bab iv ku

11
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Percobaan Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil analisa instrumen dan titrimetri sebagai berikut : Tabel IV.1 Analisa pH, TDS, Turbidity, Total Hardness, dan Mikrobiologi Setelah Jar Test Keadaan Parameter pH TDS Turbidity Total Hardness Mikrobiolo gi Sesudah Jar Test 7,2 3 468 ppm 1,41 NTU 390 mg/L 8.800 sel/mm 3 Tabel IV.1 Analisa pH, TDS, Turbidity, Total Hardness, dan Mikrobiologi Sesudah Penambahan Biocide Keadaan Ppm pH TDS Turbidity Total Hardness Mikrobiolo gi Sesudah Penambahan Biocide 4 ppm 7,7 636 ppm 0,7 NTU 780 mg/L 5.600 sel/mm 3 6 ppm 7,6 624 ppm 0,64 NTU 350 mg/L 4.800 sel/mm 3 8 ppm 7,5 6 636 ppm 0,51 NTU 530 mg/L 3.200 sel/mm 3 10 ppm 7,7 3 643 ppm 0,68 NTU 680 mg/L 2.400 sel/mm 3 12 ppm 7,6 3 640 ppm 0,59 NTU 270 mg/L 1.600 sel/mm 3 IV-1

Upload: ashman015

Post on 15-Sep-2015

11 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

bab 4

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

BAB IV Hasil Percobaan dan Pembahasan

BAB IVHASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil PercobaanDari percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil analisa instrumen dan titrimetri sebagai berikut :Tabel IV.1 Analisa pH, TDS, Turbidity, Total Hardness, dan Mikrobiologi Setelah Jar TestKeadaanParameter

pHTDSTurbidityTotal HardnessMikrobiologi

Sesudah Jar Test7,23468 ppm1,41 NTU390 mg/L8.800 sel/mm3

Tabel IV.1 Analisa pH, TDS, Turbidity, Total Hardness, dan Mikrobiologi Sesudah Penambahan Biocide KeadaanPpmpHTDSTurbidityTotal HardnessMikrobiologi

Sesudah Penambahan Biocide4 ppm7,7636 ppm0,7 NTU780 mg/L5.600 sel/mm3

6 ppm7,6624 ppm0,64 NTU350 mg/L4.800 sel/mm3

8 ppm7,56636 ppm0,51 NTU530 mg/L3.200 sel/mm3

10 ppm7,73643 ppm0,68 NTU680 mg/L2.400 sel/mm3

12 ppm7,63640 ppm0,59 NTU270 mg/L1.600 sel/mm3

Tabel IV.3 Analisa Parameter FisikaAnalisa ParameterHasil Analisa

WarnaTidak Berwarna

BauSedikit Berbau

RasaNormal

IV.2 PembahasanBerdasarkan percobaan pengolahan air sanitasi yang telah dilakukan, dapat disampaikan analisa mengenai pH, TDS, Turbidity, total hardness, dan mikrobiologi. Untuk sampel air yang digunakan dalam proses sanitasi adalah sampel air danau Unair Kampus C dengan konsentrasi penambahan tawas sebesar 25 ppm. Dimana biocide yang ditambahkan sebesar 4 ppm, 6 ppm, 8 ppm, 10 ppm, dan 12 ppm. Pemilihan sampel air dengan penambahan tawas sebesar 25 ppm, dipilih karena hasil analisa dari pengolahan sampel menunjukan bahwa turbidity atau kekeruhan dari sampel dengan penambahan tawas sebesar 25 ppm merupakan turbidity atau kekeruhan yang paling kecil. Karena alasan tersebut dipilihlah sampel dengan penambahan tawas sebanyak 25 ppm, sebagai sampel untuk percobaan pengolahan air sanitasi.Berdasarkan hasil percobaan yang telah didapatkan, diperoleh hasil analisa sebagai berikut :

A. Analisa Secara Kimia Analisa pH

Grafik IV.1 Hubungan Konsentrasi Biocide dengan pH SampelHasil analisa dari pH berdasarkan percobaan baik setelah jar test dan setelah penambahan biocide mengalami kondisi yang fluktuatif. Untuk kondisi dari pH sampel yang dipilih setelah jar test, 0.25 ppm, didapatkan bahwa pH setelah jar test adalah 7.23. Jika dibandingkan dengan baku mutu air bersih dari Permenkes No. 416/MEN.KES/PER/IX/1990 mengenai syarat-syarat dan pengawasan kualitas air pH sampel setelah perlakuan jar test sudah sesuai dengan baku mutu air bersih. Hasil analisa untuk sampel dengan penambahan biocide pada konsentrasi 4 ppm; 6 ppm; 8 ppm; 10 ppm; dan 12 ppm, didapatkan bahwa pH masing-masing konsentrasi yang dihasilkan sebesar 7,7; 7,6; 7,56; 7,73; dan 7,63. Dari data sebelumnya dapat dikatakan bahwa pH setelah penambahan biocide mengalami kenaikan dibandingkan dengan sampel setelah pengolahan jar test. Berdasarkan Permenkes No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum pH untuk air minum yaitu 6.5-8.5. pH dari sampel setelah penambahan biocide telah sesuai dengan range pH tersebut.

Analisa TDS

Grafik IV.2 Hubungan Konsentrasi Biocide dengan TDS SampelHasil analisa untuk sampel dengan penambahan biocide pada konsentrasi 4 ppm; 6 ppm; 8 ppm; 10 ppm; dan 12 ppm, didapatkan bahwa total zat padat terlarut (TDS) masing-masing konsentrasi yang dihasilkan sebesar 636 ppm; 624 ppm; 636 ppm; 643 ppm; dan 640 ppm. Dari data sebelumnya dapat dikatakan bahwa TDS setelah penambahan biocide mengalami kenaikan dibandingkan dengan sampel setelah pengolahan jar test. Berdasarkan Permenkes No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum TDS untuk air minum yaitu 500 ppm. TDS dari sampel setelah penambahan biocide tidak sesuai dengan range TDS tersebut.

Analisa Turbidity

Grafik IV.3 Hubungan Konsentrasi Biocide dengan Turbidity SampelHasil analisa untuk sampel dengan penambahan biocide pada konsentrasi 4 ppm; 6 ppm; 8 ppm; 10 ppm; dan 12 ppm, didapatkan bahwa kekeruhan (Turbidity) masing-masing konsentrasi yang dihasilkan sebesar 0,7 NTU; 0,64 NTU; 0,51 NTU; 0,68 NTU; dan 0,59 NTU. Dari data sebelumnya dapat dikatakan bahwa Turbidity setelah penambahan biocide mengalami penurunan dibandingkan dengan sampel setelah pengolahan jar test. Berdasarkan Permenkes No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum kekeruhan untuk air minum yaitu 5 NTU. Turbidity dari sampel setelah penambahan biocide sesuai dengan range Turbidity tersebut.

Analisa Total Hardness

Grafik IV.4 Hubungan Konsentrasi Biocide dengan Total Hardness SampelHasil analisa untuk sampel dengan penambahan biocide pada konsentrasi 4 ppm; 6 ppm; 8 ppm; 10 ppm; dan 12 ppm, didapatkan bahwa total zat padat kesadahan (Hardness) masing-masing konsentrasi yang dihasilkan sebesar 780 mg/L; 350 mg/L; 530 mg/L; 680 mg/L; dan 270 mg/L. Dari data sebelumnya dapat dikatakan bahwa Total Hardness setelah penambahan biocide mengalami kenaikan dibandingkan dengan sampel setelah pengolahan jar test. Berdasarkan Permenkes No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum Total Hardness untuk air minum yaitu 500 mg/L. Total Hardness dari sampel setelah penambahan biocide pada konsentrasi 4 ppm, 8 ppm, dan 10 ppm tidak sesuai dengan range Total Hardness tersebut. Sedangkan Total Hardness dari sampel setelah penambahan biocide pada konsentrasi 6 ppm dan 12 ppm telah sesuai dengan range Total Hardness tersebut.

Analisa Mikrobiologi

Grafik IV.5 Hubungan Penambahan Konsentrasi Biocide dengan Jumlah Bakteri Sampel Hasil analisa untuk sampel dengan penambahan biocide pada konsentrasi 4 ppm; 6 ppm; 8 ppm; 10 ppm; dan 12 ppm, didapatkan bahwa Mikrobiologi masing-masing konsentrasi yang dihasilkan sebesar 5.600 sel/mm3; 4.800 sel/mm3; 3.200 sel/mm3; 2.400 sel/mm3; dan 1.600 sel/mm3. Dari data sebelumnya dapat dikatakan bahwa Mikrobiologi setelah penambahan biocide mengalami penurunan dibandingkan dengan sampel setelah pengolahan jar test. Berdasarkan Permenkes No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum Mikrobiologi untuk air minum yaitu 0. Mikrobiologi dari sampel setelah penambahan biocide tidak sesuai dengan range Mikrobiologi tersebut. Hal ini dikarenakan konsentrasi biocide yang kurang.

Analisa Bakteri

Gambar IV.1 Gambar BakteriSampel yang dianalisa adalah sampel air danau UNAIR Kampus C dengan penambahan tawas 25 ppm dan penambahan biocide sebesar 4 ppm. Berdasarkan analisa dari bakteri yang ada pada sampel, seperti gambar diatas, bahwa bakteri yang terdapat pada sampel berbentuk melingkar dengan dikelilingi lapisan tipis di bagian luarnya, dengan begitu dapat disimpulkan bahwa bakteri tersebut adalah bakteri protozoa kaki semu (pseudopodia) dengan bentuk coccus (bulat), akan tetapi nama dan jenis spesiesnya secara tepat belum dapat diketahui. Berikut adalah contoh lain dari protozoa kaki semu yang hidup di air

Gambar IV.2 Iodamoeba butschlii

B. Analisa Secara FisikaDari analisa sampel diatas analisa secara fisika dapat meliputi beberapa parameter:Warna Analisa warna pada sampel air danau Unair Kampus C sesuai dengan standar SNI 01-0220-1987 yang mengatakan bahwa warna yang ada pada air minum yaitu tidak berwarna, tetapi pada standar PERMENKES NOMER 492/MENKES/PER/IV/2010 belum melakukan pengujian parameter.BauAnalisa bau pada sampel air danau Unair Kampus C tidak sesuai dengan standar SNI 01-0220-1987 dan PERMENKES NOMER 492/MENKES/PER/IV/2010 yang mengatakan bahwa bau yang ada pada air minum yaitu tidak berbau.RasaAnalisa rasa pada sampel air danau Unair Kampus C sesuai dengan standar SNI 01-0220-1987 dan PERMENKES NOMER 492/MENKES/PER/IV/2010 yang mengatakan bahwa rasa yang ada pada air minum yaitu tidak berasa.

IV-1

II-2Program Studi D3 Teknik KimiaLabolatorium Pengolahan Air Industri Kimia

IV-9Program Studi D3 Teknik KimiaLabolatorium Pengolahan Air Industri Kimia