bab iv hasil penelitian dan pembahasan gambaran...
TRANSCRIPT
![Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/1.jpg)
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran setting Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas yang mengambil tempat di SMKN 12 Bandung
ini, pelaksanaannya mengikuti alur sebagai berikut :
1. Perencanaan, meliputi penetapan materi pembelajaran dan penetapan
alokasi waktu pelaksanaannya.
2. Tindakan, meliputi proses kegiatan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing.
3. Pengamatan, dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran
meliputi, aktifitas siswa, pengembangan materi, dan hasil belajar siswa.
4. Refleksi, meliputi kegiatan analisis hasil pembelajaran dan sekaligus
menyusun rencana perbaikan pada siklus berikutnya.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi awal untuk
mengatahui situasi kelas dan lingkungan sekolah, sekaligus memberikan surat
untuk melakukan penelitian pada tanggal 3 Juni 2010. Pada hari yang sama
peneliti berdiskusi dengan guru pengajar, Drs. Budi Setiawan dan ditetapkan
bahwa yang akan menjadi pengajar adalah bapak Budi Setiawan sendiri dan yang
menjadi observer adalah peneliti yang dibantu oleh seorang teman sejurusan.
Sesuai dengan hasil wawancara, bapak Budi Setiawan belum pernah
menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing, maka setelah berdiskusi
![Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/2.jpg)
53
dengan bapak Budi Setiawan yang akan menjadi guru pengajar, disepakati bapak
Budi akan mempelajari dahulu tentang model pembelajaran inkuiri terbimbing
dibantu peneliti yang menjelaskan terlebih dahulu semua yang berhubungan
dengan penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing supaya dalam
penelitian yang akan dilakukan berjalan dengan lancar. Setelah berdiskusi dengan
guru pengajar MRE maka ditetapkan dimulainya penelitian yaitu pada tanggal 19
Juli 2010.
4.2 Profil Awal Pembelajaran
Dari hasil observasi awal yang dilakukan dengan melakukan wawancara
dengan guru serta pengamatan langsung terhadap kegaiatan pembelajaran pada
kompetensi Menganalisis Rangkaian Elektronik, diperoleh gambaran umum
tentang profil pembelajaran sebagai berikut :
1. Pembelajaran lebih dominan disampikan dengan metode konvensional,
yaitu ceramah dan mencatat.
2. Kurangnya interaksi antara siswa dengan guru dan interaksi siswa dengan
siswa, sehingga proses pembelajaran menjadi kaku.
3. Kurangnya kegiatan yang bisa membuat siswa lebih memahami materi,
misalnya kegiatan praktikum yang kurang.
Dari hasil observasi awal di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar
pada kompetensi Menganalisis Rangkaian Elektronik lebih dominan disampaikan
melalui metode ceramah dan mencatat sehingga akan membosankan siswa. Serta
guru menjadi pusat terhadap pembelajaran, sehingga tidak ada interaksi antara
![Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/3.jpg)
54
siswa dengan guru maupun antara siswa dengan siswa. Kurangnya kegiatan
praktikum juga membuat siswa bosan dan tidak bersemangat, sehingga siswa
kurang berani untuk mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat.
Penggunaan model pembelajaran yang menekankan siswa lebih aktif dan
menemukan sendiri konsep-konsep pembelajaran yang akan dipelajari. Hasil
observasi awal menunjukan bahwa proses pembelajaran belum dilaksanakan
secara optimal.
4.3 Refleksi Kegiatan Awal Pembelajaran
Berdasarkan temuan yang didapat dari observasi awal pada proses
pembelajaran yang dilakukan guru di kelas, maka peneliti dan guru melakukan
diskusi untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran. Peneliti dan guru akan
mencoba menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada proses
pembelajaran. Model pembelajaran inkuiri terbimbing dipilih karena akan
membantu siswa dalam lebih memahami materi, karena pada dasarnya model
pembelajaran inkuiri terbimbing siswa tidak semata-mata menerima materi dari
guru, melainkan siswa diajak untuk lebih berpikir tentang materi yang
disampaikan. Dengan melakukan pengamatan atau penyelidikan pada kegiatan
praktikum, siswa dapat memperoleh data tentang materi yang disampikan
sehingga siswa menemukan sendiri konsep-konsep materi yang diajarkan. Proses
pembelajaran akan lebih interaktif dan alami karena siswa lebih aktif bertanya dan
melakukan diskusi, sehingga proses pembelajaran bukan hanya sekedar transfer
pengetahuan dari guru ke siswa. Melainkan siswa akan lebih memaknai proses
pembelajaran dengan baik.
![Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/4.jpg)
55
4.4 Pengenalan dan Validasi Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Setelah melakukan refleksi terhadap profil awal pembelajaran, maka
berdasarkan gambaran tersebut dilaksanakan pengenalan model pembelajaran
inkuiri terbimbing kepada guru kompetensi Menganalisis Rangkaian Elektronik.
Materi yang disajikan dan didiskusikan dalam pengenalan model
pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model pembelajaran
inkuiri terbimbing, tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran,
keunggulan dan kelemahan inkuiri terbimbing. Tanggapan guru setelah berdiskusi
dan menjelaskan model pembelajaran inkuiri terbimbing sangat baik untuk
digunakan karena menuntut siswa untuk lebih aktif dan belajar mandiri. Guru juga
berpendapat bahwa dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing perencanaan
pembelajaran lebih matang, karena terdapat langkah-langkah pembelajaran yang
lebih terarah secara bertahap dengan tujuan meningkatkan aktifitas belajar siswa.
Dalam diskusi dengan guru juga ada sejumlah permasalahan yang
dipertanyakan oleh guru, antara lain :
1. Bagaimana cara menyusun rencana pembelajaran dengan model inkuiri
terbimbing?
2. Bagaimana mengoptimalkan kegiatan pembelajaran praktikum dan
diskusi dengan fasilitas yang terbatas?
3. Bagaimana jika pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai dengan tahapan
pembelajaran yang telah direncanakan karena tidak terbiasa dengan
model pembelajaran inkuiri terbimbing?
![Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/5.jpg)
56
4. Bagaimana mengatur waktu kegiatan belajar mengajar dengan model
pembelajaran inkuiri terbimbing dapat sesuai dengan rencana?
Menanggapi pertanyaan dari guru yang berkaitan dengan penyusunan
rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran akan disusun berdasarkan pada
kurikulum yang digunakan di sekolah yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) yang telah ditetapkan. Tetapi ada penyesusaian dengan model
pembelajaran inkuiri terbimbing dimana setiap tahap pembelajaran menggunakan
model pembelajaran inkuri terbimbing. Sehingga dalam pembuatan RPP disusun
secara bersama-sama antara guru dengan peneliti, baik materi maupun alokasi
waktunya.
Untuk kegiatan praktikum dan diskusi akan dimaksimalkan dengan
membagi siswa dalam beberapa kelompok, sehingga dapat mengoptimalkan
kegiatan praktikum.
Sementara untuk pelaksanaan pembelajaran yang tidak sesuai rencana
karena tida terbiasa dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing yaitu guru
mempergunakan RPP sebagai pegangan penerapan kegiatan pembelajaran, serta
pencatuman pembagian waktu langkah demi langkah pembelajaran. Jadi guru
tinggal menyesuaikan tahapan pembelajaran sesuai dengan RPP sehingga waktu
yang tersedia dalam satu kali pertemuan dapat dimanfaatkan secara efektif.
Melalui diskusi yang cukup mendalam serta dari guru yang memahami
terlebih dahulu model pembelajaran inkuiri terbimbing, akhirnya hasil validasi
pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing telah disepakati dan dsetujui
![Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/6.jpg)
57
dengan rancangan yang akan disusun bersama dan pelaksanaannya dikondisikan
dengan keadaan kelas.
4.5 Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing di Kelas dan
Refleksi
Penggunaan pembelajaran inkuiri terbimbing pada mata diklat
Menganalisis Rangkaian Elektronik oleh peneliti dan guru di kelas dilakukan
dengan tugas pembagian tugas sebagai berikut :
1. Tindakan pertama, dalam kompetensi dasar mengidentifikasi komponen
pasif dan topik bahasan komponen-komponen elektronika dan resistor.
Pada penelitian ini peneliti bertindak sebagai observer dan guru mata
diklat MRE sebagai guru pengajar. Pembelajaran dilaksanakan pada 19
Juli 2010 di kelas X Elektronika Pesawat Udara.
2. Tindakan kedua, dalam topik bahasan hubungan seri-paralel resistordan
hukum ohm. Pada penelitian ini peneliti bertindak sebagai observer dan
guru mata diklat bertindak sebagai guru pengajar. Pembelajaran
dilaksanakan pada tanggal 26 dan 2 Agustus 2010 kelas X Elektronika
Pesawat Udara.
3. Tindakan ketiga, dalam topik bahasan kapasitor. Dalam penelitian ini
peneliti bertindak sebagai observer dan guru mata diklat sebagai guru
pengajar. Pembealajaran dilaksanakan pada tanggal 9 dan 16 Agustus
2010.
4.5.1 Siklus 1
![Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/7.jpg)
58
a Deskripsi Tindakan
Tahap Orientasi
Pembelajaran dimulai pada pukul 08.10, karena jam pertama dipakai untuk
upacara. Sebagian siswa sudah siap diruangan, tetapi ada juga yang masih belum
masuk kelas. Guru mengabsen kehadiran siswa untuk mengetahui siswa yang
masuk dan tidak masuk.
Setelah mengabsen, guru menelusuri pengetahuan awal siswa, guna
membentuk suasana pembelajaran yang kondusif. Guru pun melanjutkan
pembelajaran dengan menjelaskan topik pembelajaran yaitu topik resistor. Guru
juga menjelaskan pokok kegiatan pembelajaran tetapi tidak terlalu jelas sehingga
siswa-siswa pun terlihat kebingungan. Setelah itu guru pun mengadakan pre test
terlebih dahulu untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah guru
mengkondisikan siswa, guru membagikan soal pre test. Setelah sekitar 10 menit
selesai mengerjakan pre test, guru menyuruh salah satu siswa yang duduk didepan
agar, mengumpulkan jawaban-jawaban pre test seluruh siswa. Setelah jawaban
terkumpul, guru langsung menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang
diharapkan dapat dicapai siswa. Bahasan yang akan dipelajari pada pertemuan
kali ini, yaitu tentang resistor. Siswa bersiap-siap mengeluarkan buku catatan
masing-masing dan mencatat materi yang diberikan.
Tahap Merumuskan Masalah
Setelah guru memberikan penjelasan dengan memberikan orientasi kepada
siswa. Dan guru pun memancing siswa untuk dapat merumuskan masalah“Ada
![Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/8.jpg)
59
yang tahu ada berapa jenis komponen dalam elektronika”, guru bertanya kepada
siswa. Ada salah satu siswa yang menjawab, “saya pak, komponen elektronika
ada 2 komponen luar dan komponen dalam”. Ada siswa lain yang menjawab, “
saya pak, komponen resistor dan komponen listrik”. Pada kesempatan kali ini, kita
akan menbahas tentang komponen resistor, tapi sebelumnya kita bahas dahulu
jenis-jenis komponen elektronika. Komponen elektronika dibagai dalam dua jenis,
yaitu komponen aktif dan komponen pasif. Komponen pasif adalah komponen
elektronika yang dalam penggunaannya tidak memerlukan arus bias, sedangkan
komponen aktif adalah komponen elektronika yang dalam penggunaannya
menggunakan arus bias. Yang termasuk komponen pasif adalah resistor (R) yang
akan dibahas sekarang, kapasitor (C), dan induktor (L).
Supaya siswa tidak penasaran, guru memperlihatkan beberapa komponen
yang termasuk komponen aktif dan pasif. Siswa pun antusias dalam
memperhatikan komponen-komponen yang diperlihatkan guru. Guru mulai
memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki kepada siswa
agar mampu dijawab oleh siswa dan siswa dilatih untuk berpikir. Siswa merespon,
“itu komponen kapasitor pak”, kurang tepat, guru merespon. Lalu ada siswa lain
yang menjawab” resistor pak”. Dan guru pun membenarkan jawaban siswa
tersebut. Jadi komponen yang ada di tangan bapak ini adalah resistor.
Gambar 4.1. Komponen Resistor
![Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/9.jpg)
60
Tahap Merumuskan Hipotesis
Guru meneruskan pertanyaan yang mengandung teka-teki, siswa-siswa
masih terlihat kurang aktif, lalu guru memberikan pertanyaan pancingan”coba
bayangkan didalam fikiran anda, permasalahan apa yang berkaitan dengan
resistansi”. Guru mempersilahkan kepada siswa yang ingin mengajukan pendapat
untuk mengacungkan tangan. Kemudian guru menampung semua pendapat
dengan tidak menyalahkan dan membenarkan pendapat siswa hanya menciptakan
suasana adu argumentasi. Setelah itu guru meluruskan kembali permasalahan
dengan menjelaskan tentang pengertian resistor, resistansi resistor, fungsi resistor,
dan cara pembacaan dan pengukuran resistansi resistor. Ada yang tahu bagaimana
menentukan nilai resistansi sebuah resistor?”, ucap guru. Siswa tidak ada yang
menjawab, masih terlihat pasif. Kemudian guru menjelaskan bagaimana
mengetahui nilai resistansi sebuah resistor.
Gambar 4.2. Pengukuran nilai resistansi resistor menggunakan multimeter.
Tahap Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data, guru membagi siswa menjadi 6 kelompok,
dimana setiap kelompok beranggotakan 5-6 orang. Suasana kelas agak sedikit
gaduh dan tidak kondusif. Guru membentuk kelompok yang sudah ditentukan
![Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/10.jpg)
61
sebelumnya, lalu guru mengumumkan anggota-anggota kelompok dan supaya
langsung berkumpul dengan kelompoknya masing-masing. Setelah guru membagi
kelompok dan siswa sudah berkumpul dengan kelompoknya masing-masing, guru
menenangkan kelas dan setelah suasana kelas mulai terkendali guru mulai
membagikan LKS (lembar kerja siswa) kepada masing-masing kelompok dan
memanggil salah satu dari anggota kelompok untuk mengambil bahan-bahan dan
alat yang dibutuhkan pada saat praktikum. Siswa-siswa melakukan praktikum,
masih terlihat banyak siswa yang kebingungan melaksanakan praktikum.
Ketika melakukan praktikum atau pada tahap pengumpulan data tidak
semua siswa secara serius melaksanakan praktikum, ada yang main-main tidak
mengumpulkan data. Tapi ada juga kelompok yang sering bertanya kepada guru.
Tahap Menjawab Hipotesis
Setelah pengerjaan praktikum telah selesai guru mempersilahkan siswa
kembali ke meja kelompoknya dan menyuruh anggota kelompok untuk
membereskan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum. Pada tahap
menguji hipotesis, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
mengenai praktikum yang telah dilakukan. Guru menunjuk salah satu kelompok,
untuk mempresentasikan hasil praktikumnya. Coba Kelompok EPU 1 hasil
prakteknya gimana?”. Salah satu anggota kelompok, menjelaskan hasil
prakteknya. Guru bertindak sebagai pengarah dengan mengungkapkan inti-inti
dari kegiatan praktikum.
![Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/11.jpg)
62
Tahap Menarik Kesimpulan
Setelah tahap menguji hipotesis, guru mengajak siswa untuk menarik
kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan, kemudian guru
memberikan pengarahan dan evaluasi dari proses pembelajaran yanh sudah
dilaksanakan. Kemudian guru mengadakan post test untuk mengetahui sejauh
mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan. Guru dibantu
peneliti membagikan soal post test kepada seluruh siswa. Terlihat siswa serius
dalam mengerjakan post test yang diberikan. Setelah 15 menit guru
memerintahkan siswa untuk mengumpulkan kertas jawaban mereka ke meja guru.
Karena waktu pembelajaran sudah habis, kegiatan pembelajaran ditutup dengan
ucapan salam dari guru.
b. Analisa, Refleksi dan Revisi Proses Proses Pembelajaran Siklus 1
Berdasarkan pengamatan terahadap pertemuan pertama atau siklus ke satu
ini, dalam mengkondisikan kesiapan siswa belajar siswa belum dilakukan dengan
baik, Instruksi yang diberikan oleh guru kurang dimengerti siswa, ini terlihat
ketika praktikum, serta kurang tegas kepada siswa yang sibuk sendiri, mengobrol
bahkan yang bermain handphone. Sebagian lagi mengerjakan praktikum dengan
benar walaupun masih terlihat bingung dalam melakukan praktikum.
Mobilitas guru dalam membimbing dan mengarahkan siswa pada saat
praktikum juga sangat kurang , guru hanya fokus sama satu kelompok kadang ada
yang bertanya dari kelompok lain, guru tidak sigap meresponnya. Metoda yang
disajikan guru sudah bervariasi yaitu dengan melakukan beberapa metode seperti
![Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/12.jpg)
63
ceramah, diskusi, dan praktikum. Namun pada saat pembelajaran guru kurang
memotivasi siswa untuk lebih berani mengungkapkan gagasan atau pendapat
mereka. Pada tahap merumuskan masalah guru kurang dapat mengajak siswa
untuk dapat merumuskan masalah yaitu mengenai pembacaan dan pengukuran
nilai resistansi sebuah resistor. Guru masih mendominasi pembicaraan dan kurang
memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
Untuk aktifitas siswa dalam pembelajaran ini, tampaknya masih belum
menunjukan peningkatan yang berarti, siswa masih terlihat ragu, canggung, dan
malu untuk bertanya atau mengungkapkan pendapat mereka.
Setelah dilakukan diskusi dan ditunjukan hasil catatan lapangan yang
terjadi terhadap kegiatan pembelajaran pertama ini, guru pengajar menerima
dengan baik dan bersama peneliti serta rekan berdiskusi untuk memperbaikinya.
Adapun aspek yang harus diperbaiki adalah sebagai berikut :
1. Dalam proses pembelajaran guru belum terbiasa dengan model
pembelajaran inkuiri terbimbing sehingga kurang memeperhatikan
tahapan-tahapan pembelajaran inkuiri terbimbing. Sehingga siswa
kurang diberikan kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya.
Sebaiknya guru menyesusaikan dengan model pembelajaran inkuiri
terbimbing supaya siswa bisa menemukan sendiri konsep-konsep
pembelajaran yang akan dipelajari.
2. Dalam melaksanakan praktikum, seharusnya mobilitas guru lebih baik,
sehingga dapat membimbing dan mengarahkan siswa dalam praktikum.
![Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/13.jpg)
64
Tidak terfokus pada satu kelompok, sehingga tidak timbul kecemburuan
terhadap siswa lain yang tidak dibimbingdan diarahkan.
3. Lebih dapat memotivasi siswa serta memberi semangat agar siswa lebih
berani mengungkapkan pendapat mereka. Guru memberikan reward
berupa nilai tambah.
4. Dalam menentukan kelompok yang akan presentasi di depan kelas
sebaiknya guru tidak menunjuk dari kelompok pertama, tetapi dilakukan
dengan cara mengundi. Hal ini ditujukan agar seluruh kelompok
mempelajari hasil praktikum yang akan di diskusikan.
5. Dalam tahap merumuskan masalah, guru kurang pandai untuk
memancing siswa dengan kurang memberikan pertanyaan-pertanyaan
teka-teki yang dapat memancing siswa unruk berpikir dan untuk dapat
merumuskan masalah.
c. Analisis Aktifitas Guru dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus ke-1
Hasil observasi terhadap aktifitas guru selama proses pembelajaran
siklus ke-1 berlangsung ditunjukan pada tabel 4.1. Secara keseluruhan aktifitas
guru pada proses pembelajaran siklus pertama adalah Sedang. Hal ini dapat dilihat
dari tabel analisis aktifitas guru, guru telah mencoba melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan baik. Namun karena guru masih belum terbiasa dengan
model pembelajaran inkuiri terbimbing ini, masih terdapat kekurangan-
kekurangan, yang akan diperbaiki di siklus selanjutnya.
![Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/14.jpg)
65
Tabel 4.1 Analisis Aktifitas Guru Pada Siklus 1
No Tahapan Inkuiri Terbimbing
Skor rata-rata Kategori
1 Orientasi 2,5 Sedang
2 Merumuskan masalah
2,25 Kurang
3 Merumuskan hipotesis
2,5 Kurang
4 Mengumpulkan data 2,85 Sedang
5 Menjawab Hipotesis 2.5 Sedang
6 Menarik kesimpulan 2,5 Sedang Rata-rata 2,51 Sedang
d. Analisis Aktifitas Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus ke-1
Aktivitas yang diukur yaitu aktivitas berdasarkan tahapan model inkuiri
terbimbing. Observasi aktivitas siswa dilakukan terhadap siswa itu sendiri selama
proses pembelajaran siklus pertama. Hasil observasi aktivitas siswa dapat dilihat
pada tabel 4.2.
Secara keseluruhan aktifitas siswa pada proses pembelajaran siklus 1
adalah sedang. Hal ini dapat dilihat dari tabel analisis aktivitas siswa, siswa masih
terlihat kurang aktif dalam tahapan kegiatan belajar. Mereka masih terlihat ragu-
ragu dalam mengutarakan pendapat, gagasan serta permasalahan yang dialaminya.
Interaksi antara guru dan siswa juga masih kurang terjalin dengan baik.
![Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/15.jpg)
66
Tabel 4.2. Analisis Aktifitas Siswa pada Siklus 1
No Tahapan Inkuiri Terbimbing
Skor rata-rata Kategori
1 Orientasi 2,8 Sedang
2 Merumuskan masalah
2,65 Sedang
3 Merumuskan hipotesis
3 Baik
4 Mengumpulkan data 2 Kurang
5 Menjawab Hipotesis 2.5 Sedang
6 Menarik kesimpulan 2,75 Sedang Rata-rata 2,616 Sedang
e. Hasil Belajar
� Aspek Kognitif
Untuk mengetahui bagaimana perolehan hasil test formatif untuk setiap
tindakan dianalisis dari hasil pre test dan post test untuk siklus. Dilihat dari hasil
perolehan test formatif siswa, setelah dilakukan tes awal dan tes akhir untuk
rencana pembelajaran, hasilnya dapat dideskripsikan sebagai berikut :
Untuk rata-rata pre test adalah 38,47, sedangkan untuk nilai rata-rata post
test adalah 60,97, ditinjau dari prosentase siswa yang mencapai nilai ≥ 65 pada
pre test adalah 19,44 %, dan meningkat pada post test menjadi 75,14 %.
Berdasarkan nilai rata-rata tersebut dapat diketahui adanya peningkatan antara pre
test dan post test yang cukup tinggi. Seperti ditunjukan oleh tabel 4.3 berikut,
distribusi frekuensi dari hasil pre test dan post test pada pembelajaran siklus
pertama :
![Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/16.jpg)
67
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Pre Test dan Post Test Siklus I
No Kategori Pre test Post test Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 0 0.00 0 0.00 2 Baik 0 0.00 10 27.77 3 Cukup 7 19.44 17 47.77 4 Kurang 17 47.22 9 25 5 Sangat Kurang 12 33.33 0 0.00
Dapat dilihat dari table 4.3, pada pre test tidak ada siswa yang masuk
dalam ketegori baik dan sangat baik, tetapi pada post test ada peningkatan. Dalam
ketegori baik terdapat sekitar 0,00 % pada pre test, dan meningkat pada post test
menjadi 27,77 % berarti ada peningkatan sekitar 27,77 %, untuk kategori cukup
terdapat sekitar 19,44 % pada pre test, dan meningkat pada post test menjadi
47,77 %, berarti ada peningkatan sekitar 28,33 %, tetapi untuk kategori kurang
mengalami penurunan, pada pre test sekitar 47,22 %, menurun pada post test
menjadi 25 %, berarti ada penurunan sekitar 22,22 %, ini terjadi karena angkanya
naik ke kategori cukup dan baik. Sedangkan untuk kategori sangat baik masih
0,00 %, belum ada siswa yang masuk kategori sangat baik.
Untuk melihat angka rata-rata dari pre test dan post test, dapat dilihat pada
gambar grafik 4.3 dibawah ini :
![Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/17.jpg)
68
Gambar. 4.3 Grafik Nilai Rata-Rata Pre Test dan Post Test Siklus 1
� Hasil Belajar Aspek Psikomotor dan Afektif
Hasil belajar aspek psikomotor dan aspek afektif siswa pada pembelajaran
siklus pertama dijabarkan pada tabel 4.4.
Tabel. 4.4 Hasil Belajar Siswa Aspek Psikomotor dan Afektif
Aspek IPK Interpretasi Rata-Rata Psikomotor Menyiapkan/menggunakan
alat 55,55 Cukup
Terampil
56,245 Cukup
Terampil
Melakukan pengamatan 55,55 Cukup Terampil
Mengumpulkan data 55,55 Cukup Terampil
Membuat laporan 58,33 Cukup Terampil
Afektif Kerjasama dalam pengamatan
55,55 Netral
56,46 Netral
Sikap dalam pengumpulan data
56,25 Netral
Kejujuran dalam mengumpulkan data
57,63 Netral
![Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/18.jpg)
69
Berdasarkan tabel 4.4, selanjutnya dapat digambar ke dalam bentuk grafik
yang ditunjukan pada gambar 4.4 untuk masing-masing hasil belajar.
Gambar 4.4. Grafik Ketercapaian Aspek Psikomotor Siswa pada Siklus 1
Aspek psikomotor yang dilakukan oleh siswa menunjukan intrepretasi
’cukup terampil’, akan tetapi tidak terlalu signifikan . Hal ini terjadi karena siswa
tidak terbiasa melakukan praktikum, dan kurangnya motivasi dan bimbingan dari
guru mengakibatkan siswa tidak terlalu respect terhadap kegiatan praktikum,
terlihat dari aspek afektif yaitu kerjasama dalam pengamatan praktikum dengan
IPK 55,55, yang masuk interpretasi ’netral’. Karena guru belum terbiasa dengan
pembelajaran inkuiri terbimbing, sehingga dalam praktikum guru kurang
membimbing siswa untuk mendapatkan konsep-konsep materi yang harus
dikuasai siswa sesuai dengan tahapan merumuskan masalah dalam pembelajaran.
1. Menyiapkan/menggunakan alat 2. Melakukan pengamatan 3. Mengumpulkan data 4. Membuat kesimpulan
![Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/19.jpg)
70
Untuk gambar grafik aspek afektif ditunjukan pada gambar 4.5, dibawah
ini :
Gambar 4.5 Grafik Ketercapaian Aspek Afektif Siswa pada Siklus ke-1
Aspek afektif yang diukur berdasarkan sikap siswa selama melakukan
praktikum, sudah menunjukan interpretasi ‘netral’, tetapi angka rata-ratanya tidak
terlalu signifikan. Hal ini terjadi kurangnya bimbingan dan pengarahan dari guru,
sehingga siswa hanya menjalankan tugas saja, bukan bermaksud untuk
menyelidiki konsep-konsep materi yang sudah dibahas dalam tahapan
merumuskan masalah dalam pembelajaran. Hal ini juga dikarenakan siswa masih
malu-malu atau tidak berani dalam bertanya dan mengungkapkan pendapat
mereka selama dalam kegiatan pembelajaran. Tindakan yang dilakukan, dengan
memberikan bimbingan lebih kepada seluruh siswa dan selalu menyemangati
1. Kerjasama dalam pengamatan 2. Sikap dalam Pengumpulan data 3. Kejujuran dalam Mengumpulkan
data
![Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/20.jpg)
71
serta memberi motivasi kepada siswa agar lebih berani dalam bertanya dan
mengemukakan pendapatnya.
4.5.2 Siklus 2
a. Deskripsi Tindakan
Tahap Orientasi
Pembelajaran dimulai pukul 08.10, sudah terlihat seluruh siswa memasuki
ruangan kelas. Guru memasuki kelas dengan mengucap salam dan menanyakan
keadaan dan kesiapan belajar siswa hari ini. Guru kemudian membuka dengan
memberikan pujian kepada siswa yang telah mendapat nilai baik pada
pembelajaran sebelumnya, ini dilakukan untuk memotivasi siswa lain untuk lebih
giat lagi belajar. Seluruh siswa serentak tepuk tangan dan sorak-sorai kepada
siswa yang mendapat pujian dari guru. Lalu guru menyuruh ketua murid untuk
memimpin berdoa, setelah berdoa, guru mengabsen kehadiran siswa guna
mengetahui siswa yang sering bolos.
Setelah mengabsen, mengingatkan kembali tentang sistem pembelajaran
terutama dalam praktikum bahwa kelompok yang sama dengan pertemuan
sebelumnya. Lalu guru menjelaskan tujuan dan pokok-pokok pembelajaran pada
pembelajaran sekarang dan guru menjelaskan pula langkah-langkah inkuiri, serta
tujuan setiap langkah pada pembelajaran yang sudah tertuang dalam rencana
perbaikan pembelajaran.
Pembelajaran pada pertemuan sekarang yaitu pokok bahasan hubungan
seri, paralel, dan seri-paralel resistor dan hukum ohm. Yaitu tentang prinsip
![Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/21.jpg)
72
hubungan resistor secara seri, paralel, dan seri-paralel, perhitungan pada
rangkaian, dan penjelasan hukum ohm. Setelah itu, guru menyuruh seluruh siswa
untuk untuk menyiapkan kertas selembar untuk mengerjakan pre test. Guru
dibantu peneliti membagikan soal-soal pre test. Terlihat seluruh siswa cukup
serius dan antusias mengerjakan pre test, karena mereka termotivasi supaya dapat
pujian dari guru seperti temannya yang lain. Tetapi masih ada yang siswa yang
tidak serius mengerjakan soal pre test. Setelah sekitar 15 menit guru pun
menyuruh salah satu siswa untuk mengumpulkan jawaban-jawaban pre test
teman-temannya yang lain, dan menyimpannya didepan diatas meja guru.
Tahap Merumuskan Masalah
Setelah pengerjaan pre test selesai, guru pun menulis pokok bahasan yang
akan disampaikan pada pertemuan kali ini, yaitu tentang hubungan seri, paralel,
dan seri-paralel resistor, dan hukum ohm. Guru pun menelurusi pengetahuan awal
siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang
diajarkan. “Ada yang tahu apa itu rangkaian seri atau paralel?”. Ucap guru. “mulai
sekarang yang menjawab dan memberikan pertanyaan, akan bapak kasih nilai
tambah”. Lanjut guru. Pernyataan tersebut guna memotivasi siswa untuk lebih
berani dalam mengungkapkan pendapat dan gagasannya. Setelah guru
memberikan pernyataan itu, terlihat siswa mulai aktif karena mereka ingin
mendapat nilai tambah dari guru. Siswa sangat menyimak dan memperhatikan
dengan serius. Guru memberikan sedikit penjelasan tentang hukum ohm, supaya
tidak terjadi miskonsepsi yang terjadi pada siswa. Lalu ada siswa yang bertanya
“pak, kalau menghitung arus pada suatu rangkaian menggunakan hukum ohm,
![Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/22.jpg)
73
bagaimana?”, guru merespon dengan baik, “untuk menjawab pertanyaan itu, kita
harus membuktikannya pada kegiatan praktikum, guru memberikan sedikit latihan
soal dalam melakukan perhitungan rangkaian seri, paralel, dan seri paralel serta
hukum ohm, supaya siswa lebih teliti dalam melakukan perhitungan dalam
menyelesaikan soal materi yang diajarakn pertemuan kali ini, supaya lebih
memotivasi siswa juga, guru memberikan reward kepada siswa-siswa yang berani
menjawabn soal-soal latihan.
Tahap Merumuskan Hipotesis
Setelah menelusuri pengetahuan siswa dalam merumuskan masalah pada
prinsip hubungan rangkaian seri, paralel, dan seri-paralel resistor, kegiatan
selanjutnya siswa dituntut bisa menebak bagaiaman sifat-sifat dari hubungan seri,
paralel, maupun seri-paralel. “Coba kalian bayangkan kalau, kita menghubungkan
resistor secara seri dan paralel, dan dihubungkan pada sebuah power supply
bagaimana arus dan tegangan yang melewati resistor tersebut?”, ucap guru. Siswa
mulai berdiskusi dengan teman yang lainnya, semua pendapat siswa ditampung
oleh guru dengan tidak menyalahkan dan membenarkan pendapat siswa hanya
menciptakan sauasana adu argumentasi. Setelah siswa menjawab pertanyaan yang
diajukan, guru merinci jawaban setiap siswa dan setiap jawaban siswa, guru
mengarahkan dengan pertanyaan pengarah, sehingga dengan sendirinya siswa
dapat memahami dan mengerti jawaban tersebut.
Setelah itu guru meluruskan kembali permasalahan yang terjadi pada
prinsip hubungan seri, paralel, dan seri paralel resistor. Tentunya dengan
![Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/23.jpg)
74
menyakinkan siswa bahwa setiap hubungan baik seri maupun hubungan paralel
resistor mempunyai sifat-sifat tersendiri tentunya harus dibuktikan dengan jelas
dan pasti. Dalam hal ini siswa diarahkan berfikir kritis dan menemukan alasan-
alasan dari permasalahan tersebut.
Tahap Pengumpulan Data
Supaya siswa menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang sudah
dirumuskan tadi, maka guru melaksanakan kegiatan praktikum. Guru dibantu
peneliti membagikan LKS kepada masing-masing kelompok, guru menyuruh
perwakilan kelompok untuk mengambil bahan-bahan dan alat-alat yang
diperlukan dalam praktikum. Setiap siswa diharuskan bisa dan paham dalam
melaksanakan kegiatan praktikum tersebut. Guru mulai berkeliling antar
kelompok, membimbing dan mengarahkan siswa. Pada pertemuan kali ini
mobilitas guru sudah baik, dengan bergerak mengelilingi semua kelompok, jadi
tidak terfokus kepada kelompok yang bertanya saja.
Siswa antusias dan serius dalam melakukan praktikum, dalam
pelaksanaannya analisis siswa dengan sendirinya melakukan proses analisis
sampai selesai. Setelah mengecek ulang hasil pengukuran tersebut bahkan
berulang kali. Terjadi diskusi antar dikelompok pada saat melakukan praktikum,
ini dibiarkan oleh guru supaya terjadi pertukaran pengetahuan dan informasi antar
kelompok maupun individu. Guru memberikan bimbingan dan pengarahan yang
lebih dibanding dengan pertemuan sebelumnya dengan dibantu peneliti juga tetapi
peneliti tidak dominan, tetap yang lebih dominan dalam melakukan bimbingan
![Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/24.jpg)
75
dan pengarahan kepada siswa yaitu guru. Sambil berkeliling guru, memberikan
motivasi dan semangat supaya siswa lebih teliti dalam melaksanakan praktikum.
Secara keseluruhan kegiatan praktikum pada pertemuan kali ini lebih baik
dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya.
Tahap Menjawab Hipotesis
Setelah selesai melaksanakan kegiatan praktikum, guru menyuruh siswa
untuk membereskan kembali bahan-bahan dan alat-alat yang dipakai dalam
praktikum dan duduk yang rapih sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
Lalu guru menyiapkan beberapa gulungan kertas yang didalamnya sudah berisi
nama dari tiap-tiap kelompok, lalu menyuruh salah atu perwakilan siswa untuk
mengundi gulungan kertas tersebut. Setelah terpilih satu kelompok dalam
pengundian, maka guru menyuruh kelompok tersebut untuk melakukan hipotesis
atau mempresentasikan hasil praktikumnya. Pengundian ini dilakukan untuk
membuat seluruh kelompok siap dalm melakukan hipotesis dan
mempresentasikan hasil praktikumnya. Terjadi diskusi pada saat langkah ini,
karena ada perbedaan hasil antar kelompok yang terjadi, pada saat seperti ini guru
memberikan arahan dengan memberikan penjelasan sebagai petunjuk kepada
siswa supaya siswa tidak terjadi miskonsepsi.
Tahap Menarik Kesimpulan
Pada langkah ini, guru mengajak siswa untuk dapat menarik kesimpulan
dari kegiatan pembelajaran pada pertemuan kali ini. Guru bertanya, “jadi apa yang
kalian dapat dari pertemuan kali ini?”, ucap guru. Si B menjawab “kita bisa
![Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/25.jpg)
76
mengethaui dan mengerti bagaimana sifat-sifat dari hubungan seri dan paralel
sebuah resistor, pak”, jawab siswa. Ada yang lain, tambah guru. Si D menjawab
“saya pak, kita bisa mengerti dan menerapkan hukum ohm dalam suatu rangkaian
resistor, baik dipasang secara seri maupun secara paralel”.
Setelah menarik kesimpulan dari materi yang diajarkan kali ini, kemudian
guru menyuruh siswa untuk menyiapkan kertas satu lembar untuk mengerjakan
soal post test. Guru dibantu peneliti membagikan soal post test, siswa pun
langsung mengerjakannya. Pada saat post test, mereka terlihat teliti dalam
menjawab, karena termotivasi dari guru tadi sebelum pembelajaran dimulai.
Setelah sekitar 15 menit mengerjakan post test, guru menyuruh siswa untuk
mengumpulkan jawaban tersebut diatas meja. Guru memberitahu materi
selanjutnya yang akan dibahas, supaya siswa bisa dapat membaca-baca dahulu
materi tersebut. Guru menyuruh ketua murid untuk menyiapkan siswa untuk
berdo’a karena waktu pembelajaran sudah habis. Setelah berdo’a, guru
meninggalkan kelas dengan mengucap salam.
b. Analisa, Refleksi dan Revisi Proses Proses Pembelajaran Siklus 2
Dari hasil pengamatan peneliti, kemudian didiskusikan dengan guru pengajar.
Berdasarkan dari catatan lapangan, lembar observasi siswa, dan lembar observasi
guru. Terdapat temuan penting aktifitas guru dan siswa pada pembelajaran siklus
dua sudah lebih baik dibandingkan pada siklus satu. Kekurangan-kekurangan
yang ada disiklus satu cukup berhasil diperbaiki oleh guru disiklus dua ini, namun
![Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/26.jpg)
77
ada beberapa hambatan yang menyebabkan proses pembelajaran kurang
maksimal.
Guru sudah meluangkan waktu untuk berkeliling kelompok dalam
melaksnakan praktikum, mobilitas guru sudah baik dalam membimbing dan
mengarahkan siswa dalam melaksanakan praktikum, meskipun itu membuat guru
kewalahan dalam membimbing dan mengarahkan siswa pada saat praktikum.
Pada tahap orientasi mulai menyimak arah pembelajaran dengan baik, sehingga
tahapan-tahapan proses pelaksanaan inkuiri terbimbing dapat dipahami dan
dimengerti. Strategi guru dalam penyampaian masalah sudah mulai terdapat
peningkatan. Terlihat guru sudah berusaha menyampaikan masalah yang
dijadikan topik pengamatan dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa lebih
termotivasi lagi.
Guru sudah bisa memotivasi siswa agar lebih berani bertanya, menjawab
pertanyaan, dan mengungkapkan pendapat dan argumentasinya. Aktifitas siswa
sudah mulai aktif dengan banyaknya siswa yang menjawab, memberikan
pertanyaan, dan beragumentasi , tetapi dari pengamatan masih terlihat siswa yang
kurang aktif dan tidak memperhatikan guru. Padahal guru sudah berusaha
membangkitkan rasa penasaran mereka terhadap permasalahan yang dirunuskan.
Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan pembelajaran guru pada pertemuan
kali ini yang dituangkan pada catatan lapangan, peneliti bersama guru
melaksanakan diskusi untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Adapun aspek-aspek yang harus diperbaiki untuk mempersiapkan
![Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/27.jpg)
78
kegiatan pembelajaran selanjutnya, diantaranya sebagai berikut :
� Pada proses kegiatan pembelajaran, salah satu kendala yang dihadapi guru
adalah saat membimbing siswa dalam melakukan pengamatan sehingga
untuk pertemuan selanjutnya peneliti akan membantu secara langsung
untuk membantu jalannya pengamatan yang dilakukan siswa.
� Dalam kegiatan diskusi, salah satu kelompok siswa melakukan presentasi
setelah itu dilakukan tanya jawab. Siswa masih saja kesulitan untuk
mengungkapkan pertanyaan pada saat presentasi. Agar presentasi lebih
menarik sebaiknya pada pertemuan selanjutnya guru meminta setiap
kelompok siswa menyiapkan satu pertanyaan untuk kelompok yang
sedang melakukan presentasi. Diharapkan dengan ini siswa lebih
termotivasi lagi pada saat presentasi.
� Motivasi untuk belajar belum tumbuh secara alami dari diri seluruh siswa
itu sendiri, untuk lebih memahami dan menguasai materi. Diharapkan guru
tidak hanya memotivasi siswa supaya lebih aktif dengan nilai tambahan,
tetapi lebih kepada manfaat yang akan diambil siswa ketika mereka
menguasai dan memahami materi tersebut.
� Pada tahap pengumpulan data siswa masih terlihat berebuatn dalam
penggunaan alat-alat dan bahan-bahan praktikum, hal ini dikarenakan
fasilitas sekolah yang kurang maksimal.
c. Analisis Aktifitas Guru dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus ke-2
![Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/28.jpg)
79
Hasil observasi terhadap aktifitas guru selama proses pembelajaran siklus
ke-2 berlangsung ditunjukan pada tabel 4.5.
Secara keseluruhan aktifitas guru selama proses pembelajaran siklus 2
adalah baik. Pada siklus ke-2 (kedua) ini terlihat ada peningkatan aktifitas guru
pada tahap melakukan penyajian masalah, mengorganisir dan merumuskan
penjelasan. Guru terlihat sudah mampu mengendalikan kelas dan lebih
memotivasi siswa untuk mengutarakan pendapatnya. Guru juga sudah mulai
terbiasa dengan model pembelajaran guide inquiry. Interaksi antara guru dan
siswa sudah terjalin cukup baik walaupun hanya sebagian siswa yang aktif dalam
diskusi ataupun tanya jawab.
Tabel 4.5. Analisis Aktifitas Guru Pada Siklus 2
No Tahapan Inkuiri Terbimbing
Skor rata-rata Kategori
1 Orientasi 3,00 Baik
2 Merumuskan masalah
3,00 Sedang
3 Merumuskan hipotesis
3,00 Baik
4 Mengumpulkan data 3,00 Baik
5 Menjawab Hipotesis 3,00 Baik
6 Menarik kesimpulan 3,00 Baik Rata-rata 3,00 Baik
d. Analisis Aktifitas Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus ke-2
Aktivitas yang diukur yaitu aktivitas berdasarkan tahapan model inkuiri
terbimbing. Observasi aktivitas siswa dilakukan terhadap siswa itu sendiri selama
![Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/29.jpg)
80
proses pembelajaran siklus kedua. Hasil observasi aktivitas siswa dapat dilihat
pada tabel 4.6.
Secara keseluruhan aktifitas siswa pada proses pembelajaran siklus ke-2
adalah baik. Pada siklus ke-2 ini terdapat peningkatan aktifitas siswa. Interaksi
antara siswa dan guru sudah terjalin cukup baik, ini terlihat dari beberapa siswa
yang sudah mulai berani mengutarakan pendapat dan pertanyaan tentang materi
yang diajarkan. Interaksi antara sesama siswa sudah mulai terbentuk, baik dalam
diskusi kelas ataupun diskusi kelompok masing-masing. Namun sebagian siswa
masih terlihat belum aktif berpartisipasi dalam melakukan diskusi dan
mengajukan pertanyaan.
Tabel 4.6. Analisis Aktifitas Siswa pada Siklus 2
No Tahapan Inkuiri Terbimbing
Skor rata-rata Kategori
1 Orientasi 3,00 Sedang
2 Merumuskan masalah
2,85 Sedang
3 Merumuskan hipotesis
3,00 Baik
4 Mengumpulkan data 3,50 Kurang
5 Menjawab Hipotesis 3,00 Baik
6 Menarik kesimpulan 3,00 Baik Rata-rata 3,05 Baik
e. Hasil Belajar
� Hasil Belajar Aspek Kognitif
![Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/30.jpg)
81
Untuk mengetahui bagaimana perolehan hasil test formatif untuk setiap
tindakan dianalisis dari hasil pre test dan post test untuk siklus.
Dilihat dari hasil perolehan test formatif siswa, setelah dilakukan tes awal
dan tes akhir untuk rencana pembelajaran, hasilnya dapat dideskripsikan sebagai
berikut :
Untuk rata-rata pre test adalah 36,06, sedangkan rata-rata untuk post test
adalah 71,96. Ditinjau dari prosentase siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 pada pre
test adalah 9,09 %, meningkat pada post test menjadi 96 %. Berdasarkan nilai
rata-rata tersebut dapat diketahui adanya peningkatan antara pre test dan post test
yang cukup tinggi.
Seperti ditunjukan oleh tabel 4.7 berikut, distribusi frekuensi dari hasil pre
test dan post test pada pembelajaran siklus kedua :
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Pre Test dan Post Test Siklus II
No Kategori Pre test Post test Frekuensi Persentase
(%) Frekuensi Persentase
(%) 1 Sangat Baik 0 0 2 6.060 2 Baik 0 0 13 39.39 3 Cukup 3 9.09 17 51.51 4 Kurang 12 36.36 1 3.03 5 Sangat Kurang 18 54.54 0 0
Dapat dilihat pada tabel 4.7, prosentase untuk kategori sangat kurang pada
pre test terdapat sekitar 54,54 %, tetapi pada saat pos test terjadi penurunan 54,54
% sehingga pada post test terdapat 0,00 % siswa yang masuk kategori sangat
![Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/31.jpg)
82
kurang. Untuk kategori kurang pada saat pre test terdapat sekitar 36,36 %, terjadi
penurunan sekitar 33,33 % menjadi 3,03 % pada post test, untuk kategori cukup
pada pre test terdapat sekitar 9,09 % terjadi peningkatan sekitar 42,42 %, menjadi
51,51 % pada post test, untuk kategori baik terjadi peningkatan sekitar 39,39 %,
yang asalnya pada pre test terdapat 0,00 % dan meningkat pada post test menjadi
39,39 %, dan untuk kategori sangat baik untuk pre test terdapat sekitar 0,00 %,
terjadi peningkatan sekitar 6,06 % pada post test menjadi 6,06 % yang masuk
kategori sangat baik.
Terjadinya penurunan prosentase kategori sangat kurang dan kurang pada
saat pre test, karena terjadi peningkatan untuk kategori cukup, baik, dan sangat
baik. Untuk dapat melihat peningkatan angka pada pre test dan post test dapat
dilihat pada gambar grafik dibawah ini :
Gambar 4.6. Grafik Nilai Rata-Rata Pre Test dan Post Test Siklus 2
� Hasil Belajar Aspek Psikomotor dan Afektif
![Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/32.jpg)
83
Hasil belajar aspek psikomotor dan aspek afektif siswa pada pembelajaran
siklus pertama dijabarkan pada tabel 4.8.
Tabel. 4.8 Hasil Belajar Siswa Aspek Psikomotor dan Afektif
Aspek IPK Interpretasi Rata-Rata Psikomotor Menyiapkan/menggunakan
alat 75,75 Terampil
75,75
Terampil Melakukan pengamatan 72,72 Cukup
Terampil Mengumpulkan data 76,51 Terampil Membuat laporan 78,03 Terampil
Afektif Kerjasama dalam pengamatan
77,77 Positif
73,45 Netral
Sikap dalam pengumpulan data
72,22 Netral
Kejujuran dalam mengumpulkan data
70,37 Netral
Berdasarkan tabel 4.8, selanjutnya dapat digambar ke dalam bentuk grafik
untuk masing-masing hasil belajar sebagai berikut :
Gambar 4.7. Grafik Ketercapaian Aspek Psikomotor Siswa pada Siklus 2
1. Menyiapkan/menggunakan alat 2. Melakukan pengamatan 3. Mengumpulkan data 4. Membuat kesimpulan
![Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/33.jpg)
84
Aspek psikomotor yang dilakukan siswa pada setiap indikator menunjukan
interpretasi ‘terampil’. Hal ini terjadi karena siswa memberikan respon yang
positif untuk melakukan praktikum, hal ini dapat dilihat dari aspek afektif yaitu
kerjasama siswa dalam pengamatan memiliki IPK 77,77 dengan interpretasi
‘positif’ serta sikap siswa dalam pengumpulan data atau pengamatan memiliki
IPK 72,72 dengan interpretasi ‘netral’. Untuk selanjutnya tindakan yang
dilakukan pada aspek ini adalah dengan cara memberikan waktu yang cukup
untuk melakukan praktikum dan lebih membimbing, mengarahkan, dan
memberikan motivasi kepada siswa dalam melakukan praktikum, supaya mereka
lebih dapat memahami materi dari apa yang mereka lakukan dari praktikum.
Untuk gambar grafik aspek afektif ditunjukan pada gambar 4.8, dibawah
ini :
Gambar 4.8 Grafik Ketercapaian Aspek Afektif Siswa pada Siklus ke-2
1. Kerjasama dalam pengamatan 2. Sikap dalam Pengumpulan data 3. Kejujuran dalam Mengumpulkan
data
![Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/34.jpg)
85
Pada aspek afketik aktifitas siswa pada saat praktikum menunjukan
interpretasi ‘Netral’. Siswa sudah mulai terbiasa dengan penggunaan model
pembelajaran inkuiri terbimbing, terlihat pada aspek kerjasama dalam pengamatan
yang mempunyai IPK 77,77 dan masuk kategori interpretasi ‘positif’. Guru sudah
mencoba memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada di siklus pertama.
Tindakan yang dilakukan adalah dengan cara memberikan bimbingan dan
pertanyaan pengarahan agar lebih meningkatkan kerjasama, ketelitian, keseriusan
dan tanggung jawab pada saat melakukan kegiatan. Sehingga diharapkan pada
siklus selanjutnya siswa dapat meningkatkan aspek afektifnya.
4.5.3 Siklus 3
a. Deskripsi Pembelajaran
Tahap Orientasi
Pada pembelajaran siklus ketigia ini materi yang akan diajarakan
mengenai topik bahasan kapasitor, meliputi pengertian kapasitansi kapasitor,
jenis-jenis kapasitor, pembacaan nilai kapasitansi sebuah kapasitor, dan hubungan
seri-paralel kapasitor.
Proses pembelajaran dimulai pukul 08.10, guru memasuki ruangan dengan
mengucap salam. Sebelum memulai pembelajaran guru menyuruh ketua murid
untuk memimpin berdo’a, setelah berdoa guru kesiapan siswa-siswa guna
memberikan motivasi untuk lebih memahami materi yang akan diajarkan,
Sesudah guru coba memunculkan semangat belajar siswa, kemudian guru
mengabsen kehadiran siswa, serta menanyakan kepada siswa yang tidak masuk
![Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/35.jpg)
86
pada pertemuan sebelumnya alasan tidak masuk. Setelah mengabsen siswa, guru
memberi motivasi berupa arahan dan nasihat-nasihat supaya siswa terus semangat
dalam belajar tidak hanya untuk mengejar nilai tapi lebih jauh untuk kehidupan
dimasa depan. Siswa terlihat sangat antusias ketika guru memberikan motivasi
belajar karena dihubungakan dengan kehidupan masa depan mereka.
Guru mengumumkan kelompok dan siswa yang memperoleh nilai yang
paling tinggi pada pertemuan sebelumnya, guru memberikan penghargaan kepada
kelompok dan siswa yang mendapat nilai terbaik dan mengungkapkan kebanggan
dengan kelompok tersebut. Siswa yang lainnya memberikan apresiasi kepada
kelompok dan siswa yang mendapat nilai terbaik tersebut dengan memberikan
tepuk tangan. Hal ini dilakukan untuk senantiasa memotivasi siswa lainnya untuk
terus berusaha mendapatkan nilai yang lebih baik dari nilai sebelumnya dan
memberikan arahan agar kegiatan kelompok dimanfaatkan untuk diskusi. Setelah
memberikan motivasi, guru mengulas garis besar materi pertemuan sebelumnya
dan mengingatkan materi sekarang, lalu guru menjelaskan pokok kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan kali ini, menjelaskan tujuan pembelajaran dan
langkah-langkah inkuiri yang akan dilakukan. Guru menyuruh seluruh siswa
untuk menyiapkan kertas selembar untuk melakukan kegiatan pre test. Guru
dibantu peneliti membagikan soal pre test, dan siswa secara serius mengerjakan
soal tersebut. Sekitar 10 menit guru menyuruh ketua murid untuk mengumpulkan
jawaban seluruh siswa dan meletakkannya diatas meja guru.
Setelah melaksanakan pre test, guru bersiap melakukan langkah
merumuskan masalah dengan menelusuri terlebih dahulu pengetahuan siswa,
![Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/36.jpg)
87
siswa sudah terlihat aktif dan tidak ragu-ragu lagi dalam menjawab dan
memberikan pertanyaan. Guru menulis dipapan tulis topik materi yang akan
disampaikan adalah tentang kapasitor, meliputi pengertian, jenis-jenis kapasitor,
pembacaan kapasitansi kapasitor, dan hubungan seri-paralel kapasitor.
Tahap Merumuskan Masalah
Guru memberikan pertanyaan permulaan dengan menuntut siswa
menjelaskan apa yang diketahui siswa tentang kapasitor, seluruh siswa dituntut
bisa menjawab dan memahami semua pertanyaan tersebut. Lalu guru bertanya
“Apa yang dimaksud dengan kapasitor?”, ucap guru memulai untuk memancing
siswa dalam merumuskan masalah dengan bertanya yang mengandung teka-teki.
Guru menampung semua pendapat siswa, Seluruh jawaban siswa tadi merupakan
jawaban yang apa adanya maksudnya jawaban yang berada dalam pikirannya.
Tahap Merumuskan Hipotesis
Selanjutnya guru menyuruh siswa untuk bisa menebak suatu permasalahan
yang terjadi mengenai pembacaan nilai kapasitansi kapasitor. Guru memberikan
pertanyaan pengarah “pertemuan sebelumnya, kita sudah mengetahui bagaimana
membaca dan mengukur nilai resistansi sebuah resistor, yaitu dengan pembacaan
kode warna dan mengukurnya dengan multimeter, nah kalau kita ingin
mengetahui nilai kapasitansi kapasitor, bagaimana?”, guru bertanya. Salah satu
siswa menjawab “Karena jenisnya sama termasuk komponen pasif, berarti
kapasitor juga akan sama pembacaan nilainya dengan kapasitor”, ucap siswa.
Guru pun menuliskan jawaban tersebut dipapan tulis, akan tetapi tidak
![Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/37.jpg)
88
menyalahkan dan membenarkan pendapat siswa hanya menciptalan suasana adu
argumentasi, guru meluruskan kembali permasalahan yang terjadi
Tahap Pengumpulan Data
Untuk lebih memahami dan siswa mengetahui sendiri apakah jawaban
yang tadi mereka jawab, maka mereka harus mengumpulkan data-data yaitu
dengan melaksanakan praktikum. Seluruh siswa sudah menempati kelompoknya
masing-masing, guru mempersilahkan siswa untuk mengambil alat-alat dan bahan
praktikum yang akan digunakan. Guru dibantu peneliti membagikan LKS kepada
seluruh kelompok, karena dalam refleksi sebelumnya guru dituntut untuk lebih
bisa membimbing dan mengarahkan siswa dalam praktikum, guru pun
melaksanakan fungsi sebagai pembimbing dan pengarah dalam melaksanakan
praktikum. Mobilitas guru pada saat praktikum sudah sangat baik dengan dibantu
oleh peneliti, guru membimbing, mengarahkan, serta selalu memberikan motivasi
kepada siswa dalam melaksanakan praktikum. Pada saat pelaksanaan proses
kegiatan praktikum peneliti mengamati laju kegiatan siswa sambil terus
memberikan pengarahan dan memotivasi siswa untuk selalu aktif mengeluarkan
pendapat baik berupa pertanyaan dan pengarahan dan tentunya guru tidak
memberikan jawaban atau isi dari pertanyaan tersebut, tetapi membalikkan
dengan pertanyaan pengarah, maksudnya supaya siswa tersebut memahami dan
mengerti akan materi tersebut dengan sendirinya, sesekali juga guru memberikan
pertanyaan-pertanyaan kepada siswa yang tidak aktif bekerja atau tidak berdiskusi
dalam kelompoknya. Selanjutnya tiap kelompok masing-masing bergantian
![Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/38.jpg)
89
mempresentasikan hasil praktikumnya. Dalam melaksanakan praktikum siswa
sangat serius dengan sesekali bertanya baik kepada guru maupun kepada peneliti
yang ikut membantu dalam membimbing dan mengarahkan siswa dalam
melaksanakan praktikum.
Tahap Menjawab Hipotesis
Setelah melaksanakan praktikum, guru menyuruh kelompok untuk
merapihkan dan mengembalikan alat-alat dan bahan-bahan praktikum yang
digunakan. Kemudian guru mengkondisikan siswa kembali supaya lebih kondusif,
lalu guru menyuruh siswa untuk melakukan hipotesis dengan mengolah data hasil
pengamatan dan parktikum dari semua komponen hasil perhitungan setiap
individu. Kemudian guru memberikan pertanyaan untuk memulai pengujian
hipotesis berdasarkan pengumpulan data dari setiap kelompok. Seperti biasa guru
menyiapkan beberapa gulungan kertas yang didalamnya sudah ada nama-nama
kelompok, guru menyuruh salah satu anggota kelompok untuk mengambil salah
satu gulungan kertas tersebut. Setelah dipilih kelompok yang menjawab
pertanyaan dari guru tersebut, maka kelompok tersebut menjawab berdasarkan
temuan data-data selama melaksanakan praktikum. Lalu kelompok lain yang
sudah menyiapkan pertanyaan bagi kelompok lain pun mulai berdiskusi dan
terjadi adu argumentasi, sehingga keadaan kelas menjadi sangat aktif. Guru
berperan sebagai fasilitator dan sebagai pelurus masalah sehingga tidak terjadi
penyimpangan konsep materi yang diajarkan. Siswa terlihat sangat aktif dengan
diadakannya adu argumentasi antar kelompok.
![Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/39.jpg)
90
Tahap Menarik Kesimpulan
Selanjutnya guru mengajak siswa untuk menarik kesimpulan dalam
pertemuan kali ini. Guru pun sedikit memberikan kesimpulan akhir dimana
permasalahan dan penyelesaian yang diajukan oleh siswa yang dianggap benar,
tetapi semua masukan tersebut diarahkan oleh guru menjadi sebuah kesimpulan
akhir dimana berpedoman pada langkah-langkah model pembelajaran inkuiri
terbimbing, kemudian guru memberikan pengarahan dan evaluasi dari proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Kemudian guru menyuruh siswa untuk menyiapkan kertas selembar untuk
melaksnakan kegiatan post test, guru dibantu peneliti membagikan soal post test,
siswa diberi waktu sekitar 15 menit untuk mengisi soal post test tersebut. Setelah
sekitar 15 menit guru menyuruh salah satu siswa untuk mengumpulkan lembar
jawaban dari seluruh siswa dan menyimpannya diatas meja. Setelah seluruh
jawaban siswa terkumpul, guru memberikan informasi tentang materi dan hal-hal
yang harus dipelajari dan dipahami sebaik mungkin, dan menginformasikan
tentang test sumatif. Guru menyuruh siswa untuk bersiap-siap, dan menyuruh
ketua murid untuk memimpin berdo’a. Guru meninggalkan kelas dengan
mengucap salam.
b. Analisa, Refleksi dan Revisi Proses Proses Pembelajaran Siklus 3
Pada kegiatan pembelajaran siklus ketiga ini guru telah menerapkan
perbaikan-perbaikan hasil refleksi siklus sebelumnya. Secara umum kegiatan
pembelajaran sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam
![Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/40.jpg)
91
melaksanakan setiap tahap pembelajaran, guru sudah terlihat terbiasa. Setiap
tahap diterapkan dengan memposisikan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran,
sehingga guru tidak mendominasi kegiatan pembelajaran.
Kegiatan percobaan dan pengamatan sudah ditangani dengan baik,
sebagian besar siswa termotivasi untuk mencoba sendiri percobaannya. Siswa
terlihat antusias melakukan pengujian hasil percobaan, sehingga kemampuan
siswa meningkat dalam hasil pengoperasian alat percobaan. Meskipun ada sedikit
hambatan dari keterbatasan alat praktek yang digunakan. Dalam kegiatan diskusi,
siswa sudah berani menyampaikan pendapatnya. Hal ini terlihat dari frekuensi
pertanyaaan yang disampaikan siswa ketika tahap presentasi hasil percobaan
sudah meningkat dibandingkan siklus sebelumnya. Guru mengarahkan dengan
baik kegiatan diskusi siswa, sehingga tercipta kondisi kegiatan pembelajaran yang
aktif dan menyenangkan. Siswa dalam mengungkapkan pendapat dan menjawab
pertanyaan sudah snagat baik, siswa sudah berani menjawab dan saling
berargumentasi terhadap pertanyaan dan permasalahan yang ada. Motivasi guru
sudah sangat berpengaruh terhadap keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Hasil belajar siswa dilihat dari aspek kogitif melaui hasil post test sudah
mengalami peningkatan cukup baik dengan hasil jawaban siswa secara umum
sudah memahami materi pembelajaran yang diberikan.
Adapun saran yang dapat dijadikan masukan bagi guru untuk menerapkan
model pembelajaran di kelas pada kesempatan lainnya yaitu sebaiknya guru terus
memberikan variasi strategi maupun media pembelajaran untuk menjaga minat
![Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/41.jpg)
92
dan antusias siswa terhadap pembelajaran. Selain itu untuk meningkatkan
pemahaman siswa diperlukan penambahan sumber belajar yang lebih variatif.
c. Analisis Aktifitas Guru dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus ke-3
Hasil observasi terhadap aktifitas guru selama proses pembelajaran siklus
ke-3 berlangsung ditunjukan pada tabel 4.9.
Secara keseluruhan aktifitas guru pada kegiatan pembelajaran siklus ke-3
ini adalah sangat baik. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan aktifitas guru
pada siklus sebelumnya dari kategori baik menjadi sangat baik. Guru sudah
mampu mengendalikan kelas dan mengkondisikan siswa baik pada saat
penyampaian materi maupun praktikum. Guru lebih banyak memberikan
kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapatnya. Selain itu guru lebih
banyak memberikan penerapan materi yang diajarkan dalam kehidupan sehari-
hari sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti kegiatan belajar di kelas.
Tabel 4.9 Analisis Aktifitas Guru Pada Siklus 3
No Tahapan Inkuiri Terbimbing
Skor rata-rata Kategori
1 Orientasi 3,5 Sangat Baik
2 Merumuskan masalah
3,6 Sangat Baik
3 Merumuskan hipotesis
3,5 Sangat Baik
4 Mengumpulkan data 3,5 Sangat Baik
5 Menjawab Hipotesis 4 Sangat Baik
6 Menarik kesimpulan 3,75 Sangat Baik Rata-rata 3,64 Sangat Baik
![Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/42.jpg)
93
d. Analisis Aktifitas Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus ke-3
Aktivitas yang diukur yaitu aktivitas berdasarkan tahapan model inkuiri
terbimbing. Observasi aktivitas siswa dilakukan terhadap siswa itu sendiri selama
proses pembelajaran siklus ketiga. Hasil observasi aktivitas siswa dapat dilihat
pada tabel 4.10.
Tabel 4.10 Analisis Aktifitas Siswa Pada Siklus 3
No Tahapan Inkuiri Terbimbing
Skor rata-rata Kategori
1 Orientasi 3,75 Sangat Baik
2 Merumuskan masalah
3,5 Sangat Baik
3 Merumuskan hipotesis
3,00 Baik
4 Mengumpulkan data 3,5 Sangat Baik
5 Menjawab Hipotesis 3,75 Sangat Baik
6 Menarik kesimpulan 3,5 Sangat Baik Rata-rata 3,50 Sangat Baik
Secara keseluruhan aktifitas siswa pada kegiatan pembelajaran siklus ke-3
adalah sangat baik. Hal ini membuktikan adanya peningkatan aktivitas siswa dari
siklus sebelumnya dari kategori baik menjadi sangat baik. Siswa terlihat sudah
memahami tugasnya masing-masing baik pada saat memperhatikan penjelasan
dari guru maupun pada saat melakukan praktikum. Siswa lebih berani dalam
mengungkapkan pendapat, gagasan serta permasalahannya. Interkasi antara guru
dan siswa telah terbangun dengan baik, siswa mengajukan pertanyaan ketika ada
yang tidak mengerti dari materi yang disampaikan Selain itu, siswa terlihat lebih
![Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/43.jpg)
94
aktif dalam melakukan kegiatan diskusi kelompok maupun diskusi kelas terhadap
hasil praktikum yang mereka peroleh, bahkan mereka melakukan perdebatan
untuk mempertahankan hasil praktikum yang mereka peroleh.
e. Hasil Belajar
� Hasil Belajar Aspek Kognitif
Untuk mengetahui bagaimana perolehan hasil test formatif untuk setiap
tindakan dianalisis dari hasil pre test dan post test untuk siklus.
Dilihat dari hasil perolehan test formatif siswa, setelah dilakukan tes awal dan
tes akhir untuk rencana pembelajaran, hasilnya dapat dideskripsikan sebagai
berikut :
Untuk rata-rata pre test adalah 32,28 sedangkan rata-rata untuk post test
adalah 80,57. Ditinjau dari prosentase siswa yang memperoleh nilai ≥ 65, pada
pre test 8,5 %, terjadi peningkatan pada post test menjadi 99,17 %. Berdasarkan
nilai rata-rata tersebut dapat diketahui adanya peningkatan antara pre test dan
post test yang cukup tinggi.
Seperti ditunjukan oleh tabel 4.11. Distribusi frekuensi dari hasil pre test
dan post test pada pembelajaran siklus ketiga. Terjadi peningkatan yang
signifikan, untuk kategori sangat kurang prosentase pada pre test adalah 48,57 %,
terjadi penurunan sekitar 48,57 % pada post test sehingga untuk kategori sangat
kurang pada post test menjadi 0,00 %. Untuk kategori kurang prosentase pada pre
test sekitar 42,85 %, terjadi penurunan sekitar 42,85 % pada post test sehingga
![Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/44.jpg)
95
untuk kategori kurang prosentasenya menjadi 0,00 %, sedangkan untuk kategori
cukup prosentase pada pre test sekitar 8,5 %, terdapat peningkatan sekitar 5,5 %
pada post test sehingga prosentase kategori cukup pada post test sekitar 14 %.
Untuk Kategori baik, prosentase pada pre test adalah 0,00 %, terjadi peningkatan
sekitar 65,71 %, sehingga pada post test siswa yang masuk kategori baik adalah
65,71 %. Sedangkan untuk kategori sangat baik, pada pre test adalah 0,00 %,
terjadi peningkatan sekitar 20 %, sehingga pada post test siswa yang masuk
kategori sangat baik adalah 20 %. Terjadinya penurunan prosentase pada kategori
sangat kurang dan kurang pada pre test, disebabkan angkanya naik ke kategori
cukup, baik dan sangat baik. Terjadi peningkatan nilai rata-rata antara pre test dan
post tes yang cukup tinggi.
Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Pre Test dan Post Test Siklus III
No Kategori Pre test Post test Frekuensi Persentase
(%) Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 0 0 7 20 2 Baik 0 0 23 65,71 3 Cukup 3 8,5 5 14 4 Kurang 15 42,85 0 0 5 Sangat Kurang 17 48,57 0 0
Untuk melihat peningkatan angka keseluruhan dari pre test ke post test
pada pembelajaran ketiga dapat kita lihat dari garfik pada grafik 4.9 dibawah ini :
![Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/45.jpg)
96
Gambar 4.9. Grafik Nilai Rata-Rata Pre Test dan Post Test Siklus 3.
� Hasil Belajar Afektif dan Psikomotor
Hasil belajar aspek psikomotor dan aspek afektif siswa pada pembelajaran
siklus pertama dijabarkan pada tabel 4.12.
Tabel. 4.12 Hasil Belajar Siswa Aspek Psikomotor dan Afektif
Aspek IPK Interpretasi Rata-Rata Psikomotor Menyiapkan/menggunakan
alat 75 Terampil
82,32 Terampil Melakukan pengamatan 87,41 Terampil
Mengumpulkan data 83,45 Terampil Membuat laporan 83,45 Terampil
Afektif Kerjasama dalam pengamatan
91,66 Sangat Positif
87,32 Positif
Sikap dalam pengumpulan data
82,40 Positif
Kejujuran dalam mengumpulkan data
87,90 Positif
Berdasarkan tabel 4.12, selanjutnya dapat digambar ke dalam bentuk grafik
untuk masing-masing hasil belajar sebagai berikut :
![Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/46.jpg)
97
Gambar 4.10. Grafik Ketercapaian Aspek Psikomotor Siswa pada Siklus 3
Aspek psikomotor yang dilakukan siswa pada setiap indikator menunjukan
interpretasi ‘terampil’. Hal ini terjadi karena siswa memberikan respon yang
positif untuk melakukan praktikum, hal ini dapat dilihat dari aspek afektif yaitu
kerja sama siswa dalam pengamatan memiliki IPK 91,66 dengan interpretasi
‘sangat positif’. Hasil aspek psikomotor pada siklus ketiga ini telah terjadi
peningkatan dari siklus-siklus sebelumnya.
1. Menyiapkan/menggunakan alat 2. Melakukan pengamatan 3. Mengumpulkan data 4. Membuat kesimpulan
![Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/47.jpg)
98
Gambar 4.11 Grafik Ketercapaian Aspek Afektif Siswa pada Siklus ke-3
Aspek afektif yang diukur berdasarkan sikap siswa selama praktikum
sudah menunjukan interpretasi ‘positif’ dengan rata-rata nilai 87,32. Hal ini
meningkat dibandingkan siklus kedua yang sebelumnya memiliki interpretasi
netral. Dengan demikian untuk siklus ketiga ini sudah cukup terlihat adanya
peningkatan dari aspek afektif dan psikomotor dibandingkan dengan siklus-siklus
sebelumnya.
4.6 Analisis Sikap Siswa Terhadap Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing
Untuk mengetahui seberapa jauh sikap siswa terhadap pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada program diklat
Menganalisis Rangkaian Elektronik yang berkaitan mengidentifikasi komponen
pasif, maka disusun skala sikap dalam bentuk angket sebagai alat pengambil data.
Pengambilan data menggunakan angket dilakukan setelah seluruh proses
1. Kerjasama dalam pengamatan 2. Sikap dalam Pengumpulan data 3. Kejujuran dalam Mengumpulkan
data
![Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/48.jpg)
99
pembelajaran dari siklus pertama sampai dengan pembelajaran siklus ketiga
selesai dilaksanakan. Dari hasil angket dapat dideskripsikan melalui tabel 4.13.
Tabel 4.13. Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Model Inkuiri Terbimbing Pada Mata Diklat Menganalisis Rangkaian Elektronik
No Pertanyaan Tanggapan A
(Baik) B
(Sedang) C
(Kurang) 1 Menurut anda bagaimana penjelasan materi
pembelajaran yang diberikan oleh guru menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing?
37,14 % 57,14 % 5,7 %
2 Apakah kesempatan untuk anda mengemukakan ide atau gagasan dalam proses pembelajaran dikelas?
28,9 % 71,1 % 0,00 %
3 Bagaimana respon guru ketika anda atau teman anda mengemukakan ide atau pendapat dalam kegiatan pembelajaran?
65,71 % 34,28 % 0,00 %
4 Dengan menggunakan model pembelajaran yang diterapkan ini, maka kesempatan untuk saling bertukar pendapat dengan teman anda menjadi?
68,57 % 31,42
0,00 %
5 Dengan diterapkannya model belajar inkuiri terbimbing pada topik resistor, motivasi belajar anda menjadi?
34,28 % 65,71 % 0,00 %
6 Apakah dengan model pembelajaran yang diterapkan pemahaman anda terhadap materi yang diajarkan menjadi?
31,42 % 65,71 % 2,8 %
7 Bagaimana bimbingan guru terhadap anda dan teman-teman anda dalam kegiatan pembelajaran
57,14 % 42,85 % 0,00 %
8 Bagaimana pengarahan guru, supaya anda dapat merumuskan sendiri konsep-konsep materi yang dipelajari?
40,00 % 60,00 % 0,00 %
9 Apakah tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru sesuai dengan kegiatan pembelajarannya?
62,85 % 37,14 % 0,00 %
10 Belajar Menganalisis rangkaian elektronik menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing, kemampuan berpikir anda akan menjadi?
54,28 % 40 % 5,71 %
11 Dengan pembelajaran model inkuiri terbimbing, kemampuan anda dalam mengerjakan soal-soal latihan menjadi?
51,42 % 45,71 % 2,85 %
Berdasarkan tabel 4.13 dapat digambarkan sikap siswa terhadap penggunaan
model pembelajaran inkuiri terbimbing pada mata diklat menganalisis rangkaian
elektronik, sekitar 40 % siswa menyatakan baik atas pengarahan guru supaya
![Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/49.jpg)
100
mereka dapat merumuskan sendiri konsep-konsep materi yang dipelajari,
sedangkan sisanya menjawab sedang. Selanjutnya sekitar 65,71 % siswa
menyatakan baik atas respon guru ketika siswa mengungkapkan pendapat atau
gagasan dari siswa, sedangkan sekitar 34,38 % siswa menjawab sedang.
Selanjutnya sekitar 57,14 % siswa menyatakan baik atas bimbingan dan arahan
dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, sedangkan sisanya sekitar 42,85
% menjawab sedang. Dengan demikian artinya dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar sikap siswa menunjukan sikap positif atau baik terhadap model
pembelajaran inkuiri terbimbing yang digunakan pada program diklat
Menganalisis Rangkaian Elektronik yang berkaitan dengan mengidentifikasi
komponen pasif.
4.7 Analisis Kesan dan Tanggapan Guru dan Siswa
4.7.1 Analisis Kesan dan Tanggapan Guru
Untuk dapat mengetahui kesan dan tanggapan guru terhadap pembelajaran
Menganalisis Rangkaian Elektronik untuk kompetensi dasar mengidentifikasi
komponen pasif dengan materi resistor dan kapasitor menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing, maka dilaksanakan wawancara dengan guru
setelah seluruh siklus selesai dilaksanakan. Hasilnya secara keseluruhan guru
menyampaikan tanggapan yang positif, untuk lebih jelasnya tergambar pada hasil
wawancara sebagai berikut :
1. Guru menyatakan bahwa penggunaan model pembelajaran inkuiri
terbimbing pada mata diklat menganalisis rangkaian elektronik sangat
![Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/50.jpg)
101
baik dan menarik untuk diterapkan pada pembelajaran biasanya. Siswa
merespon dengan baik, siswa dirasakan lebih senang dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran lebih
kondusif. Siswa lebih termotivasi dan bersemangat karena siswa bisa
lebih berani dalam bertanya dan dalam mengeluarkan pendapatnya.
Langkah-langkah model pembelajaran inkuiri terbimbing membuat siswa
lebih terfokus dalam menerima materi dan aktif dalam melakukan
kegiatan diskusi dan praktikum.
2. Guru menyatakan kemungkinan untuk digunakannya model pembelajaran
inkuiri terbimbing pada pembelajaran mata diklat menganalisis rangkaian
elektronik sangat bisa atau dimungkinkan digunakan. Apabila
direncanakan dan sudah mengerti langkah-langkah pembelajaran dari
model ini bisa dan akan berjalan efektif bila digunakan dalam mata diklat
MRE.
3. Terjadi peningkatan aktifitas siswa serta senang melihat siswa begitu
semangatnya ketika penyampaian materi maupun pada saat praktikum.
Guru merasakan lebih dekat dengan siswa, karena siswa lebih banyak
berinteraksi dengan guru. Dan guru juga bisa mengetahui masalah yang
mereka alami, karena dapat bimbingan dan arahan pada saat
pembelajaran.
4.7.2 Analisis Kesan dan Tanggapan Siswa
Sama halnya dengan kesan dan tanggapan guru, untuk mengetahui kesan
dan tanggapan siswa dilaksanakan wawancara terhadap siswa yang diambil dari
![Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/51.jpg)
102
tiga siswa prestasi baik, tiga siswa prestasi sedang dan tiga siswa prestasi kurang.
Wawancara dilaksanakan setelah seluruh siklus selesai dilaksanakan. Secara
keseluruhan hasil wawancara terhadap siswa adalah sebagai berikut :
1. Tanggapan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran inkuiri
terbimbing pada mata diklat Menganalisis Rangkaian Elektronik, merasa
sangat senang, karena dengan pembelajaran inkuiri terbimbing bisa lebih
memahami materi pelajaran dan berfikir kritis dalam pelaksanaan
pembelalajaran.
2. Menurut siswa, dengan adanya praktikum mereka dapat mengamati dan
menyelidiki konsep materi yang dipelajari, dengan bimbingan dan arahan
dari guru, siswa lebih bisa memahami konsep pelajaran, karena tidak
semata-mata yang diberikan oleh guru.
3. Pendapat siswa terhadap tahap-tahap pembelajaran adalah membuat
mereka lebih terarah, lebih terfokus dalam mengikuti pembelajaran dan
lebih efektif dalam memanfaatkan waktu belajar.
4. Kesan yang dialami oleh siswa, mereka merasa sangat senang, karena
menurut mereka guru memberikan keleluasaan untuk mereka menyelidiki
atau menemukan sendiri konsep-konsep materi yang diajarkan, serta
mereka merasa senang ketika guru menghargai pendapat dan argumentasi
mereka.
![Page 52: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/52.jpg)
103
5. Menurut siswa guru harus bisa memperhatikan kondisi kelas dan keadaan
siswa, jangan terlalu serius dan mempersiapkan fasilitas belajar dengan
benar.
4.8 Pembahasan Hasil Penelitian
Secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan model
Guided Inquiri yang dilaksanakan oleh guru tahap demi tahap telah dilaksanakan
dengan baik. Dalam setiap siklusnya guru telah memperbaiki setiap
kekurangannya sehingga tujuan pembelajaran yang telah direncanakan tercapai,
terlihat berdasarkan indikator keberhasilan kinerja pada aspek kognitif (post test)
sudah melebihi nilai rata-rata ≥ 65 dan peningkatan aktifitas siswa setiap
siklusnya. Berikut ini adalah pembahasan hasil penelitian berdasarkan aspek yang
dinilai :
4.8.1 Aktifitas Guru
Aktifitas guru merupakan aktifitas dalam melaksanakan setiap tahap-tahap
pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing yang dinilai menggunakan lembar
observasi aktifitas guru setiap siklusnya. Berikut adalah gambaran kenaikan rata-
rata aktifitas guru pada setiap siklus yang ditunjukkan pada grafik 4.12 dibawah
ini :
![Page 53: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/53.jpg)
104
Gambar 4.12. Grafik Kenaikan Aktifitas Guru Pada Setiap Siklus
Berdasarkan pada grafik 4.12 diatas, aktifitas guru dalam melaksanakan
setiap tahapan model inkuiri terbimbing dalam kegiatan pembelajaran terjadi
peningkatan, yaitu pada siklus 1 dengan penilaian 2,51 berkategori sedang dan
pada siklus 2 penilaiannya naik dengan penilaian 3,00. Dan pada siklus 3 terjadi
peningkatan yang cukup signifikan. Kenaikan penilaian dari 3,00 pada siklus 2
meningkat menjadi 3,64 pada siklus 3 dengan kategori sangat baik. Dengan
demikian aktifitas guru sudah dapat mendukung untuk meningkatkan aktifitas
siswa dan hasil belajar siswa.
4.8.2 Aktifitas Siswa
Penilaian terhadap aktifias siswa selama kegiatan pembelajaran yaitu
menggunakan lembar observasi aktifitas siswa yang diamati setiap siklusnya.
Aktifitas siswa merupakan respon siswa terhadap pembelajaran yang diberikan
guru dengan aspek penilaian yang telah ditentukan sebelumnya. Berikut adalah
![Page 54: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/54.jpg)
105
gambaran kenaikan rata-rata aktifitas siswa pada setiap siklus yang ditunjukkan
pada grafik 4.13 dibawah ini :
Gambar 4.13. Grafik Aktifitas Siswa pada Setiap Siklus
Berdasarkan pada grafik 4.13 diatas, aktifitas guru dalam melaksanakan
setiap tahapan model inkuiri terbimbing dalam kegiatan pembelajaran terjadi
peningkatan, yaitu pada siklus 1 dengan penilaian 2,616 berkategori sedang dan
pada siklus 2 penilaiannya naik dengan penilaian 3,05. Dan pada siklus 3 terjadi
peningkatan yang cukup signifikan. Kenaikan penilaian dari 3,05 pada siklus 2
meningkat menjadi 3,5 pada siklus 3 dengan kategori baik. Dengan demikian
aktifitas siswa sudah dapat mendukung untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
4.8.3 Hasil Belajar
4.8.3.1 Aspek Kognitif
Berikut ini adalah grafik peningkatan aspek kognitif siswa tiap siklus :
![Page 55: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/55.jpg)
106
38,47
60,97
36,06
71,97
32,28
80,57
Gambar 4.14. Grafik Ketercapaian Aspek Kognitif pada Setiap Siklus
Untuk tingkat penguasaan siswa berdasarkan hasil tes kognitif pada grafik
4.14 diatas, Pada siklus 1 nilai rata-rata pre test 38,47 mengalami peningkatan
menjadi 60,97 pada nilai rata-rata post test siswa, siklus 2 dengan nilai rata-rata
pre test 38,06 meningkat menjadi nilai rata-rata post test sebesar 71,97, sama
halnya dengan siklus 3 terjadi peningkatan dari nilai rata-rata pre test 32,28
menjadi nilai rata-rata post test sebesar 80,57. Hal ini menunjukan bahwa
tindakan yang dilakukan mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek
kognitif.
4.8.3.2 Tes Sumatif
Tes sumatif merupakan alat evaluasi berupa soal-soal pilihan berganda yang
terdiri dari 20 item. Tujuannya yaitu untuk mengetahui sejauh mana tingkat
penguasaan siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan setelah seluruh
siklus dilaksanakan. Dalam menyusun soal tes tersebut, peneliti mengacu pada
![Page 56: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/56.jpg)
107
rencana pembelajaran yang telah disusun dan didiskusikan bersama guru. Soal tes
sumatif tersebut dilakukan validitas isi yang didasarkan pada sub pokok bahasan
yang telah diajarkan sebagaimana terdapat pada rencana pembelajaran siklus
pertama sampai rencana pembelajaran siklus ketiga. Setelah dilakukan tes sumatif
pada siswa dapat dideskripsikan sebagai berikut, yaitu dengan nilai rata-rata
74,03.
Berdasarkan kriteria keberhasilan, siswa dikatakan tuntas belajar yang
memperoleh skor ≥ 65 lebih dari 70 %, dilihat dari nilai rata-rata tersebut dapat
disimpulkan bahwa tingkat penguasaan siswa setelah dilakukan pembelajaran
dengan model inkuiri terbimbing siswa sudah dapat dikatakan belajar dengan
tuntas. Distribusi frekuensi kecenderungan tingkat penguasaan siswa setelah
mengikuti pembelajaran dapat dikelompokkan dalam distribusi frekuensi dengan
beberapa kategori seperti pada tebel 4.14.
Tabel 4.14. Distribusi Frekuensi Tes Sumatif
No Kategori Tes Sumatif Frekuensi Persentase
(%) 1 Sangat Baik 3 9,8 2 Baik 14 45,1 3 Cukup 14 45,1 4 Kurang 0 0.00 5 Sangat Kurang 0 0.00
4.8.3.3 Aspek Psikomotor
Berikut ini adalah grafik peningkatan aspek Psikomotor siswa tiap siklus :
![Page 57: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/57.jpg)
108
Gambar 4.15. Grafik Ketercapaian Aspek Psikomotor pada Setiap Siklus
Hasil belajar siswa pada aspek psikomotor siklus pertama menunjukkan
kategori “cukup terampil” dengan IPK 56,245 meningkat pada siklus kedua
dengan IPK 75,75 kategori “terampil”. Kemudian pada siklus ketiga meningkat
menjadi IPK 82,32 kategori “terampil”. Adapun tindakan yang dilakukan adalah
membimbing dan memotivasi siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
Sehingga hasil belajar pada indikator-indikator tersebut meningkat pada siklus
selanjutnya. Dengan adanya peningkatan aktifitas siswa selama
percobaan/eksperimen mengidentifasikan bahwa siswa sudah terampil dalam
melaksanakan tahapan proses pelaksanaan pembelajaran dilihat dari aspek
psikomotor siswa.
4.8.3.4 Aspek Afektif
Berikut ini adalah grafik peningkatan aspek afektif siswa tiap siklus :
![Page 58: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/58.jpg)
109
Gambar 4.16. Grafik Ketercapaian Aspek Afektif pada Setiap Siklus
Hasil belajar siswa pada aspek afektif siklus I, menunjukan kategori
“netral” dengan IPK 56,46 meningkat pada siklus kedua dengan IPK 73,45
kategori “netral”. Kemudian pada siklus ketiga meningkat menjadi IPK 87,32
kategori “positif”. Adapun tindakan yang dilakukan adalah membimbing dan
memotivasi siswa. Hal ini mengindikasikan bahwa tindakan yang dilakukan
mampu merangsang siswa untuk melakukan diskusi dan presentasi hasil cukup
baik dilihat dari aspek afektif siswa.
4.8.3.5 Kendala-kendala dalam Pembelajaran Menganalisis Rangkaian
Elektronik Menggunakan Model Pembelajarn Inkuiri Terbimbing
Dalam menerapkan pembelajaran melalui tahapan model inkuiri
terbimbing tidak terlepas dari kendala-kendala yang menghambat berjalannya
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru dan siswa. Kendala-kendala
tersebut dilihat dari hasil wawancara dengan guru dan siswa serta hasil
![Page 59: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110301/5c79eb8009d3f24e7d8b9a3c/html5/thumbnails/59.jpg)
110
pengamatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung, yang diantaranya
meliputi :
1. Pada saat pembelajaran guru merasakan adanya kendala dalam hal
mobilitas dalam membimbing dan mengarahkan siswa terutama dalam
pelaksanaan praktikum. Karena banyaknya jumlah siswa yang harus
dibimbing dan diarahkan supaya tidak terjadi kesalahan-kesalahan dalam
menemukan konsep materi.
2. Keterbatasan alat-alat dan bahan praktikum yang digunakan dalam
pelaksanaan pembelajaran, hal ini berdampak siswa saling berebutan dan
digunakan secara bergantian sehingga kegiatan praktikum memerlukan
waktu yang cukup lama.
3. Karena setiap rencana pembelajaran menghubungkan konsep dengan
penerapan dalam kehidupan nyata, maka diperlukan waktu dan sumber-
sumber belajar yang cukup untuk mengumpulkan bahan dan contoh-
contoh penerapannya dalam setiap materi pembelajaran.