bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 umum ......22 22 bab iv hasil penelitian dan pembahasan...

49
22 22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek penelitian adalah kelas VI yang berjumlah 28 siswa. Terdiri dari 11 siswa putra dan 17 siswa putri. Kualitas prestasi di SD ini tidak terlalu mencolok dan minat belajar siswa rendah. SD ini berada di pedesaan yang masih sangat asri, begitu juga siswa di SD masih sangat menghormati guru. Dengan background sistem sosial yang masih terjaga ke jawaan nya maka peneliti memutuskan untuk mencoba menaikkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS dengan SK: 3. Memahami peranan Indonesia di era globalisasi, KD: 3.1 Menjelaskan peranan Indonesia pada era globalisasi dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan Bangsa Indonesia. Dengan menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) yang diberikan pada awal pembelajaran. Diharapkan siswa dapat meningkat minat belajarnya dan meningkatkan nilai KKM yang telah ditetapkan. Pada pembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun KKM yang ditetapkan rendah siswa masih banyak sekali yang tidak tuntas sehingga harus diperlukan tindak lanjut remidial. 4.1.1 Pemahaman Belajar Pada awalnya siswa kelas VI, nilai rata-rata pelajaran IPS rendah khususnya pada materi Era Globalisasi. Hal ini disebabkan karena siswa diberikan pemahaman tentang materi “Era Globalisasi” melalui metode ceramah saja yang dilakukan oleh guru, sehingga anak hanya berangan-angan belaka dan tidak mempunyai semangat belajar yang lebih. 4.1.2 Proses Pembelajaran Proses pembelajaran pada pra siklus menunjukkan bahwa siswa masih pasif, karena tidak diberi respon yang menantang. Siswa masih bekerja secara

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 22

    22

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi

    subjek penelitian adalah kelas VI yang berjumlah 28 siswa. Terdiri dari 11

    siswa putra dan 17 siswa putri. Kualitas prestasi di SD ini tidak terlalu

    mencolok dan minat belajar siswa rendah. SD ini berada di pedesaan yang

    masih sangat asri, begitu juga siswa di SD masih sangat menghormati guru.

    Dengan background sistem sosial yang masih terjaga ke jawaan nya maka

    peneliti memutuskan untuk mencoba menaikkan prestasi belajar pada mata

    pelajaran IPS dengan SK: 3. Memahami peranan Indonesia di era globalisasi,

    KD: 3.1 Menjelaskan peranan Indonesia pada era globalisasi dan dampak

    positif serta negatifnya terhadap kehidupan Bangsa Indonesia.

    Dengan menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) yang

    diberikan pada awal pembelajaran. Diharapkan siswa dapat meningkat minat

    belajarnya dan meningkatkan nilai KKM yang telah ditetapkan. Pada

    pembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun KKM yang

    ditetapkan rendah siswa masih banyak sekali yang tidak tuntas sehingga harus

    diperlukan tindak lanjut remidial.

    4.1.1 Pemahaman Belajar

    Pada awalnya siswa kelas VI, nilai rata-rata pelajaran IPS rendah

    khususnya pada materi Era Globalisasi. Hal ini disebabkan karena siswa

    diberikan pemahaman tentang materi “Era Globalisasi” melalui metode

    ceramah saja yang dilakukan oleh guru, sehingga anak hanya berangan-angan

    belaka dan tidak mempunyai semangat belajar yang lebih.

    4.1.2 Proses Pembelajaran

    Proses pembelajaran pada pra siklus menunjukkan bahwa siswa masih

    pasif, karena tidak diberi respon yang menantang. Siswa masih bekerja secara

  • 23

    individual, tidak tampak kreatif siswa maupun gagasan yang muncul. Siswa

    terlihat jenuh dan bosan tanpa gairah karena pembelajaran selalu monoton.

    4.2 Kondisi Pra Siklus

    Penelitian ini dilakukan di kelas VI SD Negeri Ngabean Kecamatan

    Secang, pada mata pelajaran IPS SK “Era Globalisasi”. Dengan jumlah 28

    siswa terdiri dari 11 siswa laki – laki dan 17 siswa perempuan. Penelitian ini

    menggunakan metode pembelajaran diskusi kelompok. Berdasarkan

    observasi yang dilakukan, sebagian nilai kelas VI pada mata pelajaran IPS

    masih di bawah KKM yang ditentukan sekolah yaitu 61. Jumlah siswa yang

    belum mencapai KKM ada 18 siswa dari 28 siswa dapat dilihat pada Tabel

    4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Test Pra Siklus berikut ini :

    Tabel 4.1

    Distribusi Frekuensi Nilai Test Pra Siklus

    No. Nilai

    Jumlah

    Siswa

    Persenta

    se (%)

    Tun

    tas

    Belu

    m

    Tuntas

    1 50-60 19 68 9 19

    2 61-70 9 32

    3 71-80 0 0

    4 81-90 0 0

    5 91-100 0 0

    Jum

    lah 2330 28 100

    Rata

    – rata

    58,92857

    143

    Sumber Data : Guru Kelas

    Dari data Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Test Pra Siklus di atas

    dapat diperjelas dengan Gambar 4.1 Diagram batang dibawah ini:

  • 24

    G

    a

    m

    b

    a

    r

    D

    i

    a

    Gambar 4.1 diagram batang Nilai Siswa Pra Siklus

    Dari tabel di atas dapat dilihat siswa yang memperoleh nilai 50-60 ada 19

    siswa dan yang memperoleh nilai 61-70 hanya ada 9 siswa. Dari data tabel

    diatas maka dibuat Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus pada

    kondisi awal sebagai berikut:

    Tabel 4.2

    Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus

    Untuk mempermudah membaca data diatas peneliti menyajikan dalam

    bentuk diagram batang pada Gambar Diagram Batang 4.2 Ketuntasan Belajar

    Pra Siklus di berikut:

    No Nilai Kriteria

    Jumlah

    Siswa

    Persentase

    %

    1 ≥61 Tuntas

    9

    32

    2

  • 25

    Gambar 4.2 Diagram Batang Ketuntasan Belajar Pra Siklus

    Rendahnya prestasi siswa dipengaruhi oleh tingkat pemahaman siswa

    terhadap materi yang disajikan masih rendah dikarenakan guru kurang

    memiliki ketrampilan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif atau

    selalu menggunakan pembelajaran yang monoton yaitu ceramah bervariasi,

    dimana metode ceramah bervariasi masih mendominasi proses kegiatan

    pembelajaran, sehingga mengakibatkan pembelajaran kurang menarik yang

    berakibat tingkat pemahaman siswa menjadi rendah dan siswa pun kurang

    aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga terjadi hambatan dalam

    transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran berjalan

    kurang efektif.

    Berdasarkan data hasil belajar yang rendah dari siswa kelas VI di SD

    Negeri Ngabean Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012, penulis akan

    melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan

    penelitian yang telah diuraikan pada BAB sebelumnya. Dalam penelitian ini

    penulis akan menggunakan metode pembelajaran pemberian tugas kuis

    (pretest) guna meningkatkan pemahaman belajar siswa yang akan dilakukan

    dalam dua siklus. Siklus I pembelajaran dilakukan dengan SK: Memahami

    peranan bangsa indonesia di era globalisasi, KD: menjelaskan peranan

    Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap

    kehidupan bangsa Indonesia”, dan siklus II pembelajaran dilakukan sama

    dengan siklus I yaitu SK: Memahami peranan bangsa indonesia di era

    0

    5

    10

    15

    20

    tuntas belum tuntas

    Nilai Test Pra Siklus

    nilai test pra siklus

  • 26

    globalisasi, KD: menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak

    positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia.

    4.3 Siklus I

    4.3.1 Rencana Tindakan

    Perencanaan siklus I ini ada Tiga (3) pertemuan yaitu pertemuan I,

    pertemuan II, pertemuan III.

    a. Pertemuan I

    Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan

    diskusi dengan guru kelas VI mengenai materi pembelajaran yang akan

    disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum mengajar

    pada pertemuan I, maka guru menyiapkan segala sesuatu yang menunjang

    proses pembelajaran. Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    (RPP) dengan pokok bahasan “Era Globalisasi”, kemudian menyajikan

    pengalaman belajar yang bersifat mengeksplor siswa yaitu dengan

    menggunakan metode pemberian tugas kuis atau (pretest) dengan selain itu,

    Guru juga mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya

    lembar kerja siswa (LKS), buku pelajaran, serta alat peraga. Dan guru juga

    berencana membagi kelompok untuk siswa, dalam 1 kelompok terdiri dari 4

    siswa, adanya diskusi hanya untuk melatih kerja sama siswa dengan teman

    sekelas tanpa memperhatikan jenis kelamin. Dengan menggunakan metode

    pemberian kuis atau (pretest) ini siswa dapat mengeksplor dirinya sendiri

    dengan hasil nilai pretest yang didapat oleh siswa. Belajar sebelum

    pembelajaran sangat penting bila menggunakan metode pemberian tugas

    kuis atau (pretest) ini, dan tidak kalah pentingnya dalam penelitian ini

    adalah persiapan fisik dan mental.kelebihan dari metode ini adalah siswa

    lebih aktif dalam pembelajaran yang akan dimulai karena menanyakan hal-

    hal yang dianggap sulit di saat menerima soal pretest.

    b. Petemuan II

    Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II sebagai tindak

    lanjut dari hasil belajar siswa dan kekurangan/kelemahan pada pertemuan I.

    Perencanaan siklus I pertemuan II lokasi pengamatan/observasi akan

  • 27

    dilaksanakan di lapangan sekolah pada saat pertemuan I. Sebelum mengajar

    pada pertemuan II, maka guru menyiapkan segala sesuatu yang menunjang

    proses pembelajaran.

    Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

    pokok bahasan “Bukti-bukti Era Globalisasi”, kemudian guru merencanakan

    menyajikan pengalaman yang bersifat memotivasi yaitu pembelajaran yang

    nyata dengan kenyataaan yang dialami siswa setelah motivasi siswa

    diberikan soal pretest. Guru juga mempersiapkan perlengkapan belajar

    yang diperlukan, misalnya lembar kerja siswa (LKS), buku pelajaran serta

    alat peraga. Dan guru juga berencana membagi kelompok untuk siswa,

    dalam 1 kelompok terdiri dari 4 siswa untuk berdiskusi.

    c. Pertemuan III

    Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan III sebagai

    penyempurnaan kekurangan dan tindak lanjut dari pertemuan I dan II. Pada

    pertemuan III. Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

    dengan pokok bahasan “kerja sama yang pada era globalisasi”, kemudian

    guru merencanakan menyajikan pengalaman yang bersifat memotivasi yaitu

    dengan menceritakan hal-hal yang dialami siswa secara nyata setelah itu

    memulai pembelajaran dengan metode pemberian tugas kuis pembelajaran

    diawali dengan pretest.

    Setelah pretest dikerjakan dan dikumpulkan dengan dibantu siswa, Guru

    memulai pembelajaran seperti biasa dan juga mempersiapkan perlengkapan

    belajar yang diperlukan, misalnya lembar diskusi, buku pelajaran serta alat

    peraga, dan test formatif. Guru juga berencana membagi kelompok untuk

    siswa, dalam 1 kelompok terdiri dari 4 siswa untuk melakukan diskusi.

    4.3.2 Pelaksanaan, dan Observasi Tindakan

    Pelaksanaan dan observasi pada siklus I ini terdiri dari tiga pertemuan,

    yaitu pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III. Pertemuan I dan II

    berlangsung selama 70 menit (dua jam pelajaran) pertemuan III tetap 70

    menit, yaitu 45 menit pertama penyampaian materi, dan 25 menit berikutnya

  • 28

    evaluasi. Pertemuan I, II dan III dilaksanakan pada tanggal 9, 11, dan 13

    April 2012.

    1) Pertemuan I

    a. Kegiatan Awal

    Apersepsi

    Menceritakan peristiwa yang berhubungan dengan globalisasi yang

    berkaitan dengan kehidupan sehari-hari kemudian bertanya Anak-anak

    kalian sudah pernah melihat handphone? Handphone membuat kita mudah

    dalam berkomunikasi,bukan? Nah, sekarang jelaskan apa yang kalian

    ketahui tentang era globalisasi?”.

    Motivasi

    Memberikan penjelasan jika globalisasi tidak ada maka kehidupan kita

    tidak akan ada tekhnologi seperti sekarang.

    b. Kegiatan Inti

    Teknik Pembelajaran

    Menjelaskan pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis

    atau (pretest):

    a. Mengkomunikasikan tujuan dan tema pemberian tugas untuk

    dikerjakan.

    b. Menjelaskan cara mengerjakan tugas kuis.

    c. Membagikan lembar tugas atau buku untuk mengerjakan.

    d. Membimbing dan mengawasi siswa mengerjakan tugas.

    e. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa tanpa dikoreksi terlebih

    dahulu.

    Eksplorasi

    Bertanya kepada peserta didik “anak-anak apakah kalian pernah

    menggunakan escalator saat berbelanja di mall atau pusat perbelanjaan?

    Elaborasi

    a. Membentuk/ menyiapkan peserta didik menjadi 4 kelompok diskusi.

    b. Menjelaskan materi yang akan di diskusikan.

    c. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari

  • 29

    kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan

    konsep baru:

    Menjelaskan dampak positif dan negatif dari adanya globalisasi.

    d. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari

    kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan

    konsep baru:

    Menjelaskan perubahan sikap perilaku orang karena era

    globalisasi.

    e. Membimbing dan memberikan materi diskusi tiap-tiap kelompok

    diskusi untuk mengenal konsep baru yang ada pada tujuan

    pembelajaran 1, 2, 3, 4.

    Konfirmasi

    a. Menunjuk ketua kelompok untuk mewakili kelompok dalam

    menyampaikan hasil pekerjaannya.

    b. Memberikan penjelasan lebih lanjut.

    c. Kegiatan Akhir

    a. Melakukan Refleksi:

    Apakah yang kalian pelajari pada pembelajaran kali ini?

    b. Mengkoreksi hasil tugas kuis atau pretest.

    c. Memberikan tugas agar peserta didik mempelajari subtansi pokok

    bahasan selanjutnya.

    d. Mengucapkan salam penutup.

    d. Refleksi

    Pada hasil pertemuan I siklus I masih ada kekurangan yang terjadi baik

    saat pengerjaan soal pretest maupun pembelajaran. Itu disebabkan belum

    pernahnya siswa menerima metode yang digunakan peneliti. Sehingga

    suasana kelas sangat kacau karena ketidaktahuan mereka tentang soal yang

    diberikan guru. Setelah diberikan penjelasan lebih lanjut maka siswa pun

    tenang dalam mengerjakan soal pretest. Selesai mengerjakan soal siswa pun

    banyak yang menanyakan soal yang belum diketahui oleh mereka.

    Pembelajaran pun menjadi sangat menarik setelah diadakan diskusi yang

  • 30

    membuat suasana menjadi lebih hidup karena banyak sekali pertentangan

    pemikiran yang ada sehingga proses diskusi pun menjadi menarik. Peneliti

    pun mengkonfirmasi soal diskusi secara bersama-sama siswa, sehingga

    muncul komunikasi dua arah dalam pembelajaran yang dilakukan.

    Setelah proses konfirmasi maka, kegiatan selanjutnya adalah

    mencocokkan hasil pekerjaan pretest siswa. Dari hasil nilai pretest yang di

    peroleh siswa secara keseluruhan data nilai pretest I yang di sajikan pada

    Daftar Nilai Pretest Siklus I Pertemuan I sebagai berikut: (lampiran 7)

    Dari data nilai yang telah ditampilkan oleh peneliti dapat di identifikasi

    yaitu: nilai antara 50-60 ada 1 siswa, nilai antara 61-70 ada 15 siswa, nilai

    antara 71-80 ada 18, tidak ada siswa yang mendapat nilai antara 81-90, dan

    nilai antara 91-100.dari data tersebut atau jika ditampilkan dalam Tabel 4.3

    Distribusi Frekuensi Nilai pretest Pertemuan I Siklus I sebagai berikut:

    Tabel 4.3

    Distribusi Frekuensi Nilai pretest Pertemuan I Siklus I

    No Nilai

    Jumlah

    Siswa Persentase (%)

    1 50-60 1 3

    2 61-70 15 54

    3 71-80 12 43

    4 81-90 0 0

    5 91-100 0 0

    Jumlah 2330 28 100

    rata-

    rata 69

    Diatas adalah data nilai pretest masing-masing siswa dan rata-rata nilai

    semua siswa. Untuk lebih jelas dan mempermudah membaca data-data

    diatas. Peneliti menyajikan Gambar 4.3 Diagram Batang Nilai pretest

    Siklus I Pertemuan I dibawah:

  • 31

    Gambar 4.3 Diagram Batang Nilai Pretest Siklus I Pertemuan I

    Dalam pertemuan I terdapat satu siswa dari keseluruhan 28 siswa yang

    kurang aktif dalam pembelajaran. Nilai yang diterima dalam pretest

    pertama pun sangat kurang. Kemampuan cara bicara siswa tersebut pun

    sangat kurang. Dugaan yang ada pun kemungkinan siswa tersebut

    mengalami kemunduran dalam sisi mentalitas sehingga kesulitan dalam

    proses sosialisasi dengan teman sekelasnya maupun guru kelasnya.

    Kekurangan dari cara pengajaran yang ada pada lembar pengamatan adalah

    sitem komunikasi antara guru dan siswa terlalu dekat sehingga siswa pun

    menjadi kurang sopan. Adapun kekurangan yang lain adalah kurang bisa

    menguasai kelas. Dari kekurangan yang ada pada pertemuan I akan di

    perbaiki pada pertemuan II siklus I.

    2) Pertemuan II

    a. Kegiatan Awal

    Apersepsi

    Menurut kalian bangga berbelanja di pasar tradisional atau di pusat

    perbelanjaan?”

    Motivasi

    Memberikan penjelasan “anak-anak sebagai bangsa indonesia kita tidak

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    18

    Nilai 50-60 61-70 71-80 81-90 91-100

    Tabel Nilai Pre test Siklus I Pertemuan I

  • 32

    boleh menghilangkan jati diri bangsa Indonesia”.

    b. Kegiatan Inti

    Teknik Pembelajaran

    Menjelaskan pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis

    atau (pretest):

    a. Mengkomunikasikan tujuan dan tema metode pemberian tugas

    untuk dikerjakan.

    b. Menjelaskan cara mengerjakan tugas kuis.

    c. Membagikan lembar tugas atau buku untuk mengerjakan.

    d. Membimbing dan mengawasi siswa mengerjakan tugas.

    e. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa tanpa dikoreksi terlebih

    dahulu.

    Eksplorasi

    Bertanya kepada peserta didik “anak-anak jika kita sedang berjalan-

    jalan atau menonton televisi kita sering melihat iklan-iklan yang

    ditayangkan apakah iklan dapat menjadi acuan sebagai bukti adanya era

    globalisasi?”.

    Elaborasi

    a. Membentuk/ menyiapkan peserta didik menjadi 4 kelompok

    diskusi.

    b. Menjelaskan materi yang akan di diskusikan.

    c. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari

    kehidupan sehari- hari peserta didik diatas untuk mengenalkan

    konsep baru:

    Menjelaskan Sikap-sikap yang harus dimiliki oleh setiap orang

    terhadap adanya era globalisasi.

    d. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari

    kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan

    konsep baru:

    Menjelaskan peranan bangsa Indonesia terhadap era globalisasi.

    e. Membimbing dan memberikan materi diskusi tiap-tiap kelompok

  • 33

    diskusi untuk Mengenal konsep baru yang ada pada tujuan

    pembelajaran 5, 6, 7.

    Konfirmasi

    a. Menunjuk ketua kelompok untuk mewakili kelompok dalam

    menyampaikan hasil pekerjaannya.

    b. Memberikan penjelasan lebih lanjut.

    c. Kegiatan Akhir

    a. Melakukan Refleksi:

    Apakah yang kalian pelajari pada pembelajaran kali ini?

    b. Mengkoreksi hasil tugas kuis atau (pretest).

    c. Memberikan tugas agar peserta didik mempelajari subtansi pokok

    bahasan selanjutnya.

    d. Mengucapkan salam penutup.

    d. Refleksi

    Pada pertemuan II siswa lebih enjoy saat mengerjakan soal pretest yang

    diberikan. Itu dapat di simpulkan bahwa siswa lebih siap untuk menerima

    pembelajaran. Kekurangan pada pertemuan I pun dapat diatasi dan proses

    pembelajaran pun menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tetapi permasalahan

    tentang siswa yang kurang aktif belum dapat diselesaikan oleh guru. Guru

    mencoba membuat rasa percaya diri anak agar lebih baik dengan cara

    menyuruh dirinya untuk mempresentasikan hasil diskusi dari kelompoknya.

    Akan tetapi siswa tersebut tidak mau maju untuk Mempresentasikan, upaya

    agar bisa membuat siswa tersebut mau mempresentasikan hasil diskusinya

    maka peneliti menyuruh salah satu teman dari kelompoknya untuk

    menemaninya mempresentasikan hasil dari diskusinya. Pada pertemuan II

    ini nilai pretest siswa naik. Daftar nilai pretest siswa pada pertemuan II

    ditampilkan pada Daftar Nilai Pretest Pertemuan II sebagai berikut:

    (lampiran 7)

    Dari data nilai pretest siswa dapat dibaca sebagai berikut : Ada 2 siswa

    masih mendapat nilai antara 50-60, 2 siswa mendapat nilai antara 61-70, 6

    siswa mendapat nilai antara 71-80, tidak ada siswa yang mendapat nilai

  • 34

    antara 81-90, dan 18 siswa mendapat nilai 91-100. Dengan rata-rata nilai

    kelas 88. Untuk memperjelas data yang diatas dapat di lihat pada Tabel 4.4

    Distribusi Nilai pretest Pertemuan II Siklus I di bawah ini :

    Tabel 4.4

    Distribusi Nilai pretest Pertemuan II Siklus I

    Dengan data Tabel 4.4 Distribusi Nilai pretest Pertemuan II Siklus I

    dapat dibaca yaitu 7% siswa mendapatkan nilai antara 50-60 dan 61-70,

    22% siswa mendapatkan nilai 71-80, 64% siswa mendapatkan nilai antara

    91-100. Rata-rata nilai anak pada pretest II pertemuan I mencapai rata-rata

    88. Itu menunjukan bahwa pada pertemuan II siswa mulai bisa menerima

    metode yang digunakan oleh peneliti. Untuk mempertegas dan memudahkan

    membaca dari data diatas peneliti menampilkan dengan diagram batang

    yang ditampilkan pada Gambar Diagram Batang 4.4 sebagai berikut :

    Gambar 4.4 Diagram Batang Nilai pretest Siklus I pertemuan II

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    18

    20

    50-60 61-70 71-80 81-90 91-100

    Tabel Nilai Siklus I Pertemuan II Persentase (%)

    Tabel Nilai Siklus I Pertemuan II Jumlah Siswa

    No. Nilai

    Jumlah

    Siswa

    Persentase

    (%)

    1 50-60 2 7

    2 61-70 2 7

    3 71-80 6 22

    4 81-90 0 0

    5 91-100 18 64

    Jumlah 2330 28 100

    Rata-rata 88

  • 35

    Dari keseluruhan nilai pretest yang didapat siswa menunjukan bahwa

    siswa lebih meningkat dibandingkan pada pertemuan pertama ditunjukkan

    bahwa sebagian besar siswa mendapat nilai 100 dan hanya 4 siswa yang di

    bawah standar KKM yang digunakan oleh peneliti.

    3) Pertemuan III

    a. Kegiatan Awal

    Apersepsi

    Menurut kalian bangga berbelanja di pasar tradisional atau di pusat

    perbelanjaan?”

    Motivasi

    Memberikan penjelasan “anak-anak sebagai bangsa indonesia kita tidak

    boleh menghilangkan jati diri bangsa Indonesia”.

    b. Kegiatan Inti

    Teknik Pembelajaran

    Menjelaskan pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis

    atau (pretest) :

    a. Mengkomunikasikan tujuan dan tema pemberian tugas untuk

    dikerjakan.

    b. Menjelaskan cara mengerjakan tugas kuis.

    c. Membagikan lembar tugas atau buku untuk mengerjakan.

    d. Membimbing dan mengawasi siswa mengerjakan tugas.

    e. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa tanpa dikoreksi terlebih

    dahulu.

    Eksplorasi

    Bertanya kepada peserta didik “anak-anak apakah negara kita sudah

    bekerja sama dengan negara lain yang lebih maju daripada negara

    kita?Cobalah berikan contohnya?”.

    Elaborasi

    a. Membentuk/ menyiapkan peserta didik menjadi 4 kelompok diskusi.

    b. Menjelaskan materi yang akan di diskusikan.

  • 36

    c. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari

    kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan

    konsep baru:

    Menjelaskan faktor-faktor adanya perusahaan asing di Indonesia

    d. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari

    kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan

    konsep baru:

    Menjelaskan dampak positif dan negatif masuknya perusahaan

    asing di Indonesia.

    e. Membimbing dan memberikan materi diskusi tiap-tiap kelompok

    diskusi untuk mengenal konsep baru yang ada pada tujuan

    pembelajaran 8, 9, 10, 11.

    Konfirmasi

    a. Menunjuk ketua kelompok untuk mewakili kelompok dalam

    menyampaikan hasil pekerjaannya.

    b. Memberikan penjelasan lebih lanjut.

    c. Kegiatan Akhir

    a. Melakukan Refleksi:

    Apakah yang kalian pelajari pada pembelajaran kali ini?

    b. Mengkoreksi hasil tugas kuis atau pretest.

    c. Mengerjakan test formatif siklus I.

    d. Mengucapkan salam penutup.

    d. Refleksi

    Pertemuan III adalah tindak lanjut dari pertemuan I dan II yang masih

    kurang sempurna dalam hasil maupun proses pembelajaran. Siswa diantara

    pertemuan seblumnya lebih aktif pada pertemuan III karena siswa lebih

    mengenal karakter dari guru. Menurut observer yaitu guru kelas pun

    dianggap pertemuan III sudah lebih baik dari dua pertemuan sebelumnya.

    Pesan dalam proses pembelajaran pun mengena pada siswa. Pada pertemuan

    ini kesulitan dari guru adalah 1 siswa yang masih belum aktif dalam proses

    pembelajaran. Guru masih menggunakan hal yang sama yaitu memberikan

  • 37

    kepercayaan terhadap siswa yang kurang aktif tersebut. hasilnya siswa

    tersebut mengalami peningkatan pada nilai pretest dan test evaluasi atau test

    formatif yang diberikan usai proses konfirmasi yang diberikan oleh

    guru/peneliti. Secara umum peningkatan nilai pretest yang didapat siswa

    pun mengalami peningkatan yang signifikan. Penjelasan lebih lanjut dari

    peningkatan nilai pretest yang didapat siswa ditampilkan Pada Daftar Nilai

    pretest Siklus I pertemuan III sebagai berikut : (lampiran 7)

    Dari daftar nilai diatas peningkatan siswa terlihat dengan hanya 1 siswa

    yang mendapat nilai kurang akan tetapi itu sudah merupakan peningkatan

    dari nilai pretest sebelumnya yaitu jika menggunakan KKM yang digunakan

    sekolah maka siswa tersebut telah tuntas namun peneliti menetapkan KKM

    yaitu 70. Gambaran dari daftar nilai diatas yaitu: tidak ada siswa yang

    memperoleh nilai antara 50-60, 1 siswa memperoleh nilai antara 61-70, 5

    siswa memperoleh nilai antara 71-80, 7 siswa mendapat nilai 81-90, 15

    siswa mendapat nilai antara 91-100. Dengan rata-rata nilai mencapai 92.

    Penjelasan di atas dipertegas oleh Tabel 4.5 Daftar Distribusi Frekuensi

    Nilai pretest III di bawah ini:

    Tabel 4.5

    Distribusi Frekuensi Nilai pretest Pertemuan III Siklus I

    No. Nilai

    Jumlah

    Siswa

    Persentase

    (%)

    1 50-60 0 0

    2 61-70 1 3

    3 71-80 5 20

    4 81-90 7 23

    5 91-100 15 54

    Jumlah 2330 28 100

    Rata – rata 92

    Data yang dapat dibaca dari Tabel 4.5 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai

    pretest Pertemuan III Siklus I, yaitu 1 siswa yang memperoleh nilai 61-70

    jika di presentasekan hanya 3%, 5 siswa memperoleh nilai 71-80 jika

    dipersentasekan sebesar 20%, 7 siswa yang memperoleh nilai 81-90 jika

  • 38

    dipersentasekan sebesar 23%, 15 siswa memperoleh nilai 91-100 jika

    dipersentasekan sebesar 54%. Rata-rata nilai kelas pun meningkat menjadi

    92. Agar data mudah dibaca dan dimengerti peneliti menyajikan dalam

    bentuk diagram batang pada Gambar 4.5 Diagram Batang Nilai pretest

    Siklus I Pertemuan III dalam bentuk diagram batang sebagai berikut ini:

    Gambar 4.5 Nilai pretest Siklus I Pertemuan III

    Dari Gambar 4.5 Diagram Batang Nilai pretest Siklus I Pertemuan III

    ditunjukkan bahwa siswa sebagian besar mendapat nilai 91-100 dan nilai

    terendah adalah 61-70. Dapat disimpulkan juga bahwa metode yang

    digunakan oleh guru sudah dimengerti dan dikuasai oleh siswa pada

    umumnya. Setelah mengkonfirmasi pembelajaran siswa diberikan test

    evaluasi untuk mengukur keberhasilan metode pemberian tugas kuis

    (pretest) pembelajaran.

    4.3.3 Perbandingan Nilai pretest siswa pada siklus I

    Dari tiga pertemuan pada siklus I ada tiga pretest yang diberikan kepada

    siswa. Guru yang menggunakan metode pemberian tugas kuis atau (pretest)

    yang diberikan kepada siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa

    pada mata pelajaran IPS. Maka peneliti akan membandingkan nilai rata-rata

    siswa tiap pretest yang telah dilakukan tiga kali. Perbandingan nilai pada

    Daftar Nilai Tiap pretest Pada Siklus I yang diperoleh siswa adalah sebagai

    berikut: (lampiran 7)

    Dengan membaca daftar nilai di atas dapat disimpulkan bahwa nilai

    pretest tiap pertemuan pada siklus I meningkat. Untuk mempermudah dalam

    02468

    1012141618

    persentase %

    nilai

  • 39

    membaca peningkatan nilai pretest pada tiap pertemuan peneliti membuat

    Gambar 4.6 peningkatan nilai pretest tiap pertemuan pada siklus I yang

    berbentuk diagram batang sebagai berikut:

    Gambar 4.6 Peningkatan Nilai pretest Tiap Pertemuan Pada Siklus I

    Gambar 4.6 Peningkatan Nilai pretest Tiap Pertemuan Pada Siklus I

    menunjukkan bahwa peningkatan yang terjadi pada pertemuan II.

    Kemungkinan pada pertemuan I siswa masih bingung dalam mengerjakan

    pretest yang diberikan. Kemudian pada pertemuan II siswa lebih siap dalam

    mengerjakan pretest. Selanjutnya pada pertemuan III siswa sudah terbiasa

    dan sangat enjoy dalam pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas

    kuis (pretest) sehingga nilai rata-rata pretest pada pertemuan III menjadi

    yang tertinggi.

    4.3.4 Hasil Tindakan

    Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I ini berupa hasil lembar

    observasi yang diterapkan oleh guru (lampiran 4). Penilaian observasi ini

    dilakukan oleh observer (guru kelas VI). Hasil tindakan proses pembelajaran

    dengan menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) pada siklus I ini

    terdiri dari 3 pertemuan, pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III.

    a. Pertemuan I

    Penerapan pembelajaran dengan metode pemberian tugas kuis (pretest)

    pada siklus I pertemuan I ini dapat dilihat pada master sheet tabel 4.6

    dibawah ini:

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    pre test 1 pre test 2 pre test 3

    Nilai Pre test Siswa

    nilai pre test siswa

  • 40

    Tabel 4.6

    Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus I Pertemuan I

    No Aspek

    Rata-rata Hasil Penilaian

    Observasi guru dan siswa

    1 Pra Pembelajaran 3,5

    2 Kegiatan Awal Pembelajaran 3,5

    3 Kegiatan Inti 4

    4 Kegiatan Penutup 4

    Keterangan:

    1. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat

    kurang.

    2. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori kurang.

    3. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori cukup.

    4. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori baik.

    5. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat

    baik.

    Dari Tabel 4.6 Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus I Pertemuan I

    pembelajaran metode pemberian tugas kuis (pretest) sudah diterapkan/

    dilakukan oleh guru dengan menggunakan indikator keberhasilan ≥4 atau

    minimal baik, dari keseluruhan pengamatan kegiatan pembelajaran

    metode pemberian tugas kuis (pretest) dengan observer guru kelas.

    Lembar pengamatan pada siklus I terdiri dari 4 item yang dinilai, 2 item

    masih dibawah indikator keberhasilan yang digunakan dalam penelitian.

    Sehingga guru harus memperbaiki 2 item yang tidak berhasil pada

    pertemuan II dan guru tidak begitu saja puas dengan perolehan skor rata-

    rata pada nilai 4 karena belum ada skor rata-rata item pada lembar

    pengamatan yang mencapai skor 5 atau kategori sangat baik. Demikian 2

    item yang belum berhasil dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I

    pertemuan I akan diperbaiki pada pertemuan II.

  • 41

    b. Pertemuan II

    Penerapan pembelajaran dengan metode pemberian tugas kuis

    (pretest) pada siklus I pertemuan II ini dapat dilihat pada master sheet

    tabel 4.7 di bawah ini:

    Tabel 4.7

    Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus I Pertemuan II

    No Aspek

    Rata-rata Hasil Penilaian

    Observasi guru dan siswa

    1 Pra Pembelajaran 3

    2 Kegiatan Awal Pembelajaran 4

    3 Kegiatan Inti 4

    4 Kegiatan Penutup 5

    Dari Tabel 4.7 Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus I Pertemuan II

    pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) sudah

    diterapkan/ dilakukan oleh guru dengan observer yang masih sama yaitu

    guru kelas dan indikator keberhasilan yang sama yaitu ≥4 atau minimal

    baik. Pada Pertemuan I terdapat 2 item yang masih kurang dan pada

    pertemuan II sudah diperbaiki kekurangan – kekurangan yang ada pada

    pertemuan I walaupun masih ada perbaikan lagi 1 item yaitu item pra

    pembelajaran namun secara keseluruhan 3 item dari 4 yang dinilai sudah

    mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti. Pada

    pertemuan II sudah ada item yang mencapai skor 5 yaitu pada item

    kegiatan penutup. Walaupun sudah mencapai skor 5 dan sudah bisa

    memperbaiki kekurangan pada pertemuan I di pertemuan II namun guru

    harus meningkatkan dan memperbaiki 1 item yang belum berhasil pada

    pertemuan II di pertemuan selanutnya atau pertemuan III.

    c. Pertemuan III

    Penerapan pembelajaran dengan metode pemberian tugas kuis (pretest)

    pada siklus I pertemuan III ini dapat dilihat pada master sheet tabel 4.8 di

    bawah ini:

  • 42

    Tabel 4.8

    Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus I Pertemuan III

    No Aspek

    Rata-rata Hasil Penilaian

    Observasi guru dan siswa

    1 Pra Pembelajaran 4

    2 Kegiatan Awal Pembelajaran 4

    3 Kegiatan Inti 4

    4 Kegiatan Penutup 4

    Dari Tabel 4.8 Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus I Pertemuan

    III pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest)

    sudah diterapkan/ dilakukan oleh guru dengan indikator keberhasilan

    pembelajaran yaitu ≥4 atau minimal baik. dari data master sheet hasil

    observasi pembelajaran dengan observer guru kelas didapat rata-rata skor

    yang didapat oleh guru pada tiap item sudah berhasil. kekurangan pada

    pertemuan II siklus I dapat diperbaiki pada pertemuan III siklus I. Jadi,

    pada pertemuan III ini guru sudah berhasil pada proses pembelajaran

    pemberian tugas (pretest) yang diberikan pada awal kegiatan

    pembelajaran. Keberhasilan dari segi proses pembelajaran sudah dapat

    dikatakan sukses akan tetapi dalam hasil belajar siswa ditentukan dengan

    hasil nilai test formatif pada siklus I yang diberikan pada akhir

    pembelajaran pertemuan III.

    4.3.5 Hasil Belajar Peserta Didik Aspek Kognitif

    Hasil belajar siswa pada aspek kognitif di dalam siklus I dengan

    menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) mengalami peningkatan

    dibandingkan sebelum tindakan, khususnya tentang pemahaman siswa pada

    SK : Memahami peranan bangsa Indonesia di era global, KD : Menjelaskan

    peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya

    terhadap kehidupan bangsa Indonesia.

    Hasil perolehan nilai sebelum tindakan yang mencapai kriteria

    ketuntasan belajar menggunakan KKM dari sekolah 61 sebanyak 28 siswa,

  • 43

    yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 19 siswa atau 62

    %, dan yang tuntas 9 siswa atau 38% dengan nilai rata-rata 58,92857143 dan

    nilai tertinggi 70 sedangkan nilai terendahnya adalah 50. Hasil perolehan nilai

    siklus I KKM yang digunakan peneliti yaitu 70 yang mencapai kriteria

    ketuntasan belajar sebanyak 28 siswa atau 100%, yang belum mencapai

    kriteria ketuntasan belajar sebanyak 0 siswa atau tidak ada, dengan nilai rata

    77 dan nilai tertinggi 95 sedangkan nilai terendahnya adalah 70. Dari data

    yang ada di atas tampak jelas peningkatan-peningkatan baik dari guru

    maupun siswa. Agar mempermudah membaca data di atas maka pada penulis

    menyajikan data dengan pada Gambar 4.7 Diagram Batang di bawah ini:

    Gambar 4.7 Perbandingan Nilai Test Pra Siklus dan Nilai Test Siklus I

    Tampak peningkatan yang signifikan pada pembelajaran yang

    menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) yang di berikan pada

    awal pembelajaran. Tidak hanya pada hasil belajar saja yang meningkat saat

    siswa pun tidak jenuh dengan pembelajaran sehingga proses pembelajaran

    yang menyenangkan dapat di aplikasikan pada kegiatan pembelajaran.

    4.3.6 Refleksi

    Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I, selanjutnya

    diadakan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pengamatan

    atau temuan dari observer pada siklus I. Berdasarkan pengamatan hasil

    tindakan proses pembelajaran dengan indikator keberhasilan ≥4 atau minimal

    baik. dari pertemuan I siklus I pada proses pembelajaran masih ada

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    Nilai Test Pra Siklus Nilai Test Siklus I

    Nilai Test Pra Siklus

    Nilai Test Siklus I

  • 44

    kekurangan 2 item yaitu pra pembelajaran dan kegiatan awal pembelajaran

    dan diperbaiki pada pertemuan II. Pertemuan II kekurangan-kekurangan pada

    pertemuan I dapat diperbaiki walaupun masih ada item yang masih kurang

    dan belum dapat dinaikkan pada pertemuan II. Item yang masih kurang pada

    pertemuan II adalah item pra pembelajaran menurut pengamatan observer

    guru masih lemah dalam kegiatan pra pembelajaran. Kekurangan yang terjadi

    proses pembelajaran pertemuan II akan diperbaiki pada pertemuan III.

    Pertemuan III adalah perbaikan item-item yang masih kurang pada pertemuan

    II yaitu kelemahan pada pra pembelajaran. Hasil dari proses pembelajaran

    yang diamati oleh observer yaitu guru kelas menunjukkan guru telah berhasil

    dengan rata-rata skor ≥4 atau minimal baik pada tiap item yang dinilai.

    kekurangan atau kelemahan yang ada pada pertemuan II sudah diperbaiki

    pada pertemuan III. Namun, guru tidak harus cepat puas dengan skor nilai

    yang didapat tetapi harus bisa meningkatkan lagi pada siklus II. untuk lebih

    jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.10 Perbandingan Hasil Nilai Observasi di

    bawah ini:

  • 45

    Tabel 4.10

    Perbandingan Hasil Nilai Observasi

    N

    o Aspek Indikator

    Hasil Penilaian Observasi

    Pertem

    uan

    I

    Pertemu

    an II

    Pertemu

    an III

    1 Pra

    Pembelajaran ≥4 dari 3,5 3 4

    keseluruhan

    kegiatan

    2 Kegiatan Awal

    Pembelajaran

    pembelajaran

    dengan 3,5 4 4

    3

    menggunakan

    metode kuis 4 4 4

    3 Kegiatan Inti

    (Pretest)

    dikatakan

    4 Kegiatan

    Penutup

    pembelajaran

    baik atau 4 5 4

    minimal baik

    a. Pertemuan I

    Pada hasil pertemuan I siklus I pembelajaran menggunakan metode

    pemberian tugas kuis (pretest). Masih ada 2 item yang kurang atau belum

    memenuhi indikator keberhasilan yang digunakan peneliti. Itu disebabkan

    belum pernahnya siswa menerima metode yang digunakan guru. Sehingga

    suasana kelas sangat kacau karena ketidaktahuan mereka tentang soal yang

    diberikan peneliti. Setelah diberikan penjelasan lebih lanjut maka siswa

    pun tenang dalam mengerjakan soal pretest. Selesai mengerjakan soal

    siswa pun banyak yang menanyakan soal yang belum diketahui oleh

    mereka. Pembelajaran pun menjadi sangat menarik setelah diadakan

    diskusi yang membuat suasana menjadi lebih hidup karena banyak sekali

    pertentangan pemikiran yang ada sehingga proses diskusi pun menjadi

    menarik.

    Guru pun mengkonfirmasi soal diskusi secara bersama-sama siswa,

    sehingga muncul komunikasi dua arah dalam pembelajaran yang

  • 46

    dilakukan. Setelah proses konfirmasi maka, kegiatan selanjutnya adalah

    mencocokkan hasil pekerjaan pretest siswa. Dalam pertemuan I terdapat

    satu siswa dari keseluruhan 28 siswa yang kurang aktif dalam

    pembelajaran. Nilai yang diterima dalam pretest pertama pun sangat

    kurang. Kemampuan cara bicara siswa tersebut pun sangat kurang. Dugaan

    yang ada pun kemungkinan siswa tersebut mengalami kemunduraan dalam

    sisi mentalitas sehingga kesulitan dalam proses sosialisasi dengan teman

    sekelasnya maupun guru kelasnya. Kekurangan dari cara pengajaran yang

    ada pada lembar pengamatan adalah sitem komunikasi antara guru dan

    siswa terlalu dekat sehingga siswa pun menjadi kurang sopan. Adapun

    kekurangan yang lain adalah kurang bisa menguasai kelas. Dari

    kekurangan yang ada pada pertemuan I akan di perbaiki pada pertemuan

    II.

    b. Pertemuan II

    Pada hasil pertemuan I siklus II pembelajaran menggunakan metode

    pemberian tugas kuis (pretest) yang di terapkan item yang masih kurang

    atau lemah pada kegiatan pra pembelajaran. Guru belum dapat dikatakan

    berhasil karena masih ada item yang belum memenuhi indikator

    keberhasilan. Walaupun belum bisa dikatakan berhasil dalam kegiatan

    pembelajaran akan tetapi pertemuan II siswa lebih enjoy saat mengerjakan

    soal pretest yang diberikan. Itu dapat disimpulkan bahwa siswa lebih siap

    untuk menerima pembelajaran. Item kegiatan awal pembelajaran yang

    pada pertemuan I belum memenuhi kriteria keberhasilan pun dapat diatasi

    dan proses pembelajaran pun menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tetapi

    permasalahan tentang siswa yang kurang aktif belum dapat diselesaikan

    oleh peneliti. Peneliti mencoba membuat rasa percaya diri anak agar lebih

    baik dengan cara menyuruh dirinya untuk mempresentasikan hasil diskusi

    dari kelompoknya. Akan tetapi siswa tersebut tidak mau maju untuk

    mempresentasikan. Upaya agar bisa membuat siswa tersebut mau

    mempresentasikan hasil diskusinya maka peneliti menyuruh salah satu

  • 47

    teman dari kelompoknya untuk menemaninya mempresentasikan hasil dari

    diskusinya.

    Pada pertemuan II ini nilai pretest siswa naik dari keseluruhan nilai

    pretest yang diperoleh siswa menunjukan bahwa siswa lebih meningkat

    dibandingkan pada pertemuan pertama ditunjukkan dari rata-rata nilai

    yang mencapai 88, juga sebagian besar siswa mendapat nilai 100 dan

    hanya 4 siswa yang di bawah standar KKM yang digunakan oleh peneliti.

    Kekurangan pada pertemuan II akan di perbaiki pada pertemuan III dan

    juga akan mengevaluasi siswa.

    c. Pertemuan III

    Hasil pengamatan proses pembelajaran pertemuan III mencapai

    keberhasilan skor rata-rata tiap item sudah mencapai skor 4 itu

    menunjukkan bahwa indikator keberhasilan telah tercapai dan pelaksanaan

    baik. kesimpulan indikator tercapai diambil dari penetapan indikator

    keberhasilan yaitu: ≥4 atau minimal baik pada pembelajaran. Pertemuan

    III adalah tindak lanjut dari pertemuan I dan II yang masih kurang

    sempurna dalam hasil maupun proses pembelajaran. Siswa diantara

    pertemuan sebelumnya lebih aktif pada pertemuan III karena siswa lebih

    mengenal karakter dari peneliti. Proses pembelajaran sangat hidup dilihat

    dari semua kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan guru. Pesan

    dalam proses pembelajaran pun mengena pada siswa. Menurut observer

    yaitu guru kelas pun dianggap pertemuan III sudah lebih baik dari dua

    pertemuan sebelumnya.

    Permasalahan pada pertemuan III dari peneliti adalah 1 siswa yang

    masih belum aktif dalam proses pembelajaran. Peneliti masih

    menggunakan hal yang sama yaitu memberikan kepercayaan terhadap

    siswa yang kurang aktif tersebut. Dari nilai pretest yang didapat siswa pun

    mengalami peningkatan yang signifikan, ditunjukkan bahwa siswa

    sebagian besar mendapat nilai 100 dan nilai terendah adalah 65. Dapat

    disimpulkan juga bahwa metode yang digunakan oleh guru sudah

    dimengerti dan dikuasai oleh siswa pada umumnya. Setelah

  • 48

    mengkonfirmasi pembelajaran siswa diberikan test evaluasi untuk

    mengukur keberhasilan metode pemberian tugas kuis (pretest)

    pembelajaran. Hasil perolehan nilai siklus I (KKM=70) yang mencapai

    kriteria ketuntasan belajar sebanyak 28 siswa atau 100%, yang belum

    mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 0 siswa atau tidak ada,

    dengan nilai rata 77 dan nilai tertinggi 95 sedangkan nilai terendahnya

    adalah 70. Siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran bisa

    memperoleh nilai yang tuntas dan mencapai KKM yang digunakan

    guru/peneliti.

    Untuk meningkatkan rata-rata hasil perolehan nilai siswa dan untuk

    memantapkan tingkat pemahaman siswa serta memperbaiki kekurangan

    dalam proses pembelajaran akan dilanjutkan ke siklus II.

    4.4 Siklus II

    4.4.1 Rencana Tindakan

    Setelah melihat kekurangan dan keberhasilan dalam siklus I, Perencanaan

    pembelajaran pada siklus II ini sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dari

    kekurangan yang terjadi pada siklus I. Siklus II hanya akan dilaksanakan 2

    kali pertemuan, kegiatan pembelajaran pada siklus II ini masih sama dengan

    siklus I tapi yang membedakan adalah teknik pengajarannya. Sebelum

    melakukan tindakan peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    (RPP), soal pretest, Lembar Diskusi, Lembar Observasi, dan juga soal test

    formatif.

    a. Pertemuan I

    Setelah diperoleh nilai test formatif pada pertemuan III, maka dilakukan

    diskusi dengan guru kelas VI mengenai materi pembelajaran yang akan

    disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum

    mengajar pada pertemuan I siklus II, maka guru menyiapkan segala

    sesuatu yang menunjang proses pembelajaran. Guru merancang Rencana

    Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan “Era

    Globalisasi”, kemudian menyajikan pengalaman belajar yang bersifat

    mengeksplor siswa yaitu dengan menggunakan metode kuis atau pretest.

  • 49

    Guru juga mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan,

    misalnya lembar kerja siswa (LKS), buku pelajaran, serta alat peraga. Dan

    guru juga berencana membagi kelompok untuk siswa, dalam 1 kelompok

    terdiri dari 4 siswa, adanya diskusi hanya untuk melatih kerja sama siswa

    dengan teman sekelas tanpa memperhatikan jenis kelamin. Dengan

    menggunakan metode pemberian tugas kuis atau (pretest) siswa dapat

    mengeksplor dirinya sendiri dengan hasil nilai pretest yang didapat oleh

    siswa. Belajar sebelum pembelajaran sangat penting bila menggunakan

    metode kuis atau (pretest), dan tidak kalah pentingnya dalam penelitian ini

    adalah persiapan fisik dan mental.kelebihan dari metode ini adalah siswa

    lebih aktif dalam pembelajaran yang akan dimulai karena menanyakan hal-

    hal yang dianggap sulit di saat menerima soal pretest.

    b. Pertemuan II

    Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan II sebagai

    penyempurnaan kekurangan dan tindak lanjut dari pertemuan I siklus II.

    Pada pertemuan II. Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    (RPP) dengan pokok bahasan “kerja sama yang pada era globalisasi”,

    kemudian guru merencanakan menyajikan pengalaman yang bersifat

    memotivasi yaitu dengan menceritakan hal-hal yang dialami siswa secara

    nyata setelah itu memulai pembelajaran dengan metode pemberian tugas

    kuis (pretest).

    Setelah pretest dikerjakan dan dikumpulkan dengan dibantu siswa,

    Guru memulai pembelajaran seperti biasa dan juga mempersiapkan

    perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya lembar diskusi, buku

    pelajaran serta alat peraga, dan test formatif. Guru juga berencana

    membagi kelompok untuk siswa, dalam 1 kelompok terdiri dari 4 siswa

    untuk melakukan diskusi.

    4.4.2 Pelaksanaan dan Observasi Tindakan

    Siklus II adalah pemantapan dari siklus I. Siklus II diadakan pada tanggal

    15, dan 16 april 2012.

  • 50

    1) Pertemuan I

    a. Kegiatan Awal

    Apersepsi

    Menceritakan peristiwa yang berhubungan dengan globalisasi yang

    berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang di alami peserta didik

    kemudian bertanya kepada peserta didik “anak-anak apakah kita saat ini

    sudah melupakan budaya kita sendiri dan beralih pada kebudayaan

    barat?”

    Motivasi

    “anak-anak sebagai bangsa indonesia kita tidak boleh menghilangkan

    jati diri bangsa Indonesia dan harus meneruskan cita-cita bangsa

    Indonesia”.

    b. Kegiatan Inti

    Teknik Pembelajaran

    Menjelaskan pembelajaran menggunakan metode pemberian kuis atau

    pretest :

    a. Mengkomunikasikan tujuan dan tema pemberian tugas untuk

    dikerjakan.

    b. Menjelaskan cara mengerjakan tugas kuis.

    c. Membagikan lembar tugas atau buku untuk mengerjakan.

    d. Membimbing dan mengawasi siswa mengerjakan tugas.

    e. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa tanpa dikoreksi terlebih

    dahulu.

    Eksplorasi

    Bertanya kepada peserta didik “anak-anak dengan adanya globalisasi

    gaya hidup kita akan berubah?”.

    Elaborasi

    a. Membentuk/ menyiapkan peserta didik menjadi 4 kelompok

    diskusi.

    b. Menjelaskan materi yang akan di diskusikan.

    c. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari

  • 51

    kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan

    konsep baru:

    Menjelaskan dampak positif dan negatif dari adanya globalisasi.

    d. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari

    kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan

    konsep baru:

    Menjelaskan perubahan sikap perilaku orang karena era globalisasi.

    Menjelaskan unsur dalam bukti-bukti globalisasi sesuai dengan

    kehidupan yang kongkret.

    Menyebutkan unsur sikap yang harus dikembangkan dalam

    menghadapi globalisasi dengan benar.

    Menjelaskan peranan Indonesia terhadap era globalisasi dengan

    baik.

    e. Membimbing dan memberikan materi diskusi tiap-tiap kelompok

    diskusi untuk mengenal konsep baru yang ada pada tujuan

    pembelajaran 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.

    Konfirmasi

    a. Menunjuk ketua kelompok untuk mewakili kelompok dalam

    menyampaikan hasil pekerjaannya.

    b. Memberikan penjelasan lebih lanjut.

    c. Kegiatan Akhir

    a. Melakukan Refleksi:

    Apakah yang kalian pelajari pada pembelajaran kali ini?

    b. Mengkoreksi hasil tugas kuis atau pretest.

    c. Memberikan tugas agar peserta didik mempelajari subtansi pokok

    bahasan selanjutnya.

    d. Mengucapkan salam penutup.

    d. Refleksi

    Pertemuan I siklus II hanyalah memantapkan dari apa yang telah

    diterima pada siklus I. Pertemuan I siklus II siswa sudah sangat mengerti

    aturan-aturan yang ada di metode pemberian tugas kuis (Pretest) yang

  • 52

    digunakan. Namun karena sikap yang meremehkan dan menyepelekan

    materi nilai pretest pun mengalami penurunan. Padahal soal yang diberikan

    relatif sama. Untuk mengetahui nilai pretest yang ada pada pertemuan I

    siklus II, maka peneliti menyajikan daftar nilai pada Nilai pretest Pertemuan

    I Siklus II: (lampiran 7)

    Dari daftar nilai di atas menjelaskan bahwa rata-rata nilai yang diperoleh

    adalah 85. Untuk mempermudah membaca data nilai pretest peneliti

    menyajikan Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Nilai pretest I Siklus II:

    Tabel 4.11

    Distribusi Frekuensi Nilai pretest I Siklus II

    No. Nilai

    Jumlah

    Siswa

    Persentas

    e (%)

    1 60-69 2 7

    2 70-79 3 11

    3 80-89 11 40

    4 90-99 6 21

    5 100 6 21

    Jumlah 2330 28 100

    Rata-

    rata

    85

    Dapat dibaca bahwa nilai antara 61-70 ada 3 siswa, nilai antara 71-80 ada

    11 siswa, nilai antara 81-90 ada 8 siswa, dan nilai 91-100 ada 6 siswa jika

    disajikan dalam bentuk diagram batang akan seperti Gambar 4.9 Diagram

    Batang

  • 53

    Gambar 4.9 Diagram Batang Nilai pretest I Siklus II

    Terbaca dari Gambar 4.9 bahwa sebagian besar siswa mendapat nilai

    antara 71-80. Kekurangan yang terjadi pada pertemuan I akan diperbaiki

    lagi pada pertemuan II siklus II.

    2) Pertemuan II

    a. Kegiatan Awal

    Apersepsi

    ”anak-anak seperti yanng kita ketahui bahwa di Indonesia banyak

    sekali kekayaan alam yang kita miliki tetapi belum dapat kita olah

    sendiri, nah sekarang apakah kita selama nya harus bergantung pada

    investor asing yang terus-terusan mengeksploitasi kekayaan alam yang

    ada di Indonesia?” apakah kita hanya akan berdiam diri saja?.

    Motivasi

    Memberikan penjelasan “anak-anak sebagai masa depan bangsa kita

    harus bisa menjaga kekayaan alam dan martabat bangsa Indonesia karena

    jika tidak, tidak akan ada lagi putra bangsa Indonesia yang bisa menjadi

    pemimpin di negara kita ini”.

    b. Kegiatan Inti

    Teknik Pembelajaran

    Menjelaskan pembelajaran menggunakan metode pemberian kuis atau

    pretest :

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    50-60 61-70 71-80 81-90 91-100

    Pre test I Siklus II

    Nilai Siswa

  • 54

    a. Mengkomunikasikan tujuan dan tema pemberian tugas untuk

    dikerjakan.

    b. Menjelaskan cara mengerjakan tugas kuis.

    c. Membagikan lembar tugas atau buku untuk mengerjakan.

    d. Membimbing dan mengawasi siswa mengerjakan tugas.

    e. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa tanpa dikoreksi terlebih

    dahulu.

    Eksplorasi

    Bertanya kepada peserta didik “anak-anak Indonesia sangat aktif

    dalam dunia internasional coba kalian sebutkan contoh dari organisasi

    yang Indonesia ikuti selama ini?”.

    Elaborasi

    a. Membentuk/ menyiapkan peserta didik menjadi 4 kelompok

    diskusi.

    b. Menjelaskan materi yang akan di diskusikan.

    c. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari

    kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan

    konsep baru:

    Menjelaskan faktor-faktor adanya perusahaan asing di

    Indonesia.

    d. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari

    kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan

    konsep baru:

    Menjelaskan dampak positif dan negatif masuknya perusahaan

    asing di Indonesia.

    e. Membimbing dan memberikan materi diskusi tiap-tiap kelompok

    diskusi untuk mengenal konsep baru yang ada pada tujuan

    pembelajaran 8, 9, 10, 11.

    Konfirmasi

    a. Menunjuk ketua kelompok untuk mewakili kelompok dalam

    menyampaikan hasil pekerjaannya.

  • 55

    b. Memberikan penjelasan lebih lanjut.

    c. Kegiatan Akhir

    a. Melakukan Refleksi:

    Apakah yang kalian pelajari pada pembelajaran kali ini?

    b. Mengkoreksi hasil tugas kuis atau pretest.

    c. Melakukan Tes Formatif siklus II.

    d. Mengucapkan salam penutup.

    d. Refleksi

    Pertemuan II siklus II siswa diperingatkan agar dalam mengerjakan

    pretest tidak tergesa-gesa agar nilai yang didapat lebih maksimal tidak

    seperti pada pertemuan I yang bisa dianggap mengalami penurunan.

    Pengerjaan pretest siswa tidak tergesa-gesa dan memanfaatkan waktu

    yang diberikan oleh guru. siswa yang mengalami penurunan pada pretest

    pertemuan I di bimbing secara berkelanjutan agar memperoleh nilai

    maksimal yang dapat dicapai. Setelah pretest selesai siswa bertanya hal-

    hal yang tidak dimengerti pada soal pretest. Sampai pada kegiatan

    pembelajaran diskusi siswa lebih aktif dan menyanggah hasil dari

    kelompok lain. Dari situasi pembelajaran tersebut guru telah bisa membuat

    persaingan positif pada siswa. Selesai presentasi dari semua kelompok

    diskusi dilanjutkan oleh konfirmasi dan penjelasan lebih lanjut oleh guru.

    Proses konfirmasi selesai dilanjutkan dengan mengkoreksi hasil pretest

    dan hasil yang diperoleh siswa meningkat. Hasil pretest dapat dilihat pada

    Daftar Nilai pretest Pertemuan II ( Lampiran 7).

    Dari daftar nilai yang ada di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan

    yang signifikan. Pertemuan II pada memang sangat spesial karena di

    samping siswa yang sangat aktif juga nilai rata- rata (pretest)yang naik.

    Peneliti akan menyajikan data diatas dengan Tabel 4.12 Daftar Distribusi

    Frekuensi Nilai pretest Pertemuan II Siklus II sebagai berikut:

  • 56

    Tabel 4.12

    Daftar Distribusi Frekuensi Nilai pretest Pertemuan II Siklus II

    No. Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)

    1 50-60 0 0

    2 61-70 1 4

    3 71-80 5 18

    4 81-90 4 14

    5 91-100 18 64

    Jumlah 2330 28 100

    Rata–

    rata 93

    Dengan Tabel 4.12 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai pretest Pertemuan II

    Siklus II dapat dibaca nilai antara 61-70 hanya ada 1 siswa dengan

    persentase 4%, nilai antara 71-80 ada 5 siswa dengan persentase 18%, nilai

    81-90 ada 4 siswa dengan persentase 14%, dan sebagian besar siswa

    memperoleh nilai antara 91-100 yaitu 18 siswa dengan persentase 64%.

    data tersebut jika disajikan dengan diagram batang akan menjadi seperti

    Gambar 4.9 Diagram Batang Daftar Nilai pretest II Siklus II:

    Gambar 4.9 Daftar Nilai pretest II Siklus II

    Dengan hasil yang memuaskan tersebut maka pertemuan II siklus II

    dianggap sudah baik dalam peningkatan hasil pretest.

    0

    5

    10

    15

    20

    50-60 61-70 71-80 81-90 91-100

    Pre test II Siklus II

    Nilai Siswa

  • 57

    4.4.3 Perbandingan Nilai pretest Pada Siklus II

    Peneliti akan membandingkan perolehan hasil pretest yang merupakan

    metode pembelajaran yang digunakan. Perbandingan ini bertujuan

    mengetahui peningkatan siswa pada pretest tiap pertemuan pada siklus II

    dan untuk mengetahui apakah nilai pretest yang meningkat mempengaruhi

    nilai test formatif siswa. Dengan metode pemberian tugas kuis (pretest) yang

    digunakan dalam pembelajaran tersebut diharapakan siswa dapat lebih aktif

    dalam pembelajaran dan juga tidak merasa bosan terhadap pembelajaran

    khususnya IPS. Agar lebih jelas peneliti menyajikan Daftar Nilai pretest Pada

    Siklus II untuk menunjukkan hasil pretest siklus II. (lampiran 7)

    Dari daftar nilai yang ditunjukkan bahwa rata-rata nilai pretest meningkat

    pada pertemuan II. Lebih jelasnya lagi perbandingan antara pretest I dan II

    pada siklus II ditunjukkan Gambar 4.10 Diagram Batang Perbandingan Nilai

    pretest Siklus II

    Gambar 4.10 Perbandingan Nilai pretest Siklus II

    Dari diagram batang tersebut terlihat lebih jelas peningkatan nilai pretest

    yang diperoleh siswa. pretest menunjukkan bahwa siswa akan lebih

    meningkatkan belajarnya karena termotivasi untuk mendapat nilai yang lebih

    baik lagi.

    4.4.4 Hasil Tindakan

    Hasil tindakan pembelajaran pada siklus II ini berupa hasil lembar

    observasi yang diterapkan oleh guru (lampiran 4). Penilaian observasi ini

    85

    93

    80

    85

    90

    95

    pre test 1 pre test 2

    Nilai Pre test Siklus 2

    Nilai Pre test Siklus II

  • 58

    dilakukan oleh observer (guru kelas VI dan teman sejawat). Hasil tindakan

    proses pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas kuis

    (pretest) pada siklus II ini terdiri dari 2 pertemuan yaitu pertemuan I, dan

    pertemuan II .

    a. Pertemuan I

    Penerapan pembelajaran dengan metode pemberian tugas kuis

    (pretest) pada siklus I pertemuan I ini dapat dilihat pada master sheet tabel

    4.13 dibawah ini:

    Tabel 4.13

    Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus II Pertemuan I

    No Aspek

    Rata-rata Hasil Penilaian

    Observasi guru dan siswa

    1 Pra Pembelajaran 4,5

    2 Kegiatan Awal Pembelajaran 4,5

    3 Kegiatan Inti 3,5

    4 Kegiatan Penutup 4

    Keterangan:

    1. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat

    kurang.

    2. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori kurang.

    3. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori cukup.

    4. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori baik.

    5. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat

    baik.

    Dari Tabel 4.13 Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus II Pertemuan

    I pembelajaran metode pemberian tugas kuis (pretest) sudah diterapkan/

    dilakukan oleh guru dengan indikator keberhasilan ≥4 atau minimal

    kategori baik, dari hasil penilaian observasi yang diisi oleh observer yaitu

    guru kelas dan teman sejawat agar dalam penilaian bersifat netral. Siklus II

    pertemuan I ini belum tercapai karena indikator kinerja yang diterapkan

    dalam penelitian ini adalah ≥4 dari keseluruhan kegiatan metode

    pemberian tugas kuis (pretest) diterapkan guru karena item kegiatan inti

    pembelajaran mendapat skor rata-rata kurang dari indikator keberhasilan

  • 59

    yang ditetapkan. perbaikan pada item yang belum memenuhi kriteria

    keberhasilan yang ditentukan maka tindakan untuk menyempurnakan atau

    meningkatkan pembelajaran dilaksanakan pada pertemuan II dengan

    metode pemberian tugas kuis (pretest) dan memberikan evaluasi kepada

    siswa.

    b. Pertemuan II

    Penerapan pembelajaran dengan metode pemberian tugas kuis (pretest)

    pada siklus I pertemuan II ini dapat dilihat pada master sheet tabel 4.14 di

    bawah ini:

    Tabel 4.14

    Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus II Pertemuan II

    No Aspek

    Rata-rata Hasil Penilaian

    Observasi guru dan siswa

    1 Pra Pembelajaran 4,5

    2 Kegiatan Awal Pembelajaran 4,5

    3 Kegiatan Inti 5

    4 Kegiatan Penutup 5

    Dari Tabel 4.14 Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus II Pertemuan

    II pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest)

    sudah diterapkan/ dilakukan oleh guru dengan indikator keberhasilan ≥4

    atau minimal kategori baik. dari hasil pengamatan observer didapat bahwa

    pertemuan II siklus II merupakan proses pembelajaran yang sangat baik.

    Dari item-item yang dinilai semua memenuhi indikator keberhasilan yang

    ditentukan oleh peneliti. Sehingga kekurangan pada pertemuan I siklus II

    telah berhasil di perbaiki dan ditingkatkan oleh peneliti/guru.

    4.4.5 Hasil Belajar Peserta Didik Aspek Kognitif

    Hasil belajar siswa pada aspek kognitif di dalam siklus II dengan

    menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) mengalami peningkatan

    dibandingkan siklus I, khususnya tentang pemahaman siswa pada SK :

    Memahami peranan bangsa Indonesia di era global, KD : Menjelaskan

    peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya

    terhadap kehidupan bangsa Indonesia.

  • 60

    Hasil perolehan nilai siklus I yang mencapai kriteria ketuntasan belajar

    (KKM=70) sebanyak 28 siswa, dan mencapai kriteria ketuntasan belajar

    sebanyak 28 siswa atau 100%, dengan nilai rata-rata 77 dan nilai tertinggi 95

    sedangkan nilai terendahnya adalah 70. Hasil perolehan nilai siklus II

    (KKM=80) yang mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 28 siswa atau

    100%, yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 0 siswa

    atau tidak ada, dengan nilai rata 87 dan nilai tertinggi 100 sedangkan nilai

    terendahnya adalah 80. Dari data yang ada di atas tampak jelas peningkatan-

    peningkatan baik dari guru maupun siswa. Agar mempermudah membaca

    data di atas maka pada penulis menyajikan data dengan pada Gambar 4.11 di

    bawah ini:

    Gambar 4.11 Perbandingan Nilai Test Siklus I dan Nilai Test Siklus

    Tampak peningkatan yang signifikan pada pembelajaran yang

    menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) yang di berikan pada

    awal pembelajaran. Tidak hanya pada nilai saja yang meningkat saat siswa

    pun tidak jenuh dengan pembelajaran sehingga proses pembelajaran yang

    menyenangkan dapat di aplikasikan. Dengan Metode pemberian tugas kuis

    (pretest) menunjukkan peningkatan dalam nilai dan proses pembelajaran yang

    dinilai oleh observer.

    4.4.6 Refleksi

    Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II, selanjutnya

    diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan

    70

    75

    80

    85

    90

    Siklus I siklus II

    Perbandingan Siklus I dan Siklus II

    Siklus I

    siklus II

  • 61

    pengamatan atau temuan dari observer pada siklus II. Berdasarkan

    pengamatan hasil tindakan oleh observer dan indikator kinerja yang telah

    ditetapkan oleh penulis maka didapatkan perbandingan hasil tindakan dan

    keterangan indikator kinerja, yang dapat dilihat pada tabel 4.15 dibawah ini:

    Tabel 4.15

    Perbandingan Hasil Observasi siklus II

    No Aspek Indikator Hasil Penilaian Observasi

    Pertemuan

    I

    Pertemuan

    II

    1

    Pra

    Pembelajaran ≥4 dari 4 4

    keseluruhan

    kegiatan

    2

    Kegiatan

    Awal

    Pembelajaran

    pembelajaran

    dengan 4 4

    3 Kegiatan Inti

    menggunakan

    metode

    pemberian

    tugas kuis

    (Pretest)

    dikatakan 3,5 5

    4

    Kegiatan

    Penutup

    pembelajaran

    baik atau 4 5

    minimal baik

    a. Pertemuan I

    Pada hasil pertemuan I siklus II pembelajaran menggunakan metode

    pemberian tugas kuis (pretest) yang di terapkan oleh guru/ peneliti mencapai

    84%. Pembelajaran pun menjadi sangat menarik setelah diadakan diskusi

    yang membuat suasana menjadi lebih hidup karena banyak sekali

    pertentangan pemikiran yang ada sehingga proses diskusi pun menjadi

    menarik. Guru pun mengkonfirmasi tugas diskusi secara bersama-sama siswa,

    sehingga muncul komunikasi dua arah dalam pembelajaran yang dilakukan.

    Setelah proses konfirmasi maka, kegiatan selanjutnya adalah mencocokkan

    hasil pekerjaan pretest siswa. Dalam pertemuan I terdapat satu siswa dari

  • 62

    keseluruhan 28 siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran. Nilai yang

    diterima dalam pretest I pun sangat kurang.

    Kemampuan cara bicara siswa tersebut pun sangat kurang. Dugaan yang

    ada pun kemungkinan siswa tersebut mengalami kemunduraan dalam sisi

    mentalitas sehingga kesulitan dalam proses sosialisasi dengan teman

    sekelasnya maupun guru kelasnya. Kekurangan dari cara pengajaran yang ada

    pada lembar pengamatan adalah sistem komunikasi antara guru dan siswa

    terlalu dekat sehingga siswa pun menjadi kurang sopan. Adapun kekurangan

    yang lain adalah kurang bisa menguasai kelas. Dari kekurangan yang ada

    pada pertemuan I akan di perbaiki pada pertemuan II siklus II.

    b. Pertemuan II

    Pada hasil pertemuan II siklus II pembelajaran menggunakan metode

    pemberian tugas kuis (pretest) yang di terapkan oleh guru/ peneliti sudah

    mencapai 89%. Dapat diartikan bahwa pembelajaran menggunakan metode

    pemberian tugas kuis (pretest) mencapai keberhasilan. Pertemuan II siswa

    lebih enjoy saat mengerjakan soal pretest yang diberikan. Itu dapat

    disimpulkan bahwa siswa lebih siap untuk menerima pembelajaran.

    Kekurangan pada pertemuan II pun dapat diatasi dan proses pembelajaran

    pun menjadi lebih baik dari sebelumnya. Permasalahan tentang siswa yang

    kurang aktif belum dapat diselesaikan oleh peneliti. Peneliti mencoba

    membuat rasa percaya diri anak agar lebih baik dengan cara menyuruh

    dirinya untuk mempresentasikan hasil diskusi dari kelompoknya.

    Pada pertemuan II ini nilai pretest siswa naik dari keseluruhan nilai

    pretest yang diperoleh siswa menunjukan bahwa siswa lebih meningkat

    dibandingkan pada pertemuan pertama ditunjukkan dari rata-rata nilai yang

    mencapai 93, dan juga sebagian besar siswa mendapat nilai 100. Setelah

    melakukan konfirmasi pembelajaran guru mengevaluasi siswa dengan test

    formatif.

  • 63

    4.5. Hasil Analisis Data

    4.5.1. Siklus I

    Analisis data pada siklus I pada pembelajaran menggunakan metode

    pemberian tugas kuis (pretest) diperoleh hasil belajar seperti pada Tabel 4.16

    Rekapitulasi Data Nilai Siklus I di bawah ini :

    Tabel 4.16

    Rekapitulasi Data Nilai Siklus I

    No. Nilai Siklus I Keterangan

    Jumlah

    siswa

    Persentase

    (%)

    1. ˂50 0 0 -

    2. 50-59 0 0 -

    3. 60-69 0 0 Belum Tuntas

    4. 70-79 16 57 Tuntas

    5. 80-89 11 39 Tuntas

    6. 90-100 1 4 Tuntas

    Jumlah 28 100

    Rata-rata 77

    Nilai tertinggi 95

    Nilai terendah 70

    Penjelasan dari tabel 4.16 di atas adalah 0 siswa belum tuntas jika dibuat

    persentase 0%, dan 100% atau 28 siswa tuntas dengan KKM ≥70. Dengan

    rincian nilai antara 70-79 ada 16 siswa, nilai antara 80-89 ada 11 siswa, nilai

    antara 90-100 ada 1 siswa, rata-rata nilai 77, nilai terendah 70, dan nilai

    tertinggi 95. Untuk memperjelas data diatas akan ditampilkan diagram pada

    Gambar 4.12 Rekapitulasi Nilai Test Siklus I di bawah:

  • 64

    Gambar 4.12 Rekapitulasi Nilai Test Siklus I

    Berdasarkan data hasil perolehan nilai pada siklus I berdasarkan Kriteria

    Ketuntasan Minimal (KKM=70) dapat disajikan dalam bentuk Tabel 4.17

    Ketuntasan Belajar Siswa di bawah:

    Tabel 4.17

    Ketuntasan Belajar Siswa

    No Ketuntasan Belajar

    Jumlah Siswa

    Jumlah

    Siswa

    Persentase

    %

    Tuntas 28 100

    Belum Tuntas 0 0

    Jumlah 28 100

    Dari data diatas akan ditampilkan dalam bentuk diagram lingkaran pada

    Gambar 4.13 Ketuntasan Belajar Siswa berikut:

    Gambar 4.13 Ketuntasan Belajar Siswa

    0

    5

    10

    15

    20

    Nilai Test Siklus I

    Jumlah siswa

    Ketuntasan Nilai Siklus I

    Tuntas

    Belum Tuntas

  • 65

    Berdasarkan pada gambar 4.13 dengan menggunakan pembelajaran

    Metode pemberian tugas kuis (pretest) siswa yang belum tuntas (KKM=70)

    adalah sebanyak 0 siswa atau ada 0% siswa yang mendapatkan nilai ˂70.

    Sedangkan siswa yang tuntas dalam belajarnya sebanyak 28 siswa atau 100%

    dari jumlah siswa mendapatkan nilai ≥70. Berarti peningkatan hasil belajar

    siswa dalam penelitian ini tercapai karena 100% dari jumlah siswa sudah

    mendapatkan nilai ≥70 dan dapat diartikan100% dari jumlah siswa

    memahami materi yang telah disajikan oleh guru. Berarti indikator kinerja

    pada penelitian pada siklus I berhasil tercapai. Dan untuk memperbaiki dari

    hasil siklus I ini akan dilanjutkan pada siklus II sebagai pemantapan.

    4.5.2. Siklus II

    Analisis data pada siklus I pada pembelajaran menggunakan metode

    pemberian tugas kuis (pretest) diperoleh hasil belajar seperti pada Tabel 4.18

    Rekapitulasi Data Nilai Siklus II di bawah ini :

    Tabel 4.18

    Rekapitulasi Data Nilai Siklus II

    No. Nilai Siklus II Keterangan

    Jumlah

    siswa

    Persentase

    (%)

    1. ˂50 0 0 -

    2. 50-59 0 0 -

    3. 60-69 0 0 Belum Tuntas

    4. 70-79 0 0 Tuntas

    5. 80-89 16 57 Tuntas

    6. 90-100 12 43 Tuntas

    Jumlah 28 100

    Rata-rata 77

    Nilai tertinggi 95

    Nilai terendah 70

    Penjelasan dari tabel 4.18 di atas adalah 0 siswa belum tuntas jika dibuat

    persentase 0%, dan 100% atau 28 siswa tuntas dengan KKM ≥80. Dengan

    rincian nilai antara 70-79 ada 0 siswa, nilai antara 80-89 ada 16 siswa atau

    57%, nilai antara 90-100 ada 12 siswa atau 43%, rata-rata nilai 87, nilai

  • 66

    terendah 80, dan nilai tertinggi 100. Untuk memperjelas data diatas akan

    ditampilkan diagram pada Gambar 4.14 Nilai Test Siklus II berikut:

    Gambar 4.14 Nilai Test Siklus II

    Berdasarkan data hasil perolehan nilai pada siklus I berdasarkan Kriteria

    Ketuntasan Minimal (KKM=80) dapat disajikan dalam bentuk Tabel 4.19

    Ketuntasan Belajar Siswa

    Tabel 4.19

    Ketuntasan Belajar Siswa

    No Ketuntasan Belajar

    Jumlah Siswa

    Jumlah

    Siswa

    Persentase

    %

    Tuntas 28 100

    Belum Tuntas 0 0

    Jumlah 28 100

    Dari data diatas akan ditampilkan dalam bentuk diagram pada Gambar

    Diagram Lingkaran 4.15 Ketuntasan Belajar Siswa berikut:

    0

    5

    10

    15

    20

    ˂50 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100

    Nilai Test Siklus II

    Jumlah siswa

  • 67

    Gambar 4.15 Ketuntasan Belajar Siswa

    Berdasarkan pada gambar 4.15 dengan menggunakan pembelajaran

    Metode pemberian tugas kuis (pretest) siswa yang belum tuntas (KKM=80)

    adalah sebanyak 0 siswa atau ada 0% siswa yang mendapatkan nilai ˂80.

    Sedangkan siswa yang tuntas dalam belajarnya sebanyak 28 siswa atau 100%

    dari jumlah siswa mendapatkan nilai ≥80. Berarti peningkatan hasil belajar

    dalam penelitian ini tercapai karena 100% dari jumlah siswa sudah

    mendapatkan nilai ≥80 dan dapat diartikan100% dari jumlah siswa

    memahami materi yang telah disajikan oleh guru. Berarti indikator kinerja

    peningkatan hasil belajar pada penelitian pada siklus I berhasil tercapai.

    Hubungannya dari ketuntasan belajar siswa sebelum dan sesudah

    tindakan dapat ditunjukkan perbandingannya pada Tabel 4.20 Perbandingan

    Nilai Pra siklus, Siklus I, Siklus II berikut:

    Tabel 4.20

    Perbandingan Nilai Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II

    No

    .

    Nilai Sebelum

    Tindakan

    Siklus I Siklus II

    Jumlah

    Siswa

    Persentase

    %

    Jumlah

    Siswa

    Jumlah

    Siswa

    Persentase

    %

    1

    .

    Tuntas

    9 32

    28 28 100

    2

    .

    Belum

    Tuntas 19 68

    0 0 0

    Jumlah 36 100 36 36 100

    Dari tabel di atas dapat diklasifikasikan menjadi:

    Klasifikasi A nilai ≥70 artinya tuntas

    Ketuntasan Nilai Siklus II

    Tuntas

    Belum Tuntas

  • 68

    Klasifikasi B nilai ˂70 artinya tidak tuntas

    Dari perbandingan nilai pra siklus, siklus I, siklus II dapat dilihat bahwa

    pada pra siklus atau tindakan hanya 9 siswa yang tuntas dalam pembelajaran

    IPS, Sedangkan pada siklus I dan II siswa yang tuntas mencapai 100%. Itu

    menunjukkan bahwa metode ceramah bervariasi sangat membosankan dan

    kurang bisa meningkatkan minat belajar siswa. Ini membuktikan bahwa

    metode pemberian tugas kuis (pretest) dapat meningkatkan nilai dan minat

    siswa dalam pembelajaran IPS pada khususnya. Ketuntasan belajar siswa

    dapat dilihat pada Gambar 4.21.1 Ketuntasan Belajar Siswa berikut:

    Gambar 4.16 Ketuntasan Belajar Siswa

    4.6. Pembahasan

    Hasil observasi pada Kelas VI SD N Ngabean Kecamatan Secang

    Kabupaten Magelang ditemukan bahwa hasil dan minat belajar siswa rendah.

    Hal tersebut disebabkan karena metode yang digunakan guru pada

    pembelajaran IPS materi Era Globalisasi hanya ceramah saja. Itu

    menyebabkan siswa menjadi malas dalam menerima pembelajaran. Rata-rata

    nilai pada mata pelajaran IPS pun sangat rendah yaitu 58,92857143. Siswa

    yang tuntas sebelum/pra tindakan hanya 9 siswa dan 19 siswa belum tuntas.

    Dengan rincian 68% siswa belum lulus KKM dari sekolah yaitu 61, dan

    hanya 32% siswa yang tuntas dari KKM. Nilai tertinggi pada pembelajaran

    Pra siklus 70 dan nilai terendah 50. Sangat jauh sekali antara nilai siswa yang

    tuntas dan belum tuntas. Itu dikarenakan 9 siswa yang telah mencapai

    ketuntasan tersebut memang memiliki daya tangkap yang bagus walaupun

    05

    1015202530

    Sebelum Tindakan

    Siklus I Siklus II

    Ketuntasan Belajar Siswa

  • 69

    hanya mendengarkan ceramah dari guru. Peningkatan pemahaman belajar

    siswa didapatkan dari hasil perolehan nilai siklus I dan siklus II dengan

    mengunakan metode pemberian tugas kuis (pretest).

    1) Siklus I

    Siklus I pembelajaran dengan penerapan metode pemberian tugas kuis

    (pretest) siswa yang menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM

    ≥70) dari 28 siswa tidak ada siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM

    yang ditentukan atau dengan kata lain 100% tuntas. Nilai rata-rata yang

    diperoleh dari test formatif siklus I adalah 77, nilai yang terendah adalah

    70, dan yang tertinggi adalah 95.

    2) Siklus II

    Siklus II pembelajaran dengan penerapan metode pemberian tugas kuis

    (pretest) siswa yang menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM

    ≥80) dari 28 siswa tidak ada siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM

    yang ditentukan atau dengan kata lain tuntas. Nilai rata-rata yang

    diperoleh dari test formatif siklus I adalah 87, nilai yang terendah adalah

    80, dan yang tertinggi adalah 100.

    Berdasarkan perolehan nilai yang didapat pada siklus I dan siklus II, bisa

    dikatakan pembelajaran metode pemberian tugas kuis (pretest) dengan

    diskusi dapat meningkatkan pemahamandan hasil belajar pada mata pelajaran

    IPS khususnya materi “Era Globalisasi” kelas VI SD N Ngabean Kecamatan

    Secang Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2011/2012. Karena dalam

    penggunaan metode ini siswa dieksplor dengan soal-soal yang diberikan

    siswa pada awal pembelajaran. Sehingga siswa akan penasaran dengan

    jawaban dari soal tersebut dan menanyakan pada saat proses pembelajaran

    dimulai. Penerapan metode ini membuat siswa lebih aktif dan bisa

    mengeksplor dirinya sendiri. Manfaat pretest bagi siswa adalah mengeksplor

    dirinya sendiri, bagi guru pretest dapat menilai ketuntasan pada materi

    sebelumnya. Keberhasilan metode ini bukan saja melalui nilai dari test

    formatif pada siklus I dan siklus II, tetapi juga menilai dari proses

    pembelajaran yang ada pada lembar pengamatan tiap pertemuan di setiap

  • 70

    siklus. Indikator keberhasilan pun dibuat guna keabsahan data yang ada yaitu

    ≥4 atau minimal baik pada tiap pertemuan di siklus I. Indikator keberhasilan

    pada siklus II yang dibuat yaitu ≥4 tiap pertemuan pada siklus II.