bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 gambaran umum subjek penelitian · 2012. 11. 28. · bab...

24
67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Subjek penelitian ini meliputi siswa-siswi pada dua SD Negeri di Gugus Dwijo Mulyo yang terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora dan satu SD untuk kelompok uji coba yang terletak di Desa Mojowetan, Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora. Subjek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari: a) siswa-siswi SDN 1 Sidomulyo sebagai kelompok eksperimen, b) siswa-siswi SDN 3 Sidomulyo sebagai kelompok kontrol dan c) siswa-siswi SDN 1 Mojowetan sebagai kelompok uji coba. Jumlah siswa semuanya adalah 106 siswa. 28 siswa dari kelompok eksperimen, 34 siswa dari kelompok kontrol dan 44 siswa dari kelompok uji coba. Untuk kelompok eksperimen terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan, untuk kelompok kontrol terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan, kemudian untuk kelompok ujicoba terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok A dan B. Jumlah siswa kelas A adalah 12 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan, sedangkan untuk kelompok B adalah 10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel independen atau variabel perlakuan dan satu variabel dependen, yang menjadi variabel independen adalah penggunaan metode inquiry dan variabel dependennya adalah hasil belajar. Jadi dengan menggunakan metode inquiry dalam pembelajaran IPA akan mempengaruhi hasil belajar siswa. 4.2 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai dari mengidentifikasi masalah pembelajaran di kelompok dengan mewawancarai guru kelompok IV SDN 1 Sidomulyo dan IV SDN 3 Sidomulyo dan mengamati sistem pembelajaran IPA di kelompok tersebut. Setelah menemukan permasalahan di kelompok, langkah selanjutnya menyusun proposal penelitian, surat ijin penelitian, instrumen penelitian, RPP (Rencana

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 67

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

    Subjek penelitian ini meliputi siswa-siswi pada dua SD Negeri di

    Gugus Dwijo Mulyo yang terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan

    Banjarejo Kabupaten Blora dan satu SD untuk kelompok uji coba yang

    terletak di Desa Mojowetan, Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora.

    Subjek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari: a) siswa-siswi SDN 1

    Sidomulyo sebagai kelompok eksperimen, b) siswa-siswi SDN 3

    Sidomulyo sebagai kelompok kontrol dan c) siswa-siswi SDN 1

    Mojowetan sebagai kelompok uji coba. Jumlah siswa semuanya adalah

    106 siswa. 28 siswa dari kelompok eksperimen, 34 siswa dari kelompok

    kontrol dan 44 siswa dari kelompok uji coba. Untuk kelompok eksperimen

    terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan, untuk kelompok

    kontrol terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan, kemudian

    untuk kelompok ujicoba terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok A dan B.

    Jumlah siswa kelas A adalah 12 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan,

    sedangkan untuk kelompok B adalah 10 siswa laki-laki dan 12 siswa

    perempuan.

    Dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel independen atau

    variabel perlakuan dan satu variabel dependen, yang menjadi variabel

    independen adalah penggunaan metode inquiry dan variabel dependennya

    adalah hasil belajar. Jadi dengan menggunakan metode inquiry dalam

    pembelajaran IPA akan mempengaruhi hasil belajar siswa.

    4.2 Pelaksanaan Penelitian

    Pelaksanaan penelitian dimulai dari mengidentifikasi masalah

    pembelajaran di kelompok dengan mewawancarai guru kelompok IV SDN

    1 Sidomulyo dan IV SDN 3 Sidomulyo dan mengamati sistem

    pembelajaran IPA di kelompok tersebut. Setelah menemukan

    permasalahan di kelompok, langkah selanjutnya menyusun proposal

    penelitian, surat ijin penelitian, instrumen penelitian, RPP (Rencana

  • 68

    Pelaksanaan Pembelajaran) untuk kelompok eksperimen dan kelompok

    kontrol, sampai pada uji coba instrumen penelitian untuk mendapatkan

    soal yang valid dan reliabel.

    Selanjutnya peneliti melakukan tes awal secara random dengan

    pokok bahasan Energi dan Penggunaannya. Data yang diperoleh dari hasil

    tes awal yang dilakukan secara random digunakan untuk mengetahui

    kondisi kesetaraan (homogen) dari kedua kelompok tersebut. Setelah

    terbukti homogen, maka dapat diberi perlakuan. Pada umumnya

    pembelajaran yang dilaksanakan di SDN 1 Sidomulyo dan SDN 3

    Sidomulyo di dalam pembelajaran mengunakan metode ceramah dan tanya

    jawab. Pada pelaksanaan pembelajaran biasanya siswa cenderung pasif

    saat guru menjelaskan materi. Siswa hanya menerima apa yang

    disampaikan oleh guru. Guru sebagai sumber informasi pengetahuan bagi

    siswa. Sehingga saat menggunakan metode pembelajaran ini guru harus

    memiliki wawasan pengetahuan yang cukup luas dan memperhatikan

    kondisi kelompok jika ada siswa yang merasa jenuh. Dalam penggunaan

    metode ceramah menuntut siswa untuk mengingat dan mendengarkan

    materi yang disampaikan oleh guru. Dengan dijejali materi-materi yang

    hanya mengandalkan ingatan saja, maka kreativitas siswa tidak

    berkembang karena interaksi belajar hanya terjadi satu arah, yaitu guru

    kepada siswa.

    Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu digunakan metode

    pembelajaran yang menarik, kreatif dan inovatif oleh guru. Salah satu

    metode pembelajaran yang dapat menjadi alternatif guru adalah metode

    inquiry. Dengan metode ini siswa dilatih untuk selalu berpikir kritis karena

    membiasakan siswa memecahkan masalah sendiri sampai siswa dapat

    menemukan jawaban dari masalah itu.

    Melalui penggunaan metode inquiry siswa akan lebih mudah

    memahami dan menguasai materi dalam pembelajaran IPA, siswa lebih

    antusias dalam mengikuti proses pembelajaran, motivasi belajar siswa

    lebih optimal, siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga

  • 69

    suasana kelompok menjadi lebih menarik dan tidak membosankan

    sehingga dapat menjadikan pembelajaran lebih bermakna, yang akhirnya

    akan meningkatkan hasil belajar siswa.

    Dari penjelasan singkat mengenai metode ceramah yang digunakan

    oleh guru kelompok IV SDN 1 Sidomulyo dan IV di SDN 3 Sidomulyo

    maka langkah yang diambil peneliti yaitu memberikan perlakuan

    menggunakan metode inquiry pada kelompok IV di SDN 1 Sidomulyo dan

    penggunaan metode ceramah pada kelompok IV di SDN 3 Sidomulyo.

    Materi pembelajaran yang digunakan dengan pokok bahasan perubahan

    lingkungan fisik.

    Pada kelompok eksperimen, penelitian ini memperoleh hasil

    observasi hasil observasi aktivitas guru, dan penilaian hasil belajar siswa

    (tes akhir setelah perlakuan).

    Sedangkan pada kelompok kontrol, penelitian ini menghasilkan

    evaluasi hasil belajar melalui penilaian hasil belajar siswa yaitu tes akhir

    setelah perlakuan, karena di dalam pembelajaran menggunakan metode

    ceramah kondisi siswa hanya mendengarkan penjelasan guru dan siswa

    cenderung pasif di dalam pembelajaran. Setelah proses eksperimen selesai,

    maka dilakukan analisis statistik dari data yang telah terkumpul untuk

    kemudian disusun dalam bentuk laporan penelitian. Pelaksanaan perlakuan

    penelitian di SDN 1 Sidomulyo dan SDN 3 Sidomulyo dilakukan 1 kali

    pertemuan.

    Pada saat pembelajaran, peneliti mengunakan metode inquiry di

    dalam pembelajaran pada kelompok eksperimen. Pengamatan (observasi)

    tersebut dengan menggunakan lembar observasi yang di dalamnya memuat

    panduan dari pembelajaran awal sampai pembelajaran akhir yang

    disesuaikan dengan langkah-langkah pada RPP. Dalam observasi ini yang

    di observasi yaitu aktivitas guru di dalam pembelajaran menggunakan

    metode inquiry. Berikut hasil observasi guru di dalam pembelajaran

    menggunakan metode inquiry:

  • 70

    Tabel. 4.1

    Hasil Observasi Guru dalam Pembelajaran IPA dengan Metode Inquiry

    No Aspek yang diamati Jumlah

    Item

    Kemampuan dalam

    penyampaian

    1 Kegiatan awal pembelajaran 3 12

    2 Kegiatan inti pembelajaran 4 15

    3 Kegiatan akhir pembelajaran 3 11

    Jumlah 10 38

    Dengan kriteria penilaian kemampuan pelaksanaan pembelajaran,

    antara lain: 31-40 = A (baik), 21-30 = B (terlampaui), 11-20 = C (cukup),

    1-10 = D (kurang). Berdasarkan tabel 4.1 di atas diketahui hasil observasi

    guru dalam pembelajaran IPA dengan metode inquiry adalah 38, sehingga

    dapat disimpulkan kriteria kemampuan guru dalam penyampaian saat

    pembelajaran dengan metode inquiry yaitu A (baik).

    Saat pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode inquiry

    pada siswa kelas IV kelompok eksperimen, terlihat ada kebingungan diwajah

    mereka. Tetapi setelah ada penjelasan dari guru tentang prosedur penelitian

    atau langkah-langkah yang harus dilakukan siswa, mereka mulai dapat

    memahami dan dapat menyesuaikan diri dengan metode ini. Kemudian guru

    membagi kelompok menjadi 7 kelompok, jadi setiap kelompok terdapat 4

    siswa, karena jumlah siswa hanya 28 siswa. Pada saat pelaksanaan

    eksperimen atau mengidentifikasi masalah, siswa sangat berantusias. Setiap

    siswa dalam kelompok bekerja dengan baik, sehingga terjadi interaksi antar

    anggota kelompok, suasana kelompok menjadi aktif. Berikut hasil penilaian

    siswa di dalam pembelajaran menggunakan metode inquiry dengan kriteria

    skor aktivitas siswa: 1: sangat kurang, 2: kurang, 3: cukup, 4: baik, dan 5:

    sangat baik.

  • 71

    Tabel. 4.2

    Hasil Penilaian Siswa dalam Pembelajaran IPA dengan Metode Inquiry

    No Aspek yang dinilai Penilaian

    1 2 3 4 5

    1 Kerjasama V

    2 Keterlibatan V

    3 Toleransi V

    4 diskusi V

    Jumlah skor 8 10

    Jumlah skor total 18

    Dengan kriteria penilaian aktivitas siswa saat pelaksanaan

    pembelajaran, antara lain: 16 - 20 = A (antusias), 11-15 = B (cukup

    antusias), 5 -10 = C (kurang antusias), ≤ 4 = D (sangat kurang antusias).

    Berdasarkan tabel 4.2 di atas diketahui hasil observasi aktivitas siswa

    dalam pembelajaran IPA dengan metode inquiry adalah 38, sehingga dapat

    disimpulkan aktivitas siswa saat pembelajaran dengan metode inquiry

    yaitu A (antusias).

    Sedangkan pada kelompok kontrol, siswa diberikan pembelajaran

    dengan metode ceramah dengan materi pembelajaran yang sama, yaitu

    perubahan lingkungan. Kemudian setelah pembelajaran berakhir, kedua

    kelompok diberi tes akhir. Untuk mengetahui adanya pengaruh perlakuan

    yang diberikan setelah pembelajaran berlangsung.

    4.3 Hasil Penelitian

    Dalam hasil penelitian ini akan dipaparkan hasil pengukuran tes

    awal untuk menentukan subjek penelitian dan hasil pengukuran tes akhir

    setelah dilakukan treatmen. Berikut hasil pemaparan hasil pengukuran tes

    awal untuk menentukan subjek penelitian dan hasil pengukuran tes akhir

    setelah dilakukan treatmen, antara lain:

    4.3.1 Hasil Pengukuran Tes Awal Untuk Menentukan Subjek Penelitian

    Sesuai gambar desain penelitian 3.1 dalam penelitian ini untuk

    penentuan subjek penelitian perlu dilakukan uji kesetaraan guna

  • 72

    mengetahui apakah terdapat kesamaan diantara subjek penelitian tersebut.

    Untuk mengetahui tingkat kesetaraan antara kelompok eksperimen dan

    kelompok kontrol maka dilakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji t

    pada kedua kelompok sebelum dilakukan tes akhir. Data yang akan

    dianalisis diperoleh dari tes hasil belajar materi sebelumnya yaitu materi

    yang telah diajarkan oleh guru. Tentu data tersebut sebelum digunakan

    haruslah memenuhi kriteria valid dan reliabel.

    Untuk uji t dapat dilakukan dengan syarat data yang diperoleh

    merupakan data yang normal dan homogen. Sehingga sebelum melakukan

    uji t terlebih dahulu diperlukan uji normalitas dan uji homogenitas.

    Uji normalitas dilakukan pada skor tes hasil belajar materi

    sebelumnya didapat dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji

    normalitas dilakukan untuk untuk mengetahui apakah data hasil belajar

    yang berasal dari kedua kelompok sampel berdistribusi normal atau tidak.

    Menurut Duwi Priyatno (2010) yaitu jika signifikansi > 0,05 maka data

    berdistribusi normal. Dan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak

    berdistribusi normal. Uji normalitas dapat dihitung menggunakan bantuan

    SPSS 16.0 ( statistical product and service solutions ) yaitu Analyze – non

    parametrik test – one sampel KS- masukkan variabel pada jendela variabel

    – klik normal pada test distribution.

    Data yang dianalisis adalah nilai pengukuran tes awal pra

    penelitian siswa kelas IV SDN 1 Sidomulyo dan SDN 3 Sidomulyo.

    Berikut adalah hasil analisisnya:

  • 73

    Tabel. 4.3

    Hasil Pengukuran Uji Normalitas Tes Awal Pra Penelitian Kelompok

    Eksperimen dan Kelompok Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    KELOMPOK EKSPERIMEN

    KELOMPOK KONTROL

    N 28 34

    Normal Parametersa Mean 80.7857 79.7059

    Std. Deviation 6.75693 6.67210

    Most Extreme Differences Absolute .132 .166

    Positive .122 .166

    Negative -.132 -.165

    Kolmogorov-Smirnov Z .700 .968

    Asymp. Sig. (2-tailed) .711 .305

    a. Test distribution is Normal.

    Berdasarkan tabel 4.3 hasil analisis pengukuran uji normalitas tes

    awal pra penelitian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di atas

    menunjukkan bahwa, signifikansinya 0,711 pada kelompok eksperimen

    dan 0,305 pada kelompok kontrol. Data tersebut menunjukkan bahwa data

    berdistribusi normal karena signifikansi 0,711 > 0,05 pada kelompok

    eksperimen dan 0,305 > 0,05 pada kelompok kontrol. Gambaran visual

    kenormalan penyebaran data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

    karakteristiknya dapat dilihat pada grafik 4.1 dan grafik 4.2 berikut:

  • 74

    Grafik 4.1 Pengukuran Uji Normalitas Tes Awal Pra Penelitian Kelompok

    Esperimen

    Grafik 4.2 Pengukuran Uji Normalitas Tes Awal Pra Penelitian Kelompok

    Kontrol

    Uji homogenitas dilakukan pada skor tes awal pra penelitian yang

    didapat dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji homogenitas

    varian bertujuan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing

    kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau berbeda sehingga

    dapat ditentukan rumus t-test mana yang akan dipilih untuk pengujian

    hipotesis. Pengambilan keputusan uji homogenitas menurut Duwi Priyatno

  • 75

    (2010) yaitu jika signifikansi > 0,05 maka kedua kelompok mempunyai

    varian yang sama dan jika signifikansi < 0,05 maka kedua kelompok

    mempunyai varian yang berbeda. Untuk uji homogenitas varian dapat

    menggunakan bantuan software SPSS for windows version 16.0 (statistical

    product and service solution) yaitu dengan langkah-langkah sebagai

    berikut : Analyze – Comperemean – Oneway Anova.

    Berikut adalah hasil pengukuran uji homogenitas tes awal

    menggunakan SPSS for windows version 16.0, adalah:

    Tabel 4.4

    Hasil Pengukuran Uji Homogenitas Tes Awal Pra Penelitian Kelompok

    Eksperimen dan Kelompok Kontrol

    Test of Homogeneity of Variances

    UJI KESETARAAN

    Levene Statistic df1 df2 Sig.

    .171 1 60 .681

    Berdasarkan tabel 4.4 hasil pengukuran uji homogenitas tes awal

    pra penelitian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di atas

    ditunjukkan bahwa tingkat signifikansi di atas adalah sebesar 0,681 (0,681

    lebih besar dari 0,05), maka dapat dikatakan bahwa varians yang dimiliki

    oleh sampel-sampel yang bersangkutan tidak jauh berbeda, maka sampel-

    sampel tersebut homogen.

    Setelah diperoleh data skor pengukuran uji normalitas dan uji

    homogenitas tes awal pra penelitian pada kelompok eksperimen dan

    kelompok kontrol yang normal dan homogen maka dapat dilaksanakan uji

    t. Berikut ini adalah hasil analisis data menggnakan SPSS 16.0:

  • 76

    Tabel 4.5

    Hasil Pengukuran Uji T Tes Awal Pra Penelitian Kelompok Eksperimen

    dan Kelompok Kontrol

    Independent Samples Test

    UJI KESETARAAN

    Equal

    variances

    assumed

    Equal

    variances not

    assumed

    Levene's Test for

    Equality of Variances

    F .171

    Sig. .681

    t-test for Equality of

    Means

    t .631 .630

    df 60 57.458

    Sig. (2-tailed) .531 .531

    Mean Difference 1.07983 1.07983

    Std. Error Difference 1.71248 1.71461

    95% Confidence

    Interval of the

    Difference

    Lower -2.34564 -2.35303

    Upper 4.50531 4.51269

    Berdasarkan tabel 4.5 hasil pengukuran uji t tes awal pra penelitian

    kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di atas diketahui F hitung

    levene’s test sebesar 0,171 dengan probabilitas 0,681 > 0,05, maka dapat

    disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau dengan

    kata lain kedua kelompok homogen. Dengan demikian analisis uji beda t-

    test harus menggunakan asumsi equal variance assumed. Dari tabel 4.5

    terlihat bahwa nilai t-tes adalah 0,631 dengan probabilitas signifikasi

    0,531, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai pra

    penelitian. Jadi kedua kelompok homogen, atau dengan kata lain kedua

    kelompok memiliki kemampuan awal yang sama

    Setelah dilaksanakan uji homogenitas yang menunjukkan bahwa

    kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama, maka kelompok

    IV SDN 1 Sidomulyo dan SDN 3 Sidomulyo Kecamatan Banjarejo

  • 77

    Kabupaten Blora maka kedua kelompok tersebut dapat digunakan dalam

    penelitian ini.

    4.3.2 Hasil Pengukuran Tes Akhir Setelah Dilakukan Treatmen

    Uji normalitas data tes akhir untuk kelompok eksperimen dan

    kelompok kontrol diambil dari nilai tes akhir setelah dilaksanaknakan

    pembelajaran baik pada kelompok eksperimen dengan menggunakan

    metode inquiry dan kelompok kontrol dengan menggunakan metode

    ceramah. Berikut hasil analisis uji normalitas menggunakan SPSS for

    windows version 16.0 pada data akhir kelompok eksperimen dan kelompok

    kontrol:

    Tabel 4.6

    Hasil Pengukuran Uji Normalitas Tes Akhir Kelompok Eksperimen

    dan Kelompok Kontrol

    Berdasarkan tabel 4.6 hasil pengukuran analisis uji normalitas tes

    akhir kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di atas menunjukkan

    bahwa, signifikansinya 0,111 pada kelompok eksperimen dan 0,071 pada

    kelompok kontrol. Data tersebut menunjukkan bahwa data berdistribusi

    normal karena signifikansi 0,111 > 0,05 pada kelompok eksperimen dan

    0,071 > 0,05 pada kelompok kontrol. Gambaran visual kenormalan

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    KELOMPOK

    EKSPERIMEN

    KELOMPOK

    KONTROL

    N 28 34

    Normal Parametersa Mean 78.9286 75.0000

    Std. Deviation 7.85955 7.38549

    Most Extreme Differences Absolute .227 .221

    Positive .227 .221

    Negative -.173 -.132

    Kolmogorov-Smirnov Z 1.202 1.291

    Asymp. Sig. (2-tailed) .111 .071

    a. Test distribution is Normal.

  • 78

    penyebaran data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

    karakteristiknya dapat dilihat pada grafik 4.3 dan grafik 4.4 berikut:

    Grafik 4.3 Pengukuran Uji Normalitas Tes Akhir Kelompok Eksperimen

    Grafik 4.4 Pengukuran Uji Normalitas Tes Akhir Kelompok Kontrol

    Uji homogenitas ini diambil dari tes akhir kelompok eksperimen

    dan kelompok kontrol. Berikut ini adalah Berikut adalah hasil analisis

    pengukuran uji homogenitas menggunakan SPSS for windows version

    16.0.

  • 79

    Tabel 4.7

    Hasil Pengukuran Uji Homogenitas Tes Akhir Kelompok Eksperimen

    dan Kelompok Kontrol

    Berdasarkan tabel 4.7 hasil pengukuran uji homogenitas tes akhir

    kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di atas ditunjukkan bahwa

    tingkat signifikansi dari kedua kelompok tersebut sebesar 0,234 (0,234 >

    0,05), maka sampel-sampl tersebut homogen.

    Setelah diperoleh data skor tes akhir pada kelompok eksperimen

    dan kelompok control yang normal dan homogen maka dapat dilaksanakan

    uji t. Berikut ini adalah hasil analisis pengukuran uji t tes akhir data

    menggunakan SPSS 16.0

    Tabel 4.8

    Hasil Pengukuran Uji T Tes Akhir Kelompok Eksperimen dan

    Kelompok Kontrol

    Test of Homogeneity of Variances

    UJI KESETARAAN

    Levene Statistic df1 df2 Sig.

    1.446 1 60 .234

    Independent Samples Test

    UJI KESETARAAN

    Equal

    variances

    assumed

    Equal

    variances not

    assumed

    Levene's Test for

    Equality of Variances

    F 1.446

    Sig. .234

    t-test for Equality of

    Means

    t 2.025 2.013

    df 60 56.221

    Sig. (2-tailed) .047 .049

    Mean Difference 3.92857 3.92857

    Std. Error Difference 1.94014 1.95203

    95% Confidence

    Interval of the

    Difference

    Lower .04772 .01852

    Upper 7.80942 7.83863

  • 80

    Berdasarkan tabel 4.8 hasil pengukuran uji t tes akhir di atas

    diketahui F hitung levene’s test sebesar 1,446 dengan probabilitas 0,234 >

    0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance

    sama atau dengan kata lain kedua kelompok homogen. Dengan demikian

    analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance

    assumed. Dari tabel 4.8 terlihat bahwa nilai t-tes adalah 2,025 dengan

    probabilitas signifikasi 0,047, Karena signifikansi pada t-test < 0,05, maka

    H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada perbedaan yang nyata setelah

    dilakukan treatmen. Jadi penggunaan metode inquiry dalam pembelajaran

    IPA dengan materi perubahan lingkungan berpengaruh positif terhadap

    hasil belajar siswa kelas IV semester II di SDN 1 Sidomulyo dan SDN 3

    Sidomulyo Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora.

    4.4 Hasil Analisis Data

    Dari skor yang diperoleh siswa melelui tes yang diberikan setelah

    dilakukan treatment selanjutnya dianalisis menggunakan Uji t. Sebelum

    dilakukannya uji t maka asumsi dasar harus terpenuhi, yaitu meliputi uji

    normalitas dan homogenitas. Untuk memperjelas gambaran mengenai

    hasil penelitian yang meliputi jumlah data, mean, varian, modus, data

    maksimum, data minimum, standar deviasi maka terlebih dahulu perlu

    dilakukan uji diskriptif.

    4.4.1 Hasil Analisis Data Deskriptif

    Analisis deskriptif yang dilakukan menggunakan bantuan SPSS for

    windows versions 16,0. Sebelum analisis deskriptif dilakukan pada

    kelompok kontrol dan kelompok eksperimen perlu dipaparkan mengenai

    distribusi frekuensi skor setiap variabel penelitian. hal ini bertujuan agar

    untuk memperjelas gambaran hasil penelitian. Gambaran yang dimaksud

    adalah dapat mengetahui nilai minimum, nilai maksimum, sum, mean, dan

    standar deviation. Selanjutnya berdasar jumlah skor item yang valid, dapat

    disusun kategori-kategori dan nilai-nilai statistik yang diperoleh dapat di

    petakan kedalam kategori yang sudah dibuat. Kategori disusun berdasar

  • 81

    interval kelompok yang diperoleh dengan menggunakan rumus sebaga

    berikut :

    Dari rumus tersebut, didapat interval kelompok =

    Untuk melihat hasil distribusi frekuensi pada kelompok eksperimen

    dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel di 4.9 di bawah ini.

    Tabel 4.9

    Distribusi Frekuensi Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

    SDN 1 dan 3 Sidomulyo Semester II Tahun Ajaran 2010/2011

    Interval

    Kelompok eksperimen Kelompok kontrol

    Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

    85 – 90 11 39% 6 18%

    80 – 84,9 2 7% 5 15%

    75 – 79,9 7 25% 7 21%

    70 – 74,9 8 29% 12 35%

    65 – 69,9 0 0% 4 12%

    Jumlah 28 100% 34 100%

    Dari tabel 4.9 dapat diketahui bahwa pada kelompok eksperimen

    tidak ada siswa yang mendapat nilai antara 65 – 69,9, dengan persentase

    0%. Untuk skor 70 – 74,9 terdapat 8 siswa dengan persentase 29%. Siswa

    yang mendapat skor 75 – 79,9 terdapat 7 orang siswa dengan presentase

    sebesar 25%. Untuk siswa yang mendapatkan skor antara 80 sampai 84,9

    ada 2 anak dengan persentase 7%. Terdapat 11 anak dengan persentase

    39% yang mendapatkan skor mulaii dari 85 sampai 90.

    Hasil tes akhir pada kelompok kontrol di atas dapat diketahui

    bahwa dalam kelompok kontrol terdapat 4 anak yang mendapatkan nilai 65

    sampai 69,9 dengan prosentase sebesar 35%. Sedang siswa yang

    memperoleh nilai 70 sampai 74,9 ada 12 siswa dengan prosentase 19%.

    Untuk nilai 75 sampai 79,9 ada 7 siswa yang mendapatkannya dengan

    prosentase 21%. Untuk nilai antar 80 sampai 84,9 ada 5 siswa dengan

    prosentase sebesar 15%. Siswa yang mendapatkan nilai antara 85 sampai

    90 ada 6 siswa dengan prosentase 18%.

  • 82

    Untuk lebih memperjelas daftar distribusi skor di atas maka

    ditampilkan diagram batang yang menggambarkan persebaran frekuensi

    pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

    Gambar 4.1. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Skor Tes Akhir

    Dalam analisis diskriptif menggambarkan tentang gambaran data

    tentang jumlah data, data minimum, data maksimum, mean dan standar

    deviasi. Analis diskriptif ini dilakukan pada kelompok eksperimen dan

    kelompok kontrol setelah dilakukannya treatmen. Dalam analisis uji

    diskriptif menggunakan bantuan SPSS versi 16 for Window. Hasil analisis

    diskriptif kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol yang dilihat dari

    skor minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi dapat dilihat pada

    tabel di bawah ini:

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    65-69,9 70-74,9 75-79,9 80-84,9 85-90

    Eksperimen 0 8 7 2 11

    Kontrol 4 12 7 5 6

    Axi

    s Ti

    tle

    Chart Title

  • 83

    Tabel 4.10

    Hasil Analisis Deskriptif Tes Akhir Kelompok Eksperimen dan Kelompok

    Kontrol SDN 1 dan 3 Sidomulyo Semeter II Tahun Ajaran 2011/2012

    Descriptive Statistics

    N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

    EKSPERIMEN 28 70.00 90.00 78.9286 7.85955

    KONTROL 34 65.00 90.00 75.0000 7.38549

    Valid N (listwise) 28

    Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa banyak jumlah data

    pada kelompok eksperimen sebanyak 28, sedangkan jumlah data pada

    kelompok kontrol sebanyak 34. Untuk skor maksimal pada kelompok

    eksperimen adalah 90 untuk skor minimal adalah 70. Sementara untuk

    kelompok kontrol nilai maksimal adalah 90 dan nilai minimal 65. Standar

    deviasi untuk kelompok eksperimen adalah 7.85955, sedangkan untuk

    kelompok kontrol adalah 7.38549. Standar Deviation menggambarkan

    keragaman kumpulan suatu data secara matematis.

    4.4.2 Hasil Analisis Data Uji Statistik

    Dalam analisis data uji statistik yang perlu dilakukan adalah

    analisis uji pra syarat yaitu dengan uji normalitas dan uji homogenitas.

    Setelah diketahui data yang di analisis normal dan homogen barulah

    dilakukan uji t untuk mengetahui perbedaan antara kedua kelompok, yaitu

    kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada tes akhir setelah

    treatmen dilakukan. Berikut hasil uji pra syarat dan hasil uji t tes akhir

    kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

    4.4.2.1 Hasil Uji Pra Syarat Tes Akhir Kelompok Eksperimen dan Kelompok

    Kontrol

    Berdasarkan uji pra syarat tes akhir kelompok eksperimen dan

    kelompok kontrol meliputi uji normalitas dan uji homogenitas kelompok

    eksperimen dan kelompok kontrol.

  • 84

    Dalam uji normalitas pra syarat tes akhir untuk kelompok

    eksperimen dan kelompok kontrol diambil dari nilai tes akhir setelah

    dilaksanakan pembelajaran baik pada kelompok eksperimen dengan

    menggunakan metode inquiry dan kelompok kontrol dengan menggunakan

    metode ceramah. Berikut hasil analisis uji normalitas pra syarat

    menggunakan SPSS for windows version 16.0 pada data akhir kelompok

    eksperimen dan kelompok kontrol:

    Tabel 4.11

    Hasil Uji Normalitas Pra Syarat Tes Akhir Kelompok Eksperimen dan

    Kelompok Kontrol

    Berdasarkan tabel 4.11 hasil analisis uji normalitas pra syarat tes

    akhir kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di atas menunjukkan

    bahwa, signifikansinya 0,111 pada kelompok eksperimen dan 0,071 pada

    kelompok kontrol. Data tersebut menunjukkan bahwa data berdistribusi

    normal karena signifikansi 0,111 > 0,05 pada kelompok eksperimen dan

    0,071 > 0,05 pada kelompok kontrol. Gambaran visual kenormalan

    penyebaran data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

    karakteristiknya dapat dilihat pada grafik 4.5 dan grafik 4.6 berikut:

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    KELOMPOK

    EKSPERIMEN

    KELOMPOK

    KONTROL

    N 28 34

    Normal Parametersa Mean 78.9286 75.0000

    Std. Deviation 7.85955 7.38549

    Most Extreme Differences Absolute .227 .221

    Positive .227 .221

    Negative -.173 -.132

    Kolmogorov-Smirnov Z 1.202 1.291

    Asymp. Sig. (2-tailed) .111 .071

    a. Test distribution is Normal.

  • 85

    Grafik 4.5 Uji Normalitas Pra Syarat Tes Akhir Kelompok Eksperimen

    Grafik 4.6 Uji Normalitas Pra Syarat Tes Akhir Kelompok Kontrol

    Setelah dilakukan uji normalitas pra syarat langkah selanjutnya

    dalam uji prasyarat adalah uji homogenitas. Uji homogenitas ini diambil

    dari tes akhir kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut ini

    adalah hasil analisis uji homogenitas pra syarat menggunakan SPSS for

    windows version 16.0.

  • 86

    Tabel 4.12

    Hasil Uji Homogenitas Pra Syarat Tes Akhir Kelompok Eksperimen

    dan Kelompok Kontrol

    Berdasarkan tabel 4.12 hasil uji homogenitas pra syarat tes akhir

    kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di atas ditunjukkan bahwa

    tingkat signifikansi dari kedua kelompok tersebut sebesar 0,234 (0,234 >

    0,05), maka sampel-sampl tersebut homogen.

    4.4.2.2 Hasil Uji T Tes Akhir Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

    Uji t ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan dua rata-rata yang

    dilakukan pada nilai tes akhir dari kelompok eksperimen dan kontrol.

    Berikut adalah hasil analisis data menggunakan SPSS for windows version

    16.0:

    Test of Homogeneity of Variances

    UJI KESETARAAN

    Levene Statistic df1 df2 Sig.

    1.446 1 60 .234

  • 87

    Tabel 4.13

    Hasil Uji T Pada Saat Tes Akhir Kelompok Eksperimen dan

    Kelompok Kontrol

    Berdasarkan tabel 4.13 hasil uji t pada saat tes akhir di atas

    diketahui F hitung levene’s test sebesar 1,446 dengan probabilitas 0,234 >

    0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance

    sama atau dengan kata lain kedua kelompok homogen. Dengan demikian

    analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance

    assumed. Dari tabel 4.13 terlihat bahwa nilai t-tes adalah 2,025 dengan

    probabilitas signifikasi 0,047, Karena signifikansi pada t-test < 0,05, maka

    H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada perbedaan yang nyata setelah

    dilakukan treatmen. Jadi penggunaan metode inquiry dalam pembelajaran

    IPA dengan materi perubahan lingkungan berpengaruh positif terhadap

    hasil belajar siswa kelas IV semester II di SDN 1 Sidomulyo dan SDN 3

    Sidomulyo Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora.

    Independent Samples Test

    UJI KESETARAAN

    Equal

    variances

    assumed

    Equal

    variances not

    assumed

    Levene's Test for

    Equality of Variances

    F 1.446

    Sig. .234

    t-test for Equality of

    Means

    T 2.025 2.013

    Df 60 56.221

    Sig. (2-tailed) .047 .049

    Mean Difference 3.92857 3.92857

    Std. Error Difference 1.94014 1.95203

    95% Confidence

    Interval of the

    Difference

    Lower .04772 .01852

    Upper 7.80942 7.83863

  • 88

    4.5 Hasil Uji Hipotesis

    Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, setelah treatmen yang

    diperoleh dari hasil analisis uji t-hitung menggunakan signifikansi 2-tailed

    pada independent sample test maka analisis hipotesisnya adalah:

    Ho : Tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan kelompok

    eksperimen setelah menggunakan metode inquiry dalam

    pembelajajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV semester

    II dengan kelompok kontrol setelah menggunakan metode ceramah.

    H1 : Ada perbedaan pengaruh yang signifikan kelompok eksperimen

    setelah menggunakan metode inquiry dalam pembelajajaran IPA

    terhadap hasil belajar siswa kelas IV semester II dengan kelompok

    kontrol setelah menggunakan metode ceramah.

    Berdasarkan analisis uji t-hitung menggunakan signifikansi 2-tailed

    pada independent sample test maka dapat diajukan analisis sebagai

    berikut: Ho diterima jika signifikasi lebih besar dari 0,05 (Ho > 0,05), Dan

    Ho ditolak jika signifikasi lebih kecil dari 0,05 (Ho < 0,05). Berdasarkan

    hasil t-hitung menggunakan signifikansi 2-tailed pada independent sample

    test yang telah dilakukan diperoleh signifikasi 0,047 lebih kecil dari 0,05

    (0,047 < 0,05), Karena signifikasi 2-tailed pada independent sample test

    lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dari hasil tersebut

    dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh penggunaan

    metode inquiry dengan metode ceramah dalam pembelajaran IPA dengan

    materi perubahan lingkungan terhadap hasil belajar siswa kelas IV

    semester II SDN 1 dan 3 Sidomulyo Kecamatan Banjarejo Kabupaten

    Blora.

    4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Sidomulyo dan SDN 3

    Sidomulyo yang terletak di Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora pada

    semester II tahun ajaran 2011/2012, yang menjadi Subjek penelitian adalah

    siswa-siswi dikedua SD tersebut yaitu siswa SDN 1 Sidomulyo sebagai

  • 89

    kelompok eksperimen dan siswa SDN 3 Sidomulyo sebagai kelompok

    kontrol.

    Sebelum diberi perlakuan atau tindakan, kedua kelompok tersebut

    diberi tes awal secara random untuk menentukan subjek penelitian dan

    untuk menguji kesamaan varians sehingga kedua kelompok tersebut

    menunjukkan keadaan dua kelompok yang homogen, artinya bahwa data

    tersebut berdistribusi normal dan memiliki varians yang tidak berbeda

    secara signifikan. Ini menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan kedua

    kelompok mempunyai kemampuan awal yang sama sehingga kelompok

    eksperimen dapat diberi perlakuan yaitu dengan pembelajaran yang

    menggunakan metode inquiry dan kelompok kontrol menggunakan metode

    ceramah. Setelah diberi perlakuan, kelompok eksperimen dan kelompok

    kontrol diberi tes pada akhir pertemuan. Waktu yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah 1 kali pertemuan atau 2 jam pelajaran.

    Berdasarkan hasil t-hitung menggunakan signifikansi 2-tailed pada

    independent sample test yang telah dilakukan setelah treatmen diperoleh

    signifikasi 0,047 lebih kecil dari 0,05 (0,047 < 0,05), Karena signifikasi 2-

    tailed pada independent sample test lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak

    dan H1 diterima. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat

    perbedaan pengaruh penggunaan metode inquiry dengan metode ceramah

    dalam pembelajaran IPA dengan materi perubahan lingkungan terhadap

    hasil belajar siswa kelas IV semester II SDN 1 dan 3 Sidomulyo

    Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora.

    Hal ini diperkuat dengan informasi yang memaparkan nilai rata-

    rata hasil balajar IPA pada siswa kelas eksperimen dan kelompok kontrol.

    Untuk melihat rata-rata antara kedua kelompok tersebut dapat dilihat pada

    hasil analisis diskriptif. Dari hasil analisis diskriptif dapat dilihat rata-rata

    untuk kelompok eksperimen yaitu sebesar 78,93 dan rata-rata untuk

    kelompok kontrol yaitu sebesar 75,00. Hal ini berarti rata-rata hasil

    belajar antara siswa yang diajar menggunakan metode inquiry dengan

    siswa yang diajar menggunakan metode ceramah terdapat perbedaan. Dari

  • 90

    rata-rata tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang diajar menggunakan

    metode inquiry memiliki rata-rata hasil belajar yang lebih tinggi

    dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode ceramah. Jadi

    penggunaan metode inquiry dalam pembelajaran IPA dengan materi

    perubahan lingkungan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV

    pada semester II di SDN 1 Sidomulyo dan SDN 3 Sidomulyo Kecamatan

    Banjarejo Kabupaten Blora.