bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/1724/7/7. bab...

30
58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum KSPPS BMT BUS 1. Sejarah KSPPS BMT BUS Pembangunan Nasional bagi bangsa Indonesia bertujuan menciptakan kesejahteraan lahir batin bagi warga negara Indonesia, salah satu usaha tersebut berupa realisasi gerakan ekonomi rakyat dalam wujud koperasi. Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun badan usaha berperan serta untuk mewujudkan masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam tata perekonomian nasional yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT Bina Ummat Sejahtera berdiri, bermula dari sebuah keprihatinan menatap realitas perekonomian masyarakat lapis bawah yang tidak kondusif dalam mengantisipasi perubahan masyarakat global. Tahun 1996 Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia ( ICMI ) Orsat Rembang berusaha menggerakkan organisasi dengan mendirikan sebuah lembaga keuangan alternatif berupa usaha simpan pinjam yang dimotori gerakan Kelompok Swadaya Masyarakat ( KSM ), karena perkembangan lembaga ini mendapat tanggapan yang baik dari masyarakat, maka pada tahun 1998 berubah menjadi Koperasi Serba Usaha ( KSU ), pada tahun 2002 berubah menjadi Koperasi Simpan Pinjam Syari’ah ( KSPS ) BMT Bina Ummat Sejahtera sampai pada akhirnya pada tahun 2006 berubah menjadi Koperasi Jasa Keuangan Syariah ( KJKS ), pada tahun 2016 sampai sekarang berubah menjadi Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah.

Upload: ngohuong

Post on 30-May-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum KSPPS BMT BUS

1. Sejarah KSPPS BMT BUS

Pembangunan Nasional bagi bangsa Indonesia bertujuan

menciptakan kesejahteraan lahir batin bagi warga negara Indonesia, salah

satu usaha tersebut berupa realisasi gerakan ekonomi rakyat dalam wujud

koperasi.

Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun badan

usaha berperan serta untuk mewujudkan masyarakat adil makmur

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam tata perekonomian nasional

yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan

demokrasi ekonomi.

Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT Bina Ummat

Sejahtera berdiri, bermula dari sebuah keprihatinan menatap realitas

perekonomian masyarakat lapis bawah yang tidak kondusif dalam

mengantisipasi perubahan masyarakat global.

Tahun 1996 Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia ( ICMI ) Orsat

Rembang berusaha menggerakkan organisasi dengan mendirikan sebuah

lembaga keuangan alternatif berupa usaha simpan pinjam yang dimotori

gerakan Kelompok Swadaya Masyarakat ( KSM ), karena perkembangan

lembaga ini mendapat tanggapan yang baik dari masyarakat, maka pada

tahun 1998 berubah menjadi Koperasi Serba Usaha ( KSU ), pada tahun

2002 berubah menjadi Koperasi Simpan Pinjam Syari’ah ( KSPS ) BMT

Bina Ummat Sejahtera sampai pada akhirnya pada tahun 2006 berubah

menjadi Koperasi Jasa Keuangan Syariah ( KJKS ), pada tahun 2016

sampai sekarang berubah menjadi Koperasi Simpan Pinjam dan

Pembiayaan Syariah.

59

Sebagaimana menjadi motto KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera

yaitu sebagai “Wahana Kebangkitan Ekonomi Ummat“ Dari Ummat

Untuk Ummat Sejahtera Untuk Semua., bukanlah mudah dalam

mewujudkannya, maka sangatlah penting dalam menumbuhkan dan

mengembangkan potensi ekonomi rakyat serta dalam mewujudkan

demokrasi ekonomi yang mempunyai ciri – ciri demokratif, keterbukaan,

kekeluargaan, menjadi keniscayaan untuk dilaksanakan, maka KSPPS

BMT Bina Ummat Sejahtera selalu berusaha menangkap sinyal – sinyal

gerakan ekonomi masyarakat kecil menjadi gerakan jamaah yang bersama

mewujudkan cita – cita kesejahteraan bersama.

Dan di Cabang Sukolilo KSPPS BMT Bina Ummat Sejatera berdiri

pada tahun 2005 dan masih berdiri dan beroprasional melayani masyarakat

sampai hari ini. 1

2. Motto, Visi, Misi dan Tujuan KSPS BMT Bina Ummat Sejahtera

a. Motto

Wahana kebangkitan ekonomi ummat dari ummat untuk ummat

sejahtera untuk semua.

b. Visi

Membangun lembaga jasa keuangan mikro syari’ah yang mampu

memberdayakan jaringan ekonomi mikro syari’ah, sehingga

menjadikan ummat yang mandiri.

c. Misi

1) Membangun lembaga jasa keuangan mikro syari’ah yang mampu

memberdayakan jaringan ekonomi syari’a, sehingga menjadikan

ummat yang mandiri.

2) Menjadikan lembaga jasa keuangan mikro syari’ah yang tumbuh

dan berkembang melalui kemitraan yang sinergi dengan lembaga

syari’ah lain, sehingga mampu membangun tatanan ekonomi yang

penuh kesetaraan dan keadilan.

1 Hasil Dokumentasi, KSPPS BMT BUS Cabang Sukolilo, 13 Mei 2017

60

3) Mengutamakan mobilisasi pendanaan atas dasar ta’awun dari

golongan aghniya, untuk disalurkan ke pembiayaan ekonomi kecil

dan menengah serta mendorong terwujudnya manajemen zakat,

infaq, shodakoh, guna mempercepat proses menyejahterakan

ummat, sehingga terbebas dari dominasi ekonomi ribawi.

4) Mengupayakan peningkatan permodalan sendiri, melalui

penyertaan modal dari para pendiri, anggota, pengelola dan

segenap potensi ummat, sehingga menjadi lembaga jasa keuangan

mikro syari’ah yang sehat dan tangguh.

5) Mewujudkan lembaga yang mampu memberdayakan,

membebaskan, dan membangun keadilan ekonomi ummat,

sehingga menghantarkan ummat Islam sebagai khoera ummat.

d. Tujuan

Mewujudkan kehidupan keluarga dan masyarakat di sekitar

BMT BUS yang selamat, damai, dan sejahtera.

3. Budaya Kerja dan Prinsip Kerja

a. Budaya Kerja

BMT Bina Ummat Sejahtera sebagai lembaga jasa keuangan

mikro syari’ah menetapkan budaya kerja dengan prinsip-prinsip

syariah yang mengacu pada sikap akhlaqul karimah dan kerahmatan.

Sikap tersebut terinspirasi dengan empat sifat Rasulullah SAW yang

disingkat SAFT:

Shidiq

Menjaga integritas pribadi yang bercirikan ketulusan niat, kebersihan

hati, kejernihan berfikir, berkata benar, bersikap terpuji dan mampu

jadi teladan.

Amanah

Menjadi terpercaya, peka, obyektif, dan disiplin serta penuh tanggung

jawab.

61

Fathonah

Profesionalisme dengan inovasi, cerdas, trampil dengan semsngst

belajar dan berlatih yang berkesinambungan.

Tabligh

Kemampuan berkomunikasi atas dasar transparansi, pendampingan

dan pemberdayaan yang penuh keadilan.

b. Prinsip Kerja

1) Pemberdayaan

BMT Bina Ummat Sejahtera adalah lembaga keuangan Mikro

syariah yang selalu menstransfer ilmu kewirausahaan lewat

pendampingan manajemen, pengembangan sumberdaya insani dan

teknologi tepat guna, kerjasama bidang finansial dan pemasaran,

sehingga mampu memberdayakan wirausaha-wirausaha baru yang

siap menghadapi persaingan dan perubahan pasar.

2) Keadilan

Sebagai intermediary institution, KSPPS BMT Bina Ummat

Sejahtera, menerapkan azas kesepakatan, keadilan, kesetaraan dan

kemitraan, baik antara lembaga dan anggota maupun antar sesama

anggota dalam menerapkan bagi hasil usaha.

3) Pembebasan

Sebagai lembaga keuangan mikro syari’ah, KSPPS BMT Bina

Ummat Sejahtera yang berazaskan akhlaqul karimah dan

kerahmatan, melalui produk-roduknya, insya Allah akan mampu

membebaskan ummat dari penjajahan ekonomi, sehingga menjadi

pelaku ekonomi yang mandiri dan siap menjadi tuan di negeri

sendiri.

62

4. Struktur Organisasi

Untuk memperlancar tugas BMT BUS, maka diperlukan struktur

organisasi yang mendiskripsikan alur kerja yang harus dilakukan oleh

semua personil yang ada didalam BMT tersebut.

Struktur organisasi kantor Cabang Sukolilo

a. Manajer Cabang

b. Staf Penyimpanan

c. Staf Pembiayaan

d. Kasir/ Teller

e. Admin

Gambar 4.1

Struktur Organisasi KSPPS BMT Bus Cabang Sukolilo

Tugas dan tanggung jawab masing-masing pengurus adalah

sebagai berikut :

a. Manajer Cabang

Manager Cabang bertugas untuk menerima berkas laporan dari

Kasir, memeriksa dan memberikan tanda tangan jika sudah benar,

MANAGER CABANGSopyan, S, E

KASI MARETINGMUHAMAD HASUL

KASI OPERASIONALANIP

STAFSIMPANANAN

Wiwin Mujazana

STAFPEMBIAYAAN

VINA

TELLER/ KASIRANIP

STAF ADMIN

Sri Eny

63

bertanggungjawab terhadap pembuatan laporan keuangan ( Neraca

Saldo, Neraca Laba Rugi, Laporan Arus Kas dan Perubahan Modal ).

Selain itu juga menjalankan fungsi personalia dan bertanggungjawab

terhadap kinerja para bawahannya.

b. Kasir

Memberikan pelayanan kepada anggota, dalam hal transaksi uang

tunai seperti penyetoran simpanan, angsuran pembiayaan, penarikan

simpanan, pembayaran dan lain-lain. Melakukan pencatatan, pelayanan

kepada anggota dan calon anggota. Mengatur dan menyiapkan uang

tunai yang telah disetujui oleh Direktur, Manajer Pemasaran, Manajer

Operasional, Menandatangani formulir-formulir serta slip-slip dari

anggota serta memasukkan data ke arsip atau komputer, membuat

mutasi harian atau laporan keuangan kas harian.

c. Marketing

Melakukan promosi baik tabungan maupun pembiayaan, Mencari

calon nasabah baru, Mencari peluang-peluang dana murah dari

masyarakat, Mengenalkan produk-produk kepada masyarakat,

Menganalisa dan memberikan pembiayaan.

d. Staf Simpanan

Bertanggung jawab terhadap pertumbuhan dan penurunan

simpanan, bertanggung jawab terhadap kinerja tim pemasaran

simpanan, melayani semua anggota simpanan, mengatur perencanaan

progam dan teknis promosi simpanan, membina atau mengarahkan

kerja tim Marketting funding, mengatur tugas dan membagi tugas tim

marketing funding, dan menentukan keputusan yang bersifat

emergency di bagian simpanan.

e. Administrasi

Bertugas mengurusi administrasi seperti surat menyurat, dokumen

berkas penting lainnya dan data nasabah pembiayaan.2

2 Hasil wawancara dengan Bapak Sopyan, S,E Manajer Cabang Sukolilo

64

5. Pengelola Usaha

a. Produk Simpanan

Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon

anggota, koperasi-koperasi lain, dan anggotanya kepada koperasi

dalam bentuk simpanan dan simpanan koperasi berjangka. Simpanan-

simpanan ini nantinya akan menjadi modal koperasi simpan pinjam

dalam hal ini seperti contoh pada KSPS BMT Bina Ummat Sejahtera.

Produk simpanan yang ditawarkan antara lain:

1) Simpanan sukarela lancar (si rela) Simpanan lancar dengan sistem

penyetoran dan pengambilanya dapat dilakukan setiap saat dan

dengan menggunakan prinsip pembiayaan mudharabah hasil usaha

akan dibagi hasilkan dengan nisbah 30% : 70%

2) Simpanan suka berjangka (si suka) Simpanan berjangka dengan

sistem setoran dapat dilakukan setiap saat dan pengambilannya

sesuai dengan tanggal valuta jenis simpanan si suka dapat

digolongkan si suka 1 buah, 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun.

Tabel 4.1

Nisbah Bagi Hasil

Simpanan Si Suka Mudharabah

Jangka waktu Nisbah

1 bulan 0,3% - 0,5%

3 bulan 0,5% - 0,7%

6 bulan 0,7% - 0,8%

12 bulan 0,8% - 1%

3) Simpanan siswa pendidikan (si sidik) Simpanan yang dipersiapkan

sebagai penunjang khusus untuk biaya pendidikan dengan cara

penyetoran setiap bulan dan pengambilannya pada saat siswa

akan masuk perguruan tinggi. Jenis simpanan Si Sidik dibagi

menjadi 2 yaitu:

65

a) Si Sidik Platinum Si Sidik Platinum adalah simpanan untuk

perencanaan biaya pendidikan siswa sekolah mulai dari umur 0

tahun sampai tamat SMA. Setoran simpanan dilakukan setiap

bulan, dan penarikan simpanan dikakukan setiap tamat jenjang

pendidikan sampai lulus SMA. Besarnya setoran simpanan

berdasarkan kelas Si Sidik yaitu:

(a) Si Sidik kelas A : Rp 200.000

(b) Si Sidik kelas B : Rp 150.000

(c) Si sidik kelas C : Rp 100.000

b) Si Sidik Plus Si Sidik Plus adalah setoran simpanan yang

dilakukan di awal pendaftaran dan hanya sekali sebesar Rp

5.000.000. penarikan simpanan dapat dilakukan setiap tamat

jenjang pendidikan, anggota simpanan juga mendapatkan

subsidi bea masuk sekolah dengan ketentuan yang ada, apabila

anggota melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, biaya subsidi

kuliah diberikan persemester hinga 10 semester. Bagi yang

tidak meneruskan ke perguruan tinggi atau hanya mengambil

program D1 sampai D3 simpanan akan dikembalikan.

4) Simpanan haji (si haji) Simpanan bagi anggota yang berencana

menaikkan ibadah haji, simpanan ini dikelola dengan

menggunakan dasar prinsip wadiah yadh dhamanah dimana atas

ijin penitip.3

b. Produk Pembiayaan atau Kredit

1) Produk Pembiayaan atau Kredit Dagang (Modal kerja)

Sasaran pembiayaan atau kredit ini dengan sistem angsuran

harian, mingguan dan bulanan dengan jangka waktu pembayaran

sesuai kesepakatan kedua belah pihak.

Pembiayaan modal kerja merupakan produk layanan

pembiayaan dari BMT Bina Ummat Sejahtera diperuntukkan bagi

calon anggota atau anggota yang memerlukan tambahan modal

3 Hasil wawancara dengan Marketting KSPPS BMT BUS Cabang Sukolilo.

66

kerja untuk mengembangkan usahanya.Dengan menggunakan akad

pembiayaan mudharabah yaitu dengan sistem bagi hasil yang

pembagian nisbahnya telah disepakati bersama. Pembiayaan

Mudharabah (modal kerja), akad pembiayaan antara dua pihak,

dimana BMT sebagai shahibul maal (penyedia modal) dan anggota

sebagai mudharib (pengelola usaha), atas kerjasama ini berlaku

sistem bagi hasil dengan ketentuan nisbah sesuai kesepakatan

kedua belah pihak. Bidang yang dilayani dalam pembiayaan

mudharabah antara lain: pertanian, perdagangan, jasa, perikanan,

industri, dan lain-lain. Contoh Perhitungan Bagi Hasil: pak Ahmad

pembiayaan Rp. 10.000.000,- dengan perhitungan mendapatkan

keuntungan Rp. 500.000,- setiap bulan, prosentase nisbah

keuntungan yang disepakati yaitu 30% untuk BMT dan 70% untuk

mudhorib, maka bagi hasil untuk BMT Rp. 150.000,- dan bagi

hasil untuk anggota Rp. 350.000,-.

2) Pembiayaan Pengadaan atau Jual Beli Barang

Pembiayaan pengadaan atau jual beli barang merupakan

produk layanan di KSPS BMT Bina Ummat Sejahtera

diperuntukkan bagi calon anggota atau anggota yang

membutuhkan barang dan untuk aktifitas sehari-hari dengan

menggunakan akad pembiayaan murabahah. Pembiayaan

murabahah (pengadaan atau jual beli barang), transaksi penjualan

barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan

(margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli dengan

pembayaran dapat dilakukan secara angsur ataupun jatuh tempo.

Jenis pembiayaan barang yaitu pembangunan atau renovasi.

Misalnya, Pak Joni ingin merenovasi rumah tapi belum ada dana

dan Pak Joni adalah anggota KSPS BMT Bina Ummat Sejahtera

Cabang Sukolilo, Pak Joni melakukan pembiayaan dengan akad

murabahah dengan harga pokok margin yang disepakati bersma

antara kedua belah pihak.

67

Tabel 4.2

Contoh Perhitungan Harga Barang

Harga pokok(Rp)

Harga jual(Rp)

Angsuranperbulan

(Rp)

Jumlahangsuran

(Rp)1.000.000 1.250.000 250.000 5x

5.000.000 6.000.000 600.000 10x

10.000.000 12.000.000 120.000 10x

3) Pembiayaan Kebajikan

Pembiayaan kebajikan merupakan produk layanan

pembiayaan dari KSPS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang

sukolio diperuntukkan bagi calon anggota atau anggota yang

bertujuan untuk kebajikan dengan pertimbangan sosial dengan

menggunakan akad Qordul Hasan. Pembiayaan ini sumber dananya

dari Baitul Maal KSPS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang

Sukolilo .

Tabel 4.3

Contoh Perhitungan

Pembiayaan( Rp )

Margin( Rp )

Angsuran(Rp)

Jumlahangsuran

1.000.000 0 100.000 10x

2.000.000 0 200.000 10x

c. Pendampingan

1) Pendampingan Manajemen Usaha

Kebanyakan anggota di sektor informal masih kurang

memiliki kemampuan dalam manajemen usaha. Oleh karena itu

perlu diberikan asistensi tentang manajemen usaha yang baik, di

antaranya:

a) Pembukuan Sederhana

b) Manajemen Keuangan Sederhana

68

c) Manajemen Pemasaran

2) Pendampingan Permodalan

Salah satu faktor yang menjadi kendala dalam

penumbuhan usaha anggota adalah disisi permodalan. Lembaga

membuka lebar bagi anggota untuk mendapatkan permodalan lewat

pembiayaan dengan sistem bagi hasil yang sudah barang tentu

sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang ada.

3) Pendampingan Pemasaran

Dalam hal pemasaran produk, lembaga mengupayakan

untuk membantu mempromosikan produk-produk mereka ke

pihak-pihak tertentu terutama lewat media pameran, baik yang

diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Kualitas produk

dari usaha anggota sering dikomunikasikan agar dipasaran tidak

ketinggalan dengan produk-produk lain.

4) Pendampingan Jaringan Usaha

Melalui jaringan usaha (networking) khususnya jaringan

usaha antar anggota diharapkan mereka mampu mengelola

usahanya dengan baik, agar tidak kalah dalam persaingan usaha

yang semakin ketat. Komunikasi yang dilakukan diantaranya

melalui kegiatan formal yang berupa temu bisnis anggota maupun

melalui kegiatan non formal seperti pengajian ataupun kegiatan

lain yang bermanfaat untuk kemajuan usaha. 4

5) Baitul Maal

Bagian ini sangat potensial untuk menjadi kekuatan di lembaga

ini, karena dengan di intensifkan Nya baitul maal akan menjadi

kekuatan yang luar biasa untuk pemberdayaan umat, termasuk

pembinaan usaha lewat pembiayaan Qordul Hasan. Sumber dana

yang diperoleh Baitul Maal antara lain:

4 Profil KSPPS BMT BUS Cabang Sukolilo.

69

a) Zakat, infaq dan shodaqoh baik dari anggota zakat ijaroh dari

modal kerja maupun dari masyarakat.

b) Pemberdayaan zakat dari pengelola pada setiap bulannya (2,5%

dari gaji).

c) Bekerjasama dengan Laznas BMT Pusat, berkaitan dengan

program penghimpunan maupun penyaluran zakat.

d) Bekerjasama dengan Dompet Dhuafa Republika melaui

program Tebar Hewan Qurban.

Penyaluran ZIS antara lain:

a) Santunan kepada fakir miskin dan yatim piatu.

b) Pembudayaan pelaku ekonomi mikro khususnya anggota KSPS

BMT Bina Ummat Sejahtera.

c) Bantuan fasilitas ibadah untuk masjid dan mushola.

d) Pemberian beasiswa bagi penduduk yang tidak mampu.

e) Memberikan sumbangan sosial kepada anggota maupun

masyarakat yang terkena musibah.5

B. Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah KSPPS BMT Bina Ummat

Sejahtera Cabang Sukolilo dalam Meningatkan Modal UMKM

KSPPS BMT Bina Ummat sejahtera Cabang Sukolilo tidak terlalu

memberatkan dalam hal pelaksanaaan pembiyaan dan juga tidak ingin

membebani para calon anggota dengan hal-hal yang rumit, hal ini

disampaikan oleh Ibu Eny.

“Dalam pelaksanaan pembiayaan yang dilakukan oleh KSPPSBMT Bina Ummat Sejahtera tidak memilih siapa yang akanmendapatkan pembiayaan mudharabah ini, semua masyarakat bisamendapatkan pembiayaan mudharabah ini asalkan mereka siap danmenaati semua persyaratan yang sudah ditetapkan oleh KSPPSBMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Sukolilo dan juga kita melihatkarakter setiap calon anggota yang mengajukan pembiayaanmudharabah ini, pihak KSPPS BMT BUS Cabang Sukolilo akan

5 Hasil dokumentasi KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Sukolilo.

70

memberikan pembiayaan modal UMKM Kepada semuamasyarakat asalkan masih dalam konteks usaha yang halal makadari itu pihak kami akan menganalisis usaha calon anggota terlebihdahulu”. 6

Dan menurut bapak sopyan “dalam pelaksanaan pembiayaan iniPihak KSPPS BMT Bina Ummat sejahtera Cabang Sukolilo jugaingin membantu para anggota dengan memberikan pembiayaanmudharabah modal usaha ini dengan merata kesemua masyarakatsekitar agar mereka bisa mandiri dan bisa mengembangkan sektorusaha mereka dengan baik lagi, dengan mengajukan pembiayaanmudharabah modal usaha ini yang terpenting adalah calon anggotamau mematuhi semua aturan yang sudah ditetapkan oleh KSPPSBMT Bina Ummat sejahtera Cabang Sukolilo jika calon anggotasudah mematuhi peraturan maka pihak KSPPS BMT Bina Ummatsejahtera Cabang Sukolilo juga cepat bisa memproses pengajuanpembiayaan mudharabah modal usaha ini, tidak semua usaha kamiberikan pembiayaan mudharabah modal usaha ini hanya usahayang masih berada pada jalur syariah atau halal lah yang akan kamiberikan pembiayaan mudharabah guna meningkatkan modal, kamijuga akan mencari tahu karakter atau watak dari calon anggotaterlebih dahulu sebelum kami memberikan pembiayaanmudharabah modal UMKM ini”. 7

Adapun persyaratan yang diberikan sangatlah mudah dan tidak

mempersulit para calon anggota untuk mengajukan pembiayaan

mudharabah ini guna meningkatkan modal usahanya. Persyaratan yang

diberikan oleh pihak KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera dalam

mengajukan pembiayaan mudharabah meliputi :

a. Mengisi formulir pengajuan pembiayaan

b. Melampirkan foto copy identitas diri (KTP/SIM)

c. Melampirkan kartu keluarga (KK)

d. Melampirkan foto copy agunan (BPKB) kendaraan/ sertifikat

e. Bersedia di survey8

6 Hasil wawancara dengan Ibu Eny selaku Marketting KSPPS BMT Bina Ummat SejahteraCabang Sukolilo, tanggal 15 Mei 2017.

7 Hasil wawancara dengan Bapak Sopyan selaku Manager KSPPS BMT Bina ummatSejahtera Cabang Sukolilo, tanggal 15 Mei 2017.

8 Hasil wawancara dengan Ibu Eny Selaku Marketting KSPPS BMT Bina ummat SejahteraCabang Sukolilo.

71

Setelah semua persyaratan sudah lengkap maka tugas

KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Sukolilo akan mengambil

keputusan apakah calon anggota akan mendapatkan pembiayaan

mudharabah guna meningkatkan modal Usaha nya atau tidak, proses

pertimbangan dilakukan selama 3 hari atau paling lama 1 minggu setelah

itu pihak KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Sukolilo akan

memberitahukan pada calon anggota bagaimana hasil dari pertimbangan

tersebut. Setelah itu barulah pihak KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera

Cabang Sukolilo akan melakukan tahap selanjutnya yaitu dengan

melakukuan sistem penghimpunan dana yang meliputi :

a. Anggota dan calon anggota datang sendiri

b. Door to door (petugas mendatangi rumah-rumah anggota dan calon

anggota)

c. Simpanan wajib keanggotaan

d. Simpanan pokok keanggotaan

e. Masuk pasar

f. Pendekatan emosional pada anggota dan calon anggota

g. Pemberian cadangan resiko pada setiap pembiayaan

h. Ke sekolah-sekolah, metode ini dapat mengajak murid untuk belajar

hemat

i. Kunjungan ke ta’mir masjid agar menitipkan dana kas nya untuk

dititipkan pada lembaga yang mempunyai sistem syari’ah.9

Setelah itu jika ada yang ingin menjadi anggota dari KSPPS BMT

Bina Ummat Sejahtera maka langkah selanjutnya adalah mengisi formulir

keanggotaan adapun syarat keanggotaan adalah sebagai berikut :

a. Mengisi formulir keanggotaan Foto Copy Identitas Diri

b. Mengisi formulir pembukaan rekening yang telah disediakan

c. Melampirkan foto copy identitas diri (KTP/SIM)

d. Membayar simpanan wajib dan simpanan pokok sebesar Rp. 12.000,-

9 Hasil wawancara dengan Ibu Eny selaku Marketting KSPPS BMT Bina Ummat SejahteraCabang Sukolilo.

72

e. Mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan oleh Lembaga. 10

2. Upaya KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Sukolilo dalam

Meningkatkan Modal UMKM

Dalam hal upaya KSPPS BMT Bina Ummat sejahtera Cabang

Sukoli dengan melakukan pemberdayaan dan pembinaan di sektor Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tidak hanya memberikan jasa

pembiayaan, namun juga pendampingan dan pembinaan dalam

menjalankan usahanya kepada UMKM. Dan pihak KSPPS BMT Bina

Ummat sejahtera Cabang Sukolilo juga terus memberikan pendampingan

usaha kepada anggota UMKM agar usaha yang yang dijalankan oleh

anggota bisa lebih maju dan berkembang lagi. Hal ini juga disampaikan

oleh beliau Bapak sopyan selaku Manajer KSPPS BMT Bina Ummat

Sejahtera Cabang Sukolilo .

“Setelah kami memberikan pembiayaan kepada anggota KSPPSBMT Bina ummat sejahtera Cabang Sukolilo tidak kemudian kamimelepaskan begitu saja atau membiarkan pelaku usaha atauanggota tersebut, akan tetapi kami melakukan pembinaan,pendampingan agar para anggota lebih bisa mengembangkan,memajukan usahanya, juga kami berharap para pelaku usaha iniatau anggota ini bisa menjadi wirausaha yang maju lagi. 11

Hal ini juga disampaikan oleh ibu Eny selaku marketing KSPPS

BMT Bina ummat sejahtera Cabang Sukolilo . 12

”kami tidak langsung melepas begitu saja setelah mendapatkanpembiayaan mudharabah kami juga melakukan Pendampingan agarpara anggota bisa lebih memahami dan mengerti tentang usaha apayang mereka geluti agar bisa menjadi pelaku usaha yang mandiridan bisa memajukan usahanya terutama mereka bisa memilikimodal usaha yang lebih lagi guna memperlebar usahanya, adapunjenis-jenis pendampingan yaitu pendampingan menajemen usaha,pendampingan permodalan, pendampingan pemasaran,pendampingan jaringan usaha dan KSPPS BMT Bina Ummatsejahtera Cabang Sukolilo hanya menggunakan pembinaan

10 Hasil wawancara dengan Marketiing KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera CabangSukolilo.

11 Hasil wawancara dengan Bapak Sopyan selaku Manajer KSPPS BMT Bina ummatSejahtera Cabang Sukolilo, tanggal 15 Mei 2017.

12 Hasil wawancara dengan Ibu eny selaku marketing KSPPS BMT Bina ummat SejahteraCabang Sukolilo, tanggal 15 Mei 2016.

73

langsung kelapangan agar kita bisa tau kondisi pelaku usahaapakah ada masalah atau tidak.”.

Kegiatan berupa pembinaan dan Pendampingan terhadap anggota,

dimana fungsi pendampingan yang ada di KSPPS BMT Bina Ummat

Sejahtera adalah mengamankan dana lembaga yang sudah dilakukan

pencairan pembiayaan kepada anggota dengan melakukan:

a. Pengawalan terhadap penggunaan dana pembiayaan apakah sudah

sesuai dengan permohonan atau tidak. Pengawalan penggunaan dana

pembiayaan ini dilakukan bersama anggota dengan membuat rencana

detail pemakaian dana pembiayaan, dengan dasar :

1) Analisa pengembangan dana pembiayaan

2) Rencana pemakaian dana pembiayaan oleh anggota

3) Meningkatkan kerja sama yang baik dengan anggota dan komitmen

terhadap kerja sama yang saling menguntungkan.

Adapun Adapun prosedur pembiayaan mudharabah yang

diterapkan di KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Sukolilo adalah

sebagai berikut :

a. Benar-benar memiliki badan usaha (jika si calon anggota ingin

mengambil pembiayaan mudharabah untuk modal usaha)

b. Mengisi semua formulir permohonan yang telah disediakan oleh

KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Sukolilo

c. Menyerahkan fotokopi KTP suami dan istri yang masih berlaku

d. Menyerahkan fotokopi KK yang terbaru atau surat nikah

e. Menyerahkan fotokopi jaminan akan diserahkan ke KSPPS BMT Bina

Ummat Sejahtera Cabang Sukolilo

f. Bersedia untuk disurvei oleh pihak KSPPS BMT Bina Ummat

Sejahtera sebagai bahan pertimbangan kelayakan pemberian

pembiayaan

74

g. Setelah Di survei pihak KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang

Sukolilo akan memberitahukan pada si calon anggota mengenai

kelayakan atau tidak kelayakan mendapatkan pembiayaan.13

3. Pendukung Dan Penghambat KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera

dalam Meningkatkan Modal UMKM

Laju pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di

daerah Sukolilo relatif cepat. Hal ini memiliki peran signifikan bagi

pertumbuhan sektor perekonomian di daerah Sukolilo . Hal ini menjadi

keungtungan serta peluang yang strategis dan langkah yang baik bagi

KSPPS BMT Bina ummat sejahtera Cabang Sukolilo dalam

pemberdayaan UMKM. Pertumbuhan yang semakin signifikan ini tidak

terlepas dari peran serta Lembaga Keauangan Bank dan Lembaga

Keuangan Non-bank. KSPPS BMT Bina umaat sejahtera Cabang Sukolilo

juga berperan besar dalam membantu pertumbuhan Usaha Mikro Kecil

dan Menengah (UMKM) di Sukolilo . Hal ini juga dinyatakan oleh beliau

ibu Eny selaku marketting KSPPS BMT Bina Ummat sejahtera Cabang

Sukolilo .

“Apabila dilihat dari laju pertumbuhan Usaha Mikro Kecil danMenengah (UMKM) di daerah Sukolilo ini, yang semakin lamasemakin berkembang, semakin bertambah dan juga kemajuan nyasangat pesat sekali jadi KSPPS BMT Bina Ummat sejahteraCabang Sukolilo mempunyai peluang yang sangat prospek Bagusdan sangat menguntungkan untuk kedepannya. Karena selainmemberikan kontribusi terhadap kemudahan permodalan untukUsaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga bisa menambahanggota yang bisa meningktakan modal usaha UMKM nya agarmereka bisa lebih mandiri lagi. 14

Dalam hal ini banyak sekali hambatan beberapa faktor yang

dihadapi oleh pihak KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Sukolilo

dalam memberikan modal usaha dan meningkatkan modal usahanya

13 Hasil wawancara dengan Ibu Eny selaku Marketing KSPPS BMT Bina Ummat SejahteraCabang Sukolilo.

14 Hasil wawancara dengan marketing KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera CabangSukolilo., tanggal 15 Mei 2017.

75

UMKM . Bisa Dilihat dari pertumbuhan UMKM Di desa Sukolilo sangat

lah pesat banyak sekali masyarakat yang mau mendirikan usaha dan mau

mengembangkan usaha nya namun karena keterbatasan modal maka

mereka biasanya mengurungkan niatnya untuk mendirikan usaha.

Kendala-kendala yang dihadapi ada kendala internal dan eksternal

yang dialami KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera cabang sukolilo,

kendala internal yang dihadapi sebagai berikut:

a. Jauhnya jarak tempuh lokasi atau rumah para anggota KSPPS BMT

Bina Ummat Sejahtera Cabang Sukolilo sehingga biaya operasional

dan evisiensi waktu menjadi kurang optimal

b. Adanya kredit macet yang dialami para anggota karena beberapa

faktor, diantaranya sepinya permintaan pasar, tujuan peminjaman tidak

sesuai perencanaan, karakter pelaku usaha

c. Masih kurangnya pemahaman masyarat tentang pengkreditan yang

berbasis syariah dan Masih kurangnya minat dari masyarakat untuk

datang langsung ke KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang

Sukolilo .

d. Serta masih sulitnya masyarakat mempercayai bank lembaga keuangan

syariah seperti BMT dan yang lainya.

e. Sulitnya masyarakat menyerahkan agunan atau jaminan yang menjadi

salah satu syarat pemberian pembiayaan mudharabah.

Adanya kendala-kendala tersebut juga dinyatakan oleh beliau

Bapak Supyan selaku Manager KSPPS BMT Bina ummat sejahtera

Cabang Sukolilo .

“Ada beberapa kendala umum yang biasa dihadapi oleh setiapLembaga Keuangan Bank ataupun Lembaga Keuangan Non-bank yaitu terjadinya pembiayaan bermasalah yang dialami paraanggota karena adanya beberapa masalah yang dialami anggotaatau para pelaku UMKM, jauhnya jarak tempuh antara kantorKSPPS BMT Bina Ummat sejahtera Cabang Sukolilo ke lokasiatau rumah anggota sehingga biaya operasional dan evisiensiwaktu bagian Kolektor Unit (KLU) menjadi kurang optimal,Masih banyak UMKM yang belum mengetahui perbedaanproduk-produk dari KSPPS BMT Bina ummat sejahtera Cabang

76

Sukolilo. dan keunggulan yang akan didapatkan apabila menjadianggota kami. Kemudian KSPPS BMT Bina ummat sejahteraCabang Sukolilo juga melakukan program pendampingan usahaagar para anggota UMKM bisa lebih mengembangkanusahanya.

Adapun kendala eksternal yang dihadapi KSPPS BMT Bina

Ummat Sejahtera cabang sukolilo, sebagai berikut:

1. Akses terhadap modal yang sulit dijangkau

2. Pengelolaan dana modal dan keuntungan yang kurang profesional

3. persaingan usaha yang semakin pesat

4. Kendala tentang sulitnya pemasaran

5. Kemampuan usaha yang masih terbatas

6. Kemampuan SDM yang kurang memadai dan masih lemah SDM.15

C. Analisis Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah KSPPS BMT Bina ummat

Sejahtera dalam Meningkatkan Modal UMKM

Pemberian modal dalam bentuk uang, merupakan salah satu faktor

penting dalam dunia usaha, tetapi bukan yang terpenting.16 Untuk

mendapatkan dukungan keuangan yang cukup stabil, perlu mengadakan

hubungan kerja sama yang baik dengan lembaga keuangan, baik

perbankan maupun dana bantuan yang disalurkan melalui kemitraan usaha

lainya. Maka dari itu KSPPS BMT Bina ummat sejahtera Cabang

Sukolilo memberikan modal kepada semua pelaku usaha UMKM Agar

mereka bisa menambah modal dan juga meningkatkan modal nya.

Dalam pelaksanaan yang dilakukan oleh KSPPS BMT Bina Ummat

Sejahtera Cabang Sukolilo tidak memilih siapa yang akan mendapatkan

pembiayaan mudharabah ini, semua masyarakat bisa mendapatkan

pembiayaan mudharabah ini asalkan mereka siap dan menaati semua

persyaratan yang sudah ditetapkan oleh KSPPS BMT Bina Ummat

15 Hasil wawancara Denagn beliau Bapak Sopyan selaku Manajer KSPPS BMT BUS Cabangsukolilo, tanggal 15 mei 2017

16 Musya Asy’arie, Op. Cit., hal. 143.

77

Sejahtera Cabang Sukolilo . Adapun persyaratan yang diberikan sangatlah

mudah dan tidak mempersulit para calon anggota untuk mengajukan

pembiayaan mudharabah ini guna meningkatkan modal usahanya.

Jika semua persyaratan sudah dilengkapi maka pihak KSPPS BMT

Bina Ummat Sejahtera Cabang Sukolilo akan segara memproses nya dan

calon anggota pun akan diberitahu bagaimana hasil dari kesepatan KSPPS

BMT Bina Ummat sejahtera Cabang Sukolilo apakah calon anggota akan

mendapatkan pembiayaan atau tidak. Dalam memproses ini KSPPS BMT

Bina Ummat Sejahtera Cabang Sukolilo membutuhkan sekurang-kurang 3

sampai 7 hari.

Dari Analisis data diatas yang diperoleh penulis mengenai

pelaksanaan pembiayaan mudharabah dalam meningkatkan modal UMKM

Pada toko sembako, KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Sukolilo

melakukan analisis mengenai pelaksanaan pembiayaan tersebut dengan

prinsip 5C, yaitu analisis watak(Character), analisis kemapuan (capacity),

Analisis modal (capital), analisis kondisi(Condition Of Economy). Dan

analisis agunan(Colleteral). 17 Karena dalam hal ini KSPPS BMT BUS

Cabang Sukolilo ingin mengetahui terlebih dahulu bagaimana watak,

karakter calon anggota yang akan mendapatkan pembiayaan mudharabah

dalam meningkatkan modal UMKM. Setelah melakukan analisa

pembiayaan, manajer Cabang akan menjelaskan akad pembiayaan kepada

calon anggota, Setelah calon anggota memahami dan sepakat dengan akad

yang telah dijelaskan tersebut maka calon anggota menandatangani surat

perjanjian yang telah dibuat oleh admin KSPPS BMT BUS Cabang

Sukolilo meliputi:

a. Proses Pencairan

Pencairan dana pembiayaan secara tunai diserahkan langsung

kepada anggota pembiayaan setelah anggota menandatangani akad

pembiayaan mudharabah.

17 Ismail, Perbankan Syariah, Prenamedia Group, Jakarta, hal.120-125.

78

b. Pembayaran Angsuran

Anggota pembiayaan modal kerja mudharabah dapat memilih

sistem angsuran harian, mingguan, atau bulanan sesuai ketentuan yang

berlaku. Anggota dapat melunasi pembiayaan sebelum jatuh tempo.

Pembiayaan mudharabah dibawah Rp.1.000.000 tidak

memerlukan jaminan, dan dapat langsung cair saat itu juga.

Pembiayaan Rp. 2.000.000 – Rp. 5.000.000 menggunakan jaminan

BPKB sedangkan lebih dari Rp. 20.000.000 menggunakan jaminan

sertifikat dengan nisbah bagi hasil 2% dari jumlah pembiayaan. Hal

tersebut sudah melanggar perjanjian akad pembiayaan mudharabah dan

tidak sesuai dengan teori akad mudharabah dimana bagi hasil yang

disepakati aalah hasil keuntungan dari usaha anggota pembiayaan

bukan dari jumlah pembiayaan.

Tabel 4.4

Modal Awal Anggota Pembiayaan Mudharabah

NoNama

AnggotaModalUtama

Pendapatanpenjualan

Laba

1 Purjiyo 2.000.000 2.500.000 500.000

2 Suratmi 600.0000 1.000.000 840.000

3 Sri utami 2.000.000 4.800.000 2.800.000

4 Bambang

Mardianto

2.700.000 3.500.000 800.000

5 Cue’dah 800.000 2.000 000 1.200.000

6 H. sudarso 2.500.000 7.000.000 4.500.000

Sumber : data KSPPS BMT BUS Cabang sukolilo

Dari hasil pengolahan data diatas dapat diketahui modal awal yang

dimiliki anggota KSPPS BMT BUS Cabang sukolilo dan laba yang

didapatkan sebelum mendapatkan pembiayaan mudharabah dari KSPPS

BMT BUS cabang sukolilo. Untuk mengetahui perhitungan untuk

mencari laba bersih dari hasil UMKM Toko sembako adalah sebagai

berikut : Laba = (Pendapatan penjualan – modal utama)

79

Contoh : modal awal yang dimiliki oleh ibu suratmi adalah Rp.

600.000 , pendapatan yang di peroleh dari usaha toko sembako pertiga

bulan Rp. 2.500.000, maka bisa dihitung laba yang diperoleh ibu suratmi

selama 3 bulan dalam menjalankan usaha toko sembako nya adalah :

Laba = 2.500.000 – 2.000.000 = 500.000

Maka laba bersih yang didapatkan ibu suratmi pertiga bulan adalah =

Rp. 500.000

Tabel 4.5

Hasil Peningkatan Modal UMKM Anggota Pembiayaan Mudharabah

NoNama

anggotaPembiayaanmudharabah

Pendapatanpenjualan

Laba

1 Purjiyo 3.000.000 2.500.000 500.000

2 Suratmi 5.000.000 3.150.000 4.295.000

3 Sri utami 10.000.000 6.200.000 14. 700.000

4 Bambang

Mardianto

5.000.000 4.500.000 2.800.000

5 Cue’dah 4.000.000 3. 500.000 2.700.000

6 H. sudarso 15.000.000 9.000.000 6.500.000

Sumber : data KSPPS BMT BUS Cabang sukolio

Bu suratmi melakukan kerjasama bisnis dengan KSPPS BMT

\Bina Ummat Sejahtera cabang sukolilo seorang pedagang sembako

menggunakan akad pembiayaan mudharabah ( KSPPS BMT Bina

Ummat Sejahtera sebagai pemilik modal dan ibu suratmi sebagai

pengelola modal). KSPPS BMT BUS kepada ibu suratmi sebesar Rp.

5000.000 sebagai modal usaha pada bulan November 2016 dengan

nisbah bagi hasil KSPPS BUS : Ibu suratmi = 30% : 70 % pada bulan

januari 2017, ibu suratmi memberikan laporan toko penjualan sembako

Maka dapat diketahui hasil dari table diatas peningkatan modal setelah

80

mendapatkan pembiayaan dari KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera

cabang sukolilo yang diperoleh ibu suratmi pertiga bulan adalah :

1) Profit sharing

Untuk KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera 30% x Rp.

500.000 (Laba) = Rp. 150.000 sedangkan bagi

ibu suratmi adalah 70% x 500.000 (Laba) = RP. 350.000

2) Revenue sharing

Untuk KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera 30% x

3150.000 (pendapatn penjualan) Rp. Rp. = Rp. 945.000 sedangkan

bagi ibu suratmi adalah 70% x (Pendapatan penjualan ) Rp.

3.150.000 Rp. = Rp. 2.205.000

2. Upaya yang Dilakukan KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera dalam

Meningkatkan Modal UMKM

Sebagaimana dijelaskan oleh Zulkarnain Pemberdayaan ekonomi

merupakan suatu komitmen politik untuk mengubah paradigma ekonomi

konglomerasi secara bertahap dengan menumbuhkan kegiatan ekonomi

lapis bawah. Tujuan pemberdayaan usaha kecil yaitu untuk menumbuhkan

dan meningkatkan kemampuan mereka agar mandiri serta berkembang

menjadi usaha menengah.18 Menyangkut hal ini ada beberapa starategi

pemberdayaan UMKM yang diterapkan oleh KSPPS BMT Bina Ummat

Sejahtera Cabang Sukolilo antara lain:

a. Progam Pemberdayaan

Pemberdayaan yang dilakukan KSPPS BMT Bina Ummat

Sejahtera Cabang Sukolilo adalah lembaga keuangan mikro syariah

yang selalu menstransfer ilmu kewirausahaan lewat pendampingan

manajemen, pengembangan sumberdaya insani dan teknologi tepat

guna, kerjasama bidang finansial dan pemas aran, sehingga mampu

18 Zulkarnain, Membangun Ekonomi Rakyat, Edisi Pertama, Adicita Karya Nusa,Yogyakarta, 2003, hal. 158.

81

memberdayakan wirausaha-wirausaha baru yang siap menghadapi

persaingan dan perubahan pasar.

Progam ini dilakukan agar para pelaku usaha UMKM lebih bisa

mandiri dan lebih bisa mengembangkan usaha nya melalui

pemberdayaan ini. Dan juga pihak KSPPS BMT Bina Ummat

Sejahtera Cabang Sukolilo menaruh harapan kepada pelaku usaha

UMKM agar mereka bisa memajukan usaha nya dibidang apapun

dengan menggunakan pembiayaan mudharabah.

b. Progam Pembinaan

Pola pembianaan harus dilakukan secara serentak agar

pengawasan terhadap kucuran dana kredit dapat dipantau secara

kontinu. Karena kredit menyangkut unsur kepercayaan, maka harus

dimulai dari pembinaan mental SDM yang baik agar permodalan yang

diberikan dapat berjalan dengan baik.

Pola pembinaan yang dilakukan oleh KSPPS BMT Bina

Ummat sejahtera Cabang Sukolilo antara lain yaitu :

1) Pendampingan

Pada tahap ini, pihak KSPPS BMT Bina Ummat sejahtera

melakukan pendampingan kepada semua anggota. Para pelaku

UMKM ini akan didampingi oleh pendamping yang sangat

memahami bidangnya, sehingga para pelaku UMKM Benar-benar

mampu menguasai dan mereka tau usaha apa ang mereka geluti

agar nanti mereka benar-benar berhasil dalam usahanya.

Pendampingan ini bisa dilakukan dan dapat di identifikasi dengan

banyaknya UMKM yang masih mengalami berbagai kendala dalam

usaha yang mereka jalankan seperti susahnya mencari bahan baku,

pemasaran yang terkendala karena masih minimnya pangsa pasar

para pelaku UMKM di daerah Sukolilo dan lemahnya kemauan

untuk lebih mengembangkan usahanya.19

19 Musa Asy’arie, Op,Cit., hal. 143.

82

2) Pembinaan

Pola pembinaan ini dilakukan secara serentak, agar

pengawasan terhadap kucuran dana kredit dapat dipantau secara

kontinu20, hal itu dilakukan oleh KSPPS BMT Bina Ummat

sejahtera Cabang Sukolilo dalam hal pemberian modal usaha ini,

karena modal kredit ini tidak hal yang mudah didapatkan.

c. Progam Pembiayaan

Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan

kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang

modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.

KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Sukolilo merupakan

salah satu lembaga keuangan syariah yang ada di Sukolilo, bila dilihat

dari produk-produk pembiayaan, pembiayaan pemberian modal pada

pelaku usaha di KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera cabang sukolilo

adalah pembiayaan dengan akad mudharabah yang dimana pihak BMT

memberikan modal usaha bagi anggota guna meningkatkan usahanya,

juga bisa guna menambah modal dalam mengembangkan usahanya.

Pihak KSPPS BMT Bina ummat sejahtera Cabang Sukolilo memiliki

banyak anggota yang menggunkan pembiayan ini.

Pihak KSPPS BMT Bina ummat sejahtera Cabang Sukolilo

punya cara sendiri guna menarik anggotanya yaitu dengan jemput bola

atau juga langsung datang kerumah-rumah calon anggota dan

menawarkan produk-produk yang ada di KSPPS BMT Bina ummat

sejahtera Cabang Sukolilo .

3. Pendukung Dan Penghambat KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera

dalam Meningkatkan Modal UMKM

Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di

daerah Sukolilo relatif cepat dan baik dalam peningktan jumlah usahanya .

Hal ini memiliki peran signifikan bagi kemajuan sektor perekonomian di

daerah Sukolilo dan sekitarnya . Hal ini menjadi peluang strategis bagi

20 Zulkarnain, Op. Cit., hal. 180.

83

KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Sukolilo berperan besar

dalam membantu pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) Di Sukolilo . Karena selain memberikan kontribusi terhadap

kemudahan permodalan juga untuk meningkatkan Usaha Mikro Kecil

dan Menengah (UMKM) di Sukolilo .

Meskipun Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di

Sukolilo telah menunjukkan peranannya dalam pertumbuhan ekonomi

daerah Sukolilo, namun masih ada berbagai hambatan dan kendala yang

dihadapi. Sebagai usaha yang ruang lingkup usaha dan anggota adalah

(umumnya) rakyat kecil dengan modal terbatas dan kemampuan SDM

yang juga terbatas, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sangat rentan

terhadap masalah-masalah perekonomian. Dari pihak KSPPS BMT Bina

Ummat Sejahtera cabang sukolilo ada beberapa permasalahan internal dan

eksternal.

Masalah Eksternal (Luar) yang dihadapi oleh KSPPS BMT Bina

Ummat Sejahtera Cabang sukolilo Meliputi :

a. Akses terhadap modal yang sulit dijangkau

Hal ini terjadi karena ternyata banyak para pelaku UMKM yang

bertempat tinggal jauh dari kantor KSPPS BMT Bina Ummat

Sejahtera Cabang Sukolilo . Dan seperti kita ketahui, bahwa

masyarakat daerah Sukolilo tidak semuanya berada di daerah

perkotaan dan kebanyakan mereka hidup di daerah pedesaan. Inilah

yang membuat para pelaku UMKM sulit menjangkau kantor kami dan

akses permodalan pun menjadi sulit didapatkan.

Pengelolaan dana modal dan keuntungan yang kurang profesional

Pengelolaan produk yang kurang profesional memang menjadi hal

yang perlu diperhatikan, karena hal ini akan berdampak bagi kualitas

dan kuantitas produk. Kurang profesionalnya para pelaku UMKM

terjadi karena SDM para pelaku UMKM yang masih rendah.

84

b. persaingan usaha yang semakin pesat

Jika kita lihat, persaingan usaha yang semakin lama semakin ketat

sangat berpengaruh terhadap para pelaku UMKM khususnya usaha

yang masih berskala mikro dan makro. Jika tidak ditangani dengan

cepat dengan memberikan pembinaan dan pengarahan, maka semakin

lama usaha mereka akan tergerus oleh usaha- usaha berskala besar

karena tidak bisa mengikuti arus persaingan usaha yang semakin pesat.

c. Kendala tentang sulitnya pemasaran

Sulitnya pemasaran disebabkan oleh keterbatasan pelaku UMKM

dalam memperluas jaringan bisnis atau mencari pangsa pasar. Para

pelaku UMKM di daerah Sukolilo belum bisa merambah pasar luar

daerah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya

keterbatasan SDM, kualitas produk yang kurang, dan masih kurangnya

penanganan dan pengarahan dari badan-badan pemberdayaan daerah

tersebut.

d. Kemampuan usaha yang masih terbatas

hal ini juga dipengaruhi oleh kualitas SDM yang terbatas dari para

pelaku UMKM. Dengan berbagai kendala yang ada, maka perlu

langkah-langkah strategis yang harus dipertimbangkan dalam

pemberdayaann ekonomi diantaranya pertama, melakukan identifikasi

terhadap pelaku ekonomi, seperti koperasi dan usaha kecil mengenai

potensi dan pengembangan usahanya. Dalam hal ini KSPPS BMT

Bina Ummat Sejahtera harus mengidentifikasi para pelaku usaha

dengan mengukur kelayakan usaha dan mengidentifikasi para pelaku

UMKM yang memenuhi syarat-syarat penerima pembiayaan.

Sehingga potensi kredit macet atau kendala yang lain bisa

diminimalisir kejadiannya. Kedua, melakukan program pembinaan

yang kontinu terhadap pelaku-pelaku tersebut melalui program

pendampingan. Langkah kedua yang dilakukan oleh KSPPS BMT

Bina Ummat sejahtera Cabang Sukolilo yaitu memberikan layanan

85

konsultasi manajemen, melakukan program pembinaan SDM,

pendampingan usaha, dan informasi pasar.

e. Kemampuan SDM yang kurang memadai dan masih lemah SDM

Karena tidak jarang pelaku usaha, memiliki SDM yang tinggi,

tidak menutup kemungkinkan pula banyak yang SDM nya rendah tapi

pihak KSPPS BMT Bina ummat sejahtera Cabang Sukolilo tidak

meilihat dari hal tersebut karena semua masyrakat bisa mendapatkan

pembiayaan modal usaha jika mereka mau menaati semua peraturan

dan syarat yang sudah ditetapkan.

f. Masih kurangnya pemahaman anggota atau masyakat tentang adanya

bank lembaga keuangan syariah dengan produk pembiayaan

mudharabah guna meningkatkan modal usaha mereka.

Hal ini sangat lah sensitif karena tidak semua masyarakat tau

produk-produk, atau akad-akad yang digunakan di dalam nya, Masih

banyak yang menganggap produk dan akad yang digunakan lembaga

keuangan syariah sama dengan Bank Non syariah, maka tugas dari

KSPPS BMT Bina ummat sejahtera Cabang Sukolilo memberikan

pemahaman lebih kepada masyarakat sekitar agar mereka bisa mengetahui

perbedaan akad dan produk-produknya.

Dengan berbagai kendala yang ada dan dihadapi maka juga

memerlukan langkah-langkah kongret atau nyata dalam hal pemberian

modal usaha ini,dan pemberdayaan karena masalah modal ini sangat lah

penting daam hal menjalan kan suatau usaha maka dari itu langkah yang

kongret atau nyata dalam hal pemberian modal usahadan pemberdayaan

diantara yaitu pertama, harus benar-benar melakukan kajian atau

identifikasi tentang pelaku ekonomi, contohnya seperti lembaga keuangan

syariah, BMT, Koperasi dan usaha kecil mengenai kelayakan

pengembangan usahanya. Dalam hal ini KSPPS BMT Bina Ummat

sejahtera mengidentifikasi pelaku usaha UMKM apakah mereka layak

diberiakan pembiayaan mudharabah ini. Kedua, melakukan program

pembinaan yang kontinu terhadap pelaku-pelaku tersebut melalui program

86

pendampingan. Langkah yang dilakukan oleh KSPPS BMT Bina Ummat

sejahtera yaitu melakukan program pembinaan SDM, pendampingan

usaha, dan informasi pasar. Ketiga, melaksanakan progam pendidikan dan

pelatihan sesuai dengan kebutuhan mereka pada saat pengembangan

usaha. Ke empat melakukan koordianasi dan evaluasi secara periodik

antarintansi yang terlibat dalam proses pembinaan, baik pembinaan

terhadap permodalan, SDM, Pasar, maupun penerapan teknologi.

Selain kendala-kendala eksternal (luar) yang dihadapi oleh pihak

KSPPS BMT Bina ummat sejahtera Cabang Sukolilo juga memiliki

kendala internal (Dalam), yang mereka hadapai seperti :

a. Jauhnya jarak tempuh lokasi atau rumah para anggota KSPPS BMT

Bina Ummat Sejahtera Cabang Sukolilo sehingga biaya operasional

dan evisiensi waktu menjadi kurang optimal

b. Adanya kredit macet yang dialami para anggota karena beberapa

faktor, diantaranya sepinya permintaan pasar, tujuan peminjaman tidak

sesuai perencanaan, karakter pelaku usaha diantaranya sepinya

permintaan pasar, tujuan peminjaman tidak sesuai perencanaan,

karakter pelaku usaha. Untuk mengantisipasi hal ini bisa dipecahkan

dengan meningkatkan pembinaan permodalan, SDM, manajemen dan

pembinaan teknologi. Agar kredit macet tidak strategis serta

melakukan pembinaan secara kontinu dan terpadu.

c. Masih kurangnya pemahaman masyarat tentang pengkreditan yang

berbasis syariah dan Masih kurangnya minat dari masyarakat untuk

datang langsung ke KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang

Sukolilo .

d. Serta masih sulitnya masyarakat mempercayai bank lembaga keuangan

syariah seperti BMT dan yang lainya. Karena masyarakat memiliki

tingkat kepercayaan yang berbeda, apalagi jika bank lembaga keungan

yang berbaris syariah missal seperti BMT, koperasi tau yang lainnya,

biasanya masyarakat lebih mempercayakan ke Bank yang tidak

berbasis syariah dalam segala hal, dari pinjaman modal atau pun hal

87

yang sepele seperti menabung dan lain-lain dari progam yang

diterapkan oleh bank itu sendiri.

e. Sulitnya masyarakat menyerahkan agunan atau jaminan yang menjadi

salah satu syarat pemberian pembiayaan mudharabah. Hal ini sering

terjadi apa bila calon anggota ingin mendapatkan pembiayaan karena

biasanya agunan atau jaminan yang diberikan tidak sesui dengan

nominal dana yang akan mereka pinjam, itu salah satu kendalanya, dan

juga biasanya agunan atau jaminan sudah masuk ke bank lembaga

keuangan syariah atau bank non syariah. maka itulah yang menjadi

penghambat dalam pemberian pembiayaan modal usaha mereka. 21

21 http://usahamodalkecil31.blogspot.co.id/2012/08/kendala-usaha-kecil-menengah-dan-solusi. diakses pada tanggal 16 agustus 2017 hal.1