bab iv hasil penelitian dan pembahasan · rencana tindakan pada siklus i terdiri dari 3 pertemuan...

30
67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan, refleksi, analisis data, penerapan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi, dan pembahasan. Secara rinci diuraikan sebagai berikut. 4.1 Deskripsi Siklus I Pada deskripsi siklus I akan diuraikan mengenai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan, dan refleksi. Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan selama 3 pertemuan. 4.1.1 RencanaTindakan Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data dari observasi, penulis bersama guru kelas II berdiskusi mengenai materi pelajaran yang akan diajarkan menggunakan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi. Standar kompetensi untuk siklus I adalah 3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka dengan kompetensi dasar 3.2 Melakukan pembagian bilangan dua angka.Indikator yang digunakan adalah menuliskan pembagian sebagai pengurangan berulang sampai habis, menyatakan pembagian sebagai lawan perkalian, membagi satu bilangan dengan bilangan 1, dan membagi satu bilangan dengan bilangan itu sendiri.Penulis mempersiapkan media dan alat peraga yang mendukung penerapan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi. Selain itu penulis juga mempersiapkan RPP, lembar observasi, dan lembar kerja siswa. 2) Pertemuan kedua indikator yang digunakan adalah membagi bilangan sampai dua angka dan menyelesaikan masalah kontekstual atau soal cerita mengenai pembagian dua angka. Penulis mempersiapkan media dan alat

Upload: others

Post on 01-Dec-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti

lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan

tindakan dan observasi, hasil tindakan, refleksi, analisis data, penerapan

pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi, dan

pembahasan. Secara rinci diuraikan sebagai berikut.

4.1 Deskripsi Siklus I

Pada deskripsi siklus I akan diuraikan mengenai tahap perencanaan,

pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan, dan refleksi. Kegiatan

pembelajaran pada siklus I dilaksanakan selama 3 pertemuan.

4.1.1 RencanaTindakan

Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian

sebagai berikut:

1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data dari observasi,

penulis bersama guru kelas II berdiskusi mengenai materi pelajaran yang akan

diajarkan menggunakan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME)

berbantuan media lidi. Standar kompetensi untuk siklus I adalah 3. Melakukan

perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka dengan kompetensi dasar 3.2

Melakukan pembagian bilangan dua angka.Indikator yang digunakan adalah

menuliskan pembagian sebagai pengurangan berulang sampai habis, menyatakan

pembagian sebagai lawan perkalian, membagi satu bilangan dengan bilangan 1,

dan membagi satu bilangan dengan bilangan itu sendiri.Penulis mempersiapkan

media dan alat peraga yang mendukung penerapan pembelajaran Realistic

Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi. Selain itu penulis juga

mempersiapkan RPP, lembar observasi, dan lembar kerja siswa.

2) Pertemuan kedua indikator yang digunakan adalah membagi

bilangan sampai dua angka dan menyelesaikan masalah kontekstual atau soal

cerita mengenai pembagian dua angka. Penulis mempersiapkan media dan alat

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

68

peraga yang mendukung penerapan pembelajaran Realistic Mathematics

Education (RME) berbantuan media lidi. Selain itu penulis juga mempersiapkan

RPP, lembar observasi, dan lembar kerja siswa.

3) Pertemuan yang ketiga atau terakhir adalah pemantapan materi dan

soal evaluasi siklus I.

Langkah-langkah pembelajaran yang dirancang disesuaikan dengan

pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi.

Untuk mengetahui penerapannya di kelas, yang dilakukan peneliti yakni

menyiapkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa yang memuat penerapan

pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi.

Dengan adanya lembar observasi ini, wali kelas II sebagai pengamat dapat

mengamati lebih jelas kesesuaian tindakan yang dilakukan di kelas dengan

langkah – langkah yang seharusnya dilakukan. Di dalam lembar observasi

terdapat dua kolom pelaksanaan yang harus di isi yakni “Ya” jika tindakan yang

dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan langkah pembelajaran

yang sesuai dengan model, serta “Tidak” jika langkah tersebut tidak

diimplementasikan di dalam kelas.

Sebelum dilaksanakannya tindakan di kelas, instrumen yang dibutuhkan

untuk mengukur hasil belajar siswa juga disusun berdasarkan indikator yang telah

ditetapkan peneliti.

4.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

Pelaksanaan dan pengamatan pembelajaran dalam siklus I dilakukan

sejumlah 3 kali pertemuan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

4.1.2.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

1. Pertemuan Pertama

Pertemuan I pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 18

April 2016. Semua siswa kelas II SD Negeri Samban 02 hadir dalam kegiatan

pembelajaran. Materi yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran adalah

pembagian bilangan sampai dua angka. Pelaksanaan tindakan menggunakan

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

69

langkah-langkah pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME)

berbantuan media lidi.

Sesuai dengan rencana tindakan yang akan dilaksanakan, kegiatan awal

pada pertemuan I yakni melakukan pemeriksanaan kesiapan siswa dalam

mengikuti pelajaran, absensi siswa, penyampaian apersepsi dan pembentukan

kelompok.

Siswa diberi motivasi oleh guru dengan diberikan permasalahan kontekstual

yang berkaitan dengan pembagian. Siswa menjawab pertanyaan dengan jawaban

mereka masing –masing.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran untuk hari ini. Kemudian siswa

diberi soal cerita atau masalah kontekstual yang berkaitan dengan materi

pembagian. Kemudian siswa diajak oleh guru untuk menjawab pertanyaan dengan

cara berdiskusi bersama teman kelompok dan menggunakan media batang lidi

sebagai alat bantu hitung. Di dalam kelas siswa dibentuk menjadi 12 kelompok,

setiap kelompok terdiri dari 2 siswa.

Berdasarkan permasalahan yang telah diberikan, siswa bersama kelompok

berdiskusi bagaimana menyelesaikan masalah tersebut dengan bimbingan guru.

Masalah yang diberikan adalah masalah mengenai pembagian. Setelah diskusi

selesai, siswa bersama kelompok mencari hasil dari permasalahan tersebut yaitu

hasil tentang pembagian. Guru memberi arahan agar siswa menghitung dengan

menggunakan media batang lidi. Masing-masing kelompok dapat menghitung

hasil dari soal pembagian dengan mudah. Setelah semua kelompok menemukan

jawaban dari permasalahan yang telah diberikan, maka selanjutnya

membandingkan dan mendiskusikan jawaban bersama guru. Guru menjelaskan

cara menghitung pembagian yang benar dengan menggunakan media lidi yang

berkaitan dengan kosep pembagian. Guru menegaskan mengenai konsep

pembagian dari penyelesaian masalah kontekstual tersebut yaitu pembagian

merupakan pengurangan berulang. Guru bersamasiswa menarik kesimpulan dari

permasalahan kontekstual yang sudah diselesaikan dan dikaitkan dengan konsep

pembagian. Selanjutnya guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya

tentang kesulitan yang mereka alami. Beberapa siswa yang mengalami kesulitan

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

70

aktif bertanya kepada guru, namun sebagian besar hanya diam. Guru menjelaskan

kembali materi yang ditanyakan oleh siswa.

Guru menjelaskan materi selanjutnya yaitu menyatakan pembagian sebagai

lawan perkalian, membagi satu bilangan dengan bilangan 1, dan membagi satu

bilangan dengan bilangan itu sendiri. Guru memberikan soal latihan kepada siswa

di papan tulis dan beberapa siswa secara acak maju ke depan untuk mengerjakan

soal latihan tersebut. Guru bersama siswa berdiskusi dan mengoreksi jawaban dari

soal-soal latihan.

Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari, kemudian

mengakhiri kegiatan pembelajaran pertemuan pertemuan pertama.

Bersamaan dengan tindakan pada pertemuan pertama, dilakukan pula

pengamatan terhadap langkah – langkah kegiatan pembelajaran yang terdapat

lembar observasi. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah – langkah

kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 94,3% atau sebanyak

33 pernyataan dari 35 pernyataan kegiatan guru dan siswa sesuai dengan tindakan

yang dilakukan di kelas. Kegiatan yang belum sesuai dengan perencanaan antara

lain siswa masih tidak mau bertanya kepada guru ketika mengalami kesulitan dan

belum bisa menyimpulkan materi dari gambar yang mereka urutkan sendiri.

Meskipun demikian, pada pertemuan pertama langkah – langkah pembelajaran

sudah sesuai rencana.

2. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dari siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 19 April 2016.

Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan adalah melanjutkan materi tentang

pembagian sampai dua angka dan menyelesaian soal cerita pembagian dengan

menggunakan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME). Sesuai

dengan rencana tindakan yang akan dilaksanakan, kegiatan awal yang dilakukan

yakni melakukan pemeriksaan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran, absensi

siswa, penyampaian apersepsi, dan pembentukan kelompok. Guru melakukan

tanya jawab dengan siswa tentang materi yang telah dibahas pada pertemuan

sebelumnya. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini, guru mulai

menyampaikan materi pelajaran dengan memberikan siswa permasalahan

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

71

kontekstual yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas yaitu mengenai

pembagian sampai dua angka dan soal cerita. Guru membagikan lembar kerja

siswa kepada masing-masing kelompok. Siswa terlebih dahulu memahami

masalah kontekstual yang diberikan guru. Setelah memahami, siswa bersama

kelompok mulai berdiskusi menyelesaikan masalah tersebut. Guru memberi

arahan kepada seluruh siswa untuk menggunakan media batang lidi sebagai alat

bantu hitung.

Masing-masing kelompok dapat menghitung hasil dari soal pembagian

dengan mudah. Setelah semua kelompok menemukan jawaban dari permasalahan

yang telah diberikan, maka selanjutnya membandingkan dan mendiskusikan

jawaban bersama guru. Setelah itu, siswa bersama guru menarik kesimpulan dari

masalah kontekstual yang telah diselesaikan. Guru memberikan kesempatan pada

siswa untuk bertanya tentang kesulitan yang mereka alami dan menjelaskan

kembali bagian yang ditanyakan oleh siswa. Kemudian guru menjelaskan lebih

lanjut mengenai pembagian dua angka dan memberi soal latihan.

Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari kemudian

memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah yaitu soal cerita tentang pembagian.

Hasil pengamatan yang dilakukan pada pertemuan kedua dapat diketahui

bahwa 34 pernyataan sudah dilakukan dengan baik, hanya ada 1 pernyataan yang

belum dilakukan sesuai rencana, yaitu siswa belum mempunyai keberanian untuk

bertanya kepada guru apabila mengalami kesulitan. Meskipun demikian pada

pertemuan kedua ini terdapat peningkatan dari pertemuan pertama.

3. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dari siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 20 April 2016.

Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan adalah pemantapan materi

menggunakan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME). Selanjutnya

siswa diberi soal evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa selama tiga kali

pertemuan.

Kegiatan awal yang dilakukan yakni melakukan pemeriksaan kesiapan

siswa dalam mengikuti pelajaran, absensi siswa, penyampaian apersepsi. Guru

melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi yang telah dibahas pada

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

72

pertemuan sebelumnya. Siswa mengumpulkan tugas mereka dan guru membahas

tugas tersebut dan memberi nilai.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. Siswa masih dituntut

untuk bekerja dalam kelompok. Guru memberikan sedikit penjelasan mengenai

materi yang sudah diajarkan pada pertemuan pertama dan kedua.

Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang kesulitan

sebelum siswa mengerjakan soal evaluasi. Selanjutnya siswa mengerjakan soal

evaluasi yang terdiri dari 20 nomor soal pilihan ganda. Soal yang diberikan

kepada siswa sudah melalui proses uji validitas dan reliabilitas.

Hasil pengamatan pada pertemuan ketiga, dapat diketahui bahwa

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sudah sangat sesuai dengan perencanaan.

Hal ini menunjukkan bahwa indikator proses telah tercapai,dan kegiatan

pembelajaran sudah baik.

4.1.2.2 Hasil Observasi Siklus I

Tabel 17

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I

Pelaksanaan

No Aspek Indikator Ya Tidak

1. Pra

pembelaja

ran

Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran atau alat peraga

yang digunakan selama proses pembelajaran.

Memeriksa kesiapan siswa .

2. Kegiatan

Awal

Guru mengucap salam

Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa.

Guru mengabsen kehadiran siswa.

Apersepsi

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Guru membentuk kelompok (berpasangan)

Guru memberikan permasalahan kontekstual kepada siswa

(memahami masalah kontekstual).

Guru menjelaskan masalah kontekstual yang harus

diselesaikan siswa secara berpasangan dengan memanfaatkan

media batang lidi (menjelaskan masalah kontekstual).

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

73

Pelaksanaan

No Aspek Indikator Ya Tidak

3. Kegiatan

Inti

Guru membentuk siswa menjadi berkelompok yaitu secara

berpasangan dan membagikan lembar kerja siswa kepada tiap

pasangan.

Guru membimbing siswa secara kerja kelompok

menyelesaikan permasalahan kontekstual menggunakan

media lidi (menyelesaikan masalah kontekstual secara

berkelompok dengan penggunaan media)

Guru meminta siswa untuk mendiskusikan dan

membandingkan jawaban dari permasalahan yang diberikan

oleh guru, kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelas

(mendiskusikan dan membandingkan jawaban).

Guru membimbing siswa menarik kesimpulan suatu konsep,

kemudian guru meringkas atau menyelesaikan konsep yang

termuat dalam soal (menyimpulkan hasil diskusi).

Guru menjelaskan lebih lanjut mengenai materi yang sedang

dipelajari.

Guru memberikan soal latihan kepada siswa.

4. Kegiatan

Akhir

Guru melakukan tanya-jawab mengenai materi yang belum

dimengerti.

Guru memberikan soal evaluasi kepada seluruh siswa.

Guru dan siswa membuat kesimpulan untuk pelajaran yang

sudah dipelajari.

Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucap

salam.

Total

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

74

Tabel 18

Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus 1

No

Aspek Indikator Pelaksanaan

Ya Tidak

1. Pra

pembelajaran

Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran atau alat peraga

yang digunakan selama proses pembelajaran.

Memeriksa kesiapan siswa .

2. Kegiatan

Awal

Siswa mengucap salam

Salah satu perwakilan kelas memimpin doa.

Siswa melakukan absensi bersama guru.

Apersepsi

Siswa mendengarkan penjelasan guru ketika menyampaikan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Siswa membentuk kelompok secara berpasangan (2 orang)

Siswa menerima permasalahan atau pertanyaan kontekstual

dan mencoba untuk memahaminya (memahami masalah

kontekstual).

Siswa mendengarkan guru menjelaskan masalah kontekstual

yang harus diselesaikan siswa secara berpasangan dengan

memanfaatkan media batang lidi (menjelaskan masalah

kontekstual).

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

75

No Aspek Indikator

Pelaksanaan

Ya Tidak

3. Kegiatan Inti Siswa secara kerja kelompok menyelesaikan permasalahan

kontekstual menggunakan media lidi (menyelesaikan

masalah kontekstual secara berkelompok dengan

penggunaan media)

Siswa mendiskusikan dan membandingkan jawaban dari

permasalahan yang diberikan oleh guru, kemudian

dilanjutkan dengan diskusi kelas (mendiskusikan dan

membandingkan jawaban).

Siswa menarik kesimpulan suatu konsep, kemudian guru

meringkas atau menyelesaikan konsep yang termuat dalam

soal (menyimpulkan hasil diskusi).

Siswa mendengarkan penjelasan lebih lanjut mengenai

materi yang sedang dipelajari.

4. Kegiatan

Akhir

Siswa melakukan tanya-jawab mengenai materi yang belum

dimengerti.

Siswa mengerjakan soal evaluasi.

siswa membuat kesimpulan untuk pelajaran yang sudah

dipelajari dengan bimbingan guru.

Siswa dan guru menutup pelajaran hari ini.

Total

Prosentase : jumlah skor yang diperoleh

Jumlah skor maksimal

𝑃𝑅𝑂𝑆𝐸𝑁𝑇𝐴𝑆𝐸 =33

35x100% = 94,3%

X 100 %

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

76

4.1.3 Hasil Tindakan Siklus I

4.1.3.1 Hasil Belajar

Hasil belajar siswa diperoleh setelah pembelajaran selesai

dilaksanakan yaitu pada pertemuan ketiga siklus I. Pada akhir

pertemuan ketiga, siswa mengerjakan tes evaluasi sesuai dengan

materi yang sudah disampaikan guru selama tiga hari tersebut. Siswa

mengerjakan tes dengan jumlah soal 20 pilihan ganda yang sudah di uji

tingkat validitas dan reliabilitasnya.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran Matematika di SD

Negeri Samban 02 adalah 65. Tabel hasil belajar Siklus I berikut ini

akan menunjukkan nilai dan kategori ketuntasan siswa.

Tabel 19

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus I

No Nilai Frekuensi Presentase

1 40 – 49 1 4, 2%

2 50 – 59 5 20, 8%

3 60 – 69 2 8, 3%

4 70 – 79 2 8, 3%

5 80 – 89 4 16, 7%

6 90 – 99 7 29, 2%

7 100 3 12, 5%

Jumlah 24 100%

nilai tertinggi 100

nilai terendah 40

rata – rata 77, 708

Dari tabel di atas dapat dilihat persebaran nilai yang diperoleh

siswa bahwa jumlah siswa yang mendapatkan nilai dari 40 - 49

sebanyak 1 orang atau sebesar 4, 2 % dari 24 siswa, sedangkan siswa

yang memperoleh nilai antara 50 - 59 sebanyak 5 siswa atau 20, 8%

dari jumlah siswa, siswa yang mendapatkan nilai antara 60 -

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

77

69sebanyak 2 anak atau hanya 8, 3%. Siswa yang mendapat nilai

antara 70 – 79 sebanyak 2 anak atau 8, 3% dari jumlah seluruh siswa.

Siswa yang mendapat nilai antara 80 - 89 sebanyak 4 anak atau 16, 7%

dari jumlah siswa. Siswa yang mendapat nilai antara 90 – 99 sebanyak

7 anak atau 29, 2% dari jumlah seluruh siswa, dan siswa yang

mendapat nilai 100 ada 3 anak atau 12, 5% dari jumlah seluruh siswa.

Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 40, nilai tertinggi 100, dan

rata – rata 77, 708.

Tabel 20

Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I

Nilai Kategori Jumlah Siswa

Jumlah Presentase

≥ 65 Tuntas 20 83, 3%

<65 Tidak Tuntas 4 16, 7%

Jumlah 24 100%

Dari tabel hasil belajar siswa pada siklus I, dapat diketahui bahwa

siswa yang sudah tuntas sebanyak 20 siswa dan 4 anak belum

tuntas.Presentase jumlah siswa yang tuntas adalah sebesar 83,3% dan

yang belum tuntas sebesar 16,7%. Diagram berikut menampilkan

persentase ketuntasan siswa pada siklus I .

Gambar 2. Diagram Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I

tuntas 83, 3%

tidak tuntas 16, 7%

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

78

4.1.4 Refleksi

Melalui refleksi dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran cukup

sesuai dengan rencana dan langkah – langkah pembelajaran menggunakan

pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media

lidi. Pada pertemuan pertama masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar, siswa masih belum mempunyai keberanian untuk

bertanya kepada guru apabila mengalami kesulitan dan belum bisa membuat

kesimpulan setelah bekerja bersama kelompok. Namun pada pertemuan

kedua, kekurangan tersebut sudah bisa teratasi namun belum semua. Siswa

sudah mulai berani memberikan tanggapan mereka, dan sedikit – sedikit

sudah bisa menyimpulkan apa yang telah mereka kerjakan, namun mereka

masih malu untuk bertanya kepada guru ketika mereka mengalami kesulitan.

Namun hal tersebut dapat diatasi oleh guru, sehingga pada pertemuan

ketiga, kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan rencana dan sintaks.

Dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil belajar siswa

dalam mata pelajaran Matematika menggunakan pembelajaran Realistic

Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi mengalami

peningkatan. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran siklus I dapat

dilihat bahwa indikator kinerja sudah dapat dicapai.

Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika dengan

menggunakan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME)

berbantuan media lidi meningkat menjadi 83, 3% atau sebanyak 20 anak

berhasil mendapatkan nilai di atas KKM, hanya 4 anak yang belum bisa

mencapai KKM.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan pembelajaran

Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi berhasil

mencapai indikator yang telah ditetapkan. Namun belum semuanya sesuai

dengan rencana yang telah dibuat, terutama pada kegiatan pembelajaran

yang mengajak siswa untuk dapat menarik kesimpulan dari apa yang setelah

mereka lakukan dan bertanya pada guru apabila masih kesulitan.

4.2 Deskripsi Siklus II

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

79

Berdasarkan catatan perbaikan pelaksanaan dalam pembelajaran

Matematika menggunakan pembelajaran Realistic Mathematics Education

(RME) berbantuan media lidi masih terdapat siswa yang belum mencapai

KKM, siswa belum bisa menarik kesimpulan dari apa yang telah

dipelajari,dan kurangnya keberanian siswa untuk bertanya mengenai hal-hal

yang masih sulit dipahami, maka di dalam siklus II ini dilakukan perbaikan

kembali agar catatan – catatan yang terdapat pada siklus I tidak terulang

kembali.

4.2.1 Rencana Tindakan

Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun berdasarkan standar

kompetensi yaitu 3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai

dua angka kompetensi dasar 3.3 Melakukan pengerjaan hitung campuran

dan indikator pembelajaran di dalam silabus Matematika Kelas II Semester

2. RPP siklus II dirancang dalam 3 kali pertemuan dimana pertemuan

pertama dan kedua penyampaian materi dan pertemuan ketiga adalah

pemantapan materi serta diadakannya tes evaluasi siswa.

Tes evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa juga dibuat

berpedoman pada indikator-indikator pembelajaran dalam kompetensi

dasar yang diambil peneliti. Selain itu, tahapan perencanaan yang

dilakukan adalah menyiapkan materi ajar yang diambil dari berbagai

sumber. Media gambar – gambar yang sesuai materi pelajaran dibuat lebih

menarik agar siswa berantusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

dan mempermudah dalam memahami materi. Kegiatan pembelajaran

dirancang lebih baik lagi yang memberi lebih banyak kesempatan kepada

siswa agar lebih aktif, peran guru dalam pembelajaran lebih dikurangi

sehingga siswa mampu bekerja dengan kemampuan, pengetahuan dan

pengalaman mereka berdasarkan kehidupan sehari-hari.

Langkah-langkah pembelajaran yang dirancang disesuaikan dengan

pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media

lidi.Untuk mengetahui penerapannya di kelas, yang dilakukan peneliti

yakni menyiapkan lembar observasi penerapan pembelajaran Realistic

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

80

Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi. Dengan adanya

lembar observasi ini peneliti dapat mengamati lebih jelas kesesuaian

tindakan yang dilakukan di kelas dengan langkah – langkah yang

seharusnya dilakukan. Di dalam lembar observasi terdapat dua kolom

pelaksanaan yang harus di isi yakni Ya jika tindakan yang dilakukan

dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan langkah pembelajaran

yang sesuai dengan model, serta Tidak jika langkah tersebut tidak

diimplementasikan di dalam kelas.

Sebelum dilaksanakannya tindakan di kelas, instrumen yang

dibutuhkan untuk mengukur hasil belajar siswa juga disusun berdasarkan

indikator yang telah ditetapkan peneliti.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

Pelaksanaan dan pengamatan pembelajaran dalam siklus II dilakukan

sejumlah 3 kali pertemuan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

4.2.2.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

1. Pertemuan Pertama

Pertemuan I pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 21

April 2016. Semua siswa kelas II SD Negeri Samban 02 hadir dalam

kegiatan pembelajaran. Materi yang digunakan dalam pelaksanaan

pembelajaran adalah hitung campuran. Pelaksanaan tindakan

menggunakan langkah-langkah pembelajaran Realistic Mathematics

Education (RME) berbantuan media lidi.

Sesuai dengan rencana tindakan yang akan dilaksanakan, kegiatan

awal pada pertemuan I yakni melakukan pemeriksaan kesiapan siswa

dalam mengikuti pelajaran, absensi siswa, penyampaian apersepsi dan

pembentukan kelompok.

Siswa diberi motivasi oleh guru dengan diberikan permasalahan

kontekstual yang berkaitan dengan hitung campuran. Siswa menjawab

pertanyaan dengan jawaban mereka masing –masing.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

81

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran untuk hari ini. Kemudian

siswa diberi soal cerita atau masalah kontekstual yang berkaitan dengan

materi hitung campuran. Siswa diajak oleh guru untuk menjawab

pertanyaan dengan cara berdiskusi bersama teman kelompok dan

menggunakan media batang lidi sebagai alat bantu hitung. Di dalam kelas

siswa dibentuk menjadi 12 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 2

siswa.

Berdasarkan permasalahan yang telah diberikan, siswa bersama

kelompok berdiskusi bagaimana menyelesaikan masalah tersebut dengan

bimbingan guru. Masalah yang diberikan adalah masalah mengenai hitung

campuran. Siswa bersama kelompok mencari hasil atau penyelesaian dari

permasalahan tersebut yaitu hasil tentang hitung campuran. Guru memberi

arahan agar siswa menghitung dengan menggunakan media batang lidi.

Masing-masing kelompok dapat menghitung hasil dari soal hitung

campurandengan mudah. Setelah semua kelompok menemukan jawaban

dari permasalahan yang telah diberikan, maka selanjutnya

membandingkan dan mendiskusikan jawaban bersama guru. Guru

menjelaskan cara menghitung yang benar dengan menggunakan media

lidi yang berkaitan dengan hitung campuran. Guru bersama siswa menarik

kesimpulan dari permasalahan kontekstual yang sudah diselesaikan dan

dikaitkan dengan hitung campuran. Guru memberikan kesempatan pada

siswa untuk bertanya tentang kesulitan yang mereka alami. Beberapa

siswa yang mengalami kesulitan aktif bertanya kepada guru, namun

sebagian besar hanya diam. Kemudian guru menjelaskan kembali materi

yang ditanyakan oleh siswa.

Guru menjelaskan materi selanjutnya yaitu menentukan urutan

pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

Guru memberikan soal latihan kepada siswa di papan tulis dan beberapa

siswa secara acak maju ke depan untuk mengerjakan soal latihan tersebut.

Setelah itu, guru bersama siswa berdiskusi dan mengoreksi jawaban dari

soal-soal latihan.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

82

Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari,

kemudian mengakhiri kegiatan pembelajaran pertemuan pertemuan

pertama.

Bersamaan dengan tindakan pada pertemuan pertama, dilakukan pula

pengamatan terhadap langkah – langkah kegiatan pembelajaran yang

terdapat lembar observasi. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah

– langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai

100% atau sebanyak 35 pernyataan dari 35 pernyataan kegiatan guru dan

siswa sesuai dengan tindakan yang dilakukan di kelas.

2. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dari siklus II dilaksanakan pada hari Jumat, 22April

2016. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan adalah melanjutkan

materi tentang menyelesaian soal cerita tentang hitung campuran dengan

menggunakan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME).

Sesuai dengan rencana tindakan yang akan dilaksanakan, kegiatan awal

yang dilakukan yakni melakukan pemeriksaan kesiapan siswa dalam

mengikuti pelajaran, absensi siswa, penyampaian apersepsi, dan

pembentukan kelompok. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa

tentang materi yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya. Guru

menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini, guru mulai menyampaikan

materi pelajaran dengan memberikan siswa permasalahan kontekstual

yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas yaitu mengenai soal

penyelesaian masalah atau soal cerita yang berkaitan dengan hitung

campuran. Guru membagikan lembar kerja siswa kepada masing-masing

kelompok. Siswa terlebih dahulu memahami masalah kontekstual yang

diberikan guru. Setelah memahami, siswa bersama kelompok mulai

berdiskusi menyelesaikan masalah tersebut. Guru memberi arahan kepada

seluruh siswa untuk menggunakan media batang lidi sebagai alat bantu

hitung.

Masing-masing kelompok dapat menghitung hasil dari soal hitung

campuran yang terdapat di dalam masalah kontekstual yang diberikan

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

83

dengan mudah. Setelah semua kelompok menemukan jawaban dari

permasalahan yang telah diberikan, maka selanjutnya membandingkan dan

mendiskusikan jawaban bersama guru. Siswa bersama guru menarik

kesimpulan dari masalah kontekstual yang telah diselesaikan. Guru

memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang kesulitan yang

mereka alami dan menjelaskan kembali bagian yang ditanyakan oleh

siswa. Kemudian guru menjelaskan lebih lanjut mengenai cara

menyelesaikan soal cerita hitung campuran dan memberi latihan soal

kepada siswa..

Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari

kemudian memberikan tugas kepada siswa agar siswa belajar di rumah

mengenai hitung campuran. Hasil pengamatan yang dilakukan pada

pertemuan kedua dapat diketahui bahwa 35 pernyataan sudah dilakukan

dengan baik. Siswa sudah mempunyai keberanian untuk bertanya kepada

guru apabila mengalami kesulitan.

3. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dari siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 23

April 2016. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan adalah

pemantapan materi menggunakan pembelajaran Realistic Mathematics

Education (RME). Selanjutnya siswa diberi soal formatif untuk

mengukur hasil belajar siswa selama tiga kali pertemuan.

Kegiatan awal yang dilakukan yakni melakukan pemeriksaan

kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran, absensi siswa,

penyampaian apersepsi. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa

tentang materi yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. Guru

mengulang sedikit materi pada pertemuan pertama dan kedua yang

masih dianggap sulit oleh siswa.

Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang

kesulitan sebelum siswa mengerjakan soal evaluasi. Selanjutnya siswa

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

84

mengerjakan soal evaluasi yang terdiri dari 20 nomor soal pilihan

ganda. Soal yang diberikan kepada siswa sudah melalui proses uji

validitas dan reliabilitas.

4.2.2.2 Hasil Observasi Siklus II

Tabel 21

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus 1I

Pelaksanaan

No Aspek Indikator Ya tidak

1. Pra

pembelajaran

Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran atau alat

peraga yang digunakan selama proses pembelajaran.

Memeriksa kesiapan siswa .

2. Kegiatan

Awal

Guru mengucap salam

Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa.

Guru mengabsen kehadiran siswa.

Apersepsi

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai.

Guru membentuk kelompok (berpasangan)

Guru memberikan permasalahan kontekstual kepada siswa

(memahami masalah kontekstual).

3. Kegiatan Inti Guru menjelaskan masalah kontekstual yang harus

diselesaikan siswa secara berpasangan dengan

memanfaatkan media batang lidi (menjelaskan masalah

kontekstual).

Guru membentuk siswa menjadi berkelompok yaitu secara

berpasangan dan membagikan lembar kerja siswa kepada

tiap pasangan.

Guru membimbing siswa secara kerja kelompok

menyelesaikan permasalahan kontekstual menggunakan

media lidi (menyelesaikan masalah kontekstual secara

berkelompok dengan penggunaan media)

Guru meminta siswa untuk mendiskusikan dan

membandingkan jawaban dari permasalahan yang

diberikan oleh guru, kemudian dilanjutkan dengan diskusi

kelas (mendiskusikan dan membandingkan jawaban).

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

85

Guru membimbing siswa menarik kesimpulan suatu

konsep, kemudian guru meringkas atau menyelesaikan

konsep yang termuat dalam soal (menyimpulkan hasil

diskusi).

Guru menjelaskan lebih lanjut mengenai materi yang

sedang dipelajari.

Guru memberikan soal latihan kepada siswa.

4. Kegiatan

Akhir

Guru melakukan tanya-jawab mengenai materi yang belum

dimengerti.

Guru memberikan soal evaluasi kepada seluruh siswa.

Guru dan siswa membuat kesimpulan untuk pelajaran yang

sudah dipelajari.

Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucap

salam.

Total

Tabel 22

Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II

No

Aspek Indikator Pelaksanaan

Ya Tidak

1. Pra

pembelajaran

Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran atau alat peraga

yang digunakan selama proses pembelajaran.

Memeriksa kesiapan siswa .

2. Kegiatan Awal Siswa mengucap salam

Salah satu perwakilan kelas memimpin doa.

Siswa melakukan absensi bersama guru.

Apersepsi

Siswa mendengarkan penjelasan guru ketika menyampaikan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Siswa membentuk kelompok secara berpasangan (2 orang).

Siswa menerima permasalahan atau pertanyaan kontekstual

dan mencoba untuk memahaminya (memahami masalah

kontekstual).

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

86

Siswa mendengarkan guru menjelaskan masalah kontekstual

yang harus diselesaikan siswa secara berpasangan dengan

memanfaatkan media batang lidi (menjelaskan masalah

kontekstual).

3. Kegiatan Inti Siswa mendengarkan guru menjelaskan masalah kontekstual

yang harus diselesaikan siswa secara berpasangan dengan

memanfaatkan media batang lidi (menjelaskan masalah

kontekstual).

Siswa secara kerja kelompok menyelesaikan permasalahan

kontekstual menggunakan media lidi (menyelesaikan

masalah kontekstual secara berkelompok dengan

penggunaan media)

Siswa mendiskusikan dan membandingkan jawaban dari

permasalahan yang diberikan oleh guru, kemudian

dilanjutkan dengan diskusi kelas (mendiskusikan dan

membandingkan jawaban).

Siswa menarik kesimpulan suatu konsep, kemudian guru

meringkas atau menyelesaikan konsep yang termuat dalam

soal (menyimpulkan hasil diskusi).

Siswa mendengarkan penjelasan lebih lanjut mengenai

materi yang sedang dipelajari.

4. Kegiatan Akhir Siswa melakukan Tanya-jawab mengenai materi yang belum

dimengerti.

Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Siswa membuat kesimpulan untuk pelajaran yang sudah

dipelajari dengan bimbingan guru.

Siswa dan guru menutup pelajaran hari ini.

Total

𝑃𝑅𝑂𝑆𝐸𝑁𝑇𝐴𝑆𝐸 =33

35x 100% = 100%

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

87

4.2.3 Hasil Tindakan Siklus II

4.2.3.1 Hasil Belajar

Hasil belajar siswa diperoleh setelah pembelajaran selesai

dilaksanakan yaitu pada pertemuan ketiga siklus II. Pada akhir

pertemuan ketiga, siswa mengerjakan tes evaluasi (posttest) sesuai

dengan materi yang sudah disampaikan guru selama tiga hari tersebut.

Siswa mengerjakan tes dengan jumlah soal 20 pilihan ganda yang

sudah di uji tingkat validitas dan reliabilitasnya.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran Matematika di SD

Negeri Samban 02adalah 65. Tabel hasil belajar Siklus II berikut ini

akan menunjukkan nilai dan kategori ketuntasan siswa.

Tabel 23

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus 1I

No Nilai Frekuensi Presentase

1 45 – 53 2 8,3%

2 54 – 62 - -

3 63 – 70 4 16,7%

4 71 – 79 3 12,5%

5 80 – 88 7 29,2%

6 89 – 97 4 16,7%

7 100 4 16,7%

Jumlah 24 100%

nilai tertinggi 100

nilai terendah 45

rata – rata 80,20

Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi hasil belajar siswa

Siklus II, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai

antara 45-53 ada 2siswa, antara 54-62 tidak ada, antara 63-70 ada 4

siswa, antara 71-79 terdapat 3 siswa, antara 80-88 terdapat 7 siswa,

antara 89-97 terdapat 4 siswa, dan yang mendapat nilai 100 ada 4 siswa

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

88

Nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 100 sedangkan nilai terendah

45. Sedangkan untuk rata – rata nilai mengalami peningkatan menjadi

80,20

Persentase ketuntasan hasil belajar siswa terlihat dalam tabel yang

disajikan di bawah ini.

Tabel 24

Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1I

Nilai Kategori Jumlah Siswa

Jumlah Presentase

≥ 65 Tuntas 21 87,5%%

<65 Tidak Tuntas 3 12,5%

Jumlah 24 100%

Persentase ketuntasan belajar sebesar 87,5% yang berarti hampir

seluruh siswa kelas II dengan jumlah 24 siswa telah memperoleh nilai di

atas KKM (65). Sedangkan yang belum mencapai KKM ada 3 siswa.

Diagram berikut merupakan persentase ketuntasan siswa pada Siklus II.

Gambar 3. Diagram Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Siklus II

Siklus II

Tuntas 87,5%

Tidak tuntas 12,5%

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

89

4.2.4 Refleksi

Melalui refleksi dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran

sangat sesuai dengan rencana dan langkah – langkah pembelajaran

menggunakan pembelajaranRealistic Mathematics Education (RME)

berbantuan media lidi.

Pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga hasil pengamatan tidaklah

jauh berbeda. Siswa sudah berani dalam menyatakan pendapat mereka,

mampu menyimpulkan materi dari kegiatan yang telah dilakukan. Siswa

menjadi lebih aktif, lebih berantusias, terlihat lebih senang dalam mengikuti

kegiatan belajar mengajar matematika. Langkah –langkah yang dilakukan

sudah sesuai dengan sintaks dengan kata lain lembar observasi sudah

menyatakan “ya” tanpa ada catatan apapun. Hal ini berarti kegiatan

pembelajaran yang dilakukan telah mencapai indikator proses yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Tes evaluasi hasil belajar pada siklus II juga menunjukkan ada 87,5%

atau 21 siswa telah mencapai ketuntasan atau KKM yang sudah ditentukan.

Meskipun masih ada 3 siswa atau 12,5% masih berada di bawah KKM. Pada

siklus II diperoleh nilai tertinggi 100 nilai terendah 45 dan nilai rata-rata

kelas yang diperoleh di siklus II adalah 80,2. Dibandingkan dengan siklus I

di siklus II terdapat peningkatan. Pada siklus I siswa yang tuntas berada

diatas KKM hanya 83,3% atau 20 siswa pada siklus II menjadi 87,5% atau

21 siswa. Pada siklus II ini nilai tertiggi yang diperoleh siswa meningkat

yakni ada yang mendapatkan nilai 100 dan nilai terendahnya yaitu 45. Rata

– rata kelas yang diperoleh pada siklus II ini meningkat yakni 80,20.

Berdasarkan tindakan kelas yang dilakukan, hasil belajar siswa

dalam mata pelajara Matematika menggunakan pembelajaran Realistic

Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi mengalami

peningkatan.

Setiap variabel terikat hasilnya telah menunjukkan bahwa hasilnya

berada di atas Indikator yang telah diterapkan. Karena hasil yang

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

90

diperoleh sudah berada di atas indikator yang ditetapkan, maka peneliti

hanya melakukan tindakan sampai siklus II dan tidak diadakan penelitian

di siklus selanjutnya lagi.

4.3 Hasil Analisis Data Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Berikut ini merupakan rekapitulasi datahasil belajar siswa sebelum

tindakan, siklus I dan siklus II pada mata pelajaran Matematika kelas II SD

Negeri Samban 02 Bawen.

Tabel 25

Rekapitulasi Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I,

dan Siklus II

Kriteria Nilai

Prasiklus

Siklus I Siklus II

Jumlah

siswa

Prosentase

%

Jumlah

siswa

Prosentase

%

Jumlah

siswa

Prosentase

%

Tuntas ≥ 65 11 45, 8% 20 83, 3% 21 87, 5%

Tidak

tuntas < 65 13 54, 2% 4 16, 7% 3 12, 5%

Jumlah 24 100 24 100 24 100

Rata-rata 57,08 77,70 80,20

Nilai Minimal 25 40 45

Nilai Maksimal 75 100 100

Jumlah siswa yang belum tuntas pada kondisi awal sebanyak 13 anak. Setelah

siklus I berlangsung,jumlah anak yang mendapat nilai di bawah KKM menjadi

berkurang drastis yaitu hanya 4 anak saja. Pada akhir siklus II jumlah anakyang

mendapat nilai di bawah KKM semakin berkurang, hanya ada 3 anak saja. Dapat

dikatakan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dari keadaan awal, siklus I dan

siklus II. Persentase siswa yang telahmencapai KKM di kondisi awal adalah

45,8%, sedangkan pada Siklus I sebesar 83,3%. Pada akhir siklus II 87,5% siswa

sudah tuntas. Untuk memperjelas peningkatan hasil belajar siswa kelasII SD

Negeri Samban 02 Bawen pada mata pelajaran Matematika dapat dilihat dari

diagram batang di bawah ini.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

91

Gambar 4. Diagram Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus,

Siklus I, dan Siklus II

4.4 Penerapan Pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME)

Berbantuan Media Lidi

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti sudah menggunakan

pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi

pada mata pelajaran Matematika sesuai dengan langkah-langkah yang telah

ditetapkan sebelumnya. Peneliti dan guru kelas bekerja sama untuk mengamati

pelaksanaan pembelajaran tersebut. Berikut ini tabel rekapitulasi lembar

observasi penerapan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME)

berbantuan media lidi selama Siklus I dan Siklus II.

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

Pra siklus Siklus I Siklus II

Peningkatan Presentase Ketuntasan

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

92

Tabel 26

Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I dan Siklus II

No Aspek yang diamati Siklus 1 Siklus 2

1 2 3 1 2 3

1 Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran √ √ √ √ √ √

2 Memeriksa kesiapan siswa √ √ √ √ √ √

3 Guru mengucap salam √ √ √ √ √ √

4 Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa. √ √ √ √ √ √

5 Guru mengabsen kehadiran siswa. √ √ √ √ √ √

6 Apersepsi √ √ √ √ √ √

7 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. √ √ √ √ √ √

8 Guru membentuk kelompok (berpasangan) √ √ √ √ √ √

9 Guru memberikan permasalahan kontekstual kepada siswa

(memahami masalah kontekstual). √ √ √ √ √ √

10 Guru menjelaskan masalah kontekstual yang harus

diselesaikan siswa secara berpasangan dengan memanfaatkan

media batang lidi (menjelaskan masalah kontekstual)

√ √ √ √ √ √

11 Guru membentuk siswa menjadi berkelompok yaitu secara

berpasangan dan membagikan lembar kerja siswa kepada tiap

pasangan.

√ √ √ √ √ √

12 Guru membimbing siswa secara kerja kelompok

menyelesaikan permasalahan kontekstual menggunakan

media lidi (menyelesaikan masalah kontekstual secara

berkelompok dengan penggunaan media)

√ √ √ √ √ √

13 Guru meminta siswa untuk mendiskusikan dan

membandingkan jawaban dari permasalahan yang diberikan

oleh guru, kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelas

(mendiskusikan dan membandingkan jawaban).

√ √ √ √ √ √

14 Guru membimbing siswa menarik kesimpulan suatu konsep,

kemudian guru meringkas atau menyelesaikan konsep yang

termuat dalam soal (menyimpulkan hasil diskusi).

√ √ √ √ √ √

15 Guru menjelaskan lebih lanjut mengenai materi yang sedang

dipelajari. √ √ √ √ √ √

16 Guru memberikan soal latihan kepada siswa. √ √ √ √ √ √

17 Guru melakukan Tanya-jawab mengenai materi yang belum

dimengerti √ √ √ √ √ √

18 Guru memberikan soal evaluasi kepada seluruh siswa. √ √ √ √ √ √

19 Guru dan siswa membuat kesimpulan untuk pelajaran yang

sudah dipelajari. √ √ √ √ √ √

20 siswa menyiapkan buku dan alat tulis yang diperlukan. √ √ √ √ √ √

21 siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. √ √ √ √ √ √

22 Siswa bersama-sama mengucapkan salam. √ √ √ √ √ √

23 Salah satu perwakilan kelas memimpin doa terlebih dahulu. √ √ √ √ √ √

24 Siswa melakukan absensi √ √ √ √ √ √

25 Apersepsi √ √ √ √ √ √

26 Siswa mendengarkan penjelasan guru ketika menyampaikan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai. √ √ √ √ √ √

27 Siswa membentuk kelompok secara berpasangan (2 orang) √ √ √ √ √ √

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

93

No Aspek yang diamati Siklus 1 Siklus 2

1 2 3 1 2 3

28 Siswa menerima permasalahan atau pertanyaan kontekstual

dan mencoba untuk memahaminya (memahami masalah

kontekstual).

√ √ √ √ √ √

29 Siswa mendengarkan guru menjelaskan masalah kontekstual

yang harus diselesaikan siswa secara berpasangan dengan

memanfaatkan media batang lidi (menjelaskan masalah

kontekstual)

√ √ √ √ √ √

30 Siswa secara kerja kelompok menyelesaikan permasalahan

kontekstual menggunakan media lidi (menyelesaikan

masalah kontekstual secara berkelompok dengan penggunaan

media)

√ √ √ √ √ √

31 Siswa mendiskusikan dan membandingkan jawaban dari

permasalahan yang diberikan oleh guru, kemudian

dilanjutkan dengan diskusi kelas (mendiskusikan dan

membandingkan jawaban).

√ √ √ √ √ √

32 Siswa menarik kesimpulan suatu konsep, kemudian guru

meringkas atau menyelesaikan konsep yang termuat dalam

soal (menyimpulkan hasil diskusi).

-

-

-

√ √ √

33 Siswa melakukan Tanya-jawab mengenai materi yang belum

dimengerti √ √ √

34 Siswa mengerjakan soal evaluasi √ √ √ √ √ √

35 Siswa membuat kesimpulan untuk pelajaran yang sudah

dipelajari dengan bimbingan guru. √ √ √ √ √ √

Jumlah Presentase 94,3% 100%

Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil observasi siklus I dan II pada lampiran,

dapat dilihat bahwa pelaksanaan pembelajaran Realistic Mathematics

Education (RME) berbantuan media lidi pada siklus I kegiatan pembelajaran

masih belum terlaksana sesuai dengan langkah – langkahnya, masih terdapat

beberapa poin yang belum sesuai dengan rencana. Pada pertemuan pertama

siklus I, siswa masih belum berani bertanya kepada guru, dan belum bisa

menyimpulkan materi dari kegiatan yang dilakukan. Pada pertemuan kedua

siklus I, siswa masih belum bisa menyimpulkan materi dari kegiatan yang

dilakukan, dan masih tidak berani untuk bertanya. Pada pertemuan ketiga

pelaksanaan masih sama dengan pertemuan pertama dan kedua. Berbeda

dengan pelaksanaan Siklus I, padaSiklus II kegiatan pembelajaran sudah

sangat sesuai dengan langkah – langkah Realistic Mathematics Education

(RME) berbantuan media lidi.Jadi, penerapan pembelajaran tersebut telah

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

94

terlaksana sesuai langkah-langkah yang benar selama perbaikan pembelajaran

berlangsung.

4.5 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian hasil belajar siswa Kelas II

SD Negeri Samban 02 Bawen pada mata pelajaran Matematika Tahun Ajaran

2015/2016 dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan dari kondisi awal siswa

hingga akhir siklus II. Peningkatan tersebut terlihat pada saat awal pelajaran siswa

sangat berantusias mengikuti kegiatan pembelajaran, aktif memberikan jawaban

terhadap pertanyaan dari guru, senang ketika mendapat tugas dari guru, selalu

memperhatikan yang dijelaskan oleh guru, melaksanakan diskusi sesuai petunjuk,

dapat bekerja sama dengan baik dengan teman satu kelompok, serta siswa mampu

memecahkan masalah sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman mereka.

Hasil belajar siswa begitu berbeda pada kondisi awal, karena dalam

pembelajaran ini siswa diberikan kesempatan yang lebih untuk dapat

meningkatkan pemahaman mereka. Dengan menggunakan media yang nyata,

mereka mudah untuk memahami setiap materi yang dekat dengan proses

berhitung. Siswa lebih aktif untuk mengembangkan kemampuan dan memperluas

ilmu dengan saling bertukar pikiran dengan teman sebayanya.

Dalam penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan, peneliti

mengambil inti dari peningkatan yang terjadi selama siklus berlangsung.

Persentase Hasil Belajar pada Pra Siklus 45,8% dengan 13 siswa yang belum

tuntas mencapai KKM. Pada Siklus I meningkat menjadi 83,3% dengan 4 siswa

yang belum tuntas KKM dan pada akhir Siklus II juga terlihat bahwa hasil

belajar siswa meningkat menjadi 87,5% dengan hanya 3 siswa yang belum tuntas

mencapai KKM. Hal ini masih terjadi karena terdapat 2 siswa yang merupakan

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan 1 siswa yang memang memiliki tingkat

pemahaman lambat dari siswa normal lainnya, sehingga penelitian ini tidak dapat

mencapai angka presentase keberhasilan sebesar 100%.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

95

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Eka Puasa

Astuti tahun 2013 dengan judul “Penerapan Pembelajaran Realistic Mathematics

Education (RME) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas

V SD Negeri 5 Karangrejo Tahun Ajaran 2012/2013”.

Pada tindakan kelas siklus I motivasi belajar siswa meningkat. Hal tersebut

dapat terlihat dari data motivasi belajar siswa pada tindakan kelas siklus I yaitu

siswa yang memiliki perhatian dalam pembelajaran sebanyak 15 orang (68,18%),

siswa yang bergairah belajar sebanyak 13 orang (59,09%), siswa yang suka

berlatih mengerjakan latihan soal sebanyak 11 orang (50%), keberanian siswa

dalam bertanya dan menjawab pertanyaan sebanyak 10 orang (45,45%). Siswa

yang mendapat nilai ≤ 75 ada 7 orang. Pada siklus II kegiatan pembelajaran

sudah berjalan cukup baik, sehingga motivasi belajar siswa mengalami

peningkatan yang baik. Hal ini terlihat dari meningkatnya indikator-indikator dari

motivasi belajar siswa yang meliputi siswa yang perhatian dalam pembelajaran

sebanyak 18 orang (81,81%), siswa yang bergairah belajar sebanyak 18 orang

(81,81%), siswa yang suka berlatih mengerjakan soal sebanyak 17 orang

(77,27%), keberanian siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan sebanyak

16 orang (72,72). Siswa yang mendapat nilai ≥ 75 ada 18 orang.

Penerapan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME)

berbantuan media lidi terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II

SD Negeri Samban 02 Bawen pada mata pelajaran Matematika. Manfaat praktis

yang didapat setelah pelaksanann penelitian tindakan kelas yakni bagi siswa dapat

memudahkan siswa dalam memahami materi pada matapelajaran matematika

karena adanya media yang nyata. Dengan demikian tidak ada lagi siswa yang

pasif dalam kegiatan pembelajaran, karena siswa diberikan kesempatan untuk

memanfaatkan media secara maksimal.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data

96

Manfaat yang didapat bagi guru dapat memberikan wawasan untuk

mengembangkan cara belajar sehingga siswa diberikan ruang untuk

mengungkapkan gagasannya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Bukan lagi

guru yang berperan aktif tetapi guru hanya memberikan pelayanan pada siswa

untuk aktif dan mengembangkan dirinya mengungkapkan ide yang dimiliki. Dan

manfaat bagi sekolah dapat menerapkan pembelajaran Realistic Mathematics

Education (RME) agar pembelajaran di sekolah tidak membosankan dan lebih

menarik perhatian siswa sehingga meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah

terutama pada mata pelajaran Matematika.