bab iv hasil penelitian dan pembahasan keadaan pra

44
77 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Pra Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas adalah merupakan salah satu cara dalam perbaikan peningkatan kualitas dalam belajar dan pembelajaran. Meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar dalam mata pelajaran PKn melalui metode pembelajaran kooperatif Think – Pair – Share yang dilakukan di SMP Islam Sudirman Ambarawa adalah contoh perbaikan dalam Penelitian Tindakan Kelas. Dalam penelitian ini dilakukan dengan cara 2 siklus penelitian yaitu siklus 1 dan siklus 2. Namun sebelum beranjak ke siklus 1 maka dilakukan pra penelitian atau pra siklus. Dalam penelitian pra siklus banyak data yang diperoleh baik dari hasil observasi maupun data hasil belajar siswa selama pra siklus yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menguasai materi pembelajaran. Dari hasil penelitian pra siklus diperoleh data sebagai berikut :

Upload: others

Post on 29-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

77

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Pra Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas adalah merupakan salah satu cara dalam

perbaikan peningkatan kualitas dalam belajar dan pembelajaran.

Meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar dalam mata pelajaran PKn

melalui metode pembelajaran kooperatif Think – Pair – Share yang

dilakukan di SMP Islam Sudirman Ambarawa adalah contoh perbaikan

dalam Penelitian Tindakan Kelas. Dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

2 siklus penelitian yaitu siklus 1 dan siklus 2. Namun sebelum beranjak ke

siklus 1 maka dilakukan pra penelitian atau pra siklus.

Dalam penelitian pra siklus banyak data yang diperoleh baik dari hasil

observasi maupun data hasil belajar siswa selama pra siklus yang bertujuan

untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menguasai materi

pembelajaran. Dari hasil penelitian pra siklus diperoleh data sebagai berikut :

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

78

Tabel 1

Daftar Nilai Pra Silkus

No Nama KKM Pre test

Nilai Predikat

1. AC 60 58 Belum tuntas

2. AN 60 60 Tuntas

3. AW 60 52 Belum tuntas

4. AR 60 62 Tuntas

5. DY 60 62 Tungas

6. DP 60 54 Belum tuntas

7. DR 60 54 Belum tuntas

8. ENF 60 52 Belum tuntas

9. ENS 60 59 Belum tuntas

10. FW 60 68 Belum tuntas

11. FH 60 60 Tuntas

12. GF 60 56 Belum tuntas

13. JA 60 64 Tuntas

14. JS 60 56 Belum tuntas

15. KU 60 60 Tuntas

16. LP 60 64 Tuntas

17. NW 60 50 Belum tuntas

18. NA 60 56 Belum tuntas

19. NK 60 60 Tuntas

20. NB 60 58 Belum tuntas

21. NKH 60 60 Tuntas

22. OL 60 64 Tuntas

23. OA 60 50 Belum tuntas

24. RR 60 68 Tuntas

25. RN 60 55 Belum tuntas

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

79

No Nama KKM Pre test

Nilai Predikat

26. NKH 60 60 Tuntas

27. TP 60 58 Belum tuntas

28. UL 60 48 Belum tuntas

29. UM 60 55 Belum tuntas

30. YA 60 52 Belum tuntas

31. YS 60 64 Tuntas

32. YL 60 50 Belum tuntas

33. ZH 60 58 Belum tuntas

34. NL 60 65 Tuntas

Nilai Rata – rata 56,6 (1965)

Grafik 1

Grafik Nilai Pra Siklus

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

80

Grafik 1

Ketuntasan Pra Siklus

Dari data grafik ketuntasan tersebut dapat dilihat bahwa dari 34 siswa

yang melaksanakan post tes pada pra siklus didapat hasil :

Siswa yang tuntas sebanyak 13 siswa = 13/ 34 x 100 = 38%

Siswa yang belum tuntas 21 siswa = 21/ 34 x 100 = 62%

Tabel 2. Aktivitas Belajar Siswa (Pra Siklus)

No Aspek yang

diamati

Jumlah

siswa Aktifitas (%) Kriteria

1. Perhatian siswa 24 70,58% Baik

2. Partisipasi siswa 17 50% Cukup

3. Keaktifan siswa 18 52,94% Cukup

0

5

10

15

20

25

tuntas belum tuntas

jumlah

jumlah

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

81

Grafik 3. Aktivitas Belajar Siswa (Pra Siklus)

Hasil pra siklus :

1. Observasi

Sebagai awalan dari inti penelitian dilakukan penelitian pra

siklus adalah penelitian yang dilakukan sebelum siklus I dan siklus II

berlangsung. Dari hasil observasi yang didapat bahwa selama kegiatan

berlangsung guru menggunakan metode ceramah. Dari hasil pengamatan

terlihat bahwa dengan penggunaan metode ceramah kegiatan belajar dan

mengajar lebih berpusat pada guru, sedangkan siswa cenderung pasif.

Berdasarkan pengamatan didapat bahwa dari 34 siswa jumlah

siswa yang hadir, terdapat 18 siswa (52,94%) yang aktif memperhatikan

pelajaran yaitu meliputi a) antusias siswa, b) perhatian siswa, c)

keikutsertaan siswa secara seksama, dan d) aktivitas siswa saat

pembelajaran berlangsung dengan kriteria cukup, sedangkan partisipasi

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Perhatian Partisipasi Keaktifan

Jumlah siswa

Aktivitas

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

82

siswa dalam mengikuti pelajaran ada 17 siswa (73,07%), yaitu meliputi :

a) siswa berpendapat, b) siswa aktif mencatat hal penting saat pelajaran,

yang ketiga adalah keaktifan siswa menunjukkan keberanian ada 12

siswa (46, 15%) dengan kriteria cukup, rata-rata keaktifan belajar siswa

dari 34 siswa menunjukkan masih (57,84%) yang menunjukkan cukup,

dan belum menunjukkan keaktifan kriteria yang diharapkan atau masih

di bawah KKM, sedangkan di dalam penelitian ini nilai KKM

ditargetkan dengan nilai 70 dan kriteria yang diharapkan yaitu 75%.

2. Hasil belajar

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian pra siklus, yaitu

selain keaktifan siswa juga didapat data dari hasil belajar siswa. Di

dalam pra siklus terdapat data nilai dari jumlah 34 siswa, menunjukkan

bahwa siswa mencapai nilai ketuntasan 13 siswa (38%) sedangkan siswa

yang belum mencapai nilai ketuntasan dalam ada 21 siswa (62%). Secara

keseluruhan hasil rata-rata nilainya adalah 56,6. Maka dari data tersebut

menunjukkan bahwa belum ada peningkatan dalam pencapaian nilai.

3. Refleksi

Pada tahap akhir pra siklus peneliti dan guru mata pelajaran PKn

mengadakan refleksi. Berdasarkan data yang telah diperoleh melalui

observer dan hasil tes siswa ditemukan bahwa ada beberapa masalah

atau persoalan yang muncul di dalam kelas, permasalahan tersebut

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

83

antara lain adalah : siswa cenderung pasif dan diam dikarenakan

pengemasan pelajaran tidak menarik yaitu guru cenderung mengajar

menggunakan metode ceramah, terdapat beberapa siswa yang tidak

berkonsentrasi, siswa menganggap remeh dan cenderung acuh terhadap

pelajaran PKn. Oleh karena itu permasalahan tersebut perlu diatasi agar

siswa menjadi aktif dan hasil belajar meningkat serta mencapai

ketuntasan. Adapun tindakan perbaikan pembelajaran pada pra siklus

adalah sebagai berikut :

1. Guru menggunakan metode yang menarik memberikan kesempatan

kepada siswa untuk aktif dan beraktifitas selama proses

pembelajaran berlangsung.

2. Guru menerapkan suatu metode pembelajaran yang menyenangkan

agar siswa tidak bosan dalam mengikuti pelajaran PKn yaitu dengan

metode Think – Pair – Share.

3. Pemberian motivasi terhadap siswa agar lebih antusias dan

konsentrasi dengan cara pemberian reward.

Dari hasil diskusi yang dilakukan peneliti dan guru (Observer)

disimpulkan bahwa harus adanya tindakan perbaikan pada pertemuan

selanjutnya yaitu dengan diterapkannya tindakan perbaikan pembelajaran

dengan metode kooperatif Think – Pair – Share beserta pemberian Reward.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

84

4.2 Hasil Penelitian Tindakan Kelas

Perbaikan kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan keaktifan dan

hasil belajar siswa kelas VIIIa SMP Islam Sudirman Ambarwa dalam mata

pelajaran PKn dengan menggunakan metode Think – Pair – Share adalah

sebagai berikut :

a) Siklus I

a. Pertemuan ke 1

Proses pembelajaran siklus 1 pada pertemuan 1 :

1. Perencanaan

a.) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

sesuai dengan standar kompetensi (RPP terlampir).

b.) Menjelaskan kepada siswa mengenai metode Think – Pair –

Share.

c.) Membuat lembar observasi untuk kegiatan observasi

kegiatan yang sedang berlangsung dalam pembelajaran.

d.) Membuat lembar kerja siswa.

2. Tindakan/ Pelaksanaan

Langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode

Think – Pair – Share adalah pada pertemuan 1 kegiatan yang

pertama dilakukan kegiatan awal yaitu apersepsi yang berupa

kesiapan kelas guru melakukan presensi, selanjutnya pemberian

materi tentang “Demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan”

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

85

selanjutnya dilakukan pembagian kelompok yang mana satu

kelompok terdiri dari 6 sampai 7 siswa. Sebelum masuk pada

tahapan Think (berpikir) siswa dibagi dalam kelompok dengan

cara berhitung, siswa yang mendapat nomor sama akan

bergabung menjadi satu dalam kelompok diskusi. Tugas dari

setiap kelompok adalah mengamati fenomena masyarakat

tentang : “Prinsip-prinsip dasar demokrasi” yaitu : 1). Adanya

pemerintahan yang konstitusi, 2). Dilaksanakannya pemilu,

3). Penjaminan hak asasi manusia, 4). Adanya persamaan

kedudukan di depan hukum, 5). Peradilan yang bebas dan tidak

memihak. Pada tahapan Think siswa dihadapkan dengan pilihan

materi yang sesuai dengan permasalahan yang akan

didiskusikan, yaitu contoh kasus tentang “persamaan

kedudukan di depan hukum, setiap individu atau siswa

diberikan kesempatan untuk memikirkan jawaban dari

permasalahan secara mandiri untuk beberapa saat, pada tahap

ini ditemukan bahwa siswa cenderung pasif, main-main.

Kemudian pada tahap ke 2 (dua) Pair (berpasangan) pada

tahapan ini siswa tergabung dalam kelompok untuk

mendiskusikan permasalahan dalam waktu 50 menit, kemudian

jawaban dari masing-masing siswa dapat digabungkan dalam

kelompok, dan dengan kerjasama dalam diskusi diharapkan

siswa dapat mengatasi masalah dan menemukan jawaban dari

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

86

permasalahan yang diidentifikasi, sehingga cara bealjar siswa

bukan hanya hafalan. Namun masalah observasi dimunculkan

di dalam kelas, siswa cenderung bicara sendiri, dan guru tidak

berani menegur. Sedangkan pada tahap akhir Share (berbagi)

yaitu mempresentasikan hasil diskusi, yang mana setiap siswa

secara bergiliran dapat menyampaikan jawabannya pada saat

presentasi. Pada tahap ini siswa dalam kelompok ada yang

belum lancar menjawab. Sebelum kegiatan pembelajaran

berakhir, sisa waktu 5 menit terakhir digunakan guru

memberikan tugas pada siswa dari hasil diskusi setiap

kelompok yang akan mempresentasikan pada pertemuan

selanjutnya.

3. Observasi

Di dalam siklus 1 Pertemuan 1 observer melakukan

pengamatan mengenai berlangsungnya pembelajaran pada guru

selama mengajar, menggunakan lembar observasi yang telah

dibuat sebelumnya. Pada lembar observasi ini berisi tentang

pengamatan yang dilakukan observer terhadap guru dan siswa

yang berupa kelebihan dan kekurangan pada saat pembelajaran

berlangsung. Adapun kelebihan dalam pembelajaran dapat

dilihat dari kesesuaian dengan RPP yang telah direncanakan,

dan kekurangan yang dihadapi oleh guru adalah belum

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

87

maksimalnya guru dalam mengelola kelas karena masih

ditemukan adanya guru yang masih ragu-ragu menegur siswa

yang melakukan kesalahan. Sedangkan kekurangan dari siswa

adalah siswa masih pasif dalam mengikuti pembelajaran

terutama pada diskusi kelompok kurang adanya partisipasi

kerjasama.

4. Refleksi

Dari hasil tindakan dan observasi maka diperlukan

adanya refleksi antara guru dan observer. Dari hasil observasi

diperlukan adanya perbaikan dalam pertemuan ke 2 (dua) nanti.

Adapun hal yang harus diperbaiki adalah dari guru harus lebih

tegas dalam menegur siswa yang tidak memperhatikan

pelajaran dan lebih mengaktifkan siswa dalam kegiatan diskusi

kelompok.

b. Pertemuan ke II

Pelaksanaan siklus I pertemuan 2 berlangsung 2 x 24 menit,

penerapan model pembelajaran Think – Pair – Share dengan siswa

melakukan presentasi kelas (Share) dalam kegiatan belajar dan

pembelajaran :

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

88

1. Perencanaan

Pada pertemuan ke 2 ini adalah tindak lanjut dari

pertemuan sebelumnya, adapun perencanaan pada pertemuan ke

2 ini adalah :

a.) Perbaikan RPP dengan standar kompetensi “Memahami

pelaksanaan demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan”.

Dengan kompetensi dasar menjelaskan hakikat demokrasi,

serta tujuan pembelajaran siswa dapat menelaah prinsip-

prinsip dasar demokrasi.

b.) Membuat lembar observasi

2. Tindakan

Dalam kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke 2 ini

adalah ada beberapa hal yang harus diperhatikan siswa yaitu

kesiapan siswa daslam mengikuti pelajaran, kemudian guru

memberikan arahan tentang langkah-langkah presentasi

selanjutnya guru melakukan pemeriksaan tugas dari masing-

masing kelompok. Setelah itu guru memberikan kesempatan

pada siswa untuk ke depan kelas mempresentasikan hasil

diskusinya. Sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan

kelompok yang sedang presentasikan menjawab pertanyaan

yang diajukan oleh kelompok lain, begitu juga sebaliknya

kelompok lain yang belum mendapat giliran presentasi harus

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

89

mengajukan pertanyaan kepada kelompok presentasi. Dalam

pertemuan ini hanya sebagian kelompok yang melakukan

presentasi yaitu hanya 4 kelompok dan 2 kelompok terakhir

akan dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya.

Dalam kegiatan yang terlaksana di atas kerjasama antar

siswa menjadi hal yang penting dalam pembelajaran karena

siswa ternyata dapat bekerjasama secara kelompok dan dapat

mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa. Observer melakukan

penilaian tentang berjalannya kegiatan pembelajaran, guru juga

harus melakukan penilaian terhadap siswa pada saat melakukan

presentasi di depan kelas agar guru mengetahui perkembangan

belajar siswa sehingga siwa pada saat melakukan presentasi di

depan kelas agar guru mengetahui perkembangan belajar siswa

sehingga siswa benar-benar mengikuti pembelajaran dengan

baik dan penilaian ini digunakan guru untuk menentukan siswa

yang masuk dalam kategori nilai tertinggi yang akan

mendapatkan reward.

3. Observasi

Dalam siklus I pertemuan ke 2 observer melakukan

pengamatan mengenai berlangsungnya kegiatan pembelajaran

menggunakan lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya.

lembar observasi tersebut berisi tentang pengamatan aktifitas

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

90

guru dan siswa berupa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan

yang telah ditemukan dari segi guru adalah kesesuaian kegiatan

pembelajaran dengan RPP. Dan adanya keberhasilan guru

dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa dengan penguatan

pemberian reward. Sedangkan kelemahan yang dihadapi oleh

guru adalah pengelolaan kelas yaitu dalam pengaturan waktu

presentasi yang ternyata kurang sesuai dengan waktu karena

masih adanya siswa yang belum siap dalam melakukan

presentasi. Ditemukan adanya beberapa kelompok yang masih

belum siap, mensharekan hasil diskusi kelompok mereka,

akibatnya waktu dalam presentasi cenderung molor, karena

siswa kurang menguasai sehingga pada saat ditanya kelompok

lain tidak siap. Dan kelemahan yang didapat dari siswa adalah

siswa masih cenderung malu-malu menjawab pertanyaan, dan

melempar pertanyaan yang diberikan dari kelompok lain ke

sesama anggota kelompok.

4. Refleksi

Dari hasil refleksi diperoleh rencana perbaikan

pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya, dimana guru harus

lebih mempersiapkan kesiapan siswa untuk melakukan

presentasi agar tidak mengulur waktu dan guru harus tegas

menegur siswa yang kurang berpartisipasi dalam kelompoknya

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

91

dengan pemberian sanksi, untuk pemberian reward harus lebih

menarik agar siswa tetap aktif di dalam kelas maupun pada saat

diskusi.

c. Pertemuan ke III

1. Perencanaan

Dalam siklus 1 pertemuan ke 3 ini kegiatan

pembelajaran terpusat pada meneruskan daripada presentasi

kelompok terakhir, dan guru membuat lembar observasi berupa

post tes.

2. Tindakan

Dalam pertemuan ini melanjutkan presentasi dari

kelompok terakhir yang mana dalam pelaksanaan diskusi masih

menggunakan langkah-langkah sesuai dengan peraturan yang

telah disepakati sebelumnya.

Setelah kegiatan presentasi selesai guru bersama siswa

mereview tentang materi pembelajaran dan kemudian

dilanjutkan dengan evaluasi berupa post tes yang dikerjakan

oleh masing-masing siswa/ individu. Setelah selesai kegiatan

pembelajaran guru melakukan penilaian terhadap siswa sewaktu

melakukan presentasi yaitu berhubungan dengan keaktifan

dalam berpendapat, sedangkan post tes digunakan untuk

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

92

mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dalam memahami

materi yang telah disampaikan dalam presentasi. Di dalam

pengerjaan soal tes ditemukan adanya beberapa siswa yang

didapati bekerjasama dengan teman-teman kelompoknya,

sehingga hal ini mengganggu kegiatan berjalannya tes.

3. Observasi

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer,

kelebihan guru dalam mengajar sudah optimal dalam mengajar

dan pemanfaat waktu sudah sesuai dengan yang telah

direncanakan, sedangkan kelemahannya adalah mengajak siswa

untuk fokus mengerjakan soal tes karena masih ada beberapa

siswa yang bekerja sama dalam mengerjakan tes dari guru.

4. Evaluasi

Hasil evaluasi pada pertemuan ke III ini adalah berupa

nilai dari hasil presentasi siswa, dan hasil evaluasi dari nilai

pada post tes. Hal tersebut ditunjukkan dalam tabel dan grafik

sebagai berikut :

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

93

Grafik 4.2.

Grafik aktifitas siswa dalam siklus 1

Keterangan :

1 = 0% – 20% ( 1 – 7 siswa)

2 = 20% – 40% ( 8 – 14 siswa)

3 = 41% – 60% (15 – 21 siswa)

4 = 61% – 80% (22 – 28 siswa)

5 = 81% –100% (29 – 35 siswa)

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

aktivitas efektifitas

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

94

Tabel 4.2

Keaktifan Siklus 1

Kategori Penilaian Siklus I

Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5

Antusias 70 60 65 70 65

Perhatian 65 60 60 70 65

Aktifitas 75 70 65 65 70

Bertanya 70 65 70 75 60

Berpendapat 75 70 70 60 70

Mencatat 75 65 65 70 65

Minat 70 65 70 70 70

Mengerjakan tugas 65 65 70 60 75

Mengikuti pelajaran 70 60 60 65 70

Keberanian 70 65 70 70 75

Kerjasama 65 65 65 65 70

Diskusi 75 70 70 70 70

Memberikan contoh 70 65 65 75 70

Penguasaan materi 70 70 70 65 65

Jumlah 985 915 945 950 960

Rata-rata 70,3 65,3 67,5 67,8 68,5

Rara-rata kelas

Siklus 1 67,88

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

95

Dari data di atas pada siklus 1 diperoleh data adanya peningkatan

keaktifan siswa dari data sebelumnya yaitu dalam pra siklus. Hal tersebut dapat

dibuktikan adanya peningkatan dalam belajar siswa yang mengalami perubahan

dalam proses pembelajaran pada penerapan diskusi kelompok yang telah di share

kan dan presentasikan di depan kelas. Dalam grafik menunjukkan keaktifan siswa

belajar secara penilaian yaitu mengenai aktivitas siswa terdapat 21 siswa yaitu

61% – 80% hal ini menunjukkan sudah naik, sedangkan efektivitas belajar siswa

menunjukkan cukup yaitu terdapat 18 siswa (41% – 60%).

Sedangkan dari data yang diperoleh pada tabel menunjukkan bahwa

penilaian secara kelompok pada saat presentasi menunjukkan adanya keaktifan,

berupa perhatian siswa, aktifitas siswa dalam bertanya, menjawab, mencatat hal-

hal yang penting, berpendapat, dan adanya keaktifan siswa yang meliputi

keberanian dalam diskusi, menjawab pertanyaan dari kelompok lain, kerja sama

serta pemberian contoh mengalami peningkatan. Dari data tabel di atas maka

dapat diketahui bahwa adanya peningkatan dalam keaktifan belajar siswa yaitu

67,88% yang menunjukkan (cukup), mesipun belum sesuai dengan kriteria yang

diharapkan yaitu 75%.

Setelah guru melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode

“Think – Pair – Share” tersebut, ternyata aktifitas dan penguasaan materi lebih

meningkat, terbukti bahwa siswa lebih antusias dalam menjawab pertanyaan dan

keinginan siswa untuk menjadi yang terbaik dalam presentasi guna meningkatkan

hasil belajar. Peningkatan hasil belajar tersebut dapat dilihat dari hasil nilai pada

post tes yang telah dilakukan, dengan hasil sebagai berikut :

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

96

Tabel 4.2

Daftar Nilai Siklus 1 Post tes

No Nama

Post tes

Nilai

Kelompok Presentasi U. harian U. akhir Predikat

1. AC 70 75 80 75 Tuntas

2. AN 70 70 75 71 Tuntas

3. AW 70 65 75 70 Tuntas

4. AR 65 70 70 68 Belum tuntas

5. DY 70 75 85 71 Tuntas

6. DP 70 70 75 71 Tuntas

7. DR 70 70 68 69 Belum tuntas

8. ENF 70 75 65 70 Tuntas

9. ENS 65 70 70 68 Belum tuntas

10. FW 65 70 70 68 Belum tuntas

11. FH 70 70 75 71 Tuntas

12. GF 70 65 70 68 Belum tuntas

13. JA 70 75 75 73 Tuntas

14. JS 65 70 78 71 Tuntas

15. KU 70 70 85 75 Tuntas

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

97

16. LP 70 70 85 75 Tuntas

17. NW 65 70 75 70 Tuntas

18. NA 70 70 70 70 Tuntas

19. NK 65 75 85 75 Tuntas

20. NB 70 75 92 79 Tuntas

21. NKH 70 70 76 72 Tuntas

22. OL 70 65 70 68 Belum tuntas

23. OA 65 70 65 66 Belum tuntas

24. RR 65 70 70 68 Belum tuntas

25. RN 70 70 70 70 Tuntas

26. NKH 70 70 75 71 Tuntas

27. TP 70 75 65 70 Tuntas

28. UL 70 70 78 72 Tuntas

29. UM 70 65 75 70 Tuntas

30. YA 70 70 78 72 Tuntas

31. YS 70 65 70 68 Belum tuntas

32. YL 65 70 75 70 Tuntas

33. ZH 70 70 85 75 Tuntas

34. NL 65 70 78 71 Tuntas

Rata – rata kelas 70,85

(Baik)

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

98

Grafik 4.2

Graik Nilai Siklus 1

55

60

65

70

75

80

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

Data prosentase siswa sebagai berikut :

c. Prosentase siswa “Tuntas”

d. Prosentase siswa “Belum Tunta

Dari data di atas menunjukkan bahwa penggunaan metode Think

– Pair – Share

hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan yang ditunjukkan pada

siklus I jika dibandingkan dengan peneli

0

5

10

15

20

25

99

Grafik 4.2

Grafik Ketuntasan Post Tes Siklus 1

Data prosentase siswa sebagai berikut :

Prosentase siswa “Tuntas” = 25/34 x 100% = 73%

Prosentase siswa “Belum Tuntas” = 9/34 x 100% = 26%

Dari data di atas menunjukkan bahwa penggunaan metode Think

Share ternyata dapat meningkatkan penguasaan materi siswa

hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan yang ditunjukkan pada

siklus I jika dibandingkan dengan penelitian pada tahap pra siklus.

Tuntas Belum Tuntas

= 25/34 x 100% = 73%

9/34 x 100% = 26%

Dari data di atas menunjukkan bahwa penggunaan metode Think

ternyata dapat meningkatkan penguasaan materi siswa

hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan yang ditunjukkan pada

tian pada tahap pra siklus.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

100

5. Refleksi

Dari data hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan

adanya peningkatan yang dialami siswa yaitu dibuktikan

dengan terdapatnya 21 siswa yang “belum tuntas” pada tahap

sebelumnya pra siklus dan setelah di adakannya perbaikan pada

siklus I terdapat 9 siswa yang “belum tuntas”. Selain dari hasil

belajar yang meningkat, keaktifan siswa pada tahap siklus 1 ini

mengalami peningkatan yaitu pada tahap pra siklus (57,84%)

siswa yang aktif dan pada siklus I mengalami peningkatan

menjadi (67,88%).

Adanya kelebihan juga pasti terdapat kelemahan,

adapun kelemahan yang terjadi pada siklus 1 yaitu siswa belum

secara maksimal dalam mengikuti proses pembelajaran, hal ini

dibuktikan dengan terdapat siswa yang kerjasama dalam

mengerjakan soal tes yang diberikan oleh guru, maka

kelemahan yang terjadi pada siklus 1 (satu) ini akan diperbaiki

pada siklus selanjutnya yaitu pada siklus ke 2 (dua).

c) Siklus ke 2

c. Pertemuan ke 1

1. Perencanaan

Melihat beberapa kegiatan pada pertemuan yang lalu,

guru sangat perlu memperkuat metode Think – Pair – Share

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

101

untuk menunjang penguasaan materi sehingga tujuan

pembelajaran akan tercapai. Adapun langkah-langkahnya

adalah :

a.) Pembuatan Rencana Perbaikan pembelajaran (RPP) dengan

bimbingan guru kelas, dengan standar kompetensi

“Memahami pelaksanaan demokrasi dalam berbagai aspek

kehidupan” Kompetensi dasar Menjelaskan pentingnya

kehidupan demokrasi dalam bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara, dalam materi pokok menunjukkan praktik-pratik

demokrasi dalam kehidupan politik.

b.) Membuat lembar observasi untuk melakukan pengamatan

pada kegiatan pembelajaran.

c.) Membuat lembar kerja siswa.

2. Tindakan

Pada pelaksanaan siklus ke 2, pertemuan pertama

dimulai dengan apersepsi yang dilakukan oleh guru, yaitu

kesiapan dengan presensi kelas. Memberikan informasi kepada

siswa tentang penyampaian tujuan pembelajaran. Guru juga

harus menyampaikan/ meningkatkan tentang kekurangan di

siklus yang lalu, yaitu pada siklus 1. Kemudian guru meminta

siswa untuk bergabung dengan kelompoknya (sesuai dengan

kelompok yang sebelumnya) selanjutnya siswa mendapat tugas

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

102

dari guru untuk mengidentifikasi masalah tentang “Pentingnya

kehidupan demokrasi dalam bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara dalam praktik kehidupan politik.” Tugas yang telah

diberikan tersebut dikerjakan kelompok, sedangkan peran guru

di dalam kelas adalah mengarahkan siswa apabila siswa

menemukan kesulitan dengan tugasnya, bahwa siswa harus

lebih memperhatikan proses pembelajaran. Sisa waktu terakhir

pada pembelajaran digunakan guru untuk memberikan tugas

kepada siswa yang berhubungan dengan hasil diskusi kelompok

mereka yang akan dipresentasikan pada selanjutnya.

3. Observasi

Dari perolehan data di atas di dapat penilaian dari

observer yaitu siswa sudah lebih aktif dalam mengikuti

pembelajaran, kerjasama antar siswa sudah mulai terlihat dalam

kelompok, dan guru lebih bersemangat dalam melakukan

kegiatan pembelajaran.

4. Refleksi

Dari hasil tindakan dan observasi maka diperoleh hasil

refleksi yaitu guru harus tetap mempetahankan agar siswa tetap

belajar aktif, guru selalu memberikan motivasi kepada siswa

agar kegiatan pembelajaran berjalan secara lancar dan baik,

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

103

dengan pemberian reward yang lebih menarik, seorang guru

juga harus memperhatikan pengelolaan kelas dalam

memanajemen waktu.

d. Pertemuan ke 2 (dua)

Pelaksanaan siklus ke 2 pada pertemuan ke 2 berlangsung

selama 2 x 45 menit, pada pertemuan ini guru menerapkan metode

Think – Pair – Share dengan pelaksanaan diskusi kelas (presentasi)

dalam kegiatan pembelajarannya yang berupa :

1. Perencanaan

Pada pertemuan kedua adalah pelaksanaan tindakan

lanjut dari pertemuan yang telah berjalan sebelumnya,

perencanaannya adalah sebagai berikut :

a.) Perbaikan RPP (Rencana Perbaikan Pembelajaran) dengan

bimbingan guru kelas, dengan standar kompetensi

“Memahami pelaksanaan demokrasi dalam berbagai aspek

kehidupan” . Kompetensi dasar menjelaskan pentingnya

kehidupan demokrasi dalam bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara, dalam materi pokok menunjukkan praktik-

praktik demokrasi dalam kehidupan politik

b.) Penyusunan lembar obserasi.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

104

2. Tindakan

Dalam kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke 2

(dua) ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan oleh

siswa, yaitu kesiapan dalam mengikuti pembelajaran. Guru

menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, dan

memberikan informasi tentang langkah-langkah jalannya

presentasi, dan tentang pemberian reward. Guru hendaknya

memeriksa pekerjaan atau hasil diskusi dari setiap kelompok

sebelum presentasi dimulai. Selanjutnya guru memberikan

kesempatan kepada kelompok presentasi untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Yang mana pada

kegiatan ini kelompok yang berada di depan kelas

mempresentasikan hasil diskusinya harus menjawab pertanyaan

yang dilontarkan dari kelompok lain, dan sebaliknya kelompok

lain harus bertanya pada kelompok yang sedang presentasi.

Dalam pertemuan ini hanya 4 kelompok yang melakukan

presentasi sedangkan 2 kelompok sisa yang belum presentasi

akan mempresentasikan hasil kelompoknya pada pertemuan

selanjutnya. Dari hasil presentasi kelompok ternyata keaktifan

siswa sudah mengalami peningkatan, yaitu siswa sudah aktif di

dalam kelompok dan siswa mulai berani dalam mengemukakan

pendapat dari masing individu.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

105

Selain penilaian yang dilakukan oleh observer pada

kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung, guru juga

harus melakukan penelitian kepada siswa dalam kelas yaitu

kegiatan siswa pada saat melakukan presentasi berupa

penilaian dalam menjawab pertanyaan, bertanya, menyanggah

ataupun berpendapat, di sinilah peran guru untuk mendapatkan

data siswa yang teraktif untuk mendapatkan reward.

3. Observasi

Pada siklus ke 2 (dua) pertemuan ke 2 (dua), observer

melakukan pengamatan pada berjalannya pembelajaran yang

ada di dalam kelas menggunakan lembar observasi. Lembar

pengamatan ini berisi tentang pengamatan pada saat guru

melakukan pengajaran dan siswa sedang melakukan diskusi

kelas, yang mana dalam observasi ini ditemukan kelebihan dan

kekurangan. Kelebihan yang ditemui adalah bahwa pada

kegiatan pembelajaran telah berjalan dengan lancar bahwa telah

sesuai dengan RPP yang telah dipersiapkan sebelumnya, guru

sudah berhasil untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa

yang telah mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya.

Selain dari guru ditemui juga kelebihan dari siswa yaitu

peningkatan keaktifan siswa, di mana siswa mulai berani dan

berantusias dalam mengemukakan pendapatnya tanpa ragu-ragu

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

106

dan malu-malu, dan siswapun lebih bersemangat dalam

mengikuti pelajaran PKn.

4. Refleksi

Setelah dilakukannya tindakan dan observasi maka

selanjutnya dilakukan juga refleksi, dalam refleksi ini ditemui

catatan bahwa guru harus tetap memperhatikan waktu dalam

kegiatan pembelajaran dan tetap mempertahankan cara

mengajarnya.

e. Pertemuan ke 3 (tiga)

1. Perencanaan

Dalam pertemuan ke tiga ini kegiatan pembelajaran

adalah melanjutkan presentasi dari dua kelompok terakhir dan

dilakukannya evaluasi berupa soal post tes serta pembuatan

lembar observasi. Siswa yang masuk dalam kategori siswa

terakhir dibebaskan utnuk tidak mengikuti post tes ini.

2. Tindakan

Pemberian kesempatan pada kelompok terakhir yang

belum melakukan presentasi pada pertemuan yang sebelumnya.

Setelah kegiatan presentasi selesai guru mengajak siswa untuk

mereview tentang materi pembelajaran, mengumumkan nama

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

107

siswa yang mendapatkan reward, yang kemudian dilanjutkan

dengan evaluasi berupa post tes yang dikerjakan oleh masing-

masing siswa.

Pada pelaksanaan post tes ini, guru mengatur tempat

duduk siswa, tidak bergerombol dengan kelompoknya,

melainkan duduk sesuai absensi.

Selain menilai siswa dari post tes yang digunakan untuk

mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam memahami materi

yang disampaikan oleh temannya pada saat presentasi, guru

juga melakukan penilaian kepada siswa selama siswa

melakukan presentasi di depan kelas yaitu tentang keaktifan

siswa dalam menyampaikan pendapatnya.

3. Observasi

Dari hasil observasi ditemukan kelebihan pada pihak

guru yang diberikan oleh observer yaitu ketepatan dalam

pengaturan waktu pada saat presentasi sudah sesuai dengan

waktu yang telah direncanakan. Dan penanggulangan siswa

yang bekerja sama dalam mengerjakan test dilakukan dengan

cara pengaturan pada posisi duduk siswa, sehingga test berjalan

dengan tertib.

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

108

4. Evaluasi

Pada tahap evaluasi ini dari hasil evaluasi selama siklus

ke 2 di dapat data bahwa adanya peningkatan keaktifan bila

dibandingkan dengan siklus sebelumnya yaitu pada siklus 1.

Hal itu dapat ditunjukkan dalam tabel dan grafik di bawah ini :

Grafik 4.3.

Keaktifan Belajar Siswa Siklus II

Keterangan :

1 = 0% – 20% ( 1 – 7 siswa) = Sangat rendah

2 = 21% – 40% ( 8 – 14 siswa) = Rendah

3 = 41% – 60% (15 – 21 siswa) = Cukup

4 = 61% – 80% (22 – 28 siswa) = Baik

5 = 81% –100% (29 – 25 siswa) = Sangat baik

0

1

2

3

4

5

6

baik sangat baik baik baik baik

baik

sangat baik

baik

baik

baik

Perhatian siswa

Partisipasi siswa

Keaktifan siswa

Kreatifitas siswa

Ketrampilan siswa

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

109

Tabel 4.3

Keaktifan belajar siswa siklus II

Kategori Penilaian Siklus I

Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5

Antusias 75 75 80 70 75

Perhatian 75 80 80 75 70

Aktifitas 70 75 85 75 80

Bertanya 75 75 70 75 70

Berpendapat 75 75 75 80 5

Mencatat 75 70 70 75 70

Minat dan motivasi 80 75 75 70 75

Mengerjakan tugas 85 70 85 75 80

Mengikuti pelajaran 80 70 75 80 80

Keberanian/ Kreatif 80 75 80 75 80

Kerjasama 80 75 70 75 70

Diskusi 75 80 70 75 75

Memberikan contoh 75 75 75 80 80

Penguasaan materi 80 75 70 80 75

Jumlah 1080 1045 1060 1060 1055

Rata-rata 77,1 74,6 75,7 75,7 75,3

Rara-rata kelas

Siklus 1I 75,68 (BAIK)

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

110

Dari data evaluasi selama siklus 2 di dapat data bahwa terdapat

peningkatan keaktifan belajar siswa jika dibandingkan dengan siklus sebelumnya

yaitu siklus 1. Secara keseluruhan dilihat dari gambar grafik diatas menunjukkan

adanya peningkatan pada perhatian siswa yaitu 23 siswa, partisipasi siswa sangat

baik yaitu 29 siswa, keaktifan siswa menunjukkan sebanyak 22 siswa yaitu baik,

kreatifitas siswa 20 yaitu baik serta ketrampilan siswa menunjukkan sebanyak 20

siswa yaitu baik. Peningkatan ini sangat baik karena setiap siklusnya

menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Dari penilaian pada tabel menunjukkan adanya peningkatan keaktifan dan

belajar siswa yaitu pada aspek perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran berupa

antusias siswa mencatat, bertanya dan berpendapat, aspek partisipasi siswa

tercermin pada antusias siswa dalam mengikuti pelajaran, memecahkan masalah,

berargumen, keberanian dalam diskusi, dan kerjasama, sedangkan kreatifitas

siswa dalam pembelajaran adalah ketrampilan siswa dalam memberikan contoh-

contoh yang disertai bukti berupa gambar peraga. Dari tabel di atas peningkatan

keaktifan siswa menunjukkan sebesar (75, 68%) yang mana siswa belajar secara

aktif dan sudah sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Dari pelaksanaan siklus

terakhir ini dilakukan juga post tes yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II. Adalah sebagai berikut :

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

111

Tabel 4.2

Daftar Nilai Post Tes Siklus II

No Nama

Post tes

Nilai

Kelompok Presentasi U. harian U. akhir Predikat

1. AC 80 75 83 79 Tuntas

2. AN 80 70 75 75 Tuntas

3. AW 80 70 70 73 Tuntas

4. AR 70 75 72 72 Tuntas

5. DY 80 80 83 81 Tuntas

6. DP 70 80 70 73 Tuntas

7. DR 80 70 72 74 Tuntas

8. ENF 80 80 75 78 Tuntas

9. ENS 70 70 83 74 Tuntas

10. FW 70 70 65 68 Belum tuntas

11. FH 80 90 71 77 Tuntas

12. GF 80 75 80 78 Tuntas

13. JA 80 70 83 77 Tuntas

14. JS 70 70 72 70 Tuntas

15. KU 80 85 83 82 Tuntas

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

112

16. LP 80 75 73 76 Tuntas

17. NW 70 75 68 71 Tuntas

18. NA 80 70 70 73 Tuntas

19. NK 80 85 72 79 Tuntas

20. NB 80 90 83 84 Tuntas

21. NKH 80 70 80 76 Tuntas

22. OL 80 70 75 75 Tuntas

23. OA 70 65 70 68 Belum tuntas

24. RR 70 70 75 71 Tuntas

25. RN 80 70 83 77 Tuntas

26. NKH 80 75 73 76 Tuntas

27. TP 80 90 75 81 Tuntas

28. UL 80 85 70 78 Tuntas

29. UM 80 70 70 73 Tuntas

30. YA 80 75 90 81 Tuntas

31. YS 80 70 83 71 Tuntas

32. YL 70 75 65 70 Tuntas

33. ZH 80 85 70 78 Tuntas

34. NL 70 70 73 71 Tuntas

Rata – rata kelas 75,29

(Baik)

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

Prosentase ketuntasan :

a.

b.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1 3 5 7

0

5

10

15

20

25

30

35

113

Grafik 4.3

Nilai Post Tes Siklus II

Grafik 4.3

Ketuntasan Post Test Siklus II

Prosentase ketuntasan :

Tuntas = 32/34 x 100% = 94%

Belum Tunta = 2/34 x 100% = 5%

9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33

Tuntas Belum Tuntas

nilai akhir

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

114

Dari jumlah siswa kelas VIIIa sejumlah 34 siswa, siswa

yang dinyatakan belum mencapai batas tuntas / KKM ada 2

orang yaitu OA dan FW, adapun yang menyebabkan kedua

siswa tersebut “belum tuntas” adalah bahwa siswa tersebut

ternyata terlibat di dalam kegiatan sekolah (OSIS) sehingga

siswa jarang mengikuti mata pelajaran PKn, akibatnya mereka

tertinggal materi dalam mengikuti pelajaran.

5. Refleksi

Dari siklus yang telah dilaksanakan selama proses

pembelajaran, pada siklus ke II inilah yang menunjukkan

adanya peningkatan, maka refleksi pada siklus ke II ini adalah

bahwa kegiatan pembelajaran sudah adanya keberhasilan dalam

keaktifan belajar siswa jika dibandingkan dengan siklus

sebelumnya yaitu pada siklus I. Dapat dibuktikan dengan

antusiasnya siswa dalam mengikuti pelajaran di dalam kelas.

Adanya peningkatan pada rata-rata keaktifan belajar yaitu

(75,68%) data tersebut menunjukkan bahwa kriteria yang

ditentukan sebelumnya telah tercapai, sedangkan hasil belajar

meningkat yang sebelumnya (73%) yaitu 25 siswa yang tuntas

setelah diadakannya perbaikan pada siklus II siswa yang

dinyatakan tuntas sebanyak (94%) 32 siswa.

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

115

Dari hasil penelitian tindakan kelas, yaitu selama siklus I dan siklus II

dinyatakan bahwa adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa, hal

tersebut dapat dibuktikan dengan grafik di bawah ini :

Rekap Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Siswa

Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No Rata-Rata Pra Siklus Siklus I Siklus II

1. Keaktifan 57,84% 67,88% 75,68%

2. Hasil belajar 38% (56,6) 73% (70,85) 94% (75,29)

Grafik Rekap Aktivitas Belajar

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

116

Grafik Rekap Hasil Belajar

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

117

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Di dalam suatu kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan di

dalam kelas diperlukan adanya suatu inovasi agar kegiatan pembelajaran

dapat berjalan dengan baik dan tidak monoton, disinilah seorang guru

dituntut untuk merancang pelajaran agar menyenangkan seperti dengan

penggunaan model-model pembelajaran baru, pemberian reward ataupun

dengan penggunaan metode pengajar yang menyenangkan agar keaktifan dan

hasil belajar siswa meningkat, dan tidak menciptakan rasa bosan pada siswa.

Dalam pembelajaran dikenal berbagai macam model pembelajaran,

salah satunya model pembelajaran kooperatif Think – Pair – Share. Teknik

mengajar dengan tipe pembelajaran ini sangat efektif karena aktivitas pada

pembelajaran ini menekankan pada kesadaran perlunya belajar untuk

mengaplikasikan pengetahuan, konsep, pemahaman ataupun analisis suatu

masalah di mana siswa merasa senang dapat menyumbangkan pendapat

kepada anggota lain dalam kelompoknya yaitu saling membantu satu sama

lain.

Menurut (Anita Lie, 2002) dalam pembelajaran kooperatif Think –

Pair – Share siswa secara individu dapat mengembangkan pemikirannya

masing-masing karena adanya waktu berpikir (think-time), sehingga kualitas

jawaban siswa juga meningkat. Pembelajaran ini juga dapat mengoptimalkan

partisipasi siswa, yang mana dengan metode klasikal hanya memungkinkan

satu siswa maju dan membagikan hasilnya untuk seluruh kelas, tetapi Think –

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

118

Pair – Share memberikan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada siswa

untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain.

Sedangkan menurut (Frank Lyman, 1981) Pembelajaran Think – Pair

– Share merupakan model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan

struktural (PS). Pendekatan ini memberi penekanan pada penggunaan

struktur atau prosedur tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi pola

interaksi siswa. Think – Pair – Share memiliki prosedur yang diterapkan

secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih banyak untuk berpikir,

menjawab, dan saling membantu sehingga siswa mempunyai kesempatan

untuk bekerja sendiri serta bekerjasama dalam kelompok.

Jadi penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran kooperatif

Think – Pair – Share ini sangat membantu dalam peningkatan keaktifan dan

hasil belajar siswa.

1. Keaktifan siswa

a. Dalam mata pelajaran PKn yang memiliki banyak konsep dan

pengetahuan dalam cara pengajarannya siswa dituntut untuk aktif

agar tidak hanya tahu sebatas pemahaman saja tetapi siswa mampu

menerapkan apa yang mereka dapat dalam pelajaran PKn dengan

kehidupan nyata.

Setelah kita amati pada berlangsunganya pelajaran PKn yang

terjadi pada tahapan pra siklus yang mana guru cenderung

menggunakan metode ceramah atau menggunakan cara pengajaran

konvensional siswa cenderung pasif. Kemudian setelah

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

119

dilakukannya perbaikan pelajaran dengan mengubah metode

pengajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan

metode “Think – Pair – Share” pada siklus I dan siklus II, siswa

yang sebelumnya terlihat pasif berubah menjadi aktif dalam

mengikuti pelajaran, terbukti dengan antusias siswa pada saat

berpendapat dan menyampaikan hasil presentasi kelompok di depan

kelas.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil data keaktifan

siswa pada tahap pra siklus (57,84) dengan kategori cukup, pada

siklus I sebesar (67,88%) cukup dan pada tahap siklus II mengalami

peningkatan menjadi (75,68%) yang menunjukkan kriteria baik dan

sesuai dengan yang diharapkan.

b. Dengan penggunaan metode kooperatif Think – Pair – Share ini juga

dapat meningkatkan hasil belajar siswa, pada tahap pra siklus

terdapat (38%) sejumlah 13 siswa yang dinyatakan “tuntas” dengan

rata-rata (56,6), pada siklus I sebanyak 25 siswa (73%) dinyatakan

“tuntas” dengan rata-rata (70,85), sedangkan pada siklus II

mengalami peningkatan yaitu menjadi 32 siswa “tuntas” dengan

prosentase (94%) dengan nilai rata-rata (75,29).

Dari hasil belajar siswa yang dicapai menunjukkan bahwa

siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran dikarenakan

suasana dan cara pengajaran di dalam kelas lebih menyenangkan,

siswa ternyata lebih antusias dalam mengikuti pelajaran dengan

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pra

120

adanya pemberian reward sehingga siswa menjadi lebih termotivasi.

Jadi penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode “Think

– Pair – Share” ternyata tidak hanya bisa diterapkan pada mata

pelajaran matematika saja, tetapi dapat juga digunakan untuk

pengajaran pelajaran PKn, hal ini diperjelas dengan adanya

peningkatan kreatifitas dan hasil belajar siswa di dalam hasil

penelitian.