Tahap Produksi :

1. cetak

Tahap Finishing:

1. Pemotongan

2. pengepakan

Tahap Persiapan :

1. desain

2. pembuatan film

Tahap Produksi :

1. cetak

Tahap Finishing:

1. Pengeplongan

2. pengeleman

3. pengepakan

Page 4: BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN - etheses.uin …etheses.uin-malang.ac.id/2497/8/10520047_Bab_4.pdfcetak, 1 operator mesin potong, 1 operator mesin pond (Plong), 1 desainer grafis,

57

Proses produksi dimulai dari tahap persiapan yaitu mendesain gambar

kemasan rokok maupun kertas sigaret dengan computer kemudian membuat

film yang dicetak dengan tinta laser.

Tahap kedua adalah tahap produksi yaitu proses pencetakan kertas pada

mesin cetak. Untuk kertas sigaret waktu dan tinta yang digunakan akan lebih

sedikit dibandingkan dengan kemasan rokok, karena kertas sigaret hanya

menggunakan 1 sampai 2 warna saja. Sedangkan kemasan rokok bisa

menggunakan 2 hingga 4 warna.

Tahap ketiga adalah tahap Finishing. Tahap ini merupakan tahap

penyelesaian dan tahap akhir dalam proses produksi cetak yang meliputi

tahap pemotongan dan pengepakan untuk kertas sigaret. Dan tahap

pengeplongan, pengeleman, dan pengepakan untuk kemasan rokok.

3) Pemakaian Bahan Baku

Bahan baku yang dugunakan untuk memproduksi produk-produk diatas

adalah kertas. Kertas yang digunakan untuk kertas sigaret adalah kertas

AMBRI PDN ukuran 51 cm x 76 cm . Untuk kemasan rokok, kertas yang

digunakan adalah jenis IVORY ukuran 79cm x 109cm .

Jumlah pemakaian bahan baku pada tahun 2013 dapat dilihat pada tabel

4.2 sebagai berikut,

Page 5: BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN - etheses.uin …etheses.uin-malang.ac.id/2497/8/10520047_Bab_4.pdfcetak, 1 operator mesin potong, 1 operator mesin pond (Plong), 1 desainer grafis,

58

Tabel 4.2

Pemakaian Bahan Baku Per Jenisproduk Pada Giat Printing Malang

Tahun 2013

No. Jenis produk Kuantitas produksi

(Rim) Biaya Bahan Baku

1 Kertas Sigaret 1680 Rp 199.440.000

2 Kemasan Rokok 288 Rp 324.336.000

Total 1988 Rp 523.776.000

Sumber :Data Giat Printing Malang Tahun 2013

4) Pemakaian Tenaga Kerja Langsung

Biaya Tenaga Kerja Langsung meliputi gaji karyawan operator mesin cetak,

gaji karyawan operator mesin pond (plong), gaji karyawan operator mesin

potong, dan gaji karyawan desain.

Untuk jumlah biaya tenaga kerja langsung pada tahun 2013 dapat disajikan

pada tabel 4.3 berikut ini.

Tabel4.3

Biaya Tenaga Kerja Langsung pada Giat Printing Tahun 2013

No. Jenis Produk BTKL BTKL (Rp)

1 Kertas Sigaret

1. Gaji operator mesin cetak

2. Gaji operator mesin

potong

Rp 51.000.000,00

Rp 17.520.000,00

Jumlah Rp 68.520.000,00

2

Kemasan

Rokok

1. Gaji operator mesin cetak

2. Gaji operator mesin pond

3. Gaji tenaga pengeleman

Rp 51.000.000,00

Rp 19.020.000,00

Rp 32.400.000,00

Jumlah Rp 102.420.000,00

Total BTKL Rp 170.940.000,00 Sumber: Data Giat Printing Malang Tahun 2013

Page 6: BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN - etheses.uin …etheses.uin-malang.ac.id/2497/8/10520047_Bab_4.pdfcetak, 1 operator mesin potong, 1 operator mesin pond (Plong), 1 desainer grafis,

59

5) Pemakaian Biaya Overhead

Biaya-biaya Overhead yang dikonsumsi Giat Printing Malang untuk

berproduksi selama tahun 2013 dapat disajikan pada tabel 4.4 berikut ini;

Tabel 4.4

Biaya Overhead Giat Printing Malang pada Tahun 2013

No Biaya Overhead Total

1 Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung Rp 10,500,000.00

2 Biaya Listrik Rp 12,000,000.00

3 Biaya Bahan Pembantu Rp 27,600,000.00

4 Biaya Desainer Grafis Rp 9,600,000.00

5 Biaya Film Rp 6,000,000.00

7 Biaya Internet Dan Telepon Rp 2,948,000.00

8 Biaya Penyusutan Mesin Rp 19,700,000.00

9 Biaya Perawatan Gedung Rp 500,000.00

10 Biaya Perawatan Mesin Rp 15,600,000.00

11 Biaya Penyusutan Gedung Rp 3,750,000.00

Total Rp 108,198,000.00

Sumber :DataGiat Printing Malang Tahun 2013

Penjelasan pemakaianBiaya Overhead pada Giat Printing Malang adalah

sebagai berikut:

a) Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung

Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung adalah biaya yang dikeluarkan

untuk menggaji tenaga kerja yang tidak menangani langsung proses

produksi yaitu tenaga kerja pembelian dan pengangkutan bahan baku

Page 7: BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN - etheses.uin …etheses.uin-malang.ac.id/2497/8/10520047_Bab_4.pdfcetak, 1 operator mesin potong, 1 operator mesin pond (Plong), 1 desainer grafis,

60

b) Biaya Listrik

Biaya Listrik merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membayar

pemakaian listrik untuk proses produksi.

c) Biaya Bahan Pembantu

Biaya bahan pembantu terdiri dari biaya pembelian tinta, biaya pembelian

lem, dan perlengkapan lain yang digunakan oleh Giat Printing Malang

dalam proses produksi.

d) Biaya Desainer Grafis

Biaya desainer grafis merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menggaji

tenaga desainer grafis yang bekerja untuk mendesain gambar kemasan

rokok dan kertas sigaret.

e) Biaya Film

Biaya film adalah biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan film

f) Biaya Internet dan Telepon

Biaya Internet merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pembayaran

pemakaian internet yang berhubungan dengan keperluan aktivitas

mendesain.

g) Biaya Penyusutan Mesin

Biaya penyusutan mesin merupakan biaya yang terjadi karena

penggunaan mesin yang menyebabkan penurunan nilai mesin-mesin yang

digunakan dalam jangka waktu tertentu.

Page 8: BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN - etheses.uin …etheses.uin-malang.ac.id/2497/8/10520047_Bab_4.pdfcetak, 1 operator mesin potong, 1 operator mesin pond (Plong), 1 desainer grafis,

61

h) Biaya Perawatan gedung

Biaya pemeliharaan gedung merupakan biaya yang secara langsung

memerlukan pengeluaran uang tunai untuk pemeliharaan gedung yang

mendukung proses produksi.

i) Biaya Perawatan Mesin

Biaya pemeliharaan mesin merupakan biaya yang secara langsung

memerlukan pengeluaran uang tunai untuk melakukan reparasi

pemeliharaan mesin-mesin dan peralatan lain yang mendukung proses

produksi.

j) Biaya Penyusutan gedung

Biaya penyusutan gedung merupakan biaya yang terjadi karena

penggunaan gedung yang menyebabkan penurunan nilai gedung yang

digunakan dalam jangka waktu tertentu.

E. Sistem Penetapan Harga pada Giat Printing Malang

Untuk system penetapan harga, Giat Printing Malang masih menggunakan

perhitungan tradisional yaitu menjumlahkan semua biaya produksi yang

dikeluarkan kemudian dibagi dengan jumlah unit produk yang diproduksi.

4.2.Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Menggunakan Sistem

Tradisional pada Giat Printing Malang

Sistem perhitungan harga pokok produksi yang digunakan pada Giat

Printing Malang adalah sistem tradisional. Pembebanan biaya Overhead pada

produk adalah dengan tarif tunggal dengan menggunakan cost driver berdasarkan

Page 9: BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN - etheses.uin …etheses.uin-malang.ac.id/2497/8/10520047_Bab_4.pdfcetak, 1 operator mesin potong, 1 operator mesin pond (Plong), 1 desainer grafis,

62

unit. Pembebanan biaya tahap pertama yaitu biaya overhead diakumulasi menjadi

satu kesatuan kemudian dibagi dengan total unit produksi. Pembebanan tahap

kedua Biaya Overhead dibebankan ke produk dengan mengalikan tarif tersebut

dengan biaya yang digunakan masing-masing produk.

a. Tahap pertama

Tahap pertama yaitu biaya Overhead diakumulasi menjadi satu kesatuan

kemudian dibagi dengan total unit produksi. Perhitungan tarif tunggal berdasar

unit produk pada Giat Printing dapat disajikan sebagai berikut:

Tarif Biaya Overhead

b. Tahap kedua

Tahap kedua Biaya Overhead dibebankan ke produk dengan mengalikan tarif

tersebut dengan biaya yang digunakan masing-masing produk. Berikut ini

akan disajikan pada tabel 4.5

Tabel 4.5

Pembebanan Biaya OverheadGiat Printing Malang Tahun 2013 ke

Masing-masing Produk

Produk Tarif Biaya

(1)

Unit (Rim) (2)

Biaya Overhead (1) x (2)

Kertas Sigaret Rp 54,756.07 1688 Rp92,428,251.01

Kemasan Rokok Rp 54,756.07 288 Rp 15,769,748.99 Sumber: data primer yang diolah dari tabel 4.2 dan tabel 4.4

Setelah melalui dua tahap diatas maka harga pokok produksi dengan

menggunakan metode tradisional dapat ditentukan. Perhitungan harga pokok

Page 10: BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN - etheses.uin …etheses.uin-malang.ac.id/2497/8/10520047_Bab_4.pdfcetak, 1 operator mesin potong, 1 operator mesin pond (Plong), 1 desainer grafis,

63

produksi berdasarkan metode tradisional pada Giat Printing dapat disajikan

pada tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6

Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada Giat Printing Malang Dengan

Metode Tradisional Pada Tahun 2013

Elemen Biaya Kertas Sigaret Kemasan Rokok

Biaya Bahan Baku Rp 199,440,000.00 Rp 324,336,000.00

Biaya TKL Rp 68,520,000.00 Rp 102,420,000.00

Biaya Overhead Rp 92,428,251.01 Rp 15,769,748.99

Total HPP Rp 360,388,251.01 Rp 442,525,748.99

Total HPP Per Unit

Kertas Sigaret (Rp 360,388,251.01: 1688) Rp 213,500.15

Kemasan Rokok

(Rp 442,525,748.99: 288) Rp 1,536,547.74 Sumber: data primer yang diolah dari tabel 4.2 , tabel 4.3 , dan tabel 4.5

Dari data perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa harga pokok produksi

untuk produk Kertas sigaret sebesar Rp 360,388,251.01atauRp 213,500.15 per

Rim. Dan untuk Kemasan Rokok sebesar Rp 442,525,748.99atauRp

1,536,547.74 per rim.

4.3. Perhitungan Harga Pokok Produksi pada Giat Printing Malang dengan

Menggunakan Metode Activity-based costing

a. Tahap pertama

Tahap pertama menentukan harga pokok produksi berdasar Activity-Based

Costing system adalah menelusuri biaya dari sumber daya ke aktivitas yang

mengkonsumsinya. Tahap ini terdiri dari:

Page 11: BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN - etheses.uin …etheses.uin-malang.ac.id/2497/8/10520047_Bab_4.pdfcetak, 1 operator mesin potong, 1 operator mesin pond (Plong), 1 desainer grafis,

64

1. Mengidentifikasi dan menggolongkan aktivitas

Di Giat Printing Malang, aktivitas yang teridentifikasi digolongkan

menjadi empat level aktivitas. Rincian level aktivitas dapat disajikan pada

tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7

Klasifikasi Biaya Overhead Giat Printing Malang Tahun 2013

Berdasarkan Aktivitas

Level

Aktivitas Komponen Overhead Total

Level Unit

Biaya Listrik Rp 12.000.000,00

Biaya Bahan Pembantu Rp 27.600.000,00

Biaya Penyusutan Mesin Rp 19.700.000,00

Biaya Perawatan Mesin Rp 15.600.000,00

Level

Product

Biaya Desainer Grafis Rp 9.600.000,00

Biaya Film Rp 6.000.000,00

Biaya Internet Dan Telepon Rp 2.948.000,00

Level Batch Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung Rp 10.500.000,00

Level Facility Biaya Perawatan Gedung Rp 500.000,00

Biaya Penyusutan Gedung Rp 3.750.000,00

Total Rp 108.198.000,00

Sumber: Data Primer yang diolah dari tabel 4.4

Berikut ini penjelasan dari tiap level aktivitas yang dapat diidentifikasi

meliputi:

a) Aktivitas Level Unit

Aktivitas ini terjadi berulang untuk setiap unit produksi dan konsumsinya

seiring dengan jumlah unit yang diproduksi.Jenis aktivitas ini meliputi

Page 12: BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN - etheses.uin …etheses.uin-malang.ac.id/2497/8/10520047_Bab_4.pdfcetak, 1 operator mesin potong, 1 operator mesin pond (Plong), 1 desainer grafis,

65

pemakain listrik, pemakaian bahan pembantu, Penyusutan mesin, dan

perawatan mesin.

b) Aktivitas Level Product

Merupakan jenis aktivitas yang dikonsumsi produk yang dihasilkan oleh

aktivitas tersebut.aktivitas ini dilakukan untuk mendukung produksi tiap

produk yang berbeda.aktivitas yang masuk dalam level ini adalah biaya

desainer grafis, biaya film, dan biaya internet &telepon.

c) Aktivitas Level Batch

Merupakan jenis aktivitas yang dikonsumsi oleh produk berdasarkan

jumlah batch produk yang diproduksi dan aktivitas penyebab biaya ini

terjadi berulang setiap batch(kelompok). Aktivitas dalam level ini adalah

biaya tenaga kerja tidak langsung.

d) Aktivitas level Fasilitas

Merupakan jenis aktivitas yang dikonsumsi oleh produk berdasarkan

fasilitas yang dinikmati oleh produk.Aktivitas ini berkaitan dengan unit,

batch maupun produk. Aktivitas dalam level ini adalah perawatan gedung.

2. Menentukan Cost Driver

Setelah mengidentifikasi dan menggolongkan biaya ke dalam level

aktivitas langkah selanjutnya adalah menentukan Cost Driveryang tepat

untuk masing-masing aktivitas. Identifikasi ini dimaksudkan untuk

menentukan tarif per unit Cost Driver.Data Cost Driver tiap produk dapat

dilihat pada tabel 4.8 berikut ini:

Page 13: BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN - etheses.uin …etheses.uin-malang.ac.id/2497/8/10520047_Bab_4.pdfcetak, 1 operator mesin potong, 1 operator mesin pond (Plong), 1 desainer grafis,

66

Tabel 4.8

Data Cost Driver Tiap Produk Pada Giat Printing Malang Tahun 2013

Cost Driver Kertas Sigaret Kemasan Rokok

Jumlah Pesanan 560 72

Jumlah Unit 1688 288

Jam Mesin 2532 2304

Luas Gedung 31 59

Jam Perawatan Mesin 166 151

Jam Tkl Desain 169 144 Sumber: Data Giat Printing Malang Tahun 2013

3. Penentuan kelompok-kelompok biaya yang homogen (Homogeneus Cost

Pool).

Pembentukan cost pool yang homogeny dimaksudkan untuk

merampingkan pembentukan cost pool yang terlalu banyak, karena

aktivitas yang memiliki Cost Driver yang berhubungan dapat dimasukkan

ke dalam sebuah cost pool dengan menggunakan salah satu Cost Driver

yang dipilih.

Aktivitas yang dikelompokkan dalam level unit dikendalikan oleh empat

Cost Driver yaitu jumlah unit produksi, jam mesin, dan jam perawatan

mesin. Aktivitas yang dikelompokkan dalam level produk dan level batch

dikendalikan oleh dua Cost Driver yaitu jam TKL desain dan jumlah

pesanan. Sedangkan untuk aktivitas level fasilitas dikendalikan oleh satu

Cost Driver yaitu luas gedung.

Rincian cost pool yang homogen pada Giat Printing dapat dilihat pada

tabel 4.9 berikut ini;

Page 14: BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN - etheses.uin …etheses.uin-malang.ac.id/2497/8/10520047_Bab_4.pdfcetak, 1 operator mesin potong, 1 operator mesin pond (Plong), 1 desainer grafis,

67

Tabel 4.9

Cost Pool Homogen Pada Giat Printing Malang Cost Pool

Homogen Biaya Overhead Cost Driver

Level

Aktivitas

Cost pool 1 Biaya Listrik Jam Mesin

Unit Biaya penyusutan mesin Jam Mesin

Cost pool 2 Biaya bahan pembantu unit produksi

Cost pool 3 Biaya perawatan mesin Jam Perawatan

Cost pool 4 Biaya desainer grafis Jam Tkl Desain

Product

Cost pool 5

Biaya film Jumlah Pesanan

Biaya internet dan telepon Jumlah Pesanan

Biaya Tenaga kerja Tak

Langsung Jumlah Pesanan Batch

Cost pool 6 Biaya perawatan gedung Luas Gedung

Facility Biaya Penyusutan Gedung Luas Gedung

Sumber: data primer yang diolah

4. Penentuan tariff kelompok (pool rate)

Setelah menentukan cost pool yang homogen, kemudian menentukan tarif

per unit Cost Driver. Tariff kelompok (pool rate) adalah tariff biaya

Overhead per unit Cost Driver yang dihitung untuk suatu kelompok

aktivitas. Tarif kelompok dihitung dengan rumus total biaya Overhead

untuk kelompok aktivitas tertentu dibagi dengan dasar pengukur aktivitas

kelompok tersebut. Tariff per unit Cost Driver dapat dihitung dengan

rumus sebagai berikut:

Pool rate aktivitas pada Giat Printing Malang dapat disajikan pada tabel

4.10 dibawah ini;

Page 15: BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN - etheses.uin …etheses.uin-malang.ac.id/2497/8/10520047_Bab_4.pdfcetak, 1 operator mesin potong, 1 operator mesin pond (Plong), 1 desainer grafis,

68

Tabel 4.10

Perhitungan Tarif Pool Rate Pada Giat Printing Malang Tahun 2013

Cost Pool

Homogen Biaya Overhead

Total Biaya

Overhead (1)

Cost

Driver (2)

Total Pool

Rate (1) : (2)

Cost Pool 1

Biaya Listrik Rp 12.000.000,00 3704

Jam

Mesin

Rp 8,558.32 Biaya penyusutan

mesin Rp 19.700.000,00

Cost Pool 2 Biaya bahan

pembantu Rp 27.600.000,00

1976

Unit Rp 13,967.61

Cost Pool 3 Biaya perawatan

mesin Rp 15.600.000,00 317 Jam Rp 49,211.36

Cost Pool 4 Biaya desainer

grafis Rp 9.600.000,00

313 Jam

TKL

Desain

Rp 30,670.93

Cost Pool 5

Biaya film Rp 6.000.000,00

410

Pesanan Rp 47,434.15

Biaya internet dan

telepon Rp 2.948.000,00

Biaya Tenaga kerja

Tak Langsung Rp 10.500.000,00

Cost Pool 6

Biaya perawatan

gedung Rp 500.000,00

90 m² Rp 47,222.22

Biaya Penyusutan

Gedung Rp 3.750.000,00

Total Rp108,198,000.00

Rp 197,064.58

Sumber : data primer yang diolah dari tabel 4.4 dan 4.8

Page 16: BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN - etheses.uin …etheses.uin-malang.ac.id/2497/8/10520047_Bab_4.pdfcetak, 1 operator mesin potong, 1 operator mesin pond (Plong), 1 desainer grafis,

69

b. Tahap Kedua

Tahap kedua menentukan Harga Pokok Produksi berdasar aktivitas

adalah membebankan tarif kelompok berdasar Cost Driver.Biaya untuk

setiap kelompok biaya Overhead dilacak ke berbagai jenis produk. Biaya

Overhead ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

Pembebanan Biaya Overhead dapat disajikan pada tabel 4.11berikut ini

Page 17: BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN - etheses.uin …etheses.uin-malang.ac.id/2497/8/10520047_Bab_4.pdfcetak, 1 operator mesin potong, 1 operator mesin pond (Plong), 1 desainer grafis,

70

Tabel 4.11

Pembebanan Biaya Overhead Dengan Activity-based costing Pada Giat Printing Malang Tahun 2013

Level Aktivitas Cost Driver Proses Pembebanan Kertas Sigaret Kemasan Rokok Jumlah

Level Unit

Jam Mesin Rp 8,558.32 x 1688 Rp 14,446,436.29

Rp 31,700,000.00 Rp 8,558.32 x 2016

Rp 17,253,563.71

Unit Produksi Rp 13.967 x 1688 Rp 23,577,327.94

Rp 27,600,000.00 Rp 13.967 x 288

Rp 4,022,672.06

Jam Perawatan

Mesin

Rp 49,211.36 x 166 Rp 8,167,741.94 Rp 15,600,000.00

Rp 49,211.36 x 151

Rp 7,432,258.06

Total Rp 46,191,506.16 Rp 28,708,493.84 Rp 74,900,000.00

Level Produk Jam Tkl Desain Rp. 30.670,93 x 169 Rp 5,183,386.58

Rp 9,600,000.00 Rp. 30.670,93 x 144

Rp 4,416,613.42

Rp 5,183,386.58 Rp 4,416,613.42

Level Produk Dan

Level Batch Jumlah Pesanan

Rp 47.434,15 x 338 Rp 16,032,741.46 Rp 19,448,000.00

Rp 47.434,15 x 72

Rp 3,415,258.54

Total Rp16.032.741,46

Rp 29,048,000.00

Level Fasilitas Luas Gedung Rp 47,222.22 x 31 Rp 1,463,888.89

Rp 4,250,000.00 Rp 47,222.22 x 59

Rp 2,786,111.11

Total Rp 1,463,888.89 Rp 2,786,111.11

TOTAL BIAYA OVERHEAD Rp 68,871,523.09 Rp 39,326,476.91 Rp 108,198,000.00

Sumber: data primer yang diolah dari tabel 4.8, tabel 4.9, dan tabel 4.10

Page 18: BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN - etheses.uin …etheses.uin-malang.ac.id/2497/8/10520047_Bab_4.pdfcetak, 1 operator mesin potong, 1 operator mesin pond (Plong), 1 desainer grafis,

71

Berdasarkan pembebanan biaya Overhead yang telah dilakukan, maka

perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan activity-based

costing pada Giat Printing Malang dapat disajikan pada tabel 4.12

sebagai berikut:

Tabel 4.12

Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Activity-based costing

Pada Giat Printing Malang Tahun 2013

Biaya Produksi Kertas Sigaret Kemasan Rokok

B. Bahan Baku Rp 199.440.000,00 Rp 324.336.000,00

B. T. Kerja Langsung Rp 68.520.000,00 Rp 102.420.000,00

B. Overhead Rp 68,871,523.09 Rp 39,326,476.91

Harga Pokok Produksi Rp 336,831,523.09 Rp 466,082,476.91

Unit produk 1688 288

HPP per Unit Rp 199,544.74 Rp 1,618,341.93 Sumber : data primer yang diolah dari tabel 4.2, tabel 4.3, dan tabel 4.10

Hasil perhitungan harga pokok produksi pada Giat Printing Malang

tahun 2013 dengan menggunakanactivity-based costing diperoleh hasil

harga pokok produksi untuk kertas sigaret sebesar Rp 199,544.74 per

Rim, dan untuk Kemasan rokok sebesarRp1,618,341.93 per Rim.

4.4. Analisis dan Perbandingan Sistem Tradisional dengan Activity-based

costing

Perbandingan selisih antara Sistem tradisional dengan activity-based costing

dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini;

Page 19: BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN - etheses.uin …etheses.uin-malang.ac.id/2497/8/10520047_Bab_4.pdfcetak, 1 operator mesin potong, 1 operator mesin pond (Plong), 1 desainer grafis,

72

Tabel 4.13

Perbandingan Selisih Harga Pokok Produksi Antara System

Tradisional Dengan Activity-Based Costing pada Tahun 2013

Metode Kertas Sigaret Kemasan Rokok

Sistem Tradisional Rp 213,500.15 Rp 1,536,547.74

ABC Sistem Rp 199,544.74 Rp 1,618,341.93

Selisih Rp 13,955.41 Rp 81,794.19

Kondisi overcosting undercosting

Sumber: data primer yang diolah dari tabel 4.6 dan tabel 4.12

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa hasil perhitungan harga

pokok produksi dengan activity-based costing sistem untuk kertas sigaret

adalah sebesar Rp 199,544.74 dan untuk kemasan rokok sebesarRp

1,618,341.93.Dari hasil tersebut jika dibandingkan dengan system tradisional,

maka sistem activity-based costing memberikan hasil yang lebih besar untuk

produk kemasan rokok. Sedangkan untuk produk kertas sigaret memberikan

hasil yang lebih kecil. Selisih untuk kertas sigaret sebesar Rp 13,955.41

sedangkan selisih untuk kemasan rokok sebesar Rp 81,794.19.

Perbedaan yang terjadi antara harga pokok produksi berdasar system

tradisional dan Activity-Based Costing system tersebut disebabkan karena

pembebanan biaya Overhead pada masing-masing produk. Pada system

tradisional, biaya Overhead pada masing-masing produk hanya dibebankan

pada satu Cost Driver saja yaitu jumlah unit produksi.Sehingga

mengakibatkan terjadinya distorsi pada pembebanan biaya Overhead yaitu

terjadi Overcosting pada kertas sigaret dan Undercosting pada kemasan

rokok. Atau terjadi overcosting pada produk dengan volume produksi tinggi

Page 20: BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN - etheses.uin …etheses.uin-malang.ac.id/2497/8/10520047_Bab_4.pdfcetak, 1 operator mesin potong, 1 operator mesin pond (Plong), 1 desainer grafis,

73

dan undercosting pada produk dengan volume produksi rendah. Dan sistem

tradisional tidak memperhatikan kompleksitas dari tiap produk itu sendiri.

Sedangkan Pada Activity-Based Costing system, biaya Overhead pada

masing-masing produk dibebankan pada beberapa Cost Driver. Sehingga

Activity-Based Costing system mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke

setiap produk secara tepat dan akurat berdasar konsumsi masing-masing

aktivitas.

4.5. Analisis Keislaman

Islam sangat menjunjung tinggi keadilan (justice). Begitu juga dalam

penetapan harga. Menurut Islahi (1997: 101-102) adanya suatu harga yang

adil telah menjadi pegangan yang mendasar dalam transaksi yang Islami. Pada

prinsipnya transaksi bisnis harus dilakukan pada harga yang adil, sebab ia

adalah cerminan dari komitmen syariah Islam terhadap keadilan yang

menyeluruh.

Secara umum harga yang adil ini adalah harga yang tidak menimbulkan

eksploitasi atau penindasan (kedzaliman) sehingga merugikan salah satu pihak

dan menguntungan pihak yang lain. Harga harus mencerminkan manfaat bagi

pembeli dan penjualnya secara adil, yaitu penjual memperoleh keuntungan

yang normal dan pembeli memperoleh manfaat yang setara dengan harga yang

dibayarkannya.

Dalam konsep activity-based costing pembebanan biaya untuk penentuan

harga pokok dilakukan secara cermat dan akurat. Sehingga harga jual yang

Page 21: BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN - etheses.uin …etheses.uin-malang.ac.id/2497/8/10520047_Bab_4.pdfcetak, 1 operator mesin potong, 1 operator mesin pond (Plong), 1 desainer grafis,

74

ditetapkan mampu mencerminkan manfaat bagi pembeli dan penjual secara

adil yaitu penjual memperoleh keuntungan yang normal dan pembeli

memperoleh manfaat yang setara dengan harga yang dibayarkannya. Dan

harga yang adil adalah harga yang tidak menimbulkan eksploitasi atau

penindasan (kedzaliman) sehingga merugikan salah satu pihak dan

menguntungkan pihak yang lain.