bab iv metodologi penelitian 4.1 desain penelitianeprints.umm.ac.id/54902/5/bab iv.pdf ·...
TRANSCRIPT
28
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian survei deskriptif
bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai
fakta dan sifat populasi tertentu dan menggambarkan fenomena secara detail.
Penelitian survei deskriptif dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dan
mendapatkan justifikasi keadaan dan praktik yang sedang berlangsung (Yusuf, 2014).
4.2 Kerangka Kerja Penelitian
Kerangka penelitian langkah-langkah dalam aktivitas kelompok ilmiah,
dimulai dari penetapan populasi, sampel, dan seterusnya yaitu kegiatan dari awal
penelitian akan dilakukan (Nursalam, 2013). Kerangka penelitian disajikan pada
Gambar 4.1 berikut:
29
4.3 Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel
4.3.1 Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari subjek yang memenuhi kriteria yang
telah ditetapkan (Nursalam, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa
angkatan 2018/2019 yang akan menjalani OSCE, yaitu sebanyak 188 mahasiswa. Saya
mengambil populasi ini karena pada mahasiswa baru biasanya kurang pengalaman
dalam menghadapi OSCE sehingga mereka juga kurang memahami bagaimana
karakteristik OSCE, hal-hal apa yang dipersiapkan, suasana OSCE, dsb. Oleh karena
itu, tingkat kemungkinan untuk mengalami kecemasan lebih tinggi dibandingkan
dengan mahasiswa angkatan yang lain.
Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian Identifikasi Kecemasan dan Kualitas Tidur pada Mahasiswa Menjelang OSCE
Kesimpulan
Pengolahan dan analisa data Univariate
Terdapat perbedaan kecemasan dan perbedaan
kualitas tidur pada mahasiswa menjelang OSCE
Pengumpulan data: Hamilton Rating Scale for Anxiety (HARS) dan The Pittsburgh Sleep Quality Iinde (PSQI)
Populasi: 188 Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan angkatan 2018
Teknik Sampling : Simple Random Sampling
Sampel : 128 mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan angkatan 2018
Variabel Penelitian: Kecemasan dan Kualitas Tidur
30
4.3.2 Teknik Sampling
Teknik sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara yang ditempuh dalam
pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan
keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan
adalah simple random sampling. Teknik simple random sampling ini dilakukan dengan
memberi kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota
sampel (Sastroasmoro & Ismail, 1995 & Nursalam, 2013). Populasi pada penelitian
adalah mahasiswa PSIK angkatan 2018/2019 FIKES UMM yang akan melaksanakan
OSCE.
4.3.3 Sampel
Sampel merupakan bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan
sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2013). Sedangkan sampel
dalam penelitian ini sebanyak 128 responden. Menentukan jumlah sampel dalam
penelitian dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
n = 2)(1 dN
N
n =
( )
n =
n = 127,89 = 128 responden
Keterangan : n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
D = Tingkat kepercayaan yang di inginkan (5%)
31
4.4 Variabel Penelitian
Variabel adalah sebuah konsep yang dapat dibedakan menjadi dua, yakni yang
bersifat kuantitatif dan kualitatif (Hidayat, 2009). Variabel dalam penelitian ini
terdapat dua variabel, yaitu kecemasan dan kualitas tidur.
4.5 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2009).
32
Tabel 4.1 Definisi operasional Identifikasi Kecemasan Dan Kualitas Tidur pada Mahasiswa Menjelang OSCE
Variabel Definisi Operasional
Indikator Instrumen Penelitian
Skala Data
Hasil Ukur
Kecemasan Kecemasan yang terdapat pada mahasiswa 2018/2019 menjelang OSCE
Kecemasan diukur dengan menggunakan kuesioner HARS yang meliputi: 1. Perasaan cemas 2. Ketegangan 3. Kekuatan 4. Gangguan
tidur 5. Gangguan
kecerdasan 6. Perasaan
depresi 7. Gejala somatik 8. Gejala sensorik 9. Gejala
kardiovaskular 10. Gejala
pernapasan 11. Gejala
gastrointestinal 12. Gejala
urogenital 13. Gejala vegetatif 14. Perilaku
sewaktu-waktu
Kuesioner sebanyak 14 item pertanyaan Kecemasan
Ordinal Dikategorikan: Tidak ada kecemasan: jika skor <14 Ringan: jika skor 14-20 Sedang: jika skor 20-27 Berat: skor 28-41 Panik: jika skor 42-56
Kualitas Tidur
Kualitas tidur yang terdapat pada mahasiswa 2018/2019 menjelang OSCE
Kualitas tidur diukur dengan 7 komponen The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) yaitu: 1. Efisiensi tidur 2. Durasi Tidur 3. Latensi Tidur 4. Gangguan
tidur 5. Penggunaan
obat 6. Disfungsi pada
siang hari
Kuesioner sebanyak 10 pertanyaan yang diadopsi dari The Pittsburgh Sleep Quality Index (Buysse, et al. 1989)
Ordinal Dikategorikan: Penilaian kualitas tidur menggunakan skor PSQI yaitu: Kualitas tidur baik ≤5 Kualitas tidur buruk >5
33
4.6 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Malang
pada bulan Mei 2019.
4.7 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk
pengumpulan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Kuesioner adalah pengukuran dalam bentuk pertanyaan secara tertulis dan formal
yang diberikan kepada subjek penelitian (Nursalam, 2013). Dalam kuesioner
kecemasan terdapat 14 pertanyaan dan kualitas tidur 10 pertanyaan
4.7.1 Instrumen Kecemasan
Instrumen kecemasan yang digunakan adalah HARS yang terdiri dari 14
pernyataan dengan menggunakan kuesioner berupa multiple choice. Pada kuesioner
kecemasan pemberian skor dlakukan pada 14 komponen dengan cara sebagai berikut:
Keterangan:
Nilai minimum = 0 (tidak ada gejala)
Nilai Maksimum = 4 (gejala sangat berat)
1. Tidak ada gejala jika tidak terdapat satu dari gejala yang ada.
2. Gejala ringan jika terdapat satu dari gejala yang ada.
3. Gejala sedang jika terdapat lebih dari satu atau separuh gejala yang ada.
4. Gejala berat jika terdapat lebih dari separuh gejala yang ada.
5. Gejala sangat berat jika terdapat semua gejala yang ada.
Terdapat 14 komponen diantaranya: perasaan cemas, ketegangan, ketakutan,
gangguan tidur, gangguan kecerdasan, perasaan depresi, gejala somatik, gejala
34
sensorik, gejala kardiovaskular, gejala pernapasan, gejala gastrointestinal, gejala
urogenital, gejala vegetatif, gejala sewaktu-waktu. Skor dari 14 komponen tersebut
dijumlahkan menjadi satu skor global dengan kisaran nilai 0-56. Jumlah skor tersebut
disesuaikan dengan kriteria penilaian yang dikelompokkan sebagai berikut:
Tabel 4.2 Kriteria Penilaian Kuesioner Kecemasan
Kategori Skor
Tidak ada kecemasan
Kecemasan ringan
Kecemasan sedang
Kecemasan berat
Kecemasan sangat berat
< 14
14-20
21-27
28-41
42-56
Berikut kisi-kisi kuesioner kecemasan:
Tabel 4.3 Kisi-kisi Kuesioner Kecemasan
No Indikator Jumlah Pertanyaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Perasaan cemas
Ketegangan
Ketakutan
Gangguan tidur
Gangguan kecerdasan
Perasaan depresi
Gejala somatik
Gejala sensorik
Gejala kardiovaskular
Gejala pernapasan
Gejala gastrointestinal
Gejala urogenital
Gejala vegetatif
Gejala sewaktu-waktu
14 pertanyaan
35
4.7.2 Kuesioner Kualitas Tidur
Parameter kualitas tidur diadopsi dari The Pittsburgh Sleep Quality Index (Buysse,
et al. 1989) terdiri dari 10 pertanyaan. Kuesioner ini terdiri dari 7 komponen yang
terdiri dari kualitas tidur secara subjektif, latensi tidur, durasi tidur, efesiensi tidur,
gangguan tidur, penggunaan obat, disfungsi pada siang hari. Pada kuesioner kualitas
tidur pemberian skor dilakukan pada 7 komponen dengan cara sebagai berikut:
Keterangan:
Nilai minimum = 0 (sangat baik)
Nilai Maksimum = 3 (Sangat buruk)
Tabel 4.4 Cara Pemberian Skor Pada Kuesioner Kualitas Tidur
Komponen 1: Efesiensi tidur (pertanyaan no. 1, 2 dan 3)
Efisiensi tidur
>85%
75-84%
65-74%
<65%
Skor
0
1
2
3
Komponen 2: Durasi tidur (pertanyaan no. 3)
Respon terhadap pertanyaan no.3
>7 jam
6-7 jam
5-6 jam
<5 jam
Skor
0
1
2
3
Komponen 3: Latensi tidur (pertanyaan no.4 dan 5)
Respon terhadap pertanyaan no.4
≤ 15 menit
15-30 menit
31-60 menit
>60 menit
Respon terhadap pertanyaan no.5 Subskor
Skor
0
1
2
3
Skor
36
Tidak pernah
1x dalam seminggu
2x dalam seminggu
3x dalam seminggu
0
1
2
3
Komponen 4: Gangguan tidur (pertanyaan no. 6a – 6i)
Respon terhadap pertanyaan no.6a-6i
Tidak pernah
1x dalam seminggu
2x dalam seminggu
3x atau lebih dalam seminggu
Skor
0
1
2
3
Komponen 5: Penggunaan obat tidur (pertanyaan no. 7)
Respon terhadap pertanyaan no.7
Tidak pernah
1x dalam seminggu
2x dalam seminggu
3x dalam seminggu
Skor
0
1
2
3
Komponen 6: Disfungsi pada siang hari (pertanyaan no. 8 dan 9)
Respon terhadap pertanyaan no.8
Tidak pernah
1x dalam seminggu
2x dalam seminggu
3x dalam seminggu
Respon terhadap pertanyaan no.9
Tidak ada masalah
Hanya masalah kecil
Kadang-kadang menjadi masalah
Sebuah masalah yang besar
Subskor
0
1
2
3
Subskor
0
1
2
3
Komponen 7: Kualitas tidur secara subjektif (pertanyaan no. 10)
Respon terhadap pertanyaan no.10
Sangat baik
Cukup baik
Kurang baik
Sangat buruk
Skor
0
1
2
3
37
Skor dari ketujuh komponen tersebut dijumlahkan menjadi satu skor global
dengan kisaran nilai 0-21. Jumlah skor tersebut disesuaikan dengan kriteria penilaian
yang dikelompokkan sebagai berikut:
Tabel 4.5 Indikator Kualitas Tidur
Kategori Skor
Kualitas tidur baik
Kualitas tidur buruk
≤5
>5
Berikut kisi-kisi kuesioner kualitas tidur:
Tabel 4.6 Kisi-kisi Kuesioner Kualitas Tidur
No Indikator Nomor Pertanyaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Efisiensi tidur
Durasi tidur
Latensi tidur
Gangguan tidur
Penggunaan obat tidur
Disfungsi pada siang hari
Kualitas tidur secara subjektif
1,2 (Pada lampiran)
3 (Pada lampiran)
4,5 (Pada lampiran)
6a,6b,6c,6d,6e,6f,6g,6h (Pada lampiran)
7 (Pada lampiran)
8,9 (Pada lampiran)
10 (Pada lampiran)
4.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas merupakan indeks yang menunjukkan kemampuan tingkat
kevalidan dan keakuratan suatu alat ukur atau instrumen penelitian yang diterapkan
dalam menyelidiki suatu permasalahan (Fu’ad Kautsar, Dayal Gustopo, 2011). Uji
reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan tingkat kemampuan instrumen
penelitian dalam pengukuran yang digunakan dalam pengumpulan data dapat
konsisten (Ariani, 2014).
38
4.8.1 Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for
windows. Sebuah kuisioner dinyatakan valid jika tidak ada soal yang memiliki nilai
“corrected item total correlation” bertanda negatif dan lebih besar dari 0.05 (> 0.05) (Fu’ad
Kautsar, Dayal Gustopo, 2011). Peneliti tidak melakukan uji validitas karena
kuesioner tingkat kecemasan HARS sudah terstandar internasional dan telah
diterbitkan. Uji validitas ini telah digunakan oleh peneliti sebelumnya yaitu (Rizka,
2014) dengan korelasi pearson product moment dengan nilai validitas 0,93. Adapun
penelitian (Fu’ad Kautsar, Dayal Gustopo, 2011) mendapatkan nilai validitas 0,8 dan
pada bagian corrected item total correlation, semua pertanyaan bertanda positif. Oleh
karena itu, kuesioner HARS dinyatakan valid.
Kuesioner PSQI juga dinyatakan valid karena telah dilakukan pengujian oleh
peneliti sebelumnya (Martha Fandiani, Perdani Juliningrum, 2017) hasil pearson
correlation nilai rhitung ≥ nilai rtabel dengan taraf signifikan 0,361 yaitu antara 0,365 hingga
0,733.
4.8.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas suatu kuisioner dinyatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha
>0,60. Pengujian dilakukan dengan program SPSS 16.0 for windows. Berikut hasil uji
reliabilitas kuesioner HARS:
Tabel 4.7 Tabel Hasil Uji Reliabilitas
N Item Cronbach’s Alpha Syarat Keterangan
14 0,793 0,60 Reliabel
Kuesioner PSQI telah dilakukan uji reliabilitas oleh University of Pittsburgh pada
tahun 1988 dengan nilai Alpha Cronbach 0,83. Kuesioner PSQI dinyatakan reliabel
39
karena Alpha Cronbach 0,83 lebih besar dari 0,60 (0,83 > 0,60) (Martha Fandiani et al.,
2017).
4.9 Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam,
2013). Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan instrument kuesioner..
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data tersebut yaitu:
4.9.1 Tahap Persiapan
1. Mempersiapkan kuesioner.
2. Mengajukan permohonan izin kepada Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Setelah permohonan izin disetujui, peneliti melakukan permohonan izin
penelitian kepada pihak-pihak yang terkait dalam hal ini kepala jurusan PSIK
Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Peneliti mempersiapkan alat dan bahan serta teknik sampling yang digunakan
(simple random sampling) yang akan dilakukan peneliti untuk mendapatkan data
yang diperlukan dengan menggunakan komunikasi langsung dan tak langsung
sebagai alat pengumpulan data dan lembar kuesioner.
5. Lembar kuesioner berisi 14 pertanyaan kuesioner HARS dan 7 komponen
pertanyaan PSQI yang digunakan untuk memperoleh informasi responden
terkait gejala kecemasan dan 7 komponen kualitas tidur (kualitas tidur secara
subjektif, latensi tidur, durasi tidur, efesiensi tidur, gangguan tidur,
penggunaan obat, disfungsi pada siang hari). Adapun data demografi untuk
mengetahui usia, jenis kelamin dan tempat tinggal. Cara pengisian kuesioner
40
dengan memberikan tanda checklist dan menjawab pertanyaan yang telah
disusun oleh peneliti
4.9.2 Pelaksanaan
1. Sebelum melakukan penelitian kepada responden, peneliti melihat jadwal
perkuliahan angkatan 2018 di tata usaha pada jam dan hari apa saja mahasiswa
kuliah.
2. Peneliti menentukan hari untuk melakukan penelitian
3. Penelitian dilakukan 2 hari sebelum OSCE
4. Peneliti menemui mahasiswa, lalu peneliti melakukan pendekatan dengan
memperkenalkan identitas diri kepada responden penelitian.
5. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada responden, setelah
itu meminta persetujuan subyek untuk menjadi responden penelitian dengan
menandatangani informed consent.
6. Peneliti membagikan kuesioner kepada responden dengan dibantu oleh 1
asisten peneliti yang bertugas membantu responden bila mengalami kesulitan
dalam mengisi kuesioner.
7. Setelah responden selesai melakukan pengisian, kuesioner dikumpulkan
kembali kepada peneliti, lalu peneliti mngecek kelengkapan soal dan jawaban.
8. Peneliti mengucapkan terimakasih kepada responden karena telah bersedia
menjadi responden serta mengisi kuesioner.
4.9.3 Tahap Pengumpulan Data
1. Peneliti mengecek kembali kelengkapan identitas responden.
2. Peneliti mengecek kembali jika ada data yang kurang lengkap.
4.9.4 Tahap Pengelolaan Data
Tahap pengolahan data terdiri dari (Hidayat, 2009).
41
1. Editing data
Memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan.
Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data
terkumpul.
2. Coding data
Pemberian kode numerik terhadap data yang terdiri atas beberapa
kategori. Pemberian kode sangat penting bila pengolahan dan analisis
data menggunakan computer.
3. Scoring data
Setelah seluruh data terkumpul melalui lembar kuesioner, selanjutnya
memberikan skor pada setiap pertanyaan yang dijawab oleh responden
disesuaikan dengan jenis alat ukur yaitu kuesioner.
1) Kecemasan
Penilaian kuesioner durasi akses internet pemberian skor dilakukan
pada 14 item pertanyaan dengan skor 0 untuk jawaban A, skor 1
untuk jawaban B, skor 2 untuk jawaban C, skor 3 untuk jawaban D
dan skor 4 untuk jawaban E. Semakin tinggi skor yang diperoleh
subjek, maka semakin berat kecemasan subjek tersebut, dan
sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh subjek maka
semakin ringan pula kecemasan yang dialami subjek tersebut.
2) Kualitas Tidur
Pada kuesioner kualitas tidur pemberian skor dilakukan pada 7
komponen dengan cara setiap item pertanyaan diberi skor 0 (untuk
jawaban tidak pernah dalam satu bulan ini/sangat baik), 1 (untuk
jawaban 1 kali dalam seminggu/cukup baik), 2 (untuk jawaban 2 kali
42
dalam seminggu/kurang baik), 3 (untuk jawaban 3 kali atau lebih
dalam seminggu/sangat buruk.
4. Tabulating data
Penyuluhan data merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar
mudah dijumlahkan, disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisis.
Proses tabulasi dapat dilakukan dengan caraa antara lain dengan metode
kartu dan komputer.
5. Entry Data
Entry data dilakukan setelah seluruh variabel dilakukan coding. Entry data
dapat dilakukan dengan cara manual ataau dengan bantuan komputer.
4.10 Analisa Data
Analisa data diolah dengan sistem computerisasi menggunakan SPSS for
windows untuk kemudian dilakukan analisa univariat. Analisa univariat digunakan
untuk mendeskripsikan variabel penelitian guna memperoleh gambaran atau
karakteristik sehingga memperoleh kesimpulan secara umum untuk pengembangan
ilmu (Ariani, 2014).
Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan
menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak
dianalisis. Dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif
adalah statistik yang membahas cara-cara meringkas, menyajikan, dan
mendeskripsikan suatu data dengan tujuan agar mudah dimengerti dan lebih
mempunyai makna. Penyajian data dalam penelitian ini menggunakan tabulasi dan
diagram untuk mempermudah interpretasi hasil penelitian (Ariani, 2014).
43
Dalam penelitian ini jenis datanya adalah data kategorik yang hanya
menjelaskan angka/ nilai, jumlah dan presentase masing-masing variabel, dengan
menggunakan rumus (Ariani, 2014):
P =
x 100%
Keterangan:
P = Presentase
f = Jumlah jawaban yang benar
n = Jumlah total pertanyaan
4.11 Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti membaawa rekomendasi institusi untuk
pihak lain dengan cara permohonan izin institusi/lembaga tempat penelitian yang
dituju dengan menekankan masalah etika yang meliputi:
1. Lembar persetujuan (Informed Consent)
Sebelum melakukan penelitian, peneliti membawa surat permohonan studi
pendahuluan dan izin penelitian dari Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang. Informed consent atau surat persetujuan riset diberikan
peneliti kepada responden yang berisi tentang informasi studi penelitian dan
penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian serta dampaknya sehingga
responden dapat memutuskan apakah akan terlibat atau tidak dalam penelitian.
Seluruh subyek bersedia menjadi responden dan lembar persetujuan.
44
2. Tanpa Nama (Annonimity)
Annonimity mengacu pada tindakan merahasiakan nama peserta terkait dalam
partisipasi penelitian, untuk kerahasiaan peneliti tidak mencantumkan nama
responden tetapi sekedar diberi kode atau inisial untuk nama responden.
3. Kerahasiaan (Confidentialy)
Semua informasi dari responden tetap dirahasiakan dan peneliti melindungi
semua data yang dikumpulkan dalam lingkup proyek dan pemberitahuan kepada
orang lain dan hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan sebagai hasil
penelitian..