bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1....

35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian 4.1.1. Kabupaten Timor Tengah Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) adalah salah satu dari 21 Kabupaten yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan Ibu Kota Kabupaten yaitu Kota SoE. Kabupaten TTS terdiri dari 32 Kecamatan, 12 Kelurahan, dan 484 Desa. Satu kecamatan yang berada di Kota SoE adalah Kecamatan Kota SoE yang di dalamnya terdapat 11 Kelurahan. Kabupaten Timor Tengah Selatan merupakan salah satu dari 21 Kabupaten/ Kota di Propinsi Nusa Tenggara Timur, yang terletak di antara 124° 04' 04" sampai 124° 00' 01" Bujur Timur dan 09° 28' 13" sampai 10° 10' 16" Lintang Selatan. Batas wilayah kabupaten Timor Tengah Selatan sebagai berikut: - Utara : Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Belu - Selatan : Laut Timor/ Laut Hindia - Barat : Kabupaten Kupang - Timur : Kabupaten Belu/ Laut Timor Luas Wilayah Daratan Kabupaten Timor Tengah Selatan yaitu 3.947,00 Km² atau 394.700 Ha (BAPEDA Kab. TTS, 2011 : 17).

Upload: dangbao

Post on 06-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian

4.1.1. Kabupaten Timor Tengah Selatan

Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) adalah salah satu dari 21

Kabupaten yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan

Ibu Kota Kabupaten yaitu Kota SoE. Kabupaten TTS terdiri dari 32

Kecamatan, 12 Kelurahan, dan 484 Desa. Satu kecamatan yang berada di

Kota SoE adalah Kecamatan Kota SoE yang di dalamnya terdapat 11

Kelurahan.

Kabupaten Timor Tengah Selatan merupakan salah satu dari 21

Kabupaten/ Kota di Propinsi Nusa Tenggara Timur, yang terletak di antara

124° 04' 04" sampai 124° 00' 01" Bujur Timur dan 09° 28' 13" sampai 10°

10' 16" Lintang Selatan.

Batas wilayah kabupaten Timor Tengah Selatan sebagai berikut:

- Utara : Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Belu

- Selatan : Laut Timor/ Laut Hindia

- Barat : Kabupaten Kupang

- Timur : Kabupaten Belu/ Laut Timor

Luas Wilayah Daratan Kabupaten Timor Tengah Selatan yaitu

3.947,00 Km² atau 394.700 Ha (BAPEDA Kab. TTS, 2011 : 17).

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

Berdasarkan data dari Badan Statistik Kab. TTS tahun 2011, jumlah

penduduk Kab. TTS adalah 440.470 jiwa dengan jumlah murid Sekolah

Menengah Pertama (SMP) yang berada di dalamnya yaitu pada tahun 2013

berjumlah 9.715 murid. Berikut merupakan tabel jumlah penduduk

berdasarkan jenis kelamin di Kab. Timor Tengah Selatan antara tahun 2007

– 2011.

Tabel 4.1.

Tabel Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Kab. Timor

Tengah Selatan Tahun 2007-2011.

Tahun 2011 2010 2009 2008 2007

Jumlah Pria (Jiwa) 222.716 218.396 208.455 218.455 211.523

Jumlah Wanita (Jiwa) 227.165 222.759 211.529 199.487 204.137

Total (Jiwa) 449.881 441.155 419.984 417.942 415.660

Pertumbuhan Penduduk (%) - - - 1 1

Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km²) 106

Sumber : Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Timur, 2012

4.1.2. Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan

Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) saat ini dipimpin oleh Ir.

Paulus V. R. Mella, M.Si. dan Drs. Obet Naitboho, M.Si., menjabat sebagai

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

Bupati dan Wakil Bupati TTS periode 2014-2019. Mereka menjalankan

Tugas dan wewenang Kepala Daerah (Bupati) dan Wakil Kepala Daerah

(Wakil Bupati) sebagai berikut :

Kepala Daerah mempunyai tugas dan wewenang:

1) Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan

kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD.

2) Mengajukan rancangan Perda.

3) Menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama

DPRD.

4) Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD kepada

DPRD untk dibahas dan ditetapkan bersama.

5) Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah.

6) Mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat

menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

7) Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

Wakil Kepala Daerah mempnyai tugas:

1) Membantu kepala daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan

daerah.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

2) Membantu kepala daerah dalam pengkoordinasian kegiatan instansi

vertikal di daerah, menindaklanjuti laporan dan/atau temuuan hasil

pengawasan aparat pengawasan, melaksanakan pemberdayaan

perempuan dan pemuda, serta mengupayakan pengembangan dan

pelestarian sosial budaya dan lingkungan hidup.

3) Memantau dan mengevaluasi penyelengaraan pemerintah di wilayah

kecamatan, kelurahan dan/atau desa sebagai wakil kepala daerah

kabupaten/kota.

4) Memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah dalam

penyelenggaraan kegiatan pemerintahan daerah.

5) Memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah dalam

penyelenggaran kegiatan pemerintahan daerah.

6) Melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang

diberikan oleh kepala daerah.

7) Melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila kepala

daerah berhalangan.

Berikut ini adalah struktur pemerintahan Kabupaten TTS:

1) Bupati

2) Wakil Bupati

Sekertariat Daerah

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

3) Sekertaris Daerah

4) Asisten Tata Praja

5) Asisten Administrasi Pembangunan

6) Asisten Administrasi

7) Bagian Pemerintahan Umum

8) Bagian Hukum

9) Bagian Perekonomian Daerah

10) Bagian Pemberdayaan Perempuan

11) Bagian Pembangunan

12) Bagian Organisasi

13) Bagian Humas dan Protokol

14) Bagian Umum

Dinas-Dinas Daerah

15) Dinas PJPP

16) Dinas Permukiman

17) Dinas Kesehatan

18) Dinas PPO

19) Dinas Pertanian

20) Dinas Hubkomin

21) Dinas Perindstrian dan Koperasi

22) Dinas Nakertrans

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

23) Dinas PMPD

24) Dinas PPKAD

25) Dinas Peternakan

26) Dinas Pertambangan

27) Kehutanan dan Perkebunan

28) Dinas Kedalatan Dan Perikanan

29) Dinas Parawisata

30) Dinas Kependudukan dan Capil

31) Bappeda

32) Inspektorat Daerah

33) Kesbang

34) Badan Perpustakaan dan Arsip

35) Satuan Polisi Pamong Praja

4.1.3. Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Timor Tengah Selatan

Di Kab. TTS terdapat salah satu instansi pemerintahan yang berada di

bawah naungan Bupati dengan pengawasan Sekertaris Daerah (SEKDA),

instansi tersebut adalah Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) yang

bertempat di Kecamatan Kota SoE, Kelurahan Taubneno. Adapun susunan

organisasi SATPOL PP yang diatur dalam Peraturan Bupati Timor Tengah

Selatan No.77 Tahun 2011 adalah sebagai berikut :

1. Kepala Satuan (KASAT)

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

2. Sekertariat :

Sekertariat mempunyai peran di dalam melaksanakan dan mengawasi

urusan umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, program,

pengendalian dan pelaporan. Selain itu sekertariat mempunyai fungsi :

1. Mengurus surat-menyurat, pengadaan materi, perpustakaan,

kearsipan, dokumentasi, publikasi dan rumah tangga.

2. Penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian administrasi

keuangan, kepegawaian dan perlengkapan.

3. Penyelenggaraan program, pengendalian dan pelaporan.

Di samping itu 1 sekertariat tersebut juga membawahi 3 Sub Bagian

yaitu:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan surat menyurat, perpustakaan, kearsipan,

urusan rumah tangga dan membuat rencana kebutuhan tenaga,

mutasi, kepangkatan, pension serta pengelolaan administrasi

kepegawaian.

b. Sub Bagian Keuangan dan perlengkapan mempunyai tugas

menyiapkan bahan perencanaan anggaran pendapatan dan belanja,

pembukuan, pertanggung jawaban keuangan dan penyusunan

rencana kebutuhan barang, membuat dan menertibkan administrasi

perlengkapan, perawatan dan usulan penghapusan barang serta

pelaporan keuangan dan aset.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

c. Sub Bagian Program, pengendalian dan Pelaporan mempunyai tugas

melaksanakan pengumpulan data program perencanaan, kegiatan dan

laporan bidang, pengendalian, monitoring, evaluasi, merekap data

dan menyusun laporan badan.

3. Bidang Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah,

membawahi 2 Sub Bidang yaitu :

1) Sub Bidang Pembinaan Penegakan Peraturan Daerah

2) Sub Bidang Pembinaan Penegakan Peraturan Kepala daerah

4. Bidang Penyelenggara Ketertiban Umum dan Masyarakat, membawahi

2 Sub Bidang yaitu :

1) Sub Bidang pembinaan Operasional

2) Sub Bidang pembinaan dan Pemeriksaan Pelanggaran.

5. Bidang Perlindungan Masyarakat, membawahi 2 Sub Bidang, yaitu :

1) Sub Bidang Penanggulangan Masalah dan Konflik

2) Sub Bidang Kesiagaan dan Penyerahan Kesatuan Polisi

Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat.

SATPOL PP Kab. TTS memiliki 76 orang anggota dan di pimpin 1

orang KASAT. 76 anggota tersebut terdiri dari :

1. 15 orang Sekertariat : 1 Sekertaris, 3 Kepala Sub Bagian, dan 11 Staf

2. 20 orang Bidang Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala

Daerah : 1 Kepala Bidang, 2 Kepala Sub Bidang, dan 17 Staf

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

3. 24 orang Bidang Penyelenggara Ketertiban Umum dan Masyarakat :

1 Kepala Bidang, 2 Kepala Sub Bidang, dan 21 Staf

4. 17 orang Bidang Perlindungan Masyarakat : 1 Kepala Bidang, 2

Kepala Sub Bidang, dan 14 Staf

4.1.4. SMP Kristen 1 SoE

SMP Kristen 1 SoE berada di Jalan Pipit Kelurahan Nunumeu

Kecamatan Kota SoE Timor Tengah Selatan. Sekolah ini didirikan pada 1

Agustus 1956 di bawah naungan Yayasan Usaha Pendidikan Kristen Gereja

Masehi Injili di Timor (YUPENKRIS GMIT). Salah satu pendiri sekolah ini

adalah Marthen Wohangara yang juga pernah menjabat sebagai kepala

sekolah. Nilai Akreditasi sekolah yaitu B (74,77). Kepala sekolah saat ini

adalah Bapak Danial Selan, A.Md. Pada Tahun 2012/2013 jumlah siswa

SMP Kristen 1 SoE yaitu Kelas VII Berjumlah 153 orang, Kelas VIII 122

orang dan Kelas IX 127 orang. Jumlah keseluruhannya adalah 402 orang

dengan jumlah ruang belajar yaitu 13 ruangan. Pada tahun 2012/2013 ada

peningkatan jumlah siswa Kelas VII di bandingkan dengan tahun-tahun

sebelumnya, oleh karena itu ada penambahan 1 ruang belajar pada kelas

VII. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.2.

Data Siswa 4 (Empat) Tahun Terakhir

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

Tahun

Pelajaran

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX

Jumlah

(Kls.

VII+VIII+IX)

Jumlah

Siswa

Jumlah

Rombel

Jumlah

Siswa

Jumlah

Rombel

Jumlah

Siswa

Jumlah

Rombel

Jumlah

Siswa

Jumlah

Rombel

2009/2010 148 Org 4 131 Org 4 131 Org 4 410 Org 12

2010/2011 149 Org 4 137 Org 4 131 Org 4 417 Org 12

2011/2012 139 Org 4 141 Org 4 137 Org 4 417 Org 12

2012/2013 153 Org 5 122 Org 4 127 Org 4 402 Org 13

Sumber : Profil SMP Kristen 1 SoE

Tabel 4.3.

Data Ruang Belajar Kelas

Kondisi

Jumlah dan Ukuran

Jumlah ruang

lainnya yang

digunakan untuk

ruang Kelas (e)

Jumlah ruang

yang

digunakan

untuk ruang

kelas (f)=(c+c)

Ukuran

7x9m² Ukuran Ukuran Jumlah

(d)

=(a+b+

c)

(a) ≥ 63 m² ≤ 63 m²

(b) (c)

Ruang

Kelas 10 1 11

Jumlah : 2

13 Yaitu :

Perpustakaan &

Lab.

Sumber : Profil SMP Kristen 1 SoE

Tabel 4.4.

Data Ruang Lainnya

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

Jenis Ruang Jumlah

(buah)

Ukuran

(pxl) Kondisi Jenis ruangan

Jumlah

(buah)

Ukuran

(pxl) Kondisi

1.

Perpustakaan 1 15 x 7 Baik

4. Lab.

Komputer - - -

2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan - - -

3. Lab. Bahasa - - - 6. Kesenian - - -

Sumber : Profil SMP Kristen 1 SoE

Jumlah Guru SMP Kristen 1 SoE sebanyak 20 orang guru, dimana

guru dengan jenjang S1 berjumlah 12 orang, sisa guru yang bukan S1

sebanyak 8 orang. Kegiatan administrasi di bantu oleh 4 orang pegawai tata

usaha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.5.

Data Guru / Pegawai Tata Usaha

Jumlah Guru / Staf Bagi SMP

Negeri

Bagi SMP

Swasta Keterangan

Guru Tetap (PNS /Yayasan) - 9 Org S1 = 7 Org, <S1 = 2 Org

Guru Tidak Tetap/Guru Bantu - 1 Org S1 = 1 Org

Guru PNS Dipekerjakan (DPK) - 10 Org S1 = 4 Org, <S1 = 6 Org

Pegawai Tata Usaha - 4 Org SMA = 1 Org, < SMA = 3 Org

Sumber : Profil SMP Kristen 1 SoE

4.2. Peran Satuan Polisi Pamong Praja

Secara umum Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) Kab. TTS

mempunyai peranan di dalam menyusun rencana dan pelaksanaan teknis di

Bidang Penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah,

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

Penyelenggara Ketertiban Umum, Masyarakat dan Perlindungan

Masyarakat. Berikut ini merupakan peran dan fungsi masing-masing bidang

yang ada di dalam Instansi SATPOL PP, yaitu:

4.2.1. Peran Bidang Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan

Kepala Daerah

Bidang Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah

mempunyai peran dalam menyusun rencana, perumusan pelaksanaan teknis,

pembinaan, pengendalian dan evaluasi di bidang penegakan peraturan

daerah dan peraturan kepala daerah. Dalam melaksanakan perannya Bidang

Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah, mempunyai

fungsi:

1. Penyusunan rencana di bidang penegakan, penyidikan terhadap

pelanggaran peraturan daerah dan peraturan kepala daerah.

2. Perumusan pelaksanaan teknis di bidang penegakan, penyidikan non

yustisial peraturan daerah dan peraturan kepala daerah.

3. Pembinaan di bidang penegakan peraturan daerah dan peraturan kepala

daerah.

4. Pengendalian dan evaluasi di bidang penegakan peraturan daerah dan

peraturan kepala daerah.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

5. Sub Bidang Pembinaan Penegakan Peraturan Daerah mempunyai tugas

melaksanakan penegakan peraturan daerah sesuai kewenangan,

penyelidikan, koordinasi penegakan peraturan daerah dengan Satuan

Kerja Perangkat daerah lainnya, Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah

atau Aparatur lainnya, pengamanan dan penertiban aset, dokumen

daerah yang belum teradministrasi, koordinasi penertiban aparat,

masyarakat atau badan hokum yang melakukan pelanggaran atas

peraturan daerah.

6. Sub Bidang Pembinaan Penegakan Peraturan Kepala daerah mempunyai

tugas melaksanakan kewenangan, penyelidikan, koordinasi penegakan

peraturan kepala daerah dengan Penyidik Pegawai Negeri Sipil daerah

dan/atau Aparatur lainnya, pengamanan,aparat, warga masyarakat,

lembaga, badan hukum yang melakukan pelanggaran atas peraturan

kepala daerah.

4.2.2. Peran Bidang Penyelenggara Ketertiban Umum dan

Masyarakat

Bidang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Masyarakat

mempunyai tugas menyusun rencana, perumusan pelaksanaan teknis,

pembinaan, penyelidikan sesuai kewenangan, pengendalian dan evaluasi di

bidang penyelenggaraan ketertiban umum dan masyarakat. Untuk

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

melaksanakan peran tersebut Bidang Penyelenggara Ketertiban umum dan

Masyarakat mempunyai fungsi:

1. Penyusun rencana di bidang aparat penyelenggaraan dan operasional

ketertiban umum dan masyarakat.

2. Perumusan pelakasaaan teknis di bidang penyelenggaraan operasional

ketertiban umum dan masyarakat.

3. Pembinaan di bidang penyelenggaraan operasional ketertiban umum dan

masyarakat.

4. Pengendalian dan evaluasi di bidang penyelenggaraan ketertiban umum

dan masyarakat.

5. Sub Bidang Pembinaan Operasional mempunyai tugas melaksanakan

pembinaan aparat pelaksana dan operasional bagi masyarakat, aparatur

atu badan hukum/lembaga yang mengganggu ketentraman, ketertiban

umum sesuai kewenangan dan melakukan penyuluhan agar personil,

masyarakat, aparat, lembaga dapat mengetahui, memahami,

melaksanakan dan mentaati pelaksanaan, pembinaan operasional bagi

personil, peningkatan kualitas sumber daya manusia penegakan

keamanan, ketertiban umum dan masyarakat.

6. Sub Bidang Pembinaan dan Pemeriksaan Pelanggaran mempunyai tugas

mealaksanakan pembinaan, pemeriksaan penyelidikan atas pelanggaran

terhadap yang melanggar kebijakan ketertiban dan ketentraman umum.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

Di dalam Instansi SATPOL PP bidang yang berperan mengatasi

kenakalan remaja adalah Bidang Penyelenggara Ketertiban Umum dan

Masyarakat. Walaupun Perda khusus yang mengatur tentang peran mereka

didalam menagatasi kenakalan remaja tidak diatur, tetapi secara nasional

mereka sudah diberikan amanat bahwa apapun tindakan yang mengganggu

keamanan dan ketertiban umum di daerah itu menjadi tanggung jawab

penuh SATPOL PP. Bidang Penyelenggara Ketertiban Umum dan

Masyarakat ini memiliki 24 orang anggota bidang yang terdiri dari 1 orang

Kepala Bidang (Kabid), 3 orang Kepala Sub Bidang dan 21 orang Staf.

4.2.3. Peran Bidang Perlindungan Masyarakat

Bidang Perlindungan Masasyarakat mempunyai peran menyusun

rencana, perumusan pelaksanaan teknis, pembinaan, penyelidikan sesuai

kewenangan, pengendalian dan evaluasi di bidang perlindungan

masyarakat. Untuk melaksanakan peran tersebut, bidang Perlindungan

Masyarakat Mempunyai fungsi:

1. Penyusunan rencana di bidang perlindungan masyarakat.

2. Perumusan pelaksanaan teknis di bidang perlindungan masyarakat.

3. Pembinaan di bidang perlindungan masyarakat.

4. Pengendalian dan evaluasi di bidang perlindungan masyarakat.

5. Sub Bidang Penanggulangan Msalah dan Konflik mempunyai tugas

melaksanakan pengkajian masalah-masalah actual di bidang sosial

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

politik, ekonomi, budaya, masalah kemasyarakatan, koordinasi,

pembinaan, peningkatan sumber daya anggota satuan perlindungan

masyarakat tingkat desa dan kelurahan.

6. Sub Bidang kesiagaan dan Pengarahan Kesatuan polisi Pamong Praja

dan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan

kesiapsiagaan, pengerahan anggota Polisi Pamong Praja, Perlindungan

Masyarakat dalam pengerahan program dan kegiatan, pengamanan,

pengawalan tamu VVIP termasuk pejabat Negara, tamu Negara,

pengamanan pelaksanaan peran dan fungsi orang/lembaga, pengamanan

keramaian daerah dan/atau kegiatan yang berskala massal.

Selain peran masing-masing bidang di atas SATPOL PP juga

mempunyai fungsi yang telah di tetapkan dalam menjalankan perannya

secara umum, fungsi SATPOL PP yaitu sebagai berikut:

1. Penyusunan rencana, perumusan pelaksanaan teknis, pembinaan,

pengendalian dan evaluasi di bidang kesekertarian badan.

2. Penyusunan rencana, perumusan pelaksaan teknis, pembinaan,

pengendalian dan evaluasi di bidang penegakan peraturan daerah dan

peraturan kepala daerah.

3. Penyusunan rencana, perumusan pelaksaan teknis, pembinaan,

pengendalian dan evaluasi di bidang penyelenggara ketertiban umum

dan masyarakat.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

4. Penyusun rencana, perumusan pelaksanaan teknis, pembinaan,

pengendalian dan evaluasi di bidang perlindungan masyarakat.

5. Pelaksanaan koordinasi penegakan peraturan daerah dan peraturan

kepala daerah serta penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik

Pegawai Negeri Sipil Daerah, dan/ atau aparatur lainnya.

6. Pelaksanaan pengamanan dan pengawalan pejabat Negara dan tamu

Negara.

7. Pelaksanaan dan pengamanan dan penertiban aset yang belum

teradministrasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

8. Pelaksanaan pengamanan dan penertiban penyelenggaraan pemilihan

umum dan pemilihan kepala daerah.

9. Pelaksanaan pengamanan dan penertiban penyelenggaraan keramaian

daerah dan/ atau kegiatan yang berskala massal.

4.2.4. Bentuk-Bentuk Kenakalan Remaja di SMP Kristen 1 SoE

Tindakan kenakalan remaja yang dilakukan oleh remaja SMP Kristen

1 SoE yaitu mengonsumsi minuman keras, bolos dari sekolah, pergi ke

tempat playstation, siswa laki-laki menggunakan anting-anting ke sekolah,

gaya rambut yang mengikuti trend dan juga menggunakan aksesoris yang

berlebihan. Penggunakan anting-anting oleh siswa laki-laki, gaya rambut

mengikuti trend dan mengenakan aksesoris yang berlebihan adalah kasus

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

yang secara kebetulan didapat oleh SATPOL PP pada saat melakukan razia

pada kasus siswa yang bolos saat jam pelajaran dan tiga hal tersebut

tidaklah menjadi penyebab SATPOL PP melakukan penanganan. Selain itu

tidak jarang para siswa yang masih mengenakan pakaian seragam berada di

tempat-tempat keramaian atau tempat-tempat umum seperti di lapangan,

pasar dan pertokoan. Pada umumnya setiap kasus kenakalan siswa terjadi

karena para siswa terpengaruh dengan gaya hidup modern yang mereka

lihat diberbagai media elektronik.

Melihat dari segi usia siswa SMP Kristen 1 SoE yang berkisar antara

12-15 tahun, tindakan-tindakan kenakalan di atas masih dikatakan wajar

karena kenakalan yang terjadi hanya sebatas pelanggaran-pelanggaran

ringan yang belum termasuk dalam tindakan kriminal dan hal tersebut

masih bisa ditanggani oleh sekolah dan SATPOL PP sendiri.

4.2.5. Peran SATPOL PP dalam Mengatasi Kenakalan Remaja

Sebagai Instansi yang bekerja untuk penegakan Perda,

menyelenggarakan ketertiban umum, ketentraman masyarakat dan

perlindungan masyarakat SATPOL PP mempunyai usaha-usaha dalam

menjalankan tanggung jawabnya.

Dalam menjalankan perannya untuk mengatasi kenakalan remaja di

Kota SoE SATPOL PP menjalankan beberapa program, baik itu program

rutin maupun program tidak rutin. Program rutin yang di lakukan oleh

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

SATPOL PP yaitu SATPOL PP melakukan Patroli Kota sebanyak tiga kali

dalam sehari dan Patroli Kecamatan sebanyak tiga kali dalam sebulan.

Selain itu SATPOL PP bekerja berdasarkan laporan dari pihak sekolah

mengenai siswa-siswa yang melakukan pelanggaran dan tidak bisa lagi

ditanggani oleh sekolah. Ketika mendapatkan laporan dari sekolah atau

masyarakat maka SATPOL PP akan langsung menuju ke Tempat Kejadian

Perkara (TKP).

Penaganan kasus yang dilakukan oleh SATPOL PP yaitu siswa-siswa

yang kedapatan melakukan pelanggaran di angkut ke Kantor SATPOL PP

untuk mendapatkan pembinaan-pembinaan khusus dari SATPOL PP.

Pembinaan berupa nasehat-nasehat, menulis surat pernyataan untuk tidak

mengulangi lagi pelanggaran yang mereka lakukan, menghafal Pembukaan

Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila dan melakukan kegiatan fisik

seperti push up, skot jump dan juga memotong rambut bagi siswa laki-laki

yang berambut panjang. Selain itu siswa yang telah melakukan pelanggaran

berulang-ulang atau yang melakukan pelanggaran yang dianggap berat

seperti mengonsumsi minuman keras, porsi pembinaan atau sangsi yang di

berikan akan ditambah dengan mencabut rumput, mengepel lantai kantor,

membersihkan kaca kantor dan lain sebagainya. Kemudian SATPOL PP

mengantar kembali siswa-siswa ke sekolah dan menyerahkan ke pihak

sekolah, setelah itu pihak sekolah yang akan berkomunikasi dengan orang

tua siswa mengenai anak-anak mereka yang telah dibina oleh SATPOL PP.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

Semua bentuk pembinaan oleh SATPOL PP dilakukan dalam taraf-taraf

yang wajar dan tidak melanggar Hak Asasi Manusia. Sampai saat ini tidak

ada protes dari orang tua atau umpan balik dalam hal negatif yang

menjatuhkan SATPOL PP.

SATPOL PP juga melakukan kegiatan rutin yang dilakukan setiap

tahun dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun SATPOL PP dan juga

dalam rangka mencegah terjadinya kenakalan remaja. Kegiatan tersebut

berupa penghijauan lingkungan sekolah, dilakukan dibeberapa SMP dan

SMA di Kab. TTS. SATPOL PP melakukan kerja sama dengan Dinas

Kehutanan untuk pengadaan anakan tanaman dalam kegiatan penghijauan

di lingkungan sekolah. Dalam kegiatan tersebut SATPOL PP mengajak

para guru, orang tua siswa dan juga semua siswa-siswa untuk berpartisipasi

dalam melakukan penghijauan di lingkungan sekolah. Di samping itu

kegiatan lain yang dilakukan SATPOL PP adalah melakukan kegiatan

bersepeda dan bermotor dengan tertib berlalulintas.

Adapun program tidak rutin yang sudah di lakukan oleh SATPOL PP

yaitu melakukan penyuluhan tentang bahaya Narkoba dan HIV AIDS

dengan melibatkan semua siswa-siswa SMP dan SMA di Kecamatan Kota

SoE, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda. Berjalannya

program tidak rutin ini tergantung pada anggaran dan juga persetujuan

Dewan.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

Selain kegiatan-kegiatan di atas SATPOL PP juga memberikan

himbauan-himbauan lisan kepada pihak sekolah yang berada di Kecamatan

Kota SoE untuk lebih ketat lagi melakukan pengawasan kepada siswa.

Himbauan juga di berikan kepada pengelolah tempat-tempat hiburan dan

juga masyarakat untuk membantu SATPOL PP dalam mengatasi kenakalan

remaja.

Ada juga program kedepan yang di rencanakan oleh SATPOL PP

yaitu melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk menyampaikan

anturan-aturan yang ada di Kab. TTS tetapi program ini belum dijalankan

karena terkendala oleh anggaran.

Peran SATPOL PP terhadap penanganan kenakalan remaja di Kota

SoE dijalankan berdasarkan Peraturan Daerah Timor Tengah Selatan No. 4

Tahun 2012 tentang Sistem Penyelenggaraan Pendidikan Pasal 53 dan di

tunjang dengan Peraturan Bupati TTS No. 77 Tahun 2011 tentang Tugas

Pokok dan Fungsi SATPOL PP Kab. TTS dan juga berdasarkan amanat

Bupati.

4.2.6. Penanganan SATPOL PP Terhadap Kenakalan Remaja di SMP

Kristen 1 SoE

Pada dasarnya penanganan kenakalan remaja di SMP Kristen 1 SoE

tidak jauh berbeda dengan penanganan kenakalan remaja yang dilakukan

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

oleh SATPOL PP secara umum. Adapun tindakan-tindakan SATPOL PP

dalam penanganan kasus kenakalan remaja yaitu:

1. SATPOL PP khususnya bidang penyelenggara ketertiban umum

dan masyarakat menyiapkan anggotanya untuk menjemput siswa-

siswa yang melakukan tindakan kenakalan remaja.

2. Siswa-siswa yang melakukan tindakan kenakalan remaja di

jemput dan dibawah ke kantor SATPOL PP.

3. Siswa-siswa diberikan pembinaan berupa nasehat dan juga sanksi-

sanksi.

4. Pembinaan bagi siswa yang melakukan pelanggaran ringan seperti

membolos dan pergi ke tempat playstation, lapangan, pasar,

pertokoan, menggunakan anting, gaya rambut yang mengikuti

trend, porsi pembinaan atau sanksi yang diberikan berupa

membuat surat pernyataan yang ditulis berulang-ulang kali

minimal 10 lembar kertas, menghafal Undang-Undang Dasar

1945 dan Pancasila sebanyak 2 – 3 kali, melakukan kegiatan fisik

seperti push up, skot jump dan juga bagi anak laki-laki yang

berambut panjang akan di potong rambutnya oleh anggota

SATPOL PP.

5. Pembinaan atau sanksi bagi siswa yang melakukan pelanggaran

yang sudah dianggap berat seperti mengonsumsi minuman keras,

porsi pembinaan dan sanksi yang diberikan akan lebih besar,

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

seperti menulis surat pernyataan yang ditulis berulang-ulang kali

minimal 10 lembar kertas, menghafal Undang-Undang Dasar

1945 dan Pancasila sebanyak 2 – 3 kali, bagi anak laki-laki yang

berambut panjang akan di potong oleh anggota SATPOL PP,

mencabut rumput, mengepel lantai kantor, membersihkan kaca

kantor,dan lain sebagainya.

6. Setelah mereka mendapatkan sanksi, mereka diberi nasihat-

nasihat agar tidak mengulangi lagi perbuatan mereka dan sekolah

dengan yang rajin.

7. SATPOL PP mengantar siswa-siswa yang melakukan pelanggaran

kembali ke sekolah. Kemudian pihak sekolah melakukan

komunikasi dengan orang tua mengenai siswa yang telah dibina

oleh SATPOL PP.

8. Waktu pembinaan yang dilakukan oleh SATPOL PP yaitu

berkisar antara 2 sampai 3 jam.

9. SATPOL PP menghimbau kepada pihak sekolah agar selalu

mengawasi anak-anak yang pernah dibina oleh SATPOL PP agar

tidak mengulangi lagi perbuatan mereka dan juga SATPOL PP

memberikan himbauan agar pihak sekolah lebih tegas lagi dalam

penertiban aturan-aturan sekolah.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

Kasus yang ditangani oleh SATPOL PP yaitu Kasus Minum Minuman

Keras (Miras) dan bolos dengan bermain playstation, berada di lapangan,

pertokoan dan pasar. Bermain playstation adalah kasus yang secara khusus

di dapat oleh SATPOL PP pada saat melakukan patroli dan hal tersebut

baru diketahui oleh sekolah setelah ada informasi dari SATPOL PP bahwa

pada saat bolos siswa tidak hanya berada di lapangan, pertokoan dan pasar,

tetapi juga berada di tempat bermain playstation. Penanganan kenakalan

remaja oleh SATPOL PP pada Tahun 2010-2011 mencapai 19 kasus, siswa

laki-laki yang harus berurusan dengan SATPOL PP berjumlah 46 orang dan

siswa perempuan 21 orang, Tahun 2011-2012 terdapat 12 kasus dengan

siswa laki-laki 30 orang dan siswa perempuan 15 orang dan kemudian pada

tahun 2012-2013 terdapat 7 kasus, dengan siswa laki-laki 26 orang dan

siswa perempuan 11 orang. Penyebab kenakalan yang dilakukan siswa

sanggat bervariasi diantaranya karena ajakan teman, tidak ingin mengikuti

pelajaran tertentu, bosan berada di sekolah dan sebagainya. Pelaku

kenakalan remaja ini didominasi oleh siswa-laki-laki karena pada umumnya

siswa laki-laki lebih berani melanggar peraturan sekolah dibanding dengan

siswa perempuan. Untuk lebih memperjelas kasus penanganan SATPOL PP

terhadap kenakalan remaja dapat dilihat dalam tabel berikut.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

Tabel 4.6. Rekap Penanganan Kenakalan Remaja SMP Kristen 1 SoE

Tahun 2010 – 2013

Tahun N

o

Bentuk

Kenakalan

Jumlah

Kasus

Siswa Penyebab

Cara SATPOL PP &

Sekolah Menangani L P

2010

- 2

011

1 Miras 5 16 -

- Ajakan Teman

- Pengaruh

pergaulan yang

tidak benar

2

Bo

los

- Bermain

Playstation

pada saat

jam sekolah

3 7 -

- Tidak betah di

sekolah

- Ajakan teman

- Berada di

Lapangan 4 8 5

- Bosan berada di

sekolah

Mir

as

- Memberikan

pembinaan

dan sanksi

berupa

menulis surat

pernyataan

yang di tulis

berulang kali

minimal 10

lembar kertas

- ingin mencari

suasana yang lain

- Berada di

Pertokoan 4 9 7

- Ajakan teman

- Bosan berada di

sekolah

- Berada di

Pasar 4 6 9

- Tidak ingin

mengikuti pelajaran

tertentu

- Menghafal

UUD 1945

dan Pancasila

sebanyak 2 - 3

kali

- Ajakan teman - Mencabut

rumput,

mengepel

lantai kantor

dan

membersihkan

kaca kantor

2011

- 2

012

1 Miras 3 12 -

- Ajakan Teman

- Pengaruh

pergaulan yang

tidak benar

- Memberikan

surat

panggilan

kepada orang

tua

2

Bo

los

- Bermain

Playstation

pada saat

jam sekolah

1 4 -

- Tidak ingin

mengikuti pelajaran

tertentu

- Melakukan

pembimbingan

dan

pengawasan

khusus kepada

anak-anak

yang

mengonsumsi

- Ajakan teman

- Berada di

Lapangan 3 3 4

- Bosan berada di

sekolah

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

MIRAS

- Berada di

Pertokoan 2 6 4

- Ajakan teman

Bo

los

- Memberikan

pembinaan

dan sanksi

berupa

menulis surat

pernyataan

yang di tulis

berulang kali

minimal 10

lembar kertas

- Tidak ingin

mengikuti pelajaran

tertentu

- Berada di

Pasar 3 5 7

- Merasa jenuh

dengan suasana

sekolah

- Ajakan teman - Melakukan

kegiatan fisik

berupa push

up dan scot

jump

2012

- 2

013

1 Miras 1 8 -

- Ajakan Teman

- Takut di pukul

kalau tidak mau

mengikuti

- Menghafal

UUD 1945

dan Pancasila

sebanyak 2 - 3

kali

2

Bo

los

- Bermain

Playstation

pada saat

jam sekolah

- - - -

- Berada di

Lapangan 2 7 4

- Jenuh dengan

suasana sekolah

- Tidak ingin

mengikuti pelajaran

tertentu

- Berada di

Pertokoan 1 3 2

- Ajakan teman

- Bosan berada di

sekolah

- Berada di

Pasar 3 6 5

- Jenuh menunggu

guru yang

terlambat masuk

kelas

- Bosan berada di

sekolah

Sumber : SATPOL PP Kab. TTS & SMP Kristen 1 SoE

4.2.7. Bentuk Kerja Sama SMP Kristen 1 SoE dan SATPOL PP

Di dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya SATPOL PP

juga menjalin kerja sama dengan pihak sekolah. Bentuk kerja sama sekolah

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

dengan SATPOL PP tidak dilakukan dengan Memorandum of

Understanding (MoU). Kerja sama yang dilakukan hanya berupa kerja

sama lisan, biasanya sekolah meminta bantuan kepada SATPOL PP lewat

telefon ataupun surat menyurat.

SMP Kristen 1 SoE melakukan kerja sama dengan SATPOL PP

karena sekolah merasa sudah tidak mampu lagi menangani siswa-siswa

yang melakukan pelanggaran. Selain sekolah SATPOL PP juga melakukan

kerja sama dengan Camat, Lurah dan Masyarakat setempat yang ada di

lingkungan sekitar sekolah.

4.2.8. Hasil yang di Capai SATPOL PP

Hasil yang dicapai oleh SATPOL PP dalam mengatasi terjadinya

kenakalan remaja di SMP Kristen 1 SoE yaitu frekuensi pelanggaran dari

tahun ke tahun semakin menurun, dapat dilihat bahwa pada waktu yang lalu

banyak siswa yang duduk-duduk di lapangan dan juga berkeliaran di

tempat-tempat umum pada saat jam sekolah berlangsung, tetapi sekarang

sudah berkurang dan bahkan sudah tidak ada sama sekali.

Dari hasil yang di capai SATPOL PP, ada dampak positif yang di

dapat oleh SATPOL PP yaitu citra SATPOL PP di mata lembaga

pendidikan dan masyarakat menjadi lebih baik. Hal itu terlihat dari semakin

banyaknya permintaan dari masyarakat dan lembaga pendidikan agar lebih

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

meningkatkan program operasional, khususnya kegiatan-kegiatan yang

berkaitan dengan pencegahan terjadinya kenakalan remaja di Kab. TTS.

Dengan hasil positif yang telah dicapai oleh SATPOL PP maka

SATPOL PP mendapatkan kenaikan status dari pemerintah yaitu dari

Organisasi Tipe B menjadi Besaran Organisasi Tipe A. Dengan demikian

ada perubahan nama dari Kantor menjadi Badan, yang menyebabkan

volume kerja SATPOL PP bertambah 1 bidang yaitu Bidang Perlindungan

Masyarakat. Peningkatan tipe SATPOL PP juga berpengaruh pada biaya

operasional yang bertambah setiap tahunya.

Tindakan yang dilakukan SATPOL PP dipandang positif oleh pihak

sekolah karena memberikan dampak yang signifikan pada penurunan

tingkat kenakalan remaja, dimana ada beberapa siswa yang dulu pernah di

bina oleh SATPOL PP sekarang tidak lagi melakukan pelanggaran. Jumlah

kasus kenakalan remaja yang tangani oleh SATPOL PP mengalami

penurunan setiap tahunnya. Pada tahun 2011/2012 mengalami penurunan

sebanyak 7 kasus, sedangkan pada tahun 2012/2013 menurun dari 12 kasus

menjadi 7 kasus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.7.

Jumlah Penurunan Kenakalan Remaja SMP Kristen 1 SoE

Tahun Jumlah

Kasus

Jenis Kelamin Jumlah

L P

2010-2011 19 46 21 67

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

2011-2012 12 30 15 45

2012-2013 7 26 11 37

Sumber : SATPOL PP Kab. TTS & SMP Kristen 1 SoE

4.3. Pembahasan

4.3.1. Bentuk-Bentuk Kenakalan Remaja di SMP Kristen 1 SoE

Tindakan kenakalan remaja yang dilakukan oleh siswa SMP Kristen

1 SoE yaitu mengonsumsi minuman keras, bolos dari sekolah dan pergi ke

tempat playstation, anak laki-laki menggunakan anting-anting ke sekolah,

gaya rambut yang mengikuti trend dan juga menggunakan aksesoris yang

berlebihan. Selain itu para remaja yang masih mengenakan pakaian

seragam selalu ada di tempat-tempat keramaian atau tempat-tempat umum

seperti lapangan, pasar dan pertokoan. Tidak jarang setiap kasus kenakalan

remaja yang terjadi dipengaruh oleh gaya hidup modern yang mereka lihat

diberbagai media elektronik. Selain itu mereka juga di pengaruhi oleh

faktor internal yang mempengaruhi yaitu perasaan bosan berada di sekolah

atau mengikuti pelajaran tertentu. Di samping itu faktor-faktor eksternal

juga mempengaruhi misalnya ajakan teman untuk pergi ke tempat

playstation, lapangan, pertokoan dan pasar.

Dilihat dari segi usia SMP Kristen 1 SoE yang berkisar antara 12-15

tahun, kenakalan-kenakalan remaja yang mereka lakukan masih dapat

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

dikatakan wajar karena hanya sebatas pelanggaran-pelanggaran ringan yang

belum tergolong dalam tindakan kriminal dan juga masih bisa di tanggani

oleh sekolah dan SATPOL PP sendiri.

Bentuk-bentuk kenakalan remaja yang terjadi di SMP Kristen 1 SoE

sama dengan apa yang diungkapakan oleh Jensen (Sarwono, 2002:209)

bahwa remaja sering melanggar status mereka sebagai pelajar dengan cara

membolos, di samping alasan lainnya. Kenakalan remaja seperti minum-

minuman keras juga adalah salah satu dari ciri umum masa remaja seperti

yang di katakana oleh Soetojdo (2006:15) bahwa remaja sering mencari

perhatian dengan jalan menonjolkan diri, misalnya dengan jalan mabuk-

mabukan minuman keras.

Faktor internal dan eksternal yang terjadi pada siswa SMP Kristen 1

SoE menunjukan perkembangan emosi dan perkembangan sosial serta

moralitas dimana siswa menunjukan tingkah laku yang kasar dan tidak

toleran terhadap orang lain serta ingin bebas dan memiliki ketergantungan

pada teman sebaya. Faktor eksternal yang mempengaruhi terjadinya

kenakalan remaja di Kota SoE juga sama dengan pendapat yang

dikemukakan oleh Kartini Kartono (1992:37) sesuai dengan

pengelompokan kenakalan remaja dalam tipe Delinkuensi Situasional yaitu

kenakalan remaja dikarenakan berbagai kekuatan pengaruh dari situasi yang

merupakan faktor eksternal tersebut, remaja suka melanggar peraturan,

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

norma sosial dan hukum formal. Sedangkan faktor internal yang terjadi

biasanya di sebabkan karena lemannya kontrol diri seperti yang

dikemukakan oleh Soenarjati (2001: 7.08,7.34) dalam teori pengendalian

bahwa gejala kenakalan remaja dari sudut pandang teori pengendalian

disebabkan oleh kontrol diri yang semakin melemah. Kontrol diri

merupakan kemampuan individu remaja sendiri untuk mengontrol

perilakunya agar tidak bertentangan dengan norma-norma sosial yang

berlaku.

Kisaran usia siswa SMP Kristen 1 SoE yang melakukan pelanggaran

dapat dikategorikan di dalam kelompok usia remaja awal seperti kategori

usia remaja awal yang dikemukakan oleh Windrawanto (2007:71) dan

Monks dkk (2006:262) bahwa usia remaja awal yaitu 12-15 tahun.

4.3.2. Peran SATPOL PP dalam Mengatasi Kenakalan Remaja

SATPOL PP adalah instansi pemerintahan yang bekerja dalam

penegakaan Perda, menyelenggarakan ketertiban umum, ketentraman

masyarakat dan perlindungan masyarakat. Dalam menjalankan tugas dan

perannya SATPOL PP mempunyai usaha khusus dalam hal mengatasi

terjadinya kenakalan remaja.

Dalam mengatasi terjadinya kenakalan remaja di Kecamatan Kota

SoE SATPOL PP menjalankan beberapa program yaitu program rutin dan

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

program tidak rutin. Program rutin SATPOL PP yaitu melakukan Patroli

Kota sebanyak tiga kali dalam sehari dan Patroli Kecamatan sebanyak tiga

kali dalam sebulan. Selain itu SATPOL PP bekerja berdasarkan laporan dari

pihak sekolah mengenai anak-anak yang melakukan pelanggaran yang

sudah tidak bisa di tanggani oleh pihak sekolah.

Berdasarkan patroli rutin yang dilakukan oleh SATPOL PP atau pun

berdasarkan laporan dari sekolah dan masyarakat, biasanya ada beberapa

tindakan yang diambil SATPOL PP untuk menangani kasus-kasus

pelanggaran tersebut. Penanganan kasus yang dilakukan oleh SATPOL PP

yaitu siswa-siswa yang kedapatan melakukan pelanggaran di angkut ke

Kantor SATPOL PP untuk mendapatkan pembinaan khusus dari SATPOL

PP. Pembinaan oleh SATPOL PP berupa nasehat-nasehat, menulis surat

pernyataan tidak mengulangi lagi pelanggaran, menghafal pembukaan

Undang Undang Dasar 1945, Pancasila, serta melakukan kegiatan fisik

seperti push up, skot jump dan juga memotong rambut bagi anak laki-laki

yang berambut panjang. Selain itu siswa yang melakukan pelanggran

berulang-ulang kali, porsi pembinaan atau sangsi yang diberikan akan lebih

besar seperti cabut rumput, mengepel lantai kantor, membersihkan kaca

kantor dan lain sebagainya. Semua bentuk pembinaan dilakukan dalam taraf

yang wajar dan tidak melanggar HAM.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

SATPOL PP juga melakukan kegiatan rutin yang dilakukan setiap

tahun dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun SATPOL PP dan juga

dalam rangka mencegah terjadinya kenakalan remaja. Kegiatan yang

dilakukan berupa penghijauan lingkungan sekolah, dilakukan dibeberapa

SMP dan SMA di Kab. TTS. SATPOL PP melakkan kerja sama dengan

Dinas Kehutanan untuk pengadaan anakan tanaman dalam kegiatan

penghijauan di lingkungan sekolah. Dalam kegiatan tersebut SATPOL PP

mengajak para guru, orang tua siswa dan juga semua siswa siswi untuk ikut

berpartisipasi. Di samping itu kegiatan yang dilakkan oleh SATPOL PP

adalah bersepeda dan bermotor dengan tertib lalu lintas.

Program tidak rutin yang dilakukan oleh SATPOL PP yaitu

melakukan penyuluhan bahaya narkoba dan HIV AIDS dengan melibatkan

semua siswa-siswi SMP dan SMA di Kecamatan Kota SoE, tokoh

masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda. Selain program-program

tersebut SATPOL PP juga memberikan himbauan-himbauan lisan kepada

pihak sekolah yang berada di Kecamatan Kota SoE untuk lebih ketat lagi

melakukan pengawasan kepada siswa. Himbauan juga di berikan kepada

pengelola tempat-tempat hiburan dan juga masyarakat untuk membantu

SATPOL PP dalam mengatasi kenakalan remaja. Program ke depan yang di

rencanakan oleh SATPOL PP yaitu melakukan sosialisasi ke sekolah-

sekolah untuk menyampaikan aturan-aturan yang ada di Kab. TTS.

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

Peran SATPOL PP dalam mengatasi terjadinya kenakalan remaja

telah sesuai dengan makna dari kata peran itu sendiri yang menyatakan

bahwa peran ialah seperangkat perilaku interpersonal, sifat, dan kegiatan

yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan satuan tertentu. Selain

itu makna lain dari kata peran ialah pola tingkah laku, kepercayaan, nilai,

sikap yang diharapkan oleh masyarakat mncl dan menandai sifat dan

tindakan seseorang yang memegang status atau kedudukan sosial.

Berdasarkan peran SATPOL PP di atas maka tujuan pembentukkan

dan kedudukan SATPOL PP untuk membantu kepala daerah dalam

menegakkan perda, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat telah tercapai dengan usaha-usaha yang dilakukan oleh

SATPOL PP di Kab. TTS, khususnya dalam hal mencegah terjadinya

kenakalan remaja yang seringkali menggangu ketertiban umum dan

ketentraman masyarakat.

Pembinaan-pembinaan dan juga kerja sama yang seringkali

dilakukan oleh SATPOL PP juga sudah sesuai dengan tugas, fungsi dan

kewenangan yang telah di atur dalam Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun

2010 dalam hal penyusunan program, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan

koordinasi, pengawasan, dan pelaksanaan tugas lainnya yang berhubungan

dengan penegakkan perda, penyelenggara ketertiban umum dan

ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat.

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5591/5/T1_172008601_BAB I… · Lab. Komputer - - - 2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 5. Ketrampilan

Menurut Peraturan Bupati TTS No. 77 Tahun 2011 upaya dalam

melakukan pembinaan juga termasuk wewenang dari SATPOL PP, di

samping itu SATPOL PP juga mempunyai wewenang untuk mengendalikan

tindakan apapun yang berhubungan dengan penegakkan perda,

penyelenggara ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta

perlindungan masyarakat. Dengan demikina peran riil dari SATPOL PP

Kab. TTS telah sesuai dengan Undang-Undang dan juga Peraturan-

Peraturan yang mengatur tugas, fungsi serta wewenang SATPOL PP.