bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 deskripsi...

19
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Profil Sekolah SD Negeri Serangan 1 terletak di Jalan Melayu No.03 Desa Serangan Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Propinsi Jawa Tengah. Wilayah SD Negeri Serangan 1 berbatasan dengan sebelah utara Kabupaten Jepara dan sebelah barat laut Jawa atau wilayah pesisir utara. SD Negeri Serangan 1 didirikan pada tahun 1921. Memiliki lahan seluas 1.290 m² dengan status hak pakai, sedangkan luas bangunan adalah 624 m². Nomor Statistik Sekolah (NSS) SD Negeri Serangan 1 adalah 101032112005 serta berakreditasi A. Sebagian penduduk desa Serangan bekerja sebagai petani dan nelayan, namun demikian sebagian besar orang tua mempunyai kesadaran yang tinggi dalam membekali pendidikan kepada putra- putri mereka, ini terbukti banyak masyarakat desa Serangan yang menyekolahkan putra- putri mereka dari jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Dengan kondisi lingkungan dan geografis serta kemajemukan kondisi sosial masyarakat tersebut, SD Negeri Serangan 1 menjadi sekolah yang sangat diminati masyarakat setempat, dan juga bagi masyarakat luar desa Serangan. Prestasi SD Negeri Serangan 1 di bidang non akademik (Kejuaraan Bidang Olah Raga) untuk POPDA

Upload: votuyen

Post on 09-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Profil Sekolah

SD Negeri Serangan 1 terletak di Jalan Melayu

No.03 Desa Serangan Kecamatan Bonang Kabupaten

Demak Propinsi Jawa Tengah. Wilayah SD Negeri

Serangan 1 berbatasan dengan sebelah utara

Kabupaten Jepara dan sebelah barat laut Jawa atau

wilayah pesisir utara. SD Negeri Serangan 1 didirikan

pada tahun 1921. Memiliki lahan seluas 1.290 m²

dengan status hak pakai, sedangkan luas bangunan

adalah 624 m². Nomor Statistik Sekolah (NSS) SD

Negeri Serangan 1 adalah 101032112005 serta

berakreditasi A. Sebagian penduduk desa Serangan

bekerja sebagai petani dan nelayan, namun demikian

sebagian besar orang tua mempunyai kesadaran yang

tinggi dalam membekali pendidikan kepada putra- putri

mereka, ini terbukti banyak masyarakat desa Serangan

yang menyekolahkan putra- putri mereka dari jenjang

pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Dengan

kondisi lingkungan dan geografis serta kemajemukan

kondisi sosial masyarakat tersebut, SD Negeri Serangan

1 menjadi sekolah yang sangat diminati masyarakat

setempat, dan juga bagi masyarakat luar desa

Serangan.

Prestasi SD Negeri Serangan 1 di bidang non

akademik (Kejuaraan Bidang Olah Raga) untuk POPDA

33

dan O2SN tingkat Kabupaten Demak cukup

menggembirakan. Sistem pelayanan pendidikan juga

semakin meningkat dari tahun ke tahun. Prestasi

sekolah yang diperoleh merupakan proses perjuangan

dan kerjasama antara kepala sekolah, guru, tenaga

kependidikan, komite sekolah, dan warga masyarakat

desa Serangan.

SD Negeri Serangan 1 telah melakukan upaya

dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk

memenuhi 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan

(SNP) seperti program peningkatan kualifikasi guru,

peningkatan kinerja tenaga kependidikan melalui

pelatihan dan pendampingan, penambahan sarana

prasarana sekolah, peningkatan mutu pembelajaran

melalui program inovasi pembelajaran yang baik,

program tambahan pelajaran untuk mata pelajaran

Matematika dan Sains dalam mempersiapkan lomba

Olympiade MIPA. Juga melakukan kegiatan rutin

pembiasaan gerakan kebersihan lingkungan setiap hari

dalam upaya menjaga kesehatan peserta didik.

Visi SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora

Kecamatan Bonang Kabupaten Demak adalah

“Berprestasi, santun dalam perilaku, beriman dan

bertaqwa.” Sedangkan Misi SD Negeri Serangan 1 UPTD

Dikpora Kecamatan Bonang Kabupaten Demak adalah∶

(1) Meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha

Esa; (2) Menanamkan pendidikan budi pekerti melalui

kegiatan belajar mengajar maupun ekstrakurikuler;

(3) Memotivasi peserta didik untuk bersemangat meraih

34

prestasi; (4) Mengembangkan budaya gemar membaca,

rasa ingin tahu, bertoleransi, bekerja sama, saling

menghargai, disiplin, jujur, kerja keras, kreatif, dan

mandiri; (5) Mengembangkan sikap dan perilaku

religius di lingkungan sekolah dan luar sekolah; (6)

Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan

warga sekolah masyarakat, dan stake holder.

SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan

Bonang Kabupaten Demak mempunyai 11 orang guru,

yang terdiri dari 7 orang guru berstatus PNS sudah

mempunyai serfikat pendidik semua dan 4 orang guru

masih berstatus non PNS, juga mempunyai 3 orang

tenaga kependidikan yang masih berstatus non PNS.

Untuk meningkatkan mutu profesionalitas sebagian

pendidik sedang melanjutkan ke jenjang Pasca Sarjana

(S2). Tenaga pendidik sebagian besar berdomisili di

perkotaan, jarak tempat tinggal mereka ke SD Negeri

Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan Bonang

Kabupaten Demak kurang lebih 20 km dan ada pula

yang berjarak 30 km dengan mengendarai roda dua.

4.2 Deskripsi Kondisi Awal

4.2.1 Keterampilan pelaksanaan pembelajaran

tematik.

Keterampilan pelaksanaan pembelajaran tematik

guru SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan

Bonang Kabupaten Demak masih rendah, hal ini dapat

dilihat dari supervisi akademik observasi kelas

35

memperoleh data pembelajaran guru masih bersifat

konvensional, guru masih mengalami kebingungan

dalam memahami tema untuk mengaitkan beberapa

mata pelajaran, kurang menguasai berbagai

pendekatan pembelajaran dan strategi pembelajaran.

Dari hasil tes tertulis awal tentang pembelajaran

tematik pada 2 orang guru kelas 3a dan kelas 3b ,

hasilnya belum menggembirakan. Nilai rata-ratanya

baru mencapai 50.

Keadaan guru yang demikian tidak terlepas dari

kondisi awal kepala sekolah yang belum memberikan

pembinaan lewat supervisi akademik observasi kelas

secara teratur. Kepala sekolah belum memberikan

pembinaan tentang keterampilan melaksanakan

pembelajaran tematik yang baik, peneliti baru

mengamati dan memberi tugas kepada guru untuk

menyelesaikan tes awal pemahaman pembelajaran

tematik menurut kemampuan guru masing-masing,

sehingga hasilnya masih rendah.

Supervisi akademik observasi kelas yang

dilakukan kepala sekolah diharapkan keterampilan

dan kemampuan guru dalam melaksanakan

pembelajaran tematik akan meningkat. sehingga

pembelajaran yang dilakukan oleh guru benar-benar

dapat diserap oleh peserta didik, pada akhir

pembelajaran sehingga kualitas dan hasil belajar

peserta didik juga meningkat.

Melihat kenyataan dan harapan yang ada pada

guru, maka supervisi akademik observasi kelas

36

merupakan hal yang harus dilakukan oleh Kepala

Sekolah. Dengan melakukan kegiatan supervisi

akademik observasi kelas dapat mengetahui

permasalahan apa yang dialami oleh guru, bantuan apa

yang paling tepat diberikan oleh Kepala Sekolah kepada

guru-gurunya, sehingga permasalahan guru dapat

teratasi, dengan harapan pembelajaran guru dan hasil

belajar peserta didik akan meningkat pula.

Guru dalam meningkatkan keterampilan

pembelajaran tematik menghadapi berbagai kesulitan.

Kesulitan tersebut diantaranya∶ guru belum terampil

dalam menyajikan konsep yang terpadu dari berbagai

mata pelajaran; proses pembelajaran belum

menggunakan prinsip pembelajaran yang aktif, kreatif,

efektif, dan menyenangkan; pemilihan metode

pembelajaran belum dilakukan dengan menggunakan

berbagai variasi metode baik di dalam kelas maupun

diluar kelas. sehingga sekolah berupaya untuk

memberikan bantuan berupa bimbingan kepada guru

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, agar

diperoleh hasil belajar yang lebih baik. Kepala sekolah

SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan

Bonang kabupaten Demak Sungatman,S.Pd melakukan

wawancara kepada 2 orang guru kelas 3a dan guru

kelas 3b mengenai pemahaman tentang pembelajaran

tematik yang telah dilaksanakan selama ini. Hasil

wawancara sebagai berikut:

37

“ Dua orang guru kelas 3 SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan Bonang Kabupaten Demak masih mengalami kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran tematik. guru merasa kesulitan dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran menjadi satu tema, guru masih kesulitan memilih berbagai metode pembelajaran yang tepat karena minimnya pengetahuan tentang metode pembelajaran dan kurang tersedianya fasilitas untuk menerapkan metode pembelajaran. Guru belum memanfaatkan sarana prasarana, sumber belajar, dan media dalam pembelajaran tematik. Guru belum memahami tentang karakteristik pembelajaran tematik. Guru belum melaksanakan tahapan-tahapan yang harus dipenuhi dalam pembelajaran tematik, mulai dari kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup”.

Penjelasan kepala Sekolah tersebut memberikan

informasi bahwa guru SD Negeri Serangan 1 UPTD

Dikpora Kecamatan Bonang Kabupaten Demak masih

kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran tematik.

Guru merasa kesulitan dalam memilih berbagai metode

pembelajaran yang tepat karena minimnya

pengetahuan tentang metode pembelajaran dan kurang

tersedianya fasilitas untuk menerapkan metode

pembelajaraan. Guru belum memanfaatkan sarana

prasarana, sumber belajar, dan media dalam

pembelajaran tematik.Guru belum memahami tentang

karakteristik pembelajaran tematik. Guru belum

melaksanakan tahapan-tahapan yang harus dipenuhi

dalam pembelajaran tematik, mulai dari kegiatan

pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Kondisi awal pelaksanaan pembelajaran tematik

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

38

Tabel 4.1. Rekap Nilai Pengamatan Kondisi

Awal Melaksanakan Pembelajaran Tematik

No NamaNilai Pembelajaran

TematikKeterangan

1. Ldn 58,0

2. DWS 59,0

Rata-rata 58,5

Sumber ∶ Data penelitian, diolah 2016

4.1.2 Kemampuan Pemahaman Pembelajaran

Tematik

Kemampuan pemahaman pembelajaran tematik

guru SD Negeri Serangan 1 juga rendah, hal ini dapat

dilihat dari hasil yang diperoleh dalam menyelesaikan

tes awa. Dari 2 Guru Kelas 3a dan 3b, nilai rata-

ratanya 50, ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2. Rekap Nilai Kondisi Awal

Kemampuan Pemahaman Pembelajaran Tematik

No NamaNilai Tes Pemahaman

Pembelajaran TematikKeterangan

1. Ldn 50,0

2. DWS 50,0

Rata-rata 50,0

Sumber ∶ Data penelitian, diolah 2016

39

Untuk mengatasi permasalahan guru tentang

rendahnya keterampilan pelaksanaan pembelajaran

tematik, maka Kepala Sekolah dapat mengadakan

supervisi akademik observasi kelas yang terencana

dengan baik, dijadwal waktu pelaksanaannya,

dilaksanakan dengan baik pula, dan ditindaklanjuti

dengan baik. Melihat permasalahan yang dihadapi

guru, maka Kepala Sekolah harus melakukan

pembinaan lewat supervisi akademik observasi kelas

untuk meningkatkan keterampilan melaksanakan

pembelajaran tematik agar sesuai dengan standar

proses.

4.3 Deskripsi Hasil Siklus 1

Siklus 1 dalam penelitian ini dilaksanakan dalam

satu kali pertemuan, yaitu tanggal 15 Maret 2016. Pada

siklus ini meliputi empat tahap yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, dengan

perincian sebagai berikut:

4.3.1 Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan meliputi kegiatan:

a. Menyiapkan daftar hadir

b. Menyiapkan RPP

c. Membuat soal

d. Membuat kunci jawaban

e. Menyiapkan lembar pengamatan

f. Membuat rekapitulasi hasil pengamatan

g. Membuat daftar nilai

h. Menyiapkan rencana supervisi akademik

40

4.3.2 Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus

1 adalah :

a. Mempersiapkan ruangan untuk pertemuan

klasikal dari 2 orang guru kelas 3a dan 3b.

b. Melakukan pembinaan tentang keterampilan

pelaksanaan pembelajaran tematik secara

klasikal melalui contoh tayangan LCD.

c. Kepala Sekolah/Peneliti memberikan soal tes

tertulis kepada 2 orang guru hal pemahaman

pembelajaran tematik.

4.3.3 Pengamatan

1. Pengamatan pada Pelaksanaan Pembelajaran

Tematik.

Objek pengamatan dalam penelitian ini adalah

pelaksanaan pembelajaran tematik secara individual,

peneliti bersama Pengawas sekolah/kolaborator

melakukan pengamatan sesuai lembar pengamatan

yang telah dibuat. Pengamatan dilakukan pada saat

proses pelaksanaan tindakan, hasil pengamatan berupa

data pelaksanaan pembelajaran tematik. Komponen

yang diamati pada pelaksanaan pembelajaran tematik

yaitu:

1) Kegiatan pendahuluan

2) Kegiatan inti

3) Kegiatan penutup

Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran

tematik pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

41

Tabel 4.3. Rekap Nilai Pengamatan Kemampuan

Melaksanakan Pembelajaran Tematik Siklus 1

No Nama

Nilai Pembelajaran

TematikKeterangan

Kondisi

AwalSiklus 1

1. Ld 58,0 69,0 +11

2. DWS 59,0 71,0 +12

Rerata 58,5 70,0 +11,5

Sumber ∶ Data penelitian, diolah 2016

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan adanya

peningkatan dari kondisi awal rata-rata 58,5 menjadi

70,0 dan peningkatan mencapai 11,5%.

2. Kemampuan pemahaman pembelajaran tematik.

Hasil tes tertulis tentang pemahaman

pembelajaran tematik, pada siklus 1 dibandingkan

dengan kondisi awal tergambar kolom tabel berikut ini.

Tabel 4.4. Hasil tes tertulis tentang Pemahaman

Pembelajaran Tematik Siklus 1

No Nama

Nilai Tes Tertulis

KeteranganKondisi

AwalSiklus 1

1. Ld 50,0 65,0 +15

2. DWS 50,0 70,0 +20

Rerata 50,0 67,5 +17,5

Sumber ∶ Data penelitian, diolah 2016

42

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan adanya

peningkatan dari kemampuan menyelesaikan tes

tertulis kondisi awal rata-rata 50,0 menjadi 67,5 dan

tingkat ketuntasannya mencapai 67,5%.

4.3.4 Refleksi

Pada komponen pelaksanaan pembelajaran

tematik pada kegiatan inti masih kurang maksimal

dalam menggunakan variasi metode pembelajaran,

kurang memanfaatkan media pembelajaran, dan

kekurangan kemampuan pemahaman pembelajaran

tematik pada siklus 1 antara lain (1) Aspek tujuan

pembelajaran, belum menggambarkan proses dan hasil

belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik

sesuai dengan tema. (2) Aspek metode pembelajaran,

belum bervariasi, cenderung metode konvensional. (3)

Aspek Kegiatan Pembelajaran, belum dilakukan secara

sistematis, sistemik melalui proses eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi. Oleh karena itu perlu

pembinaan supervisi akademik observasi kelas untuk

meningkatkan keterampilan pembelajaran tematik

tersebut pada siklus berikutnya.

4.4 Deskripsi Hasil Siklus 2

Siklus 2 dalam penelitian ini dilaksanakan dalam

satu kali pertemuan yaitu tanggal 28 Maret 2016. Pada

siklus 2 ini meliputi empat tahap yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, dengan

perincian sebagai berikut:

43

4.4.1 Perencanaan Tindakan

a. Menyiapkan daftar hadir, dan urutan pembinaan

secara individual.

b. Menyiapkan RPP siklus 2.

c. Menyiapkan LCD pembelajaran tematik.

d. Membuat soal tertulis siklus 2.

e. Membuat kunci jawaban.

f. Menyiapkan lembar pengamatan.

g. Membuat rekapitulasi hasil pengamatan.

h. Membuat daftar nilai.

4.4.2 Pelaksanaan Tindakan

a. Peneliti melakukan pembinaan secara individual

tentang cara mengaitkan beberapa mata

pelajaran ke dalam satu tema. agar guru yang

diberikan tes tertulis mampu memahami

pembelajaran tematik dengan baik.

b. Peneliti menilai hasil pekerjaan menyelesai kan

tes tertulis dengan kunci jawaban dan rubrik

penilaian.

4.4.3 Hasil Pengamatan

a. Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran

Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah

kegiatan pelaksanaan pembelajaran tematik secara

individual, peneliti bersama pengawas sekolah/

kolaborator melakukan pengamatan sesuai lembar

pengamatan yang telah dibuat. Pengamatan

dilakukan pada saat proses pelaksanaan tindakan,

hasil pengamatan berupa data hasil pengamatan

44

pelaksanaan pembelajaran tematik, berikut ini

adalah hasil pengamatan siklus 2:

Tabel 4.5. Rekap Nilai Pengamatan Kemampuan

Melaksanakan Pembelajaran Tematik Siklus 2

No Nama

Nilai Pembelajaran

Tematik Keterangan

Siklus 1 Siklus 2

1. Ld 69,0 85,0 +16

2. DWS 71,0 87,0 +16

Rerata 70,0 86,0 +16

Sumber ∶ Data penelitian, diolah 2016

Berdasarkan tabel diatas, melalui supervisi

akademik observasi kelas menunjukkan adanya

peningkatan dari siklus 1 rata-rata 70,0 menjadi

86,0 pada siklus 2 peningkatan mencapai 86,0%.

Pada komponen kegiatan inti sudah mengalami

peningkatan, dan sudah memenuhi indikator

keberhasilan rata-rata 75. Ini terbukti melalui

supervisi akademik observasi kelas untuk

meningkatkan keterampilan pembelajaran tematik

guru kelas 3.

b. Hasil Pengamatan Kemampuan Memahami

Pembelajaran Tematik melalui tes tertulis.

Peneliti menilai hasil pekerjaan menyelesaikan

tes tertulis dengan kunci jawaban dan rubrik

penilaian. Hasil dari kemampuan pemahaman

pembelajaran tematik pada siklus 2 dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

45

Tabel 4.6. Rekap Nilai Kemampuan Menyelesaikan

tes tertulis tentang Pemahaman Pembelajaran

Tematik siklus 2

No Nama

Nilai Tes Tertulis

KeteranganSiklus 1 Siklus 2

1. Ld 65,0 80,0 +15

2. DWS 70,0 85,0 +15

Rerata 67,5 82,5 +15

Sumber ∶ Data penelitian, diolah 2016

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan adanya

peningkatan dari kemampuan menyelesaikan tes

tertulis dari siklus 1 rata-rata 67,5 menjadi 82,5 dan

tingkat ketuntasannya mencapai 82,5%. Kekurangan

yang ada pada siklus 1 telah diperbaiki pada siklus 2.

Peningkatan ini menunjukkan keberhasilan supervisi

akademik observasi kelas dalam meningkatkan

kemampuan memahami pembelajaran tematik sudah

mencapai indikator keberhasilan 75.

4.4.4 Refleksi

Refleksi siklus 2 yaitu membandingkan hasil

keterampilan dan kemampuan pembelajaran tematik

siklus 1 dengan siklus 2, untuk melihat hasil tindakan

pada siklus 2 ini. Melalui supervisi akademik observasi

kelas dapat meningkatkan keterampilan Pelaksanaan

Pembelajaran tematik bagi guru kelas 3 SD Negeri

46

Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan Bonang

Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2015/2016.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2 dari

rangkaian penelitian ini maka dapat memberikan hasil

pelaksanaan keseluruhan siklus. Sebelum siklus 1

dilaksanakan peneliti pada kondisi awal rendahnya

keterampilan pelaksanaan pembelajaran tematik pada

guru kelas 3. hal ini dapat dilihat dari nilai

kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran

tematik secara individual.

Pada siklus 1 peneliti sudah melaksanakan

Supervisi Akademik observasi kelas secara individual,

setelah melakukan pengamatan pembelajaran tematik

menunjukkan adanya peningkatan dari kondisi awal

rata-rata 58,0 menjadi rata-rata 70,0 kemudian guru

diberikan tes tertulis tentang pemahaman

pembelajaran tematik menunjukkan adanya

peningkatan dari kondisi awal rendah ke siklus 1

menjadi agak tinggi. Hal ini ditunjukkan peningkatan

dari kondisi awal rata-rata 50,0 menjadi rata-rata 67,5

di siklus 1. Pada indikator Kekurangan kemampuan

pemahaman pembelajaran tematik pada siklus 1 antara

lain (1) Aspek tujuan pembelajaran, belum

menggambarkan proses dan hasil belajar yang

diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan

tema. (2) Aspek metode pembelajaran, belum bervariasi,

cenderung metode konvensional. (3) Aspek Kegiatan

47

Pembelajaran, belum dilakukan secara sistematis,

sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi. Oleh karena itu perlu pembinaan supervisi

akademik observasi kelas untuk meningkatkan

keterampilan pembelajaran tematik tersebut pada

siklus berikutnya.

Pada siklus 2 peneliti sudah melaksanakan

Supervisi Akademik secara individual, sehingga

kekurangan pada keterampilan pembelajaran tematik

dapat diperbaiki pada siklus 2, sehingga hasil pada

siklus 2 meningkat dari siklus 1 agak tinggi ke siklus 2

menjadi tinggi. Ini ditunjukkan dari nilai rata-rata 70,0

menjadi rata-rat 86,0 meningkat 86,0%. Peningkatan

ini menunjukkan keberhasilan supervisi akademik

observasi kelas dalam meningkatkan keterampilan

pembelajaran tematik dan sudah mencapai indikator

keberhasilan 75.

Keterampilan pelaksanaan pembelajaran tematik

dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 ditujukkan

pada tabel berikut ini:

Tabel 4.7. Rekap Nilai Pengamatan Keterampilan

Pembelajaran Pematik kondisi awal, siklus 1 dan

siklus 2

No. NamaKondisi

AwalSiklus 1 Siklus 2

1 Ld 58.0 69,0 85,0

2 DWS 59,0 71,0 87,0

3Nilai rata-rata

58,5 70,0 86,0

48

Dari tabel diatas dapat digambarkan dalam

grafik berikut:

Grafik 4.8. Nilai Pengamatan Keterampilan

Melaksanakan Pembelajaran Tematik kondisi awal,

siklus 1 dan siklus 2

0102030405060708090

KondisiAwal

Siklus 1 Siklus 2

Ld

DWS

Nilai Rata-rata

Kemampuan pemahaman tentang pembelajaran

tematik dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2

ditujukkan pada tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.9. Rekap Nilai Kemampuan Menyelesaikan

Tes Tertulis pemahaman pembelajaran tematik

kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2

No. NamaKondisi

AwalSiklus

1Siklus

2

1 Ld 50,0 65,0 80,0

2 DWS 50,0 70,0 85,0

3 Nilai rata-rata 50,0 67,5 82,5

49

Dari tabel diatas dapat digambarkan dalam

grafik berikut:

Grafik 4.10. Nilai Kemampuan Menyelesaikan Tes

Tertulis Pemahaman Pembelajaran tematik kondisi

awal, siklus 1 dan siklus 2

0102030405060708090

KondisiAwal

Siklus 1 Siklus 2

LdDWSNilai Rata-rata

Nampak dari grafik diatas menunjukkan

bahwa kemampuan menyelesaikan tes tertulis

pemahaman pembelajaran tematik meningkat melalui

supervisi akademik observasi kelas.

Fungsi supervisi akademik yaitu dapat

membantu guru dalam memahami tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai, memahami

kebutuhan siswa, mendorong terjadinya perubahan

kearah yang lebih baik, sehingga mutu pendidikan

dapat meningkat (Mukhtar & Iskandar, 2013: 48).

Fungsi utama supervisi adalah perbaikan dan

50

peningkatan kualitas pembelajaran serta pembinaan

kepada guru untuk perbaikan pembelajaran.

Selanjutnya penelitian yang relevan oleh Sopiyah

Ginawati (2014) dengan judul “Supervisi Akademik

Berbasis Open Class Dalam Pembelajaran Tematik

Terpadu” menunjukkan hasil bahwa kemampuan

Guru Kelas I - IV dalam Menerapkan Pendekatan

Tematik Terpadu dalam proses pembelajaran dapat

ditingkatkan”