bab iv hasil penelitian dan pembahasan · mendapat alat peraga dan lembar diskusi. dengan...

20
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian di lakukan di SD N Klero 01 dengan jumlah siswa 30 siswa. Pada pembelajaran matematika, biasanya sebagian guru hanya menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan materi pelajaran. Berdasarkan hasil observasi hal serupa juga terjadi pada pembelajaran Matematika di SDN Klero 01. Guru hanya menyampaikan pembelajaran dengan ceramah. Guru tidak menggunakan media pembelajaran atau alat peraga untuk memperjelas materi yang di sampaikan. Guru juga tidak menggunakan model pembelajaran inovatif untuk menarik perhatian siswa untuk mengikuti pembelajaran. Kuranya ketertarikan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran mengakibatkan siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru.Banyak siswa yang bermain sendiri sehingga mereka tidak dapat menerima pelajaran dengan baik. Hal demikianlah yang mengakibatkan hasil belajar siswa menurun. Berdasarkan hasil dari tes awal untuk siswa kelas 4 menunjukkan 63,3% siswa yang tuntas pada mata pelajaran matematika dari jumlah siswa. Terdapat 11 anak yang tidak tuntas dari nilai KKM yang telah di tentukan yaitu 70. Berdasarkan observasi dan hasil belajar siswa yang menunjukkan rendahnya hasil belajar siswa maka diadakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran SAVI pada materi sifat-sifat bangun ruang dan jaring-jaring bangun ruang yang akan dilaksanakan pada 2 siklus. Pelaksanaan tindakan yang pertama dilaksanakan dengan pokoksifat-sifat bangun ruang sederhana. Pada pelaksanaan tindakan ini dilakukan dalam 2 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 4.1.1.1 Pertemuan 1 Perencanaan Pada tahap perencanaan ini, terlebih dahulu dilakukan observasi pada siswa kelas IV untuk mata pelajaran matematika. Dari hasil observasi diperoleh beberapa faktor yang menghambat hasil belajar siswa kelas IV pada mata

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · mendapat alat peraga dan lembar diskusi. Dengan menggunakan kubus dan alat-alat yang telah di berikan pada masing – masing kelompok . Siswa

1

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian

4.1.1 Kondisi Awal

Penelitian di lakukan di SD N Klero 01 dengan jumlah siswa 30 siswa. Pada

pembelajaran matematika, biasanya sebagian guru hanya menggunakan metode

ceramah dalam menjelaskan materi pelajaran. Berdasarkan hasil observasi hal

serupa juga terjadi pada pembelajaran Matematika di SDN Klero 01. Guru hanya

menyampaikan pembelajaran dengan ceramah. Guru tidak menggunakan media

pembelajaran atau alat peraga untuk memperjelas materi yang di sampaikan.

Guru juga tidak menggunakan model pembelajaran inovatif untuk menarik

perhatian siswa untuk mengikuti pembelajaran. Kuranya ketertarikan siswa

dalam mengikuti proses pembelajaran mengakibatkan siswa kurang

memperhatikan penjelasan dari guru.Banyak siswa yang bermain sendiri

sehingga mereka tidak dapat menerima pelajaran dengan baik. Hal demikianlah

yang mengakibatkan hasil belajar siswa menurun. Berdasarkan hasil dari tes awal

untuk siswa kelas 4 menunjukkan 63,3% siswa yang tuntas pada mata pelajaran

matematika dari jumlah siswa. Terdapat 11 anak yang tidak tuntas dari nilai

KKM yang telah di tentukan yaitu 70.

Berdasarkan observasi dan hasil belajar siswa yang menunjukkan rendahnya

hasil belajar siswa maka diadakan penelitian tindakan kelas dengan

menggunakan model pembelajaran SAVI pada materi sifat-sifat bangun ruang dan

jaring-jaring bangun ruang yang akan dilaksanakan pada 2 siklus.

Pelaksanaan tindakan yang pertama dilaksanakan dengan pokoksifat-sifat

bangun ruang sederhana. Pada pelaksanaan tindakan ini dilakukan dalam 2

pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

4.1.1.1 Pertemuan 1

Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, terlebih dahulu dilakukan observasi pada siswa

kelas IV untuk mata pelajaran matematika. Dari hasil observasi diperoleh

beberapa faktor yang menghambat hasil belajar siswa kelas IV pada mata

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · mendapat alat peraga dan lembar diskusi. Dengan menggunakan kubus dan alat-alat yang telah di berikan pada masing – masing kelompok . Siswa

2

pelajaran matematika sebelum pelaksanaan siklus 1. Adapun faktor penghambat

hasil belajar antara lain: 1) Dalam penyampaian materi guru hanya menggunakan

model ceramah. 2) Guru tidak menggunakan media pembelajaran dalam

menyampaikan materi. 3) Kurangnya minat siswa dalam mengikuti

pembelajaran. 4) Kurangnya perhatian siswa dalam proses pembelajaran. 5)

Model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi.

Dari hasil pengamatan tersebut dapat dirumuskan alternative tindakan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada pelaksanaan siklus 1,yaitu

a. Menentukan model pembelajaran yang inovatif dan menarik minat siswa.

b. Merumuskan rencana pembelajaran

c. Menyediakan media atau alat peraga

d. Membuat lembar observasi

e. Membuat soal evaluasi hasil belajar

Pelaksanaan tindakan

Pertemuan pertama pada siklus pertama ini di laksanakan pada tanggal 28

februari 2013 dengan melalui beberapa tindakan yaitu sebagai berikut:

a. Kegiatan awal

pertama guru menyiapkan kondisi ruangan untuk belajar. Guru membuka

pelajaran dengan doa dan dilanjudkan dengan apersepsi. Untuk apersepsi

guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu mengenai macam-macam

bangun ruang. Guru bertanya jawab tentang isi lagu tersebut. Guru

menyampaikan tujuan dan dilanjudkan pada kegiatan inti.

b. Kegiatan inti

Guru mengajak siswa untuk mengamati lingkungan kelas dan

menyebutkan contoh bangun yang ada di kelas. Mengapa disebut bangun

ruang. Guru menunjukkan contoh balok untuk memikat rasa ingin tahu

siswa. Guru mrnanyakan benda-benda yang termasuk balok. Guru

membagi kelompok dan setiap kelompok akan menjadi mendapat alat

peraga dan lembar diskusi. Dengan menggunakan balok atau kubus yang

telah di berika pada masing – masing kelompok maka siswa mencari ciri-

ciri kubus dan balok melalui pengamatan benda. Siswa di minta berdiskusi

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · mendapat alat peraga dan lembar diskusi. Dengan menggunakan kubus dan alat-alat yang telah di berikan pada masing – masing kelompok . Siswa

3

tentang sifat-sifat dari balok dan kubus tersebut. Siswa mempresentasikan

hasil diskusi. Guru menanyakan hal yang belum jelas dan meraik

kesimpulan

c. Penutup

Pada kegiatan penutup guru menyampaikan materi yang akan dipelajari

pada pertemuan kedua dan guru memberikan motivasi pada siswa

Observasi

Berdasarkan lembar observasi pada pertemuan pertama palaksanaan kegiatan

pembelajaran sudah baik tetapi masih terdapat beberapa kendala antara lain:

(1) Siswa belum terbiasa dengan model diskusi sehingga kurang

bersemangat.

(2) Banyak siswa yang ramai sehingga mengganggu teman yang lain.

(3) Pembagian kelompok kurang maksimal sehingga banyak yang

kurang senang dengan teman kelompoknya.

(4) Penggunaan media pembelajaran kurang maksimal baik guru

maupun siswa.

(5) Pengalokasian waktu masih sulit.

Refleksi

Berdasarkan observasi dan analisis hasil belajar siswa terdapat beberapa

tindakan yang harus dilakukan oleh guru antara lain:

1) Guru harus menggunakan cara lain dalam pembagian kelompok.

2) Guru menggunakan media pembelajaran dengan baik

3) Guna mengatasi banyaknya siswa yang ramai dan memperlambat waktu

diskusi, guru harus memberikan batasan waktu dalam pelaksanaan diskusi

kelompok.

4.1.1.2 Pertemuan 2

Perencanaan.

Dari hasil refleksi pada pertemuan pertama maka pada pertemuan kedua

menyusun perencanaan yang dapat memperbaiki pada pertemuan pertama antara

lain

a. Merumuskan rencana pembelajaran

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · mendapat alat peraga dan lembar diskusi. Dengan menggunakan kubus dan alat-alat yang telah di berikan pada masing – masing kelompok . Siswa

4

b. Menyediakan media atau alat peraga

c. Membuat lembar observasi

d. Membuat soal evaluasi hasil belajar

Pelaksanaan tinadakan

Pertemuan kedua pada siklus pertama dilaksanakan pata tanggal 4 Maret

2013 dengan melalui beberapa tindakan yaitu sebagai berikut:

a. Kegiatan awal

pertama guru menyiapkan kondisi ruangan untuk belajar. Guru membuka

pelajaran dengan doa dan dilanjudkan dengan apersepsi. Untuk apersepsi

Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan mengenai

materi yang telah di pelajarai pada pertemuan yang lalu. Guru

menyampaikan tujuan dan dilanjudkan pada kegiatan inti.

b. Kegiatan inti

Guru mengajak siswa untuk mengamati lingkungan kelas dan Guru

meminta siswa untuk menyebutkan benda yang merupakan bangun ruang

tabung, bola dan kerucut. Guru membagi kelompok dan setiap kelompok

akan menjadi mendapat alat peraga dan lembar diskusi. Dengan

menggunakan tabung dan kerucut yang telah di berika pada masing –

masing kelompok maka siswa mencari ciri-ciri tabung dan kerucut melalui

pengamatan benda. Siswa di minta berdiskusi tentang sifat-sifat dari

tabung dan kerucut tersebut. Siswa mempresentasikan hasil diskusi. Guru

menanyakan hal yang belum jelas dan menarik kesimpulan

c. Penutup

Guru memberi soal untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa

Pada kegiatan penutup guru menyampaikan materi yang akan dipelajari

pada pertemuan kedua dan guru memberikan motivasi pada siswa

Observasi

Berdasarkan lembar observasi pada pertemuan pertama palaksanaan kegiatan

pembelajaran sudah baik tetapi masih terdapat beberapa kendala antara lain:

(1) Siswa mulai terbiasa dengan model pembelajaran dan mulai tertarik.

(2) Masih beberapa siswa yang rame dan bermain sendiri.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · mendapat alat peraga dan lembar diskusi. Dengan menggunakan kubus dan alat-alat yang telah di berikan pada masing – masing kelompok . Siswa

5

(3) Ketika berdiskusi memerlukan waktu yang lama.

(4) Siswa hanya memperhatikan media yang di peragakan oleh guru

Refleksi

Berdasarkan observasi dan analisis hasil belajar siswa terdapat beberapa

tindakan yang harus dilakukan oleh guru antara lain:

1) Guru menegur keras pada siswa yang ramai.

2) Guru memberikan batasan waktu unruk diskusi

3) Memberikan bimbingan kepada siswa untuk menggunakan media dalam

tiap-tiap kelompok.

Dalam pelaksanaan tindakan guru menggunakan model pembelajaran yang

lebih inovatif. Guru menggunakan model pembelajaran SAVI yang bertujuan agar

siswa mampu bekerjasama dalam kelompok dan menemukan sendiri materi yang

akan di pelajari. Guru juga menggunakan media tiga dimensi yang dapat

digunakan siswa berdiskusi dan menemukan materi. Penggunakan media

pembelajaran ini siswa akan mudah mengingat pelajaran. Dengan mempraktikan

secara langsung pada media pembelajaran akan mudah memahami dan

mengingat materi tersebut.

. Pada siklus 1 terdapat 22 siswa yang tuntas dan 8 siswa yang tidak tuntas

sehingga di perlukan perbaikan pada siklus 2. Tingkat ketuntasan siswa

diharapkan mencapai 80% dari jumlah siswa dinyatakan tuntas. Sedangkan pada

siklus 1 ini tingkat ketuntasan siswa hanya mencapai 73,3% akan tetapi telah

terjadi peningkatan antara kondisi awal atau pra siklus dan siklus 1. Pada pra

siklus tingkat ketuntasan mencapai 63,35 pada siklus 1 sudah mengalami

peningkatan yaitu mencapai 73,3%. Akan tetapi criteria ketuntasan pada siklus 1

belum mencapai criteria yang diharapkan sehingga perlu diadakan perbaikan

pada siklus 2.

4.1.2 Siklus 2

Berdasarkan analisis data hasil belajar dari pelaksanaan siklus 1, menunjukan

ada 8 siswa yang tidak tuntas dari 30 siswa.dari hasil tersebut, pelaksanaan siklus

1 belum memenuhi standar yang diharapkan pada indicator kinerja yang

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · mendapat alat peraga dan lembar diskusi. Dengan menggunakan kubus dan alat-alat yang telah di berikan pada masing – masing kelompok . Siswa

6

mengharapkan lebih dari 80 % siswa tuntas. Dengan demikian perlu diadakan

perbaikan untuk mencapai hasil yang diharapkan sehingga gegiatan penelitian

dilanjudkan dengan pelaksanaan siklus 2. ada beberapa hal yang perlu di

perbaiki dalam siklus 2.

4.1.3.` Pertemuan pertama siklus 2

Perencanaan

a. Menyusun rencana pembelajaran yang lebih menekankan pada

praktik yang dilakukan siswa dan lebih menarik.

b. Memberikan batasan waktu dalam pelaksanaan diskusi kelompok

c. Memberikan contoh penggunaan media pembelajaran

Pelaksanaan

Pertemuan pertama pada siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 6 maret

2013 dengan melalui beberapa tindakan antara lain:

a. Kegiatan awal

pertama guru menyiapkan kondisi ruangan untuk belajar. Guru membuka

pelajaran dengan doa dan dilanjudkan dengan mengajak siswa

menyanyikan lagu jaring-jaring bangun ruang versi sedang apa. Guru

bertanya jawab dengan siswa. Guru menyampaikan tujuan dan dilanjudkan

pada kegiatan inti.

a. Kegiatan inti

Guru mengajak siswa untuk mengamati lingkungan kelas dan Guru

meminta siswa untuk menyebutkan benda yang merupakan bangun ruang

kubus. Guru membagi kelompok dan setiap kelompok akan menjadi

mendapat alat peraga dan lembar diskusi. Dengan menggunakan kubus

dan alat-alat yang telah di berikan pada masing – masing kelompok .

Siswa dibimbing oleh guru mencari jaring-jaring kubus melalui

pengamatan benda. Siswa di minta berdiskusi dan mengisi lembar diskusi

tentang jaring-jaring kubus tersebut. Siswa mempresentasikan hasil

diskusi. Guru menjelaskan tentang macam-macam jaring-jaring kubus

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · mendapat alat peraga dan lembar diskusi. Dengan menggunakan kubus dan alat-alat yang telah di berikan pada masing – masing kelompok . Siswa

7

yang telah di presentasikan. Guru menanyakan hal yang belum jelas dan

menarik kesimpulan

d. Penutup

Pada kegiatan penutup guru menyampaikan materi yang akan dipelajari

pada pertemuan kedua dan guru memberikan motivasi pada siswa

untukbelajar dengan baik.

Observasi

Pada siklus 2 siswa mampu menggunakan media pembelajaran dengan

bimbingan dari guru. Guru memberikan batasan waktu kepada siswa pada saat

mengerjakan soal diskusi. Dengan memberikan batasan siswa lebih bersungguh-

sungguh dalam mengerjakan soal diskusi. Proses pembelajaran berjalan dengan

baik sesuai dengan harapan.Akan tetapi masih terdapat beberapa kendala antara

lain:

a. Ada beberapa siswa yang tidak ikut serta dalam diskusi.

b. Hanya siswa tertentu yang aktif dalam diskusi.

c. Penggunaan media cukup baik dengan bimbingan dari guru.

Refleksi

Pada pertemuan pertama guru lebih menekankan memberikan bimbingan

pada masing-masing kelompok untuk berdiskusi sesuai dengan langkah-langkah

yang ada pada lembar diskusi.

4.1.3.2Pertemuan kedua

Perencanaan

a. Merumuskan rencana pembelajaran

b. Menyediakan media atau alat peraga

c. Memberikan bimbingan pada tiap-tiap kelompok dalampenggunaan

media pembelajaran.

Pelaksanaan tindakan

Pada siklus kedua pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 8 maret

2013 dengan melalui beberapa tindakan antara lain:

a. Kegiatan Awal

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · mendapat alat peraga dan lembar diskusi. Dengan menggunakan kubus dan alat-alat yang telah di berikan pada masing – masing kelompok . Siswa

8

pertama guru menyiapkan kondisi ruangan untuk belajar. Guru membuka

pelajaran dengan doa dan dilanjudkan dengan mengajak siswa untuk

mengulang kembali pelajaran pada pertemuan yang lalu. Guru

menyampaikan tujuan dan dilanjudkan pada kegiatan inti.

b. Kegiatan inti

Guru mengajak siswa untuk mengamati sebuah balok dilingkungan kelas

dan Guru meminta siswa untuk menyebutkan benda yang merupakan

bangun ruang balok. Guru membagi kelompok dan setiap kelompok akan

menjadi mendapat alat peraga dan lembar diskusi. Dengan menggunakan

alat peraga siswa mengerjakan perintah yang ada pada lembar diskusi.

Siswa di minta berdiskusi tentang jaring-jaring balok. Siswa

mempresentasikan hasil diskusi. Guru menjelaskan macam jari-jaring

balok seperti yang telah di presentasikan oleh masing-masing kelompok.

Guru menanyakan hal yang belum jelas dan menarik kesimpulan.

c. Penutup

Pada kegiatan penutup guru memberikan lembar evaluasi yang harus di

kerjakan oleh siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.

Observasi

Pada pertemuan kedua pelaksanaan pembelajaran sudah bagus dan sesuai

harapan. Siswa dibimbing dalam kelompok. Siswa mampu mambuktikan dan

menemukan macam jaring-jaring balok.siswa mampu mempresentasikan hasil

diskusi kelompok dengan baik.

Refleksi

Pada pertemua kedua proses oembelajaran berjalan dengan baik sesuai

dengan harapan. Pada siklus 2 guru memberikan soal evaluasi yang berkaitan

dengan materi yang telah di sampaikan pada siklus 2 yaitu mengenai jaring-

jaring kubus dan balok. Hasil belajar pada siklus 2 terdapat 4 siswa yang belum

tuntas dari jumlah siswa yaitu 30 siswa. . Bila dibandingkan dengan hasil

belajara pada siklus 1 terdapat peningkatan dari 73,3% naik menjadi 86,6%.

Kenaikan hasil belajar siswa ini membuktikan bahwa kegiatan pada siklus 2

dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus 1

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · mendapat alat peraga dan lembar diskusi. Dengan menggunakan kubus dan alat-alat yang telah di berikan pada masing – masing kelompok . Siswa

9

4.2 Hasil Analisis data

4.2.1 Analisis data hasil belajar

4.2.1.1 Pra siklus

Tahap pra siklus merupakan tahap sebelum diadakan penelitian. Hasil

belajarr pada tahap ini diambil sebelum siswa mengalami proses pembelajaran

yang sesuai dengan model pembelajaran. Pada tahap ini masih banyak siswa

yang memiliki nilai rendah dengan rincian yang di tunjukkan pada tabel 4.1:

Tabel 4.1

Hasil Evaluasi pra siklus

No Nilai Jumlah

siswa

1. ≤ 59 6

2. 60-69 5

3. 70-79 16

4. 80-89 3

5. ≥90 0

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa terdapat 6 siswa yang mendapat

nilai ≤ 59, 5 siswa yang mendapat nilai 60-69, 16 siswa mendapat nilai berkisar

antara 70-79, 3 anak mendapat nilai berkisar antara 80-89, tidak ada anak

mendapat nilai ≥90

Berdasarkan data di atas persentase ketuntasan hasil belajar siswa SD N

Klero 01 sebelum dikenai tindakan diketahui bahwa dari 30 siswa yang ada di

kelas 4A ada 11 siswa yang nilainya di bawah KKM yaitu dibawah 70. Pada

tahap pra siklus presentase ketuntasan mencapai 63.3% dan tidak tuntas 36,6%.

Dengan rincian yangh tergambar pada diagram 4.2:

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · mendapat alat peraga dan lembar diskusi. Dengan menggunakan kubus dan alat-alat yang telah di berikan pada masing – masing kelompok . Siswa

10

Diagram 4.1

Persentase ketuntasn pra siklus

Berdasarkan pengamatan masih banyak siswa yang tidak tuntas. Dari sinilah

diadakan suatu penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan

hasil pembelajaran siswa dengan menggunakan model pembelajaran yang

inovatif.

4.2.1.2 siklus 1

siklus 1 merupakan tahap awal diterapkannya model pembelajaran yang

inovatif. Hasil belajar pada tahap siklus 1 diambil setelah digunakannnya model

pembelajaran SAVI dengan menggunakan modei tiga dimensi. Pengambilan nilai

dilakukan pada pertemuan terakhir siklus 1. Dari data yang diperoleh pada siklus

1 ada peningkatan nilai yang terjadi dari pra siklus ke siklus 1 walaupun masih

ada siswa yangmemiliki nilai rendah. Berikut rincian nilai yang diperoleh siswa

pada siklus 1

63,3%

36,6%

Persentase ketuntasan pra siklus

Tuntas

Tidak tuntas

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · mendapat alat peraga dan lembar diskusi. Dengan menggunakan kubus dan alat-alat yang telah di berikan pada masing – masing kelompok . Siswa

11

Tabel 4.2

Daftar nilai siklus 1

No Nilai Jumlah

siswa

1. ≤ 59 1

2. 60-69 7

3. 70-79 13

4. 80-89 8

5. ≥90 1

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa terdapat 1 siswa yang mendapat

nilai ≤ 59, 7 siswa yang mendapat nilai 60-69, 13 siswa mendapat nilai berkisar

antara 70-79, 8 anak mendapat nilai berkisar antara 80-89, 1 anak mendapat nilai

≥90

Ketuntasan hasil belajar tersebut masih ada beberapa siswa yang belum

tuntas, 73,3% siswa sudah tuntas dan 26,6% siswa yang belum tuntas. Bila di

bandingkan dengan kondisi pada pra siklus, siklus I sudah mengalami kenaikan

hasil belajar yang tadinya terdapat 63,3% siswa yang tuntas kini sudah

mengalami kenaikan dengan persentase 73,3% siswa yang tuntas. Sudah

mengalami kenaikan 10%.

Hasil tersebut tergambar pada diagram 4.4:

Diagram 4.2

Persentase ketuntasan siklus 1

73,3%

26,6%

Persentase ketuntasan siklus I

Tuntas

Tidak tuntas

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · mendapat alat peraga dan lembar diskusi. Dengan menggunakan kubus dan alat-alat yang telah di berikan pada masing – masing kelompok . Siswa

12

Kenaikan hasil belajar tersebut dikarenakan pada proses pembelajaran sudah

menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan menarik ahari siswa. Siswa

dapat memprakyikkan secara langsung mengenai materi pembelajaran. Meskipun

antara pra siklus dan siklus 1 sudah mengalami peningkatan , namun siklus I ini

belum mencapai harapan seperti yang di harapkan yaitu siswa yang tuntas ≥80%

sehingga perlu diadakan perbaikan pada siklus 2.

4.2.1.3 siklus 2

Pada siklus 1 hasil belajar banyak yang belum mencapai ketuntasa dan

selama proses pembelajaran masih banyak kekurangan-kekurangn, kegiatan pada

siklus 1 akan di perbaiki pada siklus 2. Pada siklus ini pengambilan nilai hasil

belajar dilakukan pada pertemuan kedua. Pada pengambilan hasil belajar pada

siklus 2 ini mengalami peningkatan dari siklus 1. Tingkat ketuntasan siswa juga

mengalami peningkatan, hal tersebut dapat dilihat dari rincian nilai siklus 2 pada

tabel 4.3 :

Tabel 4.3

Nilai hasil belajar siklus 2

No Nilai Jumlah

siswa

1. ≤ 59 1

2. 60-69 3

3 70-79 14

4. 80-89 10

5. ≥90 2

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa terdapat 1 siswa yang mendapat

nilai ≤ 59, 3 siswa yang mendapat nilai 60-69, 14 siswa mendapat nilai berkisar

antara 70-79, 10 anak mendapat nilai berkisar antara 80-89, 2 anak mendapat

nilai berkisar antara ≥90

Data diatas dapat ditunjukakn dalam bentuk diagram yang menunjukkan

persentase ketuntasan hasil belajar siswa SD N Klero 01 setelah dikenai tindakan

pada siklus 2 diketahui bahwa dari 30 siswa yang ada di kelas 4A ada 4 siswa

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · mendapat alat peraga dan lembar diskusi. Dengan menggunakan kubus dan alat-alat yang telah di berikan pada masing – masing kelompok . Siswa

13

yang nilainya di bawah KKM yaitu dibawah 70. Pada tahap siklus II persentase

ketuntasan mencapai 86,6% dan tidak tuntas 13,3%. Hal tersebut tergambar pada

diagram 4.3:

Diagram 4.3

Ketuntasan siklus 2

Pada siklus II ini telah mencapai indikator keberkasilan yaitu ≥80%. Hal ini

karena guru telah mampu menyampaikan materi pembelajaran dengan model

pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang telah di tentukan. Guru

memberikan bimbingan penuh kepada siswa .

4.2.1.4 Perbandingan hasil pembelajaran

Dari beberapa hasil belajar diatas mengalami kenaikan dari tiap tindakan.

Dari pra siklus ke siklus 1 ketuntasan siswa mengalami kenaikan dan dari siklus I

ke siklus II juga ketuntasan siswa mengalami kenaikan. Berikut rincian kenaikan

hasil belajar dari tiap-tiap siklus yang tersusun dalam tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4

Perbandingan hasil belajar antar siklus

No Nilai

(x)

Katego

ri

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 X

<70

Belum

Tuntas

11 36,6 8 26,6 4 13,3

2 x

≥70

Tuntas 19 63,3 22 73,3 26 86,6

86.6%

13,3%

Persentase Ketuntasan Siklus II

Tuntas

Tidak tuntas

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · mendapat alat peraga dan lembar diskusi. Dengan menggunakan kubus dan alat-alat yang telah di berikan pada masing – masing kelompok . Siswa

14

Dari data di atas diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar siswa dari jumlah

siswa sekeluruhan yaitu 30 anak terdapat 19 anak yang tuntas pada pra siklus dan

mengalami kenaikan pada siklus 1 yaitu 22 anak yang tuntas. Dari siklus I ke

siklus II juga mengalami kenaikan yaitu dari 22 siswa yang tuntas menjadi 26

siswa yang tuntas.data tersebut akan diperjelas pada diagram 4.4:

Diagram 4.4

Perbandingan ketuntasan hasil belajar

Dari data diatas di peroleh hasil bahwa pada kondisi awal atau pra siklus

tingkat ketuntasan siswa hanya mencapai 63,3%. Setelah dilakukan tindakan

pada siklus 1 ketuntasan siswa meningkat hingga73,3%. Akan tetapi presentase

tersebut belum sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan yaitu ≥

80% siswa dinyatakan tuntas. Pada siklus 2 tingkat ketuntasan siswa telah

mencapai atau memenuhi indicator ketuntasan yaitu 86,6% siswa dinyatakan

tuntas.

Hasil belajar siswa dapat meningkat hingga 86.6% dengan usaha dari guru

maupun siswa. Guru telah melakukan pembelajaran yang menarik hati siswa.

Dengan begitu siswa menjadi senang dengan pelajaran tersebut. Dengan model

pembelajaran SAVI siswa terlibat langsung dan mempraktikan sendiri hal ini

akan lebih mudah diingat oleh siswa.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

kondisi awal siklus I siklus II

63.3 %

73.3 %

86.6 %

36.6 %

26.6 %

13.3 %

Pre

sen

tase

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · mendapat alat peraga dan lembar diskusi. Dengan menggunakan kubus dan alat-alat yang telah di berikan pada masing – masing kelompok . Siswa

15

4.2.2 Analisis data hasil observasi

Kenaikan hasil belajar siswa juga didukung dengan adanya perubahan

penyampaian atau pengkondisian guru dalam proses pembelajaran. Dari siklus 1

ke siklus 2 terjadi perubahan pengkondisian kelas. Hal tersebut tercantum dalam

lembar observasi yang telah diisi oleh observer. Observer melakukan observasi

mulai dari pengamatan aktivitas guru hingga aktivitas belajar siswa. Berikut hasil

observasi dari siklus1 dan siklus 2.

4.2.2.1 Siklus 1

Pada siklus 1 pertemuan pertama guru belum begitu memahami langkah-

langkah pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran. Pada pertemuan

ke 2 guru mulai menyesuaikan dengan model pembelajaran hal ini tercermin

dalam tabel 4.5:

Tabel 4.5

Hasil observasi aktivitas guru siklus 1

No Pelaksanaan Skor

Jumlah 1 2 3 4

1. Pertemuan 1 1 7 22 2 89

2. Pertemuan 2 0 1 26 7 100

Pada pertemuan 1 jumlah skor yang di peroleh guru mencapai 88 dan

termasuk dalam kategori nilai C. Nilai C merupakan nilai yang kurang baik. Pada

pertemuan 2 jumlah skor yanag dipeeoleh guru mencapai 100 dan termasuk

dalam kategori nilai B atau baik.

Apabila data tersebut ditunjukkan dalam diagram maka dapat dilihat pada

diagram 4.5:

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · mendapat alat peraga dan lembar diskusi. Dengan menggunakan kubus dan alat-alat yang telah di berikan pada masing – masing kelompok . Siswa

16

Diagram 4.5

Hasil observsi guru siklus 1

Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan dari

pertemuan 1 ke pertemuan 2.

Selain aktivitas guru, observer juga melakukan observasi terhadap aktivitas

belajar siswa. Hasil observasi keaktivan siswa dapat dilihat dari tabel 4.6:

Tabel 4.6

Hasil observasi aktivitas belajar siswa

No Pelaksanaan Skor

Jumlah 1 2 3 4

1. Pertemuan 1 1 15 5 2 54

2. Pertemuan 2 0 2 14 7 78

Dari tabel diperoleh bahwa pada pertemuan pertama hasil observasi

mengenai aktivitas belajar siswa menunjukkan skor 54 yang termasuk dalam

kategori nilai C atau lkurang baik. Pada pertemuan kedua mengalami kenaikan

yaitumenunjukkan skor 75 yang termasuk dalam kategori nilai B atau baik.

Apabila data tersebut ditunjukkan dalam diagram maka dapat dilihat pada

tabel 4.6 :

0

5

10

15

20

25

30

1 2 3 4

1

7

22

2 0 1

26

7 Pe

role

han

Skor

Hasil observasi aktivitas guru siklus 1

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · mendapat alat peraga dan lembar diskusi. Dengan menggunakan kubus dan alat-alat yang telah di berikan pada masing – masing kelompok . Siswa

17

Diagram 4.6

Hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus 1

Dari diagram di atas jelas terlihat adanya peningkatan dari pertemuan

pertama ke pertemuan kedua

.

4.2.2.2 Siklus 2

Pada siklus 2 guru mampu melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai

dengan model pembelajaran. Hasil observasi aktivitas guru dapat dilihat pada

tabel 4.7:

Tabel 4.7

Aktivitas guru pada siklus 2

No Pelaksanaan Skor

Jumlah 1 2 3 4

1. Pertemuan 1 0 0 16 16 112

2. Pertemuan 2 0 0 6 26 122

Dari data di atas pada pertemuan pertama diperoleh jumlah skor 112 yang

termasuk dalam kategori nilai B atau baik. Pada pertemuan kedua diperoleh

jumlah skor 122 yang termasuk dalam kategori nilai A atau sangat baik.

Bila di gambar dalam bentuk diagram maka dapat dilihat pada diagram 4.7:

0

5

10

15

1 2 3 4

1

15

5

2 0

2

14

7

Pe

role

han

Skor

Hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus 1

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · mendapat alat peraga dan lembar diskusi. Dengan menggunakan kubus dan alat-alat yang telah di berikan pada masing – masing kelompok . Siswa

18

Diagram 4.7

Hasil observasi aktvitas guru siklus 2

Dari diagram di atas guru melakukan aktivitas dengan baik dan terjadi

kenaikan dari siklus 1 ke siklus 2.

Selain guru siswa juga mengikuti proses pembelajaran dengan baik seperti

yang telah di gambarksn pada tabel 4.8:

Tabel 4.8

Hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus 2

No Pelaksanaan Skor

Jumlah 1 2 3 4

1. Pertemuan 1 0 0 10 13 82

2. Pertemuan 2 0 0 4 19 88

Dari data di atas pada pertemuan pertama diperoleh jumlah skor 82 yang

termasuk dalam kategori nilai B atau baik. Pada pertemuan kedua diperoleh

jumlah skor 88 yang termasuk dalam kategori nilai A atau sangat baik.

Apabila digambarkan dalam bentuk diagram 4.11:

0

5

10

15

20

25

30

1 2 3 4

0 0

16 16

0 0

6

26 p

ero

leh

an

skor

Hasil observasi aktivitas guru siklus 2

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · mendapat alat peraga dan lembar diskusi. Dengan menggunakan kubus dan alat-alat yang telah di berikan pada masing – masing kelompok . Siswa

19

Diagram 4.8

Hasil observasi keaktivan belajar siswa siklus 2

Dari data di atas jelas sekali bahwa keaktifan siswa mengalami kenaikan.

Kenaikan hasil belajar siswa bukan hanya karena menggunakan model

pembelajaran yang inovatif akan tetapi juga didukung dengan aktivitas yang

dilakukan oleh guru dan aktivitas belajar siswa ketika proses pembelajaran

berlangsung. Cara penyampaian guru dan penguasaan materi serta penguasaan

kelas juga mempengaruhi hasil belajran siswa.

4.3 Pembahasan

Siklus 1 dan siklus 2

Hasil evaluasi pembelajaran selalu mengalami peningkatan dari tiap siklus.

Pada tahap awal sebelum menggunakan model pembelajaran SAVI hasil belajar

siswa cukup rendah. 11 siswa dari 30 siswa dinyatakan tidak tuntas. Tingkat

keberhasilan hanya mencapai 63,3 % dengan nilai KKM ≥70. Pada siklus 1

dengan menggunakan model pembelajaran SAVI hasil belajar siswa mengalalami

peningkatan. 19 siswa dari 30 siswadinyatakan tuntas. Tingkat keberhasilan siswa

mencapai 73.3% siswa yang tuntas. Hal tersebut menunjukkan terjadinya

peningkatan dari kondisi awal ke siklus 1. Pada siklus 2 juga mengalami

peningkatan dari 30 siswa terdapat 26 siswa yang dinyatakan tuntas. Tingkat

ketuntasan siswa mencapai 83.3% siswa yang tuntas. Dengan demikian dengan

menggunakan model pembelajaran SAVI hasil belajar siswa dari kondisi awal,

0

5

10

15

20

1 2 3 4

pe

role

han

Skor

Hasil observsai aktivitas belajar siswa siklus 2

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · mendapat alat peraga dan lembar diskusi. Dengan menggunakan kubus dan alat-alat yang telah di berikan pada masing – masing kelompok . Siswa

20

siklus 1 dan siklus 2 mengalami peningkatan mulai dari 67,7% menjadi 73,3 %

dan menjadi 86,65.

Proses pembelajaran dari kondisi awal guru hanya menyampaikan materi

pembelajran dengan ceramah. Guru juga tidak menggunakan media membelajaran

dalam menyampaikan materi. Hal ini mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi

tendah. Pada siklus 1 guru menggunakan model pembelajaran SAVI yang

menuntut siswa untuk aktif dalam kelompok. Guru juga memberikan media tiga

dimensi yang dapat digunakan siswa untuk berdiskusi. Media tiga dimensi ini

digunakan untuk belajar dengan melihat benda nyata dan sesuai dengan aspek

visual. Pada aspek somatic siswa mempraktikkan dalam kelompok. Untuk aspek

audio yaiti siswa saling bertukar pendapat dan mendengarkan pendapat teman

dalam satu kelompok. Pada aspek intelektual siswa belajar menemukan sendiri

materi yang akan dipelajarai yaitu pada siklus 1 menemukan sifat-sifat bangun

ruang dan pada siklus 2 menemukan jaring-jaring kubus dan balok. Untuk tiap-

tiap siklus keempat aspek tersebut. Pada siklus pertama penggunaan media

pembelajaran kurang efektif. Siswa kurang menggunakan media pembelajaran

dalam kegiatan diskusi. Pada siklus 2 guru mulai menggunakan media

pembelajaran dan menuntut keaktifan siswa. Guru memberikan bimbingan pada

tiap-tiap kelompok untuk menggunakan media yang diberikan dan membimbing

siswa untuk menemukan hal yang berkaitan dengan materi yang di babahas pada

siklus 2. Dengan menemukan sendiri siswa dapat lebih memahami tentang materi

yang disampaikan. Dengan mempraktikan secara langsung maka materi tersebut

akan lebih tertanam dalam ingatan para siswa.

Siswa menjadi terbiasa bekerjasama dalam kelompok. Siswa tidak mudah lupa

karena siswa membangun sendiri pengetahuannya.Suasana dalam proses

pembelajaran menyenangkan karena siswa merasa diperhatikan sehingga siswa

tidak cepat bosan untuk belajar matematika.dalam proses pembelajaran

memunculkan suasana belajar yang lebih baik, menarik dan efektif