bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 umum...

49
22 22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek penelitian adalah kelas VI yang berjumlah 28 siswa. Terdiri dari 11 siswa putra dan 17 siswa putri. Kualitas prestasi di SD ini tidak terlalu mencolok dan minat belajar siswa rendah. SD ini berada di pedesaan yang masih sangat asri, begitu juga siswa di SD masih sangat menghormati guru. Dengan background sistem sosial yang masih terjaga ke jawaan nya maka peneliti memutuskan untuk mencoba menaikkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS dengan SK: 3. Memahami peranan Indonesia di era globalisasi, KD: 3.1 Menjelaskan peranan Indonesia pada era globalisasi dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan Bangsa Indonesia. Dengan menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) yang diberikan pada awal pembelajaran. Diharapkan siswa dapat meningkat minat belajarnya dan meningkatkan nilai KKM yang telah ditetapkan. Pada pembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun KKM yang ditetapkan rendah siswa masih banyak sekali yang tidak tuntas sehingga harus diperlukan tindak lanjut remidial. 4.1.1 Pemahaman Belajar Pada awalnya siswa kelas VI, nilai rata-rata pelajaran IPS rendah khususnya pada materi Era Globalisasi. Hal ini disebabkan karena siswa diberikan pemahaman tentang materi “Era Globalisasi” melalui metode ceramah saja yang dilakukan oleh guru, sehingga anak hanya berangan-angan belaka dan tidak mempunyai semangat belajar yang lebih. 4.1.2 Proses Pembelajaran Proses pembelajaran pada pra siklus menunjukkan bahwa siswa masih pasif, karena tidak diberi respon yang menantang. Siswa masih bekerja secara

Upload: dodat

Post on 01-May-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

22

22

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi

subjek penelitian adalah kelas VI yang berjumlah 28 siswa. Terdiri dari 11

siswa putra dan 17 siswa putri. Kualitas prestasi di SD ini tidak terlalu

mencolok dan minat belajar siswa rendah. SD ini berada di pedesaan yang

masih sangat asri, begitu juga siswa di SD masih sangat menghormati guru.

Dengan background sistem sosial yang masih terjaga ke jawaan nya maka

peneliti memutuskan untuk mencoba menaikkan prestasi belajar pada mata

pelajaran IPS dengan SK: 3. Memahami peranan Indonesia di era globalisasi,

KD: 3.1 Menjelaskan peranan Indonesia pada era globalisasi dan dampak

positif serta negatifnya terhadap kehidupan Bangsa Indonesia.

Dengan menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) yang

diberikan pada awal pembelajaran. Diharapkan siswa dapat meningkat minat

belajarnya dan meningkatkan nilai KKM yang telah ditetapkan. Pada

pembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun KKM yang

ditetapkan rendah siswa masih banyak sekali yang tidak tuntas sehingga harus

diperlukan tindak lanjut remidial.

4.1.1 Pemahaman Belajar

Pada awalnya siswa kelas VI, nilai rata-rata pelajaran IPS rendah

khususnya pada materi Era Globalisasi. Hal ini disebabkan karena siswa

diberikan pemahaman tentang materi “Era Globalisasi” melalui metode

ceramah saja yang dilakukan oleh guru, sehingga anak hanya berangan-angan

belaka dan tidak mempunyai semangat belajar yang lebih.

4.1.2 Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran pada pra siklus menunjukkan bahwa siswa masih

pasif, karena tidak diberi respon yang menantang. Siswa masih bekerja secara

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

23

individual, tidak tampak kreatif siswa maupun gagasan yang muncul. Siswa

terlihat jenuh dan bosan tanpa gairah karena pembelajaran selalu monoton.

4.2 Kondisi Pra Siklus

Penelitian ini dilakukan di kelas VI SD Negeri Ngabean Kecamatan

Secang, pada mata pelajaran IPS SK “Era Globalisasi”. Dengan jumlah 28

siswa terdiri dari 11 siswa laki – laki dan 17 siswa perempuan. Penelitian ini

menggunakan metode pembelajaran diskusi kelompok. Berdasarkan

observasi yang dilakukan, sebagian nilai kelas VI pada mata pelajaran IPS

masih di bawah KKM yang ditentukan sekolah yaitu 61. Jumlah siswa yang

belum mencapai KKM ada 18 siswa dari 28 siswa dapat dilihat pada Tabel

4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Test Pra Siklus berikut ini :

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Nilai Test Pra Siklus

No. Nilai

Jumlah

Siswa

Persenta

se (%)

Tun

tas

Belu

m

Tuntas

1 50-60 19 68 9 19

2 61-70 9 32

3 71-80 0 0

4 81-90 0 0

5 91-100 0 0

Jum

lah 2330 28 100

Rata

– rata

58,92857

143

Sumber Data : Guru Kelas

Dari data Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Test Pra Siklus di atas

dapat diperjelas dengan Gambar 4.1 Diagram batang dibawah ini:

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

24

G

a

m

b

a

r

D

i

a

Gambar 4.1 diagram batang Nilai Siswa Pra Siklus

Dari tabel di atas dapat dilihat siswa yang memperoleh nilai 50-60 ada 19

siswa dan yang memperoleh nilai 61-70 hanya ada 9 siswa. Dari data tabel

diatas maka dibuat Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus pada

kondisi awal sebagai berikut:

Tabel 4.2

Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus

Untuk mempermudah membaca data diatas peneliti menyajikan dalam

bentuk diagram batang pada Gambar Diagram Batang 4.2 Ketuntasan Belajar

Pra Siklus di berikut:

No Nilai Kriteria

Jumlah

Siswa

Persentase

%

1 ≥61 Tuntas

9

32

2 <61

Belum

Tuntas

19

68

02468

101214161820

50-60 61-70 71-80 81-90 91-100

Nilai Siswa Pra siklus

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

25

Gambar 4.2 Diagram Batang Ketuntasan Belajar Pra Siklus

Rendahnya prestasi siswa dipengaruhi oleh tingkat pemahaman siswa

terhadap materi yang disajikan masih rendah dikarenakan guru kurang

memiliki ketrampilan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif atau

selalu menggunakan pembelajaran yang monoton yaitu ceramah bervariasi,

dimana metode ceramah bervariasi masih mendominasi proses kegiatan

pembelajaran, sehingga mengakibatkan pembelajaran kurang menarik yang

berakibat tingkat pemahaman siswa menjadi rendah dan siswa pun kurang

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga terjadi hambatan dalam

transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran berjalan

kurang efektif.

Berdasarkan data hasil belajar yang rendah dari siswa kelas VI di SD

Negeri Ngabean Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012, penulis akan

melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan

penelitian yang telah diuraikan pada BAB sebelumnya. Dalam penelitian ini

penulis akan menggunakan metode pembelajaran pemberian tugas kuis

(pretest) guna meningkatkan pemahaman belajar siswa yang akan dilakukan

dalam dua siklus. Siklus I pembelajaran dilakukan dengan SK: Memahami

peranan bangsa indonesia di era globalisasi, KD: menjelaskan peranan

Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap

kehidupan bangsa Indonesia”, dan siklus II pembelajaran dilakukan sama

dengan siklus I yaitu SK: Memahami peranan bangsa indonesia di era

0

5

10

15

20

tuntas belum tuntas

Nilai Test Pra Siklus

nilai test pra siklus

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

26

globalisasi, KD: menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak

positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia.

4.3 Siklus I

4.3.1 Rencana Tindakan

Perencanaan siklus I ini ada Tiga (3) pertemuan yaitu pertemuan I,

pertemuan II, pertemuan III.

a. Pertemuan I

Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan

diskusi dengan guru kelas VI mengenai materi pembelajaran yang akan

disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum mengajar

pada pertemuan I, maka guru menyiapkan segala sesuatu yang menunjang

proses pembelajaran. Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dengan pokok bahasan “Era Globalisasi”, kemudian menyajikan

pengalaman belajar yang bersifat mengeksplor siswa yaitu dengan

menggunakan metode pemberian tugas kuis atau (pretest) dengan selain itu,

Guru juga mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya

lembar kerja siswa (LKS), buku pelajaran, serta alat peraga. Dan guru juga

berencana membagi kelompok untuk siswa, dalam 1 kelompok terdiri dari 4

siswa, adanya diskusi hanya untuk melatih kerja sama siswa dengan teman

sekelas tanpa memperhatikan jenis kelamin. Dengan menggunakan metode

pemberian kuis atau (pretest) ini siswa dapat mengeksplor dirinya sendiri

dengan hasil nilai pretest yang didapat oleh siswa. Belajar sebelum

pembelajaran sangat penting bila menggunakan metode pemberian tugas

kuis atau (pretest) ini, dan tidak kalah pentingnya dalam penelitian ini

adalah persiapan fisik dan mental.kelebihan dari metode ini adalah siswa

lebih aktif dalam pembelajaran yang akan dimulai karena menanyakan hal-

hal yang dianggap sulit di saat menerima soal pretest.

b. Petemuan II

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II sebagai tindak

lanjut dari hasil belajar siswa dan kekurangan/kelemahan pada pertemuan I.

Perencanaan siklus I pertemuan II lokasi pengamatan/observasi akan

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

27

dilaksanakan di lapangan sekolah pada saat pertemuan I. Sebelum mengajar

pada pertemuan II, maka guru menyiapkan segala sesuatu yang menunjang

proses pembelajaran.

Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

pokok bahasan “Bukti-bukti Era Globalisasi”, kemudian guru merencanakan

menyajikan pengalaman yang bersifat memotivasi yaitu pembelajaran yang

nyata dengan kenyataaan yang dialami siswa setelah motivasi siswa

diberikan soal pretest. Guru juga mempersiapkan perlengkapan belajar

yang diperlukan, misalnya lembar kerja siswa (LKS), buku pelajaran serta

alat peraga. Dan guru juga berencana membagi kelompok untuk siswa,

dalam 1 kelompok terdiri dari 4 siswa untuk berdiskusi.

c. Pertemuan III

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan III sebagai

penyempurnaan kekurangan dan tindak lanjut dari pertemuan I dan II. Pada

pertemuan III. Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dengan pokok bahasan “kerja sama yang pada era globalisasi”, kemudian

guru merencanakan menyajikan pengalaman yang bersifat memotivasi yaitu

dengan menceritakan hal-hal yang dialami siswa secara nyata setelah itu

memulai pembelajaran dengan metode pemberian tugas kuis pembelajaran

diawali dengan pretest.

Setelah pretest dikerjakan dan dikumpulkan dengan dibantu siswa, Guru

memulai pembelajaran seperti biasa dan juga mempersiapkan perlengkapan

belajar yang diperlukan, misalnya lembar diskusi, buku pelajaran serta alat

peraga, dan test formatif. Guru juga berencana membagi kelompok untuk

siswa, dalam 1 kelompok terdiri dari 4 siswa untuk melakukan diskusi.

4.3.2 Pelaksanaan, dan Observasi Tindakan

Pelaksanaan dan observasi pada siklus I ini terdiri dari tiga pertemuan,

yaitu pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III. Pertemuan I dan II

berlangsung selama 70 menit (dua jam pelajaran) pertemuan III tetap 70

menit, yaitu 45 menit pertama penyampaian materi, dan 25 menit berikutnya

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

28

evaluasi. Pertemuan I, II dan III dilaksanakan pada tanggal 9, 11, dan 13

April 2012.

1) Pertemuan I

a. Kegiatan Awal

Apersepsi

Menceritakan peristiwa yang berhubungan dengan globalisasi yang

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari kemudian bertanya Anak-anak

kalian sudah pernah melihat handphone? Handphone membuat kita mudah

dalam berkomunikasi,bukan? Nah, sekarang jelaskan apa yang kalian

ketahui tentang era globalisasi?”.

Motivasi

Memberikan penjelasan jika globalisasi tidak ada maka kehidupan kita

tidak akan ada tekhnologi seperti sekarang.

b. Kegiatan Inti

Teknik Pembelajaran

Menjelaskan pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis

atau (pretest):

a. Mengkomunikasikan tujuan dan tema pemberian tugas untuk

dikerjakan.

b. Menjelaskan cara mengerjakan tugas kuis.

c. Membagikan lembar tugas atau buku untuk mengerjakan.

d. Membimbing dan mengawasi siswa mengerjakan tugas.

e. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa tanpa dikoreksi terlebih

dahulu.

Eksplorasi

Bertanya kepada peserta didik “anak-anak apakah kalian pernah

menggunakan escalator saat berbelanja di mall atau pusat perbelanjaan?

Elaborasi

a. Membentuk/ menyiapkan peserta didik menjadi 4 kelompok diskusi.

b. Menjelaskan materi yang akan di diskusikan.

c. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

29

kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan

konsep baru:

Menjelaskan dampak positif dan negatif dari adanya globalisasi.

d. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari

kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan

konsep baru:

Menjelaskan perubahan sikap perilaku orang karena era

globalisasi.

e. Membimbing dan memberikan materi diskusi tiap-tiap kelompok

diskusi untuk mengenal konsep baru yang ada pada tujuan

pembelajaran 1, 2, 3, 4.

Konfirmasi

a. Menunjuk ketua kelompok untuk mewakili kelompok dalam

menyampaikan hasil pekerjaannya.

b. Memberikan penjelasan lebih lanjut.

c. Kegiatan Akhir

a. Melakukan Refleksi:

Apakah yang kalian pelajari pada pembelajaran kali ini?

b. Mengkoreksi hasil tugas kuis atau pretest.

c. Memberikan tugas agar peserta didik mempelajari subtansi pokok

bahasan selanjutnya.

d. Mengucapkan salam penutup.

d. Refleksi

Pada hasil pertemuan I siklus I masih ada kekurangan yang terjadi baik

saat pengerjaan soal pretest maupun pembelajaran. Itu disebabkan belum

pernahnya siswa menerima metode yang digunakan peneliti. Sehingga

suasana kelas sangat kacau karena ketidaktahuan mereka tentang soal yang

diberikan guru. Setelah diberikan penjelasan lebih lanjut maka siswa pun

tenang dalam mengerjakan soal pretest. Selesai mengerjakan soal siswa pun

banyak yang menanyakan soal yang belum diketahui oleh mereka.

Pembelajaran pun menjadi sangat menarik setelah diadakan diskusi yang

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

30

membuat suasana menjadi lebih hidup karena banyak sekali pertentangan

pemikiran yang ada sehingga proses diskusi pun menjadi menarik. Peneliti

pun mengkonfirmasi soal diskusi secara bersama-sama siswa, sehingga

muncul komunikasi dua arah dalam pembelajaran yang dilakukan.

Setelah proses konfirmasi maka, kegiatan selanjutnya adalah

mencocokkan hasil pekerjaan pretest siswa. Dari hasil nilai pretest yang di

peroleh siswa secara keseluruhan data nilai pretest I yang di sajikan pada

Daftar Nilai Pretest Siklus I Pertemuan I sebagai berikut: (lampiran 7)

Dari data nilai yang telah ditampilkan oleh peneliti dapat di identifikasi

yaitu: nilai antara 50-60 ada 1 siswa, nilai antara 61-70 ada 15 siswa, nilai

antara 71-80 ada 18, tidak ada siswa yang mendapat nilai antara 81-90, dan

nilai antara 91-100.dari data tersebut atau jika ditampilkan dalam Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Nilai pretest Pertemuan I Siklus I sebagai berikut:

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Nilai pretest Pertemuan I Siklus I

No Nilai

Jumlah

Siswa Persentase (%)

1 50-60 1 3

2 61-70 15 54

3 71-80 12 43

4 81-90 0 0

5 91-100 0 0

Jumlah 2330 28 100

rata-

rata 69

Diatas adalah data nilai pretest masing-masing siswa dan rata-rata nilai

semua siswa. Untuk lebih jelas dan mempermudah membaca data-data

diatas. Peneliti menyajikan Gambar 4.3 Diagram Batang Nilai pretest

Siklus I Pertemuan I dibawah:

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

31

Gambar 4.3 Diagram Batang Nilai Pretest Siklus I Pertemuan I

Dalam pertemuan I terdapat satu siswa dari keseluruhan 28 siswa yang

kurang aktif dalam pembelajaran. Nilai yang diterima dalam pretest

pertama pun sangat kurang. Kemampuan cara bicara siswa tersebut pun

sangat kurang. Dugaan yang ada pun kemungkinan siswa tersebut

mengalami kemunduran dalam sisi mentalitas sehingga kesulitan dalam

proses sosialisasi dengan teman sekelasnya maupun guru kelasnya.

Kekurangan dari cara pengajaran yang ada pada lembar pengamatan adalah

sitem komunikasi antara guru dan siswa terlalu dekat sehingga siswa pun

menjadi kurang sopan. Adapun kekurangan yang lain adalah kurang bisa

menguasai kelas. Dari kekurangan yang ada pada pertemuan I akan di

perbaiki pada pertemuan II siklus I.

2) Pertemuan II

a. Kegiatan Awal

Apersepsi

Menurut kalian bangga berbelanja di pasar tradisional atau di pusat

perbelanjaan?”

Motivasi

Memberikan penjelasan “anak-anak sebagai bangsa indonesia kita tidak

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Nilai 50-60 61-70 71-80 81-90 91-100

Tabel Nilai Pre test Siklus I Pertemuan I

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

32

boleh menghilangkan jati diri bangsa Indonesia”.

b. Kegiatan Inti

Teknik Pembelajaran

Menjelaskan pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis

atau (pretest):

a. Mengkomunikasikan tujuan dan tema metode pemberian tugas

untuk dikerjakan.

b. Menjelaskan cara mengerjakan tugas kuis.

c. Membagikan lembar tugas atau buku untuk mengerjakan.

d. Membimbing dan mengawasi siswa mengerjakan tugas.

e. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa tanpa dikoreksi terlebih

dahulu.

Eksplorasi

Bertanya kepada peserta didik “anak-anak jika kita sedang berjalan-

jalan atau menonton televisi kita sering melihat iklan-iklan yang

ditayangkan apakah iklan dapat menjadi acuan sebagai bukti adanya era

globalisasi?”.

Elaborasi

a. Membentuk/ menyiapkan peserta didik menjadi 4 kelompok

diskusi.

b. Menjelaskan materi yang akan di diskusikan.

c. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari

kehidupan sehari- hari peserta didik diatas untuk mengenalkan

konsep baru:

Menjelaskan Sikap-sikap yang harus dimiliki oleh setiap orang

terhadap adanya era globalisasi.

d. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari

kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan

konsep baru:

Menjelaskan peranan bangsa Indonesia terhadap era globalisasi.

e. Membimbing dan memberikan materi diskusi tiap-tiap kelompok

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

33

diskusi untuk Mengenal konsep baru yang ada pada tujuan

pembelajaran 5, 6, 7.

Konfirmasi

a. Menunjuk ketua kelompok untuk mewakili kelompok dalam

menyampaikan hasil pekerjaannya.

b. Memberikan penjelasan lebih lanjut.

c. Kegiatan Akhir

a. Melakukan Refleksi:

Apakah yang kalian pelajari pada pembelajaran kali ini?

b. Mengkoreksi hasil tugas kuis atau (pretest).

c. Memberikan tugas agar peserta didik mempelajari subtansi pokok

bahasan selanjutnya.

d. Mengucapkan salam penutup.

d. Refleksi

Pada pertemuan II siswa lebih enjoy saat mengerjakan soal pretest yang

diberikan. Itu dapat di simpulkan bahwa siswa lebih siap untuk menerima

pembelajaran. Kekurangan pada pertemuan I pun dapat diatasi dan proses

pembelajaran pun menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tetapi permasalahan

tentang siswa yang kurang aktif belum dapat diselesaikan oleh guru. Guru

mencoba membuat rasa percaya diri anak agar lebih baik dengan cara

menyuruh dirinya untuk mempresentasikan hasil diskusi dari kelompoknya.

Akan tetapi siswa tersebut tidak mau maju untuk Mempresentasikan, upaya

agar bisa membuat siswa tersebut mau mempresentasikan hasil diskusinya

maka peneliti menyuruh salah satu teman dari kelompoknya untuk

menemaninya mempresentasikan hasil dari diskusinya. Pada pertemuan II

ini nilai pretest siswa naik. Daftar nilai pretest siswa pada pertemuan II

ditampilkan pada Daftar Nilai Pretest Pertemuan II sebagai berikut:

(lampiran 7)

Dari data nilai pretest siswa dapat dibaca sebagai berikut : Ada 2 siswa

masih mendapat nilai antara 50-60, 2 siswa mendapat nilai antara 61-70, 6

siswa mendapat nilai antara 71-80, tidak ada siswa yang mendapat nilai

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

34

antara 81-90, dan 18 siswa mendapat nilai 91-100. Dengan rata-rata nilai

kelas 88. Untuk memperjelas data yang diatas dapat di lihat pada Tabel 4.4

Distribusi Nilai pretest Pertemuan II Siklus I di bawah ini :

Tabel 4.4

Distribusi Nilai pretest Pertemuan II Siklus I

Dengan data Tabel 4.4 Distribusi Nilai pretest Pertemuan II Siklus I

dapat dibaca yaitu 7% siswa mendapatkan nilai antara 50-60 dan 61-70,

22% siswa mendapatkan nilai 71-80, 64% siswa mendapatkan nilai antara

91-100. Rata-rata nilai anak pada pretest II pertemuan I mencapai rata-rata

88. Itu menunjukan bahwa pada pertemuan II siswa mulai bisa menerima

metode yang digunakan oleh peneliti. Untuk mempertegas dan memudahkan

membaca dari data diatas peneliti menampilkan dengan diagram batang

yang ditampilkan pada Gambar Diagram Batang 4.4 sebagai berikut :

Gambar 4.4 Diagram Batang Nilai pretest Siklus I pertemuan II

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

50-60 61-70 71-80 81-90 91-100

Tabel Nilai Siklus I Pertemuan II Persentase (%)

Tabel Nilai Siklus I Pertemuan II Jumlah Siswa

No. Nilai

Jumlah

Siswa

Persentase

(%)

1 50-60 2 7

2 61-70 2 7

3 71-80 6 22

4 81-90 0 0

5 91-100 18 64

Jumlah 2330 28 100

Rata-rata 88

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

35

Dari keseluruhan nilai pretest yang didapat siswa menunjukan bahwa

siswa lebih meningkat dibandingkan pada pertemuan pertama ditunjukkan

bahwa sebagian besar siswa mendapat nilai 100 dan hanya 4 siswa yang di

bawah standar KKM yang digunakan oleh peneliti.

3) Pertemuan III

a. Kegiatan Awal

Apersepsi

Menurut kalian bangga berbelanja di pasar tradisional atau di pusat

perbelanjaan?”

Motivasi

Memberikan penjelasan “anak-anak sebagai bangsa indonesia kita tidak

boleh menghilangkan jati diri bangsa Indonesia”.

b. Kegiatan Inti

Teknik Pembelajaran

Menjelaskan pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis

atau (pretest) :

a. Mengkomunikasikan tujuan dan tema pemberian tugas untuk

dikerjakan.

b. Menjelaskan cara mengerjakan tugas kuis.

c. Membagikan lembar tugas atau buku untuk mengerjakan.

d. Membimbing dan mengawasi siswa mengerjakan tugas.

e. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa tanpa dikoreksi terlebih

dahulu.

Eksplorasi

Bertanya kepada peserta didik “anak-anak apakah negara kita sudah

bekerja sama dengan negara lain yang lebih maju daripada negara

kita?Cobalah berikan contohnya?”.

Elaborasi

a. Membentuk/ menyiapkan peserta didik menjadi 4 kelompok diskusi.

b. Menjelaskan materi yang akan di diskusikan.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

36

c. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari

kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan

konsep baru:

Menjelaskan faktor-faktor adanya perusahaan asing di Indonesia

d. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari

kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan

konsep baru:

Menjelaskan dampak positif dan negatif masuknya perusahaan

asing di Indonesia.

e. Membimbing dan memberikan materi diskusi tiap-tiap kelompok

diskusi untuk mengenal konsep baru yang ada pada tujuan

pembelajaran 8, 9, 10, 11.

Konfirmasi

a. Menunjuk ketua kelompok untuk mewakili kelompok dalam

menyampaikan hasil pekerjaannya.

b. Memberikan penjelasan lebih lanjut.

c. Kegiatan Akhir

a. Melakukan Refleksi:

Apakah yang kalian pelajari pada pembelajaran kali ini?

b. Mengkoreksi hasil tugas kuis atau pretest.

c. Mengerjakan test formatif siklus I.

d. Mengucapkan salam penutup.

d. Refleksi

Pertemuan III adalah tindak lanjut dari pertemuan I dan II yang masih

kurang sempurna dalam hasil maupun proses pembelajaran. Siswa diantara

pertemuan seblumnya lebih aktif pada pertemuan III karena siswa lebih

mengenal karakter dari guru. Menurut observer yaitu guru kelas pun

dianggap pertemuan III sudah lebih baik dari dua pertemuan sebelumnya.

Pesan dalam proses pembelajaran pun mengena pada siswa. Pada pertemuan

ini kesulitan dari guru adalah 1 siswa yang masih belum aktif dalam proses

pembelajaran. Guru masih menggunakan hal yang sama yaitu memberikan

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

37

kepercayaan terhadap siswa yang kurang aktif tersebut. hasilnya siswa

tersebut mengalami peningkatan pada nilai pretest dan test evaluasi atau test

formatif yang diberikan usai proses konfirmasi yang diberikan oleh

guru/peneliti. Secara umum peningkatan nilai pretest yang didapat siswa

pun mengalami peningkatan yang signifikan. Penjelasan lebih lanjut dari

peningkatan nilai pretest yang didapat siswa ditampilkan Pada Daftar Nilai

pretest Siklus I pertemuan III sebagai berikut : (lampiran 7)

Dari daftar nilai diatas peningkatan siswa terlihat dengan hanya 1 siswa

yang mendapat nilai kurang akan tetapi itu sudah merupakan peningkatan

dari nilai pretest sebelumnya yaitu jika menggunakan KKM yang digunakan

sekolah maka siswa tersebut telah tuntas namun peneliti menetapkan KKM

yaitu 70. Gambaran dari daftar nilai diatas yaitu: tidak ada siswa yang

memperoleh nilai antara 50-60, 1 siswa memperoleh nilai antara 61-70, 5

siswa memperoleh nilai antara 71-80, 7 siswa mendapat nilai 81-90, 15

siswa mendapat nilai antara 91-100. Dengan rata-rata nilai mencapai 92.

Penjelasan di atas dipertegas oleh Tabel 4.5 Daftar Distribusi Frekuensi

Nilai pretest III di bawah ini:

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Nilai pretest Pertemuan III Siklus I

No. Nilai

Jumlah

Siswa

Persentase

(%)

1 50-60 0 0

2 61-70 1 3

3 71-80 5 20

4 81-90 7 23

5 91-100 15 54

Jumlah 2330 28 100

Rata – rata 92

Data yang dapat dibaca dari Tabel 4.5 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai

pretest Pertemuan III Siklus I, yaitu 1 siswa yang memperoleh nilai 61-70

jika di presentasekan hanya 3%, 5 siswa memperoleh nilai 71-80 jika

dipersentasekan sebesar 20%, 7 siswa yang memperoleh nilai 81-90 jika

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

38

dipersentasekan sebesar 23%, 15 siswa memperoleh nilai 91-100 jika

dipersentasekan sebesar 54%. Rata-rata nilai kelas pun meningkat menjadi

92. Agar data mudah dibaca dan dimengerti peneliti menyajikan dalam

bentuk diagram batang pada Gambar 4.5 Diagram Batang Nilai pretest

Siklus I Pertemuan III dalam bentuk diagram batang sebagai berikut ini:

Gambar 4.5 Nilai pretest Siklus I Pertemuan III

Dari Gambar 4.5 Diagram Batang Nilai pretest Siklus I Pertemuan III

ditunjukkan bahwa siswa sebagian besar mendapat nilai 91-100 dan nilai

terendah adalah 61-70. Dapat disimpulkan juga bahwa metode yang

digunakan oleh guru sudah dimengerti dan dikuasai oleh siswa pada

umumnya. Setelah mengkonfirmasi pembelajaran siswa diberikan test

evaluasi untuk mengukur keberhasilan metode pemberian tugas kuis

(pretest) pembelajaran.

4.3.3 Perbandingan Nilai pretest siswa pada siklus I

Dari tiga pertemuan pada siklus I ada tiga pretest yang diberikan kepada

siswa. Guru yang menggunakan metode pemberian tugas kuis atau (pretest)

yang diberikan kepada siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPS. Maka peneliti akan membandingkan nilai rata-rata

siswa tiap pretest yang telah dilakukan tiga kali. Perbandingan nilai pada

Daftar Nilai Tiap pretest Pada Siklus I yang diperoleh siswa adalah sebagai

berikut: (lampiran 7)

Dengan membaca daftar nilai di atas dapat disimpulkan bahwa nilai

pretest tiap pertemuan pada siklus I meningkat. Untuk mempermudah dalam

02468

1012141618

persentase %

nilai

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

39

membaca peningkatan nilai pretest pada tiap pertemuan peneliti membuat

Gambar 4.6 peningkatan nilai pretest tiap pertemuan pada siklus I yang

berbentuk diagram batang sebagai berikut:

Gambar 4.6 Peningkatan Nilai pretest Tiap Pertemuan Pada Siklus I

Gambar 4.6 Peningkatan Nilai pretest Tiap Pertemuan Pada Siklus I

menunjukkan bahwa peningkatan yang terjadi pada pertemuan II.

Kemungkinan pada pertemuan I siswa masih bingung dalam mengerjakan

pretest yang diberikan. Kemudian pada pertemuan II siswa lebih siap dalam

mengerjakan pretest. Selanjutnya pada pertemuan III siswa sudah terbiasa

dan sangat enjoy dalam pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas

kuis (pretest) sehingga nilai rata-rata pretest pada pertemuan III menjadi

yang tertinggi.

4.3.4 Hasil Tindakan

Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I ini berupa hasil lembar

observasi yang diterapkan oleh guru (lampiran 4). Penilaian observasi ini

dilakukan oleh observer (guru kelas VI). Hasil tindakan proses pembelajaran

dengan menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) pada siklus I ini

terdiri dari 3 pertemuan, pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III.

a. Pertemuan I

Penerapan pembelajaran dengan metode pemberian tugas kuis (pretest)

pada siklus I pertemuan I ini dapat dilihat pada master sheet tabel 4.6

dibawah ini:

0

20

40

60

80

100

pre test 1 pre test 2 pre test 3

Nilai Pre test Siswa

nilai pre test siswa

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

40

Tabel 4.6

Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus I Pertemuan I

No Aspek

Rata-rata Hasil Penilaian

Observasi guru dan siswa

1 Pra Pembelajaran 3,5

2 Kegiatan Awal Pembelajaran 3,5

3 Kegiatan Inti 4

4 Kegiatan Penutup 4

Keterangan:

1. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat

kurang.

2. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori kurang.

3. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori cukup.

4. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori baik.

5. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat

baik.

Dari Tabel 4.6 Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus I Pertemuan I

pembelajaran metode pemberian tugas kuis (pretest) sudah diterapkan/

dilakukan oleh guru dengan menggunakan indikator keberhasilan ≥4 atau

minimal baik, dari keseluruhan pengamatan kegiatan pembelajaran

metode pemberian tugas kuis (pretest) dengan observer guru kelas.

Lembar pengamatan pada siklus I terdiri dari 4 item yang dinilai, 2 item

masih dibawah indikator keberhasilan yang digunakan dalam penelitian.

Sehingga guru harus memperbaiki 2 item yang tidak berhasil pada

pertemuan II dan guru tidak begitu saja puas dengan perolehan skor rata-

rata pada nilai 4 karena belum ada skor rata-rata item pada lembar

pengamatan yang mencapai skor 5 atau kategori sangat baik. Demikian 2

item yang belum berhasil dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I

pertemuan I akan diperbaiki pada pertemuan II.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

41

b. Pertemuan II

Penerapan pembelajaran dengan metode pemberian tugas kuis

(pretest) pada siklus I pertemuan II ini dapat dilihat pada master sheet

tabel 4.7 di bawah ini:

Tabel 4.7

Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus I Pertemuan II

No Aspek

Rata-rata Hasil Penilaian

Observasi guru dan siswa

1 Pra Pembelajaran 3

2 Kegiatan Awal Pembelajaran 4

3 Kegiatan Inti 4

4 Kegiatan Penutup 5

Dari Tabel 4.7 Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus I Pertemuan II

pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) sudah

diterapkan/ dilakukan oleh guru dengan observer yang masih sama yaitu

guru kelas dan indikator keberhasilan yang sama yaitu ≥4 atau minimal

baik. Pada Pertemuan I terdapat 2 item yang masih kurang dan pada

pertemuan II sudah diperbaiki kekurangan – kekurangan yang ada pada

pertemuan I walaupun masih ada perbaikan lagi 1 item yaitu item pra

pembelajaran namun secara keseluruhan 3 item dari 4 yang dinilai sudah

mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti. Pada

pertemuan II sudah ada item yang mencapai skor 5 yaitu pada item

kegiatan penutup. Walaupun sudah mencapai skor 5 dan sudah bisa

memperbaiki kekurangan pada pertemuan I di pertemuan II namun guru

harus meningkatkan dan memperbaiki 1 item yang belum berhasil pada

pertemuan II di pertemuan selanutnya atau pertemuan III.

c. Pertemuan III

Penerapan pembelajaran dengan metode pemberian tugas kuis (pretest)

pada siklus I pertemuan III ini dapat dilihat pada master sheet tabel 4.8 di

bawah ini:

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

42

Tabel 4.8

Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus I Pertemuan III

No Aspek

Rata-rata Hasil Penilaian

Observasi guru dan siswa

1 Pra Pembelajaran 4

2 Kegiatan Awal Pembelajaran 4

3 Kegiatan Inti 4

4 Kegiatan Penutup 4

Dari Tabel 4.8 Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus I Pertemuan

III pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest)

sudah diterapkan/ dilakukan oleh guru dengan indikator keberhasilan

pembelajaran yaitu ≥4 atau minimal baik. dari data master sheet hasil

observasi pembelajaran dengan observer guru kelas didapat rata-rata skor

yang didapat oleh guru pada tiap item sudah berhasil. kekurangan pada

pertemuan II siklus I dapat diperbaiki pada pertemuan III siklus I. Jadi,

pada pertemuan III ini guru sudah berhasil pada proses pembelajaran

pemberian tugas (pretest) yang diberikan pada awal kegiatan

pembelajaran. Keberhasilan dari segi proses pembelajaran sudah dapat

dikatakan sukses akan tetapi dalam hasil belajar siswa ditentukan dengan

hasil nilai test formatif pada siklus I yang diberikan pada akhir

pembelajaran pertemuan III.

4.3.5 Hasil Belajar Peserta Didik Aspek Kognitif

Hasil belajar siswa pada aspek kognitif di dalam siklus I dengan

menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) mengalami peningkatan

dibandingkan sebelum tindakan, khususnya tentang pemahaman siswa pada

SK : Memahami peranan bangsa Indonesia di era global, KD : Menjelaskan

peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya

terhadap kehidupan bangsa Indonesia.

Hasil perolehan nilai sebelum tindakan yang mencapai kriteria

ketuntasan belajar menggunakan KKM dari sekolah 61 sebanyak 28 siswa,

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

43

yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 19 siswa atau 62

%, dan yang tuntas 9 siswa atau 38% dengan nilai rata-rata 58,92857143 dan

nilai tertinggi 70 sedangkan nilai terendahnya adalah 50. Hasil perolehan nilai

siklus I KKM yang digunakan peneliti yaitu 70 yang mencapai kriteria

ketuntasan belajar sebanyak 28 siswa atau 100%, yang belum mencapai

kriteria ketuntasan belajar sebanyak 0 siswa atau tidak ada, dengan nilai rata

77 dan nilai tertinggi 95 sedangkan nilai terendahnya adalah 70. Dari data

yang ada di atas tampak jelas peningkatan-peningkatan baik dari guru

maupun siswa. Agar mempermudah membaca data di atas maka pada penulis

menyajikan data dengan pada Gambar 4.7 Diagram Batang di bawah ini:

Gambar 4.7 Perbandingan Nilai Test Pra Siklus dan Nilai Test Siklus I

Tampak peningkatan yang signifikan pada pembelajaran yang

menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) yang di berikan pada

awal pembelajaran. Tidak hanya pada hasil belajar saja yang meningkat saat

siswa pun tidak jenuh dengan pembelajaran sehingga proses pembelajaran

yang menyenangkan dapat di aplikasikan pada kegiatan pembelajaran.

4.3.6 Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I, selanjutnya

diadakan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pengamatan

atau temuan dari observer pada siklus I. Berdasarkan pengamatan hasil

tindakan proses pembelajaran dengan indikator keberhasilan ≥4 atau minimal

baik. dari pertemuan I siklus I pada proses pembelajaran masih ada

0

20

40

60

80

100

Nilai Test Pra Siklus Nilai Test Siklus I

Nilai Test Pra Siklus

Nilai Test Siklus I

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

44

kekurangan 2 item yaitu pra pembelajaran dan kegiatan awal pembelajaran

dan diperbaiki pada pertemuan II. Pertemuan II kekurangan-kekurangan pada

pertemuan I dapat diperbaiki walaupun masih ada item yang masih kurang

dan belum dapat dinaikkan pada pertemuan II. Item yang masih kurang pada

pertemuan II adalah item pra pembelajaran menurut pengamatan observer

guru masih lemah dalam kegiatan pra pembelajaran. Kekurangan yang terjadi

proses pembelajaran pertemuan II akan diperbaiki pada pertemuan III.

Pertemuan III adalah perbaikan item-item yang masih kurang pada pertemuan

II yaitu kelemahan pada pra pembelajaran. Hasil dari proses pembelajaran

yang diamati oleh observer yaitu guru kelas menunjukkan guru telah berhasil

dengan rata-rata skor ≥4 atau minimal baik pada tiap item yang dinilai.

kekurangan atau kelemahan yang ada pada pertemuan II sudah diperbaiki

pada pertemuan III. Namun, guru tidak harus cepat puas dengan skor nilai

yang didapat tetapi harus bisa meningkatkan lagi pada siklus II. untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.10 Perbandingan Hasil Nilai Observasi di

bawah ini:

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

45

Tabel 4.10

Perbandingan Hasil Nilai Observasi

N

o Aspek Indikator

Hasil Penilaian Observasi

Pertem

uan

I

Pertemu

an II

Pertemu

an III

1 Pra

Pembelajaran ≥4 dari 3,5 3 4

keseluruhan

kegiatan

2 Kegiatan Awal

Pembelajaran

pembelajaran

dengan 3,5 4 4

3

menggunakan

metode kuis 4 4 4

3 Kegiatan Inti

(Pretest)

dikatakan

4 Kegiatan

Penutup

pembelajaran

baik atau 4 5 4

minimal baik

a. Pertemuan I

Pada hasil pertemuan I siklus I pembelajaran menggunakan metode

pemberian tugas kuis (pretest). Masih ada 2 item yang kurang atau belum

memenuhi indikator keberhasilan yang digunakan peneliti. Itu disebabkan

belum pernahnya siswa menerima metode yang digunakan guru. Sehingga

suasana kelas sangat kacau karena ketidaktahuan mereka tentang soal yang

diberikan peneliti. Setelah diberikan penjelasan lebih lanjut maka siswa

pun tenang dalam mengerjakan soal pretest. Selesai mengerjakan soal

siswa pun banyak yang menanyakan soal yang belum diketahui oleh

mereka. Pembelajaran pun menjadi sangat menarik setelah diadakan

diskusi yang membuat suasana menjadi lebih hidup karena banyak sekali

pertentangan pemikiran yang ada sehingga proses diskusi pun menjadi

menarik.

Guru pun mengkonfirmasi soal diskusi secara bersama-sama siswa,

sehingga muncul komunikasi dua arah dalam pembelajaran yang

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

46

dilakukan. Setelah proses konfirmasi maka, kegiatan selanjutnya adalah

mencocokkan hasil pekerjaan pretest siswa. Dalam pertemuan I terdapat

satu siswa dari keseluruhan 28 siswa yang kurang aktif dalam

pembelajaran. Nilai yang diterima dalam pretest pertama pun sangat

kurang. Kemampuan cara bicara siswa tersebut pun sangat kurang. Dugaan

yang ada pun kemungkinan siswa tersebut mengalami kemunduraan dalam

sisi mentalitas sehingga kesulitan dalam proses sosialisasi dengan teman

sekelasnya maupun guru kelasnya. Kekurangan dari cara pengajaran yang

ada pada lembar pengamatan adalah sitem komunikasi antara guru dan

siswa terlalu dekat sehingga siswa pun menjadi kurang sopan. Adapun

kekurangan yang lain adalah kurang bisa menguasai kelas. Dari

kekurangan yang ada pada pertemuan I akan di perbaiki pada pertemuan

II.

b. Pertemuan II

Pada hasil pertemuan I siklus II pembelajaran menggunakan metode

pemberian tugas kuis (pretest) yang di terapkan item yang masih kurang

atau lemah pada kegiatan pra pembelajaran. Guru belum dapat dikatakan

berhasil karena masih ada item yang belum memenuhi indikator

keberhasilan. Walaupun belum bisa dikatakan berhasil dalam kegiatan

pembelajaran akan tetapi pertemuan II siswa lebih enjoy saat mengerjakan

soal pretest yang diberikan. Itu dapat disimpulkan bahwa siswa lebih siap

untuk menerima pembelajaran. Item kegiatan awal pembelajaran yang

pada pertemuan I belum memenuhi kriteria keberhasilan pun dapat diatasi

dan proses pembelajaran pun menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tetapi

permasalahan tentang siswa yang kurang aktif belum dapat diselesaikan

oleh peneliti. Peneliti mencoba membuat rasa percaya diri anak agar lebih

baik dengan cara menyuruh dirinya untuk mempresentasikan hasil diskusi

dari kelompoknya. Akan tetapi siswa tersebut tidak mau maju untuk

mempresentasikan. Upaya agar bisa membuat siswa tersebut mau

mempresentasikan hasil diskusinya maka peneliti menyuruh salah satu

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

47

teman dari kelompoknya untuk menemaninya mempresentasikan hasil dari

diskusinya.

Pada pertemuan II ini nilai pretest siswa naik dari keseluruhan nilai

pretest yang diperoleh siswa menunjukan bahwa siswa lebih meningkat

dibandingkan pada pertemuan pertama ditunjukkan dari rata-rata nilai

yang mencapai 88, juga sebagian besar siswa mendapat nilai 100 dan

hanya 4 siswa yang di bawah standar KKM yang digunakan oleh peneliti.

Kekurangan pada pertemuan II akan di perbaiki pada pertemuan III dan

juga akan mengevaluasi siswa.

c. Pertemuan III

Hasil pengamatan proses pembelajaran pertemuan III mencapai

keberhasilan skor rata-rata tiap item sudah mencapai skor 4 itu

menunjukkan bahwa indikator keberhasilan telah tercapai dan pelaksanaan

baik. kesimpulan indikator tercapai diambil dari penetapan indikator

keberhasilan yaitu: ≥4 atau minimal baik pada pembelajaran. Pertemuan

III adalah tindak lanjut dari pertemuan I dan II yang masih kurang

sempurna dalam hasil maupun proses pembelajaran. Siswa diantara

pertemuan sebelumnya lebih aktif pada pertemuan III karena siswa lebih

mengenal karakter dari peneliti. Proses pembelajaran sangat hidup dilihat

dari semua kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan guru. Pesan

dalam proses pembelajaran pun mengena pada siswa. Menurut observer

yaitu guru kelas pun dianggap pertemuan III sudah lebih baik dari dua

pertemuan sebelumnya.

Permasalahan pada pertemuan III dari peneliti adalah 1 siswa yang

masih belum aktif dalam proses pembelajaran. Peneliti masih

menggunakan hal yang sama yaitu memberikan kepercayaan terhadap

siswa yang kurang aktif tersebut. Dari nilai pretest yang didapat siswa pun

mengalami peningkatan yang signifikan, ditunjukkan bahwa siswa

sebagian besar mendapat nilai 100 dan nilai terendah adalah 65. Dapat

disimpulkan juga bahwa metode yang digunakan oleh guru sudah

dimengerti dan dikuasai oleh siswa pada umumnya. Setelah

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

48

mengkonfirmasi pembelajaran siswa diberikan test evaluasi untuk

mengukur keberhasilan metode pemberian tugas kuis (pretest)

pembelajaran. Hasil perolehan nilai siklus I (KKM=70) yang mencapai

kriteria ketuntasan belajar sebanyak 28 siswa atau 100%, yang belum

mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 0 siswa atau tidak ada,

dengan nilai rata 77 dan nilai tertinggi 95 sedangkan nilai terendahnya

adalah 70. Siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran bisa

memperoleh nilai yang tuntas dan mencapai KKM yang digunakan

guru/peneliti.

Untuk meningkatkan rata-rata hasil perolehan nilai siswa dan untuk

memantapkan tingkat pemahaman siswa serta memperbaiki kekurangan

dalam proses pembelajaran akan dilanjutkan ke siklus II.

4.4 Siklus II

4.4.1 Rencana Tindakan

Setelah melihat kekurangan dan keberhasilan dalam siklus I, Perencanaan

pembelajaran pada siklus II ini sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dari

kekurangan yang terjadi pada siklus I. Siklus II hanya akan dilaksanakan 2

kali pertemuan, kegiatan pembelajaran pada siklus II ini masih sama dengan

siklus I tapi yang membedakan adalah teknik pengajarannya. Sebelum

melakukan tindakan peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), soal pretest, Lembar Diskusi, Lembar Observasi, dan juga soal test

formatif.

a. Pertemuan I

Setelah diperoleh nilai test formatif pada pertemuan III, maka dilakukan

diskusi dengan guru kelas VI mengenai materi pembelajaran yang akan

disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum

mengajar pada pertemuan I siklus II, maka guru menyiapkan segala

sesuatu yang menunjang proses pembelajaran. Guru merancang Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan “Era

Globalisasi”, kemudian menyajikan pengalaman belajar yang bersifat

mengeksplor siswa yaitu dengan menggunakan metode kuis atau pretest.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

49

Guru juga mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan,

misalnya lembar kerja siswa (LKS), buku pelajaran, serta alat peraga. Dan

guru juga berencana membagi kelompok untuk siswa, dalam 1 kelompok

terdiri dari 4 siswa, adanya diskusi hanya untuk melatih kerja sama siswa

dengan teman sekelas tanpa memperhatikan jenis kelamin. Dengan

menggunakan metode pemberian tugas kuis atau (pretest) siswa dapat

mengeksplor dirinya sendiri dengan hasil nilai pretest yang didapat oleh

siswa. Belajar sebelum pembelajaran sangat penting bila menggunakan

metode kuis atau (pretest), dan tidak kalah pentingnya dalam penelitian ini

adalah persiapan fisik dan mental.kelebihan dari metode ini adalah siswa

lebih aktif dalam pembelajaran yang akan dimulai karena menanyakan hal-

hal yang dianggap sulit di saat menerima soal pretest.

b. Pertemuan II

Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan II sebagai

penyempurnaan kekurangan dan tindak lanjut dari pertemuan I siklus II.

Pada pertemuan II. Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dengan pokok bahasan “kerja sama yang pada era globalisasi”,

kemudian guru merencanakan menyajikan pengalaman yang bersifat

memotivasi yaitu dengan menceritakan hal-hal yang dialami siswa secara

nyata setelah itu memulai pembelajaran dengan metode pemberian tugas

kuis (pretest).

Setelah pretest dikerjakan dan dikumpulkan dengan dibantu siswa,

Guru memulai pembelajaran seperti biasa dan juga mempersiapkan

perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya lembar diskusi, buku

pelajaran serta alat peraga, dan test formatif. Guru juga berencana

membagi kelompok untuk siswa, dalam 1 kelompok terdiri dari 4 siswa

untuk melakukan diskusi.

4.4.2 Pelaksanaan dan Observasi Tindakan

Siklus II adalah pemantapan dari siklus I. Siklus II diadakan pada tanggal

15, dan 16 april 2012.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

50

1) Pertemuan I

a. Kegiatan Awal

Apersepsi

Menceritakan peristiwa yang berhubungan dengan globalisasi yang

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang di alami peserta didik

kemudian bertanya kepada peserta didik “anak-anak apakah kita saat ini

sudah melupakan budaya kita sendiri dan beralih pada kebudayaan

barat?”

Motivasi

“anak-anak sebagai bangsa indonesia kita tidak boleh menghilangkan

jati diri bangsa Indonesia dan harus meneruskan cita-cita bangsa

Indonesia”.

b. Kegiatan Inti

Teknik Pembelajaran

Menjelaskan pembelajaran menggunakan metode pemberian kuis atau

pretest :

a. Mengkomunikasikan tujuan dan tema pemberian tugas untuk

dikerjakan.

b. Menjelaskan cara mengerjakan tugas kuis.

c. Membagikan lembar tugas atau buku untuk mengerjakan.

d. Membimbing dan mengawasi siswa mengerjakan tugas.

e. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa tanpa dikoreksi terlebih

dahulu.

Eksplorasi

Bertanya kepada peserta didik “anak-anak dengan adanya globalisasi

gaya hidup kita akan berubah?”.

Elaborasi

a. Membentuk/ menyiapkan peserta didik menjadi 4 kelompok

diskusi.

b. Menjelaskan materi yang akan di diskusikan.

c. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

51

kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan

konsep baru:

Menjelaskan dampak positif dan negatif dari adanya globalisasi.

d. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari

kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan

konsep baru:

Menjelaskan perubahan sikap perilaku orang karena era globalisasi.

Menjelaskan unsur dalam bukti-bukti globalisasi sesuai dengan

kehidupan yang kongkret.

Menyebutkan unsur sikap yang harus dikembangkan dalam

menghadapi globalisasi dengan benar.

Menjelaskan peranan Indonesia terhadap era globalisasi dengan

baik.

e. Membimbing dan memberikan materi diskusi tiap-tiap kelompok

diskusi untuk mengenal konsep baru yang ada pada tujuan

pembelajaran 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.

Konfirmasi

a. Menunjuk ketua kelompok untuk mewakili kelompok dalam

menyampaikan hasil pekerjaannya.

b. Memberikan penjelasan lebih lanjut.

c. Kegiatan Akhir

a. Melakukan Refleksi:

Apakah yang kalian pelajari pada pembelajaran kali ini?

b. Mengkoreksi hasil tugas kuis atau pretest.

c. Memberikan tugas agar peserta didik mempelajari subtansi pokok

bahasan selanjutnya.

d. Mengucapkan salam penutup.

d. Refleksi

Pertemuan I siklus II hanyalah memantapkan dari apa yang telah

diterima pada siklus I. Pertemuan I siklus II siswa sudah sangat mengerti

aturan-aturan yang ada di metode pemberian tugas kuis (Pretest) yang

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

52

digunakan. Namun karena sikap yang meremehkan dan menyepelekan

materi nilai pretest pun mengalami penurunan. Padahal soal yang diberikan

relatif sama. Untuk mengetahui nilai pretest yang ada pada pertemuan I

siklus II, maka peneliti menyajikan daftar nilai pada Nilai pretest Pertemuan

I Siklus II: (lampiran 7)

Dari daftar nilai di atas menjelaskan bahwa rata-rata nilai yang diperoleh

adalah 85. Untuk mempermudah membaca data nilai pretest peneliti

menyajikan Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Nilai pretest I Siklus II:

Tabel 4.11

Distribusi Frekuensi Nilai pretest I Siklus II

No. Nilai

Jumlah

Siswa

Persentas

e (%)

1 60-69 2 7

2 70-79 3 11

3 80-89 11 40

4 90-99 6 21

5 100 6 21

Jumlah 2330 28 100

Rata-

rata

85

Dapat dibaca bahwa nilai antara 61-70 ada 3 siswa, nilai antara 71-80 ada

11 siswa, nilai antara 81-90 ada 8 siswa, dan nilai 91-100 ada 6 siswa jika

disajikan dalam bentuk diagram batang akan seperti Gambar 4.9 Diagram

Batang

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

53

Gambar 4.9 Diagram Batang Nilai pretest I Siklus II

Terbaca dari Gambar 4.9 bahwa sebagian besar siswa mendapat nilai

antara 71-80. Kekurangan yang terjadi pada pertemuan I akan diperbaiki

lagi pada pertemuan II siklus II.

2) Pertemuan II

a. Kegiatan Awal

Apersepsi

”anak-anak seperti yanng kita ketahui bahwa di Indonesia banyak

sekali kekayaan alam yang kita miliki tetapi belum dapat kita olah

sendiri, nah sekarang apakah kita selama nya harus bergantung pada

investor asing yang terus-terusan mengeksploitasi kekayaan alam yang

ada di Indonesia?” apakah kita hanya akan berdiam diri saja?.

Motivasi

Memberikan penjelasan “anak-anak sebagai masa depan bangsa kita

harus bisa menjaga kekayaan alam dan martabat bangsa Indonesia karena

jika tidak, tidak akan ada lagi putra bangsa Indonesia yang bisa menjadi

pemimpin di negara kita ini”.

b. Kegiatan Inti

Teknik Pembelajaran

Menjelaskan pembelajaran menggunakan metode pemberian kuis atau

pretest :

0

2

4

6

8

10

12

50-60 61-70 71-80 81-90 91-100

Pre test I Siklus II

Nilai Siswa

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

54

a. Mengkomunikasikan tujuan dan tema pemberian tugas untuk

dikerjakan.

b. Menjelaskan cara mengerjakan tugas kuis.

c. Membagikan lembar tugas atau buku untuk mengerjakan.

d. Membimbing dan mengawasi siswa mengerjakan tugas.

e. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa tanpa dikoreksi terlebih

dahulu.

Eksplorasi

Bertanya kepada peserta didik “anak-anak Indonesia sangat aktif

dalam dunia internasional coba kalian sebutkan contoh dari organisasi

yang Indonesia ikuti selama ini?”.

Elaborasi

a. Membentuk/ menyiapkan peserta didik menjadi 4 kelompok

diskusi.

b. Menjelaskan materi yang akan di diskusikan.

c. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari

kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan

konsep baru:

Menjelaskan faktor-faktor adanya perusahaan asing di

Indonesia.

d. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari

kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan

konsep baru:

Menjelaskan dampak positif dan negatif masuknya perusahaan

asing di Indonesia.

e. Membimbing dan memberikan materi diskusi tiap-tiap kelompok

diskusi untuk mengenal konsep baru yang ada pada tujuan

pembelajaran 8, 9, 10, 11.

Konfirmasi

a. Menunjuk ketua kelompok untuk mewakili kelompok dalam

menyampaikan hasil pekerjaannya.

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

55

b. Memberikan penjelasan lebih lanjut.

c. Kegiatan Akhir

a. Melakukan Refleksi:

Apakah yang kalian pelajari pada pembelajaran kali ini?

b. Mengkoreksi hasil tugas kuis atau pretest.

c. Melakukan Tes Formatif siklus II.

d. Mengucapkan salam penutup.

d. Refleksi

Pertemuan II siklus II siswa diperingatkan agar dalam mengerjakan

pretest tidak tergesa-gesa agar nilai yang didapat lebih maksimal tidak

seperti pada pertemuan I yang bisa dianggap mengalami penurunan.

Pengerjaan pretest siswa tidak tergesa-gesa dan memanfaatkan waktu

yang diberikan oleh guru. siswa yang mengalami penurunan pada pretest

pertemuan I di bimbing secara berkelanjutan agar memperoleh nilai

maksimal yang dapat dicapai. Setelah pretest selesai siswa bertanya hal-

hal yang tidak dimengerti pada soal pretest. Sampai pada kegiatan

pembelajaran diskusi siswa lebih aktif dan menyanggah hasil dari

kelompok lain. Dari situasi pembelajaran tersebut guru telah bisa membuat

persaingan positif pada siswa. Selesai presentasi dari semua kelompok

diskusi dilanjutkan oleh konfirmasi dan penjelasan lebih lanjut oleh guru.

Proses konfirmasi selesai dilanjutkan dengan mengkoreksi hasil pretest

dan hasil yang diperoleh siswa meningkat. Hasil pretest dapat dilihat pada

Daftar Nilai pretest Pertemuan II ( Lampiran 7).

Dari daftar nilai yang ada di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan

yang signifikan. Pertemuan II pada memang sangat spesial karena di

samping siswa yang sangat aktif juga nilai rata- rata (pretest)yang naik.

Peneliti akan menyajikan data diatas dengan Tabel 4.12 Daftar Distribusi

Frekuensi Nilai pretest Pertemuan II Siklus II sebagai berikut:

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

56

Tabel 4.12

Daftar Distribusi Frekuensi Nilai pretest Pertemuan II Siklus II

No. Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)

1 50-60 0 0

2 61-70 1 4

3 71-80 5 18

4 81-90 4 14

5 91-100 18 64

Jumlah 2330 28 100

Rata–

rata 93

Dengan Tabel 4.12 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai pretest Pertemuan II

Siklus II dapat dibaca nilai antara 61-70 hanya ada 1 siswa dengan

persentase 4%, nilai antara 71-80 ada 5 siswa dengan persentase 18%, nilai

81-90 ada 4 siswa dengan persentase 14%, dan sebagian besar siswa

memperoleh nilai antara 91-100 yaitu 18 siswa dengan persentase 64%.

data tersebut jika disajikan dengan diagram batang akan menjadi seperti

Gambar 4.9 Diagram Batang Daftar Nilai pretest II Siklus II:

Gambar 4.9 Daftar Nilai pretest II Siklus II

Dengan hasil yang memuaskan tersebut maka pertemuan II siklus II

dianggap sudah baik dalam peningkatan hasil pretest.

0

5

10

15

20

50-60 61-70 71-80 81-90 91-100

Pre test II Siklus II

Nilai Siswa

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

57

4.4.3 Perbandingan Nilai pretest Pada Siklus II

Peneliti akan membandingkan perolehan hasil pretest yang merupakan

metode pembelajaran yang digunakan. Perbandingan ini bertujuan

mengetahui peningkatan siswa pada pretest tiap pertemuan pada siklus II

dan untuk mengetahui apakah nilai pretest yang meningkat mempengaruhi

nilai test formatif siswa. Dengan metode pemberian tugas kuis (pretest) yang

digunakan dalam pembelajaran tersebut diharapakan siswa dapat lebih aktif

dalam pembelajaran dan juga tidak merasa bosan terhadap pembelajaran

khususnya IPS. Agar lebih jelas peneliti menyajikan Daftar Nilai pretest Pada

Siklus II untuk menunjukkan hasil pretest siklus II. (lampiran 7)

Dari daftar nilai yang ditunjukkan bahwa rata-rata nilai pretest meningkat

pada pertemuan II. Lebih jelasnya lagi perbandingan antara pretest I dan II

pada siklus II ditunjukkan Gambar 4.10 Diagram Batang Perbandingan Nilai

pretest Siklus II

Gambar 4.10 Perbandingan Nilai pretest Siklus II

Dari diagram batang tersebut terlihat lebih jelas peningkatan nilai pretest

yang diperoleh siswa. pretest menunjukkan bahwa siswa akan lebih

meningkatkan belajarnya karena termotivasi untuk mendapat nilai yang lebih

baik lagi.

4.4.4 Hasil Tindakan

Hasil tindakan pembelajaran pada siklus II ini berupa hasil lembar

observasi yang diterapkan oleh guru (lampiran 4). Penilaian observasi ini

85

93

80

85

90

95

pre test 1 pre test 2

Nilai Pre test Siklus 2

Nilai Pre test Siklus II

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

58

dilakukan oleh observer (guru kelas VI dan teman sejawat). Hasil tindakan

proses pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas kuis

(pretest) pada siklus II ini terdiri dari 2 pertemuan yaitu pertemuan I, dan

pertemuan II .

a. Pertemuan I

Penerapan pembelajaran dengan metode pemberian tugas kuis

(pretest) pada siklus I pertemuan I ini dapat dilihat pada master sheet tabel

4.13 dibawah ini:

Tabel 4.13

Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus II Pertemuan I

No Aspek

Rata-rata Hasil Penilaian

Observasi guru dan siswa

1 Pra Pembelajaran 4,5

2 Kegiatan Awal Pembelajaran 4,5

3 Kegiatan Inti 3,5

4 Kegiatan Penutup 4

Keterangan:

1. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat

kurang.

2. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori kurang.

3. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori cukup.

4. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori baik.

5. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat

baik.

Dari Tabel 4.13 Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus II Pertemuan

I pembelajaran metode pemberian tugas kuis (pretest) sudah diterapkan/

dilakukan oleh guru dengan indikator keberhasilan ≥4 atau minimal

kategori baik, dari hasil penilaian observasi yang diisi oleh observer yaitu

guru kelas dan teman sejawat agar dalam penilaian bersifat netral. Siklus II

pertemuan I ini belum tercapai karena indikator kinerja yang diterapkan

dalam penelitian ini adalah ≥4 dari keseluruhan kegiatan metode

pemberian tugas kuis (pretest) diterapkan guru karena item kegiatan inti

pembelajaran mendapat skor rata-rata kurang dari indikator keberhasilan

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

59

yang ditetapkan. perbaikan pada item yang belum memenuhi kriteria

keberhasilan yang ditentukan maka tindakan untuk menyempurnakan atau

meningkatkan pembelajaran dilaksanakan pada pertemuan II dengan

metode pemberian tugas kuis (pretest) dan memberikan evaluasi kepada

siswa.

b. Pertemuan II

Penerapan pembelajaran dengan metode pemberian tugas kuis (pretest)

pada siklus I pertemuan II ini dapat dilihat pada master sheet tabel 4.14 di

bawah ini:

Tabel 4.14

Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus II Pertemuan II

No Aspek

Rata-rata Hasil Penilaian

Observasi guru dan siswa

1 Pra Pembelajaran 4,5

2 Kegiatan Awal Pembelajaran 4,5

3 Kegiatan Inti 5

4 Kegiatan Penutup 5

Dari Tabel 4.14 Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus II Pertemuan

II pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest)

sudah diterapkan/ dilakukan oleh guru dengan indikator keberhasilan ≥4

atau minimal kategori baik. dari hasil pengamatan observer didapat bahwa

pertemuan II siklus II merupakan proses pembelajaran yang sangat baik.

Dari item-item yang dinilai semua memenuhi indikator keberhasilan yang

ditentukan oleh peneliti. Sehingga kekurangan pada pertemuan I siklus II

telah berhasil di perbaiki dan ditingkatkan oleh peneliti/guru.

4.4.5 Hasil Belajar Peserta Didik Aspek Kognitif

Hasil belajar siswa pada aspek kognitif di dalam siklus II dengan

menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) mengalami peningkatan

dibandingkan siklus I, khususnya tentang pemahaman siswa pada SK :

Memahami peranan bangsa Indonesia di era global, KD : Menjelaskan

peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya

terhadap kehidupan bangsa Indonesia.

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

60

Hasil perolehan nilai siklus I yang mencapai kriteria ketuntasan belajar

(KKM=70) sebanyak 28 siswa, dan mencapai kriteria ketuntasan belajar

sebanyak 28 siswa atau 100%, dengan nilai rata-rata 77 dan nilai tertinggi 95

sedangkan nilai terendahnya adalah 70. Hasil perolehan nilai siklus II

(KKM=80) yang mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 28 siswa atau

100%, yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 0 siswa

atau tidak ada, dengan nilai rata 87 dan nilai tertinggi 100 sedangkan nilai

terendahnya adalah 80. Dari data yang ada di atas tampak jelas peningkatan-

peningkatan baik dari guru maupun siswa. Agar mempermudah membaca

data di atas maka pada penulis menyajikan data dengan pada Gambar 4.11 di

bawah ini:

Gambar 4.11 Perbandingan Nilai Test Siklus I dan Nilai Test Siklus

Tampak peningkatan yang signifikan pada pembelajaran yang

menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) yang di berikan pada

awal pembelajaran. Tidak hanya pada nilai saja yang meningkat saat siswa

pun tidak jenuh dengan pembelajaran sehingga proses pembelajaran yang

menyenangkan dapat di aplikasikan. Dengan Metode pemberian tugas kuis

(pretest) menunjukkan peningkatan dalam nilai dan proses pembelajaran yang

dinilai oleh observer.

4.4.6 Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II, selanjutnya

diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan

70

75

80

85

90

Siklus I siklus II

Perbandingan Siklus I dan Siklus II

Siklus I

siklus II

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

61

pengamatan atau temuan dari observer pada siklus II. Berdasarkan

pengamatan hasil tindakan oleh observer dan indikator kinerja yang telah

ditetapkan oleh penulis maka didapatkan perbandingan hasil tindakan dan

keterangan indikator kinerja, yang dapat dilihat pada tabel 4.15 dibawah ini:

Tabel 4.15

Perbandingan Hasil Observasi siklus II

No Aspek Indikator Hasil Penilaian Observasi

Pertemuan

I

Pertemuan

II

1

Pra

Pembelajaran ≥4 dari 4 4

keseluruhan

kegiatan

2

Kegiatan

Awal

Pembelajaran

pembelajaran

dengan 4 4

3 Kegiatan Inti

menggunakan

metode

pemberian

tugas kuis

(Pretest)

dikatakan 3,5 5

4

Kegiatan

Penutup

pembelajaran

baik atau 4 5

minimal baik

a. Pertemuan I

Pada hasil pertemuan I siklus II pembelajaran menggunakan metode

pemberian tugas kuis (pretest) yang di terapkan oleh guru/ peneliti mencapai

84%. Pembelajaran pun menjadi sangat menarik setelah diadakan diskusi

yang membuat suasana menjadi lebih hidup karena banyak sekali

pertentangan pemikiran yang ada sehingga proses diskusi pun menjadi

menarik. Guru pun mengkonfirmasi tugas diskusi secara bersama-sama siswa,

sehingga muncul komunikasi dua arah dalam pembelajaran yang dilakukan.

Setelah proses konfirmasi maka, kegiatan selanjutnya adalah mencocokkan

hasil pekerjaan pretest siswa. Dalam pertemuan I terdapat satu siswa dari

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

62

keseluruhan 28 siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran. Nilai yang

diterima dalam pretest I pun sangat kurang.

Kemampuan cara bicara siswa tersebut pun sangat kurang. Dugaan yang

ada pun kemungkinan siswa tersebut mengalami kemunduraan dalam sisi

mentalitas sehingga kesulitan dalam proses sosialisasi dengan teman

sekelasnya maupun guru kelasnya. Kekurangan dari cara pengajaran yang ada

pada lembar pengamatan adalah sistem komunikasi antara guru dan siswa

terlalu dekat sehingga siswa pun menjadi kurang sopan. Adapun kekurangan

yang lain adalah kurang bisa menguasai kelas. Dari kekurangan yang ada

pada pertemuan I akan di perbaiki pada pertemuan II siklus II.

b. Pertemuan II

Pada hasil pertemuan II siklus II pembelajaran menggunakan metode

pemberian tugas kuis (pretest) yang di terapkan oleh guru/ peneliti sudah

mencapai 89%. Dapat diartikan bahwa pembelajaran menggunakan metode

pemberian tugas kuis (pretest) mencapai keberhasilan. Pertemuan II siswa

lebih enjoy saat mengerjakan soal pretest yang diberikan. Itu dapat

disimpulkan bahwa siswa lebih siap untuk menerima pembelajaran.

Kekurangan pada pertemuan II pun dapat diatasi dan proses pembelajaran

pun menjadi lebih baik dari sebelumnya. Permasalahan tentang siswa yang

kurang aktif belum dapat diselesaikan oleh peneliti. Peneliti mencoba

membuat rasa percaya diri anak agar lebih baik dengan cara menyuruh

dirinya untuk mempresentasikan hasil diskusi dari kelompoknya.

Pada pertemuan II ini nilai pretest siswa naik dari keseluruhan nilai

pretest yang diperoleh siswa menunjukan bahwa siswa lebih meningkat

dibandingkan pada pertemuan pertama ditunjukkan dari rata-rata nilai yang

mencapai 93, dan juga sebagian besar siswa mendapat nilai 100. Setelah

melakukan konfirmasi pembelajaran guru mengevaluasi siswa dengan test

formatif.

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

63

4.5. Hasil Analisis Data

4.5.1. Siklus I

Analisis data pada siklus I pada pembelajaran menggunakan metode

pemberian tugas kuis (pretest) diperoleh hasil belajar seperti pada Tabel 4.16

Rekapitulasi Data Nilai Siklus I di bawah ini :

Tabel 4.16

Rekapitulasi Data Nilai Siklus I

No. Nilai Siklus I Keterangan

Jumlah

siswa

Persentase

(%)

1. ˂50 0 0 -

2. 50-59 0 0 -

3. 60-69 0 0 Belum Tuntas

4. 70-79 16 57 Tuntas

5. 80-89 11 39 Tuntas

6. 90-100 1 4 Tuntas

Jumlah 28 100

Rata-rata 77

Nilai tertinggi 95

Nilai terendah 70

Penjelasan dari tabel 4.16 di atas adalah 0 siswa belum tuntas jika dibuat

persentase 0%, dan 100% atau 28 siswa tuntas dengan KKM ≥70. Dengan

rincian nilai antara 70-79 ada 16 siswa, nilai antara 80-89 ada 11 siswa, nilai

antara 90-100 ada 1 siswa, rata-rata nilai 77, nilai terendah 70, dan nilai

tertinggi 95. Untuk memperjelas data diatas akan ditampilkan diagram pada

Gambar 4.12 Rekapitulasi Nilai Test Siklus I di bawah:

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

64

Gambar 4.12 Rekapitulasi Nilai Test Siklus I

Berdasarkan data hasil perolehan nilai pada siklus I berdasarkan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM=70) dapat disajikan dalam bentuk Tabel 4.17

Ketuntasan Belajar Siswa di bawah:

Tabel 4.17

Ketuntasan Belajar Siswa

No Ketuntasan Belajar

Jumlah Siswa

Jumlah

Siswa

Persentase

%

Tuntas 28 100

Belum Tuntas 0 0

Jumlah 28 100

Dari data diatas akan ditampilkan dalam bentuk diagram lingkaran pada

Gambar 4.13 Ketuntasan Belajar Siswa berikut:

Gambar 4.13 Ketuntasan Belajar Siswa

0

5

10

15

20

Nilai Test Siklus I

Jumlah siswa

Ketuntasan Nilai Siklus I

Tuntas

Belum Tuntas

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

65

Berdasarkan pada gambar 4.13 dengan menggunakan pembelajaran

Metode pemberian tugas kuis (pretest) siswa yang belum tuntas (KKM=70)

adalah sebanyak 0 siswa atau ada 0% siswa yang mendapatkan nilai ˂70.

Sedangkan siswa yang tuntas dalam belajarnya sebanyak 28 siswa atau 100%

dari jumlah siswa mendapatkan nilai ≥70. Berarti peningkatan hasil belajar

siswa dalam penelitian ini tercapai karena 100% dari jumlah siswa sudah

mendapatkan nilai ≥70 dan dapat diartikan100% dari jumlah siswa

memahami materi yang telah disajikan oleh guru. Berarti indikator kinerja

pada penelitian pada siklus I berhasil tercapai. Dan untuk memperbaiki dari

hasil siklus I ini akan dilanjutkan pada siklus II sebagai pemantapan.

4.5.2. Siklus II

Analisis data pada siklus I pada pembelajaran menggunakan metode

pemberian tugas kuis (pretest) diperoleh hasil belajar seperti pada Tabel 4.18

Rekapitulasi Data Nilai Siklus II di bawah ini :

Tabel 4.18

Rekapitulasi Data Nilai Siklus II

No. Nilai Siklus II Keterangan

Jumlah

siswa

Persentase

(%)

1. ˂50 0 0 -

2. 50-59 0 0 -

3. 60-69 0 0 Belum Tuntas

4. 70-79 0 0 Tuntas

5. 80-89 16 57 Tuntas

6. 90-100 12 43 Tuntas

Jumlah 28 100

Rata-rata 77

Nilai tertinggi 95

Nilai terendah 70

Penjelasan dari tabel 4.18 di atas adalah 0 siswa belum tuntas jika dibuat

persentase 0%, dan 100% atau 28 siswa tuntas dengan KKM ≥80. Dengan

rincian nilai antara 70-79 ada 0 siswa, nilai antara 80-89 ada 16 siswa atau

57%, nilai antara 90-100 ada 12 siswa atau 43%, rata-rata nilai 87, nilai

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

66

terendah 80, dan nilai tertinggi 100. Untuk memperjelas data diatas akan

ditampilkan diagram pada Gambar 4.14 Nilai Test Siklus II berikut:

Gambar 4.14 Nilai Test Siklus II

Berdasarkan data hasil perolehan nilai pada siklus I berdasarkan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM=80) dapat disajikan dalam bentuk Tabel 4.19

Ketuntasan Belajar Siswa

Tabel 4.19

Ketuntasan Belajar Siswa

No Ketuntasan Belajar

Jumlah Siswa

Jumlah

Siswa

Persentase

%

Tuntas 28 100

Belum Tuntas 0 0

Jumlah 28 100

Dari data diatas akan ditampilkan dalam bentuk diagram pada Gambar

Diagram Lingkaran 4.15 Ketuntasan Belajar Siswa berikut:

0

5

10

15

20

˂50 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100

Nilai Test Siklus II

Jumlah siswa

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

67

Gambar 4.15 Ketuntasan Belajar Siswa

Berdasarkan pada gambar 4.15 dengan menggunakan pembelajaran

Metode pemberian tugas kuis (pretest) siswa yang belum tuntas (KKM=80)

adalah sebanyak 0 siswa atau ada 0% siswa yang mendapatkan nilai ˂80.

Sedangkan siswa yang tuntas dalam belajarnya sebanyak 28 siswa atau 100%

dari jumlah siswa mendapatkan nilai ≥80. Berarti peningkatan hasil belajar

dalam penelitian ini tercapai karena 100% dari jumlah siswa sudah

mendapatkan nilai ≥80 dan dapat diartikan100% dari jumlah siswa

memahami materi yang telah disajikan oleh guru. Berarti indikator kinerja

peningkatan hasil belajar pada penelitian pada siklus I berhasil tercapai.

Hubungannya dari ketuntasan belajar siswa sebelum dan sesudah

tindakan dapat ditunjukkan perbandingannya pada Tabel 4.20 Perbandingan

Nilai Pra siklus, Siklus I, Siklus II berikut:

Tabel 4.20

Perbandingan Nilai Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II

No

.

Nilai Sebelum

Tindakan

Siklus I Siklus II

Jumlah

Siswa

Persentase

%

Jumlah

Siswa

Jumlah

Siswa

Persentase

%

1

.

Tuntas

9 32

28 28 100

2

.

Belum

Tuntas 19 68

0 0 0

Jumlah 36 100 36 36 100

Dari tabel di atas dapat diklasifikasikan menjadi:

Klasifikasi A nilai ≥70 artinya tuntas

Ketuntasan Nilai Siklus II

Tuntas

Belum Tuntas

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

68

Klasifikasi B nilai ˂70 artinya tidak tuntas

Dari perbandingan nilai pra siklus, siklus I, siklus II dapat dilihat bahwa

pada pra siklus atau tindakan hanya 9 siswa yang tuntas dalam pembelajaran

IPS, Sedangkan pada siklus I dan II siswa yang tuntas mencapai 100%. Itu

menunjukkan bahwa metode ceramah bervariasi sangat membosankan dan

kurang bisa meningkatkan minat belajar siswa. Ini membuktikan bahwa

metode pemberian tugas kuis (pretest) dapat meningkatkan nilai dan minat

siswa dalam pembelajaran IPS pada khususnya. Ketuntasan belajar siswa

dapat dilihat pada Gambar 4.21.1 Ketuntasan Belajar Siswa berikut:

Gambar 4.16 Ketuntasan Belajar Siswa

4.6. Pembahasan

Hasil observasi pada Kelas VI SD N Ngabean Kecamatan Secang

Kabupaten Magelang ditemukan bahwa hasil dan minat belajar siswa rendah.

Hal tersebut disebabkan karena metode yang digunakan guru pada

pembelajaran IPS materi Era Globalisasi hanya ceramah saja. Itu

menyebabkan siswa menjadi malas dalam menerima pembelajaran. Rata-rata

nilai pada mata pelajaran IPS pun sangat rendah yaitu 58,92857143. Siswa

yang tuntas sebelum/pra tindakan hanya 9 siswa dan 19 siswa belum tuntas.

Dengan rincian 68% siswa belum lulus KKM dari sekolah yaitu 61, dan

hanya 32% siswa yang tuntas dari KKM. Nilai tertinggi pada pembelajaran

Pra siklus 70 dan nilai terendah 50. Sangat jauh sekali antara nilai siswa yang

tuntas dan belum tuntas. Itu dikarenakan 9 siswa yang telah mencapai

ketuntasan tersebut memang memiliki daya tangkap yang bagus walaupun

05

1015202530

Sebelum Tindakan

Siklus I Siklus II

Ketuntasan Belajar Siswa

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

69

hanya mendengarkan ceramah dari guru. Peningkatan pemahaman belajar

siswa didapatkan dari hasil perolehan nilai siklus I dan siklus II dengan

mengunakan metode pemberian tugas kuis (pretest).

1) Siklus I

Siklus I pembelajaran dengan penerapan metode pemberian tugas kuis

(pretest) siswa yang menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM

≥70) dari 28 siswa tidak ada siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM

yang ditentukan atau dengan kata lain 100% tuntas. Nilai rata-rata yang

diperoleh dari test formatif siklus I adalah 77, nilai yang terendah adalah

70, dan yang tertinggi adalah 95.

2) Siklus II

Siklus II pembelajaran dengan penerapan metode pemberian tugas kuis

(pretest) siswa yang menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM

≥80) dari 28 siswa tidak ada siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM

yang ditentukan atau dengan kata lain tuntas. Nilai rata-rata yang

diperoleh dari test formatif siklus I adalah 87, nilai yang terendah adalah

80, dan yang tertinggi adalah 100.

Berdasarkan perolehan nilai yang didapat pada siklus I dan siklus II, bisa

dikatakan pembelajaran metode pemberian tugas kuis (pretest) dengan

diskusi dapat meningkatkan pemahamandan hasil belajar pada mata pelajaran

IPS khususnya materi “Era Globalisasi” kelas VI SD N Ngabean Kecamatan

Secang Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2011/2012. Karena dalam

penggunaan metode ini siswa dieksplor dengan soal-soal yang diberikan

siswa pada awal pembelajaran. Sehingga siswa akan penasaran dengan

jawaban dari soal tersebut dan menanyakan pada saat proses pembelajaran

dimulai. Penerapan metode ini membuat siswa lebih aktif dan bisa

mengeksplor dirinya sendiri. Manfaat pretest bagi siswa adalah mengeksplor

dirinya sendiri, bagi guru pretest dapat menilai ketuntasan pada materi

sebelumnya. Keberhasilan metode ini bukan saja melalui nilai dari test

formatif pada siklus I dan siklus II, tetapi juga menilai dari proses

pembelajaran yang ada pada lembar pengamatan tiap pertemuan di setiap

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/923/5/T1_292008191_BAB IV.pdfpembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun

70

siklus. Indikator keberhasilan pun dibuat guna keabsahan data yang ada yaitu

≥4 atau minimal baik pada tiap pertemuan di siklus I. Indikator keberhasilan

pada siklus II yang dibuat yaitu ≥4 tiap pertemuan pada siklus II.