bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 gambaran...
TRANSCRIPT
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Watuagung 01 dan 02, Kecamatan
Tuntang, Kabupaten Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD
Negeri Watuagung 01 dan 02 yang masing-masing berjumlah 115 dan 99 siswa.
Sementara sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD
Negeri Watuagung 01 (sebagai kelas eksperimen) berjumlah 15 siswa dan siswa
kelas IV SD Negeri Watuagung 02 (sebagai kelas kontrol) berjumlah 21 siswa.
Rekapitulasi jumlah siswa kedua SD tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1
Data Subyek Penelitian SD Negeri Watuagung 01 dan 02 Kec. Tuntang
Kelas Kelompok Jenis Kelamin Jumlah
siswa Laki-laki Perempuan
V SD N Watuagung 01 Eksperimen 9 6 15
V SD N Watuagung 02 Kontrol 11 10 21
Jumlah Seluruhnya 36
4.2 Analisis Data
Penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif, sehingga analisis
data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan statistik. Yang mana hasil
pengujian atau analisis datanya perlu dipaparkan.
4.2.1 Analisis Validitas Instrumen
Uji validitas dilaksanakan pada hari Jum’at, 16 Maret 2012 di SD Negeri
Kutowinangun 10. Uji validitas ini dilaksanakan di kelas IV dengan jumlah siswa
sebanyak 21 orang siswa. Berdasarkan hasil uji validitas tersebut, hasil yang
diperoleh pada tahap pertama pengolahan data dengan bantuan SPSS 16.0 for
windows adalah terdapat 16 dari 50 item soal yang tidak valid karena memiliki
37
koefisien corrected item to total correlation dibawah 0,2 yaitu soal nomor 3, 12,
16, 18, 22, 24, 25, 32, 35, 39, 40, 43, 44, 45, 46, dan 49.
Analisis selanjutnya, soal yang tidak valid dikembalikan dan dilakukan
pengolahan data kembali. Dari hasil analisis ke dua masih terdapat 2 item soal
yang tidak valid yaitu soal nomor 4 dan 7, sehingga dua item soal tersebut juga
dikembalikan dan dilakukan analisis kembali. Dari hasil analisis ke tiga masih
terdapat satu item soal yang tidak valid yaitu nomor 19, kemudian item soal
nomor 19 juga harus dikembalikan dan dilakukan analisis lagi. Dari hasil analisis
ke empat diperoleh hasil akhir setiap item soal adalah valid, karena memiliki
koefisien corrected item to total correlation diatas 0,2.
Dari hasil akhir pengolahan data tersebut dapat diketahui banyaknya jumlah
soal yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 31 item soal.
Sebaran soal-soal yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2
Validitas Instrumen Pretest dan Posttest
Valid Tidak Valid
1, 2, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 13,
14, 15, 17, 20, 21, 23, 26,
27, 28, 29, 30, 31, 33, 34,
36, 37, 38, 41, 42, 47, 48,
50
3, 4, 7, 12, 16, 18, 19, 22,
24, 25, 32, 35, 39, 40, 43,
44, 45, 46, 49
4.2.2 Analisis Reabilitas Instrumen
Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan skala Alpha Cronbach’s. Kriteria untuk menentukan tingkat
reliabilitas instrumen digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan
Mallery (1995:226), kriterianya dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:
38
Tabel 4.3
Kategori Reabilitas Instrumen
Nilai reliabilitas Kategori
α ≤ 0,7 tidak dapat diterima
0,7 < α ≤ 0,8 dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9 reliabilitas bagus
α > 0,9 reliabilitas memuaskan
Analisis hasil reabilitas instrumen (berupa soal tes) dapat dilihat pada tabel
4.4 berikut:
Tabel 4.4
Dari uji reliabilitas soal pretest dan posttest, yang telah dilakukan peneliti
memperoleh angka reliabilitas bagus karena Alpha lebih dari 0,8 yaitu sebesar
0,852. Maka seluruh indikator empirik adalah reliabel. Karena instrumen valid
dan reliabel maka layak digunakan dalam penelitian. Hasil perhitungan reliabilitas
dapat dilihat pada lampiran.
4.2.3 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dalam penelitian ini adalah menggunakan nilai hasil pretest
kedua kelas yang menjadi sampel penelitian yaitu kelas IV SD Negeri Watuagung
01 (sebagai kelas eksperimen) dan kelas IV SD Negeri Watuagung 02 (sebagai
kelas kontrol). Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5
Test of Homogeneity of Variances
Nilai_Pretest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.111 1 3 .741
39
Berdasarkan tabel 4.5 Test of Homogeneity of Variance di atas dapat
diketahui bahwa signifikansi sebesar 0,741. Karena signifikansi lebih dari 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa nilai antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
mempunyai varian yang sama. Hal ini ditunjukan oleh angka Levene Statistic
sebesar 0,111 yang artinya semakin kecil nilai Levene Statistic maka semakin
besar homogenitas dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. df1= jumlah
kelompok data-1 atau 2-1 = 1 sedangkan df2 = jumlah data-jumlah kelompok data
atau 36-2 = 34.
4.2.4 Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah penyebaran data
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan
teknik One Sample Kolmogrov-Smirnov Test. Perhitungan dilakukan dengan
menggunakan SPSS 16,0 for window. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel
4.6 berikut:
Tabel 4.6
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pretest
Eksperimen
Posttest
Eksperimen
Pretest
Kontrol
Posttest
Kontrol
N 15 15 21 21
Normal Parametersa Mean 48.3333 72.4667 56.5714 62.0476
Std. Deviation 12.08699 8.66740 14.38601 14.92808
Most Extreme Differences Absolute .128 .167 .137 .154
Positive .128 .167 .076 .071
Negative -.119 -.108 -.137 -.154
Kolmogorov-Smirnov Z .496 .648 .629 .707
Asymp. Sig. (2-tailed) .967 .796 .824 .700
a. Test distribution is Normal.
Pada tabel 4.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test di atas
mendeskripsikan hasil uji normalitas terhadap penyebaran data. Kesimpulan dari
tabel di atas adalah bahwa signifikansi untuk pretest kelas eksperimen, posttest
kelas eksperimen, pretest kelas kontrol, dan posttest kelas kontrol masing-masing
adalah sebesar 0,967, 0,796, 0,824, dan 0,700. Karena signifikansi untuk seluruh
40
variabel lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pretest dan
posttest kelas ekperimen dan kontrol berdistribusi normal.
4.2.5 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran responden
berkaitan dengan variabel yang digunakan. Analisis deskriptif meliputi skor
terendah (minimun), skor tertinggi (maximum), rata-rata (mean), dan standar
deviasi.
4.2.5.1 Analisis Deskriptif Pretest Kelas Eksperimen
Analisis deskriptif pretest kelas eksperimen yang merangkum data empirik
hasil belajar siswa SDN Watuagung 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang
sebelum mengikuti pembelajaran yang telah diklasifikasikan deskriptif statistik
dengan ukuran skor minimum, maksimum, mean, standar deviasi. Analisis
deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 for window. Dapat dilihat pada
tabel 4.7.
Tabel 4.7
Hasil Analisis Deskriptif Nilai Pretest Kelas Eksperimen
Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa diketahui variabel dengan jumlah
data (N) sebanyak 15 siswa yang ada di SDN Watuagung 01 Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang, yaitu memperoleh nilai hasil pretest bergerak dari nilai
terendah (minimum) 32,00 sampai nilai tertinggi (maximum) 70,00 dengan rata-
rata nilai (mean) sebesar 48,33 dan standar deviasi 12.08699. serta jumlah dari
semua nilai siswa 725.
Untuk menentukan tinggi rendahnya pretest kelas eksperimen digunakan
lima kategori mengikuti acuan penilaian pada SDN Watuagung 01 Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang, yaitu: sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat
41
kurang dengan menggunakan rumus seperti diungkapkan Sugiyono (2010)
sebagai berikut:
Interval =
i =
= 7,6
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diketahuai nilai interval sebesar 7,6
sehingga dapat dilihat distribusi frekuensi nilai pretest kelas eksperimen pada
tabel 4.8.
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen SDN Watuagung 01
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012.
No Nilai Interval Frekuensi Prosentase (%) Kategori
1 32 – 39,6 5 34% Kurang
2 39,6 – 47,2 2 13% Kurang
2 47,2 – 54,8 4 27% Kurang
4 54,8 – 62,4 2 13% Cukup
5 62,4 – 70 2 13% Baik
Jumlah 15 100%
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui siswa yang mendapat nilai 32-39,6
sebanyak 5 anak dengan prosentase 34% . siswa yang mendapat nilai 39,6-47,2
sebanyak 2 anak dengan prosentase 13%. Siswa yang mendapat nilai 47,2-54,8
sebanyak 4 anak dengan prosentase 27%. Siswa yang mendapat nilai 54,8-62,4
sebanyak 2 anak dengan prosentase 13%. Dan siswa yang mendapat nilai 62,4-70
sebanyak 2 anak dengan prosentase 13%. Prosentase distribusi frekuensi nilai
pretest kelas eksperimen jika digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran akan
terlihat seperti pada gambar 4.1.
42
Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Pretest Kelas
Eksperimen
Berdasarkan gambar 4.1 diketahui bahwa siswa kelas IV SDN Watuagung
01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang , dari 15 orang siswa dapat
dikatakan bahwa mayoritas siswa mendapat nilai 32 – 39,6 sebesar 34%.
4.2.5.2 Analisis Deskriptif Posttest Kelas Eksperimen
Analisis deskriptif posttest kelas eksperimen yang merangkum data empirik
hasil belajar SDN Watuagung 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang
setelah mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran IPA dengan materi “ Gaya “
dengan menggunakan media macromedia flash 8.0 yang telah di klasifikasikan
deskriptif statistik dengan ukuran skor minimum, maximum, mean, standar
deviasi. Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 for window.
Dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.9
Hasil Analisis Deskriptif Nilai Posttest Kelas Eksperimen
34%
13% 27%
13%
13%
32 – 39,6
39,6 – 47,2
47,2 – 54,8
54,8 – 62,4
62,4 – 70
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PosttestEksperimen 15 55.00 87.00 72.4667 8.66740
Valid N (listwise) 15
43
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa diketahui variabel dengan jumlah
data (N) sebanyak 15 siswa yang ada di SDN Watuagung 01 Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang, yaitu memperoleh nilai hasil posttest bergerak dari nilai
terendah (minimum) 55,00 sampai nilai tertinggi (maximum) 87,00 dangan rata-
rata nilai (mean) sebesar 72,4667 dan standar deviasi 8,66740. Serta jumlah dari
semua nilai siswa adalah 1087.
Untuk menentukan tinggi rendahnya posttest kelas eksperimen digunakan
lima kategori mengikuti acuan penilaian pada SDN Watuagung 01 Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang, yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat
kurang dengan menggunakan rumus seperti diungkapkan Sugiyono (2010)
sebagai berikut:
Interval =
i =
= 6,4
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diketahuai nilai interval sebesar 6,4
sehingga dapat dilihat distribusi frekuensi nilai posttest kelas eksperimen pada
tabel 4.10.
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Postest Kelas Eksperimen SDN Watuagung 01
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012.
No Nilai Interval Frekuensi Prosentase (%) Kategori
1 55 – 61,4 1 6,6% Kurang
2 61,4 – 67,8 2 13,3% Cukup
2 67,8 – 74,2 8 53,3% Baik
4 74,2 – 80,6 0 0% Baik
5 80,6 – 87 4 26,6% Sangat baik
Jumlah 15 100%
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui siswa yang mendapat nilai 55-61,4
sebanyak 1 anak dengan prosentase 6,6% . siswa yang mendapat nilai 61,4-67,8
44
sebanyak 2 anak dengan prosentase 13,3%. Siswa yang mendapat nilai 67,8-74,2
sebanyak 8 anak dengan prosentase 53,3%. Siswa yang mendapat nilai 74,2-80,6
sebanyak 0 anak dengan prosentase 0%. Dan siswa yang mendapat nilai 80,6-87
sebanyak 4 anak dengan prosentase 26,6%. Prosentase distribusi frekuensi nilai
posttest kelas eksperimen jika digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran akan
terlihat seperti pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Posttest Kelas
Eksperimen.
Berdasarkan gambar 4.2 diketahui bahwa siswa kelas IV SDN Watuagung
01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, dari 15 orang siswa dapat dikatakan
bahwa mayoritas siswa mendapat nilai 67,8-74,2 sebesar 53%.
4.2.5.3 Analisis Deskriptif Pretest Kelas Kontrol
Analisis deskriptif pretest kelas eksperimen yang merangkum data empirik
hasil belajar siswa SDN Watuagung 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang
sebelum mengikuti pembelajaran yang telah diklasifikasikan deskriptif statistik
dengan ukuran skor minimum, maksimum, mean, standar deviasi. Analisis
deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 for window. Dapat dilihat pada
tabel 4.11.
7% 13%
53%
0%
27%
55 – 61,4
61,4 – 67,8
67,8 – 74,2
74,2 – 80,6
80,6 – 87
45
Tabel 4.11
Hasil Analisis Deskriptif Nilai Pretest Kelas Kontrol
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa diketahui variabel dengan
jumlah data (N) sebanyak 15 siswa yang ada di SDN Watuagung 02 Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang, yaitu memperoleh nilai hasil pretest bergerak dari
nilai terendah (minimum) 23,00 sampai nilai tertinggi (maximum) 81,00 dengan
rata-rata nilai (mean) sebesar 56,5714 dan standar deviasi 14.38601. serta jumlah
dari semua nilai siswa 1188.
Untuk menentukan tinggi rendahnya pretest kelas kontrol digunakan lima
kategori mengikuti acuan penilaian pada SDN Watuagung 02 Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang, yaitu: sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang
dengan menggunakan rumus seperti diungkapkan Sugiyono (2010) sebagai
berikut:
Interval =
i =
= 11,6
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diketahuai nilai interval sebesar 11,6
sehingga dapat dilihat distribusi frekuensi nilai pretest kelas kontrol pada tabel
4.12.
46
Tabel 4.12
Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Kontrol SDN Watuagung 02
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012.
No Nilai Interval Frekuensi Prosentase (%) Kategori
1 23 – 34,6 1 4,7% Kurang
2 34,6 – 46,2 3 14,2% Kurang
2 46,2 – 57,8 7 33% Kurang
4 57,8 – 69,4 7 33% Cukup
5 69,4 – 81 3 14,2% Sangat Baik
Jumlah 21 100%
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui siswa yang mendapat nilai 23-34,6
sebanyak 1 anak dengan prosentase 4,7% . siswa yang mendapat nilai 34,6-46,2
sebanyak 3 anak dengan prosentase 14%. Siswa yang mendapat nilai 46,2-57,8
sebanyak 7 anak dengan prosentase 33%. Siswa yang mendapat nilai 57,8-69,4
sebanyak 7 anak dengan prosentase 33%. Dan siswa yang mendapat nilai 69,4-81
sebanyak 3 anak dengan prosentase 14,2%.
Prosentase distribusi frekuensi nilai pretest kelas kontrol jika digambarkan
dalam bentuk diagram lingkaran akan terlihat seperti pada gambar 4.1.
Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Pretest Kelas
Kontrol
5% 14%
34%
33%
14%
23 – 34,6
34,6 – 46,2
46,2 – 57,8
57,8 – 69,4
69,4 – 81
47
Berdasarkan gambar 4.3 diketahui bahwa siswa kelas IV SDN Watuagung
02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, dari 21 orang siswa dapat dikatakan
bahwa mayoritas siswa mendapat nilai 46,2-57,8 sebesar 34%.
4.2.5.4 Analisis Deskriptif Posttest Kelas Kontrol
Analisis deskriptif posttest kelas eksperimen yang merangkum data empirik
hasil belajar SDN Watuagung 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang
setelah mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran IPA dengan materi “ Gaya “
dengan menggunakan pembelajaran Konvensional yang telah di klasifikasikan
deskriptif statistik dengan ukuran skor minimum, maximum, mean, standar
deviasi. Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 for window.
Dapat dilihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13
Hasil Analisis Deskriptif Nilai Posttest Kelas Kontrol
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa diketahui variabel dengan jumlah
data (N) sebanyak 21 siswa yang ada di SDN Watuagung 02 Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang, yaitu memperoleh nilai hasil posttest bergerak dari nilai
terendah (minimum) 23,00 sampai nilai tertinggi (maximum) 84,00 dangan rata-
rata nilai (mean) sebesar 62,0476 dan standar deviasi 14,92808. Serta jumlah dari
semua nilai siswa adalah 1303.
Untuk menentukan tinggi rendahnya posttest kelas kontrol digunakan lima
kategori mengikuti acuan penilaian pada SDN Watuagung 02 Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang, yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang
dengan menggunakan rumus seperti diungkapkan Sugiyono (2010) sebagai
berikut:
Interval =
i =
= 12,2
48
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diketahuai nilai interval sebesar 12,2
sehingga dapat dilihat distribusi frekuensi nilai posttest kelas kontrol pada tabel
4.14.
Tabel 4.14
Distribusi Frekuensi Postest Kelas Kontrol SDN Watuagung 02 Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012.
No Nilai Interval Frekuensi Prosentase (%) Kategori
1 23 – 35,2 1 5% Kurang
2 35,2 – 47,4 2 9,5% Kurang
2 47,4 – 59,6 5 24% Kurang
4 59,6 – 71,8 8 38% Cukup
5 71,8 – 84 5 24% Baik
Jumlah 21 100%
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui siswa yang mendapat nilai 23-35,2
sebanyak 1 anak dengan prosentase 5% . siswa yang mendapat nilai 35,2-47,4
sebanyak 2 anak dengan prosentase 9,5%. Siswa yang mendapat nilai 47,4-59,6
sebanyak 5 anak dengan prosentase 24%. Siswa yang mendapat nilai 59,6-71,8
sebanyak 8 anak dengan prosentase 38%. Dan siswa yang mendapat nilai 71,8-84
sebanyak 5 anak dengan prosentase 24%. Prosentase distribusi frekuensi nilai
posttest kelas Kontrol jika digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran akan
terlihat seperti pada gambar 4.2.
49
Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Posttest Kelas
Kontrol.
Berdasarkan gambar 4.2 diketahui bahwa siswa kelas IV SDN Watuagung
02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, dari 21 orang siswa dapat dikatakan
bahwa mayoritas siswa mendapat nilai 59,6-71,8 sebesar 38%.
4.2.6 Uji Hipotesis
Setelah dilakukan pembelajaran dengan materi yang sama tetapi dengan
perlakuan yang berbeda, evaluasi diberikan kepada kedua kelas tersebut dengan
soal yang sama. Hasil evaluasi tersebut adalah sebagai berikut:
5% 9%
24%
38%
24%
23 – 35,2
35,2 – 47,4
47,4 – 59,6
59,6 – 71,8
71,8 – 84
50
Tabel 4.15
Nilai Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
No. Kelas Eksperimen
No. Kelas Kontrol
Nama Nilai Nama Nilai
1 AW 74 1 SA 45
2 AAM 71 2 WW 71
3 CWA 71 3 AF 55
4 STAS 87 4 PLA 58
5 DRJ 71 5 NPR 23
6 FFK 68 6 DP 48
7 ISNM 64 7 SAK 71
8 RS 55 8 AP 71
9 WPE 64 9 AS 65
10 SL 74 10 APO 61
11 WPA 81 11 DTA 84
12 RAAI 84 12 FNA 71
13 ASP 71 13 HA 65
14 ILD 68 14 LF 48
15 KJ 84 15 MNH 74
16 NDM 45
17 SAC 61
18 HS 52
19 PNSCM 81
20 FSA 80
21 NAI 74
Jumlah 1087 Jumlah 1303
Rata-rata 72,47 Rata-rata 62,05
Dari hasil pembelajaran yang dilakukan setelah treatment/perlakuan, nilai
tes untuk kedua kelompok tersebut dianalisis menggunakan t-test. T-test
digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media macromedia Flash 8.0
51
terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas IV SD Negeri
Watuagung 01 (kelas eksperimen). Hasil uji hipotesis dengan uji t-test tersebut
dapat dilihat dari tabel 4.10 dan 4.11 berikut:
Tabel 4.16
Uji Hipotesis
Group Statistics
Kelas N Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Nilai Posttest Eksperimen 15 72.4667 8.66740 2.23791
Kontrol 21 62.0476 14.92808 3.25757
Tabel 4.17
Independent Samples Test
Nilai Posttest
Equal
variances
assumed
Equal
variances not
assumed
Levene's Test for Equality of
Variances
F 4.363
Sig. .044
t-test for Equality of Means T 2.421 2.636
Df 34 32.873
Sig. (2-tailed) .021 .013
Mean Difference 10.41905 10.41905
Std. Error Difference 4.30309 3.95222
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower 1.67411 2.37701
Upper 19.16398 18.46108
52
Berdasarkan tabel 4.10 Group Statistics di atas dapat kita lihat bahwa rata-
rata nilai posttest (mean) kelas eksperimen dan kontrol adalah 72,4647 dan
62,0476. Hal demikian berarti rata-rata nilai posttest kelas eksperimen lebih baik
daripada rata-rata nilai kelas kontrol.
Kemudian untuk melihat pengaruh dari treatment/perlakuan yang diberikan
pada kelas eksperimen dapat kita lihat pada tabel 4.11 Independent Samples Test,
bahwa t hitung > t tabel (2,421 > 2,032) dengan signifikansi 0,021 < 0,05 yang
berarti pengaruh penggunaan media Macromedia Flash 8.0 yang diberikan pada
kelas eksperimen adalah signifikan. Pada perbedaan rata-rata (mean difference)
terlihat angka perbedaan rata-rata sebesar 10,41905, maka secara statistik dapat
disimpulkan bahwa kedua kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol) tidak
memiliki varian yang sama, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara penggunaan macromedia Flash 8.0 terhadap hasil
belajar ilmu pengetahuan alam siswa kelas IV di SD Negeri Watuagung 01,
kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Tahun pelajaran 2011/2012 diterima.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata hasil pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang tidak
berhubungan, maka dilakukan penelitian terhadap kedua kelas tersebut. Masing-
masing kelas diberi perlakuan yang berbeda, yaitu kelas eksperimen diberi
perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran macromedia Flash
8.0,sedangkan di kelas kontrol mengunakan metode kenvensional tetapi dengan
materi pembelajaran yang sama yaitu “Gaya”. Setelah dilakukan pembelajaran
pada kedua kelas tersebut, kemudian diberikan tes (posttest), yang nantinya data
hasil posttest tersebut digunakan untuk keperluan analisis serta pengujian
hipotesis.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah disajikan pada pembahasan di
atas, berikut ini akan diuraikan deskripsi dan interpretasi data hasil penelitian.
Deskripsi dan interpretasi data dianalisis berdasarkan pada penggunaan media
pembelajaran macromedia Flash 8.0 terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan
53
Alam siswa. Hasil uji hipotesis penelitian menunjukan bahwa hasil belajar kelas
eksperimen yang menggunakan media pembelajaran macromedia Flash 8.0 lebih
baik dari pada kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran
konvensional dalam pembelajaran. Hasil uji tersebut dapat menunjukan bahwa
penggunaan media pembelajaran Macromedia Flash 8.0 berpengaruh terhadap
hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas IV di SD Negeri Watuagung 01,
Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Tahun pelajaran 2011/2012 (kelas
eksperimen). Hal ini disebabkan oleh proses pembelajaran dengan menggunakan
media Macromedia Flash 8.0 dapat lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar siswa. Bahan ajar menjadi lebih jelas maknanya
sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan membuat siswa menguasai
tujuan pembelajaran lebih baik. Metode mengajar juga menjadi lebih bervariasi,
tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga. Selain itu siswa juga
lebih banya melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian
guru, tetapi juga aktivitas lain, seperti mangamati, melakukan,
mendemonstrasikan, dan lain-lain (Kasful Anwar dan Hendra Harmi, 2010: 161).
Hal demikian terbukti dari hasil statistik yang sudah dianalisis sebelumnya
menunjukan hasil yang signifikan dengan probabilitas di bawah 0,05 yaitu 0,021
yang artinya bahwa perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu
penggunaan macromedia Flash 8.0 berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal
tersebut juga dapat dilihat dari rata-rata nilai posttes siswa kelas eksperimen yang
lebih tinggi daripada rata-rata nilai posttest kelas kontrol, yaitu 72,4667 > 62,0476
(lihat tabel 4.11).
Berdasarkan hasil perhitungan statistik di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa penggunaan media pembelajaran macromedia Flash 8.0 berpengaruh
tehadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas IV SD Negeri
Watuagung 01. Hal yang sama tersebut dikemukakan oleh peneliti terdahulu yaitu
Komang Duwika Adi Ana (2010) dengan judul Penggunaan Macromedia Flash
untuk Meningkatkan Pemahaman Teori dalam Pembelajaran Seni Rupa pada
54
siswa kelas X.8 SMK Negeri 1 KUB. Berdasarkan hasil penelitiannya yang telah
diuraikan tersebut, Komang mengidentifikasi tiga temuan yang bermakna.
Temuan tersebut adalah:
1) Penggunaan macromedia flash dapat meningkatkan pemahaman teori pada
pelajaran Seni Rupa di kelas X.8 SMK Negeri 1 Kubu,
2) Ada beberapa langkah yang ditempuh dalam pembelajaran seni rupa denga
menggunakan macromedia flash, dan
3) Siswa senang mengikuti pembelajaran seni rupa dengan menggunakan
macromedia flash.
Penggunaan macromedia flash dalam pembelajaran seni rupa dapat
meningkatkan kemampuan siswa kelas X.8 SMK Negeri 1 Kubu dalam
memahami teori-teori seni rupa atau materi yang berkaitan dengan teori (bukan
praktik). Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi pada setiap siklus. Nilai rata-rata
klasikal sebelum pelaksanaan tindakan adalah 66. Sementara itu, setelah
pelaksanaan tindakan, nilai rata-rata klasikal siswa menjadi 71 poin pada siklus 1
dan 84 poin pada siklus 2. Siswa merasa terbantu dalam memahami materi yang
dijelaskan dengan menggunakan macromedia flash. Peningkatan yang terjadi
sebesar 13 poin.