bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1. profil...

34
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Sekolah Sekolah Dasar Negeri Pilangrejo 1 UPTD Dikpora Kecamatan Wonosalam merupakan salah satu diantara tiga SD yang terdapat di desa Pilangrejo dan satu diantara 42 SD se Kecamatan Wonosalam yang terletak di pusat ibukota kecamatan, SD Negeri Pilangrejo 1 merupakan SD Inti pada gugus sekolah “Imam Bonjol” di Daerah Binaan ( Dabin ) 2, menempati sebidang tanah seluas 5.240 m 2 dengan luas bangunan 1065 m 2 . Sekolah ini berdiri pada 1 Juli 1974, namun untuk Ijin Operasional baru diperoleh di tahun 1985 setelah mencapai kelas 6 (enam) dengan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 421.2/005/23/51/85. Tertanggal 1 Maret 1985 sebagai sekolah negeri di wilayah kabupaten Demak. SD Negeri Pilangrejo 1 terletak di desa Pilangrejo dengan jumlah penduduk 5.337 jiwa terdiri atas penduduk Laki-laki 2.685 jiwa , Perempuan 2652 jiwa memiliki Nomor Statistik sekolah (NSS) 101032106023 dan Nomor Statistik Bangunan (NSB) 008313820012002 Dengan perkembangan proses pembelajaran dan pengelolaannya maka pada tahun 2012 sekolah ini

Upload: ngoduong

Post on 03-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

1

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil Sekolah

Sekolah Dasar Negeri Pilangrejo 1 UPTD Dikpora

Kecamatan Wonosalam merupakan salah satu diantara

tiga SD yang terdapat di desa Pilangrejo dan satu

diantara 42 SD se Kecamatan Wonosalam yang terletak

di pusat ibukota kecamatan, SD Negeri Pilangrejo 1

merupakan SD Inti pada gugus sekolah “Imam Bonjol”

di Daerah Binaan ( Dabin ) 2, menempati sebidang

tanah seluas 5.240 m2 dengan luas bangunan 1065 m2.

Sekolah ini berdiri pada 1 Juli 1974, namun untuk Ijin

Operasional baru diperoleh di tahun 1985 setelah

mencapai kelas 6 (enam) dengan SK Gubernur Kepala

Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor

421.2/005/23/51/85. Tertanggal 1 Maret 1985 sebagai

sekolah negeri di wilayah kabupaten Demak. SD Negeri

Pilangrejo 1 terletak di desa Pilangrejo dengan jumlah

penduduk 5.337 jiwa terdiri atas penduduk Laki-laki

2.685 jiwa , Perempuan 2652 jiwa memiliki Nomor

Statistik sekolah (NSS) 101032106023 dan Nomor

Statistik Bangunan (NSB) 008313820012002 Dengan

perkembangan proses pembelajaran dan

pengelolaannya maka pada tahun 2012 sekolah ini

2

memperoleh akreditasi A dari Badan Akreditasi

Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-SM) dengan Nomor :

Dd.044719 tertanggal 27 Oktober 2011.

Pada kurun waktu tiga tahun terakhir SDN

Pilangrejo 1 mulai tahun 2012/2013 ada 8 rombel

dengan jumlah siswa 239, tahun 2013/2014 ada 8

rombel dengan jumlah siswa 236 sedangkan pada

tahun pelajaran 2015/2016 ini SD Negeri Pilangrejo 1

memiliki 7 rombongan belajar dengan jumlah siswa

sebanyak 200 anak, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 4.1

Data Siswa SD Negeri Pilangrejo 1 tahun 2015/2016

Kelas L P Jumlah

I 15 13 28

II 17 20 37

III 17 13 30

IV 24 20 44

V 17 13 30

VI 19 12 31

Total 109 91 200

Sumber : Data Siswa Tahun 2015/2016

Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan SD Negeri

Pilangrejo 1 sejumlah 14 orang terdiri atas seorang

Kepala Sekolah, 4 orang Guru Kelas Negeri, 3 orang

3

3

guru kelas Wiyata Bhakti, 1 orang Guru PAI Negeri, 1

orang Guru PAI Wiyata Bhakti, 1 orang Guru Penjas

orkes, 2 orang Guru mata pelajaran Seni Budaya dan

Ketrampilan serta seorang Pustakawan dan seorang

Penjaga sekolah.

Tabel 4.2

Data Guru dan Karyawan SD Negeri Pilangrejo 1 Tahun 2015/2016

No Nama / NIP Gol Pend Jabatan

1SUMARTINI,S.Pd.SD

19600626 197911 2 002

IV/a Sarjana Kepala

Sekolah

2SUTIMIN,S.Pd

19580501 197701 1 001

IV/a Sarjana Guru Kls

VI

3SITI AMINAH, S.Pd.SD

19581012 198012 2 004

IV/a Sarjana Guru Kls

4

RETNO BANGUN TEKI,

S.Pd. 19620907 198903 2

006

IV/a Sarjana Guru Kls

VI

5SITI SULASTRI, S.Pd I

19800702 200501 2 006

III/b Sarjana Guru Kls

6GALUH SEPTIAJI.N, A.Ma

19870920 200903 1 001

II/c Diploma 2 Guru Kls

7ARI PUJIATI,S.Pd

991023002

- Sarjana Guru Kls

8MUSTIKOWATI,S.Pd

991023003

- Sarjana Guru Kls

4

9WAHYUNINGSIH, S.Ag

991023004

- Sarjana Guru Kls

10DIMAS WIDIYANTO, S.Pd

991023005

- Sarjana Guru Kls

11NUR FATIMAH

991023006

- SMA Guru Kls

12AGUNG SUTRISNO

991023007

- SMA Guru Kls

13NIKMATUS SA’ADAH

991023008

- SMA Guru Kls

14RATNA MELANI DEWI,

A.Ma.Pust. 991023009

- Diploma 2 Guru Kls

15ANIP SUPRIYADI

9910230010

- MA Penjaga

SD

Sumber : Data Guru Tahun 2015/2016

Berdasarkan data lapangan bahwa SD Negeri

Pilangrejo 1 memiliki Visi “Terwujudnya kualitas

pendidikan, menghasilkan sumber daya manusia yang

terdidik, bertanggung jawab, beriman, bertaqwa, cerdas

dan berakhlak mulia.” Yang selanjutnya dapat jabarkan

menjadi Misi sekolah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas akademik melalui kurikulum

tingkat satuan pendidikan.

2. Mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional,

moral dan spiritual, melalui kegiatan intra, ekstra dan

ko kurikuler.

5

5

3. Mengembangkan sikap tanggung jawab, kejujuran,

keimanan, ketaqwaan, kedisiplinan, ketertiban dan

kesopanan.

4. Mengembangkan potensi guru dan siswa untuk

menuju puncak prestasi.

5. Memelihara citra dan almamater dengan berdasarkan

wawasan wiyata mandala.

Adapun tujuan sekolah antara lain :

1. Tercapainya pembelajaran yang efektif

berlandaskan keimanan dan ketaqwaan kepada

Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.

2. Siswa sehat jasmani dan rohani

3. Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan,

kemampuan, dan ketrampilan untuk

melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih

tinggi,

4. Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat,

dan kebudayaannya.

5. Siswa kreatif, terampil, dan bekerja untuk

dapat mengembang kan diri secara kontinyu.

4.2. Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis

penelitian evaluatif dengan pendekatan CIPP, maka

data yang dikumpulkan berdasarkan hasil observasi

lapangan, wawancara terhadap Kepala sekolah, Komite

6

sekolah dan Guru SD Negeri Pilangrejo 1 Kecamatan

Wonosalam. Data yang telah diperoleh segera

dideskripsikan sebelum dianalisis dan dibahas lebih

lanjut.

Dalam penelitian ini mengutamakan analisa data

dengan pemahaman berdasarkan data yang diperoleh

di lapangan baik berupa dokumentasi maupun hasil

wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisis,

diolah dan dideskripsikan untuk mengetahui hasil

evaluasi sebagai landasan rekomendasi demi

peningkatan kinerja komite sekolah dalam

menjalankan peransertanya sebagai mitra maupun

stakeholder yang dapat mendorong keberhasilan

sekolah dalam mencerdaskan anak bangsa.

4.3.Deskripsi Hasil Penelitian

Setelah dilakukan penelitian dan analisis

terhadap informasi yang diperoleh, maka dihasilkan

berbagai data dan informasi dari narasumber : Kepala

Sekolah, Ketua Komite Sekolah, dan Guru SD Negeri

Pilangrejo 1 yang disajikan dalam masing masing

tahapan.

4.3.1. Konteks Program Komite Sekolah

Dalam tahapan ini peneliti melakukan

wawancara terhadap Kepala Sekolah SDN Pilangrejo 1,

Komite Sekolah dan Guru SDN Pilangrejo 1 serta

melakukan studi dokumentasi. Adapun hasil

7

7

wawancara terhada 3 ( tiga ) narasumber tersebut

adalah sebagai berikut:

“Menurut kami, sekolah sangat membutuhkan peran serta masyarakat, khususnya komite sekolah. Sebab selama ini komite SDN Pilangrejo 1 sejak dibentuk tahun 2008 seluruh pengurus menunjukkan peran sertanya yang baik dalam membantu memperlancar kegiatan sekolah. Dalam hal ini komite sekolah telah menunjukkan peransertanya dengan baik, karena mereka menjalankan peran dan fungsinya berdasarkan Program yang telah dibuat dan dilaksanakan sesuai tugas pokok dan fungsinya dan sesuai kapasitasnya. Dalam hal pembangunan Rehab gedung dengan dana DAK, mereka mendukung dengan antusiasnya sampai pembangunan selesai selain itu program sekolah dapat terealisasi berkat dukungan Komite Sekolah”. ( Wawancara 17 Maret 2016 )

Berdasarkan hasil wawancara tersebut diatas

telah dibuktikan bahwa peranserta masyarakat yang

dilakukan oleh komite sekolah sesuai dengan peran

dan fungsinya. Selain wawancara dengan Kepala

Sekolah, peneliti juga melakukan wawancara dengan

Ketua Komite Sekolah SDN Pilangrejo 1. Adapun hasil

wawancara peneliti dengan Bp. Sukahar selaku Ketua

Komite Sekolah adalah sebagai berikut :

“ Selaku komite sekolah, kami berupaya semaksimal mungkin menjalankan tugas kami sebagai mitra sekolah selalu mendukung program sekolah. Kami juga berupaya menjalankan program kami sebaik-baiknya sesuai yang telah diamanatkan dalam keputusan Mendiknas No:044/U/2002 dalam memberikan pertimbangan kebijakan sekolah, mendukung program sekolah, dan juga mengontrol anggaran sekolah dalam RAKS serta LPJ anggaran BOS serta sebagai mediator, kami memposisi kan diri sebagai

8

penyambung informasi ke masyarakat, sehingga program bisa sampai ke masyarakat tanpa ada kendala yang berarti selama komunikasi kita bangun sebaik-baiknya”. ( Wawancara 18 Maret 2016 )

Dalam rangka menggali informasi yang lebih lengkap,

maka peneliti melakukan wawancara dengan seorang

guru senior yang mengetahui keberadaaan sekolah

SDN Pilangrejo 1. Adapun hasil wawancara tentang

pentingnya partisipasi komite sekolah adalah sebagai

berikut :

“Menurut pendapat kami sebagai guru disini,

peranserta komite sekolah sangat membantu

dalam meningkatkan kualitas pendidikan SDN

Pilangrejo1, peranserta yang mereka lakukan tidak

sekedar tenaga saja, melainkan juga finansial

dalam membantu terselenggaranya kegiatan ekstra

kurikuler. Selain itu komite sebagai mediator,

mereka sangat membantu sebagai penghubung

antara sekolah dengan masyarakat sehingga

program dapat terselenggara dengan baik”. (

Wawancara 18 Maret 2016 )

Berdasarkan hasil wawancara ketiga narasumber

tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa peningkatan

kualitas SD Negeri Pilangrejo 1 Wonosalam Demak

membutuhkan dukungan dari komite sekolah, baik

secara akademik maupun non akademik. Hal ini

merupakan peran dan fungsi komite sekolah

mendukung kemajuan sekolah, karena pendidikan

merupakan tanggung-jawab bersama antara

9

9

pemerintah, orang tua siswa dan masyarakat. Adapun

masyarakat adalah mitra sekolah yang dapat

diandalkan dalam mendukung penyelenggaraan

pendidikan bukan hanya bersifat materiil namun juga

bersifat moril, baik secara langsung maupun tidak

langsung.

Peranserta komite sekolah SD Negeri Pilangrejo 1

Wonosalam Demak telah melaksanakan perannya

sebagai pendukung yang mampu menyelesaikan

permasalahan yang ada, sehingga ada solusi yang

terbaik dalam mengatasi hambatan maupun

permasalahan disekolah.

4.3.2. Input Program Komite Sekolah

Komite sekolah dibentuk berdasarkan Keputusan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 044/U/2002,

yang menyatakan bahwa, Komite Sekolah adalah badan

mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam

rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi

pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan.

Berdasarkan pasal 1 poin 25 UUSPN No.

20/Tahun 2003 dinyatakan bahwa Komite Sekolah/

Madrasah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan

orang tua/wali peserta didik, komunitas sekolah, serta

tokoh masyarakat yang peduli pendidikan. Selanjutnya

pasal 56 ayat (1) menegaskan bahwa masyarakat

berperan dalam peningkatan mutu pelayanan

10

pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan,

dan evaluasi program pendidikan melalui Dewan

Pendidikan maupun Komite Sekolah/Madrasah.

Sejalan dengan regulasi yang mengatur tentang

komite sekolah, maka dalam hal pembentukan komite

sekolah, dilakukan dengan cara pemilihan secara

langsung dalam rapat wali murid dengan periodisasi 3

(tiga) tahunan. Sejak tahun 2008 sampai dengan

sekarang ini, komite SD Negeri Pilangrejo 1 Wonosalam

Demak yang semula hanya bersifat formalitas,

sekarang sudah menunjukkan peran dan fungsinya

dalam membantu sekolah menyelesaikan segala

hambatan yang ada serta memberikan solusinya.

Dalam menjalankan tugasnya sebagai

stakeholder pada SD Negeri Pilangrejo 1 komite sekolah

senantiasa proaktif dalam kinerjanya, adapun susunan

pengurus komite sekolah SD Negeri Pilangrejo 1 adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.3

Data Pengurus Komite SD Negeri Pilangrejo 1 Tahun 2015/2016

NO JABATAN NAMA UNSUR

1 Ketua Sukahar Tokoh Agama

2 Wakil KetuaHerman Prasetyo,

A.MdTokoh Masyarakat

11

11

3 Sekretaris 1 Wahyuningsih, S.Ag Wali Murid

4 Sekretaris 2 Dimas Widiyanto, S.Pd Tokoh Pendidikan

5 Bendahara 1 Siti Aminah, S.Pd Tokoh Pendidikan

6 Bendahara 2 Rubiah, Am.Keb Tokoh Kesehatan

7 Anggota Sertu Seger Suwarto Orang Tua

8 Anggota Sudiran Orang Tua

9 Anggota Suwarto Orang Tua

Sumber : Data Komite Sekolah Tahun 2015/2016

Komite sekolah berasal dari orang tua/wali murid

SD Negeri Pilangrejo 1 Wonosalam Demak yang

memiliki berbagai latar belakang profesi serta ke-

ilmuannya, mereka merupakan tokoh masyarakat

pilihan yang terdiri atas tokoh agama, pendidikan,

pertanian, kesehatan, TNI, dan wiraswasta. Dalam

menjalankan peran dan fungsinya, komite sekolah

selalu eksis dalam mendukung program sekolah baik

secara moril maupun material. Namun dalam kurun

waktu (3) tiga periode program komite belum pernah

dievaluasi.

Bp. Herman Prasetyo selaku wakil ketua salah

satu dari sejumlah 9 (sembilan) pengurus komite

sekolah, telah peneliti mewawancarai tentang

motivasinya sebagai anggota komite sekolah adalah

sebagai berikut :

“Motivasi saya selaku anggota komite sekolah adalah ingin berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas SDN Pilangrejo 1, lebih-lebih SD Negeri Pilangrejo merupakan SD Inti di Daerah Binaan II Gugus Hasanudin yang merupakan sekolah di ibukota

12

kecamatan Wonosalam dan telah memiliki segudang prestasi baik akademik maupun non akademik, maka saya berkomitmen untuk mendukung program sekolah agar lebih maju lagi seperti sekolah- di kota”. ( Wawancara : 18 Maret 2016 )

Demikian juga terhadap Ibu Rubiah, Am. Keb, seorang paramedis Puskesmas Wonosalam selaku anggota komite sekolah menyatakan :

“Sebagai anggota Komite Sekolah, motivasi saya ingin perhatian pada kesehatan siswa SDN Pilangrejo 1, karena siswa SD masih tergolong “golden age” atau usia emas yang perlu mendapatkan perhatian dibidang pendidikan dan kesehatannya, ini merupakan peran serta saya selaku tenaga medis, berpedoman bahwa kecerdasan siswa bisa dibentuk melalui ketercukupan gizi dan kesehatan siswa secara menyeluruh, saya juga menginginkan SDN Pilangrejo 1 menjadi pilot project untuk program tahun 2016 ini ditunjuk kecamatan sebagai sekolah sehat. oleh karena itulah saya berkomitmen untuk membantu sekolah sesuai dengan basic saya selaku tenaga kesehatan dikecamatan Wonosalam ini dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa melalui jalur kesehatan” ( Wawancara : 18 Maret 2016 )

4.3.2.1 Program Kerja Komite Sekolah

Program kerja Komite Sekolah SD Negeri

Pilangrejo 1 disusun bersama pada waktu rapat

pengurus dengan pihak sekolah yang meliputi Kepala

Sekolah, Dewan Guru dan Karyawan serta seluruh

Pengurus Komite Sekolah. Materi rapat berdasarkan

kebutuhan sekolah yang diajukan oleh Kepala Sekolah,

setelah diidentifikasi kemudian disosialisasikan dalam

rapat pleno yang menghadirkan seluruh orang tua/wali

murid pada minggu ketiga di bulan Juli atau pada awal

Tahun Pelajaraan baru.

13

13

Program Kerja Komite Sekolah pada tahun

pelajaran 2014/2015 terdapat 12 macam yang akan

dicapai kurun waktu tiga tahun masa periode

kepengurusan komite sekolah. Adapun Program Kerja

Komite Sekolah adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4PROGRAM KOMITE SEKOLAH

SD NEGERI PILANGREJO 1 UPTD DIKPORA KECAMATAN WONOSLAM

PERIODE TAHUN 2014/2015 s/d 2016/2017

NOURAIAN

KEGIATAN PELAK SANA

WAKTU BIAYA KET

I Bidang umum1 Pembagian

Tugas Pokok dan fungsi Komite sekolah

Komite bersama sekolah

Awal tahun pelajaran

BOS Merencanakan kegiatan tahunan

2 Rapat Pleno komite mengundang orang tua / wali murid

- Komite - Sekolah - Wali

murid

Awal tahun pelajaran

BOSMenentukan anggaran partisipasi

3 Rapat Penggalian dana ( Dudi )

Komite bersama sekolah

Akhir semester gasal

BOSPencarian donatur

II Bidang Administrasi 4 Penataan

administrasi komite sekolah

Komite Sekolah

Awal Tahun

Kas Komite

Penertiban administrasi

5 Penyusunan LPJ dan Laporan hasil kegiatan sekolah

Komite bersama sekolah

TiapTriwulan BOS

Laporan pertanggung jawaban keg

6 Penyusunan RKT, RKS dan RKAS

Komite bersama sekolah

Awal tahun pelajaran

BOSPembahasan program

7 Inventarisasi Komite Kas Seluruh

14

kegiatan komite dan sekolah

bersama sekolah

Tiap Triwulan

Komite kegiatan komite sekolah

III Bidang Organisasi

8Rapat Pengurus

Komite Sekolah

Tiap Triwulan BOS

Rencana kerja pengurus

9 Rapat PlenoKomite bersama sekolah

Awal tahun pelajaran

BOSPenyampaian program sekolah

10 Menyusun Renstra Komite Sekolah

Komite Sekolah

Awal tahun Periode Pengurus

Kas Komite

Rencana kegiatan komite

IV Bidang Sarpras 11 Pembangunan

RKB (Ruang Kelas Baru)

Komite bersama sekolah

Awal tahun pelajaran

DAK Penambahan ruang baru

12 Pembangunan Musholla

Komitebersama sekolah

Akhir tahun pelajaran

Donatur Untuk kegiatan keagamaan

Program tersebut disampaikan ketika wawancara

peneliti dengan ketua komite sekolah. Adapun hasil

wawancara tersebut adalah sebagai berikut :

“Kami selaku yang di-“tua”-kan di Komite sekolah merasa bahwa setiap organisasi harus memiliki program, dan program itu harus dicapai dan dilaksanakan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Untuk itu kami tidak membuat program yang terlalu memaksakan hanya 12 (dua belas) macam saja, akan tetapi berdasarkan kebutuhan sekolah dan itupun yang realistis dan kira-kira dapat dicapai selama kurun waktu kami menjadi pengurus komite sekolah di SD Negeri Pilangrejo 1 ini. Untuk teknisnya kami meminta masukan dari berbagai pihak untuk disepakati dan diputuskan setelah konsep selesai, program di-pleno-kan dihadapan rapat orang tua/ wali murid. Setelah itu program dibahas dan disosialisasi kan terhadap wali murid, hasilnya mereka setuju dan diputuskan”. ( Wawancara : 18 Maret 2016 )

15

15

Dari hasil wawancara peneliti dengan Kepala

Sekolah, berkaitan denga pembentukan komite dan

program kerja disampaikan sebagai berikut :

“ Kepengurusan komite sekolah setiap 3 (tiga) tahun sekali diadakan reorganisasi, kalaupun ada perubahan yang bersifat tambal-sulam itupun berdasarkan keputusan bersama. Untuk rapat pleno kami selenggarakan setiap tahun, tujuannya adalah untuk menerima masukan dari wali murid dan menjelaskan tentang perkembangan sekolah, kebetulan SD kami sering maju ke tingkat provinsi khususnya seni rebana, yang hampir setiap tahun selalu maju, walaupun selalu mendapatkan ranking 4 atau Harapan 1, itupun sudah maksimal kami lakukan dengan pertimbangan komite sekolah maupun wali murid”. ( Wawancara : 21 Maret 2016 )

Penyusunan program komite didasarkan

masukan dari berbagai pihak dengan didukung studi

dokumentasi. Dari duabelas program yang diputuskan

dalam rapat pleno di identifikasi berdasarkan skala

prioritas, serta di kelompokkan kedalam program

jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Untuk

rinciannya sebagai berikut :

A. Program Jangka Pendek :

Dalam program ini orientasinya pada

pembenahan administrasi komite sekolah,

pembagian tugas sesuai dengan bidangnya atau

Tugas Pokok dan Fungsinya. Bersama pihak

sekolah membantu pembuatan Rencana Kegiatan

Anggaran Sekolah serta penyusunan LPJ.

Mengadakan rapat internal komite sekolah dan

16

rapat pleno serta Penggalian dana dari

masyarakat, dunia usaha dan dunia industri.

B. Program Jangka Menengah :

Dalam program ini menindak-lanjuti program

sebelumnya, yaitu penyempurnaan administrasi

komite sekolah, Penyusunan RKS LPJ dan

Laporan hasil kegiatan sekolah, Menginventaris

kegiatan komite sekolah, serta Menyusun

rencana strategi (renstra) komite.

C. Program Jangka Panjang :

Mengadakan reorganisasi pengurus komite

sekolah dalam tiap periode. Bidang sarana

prasarana merencana kan pembuatan Ruang

Kelas Baru ( RKB ) dan mushola, serta sarana

lain seperti olahraga dan permainan.

4.3.3. Proses Program Komite Sekolah

Program kerja komite sekolah disusun

berdasarkan kebutuhan sekolah, khususnya dalam

penyusunan dan pengesahan Rencana Kegiatan

Sekolah ( RKT ), Rencana Kegiatan Tahunan ( RKT ),

serta Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah ( RKAS )

selalu melibatkan stakehorder.

Dalam bidang sarana prasarana, komite sekolah

dilibatkan dalam pembuatan proposal untuk

Perpustakaan, proposal pengajuan pembangunan

ruang kelas baru ( RKB ) dan menggali dana untuk

17

17

pembangunan mushola. Hal ini sejalan dengan

pernyataan Bp. Sukahar selaku Ketua Komite sekolah

yang menyatakan :

“Selama kami dipercaya wali murid masuk dalam komite sekolah, Ibu Sumartini selaku Kepala Sekolah selalu melibatkan kami dalam menentukan kebijakan sekolah, terutama setiap laporan LPJ BOS, kami selalu berperan dalam mengesahkan LPJ. Dalam penyusunan kurikulum, penyusunan RKT, RKAS,dan RKS selalu mengundang komite untuk ikut membahas dan mengesahkannya. Dalam hal penggalian dana membangun mushola yang telah kami programkan tahun 2014/2015 sampai saat ini baru mampu membangun pondasi, dan kami masih membutuhkan dana selanjutnya untuk pembangunan mushola sampai selesai”. ( Wawancara : 21 Maret 2016 )

Ketercapaian program komite sekolah dapat

dilihat dari bukti proposal pengajuan pembangunan

seperti Perpustakaan, Ruang Kelas Baru (RKB)

pembangunan mushola walaupun masih berupa

pondasi. Perbaikan toilet siswa, taman sekolah, apalagi

sekolah telah ditunjuk oleh UPTD Dikpora untuk

mewakili kecamatan Wonosalam dalam lomba Sekolah

Sehat di tahun 2016. Selain itu program kerja yang

telah dibuat telah menampakkan hasilnya ketika rapat

pleno wali murid, komite sekolah benar-benar

menunjukkan kapasitasnya sebagai mediator maupun

selaku pendukung program sekolah dalam peningkatan

kualitas sekolah di SDN Pilangrejo 1.

18

Dari dokumen yang diperoleh peneliti dari pihak

sekolah menunjukkan bahwa proses program komite

sekolah dapat dijabarkan sebagai berikut :

Tabel 4.5PELAKSANAAN PROGRAM KOMITE SEKOLAH

SD NEGERI PILANGREJO 1 KECAMATAN WONOSLAM PERIODE TAHUN 2014/2015 – 2016/2017

NOURAIAN

KEGIATAN PELAKSANA

WAKTU BIAYA KET

I Bidang umum1 Pembagian

Tugas Pokok dan fungsi Komite sekolah

Komite bersama sekolah

Tiap Tahun ( Juni )

BOSRp. 250.000

2 Rapat Pleno komite mengundang orang tua / wali murid

- Komite - Sekolah - Wali

murid

Tiap Tahun ( Juli )

BOSRp. 550.000

3 Rapat Penggalian dana ( Dudi )

Komite bersama sekolah

Akhir semester

gasal

BOSRp. 200.000

II Bidang Administrasi 4 Penataan

administrasi komite sekolah

Komite Sekolah

Awal Tahun

BOSRp. 150.000

5 Penyusunan LPJ dan Laporan hasil kegiatan sekolah

Komite bersama sekolah

Tiap Triwulan

BOSRp. 200.000

6 Penyusunan RKT, RKS dan RKAS

Komite bersama sekolah

Tiap Tahun

BOSRp. 250.000

7 Inventarisasi kegiatan komite dan sekolah

Komite bersama sekolah

Tiap Triwulan

BOSRp. 250.000

19

19

III Bidang Organisasi

8Rapat Pengurus

Komite Sekolah

Tiap Triwulan

BOSRp. 150.000

9 Rapat PlenoKomite bersama sekolah

Tiap Tahun

BOSRp. 150.000

10 Menyusun Renstra Sekolah

Komite bersama sekolah

Tahun 2015

BOSRp. 200.000

IV Bidang Sarpras 11 Pembangunan

RKB (Ruang Kelas Baru)

Komite bersama sekolah

Tahun 2016

BOSRp.

100.000.000 12 Pembangunan

Musholla Komite bersama sekolah

Tahun 2015

BOSRp.

5.000.000

Keberhasilan dalam pelaksanaan program kerja

komite sekolah, tidak lepas dari berbagai kendala

ataupun hambatan yang dialami oleh SD Negeri

Pilangrejo 1 kecamatan Wonosalam kabupaten Demak

ini, sebagaimana dikemukakan oleh ketua komite

sekolah sebagai berikut :

“Dalam pelaksanaan program, kami justru terkendala oleh personil anggota kami ada yang belum maksimal dalam menjalankan fungsinya sebagai pendukung, hal ini tampak ketika kami mengundang seluruh anggota komite, tidak bisa hadir lengkap, hal ini dikarenakan pekerjaan mereka yang beragam, sebab kalau swasta biasanya terkendala dengan pekerjaan rutinnya sehingga tidak dapat hadir dalam mengikuti rapat. Kemudian kendala tentang sumbangan wali murid yang menjadi keputusan sering tidak tepat waktu, hal ini tentu terjadi dalam kesepakatan membangun sarana dan prasarana, yang tentunya menghambat kelancaran pelaksanaan program itu sendiri”. ( Wawancara : 21 Maret 2016 )

Sejalan dengan pernyataan ketua komite

sekolah, Kepala sekolah juga menyatakan hal senada

20

terhadap berbagai kendala yang muncul dalam proses

pelaksanaan program, demikian hasil wawancara

dengan Kepala Sekolah :

“Pada prinsipnya kami menyadari akan hal itu, karena pekerjaan mereka sangat beragam, jika mereka ijin dalam rapat pengurus, kami berikan batas toleransi, namun selama ini tingkat kehadiran pengurus komite masih dalam kisaran 80 %, terutama yang menjadi sopir kadang tidak bisa mengikuti rapat. Namun secara umum kehadiran komite sudah menunjukkan komitmennya. Soliditas pengurus juga sangat baik. Dalam menghadapi hambatan kami senantiasa membangun komunikasi dengan mereka, sehingga jika mereka tidak bisa hadir, mereka memberitahunya lewat komunikasi handphone. Untuk pembangunan mushola target kami satu sampai dua tahun selesai, tinggal partisipasi masyarakat saja yang mampu menyelesaikan program ini”. ( Wawancara : 21 Maret 2016 )

Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa

dalam pelaksanaan program komite sekolah, terdapat

beberapa faktor yang mempengaruhi ketidakhadiran

para pengurus komite sekolah karena faktor

pekerjaan anggota komite sekolah sebagai sopir bus,

wiraswastawan yang pekerjaannya antar pulau, hal ini

berakibat kurang solid. Sedangkan faktor lainnya yaitu

kurangnya kesadaran wali murid dalam merealisasikan

kesepakatan dalam membayar sumbangan yang tidak

tepat waktu, sehingga menghambat kelancaran

program.

21

21

4.3.4. Produk Program Komite Sekolah

Program kerja komite sekolah telah disusun

secara sistematik dan dilaksanakan sesuai dengan

tahapan dan kurun waktu tertentu, kebijakan yang

telah programkan telah membawa manfaat bagi

keberlangsungan kegiatan sekolah, program komite

benar-benar telah menunjukkan kinerjanya yang

sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai

pendukung, pemberi pertimbangan, pengontrol, dan

sebagai mediator. Dengan terlaksananya program

kegiatan komite sekolah menunjukkan sejauhmana

tingkat ketercapaian program yang dilaksanakan oleh

komite sekolah. Dari hasil pengumpulan data, dapat

diketahui bahwa program komite sekolah telah

dilaksanakan dengan baik dalam mendukung kegiatan

penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Adapun

ketercapaian program komite sekolah dapat diketahui

melaui tabel ketercapaian program dibawah ini.

22

Tabel 4.6

KETERCAPAIAN PROGRAM KOMITE SEKOLAH

SD NEGERI PILANGREJO 1

PERIODE TAHUN 2014/2015 – 2016/2017

NO URAIAN KEGIATAN PRODUK

1. Bidang Umum

a. Pembagian tugas Pengurus Komite

Tupoksi Komite

b. Menyusun AD/ART Komite sekolah

AD/ART Komite

c. Penggalian dana Proposal RKB, Mushola

2. Bidang Administrasi

a. Penyempurnaan administrasi komite

Buku Notula, Daftar hadir

b. Penyusunan program

Program kerja Komite

c. Menyusun RKT,RKAS

RKT,RKAS,RKS, LPJ BOS

3. Bidang Organisasi

a. Rapat Pengurus Hasil keputusan.

b. Menyusun SKL SKL

c. Menyusun Renstra Renstra sekolah

4. Bidang Pengembangan

a. Membuat Proposal Gedung Perpustakaan

b. Membuat Proposal Ruang Kelas Baru

c. Membuat Proposal Pondasi mushola

23

23

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian

4.4.1. Konteks Program

Sesuai dengan Keputusan Mendiknas nomor:

044/U/2002, bahwa komite sekolah dibentuk dengan

tujuan untuk (a) mewadahi dan menyalurkan aspirasi

serta prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan

operasional dan program pendidikan di satuan

pendidikan. (b) meningkatkan tanggung jawab dan

peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan

pendidikan di stuan pendidikan akuntabel, dan

demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan yang

bermutu di satuan pendidikan.

Komite sekolah adalah mitra sekolah yang dapat

diandalkan. Komite sekolah terkait langsung dengan

penyelenggaraan pendidikan di sekolah, karena

keberadaan sekolah ada di tengah-tengah masyarakat

dan menjadi tujuan masyarakat sekitar untuk

menuntut ilmu. Sekolah dan masyarakat harus selalu

bersinergi untuk mewujudkan outcome sekolah yang

berkualitas.

Dari hasil pengumpulan data dapat dilihat bahwa

keberadaan peran serta Komite sekolah sangat

dibutuhkan oleh SD Negeri Pilangrejo 1. Partisipasi

masyarakat yang diwakili oleh komite sudah berjalan

sesuai dengan baik, hal ini dibuktikan dengan adanya

Program Komite sekolah yang telah dibuat

24

dilaksanakan harapannya sesuai dengan kebutuhan

sekolah, namun untuk program yang selama ini dibuat

dan dilaksanakan secara terus-menerus dan

berkesinambungan belum pernah dievaluasi. Mengacu

pda manajemen berbasis sekolah (MBS) bahwa setiap

program harus ada pendelegasian (organizing),

kemudian dilaksanakan dan dievaluasi serta adanya

tindak lanjut.

Ada beberapa kesamaan dari hasil penelitian ini

dengan penelitian yang dilakukan oleh Tri Astuti

Rahayu. Kesamaan tersebut adalah peran aktif Komite

sekolah dalam pelaksanaan program sekolah. Di

samping itu juga faktor pendukung pelaksanaan

program kerja komite yaitu adanya komitmen yang

tinggi dan Komite Sekolah untuk membantu sekolah,

terjadinya komunikasi dan koordinasi yang baik antara

sekolah dengan komite sekolah. Hal ini menjadi

kekuatan sekolah dalam pelaksanaan program-program

sekolah, hanya perbedaanya bahwa program komite

belum ada evaluasi dan tindaklanjut program yang

belum terlaksana.

4.4.2. Input Program

Ketersediaan dokumen berupa SK pembentukan

Komite Sekolah, program kerja, RAKS, dan dokumen

yang lain, menunjukkan kesiapan sekolah juga komite

dalam pelaksanaan program. Dalam RAKS sekolah

25

25

sudah menganggarkan dana akan kegiatan komite

sekolah, juga kegiatan yang lain akan kegiatan komite

sekolah, juga kegiatan yang lain yang berhubungan

dengan peran serta masyarakat. Program kerja komite

menunjukkan kesiapan komite dalam penyelenggaraan

pendidikan.

Program kerja komite yang tersusun

menunjukkan peran komite berjalan sesuai dengan

yang diharapkan sekolah. Program kerja disusun

bersama dengan pihak sekolah, sehingga program kerja

tidak lepas dari kebutuhan sekolah, tetapi berdasarkan

skala prioritas kebutuhan sekolah. Penyusunan

program kerja komite sekolah SD Negeri Pilangrejo 1

dalam pembagian bidang pada kenyataanya belum

berdasarkan empat peran komite namun bila di cermati

kegiatan yang disusun setiap bidang sudah sesuai

dengan peran komite yaitu sebagai pemeberi

pertimbangan, badan pendukung, badan pengontrol,

dan sebagai mediator.

Pengelompokan program kerja sesuai dengan

peran komite sekolah yang terdapat dalam

kepmendiknas nomor : 044/U/2002 adalah sebagai

berikut:

1. Sebagai pemberi pertimbangan meliputi : a)

menyusun Program komite sekolah, b) bersama-

sama pihak sekolah dan perwakilan wali murid

26

menyusun rencana strategis pengembangan

sekolah, c) bersama pihak sekolah menyusun visi

dan misi sekolah, d) mengadakan pembagian tugas

sesuai dengan bidangnya, e) menyusun AD/ART, f)

penyempurnaan administrasi, g) mengadakan

reorganisasi.

2. Sebagai badan pendukung meliputi : a) menggali

dana dari masyarakat, pengusaha, donatur, dan

para alumni, serta masyarakat peduli pendidikan,

b) mengelola konstribusi uang dari masyarakat yang

diberikan pada sekolah, c) mengajak semua

masyarakat Pilangrejo untuk peduli terhadap

pendidikan, d) rehab gedung dan pengecatan

gedung sekolah, e) pembangunan perpustakaan, f)

pembangunan mushola, g) melengkapi sarana

pembelajaran, h) membuat sarana olahraga dan

sarana bermain, i) mengikuti penataran/ pelatihan,

3. Sebagai badan pengontrol meliputi : a) membuat

LPJ penggunaan dana sumbangan wali murid yang

masuk, b) menginventarisir jenis pengembangan

yang telah dilaksanankan, c) mengevaluasi program

sekolah secara profesional, d) mengidentifikasi

berbagai permasalahan dalam pemecahanya

bersama-sama dengan pihak sekolah.

4. Sebagai mediator meliputi : a) mengadakan rapat

dengan pihak sekolah dan orang tua murid sesuai

kebutuhan, b) mengadakan rapat dengan wali

27

27

murid minimal dua kali dalam satu tahun, c)

menjalin kerja sama dengan pihak pemerintahan

desa, dinas pendidikan, dan dinas terkait, d)

meningkatkan kerja sama yang baik dengan pihak

sekolah.

Dilihat dari penyusunan program kerja diatas,

terlihat penyusunan program sesuai dengan kebutuhan

sekolah. Selain itu juga sesuai dengan tujuh peran

komite sekolah yang diharapkan Depdiknas yaitu

membantu pelaksanaan proses belajar mengajar baik

sarpras maupun teknis pendidikan, pembinaan sikap,

keterampilan, kesegaran jasmani dan olahraga,

apresiasi seni dan budaya mencari sumber dana,

melakukan penilaian sekolah, memberi pertimbangan

dalam penyusunan RKS, RKT, RAKS, mengadakan

pertemuan tertentu.

Dibandingkan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Tri Astuti Rahayu tentang partisipasi

masyarakat melalui komite sekolah di Temanggung,

menunjukkan bahwa, masih banyak komite sekolah

yang belum paham peran dan fungsinya dalam

mendukung program kerja sekolah. Hasil penelitian ini

hampir sama, bahwa pengurus masih ada yang belum

begitu paham akan peran dan fungsinya, akan tetapi

dalam pelaksanaan program kerja sekolah komite

sekolah SD Negeri Pilangrejo 1 sangat mendukung. Hal

28

ini terlihat dalam penyusunan program kerja yang di

sesuaikan dengan kebutuhan sekolah.

4.4.3. Proses Program

Menurut Sediono dkk (2003), jenis peran serta

masyarkat, termasuk orang tua /wali murid, dalam

penyelenggaraan pendidikan di sekolah diklasifikasikan

dari peran serta pada tingkatan yang terendah sampai

tingkatan tertinggi, yitu dari hanya sekedar

menggunakan jasa pelayanan yang disediakan oleh

sekolah sampai keikut-sertaanya dalam pengambilan

keputusan pada berbagai jenjang.

Dari hasil wawancara, studi dokumen, juga

observasi, dan kriteria yang telah ditentukan

menunjukkan bahwa peran serta masyarakat di SD

Negeri Pilangrejo 1 sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat

dari ketercapaian program yang disusun oleh komite.

Dari hasil analisa diperoleh data, bidang umum dari 3

program terlaksana semua atau 100%, bidang

administrasi 75% yaitu dari 4 program belum

terlaksana semua yaitu dalam inventarisasi kegiatan

masih belum lengkap, bidang organisasi 100%, yaitu

dari 3 program terlaksana. Bidang pengembangan

sekolah/ sarpras terlaksana 100 %, yaitu dari 2

program terlaksana, yaitu pembangunan ruang kelas

baru dan mushola, hanya saja dalam pembangunan

29

29

mushola masih berupa pondasi. Dari ketercapaian

diatas bila dirata-rata mencapai 83%.

Hasil pelaksanaan program komite diatas

menunjukkan bahwa, partisipasi komite sekolah sangat

tinggi. Masyarakat tidak hanya menggunakan jasa

pelayanan yang di sediakan oleh sekolah, tetapi ikut

memberikan kostribusi baik berupa dana, tenaga, juga

pikiran untuk kelangsungan yang diwakili oleh komite

sekolah ikut dalam pengambilan keputusan mengenai

rencana kegiatan atau program-program sekolah serta

konsekuensi pendanaanya.

Seperti halnya hasil penelitian yang dilakukan

oleh Tri Astuti Rahayu yang menunjukkan bahwa

pelaksanaan program komite sekolah di Temanggung

cukup efektif, hasil penelitian ini juga sama. Demikian

juga dalam hal hambatan atau kendala dalam

pelaksanan program yaitu adanya pekerjaan pengurus

komite yang beragam sehingga belum maksimal.

4.4.4. Produk Program

Hasil dari program pelaksanaan komite sekolah

yang cukup tinggi menunjukkan bahwa peran komite

berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Sesuai

dengan Kepmendiknas nomor : 044/U/2002 bahwa

peran komite sekolah sebagai berikut :

1. Pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam

penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan

30

di satuan pendidikan. Produk pada peran ini adalah

penyusu visi dan misi, renstra, penyusunan program

kerja, RAKS, RKS, RKT dan penentuan SKL.

2. Pendukung (supporting agency) baik yang berwujud

finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam

penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan,

yaitu : sumbangan sukarela dan wali murid untuk

pembangunan mushola, pembelian alat rebana,

pengelolaan keuangan sumbangan, pelaksanaan

rehab gedung dan pengecatan, pembangunan

perpustakaan, pembangunan pondasi mushola,

kelengkapan alat pembelajaran.

3. Pengontrol (controlling agency) dalam rangka

transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan

keluaran pendidikan di satuan pendidiakn, yaitu:

pembuatan RKAS, LPJ BOS maupun dana wali

murid, inventarisasi pengembangan sekolah,

evaluasi program sekolah, pemecahan masalah.

4. Mediator antara pemerintahan (eksekutif) dengan

masyarakat disatuan pendidikan yaitu ; terjalinya

kerja sama yang baik antara sekolah dengan

pemerintahan desa, masyarakat, terbentukanya

kesenian rebana, sosialisasi akan kesadaran

pendidikan, doa bersama menjelang ujian sekolah.

Senada dengan hasil penelitian oleh Tri Astuti

Rahayu, menunjukkan bahwa, dalam pelaksanaan

31

31

perannya sebagai pemberi pertimbangan dan

pengawasan yang lebih utama, demikian juga peran

lainnya sebagai pendukung dan mediator telah

sepenuhnya terlaksana. Adapun dalam dukungan dana

belum berhasil sepenuhnya, karena baru mendapatkan

dukungan dana dari wali murid melalui iuran komite,

sedang dana dari masyarakat sekitar seperti dari dunia

usaha maupun masyarakat yang peduli akan

pendidikan belum berhasil. Penelitian ini menunjukan

bahwa peran komite berjalan dengan baik. Hal ini

dibuktikanya dengan produk dari keterlaksanaan

program. Peran sebagai mediator terlihat bahwa komite

bisa menjadi penghubung antara sekolah dengan

masyarakat juga pemerintah. Dengan adanya

hubungan dengan baik, banyak kebijakan yang

dihasilkan seperti terbentukanya kesenian rebana yang

hampir setiap tahun mengikuti lomba di tingkat

provinsi, adanya sumbangan dari wali murid untuk

pembangunan sarpras.

Ketercapaian pelaksanaan program komite

sekolah, terlihat bahwa komite berperan aktif dalam

setiap kegiatan seperti setiap menjelang ujian komite

sekolah mengadakan “Istighotsah” atau doa bersama

yang dilaksanakan malam hari merupakan agenda

tahunan sekolah dan komite sekolah dengan harapan

32

peserta didik kelas 6 (enam) dapat melaksanakan ujian

dengan tenang, tenteram dan damai.

Program yang di susun disesuaikan dengan

kebutuhan sekolah, yaitu dengan identifikasi

kebutuhan, selanjutnya memprioritas kan program

yang harus segera dilaksnakan. Pihak sekolah selalu

melibatkan komite dalam pelaksanaan program.

Demikian pula program ekstra kurikuler dalam

rangka mengembangkan bakat minat siswa melalui

kegiatan Rebana, Seni Tari, Pramuka, Puisi dan lain-

lain, komite sekolah berupaya mengawal pada setiap

kegiatan latihan, festival maupun lomba.

Berdasarkan input data kemajuan SD Negeri

Pilangrejo 1 terhadap prestasi yang dimiliki, banyak

kejuaraan baik ditingkat kabupaten maupun provinsi

hal ini tidak lepas dari peranserta komite sekolah

dalam memberikan dukungan dana moril.

Dalam hal sarana prasarana, SD Negeri

Pilangrejo 1 merupakan Pusat Kegiatan Guru di Daerah

Binaan 2 Gugus Imam Bonjol telah memiliki berbagai

sarana baik ruang kelas, perpustakaan, UKS, dan

memiliki alat-alat olahraga serta halaman yang luas

sebagai syarat sekolah ramah anak.

Dalam bidang sumberdaya manusia terutama

pengurus komite sekolah, disamping memiliki latar

belakang yang beragam tokoh agama, TNI, PNS,

33

33

Alumnus, dan wiraswasta yang selalu memberi

kontribusi bagi kemajuan sekolah.

Dari hasil analisis program komite sekolah di SD

Negeri Pilangrejo 1 berjalan dengan amat baik, namun

pertisipasi dan kinerja yang baik perlu adanya evaluasi

dan tindaklanjut program guna memaksimalkan

program yang telah direncanakan sehingga sekolah

menjadi berkualitas sejalan dengan program komite

sekolah.

Program komite sekolah yang seharusnya

dilaksanakan sekolah bersama komite belum optimal

dan tampaknya hanya memenuhi program yang

seharusnya diputuskan melalui rapat bersama dan

dihadiri oleh pengurus secara lengkap dan pihask

sekolah secara bersama memutuskan program yang

dilaksanakan pada tahun depan.

Program komite sekolah pada dasarnya sudah

baik namun perlu adanya komitmen bersama dalam

menentukan program kerja mendatang dengan

menerima masukan dari berbagai pihak, sehingga

dalam pembahasan rapat dapat memnuhi qorum dari

sisi pengurus komite sekolah, dan juga dari pihak

sekolah sendiri perlu membuka peluang, jika memang

perlu mendatangkan pihak desa akan lebih baik, dalam

rangka menerima masukan dari pemerintah desa

selaku pemangku wilayah di desa Pilangrejo.

34

Pentingnya pihak-pihak yang perlu dihadirkan

oleh sekolah akan memberi peluang bagi desa untuk

mendengar masukan dari sekolah. Demikian juga jika

perlu mendatangkan alumnus yang berhasil maupun

dunia usaha dan industry untuk bissa diajak bicara

dalam rangka mengembangkan sekolah demi kemajuan

sekolah. Untuk itu program yang telah dibuat memang

seharusnya untuk dilanjutkan, namun untuk hal-hal

yang bersifat khusus perlu mendatangkan narasumber

atau pihak-pihak swasta untuk membantu sekolah

demi peningkatan kualitas sekolah.