bab iv hasil penelitian dan pembahasan a...

23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Akuntabilitas Kepala Sekolah dalam perencanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah di SDN 1 Isimu Raya kecamatan Tibawa a. Tujuan Program dana Bantuan Operasional Sekolah 1. Langkah-langkah perencanaan dana BOS Berdasarkan sesuai hasil wawancara dengan kepala sekolah bahwa: Langkah pertama yang dilakukan yaitu perencanaan dana bantuan Operasional Sekolah adalah akuntabilitas sekolah yang merupakan syarat penting untuk menjamin setiap dana yang dikucurkan pemerintah yang bisa berdampak terhadap kemajuan pendidikan, dan kepala sekolah mengundang guru, bendahara, komite, orang tua, dan pemerhati pendidikan untuk membentuk Tim dalam menyusun program Bantuan Operasional Sekolah, yang akan dilaksanakan untuk tahun-tahun kedepan. (1.1/W/AM/26.4.2012). Informasi tersebut di dukung oleh Bendahara Bos memberikan informasi bahwa: Memang dalam perencanaan ini, sekolah harus memberitahukan penggunaan dana BOS dengan mengadakan satu rapat kecil dengan masyarakat khususnya komite sebagai wakil masyarakat, juga orang tua,guru. Itu adalah bentuk transparansi sekolah kepada masyarakat, dengan menyusun Rencana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Sekolah (RAPBS) dan Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah (RKAS). BOS disalurkan langsung ke rekening sekolah dari pemerintah provinsi, hal tersebut untuk menghindari adanya penyelewengan pada akuntabilitas sekolah. (1.1/W/YUK/27.4.2012). Informasi di dukung kembali salah seorang informan yang menjelaskan bahwa : Dalam langkah-langkah perencanaan dana BOS ini harus diketahui oleh orang tua siswa karena Siswa adalah aktor paling potensial, dalam

Upload: vanthuy

Post on 12-Jul-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Akuntabilitas Kepala Sekolah dalam perencanaan Dana Bantuan

Operasional Sekolah di SDN 1 Isimu Raya kecamatan Tibawa

a. Tujuan Program dana Bantuan Operasional Sekolah

1. Langkah-langkah perencanaan dana BOS

Berdasarkan sesuai hasil wawancara dengan kepala sekolah bahwa:

Langkah pertama yang dilakukan yaitu perencanaan dana bantuan

Operasional Sekolah adalah akuntabilitas sekolah yang merupakan syarat

penting untuk menjamin setiap dana yang dikucurkan pemerintah yang bisa

berdampak terhadap kemajuan pendidikan, dan kepala sekolah mengundang

guru, bendahara, komite, orang tua, dan pemerhati pendidikan untuk

membentuk Tim dalam menyusun program Bantuan Operasional Sekolah,

yang akan dilaksanakan untuk tahun-tahun kedepan.

(1.1/W/AM/26.4.2012).

Informasi tersebut di dukung oleh Bendahara Bos memberikan informasi

bahwa:

Memang dalam perencanaan ini, sekolah harus memberitahukan

penggunaan dana BOS dengan mengadakan satu rapat kecil dengan

masyarakat khususnya komite sebagai wakil masyarakat, juga orang

tua,guru. Itu adalah bentuk transparansi sekolah kepada masyarakat, dengan

menyusun Rencana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Sekolah (RAPBS)

dan Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah (RKAS). BOS disalurkan

langsung ke rekening sekolah dari pemerintah provinsi, hal tersebut untuk

menghindari adanya penyelewengan pada akuntabilitas sekolah.

(1.1/W/YUK/27.4.2012).

Informasi di dukung kembali salah seorang informan yang menjelaskan

bahwa :

Dalam langkah-langkah perencanaan dana BOS ini harus diketahui oleh

orang tua siswa karena Siswa adalah aktor paling potensial, dalam

perencanaan ini semua di libatkan dalam menghimpun sejumlah sumber

dana yang masuk sesuai jumlah anak yang diprioritaskan untuk mencapai

suatu tujuan yang berhubungan dengan anggaran, baik untuk kebutuhan

siswa, pembelajaran, yang di ketahui oleh komite Sekolah.

(1.1/W/AH/28.4.2012)

Pernyataan di atas di perjelas kembali oleh ketua komite yang memberikan

informasi bahwa :

Mengenai langkah-langkah dalam melakukan perencanaan dana Bantuan

Operasional Sekolah yaitu perencanaan dana Bantuan Operasional Sekolah

merupakan sesuatu yang sifatnya sangat penting karena dalam pengelolaan

anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah ini di dalamnya terdapat

kepentingan siswa dalam hal peningkatan mutu pendidikan di SDN 1 Isimu

Raya. Jadi pihak sekolah harus melibatkan beberapa unsur utama dalam

merencanakan dana Bantuan Operasional Sekolah sebelum diajukan kepada

pihak pemerintah untuk dipertimbangkan. (1.1/W/ R I H/17.5.2012).

Informasi dari hasil wawancara di atas di perkuat dengan dokumen berupa

foto dalam Perencanaan Dana Bos (1.1/D/F/28.4.2012).

Berdasarkan Informasi dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan

bahwa langkah-langkah yang di lakukan oleh sekolah dalam menentukan tujuan

Program dalam hal perencanaan dana Bantuan Operasional Sekolah adalah kepala

sekolah melibatkan beberapa unsur utama dalam hal ini komite sekolah,

bendahara, guru, dan orang tua siswa, dalam menentukan program dana Bantuan

Operasional sekolah.

b. Master Plan

2. Master Plan dalam pelaksanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah

Master Plan dalam pelaksanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah, dari

hasil wawancara di peroleh informasi bahwa:

Master Plan secara keseluruhan rencana yang di lakukan oleh sekolah

dalam penyusunan RKAS dan RAPBS dilaksanakan oleh pihak sekolah

melalui program-program sekolah dalam pengelolaannya harus di ketahui

oleh propinsi dan kabupaten, dan apabila ada yang di luar program

pelaksanaannya akan di buatkan berita acara tersendiri oleh pihak sekolah

sehingga ada perbaikan dalam penyusunan RKAS.(1.2/W/AM/26.4.2012)

Setelah di konfirmasikan dengan salah seorang informan di peroleh

penjelasan bahwa:

Master plan disesuaikan dengan program yang sudah ditentukan secara

umum, sesuai juknis ada satu format rencana penggunaan Dana Bos dengan

beberapa item pelaksanaan Dana Bos, dan ada 13 poin sesuai petunjuk yang

ada dalam rencana anggaran pelaksanaan Dana Bos

(1.2/W/YUK/27.4.2012).

Selanjutnya di konfirmasikan kembali dengan salah seorang informan di

peroleh penjelasan bahwa:

Master Plan merupakan langkah awal untuk menentukan keseluruhan suatu

rencana yang akan di lakukan dalam pengelolaan dana Bos, dan semua itu

di lakukan oleh pihak sekolah dalam menentukan langkah selanjutnya dalam

pelaksanaan Dana Bos. (1.2/W/R I H/17.5.2012).

Informasi di dukung kembali salah seorang informan menjelaskan bahwa:

Memang dalam menentukan suatu rencana dalam pengelolaan dana Bos

harus mencakup semua aspek yang akan di rencanakan sebelum

menentukan langkah-langkah perencanaan untuk selanjutnya.

(1.2/W/AH/28.4.2012)

Informasi dari wawancara di atas di dukung oleh dokumen foto yang di

miliki sekolah (1.2/D/F/28.4.2012).

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari informan di atas dapat

disimpulkan bahwa Master Plan dalam pelaksanaan Dana Bantuan Operasional

Sekolah harus mengaju pada petunjuk dan tehnik perencanaannya secara umum

dalam pengelolaan dan penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah.

Perencanaan ini menghimpun sejumlah sumber daya yang di arahkan untuk

tujuan program dana Bantuan BOS yang harus direncanakan secara keseluruhan

dan sistematis dengan anggaran sebagai penjabaran suatu rencana kedalam bentuk

dana sehingga akan berdampak hasil yang baik terhadap kemajuan sekolah dalam

pelaksanaan dana BOS.

c. Sasaran Prioritas

3. Sasaran Prioritas dalam Dana Bantuan Operasional Sekolah

Pada sasaran prioritas Dana Bantuan Operasional Sekolah informan

menjelaskan bahwa:

Dana bantuan Operasional Sekolah di peruntukkan secara umum adalah

untuk pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan khususnya pada

SDN 1 Isimu Raya Kec. Tibawa Kab. Gorontalo, sehingga pemanfaatan

anggaran ini sepenuhnya untuk kebutuhan siswa dalam bentuk proses

pembelajaran serta kesejateraan guru dan bukan sarana untuk bangunan

lokal. (1.3/W/AM/26.4.2012).

Informasi ini lebih di perjelas oleh Bendahara Bos bahwa:

Sasaran prioritas dana BOS adalah memang dalam anggaran dana BOS

sudah terdapat beberapa poin-poin yang menjadi prioritas untuk sasaran

pengeluarannya baik sifatnya untuk pengadaan maupun pengeluaran untuk

belanja pegawai. Kesemuanya itu adalah bagian dari sasaran prioritas dari

dana BOS itu sendiri, sehingga dana BOS ini tidak akan terpakai dengan

sia-sia tanpa memberikan manfaat untuk pengembangan sekolah yang erat

hubungannya dengan peningkatan mutu pendidikan SDN 1 Isimu Raya Kec.

Tibawa pada khususnya. (1.3/W/YUK/27.4.2012).

Pendapat ini di dukung oleh seorang informan yang memberikan informasi

bahwa:

Sasaran prioritas dana bantuan operasional sekolah ini di khususkan untuk

siswa yang ekonomi lemah yang layak untuk mendapatkan bantuan ini serta

kebutuhan sarana yang dapat menunjang proses pembelajaran untuk

peningkatan mutu yang ada di sekolah ini. (1.3/W/AH/28.4.2012).

Informasi ini di perjelas oleh seorang informan menjelaskan bahwa:

Dalam menentukan sasaran prioritas dana bantuan Bos ini baik di lembaga

SD, SMP bahkan di swasta tetap sasarannya pada pengembangan dan

peningkatan mutu pendidikan yang di sesuaikan dengan kebutuhan sekolah

itu sendiri. (1.3/W/R I H/17.5.2012)

Dari beberapa penjelasan informan di atas maka peneliti menyimpulkan

bahwa secara umum yang menjadi sasaran prioritas utama penggunaan Dana BOS

adalah untuk kegiatan operasional seperti kebutuhan sekolah, kebutuhan siswa,

dan seluruh pengembangan pendidikan baik kesejahteraan guru dalam

peningkatan mutu pendidikan.

1. Keterlibatan dalam perencanaan pengusulan Dana BOS

Sesuai hasil wawancara yang dilakukan dengan Kepala Sekolah mengenai

yang terlibat dalam perencanaan pengusulan Dana BOS menyatakan bahwa:

Sekolah telah melibatkan semua unsur, dalam perencanaan pengusulan dana

Bos disekolah ini, baik komite sekolah, guru, pemerhati pendidikan, orang

tua ,dan tokoh masyarakat, karena tujuan dari Dana Bos ini untuk

meringankan beban masyarakat dalam biaya pendidikan.

(1.1/W/AM/26.4.2012)

Informasi ini juga di tambahkan oleh seorang informan bahwa:

Yang termasuk dalam rencana pengusulan Dana Bos ini selain stakeholder

yang ada di sekolah, namun yang lebih mengetahui pengusulan Dana Bos

ini juga yaitu dari berbagai Tim pelaksana Program Bos, salah satunya Tim

manajemen Bos tingkat kabupaten kota yang ikut terlibat dalam pengusulan

Dana Bos, sekolah hanya bisa mengetahui dan menyetujui perencanaan

Program Dana Bos. (1.2/W/Y U K/27.4.2012).

Informasi di dukung oleh salah seorang informan menjelaskan bahwa:

Dalam perencanaan pengusulan Dana Bos ini keterlibatan warga sekolah

yang ikut merencanakan program Dana Bos untuk membantu memberikan

beberapa masukan dalam anggaran dana Bos. (1.3/W/R I H/17.5.2012).

Informasi ini di dukung kembali salah seorang informan yang menjelaskan

bahwa:

Keterlibatan saya sebagai warga sekolah dalam pengusulan anggaran dana

Bos ini ikut merencanakan apa saja yang di anggarkan oleh Dana Bos dan

juga menyetujui semua yang telah di sepakati bersama dalam pengusulan

anggaran dana Bos. (1.3/W/A H/27.4.2012).

Berdasarkan informasi dari informan bahwa keterlibatan seluruh unsur

utama dalam perencanaan pengusulan anggaran Dana Bos ini sangat membantu

sekolah dalam pengelolaan Dana Bos sehingga semua yang telah di anggarkan

oleh sekolah bisa tercapai sesuai program yang telah di tentukan.

2. Program yang di biayai oleh Dana Bos

Hasil wawancara yang di lakukan dengan kepala sekolah mengenai program

yang di biayai oleh Bos yaitu, bahwa :

Dalam Program ini yang di biayai oleh Dana Bos yaitu kegiatan ekstra

kurikuler, kebutuhan sekolah dalam pembelajaran dan berupa sarana

pemeliharaan ringan, yang merupakan pemerataan program peningkatan

mutu sekolah. (1.3/W/A M/26.4.2012).

Hal ini di dukung oleh Bendahara Bos menyatakan Bahwa:

Adapun yang di biayai oleh Bos yaitu berupa pembelian buku

pelajaran,pembelian bahan-bahan habis pakai, pembayaran daya dan Jasa

seperti listrik air,pemeliharaan sekolah, termasuk honor guru serta sarana

dan prasarana,pembelian computer dan perangkatnya, dan pembelian ATK,

itu semua dibiayai oleh Dana Bos. (1.3/W/Y U K/27.4.2012) .

b. Akuntabilitas Kepala Sekolah Dalam Pelaksanaan Dana Bantuan

Operasional Sekolah di SDN 1 Isimu Raya Kecamatan Tibawa

a. Ketepatan pelaksanaan dana Bantuan Operasional Sekolah

Adapun Ketepatan pelaksanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah sesuai

dengan pernyataan Kepala Sekolah bahwa :

Ketepatan pelaksanaan dana Bos ini mengacu pada delapan Standar

Pendidikan Nasional Dana yang sudah di tentukan oleh aturan dalam Dana

Bos, Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah per siswa per tahun dan

perjenjang pendidikan. Penyaluran dana BOS ini dilakukan

melalui Bendahara yang ditransfer lebih dahulu ke kas anggaran pendapatan

dan belanja daerah (APBD), baru diteruskan ke rekening sekolah.

Mekanisme baru ini bertujuan memberikan kewenangan lebih besar kepada

pemerintah daerah dalam penyaluran dana BOS. (2.1/W/A M/.26.4.2012).

Informasi ini di dukung Oleh salah seorang informan menjelaskan bahwa:

Ketepatan pelaksanaan Dana Bos ini setelah di rencanakan dan

direalisasikan sesuai dengan aturan yang telah di tentukan, maka ketepatan

pada pelaksanaan Dana Bos ini di gunakan sesuai dengan program yang

telah di anggarkan oleh pihak sekolah. (2.1/W/Y U K/27.4.2012).

Informasi di tambahkan oleh seorang informan menjelaskan bahwa:

Dalam pelaksanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah di gunakan tepat

pada sasaran penggunaannya untuk menghindari hal-hal yang tidak di

inginkan dan semua yang di laksanakan sesuai aturan yang telah di tetapkan.

(2.2/W/A H/28.4.2012).

Informasi ini lebih di perjelas oleh seorang informan bahwa:

ketepatan Penggunaan Dana Bos di sekolah harus di dasarkan pada

kesepakatan dan keputusan bersama seluruh unsur utama yang ada di

sekolah. (2.2/W/R I H/17.5.2012).

Dari penjelasan informan di atas sehingga dapat di simpulkan bahwa

ketepatan pelaksanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah adalah lebih mengacu

pada delapan standar Dana Bantuan Operasional Sekolah sesuai dengan Program

sekolah, Dana Bantuan Operasional Sekolah dalam hal ini kepala sekolah

memperhatikan Standar pendidikan Nasional, adapun standar Nasional

pendidikan meliputi delapan Standar yaitu: 1). Standar Isi, 2). Standar proses, 3).

Standar kompetensi kelulusan, 4). Standar pendidik dan kependidikan, 5). Standar

Sarana dan Prasarana, 6). Standar Pengelolaan, 7). Standar Keuangan dan

Pembiayaan, 8). Standar Penilaian. Kedelapan Standar tersebut ditetapkan oleh

Program Sekolah yang termasuk pada penyusunan RKS yang tepat pada sasaran

penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah.

1. Transparansi

Setiap pengelolaan dana Bos pihak sekolah harus Transparansi kepada

masyarakat dalam penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah, hal ini sesuai

dengan hasil wawancara yang di lakukan dengan Kepala Sekolah menyatakan

bahwa:

Untuk transparansi dalam pelaksanaan dana Bos ini sekolah telah

melaksanakan transparansi dan sudah sampai kemasyarakat dengan

membentuk rapat bersama komite dan di sampaikan kepada publik

sehingga pada Pelaksanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah ini tidak ada

penyelewangan dan bersifat terbuka kepada masyarakat.

(2.2/W/AM/.26.4.2012).

Bendahara Bos menambahkan informasi bahwa:

Transparansi dalam pelaksanaan Dana BOS, kepala sekolah mengadakan

rapat dengan orang tua dan masyarakat serta komite dan memajangkan

semua RKS, RKAS, dan RAPBS dan daftar penggunaan dan Bos di papan

pajangan. (2.2/W/.Y U K/.27.4.2012).

Informasi tersebut di dukung oleh penjelasan Guru Kelas mengatakan pula

bahwa:

Transparansi oleh pihak sekolah dilakukan secara serius dan terus menerus

agar tujuan program terlaksana dan mendapatkan kepercayaan dari

masyarakat dalam pengelolaan dana BOS. Hal ini pihak sekolah telah lama

melaksanakan transparansi terhadap pengelolaan dana BOS dengan

menempel semua Rencana Anggaran Dana Bos di papan pengumuman

mulai dari perencanaan sampai pada pelaporan penggunaan anggaran Dana

BOS. (2.2/W/A H/28.4.2012).

b. Keterlibatan dalam pelaksanaan Dana BOS

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah bahwa:

Dalam Dana BOS ini yang terlibat dalam pelaksanaannya yaitu kepala

Sekolah, Bendahara Bos, Ketua Komite selaku wakil masyarakat yang

mengetahui,dan memantau Pelaksanaan dalam Dana BOS di sekolah ini,

serta guru dan orang tua juga yang ikut berpartisipasi dalam pengelolaan

Dana BOS. (2.1/W/A M/26.4.2012).

Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ketua Komite sekolah

menjelaskan bahwa:

Yang terlibat dalam pelaksanaan Dana Bos ini yaitu orang tua siswa,

komite, masyarakat yang terdapat dalam unsur Komite sekolah.

(2.1/W/RIH/17.5.2012).

Berdasarkan hasil wawancara bahwa yang terlibat dalam pelaksanaan

Dana Bantuan Operasional ini selain Kepala Sekolah juga termasuk bendahara

Bos, dan guru, serta komite sekolah dan masyarakat yang ikut berpartisipasi

dalam pelaksanaan dana Bos sehingga kerjasama antara sekolah dengan

masyarakat berjalan dengan baik dan tidak ada kendala dan penyelewengan serta

temuan dalam pelaksanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah.

2. Pengawasan

Hasil wawancara yang dilakukan dengan Kepala Sekolah mengenai

pengawasan dalam pengelolaan dana Bos menyatakan bahwa:

Masyarakat dalam hal ini orang tua siswa yang memantau kondisi sekolah

termasuk juga komite sekolah yang terlibat dalam pengelolaan dana Bos.

(2.3/W/A M/26.4.2012).

Informasi ini di dukung oleh seorang informan menjelaskan bahwa:

Selaku komite sekolah ikut memantau pengelolaan Dana Bos yang ada di

sekolah dan mengesahkan RKAS dan RAPBS. (2.3/W/R I H/17.5.2012).

Informasi ini di tambahkan oleh seorang informan menjelaskan bahwa:

Pengawasan yang di lakukan untuk sekolah sangat di perlukan untuk

memantau semua program yang di lakukan oleh sekolah, dalam hal ini

komite ikut memantau semua pengelolaan dana Bos yang ada di sekolah .

(2.3/W/Y U K/27.4.2012).

Berdasarkan hasil wawancara dapat di simpulkan bahwa pengawasan dalam

pelaksanaan Dana Bos di pantau langsung oleh warga sekolah yang mengawasi

langsung penggelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah agar dalam

penggunaan Dana Bos ini tidak menimbulkan hal negatif bagi masyarakat.

c. Kebijakan- kebijakan kepala sekolah dalam pengelolaan Dana BOS

Berkaitan dengan kebijakan Kepala Sekolah dalam pengelolaan Dana Bos

berdasarkan informasi menjelaskan bahwa:

Kebijakan saya dalam penggunaan Dana Bos di gunakan untuk kepentingan

sekolah seperti apabila seluruh dana telah terpenuhi dan dana masih terdapat

sisa dana maka dana tersebut di gunakan untuk membeli alat peraga dan

media pembelajaran, serta peralatan UKS yang belum terpenuhi.

(2.3/W/AM/26.4.2012)

Dari hasil wawancara di peroleh informasi dari seorang informan

menjelaskan bahwa:

Kebijakan kepala sekolah dalam penggelolaan dana Bos ini memberikan

kewenangan kepada warga sekolah untuk bisa memantau dan melihat

langsung daftar penggunaan dana Bos. (2.3/W/Y U K/27.4.2012).

Informasi ini di dukung oleh seorang informan menjelaskan bahwa:

Kebijakan Kepala Sekolah dalam penggelolaan Dana Bos ini pihak sekolah

tidak memungut lagi biaya kepada orangtua siswa, karena dengan adanya

program sekolah gratis, maka sekolah memberikan pendaftaran gratis

kepada siswa baru dan juga pemberian buku gratis. (2.3/W/A H/28.4.2012).

Berdasarkan hasil wawancara di atas maka dapat di simpulkan bahwa

Kebijakan Kepala Sekolah dalam Penggelolaan dana BOS ini penggunaannya

sesuai program Bos, dan program pemerintah untuk sekolah gratis maka pihak

sekolah melakukan pendaftaran siswa baru tanpa memungut biaya dari orang tua

siswa hal ini menggurangi beban masyarakat dalam biaya pendidikan.

C. Akuntabilitas Kepala Sekolah dalam Evaluasi dan Pelaporan Dana

Bantuan Operasional Sekolah di SDN 1 Isimu Raya Kec Tibawa Kab

Gorontalo

a. Tehnik – Tehnik Evaluasi

1. Pelaksanaan Evaluasi Internal dan Eksternal

Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah menjelaskan bahwa:

Evaluasi eksternal di lakukan oleh sekolah dalam penggelolaan dana secara

umum di ketahui oleh seluruh stakeholder yang ada di sekolah. dan Evaluasi

secara internal yaitu evaluasi yang di lakukan oleh Tim manajemen Bos

baik, dari tingkat pusat, propinsi, dan kabupaten kota atau BPK.

(3.1/W/AM/.26.4.2012)

Sesuai informasi di atas Informan juga menambahkan bahwa:

Bentuk evaluasi ini sangat diperlukan dalam setiap akhir penggunaan dana

khususnya Bantuan operasional sekolah yang ada di SDN 1 Isimu Raya di

buatkan beberapa buku kas yang harus di bukukan dan di laporkan secara

tertulis baik kepada masyarakat maupun terhadap tim pemeriksa keuangan

yang mengaudit semua penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah

(3.1/W/AM/26.4.2012)

Informasi ini didukung oleh Ketua Komite menjelaskan bahwa:

Evaluasi secara Internal dilakukan oleh beberapa Tim yang akan mengaudit

pengelolaan dan penggunaan Dana Bos, sedangkan Evaluasi secara

Eksternal yaitu bentuk evaluasinya di lakukan oleh sekolah melalui rapat

sekolah untuk mengetahui pelaksanaan program sekolah.

(3.1/W/RIH/17.5.2012).

Berdasarkan wawancara dan pengamatan yang dilakukan menunjukkan

bahwa Evaluasi secara internal dan Eksternal adalah pelaksanaan evaluasi yang

dilakukan oleh pengelola program, agar program ini berjalan lancar dan

transparan maka perlu dilakukan evaluasi dan pengawasan yang dilakukan secara

efektif oleh Tim Manajemen Bos

b. Pelaporan

1. Bentuk pelaporan pelaksanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah

Berdasarkan wawancara dengan Kepala sekolah memberikan informasi bahwa:

Pelaporan dalam penggunaan dana bos setiap bentuk pengeluaran kami

buatkan laporan pertanggungjawaban (SPJ) serta kwitansi bukti pengeluaran

atas perencanaan , pelaksanaan, serta penggunaan dana bos yang sudah di

anggarkan di SDN 1 Isimu Raya. (3.2/W/A M/26.4.2012).

Informasi ini di didukung oleh salah seorang informan bahwa:

Pelaporan dalam penggunaan dana Bos ini di buktikan dengan

pertanggungjawaban berupa SPJ yang bisa di lihat bentuk penggunaan dana

oleh inspektorat serta berupa bukti pembayaran yang bisa memperkuat

pelaporan secara tertulis oleh bendahara Bos yang di pertanggungjawabkan

oleh Kepala Sekolah dan bendahara bos. (3.2/W/Y U K/.27.4.2012).

C. Pertanggungjawaban

1. Pertanggungjawaban Pelaksanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah

Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah diperoleh informasi bahwa:

Pertanggungjawaban ini dilakukan dengan melaporkan semua penggunaan

Dana Sekolah kepada masyarakat dalam hal ini, orang tua, komite dan staf

sekolah yang terlibat dalam Pengelolaan Dana BOS,dan penggunaan Dana

Bos di pajang di papan pengumuman, sehingga masyarakat bisa melihat

langsung anggaran dana yang di gunakan dan tidak ada satupun

penyalahgunaan terhadap Dana Bantuan Operasional Sekolah.

(3.3/W/AM/26.4.2012)

Pernyataan ini di dukung juga oleh Bendahara Bos yang menjelaskan

bahwa:

Bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan Dana Bantuan Operasional

Sekolah yang di lakukan oleh kepala sekolah berupa pelaporan terhadap

masyarakat, dengan di sertai bukti penggunaan dan pengeluaran Dana pada

papan pengumuman yang di pajang di luar dinding Sekolah.

(3.3/W/YUK/27.4.2012).

Informasi yang di peroleh melalui wawancara dengan Kepala Sekolah dan

Bendahara Bos di perkuat oleh dokumen Foto yang di peroleh peneliti.(3.3/D/F/

31.5.2012) Dan (3.2/D/F/31.5.2012), (3.3/D/F/31.5.2012).

Sehingga dapat di simpulkan bahwa Evaluasi serta pelaporan dan

pertanggungjawaban di SDN 1 Isimu Raya dalam pengelolaan Dana Bantuan

Operasional Sekolah sangat membutuhkan suatu pertanggungjawaban yang harus

teliti dalam penggunaan dana tersebut dengan menggunakan mekanisme dan

sesuai petunjuk tehnik dalam dana Bos sehingga tidak terdapat penyelewengan

dan penyalahgunaan dana Bos.

B. Pembahasan dan Temuan Penelitian

1. Akuntabilitas Kepala sekolah dalam perencanaan Dana Bantuan

Operasional Sekolah di SDN 1 Isimu Raya Kecamatan Tibawa

Kabupaten Gorontalo

Akuntabilitas sekolah merupakan syarat penting untuk menjamin setiap

dana yang dikucurkan pemerintah dan bisa berdampak terhadap kemajuan

pendidikan. Tim Manajemen Bantuan Operasional Sekolah, yang terdiri dari

kepala sekolah, bendahara, dan komite sekolah menjadi pilar terwujudnya

Akuntabilitas BOS. Tim ini harus lebih transparan dalam perencanaan dan

penggunaan dana BOS.

Dalam hal perencanaan, pelibatan siswa sangat mungkin dilakukan untuk

mengetahui kebutuhan sekolah. Dalam hal pengawasan, siswa adalah aktor paling

potensial. Sekolah diberi kewenangan untuk melakukan perencanaan sesuai

dengan kebutuhannya ( school-based Plan) , Dewan guru bersama komite dan

warga sekolah lainnya menyusun rencana strategis dan program sekolah, program

sekolah ini di tuangkan dalam Rencana Anggaran pendapatan dan Belanja

Sekolah (RAPBS) setiap tahun. Dengan pendekatan seperti ini, maka masyarakat

dan Stakeholders telah melibatkan secara langsung mulai dari penyusunan rencana

sekolah, pelaksanaan kegiatan sampai pada evaluasi dan pertanggungjawaban, ini

merupakan master plan yang di lakukan dalam penggelolaan dana Bantuan

Operasional Sekolah.

Berdasarkan hasil temuan peneliti dalam perencanaan Dana BOS sebagian

orang tua siswa tidak memenuhi undangan rapat yang di bentuk oleh sekolah

sehingga dalam pengelolaan Dana BOS ini orang tua tidak mengetahui

sepenuhnya seperti apa langkah-langkah perencanaan dalam menentukan tujuan

program Dana Bantuan Operasional Sekolah. Namun dalam hal ini kepala sekolah

yang memiliki tanggungjawab penuh dalam perencanaan Dana Bos dan

merupakan salah satu motivasi yang harus di carikan solusi terbaik karena dalam

perencanaan dana Bos ini harus melibatkan semua Unsur Utama termasuk orang

tua siswa sebagai penentu dalam kemajuan sekolah dan hubungan kerjasama yang

baik dengan pihak sekolah.

Master Plan dalam pelaksanaan Dana bantuan operasional sekolah

mencakup pada rencana awal yang telah di bentuk oleh kepala sekolah dan

stakeholder lainnya secara keseluruhan dalam penyusunan RKS, RKAS, RPS, dan

RAPBS.

Dalam penyusunan rencana ini merupakan satu rencana yang di lakukan

secara keseluruhan dalam menentukan tujuan Program dana BOS. Berdasarkan

temuan bahwa master plan dalam pelaksanaan Dana BOS ini sudah cukup baik

dalam merencanakan secara keseluruhan program Dana BOS yang ada di Sekolah

ini, sehingga komite sekolah sebagai wakil masyarakat ikut mengesahkan

Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Sekolah (RAPBS). Namun pada hasil penelitian juga di temukan bahwa

dalam penyusunan RKS dan RAPBS tidak di sahkan oleh Dinas Pendidikan

Nasional dan Dewan Pendidikan namun hanya di sahkan oleh komite dan kepala

sekolah saja.

Dana bantuan Operasional ini di peruntukkan untuk pengembangan dan

peningkatan mutu pendidikan dalam hal ini dana bos memprioritaskan pada

kebutuhan sekolah baik untuk mendukung proses pembelajaran, pengadaan Buku

teks pelajaran, pembiayaan seluruh kegiatan sekolah, pembelian bahan-bahan

habis pakai, pembiyaan ulangan harian, ulangan umum,ujian sekolah,

pemeliharaan ringan,dan lain-lain yang termasuk pada anggaran Dana Bos, serta

kesejahteraan guru dan kebutuhan siswa itu sendiri yang termasuk pada keluarga

miskin.

Dalam pengelolaan Dana BOS ini melibatkan berbagai unsur utama dalam

pendidikan baik komite, guru, kepala sekolah, orang tua siswa, pemerhati

pendidikan dan tokoh masyarakat karena tujuan dari dana Bos ini untuk

meringankan beban masyarakat dalam biaya pendidikan, dimana program yang di

biayai oleh bos ini termasuk pada kebutuhan sekolah yang menjadi kebutuhan

siswa itu sendiri, sehingga hasil temuan peneliti dalam perencanaan dana bos ini

sudah cukup baik dengan mekanisme Bos dalam ketercapaian suatu rencana

sekolah dalam penggelolaan Bos.

Menurut Lipham (dalam Mulyono, 2010:160), dalam kaitannya dengan

proses penyusunan Anggaran ada tiga cara sudut pandang, yaitu (1) comparative

approach, penganggaran yang di lakukan dengan membandingkan besarnya

penerimaan dan pengeluaran untuk setiap mata Anggaran untuk setiap tahun,(2)

The Planning Programming Budgeting Evaluation System (PPBES),

penganggaran yang berorientasi pada rencana dan sasaran Program secara Khusus

dan Umum,(3) Fungtional approach, penganggaran dalam bentuk gabungan

antara unsure PPBS dengan comparative approach.

Menurut Isjoni (2006:60) serangkain perencanaan dan persiapan yang

matang, 1). Membuat renstra sekolah, program tersebut mencakup program rutin

sekolah dan rencana pengembangan sekolah, 2). Perlunya koordinasi secara

efektif dan transparan antara sekolah dan komite sekolah. 3). koordinasi

pemecahan masalah dan mungkin masalah-masalah yang akan timbul sebagai

dampak dari bos, diantara tiga pihak (komite, sekolah,dan orangtua) senantiasa di

lakukan.4) Tidak kalah kiranya ketiga pihak tersebut membentuk tim pengendali

yang bersifat internal, sehingga lalu lintas keuangan Bos dapat termonitor, dan

manajemen keuangan dapat di kendalikan dengan baik, baik dana bos maupun

pungutan dari murid-murid yang mampu.

Gambar 1.1. Kerangka Konsep Perencanaan Dana BOS

a. Akuntabilitas Kepala Sekolah Dalam Pelaksanaan Dana Bantuan

Operasional Sekolah di SDN 1 Isimu Raya Kecamatan Tibawa kabupaten

Gorontalo

Tujuan Utama manajemen keuangan sekolah adalah 1). Menjamin agar dana

yang tersedia di pergunakan untuk harian sekolah dan menggunakan kelebihan

dana untuk di investasikan kembali, 2). Memelihara barang –barang yang menjadi

aset sekolah, dan 3). Menjaga agar peraturan –peraturan serta praktik penerimaan,

pencatatan, dan pengeluaran uang di ketahui dan di laksanakan oleh pihak

sekolah.

Pada pengalokasian dana yang tepat, kepala sekolah harus menguasai betul

apa yang di miliki dan di butuhkan oleh tiap bagian. Agar dapat mengalokasikan

dana dengan tepat, perlu mengikutsertakan staf dan para pembantu kepala sekolah

dalam proses penentuan alokasi dana.

Akuntabilitas

Perencanaan

Dana BOS

Perencanaan

Program Dana

BOS

Master Plan

pelaksanaan

Dana BOS

Sasaran

Prioritas Dana

BOS

Ketercapaian

Program Dana

BOS

Perubahan mekanisme penyelenggaraan dana BOS ditahun 2012 ini

dimaksudkan untuk memudahkan mekanisme penyaluran dana BOS dengan tetap

mempertimbangkan efektifitas pengawasannya. “Ini adalah jalan keluar untuk

mengurangi prosedur birokratis penetapan anggaran di tingkat Kabupaten yang

selama ini menjadi sebab utama lambannya penyaluran dana BOS ke sekolah-

sekolah”.

Dalam mekanisme ini, dana BOS dianggarkan sebagai pendapatan Provinsi

pada kelompok pendapatan daerah . Sedangkan disisi belanja, dana BOS langsung

dianggarkan pada kelompok belanja. Jadi, penyaluran dana BOS dari kas provinsi

akan langsung mengalir ke sekolah-sekolah yang penerima Dana BOS.

Penetapan ini berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan. Rincian alokasi dana BOS per sekolah di seluruh kabupaten ini

harus sudah dikirim oleh Kemendikbud ke seluruh provinsi pada waktu yang telah

di tetapkan.

Dana BOS dari Pemerintah Provinsi akan mengalir langsung ke sekolah-

sekolah setelah ada penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah (NPH) antara

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, mewakili gubernur, dengan Kepala Dinas

Pendidikan Kabupaten, mewakili seluruh SD dan SMP di wilayahnya.

Penandatanganan ini cukup berlangsung satu kali dalam satu tahun anggaran,

prosesnya sebelum penyaluran triwulan I.

Sementara itu, penyaluran dana BOS untuk sekolah akan dilaksanakan dua

kali setahun, yakni masing-masing per semester. Hal ini dimaksudkan untuk

mengurangi kemungkinan keterlambatan karena sulitnya akses. Dan tetap

berlangsung per triwulan seperti yang selama ini berlaku yang di sesuaikan

dengan kondisi sekolah.

Untuk memudahkan proses manajemen dan administrasi, sekolah cukup

melaporkan penggunaan dana BOS setahun sekali, paling lambat 5 Januari pada

tahun berikutnya. Pada mekanisme yang saat ini masih berlaku, sekolah harus

menyusun laporan penggunaan dana BOS dua kali dalam setahun, setiap semester.

Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen atau administrasi.

Pengawasan merupakan tindakan yang berfungsi untuk memperhatikan kondisi

yang terjadi di lapangan dengan kondisi yang diharapkan dari pembuat kebijakan.

Kebijakan subsidi pendidikan yang tertuang dalam program BOS sudah

seharusnya mendapatkan pengawasan yang baik dari pemerintah, karena ini

merupakan program atau kebijakan pemerintah, sehingga perhatian untuk proses

pengawasan pun harus diperhatikan. Selama ini pengawasan yang terjadi pada

pengelolaan dana BOS cukup pada tataran pelaporan saja. Berdasarkan temuan

peneliti implementasi kenyataan di lapangan masih kurang, pihak pengawas,

kantor dinas atau pemerintah, merasa cukup dengan laporan yang ada diatas kertas

saja, padahal jika dilihat di lapangan, belum tentu sesuai dengan apa yang ada

dalam laporan, sehingga disini benar-benar dibutuhkan pengawasan yang efektif

dan efisien untuk menanggulangi penyalahgunaan wewenang dalam penggunaan

dana BOS. Pengawasan melekat pada pengefektifan tenaga pengawasan yang

bisa menjadi solusi bagi pengawasan yang efektif.

Oleh karena itu yang dimaksudkan Kepala Sekolah di atas merupakan

bagian dari langkah-langkah yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk

menciptakan akuntabilitas pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah, karena

terlihat bahwa pihak sekolah telah melaksanakan beberapa prosedur pengelolaan

dana Bantuan Operasional Sekolah mulai dari perencanaan yang melibatkan

beberapa pihak terkait dan berkompeten serta pengelolaan anggaran yang tepat

sasaran sesuai juklak yang dari Pemerintah Pusat sampai pada pelaporannya ke

pihak publik dalam hal ini komite dan masyarakat, orang tua siswa SDN 1 Isimu

Raya Kec. Tibawa.

Kesenjangan informasi juga terjadi antara Tim Manajemen BOS dan para

pemangku kepentingan sekolah terkait, yaitu orang tua siswa, guru, dan siswa

sendiri. Guru, yang merupakan aktor paling penting dalam proses pembelajaran di

sekolah, ternyata tidak semuanya mengetahui penggunaan BOS. namun

berdasarkan temuan peneliti Terkadang orang tua hanya mendapatkan informasi

soal kekurangan dana sekolah. Saat itulah keterlibatan orang tua siswa sangat

diharapkan sekolah.

Transparansi dalam pengelolaan Dana Bos memberikan informasi keuangan

yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa

masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh

atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang

dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang- undangan

(KK, SAP,2005).

Sebagaimana tertuang dalam PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang

Pendanaan Pendidikan, Pendanaan Pendidikan menjadi tanggung jawab bersama

antara pemerintah, pemerintah daerah dan Masyarakat. Di samping itu

transparansi dapat menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah,

masyarakat, orangtua siswa dan warga sekolah melalui penyediaan informasi dan

menjamin kemudahan didalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai

(Surya Darma, 2007).

Gambar 11. Kerangka Konsep Pelaksanaan Dana BOS

C. Akuntabilitas Kepala Sekolah dalam Evaluasi dan Pelaporan Dana

Bantuan Operasional Sekolah di SDN 1 Isimu Raya Kec Tibawa Kab

Gorontalo

Menurut panduan dari pemerintah pusat, sekolah harus memberitahukan

penggunaan dana BOS di papan pengumuman sekolah. Itu adalah bentuk

transparansi sekolah kepada masyarakat.

Laporan keuangan Dana BOS yang dihasilkan melalui proses

penggelolaan merupakan bentuk transparansi dan akuntabilitas pengelolaan

keuangan publik. Untuk dapat menghasilkan laporan keuangan yang semakin

baik (tantangan) dibutuhkan , bendahara sekolah yang terampil pada

penggelolaan anggaran sekolah, hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan

Akuntabilitas

Pelaksanaan

Dana BOS

Transparansi

Pengawasan

Ketercapaian

Pelaksanaan

Dana BOS

bimbingan teknis akuntansi bagi bendahara sekolah yang ditugaskan sebagai

pengelola keuangan.

Pencatatan keuangan BOS juga bukan hal mudah yang dilakukan oleh

bendahara sekolah. Berdasarkan hasil temuan peneliti bahwa Mayoritas SD tidak

memiliki tenaga tata usaha khusus yang mengurusi BOS dan merangkap sebagai

guru kelas. Pengadministrasian yang rumit tak jarang membuat bendahara BOS

mengambil waktu mengajar untuk mengerjakan laporan keuangan BOS.

Akibatnya kualitas pembelajaran kelas berkurang. Pencatatan yang paling sulit

adalah pajak setiap belanja dikenakan pajak.

Evaluasi dan pelaporan serta pertanggungjawaban Di SDN 1 Isimu Raya

benar-benar membutuhkan suatu pertanggungjawaban yang harus teliti dalam

penggunaan dana BOS dengan menggunakan mekanisme BOS dan petunjuk

Tehnik yang di tentukan , berdasar temuan peneliti bahwa evaluasi dan pelaporan

Dana BOS sudah sepenuhnya di lakukan dan bentuk penggunaan Dana telah di

pajangkan pada Papan Pengumuman namun tanpa harus melihat buku Kas dan

SPJ sehingga masyarakat hanya bisa melihat langsung pada papan pajangan

anggaran BOS yang di gunakan oleh pihak sekolah dan inilah bentuk

pertanggungjawaban kepala sekolah dalam pengelolaan Dana BOS.

Menurut UU tentang Sisdiknas tahun 2003 evaluasi dilakukan dalam rangka

pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas

penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Pengertian evaluasi lebih dipertegas lagi oleh Stutflebeam (dalam Arikunto

dan Jabar, 2010: 2), mengungkapkan bahwa, evaluasi merupakan proses

penggambaran, pencarian dan pemberian informasi yang bermanfaat bagi

pengambil keputusan dalam menentukan alternatif keputusan.

Gambar 111. Kerangka Konsep Evaluasi dan Pelaporan Dana BOS.

Pelaporan

Ketercapaian

Pertanggung

Jawaban

dalam

pengelolaan

Dana BOS

Tehnik-tehnik

Evaluasi

Pertanggungjawaban

Akuntabilitas

Evaluasi dan

Pelaporan Dana

BOS