bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. profil madrasah
TRANSCRIPT
98
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Madrasah
1. Sejarah singkat tentang Lahirnya MadrasahMadrasah Al-Jam’iyatul Washliyah Tembung didirikan oleh (Alm). H.
Mahmud Umar Nasution bin H. Umar Nasution. Beliau dibesarkan oleh
Ayahanda dan Ibunda beliau (Hj. Tsanariah Lubis) dalam lingkungan hidup
bersahaja. Keseharian bergelut dengan pertanian di sebidang tapak tanah
dekat dengan tempat domisili (Pertapakan pesantren Modern Nurul
Hakim). Al-Marhum melewati masa pendidikan beliau tingkat ibtidaiyah di
Maktabul Al- Islamiyah Pekan Tembung, selanjutnya beliau melanjutkan
pendidikan pada tingkat Tsanawiyah dan Al-Qismul’ali di jalan Isma’iliyah
Medan. Selagi beliau menimba ilmu pada tingkat Tsanawiyah, Ayahanda
tercinta berpulang ke rahmatullah (Allah Yarham) tahun 1955. Walau
terasa berat dengan kondisi yang dihadapi pada saat itu, beliau terus
bertekad dapat meneruskan dan melanjutkan pendidikan sambil
berikhtiyar membatu ibunda tercinta dalam memenuhi kehidupan. Selesai
sholat subuh berangkat ke ladang dan mengusahakan apa yang bisa
dibawa untuk dimakan dan dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup saat
itu. Dengan izin Allah Swt. beliau akhirnya dapat menyelesaikan
pendidikan di Al-Qismul’ali Al-Jam’iyatul Washliyah Tembung. Selama
dalam pendidikan di Al-Qismul’ali beliau sudah ikut terjun membantu
mengajar pada tingkat ibtidaiyah di Madrasah Al-Halim Titi Sewa.
Shibghah Al-Washliyah yang tertanam dalam diri beliau terus menggelitik
untuk mengembangkan dan memajukan Al-Washliyah dari zaman ke
zaman. Akhirnya pada tahun 1965 beliau putuskan dan meminta kepada
ibunda tercinta setapak tanah yang ada disamping rumah untuk beliau
bangun gubuk-gubuk sebagai sarana untuk menampung anak-anak untuk
belajar. Sedikit demi sedikit dengan do’a orang tua dan ridho Allah Swt.
akhirnya madrasah ini mendapat tempat dihati masyarakat. Pada tanggal
4 Januari 1971 didirikanlah MTs Diniyah Kitab Kuning sebagai kelanjutan
99
dari Madrasah Ibtidiyah Al-Washliyah yang dibina selama ini. Semakin
maju zaman dan besarnya tuntutan masyarakat, mencuatlah usulan
untuk mendirikan MadrasahTsanawiyah SKB3 Menteri ketika itu. Akhirnya dengan izin Allah Swt. pada
tahun 1980 berdirilah Madrasah tersebut.1
2. Identitas Madrasah
a. Nomor Statistik Madrasah : 121212070005b. Nama Sekolah : Madrasah Swasta Al-Jam’iyatul
Washliyah
c. NPSN : 10264228
d. NPWP : 02.435.609.9-125.004
e. Alamat : Jl. Besar Tembung No. 78 Lingk.
IV Desa
Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan
Kab. Deli Serdang, Prov. SUMUT
Kode Pos: 20371f. Nomor Telepon : 061-7383536g. Website : http://mtsawtembung.blogspot.comh. Alamat e-mail :
[email protected] i. Berdiri sejak tahun : 1980j. No. SK Pendirian : 23/PM/MTS/80k. Tanggal SK Pendirian : 02 / 01 / 1980l. No. SK Izin Operasional : Kd.02.01/5/PP.03.03.2/13m. Tgl SK Izin Operasioanal : 07/ 06 / 2010n. Status Akreditasi : Ao. Tahun Akreditasi : 2005p. No. SK Akreditasi : 336/MTs/12.10/2005q. Luas Tanah : 1105 m2
r. Luas Bangunan : 1536 m2
s. Penyelenggara Madrasah : Organisasi Keagamaan (Organisasi Al-Washliyah)2
3. Visi dan Misi Madrasah
1 Muhammad Zubir Nasution, Program Kerja Kepala Madrasah Tsanawiyah Al-Jam’iyatul Washliyah Tembung Tahun Pelajaran 2015-2016 (Tembung: Madrasah Tsanawiyah Al-Jam’iyatul Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang, 2015), h. 2 - 4.
100
a. Visi Madrasah, yaitu Madrasah Tsanawiyah Al-Washliyah Tembung
adalah suatu wadah untuk membentuk Insan Kamil sadar akan
IPTEK, ramah dan peduli lingkungan dalam mencapai kebahagiaan
dunia dan akhirat.b. Misi Madrasah, yaitu mempersiapkan setiap peserta didik menjadi
manusia berkepribadian Muslim, Mukmin, Muhsin, Berakhlakul
Karimah pada sesama serta berpengetahuan luas dan dalam,
sesuai dengan tuntutan zaman.3
4. Data Kepala Madrasah:
a. Nama Lengkap : Muhammad Zubir Nasutionb. Pendidikan/Gelar Akademik : S. Ag (Sarjana Agama dari Fak.
Syari’ah IAIN SUMUT Jurusan Muamalah)
c. Jenis Kelamin : Laki-lakid. Status Kepegawaian : Non PNSe. Lama bertugas : Dari tahun 1999 s/d sekarang,
yaitu sejak sepeninggal (alm). Ayahanda beliau.4
Adapun terobosan-terobosan progam beliau yang dilakukan sejak
tahun pertama menduduki sebagai Kepala Madrasah adalah sebagai
berikut:
1) Merevisi visi dan misi madrasah yang telah dibuat sebelumnya oleh
(alm). Ayahanda beliau.2) Merubah sistem pendidikan dari yang dulunya bersifat heterogen (tiap
lokal bergabung murid laki-laki dan perempuan) sekarang menjadi
sistem pendidikan yang homogen (tiap lokal satu jenis kelamin murid).
2 Kementerian Agama RI-Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Data Emis MTs Al-Washliyah Tembung (Lembaga, personal dan siswa), TP. 2013/2014 Semester Genap (Lubuk Pakam: Education Management Information System (EMIS), 2014), h. 1 – 3.
3 Muhammad Zubir Nasution, Program ... h. 4 dan SK Majelis Pendidikan dan Kebudayaan Al-Washliyah SUMUT Nomor: KEP. 202/MPK/PW-AW-B/IX/X/1999.
4 Kementerian Agama RI-Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Data Emis MTs ...h. 1.
101
3) Merenovasi dan membangun tambahan bangunan madrasah yang
ada dengan menambah jumlah kelas dan sejumlah infrastruktur
madrasah.4) Membuat jadwal kerjanya sebagai Kepala Madrasah yang terdiri dari
kegiatan harian, kegiatan mingguan, kegiatan bulanan, kegiatan
semester, kegiatan awal tahun pelajaran, dan kegiatan akhir tahun
pelajaran.5) Menetapkan sendiri sesuai dengan kebutuhan madrasah tentang
Fungsi dan Tugas Pokok Madrasah, yaitu untuk:a) Kepala Madrasah yang berperan sebagai EMASLIM (Educator,
Manajer, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator dan
Motivator).b) Wakil Kepala Madrasah, dibagi kepada 3 (tiga) orang wakil yang
terdiri dari Wakil bidang Kurikulum, Sarana Prasarana dan Humas,
dan Kesiswaan.c) Wali Kelas.d) Guru Mata Pelajaran.e) Guru Piket dan 9 K.f) Guru Bimbingan Penyuluhan dan Bimbingan Konseling.g) Perpustakaan Madrasah.h) Koordinator Pengelola Laboratorium / Ruangan Media Belajar.i) Kepala Tata Usaha.j) Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Madrasah.5
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dibahas, maka data yang
dideskripsikan dalam penelitian ini adalah persepsi guru tentang
kepemimpinan kepala madrasah (X1) dan motivasi kerja guru (X2) dan
kinerja guru (Y) yaitu sebagai berikut:
Tabel 13Statistik Distribusi Data
Statistics
X1 X2 Y
NValid 52 52 52
Missing 0 0 0
5 Hasil wawancara dengan PKM I MTs Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang pada tanggal 4 April 2016 pukul 09.30 WIB.
102
Mean 127,06 114,40 120,08Std. Error of Mean 1,442 ,913 2,290
Median 126,00 113,00 122,00Mode 140 112 136
Std. Deviation 10,397 6,584 16,515Variance 108,095 43,344 272,739Range 51 24 50
Minimum 89 101 87Maximum 140 125 137
Sum 6607 5949 6244
a. Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1)
Data yang dikumpulkan mengenai persepsi guru tentang
kepemimpinan kepala madrasah diperoleh dari hasil penskoran terhadap
jawaban kuesioner yang diberikan oleh guru. Berdasarkan butir-butir
pertanyaan variabel persepsi guru tentang kepemimpinan kepala
madrasah (X1) yang berjumlah 35 butir, maka skor terendah adalah 89 dan
yang tertinggi adalah 140. Rata-rata 127,06, modus 140, median 126, dan
standart deviasi ideal 10,397. Sebaran data ini menunjukkan bahwa
sebaran data cenderung berdistribusi normal. Distribusi frekuensi variabel
persepsi guru tentang kepemimpinan kepala madrasah dapat dilihat pada
Tabel berikut di bawah ini.
Tabel 14Deskripsi Data Penelitian Persepsi Guru tentang
Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1)Frequency Table
X1Skor Nilai Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 89 1 1,9 1,9 1,9112 1 1,9 1,9 3,8113 3 5,8 5,8 9,6114 2 3,8 3,8 13,5117 1 1,9 1,9 15,4119 1 1,9 1,9 17,3120 1 1,9 1,9 19,2121 6 11,5 11,5 30,8122 3 5,8 5,8 36,5124 1 1,9 1,9 38,5125 6 11,5 11,5 50,0127 2 3,8 3,8 53,8130 4 7,7 7,7 61,5131 3 5,8 5,8 67,3132 3 5,8 5,8 73,1137 1 1,9 1,9 75,0139 3 5,8 5,8 80,8140 10 19,2 19,2 100,0
103
Total 52 100,0 100,0
Tabel 15Distribusi Frekuensi Skor Persepsi Guru Tentang
Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1)Kelas Interval Frekuensi
AbsolutFrekuensi Relatif (%)
89 – 113 5 9,6114 – 119 4 7,6120 – 122 10 19,2124 – 127 9 17,3130 – 132 10 19,4137 – 140 14 26,9Jumlah 52 100,00
Selanjutnya penyebaran distribusi frekuensi guru disajikan pada
histogram seperti pada Gambar berikut:
Gambar 2 Histogram Data X1
Gambar 2 di atas menunjukkan sebaran skor Persepsi Guru
Tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1) sebanyak 9 orang (17,3%)
104
berada di bawah rata-rata kelas Persepsi Guru tentang Kepemimpinan
Kepala Madrasah (X1), sebanyak 19 orang (36,4%) pada rata-rata dan
sebanyak 24 orang (46,3%) di atas rata-rata. Data ini menunjukkan bahwa
Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah umumnya di atas
rata-rata.
b. Motivasi Kerja Guru (X2)
Data yang dikumpulkan mengenai motivasi kerja guru diperoleh
dari hasil penskoran terhadap jawaban kuesioner yang diberikan oleh
guru. Berdasarkan butir-butir pernyataan variabel motivasi kerja guru (X2)
yang berjumlah 35 butir, maka skor terendah adalah 101 dan yang
tertinggi adalah 125. Rata-rata 114,40; modus 112; median 113; dan
standart deviasi ideal 6,584. Sebaran data ini menunjukkan bahwa skor
rata-rata median dan modus tidak jauh berbeda, hal ini menunjukkan
bahwa sebaran data cenderung berdistribusi normal. Sesuai dengan hasil
perhitungan statistik dasar yang telah dilakukan, data diklasifikasikan
dalam lima interval kelas. Distribusi frekuensi variabel motivasi kerja guru
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 16Deskripsi Data Penelitian Motivasi Kerja Guru (X2)
Frequency TableX2
Skor Nilai Frequency Percent Valid Percent Cumulative PercentValid 101 1 1,9 1,9 1,9
102 2 3,8 3,8 5,8104 2 3,8 3,8 9,6107 1 1,9 1,9 11,5108 4 7,7 7,7 19,2110 1 1,9 1,9 21,2111 5 9,6 9,6 30,8112 10 19,2 19,2 50,0114 6 11,5 11,5 61,5115 1 1,9 1,9 63,5116 1 1,9 1,9 65,4118 2 3,8 3,8 69,2119 2 3,8 3,8 73,1
105
122 9 17,3 17,3 90,4125 5 9,6 9,6 100,0
Total 52 100,0 100,0
Tabel 17Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Kerja Guru (X2)
Kelas Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%(101 – 104 5 9,7107 – 110 6 11,5111 – 114 21 40,4115 – 118 4 7,6119 – 125 16 30,8
Jumlah 52 100,00
Selanjutnya grafik histogramnya disajikan pada seperti Gambar
berikut:
Gambar 3 Histogram X2
Gambar 3 di atas menunjukkan sebaran skor Motivasi Kerja Guru
(X2) sebanyak 11 orang (21,2%) berada di bawah rata-rata Motivasi Kerja
Guru (X2) dan sebanyak 20 orang (38,4%) berada pada rata-rata kelas
Motivasi Kerja Guru (X2) serta sebanyak 21 orang (40,4%) di atas rata-
106
rata. Data ini menunjukkan bahwa Motivasi Kerja Guru umumnya berada
di atas rata-rata.
c. Kinerja Guru (Y)
Data yang dikumpulkan mengenai kinerja guru diperoleh dari hasil
penskoran terhadap jawaban kuesioner yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan butir-butir pernyataan variabel kinerja guru (Y) yang
berjumlah 35 butir, maka skor terendah adalah 87 dan yang tertinggi
adalah 137. Rata-rata = 120,08; modus = 136; median = 122; dan standar
deviasi ideal = 16,515. Sebaran data ini menunjukkan bahwa sebaran
data cenderung berdistribusi normal. Sesuai dengan hasil perhitungan
statistik dasar yang telah dilakukan, data diklasifikasikan dalam enam
interval kelas. Distribusi frekuensi variabel kinerja guru dapat dilihat pada
Tabel berikut ini:
Tabel 18Desripsi Data Kinerja Guru (Y)
Frequency TableY
Skor Nilai Frequency Percent Valid Percent Cumulative PercentValid 87 2 3,8 3,8 3,8
88 2 3,8 3,8 7,789 1 1,9 1,9 9,690 1 1,9 1,9 11,592 1 1,9 1,9 13,599 1 1,9 1,9 15,4103 1 1,9 1,9 17,3104 2 3,8 3,8 21,2107 1 1,9 1,9 23,1110 2 3,8 3,8 26,9111 1 1,9 1,9 28,8112 1 1,9 1,9 30,8115 1 1,9 1,9 32,7116 1 1,9 1,9 34,6118 3 5,8 5,8 40,4120 5 9,6 9,6 50,0124 1 1,9 1,9 51,9126 1 1,9 1,9 53,8127 1 1,9 1,9 55,8128 1 1,9 1,9 57,7134 10 19,2 19,2 76,9
107
136 11 21,2 21,2 98,1137 1 1,9 1,9 100,0
Total 52 100,0 100,0
Tabel 19Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Guru (Y)
Kelas Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%)87 – 90 6 11,592 – 104 5 9,6107 – 112 5 9,6115 – 120 10 19,3124 – 128 4 7,6134 – 137 22 42,4
Jumlah 52 100,00Selanjutnya grafik histrogramnya disajikan seperti pada Gambar
berikut:
Gambar 4 Histogram Y
Gambar 4 di atas menunjukkan sebaran skor Kinerja Guru (Y)
sebanyak 11 orang (21,1%) berada di bawah rata-rata Kinerja Guru (Y)
dan sebanyak 15 orang (28,9%) berada pada rata-rata kelas Kinerja Guru
(Y) serta sebanyak 26 orang (50%) di atas rata-rata. Data ini menunjukkan
bahwa Kinerja Guru umumnya berada di atas rata-rata.
2. Kecenderungan Variabel Penelitian
108
Dalam menentukan range untuk tingkat kecenderungan variabel
penelitian, maka digunakan rumus sebagai berikut:
X > Mean + 1,5 Standar Deviasi
Mean < X < Mean + 1,5 Standar Deviasi
Mean – 1,5 Standar Deviasi < X < Mean
X < Mean – 1,5 Standar Deviasi
(a) Tingkat Kecenderungan Variabel Persepsi Guru tentang
Kepemimpinan Kepala Madrasah
Dalam mengidentifikasi tingkat kecenderungan variabel Persepsi
Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah digunakan nilai mean
sebesar 127,06 dan standar deviasi sebesar 10,397. Dari perhitungan
tingkat kecenderungan variabel Persepsi Guru tentang Kepemimpinan
Kepala Madrasah seperti pada tabel berikut:
Tabel 20Tingkat Kecenderungan Variabel Persepsi Guru Tentang
Kepemimpinan Kepala Madrasah
Skor F. Observasi F. Relatif (%) Kategori130 – ke atas 24 46,3 Sangat Baik
120 – 127 19 36,5 Baik 114 – 119 4 7,6 Cukup
113 – ke bawah 5 9,6 Kurang Jumlah 52 100
Dari tabel di atas terlihat bahwa Persepsi Guru tentang
Kepemimpinan Kepala Madrasah yang termasuk dalam kategori sangat
baik baik 24 responden (46,3%). Responden yang termasuk dalam
kategori baik sebanyak 19 responden (36,5%). Persepsi guru tentang
Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam kategori cukup sebanyak 4
responden (7,6%) dan kurang sebanyak 5 responden (9,6%). Dari tabel
tersebut dapat disimpulkan bahwa kecenderungan Persepsi Guru tentang
Kepemimpinan Kepala Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah
Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang tergolong kategori
sangat baik.
109
(b) Tingkat Kecenderungan Variabel Motivasi Kerja Guru
Dalam mengidentifikasi tingkat kecenderungan variabel Motivasi
Kerja Guru digunakan nilai mean 114,40 dan standar deviasi sebesar
6,584. Dari perhitungan tingkat kecenderungan variabel Motivasi Kerja
Guru seperti pada tabel berikut:
Tabel 21Tingkat Kecenderungan Variabel Motivasi Kerja Guru
Skor F. Observasi F. Relatif (%) Kategori115 – ke atas 20 38,4 Sangat Baik
111 – 114 21 40,4 Baik 107 – 110 6 11,5 Cukup
104 – ke bawah 5 9,7 Kurang Jumlah 52 100
Dari tabel di atas terlihat bahwa Motivasi Kerja Guru yang termasuk
dalam kategori sangat baik baik 20 responden (38,4%). Responden yang
termasuk dalam kategori baik sebanyak 21 responden (40,4%). Motivasi
Kerja Guru dalam kategori cukup sebanyak 6 responden (11,5%) dan
kurang sebanyak 5 responden (9,7%). Dari tabel tersebut dapat
disimpulkan bahwa kecenderungan Motivasi Kerja Guru Madrasah
Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab.
Deli Serdang tergolong kategori baik.
(c) Tingkat Kecenderungan Variabel Kinerja Guru
Dalam mengidentifikasi tingkat kecenderungan variabel Kinerja
Guru digunakan nilai mean 120,08 dan standar deviasi sebesar 16,515.
Dari perhitungan tingkat kecenderungan variabel Motivasi Kerja Guru
seperti pada tabel berikut:
Tabel 22Tingkat Kecenderungan Kinerja Guru
Skor F. Observasi F. Relatif (%) Kategori134 – ke atas 22 42,4 Sangat Baik
115 – 128 14 26,9 Baik 92 – 112 10 19,2 Cukup
90 – ke bawah 6 11,5 Kurang
110
Jumlah 52 100
Dari tabel di atas terlihat bahwa Kinerja Guru yang termasuk dalam
kategori sangat baik baik 22 responden (42,4%). Responden yang
termasuk dalam kategori baik sebanyak 14 responden (26,9%). Kinerja
Guru dalam kategori cukup sebanyak 10 responden (19,2%) dan kurang
sebanyak 6 responden (11,5%). Dari tabel tersebut dapat disimpulkan
bahwa kecenderungan Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-
Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang tergolong
kategori sangat baik.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Penelitian ini menggunakan rumus statistik parametik dengan
menggunakan teknik korelasi dan regresi. Kedua teknik ini baru dapat
dilakukan apabila telah memenuhi persyaratan. Persyaratan yang harus
dipenuhi dalam menggunakan statistik parametik di sini, yaitu: (1) data
sampel setiap variabel berdistribusi normal dan (2) uji linearlitas. Artinya
adalah bahwa untuk dapat melaksanakan analisis statistik dengan teknik
analisis korelasi dan regresi terlebih dahulu perlu adanya persyaratan,
yaitu: sampel yang dipilih secara acak, hubungan antara variabel
independen (bebas = X) dengan variabel dependen (terikat = Y)
merupakan data tersebut harus berdistribusi normal atau mendekati nilai
kenormalan dan memiliki hubungan yang linier.
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data adalah dengan menggunakan teknik uji
chi-kuadrat dengan menggunakan taraf signifikansi alpha 0,05. Pengujian
ini menjadi sangat penting karena akan memberikan indikasi lebih lanjut
apakah data dapat diolah atau tidak dengan menggunakan analisis
regresi. Data dari setiap variabel dikatakan normal jika chi-kuadrat (x2)
hitung lebih kecil dari chi-kuadrat (x2) tabel pada taraf signifikansi alpha
0,05. Normalitas dan populasi perlu untuk memberi keyakinan bahwa
pemakaian teknik analisis korelasi tepat digunakan dalam penelitian ini,
111
karena salah satu persyaratannya adalah bahwa data populasi harus
berdistribusi normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas dihitung dengan
Rumus One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.
Adapun kriteria pengujian Normalitas di sini adalah:
1. Jika Sign. > 0,05, maka data normal.2. Jika Sign. < 0,05, maka data tidak normal.
Dengan Hipotesisnya adalah sebagai berikut:
1. H0 : Data berdistribusi normal.2. H1 : Data tidak berdistribusi normal.
Berikut ini disajikan ringkasan analisis normalitas data galat
taksiran Y atas X1 dan Y atas X2 pada Tabel. Perhitungan lengkapnya
dapat dilihat pada lampiran sebagai berikut:Tabel 23
Uji Normalitas Variabel
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1 X2 Y
N 52 52 52
Normal Parametersa,b
Mean 127,06 114,40 120,08
Std. Deviation 10,397 6,584 16,515
Most Extreme Differences
Absolute ,125 ,145 ,223
Positive ,107 ,142 ,153
Negative -,125 -,145 -,223
Kolmogorov-Smirnov Z ,899 1,045 1,612
Asymp. Sig. (2-tailed) ,394 ,225 ,011
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil perhitungan (terlampir) dengan menggunakan uji
Kolmogorov Smirnov di atas nilai Asymp. Sig. dua sisi variabel bahwa data
variabel persepsi guru tentang kepemimpinan kepala madrasah (X1)
112
adalah 0,394, sehingga H0 diterima dan menolak H1 pada tingkat
signifikansi 5% (0,05) atau dapat dikatakan bahwa variabel persepsi guru
tentang kepemimpinan kepala madrasah (X1) yang diambil dari responden
52 orang berdistribusi normal, mengingat t hitung > t tabel pada tingkat
signifikansi 5%, yaitu 0,394 > 0,05.
Kemudian data variabel Motivasi Kerja Guru (X2) adalah 0,225,
sehingga H0 diterima dan menolak H1 pada tingkat signifikansi 5% (0,05)
atau dapat dikatakan bahwa variabel Motivasi Kerja Guru (X2) yang
diambil dari responden 52 orang berdistribusi normal, mengingat t hitung >
t tabel pada tingkat signifikansi 5%, yaitu 0,225 > 0,05.
Sedangkan data variabel Kinerja Guru (Y) adalah 0,11, sehingga
H0 diterima dan menolak H1 pada tingkat signifikansi 5% (0,05) atau
dapat dikatakan bahwa variabel Kinerja Guru (Y) yang diambil dari
responden 52 orang berdistribusi normal, mengingat t hitung > t tabel
pada tingkat signifikansi 5%, yaitu 0,11 > 0,05.
Berdasarkan pengujian di atas, diambil kesimpulan bahwa galat
taksiran Y atas X1 dan Y atas X2 berdistribusi normal, dengan demikian
dapat dikatakan bahwa data dari masing-masing variabel dapat dijadikan
sebagai persyaratan lebih lanjut dalam analisis.
2. Uji Linieritas dan Keberartian Arah Regresi
Untuk menguji kelinearan garis yang dibentuk oleh variabel bebas
dengan variabel terikat digunakan persamaan regresi sederhana.
Persamaan regresi sederhana yang dicari adalah persamaan regresi
sederhana Y atas X1 dan Y atas X2. Kriteria yang digunakan untuk
pengujian linearlitas ini adalah apabila nilai Ftabel ¿ Fhitung pada taraf
signifikansi α = 0,05, maka persamaan garis regresi yang dibentuk oleh
variabel bebas dengan variabel terikat membentuk garis linear.
Berdasarkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ada dua variabel
bebas yang diduga mempunyai hubungan dengan variabel terikat,
sehingga ada dua jenis persamaan regresi sederhana yang perlu
113
kelinieran dan keberartiannya. Berikut ini akan disajikan rangkuman
pengujian linieritas secara lengkap pada tabel berikut:
a. Uji Linieritas garis X1 dengan Y
Hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi sederhana = Ῡ
30,29 + 0,71 X1. Rangkuman hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 24
Uji Linieritas Variabel X1 dengan Variabel Y
ANOVA TableSum of
Squares
Df Mean Square
Y * X1
Between Groups
(Combined) 9579,042 17 563,473
Linearity 2172,556 1 2172,556
Deviation from Linearity 7406,487 16 462,905
Within Groups 4330,650 34 127,372
Total 13909,692 51
Tabel 25ANOVA Table
F Sig.
Y * X1
Between Groups
(Combined) 4,424 ,000Linearity 17,057 ,000Deviation from Linearity
3,634 ,001
Within Groups
Total
Tabel 26Measures of Association
R R Squared Eta Eta SquaredY * X1 ,395 ,156 ,830 ,689
Tabel 27
Rangkuman Uji Linieritas Persepsi Guru tentang Kepemimpinan
Kepala Madrasah (X1) dengan Kinerja Guru (Y)
114
SumberVarians
dK JumlahKuadrat (JK)
Rata-rataJumlahKuadrat(RJK)
Fhitung Ftabel
Total Regresi (a)
Regresi(b/a)
Residu
521150
27153,0025600,49
105,05538,17
25600,49105,0513,21
78,52 5,23
Tuna CocokGalat
349
161,37376,80
67,19104,565
1,95 1,08
Dari hasil perhitungan seperti pada tabel ANOVA Table di atas
menunjukkan bahwa garis yang dibentuk oleh variabel Persepsi Guru
tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1) dengan Kinerja Guru (Y)
memiliki Fhitung sebesar 3,634 dan harga Ftabel dengan db (0,000) pada taraf
signifikansi α = 0,05 adalah 0,001. Oleh karena itu, Ftabel ¿
dari Fhitung,
maka persamaan regresi antara variabel Persepsi Guru tentang
Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1) dengan Kinerja Guru (Y)
membentuk persamaan garis linier. Dan dari perhitungan seperti pada
tabel di atas menunjukkan bahwa garis yang dibentuk oleh variabel
Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1) dengan
Kinerja Guru (Y) memiliki Fhitung sebesar 1,95 dan harga Ftabel dengan db
(3,88) pada taraf signifikansi α = 0,05 adalah 1,08. Oleh karena itu F tabel <
dari Fhitung, maka persamaan regresi antara Persepsi Guru tentang
Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1) dengan Kinerja Guru membentuk
persamaan garis linier.
b. Uji Linieritas Garis X2 dengan Y
Hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi sederhana = Ῡ
31,56 + 0,67 X2. Rangkuman hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 28
Uji Linieritas Variabel X2 dengan Variabel Y
ANOVA Table
115
Sum of Squares df MeanSquare
Y * X2
Between Groups(Combined) 9417,359 14 672,668Linearity 3409,668 1 3409,668Deviation from Linearity 6007,691 13 462,130
Within Groups 4492,333 37 121,414
Total 13909,692 51
Tabel 29ANOVA Table
F Sig.
Y * X2
Between Groups(Combined) 5,540 ,000Linearity 28,083 ,000Deviation from Linearity 3,806 ,001
Within Groups
Total
Tabel 30 Measures of Association
R R Squared Eta Eta SquaredY * X2 ,495 ,245 ,823 ,677
Tabel 31Rangkuman Uji Linieritas Motivasi Kerja Guru (X2)
dengan Kinerja Guru (Y)SumberVarians
dK JumlahKuadrat (JK)
Rata-rataJumlahKuadrat(RJK)
Fhitung Ftabel
Total Regresi (a)
Regresi(b/a)
Residu
521150
26153,0026090,10
141,00522,90
26090,10141,0019,81
29,37 4,03
Tuna CocokGalat
547
320,90202,00
13,9636,19
2,95 1,48
Dari hasil perhitungan seperti pada tabel ANOVA Table di atas
menunjukkan bahwa garis yang dibentuk oleh variabel Motivasi Kerja
Guru (X2) dengan Kinerja Guru (Y) memiliki Fhitung sebesar 3,806 dan harga
Ftabel dengan db (0,000) pada taraf signifikansi α = 0,05 adalah 0,001. Oleh
karena itu, Ftabel ¿
dari Fhitung, maka persamaan regresi antara variabel
Motivasi Kerja Guru (X2) dengan Kinerja Guru (Y) membentuk persamaan
garis linier. Dan dari hasil perhitungan seperti pada tabel di atas
116
menunjukkan bahwa garis yang dibentuk oleh variabel Motivasi Kerja
Guru (X2) dengan Kinerja Guru (Y) memiliki Fhitung sebesar 2,95 dan harga
Ftabel dengan db (5,86) pada taraf signifikansi α =0,05 adalah 1,48. Oleh
karena itu, Ftabel ¿
dari Thitung, maka persamaan regresi antara variabel
Motivasi Kerja Guru (X2) dengan Kinerja Guru (Y) membentuk garis linier.
Berdasarkan pengujian di atas, diambil kesimpulan bahwa uji
persyaratan linieritas dari masing-masing variabel (X1, X2 dengan Y) telah
terpenuhi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa data dari masing-
masing variabel dapat dijadikan sebagai persyaratan lebih lanjut dalam
analisis regresi.
C. Pengujian Hipotesis
1. Hipotesis Pertama: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah
dengan Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah
Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang
Untuk menguji hipotesis pertama yakni Terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala
Madrasah dengan Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-
Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang digunakan
analisis korelasi parsial atau dikenal dengan Uji T, dengan kata lain dalam
hal ini dilakukan perhitungan koefisien korelasi antara variabel penelitian.
Hasil koefisien korelasi parsialnya di sini dapat dilihat sebagaimana
ditunjukkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 32Tabel Koefisien Korelasi Persepsi Guru tentang
Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1)Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1(Constant) -52,848 36,943 -1,431 ,159
X1 ,428 ,198 ,269 2,164 ,035X2 1,036 ,312 ,413 3,318 ,002
117
a. Dependent Variable: Y
Sebelum diterangkan tentang data pada tabel di atas, terlebih
dahulu diketahui Pengajuan Hipotesisnya sebagaimana telah diterangkan
sebelumnya di halaman 58 berikut di bawah ini:
1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi guru tentang
kepemimipinan kepala madrasah dengan kinerja guru Madrasah Tsanawiyah
Swasta Al-Washliyah Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang.2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja guru
dengan kinerja guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi guru tentang
kepemimpinan kepala madrasah dan motivasi kerja guru secara bersama-sama
dengan kinerja guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
Dalam hal ini, kriteria pengujiannya adalah:
1. Ho diterima jika nilai signifikansinya > (lebih besar dari) 0,05.2. Ho ditolak jika nilai signifikansinya < (lebih kecil dari) 0,05.
Setelah ditentukan Hipotesis dan kriteria pengujiannya, maka hasil
pengujiannya adalah bahwa pada tabel Coefficientsa di atas diketahui
nilai signifikansi pada variabel Persepsi Guru tentang Kepemimpinan
Kepala Madrasah sebagai variabel X1 adalah 0,035. Sedangkan nilai
signifikansi ini < (lebih kecil dari) nilai 0,05. Maka Ho ditolak dan menerima
Ha, artinya adalah variabel X1 (Persepsi Guru tentang Kepemimpinan
Kepala Madrasah) berpengaruh secara siginifikan dengan variabel Y
(Kinerja Guru) di Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung
Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang.
Hal ini memberikan makna bahwa hipotesis penelitian yang
menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah dengan Kinerja
Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut
Sei Tuan Kab. Deli Serdang dapat diterima pada taraf signifikan 0,05.
118
Hasil analisis membuktikan bahwa t hitung untuk Persepsi Guru
tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1) lebih besar dari t tabel atau
2,164 > 2 dengan nilai probabilitas sebesar 0,035 < 0,05, hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis I yang menyatakan terdapat hubungan
yang signifikan antara Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala
Madrasah dengan kinerja guru terbukti. Apabila Persepsi tentang
kepemimpinan kepala madrasahnya yang dilakukan oleh guru-gurunya
baik maka kinerja guru juga akan meningkat dengan sendirinya.
Sedangkan untuk koefisien determinasinya dapat ditunjukkan pada
tabel berikut di bawah ini:
Tabel 33Tabel Koefisien Determinasi Persepsi Guru tentang Kepemimpinan
Kepala Madrasah (X1) dengan Kinerja Guru (Y)Correlations
X1 X2 Y
X1
Pearson Correlation 1 ,304* ,395**
Sig. (2-tailed) ,028 ,004
N 52 52 52
X2Pearson Correlation ,304* 1 ,495**
Sig. (2-tailed) ,028 ,000N 52 52 52
Y
Pearson Correlation ,395** ,495** 1
Sig. (2-tailed) ,004 ,000
N 52 52 52*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hal ini menunjukkan bahwa variabel Persepsi Guru tentang
Kepemimpinan Kepala Madrasah memiliki hubungan dengan Kinerja Guru
Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei
Tuan Kab. Deli Serdang yang ditunjukkan oleh koefisien determinasi yang
diperoleh yaitu sebesar 0,395 pada kotak Pearson Correlation. Besarnya
koefisien determinasi ini juga memberikan makna bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala
Madrasah terhadap Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-
Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang, besarnya
persentase bobot konstribusi yang diperoleh adalah 0,395 x 100% =
119
39,5%. Sedangkan sisanya sebesar 60,5% lagi diperkirakan berasal dari
faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam variabel penelitian ini.
Untuk lebih jelasnya lagi bisa diperhatikan pada tabel Summary
berikut:
Tabel 34Regresi Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah
(X1) dengan Kinerja Guru (Y)Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 ,395a ,156 ,139 15,32132
a. Predictors: (Constant), X1
Kemudian untuk menguji keberartian persamaan regresi sederhana
antara Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah dengan
Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Kec. Percut Sei
Tuan Kab. Deli Serdang dapat ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 35Regresi Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1)
dengan Kinerja Guru (Y)ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 2172,556 1 2172,556 9,255 ,004b
Residual 11737,137 50 234,743
Total 13909,692 51
a. Dependent Variable: Yb. Predictors: (Constant), X1
Tabel 36Regresi Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1)
dengan Kinerja Guru (Y)Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1(Constant) 40,314 26,305 1,533 ,132
X1 ,628 ,206 ,395 3,042 ,004
Dari tabel ANOVA di atas dapat dilihat bahwa Fhitung diperoleh
sebesar 9,225, sedangkan harga Ftabel dengan db (1,50) diperoleh sebesar
0,004. Oleh karena Fhitung > Ftabel yaitu 9,225 > 0,004, maka persamaan
120
garis regresi sederhana yang dibentuk oleh variabel Persepsi Guru
tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah dengan Kinerja Guru Madrasah
Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang
melalui prediktor Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah.
2. Hipotesis Kedua: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru Madrasah
Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan
Kab. Deli Serdang
Untuk menguji hipotesis kedua yakni terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru
Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei
Tuan Kab. Deli Serdang digunakan analisis korelasi parsial atau dikenal
dengan Uji T, dengan kata lain dalam hal ini dilakukan perhitungan
koefisien korelasi antara variabel penelitian. Hasil koefisien korelasi
parsialnya di sini dapat dilihat sebagaimana ditunjukkan dalam tabel
berikut ini:
Tabel 37Tabel Koefisien Korelasi Motivasi Kerja Guru (X2) dengan Kinerja
Guru (Y)Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -52,848 36,943 -1,431 ,159
X1 ,428 ,198 ,269 2,164 ,035
X2 1,036 ,312 ,413 3,318 ,002
a. Dependent Variable: Y
Sebelum diterangkan tentang data pada tabel di atas, terlebih
dahulu diketahui Pengajuan Hipotesisnya sebagaimana berikut di bawah
ini:
1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi guru tentang
kepemimipinan kepala madrasah dengan kinerja guru Madrasah Tsanawiyah
Swasta Al-Washliyah Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang.
121
2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja guru
dengan kinerja guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi guru tentang
kepemimpinan kepala madrasah dan motivasi kerja guru secara bersama-sama
dengan kinerja guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
Dalam hal ini, kriteria pengujiannya adalah:
1. Ho diterima jika nilai signifikansinya > (lebih besar dari) 0,05.2. Ho ditolak jika nilai signifikansinya < (lebih kecil dari) 0,05.
Setelah ditentukan Hipotesis dan kriteria pengujiannya, maka hasil
pengujiannya adalah bahwa pada tabel Coefficientsa di atas diketahui
nilai signifikansi pada variabel Motivasi Kerja Guru sebagai variabel X2
adalah 0,002. Sedangkan nilai signifikansi ini < (lebih kecil dari) nilai 0,05.
Maka Ho ditolak dan menerima Ha, artinya adalah variabel X2 (Motivasi
Kerja Guru) berpengaruh secara siginifikan dengan variabel Y (Kinerja
Guru) di Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec.
Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang.
Hal ini memberikan makna bahwa hipotesis penelitian yang
menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta
Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang dapat
diterima pada taraf signifikan 0,05.
Hasil analisis membuktikan bahwa t hitung untuk Motivasi Kerja
Guru (X2) lebih besar dari t tabel atau 3,318 > 2 dengan nilai probabilitas
sebesar 0,002 < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa hipotesis II yang
menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara Motivasi Kerja
Guru dengan kinerja guru terbukti. Apabila Motivasi Kerja yang dilakukan
oleh guru-gurunya baik maka kinerja guru juga akan meningkat dengan
sendirinya.
Sedangkan untuk koefisien determinasinya dapat ditunjukkan pada
tabel berikut di bawah ini:
122
Tabel 38Tabel Koefisien Determinasi Motivasi Kerja Guru (X2) dengan
Kinerja Guru (Y)Correlations
X1 X2 Y
X1
Pearson Correlation 1 ,304* ,395**
Sig. (2-tailed) ,028 ,004
N 52 52 52
X2Pearson Correlation ,304* 1 ,495**
Sig. (2-tailed) ,028 ,000N 52 52 52
Y
Pearson Correlation ,395** ,495** 1
Sig. (2-tailed) ,004 ,000
N 52 52 52*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hal ini menunjukkan bahwa variabel Motivasi Kerja Guru memiliki
hubungan dengan Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-
Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang yang
ditunjukkan oleh koefisien determinasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,495
pada kotak Pearson Correlation. Besarnya koefisien determinasi ini juga
memberikan makna bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Persepsi
Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap Kinerja Guru
Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei
Tuan Kab. Deli Serdang, besarnya persentase bobot konstribusi yang
diperoleh adalah 0,495 x 100% = 49,5%. Sedangkan sisanya sebesar
50,5% lagi diperkirakan berasal dari faktor-faktor lain yang tidak termasuk
dalam variabel penelitian ini.
Untuk lebih jelasnya lagi bisa diperhatikan pada tabel Summary
berikut:
Tabel 39Regresi Motivasi Kerja Guru (X2) dengan Kinerja Guru (Y)
Model SummaryModel R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,495a ,245 ,230 14,49139
a. Predictors: (Constant), X2
Kemudian untuk menguji keberartian persamaan regresi
sederhana antara Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru Madrasah
123
Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang
dapat ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 40Regresi Motivasi Kerja Guru (X2) dengan Kinerja Guru (Y)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 3409,668 1 3409,668 16,236 ,000b
Residual 10500,024 50 210,000
Total 13909,692 51
a. Dependent Variable: Yb. Predictors: (Constant), X2
Tabel 41Regresi Motivasi Kerja Guru (X2) dengan Kinerja Guru (Y)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1(Constant) -22,008 35,319 -,623 ,536
X2 1,242 ,308 ,495 4,029 ,000
a. Dependent Variable: Y
Dari tabel ANOVA di atas dapat dilihat bahwa Fhitung diperoleh
sebesar 4,029, sedangkan harga Ftabel dengan db (1,50) diperoleh sebesar
0,000. Oleh karena Fhitung > Ftabel yaitu 4,029 > 0,000, maka persamaan
garis regresi sederhana yang dibentuk oleh variabel Motivasi Kerja Guru
dengan Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Kec.
Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang melalui prediktor Motivasi Kerja Guru.
3. Hipotesis Ketiga: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah
dan Motivasi Kerja Guru secara simultan atau bersama-sama
dengan Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah
Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang
124
Hipotesis III menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif
dan signifikan antara persepsi guru tentang kepemimpinan kepala
madrasah dan motivasi kerja guru secara simultan atau bersama-sama
dengan kinerja guru. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang
positif dan signifikan atau tidak antara persepsi guru tentang
kepemimpinan kepala madrasah dan motivasi kerja guru dengan kinerja
guru maka dilakukan uji regresi linier berganda dengan bantuan program
SPSS versi 20,00.
Adapun hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut.
Tabel 42Regresi Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah(X1) dan Motivasi Kerja Guru (X2) secara simultan dengan Kinerja
Guru (Y)Model Summary
Model R R Square Adjusted RSquare
Std. Error of the Estimate
1 ,558a ,311 ,283 13,98522a. Predictors: (Constant), X2, X1
Tabel 43Regresi Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1)
dan Motivasi Kerja Guru (X2) secara simultan dengan Kinerja Guru(Y)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 4325,955 2 2162,977 11,059 ,000b
Residual 9583,738 49 195,586
Total 13909,692 51
a. Dependent Variable: Yb. Predictors: (Constant), X2, X1
Tabel 44Regresi Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1)dan Motivasi Kerja Guru (X2) secara simultan dengan Kinerja Guru (Y)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
125
1(Constant) 52,848 36,943 -1,431 ,159
X1 ,428 ,198 ,269 2,164 ,035X2 1,036 ,312 ,413 3,318 ,002
a. Dependent Variable: Kinerja Guru (Y)
Tabel di atas menunjukkan bahwa secara simultan atau bersama-
sama terdapat hubungan yang positif dan siginifikan antara persepsi guru
tentang kepemimpinan kepala madrasah dan motivasi kerja guru dengan
kinerja guru. Hal ini dibuktikan dari hasil uji F hitung lebih besar dari F
tabel atau 11,059 > 4 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000<0,05. Hasil
uji R menunjukkan bahwa secara simultan variabel persepsi guru tentang
kepemimpinan kepala madrasah dan motivasi kerja guru dapat
menjelaskan variabel kinerja guru sebesar 55,8%
sedangkan sisanya sebesar 44,2% dijelaskan oleh variabel lain di luar
variabel yang diteliti.
Hal ini memberikan makna bahwa semakin baik Persepsi Guru
tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Motivasi Kerja Guru secara
bersama-sama maka akan semakin baik pula Kinerja Guru Madrasah
Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab.
Deli Serdang dapat dilihat melalui tabel berikut ini:
Tabel 45
Rangkuman Bobot Sumbangan Variabel X1 dan X2 Terhadap Y
Variabel Sumbangan Efektif (SE) %Persepsi Guru Tentang
Kepemimpinan Kepala Madrasah(X1)
39,5
Motivasi Kerja Guru(X2)
49,5
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel Motivasi
Kerja Guru memberikan sumbangan efektif yang lebih besar yaitu sebesar
49,5% dibandingkan dengan Persepsi Guru tentang Kepemimpinan
Kepala Madrasah yaitu sebesar 39,5% terhadap Kinerja Guru Madrasah
Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab.
Deli Serdang. Hal ini memberikan makna bahwa variabel Motivasi Kerja
126
Guru mampu atau dapat memprediksi Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah
Swasta Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang
sebesar 49,5%.
Berdasarkan data-data hasil perhitungan tersebut menunjukkan
bahwa variabel persepsi guru tentang kepemimpinan kepala madrasah
dengan motivasi kerja guru memiliki perbedaan pengaruh yang cukup
besar dengan selisih 49,5% - 39,5% = 10%.
D. Pembahasan Penelitian
Dari data yang terkumpul mengenai Kinerja Guru Madrasah
Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab.
Deli Serdang, diperoleh rentang skor antara 87 sampai dengan 137.
Selanjutnya diperoleh pula 21,1% skor kinerja guru di bawah rata-rata,
28% skor kinerja pada nilai rata-rata dan 50% skor kinerja guru di atas
nilai rata-rata. Memang hasil penelitian ini belum bisa menjamin kualitas
kerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec.
Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang, namun penelitian ini perlu
mendapatkan perhatian yang lebih serius lagi, agar kinerja guru semakin
meningkat, yang muaranya akan meningkatkan mutu pendidikan.
1. Hubungan Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala
Madrasah dengan Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-
Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang
Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa variabel
persepsi guru tentang kepemimpinan kepala madrasah memiliki skor
tertinggi adalah 112; skor terendah adalah 70; rata-rata = 90,5; modus
90,93; media 90,50; simpangan baku 9,74.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Persepsi Guru tentang
Kepemimpinan Kepala Madrasah berkorelasi positif dengan Kinerja Guru
Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei
Tuan Kab. Deli Serdang dengan besar koefisien korelasi parsialnya
sebesar r = 0,722 sedangkan sumbangan efektifnya mencapai 52,10%.
127
Berdasarkan temuan di atas melihat secara empiris bahwa
Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah yang
diperlihatkan guru merupakan faktor penting dan sangat menentukan
dalam kaitan peningkatan Kinerja Guru. Guru merupakan komponen
penting yang berkaitan langsung dengan kegiatan belajar mengajar di
kelas. Kegagalan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di
kelas, akan mempengaruhi proses pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Sebagai seorang guru, hendaknya memiliki Persepsi Guru
tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah yang cukup dan memadai.
Dengan Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah yang
demikian, seorang guru akan mampu melaksanakan tugas di madrasah
dengan sebaik-baiknya.
Ringkasnya berdasarkan temuan di atas dapat disimpulkan bahwa
Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah yang ditampilkan
oleh guru akan manjadi faktor pendukung bagi peningkatan efektivitas
tugas guru madrasah, semakin baik Persepsinya tentang Kepemimpinan
Kepala Madrasah maka diyakini akan semakin baik pula efektivitas
tugasnya.
Hasil penelitian ini bersesuaian dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Nuriah Ulfah Lubis, yang menyatakan bahwa besaran
koefisien determinasi faktor hubungan Persepsi Guru tentang
Kepemimpinan Kepala Madrasah dengan Kinerja Guru di SMA Swasta
Kecamatan Medan Tembung memberikan hubungan atau sumbangsih
korelasi positif sebesar 27,1%.6 Temuan ini senada dengan pendapat dari
Timpe yang menyatakan bahwa faktor-faktor kinerja terdiri dari faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang dihubungkan
dengan sifat-sifat seseorang. Misalnya kinerja seseorang baik disebabkan
kerena kemampuan tinggi dan tipe pekerja keras, sedangkan seseorang
6 Nuriah Ulfah Lubis, Hubungan Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi dengan Kinerja Guru SMA Swasta Kecamatan Medan Tembung (Tesis, PPS UNIMED Medan, 2012), h. 93.
128
mempunyai kinerja jelek disebabkan orang tersebut mempunyai
kemampuan rendah dan tidak memiliki upaya-upaya untuk memperbaiki
kemampuannya. Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan, seperti perilaku, sikap,
dan tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja
dan iklim organisasi.7 Ditambahkan juga oleh Gibson sebagaimana dikutip
oleh Supardi bahwa variasi yang mempengaruhi perilaku dan prestasi
kerja atau kinerja, yaitu individual, organisasional dan psikologis seperti
diuraikan di bawah ini:
1. Variabel individu, terdiri dari: (a) kemampuan dan keterampilan:
mental dan fisik, (b) latar belakang: keluarga, tingkat sosial,
penggajian, (c) demografis: umur, asal-usul, jenis kelamin.2. Variabel organisasional, terdiri dari: (a) sumber daya, (b)
kepemimpinan, (c) imbalan, (d) struktur.3. Variabel psikologis, terdiri dari: (a) persepsi, (b) sikap, (c)
kepribadian, (d) belajar, (e) motivasi.8
Selanjutnya ditambahkan juga, Sinuhaji dalam penelitiannya
menyimpulkan bahwa persepsi guru tentang kepemimpinan kepala
sekolah mempunyai hubungan yang signifikan dengan motivasi kerja
guru.9 Dengan demikian, Kinerja yang optimal dapat dicapai apabila
seseorang memiliki persepsi guru yang tergolong tinggi. Semakin baik
persepsi gurunya tentang kepemimpinan kepala madrasah, maka semakin
baik pula kinerja yang ditampilkan mereka dalam melaksanakan tugasnya
sebagai guru. Dan sebaliknya, jika persepsi buruk maka secara otomatis
buruk pula kinerja mereka yang tertampilkan tersebut.
7 A. Dale Timpe, Seri Manajemen Sumber Daya Manusia Kinerja (Jakarta: Alex Media Komputindo Kelompok Gramedia, 1992), h. 32.
8 Supardi, Kinerja Guru (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2014), h. 51.
9 Beluh Sinuhaji, Hubungan Persepsi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Motivasi Kerja Guru (Tesis, PPs UNIMED Medan, 2008), h. 90.
129
2. Hubungan Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru Madrasah
Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan
Kab. Deli Serdang
Setiap orang dalam aktivitas berbeda satu sama lainnya tergantung
pada kemampuan, kemauan, keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan,
sasaran, imbalan, atau motif dan dorongan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
motivasi kerja dengan kinerja guru. Sumbangan positif motivasi kerja
terhadap kinerja guru menurut hasil penelitian sebesar 72%. Angka itu
menunjukkan betapa tingginya pengaruh motivasi bekerja terhadap kinerja
guru. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Erna Yunita,
menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara motivasi
kerja dengan kinerja guru Madrasah Tsanawiyah Binjai, sumbangan relatif
motivasi kerja terhadap kinerja guur menurut hasil penelitiannya adalah
72% dan angka ini menunjukkan betapa tingginya pengaruh motivasi
bekerja terhadap kinerja guru.10 Dengan demikian seorang guru sangat
dituntut untuk dapat meningkatkan motivasi dirinya untuk bekerja, yang
akhirnya kinerja meningkat dan hal ini dapat berpengaruh terhadap mutu
pendidikan yang dikelolanya. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan
pendapat Arkitson, dkk mengatakan bahwa motivasi adalah
membicarakan faktor-faktor yang memberi energi dan arah pada perilaku
manusia. Energi dan arah pada perilaku berkaitan dengan kinerja. Dengan
demikian motivasi memiliki hubungan yang demikian eratnya dengan
kinerja.11
Selanjutnya hasil penelitian ini bersesuaian dengan pendapat
Siagian, menganggap motivasi sebagai daya pendorong yang
10 Erna Yunita, Hubungan Antara Komunikasi Antar Pribadi dan Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Binjai (Tesis, PPs UNIMED Medan, 2005), h. 64.
11 Rita L Artkitson. at all, Pengantar Psikologi: Terjemahan Nurjannah Taufik (Jakarta: Erlangga, 1993), h. 45.
130
mengakibatkan seorang mau dan rela menggerakkan semua kemampuan,
tenaga, dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai bentuk kegiatan
yang menjadi tanggungjawabnya yang wajib dikerjakan dalam rangka
pencapaian tujuan serta berbagai sasaran organisasi yang telah
ditentukan sebelumnya.12 Ditambahkan juga bahwa motivasi merupakan
suatu penggerak yang timbul dari diri seseorang untuk mengembangkan seluruh
potensi yang dimilikinya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman menyatakan
bahwa motivasi adalah inisiatif untuk menggerakkan yang didasarkan atas
pengembangan potensi (kesadaran) seseorang itu sendiri untuk melakukan
sesuatu”13. Pendapat di atas, didukung oleh Uno Hamzah B, menyatakan bahwa:
“Motivation is energy change within the person carterized by affective arousal
and anticipatory goal reactions.” (Motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan).14 Ditambahkan lagi bahwa Menurut Usman, motivasi adalah suatu daya
yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu,
atau keadaan seseorang atau organisme yang menyebabkan kesiapannya untuk
memulai serangkaian tingkah laku atau perbuatan.15 Dan ditegaskan dalam hal ini
oleh Harmain, menyatakan bahwa guru yang mempunyai motivasi yang tinggi
senantiasa bekerja keras untuk mengatasi segala jenis permasalahan dalam
melaksanakan tugasnya untuk mencapai hasil yang lebih baik.16 Dengan
demikian bahwa motivasi kerja guru yang dimiliki oleh seorang guru
umumnya sangat mendukung untuk meningkatkan kualitas kinerja guru.
12 SP. Siagian, Teori Motivasi dan Aplikasinya (Jakarta: Bina Aksara, 1989), h. 76.
13 Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: RajaGrafindo Persada, cet. 7, 2000), h. 72.
14 Uno Hamzah B, Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di bidang Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 70.
15 Husaini Usman, Peran Baru Administrasi Pendidikan dari Sistem Sentralistik Menuju Sistem Desentralistik dalam Jurnal Ilmu Pendidikan (Jakarta: t.p., 2004), h. 24.
16 H. Harmain, Kaitan antara Motivasi Kerja dan Kinerja Guru. Jurnal Pendidikan I. 7. 1. Analytica Islamica, 2008, h. 27.
131
Dengan meningkatnya kinerja guru, diharapkan akan meningkatkan pula
mutu pendidikan di Indonesia.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Nazri Mader
yang menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara motivasi kerja
dengan tingkat produktivitas kerja pada taraf siginifikan 5%.17 Hasil
penelitian ini juga sejalan dengan penelitian dari Zulkifli yang menyatakan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi
dengan kinerja guru Matematika di SMP Negeri Kabupaten Langkat.18
Dengan demikian perlu menjadi catatan oleh guru, bahwa faktor motivasi
bekerja tidak dapat diabaikan, karena faktor ini memiliki pengaruh yang
cukup signifikan terhadap kinerjanya.
3. Hubungan antara Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala
Madrasah dan Motivasi Kerja Guru secara bersama-sama dengan
Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah
Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang
Kedua variabel bebas yakni persepsi guru tentang kepemimpinan
kepala madrasah dan motivasi kerja guru secara bersama-sama memiliki
hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja guru Madrasah
Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab.
Deli Serdang. Hal ini berarti semakin tinggi dan baik persepsi gurunya
tentang kepemimpinan kepala madrasah dan motivasi kerja maka akan
semakin tinggi dan baik pula kualitas kinerja guru. Temuan penelitian ini
relevan dari pandangan Arikunto yang menyatakan bahwa ada tiga hal
yang mempengaruhi kualitas kinerja seorang guru, dimana salah satu di
antaranya adalah kemampuan umumnya. Dalam penelitian ini,
17 Nazri Mader, Latar Belakang Pendidikan, Motivasi Kerja, Sikap Kerja, dan Kemampuan Kerja dalam Kaitannya dengan Tingkat Produktivitas Kerja Teknisi (Tesis: PPs IKIP Jakarta, 1998), h. 76.
18 Zulkifli, Hubungan Motivasi Berprestasi, Kemampuan Menggunakan Media Pembelajaran, dan Kebiasaan Belajar terhadap Kinerja Guru Matematika se Kabupaten Langkat (Tesis: PPs UNIMED Medan, 2003), h. 78.
132
kemampuan guru dalam menjalankan tugasnya adalah berkaitan dengan
kemampuan berpersepsi yang baik dengan kepala madrasah tentang
kepemimpinannya dalam menjalankan pendidikannya di madrasah yang
ia kelola. Selanjutnya temuan penelitian ini mendukung hasil penelitian
oleh Sinambela yang menyatakan motivasi kerja, komunikasi
interpersonal dan supervisi instruksional kepala sekolah berkorelasi
secara positif dengan keterampilan mengelola pembelajaran di SMU
Negeri di DKI Jakarta.19 Selain itu, Nasution juga menyatakan bahwa
terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan komunikasi dan
motivasi kerja dengan unjuk kerja manajemen kelas guru Madrasah
Tsanawiyah Negeri di Kota Medan. Sibuea juga memperoleh kesimpulan
terdapat korelasi yang positif antara keterampilan manajerial dan motif
berprestasi kepala sekolah menengah kejuruan dengan efektivitas kinerja
SMK di Kota Medan.20 Ditambahkan juga oleh Erna Yunita, besarnya
sumbangan efektif variabel komunikasi antar pribadi dengan variabel
kinerja guru Madrasah Tsanawiyah di Binjai adalah sebesar 28,99% dan
11,71%, serta sumbangan relatif dan sumbangan efektif variabel motivasi
kerja dengan variabel kinerja guru Madrasah Tsanawiyahnya adalah
sebesar 71,01% dan 28,66%.21
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa faktor persepsi guru
tentang kepemimpinan kepala madrasah dan motivasi kerja guru
merupakan dua faktor yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja
guru, khususnya guru yang mengajar di Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-
Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang.
19 M. Arja Sinurat dan Ida Sinambela T, Keterampilan Guru dalam Mengelola Pembelajaran dan Beberapa Variabel Penentunya. Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Vol 3 Lembaga Penelitian UNIMED, 2002), h. 83.
20 Inom Nasution, Hubungan Pengetahuan Komunikasi dan Motivasi Kerja dengan Unjuk Kerja Manajemen Kelas Guru Madrasah Tsanawiyah Negeri di Kota Medan (Tesis: PPs UNIMED, 2000), h. 86.
21 Erna Yunita, Hubungan Antara Komunikasi Antar Pribadi dan Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Binjai (Tesis, PPs UNIMED Medan, 2005), h. 67.
133
Besarnya sumbangan relatif dan sumbangan efektif variabel
persepsi guru tentang kepemimpinan kepala madrasah dengan variabel
kinerja guru Madrasah Tsanawiyah adalah sebesar 28,99% dan 11,71%.
Dengan demikian, persepsi guru tentang kepemimpinan kepala madrasah
memiliki sumbangan yang berarti dalam meningkatkan kinerja guru.
Sehingga dengan semakin tinggi dan baiknya persepsi guru tentang
kepemimpinan kepala madrasah maka akan semakin tinggi dan baiknya
pula kinerja guru.
Besarnya sumbangan relatif dan sumbangan efektif variabel
motivasi kerja dengan variabel kinerja guru Madrasah Tsanawiyah Swasta
Al-Washliyah Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang adalah sebesar 71,01% dan 28,66%. Dengan demikian motivasi
kerja memiliki sumbangan yang berarti dalam meningkatkan kinerja guru.
Sehingga dengan semakin tingginya motivasi kerja maka akan semakin
tinggi pula kinerja guru. Perhitungan yang selanjutnya, ternyata
mendapatkan terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi guru
tentang kepemimpinan kepala madrasah dengan motivasi kerja. Ternyata
semakin baiknya persepsi guru tentang kepemimpinan kepala madrasah
dapat meningkatkan motivasi kerja guru.
Sebagaimana diketahui, salah satu bidang penting dalam
adminstrasi/manajemen pendidikan adalah berkaitan dengan
personil/sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan,
baik itu pendidik seperti guru maupun tenaga kependidikan seperti tenaga
administratif. Intensitas dunia pendidikan berhubungan dengan manusia
dapat dipandang sebagai suatu perbedaan penting antara lembaga
pendidikan/organisasi madrasah dengan organisasi lainnya.22
Kinerja Guru akan menjadi optimal, bilamana diintegrasikan dengan
komponen persekolahan, apakah itu kepala sekolah, guru, karyawan
maupun peserta didik. Kinerja guru akan bermakna bila dibarengi dengan
22 Abin Syamsuddin Makmun, Tenaga Pendidik (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h. 123.
134
nawaitu yang bersih dan ikhlas, serta selalu menyadari akan kekurangan
yang ada pada dirinya, dan berupaya untuk dapat meningkatkan atas
kekurangan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan ke arah yang
lebih baik. kinerja yang dilakukan hari ini akan lebih baik dari kinerja hari
kemarin, dan tentunya kinerja masa depan lebih baik dari kinerja hari ini.
Terkait dengan pemahaman tentang Kinerja Guru ini agar
mendapatkan kinerja yang maksimal dan efektif, A. Rusdiana dan Yety
Heryati menjelaskan setidaknya ada 10 (sepuluh) kompetensi guru,
yaitu:23
1) Memiliki kepribadian sebagai guru;2) Menguasai landasan pendidikan;3) Menguasai bahan pengajaran;4) Menyusun program pengajaran;5) Melaksanakan proses belajar mengajar;6) Melaksanakan penilaian pendidikan;7) Melaksanakan bimbingan;8) Melaksanakan administrasi;9) Menjalin kerja sama dan interaksi dengan guru, sejawat, dan
masyarakat;10) Melaksanakan penelitian sederhana.
Dalam Syaiful Sagala24 bahwa tugas dan tanggungjawab guru
begitu berat dan luas. Beliau menginventarisir tugas guru secara garis
besar, yaitu:
1) Mewariskan kebudayaan dalam bentuk kecakapan, kepandaian dan
pengalaman empirik kepada pada muridnya;2) Membentuk kepribadian anak didik sesuai dengan nilai dasar negara;3) Mengantarkan anak didik menjadi warganegara yang baik serta
memfungsikan diri sebagai media dan perantara pembelajaran bagi
anak didik;4) Mengarahkan dan membimbing anak sehingga memiliki kedewasaan
dalam berbicara, bertindak dan bersikap;
23 A. Rusdiana dan Yeti Heryati, Pendidikan Profesi Keguruan: Menjadi Guru Inspiratif dan Inovatif (Bandung: Pustaka Setia, 2015), h. 85.
24 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 12.
135
5) Memungsikan diri sebagai penghubung antara sekolah dan
masyarakat lingkungan, baik sekolah negeri maupun swasta;6) Harus mampu mengawal dan menegakkan disiplin baik untuk dirinya,
maupun murid dan orang lain;7) Memungsikan diri sebagai administrator dan sekaligus manajer yang
disenangi;8) Melakukan tugasnya dengan sempurna sebagai amanat profesi;9) Guru diberi tanggungjawab paling besar dalam hal perencanaan dan
pelaksanaan kurikulum serta evaluasi keberhasilannya; 10) Membimbing anak untuk belajar memahami dan menyelesaikan
masalah yang dihadapi muridnya;11) Guru harus dapat merangsang anak didik untuk memiliki semangat
yang tinggi dan gairah yang kuat dalam membentuk kelompok studi,
mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka memperkaya
pengalaman.
E. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan secara optimal dengan menekan
seminimal mungkin bias terjadi, namun tidak menutup kemungkinan akan
adanya faktor keterbatasan manusia yang tidak dapat dihindari karena
melibatkan orang banyak yang menjadi responden dalam mengambil data
penelitian. Sangat memungkinkan terjadinya ketidakseriusan dan
ketidakterbukaan para responden dalam mengisi kuesioner penelitian.
Keterbatasan lain dari penelitian ini adalah instrumen data
penelitian itu sendiri, walaupun telah teruji kesahihan dan kehandalannya,
namun ada kemungkinan terjadi interkorelasi antara variabel, sungguhpun
hasil analisis menunjukkan tingkat interkorelasi yang tidak signifikan.
Keterbatasan lain adalah penelitian ini hanya melibatkan faktor
Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Motivasi
Kerja Guru dalam melihat Kinerja Guru sehingga diperlukan penelitian
lanjutan guna mengungkapkan lebih jauh aspek-aspek apa saja yang
menjadi permasalahan pada guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-
136
Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang berkaitan
dengan peningkatan kinerjanya.