bab iv hasil penelitian dan pembahasan gambaran...

59
52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas yang mengambil tempat di SMKN 12 Bandung ini, pelaksanaannya mengikuti alur sebagai berikut : 1. Perencanaan, meliputi penetapan materi pembelajaran dan penetapan alokasi waktu pelaksanaannya. 2. Tindakan, meliputi proses kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. 3. Pengamatan, dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran meliputi, aktifitas siswa, pengembangan materi, dan hasil belajar siswa. 4. Refleksi, meliputi kegiatan analisis hasil pembelajaran dan sekaligus menyusun rencana perbaikan pada siklus berikutnya. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi awal untuk mengatahui situasi kelas dan lingkungan sekolah, sekaligus memberikan surat untuk melakukan penelitian pada tanggal 3 Juni 2010. Pada hari yang sama peneliti berdiskusi dengan guru pengajar, Drs. Budi Setiawan dan ditetapkan bahwa yang akan menjadi pengajar adalah bapak Budi Setiawan sendiri dan yang menjadi observer adalah peneliti yang dibantu oleh seorang teman sejurusan. Sesuai dengan hasil wawancara, bapak Budi Setiawan belum pernah menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing, maka setelah berdiskusi

Upload: trantu

Post on 02-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran setting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas yang mengambil tempat di SMKN 12 Bandung

ini, pelaksanaannya mengikuti alur sebagai berikut :

1. Perencanaan, meliputi penetapan materi pembelajaran dan penetapan

alokasi waktu pelaksanaannya.

2. Tindakan, meliputi proses kegiatan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran inkuiri terbimbing.

3. Pengamatan, dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran

meliputi, aktifitas siswa, pengembangan materi, dan hasil belajar siswa.

4. Refleksi, meliputi kegiatan analisis hasil pembelajaran dan sekaligus

menyusun rencana perbaikan pada siklus berikutnya.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi awal untuk

mengatahui situasi kelas dan lingkungan sekolah, sekaligus memberikan surat

untuk melakukan penelitian pada tanggal 3 Juni 2010. Pada hari yang sama

peneliti berdiskusi dengan guru pengajar, Drs. Budi Setiawan dan ditetapkan

bahwa yang akan menjadi pengajar adalah bapak Budi Setiawan sendiri dan yang

menjadi observer adalah peneliti yang dibantu oleh seorang teman sejurusan.

Sesuai dengan hasil wawancara, bapak Budi Setiawan belum pernah

menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing, maka setelah berdiskusi

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

53

dengan bapak Budi Setiawan yang akan menjadi guru pengajar, disepakati bapak

Budi akan mempelajari dahulu tentang model pembelajaran inkuiri terbimbing

dibantu peneliti yang menjelaskan terlebih dahulu semua yang berhubungan

dengan penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing supaya dalam

penelitian yang akan dilakukan berjalan dengan lancar. Setelah berdiskusi dengan

guru pengajar MRE maka ditetapkan dimulainya penelitian yaitu pada tanggal 19

Juli 2010.

4.2 Profil Awal Pembelajaran

Dari hasil observasi awal yang dilakukan dengan melakukan wawancara

dengan guru serta pengamatan langsung terhadap kegaiatan pembelajaran pada

kompetensi Menganalisis Rangkaian Elektronik, diperoleh gambaran umum

tentang profil pembelajaran sebagai berikut :

1. Pembelajaran lebih dominan disampikan dengan metode konvensional,

yaitu ceramah dan mencatat.

2. Kurangnya interaksi antara siswa dengan guru dan interaksi siswa dengan

siswa, sehingga proses pembelajaran menjadi kaku.

3. Kurangnya kegiatan yang bisa membuat siswa lebih memahami materi,

misalnya kegiatan praktikum yang kurang.

Dari hasil observasi awal di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar

pada kompetensi Menganalisis Rangkaian Elektronik lebih dominan disampaikan

melalui metode ceramah dan mencatat sehingga akan membosankan siswa. Serta

guru menjadi pusat terhadap pembelajaran, sehingga tidak ada interaksi antara

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

54

siswa dengan guru maupun antara siswa dengan siswa. Kurangnya kegiatan

praktikum juga membuat siswa bosan dan tidak bersemangat, sehingga siswa

kurang berani untuk mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat.

Penggunaan model pembelajaran yang menekankan siswa lebih aktif dan

menemukan sendiri konsep-konsep pembelajaran yang akan dipelajari. Hasil

observasi awal menunjukan bahwa proses pembelajaran belum dilaksanakan

secara optimal.

4.3 Refleksi Kegiatan Awal Pembelajaran

Berdasarkan temuan yang didapat dari observasi awal pada proses

pembelajaran yang dilakukan guru di kelas, maka peneliti dan guru melakukan

diskusi untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran. Peneliti dan guru akan

mencoba menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada proses

pembelajaran. Model pembelajaran inkuiri terbimbing dipilih karena akan

membantu siswa dalam lebih memahami materi, karena pada dasarnya model

pembelajaran inkuiri terbimbing siswa tidak semata-mata menerima materi dari

guru, melainkan siswa diajak untuk lebih berpikir tentang materi yang

disampaikan. Dengan melakukan pengamatan atau penyelidikan pada kegiatan

praktikum, siswa dapat memperoleh data tentang materi yang disampikan

sehingga siswa menemukan sendiri konsep-konsep materi yang diajarkan. Proses

pembelajaran akan lebih interaktif dan alami karena siswa lebih aktif bertanya dan

melakukan diskusi, sehingga proses pembelajaran bukan hanya sekedar transfer

pengetahuan dari guru ke siswa. Melainkan siswa akan lebih memaknai proses

pembelajaran dengan baik.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

55

4.4 Pengenalan dan Validasi Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Setelah melakukan refleksi terhadap profil awal pembelajaran, maka

berdasarkan gambaran tersebut dilaksanakan pengenalan model pembelajaran

inkuiri terbimbing kepada guru kompetensi Menganalisis Rangkaian Elektronik.

Materi yang disajikan dan didiskusikan dalam pengenalan model

pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model pembelajaran

inkuiri terbimbing, tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran,

keunggulan dan kelemahan inkuiri terbimbing. Tanggapan guru setelah berdiskusi

dan menjelaskan model pembelajaran inkuiri terbimbing sangat baik untuk

digunakan karena menuntut siswa untuk lebih aktif dan belajar mandiri. Guru juga

berpendapat bahwa dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing perencanaan

pembelajaran lebih matang, karena terdapat langkah-langkah pembelajaran yang

lebih terarah secara bertahap dengan tujuan meningkatkan aktifitas belajar siswa.

Dalam diskusi dengan guru juga ada sejumlah permasalahan yang

dipertanyakan oleh guru, antara lain :

1. Bagaimana cara menyusun rencana pembelajaran dengan model inkuiri

terbimbing?

2. Bagaimana mengoptimalkan kegiatan pembelajaran praktikum dan

diskusi dengan fasilitas yang terbatas?

3. Bagaimana jika pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai dengan tahapan

pembelajaran yang telah direncanakan karena tidak terbiasa dengan

model pembelajaran inkuiri terbimbing?

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

56

4. Bagaimana mengatur waktu kegiatan belajar mengajar dengan model

pembelajaran inkuiri terbimbing dapat sesuai dengan rencana?

Menanggapi pertanyaan dari guru yang berkaitan dengan penyusunan

rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran akan disusun berdasarkan pada

kurikulum yang digunakan di sekolah yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP) yang telah ditetapkan. Tetapi ada penyesusaian dengan model

pembelajaran inkuiri terbimbing dimana setiap tahap pembelajaran menggunakan

model pembelajaran inkuri terbimbing. Sehingga dalam pembuatan RPP disusun

secara bersama-sama antara guru dengan peneliti, baik materi maupun alokasi

waktunya.

Untuk kegiatan praktikum dan diskusi akan dimaksimalkan dengan

membagi siswa dalam beberapa kelompok, sehingga dapat mengoptimalkan

kegiatan praktikum.

Sementara untuk pelaksanaan pembelajaran yang tidak sesuai rencana

karena tida terbiasa dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing yaitu guru

mempergunakan RPP sebagai pegangan penerapan kegiatan pembelajaran, serta

pencatuman pembagian waktu langkah demi langkah pembelajaran. Jadi guru

tinggal menyesuaikan tahapan pembelajaran sesuai dengan RPP sehingga waktu

yang tersedia dalam satu kali pertemuan dapat dimanfaatkan secara efektif.

Melalui diskusi yang cukup mendalam serta dari guru yang memahami

terlebih dahulu model pembelajaran inkuiri terbimbing, akhirnya hasil validasi

pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing telah disepakati dan dsetujui

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

57

dengan rancangan yang akan disusun bersama dan pelaksanaannya dikondisikan

dengan keadaan kelas.

4.5 Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing di Kelas dan

Refleksi

Penggunaan pembelajaran inkuiri terbimbing pada mata diklat

Menganalisis Rangkaian Elektronik oleh peneliti dan guru di kelas dilakukan

dengan tugas pembagian tugas sebagai berikut :

1. Tindakan pertama, dalam kompetensi dasar mengidentifikasi komponen

pasif dan topik bahasan komponen-komponen elektronika dan resistor.

Pada penelitian ini peneliti bertindak sebagai observer dan guru mata

diklat MRE sebagai guru pengajar. Pembelajaran dilaksanakan pada 19

Juli 2010 di kelas X Elektronika Pesawat Udara.

2. Tindakan kedua, dalam topik bahasan hubungan seri-paralel resistordan

hukum ohm. Pada penelitian ini peneliti bertindak sebagai observer dan

guru mata diklat bertindak sebagai guru pengajar. Pembelajaran

dilaksanakan pada tanggal 26 dan 2 Agustus 2010 kelas X Elektronika

Pesawat Udara.

3. Tindakan ketiga, dalam topik bahasan kapasitor. Dalam penelitian ini

peneliti bertindak sebagai observer dan guru mata diklat sebagai guru

pengajar. Pembealajaran dilaksanakan pada tanggal 9 dan 16 Agustus

2010.

4.5.1 Siklus 1

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

58

a Deskripsi Tindakan

Tahap Orientasi

Pembelajaran dimulai pada pukul 08.10, karena jam pertama dipakai untuk

upacara. Sebagian siswa sudah siap diruangan, tetapi ada juga yang masih belum

masuk kelas. Guru mengabsen kehadiran siswa untuk mengetahui siswa yang

masuk dan tidak masuk.

Setelah mengabsen, guru menelusuri pengetahuan awal siswa, guna

membentuk suasana pembelajaran yang kondusif. Guru pun melanjutkan

pembelajaran dengan menjelaskan topik pembelajaran yaitu topik resistor. Guru

juga menjelaskan pokok kegiatan pembelajaran tetapi tidak terlalu jelas sehingga

siswa-siswa pun terlihat kebingungan. Setelah itu guru pun mengadakan pre test

terlebih dahulu untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah guru

mengkondisikan siswa, guru membagikan soal pre test. Setelah sekitar 10 menit

selesai mengerjakan pre test, guru menyuruh salah satu siswa yang duduk didepan

agar, mengumpulkan jawaban-jawaban pre test seluruh siswa. Setelah jawaban

terkumpul, guru langsung menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang

diharapkan dapat dicapai siswa. Bahasan yang akan dipelajari pada pertemuan

kali ini, yaitu tentang resistor. Siswa bersiap-siap mengeluarkan buku catatan

masing-masing dan mencatat materi yang diberikan.

Tahap Merumuskan Masalah

Setelah guru memberikan penjelasan dengan memberikan orientasi kepada

siswa. Dan guru pun memancing siswa untuk dapat merumuskan masalah“Ada

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

59

yang tahu ada berapa jenis komponen dalam elektronika”, guru bertanya kepada

siswa. Ada salah satu siswa yang menjawab, “saya pak, komponen elektronika

ada 2 komponen luar dan komponen dalam”. Ada siswa lain yang menjawab, “

saya pak, komponen resistor dan komponen listrik”. Pada kesempatan kali ini, kita

akan menbahas tentang komponen resistor, tapi sebelumnya kita bahas dahulu

jenis-jenis komponen elektronika. Komponen elektronika dibagai dalam dua jenis,

yaitu komponen aktif dan komponen pasif. Komponen pasif adalah komponen

elektronika yang dalam penggunaannya tidak memerlukan arus bias, sedangkan

komponen aktif adalah komponen elektronika yang dalam penggunaannya

menggunakan arus bias. Yang termasuk komponen pasif adalah resistor (R) yang

akan dibahas sekarang, kapasitor (C), dan induktor (L).

Supaya siswa tidak penasaran, guru memperlihatkan beberapa komponen

yang termasuk komponen aktif dan pasif. Siswa pun antusias dalam

memperhatikan komponen-komponen yang diperlihatkan guru. Guru mulai

memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki kepada siswa

agar mampu dijawab oleh siswa dan siswa dilatih untuk berpikir. Siswa merespon,

“itu komponen kapasitor pak”, kurang tepat, guru merespon. Lalu ada siswa lain

yang menjawab” resistor pak”. Dan guru pun membenarkan jawaban siswa

tersebut. Jadi komponen yang ada di tangan bapak ini adalah resistor.

Gambar 4.1. Komponen Resistor

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

60

Tahap Merumuskan Hipotesis

Guru meneruskan pertanyaan yang mengandung teka-teki, siswa-siswa

masih terlihat kurang aktif, lalu guru memberikan pertanyaan pancingan”coba

bayangkan didalam fikiran anda, permasalahan apa yang berkaitan dengan

resistansi”. Guru mempersilahkan kepada siswa yang ingin mengajukan pendapat

untuk mengacungkan tangan. Kemudian guru menampung semua pendapat

dengan tidak menyalahkan dan membenarkan pendapat siswa hanya menciptakan

suasana adu argumentasi. Setelah itu guru meluruskan kembali permasalahan

dengan menjelaskan tentang pengertian resistor, resistansi resistor, fungsi resistor,

dan cara pembacaan dan pengukuran resistansi resistor. Ada yang tahu bagaimana

menentukan nilai resistansi sebuah resistor?”, ucap guru. Siswa tidak ada yang

menjawab, masih terlihat pasif. Kemudian guru menjelaskan bagaimana

mengetahui nilai resistansi sebuah resistor.

Gambar 4.2. Pengukuran nilai resistansi resistor menggunakan multimeter.

Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap pengumpulan data, guru membagi siswa menjadi 6 kelompok,

dimana setiap kelompok beranggotakan 5-6 orang. Suasana kelas agak sedikit

gaduh dan tidak kondusif. Guru membentuk kelompok yang sudah ditentukan

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

61

sebelumnya, lalu guru mengumumkan anggota-anggota kelompok dan supaya

langsung berkumpul dengan kelompoknya masing-masing. Setelah guru membagi

kelompok dan siswa sudah berkumpul dengan kelompoknya masing-masing, guru

menenangkan kelas dan setelah suasana kelas mulai terkendali guru mulai

membagikan LKS (lembar kerja siswa) kepada masing-masing kelompok dan

memanggil salah satu dari anggota kelompok untuk mengambil bahan-bahan dan

alat yang dibutuhkan pada saat praktikum. Siswa-siswa melakukan praktikum,

masih terlihat banyak siswa yang kebingungan melaksanakan praktikum.

Ketika melakukan praktikum atau pada tahap pengumpulan data tidak

semua siswa secara serius melaksanakan praktikum, ada yang main-main tidak

mengumpulkan data. Tapi ada juga kelompok yang sering bertanya kepada guru.

Tahap Menjawab Hipotesis

Setelah pengerjaan praktikum telah selesai guru mempersilahkan siswa

kembali ke meja kelompoknya dan menyuruh anggota kelompok untuk

membereskan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum. Pada tahap

menguji hipotesis, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai praktikum yang telah dilakukan. Guru menunjuk salah satu kelompok,

untuk mempresentasikan hasil praktikumnya. Coba Kelompok EPU 1 hasil

prakteknya gimana?”. Salah satu anggota kelompok, menjelaskan hasil

prakteknya. Guru bertindak sebagai pengarah dengan mengungkapkan inti-inti

dari kegiatan praktikum.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

62

Tahap Menarik Kesimpulan

Setelah tahap menguji hipotesis, guru mengajak siswa untuk menarik

kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan, kemudian guru

memberikan pengarahan dan evaluasi dari proses pembelajaran yanh sudah

dilaksanakan. Kemudian guru mengadakan post test untuk mengetahui sejauh

mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan. Guru dibantu

peneliti membagikan soal post test kepada seluruh siswa. Terlihat siswa serius

dalam mengerjakan post test yang diberikan. Setelah 15 menit guru

memerintahkan siswa untuk mengumpulkan kertas jawaban mereka ke meja guru.

Karena waktu pembelajaran sudah habis, kegiatan pembelajaran ditutup dengan

ucapan salam dari guru.

b. Analisa, Refleksi dan Revisi Proses Proses Pembelajaran Siklus 1

Berdasarkan pengamatan terahadap pertemuan pertama atau siklus ke satu

ini, dalam mengkondisikan kesiapan siswa belajar siswa belum dilakukan dengan

baik, Instruksi yang diberikan oleh guru kurang dimengerti siswa, ini terlihat

ketika praktikum, serta kurang tegas kepada siswa yang sibuk sendiri, mengobrol

bahkan yang bermain handphone. Sebagian lagi mengerjakan praktikum dengan

benar walaupun masih terlihat bingung dalam melakukan praktikum.

Mobilitas guru dalam membimbing dan mengarahkan siswa pada saat

praktikum juga sangat kurang , guru hanya fokus sama satu kelompok kadang ada

yang bertanya dari kelompok lain, guru tidak sigap meresponnya. Metoda yang

disajikan guru sudah bervariasi yaitu dengan melakukan beberapa metode seperti

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

63

ceramah, diskusi, dan praktikum. Namun pada saat pembelajaran guru kurang

memotivasi siswa untuk lebih berani mengungkapkan gagasan atau pendapat

mereka. Pada tahap merumuskan masalah guru kurang dapat mengajak siswa

untuk dapat merumuskan masalah yaitu mengenai pembacaan dan pengukuran

nilai resistansi sebuah resistor. Guru masih mendominasi pembicaraan dan kurang

memberi kesempatan siswa untuk bertanya.

Untuk aktifitas siswa dalam pembelajaran ini, tampaknya masih belum

menunjukan peningkatan yang berarti, siswa masih terlihat ragu, canggung, dan

malu untuk bertanya atau mengungkapkan pendapat mereka.

Setelah dilakukan diskusi dan ditunjukan hasil catatan lapangan yang

terjadi terhadap kegiatan pembelajaran pertama ini, guru pengajar menerima

dengan baik dan bersama peneliti serta rekan berdiskusi untuk memperbaikinya.

Adapun aspek yang harus diperbaiki adalah sebagai berikut :

1. Dalam proses pembelajaran guru belum terbiasa dengan model

pembelajaran inkuiri terbimbing sehingga kurang memeperhatikan

tahapan-tahapan pembelajaran inkuiri terbimbing. Sehingga siswa

kurang diberikan kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya.

Sebaiknya guru menyesusaikan dengan model pembelajaran inkuiri

terbimbing supaya siswa bisa menemukan sendiri konsep-konsep

pembelajaran yang akan dipelajari.

2. Dalam melaksanakan praktikum, seharusnya mobilitas guru lebih baik,

sehingga dapat membimbing dan mengarahkan siswa dalam praktikum.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

64

Tidak terfokus pada satu kelompok, sehingga tidak timbul kecemburuan

terhadap siswa lain yang tidak dibimbingdan diarahkan.

3. Lebih dapat memotivasi siswa serta memberi semangat agar siswa lebih

berani mengungkapkan pendapat mereka. Guru memberikan reward

berupa nilai tambah.

4. Dalam menentukan kelompok yang akan presentasi di depan kelas

sebaiknya guru tidak menunjuk dari kelompok pertama, tetapi dilakukan

dengan cara mengundi. Hal ini ditujukan agar seluruh kelompok

mempelajari hasil praktikum yang akan di diskusikan.

5. Dalam tahap merumuskan masalah, guru kurang pandai untuk

memancing siswa dengan kurang memberikan pertanyaan-pertanyaan

teka-teki yang dapat memancing siswa unruk berpikir dan untuk dapat

merumuskan masalah.

c. Analisis Aktifitas Guru dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus ke-1

Hasil observasi terhadap aktifitas guru selama proses pembelajaran

siklus ke-1 berlangsung ditunjukan pada tabel 4.1. Secara keseluruhan aktifitas

guru pada proses pembelajaran siklus pertama adalah Sedang. Hal ini dapat dilihat

dari tabel analisis aktifitas guru, guru telah mencoba melaksanakan kegiatan

pembelajaran dengan baik. Namun karena guru masih belum terbiasa dengan

model pembelajaran inkuiri terbimbing ini, masih terdapat kekurangan-

kekurangan, yang akan diperbaiki di siklus selanjutnya.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

65

Tabel 4.1 Analisis Aktifitas Guru Pada Siklus 1

No Tahapan Inkuiri Terbimbing

Skor rata-rata Kategori

1 Orientasi 2,5 Sedang

2 Merumuskan masalah

2,25 Kurang

3 Merumuskan hipotesis

2,5 Kurang

4 Mengumpulkan data 2,85 Sedang

5 Menjawab Hipotesis 2.5 Sedang

6 Menarik kesimpulan 2,5 Sedang Rata-rata 2,51 Sedang

d. Analisis Aktifitas Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus ke-1

Aktivitas yang diukur yaitu aktivitas berdasarkan tahapan model inkuiri

terbimbing. Observasi aktivitas siswa dilakukan terhadap siswa itu sendiri selama

proses pembelajaran siklus pertama. Hasil observasi aktivitas siswa dapat dilihat

pada tabel 4.2.

Secara keseluruhan aktifitas siswa pada proses pembelajaran siklus 1

adalah sedang. Hal ini dapat dilihat dari tabel analisis aktivitas siswa, siswa masih

terlihat kurang aktif dalam tahapan kegiatan belajar. Mereka masih terlihat ragu-

ragu dalam mengutarakan pendapat, gagasan serta permasalahan yang dialaminya.

Interaksi antara guru dan siswa juga masih kurang terjalin dengan baik.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

66

Tabel 4.2. Analisis Aktifitas Siswa pada Siklus 1

No Tahapan Inkuiri Terbimbing

Skor rata-rata Kategori

1 Orientasi 2,8 Sedang

2 Merumuskan masalah

2,65 Sedang

3 Merumuskan hipotesis

3 Baik

4 Mengumpulkan data 2 Kurang

5 Menjawab Hipotesis 2.5 Sedang

6 Menarik kesimpulan 2,75 Sedang Rata-rata 2,616 Sedang

e. Hasil Belajar

� Aspek Kognitif

Untuk mengetahui bagaimana perolehan hasil test formatif untuk setiap

tindakan dianalisis dari hasil pre test dan post test untuk siklus. Dilihat dari hasil

perolehan test formatif siswa, setelah dilakukan tes awal dan tes akhir untuk

rencana pembelajaran, hasilnya dapat dideskripsikan sebagai berikut :

Untuk rata-rata pre test adalah 38,47, sedangkan untuk nilai rata-rata post

test adalah 60,97, ditinjau dari prosentase siswa yang mencapai nilai ≥ 65 pada

pre test adalah 19,44 %, dan meningkat pada post test menjadi 75,14 %.

Berdasarkan nilai rata-rata tersebut dapat diketahui adanya peningkatan antara pre

test dan post test yang cukup tinggi. Seperti ditunjukan oleh tabel 4.3 berikut,

distribusi frekuensi dari hasil pre test dan post test pada pembelajaran siklus

pertama :

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

67

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Pre Test dan Post Test Siklus I

No Kategori Pre test Post test Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 0 0.00 0 0.00 2 Baik 0 0.00 10 27.77 3 Cukup 7 19.44 17 47.77 4 Kurang 17 47.22 9 25 5 Sangat Kurang 12 33.33 0 0.00

Dapat dilihat dari table 4.3, pada pre test tidak ada siswa yang masuk

dalam ketegori baik dan sangat baik, tetapi pada post test ada peningkatan. Dalam

ketegori baik terdapat sekitar 0,00 % pada pre test, dan meningkat pada post test

menjadi 27,77 % berarti ada peningkatan sekitar 27,77 %, untuk kategori cukup

terdapat sekitar 19,44 % pada pre test, dan meningkat pada post test menjadi

47,77 %, berarti ada peningkatan sekitar 28,33 %, tetapi untuk kategori kurang

mengalami penurunan, pada pre test sekitar 47,22 %, menurun pada post test

menjadi 25 %, berarti ada penurunan sekitar 22,22 %, ini terjadi karena angkanya

naik ke kategori cukup dan baik. Sedangkan untuk kategori sangat baik masih

0,00 %, belum ada siswa yang masuk kategori sangat baik.

Untuk melihat angka rata-rata dari pre test dan post test, dapat dilihat pada

gambar grafik 4.3 dibawah ini :

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

68

Gambar. 4.3 Grafik Nilai Rata-Rata Pre Test dan Post Test Siklus 1

� Hasil Belajar Aspek Psikomotor dan Afektif

Hasil belajar aspek psikomotor dan aspek afektif siswa pada pembelajaran

siklus pertama dijabarkan pada tabel 4.4.

Tabel. 4.4 Hasil Belajar Siswa Aspek Psikomotor dan Afektif

Aspek IPK Interpretasi Rata-Rata Psikomotor Menyiapkan/menggunakan

alat 55,55 Cukup

Terampil

56,245 Cukup

Terampil

Melakukan pengamatan 55,55 Cukup Terampil

Mengumpulkan data 55,55 Cukup Terampil

Membuat laporan 58,33 Cukup Terampil

Afektif Kerjasama dalam pengamatan

55,55 Netral

56,46 Netral

Sikap dalam pengumpulan data

56,25 Netral

Kejujuran dalam mengumpulkan data

57,63 Netral

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

69

Berdasarkan tabel 4.4, selanjutnya dapat digambar ke dalam bentuk grafik

yang ditunjukan pada gambar 4.4 untuk masing-masing hasil belajar.

Gambar 4.4. Grafik Ketercapaian Aspek Psikomotor Siswa pada Siklus 1

Aspek psikomotor yang dilakukan oleh siswa menunjukan intrepretasi

’cukup terampil’, akan tetapi tidak terlalu signifikan . Hal ini terjadi karena siswa

tidak terbiasa melakukan praktikum, dan kurangnya motivasi dan bimbingan dari

guru mengakibatkan siswa tidak terlalu respect terhadap kegiatan praktikum,

terlihat dari aspek afektif yaitu kerjasama dalam pengamatan praktikum dengan

IPK 55,55, yang masuk interpretasi ’netral’. Karena guru belum terbiasa dengan

pembelajaran inkuiri terbimbing, sehingga dalam praktikum guru kurang

membimbing siswa untuk mendapatkan konsep-konsep materi yang harus

dikuasai siswa sesuai dengan tahapan merumuskan masalah dalam pembelajaran.

1. Menyiapkan/menggunakan alat 2. Melakukan pengamatan 3. Mengumpulkan data 4. Membuat kesimpulan

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

70

Untuk gambar grafik aspek afektif ditunjukan pada gambar 4.5, dibawah

ini :

Gambar 4.5 Grafik Ketercapaian Aspek Afektif Siswa pada Siklus ke-1

Aspek afektif yang diukur berdasarkan sikap siswa selama melakukan

praktikum, sudah menunjukan interpretasi ‘netral’, tetapi angka rata-ratanya tidak

terlalu signifikan. Hal ini terjadi kurangnya bimbingan dan pengarahan dari guru,

sehingga siswa hanya menjalankan tugas saja, bukan bermaksud untuk

menyelidiki konsep-konsep materi yang sudah dibahas dalam tahapan

merumuskan masalah dalam pembelajaran. Hal ini juga dikarenakan siswa masih

malu-malu atau tidak berani dalam bertanya dan mengungkapkan pendapat

mereka selama dalam kegiatan pembelajaran. Tindakan yang dilakukan, dengan

memberikan bimbingan lebih kepada seluruh siswa dan selalu menyemangati

1. Kerjasama dalam pengamatan 2. Sikap dalam Pengumpulan data 3. Kejujuran dalam Mengumpulkan

data

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

71

serta memberi motivasi kepada siswa agar lebih berani dalam bertanya dan

mengemukakan pendapatnya.

4.5.2 Siklus 2

a. Deskripsi Tindakan

Tahap Orientasi

Pembelajaran dimulai pukul 08.10, sudah terlihat seluruh siswa memasuki

ruangan kelas. Guru memasuki kelas dengan mengucap salam dan menanyakan

keadaan dan kesiapan belajar siswa hari ini. Guru kemudian membuka dengan

memberikan pujian kepada siswa yang telah mendapat nilai baik pada

pembelajaran sebelumnya, ini dilakukan untuk memotivasi siswa lain untuk lebih

giat lagi belajar. Seluruh siswa serentak tepuk tangan dan sorak-sorai kepada

siswa yang mendapat pujian dari guru. Lalu guru menyuruh ketua murid untuk

memimpin berdoa, setelah berdoa, guru mengabsen kehadiran siswa guna

mengetahui siswa yang sering bolos.

Setelah mengabsen, mengingatkan kembali tentang sistem pembelajaran

terutama dalam praktikum bahwa kelompok yang sama dengan pertemuan

sebelumnya. Lalu guru menjelaskan tujuan dan pokok-pokok pembelajaran pada

pembelajaran sekarang dan guru menjelaskan pula langkah-langkah inkuiri, serta

tujuan setiap langkah pada pembelajaran yang sudah tertuang dalam rencana

perbaikan pembelajaran.

Pembelajaran pada pertemuan sekarang yaitu pokok bahasan hubungan

seri, paralel, dan seri-paralel resistor dan hukum ohm. Yaitu tentang prinsip

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

72

hubungan resistor secara seri, paralel, dan seri-paralel, perhitungan pada

rangkaian, dan penjelasan hukum ohm. Setelah itu, guru menyuruh seluruh siswa

untuk untuk menyiapkan kertas selembar untuk mengerjakan pre test. Guru

dibantu peneliti membagikan soal-soal pre test. Terlihat seluruh siswa cukup

serius dan antusias mengerjakan pre test, karena mereka termotivasi supaya dapat

pujian dari guru seperti temannya yang lain. Tetapi masih ada yang siswa yang

tidak serius mengerjakan soal pre test. Setelah sekitar 15 menit guru pun

menyuruh salah satu siswa untuk mengumpulkan jawaban-jawaban pre test

teman-temannya yang lain, dan menyimpannya didepan diatas meja guru.

Tahap Merumuskan Masalah

Setelah pengerjaan pre test selesai, guru pun menulis pokok bahasan yang

akan disampaikan pada pertemuan kali ini, yaitu tentang hubungan seri, paralel,

dan seri-paralel resistor, dan hukum ohm. Guru pun menelurusi pengetahuan awal

siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang

diajarkan. “Ada yang tahu apa itu rangkaian seri atau paralel?”. Ucap guru. “mulai

sekarang yang menjawab dan memberikan pertanyaan, akan bapak kasih nilai

tambah”. Lanjut guru. Pernyataan tersebut guna memotivasi siswa untuk lebih

berani dalam mengungkapkan pendapat dan gagasannya. Setelah guru

memberikan pernyataan itu, terlihat siswa mulai aktif karena mereka ingin

mendapat nilai tambah dari guru. Siswa sangat menyimak dan memperhatikan

dengan serius. Guru memberikan sedikit penjelasan tentang hukum ohm, supaya

tidak terjadi miskonsepsi yang terjadi pada siswa. Lalu ada siswa yang bertanya

“pak, kalau menghitung arus pada suatu rangkaian menggunakan hukum ohm,

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

73

bagaimana?”, guru merespon dengan baik, “untuk menjawab pertanyaan itu, kita

harus membuktikannya pada kegiatan praktikum, guru memberikan sedikit latihan

soal dalam melakukan perhitungan rangkaian seri, paralel, dan seri paralel serta

hukum ohm, supaya siswa lebih teliti dalam melakukan perhitungan dalam

menyelesaikan soal materi yang diajarakn pertemuan kali ini, supaya lebih

memotivasi siswa juga, guru memberikan reward kepada siswa-siswa yang berani

menjawabn soal-soal latihan.

Tahap Merumuskan Hipotesis

Setelah menelusuri pengetahuan siswa dalam merumuskan masalah pada

prinsip hubungan rangkaian seri, paralel, dan seri-paralel resistor, kegiatan

selanjutnya siswa dituntut bisa menebak bagaiaman sifat-sifat dari hubungan seri,

paralel, maupun seri-paralel. “Coba kalian bayangkan kalau, kita menghubungkan

resistor secara seri dan paralel, dan dihubungkan pada sebuah power supply

bagaimana arus dan tegangan yang melewati resistor tersebut?”, ucap guru. Siswa

mulai berdiskusi dengan teman yang lainnya, semua pendapat siswa ditampung

oleh guru dengan tidak menyalahkan dan membenarkan pendapat siswa hanya

menciptakan sauasana adu argumentasi. Setelah siswa menjawab pertanyaan yang

diajukan, guru merinci jawaban setiap siswa dan setiap jawaban siswa, guru

mengarahkan dengan pertanyaan pengarah, sehingga dengan sendirinya siswa

dapat memahami dan mengerti jawaban tersebut.

Setelah itu guru meluruskan kembali permasalahan yang terjadi pada

prinsip hubungan seri, paralel, dan seri paralel resistor. Tentunya dengan

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

74

menyakinkan siswa bahwa setiap hubungan baik seri maupun hubungan paralel

resistor mempunyai sifat-sifat tersendiri tentunya harus dibuktikan dengan jelas

dan pasti. Dalam hal ini siswa diarahkan berfikir kritis dan menemukan alasan-

alasan dari permasalahan tersebut.

Tahap Pengumpulan Data

Supaya siswa menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang sudah

dirumuskan tadi, maka guru melaksanakan kegiatan praktikum. Guru dibantu

peneliti membagikan LKS kepada masing-masing kelompok, guru menyuruh

perwakilan kelompok untuk mengambil bahan-bahan dan alat-alat yang

diperlukan dalam praktikum. Setiap siswa diharuskan bisa dan paham dalam

melaksanakan kegiatan praktikum tersebut. Guru mulai berkeliling antar

kelompok, membimbing dan mengarahkan siswa. Pada pertemuan kali ini

mobilitas guru sudah baik, dengan bergerak mengelilingi semua kelompok, jadi

tidak terfokus kepada kelompok yang bertanya saja.

Siswa antusias dan serius dalam melakukan praktikum, dalam

pelaksanaannya analisis siswa dengan sendirinya melakukan proses analisis

sampai selesai. Setelah mengecek ulang hasil pengukuran tersebut bahkan

berulang kali. Terjadi diskusi antar dikelompok pada saat melakukan praktikum,

ini dibiarkan oleh guru supaya terjadi pertukaran pengetahuan dan informasi antar

kelompok maupun individu. Guru memberikan bimbingan dan pengarahan yang

lebih dibanding dengan pertemuan sebelumnya dengan dibantu peneliti juga tetapi

peneliti tidak dominan, tetap yang lebih dominan dalam melakukan bimbingan

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

75

dan pengarahan kepada siswa yaitu guru. Sambil berkeliling guru, memberikan

motivasi dan semangat supaya siswa lebih teliti dalam melaksanakan praktikum.

Secara keseluruhan kegiatan praktikum pada pertemuan kali ini lebih baik

dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya.

Tahap Menjawab Hipotesis

Setelah selesai melaksanakan kegiatan praktikum, guru menyuruh siswa

untuk membereskan kembali bahan-bahan dan alat-alat yang dipakai dalam

praktikum dan duduk yang rapih sesuai dengan kelompoknya masing-masing.

Lalu guru menyiapkan beberapa gulungan kertas yang didalamnya sudah berisi

nama dari tiap-tiap kelompok, lalu menyuruh salah atu perwakilan siswa untuk

mengundi gulungan kertas tersebut. Setelah terpilih satu kelompok dalam

pengundian, maka guru menyuruh kelompok tersebut untuk melakukan hipotesis

atau mempresentasikan hasil praktikumnya. Pengundian ini dilakukan untuk

membuat seluruh kelompok siap dalm melakukan hipotesis dan

mempresentasikan hasil praktikumnya. Terjadi diskusi pada saat langkah ini,

karena ada perbedaan hasil antar kelompok yang terjadi, pada saat seperti ini guru

memberikan arahan dengan memberikan penjelasan sebagai petunjuk kepada

siswa supaya siswa tidak terjadi miskonsepsi.

Tahap Menarik Kesimpulan

Pada langkah ini, guru mengajak siswa untuk dapat menarik kesimpulan

dari kegiatan pembelajaran pada pertemuan kali ini. Guru bertanya, “jadi apa yang

kalian dapat dari pertemuan kali ini?”, ucap guru. Si B menjawab “kita bisa

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

76

mengethaui dan mengerti bagaimana sifat-sifat dari hubungan seri dan paralel

sebuah resistor, pak”, jawab siswa. Ada yang lain, tambah guru. Si D menjawab

“saya pak, kita bisa mengerti dan menerapkan hukum ohm dalam suatu rangkaian

resistor, baik dipasang secara seri maupun secara paralel”.

Setelah menarik kesimpulan dari materi yang diajarkan kali ini, kemudian

guru menyuruh siswa untuk menyiapkan kertas satu lembar untuk mengerjakan

soal post test. Guru dibantu peneliti membagikan soal post test, siswa pun

langsung mengerjakannya. Pada saat post test, mereka terlihat teliti dalam

menjawab, karena termotivasi dari guru tadi sebelum pembelajaran dimulai.

Setelah sekitar 15 menit mengerjakan post test, guru menyuruh siswa untuk

mengumpulkan jawaban tersebut diatas meja. Guru memberitahu materi

selanjutnya yang akan dibahas, supaya siswa bisa dapat membaca-baca dahulu

materi tersebut. Guru menyuruh ketua murid untuk menyiapkan siswa untuk

berdo’a karena waktu pembelajaran sudah habis. Setelah berdo’a, guru

meninggalkan kelas dengan mengucap salam.

b. Analisa, Refleksi dan Revisi Proses Proses Pembelajaran Siklus 2

Dari hasil pengamatan peneliti, kemudian didiskusikan dengan guru pengajar.

Berdasarkan dari catatan lapangan, lembar observasi siswa, dan lembar observasi

guru. Terdapat temuan penting aktifitas guru dan siswa pada pembelajaran siklus

dua sudah lebih baik dibandingkan pada siklus satu. Kekurangan-kekurangan

yang ada disiklus satu cukup berhasil diperbaiki oleh guru disiklus dua ini, namun

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

77

ada beberapa hambatan yang menyebabkan proses pembelajaran kurang

maksimal.

Guru sudah meluangkan waktu untuk berkeliling kelompok dalam

melaksnakan praktikum, mobilitas guru sudah baik dalam membimbing dan

mengarahkan siswa dalam melaksanakan praktikum, meskipun itu membuat guru

kewalahan dalam membimbing dan mengarahkan siswa pada saat praktikum.

Pada tahap orientasi mulai menyimak arah pembelajaran dengan baik, sehingga

tahapan-tahapan proses pelaksanaan inkuiri terbimbing dapat dipahami dan

dimengerti. Strategi guru dalam penyampaian masalah sudah mulai terdapat

peningkatan. Terlihat guru sudah berusaha menyampaikan masalah yang

dijadikan topik pengamatan dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa lebih

termotivasi lagi.

Guru sudah bisa memotivasi siswa agar lebih berani bertanya, menjawab

pertanyaan, dan mengungkapkan pendapat dan argumentasinya. Aktifitas siswa

sudah mulai aktif dengan banyaknya siswa yang menjawab, memberikan

pertanyaan, dan beragumentasi , tetapi dari pengamatan masih terlihat siswa yang

kurang aktif dan tidak memperhatikan guru. Padahal guru sudah berusaha

membangkitkan rasa penasaran mereka terhadap permasalahan yang dirunuskan.

Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan pembelajaran guru pada pertemuan

kali ini yang dituangkan pada catatan lapangan, peneliti bersama guru

melaksanakan diskusi untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang telah

dilaksanakan. Adapun aspek-aspek yang harus diperbaiki untuk mempersiapkan

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

78

kegiatan pembelajaran selanjutnya, diantaranya sebagai berikut :

� Pada proses kegiatan pembelajaran, salah satu kendala yang dihadapi guru

adalah saat membimbing siswa dalam melakukan pengamatan sehingga

untuk pertemuan selanjutnya peneliti akan membantu secara langsung

untuk membantu jalannya pengamatan yang dilakukan siswa.

� Dalam kegiatan diskusi, salah satu kelompok siswa melakukan presentasi

setelah itu dilakukan tanya jawab. Siswa masih saja kesulitan untuk

mengungkapkan pertanyaan pada saat presentasi. Agar presentasi lebih

menarik sebaiknya pada pertemuan selanjutnya guru meminta setiap

kelompok siswa menyiapkan satu pertanyaan untuk kelompok yang

sedang melakukan presentasi. Diharapkan dengan ini siswa lebih

termotivasi lagi pada saat presentasi.

� Motivasi untuk belajar belum tumbuh secara alami dari diri seluruh siswa

itu sendiri, untuk lebih memahami dan menguasai materi. Diharapkan guru

tidak hanya memotivasi siswa supaya lebih aktif dengan nilai tambahan,

tetapi lebih kepada manfaat yang akan diambil siswa ketika mereka

menguasai dan memahami materi tersebut.

� Pada tahap pengumpulan data siswa masih terlihat berebuatn dalam

penggunaan alat-alat dan bahan-bahan praktikum, hal ini dikarenakan

fasilitas sekolah yang kurang maksimal.

c. Analisis Aktifitas Guru dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus ke-2

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

79

Hasil observasi terhadap aktifitas guru selama proses pembelajaran siklus

ke-2 berlangsung ditunjukan pada tabel 4.5.

Secara keseluruhan aktifitas guru selama proses pembelajaran siklus 2

adalah baik. Pada siklus ke-2 (kedua) ini terlihat ada peningkatan aktifitas guru

pada tahap melakukan penyajian masalah, mengorganisir dan merumuskan

penjelasan. Guru terlihat sudah mampu mengendalikan kelas dan lebih

memotivasi siswa untuk mengutarakan pendapatnya. Guru juga sudah mulai

terbiasa dengan model pembelajaran guide inquiry. Interaksi antara guru dan

siswa sudah terjalin cukup baik walaupun hanya sebagian siswa yang aktif dalam

diskusi ataupun tanya jawab.

Tabel 4.5. Analisis Aktifitas Guru Pada Siklus 2

No Tahapan Inkuiri Terbimbing

Skor rata-rata Kategori

1 Orientasi 3,00 Baik

2 Merumuskan masalah

3,00 Sedang

3 Merumuskan hipotesis

3,00 Baik

4 Mengumpulkan data 3,00 Baik

5 Menjawab Hipotesis 3,00 Baik

6 Menarik kesimpulan 3,00 Baik Rata-rata 3,00 Baik

d. Analisis Aktifitas Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus ke-2

Aktivitas yang diukur yaitu aktivitas berdasarkan tahapan model inkuiri

terbimbing. Observasi aktivitas siswa dilakukan terhadap siswa itu sendiri selama

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

80

proses pembelajaran siklus kedua. Hasil observasi aktivitas siswa dapat dilihat

pada tabel 4.6.

Secara keseluruhan aktifitas siswa pada proses pembelajaran siklus ke-2

adalah baik. Pada siklus ke-2 ini terdapat peningkatan aktifitas siswa. Interaksi

antara siswa dan guru sudah terjalin cukup baik, ini terlihat dari beberapa siswa

yang sudah mulai berani mengutarakan pendapat dan pertanyaan tentang materi

yang diajarkan. Interaksi antara sesama siswa sudah mulai terbentuk, baik dalam

diskusi kelas ataupun diskusi kelompok masing-masing. Namun sebagian siswa

masih terlihat belum aktif berpartisipasi dalam melakukan diskusi dan

mengajukan pertanyaan.

Tabel 4.6. Analisis Aktifitas Siswa pada Siklus 2

No Tahapan Inkuiri Terbimbing

Skor rata-rata Kategori

1 Orientasi 3,00 Sedang

2 Merumuskan masalah

2,85 Sedang

3 Merumuskan hipotesis

3,00 Baik

4 Mengumpulkan data 3,50 Kurang

5 Menjawab Hipotesis 3,00 Baik

6 Menarik kesimpulan 3,00 Baik Rata-rata 3,05 Baik

e. Hasil Belajar

� Hasil Belajar Aspek Kognitif

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

81

Untuk mengetahui bagaimana perolehan hasil test formatif untuk setiap

tindakan dianalisis dari hasil pre test dan post test untuk siklus.

Dilihat dari hasil perolehan test formatif siswa, setelah dilakukan tes awal

dan tes akhir untuk rencana pembelajaran, hasilnya dapat dideskripsikan sebagai

berikut :

Untuk rata-rata pre test adalah 36,06, sedangkan rata-rata untuk post test

adalah 71,96. Ditinjau dari prosentase siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 pada pre

test adalah 9,09 %, meningkat pada post test menjadi 96 %. Berdasarkan nilai

rata-rata tersebut dapat diketahui adanya peningkatan antara pre test dan post test

yang cukup tinggi.

Seperti ditunjukan oleh tabel 4.7 berikut, distribusi frekuensi dari hasil pre

test dan post test pada pembelajaran siklus kedua :

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Pre Test dan Post Test Siklus II

No Kategori Pre test Post test Frekuensi Persentase

(%) Frekuensi Persentase

(%) 1 Sangat Baik 0 0 2 6.060 2 Baik 0 0 13 39.39 3 Cukup 3 9.09 17 51.51 4 Kurang 12 36.36 1 3.03 5 Sangat Kurang 18 54.54 0 0

Dapat dilihat pada tabel 4.7, prosentase untuk kategori sangat kurang pada

pre test terdapat sekitar 54,54 %, tetapi pada saat pos test terjadi penurunan 54,54

% sehingga pada post test terdapat 0,00 % siswa yang masuk kategori sangat

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

82

kurang. Untuk kategori kurang pada saat pre test terdapat sekitar 36,36 %, terjadi

penurunan sekitar 33,33 % menjadi 3,03 % pada post test, untuk kategori cukup

pada pre test terdapat sekitar 9,09 % terjadi peningkatan sekitar 42,42 %, menjadi

51,51 % pada post test, untuk kategori baik terjadi peningkatan sekitar 39,39 %,

yang asalnya pada pre test terdapat 0,00 % dan meningkat pada post test menjadi

39,39 %, dan untuk kategori sangat baik untuk pre test terdapat sekitar 0,00 %,

terjadi peningkatan sekitar 6,06 % pada post test menjadi 6,06 % yang masuk

kategori sangat baik.

Terjadinya penurunan prosentase kategori sangat kurang dan kurang pada

saat pre test, karena terjadi peningkatan untuk kategori cukup, baik, dan sangat

baik. Untuk dapat melihat peningkatan angka pada pre test dan post test dapat

dilihat pada gambar grafik dibawah ini :

Gambar 4.6. Grafik Nilai Rata-Rata Pre Test dan Post Test Siklus 2

� Hasil Belajar Aspek Psikomotor dan Afektif

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

83

Hasil belajar aspek psikomotor dan aspek afektif siswa pada pembelajaran

siklus pertama dijabarkan pada tabel 4.8.

Tabel. 4.8 Hasil Belajar Siswa Aspek Psikomotor dan Afektif

Aspek IPK Interpretasi Rata-Rata Psikomotor Menyiapkan/menggunakan

alat 75,75 Terampil

75,75

Terampil Melakukan pengamatan 72,72 Cukup

Terampil Mengumpulkan data 76,51 Terampil Membuat laporan 78,03 Terampil

Afektif Kerjasama dalam pengamatan

77,77 Positif

73,45 Netral

Sikap dalam pengumpulan data

72,22 Netral

Kejujuran dalam mengumpulkan data

70,37 Netral

Berdasarkan tabel 4.8, selanjutnya dapat digambar ke dalam bentuk grafik

untuk masing-masing hasil belajar sebagai berikut :

Gambar 4.7. Grafik Ketercapaian Aspek Psikomotor Siswa pada Siklus 2

1. Menyiapkan/menggunakan alat 2. Melakukan pengamatan 3. Mengumpulkan data 4. Membuat kesimpulan

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

84

Aspek psikomotor yang dilakukan siswa pada setiap indikator menunjukan

interpretasi ‘terampil’. Hal ini terjadi karena siswa memberikan respon yang

positif untuk melakukan praktikum, hal ini dapat dilihat dari aspek afektif yaitu

kerjasama siswa dalam pengamatan memiliki IPK 77,77 dengan interpretasi

‘positif’ serta sikap siswa dalam pengumpulan data atau pengamatan memiliki

IPK 72,72 dengan interpretasi ‘netral’. Untuk selanjutnya tindakan yang

dilakukan pada aspek ini adalah dengan cara memberikan waktu yang cukup

untuk melakukan praktikum dan lebih membimbing, mengarahkan, dan

memberikan motivasi kepada siswa dalam melakukan praktikum, supaya mereka

lebih dapat memahami materi dari apa yang mereka lakukan dari praktikum.

Untuk gambar grafik aspek afektif ditunjukan pada gambar 4.8, dibawah

ini :

Gambar 4.8 Grafik Ketercapaian Aspek Afektif Siswa pada Siklus ke-2

1. Kerjasama dalam pengamatan 2. Sikap dalam Pengumpulan data 3. Kejujuran dalam Mengumpulkan

data

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

85

Pada aspek afketik aktifitas siswa pada saat praktikum menunjukan

interpretasi ‘Netral’. Siswa sudah mulai terbiasa dengan penggunaan model

pembelajaran inkuiri terbimbing, terlihat pada aspek kerjasama dalam pengamatan

yang mempunyai IPK 77,77 dan masuk kategori interpretasi ‘positif’. Guru sudah

mencoba memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada di siklus pertama.

Tindakan yang dilakukan adalah dengan cara memberikan bimbingan dan

pertanyaan pengarahan agar lebih meningkatkan kerjasama, ketelitian, keseriusan

dan tanggung jawab pada saat melakukan kegiatan. Sehingga diharapkan pada

siklus selanjutnya siswa dapat meningkatkan aspek afektifnya.

4.5.3 Siklus 3

a. Deskripsi Pembelajaran

Tahap Orientasi

Pada pembelajaran siklus ketigia ini materi yang akan diajarakan

mengenai topik bahasan kapasitor, meliputi pengertian kapasitansi kapasitor,

jenis-jenis kapasitor, pembacaan nilai kapasitansi sebuah kapasitor, dan hubungan

seri-paralel kapasitor.

Proses pembelajaran dimulai pukul 08.10, guru memasuki ruangan dengan

mengucap salam. Sebelum memulai pembelajaran guru menyuruh ketua murid

untuk memimpin berdo’a, setelah berdoa guru kesiapan siswa-siswa guna

memberikan motivasi untuk lebih memahami materi yang akan diajarkan,

Sesudah guru coba memunculkan semangat belajar siswa, kemudian guru

mengabsen kehadiran siswa, serta menanyakan kepada siswa yang tidak masuk

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

86

pada pertemuan sebelumnya alasan tidak masuk. Setelah mengabsen siswa, guru

memberi motivasi berupa arahan dan nasihat-nasihat supaya siswa terus semangat

dalam belajar tidak hanya untuk mengejar nilai tapi lebih jauh untuk kehidupan

dimasa depan. Siswa terlihat sangat antusias ketika guru memberikan motivasi

belajar karena dihubungakan dengan kehidupan masa depan mereka.

Guru mengumumkan kelompok dan siswa yang memperoleh nilai yang

paling tinggi pada pertemuan sebelumnya, guru memberikan penghargaan kepada

kelompok dan siswa yang mendapat nilai terbaik dan mengungkapkan kebanggan

dengan kelompok tersebut. Siswa yang lainnya memberikan apresiasi kepada

kelompok dan siswa yang mendapat nilai terbaik tersebut dengan memberikan

tepuk tangan. Hal ini dilakukan untuk senantiasa memotivasi siswa lainnya untuk

terus berusaha mendapatkan nilai yang lebih baik dari nilai sebelumnya dan

memberikan arahan agar kegiatan kelompok dimanfaatkan untuk diskusi. Setelah

memberikan motivasi, guru mengulas garis besar materi pertemuan sebelumnya

dan mengingatkan materi sekarang, lalu guru menjelaskan pokok kegiatan

pembelajaran untuk pertemuan kali ini, menjelaskan tujuan pembelajaran dan

langkah-langkah inkuiri yang akan dilakukan. Guru menyuruh seluruh siswa

untuk menyiapkan kertas selembar untuk melakukan kegiatan pre test. Guru

dibantu peneliti membagikan soal pre test, dan siswa secara serius mengerjakan

soal tersebut. Sekitar 10 menit guru menyuruh ketua murid untuk mengumpulkan

jawaban seluruh siswa dan meletakkannya diatas meja guru.

Setelah melaksanakan pre test, guru bersiap melakukan langkah

merumuskan masalah dengan menelusuri terlebih dahulu pengetahuan siswa,

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

87

siswa sudah terlihat aktif dan tidak ragu-ragu lagi dalam menjawab dan

memberikan pertanyaan. Guru menulis dipapan tulis topik materi yang akan

disampaikan adalah tentang kapasitor, meliputi pengertian, jenis-jenis kapasitor,

pembacaan kapasitansi kapasitor, dan hubungan seri-paralel kapasitor.

Tahap Merumuskan Masalah

Guru memberikan pertanyaan permulaan dengan menuntut siswa

menjelaskan apa yang diketahui siswa tentang kapasitor, seluruh siswa dituntut

bisa menjawab dan memahami semua pertanyaan tersebut. Lalu guru bertanya

“Apa yang dimaksud dengan kapasitor?”, ucap guru memulai untuk memancing

siswa dalam merumuskan masalah dengan bertanya yang mengandung teka-teki.

Guru menampung semua pendapat siswa, Seluruh jawaban siswa tadi merupakan

jawaban yang apa adanya maksudnya jawaban yang berada dalam pikirannya.

Tahap Merumuskan Hipotesis

Selanjutnya guru menyuruh siswa untuk bisa menebak suatu permasalahan

yang terjadi mengenai pembacaan nilai kapasitansi kapasitor. Guru memberikan

pertanyaan pengarah “pertemuan sebelumnya, kita sudah mengetahui bagaimana

membaca dan mengukur nilai resistansi sebuah resistor, yaitu dengan pembacaan

kode warna dan mengukurnya dengan multimeter, nah kalau kita ingin

mengetahui nilai kapasitansi kapasitor, bagaimana?”, guru bertanya. Salah satu

siswa menjawab “Karena jenisnya sama termasuk komponen pasif, berarti

kapasitor juga akan sama pembacaan nilainya dengan kapasitor”, ucap siswa.

Guru pun menuliskan jawaban tersebut dipapan tulis, akan tetapi tidak

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

88

menyalahkan dan membenarkan pendapat siswa hanya menciptalan suasana adu

argumentasi, guru meluruskan kembali permasalahan yang terjadi

Tahap Pengumpulan Data

Untuk lebih memahami dan siswa mengetahui sendiri apakah jawaban

yang tadi mereka jawab, maka mereka harus mengumpulkan data-data yaitu

dengan melaksanakan praktikum. Seluruh siswa sudah menempati kelompoknya

masing-masing, guru mempersilahkan siswa untuk mengambil alat-alat dan bahan

praktikum yang akan digunakan. Guru dibantu peneliti membagikan LKS kepada

seluruh kelompok, karena dalam refleksi sebelumnya guru dituntut untuk lebih

bisa membimbing dan mengarahkan siswa dalam praktikum, guru pun

melaksanakan fungsi sebagai pembimbing dan pengarah dalam melaksanakan

praktikum. Mobilitas guru pada saat praktikum sudah sangat baik dengan dibantu

oleh peneliti, guru membimbing, mengarahkan, serta selalu memberikan motivasi

kepada siswa dalam melaksanakan praktikum. Pada saat pelaksanaan proses

kegiatan praktikum peneliti mengamati laju kegiatan siswa sambil terus

memberikan pengarahan dan memotivasi siswa untuk selalu aktif mengeluarkan

pendapat baik berupa pertanyaan dan pengarahan dan tentunya guru tidak

memberikan jawaban atau isi dari pertanyaan tersebut, tetapi membalikkan

dengan pertanyaan pengarah, maksudnya supaya siswa tersebut memahami dan

mengerti akan materi tersebut dengan sendirinya, sesekali juga guru memberikan

pertanyaan-pertanyaan kepada siswa yang tidak aktif bekerja atau tidak berdiskusi

dalam kelompoknya. Selanjutnya tiap kelompok masing-masing bergantian

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

89

mempresentasikan hasil praktikumnya. Dalam melaksanakan praktikum siswa

sangat serius dengan sesekali bertanya baik kepada guru maupun kepada peneliti

yang ikut membantu dalam membimbing dan mengarahkan siswa dalam

melaksanakan praktikum.

Tahap Menjawab Hipotesis

Setelah melaksanakan praktikum, guru menyuruh kelompok untuk

merapihkan dan mengembalikan alat-alat dan bahan-bahan praktikum yang

digunakan. Kemudian guru mengkondisikan siswa kembali supaya lebih kondusif,

lalu guru menyuruh siswa untuk melakukan hipotesis dengan mengolah data hasil

pengamatan dan parktikum dari semua komponen hasil perhitungan setiap

individu. Kemudian guru memberikan pertanyaan untuk memulai pengujian

hipotesis berdasarkan pengumpulan data dari setiap kelompok. Seperti biasa guru

menyiapkan beberapa gulungan kertas yang didalamnya sudah ada nama-nama

kelompok, guru menyuruh salah satu anggota kelompok untuk mengambil salah

satu gulungan kertas tersebut. Setelah dipilih kelompok yang menjawab

pertanyaan dari guru tersebut, maka kelompok tersebut menjawab berdasarkan

temuan data-data selama melaksanakan praktikum. Lalu kelompok lain yang

sudah menyiapkan pertanyaan bagi kelompok lain pun mulai berdiskusi dan

terjadi adu argumentasi, sehingga keadaan kelas menjadi sangat aktif. Guru

berperan sebagai fasilitator dan sebagai pelurus masalah sehingga tidak terjadi

penyimpangan konsep materi yang diajarkan. Siswa terlihat sangat aktif dengan

diadakannya adu argumentasi antar kelompok.

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

90

Tahap Menarik Kesimpulan

Selanjutnya guru mengajak siswa untuk menarik kesimpulan dalam

pertemuan kali ini. Guru pun sedikit memberikan kesimpulan akhir dimana

permasalahan dan penyelesaian yang diajukan oleh siswa yang dianggap benar,

tetapi semua masukan tersebut diarahkan oleh guru menjadi sebuah kesimpulan

akhir dimana berpedoman pada langkah-langkah model pembelajaran inkuiri

terbimbing, kemudian guru memberikan pengarahan dan evaluasi dari proses

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Kemudian guru menyuruh siswa untuk menyiapkan kertas selembar untuk

melaksnakan kegiatan post test, guru dibantu peneliti membagikan soal post test,

siswa diberi waktu sekitar 15 menit untuk mengisi soal post test tersebut. Setelah

sekitar 15 menit guru menyuruh salah satu siswa untuk mengumpulkan lembar

jawaban dari seluruh siswa dan menyimpannya diatas meja. Setelah seluruh

jawaban siswa terkumpul, guru memberikan informasi tentang materi dan hal-hal

yang harus dipelajari dan dipahami sebaik mungkin, dan menginformasikan

tentang test sumatif. Guru menyuruh siswa untuk bersiap-siap, dan menyuruh

ketua murid untuk memimpin berdo’a. Guru meninggalkan kelas dengan

mengucap salam.

b. Analisa, Refleksi dan Revisi Proses Proses Pembelajaran Siklus 3

Pada kegiatan pembelajaran siklus ketiga ini guru telah menerapkan

perbaikan-perbaikan hasil refleksi siklus sebelumnya. Secara umum kegiatan

pembelajaran sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

91

melaksanakan setiap tahap pembelajaran, guru sudah terlihat terbiasa. Setiap

tahap diterapkan dengan memposisikan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran,

sehingga guru tidak mendominasi kegiatan pembelajaran.

Kegiatan percobaan dan pengamatan sudah ditangani dengan baik,

sebagian besar siswa termotivasi untuk mencoba sendiri percobaannya. Siswa

terlihat antusias melakukan pengujian hasil percobaan, sehingga kemampuan

siswa meningkat dalam hasil pengoperasian alat percobaan. Meskipun ada sedikit

hambatan dari keterbatasan alat praktek yang digunakan. Dalam kegiatan diskusi,

siswa sudah berani menyampaikan pendapatnya. Hal ini terlihat dari frekuensi

pertanyaaan yang disampaikan siswa ketika tahap presentasi hasil percobaan

sudah meningkat dibandingkan siklus sebelumnya. Guru mengarahkan dengan

baik kegiatan diskusi siswa, sehingga tercipta kondisi kegiatan pembelajaran yang

aktif dan menyenangkan. Siswa dalam mengungkapkan pendapat dan menjawab

pertanyaan sudah snagat baik, siswa sudah berani menjawab dan saling

berargumentasi terhadap pertanyaan dan permasalahan yang ada. Motivasi guru

sudah sangat berpengaruh terhadap keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Hasil belajar siswa dilihat dari aspek kogitif melaui hasil post test sudah

mengalami peningkatan cukup baik dengan hasil jawaban siswa secara umum

sudah memahami materi pembelajaran yang diberikan.

Adapun saran yang dapat dijadikan masukan bagi guru untuk menerapkan

model pembelajaran di kelas pada kesempatan lainnya yaitu sebaiknya guru terus

memberikan variasi strategi maupun media pembelajaran untuk menjaga minat

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

92

dan antusias siswa terhadap pembelajaran. Selain itu untuk meningkatkan

pemahaman siswa diperlukan penambahan sumber belajar yang lebih variatif.

c. Analisis Aktifitas Guru dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus ke-3

Hasil observasi terhadap aktifitas guru selama proses pembelajaran siklus

ke-3 berlangsung ditunjukan pada tabel 4.9.

Secara keseluruhan aktifitas guru pada kegiatan pembelajaran siklus ke-3

ini adalah sangat baik. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan aktifitas guru

pada siklus sebelumnya dari kategori baik menjadi sangat baik. Guru sudah

mampu mengendalikan kelas dan mengkondisikan siswa baik pada saat

penyampaian materi maupun praktikum. Guru lebih banyak memberikan

kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapatnya. Selain itu guru lebih

banyak memberikan penerapan materi yang diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti kegiatan belajar di kelas.

Tabel 4.9 Analisis Aktifitas Guru Pada Siklus 3

No Tahapan Inkuiri Terbimbing

Skor rata-rata Kategori

1 Orientasi 3,5 Sangat Baik

2 Merumuskan masalah

3,6 Sangat Baik

3 Merumuskan hipotesis

3,5 Sangat Baik

4 Mengumpulkan data 3,5 Sangat Baik

5 Menjawab Hipotesis 4 Sangat Baik

6 Menarik kesimpulan 3,75 Sangat Baik Rata-rata 3,64 Sangat Baik

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

93

d. Analisis Aktifitas Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus ke-3

Aktivitas yang diukur yaitu aktivitas berdasarkan tahapan model inkuiri

terbimbing. Observasi aktivitas siswa dilakukan terhadap siswa itu sendiri selama

proses pembelajaran siklus ketiga. Hasil observasi aktivitas siswa dapat dilihat

pada tabel 4.10.

Tabel 4.10 Analisis Aktifitas Siswa Pada Siklus 3

No Tahapan Inkuiri Terbimbing

Skor rata-rata Kategori

1 Orientasi 3,75 Sangat Baik

2 Merumuskan masalah

3,5 Sangat Baik

3 Merumuskan hipotesis

3,00 Baik

4 Mengumpulkan data 3,5 Sangat Baik

5 Menjawab Hipotesis 3,75 Sangat Baik

6 Menarik kesimpulan 3,5 Sangat Baik Rata-rata 3,50 Sangat Baik

Secara keseluruhan aktifitas siswa pada kegiatan pembelajaran siklus ke-3

adalah sangat baik. Hal ini membuktikan adanya peningkatan aktivitas siswa dari

siklus sebelumnya dari kategori baik menjadi sangat baik. Siswa terlihat sudah

memahami tugasnya masing-masing baik pada saat memperhatikan penjelasan

dari guru maupun pada saat melakukan praktikum. Siswa lebih berani dalam

mengungkapkan pendapat, gagasan serta permasalahannya. Interkasi antara guru

dan siswa telah terbangun dengan baik, siswa mengajukan pertanyaan ketika ada

yang tidak mengerti dari materi yang disampaikan Selain itu, siswa terlihat lebih

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

94

aktif dalam melakukan kegiatan diskusi kelompok maupun diskusi kelas terhadap

hasil praktikum yang mereka peroleh, bahkan mereka melakukan perdebatan

untuk mempertahankan hasil praktikum yang mereka peroleh.

e. Hasil Belajar

� Hasil Belajar Aspek Kognitif

Untuk mengetahui bagaimana perolehan hasil test formatif untuk setiap

tindakan dianalisis dari hasil pre test dan post test untuk siklus.

Dilihat dari hasil perolehan test formatif siswa, setelah dilakukan tes awal dan

tes akhir untuk rencana pembelajaran, hasilnya dapat dideskripsikan sebagai

berikut :

Untuk rata-rata pre test adalah 32,28 sedangkan rata-rata untuk post test

adalah 80,57. Ditinjau dari prosentase siswa yang memperoleh nilai ≥ 65, pada

pre test 8,5 %, terjadi peningkatan pada post test menjadi 99,17 %. Berdasarkan

nilai rata-rata tersebut dapat diketahui adanya peningkatan antara pre test dan

post test yang cukup tinggi.

Seperti ditunjukan oleh tabel 4.11. Distribusi frekuensi dari hasil pre test

dan post test pada pembelajaran siklus ketiga. Terjadi peningkatan yang

signifikan, untuk kategori sangat kurang prosentase pada pre test adalah 48,57 %,

terjadi penurunan sekitar 48,57 % pada post test sehingga untuk kategori sangat

kurang pada post test menjadi 0,00 %. Untuk kategori kurang prosentase pada pre

test sekitar 42,85 %, terjadi penurunan sekitar 42,85 % pada post test sehingga

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

95

untuk kategori kurang prosentasenya menjadi 0,00 %, sedangkan untuk kategori

cukup prosentase pada pre test sekitar 8,5 %, terdapat peningkatan sekitar 5,5 %

pada post test sehingga prosentase kategori cukup pada post test sekitar 14 %.

Untuk Kategori baik, prosentase pada pre test adalah 0,00 %, terjadi peningkatan

sekitar 65,71 %, sehingga pada post test siswa yang masuk kategori baik adalah

65,71 %. Sedangkan untuk kategori sangat baik, pada pre test adalah 0,00 %,

terjadi peningkatan sekitar 20 %, sehingga pada post test siswa yang masuk

kategori sangat baik adalah 20 %. Terjadinya penurunan prosentase pada kategori

sangat kurang dan kurang pada pre test, disebabkan angkanya naik ke kategori

cukup, baik dan sangat baik. Terjadi peningkatan nilai rata-rata antara pre test dan

post tes yang cukup tinggi.

Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Pre Test dan Post Test Siklus III

No Kategori Pre test Post test Frekuensi Persentase

(%) Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 0 0 7 20 2 Baik 0 0 23 65,71 3 Cukup 3 8,5 5 14 4 Kurang 15 42,85 0 0 5 Sangat Kurang 17 48,57 0 0

Untuk melihat peningkatan angka keseluruhan dari pre test ke post test

pada pembelajaran ketiga dapat kita lihat dari garfik pada grafik 4.9 dibawah ini :

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

96

Gambar 4.9. Grafik Nilai Rata-Rata Pre Test dan Post Test Siklus 3.

� Hasil Belajar Afektif dan Psikomotor

Hasil belajar aspek psikomotor dan aspek afektif siswa pada pembelajaran

siklus pertama dijabarkan pada tabel 4.12.

Tabel. 4.12 Hasil Belajar Siswa Aspek Psikomotor dan Afektif

Aspek IPK Interpretasi Rata-Rata Psikomotor Menyiapkan/menggunakan

alat 75 Terampil

82,32 Terampil Melakukan pengamatan 87,41 Terampil

Mengumpulkan data 83,45 Terampil Membuat laporan 83,45 Terampil

Afektif Kerjasama dalam pengamatan

91,66 Sangat Positif

87,32 Positif

Sikap dalam pengumpulan data

82,40 Positif

Kejujuran dalam mengumpulkan data

87,90 Positif

Berdasarkan tabel 4.12, selanjutnya dapat digambar ke dalam bentuk grafik

untuk masing-masing hasil belajar sebagai berikut :

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

97

Gambar 4.10. Grafik Ketercapaian Aspek Psikomotor Siswa pada Siklus 3

Aspek psikomotor yang dilakukan siswa pada setiap indikator menunjukan

interpretasi ‘terampil’. Hal ini terjadi karena siswa memberikan respon yang

positif untuk melakukan praktikum, hal ini dapat dilihat dari aspek afektif yaitu

kerja sama siswa dalam pengamatan memiliki IPK 91,66 dengan interpretasi

‘sangat positif’. Hasil aspek psikomotor pada siklus ketiga ini telah terjadi

peningkatan dari siklus-siklus sebelumnya.

1. Menyiapkan/menggunakan alat 2. Melakukan pengamatan 3. Mengumpulkan data 4. Membuat kesimpulan

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

98

Gambar 4.11 Grafik Ketercapaian Aspek Afektif Siswa pada Siklus ke-3

Aspek afektif yang diukur berdasarkan sikap siswa selama praktikum

sudah menunjukan interpretasi ‘positif’ dengan rata-rata nilai 87,32. Hal ini

meningkat dibandingkan siklus kedua yang sebelumnya memiliki interpretasi

netral. Dengan demikian untuk siklus ketiga ini sudah cukup terlihat adanya

peningkatan dari aspek afektif dan psikomotor dibandingkan dengan siklus-siklus

sebelumnya.

4.6 Analisis Sikap Siswa Terhadap Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri

Terbimbing

Untuk mengetahui seberapa jauh sikap siswa terhadap pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada program diklat

Menganalisis Rangkaian Elektronik yang berkaitan mengidentifikasi komponen

pasif, maka disusun skala sikap dalam bentuk angket sebagai alat pengambil data.

Pengambilan data menggunakan angket dilakukan setelah seluruh proses

1. Kerjasama dalam pengamatan 2. Sikap dalam Pengumpulan data 3. Kejujuran dalam Mengumpulkan

data

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

99

pembelajaran dari siklus pertama sampai dengan pembelajaran siklus ketiga

selesai dilaksanakan. Dari hasil angket dapat dideskripsikan melalui tabel 4.13.

Tabel 4.13. Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Model Inkuiri Terbimbing Pada Mata Diklat Menganalisis Rangkaian Elektronik

No Pertanyaan Tanggapan A

(Baik) B

(Sedang) C

(Kurang) 1 Menurut anda bagaimana penjelasan materi

pembelajaran yang diberikan oleh guru menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing?

37,14 % 57,14 % 5,7 %

2 Apakah kesempatan untuk anda mengemukakan ide atau gagasan dalam proses pembelajaran dikelas?

28,9 % 71,1 % 0,00 %

3 Bagaimana respon guru ketika anda atau teman anda mengemukakan ide atau pendapat dalam kegiatan pembelajaran?

65,71 % 34,28 % 0,00 %

4 Dengan menggunakan model pembelajaran yang diterapkan ini, maka kesempatan untuk saling bertukar pendapat dengan teman anda menjadi?

68,57 % 31,42

0,00 %

5 Dengan diterapkannya model belajar inkuiri terbimbing pada topik resistor, motivasi belajar anda menjadi?

34,28 % 65,71 % 0,00 %

6 Apakah dengan model pembelajaran yang diterapkan pemahaman anda terhadap materi yang diajarkan menjadi?

31,42 % 65,71 % 2,8 %

7 Bagaimana bimbingan guru terhadap anda dan teman-teman anda dalam kegiatan pembelajaran

57,14 % 42,85 % 0,00 %

8 Bagaimana pengarahan guru, supaya anda dapat merumuskan sendiri konsep-konsep materi yang dipelajari?

40,00 % 60,00 % 0,00 %

9 Apakah tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru sesuai dengan kegiatan pembelajarannya?

62,85 % 37,14 % 0,00 %

10 Belajar Menganalisis rangkaian elektronik menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing, kemampuan berpikir anda akan menjadi?

54,28 % 40 % 5,71 %

11 Dengan pembelajaran model inkuiri terbimbing, kemampuan anda dalam mengerjakan soal-soal latihan menjadi?

51,42 % 45,71 % 2,85 %

Berdasarkan tabel 4.13 dapat digambarkan sikap siswa terhadap penggunaan

model pembelajaran inkuiri terbimbing pada mata diklat menganalisis rangkaian

elektronik, sekitar 40 % siswa menyatakan baik atas pengarahan guru supaya

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

100

mereka dapat merumuskan sendiri konsep-konsep materi yang dipelajari,

sedangkan sisanya menjawab sedang. Selanjutnya sekitar 65,71 % siswa

menyatakan baik atas respon guru ketika siswa mengungkapkan pendapat atau

gagasan dari siswa, sedangkan sekitar 34,38 % siswa menjawab sedang.

Selanjutnya sekitar 57,14 % siswa menyatakan baik atas bimbingan dan arahan

dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, sedangkan sisanya sekitar 42,85

% menjawab sedang. Dengan demikian artinya dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar sikap siswa menunjukan sikap positif atau baik terhadap model

pembelajaran inkuiri terbimbing yang digunakan pada program diklat

Menganalisis Rangkaian Elektronik yang berkaitan dengan mengidentifikasi

komponen pasif.

4.7 Analisis Kesan dan Tanggapan Guru dan Siswa

4.7.1 Analisis Kesan dan Tanggapan Guru

Untuk dapat mengetahui kesan dan tanggapan guru terhadap pembelajaran

Menganalisis Rangkaian Elektronik untuk kompetensi dasar mengidentifikasi

komponen pasif dengan materi resistor dan kapasitor menggunakan model

pembelajaran inkuiri terbimbing, maka dilaksanakan wawancara dengan guru

setelah seluruh siklus selesai dilaksanakan. Hasilnya secara keseluruhan guru

menyampaikan tanggapan yang positif, untuk lebih jelasnya tergambar pada hasil

wawancara sebagai berikut :

1. Guru menyatakan bahwa penggunaan model pembelajaran inkuiri

terbimbing pada mata diklat menganalisis rangkaian elektronik sangat

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

101

baik dan menarik untuk diterapkan pada pembelajaran biasanya. Siswa

merespon dengan baik, siswa dirasakan lebih senang dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran lebih

kondusif. Siswa lebih termotivasi dan bersemangat karena siswa bisa

lebih berani dalam bertanya dan dalam mengeluarkan pendapatnya.

Langkah-langkah model pembelajaran inkuiri terbimbing membuat siswa

lebih terfokus dalam menerima materi dan aktif dalam melakukan

kegiatan diskusi dan praktikum.

2. Guru menyatakan kemungkinan untuk digunakannya model pembelajaran

inkuiri terbimbing pada pembelajaran mata diklat menganalisis rangkaian

elektronik sangat bisa atau dimungkinkan digunakan. Apabila

direncanakan dan sudah mengerti langkah-langkah pembelajaran dari

model ini bisa dan akan berjalan efektif bila digunakan dalam mata diklat

MRE.

3. Terjadi peningkatan aktifitas siswa serta senang melihat siswa begitu

semangatnya ketika penyampaian materi maupun pada saat praktikum.

Guru merasakan lebih dekat dengan siswa, karena siswa lebih banyak

berinteraksi dengan guru. Dan guru juga bisa mengetahui masalah yang

mereka alami, karena dapat bimbingan dan arahan pada saat

pembelajaran.

4.7.2 Analisis Kesan dan Tanggapan Siswa

Sama halnya dengan kesan dan tanggapan guru, untuk mengetahui kesan

dan tanggapan siswa dilaksanakan wawancara terhadap siswa yang diambil dari

Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

102

tiga siswa prestasi baik, tiga siswa prestasi sedang dan tiga siswa prestasi kurang.

Wawancara dilaksanakan setelah seluruh siklus selesai dilaksanakan. Secara

keseluruhan hasil wawancara terhadap siswa adalah sebagai berikut :

1. Tanggapan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran inkuiri

terbimbing pada mata diklat Menganalisis Rangkaian Elektronik, merasa

sangat senang, karena dengan pembelajaran inkuiri terbimbing bisa lebih

memahami materi pelajaran dan berfikir kritis dalam pelaksanaan

pembelalajaran.

2. Menurut siswa, dengan adanya praktikum mereka dapat mengamati dan

menyelidiki konsep materi yang dipelajari, dengan bimbingan dan arahan

dari guru, siswa lebih bisa memahami konsep pelajaran, karena tidak

semata-mata yang diberikan oleh guru.

3. Pendapat siswa terhadap tahap-tahap pembelajaran adalah membuat

mereka lebih terarah, lebih terfokus dalam mengikuti pembelajaran dan

lebih efektif dalam memanfaatkan waktu belajar.

4. Kesan yang dialami oleh siswa, mereka merasa sangat senang, karena

menurut mereka guru memberikan keleluasaan untuk mereka menyelidiki

atau menemukan sendiri konsep-konsep materi yang diajarkan, serta

mereka merasa senang ketika guru menghargai pendapat dan argumentasi

mereka.

Page 52: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

103

5. Menurut siswa guru harus bisa memperhatikan kondisi kelas dan keadaan

siswa, jangan terlalu serius dan mempersiapkan fasilitas belajar dengan

benar.

4.8 Pembahasan Hasil Penelitian

Secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan model

Guided Inquiri yang dilaksanakan oleh guru tahap demi tahap telah dilaksanakan

dengan baik. Dalam setiap siklusnya guru telah memperbaiki setiap

kekurangannya sehingga tujuan pembelajaran yang telah direncanakan tercapai,

terlihat berdasarkan indikator keberhasilan kinerja pada aspek kognitif (post test)

sudah melebihi nilai rata-rata ≥ 65 dan peningkatan aktifitas siswa setiap

siklusnya. Berikut ini adalah pembahasan hasil penelitian berdasarkan aspek yang

dinilai :

4.8.1 Aktifitas Guru

Aktifitas guru merupakan aktifitas dalam melaksanakan setiap tahap-tahap

pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing yang dinilai menggunakan lembar

observasi aktifitas guru setiap siklusnya. Berikut adalah gambaran kenaikan rata-

rata aktifitas guru pada setiap siklus yang ditunjukkan pada grafik 4.12 dibawah

ini :

Page 53: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

104

Gambar 4.12. Grafik Kenaikan Aktifitas Guru Pada Setiap Siklus

Berdasarkan pada grafik 4.12 diatas, aktifitas guru dalam melaksanakan

setiap tahapan model inkuiri terbimbing dalam kegiatan pembelajaran terjadi

peningkatan, yaitu pada siklus 1 dengan penilaian 2,51 berkategori sedang dan

pada siklus 2 penilaiannya naik dengan penilaian 3,00. Dan pada siklus 3 terjadi

peningkatan yang cukup signifikan. Kenaikan penilaian dari 3,00 pada siklus 2

meningkat menjadi 3,64 pada siklus 3 dengan kategori sangat baik. Dengan

demikian aktifitas guru sudah dapat mendukung untuk meningkatkan aktifitas

siswa dan hasil belajar siswa.

4.8.2 Aktifitas Siswa

Penilaian terhadap aktifias siswa selama kegiatan pembelajaran yaitu

menggunakan lembar observasi aktifitas siswa yang diamati setiap siklusnya.

Aktifitas siswa merupakan respon siswa terhadap pembelajaran yang diberikan

guru dengan aspek penilaian yang telah ditentukan sebelumnya. Berikut adalah

Page 54: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

105

gambaran kenaikan rata-rata aktifitas siswa pada setiap siklus yang ditunjukkan

pada grafik 4.13 dibawah ini :

Gambar 4.13. Grafik Aktifitas Siswa pada Setiap Siklus

Berdasarkan pada grafik 4.13 diatas, aktifitas guru dalam melaksanakan

setiap tahapan model inkuiri terbimbing dalam kegiatan pembelajaran terjadi

peningkatan, yaitu pada siklus 1 dengan penilaian 2,616 berkategori sedang dan

pada siklus 2 penilaiannya naik dengan penilaian 3,05. Dan pada siklus 3 terjadi

peningkatan yang cukup signifikan. Kenaikan penilaian dari 3,05 pada siklus 2

meningkat menjadi 3,5 pada siklus 3 dengan kategori baik. Dengan demikian

aktifitas siswa sudah dapat mendukung untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

4.8.3 Hasil Belajar

4.8.3.1 Aspek Kognitif

Berikut ini adalah grafik peningkatan aspek kognitif siswa tiap siklus :

Page 55: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

106

38,47

60,97

36,06

71,97

32,28

80,57

Gambar 4.14. Grafik Ketercapaian Aspek Kognitif pada Setiap Siklus

Untuk tingkat penguasaan siswa berdasarkan hasil tes kognitif pada grafik

4.14 diatas, Pada siklus 1 nilai rata-rata pre test 38,47 mengalami peningkatan

menjadi 60,97 pada nilai rata-rata post test siswa, siklus 2 dengan nilai rata-rata

pre test 38,06 meningkat menjadi nilai rata-rata post test sebesar 71,97, sama

halnya dengan siklus 3 terjadi peningkatan dari nilai rata-rata pre test 32,28

menjadi nilai rata-rata post test sebesar 80,57. Hal ini menunjukan bahwa

tindakan yang dilakukan mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek

kognitif.

4.8.3.2 Tes Sumatif

Tes sumatif merupakan alat evaluasi berupa soal-soal pilihan berganda yang

terdiri dari 20 item. Tujuannya yaitu untuk mengetahui sejauh mana tingkat

penguasaan siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan setelah seluruh

siklus dilaksanakan. Dalam menyusun soal tes tersebut, peneliti mengacu pada

Page 56: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

107

rencana pembelajaran yang telah disusun dan didiskusikan bersama guru. Soal tes

sumatif tersebut dilakukan validitas isi yang didasarkan pada sub pokok bahasan

yang telah diajarkan sebagaimana terdapat pada rencana pembelajaran siklus

pertama sampai rencana pembelajaran siklus ketiga. Setelah dilakukan tes sumatif

pada siswa dapat dideskripsikan sebagai berikut, yaitu dengan nilai rata-rata

74,03.

Berdasarkan kriteria keberhasilan, siswa dikatakan tuntas belajar yang

memperoleh skor ≥ 65 lebih dari 70 %, dilihat dari nilai rata-rata tersebut dapat

disimpulkan bahwa tingkat penguasaan siswa setelah dilakukan pembelajaran

dengan model inkuiri terbimbing siswa sudah dapat dikatakan belajar dengan

tuntas. Distribusi frekuensi kecenderungan tingkat penguasaan siswa setelah

mengikuti pembelajaran dapat dikelompokkan dalam distribusi frekuensi dengan

beberapa kategori seperti pada tebel 4.14.

Tabel 4.14. Distribusi Frekuensi Tes Sumatif

No Kategori Tes Sumatif Frekuensi Persentase

(%) 1 Sangat Baik 3 9,8 2 Baik 14 45,1 3 Cukup 14 45,1 4 Kurang 0 0.00 5 Sangat Kurang 0 0.00

4.8.3.3 Aspek Psikomotor

Berikut ini adalah grafik peningkatan aspek Psikomotor siswa tiap siklus :

Page 57: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

108

Gambar 4.15. Grafik Ketercapaian Aspek Psikomotor pada Setiap Siklus

Hasil belajar siswa pada aspek psikomotor siklus pertama menunjukkan

kategori “cukup terampil” dengan IPK 56,245 meningkat pada siklus kedua

dengan IPK 75,75 kategori “terampil”. Kemudian pada siklus ketiga meningkat

menjadi IPK 82,32 kategori “terampil”. Adapun tindakan yang dilakukan adalah

membimbing dan memotivasi siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran.

Sehingga hasil belajar pada indikator-indikator tersebut meningkat pada siklus

selanjutnya. Dengan adanya peningkatan aktifitas siswa selama

percobaan/eksperimen mengidentifasikan bahwa siswa sudah terampil dalam

melaksanakan tahapan proses pelaksanaan pembelajaran dilihat dari aspek

psikomotor siswa.

4.8.3.4 Aspek Afektif

Berikut ini adalah grafik peningkatan aspek afektif siswa tiap siklus :

Page 58: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

109

Gambar 4.16. Grafik Ketercapaian Aspek Afektif pada Setiap Siklus

Hasil belajar siswa pada aspek afektif siklus I, menunjukan kategori

“netral” dengan IPK 56,46 meningkat pada siklus kedua dengan IPK 73,45

kategori “netral”. Kemudian pada siklus ketiga meningkat menjadi IPK 87,32

kategori “positif”. Adapun tindakan yang dilakukan adalah membimbing dan

memotivasi siswa. Hal ini mengindikasikan bahwa tindakan yang dilakukan

mampu merangsang siswa untuk melakukan diskusi dan presentasi hasil cukup

baik dilihat dari aspek afektif siswa.

4.8.3.5 Kendala-kendala dalam Pembelajaran Menganalisis Rangkaian

Elektronik Menggunakan Model Pembelajarn Inkuiri Terbimbing

Dalam menerapkan pembelajaran melalui tahapan model inkuiri

terbimbing tidak terlepas dari kendala-kendala yang menghambat berjalannya

kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru dan siswa. Kendala-kendala

tersebut dilihat dari hasil wawancara dengan guru dan siswa serta hasil

Page 59: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_0607909_chapter4(1).pdf · pembelajaran inkuiri terbimbing berkisar pada pengertian model

110

pengamatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung, yang diantaranya

meliputi :

1. Pada saat pembelajaran guru merasakan adanya kendala dalam hal

mobilitas dalam membimbing dan mengarahkan siswa terutama dalam

pelaksanaan praktikum. Karena banyaknya jumlah siswa yang harus

dibimbing dan diarahkan supaya tidak terjadi kesalahan-kesalahan dalam

menemukan konsep materi.

2. Keterbatasan alat-alat dan bahan praktikum yang digunakan dalam

pelaksanaan pembelajaran, hal ini berdampak siswa saling berebutan dan

digunakan secara bergantian sehingga kegiatan praktikum memerlukan

waktu yang cukup lama.

3. Karena setiap rencana pembelajaran menghubungkan konsep dengan

penerapan dalam kehidupan nyata, maka diperlukan waktu dan sumber-

sumber belajar yang cukup untuk mengumpulkan bahan dan contoh-

contoh penerapannya dalam setiap materi pembelajaran.