bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 ......sama seperti deskripsi siklus i, deskripsi siklus...
TRANSCRIPT
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan
Pada pelaksanaan tindakan diuraikan menjadi tiga sub judul yaitu
deskripsi pra siklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi pra
siklus menguraikan kondisi awal peserta didik sebelum peneliti melakukan
penelitian. Deskripsi siklus I menguraikan tentang kegiatan perencanaan,
pelaksanaan tidakan, observasi, serta kegiatan yang dilakukan pada siklus I.
Sama seperti deskripsi siklus I, deskripsi siklus II juga menguraikan tentang
kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta kegiatan refleksi
yang dilakukan pada siklus II.
4.2 Hasil Belajar
Penelitian ini dilakukan di SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga pada
semester II Tahun Ajaran 2015/2016. SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga
memiliki tenaga pendidik dan kependidikan dengan jumlah 30 orang
diantaranya 1 Kepala Sekolah, 16 guru kelas serta pendidik, 10 guru pendidik,
1 pengelola perpustakaan, dan 2 pegawai kebersihan. Seluruh tenaga pendidik
yang mengampu di SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga mempunyai latar
belakang pendidikan S1 dan S2.
Subjek penelitian pada PTK ini adalah peserta didik kelas IV SD Kristen
03 Eben Haezer Salatiga semester II Tahun Ajaran 2015/2016 dengan jumlah
21 peserta didik pada pembelajaran IPA dengan Kompetensi Dasar (KD) 7.2
menyampaikan hasil percobaan bahwa energi panas dan energi bunyi sangat
bermanfaat bagi kita, pada Mata Pelajaran IPA di kelas IV SD Kristen 03
Eben Haezer Salatiga diampu oleh Ibu Natalia Setiawati Br Tarigan, S.Pd.
Sebelum dilaksanakannya tindakan penelitian terlebih dahulu peneliti
melakukan kegiatan observasi. Observasi dilakukan peneliti pada tanggal 27
Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang
39
dilakukan oleh guru kelas IV SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan ditemukan beberapa
permasalahan yang muncul di dalam pelaksanaan pembelajaran.
4.2.1 Kondisi Sebelum Tindakan
Permasalahan yang muncul adalah terkait dengan hasil belajar yang
rendah yang diperoleh peserta didik dari mata pelajaran IPA. Peserta didik
yang mendapat nilai KKM ≤ 75 terdapat 11 peserta didik dan KKM ≥ 75
terdapat 10 peserta didik. KKM yang digunakan oleh peneliti yaitu KKM
mata pelajaran IPA kelas IV yang ditentukan oleh peneliti.
Hasil belajar IPA prasiklus diambil dari nilai hasil penelitian pada akhir
semester I tahun 2015/2016 pokok bahasan menyampaikan bahwa energi
panas dan energi bunyi sangat bermanfaat bagi manusia. Data hasil tes IPA
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Prasiklus
No. Nilai Frekuensi %
1. 65-70 10 48
2. 71-75 3 15
3. 76-80 4 20
4. 81-85 2 10
5. 86-90 1 5
Jumlah 21 100
Nilai Rata-rata 74,04
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 65
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dikatakan hasil belajar yang diperoleh peserta
didik pada mata pelajaran IPA masih rendah diketahui bahwa peserta didik
yang mendapatkan nilai antara 65-70 terdapat 10 peserta didik dengan
presentase 48 % dari jumlah seluruh peserta didik, nilai antara 71-75 terdapat
3 peserta didik dengan presentase 15 % dari jumlah seluruh peserta didik,
nilai antara 76-80 terdapat 4 peserta didik dengan presentase 20 % dari jumlah
40
seluruh peserta didik,.nilai antara 81-85 terdapat 2 peserta didik dengan
presentase 10 % dari jumlah seluruh peserta didik, nilai antara 81-91 terdapat
1 peserta didik dengan presentase 5 %. Nilai tertinggi yang diperoleh peserta
didik dengan presentase 90 dan nilai terendah 65 dengan rata-rata kelas 74,04.
BerdasarkanTabel Destribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Prasiklus 4.3
dapat digambarkan dalam diagaram 4.2 yaitu sebagai berikut:
Gambar Diagram 4.2
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Prasiklus
Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM ≥ 75) dari hasil perolehan
nilai kondisi awal/ sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.3.
Tabel 4.3
Ketuntasan Belajar Prasiklus
No. Ketuntasan
Belajar Nilai
Jumlah Siswa
Frekuensi Persentase
(%)
1. Tuntas ≥ 75 10 48
2. Belum Tuntas ≤ 75 11 52
Jumlah 21 100
0
10
3 4
2 1
0
48%
15%
20%
10%
5%
0
2
4
6
8
10
12
Nilai 65-70 71-75 76-80 81-85 86-90
41
Berdasarkan tabel 4.3 ketuntasan belajar peserta didik prasiklus dapat
diketahui bahwa peserta didik yang mendapatkan nilai diatas KKM (≥75)
sebanyak 10 peserta didik dengan persentase 48% dari jumlah seluruh peserta
didik, sedangkan peserta didik yang belum mencapai KKM ( ≤75) sebanyak
11 peserta didik dengan presentase 52% dari jumlah seluruh peserta didik.
Persentase jumlah peserta didik yang mencapai ketuntasan minimal lebih kecil
dibandingkan dengan presentase jumlah peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan minimal.
4.3 Deskripsi Siklus I
Pada deskripsi siklus I akan dijabarkan menjadi tiga sub judul yaitu
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Langkah-langkah
yang dilakukan dalam siklus I adalah sebagai berikut:
4.3.1 Perencanaan Tindakan Siklus I
Perencanaan pada siklus I sebelum dilaksanakan, ada beberapa langkah
yang dilakukan oleh peneliti, antara lain: (1) Bersama dengan dosen
pembimbing, peneliti memeriksa RPP yang telah disusun dan cermati setiap
butir yang dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan, (2) Menyiapkan alat
peraga dan sarana yang akan digunakan pada saat pelaksanaan pembelajaran,
(3) Mengecek instrumen penelitian seperti, Lembar aktivitas guru, Lembar
aktivitas peserta didik dan Lembar evaluasi.
4.3.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Sub unit ini mendeskripsikan tentang proses pelaksanaan tindakan
pembelajaran siklus I dari awal hingga akhir pembelajaran pada setiap
pertemuan dan hasil tindakan pada pelaksanaantindakan siklus I. Proses
pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan,
masing-masing pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit. Rincian
pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama
42
Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan
pada hari Rabu 5 April 2016 pukul 08.20-11.50 WIB oleh guru
kolaborator yaitu Ibu Natalia Setiawati Br Tarigan, S.Pd. selaku guru
kelas IV SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga. Proses pembelajaran
meliputi aktivitas guru, peserta didik dan kerjasama peserta didik diamati
oleh kolaborasi observer yaitu Ibu Natalia Setiawati Br Tarigan S.Pd serta
guru yang mengajar. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama
ini diawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru meminta
perwakilan peserta didik untuk berdoa, dilanjutkan dengan guru mengecek
kehadiran peserta didik. Sebelum pembelajaran berlangsung guru meminta
peserta didik mempersiapkan alat tulis. Guru memberikan apersepsi
dengan memberikan sebuah tayangan video yang berkaitan dengan materi
yang akan dipelajari pada petemuan pertama. Selanjutnya guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu
mengidentifikasi sumber-sumber energi panas dan menyebutkan contoh
sumber energi panas. Kegiatan eksplorasi diawali dengan guru bertanya
kepada peserta didik, apakah menyetrika membutuhkan energi panas ?.
peserta didik menjawab saat menyetrika membutuhkan energi panas.
Guru menyampaikan topik pembahasan energi panas yang akan
dipelajari pada hari ini. Selanjutnya pada kegiatan elaborasi ini guru
membentuk peserta didik menjadi 5 kelompok dari 21 peserta didik,
pembagian kelompok dilakukan secara acak. Peserta didik bergabung
dengan kelompoknya, kemudian guru memberikan rumusan masalah
kepada setiap kelompok yang berisi “apa yang terjadi ketikan kedua
potongan bambu di gesekkan?” (Identifikasi Masalah) selanjutnya guru
meminta peserta didik untuk mengamati setia benda yang ada disekitar
lingkungan sekolah, masing-masing kelompok mengamati dan mencatat
hasil pengamatan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang
dibuat kemudian guru membagikan materi, alat, dan bahan untuk
43
mendemostrasikan sumber energi panas. (Pengumpulan Data) Guru
memberikan petunjuk kepada masing-masing kelompok untuk berdiskusi
dan memberikan lembaran langkah-langkah yang akan dilakukan, masing-
masing kelompok menulis atau mengumpulkan data hasil diskusi
kelompok kemudian menafsirkan hasil dari data yang telah dicatat.
(Pengolahan Data) masing-masing kelompok mempraktikkan langkah-
langkah percobaan dengan menggunakan dua potong bambu yang di
gesekkan, dua potong kawat yang di gesekkan (Verifikasi). Setelah
melakukan percobaan peserta didik diminta untuk menyusun laporan
percobaan berdasarkan hasil percobaan yang sudah dilakukan dalam
kelompok. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil percobaan
di depan kelas secara bergntian dimulai dari kelompok 1 sampai kelompok
5 secara urut. Pada saat presentasi setiap kelompok menyampaikan hasil
pengamatan dengan jawaban yang bervariasi. Hasil evaluasi dari guru
yaitu bahwa percobaan yang telah dilakukan masing-masing kelompok
sudah baik, namun masih ada beberapa peserta didik yang belum ikut
terlibat aktif dalam percobaan. Guru memberikan pujian terhadap kegiatan
yang dilakukan oleh seluruh peserta didik, telah melakukan percobaan
dengan baik (Generalisasi).
Pada kegiatan konfirmasi, guru memberikan penguatan materi energi
panas yang telah dipelajari, guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk bertanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi energi
panas yang belum dipahami oleh setiap peserta didik. Pada kegiatan akhir
pembelajaran guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan bahwa
telah melakukan dan membuktikan adanya sumber energi panas seperti
kegiatan menyetrika, memasak dan contoh sumber energi panas lainnya.
Selanjutnya guru dan peserta didik melakukan kegiatan refleksi secara
bersama-sama. Setelah itu guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemua berikutnya yaitu tentang perpindahan energi
44
panas. Kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan memberi salam
kepada peserta didik.
2) Pertemuan Kedua
Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari
Kamis 7 april 2016 tindakan dimulai pukul 11.00 dan selesai pukul 12.20
WIB oleh guru kolaborator yaitu Ibu Natalia Setiawati Br Tarigan, S.Pd.
selaku guru kelas IV SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga. Proses
pembelajaran meliputi aktivitas guru, peserta didik, dan kerjasama peserta
didik diamati oleh kolaborasi antara observer Ibu Natalia Setiawati Br
Tarigan S.Pd dan guru kelas. Kegiatan awal pembelajaran pada
pertemuan kedua diawali dengan mengucap salam kemudian guru
meminta perwakilan peserta didik untuk memimpin doa, dilanjutkan
dengan guru mengecek kehadiran peserta didik. Sebelum pembelajaran
berlangsung guru meminta peserta didik mempersiapkan alat tulis. Guru
memberikan apersepsi dengan memberikan sebuah tayangan video yang
berkaitan dengan materi yang akan dipelajari pada petemuan pertama.
Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
yaitu mengidentifikasi perpindahan panas dan mengidentifikasi perbedaan
benda konduktor dan isolator.
Kegiatan eksplorasi diawali dengan guru bertanya jawab dengan
peserta didik, mengapa saat ujung kawat yang dibakar ujung kawat
lainnya ikut panas ? peserta didik menjawab karena adanya perpindahan
panas melalui kawat yang dipanaskan atau dibakar. Guru menyampaikan
topik yang akan dipelajari pada hari ini yaitu perpindahan panas.
Selanjutnya pada kegiatan elaborasi ini guru membentuk peserta didik
menjadi 5 kelompok, pembagian kelompok secara acak. Peserta didik
bergabung dengan kelompknya, guru memberikan rumusan masalah pada
masing-masing kelompok yang berisi :
(1) Apa yang terjadi ketikan sendok di celupkan kedalam air panas ?
45
(2) Mengapa ujung kawat yang tidak dipanaskan juga terasa panas ?
(3) Apabila sendok, kain, sedotan di rendam ke dalam air panas, apakah
yang akan terjadi ?
Sentuhlah ujung benda yang tidak terkena air panas, apa yang peserta
didik rasakan ? golongan manakah yang merupakan benda konduktor dan
benda isolator (Mengidentifikasi Masalah). Selanjutnya guru meminta
peserta didik mengamati lingkungan sekolah dan masing-masing
kelompok mengamati keadaan lin gkungan sekolah dan mencatat hasil
pengamatannya untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang
dibuat kemudian guru membagikan materi, alat dan abahn untuk
mendemostrasikan perpindahan panas (Pengumpulan Data). Kemudian
guru memberikan petunjuj kepada masing-masing kelompok untuk
berdiskusi, masing-masing kelompok mendiskusikan hasil dari kelompok
yang telah dicatat serta masing-masing kelompok menafsirkan hasil dari
data yang telah dicatat (Pengolahan Data). Masing-masing kelompok
mempraktekkan langkah percobaan berdasarkan lampiran yang telah
diberikan oleh guru kepada setiap kelompok. Percobaan yang dilakukan
yaitu nyalakan lilin dengan menggunakan korek api kemudian pegang
ujung kawat, dekatkanlah atau bakar ujung kawat lainnya pada api lilin
yang menyala, serta guru dan peserta didik melakukan percobaan lainnya
(Verifikasi). Setelah percobaan selesai, setelah kelompok menyiapkan atau
mengumpulkan data hasil praktek kemudian membuat laporan berdasalkan
hasil percobaan yang telah dilakukan. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil percobaan berdasarkan urut kelompok dari urut 1
sampai urut 5 secara bergantian. Hasil laporan setiap kelompok
mempunyai jawaban yang bervariasi sesuai pendapat kelompok masing-
masing peserta didik. Guru melakukan evaluasi terhadap seluruh
percobaan dan hasil percobaan yang di presentasikan, hasil evaluasi dari
guru yaitu bahwa percobaan yang telah dilakukan masing-masing
46
kelompok sudah baik, namun masih ada beberapa peserta didik yang
belum ikut berperan aktif dalam percobaan. Guru memberikan pujian
terhadap kegiatan yang dilakukan oleh seluruh peserta didik karena telah
melakukan percobaan dengan baik (Generalisasi).
Pada kegiatan konfirmasi, guru memberikan penguatan terhadap
materi perpindahan panas yang telah dipelajari, guru juga memberikan
kepada setiap peserta didik yang ingin bertanya hal-hal mengenai materi
yang belum mereka pahami pada materi perpindahan panas. Pada kegiatan
akhir pelajaran guru dan peserta didik menyimpulkan bahwa telah
membuktikan ada 3 macam perpindahan panas yaitu pertama konduksi
(rambat panas), kedua perpindahan panas konveksi (perpindahan panas
dengan aliran), ketiga perpindahan panas radiasi (pancaran). Selanjutnya
guru dan peserta didik melakukan kegiatan refleksi mengenai percobaan
pada hari ini. Setelah itu guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya yaitu tes evaluasi siklus I kemudian guru
mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam penutup.
3) Pertemua ketiga
Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan
pada hari Rabu 9 April 2016 Kegiatan pembelajaran pada pertemuan
ketiga diawali dengan berdoa, presensi, dan dilanjutkan dengan
tanyajawab oleh guru dan peserta didik untuk mengulas kembali materi
yang telah dipelajari sebelumnya tentang energi panas. Selanjutnya guru
memberikan motivasi kepada peserta didik agar dalam mengerjakan tes
evaluasi dengan sungguh-sungguh dan percaya diri. Guru memberikan
penjelasan tentang alokasi waktu 2 x 35 menit, setelah itu guru
membagikan lembar soal sebanyak 21 lembar, terdiri dari 20 soal pilihan
ganda, kemudian peserta didik mengerjakan soal tes evaluasi dalam situasi
yang tenang dan kondusif. Peserta didik yang telah selesai mengerjakan
soal tes evaluasi mengumpulkan lembar soal dan jawaban kepada guru,
47
kemudian guru membahas soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta
didik. Setelah itu guru mengakhiri kegiatan pembelajaran serta guru
memberikan kesempatan kepada peserta didik yang ingin bertanya
mengenai soal-soal yang belum dipahami dan guru menutup pembelajaran
dengan salam penutup.
4.3.3 Hasil Tindakan
Hasil belajar mata pelajaran IPA kelas IV SD Kristen 03 Eben Haezer
Salatiga diperoleh melalui pelaksanaan tes evaluasi diakhir siklus yaitu
pada pertemuan ketiga siklus I. Berikut disajikan hasil belajar IPA peserta
didik kelas IV SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga dengan Kompetensi
Dasar (KD) 8.1 Mendeskripsikan energi panas yang terdapat di
lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya disajikan pada tabel daftar nilai IPA
(terlampir), dan berikut disajikan pada tabel 4.4 yaitu tabel distribusi
frekuensi nilai IPA siklus I peserta didik kelas IV SD Kristen 03 Eben
Haezer Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016 sebagai berikut:
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus I
No. Rentang Nilai Frekuensi Persentase
(%)
1. 60-66 5 23
2. 67-73 1 5
3. 74-80 12 57
4. 81-87 2 10
5. 88-94 1 5
Jumlah Siswa 21 100%
Nilai Rata-rata 74,28
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 60
48
Berdasarkan tabel 4.4 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA, dapat
dikatakan berhasil, belajar IPA peserta didik kelas IV mengalami peningkatan
dari Prasiklus, ditandai dengan meningkatnya perolehan nilai rata-rata peserta
didik menjadi 74,28. Hasil belajar IPA pada siklus I peserta didik kelas IV
SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga, pada rentang nilai 60-66 sejumlah 5
peserta didik dengan persentase 23% dari keseluruhan peserta didik, Pada
rentang nilai 67-73 sejumlah 1 peserta didik dengan persentase 5%, pada
rentang 74-80 sejumlah 12 peserta didik dengan persentase 57%, pada rentang
81-87 sejumlah 2 peserta didik dengan persentase 10% dari keseluruhan
peserta didik, pada rentang nilai 88-94 sejumlah 1 peserta didik dengan
persentase 5%. Dari data tersebut diketahui nilai tertinggi yang diperoleh
peserta didik setelah pelaksanaan tindakan siklus I dengan menggunakan
model pembelajaran discovery yaitu 95 sementara nilai terendah yang
diperoleh peserta didik 60 yang semula pada Prasiklus hanya 35 (daftar nilai
peserta didik terlampir). Berdasarkan tabel 4.5 dapat dinyatakan dalam
diagram 4.5 yaitu sebagai berikut:
Gambar Diagram 4.5
Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus I
0
2
4
6
8
10
12
14
60-66 67-73 74-80 81-87 88-94
Hasil Evaluasi siklus 1
23%
5%
57%
10% 5%
49
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 75) data hasil
perolehan nilai siklus I dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Ketuntasan Belajar Siklus I
No.
Ketuntasan
Belajar
Nilai
Jumlah Siswa
Frekuensi Persentase (%)
1. Tuntas ≥ 75 15 71
2. BelumTuntas ≤ 75 6 29
Jumlah 21 100
Dari tabel 4.6 ketuntasan belajar peserta didik pada siklus I dapat
dijelaskan bahwa peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari KKM ≥
75 sebanyak 6 peserta didik atau 29% dari jumlah keseluruhan peserta
didik, sedangkan yang sudah mencapai KKM ≥ 75 sebanyak 15 peserta didik
dengan persentase 71% dari jumlah keseluruhan peserta didik. Hasil tersebut
sudah menunjukan bahwa ada peningkatan hasil belajar IPA, namun hasil
yang diperoleh tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan.
4.3.4 Pelaksanaan Observasi Aktivitas Guru dan Aktivitas Peserta didik
Pada sub bab ini, akan membahas analisis data hasil observasi aktivitas
guru dan aktivitas peserta didik selama pelaksanaan siklus I dengan
menerapkan model pembelajaran Discovery yang terdiri dari analisis hasil
observasi pada setiap pertemuan yaitu pertemuan pertama, pertemuan kedua
dan pertemuan ketiga adalah sebagai berikut:
1. Pertemuan Pertama
2. Tabel 4.7
3. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 1
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Memeriksa kesiapan
pembelajaran 1 2,3,4 15
50
Melakukan apersepsi,
motivasi, dan menyampaikan
tujuan
9,10,11 5,6,8 7 19
Pemberian rangsangan 12,13 6
Mengidentifikasi masalah 16,17 14,15 10
Pengumpulan data 18,19,20 6
Pengolahan data 23 21,22 11
Melakukan percobaan 24,25 6
Mempresentasikan hasil
percobaan 26
27,28,
29 15
Membuat kesimpulan dan
melakukan kegiatan refleksi 31,32 34,35 30,33 18
TOTAL 11 14 10 106
Berdasarkan tabel 4.7 hasil observasi aktivitas guru dalam menerapakan
model Discovery dapat diketahui bahwa penilaian dari observer indikator
aktivitas guru yang mendapat skor 2 sebanyak 11 item, indikator jumlah skor
3 sebanyak 14 item, dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 10 item
sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 106. Pada aspek memeriksa
kesiapan pembelajaran terdiri dari 4 indikator,yaitu indikator nomor 1
memperoleh skor 3 dan indikator 2, 3, 4 mendapat skor 4 sehungga jumlah
skor aspek satu 15 skor. Pada aspek melakukan apresrpsi, motivasi dan
menyampaikan tujuan terdiri dari 7 indikator yaitu indikator indikator nomor
9, 10, 11 memperoleh skor 2, indikator nomor 5, 6, 8 memperoleh skor 3 dan
indikator nomor 7 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek dua 19
skor. Pada aspek ketiga yaitu pemberian rangsangan terdiri dari 2 indikator
yaitu indikator nomor 12 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 13
memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek tiga 6 skor. Pada aspek
keempat yaitu mengidentifikasi masalah terdiri dari 4 indikator yaitu indikator
nomor 14, 15 memperoleh skor 3 dan indikator 16, 17 mendapat skor 2
51
sehingga jumlah skor aspek empat 10 skor. Aspek membimbing pengumpulan
data terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 18, 19, 20 memperoleh skor
2 sehingga jumlah skor aspek empat 6 skor. Pada aspek keenam yaitu
membimbing pengolahan data terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor
21, 22 mendapat skor 4, dan indikator nomor 23 mendapat skor 3 sehingga
jumlah skor aspek enam 11 skor. Pada aspek ketujuh yaitu membimbing
melakukan percobaan terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 24,25
mendapat skor 3 sehingga skor aspek tujuh 6 skor. Pada aspek kedelapan
mempresentasikan hasil percobaan terdiri dari 4 indikator yaitu indikator
nomor 26 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 27, 28, 29 memperoleh
skor 4 sehingga skor aspek delapan 15 skor. Selanjutnya pada aspek
kesembilan membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi terdiri dari
6 indikator yaitu indikator nomor 30,33 memperoleh skor 4, indikator nomor
31, 32 memperoleh skor 2 dan indikator nomor 34, 35 memperoleh skor 3
sehingga skor aspek delapan 15 skor.
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram
sebagai berikut :
Gambar Diagram 4.8
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 1
0
5
10
15
20
1 2 3 4 5 6 7 8 9
15
19
6
10
6
11
6
15
18
jum
lah
sko
r
Aspek yang diamati
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 1
52
Selanjutnya hasil observasi aktivitas peserta didik diperoleh dari lembar
observasi yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.9 berikut :
Tabel 4.9
Hasil observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I pertemuan 1
Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Kesiapan belajar siswa 1 2
Kegiatan awal 2,6 3,4 5 14
Pemberian rangsangan 7,8 4
Mengidentifikasi masalah 10 9,11 8
Pengumpulan data 13,14 12 7
Pengolahan data 15,16,17 9
Melakukan percobaan 19 18 5
Mempresentasikan hasil
percobaan
20 21
5
Membuat kesimpulan dan
melakukan kegiatan
refleksi
24,25 22,23
10
Total 12 12 1 64
Berdasarkan tabel 4.9 hasil observasi aktivitas peserta didik dapat
diketahui indikator aktivitas peserta didik yang memperoleh skor 2 sebanyak
12 item, indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 12 item, dan indikator
yang memperoleh skor 4 sebanyak 1 item sehingga jumlah keseluruhan skor
64. Pada aspek kesiapan belajar peserta didik terdiri dari 1 indikator yaitu
indikator nomor 1 memperoleh skor sehingga jumlah skor aspek satu 2 skor.
Selanjutnya aspek kegiatan awal terdiri dari 5 indikator yaitu indikator nomor
2,6 memperoleh skor 2 indikator nomor 3, 4 memperoleh skor 3 dan indikator
nomor 5 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek dua 14 skor . pada
aspek pemberian rangsangan terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 7, 8
memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor aspek tiga 4 skor. Pada aspek
mengidentifikasi masalah terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 9,11
memperoleh skor 3 dan indikator nomor 10 memperoleh skor 2 sehingga
jumlah skor aspek empat 8. Aspek pengumpulan data terdiri dari 3 indikator
53
yaitu indikator nomor 12 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 13,14
memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor aspek kelima 7. Pada aspek
pengolahan data terdiri dari 3 idikator yaitu indikator nomor 15, 16, 17
memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek aspek enam 6 skor. Pada
aspek melakukan percobaan terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 18
memperoleh skor 3 dan indikator nomor 19 memperoleh skor 2 sehingga
jumlah skor aspek tujuh 5 skor. Selanjutnya pada aspek mempresentasikan
hasil percobaan terdiri dari 2 aspek yaitu indikator nomor 20 memperoleh
skor 2 dan indikator nomor 21 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek
delapan 5 skor. Kemudian pada aspek membuat kesimpulan dan melakukan
refleksi terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 22,23 memperoleh skor
3 dan indikator nomor 24,25 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor aspek
Sembilan 10 skor. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas peserta
didik siklus 1 adalah 64 skor.
Untuk lebih jelasnya hasil observasi peserta didik siklus I pertemuan 1 dapat
dilihat pada diagram 4.10 berikut ini:
Gambar Diagram 4.10
Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I Pertemuan 1
0
2
4
6
8
10
12
14
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
14
4
8 7
9
5 5
10
jum
lah
sko
r
Aspek yang diamati
Hasil observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I pertemuan 1
54
4. Pertemuan Kedua
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan kedua
dijabarkan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel
4.11 berikut :
Tabel 4.11
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 2
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Memeriksa kesiapan
pembelajaran 1 2,3,4 15
Melakukan apersepsi, motivasi,
dan menyampaikan tujuan 9,10 5,8,11 6,7 21
Pemberian rangsangan 12,13 6
Mengidentifikasi masalah 17 14,15,16 11
Pengumpulan data 18,19 20 8
Pengolahan data 23 21,22 11
Melakukan percobaan 24,25 6
Mempresentasikan hasil
percobaan 26
27,28,
29 15
Membuat kesimpulan dan
melakukan kegiatan refleksi
31,32,34
,35 30,33 20
TOTAL 5 17 13 113
Berdasarkan tabel 4.11 hasil observasi aktivitas guru dalam menerapakan
model Discovery dapat diketahui bahwa penilaian dari observer indikator
aktivitas guru yang mendapat skor 2 sebanyak 5 item, indikator jumlah skor 3
sebanyak 17 item, dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 13 item
sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 113. Pada aspek memeriksa
kesiapan pembelajaran terdiri dari 4 indikator,yaitu indikator nomor 1
memperoleh skor 3 dan indikator 2, 3, 4 mendapat skor 4 sehungga jumlah
skor aspek satu 15 skor. Pada aspek melakukan apresrpsi, motivasi dan
menyampaikan tujuan terdiri dari 7 indikator yaitu indikator nomor 5, 8, 11
memperoleh skor 3 indikator nomor 8, 9 memperoleh skor 2 dan indikator
nomor 6, 7 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek dua 21 skor.Pada
aspek ketiga yaitu pemberian rangsangan terdiri dari 2 aspek yaitu indikator
nomor 12, 13 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek tiga 6 skor.
55
Pada aspek keempat yaitu membimbing mengidentifikasi masalah terdiri dari
4 indikator yaitu indikator nomor 14, 15, 16 memperoleh skor 3 dan indikator
17 mendapat skor 2 sehingga jumlah skor aspek empat 11 skor. Pada aspek
kelima yaitu membimbing pengumpulan data terdiri dari 3 indikator yaitu
indikator nomor 18, 19 memperoleh skor 2 dan indikator nomor 20
memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek lima 8 skor. Pada aspek
keenam yaitu membimbing pengolahan data terdiri dari 3 indikator yaitu
indikator nomor 23 mendapat skor 3, indikator nomor 21,22 mendapat skor 4
sehingga jumlah skor aspek enam 11 skor. Pada aspek ketujuh yaitu
membimbing melakukan percobaan terdiri dari 2 indikator yaitu indikator
nomor 24, 25 mendapat skor 3 sehingga skor aspek tujuh 6 skor. Pada aspek
kedelapan mempresentasikan hasil percobaan terdiri dari 4 indikator yaitu
indikator nomor 26 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 27, 28, 29
memperoleh skor 4 sehingga skor aspek delapan 15 skor. Selanjutnya pada
aspek sembilan membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi terdiri
dari 6 indikator yaitu indikator nomor 31, 32, 34, 35 memperoleh skor 3 dan
indikator 30, 33 memperoleh skor 4 sehingga skor aspek delapan 20 skor.
Berdasarkan tabel 4.12 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram
sebagai berikut:
Gambar Diagram 4.12
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 2
0
10
20
30
1 2 3 4 5 6 7 8 9
15 21
6 11 8 11
6
15 20
jum
lah
sko
r
Aspek yang diamati
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 2
56
Selanjutnya hasil observasi aktivitas peserta didik diperoleh dari lembar
observasi yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.13 berikut:
Tabel 4.13
Hasil observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I pertemuan 2
Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Kesiapan belajar siswa 1 3
Kegiatan awal 2,3,4,6 5 16
Pemberian rangsangan 8 7 5
Mengidentifikasi masalah 10 9,11 8
Pengumpulan data 13 12,14 8
Pengolahan data 15,16,17 9
Melakukan percobaan 19 18 5
Mempresentasikan hasil percobaan 20 21 5
Membuat kesimpulan dan
melakukan kegiatan refleksi
24 22,23,25
11
Total 6 18 1 70
Berdasarkan tabel 4.13 hasil observasi aktivitas peserta didik dapat
diketahui indikator aktivitas peserta didik yang memperoleh skor 2 sebanyak
6 item, indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 18 item, dan indikator
yang memperoleh skor 4 sebanyak 1 item sehingga jumlah keseluruhan skor
70. Pada aspek kesiapan belajar peserta didik terdiri 1 indikator yaitu
indikator nomor 1 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek satu 3 skor.
Selanjutnya aspek kegiatan awal terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor
2,3,4,6 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 5 memperoleh skor 4
sehingga jumlah skor aspek dua 16 skor. Pada aspek pemberian rangsangan
terdiri dari 2 aspek yaitu indikator nomor 8 memperoleh skor 2 dan indikator
nomor 7 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek tiga 5 skor. Pada
aspek mengidentifikasi masalah terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor
10 memperoleh skor 2 dan indikator nomor 9, 11 memperoleh skor 3 sehingga
jumlah skor aspek empat 8 skor. Pada aspek pengumpulan data terdiri dari 3
indikator yaitu indikator nomor 13 memperoleh skor 2 dan indikator nomor
57
12, 14 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek kelima 8 skor. Pada
aspek pengolahan data terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 15, 16, 17
memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek enam 9 skor. Pada aspek
melakukan percobaan terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 19
memperoleh skor 2 dan indikator nomor 18 memperoleh skor 3 sehingga
jumlah skor aspek tujuh 5 skor. Selanjutnya pada aspek mempresentasikan
hasil percobaan terdiri dari 2 aspek yaitu indikator nomor 20 memperoleh
skor 2 dan indikator nomor 21 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek
delapan 5 skor. Kemudian pada aspek membuat kesimpulan dan melakukan
refleksi terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 24 memperoleh skor 2
dan indikator nomor 22, 23, 24 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor
aspek Sembilan 11. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas peserta
didik siklus 1 adalah 70 skor.
Untuk lebih jelasnya hasil observasi peserta didik siklus I pertemuan 2
dapat dilihat pada diagram 4.14 berikut ini:
Gambar Diagram 4.14
Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I Pertemuan 2
3
16
5
8 8 9
5 5
11
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jum
lah
Sko
r
Aspek yang diamati
Hasil observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I pertemuan 2
58
4.3.5 Refleksi Siklus I
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan
pertama, kedua dan ketiga, maka langkah selanjutnya yaitu refleksi atas segala
kegiatan yang dilakukan berdasarkan atau pengamatan dalam proses
pembelajaran. Aktivitas guru siklus I pertemuan 1 memperoleh 106 skor dan
yang memperoleh skor 2 sebanyak 11 item adalah item 9, 10, 11, 16, 17, 18,
19, 20, 31, 32. Skor 3 yaitu sebanyak 14 item adalah item 1, 5,6, 8, 12, 13, 14,
15, 23, 24, 25, 26, 34, 35. Pada skor 3 memperoleh 10 item adalah item 2, 3,
4, 7, 21, 22, 27, 28, 29, 30, 33. Aktivitas peserta didik siklus I pertemuan 1
memperoleh skor 2 sebanyak 12 item adalah item 1, 2, 6, 7, 8, 10, 13, 14, 19,
20, 24, 25. Skor 3 sebanyak 12 item adalah item 3, 4, 9, 11, 12, 15, 16, 17, 18,
21, 22, 23. Skor 4 sebanyak 1 item adalah 5. Aktivitas guru siklus I pertemuan
2 memperoleh skor 2 adalah 5 item 1, 9, 10, 17, 18, 19. Skor 3 adalah 5, 8, 11,
12, 13, 14, 15, 16, 23, 24, 25, 26, 31, 32, 34, 35. Skor 4 adalah item 2, 3, 4, 6,
7, 20, 21, 22, 27, 28, 29, 30, 33. Aktivitas peserta didik siklus I pertemuan 2
memperoleh skor 2 adalah 6 item 8, 10, 13, 19, 20, 24. Skor 3 adalah 18 item
1, 2, 3, 4, 6, 7, 9, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 21, 22, 23, 25. Skor 4 adalah 1
item 5. Berdasarkan hasil aktivitas guru dan aktivitas peserta didik pada siklus
I mempunyai kelemahan yaitu pada aktivitas guru siklus I pertemuan 1
memperoleh skor 2 sebanyak 11 item, skor 3 memperoleh 14 item, skor 4
memperoleh 10 item. Pertemuan 2 adalah skor 2 memperoleh 5 item, skor 3
memperoleh 17 item, skor 4 memperoleh 13 item. Aktivitas peserta didik
siklus I pertemuan 1 memperoleh skor 2 memperoleh 12 item, skor 3
memperoleh 12 item, skor 4 memperoleh 1 item. Pertemuan 2 adalah skor 2
memperoleh 6 item, skor 3 memperoleh 18 item, skor 4 memperoleh 1 item.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram 4.15 peningkatan persentase
hasil aktivitas guru siklus I pertemuan 1 dan 2 sebagai berikut:
59
102
104
106
108
110
112
114
Pertemuan I Pertemuan II
Hasil Observasi Guru Siklus I
Presentase
106 skor
113 skor
Gambar Diagram 4.15
Observasi Aktivitas Guru Siklus I
Berdasarkan analisis data hasil observasi aktivitas guru pada siklus I
menunjukan mengalami peningkatan yaitu pada pertemuan pertama 106 skor
pada pertemuan kedua memperoleh hasil 113 skor. Berdasarkan data observasi
aktivitas guru peneliti dapat menyimpulkan bahwa pada kegiatan pembelajaran
mengalami peningkatan. Untuk lebih jelasnya perhatikan diagram 4.16
peningkatan persentase hasil observasi aktivitas peserta didik pada siklus I dan
siklus II sebagai berikut :
60
Gambar Diagaram 4.16
Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I
Berdasarkan analisis data hasil observasi aktivitas peserta didik pada
siklus I menunjukan mengalami peningkatan yaitu pada pertemuan pertama
64 skor dan pada pertemuan kedua memperoleh hasil 70 skor. Berdasarkan
data observasi aktivitas peserta didik peneliti dapat menyimpulkan bahwa
pada kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan.
Rata-rata hasil belajar IPA siklus I yaitu 74,28% peserta didik yang tuntas.
Artinya hasil belajar IPA pada siklus I belum memenuhi indikator
keberhasilan karena ketuntasan belajar siklus I dibawah 80% sedangkan siklus
II diatas 80%. Dari hasil observasi yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan
siklus I dapat diketahui beberapa kelebihan dan kekurangan dalam
pelaksanaan tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Discovery, kekurangan yang ditemui selama tindakan pembelajaran
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
pertemuan 1 pertemuan II
Hasil Observasi Peserta Didik Siklus I
64 skor
70 skor
61
menjadikan proses pembelajaran yang berlangsung menjadi kurang maksimal.
Kelebihan dan kekurangan tersebut diantaranya:
1. Kelebihan
a. Rancangan pembelajaran sudah baik dapat terlihat dari beberapaa
aspek sudah mengalami peningkatan walaupun belum mencapai
skor maksimal.
b. Kegiatan pembelajaran lebih menarik, sehingga minat siswa untuk
mengikuti pembelajaran lebih meningkat dengan menggunakan
model pembelajaran Discovery diketahui dari aspek melakukan
percobaan pembelajaran terdapat indikator nomor 24 dan 25 yang
mengalami peningkatan skor hasil observasi pada tiap
pertemuannya.
c. Kondisi pembelajaran lebih baik, dominasi guru dalam
pembelajaran berkurang terlihat pada peningkatan aspek
mempresentasikan hasil percobaan sehingga guru tidak hanya
ceramah terus menerus tetapi pembelajaran lebih terarah dan
menyenangkan kepada aktivitas siswa dalam Discovery.
Untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat dalam siklus I, peneliti
menyusun rancangan perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus II,
rancangan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Peneliti menjelaskan secara detail kepada guru mengenai langkah-
langkah pembelajaran menggunakan model Discovery dan peneliti
juga mengingatkan kepada guru mengenai bagian-bagian yang belum
disampaikan dengan baik.
2. Peneliti dan guru menyusun strategi untuk motivasi peserta didik
dalam pembelajaran dengan cara memberikan poin keaktifan. Bagi
peserta didik yang aktif dalam pembelajaran maka akan mendapatkan
poin, poin yang telah terkumpul dapat ditukarkan diakhir pelaksanaan
siklus II.
62
4.4 Deskripsi Siklus II
Siklus II merupakan tindak lanjut dan upaya perbaikan dari kegiatan
pembelajaran siklus I Pada deskripsi siklus II yaitu berdasarkan kelemahan
siklus I pada aktivitas guru dan aktivitas peserta didik peneliti akan membuat
perencanaan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki kelemahan aktivitas
guru dan aktivitas peserta didik pada siklus I.
4.4.1 Perencanaan Tindakan Siklus II
Perencanaan pada siklus I sebelum dilaksanakan, ada beberapa langkah
yang dilakukan oleh peneliti, antara lain: (1) Bersama dengan dosen
pembimbingpeneliti memeriksa RPP yang telah disusun dan cermati setiap
butir yang dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan, (2) Menyiapkan alat
peraga dan sarana yang akan digunakan pada saat pelaksanaan pembelajaran,
(3) Mengecek instrume penelitian seperti, Lembar aktivitas guru, Lembar
aktivitas peserta didik dan Lembar evaluasi.
4.4.2 Pelaksanaan Tindakan siklus II
1) Pertemuan pertama
Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan
pada hari Senin 12 April 2016 pukul 08.20-11.50 WIB oleh guru
kolaborator yaitu Ibu Natalia Setiawati Br Tarigan, S.Pd. selaku guru
kelas IV SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga.
Proses pembelajaran meliputi aktivitas guru, peserta didik dan kerjasama
peserta didik diamati oleh kolaborasi observer yaitu Ibu Natalia Setiawati
Br Tarigan S.Pd serta guru yang mengajar. Kegiatan awal pembelajaran
pada pertemuan pertama ini diawali dengan mengucapkan salam,
kemudian guru meminta perwakilan peserta didik untuk berdoa,
dilanjutkan dengan guru mengecek kehadiran peserta didik. Sebelum
pembelajaran berlangsung guru meminta peserta didik mempersiapkan
alat tulis. Guru memberikan apersepsi dengan memberikan sebuah
tayangan video yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari pada
63
petemuan pertama. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai yaitu menyebutkan contoh sumber bunyi dan
mengidentifikasi bunyi dihasilkan dari benda bergetar melalui percobaan.
Kegiatan eksplorasi diawali dengan guru bertanya kepada peserta didik,
apa yang dihasikan ketika kita bertepuk tangan ? kemudia peserta didik
menjawab, Bunyi. Guru bertanya lagi mengapa saat kalian mengetarkan
pengaris besi pada meja menghasilakn bunyi ?. peserta didik menjawab,
karena bunyi dihasilak dari benda yang bergerak. Selanjutnya pada
kegiatan elaborasi ini guru membentuk peserta didik menjadi 5 kelompok
dari 21 peserta didik, pembagian kelompok dilakukan secara acak. Peserta
didik bergabung dengan kelompoknya, kemudian guru memberikan
rumusan masalah kepada setiap kelompok yang berisi “apa yang terjadi
pada saat gitar dipetik?” (Identifikasi Masalah) selanjutnya guru meminta
peserta didik untuk mengamati setia benda yang ada disekitar lingkungan
sekolah, masing-masing kelompok mengamati dan mencatat hasil
pengamatan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang dibuat
kemudian guru membagikan materi, alat, dan bahan untuk
mendemostrasikan sumber energi panas. (Pengumpulan Data) guru
memberikan petunjuk kepada masing-masing kelompok untuk berdiskusi
dan memberikan lembaran langkah-langkah yang akan dilakukan, masing-
masing kelompok menulis atau mengumpulkan data hasil diskusi
kelompok kemudian menafsirkan hasil dari data yang telah dicatat.
(Pengolahan Data) masing-masing kelompok mempraktikkan langkah-
langkah percobaan dengan menggunakan dua potong bambu yang di
gesekkan, dua potong kawat yang di gesekkan (Verifikasi), setelah
melakukan percobaan peserta didik diminta untuk menyusun laporan
percobaan berdasarkan hasil percobaan yang sudah dilakukan dalam
kelompok. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil percobaan
di depan kelas secara bergntian dimulai dari kelompok 1 sampai kelompok
64
5 secara urut. Pada saat presentasi setiap kelompok menyampaikan hasil
pengamatan dengan jawaban yang bervariasi. Hasil evaluasi dari guru
yaitu bahwa percobaan yang telah dilakukan masing-masing kelompok
sudah baik, namun masih ada beberapa peserta didik yang belum ikut
terlibat aktif dalam percobaan. Guru memberikan pujian terhadap kegiatan
yang dilakukan oleh seluruh peserta didik, telah melakukan percobaan
dengan baik (Generalisasi).
Pada kegiatan konfirmasi, guru memberikan penguatan materi Bunyi
yang telah dipelajari, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi Bunyi yang
belum dipahami oleh setiap peserta didik. Pada kegiatan akhir
pembelajaran guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan bahwa
telah melakukan dan membuktikan adanya sumber energi panas seperti
kegiatan menyetrika, memasak dan contoh sumber energi panas lainnya.
Selanjutnya guru dan peserta didik melakukan kegiatan refleksi secara
bersama-sama. Setelah itu guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemua berikutnya yaitu tentang perpindahan energi
panas. Kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan memberi salam
kepada peserta didik.
2) Pertemuan Kedua
Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada
hari Kamis 14 April 2016 tindakan dimulai pukul 11.00 dan selesai pukul
12.50 WIB oleh guru kolaborator yaitu Ibu Natalia Setiawati Br Tarigan,
S.Pd. selaku guru kelas IV SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga. Proses
pembelajaran meliputi aktivitas guru, aktivitas peserta didik, dan
kerjasama peserta didik diamati oleh kolaborasi observer yaitu Ibu Natalia
Setiawati Br Tarigan, S.Pd dan guru kelas. Kegiatan awal pembelajaran
pada pertemuan kedua diawali dengan mengucap salam, guru meminta
65
perwakilan peserta didik untuk memimpin doa, dilanjutkan dengan guru
melakukan prsensi.
Sebelum pembelajaran berlangsung, guru meminta peserta didik untuk
mempersiapkan alat tulis. Guru memberikan apresisasi dengan
menampilkan tayangan video yang berkaitan dengan bunyi, kemudia guru
memberikan pertanyaan, apakah yang kalian dapatkan dari video tersebut
? kemudian peserta didik menjawab, karena bunyi dapat menyerap.
Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
yang pertama yaitu melalui percobaan alat dan bahan yang ditentukan
peserta didik dapat mengidentifikasi perambatan bunyi pada benda padat,
cair dan gas. Tujuan yang kedua yaitu melalui percobaan alat dan bahan
yang ditentukan peserta didik dapat mengidentifikasi sumber bunyi dapat
diserap dan dipantulkan, kegiatan eksplorasi diawali dengan guru bertanya
kepada peserta didik, mengapa saatbermain musik di dalam studio suara
tidak terdengar keras dari luar ? peserta didik menjawab karena adanya
busa penyerap suara atau bunyi. Guru menyampaikan topik yang akan
dipelajari hari ini adalah perpindahan bunyi serta bunyi dapat dipantulkan
dan diserap. Selanjutnya pada kegiatan elaborasi guru membentuk peserta
didik menjadi 4 kelompok, pembagian kelompok dilakukan secara acak.
Peserta didik bergabung dengan kelompoknya, kemudian guru
memberikan rumusan masalah pada masing-masing kelompok yang berisi:
(1) Apa yang terjadi jika botol yang telah diikat dengan benang tersebut
ditarik temanmu sehingga senarnya menjadi tegang ? dekatkanlah
botol dengan telingamu, kemudian suruhlah temanmu berbicara
melalui botol yang dipegang, amati apa yang terjadi ?.
(2) saat kedua buah bambu di benturkan menggunakan tangan, apakah
kamu dapat mendengar bunyi atau suara ? apa yang dapat kamu
simpulkan ?.
66
(3) Setelah kamu berbicara didalam gelas mineral, aoakah suara yang
dihasilkan berubah ? berikan alasan ! (problem statement atau
mengidentifikasi masalah).
Selanjutnya guru meminta siswa mengamati lingkungan sekitar
sekolah, masing-masing kelompok mengamati keadaan lingkungan
sekolah dan mencatat hasil dari pengamatan untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis yang dibuat kemudian guru membagikan materi,
alat, dan bahan untuk mendemonstrasikan perpindahan bunyi serta bunyi
dapat dipantulkan dan diserap (Data collection atau pengumpulan data).
Kemudian guru memeberikan petunjuj kepada masing-masing kelompok
untuk berdiskusi masing-masing kelompok mendiskusikan hasil dari data
yang telah mereka catat dan masing-masing kelompok menafsirkan hasil
dari data yang telah dicatat (Data processing atau pengolahan data).
Masing-masing kelompok mempraktikan langkah-langkah percobaan
menggunakan media yang sudah disiapkan oleh guru yaitu menggunakan
telepon sederhana, kemudian percobaan kedua yaitu menggunakan telepon
sederhana dengan tali senar yang berbeda (verifikasi). Setelah percobaan
selesai dilakukan peserta didik menyusun laporan percobaan berdasarkan
hasil percobaan dan pengamatan masing-masing kelompok. Masing-
masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas
secara bergantian dimulai dari kelompok 1, kelompok 2, kelompok 3, dan
dilanjutkan kelompok 4.percobaan perambatan bunyi serta bunyi yang
diserap dan dapat dipantulkan sudah sangat baik dan sesuai dengan
rancangan awal yang dibuat, hasil presentasi masing-masing kelompok
sudah sangat bagus dan dapat menyimpulkan hasil percobaan. Guru
melakukan evaluasi terhadap seluruh percobaan dan hasil yang telh
dipresentasikan. Hasil evaluasi dari guru yaitu bahwa percobaan yang
telah dilakukan masing-masing kelompok sudah sangat bagus dan dapat
menyimpulkan hasil percobaan dengan baik (Generalisasi). Pada
67
kegiatankonfirmasi, guru memberikan penguatan terhadap materi
perpindahan panas yang telah dipelajari, serta guru juga memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai hal-hal yang
belum diketahui pada materi perpindahan panas. Pada kegiatan akhir
pembelajaran guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan bahwa
telah membuktikan bahwa ada 3 macam perambatan bunyi yang pertama
bunyi merambat melalui zat padat,bunyi merambat melalui zat cair, dan
bunyi merambat melalui udara. Selanjutnya guru dan peserta didik
bersama-sama melakukan refleksi mengenai kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan. Setelah itu guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu tes evaluasi siklus II dan guru
mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam penutup.
3) Pertemuan Ketiga
Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan ketiga dilaksanakan
pada hari Sabtu 16 April 2016 Kegiatan pembelajaran pada pertemuan
ketiga diawali dengan berdoa, presensi, dan dilanjutkan dengan tanya
jawab oleh guru dan siswa untuk mengulas kembali materi yang telah
dipelajari sebelumnya tentang contoh sumber bunyi dan mengidentifikasi
sumber bunyi, Selanjutnya guru memberikan motivasi kepada siswa agar
dalam mengerjakan tes evaluasi dengan sungguh-sungguh dan percaya
diri. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik supaya dalam
mengerjakan tes evaluasi bisa dengan sungguh-sungguh dan percaya diri.
Guru memberikan penjelasan tentang alokasi waktu 2 x 35 menit, setelah
itu guru membagikan lembar soal sebanyak 21 lembar, terdiri dari 20 soal
pilihan ganda, kemudian peserta didik mengerjakan soal tes evaluasi
dalam situasi yang tenang dan kondusif. Peserta didik yang telah selesai
mengerjakan soal tes evaluasi mengumpulkan lembar soal dan jawaban
kepada guru, kemudian guru membahas soal-soal yang telah dikerjakan
oleh peserta didik. Setelah itu guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
68
serta guru memberikan kesempatan kepada peserta didik yang ingin
bertanya mengenai soal-soal yang belum dipahami dan guru menutup
pembelajaran dengan salam penutup.
4.4.3 Hasil Tindakan Siklus II
Hasil belajar mata pelajaran IPA peserta didik kelas IV SD Kristen 03
Eben Haezer Salatiga diperoleh melalui pelaksanaan tes evaluasi diakhir
siklus yaitu pada pertemuan ketiga siklus I. Berikut disajikan hasil belajar IPA
peserta didik kelas IV SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga dengan
Kompetensi Dasar (KD) 8.1 Mendeskripsikan bunyi yang terdapat di
lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya disajikan pada tabel daftar nilai IPA
(terlampir), dan berikut disajikan pada tabel 4.17 yaitu tabel distribusi
frekuensi nilai IPA siklus II peserta didik kelas IV SD Kristen 03 Eben
Haezer Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016 sebagai berikut:
Tabel 4.17
Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus II
No. RentangNilai Frekuensi Persentase (%)
1. 70-75 6 28
2. 76-81 11 52
3. 82-87 1 5
4. 88-93 2 10
5. 94-100 1 5
Jumlah Siswa 21 100%
Nilai Rata-rata 80,48
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 60
Berdasarkan tabel 4.17 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA,
dapat dikatakan bahwa hasil belajar IPA peserta didik kelas IV mengalami
peningkatan dari siklus I, ditandai dengan meningkatnya perolehan nilai rata-
69
0
2
4
6
8
10
12
70-75 76-81 82-87 88-93 94-100
Hasil Evaluasi Siklus II
5%
28%
52%
10% 5%
rata peserta didik menjadi 80,48. Hasil belajar IPA pada siklus I peserta didik
kelas IV SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga, pada rentang nilai 70-75
sejumlah 6 peserta didik dengan persentase 28% dari keseluruhan peserta
didik, Pada rentang nilai 76-81 sejumlah 11 peserta didik dengan persentase
52%, pada rentang 82-87 sejumlah 1 peserta didik dengan persentase 5%,
pada rentang 88-93 sejumlah 2 peserta didik dengan persentase 10% dari
keseluruhan peserta didik, pada rentang nilai 94-100 sejumlah 1 peserta didik
dengan persentase 5%. Dari data tersebut diketahui nilai tertinggi yang
diperoleh peserta didik setelah pelaksanaan tindakan siklus I dengan
menggunakan model pembelajaran discovery yaitu 100 sementara nilai
terendah yang diperoleh peserta didik 70 yang semula pada Prasiklus hanya
60 (daftar nilai peserta didik terlampir).
Berdasarkan tabel 4.17 dapat dinyatakan dalam diagram 4.18 yaitu sebagai
berikut:
Gambar Diagram 4.18
Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus II
70
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 75) data hasil perolehan
nilai siklus I dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.19 berikut:
Tabel 4.19
Ketuntasan Belajar Siklus II
No. Ketuntasan
Belajar
Nilai Jumlah Siswa
Frekuensi Persentase (%)
1. Tuntas ≥ 75 20 95
2. BelumTuntas ≤ 75 1 5
Jumlah 21 100
Dari tabel ketuntasan belajar peserta didik siklus II dapat dijelaskan bahwa
peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari KKM ≤ 75 sebanyak 1
peserta didik atau 5% dari 21 peserta didik, sedangkan peserta didik yang
sudah mencapai KKM ≥ 75 sebanyak 20 peserta didik dengan presentase 95%
dari 21 peserta didik. Hal tersebut sudah menunjukan bahwa hasil belajar
peserta didik dalam pembelajaran IPA sudah meningkat dan melebihi
indikator keberhasilan yang telah ditentukan peneliti yaitu 85%.
4.4.4 Pelaksanaan Observasi Aktivitas Guru dan Aktivitas Peserta Didik
Pada sub bab ini, akan membahas analisis data hasil observasi aktivitas
guru dan peserta didik selama pelaksanaan siklus I dengan menerapkan model
pembelajaran Discovery yang terdiri dari analisis hasil observasi pada setiap
pertemuan yaitu pertemuan pertama dan pertemuan kedua sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama
Kegiatan observasi, baik itu aktivitas guru maupun aktivitas peserta
didik dilakukan oleh guru observer untuk mengamati aktivitas selama
proses pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan proses pembelajaran
diperoleh dari lembar observasi yang terdiri dari 35 indikator aktivitas
guru dan 25 indikator aktivitas siswa. Masing-masing indikator dalam
lembar observasi tersebut diberi skor 1-4. Skor 1 berarti kurang, skor 2
71
berarti cukup, skor 3 berarti baik, dan skor 4 berarti sangat baik. Kriteria
penilaian pada lembar observasi yaitu untuk total skor pada persentase
1%-20% berada pada kriteria sangat kurang, persentase 21%-40% berada
pada kriteria kurang, persentase 41%-60% termasuk ke dalam kriteria
cukup baik, persentase skor 61%-80% termasuk ke dalam kriteria baik,
dan persentase skor 81%-100% pada kriteria sangat baik. Hasil observasi
aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama dijelaskan dalam beberapa
aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.20 berikut:
Tabel 4.20
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 1
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Memeriksa kesiapan
pembelajaran 1 2, 3,4 15
Melakukan apersepsi,
motivasi, dan menyampaikan
tujuan
5,8,9 6,7,10,11 25
Pemberian rangsangan 12,13 8
Mengidentifikasi masalah 14,15,17 16 13
Pengumpulan data 18 19,20 10
Pengolahan data 23 21,22 11
Melakukan percobaan 24,25 6
Mempresentasikan hasil
percobaan 26 27,28,29 15
Membuat kesimpulan dan
melakukan kegiatan refleksi 31,32,34 30,33,35 21
TOTAL 1 14 20 124
72
Berdasarkan tabel 4.20 hasil observasi aktivitas guru dalam menerapakan
model Discovery dapat diketahui bahwa penilaian dari observer indikator
aktivitas guru yang mendapat skor 2 sebanyak 1 item, indikator jumlah skor 3
sebanyak 14 item, dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 20 item
sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 124. Pada aspek memeriksa
kesiapan pembelajaran terdiri dari 4 indikator,yaitu indikator nomor 1
memperoleh skor 3 dan indikator 2,3,4 mendapat skor 4 sehingga jumlah skor
aspek satu 15 skor. Pada aspek melakukan apresrpsi, motivasi dan
menyampaikan tujuan terdiri dari 7 indikator yaitu indikator indikator nomor
5, 8, 9 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 6, 7, 10, 11 memperoleh skor
4 sehingga jumlah skor aspek dua 25 skor. Pada aspek ketiga yaitu pemberian
rangsangan terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 12, 13 memperoleh
skor 4 sehingga jumlah skor aspek tiga 8 skor. Pada aspek keempat yaitu
membimbing mengidentifikasi masalah terdiri dari 4 indikator yaitu indikator
nomor 14, 15, 17 memperoleh skor 3 dan indikator 16 mendapat skor 4
sehingga jumlah skor aspek empat 13 skor. Aspek membimbing
pengumpulan data terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 18
memperoleh skor dan indikator nomor 19, 20 mendapat skor 4 sehingga
jumlah skor aspek lima 10 skor. Pada aspek keenam yaitu membimbing
pengolahan data terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 23 mendapat
skor 3 dan indikator nomor 21, 22 mendapat skor 4 sehingga jumlah skor
aspek enam 11 skor. Pada aspek ketujuh yaitu membimbing melakukan
percobaan terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 24,26 mendapat skor
3 sehingga skor aspek tujuh 6 skor. Pada aspek kedelapan mempresentasikan
hasil percobaan terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 26 memperoleh
skor 3 dan indikator nomor 27, 28, 29 memperoleh skor 4 sehingga skor aspek
delapan 15 skor. Selanjutnya pada aspek kesembilan membuat kesimpulan
dan melakukan kegiatan refleksi terdiri dari 6 indikator yaitu indikator nomor
73
31, 32, 33 memperoleh skor 3 dan indikator 30, 33, 35 memperoleh skor 4
sehingga skor aspek delapan 21 skor.
Berdasarkan tabel 4.20 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram
sebagai berikut:
Gambar Diagram 4.21
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 1
Selanjutnya hasil observasi aktivitas peserta didik diperoleh dari lembar
observasi yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.22 berikut:
Tabel 4.22
Hasil observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus II pertemuan 1
Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Kesiapan belajar siswa 1 4
Kegiatan awal 2,3 4,5,6 18
Pemberian rangsangan 7,8 6
Mengidentifikasi masalah 9,10 11 10
Pengumpulan data 13,14 12 10
Pengolahan data 15,17 16 10
Melakukan percobaan 18 19 7
Mempresentasikan hasil
percobaan 20 21 7
Membuat kesimpulan dan
melakukan kegiatan refleksi 22,23 24,25 14
Total 14 11 86
15
25
8 13
10 11 6
15
21
0
10
20
30
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jum
lah
sko
r
Aspek yang diamati
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 1
74
Berdasarkan tabel 4.22 hasil observasi aktivitas peserta didik dapat
diketahui indikator aktivitas peserta didik yang memperoleh skor 3 sebanyak
14 item, indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 11 item, sehingga
jumlah keseluruhan skor 86.Pada aspek kesiapan belajar peserta didik terdiri
dari 1 indikator yaitu indikator nomor 4 memperoleh skor 4 sehingga jumlah
skor aspek satu 4 skor. Selanjutnya aspek kegiatan awal terdiri dari 5
indikator yaitu indikator nomor 2,3 memperoleh skor 3 dan indikator nomor
4,5,6 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek dua 18 skor. Pada aspek
pemberian rangsangan terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 7,8
memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek tiga 6 skor. Pada aspek
mengidentifikasi masalah terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 9,10
memperoleh skor 3 dan indikator nomor 11 memperoleh skor 4 sehingga
jumlah skor aspek empat 10 skor. Aspek pengumpulan data terdiri dari 3
indikator yaitu indikator nomor 13,14 memperoleh skor 3 dan indikator
nomor 12 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek kelima 10 skor.
Pada aspek pengolahan data terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor
15,17 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 16 memperoleh skor 4
sehingga jumlah skor aspek enam 10 skor. Pada aspek melakukan percobaan
terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 18 memperoleh skor 3 dan
indikator nomor 19 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek tujuh 7
skor. Selanjutnya pada aspek mempresentasikan hasil percobaan terdiri dari 2
aspek yaitu indikator nomor 20 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 21
memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek delapan 7 skor. Kemudian
pada aspek membuat kesimpulan dan melakukan refleksi terdiri dari 4
indikator yaitu indikator nomor 22,23 memperoleh skor 3 dan indikator
nomor 24,25 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek Sembilan 14
skor. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas peserta didik siklus II
pertemuan 1 adalah 86 skor. Untuk lebih jelasnya hasil observasi peserta didik
siklus II pertemuan 1 dapat dilihat pada diagram 4.23 berikut ini:
75
Gambar Diagram 4.23
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1
2) Pertemuan Kedua
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan 2 dijabarkan
dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.24 berikut:
Tabel 4.24
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 2
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Memeriksa kesiapan
pembelajaran 1,2,3,4 16
Melakukan apersepsi,
motivasi, dan menyampaikan
tujuan
9 5,6,7,8,10,11 27
Pemberian rangsangan 12,13 8
Mengidentifikasi masalah 15 14,16,17 15
Pengumpulan data 18,19,20 12
Pengolahan data 21,22,23 12
Melakukan percobaan 24,25 8
Mempresentasikan hasil
percobaan 26 27,28,29 15
Membuat kesimpulan dan
melakukan kegiatan refleksi 31
30,32,33,34,
35 23
TOTAL 4 31 136
14
18
6
10 10 10 7 7
14
0
5
10
15
20
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jum
lah
Sko
r
Aspek yang diamati
Hasil observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus II pertemuan 1
76
Berdasarkan tabel 4.24 hasil observasi aktivitas guru dalam menerapakan
model Discovery dapat diketahui bahwa penilaian dari observer indikator
aktivitas guru yang mendapatkan indikator jumlah skor 3 sebanyak 4 item,
dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 31 item sehingga jumlah
keseluruhan skor yang diperoleh 136. Pada aspek memeriksa kesiapan
pembelajaran terdiri dari 4 indikator,yaitu indikator nomor 1,2,3,4
memperoleh skor 4 sehungga jumlah skor aspek satu 16 skor. Pada aspek
melakukan apresrpsi, motivasi dan menyampaikan tujuan terdiri dari 7
indikator yaitu indikator nomor 9 memperoleh skor 3 dan indikator nomor
5,6,7,8,10,11 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek dua 27 skor.
Pada aspek pemberian rangsangan terdiri dari dua aspek yaitu indikator nomor
12,13 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek tiga 8 skor. Pada aspek
keempat yaitu membimbing mengidentifikasi masalah terdiri dari 4 indikator
yaitu indikator nomor 15 memperoleh skor 3 dan indikator 14,16,17 mendapat
skor 4 sehingga jumlah skor aspek empat 15 skor. Pada aspek lima yaitu
membimbing pengumpulan data terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor
18,19,20 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek lima 12 skor. Pada
aspek keenam yaitu membimbing pengolahan data terdiri dari 3 indikator
yaitu indikator nomor 21,22,23 mendapat skor 4 sehingga jumlah skor aspek
enam 12 skor. Pada aspek ketujuh yaitu membimbing melakukan percobaan
terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 24,25 mendapat skor 4 sehingga
skor aspek tujuh 8 skor. Pada aspek kedelapan mempresentasikan hasil
percobaan terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 26 memperoleh skor 3
dan indikator nomor 27,28,29 memperoleh skor 4 sehingga skor aspek
delapan 15 skor. Selanjutnya pada aspek kesembilan membuat kesimpulan
dan melakukan kegiatan refleksi terdiri dari 6 indikator yaitu indikator nomor
31 memperoleh skor 3 dan indikator 30,32,33,34,35 memperoleh skor 4
sehingga skor aspek Sembilan 23 skor.
77
Berdasarkan tabel 4.25 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram
sebagai berikut:
Gambar Diagram 4.25
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 2
Selanjutnya hasil observasi aktivitas peserta didik diperoleh dari lembar
observasi yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.26 berikut:
Tabel 4.26
Hasil observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus II pertemuan 2
Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Kesiapan belajar siswa 1 4
Kegiatan awal 2,3,4,5,6 20
Pemberian rangsangan 7 8 7
Mengidentifikasi masalah 9 10,11 11
Pengumpulan data 12,13,14 12
Pengolahan data 17 15,16 11
Melakukan percobaan 18,19 8
Mempresentasikan hasil
percobaan
20,21 8
Membuat kesimpulan dan
melakukan kegiatan refleksi
22,23,24,25 16
Total 3 22 97
16
27
8
15 12 12
8
15
23
0
5
10
15
20
25
30
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jum
lah
sko
r
Aspek yang diamati
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 2
78
Berdasarkan tabel 4.26 hasil observasi aktivitas peserta didik dapat
diketahui indikator aktivitas peserta didik yang memperoleh skor 3 sebanyak
3 item, dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 22 item sehingga
jumlah keseluruhan skor 97 .Pada aspek kesiapan belajar peserta didik terdiri
dari 1 indikator yaitu indikator nomor 1 memperoleh skor 4 sehingga jumlah
skor aspek satu 4 skor. Selanjutnya aspek kegiatan awal terdiri dari 5
indikator yaitu indikator nomor 2, 34,5,6 memperoleh skor 4 sehingga
jumlah skor aspek dua 20 skor. Pada aspek pemberian rangsangan terdiri dari
dua indikator yaitu indikator nomor 7 memperoleh skor 3 dan indikator nomor
8 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek tiga 7 skor. Pada aspek
mengidentifikasi masalah terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 9
memperoleh skor 3 dan indikator nomor 10,11 memperoleh skor 4 sehingga
jumlah skor aspek empat 11 skor. Pada aspek pengumpulan data terdiri dari 3
indikator yaitu indikator 12, 13, 14 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor
aspek lima 12 skor. Pada aspek pengolahan data terdiri dari 3 indikator yaitu
indikator nomor 17 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 15,16
memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek enam 11 skor. Pada aspek
melakukan percobaan terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 18,19
memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek tujuh 8. Selanjutnya pada
aspek mempresentasikan hasil percobaan terdiri dari 2 aspek yaitu indikator
nomor 20,21 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek delapan 8 skor.
Kemudian pada aspek membuat kesimpulan dan melakukan refleksi terdiri
dari 4 indikator yaitu indikator nomor 22,23,24,25 memperoleh skor 4
sehingga jumlah skor aspek Sembilan 16. Total keseluruhan skor hasil
observasi aktivitas peserta didik siklus II pertemuan 2 adalah 97 skor. Untuk
lebih jelasnya hasil observasi peserta didik siklus II pertemuan 2 dapat dilihat
pada diagram 4.27 berikut ini:
79
Gambar Diagram 4.27
Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus II Pertemuan 2
4.4.5 Refleksi Siklus II
Aktivitas guru siklus II pertemuan 1 skor 2 memperoleh 1 item, skor 3
memperoleh 14 item, skor 4 memperoleh 20 item dan total skor 124.
Pertemuan 2 skor 3 memperoleh 4 item, skor 4 memperoleh 31 item dan total
skor 136. Aktivitas peserta didik siklus II pertemuan 1 skor 3 memperoleh 14
item, skor 4 memperoleh 11 item dan total skor 86, sedangkan pada
pertemuan 2 skor 3 memperoleh 3 item, skor 4 memperoleh 22 item dan total
skor 97. Berikut adalah tabel dan diagram peningkatan observasi aktivitas
guru siklus II pertemuan I dan II sebagai berikut:
Gambar Tabel diagram 4.28
Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 1 dan 2
115120125130135140
Pertemuan 1 Pertemuan 2
124 Skor
136 Skor
Peningkatan Aktivitas Guru Siklus II
Peningkatan AktivitasGuru Siklus II
4
20
7 11 12 11
8 8
16
0
10
20
30
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jum
lah
sko
r
Aspek yang diamati
Hasil observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus II pertemuan 2
80
Berdasarkan analisis data hasil observasi aktivitas guru pada siklus II
pertemuan pertama indikator aktivitas guru yang memperoleh skor 2 yaitu
sebanyak 1 item, skor 3 yaitu sebanyak 14 item, skor 4 sebanyak 20, total skor
124, kemudian pada pertemuan kedua perolehan skor 3 sebanyak 4 item, dan
skor 4 sebanyak 31 item. Indikator aktivitas guru yang mengalami
peningkatan yaitu dalam aspek mengidentifikasi masalah peserta didik
berdiskusi dalam kelompok menentukan hipotesis yang telah mereka buat.
Selanjutnya peserta didik sudah mencatat hasil hasil pengamatan untuk
membuktikan benar tidaknya hipotesis. Pada aspek melakukan percobaan
peserta didik dapat mempraktikan langkah-langkah melakukan percobaan,
serta dapat menganalisis data yang diperoleh dengan cara mempraktikan. Dari
hasil skor penilaian hasil observasi aktivitas peserta didik siklus II pada
pertemuan pertama memperoleh skor mencapai 86 skor, siklus II pada
pertemuan kedua skor meningkat menjadi 97skor. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 4.29 peningkatan persentase hasil observasi aktivitas peserta
didik siklus II pada pertemuan 1 dan 2 sebagai berikut:
Gambar Diagaram 4.29
Hasil Aktivitas Peserta Didik Pertemuan 1 dan 2
80
82
84
86
88
90
92
94
96
98
Pertemuan I Pertemuan II
Peningkatan Aktivitas Peserta Didik
peningkatanaktivitas siswa
86 Skor
97 Skor
81
Hasil evaluasi yang diperoleh peserta didik dengan ketuntasan belajar
pada kriteria ketuntasan minimal KKM ≥ 75, maka diperoleh data sebanyak
20 siswa dengan persentase 95% peserta didik tuntas artinya sebagian besar
peserta didik telah tuntas, hanya 1 peserta didik yang belum berhasil mencapai
KKM ≤ 75 dengan besar persentase 5%. Nilai rata-rata yang diperoleh peserta
didik secara klasikal mencapai angka 85%. Berdasarkan indikator
keberhasilan yang telah ditentukan yaitu ketercapaian ketuntasan hasil belajar
mata pelajaran IPA sebesar 80% dari total keseluruhan peserta didik, maka
dapat dinyatakan bahwa hasil belajar mata pelajaran IPA meningkat yaitu
dengan perolehan nilai peserta didik melebihi KKM ≥ 75. Dari hasil evaluasi
peserta didik pada siklus II ketuntasan peserta didik telah mencapai 95%.
Artinya jika dilihat dari indikator keberhasilan yang ditentukan, hasil evaluasi
tertulis peserta didik telah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan
oleh peneliti. Berdasarkan pengamatan dari observer pada siklus II secara
keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus II
sebagai berikut:
1) Pembelajaran yang dilakukan guru dalam siklus II dengan menerapkan
model Discovery sudah dilakukan oleh guru dengan sangat baik dan sesuai
dengan langkah-langkah dalam RPP. Terbukti dari hasil observasi
aktivitas guru pada siklsu II sudah mengalami peningkatan dan sebagian
besar indikator dalam observasi aktivitas guru telah mencapai skor
maksimal.
2) Peserta didik sudah berhasil memecahkan masalah dalam proses perobaan
dengan baik, terbukti bahwa peserta didik telah aktif mengikuti proses
percobaan, mengumpulkan informasi, berdiskusi dan telah menyusun
kesimpulan percobaan dengan baik. Dalam aspek mempresentasikan
laporan akhir sudah terjadi peningkatan karena peserta didik sudah berani
mempresentasikan laporan didepan kelas, mengajukan pertanyaan,
82
menjawab dan menaggapi pertanyaan. Peserta didik juga telah mampu
menyusun kesimpulan pembelajaran yang telah dilakukan.
Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terdapat pada pelaksanaan
tindakan siklus I dapat diatasi oleh guru kolaborator pada pelaksanaan
pembelajaran siklus II diantaranya sebagai berikut:
1) Peneliti telah menjelaskan secara rinci kepada guru mengenai langkah-
langkah pembelajaran menggunakan model Discovery sehingga dalam
pelaksanaan pembelajaran siklus II telah dilakukan oleh guru dengan baik
terbukti terdapat peningkatan aktivitas guru.
2) Guru menyusun motivasi peserta didik dalam pembelajaran dengan cara
memberikan poin keaktifan. Bagi peserta didik yang aktif dalam
pembelajaran mendapatkan poin, poin yang telah terkumpul kemudian
ditukar dengan hadiah yang disediakan guru pada akhir siklus II.
4.5. Analisis Komparatif
Pada sub judul analisis komparatif ini, akan menguraikan tentang
perbandingan proses pembelajaran dan hasil belajar IPA peserta didik
kelas IV SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga pada prasiklus, siklus I, dan
siklus II sehingga dapat diketahui peningkatan proses pembelajaran pada
pelaksanaan tindakan yaitu siklus I dan siklus II ditunjukkan pada tabel 4.30
berikut:
Tabel 4.30 Perbandingan Analisis Ketuntasan Belajar IPA Kondisi Awal,
Siklus I, dan Siklus II
No Ketuntasan
Belajar
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Tuntas 10 48 15 71 20 95
2 Tidak
Tuntas
11 52 6 29 1 5
Jumlah 21 100 21 100 21 100
Rata-rata kelas 74,04 74,28 80,48
83
Berdasarkan tabel 4.30 dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil
belajar dari kondisi awal, siklus I dan siklus II, pada kondisi awal peserta
didik yang tuntas 10 peserta didik dengan persentase 48% dan peserta didik
yang belum tuntas 11 peserta didik dengan persentase 52%, sedangkan nilai
rata-rara pada pra siklus adalah 74,04. Pada siklus I jumlah peserta didik yang
tuntas berjumlah 15 peserta didik dengan persentase 71% dan peserta didik
yang belum tuntas berjumlah 6 peserta didik dengan persentase 29%
sedangkan nilai rata-rata pada siklus I adalah 74,28. Pada siklus II jumlah
peserta didik yang tuntas adalah 20 peserta didik dengan persentase 95% dan
peserta didik yang belum tuntas 1 peserta didik dengan persentase 5%,
sedangkan nilai rata-rata pada siklus II adalah 80,48. Dari hasil belajar IPA
dan ketuntasan hasil belajar peserta didik siklus II dapat diketahui bahwa
indikator keberhasilan tindakan penelitian menggunakan model Discovery
yang ditentukan oleh peneliti sudah tercapai, perbandingan ketuntasan belajar
kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada diagaram 4.31.
Gambar Diagram 4.31
Perbandingan Ketuntasan Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tuntas 10 15 20
Tidak Tuntas 11 6 1
Peserta Didik 21 21 21
10
15
20
11
6
1
21 21 21
0
5
10
15
20
25
Perbandingan Ketuntasan Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
84
Untuk mengetahui peningkatan rata-rata hasil belajar IPA dapat dilihat
pada diagaram 4.32
Gambar Diagaram 4.32
Rata-rata Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II
Berdasarkan diagram 4.32 rata-rata prasiklus, siklus I, dan siklus II
menunjukan terjadi peningkatan. Hasil rata-rata prasiklus adalah 74,04, pada
siklus I adalah 74,28, sedangkan pada siklus II adalah 80,48. Berdasarkan data
diagram rata-rata prasiklus, siklus I, dan siklus II meelalui penerapan model
pembelajaran Discovery telah mengalami peningkatan.
Perbandingan hasil observasi pada siklus I dan siklus II adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.33
Perbandingan Rata-rata Hasil Observasi Siklus I dan Siklus II
Tindakan
Skor Aktivitas Guru dan Aktivitas Peserta Didik
Siklus I Siklus II
1 2 Rata-rata
Skor 1 2
Rata-rata
Skor
Aktivitas
Guru 3,02 3,22 3,12 3,54 3,88 3,62
Aktivitas
Siswa 2,56 2,8 2,68 3,44 3,88 3,66
70
72
74
76
78
80
82
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Rata-rata Hasil Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II
Rata-rata74,04 74,28
80,48
85
Berdasarkan tabel 4.33 dapat diketahui bahwa hasil observasi aktivitas
guru dan aktivitas peserta didik pada pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus
II melalui penerapan model Discovery telah mengalami peningkatan.
Aktivitas guru siklus I pertemuan memperoleh rata-rata 3,12 skor, siklus II
memperoleh rata-rata skor 3,62. Sedangkan pada aktivitas peserta didik pada
siklus I memperoleh rata-rata skor 2,68, sedangkan pada siklus II memperoleh
rata-rata skor 3,66. Berdasarkan data tabel 4.33 peneliti dapat menyimpulkan
bahwa aktivitas guru dan aktivitas peserta didik pada siklus I dan siklus II
mengalami peningkatan.
Untuk memperjelas perbandingan hasil observasi siklus I dan siklus II
akan disajikan dalam diagram sebagai berikut:
Gambar Diagram 4.34
Perbandingan Rata-rata Hasil Observasi Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan diagram 4.34 dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil
observasi aktivitas guru dan aktivitas peserta didik pada siklus I dan siklus II.
Peningkatan aktivitas guru dan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran
menggunakan model Discovery berdampak meningkatnya hasil belajar IPA
yang mempengaruhi hasil belajar IPA yang diperoleh peserta didik.
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik
3.12 2.68
3.62 3.66
Siklus I Siklus II
86
Berdasarkan data hasil penelitian tindakan pada siklus I dan siklus II peneliti
dapat menyimpulkan bahwa penggunaan model Discovery dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
4.5.1 Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada bulan
Oktober 2015 terhadap proses pembelajaran yang dilakukan guru. Sebelum
penelitian dilakukan dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan
metode ceramah pada pembelajaran. Model pembelajaran Discovery pernah
diterapkan oleh guru dalam pembelajaran IPA, berdasarkan hasil wawancara
guru yang dilakukan oleh peneliti terdapat masalah yang terjadi didalam kelas,
sehingga peneliti segera melakukan penelitian pada kelas tersebut. Masalah
yang ditemukan adalah rata-rata orang tua peserta didik bekerja wiraswasta,
beberapa peserta didik sering datang terlambat, peserta didik sering ribut di
dalam kelas, dan kurang memperhatikan pada saat guru menyampaikan materi
pembelajaran. Kondisi yang ditemukan peneliti pada kegiatan observasi,
peserta didik yang tuntas 10 peserta didik, belum tuntas 11 peserta didik,
dengan jumlah peserta didik adalah 21 peserta didik. Berdasarkan keadaan
tersebut, maka perlu dilakukan tindakan perbaikan pembelajaran untuk
meningkatkan kerjasama dan hasil belajar IPA. Berdasarkan hasil belajar IPA
pada prasiklus maka peneliti melakukan tindakan dengan menerapkan model
pembelajaran Discovery pada pembelajaran IPA.
Berdasarkan hasil penelitian terjadi peningkatan pembelajaran pada
aktivitas guru, aktivitas peserta didik, dan hasil belajar IPA. Peningkatan
aktivitas guru, aktivitas peserta didik terlampir dalam tabel 4.33 dan pada
gambar diagram 4.34, sedangkan peningkatan hasil belajar IPA terlampir pada
gambar diagram 4.31. Kondisi awal 10 peserta didik tuntas, 11 peserta didik
belum tuntas, pada siklus I 15 peserta didik tuntas dan 6 peserta didik belum
tuntas, sedangkan pada siklus II peserta didik yang tuntas adalah 20 peserta
didik, hanya 1 peserta didik yang belum tuntas. penelitian yang dilakuan oleh
87
peneliti dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas dengan
menerapkan model Discovery pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan
aktivitas guru dan aktivitas peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik.
Penelitian Tindakan kelas ini sejalan dengan penelitian milik
(Rahmawati:2012) berdasarkan analisis data menunjukan adanya peningkatan
hasil belajar IPA dengan ketuntasan52,38%, pada siklus I dengan ketuntasan
71,42%, dan pada siklus II dengan ketuntasan 90,46%. Sedangkan penelitian
milik (Khamdani:2011) berdasarkan hasil belajar IPA pada prasiklus
memperoleh daya serap 46,43% sedangkan di akhir hasil belajar IPA peserta
didik mencapai daya serap 100%.
Keunggulan penelitian ini dibandingkan dengan penelitian terdahulu yaitu
selain meningkatkan hasil belajar IPA, peneliti meningkatkan aktivitas guru
dan aktivitas peserta didik dengan mempersiapkan media pembelajaran yang
menarik dan bisa membuat peserta didik bekerjasama dengan anggota
kelompok masing-masing. Peneliti Tindakan Kelas bertujuan meningkatkan
kolaborasi guru dan peserta didik pada pembelajaran IPA.