bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. hasil …eprints.uny.ac.id/18672/5/bab iv.doc.pdf · dan...
TRANSCRIPT
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Umum
Desa Puluhan merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan
Trucuk, Kabupaten Klaten. Desa Puluhan terbagi menjadi 8 dukuh, 7 Rw dan
15 RT dengan 953 jumlah rumah tangga dan jumlah penduduk sebanyak 3526
jiwa (data per Tahun 2011). Ke delapan (8) dusun tersebut adalah : (1) dusun
Gayam, (2) dusun Babatan, (3) dusun Sudi Moro, (4) dusun Karang Geri, (5)
dusun Glarangan, (6) dusun Karang Turi, (7) dusun Karang Kulon, (8) dusun
Puluhan. Adapun batas-batas administrative desa Puluhan, Trucuk, Klaten
adalah:
a. Bagian Utara : desa Bero
b. Bagian Timur : desa Sajen dan desa Kradenan
c. Bagian Selatan : desa Kradenan
d. Bagian Barat : desa Mireng.
Dengan jumlah keluarga yang ada berdasarkan data per tahun 2011,
jumlah keluarga di desa Puluhan, Trucuk, Klaten berdasarkan tingkat
kesejahtera di bagi menjadi (1) keluarga Pra Kurang sejahtera sebanyak 269
Keluarga, (2) Kurang Sejahtera I sebanyak 266 Keluarga, (3) Kurang
Sejahtera II+III sebanyak 46 Keluarga, (4) menuju Sejahtera + Sejahtera
39
sebanyak 372 Keluarga. Data ini menunjukan bahwa masih banyaknya
keluarga yang di bawah garis kesejahteraan sehingga di perlukan perhatian
dari pemerintah daerah maupun pusat.
Pertanyaan yang timbul dari permasalahan ini adalah bagaimana
pelaksanaan program-program pengentasan kemiskinan yang gencar di
kampanyekan oleh pemerintah. PNPM mandiri Pedesaan yang menjadi salah
satu program pengentasan kemiskinan yang di harapkan mampu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di rasa belum maksimal.
2. Deskripsi Program
PNPM Mandiri Pedesaan ( Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Pedesaan) merupakan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk
menanggulangi masalah kemiskinan dan merupakan upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat. PNPM Mandiri Pedesaan (Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan) sebagai program
pengentasan kemiskinan pada dasarnya adalah program yang terkait langsung
dengan partisipasi masyarakat.
a) Kedudukan PNPM Mandiri Pedesaan
PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud
kerangka kebijakan yang menjadi dasar dan acuan pelaksanaan
program-program penanggulangan kemiskinan berbasis
pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat merupakan
upaya untuk menciptakan/ meningkatkan kapasitas masyarakat
40
menuju kemandiriannya dalam pembangunan dari, oleh dan untuk
masyarakat. PNPM Mandiri, sebagai program nasional
penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat,
berada pada kelompok (cluster) 2 dari tiga kelompok upaya
penanggulangan kemiskinan.
Gambar 3. Kedudukan PNPM mandiri sebagai program pengentasan
kemiskinan
PNPM Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan
pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program,
penyediaan pendampingan, dan dana stimulan untuk mendorong
prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan
kemiskinan yang berkelanjutan.
b) Ruang Lingkup Kegiatan
Ruanglingkup program PNPM mandiri merupakan kegiatan
yang telah dirumuskan oleh masyarakat melalui musyawarah dan
PENANGGULANGAN
KEMISKINAN
Kelompok 1
Bantuan dan Jaminan
Sosial
Kelompok 3
ekonomi Produktif
Kelompok 2
pemberdayaan
(PNPM Mandiri)
41
masih menjadi komponen dan memenuhi kategori dari program
PNPM mandiri Pedesaan itu sendiri. Adapun Kelompok program-
program pemberdayaan masyarakat yang tergabung dalam PNPM
Mandiri dapat dikategorikan atas:
a) PNPM-Inti: terdiri dari program/kegiatan pemberdayaan
masyarakat berbasis kewilayahan, seperti PNPM Mandiri
Perdesaan, PNPM Mandiri Perkotaan, PNPM Daerah tertinggal
dan Khusus / P2DTK, PNPM Infrastruktur Perdesaan / PPIP,
dan PNPM Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah / PISEW.
b) PNPM-Penguatan: terdiri dari programprogram pemberdayaan
masyarakat berbasis sektoral, kewilayahan, serta khusus untuk
mendukung penanggulangan kemiskinan yang pelaksanaannya
terkait pencapaian target tertentu. Termasuk dalam PNPM
Penguatan adalah Program Pengembangan Usaha Agribisnis
Pedesaan (PUAP), Bantuan Langsung Masyarakat untuk
Keringanan Investasi Pertanian (BLM-KIP) dan sebagainya.
Berdasarkan kategori kegiatan dari PNPM mandiri pedesaan
tersebut, ruang lingkup kegiatan PNPM mandiri meliputi:
a) Penyediaan prasarana/sarana lingkungan permukiman, sosial,
dan ekonomi melalui kegiatan padat karya;
42
b) Penyediaan sumber daya keuangan melalui dana bergulir dan
kredit mikro untuk kegiatan ekonomi masyarakat, terutama
bagi kaum perempuan;
c) Peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal
melalui pelatihan ketrampilan dan pengembangan usaha, serta
penerapan tata kepemerintahan yang baik di tingkat lokal;
d) Peningkatan kualitas sumberdaya manusia untuk percepatan
pencapaian tujuan pembangunan millenium (MDGs).
3. Deskripsi Hasil
Penelitian ini akan menyampaikan hasil kajian dan pengamatan terkait
Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan
(PNPM Mandiri Pedesaan) di desa Puluhan, Trucuk, Klaten
a. Tujuan dan Sasaran Program
1) Tujuan
Tujuan umum PNPM Mandiri adalah meningkatkan
kesejahteraan masyarakat miskin dan meningkatkan
kesempatan kerja.Program Nasional Pemberdayaan
Mandiri Pedesaan di desa Puluhan, Trucuk, Klaten
memiliki tujuan yang jelas sesuai dengan tujuan PNPM
Mandiri Pedesaan. Adapun tujuan khusus PNPM Mandiri
Pedesaan (buku saku pelaksanaan PNPM mandiri
Pedesaan) yaitu :
43
a) Meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat,
termasuk masyarakat miskin, kelompok perempuan,
komunitas adat terpencil, dan kelompok masyarakat
lainnya yang belum dilibatkan secara optimal dalam
proses pembangunan;
b) Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat
yang mengakar, representatif, dan akuntabel;
c) Meningkatnya kapasitas pemerintah dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama
masyarakat miskin melalui kebijakan, program dan
penganggaran yang berpihak pada masyarakat
miskin (pro-poor budgeting);
2) Sasaran
Penentuan sasaran dari program PNPM mandiri
Pedesaan ini berdasarkan atas musyawarah BKM/LKM
dengan pemerintah desa dan masyarakat Program PNPM
mandiri Pedesaan ini secara umum berorientasi pada
pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Jadi, sasaran dari pelaksanaan program ini
adalah masyarakat itu sendiri khususnya adalah masyarakat
miskin dan masyarakat yang tergabung dalam kelompok
44
masyarakat yang rentan terabaikan dalam pengambilan
keputusan.
Dalam penentuan sasaran PNPM Mandiri Pedesaan di
desa Puluhan ini sesuai dengan yang di ungkapakan
pengurus LKM (Lembaga Keswadayaan Desa) Puluhan
sebagai berikut :
Bapak C : “…penentuan sasaran PNPM mandiri ya sesuai
dengan tujuan dr PNPM mandiri itu mas, seperti
masyarakat miskin, kelompok masyarakat…” (wawancara
tanggal 26 April 2013)
Penentuan sasaran ini sesuai visi misi dari PNPM
mandiri, sasaran dari program ini selain masyarakat miskin,
juga berorientasi pada peningkatan partisipasi dari
kelompok masyarakat seperti kelompok perempuan,
komunitas adat terpencil, dan kelompok masyarakat lain
yang rentan dan sering terpinggirkan dalam pengambilan
keputusan dalam pengelolaan pembangunan.
b. Tahapan Implementasi Program
PNPM Mandiri Perdesaan dilaksanakan melalui upaya-upaya
pemberdayaan dan partisipasi masyarakat di wilayah perdesaan
melalui tahapan-tahapan kegiatan yang telah ditentukan oleh
pemerintah pusat. Begitu pula pelaksanaan PNPM Mandiri
Pedesaan di desa Puluhan, menurut
45
Pak C : “masyarakat bisa memperoleh bantuan ya kalo ngikutin
prosedur pelaksanaan PNPM mandiri Pedesaan yang di tetapkan
pemerintah ada kok di buku saku saku pelaksanaan PNPM
mandiri, dan yang paling penting masyarakat harus mengajukan
proposal” (wawancara tanggal 26 April 2013)
Tahapan pengajuan proposal ini dapat dilihat pada gambar 4
ssebagai berikut :
Gambar 4: Tahapan Pengajuan proposal PNPM Mandiri Pedesaan
Sumber : Pedoman Mekanisme dan Prosedur Pengelolaan dana dan kegiatan Fasilitas
Pendukung PNPM Mandiri.
Proposal kegiatan merupakan persyaratan yang harus ada di
dalam pengajuan bantuan kegiatan PNPM mandiri. Akan tetapi,
prosedur pengajuan bantuan ini harus mengikuti prosedur yang
telah ditentukan oleh pemerintah pusat. Konsekuensi logisnya
tidak
Rencana Kerja Ya
proposal Penilaian dan
rekomendasi Penilaian
Persetujuan
46
adalah dana bantuan kegiatan yang di ajukan tidak dengan mudah
di cairkan dan kemungkinan yang lain adalah pengajuan proposal
kegiatan itu di tolak.
Adapun tahapan yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan
program PNPM mandiri sebagai berikut:
1) Sosialisasi dan penyebaran informasi program. Baik secara
langsung melalui fórum-forum pertemuan maupun dengan
mengembangkan/ memanfaatkan media/ saluran informasi
masyarakat di berbagai tingkat pemerintahan
2) Proses Partisipatif Pemetaan Rumahtangga Miskin (RTM) dan
Pemetaan Sosial. Masyarakat diajak untuk bersama-sama
menentukan kriteria kurang mampu dan bersama-sama pula
menentukan rumahtangga yang termasuk kategori miskin/
sangat miskin (RTM). Masyarakat juga difasilitasi untuk
membuat peta sosial desa dengan tujuan agar lebih mengenal
kondisi/ situasi sesungguhnya desa mereka, yang berguna
untuk mengagas masa depan desa, penggalian gagasan untuk
menentukan kegiatan yang paling dibutuhkan, serta
mendukung pelaksanaan kegiatan pembangunan dan
pemantauannya
3) Perencanaan Partisipatif di Tingkat Dusun, Desa dan
Kecamatan. Masyarakat memilih Fasilitator Desa atau Kader
47
Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) satu laki–laki, satu
perempuan-- untuk mendampingi proses sosialisasi dan
perencanaan. KPMD ini kemudian mendapat peningkatan
kapasitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya dalam
mengatur pertemuan kelompok, termasuk pertemuan khusus
perempuan, untuk melakukan penggalian gagasan berdasarkan
potensi sumberdaya alam dan manusia di desa masing-masing,
untuk Menggagas Masa Depan Desa. Masyarakat kemudian
bersama-sama membahas kebutuhan dan prioritas
pembangunan di desa dan bermusyawarah untuk menentukan
pilihan jenis kegiatan pembangunan yang prioritas untuk
didanai. PNPM Mandiri Perdesaan sendiri menyediakan tenaga
konsultan pemberdayaan dan teknis di tingkat kecamatan dan
kabupaten guna memfasilitasi/ membantu upaya sosialisasi,
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Usulan/ gagasan dari
masayarakat akan menjadi bahan penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes)
4) Seleksi/ Prioritas Kegiatan di Tingkat Desa dan Kecamatan.
Masyarakat melakukan musyawarah di tingkat desa dan
kecamatan untuk memutuskan usulan kegiatan prioritas yang
akan didanai. Musyawarah ini terbuka bagi segenap anggota
masyarakat untuk menghadiri dan memutuskan jenis kegiatan
48
yang paling prioritas/ mendesak. Keputusan akhir mengenai
kegiatan yang akan didanai, diambil dalam forum musyawarah
antar-desa (MAD) di tingkat kecamatan, yang dihadiri oleh
wakil–wakil dari setiap desa dalam kecamatan yang
bersangkutan. Pilihan kegiatan adalah open menu untuk semua
investasi produktif, kecuali yang tercantum dalam daftar
larangan (negative list). Dalam hal terdapat usulan masyarakat
yang belum terdanai, maka usulan tersebut akan menjadi bahan
kajian dalam Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
5) Masyarakat Melaksanakan Kegiatan Mereka. Dalam forum
musyawarah, masyarakat memilih anggotanya sendiri untuk
menjadi Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) di setiap desa untuk
mengelola kegiatan yang diusulkan desa yang bersangkutan
dan mendapat prioritas pendanaan program. Fasilitator Teknis
PNPM Mandiri Perdesaan akan mendampingi TPK dalam
mendisain sarana/ prasarana (bila usulan yang didanai berupa
pembangunan infrastruktur perdesaan), penganggaran kegiatan,
verifikasi mutu dan supervisi. Para pekerja yang terlibat dalam
pembangunan sarana/ prasarana tersebut berasal dari warga
desa penerima manfaat
6) Akuntabilitas dan Laporan Perkembangan. Selama pelaksanaan
kegiatan, TPK harus memberikan laporan perkembangan
49
kegiatan minimal dua kali dalam pertemuan terbuka desa,
yakni sebelum program mencairkan dana tahap berikutnya dan
pada pertemuan akhir, dimana TPK akan melakukan serah
terima kegiatan kepada desa, serta badan operasional dan
pemeliharaan kegiatan atau Tim Pengelola dan Pemelihara
Prasarana (TP3).
PNPM Mandiri Perdesaan menyediakan dana langsung dari
pusat (APBN) dan daerah (APBD) yang disalurkan ke rekening
kolektif desa di kecamatan. Masyarakat desa dapat
mempergunakan dana tersebut sebagai hibah untuk membangun
sarana/ prasarana penunjang produktivitas desa, pinjaman bagi
kelompok ekonomi untuk modal usaha bergulir, atau kegiatan
sosial seperti kesehatan dan pendidikan. Setiap penyaluran dana
yang turun ke masyarakat harus sesuai dengan dokumen yang
dikirimkan ke pusat agar memudahkan penelusuran. Warga desa,
dalam hal ini TPK atau staf Unit Pengelola Kegiatan (TPK) di
tingkat kecamatan mendapatkan peningkatan kapasitas dalam
pembukuan, manajemen data, pengarsipan dokumen dan
pengelolaan uang/ dana secara umum, serta peningkatan kapasitas
lainnya terkait upaya pembangunan manusia dan pengelolaan
pembangunan wilayah perdesaan. Pengalokasikan dana Bantuan
Langsung bagi Masyarakat (BLM) PNPM Mandiri Perdesaan
50
dilakukan melalui skema pembiayaan bersama (cost sharing)
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Pemda), seperti
yang telah berhasil dilakukan dalam PPK III (2005-2007) dan
PNPM-PPK (2007). Besarnya cost sharing ini disesuaikan dengan
kapasitas fiskal masing-masing daerah, sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan No. 73/ PMK.02/2006 per 30
Agustus.
c. Dukungan Stakeholder
1) Pemerintah
Pemerintah berperan sebagai pembina sekaligus
pengontrol program PNPM mandiri. Untuk lebih
memaksimalkan pembinaan dan pengontrolan itu,
pemerintah di bagi dalam sebuah struktur organsasi dari
tingkat daerah. Adapun struktur organisasi tersebut dapat
dilihat pada gambar 5.
51
Gambar 5: Struktur Organisasi PNPM Mandiri Pedesaan
Sumber : Buku Saku PNPM Mandiri Pedesaan
Pemerintah juga berperan sebagai sebagai perumus
kebijakan PNPM mandiri bertanggung jawab pada
masyarakat atas keberhasilan program yang dilakukan.
Untuk mendukung kebijakan PNPM mandiri ini,
pemerintah menetapkan siklus pemberdayaan PNPM
mandiri Pedesaan. Adapun siklus pemberdayaan PNPM
TKPD
Kabupaten/kota
Tim Koordinasi
PNPM Mandiri
BKM/LKM
BKAD,MAD/K,
UPK Fasilitator
Penanggung jawab
operasional
Kegiatan (PJOK)
Satker (APBD)
komponen co-sharing
SKPD Pelaksana Konsultan
Kabupaten/kota
Masyarakat penerima manfaat
52
Mandiri Pedesaan dapat dilihat pada Gambar 6 sebagai
berikut:
Gambar 6: siklus pemberdayaan PNPM Mandiri
Sumber : Buku saku PNPM Mandiri
2) Masyarakat
Masyarakat membentuk atau mengembangkan
kelembagaan masyarakat yang salah satu fungsinya adalah
mengelola kegiatan di kecamatan dan desa/kelurahan.
Kelembagaan di kecamatan adalah Kerjasama Antar Desa
(BKAD) dengan Musyawarah Antar Desa (MAD) sebagai
1 Sosialisasi awal dan
Musyawarah Masyarakat
2 Mengenali Kemiskinan
3 Pemetaan Swadaya
4 Pengorganisasian
Masyarakat
5 Penyusunan Rencana
6 Pelaksanaan kegiatan
7 Pemanfaatan dan
pemeliharaan hasil kegiatan
53
forum tertinggi pengambilan keputusan dan Unit Pengelola
Kegiatan. Musyawarah antar kelurahan/desa dilakukan
melalui musyawarah perencanaan pembangunan
(musrembang) kecamatan reguler. Dalam musrembang ini
perencanaan partisipatif PNPM mandiri melibatkan wakil-
wakil masyarakat, termasuk dari lembaga keswadayaan
masyarakat (LKM/BKM) untuk proses pengambilan
keputusan.
Masyarakat dalam menanggapi pelaksanaan program
PNPM mandiri Pedesaan ini saling bahu membahu untuk
keberlangsungan program ini. Masyarakat sadar akan
pentingnya program PNPM mandir Pedesaan sebagai
program pengentasan kemiskinan dan peningkatan
kesejahteraan sehingga perlu dukungan secara fisik dari
masyarakat itu sendiri. Masyarakat pada umumnya sangat
setuju dengan program PNPM mandiri Pedesaan sebagai
salah satu program pengentasan kemiskinan. Hal ini di
karenakan kesadaran masyarakat akan perlunya
pembangunan sarana dan prasarana sebagai salah satu
pondasi peningkatan kesejahteraan sudah mulai terbangun.
Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program
PNPM mandiri ini terkait masalah penentuan program yang
54
akan diajukan dan juga tekhnis pelaksanaan program itu
sendiri. Hal ini merupakan sambutan positif dari
masyarakat terhadap PNPM mandiri Pedesaan dengan
mengajukan program-program yang di rasa menjadi
kebutuhan masyarakat itu sendiri.
Partisipasi masyarakat ini dapat dilihat dari kutipan
pernyataan dari beberapa warga sebagai berikut :
Pak P : “..partisipasi ya mas?kalo itu sih sekedar ikut rapat
ya kalo ada tekhnis pelaksanaan yang mau di usulkan ya di
sampaikan dalam rapat itu, selain itu ya ikut gotong royong
buat PNPM itu sendiri…”(wawancara tanggal 27 April
2013)
Saudara Ag : “…saya selaku pemuda ya kalo ada
pelaksanaan program PNPM mandiri seperti pembuatan
talut atau pengecoran jalan itu ikut membantu
pelaksanaannya, kan itu juga buat masyarakat…”
(wawancara tanggal 28 April 2013)
d. Komitmen dan Keahlian Pelaksana
Petugas Pelaksana kegiatan Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM Mandiri Pedesaan)
merupakan salah satu faktor dari kerhasilan atau kegagalan
implementasi program PNPM Mandiri Pedesaan ini. Hal ini karena
sangat pentingnya peran dari petugas pelaksana untuk melakukan
sosialisasi program dan melakukan pendampingan terkait
pelaksanaan program agar lebih efekti dan efisien.
55
Pelaksanaan PNPM mandiri Pedesaan di desa Puluhan yang
diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik
dengan peningkatan sarana prasarana yang mendukung
produktifitas masyarakat maupun dari segi bantuan usaha bagi
masyarakat, masih berfokus pada program perbaikan sarana
prasarana. Dari beberapa pernyataan warga, sebagian besar
masyarakat yang juga memiliki usaha kecil menengah mengaku
belum pernah mengikuti sosialisasi tentang itu,
Pak Z : “kalo pnpm mandiri udh pernah denger,,ya ujud e kayak
bantuan talut,,jalan dll,,,kalo pnpm mandiri buat bantuan modal
usaha si saya ndak tau dan sepengetauan saya blm ada
sosialisasi,,BKM setau saya ndak ada mas,,kalopun ada juga ndak
ada penyuluhan”. (wawancara tanggal 30 April 2013)
pak M : “pnpm mandiri tau,,itu kan yang bantuan bikin talut,,jalan
,tp penyuluhan belum,kalo pun sudah ada penyuluhan,tp saya blm
pernah ngikutin penyuluhan pnpm mandiri, dulu saya pernah
ternak lele,tp ya sekarang tinggal kolam ae, ya krn modal e udh
habis beli pakan,,ndak dapat bantuan.(wawancara tanggal 30
April 2013)
Kurangnya informasi masyarakat terkait bantuan usaha dari
program PNPM mandiri ini dapat dikarenakan; 1, memang tidak
adanya sosialisasi itu, 2 kurangnya informasi yang diterima
masyarakat terkait sosialisasi yang dilakukan. Hal ini menunjukan
belum optimalnya peran dan fungsi dari petugas pelaksana itu
sendiri.
56
e. Kondisi sosial, ekonomi dan politik
Dengan jumlah keluarga yang ada berdasarkan data per tahun
2011, jumlah keluarga di desa Puluhan, Trucuk, Klaten
berdasarkan tingkat kesejahtera di bagi menjadi (1) keluarga Pra
Kurang sejahtera sebanyak 269 Keluarga, (2) Kurang Sejahtera I
sebanyak 266 Keluarga, (3) Kurang Sejahtera II+III sebanyak 46
Keluarga, (4) menuju Sejahtera + Sejahtera sebanyak 372
Keluarga. Data ini menunjukan bahwa masih banyaknya keluarga
yang di bawah garis kesejahteraan sehingga implementasi Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM
Mandiri Pedesaan) merupakan program pemberdayaan yang
diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Adapun peryataan warga terkait PNPM Mandiri Pedesaan ini
sebagai berikut:
Pak M :“…pnpm mandiri tau, itu kan yang bantuan bikin talut,
jalan beton, itu saya setuju mas…” (wawancara tanggal 30 April
2013)
Pak Z : “…saya sih setuju aja mas kalo ada PNPM mandiri
Pedesaan, masalahe masyarakat kan juga butuh bantuan buat
sarana prasarana…” (wawancara tanggal 30 April 2013)
Pak T : “program PNPM mandiri Pedesaan itu merupakan
program yang baik untuk peningkatan kesejahteraan, akan lebih
baik lagi apabila program-program ini di lakukan secara
maksimal agar apa yang dibutuhkan masyarakat itu ya paling
tidak meringankan beban masyarakat dalam melakukan usaha.”
(wawancara tanggal 1 Mei 2013)
57
Berdasarkan kutipan pernyataan ini menunjukan bahwa
masyarakat sadar akan pentingnya program PNPM mandiri
Pedesaan sebagai program pengentasan kemiskinan dan
peningkatan kesejahteraan sehingga perlu dukungan secara fisik
dari masyarakat itu sendiri. Masyarakat pada umumnya sangat
setuju dengan program PNPM mandiri Pedesaan sebagai salah satu
program pengentasan kemiskinan. Manfaat pembangunan sarana
dan prasarana dengan adanya Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri Pedesaan) sebagai salah satu
pondasi peningkatan kesejahteraan ini dirasakan secara langsung
oleh masyarakat.
f. Faktor Pendukung dan Penghambat
Implementasi program PNPM mandiri pendesaan di
laksanakan menurut tahapan-tahapan pelaksanaan yang telah
ditentukan oleh pemerintah pusat. Ketika ada masyaraka ataupun
kelompok usaha masyarakat mengajukan proposal atas usaha yang
ingin di kembangkan.
PNPM mandiri Pedesaan diharapkan mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat baik dengan peningkatan sarana
prasarana yang mendukung produktifitas masyarakat maupun dari
segi bantuan usaha bagi masyarakat. Akan tetapi, program PNPM
58
mandiri Pedesaan yang dilaksanakan di desa Puluhan masih
belum maksimal. Untuk memaksimalkan program PNPM mandiri
Pedesaan ini, perlu di ketahui faktor pendukung sekaligus faktor
penghambat pelaksanaan program agar dapat di jadikan bahan
evaluasi. Adapun faktor pendukung dan penghambat itu sebagai
berikut :
1) Faktor Pendukung
Adapun faktor pendukung dari program PNPM mandiri
Pedesaan antara lain :
a) Tujuan dan sasaran kegiatan program PNPM
Mandiri yang jelas dan konsisten. Dalam program
PNPM Mandiri pedesaan di desa Puluhan ini,
tujuan dan sasaran kegiatan di fokuskan pada upaya
mewujudkan masyarakat yang berdaya dan mandiri
yang sejalan dengan kebijakan Program PNPM
mandiri Pedesaan sehingga daapat meningkatkan
tingkat kesejahteraan.
b) Proses implementasi kegiatan PNPM mandiri
Pedesaan ini memiliki dasar yang jelas sehingga
dalam pelaksanaan PNPM mandiri Pedesaan di desa
Puluhan ini sesuai dengan tahap pelaksanaan yang
sudah di tetapkan oleh pemerintah.
59
c) Program PNPM mandiri Pedesaan ini mendapat
respon yang baik dari petugas pelaksana maupun
masyarakat. Hal ini terlihat dari kesadaran
masyarakat akan pentingnya program PNPM
mandiri sebagai bentuk upaya pemerintah dalam
menangani masalah kemiskinan.
d) Pendanaan dari program PNPM mandiri selain dari
APBN dan APBD juga mendapat bantuan serta
pindaman dari sejumlah lembaga dan Negara
dibawah koordinasi Bank Dunia dan dari CSR.
e) Pengajuan kegiatan PNPM mandiri Pedesaan di
ajukan oleh masyarakat sehingga sesuai dengan
kondisi sosial masyarakat
2) Faktor penghambat
Adapun penyebab PNPM mandiri ini tidak maksimal dapat
dikarenakan :
a) Komitmen dan keahlian pelaksana program PNPM
mandiri Pedesaan di desa Puluhan ini masih belum
optimal. Hal ini terlihat dari kurangnya sosialisasi
yang intensif terkait program PNPM mandiri.
b) Tahapan pengajuan bantuan usaha yang dirasa
terlalu panjang dan rumit.
60
c) Pelaksanaan program PNPM mandiri pedesaan
yang masih mengekor pada kebijakan pemerintah
pusat.
d) Kurang profesionalnya petugas pelaksana program
PNPM mandiri mulai dari tingkat desa/kelurahan.
B. Pembahasan
Dalam melakukan analisis program PNPM Mandiri Pedesaan ini, peneliti
menggunakan 5 (lima) variabel dari pendekatan teori implementasi yang di
kemukakan oleh Sabatier (1986:268) yang dianggap memberi kontribusi
keberhasilan atau kegagalan implementasi diantaranya : 1) Tujuan dan sasaran
program,2) tahapan pelaksanaan, 3) peran stakeholder. 4) komitmen dan keahlian,
5) kondisi sosial, ekonimi dan politik. Pendekatan ini dipilih peneliti karena enam
variabel tersebut dianggap dapat membantu peneliti dalam mengolah data-data
yang di peroleh sehingga hasil analisis yang disajikan di harapkan dapat
memberikan gambaran terkait implementasi program yang di jalankan (PNPM
Mandiri Pedesaan).
Program PNPM mandiri Pedesaan merupakan kelanjutan dari Program Jaring
Pengaman Sosial (JPS) yang merupakan program dalam rangka penanggulangan
dampak krisis ekonomi terhadap masyarakat miskin untuk menghindarkan
keadaan yang lebih parah lagi. Program PNPM mandiri Pedesaan sebagai salah
satu upaya penanggulangan masalah kemiskinan memandang perencanaan
sebagai analisis kebijakan yaitu pemerintah menyusun pedoman sebagai dasar
61
pelaksanaan program dan melibatkan berbagai institusi pemerintah dalam
pelaksanaan program dan menempatkan masyarakat Sebagai obyek penerima
program.
Masyarakat didorong untuk menentukan kebutuhannya sendiri melalui
musyawarah. Masyarakat desa melaksanakan setiap tahapan sesuai dengan
panduan pelaksanaan PNPM mandiri Pedesaan dengan bimbingan fasilitator
maupun BKM/LKM (Badan/Lembaga Keswadayaan Masyarakat). Prosedur dan
panduan proses pelaksanaan PNPM mandiri Pedesaan ditentukan oleh pemerintah
pusat. Ini lebih didasarkan pada pertimbangan untuk memberikan pembelajaran
kepada masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan mulai dari
penyusunan rencana sampai dengan pelestarian hasil-hasil kegiatan. Sedangkan
kegiatan yang dapat didanai dari PNPM mandiri Pedesaan ini sepenuhnya
berdasarkan hasil musyawarah masyarakat.
Perencanaan program menggunakan gabungan pendekatan perencanaan
secara atas bawah (top-down) dan bawah atas (bottom-up). Pendekatan secara
top-down terwujud dalam mekanisme penyusunan dan petunjuk teknis
operasional kegiatan PNPM mandiri Pedesaan. Sedangkan pendekatan secara
bottom-up bahwa pelaksanaan PNPM mandiri Pedesaan berdasarkan usulan yang
telah disepakati oleh masyarakat sendiri melalui musyawarah. Pelaksanaan
program PNPM mandiri pendesaan di laksanakan menurut tahapan-tahapan
pelaksanaan yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat. PNPM mandiri
Pedesaan diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik
62
dengan peningkatan sarana prasarana yang mendukung produktifitas masyarakat
maupun dari segi bantuan usaha bagi masyarakat.
Ketika ada masyaraka ataupun kelompok usaha masyarakat mengajukan
proposal atas usaha yang ingin di kembangkan. Dalam pelaksanaan PNPM ini,
masyarakat di dampingi oleh fasilitator yang telah di tunjuk, fasilitator ini selain
sebagai pendamping juga berperan mengajukan proposal yang akan di ajukan
oleh masyarakat ke tahap berikutnya,adapun tahapan pengajuan bantuan PNPM
mandiri Pedesaan ini dapat dilihat pada gambar 5.
Pengajuan bantuan dana PNPM mandiri Pedesaan ini bisa di lakukan dengan
pengajuan proposal pembangunan atau usaha. Akan tetapi, proposal yang
diajukan tidak serta merta langsung di setujui, bahkan kalaupun proposal yang
diajukan ini di setujui, dana yang di ajukan tidak serta merta cair tetapi menunggu
“antrian” menurut proposal yang diajukan. Hal ini di sebabkan dalam pemutusan
kegiatan program PNPM mandiri Pedesaan ini masih tergantung pada pemerintah
pusat.
Pelaksanaan PNPM mandiri Pedesaan di desa Puluhan yang diharapkan
mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik dengan peningkatan sarana
prasarana yang mendukung produktifitas masyarakat maupun dari segi bantuan
usaha bagi masyarakat, masih berfokus pada program perbaikan sarana prasarana
(lampiran 4). Masyarakat beranggapan bahwa program PNPM mandiri Pedesaan
itu sekedar perbaikan sarana prasarana seperti perbaikan talut, jalan kampung,
drainase dan lainnya.
63
Anggapan masyarakat ini di karenakan masih kurangnya sosialisasi terkait
jenis kegiatan yang masih dalam lingkup PNPM mandiri Pedesaan. Dari beberapa
pernyataan warga, sebagian besar masyarakat yang juga memiliki usaha kecil
menengah mengaku belum pernah mengikuti sosialisasi tentang itu Kurangnya
informasi masyarakat terkait bantuan usaha dari program PNPM mandiri ini dapat
dikarenakan; 1, memang tidak adanya sosialisasi itu, 2 kurangnya informasi yang
diterima masyarakat terkait sosialisasi yang dilakukan. Peran BKM sangat di
perlukan dalam melakukan sosialisasi terkait program PNPM mandiri khususnya
terkait dengan bantuan usaha masyarakat sehingga tujuan dari PNPM mandiri
Pedesaan itu lebih efektif dan efisien. .