bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 bab iv . hasil...

39
65 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Gugus Gajah Mada yang berada di kelurahan Dukuh, kecamatan Sidomukti Salatiga. Gugus Gajah Mada terdiri dari SD Negeri Dukuh 01, SD Negeri Dukuh 02, SD Negeri Dukuh 03, SD Negeri Dukuh 04, SD Negeri Dukuh 05 dan SD Negeri Kecandran 01. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas V, yaitu kelas V SD Negeri Dukuh 01 kelas A sebagai kelas eksperimen dan kelas B sebagai kelas kontrol kedua kelas ini sebagai SD Inti kemudian SD Negeri Dukuh 05 sebagai kelas eksperimen dan SD N Kecandran 01 sebagai kelas kontrol kedua sekolah ini sebagai SD imbas. Penelitian pada kedua kelas ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada kelas eksperimen dan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada kelas control dan peneliti bertindak sebagai partisipan . Tabel 4.1 Subjek penelitian No Kelas/sekolah Kelompok Laki- laki Perempuan Jumlah siswa 1 Kelas VA SDN Dukuh 01 Eksperimen 12 8 20 2 Kelas VB SDN Dukuh 01 Kontrol 11 9 20 3 Kelas V SDN Dukuh 05 Eksperimen 12 15 27 4 Kelas V SDN Kecandran 01 Kontrol 22 11 33 Total subjek penelitian 100

Upload: others

Post on 24-Feb-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

65

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Gugus Gajah Mada yang

berada di kelurahan Dukuh, kecamatan Sidomukti Salatiga. Gugus Gajah Mada

terdiri dari SD Negeri Dukuh 01, SD Negeri Dukuh 02, SD Negeri Dukuh 03, SD

Negeri Dukuh 04, SD Negeri Dukuh 05 dan SD Negeri Kecandran 01.

Subjek dalam penelitian ini adalah kelas V, yaitu kelas V SD Negeri

Dukuh 01 kelas A sebagai kelas eksperimen dan kelas B sebagai kelas kontrol

kedua kelas ini sebagai SD Inti kemudian SD Negeri Dukuh 05 sebagai kelas

eksperimen dan SD N Kecandran 01 sebagai kelas kontrol kedua sekolah ini

sebagai SD imbas. Penelitian pada kedua kelas ini menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada kelas eksperimen dan

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada kelas control dan peneliti

bertindak sebagai partisipan .

Tabel 4.1

Subjek penelitian

No Kelas/sekolah Kelompok Laki-

laki

Perempuan Jumlah

siswa

1 Kelas VA SDN Dukuh 01 Eksperimen 12 8 20

2 Kelas VB SDN Dukuh 01 Kontrol 11 9 20

3 Kelas V SDN Dukuh 05 Eksperimen 12 15 27

4 Kelas V SDN Kecandran 01 Kontrol 22 11 33

Total Total subjek penelitian 100

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

66

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1. Hasil Penelitian Pada Implementasi Pembelajaran Menggunakan Model

Pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation Sebagai Kelompok

Eksperimen

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen ini terdiri dari dua

kali pertemuan dengan masing-masing pertemuan selama 70 menit (2x35 Menit).

Pada SD Inti yaitu Kelas Va SDN Dukuh 01 Pertemuan pertama dilaksanakan pada

hari Jumat tanggal 13 Maret 2015 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 14

Maret 2015. sedangkan pada SD Imbas yaitu SDN Dukuh 05 Pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari senin tanggal 23 Maret 2015 dan pertemuan kedua

dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2015.

a. Pertemuan Pertama

Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru menyiapkan peralatan yang akan

dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar

kerja siswa, memasang LCD, alat peraga, buku pelajaran dan ruang untuk proses

belajar mengajar. Materi pembelajaran pada pertemuan pertama ini adalah tokoh-

tokoh penting dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia.

dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut.

1) Pengelompokan (Grouping)

Pada tahap Grouping yaitu dimana Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Di

mana setiap kelompok terdiri atas 4-5 siswa, Tiap kelompok diberi nama yaitu tim A,

B, C, D, E, dan F pembagian kelompok tersebut dilakukan setelah kegiatan ekplorasi

yaitu siwa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai materi tokoh-tokoh

penting dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia

2) perencanaan (Planning)

Pada tahap kegiatan perencanaan (Planning) ini siswa dalam kelompok

melakukan diskusi untuk merencanakan bersama mengenai apa yang akan

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

67

dipelajari, bagaimana mempelajarinya, dan pembagian tugas antar sesama

anggota kelompok.

3) penyelidikan (Investigation)

Pada tahap penyelidikan (Investigation),Para siswa mengumpulkan informasi,

mengenai data tentang tokoh-tokoh yang berperan dalam mempersiapkan

kemerdekaan dan membuat kesimpulan dan Setiap anggota kelompok saling

bertukar, bediskusi, mengklasifikasi, dan mensintesis semua gagasan mengenai

materi yang mereka dapatkan..

4) Pengorganisasian (Organizing)

Pada tahap Pengorganisasian (Organizing) setiap anggota kelompok

merencanakan dan mempersiapkan apa yang akan mereka laporkan, dan

bagaimana mereka membuat pesentasinya

5) Presentasi (Presenting)

Pada tahap Presentasi (Presenting) ,Perwakilan setiap kelompok menyampaikan

hasil diskusinya. Presentasi harus dapat melibatkan peseta secara aktif

6) evaluasi (evaluating).

Pada tahap evaluasi (evaluating), Para siswa saling memberikan umpan balik

mengenai topik tersebut.

Kondisi kegiatan pembelajaran dikelas berdasarkan hasil observasi adalah 1)

siswa menyimak perunjuk dan materi yang disampaikan guru (terlaksana). 2)

Siswa melaksanakan diskusi kelompok melalui kelompok kecil (terlaksana). 3)

Masing-masing kelompok merencanakan langkah-langkah apa yang seharusnya

dikerjakan (terlaksana). 4) Setiap anggota kelompok melakukan investigasi

terhadap tugas yang mereka terima (terlaksana). 5) Setiap kelompok menyusun

laporan secara tertulis (terlaksana). 6) Siswa mempresentasikan hasil kerja

kelompok (terlaksana). 7) Siswa mengerjakan evaluasi pembelajaran

(terlaksana). 8) Siswa membahas hasil pekerjaannya (terlaksana). 9) Suasana

kelas menjadi gaduh (tidak. Karena kelas begitu aktif dan siswa berantusias

dalam kegiatan pembelajaran berlangsung).

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

68

b) Pertemuan kedua

Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru menyiapkan peralatan yang

akan dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti pelaksanaan pembelajaran (RPP),

lembar kerja siswa, memasang LCD, alat peraga, buku pelajaran dan ruang untuk

proses belajar mengajar. Materi pembelajaran pada pertemuan kedua ini adalah

materi Sikap Menghargai Jasa Tokoh Pejuang dalam Mempersiapkan

Kemerdekaan dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut.

1) Pengelompokan (Grouping)

Sebelum masuk dalam tahap pengelompokan , siswa di beri stimulus

mengenai pelajaran yang lalu. Baru kemudian siswa diminta guru untuk

membentuk kelompok. Dimana setiap kelompok terdiri atas 4-5 siswa, Tiap

kelompok diberi nama yaitu tim A, B, C, D, E, dan F .

2) perencanaan (Planning)

Pada tahap kegiatan perencanaan (Planning) ini siswa dalam kelompok

melakukan diskusi untuk merencanakan bersama mengenai apa yang akan

dipelajari, bagaimana mempelajarinya, dan pembagian tugas antar sesama

anggota kelompok.

3) penyelidikan (Investigation)

Pada tahap penyelidikan (Investigation),Para siswa mengumpulkan informasi,

mengenai data tentang Sikap Menghargai Jasa Tokoh Pejuang dalam

Mempersiapkan Kemerdekaan dan Setiap anggota kelompok saling bertukar,

bediskusi, mengklasifikasi, dan mensintesis semua gagasan mengenai materi

yang mereka dapatkan..

4) Pengorganisasian (Organizing)

Pada tahap Pengorganisasian (Organizing) setiap anggota kelompok

merencanakan dan mempersiapkan apa yang akan mereka laporkan, dan

bagaimana mereka membuat pesentasinya

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

69

5) Presentasi (Presenting)

Pada tahap Presentasi (Presenting) ,Perwakilan setiap kelompok menyampaikan

hasil diskusinya. Presentasi harus dapat melibatkan peseta secara aktif

6) evaluasi (evaluating)

Pada tahap evaluasi (evaluating), Para siswa mengerjakan tugas individu yang

diberikan oleh guru.

Berikut ini hasil pengamatan yang digunakan pada saat melaksanakan

pembelajaran pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran

Group Investigation.

Pada kegiatan awal pembelajaran ada 5 aspek yang diamati diantaranya

adalah sebagai berikut : 1) mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti

pembelajaran , 2) melakukan apersepsi pembelajaran, 3) menjelaskan tujuan

pembelajaran, 4) menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Group Investigation, 5) melakukan motivasi

pembelajaran. Semua aspek tersebut terlaksana dengan runtut.

Pada kegiatan inti pembelajaran aspek yang diamati adalah sintak pembelajaran

diantaranya adalah sebagai berikut: pada tahap Grouping aspek yang diamati 1)

siswa diminta untuk membentuk kelompok setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa,

Terlaksana. Planning aspek yang diamati 2) siswa di dalan kelompok

merencanakan apa yang akan mereka pelajari, bagaimana mempelajarinya, dan

pembagian tugas antar sesama anggota kelompok, Terlaksana. Investigation aspek

yang diamati 3) siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data dan membuat

simpulkan terkait dengan permasalahan-permasalahan yang diselidiki, 4) masing-

masing anggota kelompok memberikan masukan pada setiap kegiatan kelompok,

5) siswa saling bertukar, berdiskusi, mengklarifikasi dan mempersatukan ide dan

pendapat. Terlaksana. Organizing aspek yang diamati 6) anggota kelompok

merencanakan apa yang akan mereka laporkan dan bagaimana

mempresentasikannya. Terlaksana. Presenting aspek yang diamati 7) meminta

siswa untuk mempersentasikan hasil diskusi tiap kelompok, 8) mengarahkan siswa

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

70

lain untuk bertanya atau menanggapi hasil kerja kelompok yang persentasi didepan

kelas semua terlakasana. Evaluating aspek yang diamati 9) melakukan refleksi,

10) memberikan soal evaluasi semua terlaksana.

Kondisi kegiatan pembelajaran dikelas berdasarkan hasil observasi adalah 1)

siswa menyimak perunjuk dan materi yang disampaikan guru (terlaksana). 2)

Siswa melaksanakan diskusi kelompok melalui kelompok kecil (terlaksana). 3)

Masing-masing kelompok merencanakan langkah-langkah apa yang seharusnya

dikerjakan (terlaksana). 4) Setiap anggota kelompok melakukan investigasi

terhadap tugas yang mereka terima (terlaksana). 5) Setiap kelompok menyusun

laporan secara tertulis (terlaksana). 6) Siswa mempresentasikan hasil kerja

kelompok (terlaksana). 7) Siswa mengerjakan evaluasi pembelajaran (terlaksana).

8) Siswa membahas hasil pekerjaannya (terlaksana). 9) Suasana kelas menjadi

gaduh (tidak. Karena kelas begitu aktif dan siswa berantusias dalam kegiatan

pembelajaran berlangsung).

4.2.2. Tingkat Hasil Belajar Kelompok Eksperimen

Deskripsi hasil belajar siswa pada pelajaran IPS dengan materi Menghargai

jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan

Indonesia di SDN Dukuh 01(Kelas A) dan SDN Dukuh 05 sebagai kelas

eksperimen dengan menggunakan model Group Investigation pretes dan postes

dapat dilihat pada tabel dibawah ini .

Tabel 4.2 nilai min dan max SDN Dukuh 01 (Kelas A)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

pretest_eksperimen 20 53 86 72,15 6.428

postest_eksperimen 20 73 100 89,1 5.871

Valid N (listwise) 20

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

71

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai minimal pretest kelompok eksperimen

adalah 53 dan nilai tertingginya adalah 86. nilai rata-rata yang diperoleh adalah 72,15.

untuk hasil posttest kelompok eksperimen nilai minimalnya adalah 73, dan nilai

tertingginya adalah 100. Untuk nilai rata-ratanya diperoleh adalah 89,1.

Tabel 4.3 nilai min dan max SDN Dukuh 05

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

pretest_eksperimen 27 33 80 62,81 6.428

postest_eksperimen 27 53 100 77,44 5.871

Valid N (listwise) 27

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai minimal pretest kelompok eksperimen

adalah 33 dan nilai tertingginya adalah 80. nilai rata-rata yang diperoleh adalah 62,81.

untuk hasil posttest kelompok eksperimen nilai minimalnya adalah 53, dan nilai

tertingginya adalah 100. Untuk nilai rata-ratanya diperoleh adalah 77,44.

a. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar

Guna mengetahui adanya model pembelajaran Group Investigation perlu

dilakukan distribusi frekuensi perolehan hasil belajar siswa kelas eksperimen siswa

kelas V SDN Dukuh 01(Kelas A) dan SDN Dukuh 05. Melihat distribusi frekuensi

perlu dilakukan kategori. Cara untuk menentukan kategori menggunakan rumus 1+

3,3 log n. dari perhitungan ini diperoleh banyaknya kategori dari 20 (SDN Dukuh 01

kelas A) dan 27(SDN Dukuh 05) siswa kelas eksperimen adalah lima kategori.

Acuan kategori perolehan nilainya adalah sebagai berikut: kurang, hampir cukup,

cukup, baik dan sangat baik. Agar mengetahui perolehan hasil belajar siswa kelas V

SDN Dukuh 01 (Kelas A) dan SDN Dukuh 05 berada pada kategori apa perlu

dilakukan interval terlebih dahulu. Interval nilai siswa menggunakan rumus yaitu

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

72

skor tertinggi dikurangi skor terendah dibagi dengan banyaknya kategori yang

ditetapkan (kurang, hampir cukup, cukup, baik dan sangat baik). Secara visual rumus

untuk mencari interval tersebut dirumuskan sebagai berikut :

Interval =

1. SDN Dukuh 01 (Kelas A)

Interval = = 9

Interval yang didapatkan adalah 9,4, maka nilai terendah atau kurang berada pada

interval 53 – 61, hampir cukup berada pada interval 62- 70, cukup berada pada

interval 71 -79, baik berada pada interval 80 – 88, sangat baik berada pada interval

89-97.

Tabel 4.4

Distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas V SDN Dukuh 01 (Kelas A)

No Interval Kategori Hasil belajar

Pretes Postes

Frekuensi % Frekuensi %

1 53 – 61 Kurang 3 15 - -

2 62 – 70 Hampir cukup 5 25 - -

3 71 – 79 Cukup 6 30 5 25

4 80 – 88 Baik 6 30 3 15

5 89 – 97 Sangat baik - 12 60

Total 20 100 20 100

Berdasarkan pada tabel 4.4 diatas, diketahui bahwa hasil belajar pretes pada

siswa kelas V SDN Dukuh 01 (Kelas A), siswa yang mendapat nilai pada interval 53

– 61 atau berada pada kategori kurang adalah 3 siswa dengan persentase 15%. Siswa

yang mendapat nilai pada interval 62 – 70 atau berada pada kategori hampir cukup

adalah 5 siswa dengan persentase 25%. Siswa yang mendapat nilai pada interval 71 –

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

73

79 atau berada pada interval cukup adalah 6 siswa dengan persentase 30%. siswa

yang mendapatkan nilai pada interval 80 – 88 atau berada pada kategori baik adalah 6

siswa dengan persentase 30% dan tidak ada siswa yang mendapat nilai pada interval

89 – 97. Dari hasil distribusi frekuensi diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

pretes kelas III SDN Dukuh 01 (Kelas A), sebagian berada pada kategori cukup.

Hasil belajar postes siswa kelas V SDN Dukuh 01 (Kelas A), berdasarkan

pada tabel distribusi frekuensi diatas, diketahui bahwa tidak ada siswa yang

mendapatkan nilai pada interval 53 – 61 atau pada kategori kurang dan siswa yang

mendapatkan nilai pada interval 62 – 70 pada kategori hampir cukup. Sebanyak 5

siswa yang mendapat nilai pada interval 71 – 79 atau masuk pada kategori cukup

dengan persentase 25% . Siswa yang mendapat nilai pada interval 80 – 88 yang

berada pada kategori baik adalah 3 siswa dengan persentase 15%, dan siswa yang

mendapat nilai pada interval 89 – 97 adalah 12 siswa dengan persentase 60%.

Berdasarkan hasil diatas, maka dapat disimpukan bahwa hasil belajar postes pada

kelompok eksperimen masuk dalam kategori sangat baik.

2. SDN Dukuh 05

Interval = = 13

Interval yang didapatkan adalah 13, maka nilai terendah atau kurang berada pada

interval 33 – 45, hampir cukup berada pada interval 46 - 59, cukup berada pada

interval 60 -72, baik berada pada interval 73 – 85, sangat baik berada pada interval

86-98.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

74

Tabel 4.5

Distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas V SDN Dukuh 05

No Interval Kategori Hasil belajar

Pretes Postes

Frekuensi % Frekuensi %

1 33 – 45 Kurang 1 3,7 - -

2 46 – 59 Hampir cukup 7 26 2 7,4

3 60 – 72 Cukup 12 44,4 4 14,8

4 73 – 85 Baik 7 26 15 55,6

5 85 – 98 Sangat baik - 6 22,2

Total 27 100 27 100

Berdasarkan pada tabel 4.5 diatas, diketahui bahwa hasil belajar pretes pada

siswa kelas V SDN Dukuh 05 siswa yang mendapat nilai pada interval 33 – 45 atau

berada pada kategori kurang adalah 1 siswa dengan persentase 3,7%. Siswa yang

mendapat nilai pada interval 46 – 59 atau berada pada kategori hampir cukup adalah

7 siswa dengan persentase 26%. Siswa yang mendapat nilai pada interval 60 – 72 atau

berada pada interval cukup adalah 12 siswa dengan persentase 44,4%. siswa yang

mendapatkan nilai pada interval 73 – 85 atau berada pada kategori baik adalah 7

siswa dengan persentase 26% dan tidak ada siswa yang mendapat nilai pada interval

85 – 98. Dari hasil distribusi frekuensi diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

pretes kelas III SDN Dukuh 05 sebagian berada pada kategori cukup.

Hasil belajar postes siswa kelas V SDN Dukuh 05, berdasarkan pada tabel

distribusi frekuensi diatas, diketahui bahwa tidak ada siswa yang mendapatkan nilai

pada interval 33 – 45 atau pada kategori kurang. Sebanyak 2 siswa yang mendapat

nilai pada interval 46 – 59 atau masuk pada kategori hampir cukup dengan persentase

7,4% . Siswa yang mendapat nilai pada interval 60 – 72 yang berada pada kategori

cukup adalah 4 siswa dengan persentase 14,8%, siswa yang mendapat nilai pada

interval 73 – 85 adalah 15 siswa dengan persentase 55,6% dan siswa yang mendapat

nilai pada interval 85 – 98 adalah 6 siswa dengan persentase 22,2%. Berdasarkan

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

75

hasil diatas, maka dapat disimpukan bahwa hasil belajar postes pada kelompok

eksperimen masuk dalam kategori baik

b. Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Dukuh 01 (Kelas A) dan SDN

Dukuh 05

Rata-rata hasil belajar adalah nilai perolehan rata-rata keseluruhan baik pretes

maupun postes. Pemaparan rata-rata hasil belajar dimaksudkan untuk melihat

perubahan perolehan/ peningkatan persentase sebelum dan setelah diberikan

perlakuan dengan pembelajaran model Group Investigation. Adapun rata-rata

maupun perubahan peningkatannya, disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.6

Rata-rata hasil belajar dan perubahan rata-rata hasil belajar siswa kelas

V SDN Dukuh 01 (Kelas A)

Rata-Rata Hasil Belajar Perubahan

Pretes Postes

72,15 89,1 16,95

Dari tabel diatas, diketahui bahwa rata-rata hasil bealajar pretes adalah 72,15,

kemudian rata-rata hasil belajar postes yaitu 89,1. Itu berarti, setelah diberikan

pembelajaran dengan model Group Investigation siswa kelas V SDN Dukuh 01

(Kelas A), terjadi kenaikan rata-rata hasil belajar yaitu 16,95.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

76

Gambar 4.1

Grafik Nilai Pretes Dan Postes Kelompok Eksperimen

Tabel 4.7

Rata-rata hasil belajar dan perubahan rata-rata hasil belajar siswa kelas

V SDN Dukuh 05

Rata-Rata Hasil Belajar Perubahan

Pretes Postes

62,81 77,44 14,63

Dari tabel diatas, diketahui bahwa rata-rata hasil bealajar pretes adalah 62,81,

kemudian rata-rata hasil belajar postes yaitu 77,44. Itu berarti, setelah diberikan

pembelajaran dengan model Group Investigation siswa kelas V SDN Dukuh 05,

terjadi kenaikan rata-rata hasil belajar yaitu 14,63.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

77

Gambar 4.2

Grafik Nilai Pretes Dan Postes Kelompok Eksperimen

4.3. Hasil Penelitian Pada Implementasi Pembelajaran Menggunakan Model

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Sebagai Kelas Kontrol

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol ini terdiri dari dua kali

pertemuan dengan masing-masing pertemuan selama 70 menit (2x35 Menit). Pada

SD Inti yaitu Kelas VB SDN Dukuh 01 Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

Jumat tanggal 13 Maret 2015 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 14

Maret 2015. sedangkan pada SD Imbas yaitu SDN Kecandran 01 Pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari rabu tanggal 25 Maret 2015 dan pertemuan kedua

dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2015.

a. Pertemuan Pertama

Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru menyiapkan peralatan yang

dibutuhkan dalam pembelajran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, alat

peraga, buku pelajaran, lemabar kerja siswa, dan ruangan untuk proses belajar

mengajar. Materi pelajaran pada pertemuan ini adalah tokoh-tokoh penting dalam

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

78

peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia.Dengan langkah-langkah pembelajaran

sebagai berikut:

1) Membaca

Pada tahap kegiatan membaca, siswa memperoleh topik-topik permasalahan yaitu

mengenai Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam

memproklamasikan kemerdekaan Indonesia untuk dibaca oleh siswa, sehingga

siswa mendapatkan informasi dari topik tersebut.

2) Diskusi kelompok

Pada tahap diskusi kelompok siswa yang telah mendapatkan topik permasalahan

yang sama bertemu dalam satu kelompok (kelompok ahli) untuk mendiskusikan

topik permasalahan tersebut. (sebelumnya siswa sudah membentuk kelompok

(kelompok asal) terlebih dahulu sebelum akhirnya mereka dipecah dan

membentuk kelompok baru (kelompok ahli)).

3) Laporan Kelompok.

Pada tahap ini kelompok ahli kembali ke kelompok asalnya untuk menjelaskan

hasil diskusinya pada anggota kelompoknya masing-masing(kelompok asal)

4) Kuis

Pada tahap ini siswa memperoleh kuis individu /perorangan yang mencangkup

semua topik permasalahan

5) Perhitungan Skor Kelompok

Pada tahap ini Guru melakukan perhitungan skor, dan membagikan hadiah kepada

kelompok yang mendapat skor tertinggi.

Kondisi kegiatan pembelajaran dikelas berdasarkan hasil observasi adalah 1)

siswa menyimak petunjuk dan materi yang disampaikan guru (terlaksana). 2)

Siswa melaksanakan diskusi kelompok melalui kelompok kecil (terlaksana). 3)

Masing-masing kelompok mengirim satu orang wakil mereka untuk membahas

topik (terlaksana). 4) Kelompok ahli berdiskusi untuk membahas topik yang

diberikan dan saling membantu untuk menguasai topik tersebut (terlaksana). 5)

Kelompok ahli kembali ke kelompok asal kemudian menjelaskan materi kepada

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

79

rekan kelompoknya (terlaksana). 6) Setiap kelompok menyusun laporan secara

tertulis (terlaksana). 7) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok (terlaksana).

8) Siswa mengerjakan evaluasi pembelajaran (terlaksana). 9) Siswa membahas

hasil pekerjaannya (terlaksana). 10) Suasana kelas menjadi gaduh (tidak. Karena

kelas begitu aktif dan siswa berantusias dalam kegiatan pembelajaran

berlangsung).

b) Pertemuan Kedua

Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru menyiapkan peralatan yang

dibutuhkan dalam pembelajran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, alat

peraga, buku pelajaran, lembar kerja siswa, dan ruangan untuk proses belajar

mengajar. Materi pelajaran pada pertemuan ini adalah Sikap Menghargai Jasa Tokoh

Pejuang dalam Mempersiapkan Kemerdekaan . Dengan langkah-langkah pembelajran

sebagai berikut:

1) Membaca

Pada tahap kegiatan membaca, siswa memperoleh topik-topik permasalahan yaitu

mengenai sikap menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam

mempersiapkan kemerdekaan untuk dibaca oleh siswa, sehingga siswa

mendapatkan informasi dari topik tersebut.

2) Diskusi kelompok

Pada tahap diskusi kelompok siswa yang telah mendapatkan topik permasalahan

yang sama bertemu dalam satu kelompok (kelompok ahli) untuk mendiskusikan

topik permasalahan tersebut. (sebelumnya siswa sudah membentuk kelompok

(kelompok asal) terlebih dahulu sebelum akhirnya mereka dipecah dan

membentuk kelompok baru (kelompok ahli)).

3) Laporan Kelompok.

Pada tahap ini kelompok ahli kembali ke kelompok asalnya untuk menjelaskan

hasil diskusinya pada anggota kelompoknya masing-masing(kelompok asal)

4) Kuis

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

80

Pada tahap ini siswa memperoleh kuis individu /perorangan yang mencangkup

semua topik permasalahan

5) Perhitungan Skor Kelompok.

Pada tahap ini Guru melakukan perhitungan skor, dan membagikan hadiah kepada

kelompok yang mendapat skor tertinggi.

Berikut ini hasil pengamatan yang digunakan pada saat melaksanakan

pembelajaran pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran Jigsaw.

Pada kegiatan awal pembelajaran ada 5 aspek yang diamati diantaranya

adalah sebagai berikut : 1)mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti

pembelajaran , 2) melakukan apersepsi pembelajaran, 3) menjelaskan tujuan

pembelajaran, 4)menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran Jigsaw, 5) melakukan motivasi pembelajaran. Semua aspek

tersebut terlaksana dengan runtut.

Pada kegiatan inti pembelajaran aspek yang diamati adalah sintak

pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut: pada tahap Membaca aspek

yang diamati 1) memberikan suatu topik permasalahan pada peserta didik. 2)

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang

belum dimengerti tentang permasalahan semuanya terlaksana. Tahap Diskusi

Kelompok aspek yang diamati 3) dalam satu kelompok setiap anggota medapat

materi/ topik yang berbeda (kelompok asal), 4) siswa yang mendapat topik

permasalahan yang sama berkumpul dalam satu kelompok ahli untuk membahas

materi yang mereka dapat semua terlaksana. tahap Laporan kelompok aspek yang

diamati 5) Guru menugaskan semua kelompok ahli untuk memahami dan dapat

menyampaikan informasi tentang hasil wacana / tugas yang telah dipahami dalam

kelompok awal,6) kelompok ahli kembali ke kelompok asalnya untuk

menjelaskan hasil diskusinya pada anggota kelompoknya masing-masing, 7)

membimbing siswa untuk menyusun hasil diskusi, 8) meminta siswa untuk

mempersentasikan hasil diskusi tiap kelompok, 9) mengarahkan siswa lain untuk

bertanya atau menanggapi hasil kerja kelompok yang persentasi didepan kelas

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

81

semua kegiatan ini terlaksana. Tahap Kuis aspek yang diamati 10) membantu

menganalisa hasil diskusi tiap kelompok, 12) Guru memberikan soal evaluasi

kepada siswa semua kegiatan ini terlaksana. Tahap Perhitungan Skor Kelompok

Pada kegiatan penutup aspek yang diamati 1) melakukan refleksi, 2) Guru bersama

murit melakukan perhitungan skor dalam penyampaian hasil diskusi didepan kelas,

dan kelompok yang mendapat skor tertinggi berhak mendapat hadiah semua

kegiatan ini terlaksana.

Kondisi kegiatan pembelajaran dikelas berdasarkan hasil observasi adalah 1)

siswa menyimak petunjuk dan materi yang disampaikan guru (terlaksana). 2)

Siswa melaksanakan diskusi kelompok melalui kelompok kecil (terlaksana). 3)

Masing-masing kelompok mengirim satu orang wakil mereka untuk membahas

topik (terlaksana). 4) Kelompok ahli berdiskusi untuk membahas topik yang

diberikan dan saling membantu untuk menguasai topik tersebut (terlaksana). 5)

Kelompok ahli kembali ke kelompok asal kemudian menjelaskan materi kepada

rekan kelompoknya (terlaksana). 6) Setiap kelompok menyusun laporan secara

tertulis (terlaksana). 7) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok (terlaksana).

8) Siswa mengerjakan evaluasi pembelajaran (terlaksana). 9) Siswa membahas

hasil pekerjaannya (terlaksana). 10) Suasana kelas menjadi gaduh (tidak. Karena

kelas begitu aktif dan siswa berantusias dalam kegiatan pembelajaran

berlangsung).

4.3.2. Tingkat Hasil Belajar Kelompok Kontrol

Deskripsi hasil belajar siswa pada pelajaran IPS dengan materi Menghargai

jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia

di SDN Dukuh 01(Kelas B) dan SDN Kecandran 01 sebagai kelas kontrol dengan

menggunakan model Jigsaw pretes dan postes dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

82

Tabel 4.8 nilai min dan max SDN Dukuh 01 (Kelas B)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

pretest_kontrol 20 48 86 70,7 8.507

postest_kontrol 20 53 100 82,7 5.777

Valid N

(listwise) 20

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai minimal pretest kelompok kontrol adalah

48 dan nilai tertingginya adalah 86. Dengan nilai rata-rata yang diperoleh adalah 70,7.

Sedangkan untuk hasil posttest kelompok kontrol nilai minimalnya adalah 53 dan

nilai tertingginya adalah 100. Untuk nilai rata-ratanya diperoleh adalah 82,7.

Tabel 4.9 nilai min dan max SDN Kecandran 01

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

pretest_kontrol 33 33 93 68,24 8.507

postest_kontrol 33 33 100 77,48 5.777

Valid N

(listwise) 33

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai minimal pretest kelompok kontrol adalah

33 dan nilai tertingginya adalah 93. Dengan nilai rata-rata yang diperoleh adalah

68,24. Sedangkan untuk hasil posttest kelompok kontrol nilai minimalnya adalah 33

dan nilai tertingginya adalah 100. Untuk nilai rata-ratanya diperoleh adalah 77,48.

a. Distribusi frekuensi hasil belajar

Untuk mengetahui adanya model pembelajaran Jigsaw perlu dilakukan

distribusi frekuensi perolehan hasil belajar siswa kelas kontrol siswa kelas V SDN

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

83

Dukuh 01 (Kelas B) dan SDN Kecandran 01. Untuk melihat distribusi frekuensi perlu

dilakukan kategori. Untuk menentukan kategori menggunakan rumus 1+ 3,3 log n.

Dari perhitungan ini diperoleh banyaknya kategori dari 20 siswa dari SDN Dukuh 01

(kelas B) dan 33 siswa dari SDN Kecandran 01 sebagai kelas kontrol adalah lima

kategori. Acuan kategori perolehan nilainya adalah sebagai berikut: kurang, hampir

cukup, cukup, baik dan sangat baik. Agar mengetahui perolehan hasil belajar siswa

kelas V SDN Dukuh 01 (Kelas B) dan SDN Kecandran 01 berada pada kategori apa

perlu dilakukan interval terlebih dahulu. Interval nilai siswa menggunakan rumus

yaitu skor tertinggi dikurangi skor terendah dibagi dengan banyaknya kategori yang

ditetapkan (kurang, hamper cukup, cukup, baik dan sangat baik). Sebagai berikut

Interval =

1. SDN Dukuh 01 (Kelas B)

Interval = = 10

Interval yang didapatkan adalah 10, maka nilai terendah atau kurang berada pada

interval 48 – 57, hampir cukup berada pada interval 58- 67, cukup berada pada

interval 68 -77, baik berada pada interval 78 – 87, sangat baik berada pada interval

88-97.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

84

Tabel 4.10

Distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas V SDN Dukuh 01 (Kelas B)

No Interval Kategori Hasil belajar

Pretes Postes

Frekuensi % Frekuensi %

1 48 - 57 Kurang 1 5 1 5

2 58 – 67 Hampir cukup 9 45 - -

3 68 – 77 Cukup 4 20 6 30

4 78 – 87 Baik 6 30 6 30

5 88 – 97 Sangat baik - 7 35

Total 20 100 20 100

Berdasarkan pada tabel 4.10 diatas, diketahui bahwa hasil belajar pretest pada

siswa kelas V SDN Dukuh 01 (Kelas B) , siswa yang mendapat nilai pada interval 48

– 57 atau berada pada kategori kurang adalah 1 siswa dengan persentase 5 %. Siswa

yang mendapat nilai pada interval 58 – 67 atau berada pada kategori hampir cukup

adalah 9 siswa dengan persentase 45 %. Siswa yang mendapat nilai pada interval 68 –

77 atau berada pada interval cukup adalah 4 siswa dengan persentase 20 %. siswa

yang mendapatkan nilai pada interval 78 – 87 atau berada pada level baik adalah 6

siswa dengan persentase 30%. Dan tidak ada siswa yang mendapat nilai pada interval

88 – 97. Dari hasil distribusi frekuensi diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

pretes kelas V SDN Dukuh 01 (Kelas B), sebagian berada pada kategori baik.

Hasil belajar postes siswa kelas V SDN Dukuh 01 (Kelas B), berdasarkan

pada tabel distribusi frekuensi diatas, diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai

pada interval 48 – 57 atau pada kategori kurang adalah 1 siswa dengan persentase

1%. Dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai pada interval 58 – 67 pada kategori

hampir cukup. Sebanyak 6 siswa yang mendapat nilai pada interval 68 - 77 atau

masuk pada kategori cukup dengan persentase 30% . Siswa yang mendapat nilai

pada interval 78 – 87 yang berada pada kategori baik adalah 6 siswa dengan

persentase 30%, dan siswa yang mendapat nilai pada interval 88 – 97 adalah 7 siswa

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

85

dengan persentase 35%. Berdasarkan hasil diatas, maka dapat disimpukan bahwa

hasil belajar postes pada kelompok kontrol masuk dalam kategori sangat baik.

2. SDN Kecandran 01

Interval = = 13

Interval yang didapatkan adalah 10, maka nilai terendah atau kurang berada pada

interval 33 – 45, hampir cukup berada pada interval 46 - 58, cukup berada pada

interval 59 -71, baik berada pada interval 72 – 84, sangat baik berada pada interval

85-97.

Tabel 4.11

Distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas V SDN Kecandran 01

No Interval Kategori Hasil belajar

Pretes Postes

Frekuensi % Frekuensi %

1 33 – 45 Kurang 1 3,03 1 3,03

2 46 – 58 Hampir cukup 4 12,12 3 9,09

3 59 – 71 Cukup 13 39,4 6 18,18

4 72 – 84 Baik 10 30,30 10 30,30

5 85 – 97 Sangat baik 5 15,15 13 39,4

Total 33 100 33 100

Berdasarkan pada tabel 4.11 diatas, diketahui bahwa hasil belajar pretest pada

siswa kelas V SDN Kecandran 01 , siswa yang mendapat nilai pada interval 33 – 45

atau berada pada kategori kurang adalah 1 siswa dengan persentase 3,03 %. Siswa

yang mendapat nilai pada interval 46 – 58 atau berada pada kategori hampir cukup

adalah 4 siswa dengan persentase 12,12 %. Siswa yang mendapat nilai pada interval

59 – 71 atau berada pada interval cukup adalah 13 siswa dengan persentase 39,4 %.

siswa yang mendapatkan nilai pada interval 72 – 84 atau berada pada level baik

adalah 10 siswa dengan persentase 30,30%. Dan siswa yang mendapat nilai pada

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

86

interval 85 – 97 atau berada pada kategori sangat baik ada 5 siswa. Dari hasil

distribusi frekuensi diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pretes kelas V SDN

Kecandran 01 sebagian berada pada kategori cukup.

Hasil belajar postes siswa kelas V SDN Kecandran 01, berdasarkan pada tabel

distribusi frekuensi diatas, diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai pada

interval 33 – 45 atau pada kategori kurang adalah 1 siswa dengan persentase 3,03%.

siswa yang mendapatkan nilai pada interval 46 – 58 pada kategori hampir cukup

adalah 3 siswa dengan persentase 9,09%. Sebanyak 6 siswa yang mendapat nilai pada

interval 59 - 71 atau masuk pada kategori cukup dengan persentase 18,18% . Siswa

yang mendapat nilai pada interval 72 – 84 yang berada pada kategori baik adalah 10

siswa dengan persentase 30,30%, dan siswa yang mendapat nilai pada interval 85 –

97 adalah 13 siswa dengan persentase 39,4%. Berdasarkan hasil diatas, maka dapat

disimpukan bahwa hasil belajar postes pada kelompok kontrol masuk dalam kategori

sangat baik.

b. Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Dukuh 01(Kelas B) dan SDN

Kecandran 01.

Rata-rata hasil belajar adalah nilai perolehan rata-rata keseluruhan baik pretest

maupun posttest. Pemaparan rata-rata hasil belajar dimaksudkan untuk melihat

perubahan perolehan/ peningkatan persentase sebelum dan setelah diberikan

perlakuan dengan pembelajaran model Jigsaw . Adapun rata-rata maupun perubahan

peningkatannya, disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.12

Rata-Rata Hasil Belajar Dan Perubahan Rata-Rata Hasil Belajar Siswa

Kelas V SDN Dukuh 01 (Kelas B)

Rata-Rata Hasil Belajar Perubahan

Pretes Posttest

70,7 82,7 12

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

87

Dari tabel 4.12 diatas, diketahui bahwa rata-rata hasil bealajar pretes adalah

70,7 kemudian rata-rata hasil belajar postes yaitu 82,7. Itu berarti, setelah diberikan

pembelajaran dengan model Jigsaw siswa kelas V SDN Dukuh 01 (Kelas B), terjadi

kenaikan rata-rata hasil belajar yaitu 12.

Gambar 4.3

Grafik Nilai Pretes Dan Postes Kelompok Kontrol

Tabel 4.13

Rata-Rata Hasil Belajar Dan Perubahan Rata-Rata Hasil Belajar Siswa

Kelas V SDN Kecandran 01

Rata-Rata Hasil Belajar Perubahan

Pretes Posttest

62,84 77,48 14,64

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

88

Dari tabel 4.13 diatas, diketahui bahwa rata-rata hasil bealajar pretes adalah

62,84 kemudian rata-rata hasil belajar postes yaitu 77,48. Itu berarti, setelah

diberikan pembelajaran dengan model Jigsaw siswa kelas V SDN Kecandran 01,

terjadi kenaikan rata-rata hasil belajar yaitu 14,64.

Gambar 4.14

Grafik Nilai Pretes Dan Postes Kelompok Kontrol

4.4 Diskripsi Komparasi Hasil Pengukuran Hasil Belajar Kelompok Eksperimen

Dan Kelompok Kontrol.

Berdasarkan uraian diatas perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

menggunakan model yang berbeda yaitu Group Investigation pada kelas eksperimen

dan Jigsaw pada kelas kontrol. Meskipun sintak kedua model tersebut hampir sama

tetapi pada kenyataannya untuk hasil belajar siswa lebih meningkat yang

menggunakan model Group Investigation dibanding dengan Jigsaw. Tetapi untuk

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

89

hasil belajar secara keseluruhan kedua model ini rata-rata sudah melebihi KKM yang

ditentukan dari sekolah. Untuk hasil perbedaan pada kedua kelompok ini dapat dilihat

pada tabel 4.14 berikut ini

Tabel 4.14

Komparasi Hasil Pengukuran Hasil Belajar Kelompok Eksperimen Dan

Kelompok Kontrol

Tahap

pengukuran

Rerata skor ( mean)

Kelompok

Eksperimen Kontrol

Keterangan

selisih skor

Awal 67,48 66,77 0,71

Akhir 83,37 80,09 3,28

Gain skor 15,89 13,32 2,57

Dari tabel diatas dapat dilihat tahap awal pada kelas eksperimen nilai rata-rata

yang diperoleh siswa adalah 67,48 dan nilai akhir 83,37 dengan keuntungan yang

diperoleh adalah 15,89. Sedangkan pada kelas kontrol nilai awal yang diperoleh

adalah 66,77 dan nilai akhir 80,09 dengan keuntungannya adalah 13,32. Untuk selisih

secara keseluruh antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dari tahap awal

mendapat 0,71 sedangkan pada tahap akhir 3,28 dengan nilai keuntungannya 2,57.

4.5 Hasil Uji Perbedaan Keaktifan Model Group Investigation dan Jigsaw

Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan menghitung rata-rata

masing-masing kelompok kelas, kemudian diuji perbedaannya menggunakan uji t

yang dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 16. Uji t dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana perbedaan hasil belajar dengan menggunakan model Group

Investigation pada kelas eksperimen dan Jigsaw pada kelas kontrol. Sebelum uji t

terlebih dahulu sudah dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji

homogenitas.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

90

Seperti yang telah diuraikan di bab III penggunaan teknik statistik uji t dalam

penelitian ini berdasarkan pada kebutuhan dalam melakukan komparasi terhadap dua

kelompok penelitian. Menurut Sugiyono dalam Priyatno (2010:32), uji ini digunakan

untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok yang tidak

berhubungan. Sebelum dilakukan uji t test (Independent Samples T Test) sebelumnya

dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan F test (Levena,s Test), artinya

jika varian sama, maka uji t menggunakan Equal Variances Assumed (diasumsikan

varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variances Not Assumed

(Duwi Priyatno, 2010: 35).

4.5.1 Uji Prasyarat

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil tes evaluasi setelah pembelajaran

(posttest), dianalisislah perbedaan hasil belajar dua kelompok penelitian. Namun,

sebelum melakukan uji beda terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat, yang dimaksud

uji prasyarat yakni uji normalitas dan uji homogenitas.

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi

data. Pada uji normalitas ini digunakan non parametric. Uji ini dilakukan dengan

melihat signifikansi pada Kolmogrov-Smirnov. Dengan asumsi, data berdistribusi

normal jika nilai memiliki probabilitas (P) lebih besar dari 0,05. Perhitungan uji

normalitas pada penelitian ini menggunakan SPSS 16. Berikut yaitu hasil uji

normalitas hasil belajar postes.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

91

Tabel 4.15

Hasil Uji Normalitas Data Postes

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

eksperimen Kontrol

N 27 33

Normal Parametersa Mean 79.2593 80.0909

Std. Deviation 11.19956 1.31823E1

Most Extreme Differences Absolute .177 .109

Positive .177 .099

Negative -.177 -.109

Kolmogorov-Smirnov Z .921 .626

Asymp. Sig. (2-tailed) .364 .828

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan uji normalitas tersebut diketahui bahwa nilai probabilitas

Asymp.Sig.(2-Tailed) pada uji Kolmogorov-Smirnov pada kelompok eksperimenan

0,364 dan pada kelompok kontrol nilai probabilitas Asymp.Sig.(2-Tailed) pada uji

Kolmogorov-Smirnov 0,828. Probabilitas signifikansi Kolmogorov-Smirnov kedua

kelompok menunjukkan lebih dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa data

berdsitribusi dengan normal.

Sedangkan pengujian homogenitas digunakan untuk mengetahui tidaknya

sama dua kelompok penelitian. kriteria pengujian ini yakni jika nilai signifikansi

lebih dari 0,05 maka data dikatakan bahwa kedua kelompok penelitian ini sama

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

92

berikut hasil uji homogenitas soal posttest terhadap dua kelompok penelitian dengan

menggunakan Test Of Homogeneity Of Variance.

Tabel 4.16

Uji homogenitas hasil postes

Test of Homogeneity of Variances

eksperimen

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

.499 5 19 .773

Dari uji homogenitas tersebut nilai signifikansi 0,773. Maka dapat dikatakan

bahwa dua kelompok penelitian ini sama atau homogen. Hal ini ditunjukkan pada

nilai probabilitas yang lebih besar dari nilai alpha (α ) 0.05. Sebagai uji prasyarat

untuk melakukan uji beda, data hasil posttest pada dua kelompok penelitian ini

normal dan homogen. Jadi kesimpulannya karena uji prasyarat terpenuhi maka dapat

dilakukan penelitian

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

93

Tabel 4.17

Analisis Uji postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Independent Samples Test

nilai posttest

Equal

variances

assumed

Equal

variances

not

assumed

Levene's

Test for

Equality of

Variances

F 1.557

Sig. .217

t-test for

Equality of

Means

T -.260 -.264

Df 58 57.902

Sig. (2-tailed) .796 .793

Mean Difference -.83165 -.83165

Std. Error Difference 3.20040 3.14824

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower -7.23794 -7.13376

Upper 5.57465 5.47046

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa F hitung LevenesTest 1,557 dengan

signifikansi 0,217 ˃ 0,05. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa dari kedua populasi

memiliki varians data yang homogen. Dari tabel diatas data post-test pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol memiliki data yang sama atau homogen maka dari itu

hasil perhitungan yang digunakan adalah hasil pada asumsi Equal Variances Assumed.

Dapat terlihat dari tabel di atas pada kolom Equal Variances Assumed, nilai t -260

dengan signifikansi 0,796 ˂ 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

94

perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol dengan perbedaan rata-rata sebesar 2,17975.

4.6 Hasil Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini adalah dengan membandingkan hasil belajar

siswa kelas V SDN Dukuh 01 (kelas A) dan SDN Dukuh 05 yang diajarkan dengan

model Group Investigation dan siswa kelas V SDN Dukuh 01 (Kelas B) dan SDN

Kecandran 01 yang diajarkan dengan model Jigsaw, untuk melihat perbedaan hasil

belajar pada kedua kelompok ini. Untuk melakukan uji hipotesis, digunakan

Independent Sampel Test, untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh penggunaan

model pembelajaran Group Investigation dan Jigsaw dalam meningkatkan hasil

belajar siswa.

Berdasarka hasil analisis pada tabel uji-t nilai t -260 dengan signifikansi 0,796

terlihat bahwa signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 0,02 ˂ 0,05, sehingga H0 diterima

dan H1 ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa Tidak ada perbedaan yang signifikan

hasil belajar IPS siswa kelas V SD gugus Gajah Mada yang menggunakan model

group investigation dengan siswa yang menggunakan model jigsaw

4.7 Pembahasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN Dukuh 01 (Kelas A) dan SDN Dukuh 05

sebagai kelas eksperimen dengan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

model Group Investigation berjalan lancar sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan di SDN Dukuh 01

(Kelas B) dan SDN Kecandran 01 sebagai kelompok kontrol yang melaksanakan

pembelajarannya dengan menggunakan model Jigsaw. Disini guru pada kedua

kelompok penelitian sudah melaksanakan sintak pembelajaran dengan runtut. Seperti

yang tercantum pada bab 1 yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah Apakah ada perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS siswa kelas V Gugus

Gajah Mada menggunakan model pembelajaran Model Pembelajaran Kooperatif tipe

Group Investigation (GI) dan Jigsaw?

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

95

Hasil analisis persyaratan kedua kelompok adalah homogen karena nilai sig

adalah 0,773 > 0,05, maka didapat kesimpulan bahawa kedua varian tersebut (kelas

eksperimen dan kelas kontrol) homogen, sehingga kelompok tersebut dapat dilakukan

untuk penelitian. dari uji normalitas untuk pretes kelompok eksperimen nilai dari

Asyimp.sig (2tailed)adalah 0,364 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai pretes

kelompok eksperimen berdistribusi normal. Untuk pretes kelompok kontrol nilai dari

Asymp.sig (2tailed) adalah 0,828 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai pretes

kelompok kontrol berdistribusi normal, sehingga data dari kedua kelompok tersebut

berdistribusi normal.

Analisis deskriptif dari skor hasil belajar siswa setelah pembelajaran

diketahuilah bahwa nilai yang diperoleh dari kelompok eksperimen yaitu yang

pertama di SDN Dukuh 01 (Kelas A) sebagai SD Inti nilai tertingginya 100 dan nilai

terendahnya 73, dengan rata-rata skor hasil belajar 89,1. Dari 20 siswa yang semula

hanya 30% tuntas KKM setelah diberikan tindakan semuanya tuntas KKM mata

pelajaran IPS dengan persentase 100%. Dan di SDN Dukuh 05 sebagai SD Imbas

nilai tertingginya 100 dan nilai terendahnya 53, dengan rata-rata skor hasil belajar

77,4. Dari 27 siswa yang ada terdapat 21 siswa yang tuntas KKM mata pelajaran IPS

kelas V dengan persentase 77,8% dan 6 siswa tidak tuntas KKM dengan persentase

22,2%. Sedangkan nilai yang diperoleh dari kelompok kontrol yaitu yang pertama di

SDN Dukuh 01 (Kelas B) sebagai SD Inti nilai tertingginya 100 dan nilai

terendahnya 53, dengan rata-rata skor hasil belajar 82,7. Dari 20 siswa terdapat 19

siswa yang tuntas KKM mata pelajaran IPS kelas V dengan persentase 95% dan 1

siswa tidak tuntas KKM dengan persentase 5%. Dan di SDN Kecandran 01 sebagai

SD Imbas nilai tertingginya 100 dan nilai terendahnya 33, dengan rata-rata skor hasil

belajar 77,48. Dari 33 siswa yang ada terdapat 23 siswa yang tuntas KKM mata

pelajaran IPS kelas V dengan persentase 69,7% dan 10 siswa tidak tuntas KKM

dengan persentase 30,3%

Analisis berikutnya yaitu melakukan uji beda pada skor hasil belajar kedua

kelompok penelitian. Uji beda ini dilakukan dengan Independent Sample T Test pada

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

96

SPSS 16. Uji beda dilakukan dengan melihat probabilitas sig.(2tailed) menunjukkan

koefesien 0,796. Probabilitas ini lebih besar dari 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa

tidak ada perbedaan antara dua kelompok penelitian. setelah melakukan uji beda,

dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan kriteria

signifikan. probabilitas sig (2tailed) dari uji beda menunjukkan lebih dari 0,05. Maka

penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar

IPS siswa kelas V SD gugus Gajah Mada yang menggunakan model group

investigation dengan siswa yang menggunakan model jigsaw.

Hasil uji beda dan hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan

antara kedua kelompok penelitian terhadap hasil postes, sejalan dengan adanya

perbedaan rata-rata antara kedua kelompok penelitian,dimana rata-rata kelompok

eksperimen yaitu 82,2722 dan rata-rata kelompok kontrol yaitu 80,09245 yang hanya

berselisih 2,17975. Maka uji beda yang dilakukan semakin memperkuat hasil

penelitian ini yang menyatakan memang tidak ada perbedaan yang signifikan antara

dua kelompok penelitian terhadap hasil belajar.

Walaupun dari hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang

signifikan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Gugus Gajah Mada menggunakan

model Group Investigation dengan siswa yang menggunakan model Jigsaw, namun

perlu diketahui bahwa setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan kedua model

tersebut, mengalami peningkatan hasil belajar siswa IPS yaitu tahap awal pada kelas

eksperimen nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 67,48 dan nilai akhir 83,37

dengan keuntungan yang diperoleh adalah 15,89. Sedangkan pada kelas kontrol nilai

awal yang diperoleh adalah 66,77 dan nilai akhir 80,09 dengan keuntungannya adalah

13,32. Untuk selisih secara keseluruh antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol dari tahap awal mendapat 0,71 sedangkan pada tahap akhir 3,28 dengan nilai

keuntungannya 2,57. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini hanya sesuai

untuk tingkat sampel saja tapi tidak untuk tingkat Gugus.

peningkatan hasil belajar tersebut tidak lepas dari pelaksanaan pada proses

pembelajaran dengan menggunakan model Group Investigation, seiring dengan

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

97

pendapat Suyatno, 2009: 56 yang menyatakan Metode GI merupakan pembelajaran

kooperatif yang melibatkan kelompok kecil dimana siswa bekerja menggunakan

inquiri kooperatif, perencanaan, proyek, dan diskusi kelompok, dan kemudian

mempresentasikan penemuan mereka kepada kelas. Metode ini paling komplek dan

paling sulit diterapkan dibandingkan metode kooperatif yang lain. Sedangkan

langkah-langkah pembelajarannya (2008 : 218) menyatakan dalam model

pembelajaran kooperatif model Group Investigation (GI) guru membagi kelas

menjadi kelompok kelompok dengan anggota 5 sampai 6 siswa heterogen dengan

mempertimbangkan keakraban dan minat yang sama dalam topik tertentu. Siswa

memilih sendiri topik yang akan dipelajari, dan kelompok merumuskan penyelidikan

dan menyepakati pembagian kerja untuk menangani konsep-konsep penyelidikan

yang telah dirumuskan. Dalam diskusi kelas ini diutamakan keterlibatan pertukaran

pemikiran para siswa.

Keunggulan Model Group Investigation memanglah suatu rancangan mengenai

pola pembelajaran aktif melalui investigasi kelompok yang terorganisir dengan baik.

metode ini mempunyai beberapa kelebihan yaitu a) Meningkatkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi dan keterampilan inkuiri kompleks, Kegiatan belajar berfokus

pada siswa sehingga pengetahuannya benar-benar diserap dengan baik.

b)Meningkatkan keterampilan sosial dimana siswa dilatih untuk bekerja sama dengan

siswa lain. c)Meningkatkan pengembangan softskills (kritis, komunikasi, kreatif) dan

group process skill (managemen kelompok). d)Menggunakan berbagai sumber baik

yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. e)Mengembangkan pemahaman

siswa melalui berbagai kegiatan Mampu menumbuhkan sikap saling menghargai,

saling menguntungkan, memperkuat ikatan sosial, tumbuh sikap untuk lebih

mengenal kemampuan diri sendiri, bertanggung jawab dan merasa berguna untuk

orang lain. f)Dapat mengembangkan kemampuan professional guru dalam

mengembangkan pikiran kreatif dan inovatif. Selain kelebihan Model Group

Investigation juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu: a)Memerlukan norma dan

struktur kelas yang lebih rumit. b)Pendekatan ini mengutamakan keterlibatan

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

98

pertukaran pemikiran para siswa kegiatan mengobservasi secara rinci dan menilai

secara sistematis, sehingga tujuan tidak akan tercapai pada siswa yang tidak turut

aktif. c)Memerlukan waktu belajar relatif lebih lama. d)Memerlukan waktu untuk

penyesuaian sehingga suasana kelas menjadi mudah ribut. e)Tidak semua mata

pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini. f)Menuntut kesiapan guru untuk

menyiapkan materi atau topik investigasi secara keseluruhan. Sehingga akan sulit

terlaksana bagi guru yang kurang kesiapannya.

Penelitian ini relevan penelitian yang dilakukan oleh Tya Anisa Devi (2011)

dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Group Investigation (GI) Untuk Meningkatkan Pemahaman Gaya Magnet Pada

Pembelajaran IPA Bagi Siswa Kelas V SD Negeri 2 Wanaraja Wanayasa

Banjarnegara Tahun Ajaran 2010/2011 . Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah

siswa kelas V SDN 2 Wanaraja Wanayasa Banjarnegara tahun ajaran 2010 / 2011

terdiri dari 23 siswa terdiri dari 7 laki-laki dan 16 perempuan. Peningkatan ini dapat

dilihat dari hasil tes gaya magnet siswa yang menunjukkan adanya peningkatan yaitu

pada pra tindakan nilai rata-rata kelas 64,89 dengan ketuntasan klasikal 34,78%. Pada

siklus I menunjukkan nilai rata-rata kelas mencapai 67,32 dan ketuntasan klasikal

meningkat menjadi 56,52%. Pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi

70,08 dan ketuntasan klasikal meningkat menjadi 91,30%.

Keberhasilan hasil belajar siswa yang menggunakan model Group

Investigation juga tergambarkan pada kerangka pikir. Setiap langkah yang diberikan

guru itu berdampak postif bagi siswa diantaranya pemberian Grouping dampaknya

bagi siswa adalah membangun adanya interaksi antar siswa agar dapat

mengembangkan dan membantu siswa untuk berkomunikasi dalam hal positif,

Planning dampaknya bagi siswa, siswa belajar untuk membuat rencana artinya

mereka memikirkan segala sesuatunya sebelum bertindak agar semua berjalan sesuai

yang dikehendaki, Investigation pada tahap ini siswa belajar secara aktif untuk

menemukan sesuatu yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Organizing

dampaknya bagi siswa,siswa belajar untuk membuat kesimpulan setelah menemukan

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

99

suatu jawaban atas masalah yang ada. Presenting dampaknya bagi siswa disini siswa

akan belajar untuk berbicara didepan orang banyak(teman satu kelas) hal ini dapat

melatih mental siswa itu sendiri. Langkah yang terakhir adalah Evaluating

dampaknya bagi siswa adalah siswa dapat menuangkan apa yang mereka ingat secara

logika berupa latihan soal untuk mengukur seberapa tingkat pemahaman siswa atas

pelajaran hari itu. Langkah-langkah inilah yang membuat siswa terlibat langsung dan

aktif dalam pembelajaran.

Dalam pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen dengan

menggunakan model Group Investigation terlihat beberapa aktivitas siswa yang

menunjukkan bahwa model Group Investigation memberikan pengaruh yang positif

terhadap perilaku siswa. Aktifitas yang dimaksud antara lain:

a. Seluruh siswa SDN Dukuh 01(kelas A) dan SDN Dukuh 05 mengikuti

pembelajaran dengan aktif dan berantusias dalam melakukan pembelajaran dengan

memanfaatkan model Group Investigation dalam pembelajaran, sehingga sebagian

besar siswa dapat memahami materi yang sedang dipelajari dan mengalami

peningkatan hasil belajar serta nilainya mencapai KKM.

b. Konsep yang ada dalam materi lebih konkret karena dengan bantuan model Group

Investigation, siswa dapat secara mandiri menemukan hal-hal baru yang

berhubungan dengan materi sehingga siswa lebih mudah memahami konsep yang

telah disampaikan.

c. Hampir seluruh siswa kelas V SDN Dukuh 01(kelas A) dan SDN Dukuh 05

mengerjakan aktivitas pembelajaran dengan baik, hal ini dibuktikan dengan

mereka mampu menjawab pertanyaan yang ada di Lembar Kegiatan Siswa yang

diberikan guru tanpa banyak bertanya.

d. Seluruh siswa mampu mengerjakan soal postes dengan percaya diri dan tenang,

terlihat bahwa siswa tidak melihat jawaban teman sebangkunya.

Dari hasil temuan pada saat pembelajaran di SDN Dukuh 01(kelas A) dan

SDN Dukuh 05 sebagai kelas eksperimen mengindikasikan bahwa model Group

Investigation digunakan dalam menyampaiikan materi pelajaran IPS dengan pokok

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

100

bahasan Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan

dan mempertahankan kemerdekaan indonesia memiliki pengaruh positif terhadap

pembelajaran karena dalam proses pembelajaran mereka melakukan proses penemuan

yang berhubungan dengan materi secara mandiri. Dan hal itu ternyata berpengaruh

pada hasil belajar siswa sehingga hasil belajar siswa dapat tercapai secara maksimal.

Dalam penerapan Jigsaw, Menurut Elliot Aronson dalam Arends (2008: 13)

mengemukakan bahwa Jigsaw merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang didesain

untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri

dan pembelajaran orang lain. Langkah-langkahnya yaitu siswa dibagi berkelompok

dengan anggota kelompok 5 atau 6 orang dan heterogen. Materi pelajaran diberikan

kepada siswa dalam bentuk teks yang sudah dibagi-bagi menjadi beberapa sub-bab.

Setiap anggota kelompok membaca sub-bab yang telah ditugaskan dan bertanggung

jawab untuk mempelajari bagian yang telah diberikan kepadanya. Setiap anggota

kelompok diberi tugas untuk menjadi seorang pakar dalam beberapa aspek yang

bersumber dari bahan bacaan tersebut. Dari masing-masing pakar berusaha

mendiskusikan bahan bacaan tersebut kemudian mengajarkan kepada anggota

kelompoknya. Satu-satunya cara siswa dapat belajar sub-bab lain selain dari subbab

yang mereka pelajari adalah dengan mendengarkan secara sungguh-sungguh

terhadap penjelasan teman satu kelompok mereka. Keberhasilan kelompok diyakini

bergantung pada adanya saling ketergantungan anggota kelompok dan pembagian

tugas. Setelah selesai pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa dikenai kuis secara

individu tentang materi pelajaran. meski alur kedua model ini berbeda namun prinsip

kedua model ini sama yaitu ketergantungan antar anggota dalam kelompok dan

kerjasama antar anggota kelompok yang solid karena jika kedua hal tersebut benar-

benar dilakukan keberhasilan dalam proses pembelajaran akan berjalan sukses.

Keberhasilan peningkatan hasil belajar IPS dengan menggunakan model Jigsaw

sesuai dengan beberapa keunggulan yang dimiliki oleh model Jigsaw, Wardani

(2002:87) menguraikan beberapa kelebihan model pembelajaran tipe Jigsaw, yaitu:

a)Dari segi efektivitas, secara umum pada model cooperatif learning tipe jigsaw lebih

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

101

aktif dan saling memberikan pendapat (sharing ideas). Karena suasana belajar lebih

kondusif, baru dan adanya penghargaan yang diberikan kelompok, maka setiap

kelompok berkompetensi aktif untuk mencapai prestasi yang baik. b)Siswa lebih

berkesempatan untuk berinteraksi sosial dengan temannya. c)Siswa lebih aktif dan

kreatif, serta siswa lebih mempunyai tanggung jawab individual. Selain kelebihan

model Jigsaw juga mempunyai beberapa kelemahan seperti yang dikemukakan oleh

Roy Killen, 1996, adalah : a) Prinsip utama pembelajaran ini adalah ‘peer teaching’,

pembelajran oleh teman sendiri, ini akan menjadi kendala karena perbedaan persepsi

dalam memahami konsep yang akan diskusikan bersama siswa lain. b) Apabila siswa

tidak memiliki rasa percaya diri dalam berdiskusi menyampaikan materi pada teman.

c) Rekod siswa tentang nilai, kepribadian, perhatian siswa harus sudah dimiliki oleh

guru dan biasanya butuh waktu yang sangat lama untuk mengenali tipe-tipe siswa

dalam kelas tersebut. d) Butuh waktu yang cukup dan persiapan yang matang

sebelum model pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik, Aplikasi metode ini pada

kelas yang lebih besar (lebih dari 40 siswa) sangatlah sulit

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Efi, 2007

dalam penelitiannya yang berjudul perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang

diajar melalui pendekatan cooperatif learning teknik jigsaw dan teknik STAD.

Sebuah eksperimen di MTs AL-Marwah teluknaga tangerang menyimpulkan:

a)Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajarkan

dengan pendekatan pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) teknik Jigsaw

dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning)

teknik STAD dalam pelajaran biologi dengan nilai thitung > t tabel yaitu 2,09 > 2,00.

b)Perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan pendekatan

pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) teknik Jigsaw dapat terlihat dari

jumlah gain yang diperoleh yaitu 103,5 dengan meannya 3,14 lebih baik daripada

jumlah gain kelompok yang diajarkan dengan pendekatan Cooperative Learning

teknik STAD yaitu 88,5 dengan meannya 2,68.

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

102

Keberhasilan hasil belajar siswa juga terjadi dengan menggunakan model

Jigsaw juga tergambarkan pada kerangka pikir. Setiap langkah yang diberikan guru

itu berdampak postif bagi siswa diantaranya pemberian Membaca dampaknya bagi

siswa adalah siswa belajar menemukan masalah sendiri lewat bacaan yang diberikan

oleh guru, Diskusi kelompok dampaknya bagi siswa, siswa belajar untuk berinteraksi

dengan teman satu kelompoknya untuk mengemukakan pendapat , Laporan kelompok

pada tahap ini siswa belajar secara aktif untuk berani menjelaskan hal /sesuatu yang

positif kepada teman satu kelompoknya secara tidak langsung dapat melatih mental

siswa itu sendiri. Kuis dampaknya bagi siswa, siswa dapat menuangkan apa yang

mereka ingat secara logika berupa latihan soal untuk mengukur seberapa tingkat

pemahaman siswa atas pelajaran hari itu. Perhitungan skor/ pemberian hadiah

dampaknya bagi siswa, siswa dapat lebih bermotivasi untuk lebih giat belajar dan

belajar untuk bermain sportif.Langkah-langkah inilah yang membuat siswa terlibat

langsung dan aktif dalam pembelajaran.

Dalam pembelajaran yang dilakukan pada kelas kontrol dengan

menggunakan model Jigsaw terlihat beberapa aktivitas siswa yang menunjukkan

bahwa model Jigsaw memberikan pengaruh yang positif terhadap perilaku siswa.

Aktifitas yang dimaksud antara lain:

a. Seluruh siswa SDN Dukuh 01(kelas B) dan SDN Kecandran 01 mengikuti

pembelajaran dengan aktif dan berantusias dalam melakukan pembelajaran dengan

memanfaatkan model Jigsaw dalam pembelajaran, sehingga sebagian besar siswa

dapat memahami materi yang sedang dipelajari dan mengalami peningkatan hasil

belajar serta nilainya mencapai KKM.

b. Konsep yang ada dalam materi lebih konkret karena dengan bantuan model

Jigsaw, siswa dapat secara mandiri menemukan hal-hal baru yang berhubungan

dengan materi sehingga siswa lebih mudah memahami konsep yang telah

disampaikan.

c. Hampir seluruh siswa kelas V SDN Dukuh 01(kelas B) dan SDN Kecandran 01

mengerjakan aktivitas pembelajaran dengan baik, hal ini dibuktikan dengan

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 11. 15. · 65 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan

103

mereka mampu menjawab pertanyaan yang ada di Lembar Kegiatan Siswa yang

diberikan guru tanpa banyak bertanya.

d. Seluruh siswa mampu mengerjakan soal postes dengan percaya diri dan tenang,

terlihat bahwa siswa tidak melihat jawaban teman sebangkunya.

Dari hasil temuan pada saat pembelajaran di SDN Dukuh 01(kelas B) dan

SDN Kecandran 01 sebagai kelas kontrol mengindikasikan bahwa model Jigsaw

digunakan dalam menyampaiikan materi pelajaran IPS dengan pokok bahasan

Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan indonesia memiliki pengaruh positif terhadap

pembelajaran karena dalam proses pembelajaran mereka melakukan proses

penemuan yang berhubungan dengan materi secara mandiri. Dan hal itu ternyata

berpengaruh pada hasil belajar siswa sehingga hasil belajar siswa dapat tercapai

secara maksimal.