membuka dan menutup pelajaran

26
BAB I PENDAHULUAN Guru merupakan sosok yang menjadi panutan bagi muridnya, begitulah filsafah yang sering kita dengar. Peranan guru sangat menentukan karena kedudukannya sebagai pemimpin pendidikan diantara murid-murid suatu kelas. Secara etimologi atau arti sempit guru yang berkewajiban mewujudkan suatu program kelas adalah orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah atau kelas. Sedangkan secara lebih luas guru berarti orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak untuk mencapai kedewasaan masing-masing dalam berpikir dan bertindak. Guru dalam pengertian terakhir bukan sekedar orang yang berdiri di depan kelas saja untuk menyampaikan materi dan pengetahuan tertentu, akan tetapi guru juga merupakan anggota masyarakat yang harus ikut aktif dan berjiwa bebas serta kreatif dalam mengarahkan perkembangan anak didiknya menuju sebuah cita-cita luhur mereka. Untuk mencapai hal tersebut maka dibutuhkan keterampilan-keterampilan dasar seorang guru dalam mengajar. Sebagai penguasaan keterampilan dasar mengajar, micro teaching menjadi salah satu persyaratan utama dalam proses pembelajaran. Menurut Suwarna, (2006 : 66-92) keterampilan

Upload: arum-ningtyas

Post on 08-Feb-2016

134 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

silahkan download data inisemoga bermanfaat

TRANSCRIPT

Page 1: Membuka Dan Menutup Pelajaran

BAB I

PENDAHULUAN

Guru merupakan sosok yang menjadi panutan bagi muridnya, begitulah filsafah

yang sering kita dengar. Peranan guru sangat menentukan karena kedudukannya

sebagai pemimpin pendidikan diantara murid-murid suatu kelas. Secara etimologi

atau arti sempit guru yang berkewajiban mewujudkan suatu program kelas adalah

orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah atau kelas.

Sedangkan secara lebih luas guru berarti orang yang bekerja dalam bidang

pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-

anak untuk mencapai kedewasaan masing-masing dalam berpikir dan bertindak.

Guru dalam pengertian terakhir bukan sekedar orang yang berdiri di depan kelas

saja untuk menyampaikan materi dan pengetahuan tertentu, akan tetapi guru juga

merupakan anggota masyarakat yang harus ikut aktif dan berjiwa bebas serta

kreatif dalam mengarahkan perkembangan anak didiknya menuju sebuah cita-cita

luhur mereka. Untuk mencapai hal tersebut maka dibutuhkan keterampilan-

keterampilan dasar seorang guru dalam mengajar.

Sebagai penguasaan keterampilan dasar mengajar, micro teaching menjadi salah satu

persyaratan utama dalam proses pembelajaran. Menurut Suwarna, (2006 : 66-92)

keterampilan dasar yang dipelajari dalam micro teaching adalah sebagai berikut.

1. Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran

2. Keterampilan menjelaskan

3. Keterampilan bertanya

4. Keterampilan memberikan penguatan

5. Keterampilan menggunakan media

6. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

7. Keterampilan mengelola kelas

8. Keterampilan mengadakan variasi

9. Keterampilan mengajar perorangan dan kelompok kecil

Dalam makalah ini, kami membahas satu dari sembilan keterampilan mengajar, yaitu

keterampilan membuka dan menutup pelajaran.

Page 2: Membuka Dan Menutup Pelajaran

BAB II

PEMBAHASAN

KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PEMBELAJARAN

2.1 Pengertian

Keterampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan keterampilan dasar

mengajar yang harus dikuasai dan dilatihkan bagi calon guru agar dapat

mencapai tujuan pembelajaran secara efektif, efisien dan menarik.

Keterampilan membuka pelajaran merupakan upaya guru dalam memberikan

pengantar/pengarahan mengenai materi yang akan dipelajari siswa sehingga

siswa siap mental dan tertarik mengikutinya. Sedangkan keterampilan

menutup pelajaran merupakan keterampilan membantu siswa dalam

menemukan konsep, prinsip, dalil, hukum atau prosedur dari inti pokok

bahasan yang telah dipelajari.

Pada dasarnya keterampilan membuka dan menutup pelajaran adalah

keterampilan yang berkaitan dengan kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh

seorang guru dalam memulai dan mengakhiri suatu pelajaran. Soli,

Ambimanyu (2008) secara singkat mengemukakan bahwa membuka pelajaran

adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap

mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan

dipelajari. Menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk

mengakhiri kegiatan inti pelajaran.

Hal senada juga disampaikan oleh Wardani dan Julaeha (2007) bahwa

kegiatan membuka pelajaran merupakan kegiatan menyiapkan siswa untuk

memasuki inti kegiatan (kegiatan inti) sedangkan menutup pelajaran adalah

kegiatan untuk memantapkan atau menindaklanjuti topik yang akan dibahas.

2.2 Membuka Pelajaran

Yang dimaksud dengan keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan

guru pada awal pelajaran untuk menciptakan suasana ‘siap mental’ dan

Page 3: Membuka Dan Menutup Pelajaran

menimbulkan perhatian siswa agar terarah pada hal-hal yang akan dipelajari.

Beberapa cara yang dapat diusahakan guru dalam membuka pelajaran adalah

dengan :

(1) menarik perhatian siswa,

(2) memotivasi siswa,

(3) memberi acuan/struktur pelajaran dengan menujukkan tujuan atau

kompetensi dasar dan indikator hasil belajar, serta pokok persoalan yang

akan dibahas, rencana kerja, dan pembagian waktu,

(4) mengaitkan antara topik yang sudah dikuasai dengan topik baru, atau

(5) menanggapi situasi kelas.

Dalam usaha menarik perhatian dan memotivasi siswa, guru dapat

menggunakan alat bantu seperti alat peraga/surat kabar/gambar-gambar,dan

kemudian guru dapat menceritakan kejadian aktual, atau guru dapat memberi

contoh atau perbandingan yang menarik. Tetapi, hendaknya diperhatikan

semua cara itu harus relevan dengan isi dan indikator kompetensi hasil belajar

yang akan dipelajari siswa.

Dalam usaha mengaitkan antara pelajaran baru dengan materi yang sudah

dikuasai siswa, guru hendaknya mengadakan apersepsi. Apersepsi merupakan

mata rantai penghubung antara pengetahuan siap siswa yang telah dimiliki

oleh siswa untuk digunakan sebagai batu loncatan atau titik pangkal

menjelaskan hal-hal baru atau materi baru yang akan dipelajari siswa.

Komponen pertama dalam mengajar adalah keterampilan membuka dan

menutup pelajaran. Dalam keterampilan membuka pelajaran harus

memberikan pengantar atau pengarahan terhadap materi yang akan diajarkan

pada peserta didik agar siap mental dan tertarik untuk mengikutinya.

Keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru

untuk mempersiapkan mental dan menimbulkan perhatian siswa. Hal ini

dimaksudkan agar siswa terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari. Kegiatan

membuka pelajaran semacam itu tidak saja harus dilakukan guru pada awal

Page 4: Membuka Dan Menutup Pelajaran

jam pelajaran tetapi juga pada awal setiap penggal kegiatan dari inti pelajaran

yang diberikan selama jam pelajaran itu. Untuk menyiapkan mental siswa

terhadap hal-hal yang akan dipelajari, guru dapat melakukan usaha-usaha

dengan memberi acuan dan membuat kaitan antara materi pelajaran yang telah

dikuasai siswa dengan bahan baru yang akan dipelajari. Siswa yang

mentalnya siap untuk belajar adalah mereka yang telah mengetahui tujuan

pelajaran, mengetahui masalah-masalah pokok yang harus diperhatikan,

mengetahui langkah-langkah kegiatan belajar yang akan dilakukan, dan

mengetahui batas-batas tugas yang harus dikerjakan untuk menguasai

pelajaran tersebut. Untuk menimbulkan perhatian dan motivasi siswa terhadap

hal-hal yang akan dipelajari, guru dapat melakukan usaha-usaha menimbulkan

rasa ingin tahu, bersikap hangat dan antusias, memvariasikan cara

mengajarnya, menggunakan alat-alat bantu mengajar, memvariasikan pola

interaksi dalam kelas, dan sebagainya. Siswa yang perhatian motivasinya

telah timbul nampak asyik dalam melakukan tugas, semangat dan kualitas

responnya tinggi, ada pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan, dan cepat

mereaksi terhadap saran-saran guru.

Inti dari kegiatan keterampilan membuka pelajaran terkait dengan usaha guru

dalam menarik perhatian siswa memotivasi memberi acuan tentang tujuan,

pokok persoalan yang akan dibahas, rencana kerja serta pembagian waktu,

mengaitkan pelajaran yang telah dipelajari dengan topik baru, menganggapi

situasi baru. Wardani (1984) mengemukakan bahwa inti keterampilan

membuka adalah menyiapkan mental murid agar mereka siap memasuki

persoalan yang akan dibicarakan, dan membangkitkan minat dan perhatian

siswa apa yang akan dibicarakan, dan membangkitkan minat dan perhatian

siswa apa yang akan dibicarakan dalam kegiatan belajar mengajar.

Tujuan umum membuka pelajaran adalah agar proses dan hasil belajar dapat

tercapai secara efektif dan efisien. Efektivitas proses dapat dikenali dari

ketepatan langkah-langkah belajar siswa,sehingga didapatkan efisiensi belajar

yang maksimal.

Page 5: Membuka Dan Menutup Pelajaran

Sementara tujuan khusus membuka pelajaran dapat diperinci sebagai berikut :

a. Timbulnya perhatian dan motivasi siswa untuk menghadapi tugas-tugas

pembelajaran yang akan dikerjakan

b. Peserta didik mengetahui batas-batas tugas yang akan dikerjakan

c. Peserta didik mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan-

pendekatan yang mungkin diambil dalam mempelajari bagian-bagian dari

mata pelajaran

d. Peserta didik mengetahui hubungan antara pengalaman yang telah

dikuasai dengan hal-hal baru yang akan dipelajari atau yang belum

dikenalnya

e. Peserta didik dapat menghubungkan fakta-fakta, keterampilan-

keterampilan atau konsep-konsep yang trcantum dalam suatu peristiwa

f. Peserta didik dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam

mempelajari pelajaran itu, sedangkan guru dapat mengetahui tingkat

keberhasilan dalam mengajar (Hasibuan , dkk., 1991: 120)

2.3 Menutup Pelajaran

Kegiatan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk

mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Usaha menutup pelajaran tersebut

dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah

dipelajari siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat

keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar. Usaha-usaha yang dapat

dilakukan guru antara lain adalah merangkum kembali atau menyuruh siswa

membuat ringkasan dan mengadakan evaluasi tentang materi pelajaran yang

baru diberikan. Seperti halnya kegiatan membuka pelajaran, kegiatan menutup

pelajaran ini harus dilakukan guru tidak saja pada akhir jam pelajaran tetapi

juga pada akhir setiap penggal kegiatan dari inti pelajaran yang diberikan

selama jam pelajaran itu. Seperti halnya kegiatan membuka pelajaran,

kegiatan menutup pelajaran juga tidak mencakup urut-urutan kegiatan rutin

seperti memberi tugas dirumah, tetapi kegiatan yang ada kegiatan langsung

dengan penyampaian materi pelajaran.

Page 6: Membuka Dan Menutup Pelajaran

Namun demikian, dalam pembelajaran guru sering tidak melakukan usaha

membuka dan menutup pelajaran tersebut. Setelah melakukan tugas rutin

seperti menenangkan kelas, mengisi daftar hadir, menyuruh siswa menyiapkan

alat-alat pelajaran guru langsung saja masuk pada kegiatan inti pelajaran.

Misalnya guru berkata: “Anak-anak hari ini bu guru akan mengenalkan

tentang bentuk pangkat, akar,dan logaritma adalah ...” Setelah pelajaran usai

guru tidak melakukan usaha menutup pelajaran. Ia langsung berkata: “Anak-

anak waktunya sudah habis, pelajaran ini kita lanjutkan besok. Selamat siang

anak-anak”. Selain itu, dalam inti pelajaran yang bermaksud mengajarkan

macam-macam bangun ruang dengan sifat-sifatnya, guru menerangkan terus

sampai selesai tanpa ada usaha merangkum ciri-ciri bangun ruang. Disamping

itu, guru juga tidak melakukan kegiatan membuka pelajaran sebelum

menerangkan pengertian bangun ruang. Prosedur mengajar demikian itu tidak

memungkinkan mental siswa siap untuk menerima pelajaran dan perhatian

siswa belum terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari. Sebagai akibatnya

adalah siswa akan merasa bahwa pelajaran yang diterimanya membosankan,

tidak bermakna baginya, sukar dipahami, dan mereka akan tidak berusaha

keras untuk memahaminya.

Ada berbagai alasan mengapa guru tidak melakukan kegiatan membuka dan

menutup pelajaran antara lain karena lupa, tidak ada waktu, atau memang

belum mempunyai keterampilan untuk melaksanakannya. Karena pentingnya

fungsi membuka dan menutup pelajaran ini dalam pembelajaran, maka sangat

perlu bagi setiap guru untuk memperoleh pengalaman serta latihan yang

intensif dalam membuka dan menutup pelajaran.

2.4 Prinsip-Prinsip Membuka Pelajaran

1. Prinsip Bermakna

Penerapan prinsip bermakna adalah mempunyai nilai tercapainya tujuan

penggunaan keterampilan membuka pelajaran .artinya, cara guru dalam

memilih dan meerapkan komponen keterampilan membuka pelajaran

mempunyainilai yang sangat tepat bagi siswa dalam mengondisikan

Page 7: Membuka Dan Menutup Pelajaran

kesiapan dan ketertarikan siswa untuk mengikuti pelajaran. Oleh karena

itu, dalam memilih jenis kegiatan untuk membuka pelajaran,perlu

mempertimbangkan relevansinya dengan tujuan membuka pelajaran

tersebut.

Keberhasilan kegiatan membuka pelajaran ini, dapat ditengarai dengan

adanya menskemakan satuan-satuan bahasa yang akan dipelajari, yaitu

munculnya pusat perhatian anak, terutama mata pelajaran yang akan

dipelajari. Untuk memperoleh kebermaknaan yang dimaksud, guru dapat

memilih kegiatan ataupun keterangan yang ada kaitannya dengan materi

pelajarannya.

2. Kontinu ( Berkesinambungan )

Penggunaan keterampilan membuka pelajaran bersifat kontinu

( berkesinambungan ). Artinya, antara gagasan pembukaan dengan pokok

bahasan tidak terjadi garis pemisah. Oleh karena itu, gagasan pembukaan

dengan pokok bahasan dari segimateri harus harus ada relevansinya.

Disarankan bahwa gagasan pembuka harus memiliki tingkat inklusivitas

yang lebih tinggi/umum dibandingkan pokok bahasan itu sendiri.

Terutama sekali gagasan pembuka yang berbentuk bahan pengait.

3. Fleksibel ( Penggunaan secara Luwes )

Fleksibel dalam kaitan ini berarti penggunaan yang tidak kaku, dalam arti

tidak terputus-putus atau lancer. Kelancaran ( Fluency ) dalam susunan

gagasan, ide, atau cerita dapat memudahkan peserta didik dalam

mengonsepsi keutuhan konsep pembuka dan dapat pula dengan mudah

mengantisipasi pokok bahasan yang akan dipelajari.

Faktor penting yang dapat menjamin kelancaran dalam mengungkapkan

gagasan pembuka adalah penguasaan dalam pembuka. Karena itu

pengetahuan yang luas yang dimiliki oleh guru dapat membantu

penguasaan penggunaan keterampilan pembuka pelajaran. Dalam konteks

Page 8: Membuka Dan Menutup Pelajaran

fleksibilitas membuka pelajaran ini, membuka pelajaran tidak selalu harus

dengan mengungkapkan gagasan, namun bisa dengan bertanya, membawa

benda model, menunjuk siswa untuk menjadi model, memberikan teka-

teki, dan sejenisnya yang relefan dengan pokok bahasan.

4. Antusiasme dan Kehangatan dalam Mengomunikasikan Gagasan

Antusiasme menandai kadar motivasi yang tinggi dari guru dan hasil ini

akan berpengaruh pada motivasi yang tinggi pula pada peserta didik.

Antusiasme dan kehangatan dapat ditunjukkan misalnya bertanya kabar

peserta didik, menanyakan mengapa teman mereka tidak bisa masuk, atau

bercerita sedikit yang dapat menyentuh perasaan, atau kegiatan lain yang

menujukkan rasa simpati dan empati dalam rangka menciptakan

antusiasme dan kehangatan.

5. Prinsip-Prinsip Teknis dalam Penggunaan Keterampilan Membuka

Pelajaran

Prinsip-prinsip teknis dalam membuka pelajaran dapat diuraikan sebagai

berikut :

a. Singkat, padat dan jelas

b. Keterampilan tidak diulang-ulang atau berbelit-belit

c. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak

d. Disertai contoh atau ilustrasi seperlunya

e. Mengikat perhatian anak

2.5 Pelaksanaan Membuka dan Menutup Pelajaran

Kegiatan membuka dan menutup pelajaran dilaksanakan pada setiap awal dan

akhir pelajaran. Artinya sebelum guru menjelaskan sebuah materi terlebih

dahulu guru harus dapat mengkondisikan mental dan menarik perhatian siswa

pada materi yang akan dipelajari. Contohnya dengan menimbulkan motivasi

dan memberi acuan atau struktur pelajaran dengan menunjukkan tujuan atau

kopetensi dasarsecara indikator hasil belajar, pokok persoalan yang akan

dibahas, rencana kerja, dan pembagian waktu belajar kepada siswa. Demikian

Page 9: Membuka Dan Menutup Pelajaran

pula sebelum mengakhiri pelajaran, terlebih dahulu guru harus menutup

pelajaran, misalnya dengan memberikan rangkuman atau mengadakan evalusi.

Pelaksanaan membuka dan menutup pelajaran dilaksanakan juga pada setiap

awal dan akhir penggal kegiatan inti pelajaran. Artinya, seorang guru dalam

mengwali dan mengakhiri satu penggal inti pokok-pokok materi pelajaran

juga harus melakukan kegiatan membuka dan menutup pelajaran. Contohnya,

membuka pelajaran dengan mengaitkan antara inti pokok materi yang sudah

dikuasai siswa misalnya materi definisi dan kegunaan transformasi dalam

kehidupan sehari-hari dengan inti pokok materi yaitu pemecahan masalah

dalam bentuk soal.dan setiap inti pokok materi yang sudah dipelajari siswa

juga harus dituup dengan sebuah pemantapan atau evaluasi materi dengan cara

mengajukkan sebuah pertanyaan dan memberikan kesimpulan materi tersebut.

Pelaksanaan kegiatan membuka dan menutup pelajaran tersebut dapat

digambarkan sebagaimana bagan berikut:

: membuka pelajaran

: menutup pelajaran

: inti pelajaran

1,2,3 : penggal pelajaran

2.6 Komponen Keterampilan Membuka Pelajaran

Inti Pelajaran

Membuka

pelajaran

Menutup

Pelajaran

Page 10: Membuka Dan Menutup Pelajaran

Komponen ketrampilan membuka pelajaran meliputi dua kategori yaitu:

kategori yang berpengaruh pada proses asimilasi dan akomodasi ide, dan

kategori yang berpengaruh pada motivasi siswa dalam belajar .

Komponen-komponen ketrampilan membuka pelajaran meliputi :

1. Membangkitkan Perhatian /minat siswa

Beberapa cara yang digunakan oleh guru dalam membangkitkan perhatian

dan minat siswa dalam mengikuti pelajaran:

a. Variasi gaya mengajar guru misalnya dengan berdiri ditengah-tengah

kemudian berjalan kebelakang atau kesamping dengan memilih

kegiatan yang berbeda dari yang biasa dan intonasi serta ekspresi

dalam mengajar sangat membantu dalam mengajar.

b. Penggunaan alat bantu mengajar seperti ilustrasi,model, skema, surat

kabar dan sebagainya

c. Variasi dalam pola interaksi misalnya guru dalam pembelajarn

berlangsung sering melakukan tanya jawab antara guru daansisswa

serta guru harus mampu mengumpan siswa agar kreatif dalam

bertanya sehingga tercipta diskusi kecilantara guru dan siswa

2. Menimbulkan motivasi

Motivasi siswa dalam proses belajar mengajar selalu berubah-rubah yang

disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal seperti cara mengajar

yang menjenuhkan dan lain-lain.

Beberapa cara untuk menimbulkan motivasi siswa antara lain :

a. Besemangat dan antusias artinya guru harus terlihat semangat dalam

mengajar, guru mampu mengkondisikan suatu masalah dengan

profesinya, guru harus terlihat cerah,ramah, berwibawa serta jelas

dalam mengucap intonasi kata dalam mengajar.

b. Menimbulkan rasa ingin tau miosalnya guru dalam pembelajaran

berlangsung guru sering menceritakan peristiwa yang aktual yang

Page 11: Membuka Dan Menutup Pelajaran

menimbulkan suatu pertanyaan atau dengan cara menunjukkan suatu

model atau gambar yang dapat merangsang siswa untuk bertanya.

c. Mengemukakan ide yang tampaknya bertentangan misalnya guru

mengajukan masalah sebagai berikut setiap mahasiswa memiliki

sebuah cita-cita tetapi mengapa mahasiswa masih cenderung malas

dalamberusaha?setiap siswa itu memiliki suatu keinginan untuk bejara

tetapi mengapa masih malas untuk belajar? Dan mengapa kadang

siswa yang belajar juga masih belum tentu bisa dengan apa yabg

dipelajari nah... mengapa itu?

d. Memperhatikan dan menfaatkan hal-hal yang menjadi perhatian siswa

misalanya dalam memulai atau dalam pelajaan berlangsung guru

sering kali membicarakan suatu peristiwa yang sedang hangat-

hangatnya dibicarakan oleh masyarakat , baik itu sebuah peristtiwa

atau pun mode, sehingga dalam hal ini guru dituuntut dalam mengikuti

suatu perkembangan baik dari TV,internet, surat kabar,majalah dan

sebagainya.

3. Memberi acuan atau struktur artinya guru dalam memulai pelajaran

hendaknya mengemukakan secara singkat kompetensi dasar, hal-hal yang

diperlukan dalam pembelajaranya , dan cara-cara yang akan ditempuh

dalam pembelajaran materi. Agar siswa memiliki suatu gambaran yang

jelas mengenai apa yang akan dipelajari. memberikan acuan atau struktur

yang dapat dilakukan oleh guru antara lain:

a. Mengemukakan kompetensi dasar, indikator belajar, dan batas-batas

tugas.

b. Memberi petunjuk atau saran tentang langkah-langkah kegiatan

c. Mengajukan pertanyaan pengarahan

4. Menunjukkan kaitan yaitu sebelum memulai proses belajar berlangsung

guru terlebih dahulu menjelaskan sebuah materi dan guru harus mampu

mengkaikan suatu materi yang dipelajari dengan suatu hal yyang di

Page 12: Membuka Dan Menutup Pelajaran

pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa cara yang dilakukan guru

dalam menunjukkan kaitan sebagai berikut :

a. Mencari batu loncatan artinya guru harus mampu membuat siswa

untuk mengkaitkan antara materi yang dipelajarinya dengan kehidupan

sehari-harinya.contohnya guru akan menerangkan tentang peluang

dalam perhitungan maka ia perlu memikirkan kapan dan untuk apa

materi peluang diajarkan serta kapan ilmu itu akan diterapkan oleh

siswa.

b. Mengusahakan kesinambungan artinya seorang guru saat ingin

melanjutkan materi selanjutnya guru perlu mengadakan sebuah

meninjauan kembali tentang materi yang sudah di pelajari untuk

membuat kaitan antara materi yang sudah dipelajari dengan maateri

yang akan dipelajari contohnya mengetahui kemampuan siswa tentang

penjumlahan sebagai syarat untuk membahas perkalian.

c. Membandingkan atau mempertentangkan yang artinya guru

membandingkan atau mempertentangkan antara pengetahuan lama

dengan pengetahuan baru, misalnya dalam pelajaran yang lalu

perhitungan peluang yang digunakan dengan kehidupan sehari-hari

dengan perhitungan peluang yang tidak digunakan dalam kehidupan

sehari-hari.

5. Menutup Pelajaran

Menutup pelajaran (Closure), kegiatan yang dilakukan oleh guru adalah

mengakhiri pelajaran atau mengakhiri kegiatan interaksi edukatif. Usaha

menutup pelajaran dimaksudkan untuk memberi gambaran menyeluruh

tentang apa yang telah dipelajari anak didik, mengetahui tingkat

pencapaian anak didik dan tingkat keberhasilan guru dalam proses

interaksi edukasi.

Usaha guru mengakhiri kegiatan interaksi edukatif :

1. Merangkum/membuat garis-garis besar persoalan yang baru dibahas

Page 13: Membuka Dan Menutup Pelajaran

2. Mengkonsolidasikan perhatian anak didik pada hal-hal pokok oleh

pembelajaran yang bersangkutan

3. Mengorganisasi semua kegiatan atau pelajaran yang telah dipelajari

sehingga merupakan suatu kebutuhan yang beerarti dalam memahami

materi yang baru dipelajari

4. Memberi ajakan agar materi yang baru dipelajari jangan dilupakan

serta dipelajari kembali dirumah

Cara-cara yang digunakan oleh guru dalam menutup pelajaran antara lain :

a. Review ( Melihat / meninjau kembali )

Guru meninjau kembali, apakah inti pelajaran yang telah diajarkan itu

telah dikuasai oleh siswa atau belum. Adapun cara meninjau kembali

adalah:

1) Merangkum inti pelajaran

Meninjau kembali pelajaran yang telah diberikan dapat

dilaksanakan dengan merangkum inti pokok pelajaran. Guru

dapat meminta siswa membuat rangkuman baik secara lisan

ataupun tertulis. Rangkuman ini dapat dilakukan secara individu

atau kelompok, dapat dilakukan oleh guru, guru bersama siswa,

atau guru menyuruh siswa (disempurnakan oleh guru).

2) Membuat ringkasan

Dengan membuat rinkasan, siswa dapat memantapkan

penguasaan inti dari pokok-pokok materi pelajaran yang telah

dipelajari. Disamping itu, dengan ringkasan, siswa yang tidak

memiliki buku sumber telah memiliki bahan untuk dipelajari

kembali. Ringkasan dapat dibuat oleh guru, guru bersama siswa

secara kelompok, atau siswa sendiri secara individual.

Pokok-pokok pelajaran sebaiknya ditulis dipapan tulis secara

skematis atau dengan kata-kata kunci supaya ada dukungan

visual. Jika ternyata rangkuman yang dibuat itu salah atau kurang

lengkap, guru dapat melengkapi atau membetulkan.

Page 14: Membuka Dan Menutup Pelajaran

Untuk menutup pelajaran guru sebaiknya mengulangi kembali hal-hal

yang dianggap penting, atau kunci bahan pelajaran yang diberikan.

Hal ini dapat dilakukan setiap saat selesai memberikan satu konsep

ataupun pada akhir pelajaran.

Caranya, dengan bertanya, membahas bagian-bagian dan suatu topik,

meminta mengungkapkan kembali bahan pelajaran yang baru

didiskusikan, membuat rangkuman bahan pelajaran lebih baik

dilaksanakan secara tertulis daripada secara lisan.

b. Mengevaluasi

Untuk mengetahui apakah siswa memperoleh wawasan yang utuh

tentang sesuatu yang sudah diajarkan, guru melakukan

penilaian/evaluasi. Bentuk-bentuk evaluasi itu adalah sebagai berikut :

1. Mendemonstrasikan keterampilan

2. Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain

3. Mengekspresikan pendapat siswa sendiri

4. Soal-soal tertulis atau lisan

Evaluasi dapat dilakukan dengan :

1. Meminta anak didik mendemonstrasikan ketrampilan yang barru

saja dipelajari

2. Meminta anak didik mengaplikasikan konsep atau ide yang baru

pada situasi yang berbeda

3. Meminta anak didik mengekspresikan pendapat sendiri

4. Meminta anak didik mengerjakan soal tertulis, baik objektif

maupun subjektif

c. Memberi dorongan psikologi atau sosial

Unsur manusiawi dalam interaksi guru-siswa adalah saling

menghargai dengan memberikan dorongan psikologis atau social yang

Page 15: Membuka Dan Menutup Pelajaran

dapat menunjang tercapainya tujuan pengarajaran. Hal ini dapat

dilakukan guru dalam setiap akhir pelajaran dengan kata-kata pujian.

Memberikan dorongan psikologis atau social dapat dilakukan

dengancara antara lain :

1. Memuji hasil yang dicapai oleh peserta didik dengan memberikan

pujian maupun hadiah.

2. Mendorong untuk lebih semangat belajar mencapai kopetensi yang

lebih tinggi dengan menunjukkan pentingnya materi yang

dipelajari.

3. Memberikan harapan-harapan positif terhadap kegiatan

belajaryang baru saja dilaksanakan

4. Meyakinkan akan potensi dan kemampuan peserta didik terhadap

keberhasilan pencapaian kompetensi belajar dalam menumbuhkan

rasa percaya diri.

s

Page 16: Membuka Dan Menutup Pelajaran

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan yang telah di jelaskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

keterampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan salah satu hal yang

penting bagi seorang guru dalam melakukan proses pembelajaran. Membuka

pelajaran merupakan awal dilaksanakannya proses pembelajaran, jika hal ini

dilakukan dengan baik dan benar akan membawa dampak yang positif terhadap

keberhasilan proses kegiatan berikutnya. Untuk mengetahui apakah proses tersebut

dilakukan dengan baik dan benar, maka ada salah satu keterampilan yang harus

dilakukan oleh guru, yaitu keterampilan menutup pelajaran. Semoga dengan kita

mampu menguasai 9 keterampilan dasar tersebut dapat menjadikan dan memotivasi

diri kita sebagai guru yang professional sehingga mampu menghantarkan murid-

murid yang diajarkan dapat menuju pendidikan yang paripurna.

3.2 Saran

Sebagai seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran harus mempunyai

keterampilan membuka dan menutup pembelajaran. Oleh karena itu sebaiknya guru

harus terus berlatih agar lebih trampil, kreatif dan mempunyai ide-ide bagaimana cara

untuk mengajarkan siswanya agar mereka tidak bosan.

Page 17: Membuka Dan Menutup Pelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Asril, Zainal. 2010. Micro Teaching Disertai dengan Pedoman Pengalaman

Lapangan . Jakarta : Rajawali Pers.

Aqib, Zainal. 2003. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya : Insan

Cendekia.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif.

Jakarta : Rineka Cipta.

Ma’mur Asmani, Jamal. 2011. Pengenalan dan Pelaksanaan Lengkap Micro

Teaching dan Team Teaching. Yogyakarta : Diva Press

Marno,dkk. 2008 . Strategi dan Metode Pengajaran . Malang : Arruzmedia

Sanjaya,Wina. 2010 . Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan . Jakarta : Kencana

Suwarna. 2006. Pengajaran Mikro. Yogyakarta : Tiara Wancana.