bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1...

22
37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah akseptor KB suntik yang pernah suntik ulang minimal 2 kali penyuntikan sebanyak 38 orang. Di dalam penelitian ini terdapat 8 parameter yang ditanyakan kepada responden yaitu: lama menjadi akseptor, pengalaman penggunaan jenis KB selain KB suntik, jumlah anak ibu, pendidikan terakhir ibu, pekerjaan ibu, jarak rumah ke puskesmas, umur ibu, dan penghasilan keluarga. Selain itu, tingkat pengetahuan ibu mengenai KB suntik juga ditanyakan dalam bentuk pertanyaan tertulis melalui kuesioner. 4.1.1 Lama Menjadi Akseptor KB Suntik Penelitian dilakukan mengenai lama menjadi akseptor KB suntik dari awal penyuntikan sampai penyuntikan kembali di bulan Januari 2012. Jumlah dan persentase responden dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini:

Upload: dangkhanh

Post on 20-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2745/5/T1_462007055_BAB I… · diberikan oleh petugas dalam kartu KB dalam melakukan penyuntikan

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah akseptor

KB suntik yang pernah suntik ulang minimal 2 kali penyuntikan

sebanyak 38 orang. Di dalam penelitian ini terdapat 8

parameter yang ditanyakan kepada responden yaitu: lama

menjadi akseptor, pengalaman penggunaan jenis KB selain KB

suntik, jumlah anak ibu, pendidikan terakhir ibu, pekerjaan ibu,

jarak rumah ke puskesmas, umur ibu, dan penghasilan

keluarga. Selain itu, tingkat pengetahuan ibu mengenai KB

suntik juga ditanyakan dalam bentuk pertanyaan tertulis melalui

kuesioner.

4.1.1 Lama Menjadi Akseptor KB Suntik

Penelitian dilakukan mengenai lama menjadi akseptor

KB suntik dari awal penyuntikan sampai penyuntikan kembali

di bulan Januari 2012. Jumlah dan persentase responden

dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini:

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2745/5/T1_462007055_BAB I… · diberikan oleh petugas dalam kartu KB dalam melakukan penyuntikan

38

Gambar 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjadi Akseptor KB Suntik

Gambar 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas responden

adalah akseptor KB dengan masa kepesertaan 0-4 tahun

(89%), hanya 4 orang (11%) yang telah lebih dari 4 tahun.

4.1.2 Penggunaan Alat KB Selain KB Suntik

Responden yang menggunakan KB suntik dikategorikan

menjadi 2 yaitu hanya KB suntik dan pernah selain KB suntik.

Jumlah dan persentase responden dapat dilihat pada gambar

4.2 berikut ini:

Gambar 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Penggunaan Alat KB Selain KB Suntik

34 89%

4 11%

0-4 tahun

5-19 tahun

22 58%

16 42% Hanya KB

suntik

Selain KBsuntik

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2745/5/T1_462007055_BAB I… · diberikan oleh petugas dalam kartu KB dalam melakukan penyuntikan

39

19 50% 16

42%

3 8%

1 anak

2 anak

3 anak

Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa

kebanyakan responden adalah pengguna KB suntik 3 bulan

tanpa jenis KB yang lain. Ada 16 responden (42%) yang

pernah menggunakan jenis KB selain KB suntik. Berdasarkan

hasil wawancara, responden menggunakan KB suntik 3 bulan

karena jangka waktu pemakaian yang cukup lama untuk

melakukan penyuntikan kembali. Selain itu, penggunaan KB

suntik 3 bulan juga lebih ekonomis.

4.1.3 Jumlah Anak Ibu

Pada penelitian ini jumlah anak responden dibagi

menjadi 3 yaitu 1 anak, 2 anak, dan 3 anak. Jumlah dan

persentase responden dapat dilihat pada gambar di bawah

ini:

Gambar 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak Ibu

Gambar 4.3 terlihat bahwa mayoritas responden

memiliki 1 orang anak dan hanya 3 responden (8%) yang

memiliki 3 orang anak.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2745/5/T1_462007055_BAB I… · diberikan oleh petugas dalam kartu KB dalam melakukan penyuntikan

40

4.1.4 Pendidikan Ibu

Responden memiliki tingkat pendidikan yang berbeda-

beda dan dikategorikan menjadi 4 yaitu SD, SLTP, SLTA dan

Perguruan Tinggi (gambar 4.4).

Gambar 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu Gambar 4.4 menunjukkan paling banyak responden

berpendidikan SMA sebanyak 22 orang (58%), dan paling

sedikit berpendidikan SD serta Perguruan Tinggi masing-

masing sebanyak 3 orang (8%).

4.1.5 Pekerjaan Ibu

Pada penelitian ini karakteristik responden berdasarkan

pekerjaan dikategorikan menjadi 2 yaitu sebagai ibu rumah

tangga, dan bekerja. Jumlah dan persentase responden

dapat di lihat pada gambar 4.5. di bawah ini:

3 8%

10 26%

22 58%

3 8% SD

SMP

SMA

PerguruanTinggi

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2745/5/T1_462007055_BAB I… · diberikan oleh petugas dalam kartu KB dalam melakukan penyuntikan

41

Gambar 4.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan gambar 4.5 dapat dilihat bahwa responden

yang bekerja jumlahnya lebih banyak jika dibandingkan

dengan responden ibu rumah tangga, hanya ada 9 akseptor

(24%) dengan status bekerja.

4.1.6 Jarak Rumah Ke Puskesmas

Subyek penelitian bertempat tinggal di wilayah kerja

puskesmas Sidorejo Lor Salatiga. Berdasarkan jarak rumah

ke puskesmas dibagi 2 yaitu 1-2 km dan 2,5-4 km. Gambar

4.6 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan jarak.

29 76%

9 24%

Ibu RumahTangga

Bekerja

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2745/5/T1_462007055_BAB I… · diberikan oleh petugas dalam kartu KB dalam melakukan penyuntikan

42

Gambar 4.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jarak Rumah Ke Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga

Gambar 4.6 menunjukkan bahwa jarak rumah

responden ke puskesmas mempunyai jumlah yang sama

yaitu responden dengan jarak rumah ke puskesmas 1–2 km

dan jarak 2,5–4 km jumlahnya berimbang masing-masing

50%.

4.1.7 Umur Ibu

Umur responden dibagi menjadi 2 yaitu usia produktif

dengan umur 23-35 tahun, dan usia tidak produktif 36-48

tahun. Gambar 4.7 menunjukkan jumlah dan persentase umur

responden.

19 50%

19 50%

1-2 km

2,5-4 km

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2745/5/T1_462007055_BAB I… · diberikan oleh petugas dalam kartu KB dalam melakukan penyuntikan

43

Gambar 4.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Ibu

Gambar 4.7 menunjukkan mayoritas responden yang

berumur 23-35 tahun 74%, sisanya responden dengan umur

36-48 tahun hanya 26%.

4.1.8 Penghasilan Keluarga

Berdasarkan UMR (Upah Minimum Regional) kota

Salatiga maka penghasilan keluarga dikategorikan menjadi 2,

yaitu ≤900.000 dan >900.000. Jumlah dan persentase

responden dapat dilihat pada gambar di bawah ini yaitu:

Gambar 4.8. Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Keluarga

28 74%

10 26%

23-35 tahun

36-48 tahun

14 37%

24 63%

≤ 900.000

> 900.000

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2745/5/T1_462007055_BAB I… · diberikan oleh petugas dalam kartu KB dalam melakukan penyuntikan

44

Gambar 4.8 menunjukkan bahwa mayoritas responden

berpenghasilan lebih dari 900.000,00. Responden dengan

penghasilan keluarga kurang dan sama dengan 900.000,00

sebanyak 14 akseptor (37%).

4.1.9 Pengetahuan Akseptor Tentang KB Suntik

Pengukuran pengetahuan akseptor tentang KB suntik

dilakukan dengan memberikan kuesioner sebagai alat ukur.

Kuesioner tersebut menanyakan beberapa hal mengenai KB

suntik meliputi pengertian, cara kerja, jenis, dan efek

samping. Pengetahuan akseptor tentang KB suntik dibagi

menjadi 3 yaitu: baik (84%-100%), cukup (67%-83%), dan

kurang (≤ 66%).

Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan kepada

para responden diperoleh kategori seperti tertera pada

gambar di bawah ini:

Gambar 4.9. Pengetahuan Akseptor Tentang KB Suntik

18 47.4% 18

47.4%

2 5.2% Pengetahuan

Baik

PengetahuanCukup

PengetahuanKurang

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2745/5/T1_462007055_BAB I… · diberikan oleh petugas dalam kartu KB dalam melakukan penyuntikan

45

Gambar 4.9 menunjukkan pengetahuan akseptor

tentang KB suntik. Responden memiliki pengetahuan baik

dan cukup sebanyak 18 responden (47,4%) dan hanya 2

responden (5,2%) pengetahuannya kurang.

Berdasarkan wawancara pada waktu penelitian

diperoleh beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan

responden mengenai KB suntik, diantaranya:

1. Pendidikan

Akseptor yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi

ternyata belum menjamin akseptor tersebut bersikap

sesuai dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki.

2. Informasi

Informasi yang jelas dari tenaga kesehatan atau

sumber informasi yang lain memberikan pengetahuan

yang jelas tentang KB suntik.

3. Pengalaman

Pengalaman mempengaruhi pengetahuan tentang

KB suntik. Pengalaman akseptor tentang KB suntik berasal

dari pengalaman pribadi atau pengalaman akseptor lain.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2745/5/T1_462007055_BAB I… · diberikan oleh petugas dalam kartu KB dalam melakukan penyuntikan

46

4.1.10 Ketepatan Waktu Suntik Kembali

Pada kartu KB dapat dilihat ketepatan waktu untuk

suntik ulang pada kunjungan kedua dan seterusnya.

Ketepatan waktu suntik kembali merupakan hal yang

penting supaya tidak terjadi kehamilan. Kategori ketepatan

waktu suntik kembali digolongkan menjadi 2 yaitu tepat

waktu dan tidak tepat waktu, seperti pada gambar di bawah

ini:

Gambar 4.10. Distribusi Frekuensi Ketepatan Waktu Untuk

Suntik Kembali

Gambar 4.10. menunjukkan bahwa sebagian besar

responden tidak tepat waktu suntik kembali (58%). Dalam

penelitian ini dilakukan wawancara mengenai hal-hal yang

dapat menyebabkan ketidaktepatan dalam melakukan suntik

kembali, diantaranya adalah faktor-faktor sebagai berikut:

22 58%

16 42%

Tidak Tepat

Tepat

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2745/5/T1_462007055_BAB I… · diberikan oleh petugas dalam kartu KB dalam melakukan penyuntikan

47

1. Akseptor lupa jadwal kapan untuk melakukan suntik

kembali

Saat penelitian telah dilakukan wawancara

mengenai ketidaktepatan waktu suntik kembali. Sebagian

besar akseptor tidak memperhatikan jadwal yang telah

diberikan oleh petugas dalam kartu KB dalam melakukan

penyuntikan kembali.

2. Kesibukan akan pekerjaan sehari-hari

Akseptor berasal dari berbagai golongan

masyarakat yang memiliki pekerjaan yang bermacam-

macam. Pekerjaan dapat menyita waktu, sehingga tidak

memungkinkan pergi ke puskesmas untuk melakukan

suntik kembali.

4.2 Analisis Karakteristik Responden

Delapan parameter yang ditanyakan pada responden

yaitu lama menjadi akseptor, pengalaman penggunaan jenis

KB selain KB suntik, jumlah anak ibu, pendidikan terakhir ibu,

pekerjaan ibu, jarak rumah ke puskesmas, umur ibu,

penghasilan keluarga. Parameter tersebut dihubungkan

dengan ketepatan waktu suntik kembali di Puskesmas Sidorejo

Lor Salatiga.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2745/5/T1_462007055_BAB I… · diberikan oleh petugas dalam kartu KB dalam melakukan penyuntikan

48

4.2.1 Lama Menjadi Akseptor KB Suntik Dan Ketepatan Waktu

Suntik Kembali

Gambar 4.11. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjadi Akseptor KB Suntik

Gambar 4.11 menunjukkan hubungan lamanya menjadi

akseptor KB suntik dengan ketidaktepatan waktu suntik

kembali. Akseptor KB suntik dengan kepesertaan 0,5-4 tahun

yang tidak tepat dalam penyuntikan kembali sebesar 56% (19

akseptor) dan yang tepat dalam penyuntikan kembali 44% (15

akseptor). Akseptor dengan kepersertaan 5-19 tahun yang

tidak tepat dalam penyuntikan kembali sebanyak 100% (4

akseptor) dan tidak ada akseptor yang tepat dalam

melakukan suntik kembali.

Ketidaktepatan penyuntikan kembali dari akseptor KB

suntik dengan lama kepersertaan selama 5-19 tahun ada 4

0%

20%

40%

60%

80%

100%

0,5-4tahun5-19tahun

56%

100%

44%

0%

Pe

rse

nta

se

Lama menjadi akseptor KB

Tidak Tepat

Tepat

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2745/5/T1_462007055_BAB I… · diberikan oleh petugas dalam kartu KB dalam melakukan penyuntikan

49

akseptor, berturut-turut terdiri dari 2 orang ( kepersertaan 5

tahun), 1 orang (kepersertaan 8 tahun) dan 1 orang

(kepersertaan 19 tahun). Semakin lama akseptor memakai

KB suntik ada kecenderungan semakin tidak tepat dalam

melakukan penyuntikan kembali (gambar 4.11).

4.2.2 Penggunaan Alat KB Selain KB Suntik Dengan Ketepatan

Suntik Kembali

Gambar 4.12. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Penggunaan Alat KB Selain KB Suntik

Gambar 4.12. menunjukkan bahwa berdasarkan

penggunaan alat KB selain KB suntik dengan ketidaktepatan

waktu suntik kembali, akseptor yang pernah menggunakan

selain KB suntik 3 bulan paling banyak 59% yang tidak tepat.

Akseptor yang menggunakan hanya KB suntik 3 bulan 56%

tidak tepat dalam melakukan penyuntikan kembali.

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Selain KBSuntik Hanya KB

Suntik

59% 56%

41% 44%

Pe

rse

nta

se

Penggunaan KB

Tidak Tepat

Tepat

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2745/5/T1_462007055_BAB I… · diberikan oleh petugas dalam kartu KB dalam melakukan penyuntikan

50

Akseptor yang pernah menggunakan selain KB suntik

maupun hanya KB suntik ternyata tidak mempengaruhi

ketepatan waktu untuk suntik kembali.

4.2.3 Jumlah Anak Ibu Dengan Ketepatan Suntik Kembali

Gambar 4.13. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak Ibu

Gambar 4.13. menunjukkan bahwa mayoritas

responden yang tidak tepat waktu adalah responden yang

memiliki 2 anak (69%) dan responden memiliki 3 anak (67%).

Hasil penelitian menunjukkan akseptor yang memiliki anak

lebih dari 1 lebih tidak tepat dibandingkan akseptor yang

hanya mempunyai 1 anak. Faktor kesibukan orang tua dapat

mempengaruhi ketidaktepatan suntik kembali. Akseptor yang

memiliki anak lebih dari satu mempunyai kesibukan lebih

besar jika dibandingkan dengan akseptor dengan satu anak.

0%

20%

40%

60%

80%

100%

1 anak2 anak

3 anak

47%

69% 67%

53%

31% 33% pe

rse

nta

se

Jumlah anak

Tidak Tepat

Tepat

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2745/5/T1_462007055_BAB I… · diberikan oleh petugas dalam kartu KB dalam melakukan penyuntikan

51

Akseptor yang memiliki lebih dari 1 anak cenderung tidak

tepat saat melakukan waktu suntik kembali.

4.2.4 Pendidikan Ibu Dengan Ketepatan Suntik Kembali

Gambar 4.14. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu

Gambar 4.14. menunjukkan bahwa mayoritas

responden yang tidak tepat waktu suntik kembali adalah

responden lulusan Perguruan Tinggi sebanyak 67% dan yang

paling sedikit lulusan SD sebanyak 33%.

Dalam penelitian semakin tinggi pendidikan semakin

tidak tepat dalam suntik kembali. Hasil penelitian berlawanan

dengan teori Nursalam dan Siti Priyani (2002) yang

mengatakan bahwa pada umumnya pengetahuan seseorang

dipengaruhi oleh pendidikan yang pernah diterima, semakin

tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin baik pula

tingkat pengetahuannya. Akseptor yang mempunyai

0%

20%

40%

60%

80%

100%

SDSMP SMA PT

33%

60% 59% 67% 67%

40% 41% 33% P

ers

en

tase

Pendidikan Ibu

Tidak Tepat

Tepat

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2745/5/T1_462007055_BAB I… · diberikan oleh petugas dalam kartu KB dalam melakukan penyuntikan

52

pendidikan semakin tinggi tidak menjamin ketepatan untuk

suntik kembali. Akseptor yang tidak tepat dalam suntik

kembali dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

4.2.5 Pekerjaan Ibu Dengan Ketepatan Suntik Kembali

Gambar 4.15. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu

Gambar 4.15. menunjukkan mayoritas responden

berdasarkan pekerjaan terhadap ketidaktepatan waktu suntik

kembali adalah responden bekerja sebanyak 67% dan

sebagai ibu rumah tangga sebanyak 55%.

Pekerjaan dapat berpengaruh terhadap ketidaktepatan

akseptor untuk melakukan suntik kembali. Data menunjukkan

bahwa akseptor yang bekerja cenderung tidak tepat dalam

suntik kembali karena faktor kesibukan, terikat dengan jam

kerja dan pekerjaan yang banyak.

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Ibu RumahTangga

Bekerja

55% 67%

45%

33%

Pe

rse

nta

se

Pekerjaan Ibu

Tidak Tepat

Tepat

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2745/5/T1_462007055_BAB I… · diberikan oleh petugas dalam kartu KB dalam melakukan penyuntikan

53

Pekerjaan memerlukan waktu dan tenaga untuk

menyelesaikan berbagai jenis pekerjaan masing-masing

dianggap penting dan memerlukan perhatian dan waktu

(Notoatmojo, 2003). Ada kesesuaian antara teori dan hasil

penelitian, bahwa pekerjaan memerlukan waktu yang banyak

sehingga mengganggu ketepatan waktu suntik kembali.

4.2.6 Jarak Rumah Ke Puskesmas Dengan Ketepatan Suntik

Kembali

Gambar 4.16. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan

Jarak Rumah Ke Puskesmas

Gambar 4.16. menunjukkan bahwa responden yang

tidak tepat waktu suntik kembali sebanyak 58% yang berjarak

1-2 km dan 2.5-4 km. Dalam penelitian ini jarak terdekat 1 km

dan jarak terjauh 4 km. Jarak tidak berpengaruh terhadap

ketidaktepatan. Jarak 1-4 km masih temasuk jarak yang dekat

dan seluruh responden dalam penelitian ini memiliki jarak 0-4

0%

20%

40%

60%

80%

100%

1-2 km2.5-4 km

58% 58% 42%

42%

Pe

rse

nta

se

Jarak Rumah

Tidak Tepat

Tepat

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2745/5/T1_462007055_BAB I… · diberikan oleh petugas dalam kartu KB dalam melakukan penyuntikan

54

km, yang mana jarak ini masih jangkauan wilayah puskesmas

Sidorejo Lor Salatiga.

Jarak 0-4 km dari rumah akseptor ke Puskesmas

Sidorejo Lor Salatiga masih bisa ditempuh tanpa

menggunakan alat transportasi. Hal ini dapat disebabkan

karena jarak jangkauan yang hampir seragam dari seluruh

responden.

4.2.7 Umur Ibu Dengan Ketepatan Suntik Kembali

Gambar 4.17. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Ibu

Pada gambar 4.17 menunjukkan bahwa mayoritas

responden berumur 36-48 tahun yang tergolong usia tidak

produktif dengan jumlah ketidaktepatan suntik kembali

sebanyak 90%. Responden yang tidak tepat suntik kembali di

usia produktif (23-35 tahun) sebesar 46%.

Usia tidak produktif (36-48 tahun) merupakan kelompok

usia yang rentan dan lebih beresiko terjadi komplikasi ketika

0%

20%

40%

60%

80%

100%

23-35Tahun36-48Tahun

46%

90%

54%

10%

Pe

rse

nta

se

Umur Ibu

Tidak Tepat

Tepat

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2745/5/T1_462007055_BAB I… · diberikan oleh petugas dalam kartu KB dalam melakukan penyuntikan

55

terjadi kehamilan. Untuk mencegah kehamilan dianjurkan

lebih tepat waktu dalam melakukan suntik kembali. Usia yang

produktif (23-35 tahun) merupakan kelompok usia yang

rentan dan lebih beresiko terjadinya kehamilan.

Nursalam (2001) mengatakan bahwa kematangan

individu dapat dilihat langsung secara objektif dengan periode

umur, sehingga berbagai proses pengalaman, pengetahuan,

keterampilan, kemandirian terkait sejalan dengan

bertambahnya umur individu.

Hasil penelitian menunjukkan usia tidak produktif lebih

banyak yang tidak tepat suntik kembali. Ada beberapa faktor

yang diduga menyebabkan tidak tepat suntik kembali pada

usia tidak produktif, antara lain:

1. Lupa akan jadwal suntik kembali

Menurut Abu Ahmadi (2003), daya ingat seseorang

dipengaruhi oleh umur. Kemampuan mengingat akan

semakin menurun ketika umur semakin bertambah

sehingga mempengaruhi ketepatan untuk suntik kembali.

2. Kurang mengerti akan komplikasi resiko kehamilan di usia

tidak produktif.

Usia tidak produktif memiliki resiko lebih besar pada

kesehatan ibu dan bayi. Ketepatan suntik kembali memiliki

peran penting untuk menghindari terjadi kehamilan. Faktor

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2745/5/T1_462007055_BAB I… · diberikan oleh petugas dalam kartu KB dalam melakukan penyuntikan

56

ketidaktahuan akseptor akan resiko kehamilan dapat

menjadi penyebab ketidaktepatan suntik kembali.

4.2.8 Penghasilan Keluarga Dengan Ketepatan Suntik Kembali

Gambar 4.18. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan

Penghasilan

Gambar 4.18. menunjukkan bahwa responden

berdasarkan penghasilan keluarga dengan ketepatan waktu

penyuntikan kembali yang berpenghasilan keluarga kurang

dari dan atau sama dengan 900.000 sebesar 50%.

Keluarga dengan penghasilan di bawah ≤ 900.000

termasuk keluarga miskin dan lebih mementingkan keperluan

lain yang lebih prioritas dibandingkan suntik kembali.

Keluarga menengah keatas (penghasilan lebih dari 900.000)

lebih banyak yang tidak tepat dalam melakukan penyuntikan

kembali (63%). Dalam hal ini penghasilan memiliki kaitan

terhadap ketidaktepatan dalam melakukan penyuntikan

kembali. Peneliti menduga ada faktor lain yang lebih

0%

20%

40%

60%

80%

100%

<= 900.000> 900.000

50% 63%

50%

37%

Pe

rse

nta

se

Penghasilan Keluarga

Tidak Tepat

Tepat

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2745/5/T1_462007055_BAB I… · diberikan oleh petugas dalam kartu KB dalam melakukan penyuntikan

57

menentukan ketepatan waktu suntik kembali, misal faktor

pekerjaan.

4.2.9 Hubungan Peran Pengetahuan Akseptor Tentang KB

Suntik Dengan Ketepatan Waktu Untuk Suntik Kembali

Pengetahuan akseptor tentang suntik KB dengan

ketepatan waktu untuk suntik kembali dikategorikan menjadi 3

bagian yaitu baik (84%-100%), cukup (67%-83%), dan

(≤ 66%).

Tabel 4.1. Hitung Silang Antara Pengetahuan Akseptor

dengan Ketepatan Waktu Suntik Kembali di Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga

Januari 2012

No. Pengetahuan

Akseptor

Ketepatan Waktu Suntik

Kembali Total

Tidak Tepat Tepat

F % F % F %

1. Kurang 2 5.2% 0 0% 2 5.2%

2. Cukup 9 23.7% 9 23.7% 18 47.4%

3. Baik 11 28.9% 7 18.4% 18 47.4%

Data menunjukkan bahwa akseptor yang memiliki

pengetahuan baik merupakan akseptor yang paling dominan

tidak menepati waktu suntik kembali (39.5%). Hasil uji Chi

Square (tabel 4.3) menunjukkan bahwa akseptor yang

memiliki pengetahuan baik ternyata tidak tepat saat

melakukan suntik kembali.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2745/5/T1_462007055_BAB I… · diberikan oleh petugas dalam kartu KB dalam melakukan penyuntikan

58

pengetahuan akseptor tentang KB suntik tidak berpengaruh

terhadap ketepatan waktu untuk suntik kembali.

Tabel 4.2. Uji Chi Square Peran Pengetahuan Akseptor Tentang Suntik

KB dengan Ketepatan Waktu Untuk Suntik Kembali di Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga

Januari 2012

Value Df Asymp. Sig

(2 sided)

Pearson Chi Square 3,974 2 0,137

N 38 - -

Nilai Chi-Squarehitung (3,974) < Chi-Squaretabel (5,991)

atau nilai probabilitas pada tabel di atas adalah 0,137 (>0,05),

untuk responden (N) sebanyak 38 akseptor. Berdasarkan uji

chi-square dapat dikatakan bahwa waktu suntik kembali dan

pengetahuan tidak memiliki hubungan yang signifikan.

Notoadmodjo (2003) menyatakan seseorang yang

memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi belum menjamin

seseorang tersebut bersikap sesuai dengan pengetahuan

yang tinggi yang dimiliki, perbedaan disebabkan oleh adanya

sistem kepribadian, pengalaman, dan adat istiadat yang

dipegang oleh individu tersebut.