bab iv hasil penelitian dan pembahasanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3796/5/t1... ·...
TRANSCRIPT
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.1 Pelaksanaan Tindakan
Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas 2 SD Negeri
Salatiga 02 dengan jumlah siswa 47 siswa pada mata pelajaran IPA pokok
bahasan kenampakan matahari dan kegunaan panas dan cahaya matahari dalam
kehidupan sehari-hari dengan menggunakan salah satu komponen KBM yaitu
model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point.
Pelaksanaan penelitian selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4.1 Pelaksanaan Penelitian
No. Tanggal Pelaksanaan Uraian Kegiatan
1. 14 Maret 2013 Uji validitas soal di SD Negeri Salatiga 01
2. 21 Maret 2013 Pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Salatiga 02
menggunakan model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point dengan materi
kedudukan matahari. 3. 26 Maret 2013 Pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Salatiga 02
menggunakan model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point dengan materi
bayang-bayang yang terbentuk akibat cahaya
matahari. 4. 28 Maret 2013 Tes formatif siklus I 5. 02 April 2013 Pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Salatiga 02
menggunakan model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point dengan materi
kegunaan panas matahari. 6. 04 April 2013 Pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Salatiga 02
menggunakan model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point dengan materi
dampak buruk yang disebabkan oleh panas
matahari. 7. 09 April 2013 Tes formatif siklus II
4.1.1. Deskripsi Pra Siklus
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Salatiga 02 Kota Salatiga siswa
kelas 2 yang berjumlah 47 siswa. Berdasarkan data observasi, hasil nilai UTS
58
siswa memperoleh hasil belajar yang kurang. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil
UTS siswa yaitu 32% siswa belum tuntas belajar sesuai dengan KKM 70 yang
ditetapkan dan yang tuntas sesuai dengan KKM yaitu 68% dan nilai rata-rata kelas
77,1. Selain nilai yang masih di bawah KKM, motivasi belajar dalam kelaspun
belum tampak. Berdasarkan hasil tersebut tampak bahwa hasil belajar dan
motivasi belajar siswa kelas 2 SD Negeri Salatiga 02 masih kurang.
Rendahnya hasil belajar dan motivasi belajar siswa kelas 2 SD Negeri
Salatiga 02 pada mata pelajaran IPA disebabkan oleh guru yang kurang kreaktif
dalam pembelajaran, dalam kegiatan mengajar hanya berceramah saja tanpa
disertai media apapun, model pembelajaran kurang bervariasi serta kurang
melibatkan siswa, membatasi kreativitas siswa, konsentrasi siswa dalam
pembelajaran masih lemah. Dari hasil belajar dan motivasi yang rendah dari siswa
kelas 2 SD Negeri Salatiga 02 Kota Salatiga tersebut, peneliti akan melakukan
sebuah penelitian tindakan kelas sesuai dengan rancangan penelitian yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian tersebut peneliti akan
menerapkan model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power
Point, yang akan diterapkan melalui dua siklus dan setiap siklus dilakukan tiga
kali pertemuan yaitu pada materi kenampakan matahari dan kegunaan panas dan
cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan motivasi dan
hasil belajar siswa.
4.1.2. Hasil Evaluasi Pembelajaran Pra Siklus
Data hasil UTS yang digunakan sebagai pra siklus dalam pembelajaran
IPA kelas 2 SD Negeri Salatiga 02 dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini:
Tabel 4.2
Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 2 Pra Siklus
No. Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%) Keterangan
1. 51-60 1 2,12 Tidak Tuntas
2. 60-69 14 29,78 Tidak Tuntas
3. 70-79 20 42,55 Tuntas
4. 80-89 12 25,53 Tuntas
5. 90-100 0 0 −
(Widoyoko, 2012)
59
Tabel 4.2 menunjukkan frekuensi pada rentang nilai di bawah 70
berjumlah 15 siswa, sedangkan pada rentang nilai di atas atau sama dengan 70
berjumlah 32 siswa. Data tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran
belum cukup optimal.
Apabila data hasil UTS IPA kelas 2 yang digunakan sebagai pra siklus
disajikan dalam bentuk diagram batang adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Belajar IPA Kelas 2 Pra Siklus
Gambar 4.1 menunjukkan hasil evaluasi pada rentang nilai 50-60
berjumlah 1 siswa dan rentang nilai 71–80 mempunyai sebanyak 20 siswa. Secara
keseluruhan hasil evaluasi pembelajaran pra siklus, siswa yang mendapat nilai di
atas KKM yaitu 70 sebanyak 32 siswa. Hal ini berarti belum mencapai indikator
keberhasilan yaitu 85%.
Untuk mengetahui perbandingan persentase ketuntasan evaluasi hasil
belajar siswa kelas 2 SD Negeri Salatiga 02 pada pra siklus dapat dilihat pada
tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3
Perbandingan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus
No. Nilai Ketuntasan Frekuensi Persentase (%)
1. < 70 Tuntas 32 68
2. ≥ 70 Tidak tuntas 15 32
Jumlah 47 100
Nilai tertinggi 90 Nilai terendah 60
Rata-rata 71,1
51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
Frekuensi 1 14 20 12 0
0
5
10
15
20
25
Ju
mla
h S
isw
a
60
Dari tabel 4.3 menunjukkan perbandingan persentase ketuntasan hasil
belajar IPA pra siklus dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas sebanyak 32 siswa
sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 15 siswa. Jadi dapat disimpulkan
bahwa siswa yang sudah mencapai kriteria ketuntasan sebanyak 68% siswa
sedangkan 32% siswa belum mencapai kriteria ketuntasan. Rata-rata nilai yang
diperoleh siswa hanya 71,1. Adapun nilai terendah yang diperoleh siswa adalah
60 sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 90. Pada hasil belajar
IPA pra siklus juga terlihat ketimpangan yang cukup besar antara nilai tertinggi 90
dan nilai terendah 60.
Apabila perbadingan persentase ketuntasan hasil belajar IPA pra siklus
disajikan dalam bentuk diagram lingkaran adalah sebagai berikut:
Gambar 4.2 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kelas 2 Pra Siklus
Gambar 4.2 menunjukkan perbandingan persentase ketuntasan hasil
belajar IPA pra siklus siswa yang tuntas berjumlah 32 siswa atau 68% dari jumlah
keseluruhan siswa dan siswa yang tidak tuntas berjumlah 15 siswa atau 32% dari
jumlah keseluruhan siswa. Secara keseluruhan ketuntasan hasil belajar IPA pada
pra siklu, siswa yang mendapat nilai di atas KKM 70 masih kurang dari
persentase 85% dari jumlah keseluruhan siswa.
68%
32%
TUNTAS TIDAK TUNTAS
61
1.2 Hasil Penelitian
Hasil penelitian pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran
Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point menunjukkan hasil yang
sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil pelaksanaan pembelajaran siklus I dan
siklus II berikut ini.
1.2.1 Siklus I
Praktek pembelajaran pertama dilaksanakan dengan pokok bahasan
kenampakan matahari dan kegunaan panas dan cahaya matahari dalam kehidupan
sehari-hari, sub pokok bahasan kedudukan matahari dan bayang-bayang yang
terbentuk. Dalam siklus I ini dilakukan melalui tiga kali pertemuan dengan
rinciannya sebagai berikut:
1.2.1.1 Perencanaan
Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan pertemuan pertama
ini adalah mempersiapkan instrumen yang berupa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang berisi langkah-langkah pembelajaran, mempersiapkan
sumber dan alat peraga, menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis agar
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, menyiapkan angket motivasi untuk
mengukur tingkat motivasi siswa setelah mengikuti pembelajaran model
pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point. Kemudian yang
terakhir adalah menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kemampuan/
kinerja guru dan aktivitas siswa. Setelah menyusun RPP, angket, serta lembar
observasi peneliti konsultasi dengan dosen pembimbing dan guru kelas. Setelah
mendapat persetujuan dari dosen dan guru kelas peneliti mempersiapkan untuk
melaksanakan praktek mengajar di SD Negeri Salatiga 02 pada siswa kelas 2.
1.2.1.2 Pelaksanaan
a. Pertemuan pertama
Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2013 melalui beberapa
kegiatan sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal
Sebelum pelajaran dimulai diawali dengan berdoa terlebih dahulu,
kemudian guru mengucapkan salam, dan dilanjutkan dengan kegiatan absensi.
62
Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Burung Hantu”. Setelah selesai
bernyanyi guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti guru menerapkan langkah-langkah model pembelajaran
Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point langkah pertama yaitu
penjelasan materi. Siswa bersama guru bertanya jawab tentang “Pernahkah kamu
melihat matahari? dan kapan matahari terbit dan kapan matahari terbenam?”.
Kemudian siswa mendengarkan penjelasan guru dengan media Power Point
tentang kedudukan matahari. Setelah itu siswa bersama guru bertanya jawab
tentang kedudukan matahari pada waktu pagi, siang, dan sore hari. Selanjutnya
siswa mendengarkan penjelasan guru dengan media pembelajaran dengan media
Power Point tentang panas yang dipancarkan matahari pada waktu pagi, siang,
dan sore hari.
Langkah kedua yaitu pendalaman materi. Pada langkah ini siswa diminta
membaca buku paket untuk mempelajari kembali materi yang sudah dijelaskan
guru. Kemudian setelah beberapa menit siswa diminta untuk menutup buku dan
melakukan permainan Talking Stick.
Langkah ketiga yaitu permainan tongkat. Pada langkah ini guru
menyiapkan sebuah tongkat dan mengajarkan lagu cicak-cicak di dinding yang
sudah diganti liriknya menjadi tongkat-tongkat berjalan. Kemudian guru
memberikan instruksi kepada siswa mengenai tata cara permainan yaitu guru
memberikan tongkat kepada siswa kemudian siswa secara estafet memindahkan
tongkat sambil menyanyikan lagu cicak-cicak di dinding yang sudah diganti
liriknya menjadi tongkat-tongkat berjalan. Siswa yang mendapatkan tongkat
ketika lagu berhenti diberi pertanyaan oleh guru seputar materi kedudukan
matahari dan panas yang dipancarkan matahari pada waktu pagi, siang, dan sore
hari. Selanjutnya siswa yang menjawab benar mendapatkan penghargaan bintang.
Langkah keempat yaitu menarik kesimpulan. Pada langkah ini siswa
bersama guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Dan
dengan bimbingan guru siswa diajak menarik kesimpulan dari pelajaran yang
telah disampaikan.
63
3) Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir ini masuk pada langkah yang terakhir yaitu evaluasi.
Pada langkah ini siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi. Kemudian guru
mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam penutup.
b. Pertemuan kedua
Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2013 melalui beberapa
kegiatan sebagai berikut:
(1) Kegiatan Awal
Sebelum pelajaran dimulai diawali dengan berdoa terlebih dahulu,
kemudian guru mengucapkan salam, dan dilanjutkan dengan kegiatan absensi.
Untuk mengawali pembelajaran guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan
psikis untuk mengikuti pembelajaran setelah itu guru mengajak siswa untuk
menyanyikan lagu “Timur Matahari”. Setelah selesai bernyanyi guru
menyampaikan tujuan pembelajaran.
(2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti guru menerapkan langkah-langkah model pembelajaran
Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point langkah pertama yaitu
penjelasan materi. Pada langkah ini siswa bersama guru bertanya jawab tentang
“Pernahkah kamu melihat bayanganmu? dan apakah bayangan itu?. Kemudian
siswa mendengarkan penjelasan guru dengan media Power Point tentang
hubungan antara kedudukan matahari dengan bayang-bayang yang terbentuk.
Setelah itu siswa bersama guru bertanya jawab tentang bayangan matahari pada
waktu pagi, siang, dan sore hari.
Langkah kedua yaitu pendalaman materi. Pada langkah ini siswa diminta
membaca buku paket untuk mempelajari kembali materi yang sudah dijelaskan
guru. Kemudian setelah beberapa menit siswa diminta untuk menutup buku dan
melakukan permainan Talking Stick.
Langkah ketiga yaitu permainan tongkat. Pada tahap ini guru menyiapkan
sebuah tongkat dan mengajarkan lagu cicak-cicak di dinding yang sudah diganti
liriknya menjadi tongkat-tongkat berjalan. Kemudian guru memberikan instruksi
64
kepada siswa mengenai tata cara permainan yaitu guru memberikan tongkat
kepada siswa kemudian siswa secara estafet memindahkan tongkat sambil
menyanyikan lagu cicak-cicak di dinding yang sudah diganti liriknya menjadi
tongkat-tongkat berjalan. Siswa yang mendapatkan tongkat ketika lagu berhenti
diberi pertanyaan oleh guru seputar materi hubungan antara kedudukan matahari
dengan bayang-bayang yang terbentuk serta bayangan matahari pada waktu pagi,
siang, dan sore hari. Selanjutnya siswa yang menjawab benar mendapatkan
penghargaan bintang.
Langkah keempat yaitu menarik kesimpulan. Pada langkah ini siswa
bersama guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Dan
dengan bimbingan guru siswa diajak menarik kesimpulan dari pelajaran yang
telah disampaikan.
(3) Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir ini masuk pada langkah yang terakhir yaitu evaluasi.
Pada langkah ini siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi. Kemudian guru
mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam penutup.
c) Pertemuan ketiga
Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2013. Pertemuan ketiga
ini digunakan untuk evaluasi pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui
berhasil tidaknya pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran
Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point. Adapun kegiatan tersebut
adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan awal
Pada kegiatan ini guru memberikan salam dan mengajak siswa untuk berdoa,
kemudian mengabsen siswa.
2) Kegiatan inti
Dalam kegiatan inti guru menyampaikan tata tertib dalam mengerjakan tes
yang akan dilakukan. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang tata tertib dalam mengerjakan tes yang akan dilakukan. Guru
65
membagi lembar soal tes, siswa mengerjakan soal tes. Guru mengawasi
jalannya tes.
3) Kegiatan penutup
Siswa mengumpulkan pekerjaan mereka dengan tertib kemudian guru
mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.
1.2.1.3 Observasi Aktivitas Guru dan Aktivitas Siswa
a. Pertemuan pertama
Pada pertemuan pertama ini, pembelajaran berjalan dengan lancar
meskipun masih ada hambatan, yaitu ada beberapa siswa yang ramai dan tidak
serius, siswa masih takut ketika mendapatkan tongkat dan belum antusias dalam
mengikuti permainan, guru masih kelihatan canggung dalam mengoprasikan
komputer dengan Microsoft Power Point hal itu mungkin dikarenakan di SD
tersebut jarang sekali diberi model pembelajaran yang inovatif selain model
pembelajaran konvensional.
Data hasil observasi aktivitas mengajar guru dengan menggunakan model
pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point dapat dilihat dari
tabel 4.4 di bawah ini:
Tabel 4.4
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan Pertama
Aspek Sub Aspek Indikator Skor Rata
-rata
I. Kegiatan
Awal
1. Melakukan kegiatan apersepsi 3 2,5 2. Menyampaikan tujuan
pembelajaran 2
II. Kegiatan Inti
A. Penyajian
materi 1. Menyiapkan tongkat 3
3 2. Menjelaskan materi 3
B. Pendalaman
materi 1. Meminta siswa untuk membaca
materi 3
3 2. Meminta siswa untuk menutup
buku 3
C. Permainan
tongkat
1. Menjelaskan aturan permainan 3
3 2. Memberikan tongkat kepada
siswa 3
3. Memberi pertanyaan kepada siswa
3
D. Menarik
kesimpulan Menarik kesimpulan dari
pembelajaran yang telah dilakukan 4 4
III. Kegiatan
Akhir E. Evaluasi
1. Melakukan refleksi
pembelajaran 2 2,5
66
Tabel 4.4 menunjukkan data hasil observasi aktivitas guru dalam mengajar
dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media
Power Point di atas dapat dilihat pada saat guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan pada saat guru melakukan refleksi pembelajaran dengan skor
paling rendah yaitu 2. Hal ini dapat dilihat dari guru kelihatan canggung dan grogi
saat mengajar, mungkin disebabkan karena baru pertama kali mengajar dengan
model pembelajaran baru. Persentase rata-rata aktivitas guru dalam mengajar
dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media
Power Point adalah 72,9%. Dalam hal ini taraf keberhasilan mengajar guru
termasuk dalam kategori cukup baik.
Data hasil observasi aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point dapat dilihat dari
tabel 4.5 di bawah ini:
Tabel 4.5
Hasil Observasi Aktivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1
2. Memberikan soal evaluasi kepada siswa
3
Jumlah skor 35 Persentase rata-rata 72,9%
Aspek Sub Aspek Indikator Item Rata
-rata
I. Kegiatan Awal
1. Mampu menjelaskan kembali
materi terdahulu 2
2,5 2. Memperhatikan penjelasan guru
tentang tujuan pembelajaran 3
II. Kegiatan Inti
A. Penyajian materi
Mendengarkan penjelasan guru 3 3
B. Pendalaman
materi
1. Membaca buku paketnya
masing-masin 2
2,5 2. Menutup buku dan memulai
permainan Talking Stick 3
C. Permainan tongkat
1. Memperhatikan penjelasan
tentang tata cara permainan 3
2,6 2. Memindahkan tongkat secara
estafet sambil bernyanyi 2
3. Menjawab pertanyaan dari guru 3
D. Menarik
Kesimpulan Menarik kesimpulan dari
pembelajaran yang telah dilakukan 3 3
III. Kegiatan E. Evaluasi 1. Melakukan refleksi 3 3,5
67
Tabel 4.5 menunjukkan data hasil observasi belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power
Point diatas dapat dilihat pada saat siswa menjelaskan kembali materi terdahulu
dan memindahkan tongkat secara estafet sambil bernyanyi dengan skor paling
rendah yaitu 2. Hal ini dapat dilihat dari siswa kurang serius dan tidak
berkonsentrasi dan pada saat permainan tongkat siswa masih takut ketika
mendapatkan tongkat. Persentase rata-rata aktivitas belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power
Point adalah 70,4%. Dalam hal ini taraf keberhasilan belajar siswa termasuk
dalam kategori cukup baik.
b. Pertemuan kedua
Pada pertemuan kedua ini, pembelajaran sudah berjalan dengan lancar.
Pembelajaran sudah mulai mengalami peningkatan, siswa sudah aktif dalam
melakukan permainan serta dalam proses pembelajaran siswa sudah mulai aktif
dan mengerti apa yang dilakukan, siswa sudah mulai tenang dan fokus selama
proses pembelajaran berlangsung sehingga tidak mengganggu teman yang lain
dan guru sudah tidak keteteran lagi dalam membimbing siswa dalam proses
pembelajaran, guru sudah tidak kelihatan grogi dan lancar dalam mengoprasikan
Power Point dan sudah merasa percaya diri terhadap pembelajaran yang
berlangsung.
Data hasil observasi aktivitas guru dalam mengajar dengan menggunakan
model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point dapat
dilihat dari tabel 4.6 di bawah ini:
Akhir pembelajaran 2. Mengerjakan soal evaluasi 4
Jumlah skor 31 Persentase rata-rata 70,4%
68
Tabel 4.6
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 2
Tabel 4.6 menunjukkan data hasil observasi aktivitas guru dalam mengajar
dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media
Power Point diatas dapat dilihat pada saat guru menjelaskan aturan permainan
dengan skor paling rendah yaitu 2. Hal ini dapat dilihat dari guru kelihatan lupa
apa saja aturan permainan yang ingin disampaikan. Persentase rata-rata aktivitas
guru dalam mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick
dan pemanfaatan media Power Point adalah 75%. Dengan hal ini taraf
keberhasilan mengajar guru termasuk dalam kategori cukup baik.
Data hasil observasi aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point dapat dilihat dari
tabel 4.7 di bawah ini:
Aspek Sub Aspek Indikator Skor Rata
-rata I. Kegiatan
Awal 1. Melakukan kegiatan apersepsi 3
3 2. Menyampaikan tujuan
pembelajaran 3
II. Kegiatan Inti
A. Penyajian
materi 1. Menyiapkan tongkat 3
3 2. Menjelaskan materi 3
B. Pendalaman
materi 1. Meminta siswa untuk membaca
materi 3
3 2. Meminta siswa untuk menutup
buku 3
C. Permainan
tongkat 1. Menjelaskan aturan permainan 2
2,6 2. Memberikan tongkat kepada
siswa 3
3. Memberi pertanyaan kepada siswa
3
D. Menarik
kesimpulan Menarik kesimpulan dari
pembelajaran yang telah dilakukan 4 4
III. Kegiatan
Akhir E. Evaluasi 1. Melakukan refleksi
pembelajaran 3
3 2. Memberikan soal evaluasi
kepada siswa 3
Jumlah skor 36 Persentase rata-rata 75%
69
Tabel 4.7
Hasil Observasi Aktivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2
Tabel 4.7 menunjukkan data hasil observasi belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power
Point diatas dapat dilihat pada saat siswa diminta untuk membaca buku paketnya
masing-masing dan dan saat memindahkan tongkat secara estafet sambil
bernyanyi dengan skor paling rendah yaitu 2. Hal ini dapat dilihat pada saat siswa
membaca buku mereka tidak fokus membaca buku tetapi sambil ribut dengan
teman sebangkunya dan pada saat permainan tongkat ada beberapa siswa yang
tidak ikut bernyanyi. Persentase rata-rata aktivitas belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power
Point adalah 72,7%. Dalam hal ini taraf keberhasilan belajar siswa termasuk
dalam kategori cukup baik.
Aspek Sub Aspek Indikator Item Rata
-rata I. Kegiatan
Awal 1. Mampu menjelaskan kembali
materi terdahulu 3
3 2. Memperhatikan penjelasan guru
tentang tujuan pembelajaran 3
II. Kegiatan Inti
A. Penyajian
materi Mendengarkan penjelasan guru 3 3
B. Pendalaman
materi 1. Membaca buku paketnya
masing-masing 2
2,5 2. Menutup buku dan memulai
permainan Talking Stick 3
C. Permainan
tongkat 1. Memperhatikan penjelasan
tentang tata cara permainan 3
2,6 2. Memindahkan tongkat secara estafet sambil bernyanyi
2
3. Menjawab pertanyaan dari guru 3
E. Menarik
Kesimpulan Menarik kesimpulan dari
pembelajaran yang telah dilakukan 3 3
III. Kegiatan Akhir
E. Evaluasi 1. Melakukan refleksi pembelajaran
3 3,5
2. Mengerjakan soal evaluasi 4
Jumlah skor 32 Persentase rata-rata 72,7%
70
4.2.1.4. Hasil Angket Motivasi Belajar
Data motivasi belajar ini digunkan untuk memperkuat data hasil evaluasi
pembelajaran terkait dengan penggunaan model pembelajaran Talking Stick dan
pemanfaatan media Power Point. Data angket motivasi diambil pada setiap siklus.
Selain itu data angket motivasi diambil untuk mengetahui tingkat motivasi siswa
dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan model
pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point.
Data hasil angket motivasi belajar siswa siklus I dengan menggunakan
model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point dapat
dilihat dari tabel 4.8 di bawah ini:
Tabel 4.8
Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus I
No Skor Ketercapaian Keterangan Jumlah Persentase (%) 1. 90% - 100% Baik sekali 0 0 2. 80% - 90% Baik 40 85,10 3. 70% - 80% Cukup baik 7 14,90 4. 60% - 70% Kurang 0 0 5. ≤ 60% Kurang sekali 0 0
(Poerwanti, dkk. 2007: 6.9)
Tabel 4.8 menunjukkan 7 siswa pada skor ketercapaian cukup baik dan 40
siswa pada skor ketercapaian baik dengan persentase ketuntasan sebesar 85,10%.
Hal tersebut menjadi indikasi model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan
media Power Point mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.
Data hasil angket motivasi pada siklus I apabila dianalisis berdasarkan data
angket motivasi belajar IPA kelas 2 siklus I dapat disajikan dalam bentuk diagram
batang di bawah ini:
71
Gambar 4.3 Diagram Batang Hasil Angket Motivasi Belajar IPA Siklus I
Gambar 4.3 menunjukkan 40 siswa pada skor ketercapaian baik drean 7
siswa pada skor ketercapaian cukup baik. Hal tersebut menjadi indikasi model
pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point mampu
meningkatkan motivasi belajar siswa.
4.2.1.5 Hasil Evaluasi Pembelajaran
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada
pembelajaran siklus I diperoleh hasil analisis pengamatan tes pelaksanaan
pembelajaran pada siklus I yang telah dilakukan yang tersaji pada tabel 4.9 di
bawah ini:
Tabel 4.9
Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 2 Siklus I
No. Rentang Nilai Frekuensi Presentase (%) Keterangan
1. 51-60 2 4,25 Tidak Tuntas
2. 61-70 6 12,76 Tidak Tuntas
3. 71-80 10 21,27 Tuntas
4. 81-90 16 34,04 Tuntas
5. 91-100 13 27,65 Tuntas
(Widoyoko, 2012)
Tabel 4.9 menunjukkan frekuensi <70 berjumlah 8 siswa, sedangkan pada
rentang nilai ≥70 berjumlah 39 siswa. Data tersebut menunjukkan bahwa hasil
belajar IPA siswa kelas 2 SD Negeri Salatiga 02 dengan menerapkan model
pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point jumlah siswa
yang nilanya ≤70 sudah terlihat meningkat. Ini artinya bahwa model pembelajaran
90% - 100% 80% - 90% 70% - 80% 60% - 70% ≤ 60%
Jumlah 0 40 7 0 0
0
5
10
15
20
25
303540
45Ju
mla
h s
isw
a
72
Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point sangat mempengaruhi hasil
belajar siswa.
Hasil tes pada siklus I apabila dianalisis berdasarkan hasil belajar IPA
kelas 2 siklus I dapat disajikan dalam bentuk diagram batang di bawah ini:
Gambar 4.4 Diagram Hasil Belajar IPA Kelas 2 Siklus I
Gambar 4.4 menunjukkan hasil evaluasi pada rentang nilai 50-60 sebanyak
2 siswa dan rentang nilai 81–90 mempunyai sebanyak 16 siswa. Secara
keseluruhan hasil evaluasi pembelajaran siklus I, siswa yang mendapat nilai di
atas KKM 70 sebanyak 39 siswa atau 82,9% dari jumlah keseluruhan siswa. Hal
ini berarti belum mencapai indikator keberhasilan yaitu 85%.
Untuk mengetahui perbandingan persentase ketuntasan hasil belajar siswa
pada Siklus I maka dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini:
Tabel 4.10
Perbandingan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I
No. Nilai Ketuntasan Frekuensi Persentase (%)
1. < 70 Tuntas 39 83
2. ≥ 70 Tidak tuntas 8 17
Jumlah 47 100
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 60
Rata-rata 84,3
(Depdiknas, 2006)
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa perbandingan persentase hasil belajar
siklus I siswa yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 8 siswa. Sedangkan
51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
Frekuensi 2 6 10 16 13
0
2
4
6
810
12
14
1618
Ju
mla
h S
isw
a
73
yang sudah mencapai KKM sebanyak 39 siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa
17% siswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan yaitu 70.
Sedangkan yang sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal hanya 83% siswa.
Rata-rata nilai yang diperoleh dari pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan
yang cukup baik yaitu dari 71,1 menjadi 84,3. Adapun nilai terendah yang
diperoleh siswa adalah 60 sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah
100. Ketidaktuntasan hasil belajar tersebut disebabkan karena masih ada siswa
yang tidak aktif dan bermain sendiri ketika mengikuti proses belajar mengajar,
sehingga menyebabkan nilai siswa rendah.
Hasil tes pada siklus I apabila dianalisi berdasarkan persentase ketuntasan
hasil belajar dapat disajikan dalam bentuk diagram lingkaran 4.5 di bawah ini:
Gambar 4.5 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I
Gambar 4.5 menunjukkan persentase ketuntasan hasil belajar IPA, siswa
yang tuntas pada siklus I mencapai 83%, sedangkan siswa yang belum tuntas hasil
belajarnya mencapai 17%. Hasil ini meningkat dibandingkan pada pra siklus yaitu
siswa yang tuntas pada pra siklus mencapai 68% sedangkan siswa yang belum
tuntas hasil belajarnya mencapai 32%. Namun demikian hasil yang diperoleh pada
siklus I belum mencapai standar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja pada
penelitian ini. Indikator keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil apabila
kentuntasan klaksikalnya mencapai 85%. Dari data tersebut diperoleh informasi
bahwa siswa yang telah tuntas pada siklus I mencapai 83%, oleh karena itu
penelitian dilanjutkan dengan mempersiapkan siklus II.
83%
17%
TUNTAS TIDAK TUNTAS
74
4.2.1.6 Refleksi
Berdasarkan observasi dan analisis hasil tes pada siklus I terdapat 39 siswa
yang tuntas dan 8 siswa belum tuntas belajar, sehingga perlu diadakan perbaikan
pembelajaran. Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran, diketahui bahwa
selama guru mengajar pada pembelajaran siklus I siswa sudah aktif akan tetapi
beberapa siswa tingkat keaktifannya masih kurang. Tingkat ketuntasan belajar
siswa mencapai 82,9%, tetapi masih ada 17,1% siswa belum tuntas belajar. Hal
tersebut dikarenakan interaksi guru dengan siswa belum optimal dalam proses
pembelajaran di kelas, masih terdapat beberapa anak saat mengikuti pelajaran
tidak mendengarkan penjelasan dan arahan dari guru serta semangatnya masih
kurang. Akan tetapi telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari nilai rata-rata
UTS 77,1 menjadi 84,6 pada hasil nilai rata-rata tes siklus I.
Kelebihan pada siklus I antara lain guru telah menerapkan langkah-
langkah model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point
dengan baik. Siswa sudah antusias mengikuti permainan tongkat meskipun masih
takut ketika mereka mendapat tongkat dan harus menjawab pertanyaan.
Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I, masih ada
siswa yang nilainya belum mencapai KKM 70 maka peneliti akan melakukan
perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II agar hasil belajar siswa
tercapai secara optimal. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki
pembelajaran pada siklus berikutnya antara lain dengan cara :
a. Memberi pujian ketika siswa menjawab pertanyaan dengan benar.
b. Memberikan penghargaan berupa bintang kepada siswa yang mendapat
tongkat dan menjawab dengan benar pertanyaan yang diberikan oleh guru
pada saat permainan tongkat.
c. Memberi arahan dan motivasi agar siswa tidak takut ketika mendapat tongkat.
4.2.1 Siklus II
Praktek pembelajaran dilaksanakan dengan pokok bahasan kegunaan
panas dan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari, sub pokok bahasan
kegunaan panas matahari serta pengarunya terhadap manusia. Dalam siklus II ini
dilakukan melalui tiga kali pertemuan dengan rinciannya sebagai berikut:
75
4.2.3.1 Perencanaan
Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan penelitian pada
siklus II ini adalah mempersiapkan RPP, mempersiapkan sumber dan alat peraga,
menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis, menyiapkan angket motivasi untuk
mengukur tingkat motivasi siswa setelah mengikuti pembelajaran model
pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point. Kemudian yang
terakhir adalah menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kemampuan/
kinerja guru dan aktivitas siswa. Setelah menyusun RPP, angket, serta lembar
observasi peneliti konsultasi dengan dosen pembimbing dan guru kelas. Setelah
mendapat persetujuan dari dosen dan guru kelas peneliti mempersiapkan untuk
melaksanakan praktek mengajar agar efektifitas pembelajaran dapat meningkat
dibanding pada siklus I.
4.2.2.2 Pelaksanaan
a. Pertemuan Pertama
Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 02 April 2013 melalui beberapa
kegiatan sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
Sebelum pelajaran dimulai diawali dengan berdoa terlebih dahulu,
kemudian guru mengucapkan salam, dan dilanjutkan dengan kegiatan absensi.
Untuk mengawali pembelajaran guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan
psikis untuk mengikuti pembelajaran setelah itu guru bertanya kepada siswa
“Pernahkan kalian membantu ibu mencuci baju? dan mengapa baju yang basah di
jemur bisa kering? Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti guru menerapkan langkah-langkah model pembelajaran
Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point langkah pertama yaitu
penjelasan materi. Siswa bersama guru bertanya jawab tentang “Nah, sekarang
coba sebutkan kegunaan lain dari sinar matahari bagi makhluk hidup. Kemudian
siswa mendengarkan penjelasan guru dengan media Power Point tentang
kegunaan sinar matahari bagi makhluk hidup. Siswa bersama guru bertanya jawab
tentang pengaruh panas dan cahaya matahari terhadap manusia. Selanjutya Siswa
76
mendengarkan penjelasan guru dengan media pembelajaran dengan media Power
Point tentang pengaruh panas dan cahaya matahari terhadap manusia.
Langkah kedua yaitu pendalaman materi. Pada langkah ini siswa diminta
membaca buku paket untuk mempelajari kembali materi yang sudah dijelaskan
guru. Kemudian setelah beberapa menit siswa diminta untuk menutup buku dan
melakukan permainan Talking Stick.
Langkah ketiga yaitu permainan tongkat. Pada langkah ini guru
menyiapkan sebuah tongkat dan mengajarkan lagu cicak-cicak di dinding yang
sudah diganti liriknya menjadi tongkat-tongkat berjalan. Kemudian guru
memberikan instruksi kepada siswa mengenai tata cara permainan yaitu guru
memberikan tongkat kepada siswa kemudian siswa secara estafet memindahkan
tongkat sambil menyanyikan lagu cicak-cicak di dinding yang sudah diganti
liriknya menjadi tongkat-tongkat berjalan. Siswa yang mendapatkan tongkat
ketika lagu berhenti diberi pertanyaan oleh guru seputar materi kegunaan panas
dan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari serta pengaruhnya bagi
manusia. Selanjutnya siswa yang menjawab benar mendapatkan penghargaan
bintang.
Langkah keempat yaitu menarik kesimpulan. Pada langkah ini siswa
bersama guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Dan
dengan bimbingan guru siswa diajak menarik kesimpulan dari pelajaran yang
telah disampaikan.
3) Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir ini masuk pada langkah yang terakhir yaitu evaluasi.
Pada langkah ini siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi. Kemudian guru
mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam penutup.
b) Pertemuan kedua
Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 04 April 2013 melalui beberapa
kegiatan sebagai berikut:
77
1) Kegiatan Awal
Sebelum pelajaran dimulai diawali dengan berdoa terlebih dahulu,
kemudian guru mengucapkan salam, dan dilanjutkan dengan kegiatan absensi.
Untuk mengawali pembelajaran guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan
psikis untuk mengikuti pembelajarann kemudian guru bertanya kepada siswa
“Pernahkah mata kalian silau? dan apa yang menyebabkan mata menjadi silau?”
Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti guru menerapkan langkah-langkah model pembelajaran
Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point langkah pertama yaitu
penjelasan materi. Siswa bersama guru bertanya jawab tentang “Nah coba
sekarang sebutkan dampak lain yang disebabkan oleh panas dan cahaya matahari
dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian siswa mendengarkan penjelasan guru
dengan media Power Point tentang dampak buruk yang disebabkan dari panas dan
cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya Siswa bersama guru
bertanya jawab tentang benda apa saja yang dapat melindungi tubuh dari dampak
panas dan cahaya matahari.
Langkah kedua yaitu pendalaman materi. Pada langkah ini siswa diminta
membaca buku paket untuk mempelajari kembali materi yang sudah dijelaskan
guru. Kemudian setelah beberapa menit siswa diminta untuk menutup buku dan
melakukan permainan Talking Stick.
Langkah ketiga yaitu permainan tongkat. Pada tahap ini guru menyiapkan
sebuah tongkat dan mengajarkan lagu cicak-cicak di dinding yang sudah diganti
liriknya menjadi tongkat-tongkat berjalan. Kemudian guru memberikan instruksi
kepada siswa mengenai tata cara permainan yaitu guru memberikan tongkat
kepada siswa kemudian siswa secara estafet memindahkan tongkat sambil
menyanyikan lagu cicak-cicak di dinding yang sudah diganti liriknya menjadi
tongkat-tongkat berjalan. Siswa yang mendapatkan tongkat ketika lagu berhenti
diberi pertanyaan oleh guru seputar materi dampak buruk yang disebabkan dari
panas dan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari serta benda yang dapat
78
melindungi diri dari dampak buruk matahari. selanjutnya siswa yang menjawab
benar mendapatkan penghargaan bintang.
Langkah keempat yaitu menarik kesimpulan. Pada langkah ini siswa
bersama guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Dan
dengan bimbingan guru siswa diajak menarik kesimpulan dari pelajaran yang
telah disampaikan.
3) Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir ini masuk pada langkah yang terakhir yaitu evaluasi.
Pada langkah ini siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi. Kemudian guru
mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam penutup.
c) Pertemuan ketiga
Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 09 April 2013, pada pertemuan ke
tiga ini siswa mengerjakan soal tes siklus I. Melalui beberapa kegiatan sebagai
berikut:
1) Kegiatan awal.
Pada kegiatan ini guru memberikan salam dan mengajak siswa untuk berdoa,
kemudian mengabsen siswa.
2) Kegiatan inti
Dalam kegiatan inti guru menyampaikan tata tertib dalam mengerjakan tes
yang akan dilakukan. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang tata tertib dalam mengerjakan tes yang akan dilakukan. Guru
membagi lembar soal tes. Siswa mengerjakan soal tes dengan tertib dan jujur.
Guru mengawasi jalannya tes. Siswa mengumpulkan pekerjaan mereka
dengan tertib.
3) Kegiatan penutup
Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.
4.2.2.3. Observasi Aktivitas Guru dan Aktivitas Siswa
a. Pertemuan pertama
Pada saat proses pembelajaran pada siklus kedua ini sudah terdapat
peningkatan. Siswa sudah merasa terbiasa dan dapat mengikuti proses
79
pembelajaran dengan aktif dibandingkan dengan siklus I, akan tetapi masih ada
beberapa siswa yang masih kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
Data hasil observasi aktivitas guru dalam mengajar dengan menggunakan
model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point dapat
dilihat dari tabel 4.11 di bawah ini:
Tabel 4.11
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 1
Tabel 4.11 menunjukkan data hasil observasi aktivitas guru dalam
mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick dan
pemanfaatan media Power Point diatas dapat dilihat pada saat guru menyajikan
materi dengan skor paling rendah yaitu 3. Hal ini dapat dilihat pada saat guru
menyajikan materi guru kurang memberi contoh kegunaan panas dalam
kehidupan sehari-hari. Guru hanya terpaku pada tampilan Power point saja.
Persentase rata-rata aktivitas guru dalam mengajar dengan menggunakan model
Aspek Sub Aspek Indikator Skor Rata
-rata I. Kegiatan
Awal 1. Melakukan kegiatan apersepsi 4
3,5 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3
II. Kegiatan Inti
A. Penyajian
materi 1. Menyiapkan tongkat 3
3 2. Menjelaskan materi 3
B. Pendalaman materi
1. Meminta siswa untuk membaca materi
4
4 2. Meminta siswa untuk menutup
buku 4
C. Permainan
tongkat 1. Menjelaskan aturan permainan 3
3,3 2. Memberikan tongkat kepada
siswa 4
3. Memberi pertanyaan kepada
siswa 3
D. Menarik
kesimpulan Menarik kesimpulan dari
pembelajaran yang telah dilakukan 4
4
III. Kegiatan
Akhir E. Evaluasi 1. Melakukan refleksi
pembelajaran 3
3,5 2. Memberikan soal evaluasi
kepada siswa 4
Jumlah skor 42 Persentase rata-rata 87,5%
80
pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point adalah 87,5%.
Dalam hal ini taraf keberhasilan mengajar guru termasuk dalam kategori baik.
Data hasil observasi aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point dapat dilihat dari
tabel 4.12 di bawah ini:
Tabel 4.12
Hasil Observasi Aktivasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 1
Tabel 4.12 menunjukkan data hasil observasi belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power
Point diatas dapat dilihat pada saat permainan tongkat dengan skor paling rendah
yaitu 3,3. Hal ini dapat dilihat pada saat guru menerangkan aturan permainan ada
beberapa siswa yang tidak memperhatikan. Persentase rata-rata aktivitas belajar
siswa dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan
media Power Point adalah 88,6%. Dalam hal ini taraf keberhasilan belajar siswa
termasuk dalam kategori baik.
Aspek Sub Aspek Indikator Item Rata
-rata I. Kegiatan
Awal 1. Mampu menjelaskan kembali
materi terdahulu 3
3,5 2. Memperhatikan penjelasan guru
tentang tujuan pembelajaran 4
II. Kegiatan Inti
A. Penyajian
materi Mendengarkan penjelasan guru
4 4
B. Pendalaman materi
1. Membaca buku paketnya masing-masin
3
3,5 2. Menutup buku dan memulai
permainan Talking Stick 4
C. Permainan
tongkat 1. Memperhatikan penjelasan
tentang tata cara permainan 3
3,3 2. Memindahkan tongkat secara
estafet sambil bernyanyi 4
3. Menjawab pertanyaan dari guru 3
F. Menarik Kesimpulan
Menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan
4 4
III. Kegiatan
Akhir E. Evaluasi 1. Melakukan refleksi pembelajaran 4
3,5 2. Mengerjakan soal evaluasi 3
Jumlah skor 39 Persentase rata-rata 88,6%
81
b. Pertemuan kedua
Pada pertemuan kedua in siswa aktif dalam mengikuti permainan dan
sangat semangat dalam menjawab pertanyaan dari guru. Pembelajaran berjalan
baik dan siswa termotivasi dan aktif selama pembelajaran berlangsung.
Data hasil observasi aktivitas guru dalam mengajar dengan menggunakan
model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point dapat
dilihat dari tabel 4.13 di bawah ini:
Tabel 4.13
Hasil Observasi Aktivitas Guru siklus II Pertemuan 2
Tabel 4.13 menunjukkan data hasil observasi aktivitas guru dalam
mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick dan
pemanfaatan media Power Point diatas dapat dilihat pada saat permainan tongkat
dengan skor paling rendah yaitu 3,3. Hal ini telihat pada saat guru memberikan
pertanyaan kepada siswa, pertanyaan yang diberikan terlalu mudah sehingga
siswa dapar dengan mudah menjawabnya. Persentase rata-rata aktivitas guru
Aspek Sub Aspek Indikator Skor Rata
-rata I. Kegiatan
Awal 1. Melakukan kegiatan apersepsi 4
3,5 2. Menyampaikan tujuan
pembelajaran 3
II. Kegiatan Inti
A. Penyajian materi
1. Menyiapkan tongkat 4 4
2. Menjelaskan materi 4 B. Pendalaman
materi 1. Meminta siswa untuk membaca
materi 4
4 2. Meminta siswa untuk menutup
buku 4
C. Permainan
tongkat 1. Menjelaskan aturan permainan 3
3,3 2. Memberikan tongkat kepada
siswa 4
3. Memberi pertanyaan kepada
siswa 3
D. Menarik
kesimpulan Menarik kesimpulan dari
pembelajaran yang telah dilakukan 4 4
III. Kegiatan
Akhir E. Evaluasi 1. Melakukan refleksi
pembelajaran 3
3,5 2. Memberikan soal evaluasi
kepada siswa 4
Jumlah skor 44 Persentase rata-rata 91,6%
82
dalam mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick dan
pemanfaatan media Power Point adalah 91,6%. Dalam hal ini taraf keberhasilan
mengajar guru termasuk dalam kategori baik sekali.
Data hasil observasi aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point dapat dilihat dari
tabel 4.14 di bawah ini:
Tabel 4.14
Hasil Observasi Aktivasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 2
Tabel 4.14 menunjukkan data hasil observasi belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power
Point diatas dapat dilihat bahwa persentase rata-rata aktivitas belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power
Point adalah 90,9%. Dalam hal ini taraf keberhasilan belajar siswa termasuk
dalam kategori baik sekali.
Aspek Sub Aspek Indikator Item Rata
-rata I. Kegiatan
Awal 1. Mampu menjelaskan kembali
materi terdahulu 3
3,5 2. Memperhatikan penjelasan guru
tentang tujuan pembelajaran 4
II. Kegiatan Inti
A. Penyajian
materi Mendengarkan penjelasan guru
4 4
B. Pendalaman
materi 1. Membaca buku paketnya
masing-masin 3
3,5 2. Menutup buku dan memulai
permainan Talking Stick 4
C. Permainan tongkat
1. Memperhatikan penjelasan tentang tata cara permainan
4
5 2. Memindahkan tongkat secara
estafet sambil bernyanyi 4
3. Menjawab pertanyaan dari guru 3
G. Menarik Kesimpulan
Menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan
4 4
III. Kegiatan
Akhir E. Evaluasi 1. Melakukan refleksi pembelajaran 4
3,5 2. Mengerjakan soal evaluasi 3
Jumlah skor 40 Persentase rata-rata 90,9%
83
4.2.2.4 Hasil Angket Motivasi Belajar
Data hasil angket motivasi belajar siswa siklus II dengan menggunakan
model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point dapat
dilihat dari tabel 4.15 di bawah ini:
Tabel 4.15
Hasil Angket Motivasi Belajar Siklus II
No Skor Ketercapaian Keterangan Jumlah Persentase (%) 1. 90% - 100% Baik sekali 0 0 2. 80% - 90% Baik 44 93,61 3. 70% - 80% Cukup baik 3 6,39 4. 60% - 70% Kurang 0 0 5. ≤ 60% Kurang sekali 0 0
(Poerwanti, dkk. 2007:6.9)
Tabel 4.15 menunjukkan hasil angket motivasi belajar siklusII, 3 siswa
pada skor ketercapaian cukup baik dan 44 siswa pada skor ketercapaian baik
dengan persentase ketuntasan sebesar 93,61%. Hal tersebut menjadi indikasi
model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point mampu
meningkatkan motivasi belajar siswa.
Data hasil angket motivasi pada siklus II apabila dianalisis berdasarkan
data angket motivasi belajar IPA kelas 2 siklus II dapat disajikan dalam bentuk
diagram batang di bawah ini:
Gambar 4.6 Diagram Hasil Angket Motivasi Belajar IPA Siklus II
90% - 100% 80% - 90% 70% - 80% 60% - 70% ≤ 60%
Jumlah 0 44 3 0 0
05
101520253035404550
Ju
mla
h s
isw
a
84
Gambar 4.6 menunjukkan 3 siswa pada skor ketercapaian cukup baik dan
44 siswa pada skor ketercapaian baik. Hal tersebut menjadi indikasi model
pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point mampu
meningkatkan motivasi belajar siswa.
4.2.2.5 Hasil Evaluasi Pembelajaran
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada
pembelajaran siklus II diperoleh hasil analisis pengamatan tes pelaksanaan
pembelajaran pada siklus II yang telah dilakukan yang tersaji pada tabel 4.16 di
bawah ini:
Tabel 4.16
Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 2 Siklus II
No. Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%) Keterangan
1. 51-60 0 0 Tidak Tuntas
2. 61-70 2 4,25 Tidak Tuntas
3. 71-80 8 17,02 Tuntas
4. 81-90 29 61,7 Tuntas
5. 91-100 8 17,02 Tuntas
(Widoyoko, 2012)
Tabel 4.16 menunjukkan frekuensi di bawah nilai 70 berjumlah 2 siswa,
sedangkan pada rentang nilai di atas atau sama dengan 70 berjumlah 45 siswa.
Data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas 2 SDN Salatiga
02 dengan menerapkan model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media
Power Point jumlah siswa yang nilanya ≥ 70 sudah terlihat meningkat. Ini artinya
bahwa model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point
sangat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Hasil tes pada siklus II apabila dianalisi berdasarkan hasil belajar IPA
kelas 2 siklus II dapat disajikan dalam bentuk diagram batang 4.7 di bawah ini:
85
Gambar 4.7 Diagram Hasil Belajar IPA Kelas 2 Siklus II
Gambar 4.7 menunjukkan hasil evaluasi pada rentang nilai 61-70 sebanyak
2 siswa dan rentang nilai 81-90 mempunyai sebanyak 29 siswa. Secara
keseluruhan hasil evaluasi pembelajaran siklus II, siswa yang mendapat nilai di
atas KKM 70 sebanyak 45 siswa atau 95,7% dari jumlah seluruh siswa. Hal ini
berarti sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu 85%.
Untuk mengetahui perbandingan persentase ketuntasan hasil belajar siswa
pada Siklus II maka dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut ini:
Tabel 4.17
Perbandingan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II
No. Nilai Ketuntasan Frekuensi Persentase (%)
1. < 70 Tuntas 45 96
2. ≥ 70 Tidak tuntas 2 4
Jumlah 47 100
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 65
Rata-rata 85,95
(Depdiknas, 2006)
Tabel 4.17 menunjukkan bahwa perbandingan prosentase hasil belajar
pada siklus II siswa yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 2 siswa.
Sedangkan yang sudah mencapai KKM sebanyak 45 siswa. Jadi dapat
disimpulkan bahwa 4% siswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang
ditentukan yaitu 70. Sedangkan yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal
hanya 96% siswa. Adapun nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 65
51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
Frekuensi 0 2 8 29 8
0
5
10
15
20
25
30
35Ju
mla
h S
isw
a
86
sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100. Hasil evaluasi
pembelajaran siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan dimana hasil yang
diperoleh menunjukkan siswa yang mendapat nilai di atas KKM 70 persentasenya
mencapai 96%. Rata-rata nilai yang diperoleh siswa pun sudah cukup tinggi jika
dibandingkan siklus sebelumnya yaitu 85,95. Maka dari itu penelitian sudah
cukup karena sudah melebihi indikator keberhasilan yaitu 85%.
Hasil tes pada siklus II apabila dianalisis berdasarkan persentase
ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk diagram lingkaran di bawah ini:
Gambar 4.8 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II
Gambar 4.8 menunjukkan bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa pada
siklus II sudah mencapai standar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja pada
penelitian ini. Indikator keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil apabila
sudah mencapai 85 % siswa tuntas belajarnya. Dari data tersebut dapat diperoleh
informasi bahwa yang tuntas pada siklus II sudah mencapai 96%. Dari hasil data
siklus II tersebut sudah menunjukkan keberhasilan belajar siswa yang sudah
sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian dan mengalami peningkatan
setelah menggunakan model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media
Power Point.
4.2.2.6 Refleksi
Berdasarkan observasi dari pelaksanaan siklus II dalam kegiatan
pembelajaran siswa sudah cukup antusias dan aktif dibandingkan saat
pembelajaran siklus I, hal ini terjadi karena siswa sudah mulai terbiasa dengan
96%
4%
TUNTAS TIDAK TUNTAS
87
model pembelajaran Talking Stick yang digunakan. Selain itu juga siswa yang
pada saat siklus I kurang mendengarkan arahan dari guru pada siklus II ini sudah
dapat memperhatikan dengan baik. Berdasarkan hasil analisis tes pada siklus II
ini, ketuntasan siswa sudah mencapai 96%. Hasil tes siswa pada siklus II ini nilai
rata-ratanya adalah 85,2 dengan kata lain bahwa nilai rata-rata tersebut sudah
diatas KKM 70 yang ditentukan sehingga tidak perlu diadakan tindakan siklus
berikutnya.
4.3. Perbandingan Hasil Penelitian dari Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
4.3.1. Perbandingan Hasil Observasi
Hasil pengamatan proses pembelajaran dengan lembar observasi dilakukan
oleh teman sejawat sebagai tindakan supervisi. Lembar pengamatan ini ada dua
macam, yaitu lembar pengamatan aktivitas guru dan lembar pengamatan aktivitas
belajar siswa. Hasil pengamatan dengan menggunakan lembar observasi
dilakukan pada setiap pertemuan pembelajaran Siklus I dan siklus II, karena pada
pra siklus masih pada tahap pencarian masalah, dan belum ada tindakan supervisi
guru kelas.
4.3.1.1 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Guru
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada
pembelajaran siklus I dan siklus II diperoleh perbandingan hasil observasi
aktivitas guru yang tersaji pada tabel 4.18 di bawah ini:
Tabel 4.18
Data Hasil Observasi Aktivitas Guru
No. Tahapan Pelaksanaan
Pembelajaran Persentase
Keberhasilan (%) Keterangan
1. Siklus I
- Pertemuan I 72,9 Cukup baik
- Pertemuan II 75 Cukup baik 2. Siklus II - Pertemuan I 87,5 Baik
- Pertemuan II 91,6 Baik sekali
Tabel 4.18 menunjukkan persentase keberhasilan mengajar guru pada
siklus II meningkat dibandingkan dari siklus I yaitu dilihat dari pertemuan ke dua
88
tiap siklus. Semula pada siklus I 75% dengan kategori cukup baik meningkat pada
siklus II menjadi 91,6% dengan kategori baik sekali.
Hasil perbandingan persentase aktivitas mengajar guru dari siklus I sampai
siklus II apabila disajikan dalam bentuk diagram batang dapat dilihat pada gambar
4.9 di bawah ini:
Gambar 4.9 Diagram Perbandingan Persentase Keberhasilan Guru
Gambar 4.9 menunjukkan perbandingan persentase keberhasilan guru
dalam pembelajaran. Pada siklus I pertemuan 1 taraf keberhasilan guru mencapai
72,90% dan pada pertemuan 2 mencapai 75% meningkat pada siklus II. Pada
pertemuan 1 taraf keberhasilan guru mencapai 87,50% dan pada pertemuan 2
mencapai 91,60% atau keberhasilan mengajar guru dalam taraf baik sekali.
4.3.2.2 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada
pembelajaran siklus I dan siklus II diperoleh perbandingan hasil observasi
aktivitas belajar siswa kelas 2 pada mata pelajaran IPA yang tersaji pada tabel
4.19 di bawah ini:
Tabel 4.19
Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
No. Tahapan Pelaksanaan
Pembelajaran Persentase
Keberhasilan (%) Keterangan
1. Siklus I
- Pertemuan I 70,4 Cukup baik
- Pertemuan II 72,7 Cukup baik 2. Siklus II
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Siklus I Siklus II
Taraf keberhasilan 72,90% 75% 87,50% 91,60%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
Tara
f keb
erh
asil
an
89
- Pertemuan I 88,6 Baik
- Pertemuan II 90,9 Baik sekali
Tabel 4.19 menunjukkan persentase keberhasilan belajar siswa pada siklus
II meningkat dibandingkan dari siklus I yaitu dilihat dari pertemuan ke dua tiap
siklus. Semula pada siklus I 72,7% dengan kategori cukup baik meningkat pada
siklus II menjadi 90,9% dengan kategori baik sekali.
Hasil perbandingan persentase aktivitas belajar siswa dari siklus I sampai
siklus II apabila disajikan dalam bentuk diagram batang dapat dilihat pada gambar
4.10 di bawah ini:
Gambar 4.10 Diagram Perbandingan Persentase Aktivitas Belajar Siswa
Gambar 4.10 menunjukkan perbandingan persentase keberhasilan siswa
dalam pembelajaran. Pada siklus I pertemuan 1 taraf keberhasilan guru mencapai
70,40% dan pada pertemuan 2 mencapai 72,70% meningkat pada siklus II. Pada
pertemuan 1 taraf keberhasilan guru mencapai 88,60% dan pada pertemuan 2
mencapai 90,90% atau keberhasilan belajar siswa dalam taraf baik sekali.
4.3.2 Perbandingan Angket Motivasi Siklus I dan Siklus II
Sebelum diadakan pembelajaran dengan model pembelajaran Talking Stick
dan pemanfaatan media Power Point motivasi belajar siswa rendah. Akan tetapi
setelah mengunakan model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media
Power Point motivasi belajar siswa meningkat. Berikut tabel 4.20 merupakan
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Siklus I Siklus II
Taraf keberhasilan 70,40% 72,70% 88,60% 90,90%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
Tara
f K
eb
erh
asil
an
90
perbandingan motivasi belajar siswa siklus I dan siklus II mengunakan model
pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point.
Tabel 4.20
Perbandingan Motivasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
No. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Persentase (%) Keterangan 1. Siklus I 85,10 Baik 2. Siklus II 93,61 Baik sekali
Tabel 4.20 menunjukkan perbandingan motivasi belajar siswa siklus I dan
siklus II yang mengalami peningkatan. Dari siklus I persentase motivasi belajar
siswa mencapai 85,10% dengan kategori baik dan meningkat pada siklus II
dengan persentase 93,61% dengan kategori baik sekali. Dari tabel 4.20 dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media
Power Point motivasi belajar siswa pada mata pelaaran IPA meningkat.
Hasil perbandingan persentase motivasi belajar siswa dari siklus I sampai
siklus II apabila disajikan dalam bentuk diagram batang dapat dilihat pada gambar
4.11 di bawah ini:
Gambar 4.11 Diagram Perbandingan Persentase Motivasi Belajar Siswa
Gambar 4.11 menunjukkan perbandingan persentase motivasi belajar
siswa. Pada siklus I persentase motivasi siswa mencapai 85,1% dan meningkat
pada siklus II menjadi 93,61%. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran
Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa.
siklus I Siklus II
Baik 40 44
Cukup baik 7 3
0
10
20
30
40
50
Jum
lah
Sis
wa
91
4.3.3 Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan data-data yang diperoleh selama penelitian dapat disimpulkan
bahwa setelah menerapkan model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan
media Power Point terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus I sampai dengan
siklus II jika dibandingkan pra siklus yang mengunakan metode ceramah dan
hanya berpusat pada guru.
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada
pembelajaran siklus I dan siklus II diperoleh perbandingan hasil belajar siswa
yang tersaji pada tabel 4.21 di bawah ini:
Tabel 4.21
Perbandingan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
No. Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1. Tuntas 32 68 39 82,90 45 96
2. Tidak Tuntas 15 32 8 17,10 2 4
Jumlah 47 100 47 100 47 100
Rata-rata 77,12
84,68
85,95
Nilai Tertinggi 90 100 100
Nilai Terendah 60 60 65
Dari tabel 4.21 dapat dilihat bahwa ada kenaikan hasil belajar dari pra
siklus sampai siklus II. Nilai yang di atas KKM dari pra siklus 32 siswa
meningkat pada siklus I menjadi 39 siswa, meningkat lagi pada siklus II menjadi
45 siswa dari 47 siswa kelas 2 SD Negeri Salatiga 02. Adanya peningkatan hasil
belajar IPA tiap siklus setelah dilakukan model pembelajaran Talking Stik dan
pemanfaatan media Power Point bahwa model pembelajarn Talking Stik dan
pemanfaatan media Power Point sangat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Perbandingan ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas 2 dari siklus I
sampai siklus II apabila disajikan dalam bentuk diagram batang dapat dilihat pada
gambar 4.12 di bawah ini:
92
Gambar 4.12 Diagram Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 2
Gambar 4.12 menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa sebelum
tindakan kelas dilaksanakan mengalami peningkatan dari pra siklus siswa yang
tuntas sebanyak 32 siswa, meningkat pada siklus I menjadi 39 siswa, dan
meningkat lagi pada siklus II menjadi 45 siswa. Dari hasil perbandingan
ketuntasan belajar siswa kelas 2 dari pra siklus, siklus I, dan siklus II tersebut
sudah menunjukkan keberhasilan siswa yang sudah sesuai dengan indikator
keberhasilan penelitian. Dan sudah mengalami peningkatan setelah menggunakan
model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point.
4.4 Pembahasan
4.4.1 Motivasi dan Hasil Belajar Siswa
Penggunaan model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media
Power Point mampu menigkatkan motivasi belajar IPA, terlihat dari angket
motivasi pada siklus I mencapai persentase 85,10% dengan kriteria baik dan
siklus II yang mencapai persentase 93,61% dengan kriteria baik sekali. Motivasi
belajar dapat meningkat disebabkan oleh model pembelajaran Talking Stick
termasuk dalam pembelajaran PAIKEM (partisipatif, aktif, inovatif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan). Selain itu model pembelajaran Talking Stick
merupakan model pembelajaran interaktif karena menekankan pada keterlibatan
aktif siswa selama proses pembelajaran dan model ini dilakukan sambil bermain.
Pemanfaatan media Power Point juga dapat memotivasi siswa untuk belajar,
PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II
TUNTAS 32 39 45
TIDAK TUNTAS 15 8 2
0
10
20
30
40
50Ju
mla
h S
isw
a
93
karena media Power Point memanfaatkan komputer sebagai media pembelajaran.
Selain itu media Power Point merupakan media visual dan penyajiannya
berbentuk slide-slide sehingga siswa dapat dengan mudah menerima materi
pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Dengan meningkatnya motivasi
belajar siswa maka dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Hasil evaluasi pembelajaran dari setiap pembelajaran yang dilakukan
selalu mengalami peningkatan. Sebelum menggunakan model pembelajaran
Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point persentase keberhasilan hanya
sebesar 68 %. Pembelajaran siklus I dengan menggunakan model pembelajaran
Talking Stick dan pemanfaatan media Power Poin mengalami peningkatan dengan
persentase keberhasilan sebesar 82,90 %, Pembelajaran siklus II dengan
menggunakan model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power
Point mengalami peningkatan dengan persentase keberhasilan sebesar 95,74 %,
dan sudah mencapai indikator keberhasilan serta peningkatan nialai rata – rata
siswa dari pra siklus 77,12 menjadi 84,36. Pembelajaran siklus II menunjukkan
persentase keberhasilan sebesar 95,74 % dan peningkatan nilai rata – rata siswa
dari 84,36 menjadi 85,95.
Berdasarkan hasil di atas maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran
dengan model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point
dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas 2 SD Negeri
Salatiga 02. Peningkatan motivasi dan hasil belajar tersebut relevan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dwi Enggar Septiyani berjudul “Penerapan Model
Talking Stick untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn
Kelas V SDN Tanjungrejo 2 Malang” dimana hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa penerapan model Talking Stick pada pembelajaran PKn
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Tanjungrejo 2 Malang. Hal
tersebut dilihat dari perolehan rata-rata hasil belajar siswa yang terus meningkat,
mulai dari nilai rata-rata sebelumnya yaitu 62 mengalami peningkatan pada siklus
I dengan nilai rata-rata kelas sebesar 66 dan persentase ketuntasan belajar
kelasnya yaitu 50% meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata kelasnya
sebesar 80 dan persentase ketuntasan belajar kelasnya sebesar 93%.
94
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap siswa kelas 2 SD
Negeri Salatiga 02 dapat dikategorikan menjadi dua kriteria karakteristik siswa.
Kriteria pertama terdiri dari siswa yang mampu mencapai kriteria ketuntasan
minimal tanpa diadakan suatu tindakan. Siswa yang berada pada kriteria ini
merupakan siswa yang memiliki antusias dan motivasi yang tinggi terhadap
pembelajaran. Selain memiliki antusias dan motivasi yang tinggi siswa tersebut
juga memiliki tingkat pemahaman yang tinggi sehingga hasil belajar yang
diperoleh dapat mencapai KKM yang telah ditentukan.
Sedangkan kriteria kedua terdiri dari siswa yang dapat mencapai kriteria
ketuntasan minimal setelah diberikannya tindakan. Siswa pada kriteria ini
memiliki antusias dan motivasi yang kurang dalam mengikuti pembelajaran
karena mereka merasa bahwa pembelajaran yang mereka terima belum menarik
sehingga perhatian mereka tidak terfokus pada pembelajaran yang mereka terima
belum menarik sehingga perhatian mereka tidak terfokus pada pembelajaran dan
berdampak pada hasil belajar yang tidak mencapai KKM yang telah ditentukan.
Untuk menarik perhatian pada kriteria ini maka guru melakukan tindakan melalui
model pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point.
Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa melalui model pembelajaran
Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point dapat meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas 2 SD Negeri Salatiga 02
Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013.
4.4.2 Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran pada pra siklus dengan menggunakan metode
ceramah, terlihat dari hasil observasi yaitu : siswa kurang konsentrasi dengan
pembelajaran, siswa merasa jenuh, melakukan kegiatan diluar konteks
pembelajaran seperti menggambar, berbicara di luar materi pembelajaran.
Proses pembelajaran siklus I dengan menggunakan model pembelajaran Talking
Stick dan pemanfaatan media Power Point mengalami peningkatan, terlihat dari
hasil observasi yang menunjukkan siswa tidak melakukan kegiatan yang keluar
dari konteks pembelajaran, serta siswa lebih konsentrasi dan termotivasi dalam
95
mengikuti pembelajaran, terlihat dari antusiasme siswa dalam mengikuti
permainan tongkat yang diadakan saat pembelajaran. Penggunaan model
pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point yaitu permainan
tongkat belum optimal karena siswa belum terbiasa dengan model permainan
tongkat yang digunakan.
Proses pembelajaran siklus II dengan model pembelajaran Talking Stick
dan pemanfaatan media Power Point semakin meningkat, karena proses
pembelajaran dilakukan dari hasil refleksi siklus I. Siswa tidak hanya konsentrasi
dengan permainan tongkat saja tetapi juga dengan materi yang ada didalamnya,
serta tidak melakukan kegiatan diluar proses pembelajaran dari awal pembelajaran
sampai kegiatan akhir pembelajaran. Siklus II menunjukkan bahwa model
pembelajaran Talking Stick dan pemanfaatan media Power Point mampu
mengoptimalkan proses pembelajaran IPA kelas 2 SD Negeri Salatiga 02.