bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 deskripsi...
TRANSCRIPT
33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Subyek Penelitian
Sekolah Dasar Negeri Jambean 03 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati terletak di Desa Jambean Jalan Pati – Margorejo Km 05. SD Negeri Jambean 03 dipimpin seorang Kepala Sekolah Bapak Zaenuri, S.Pd. SDN Negeri Jambean 03 mempunyai 12 orang tenaga pengajar yang terdiri dari 10 orang guru , satu Guru wiyata bakti dan seorang penjaga sekolah. Lokasi sekolah yang terletak di Desa yang agak jauh dari keramaian sangat mendukung kegiatan belajar mengajar siswa. Apalagi didukung dengan bagunan, sarana dan prasarana yang masih sangat baik membuat siswa dapat berkonsentrasi belajar dengan baik. Bangunan SD Jambean 03 terdiri dari 6 ruang kelas 1-VI, I ruang guru, I kepala sekolah, I perpustakaan, 1 ruang UKS, I kantin sekolah, I kamar mandi guru, 2 kamar mandi siswa. Jumlah siswa dan kelas I-VI sebanyak 150 siswa. Di lihat dan letak geografisnya SD ini jauh dari pusat Kabupaten Pati, Jarak tempuh ke SDN Jambean 03 dari Kecamatan kurang lebih 5 km. SDN Jambean 03 terletak di perbatasan antara Kabupaten Kudus dengan Kabupaten Pati. Sekeliling SDN Jambean 03 terdapat perumahan warga kampung , sebagian besar. Bermata pencaharian sebagai petani. SD Jambean 03 mempunyai halaman yang digunakan untuk kegiatan siswa saat istirahat dan sebagai sarana untuk berolahraga dan kegiatan sekolah lain.
Jumlah murid SDN Jambean 03 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati mulai dan kelas I sampai kelas VI adalah sebanyak 176 siswa. Dengan keadaan bakat, kemampuan, katrampilan, yang berbeda-beda. Mayoritas siswa dan SDN Jambean 03 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati beragama Islam. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Jambean 03 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati dengan subyek penelitian siswa kelas V sebanyak 31 siswa.
4.2 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di SDN Jambean 03 Kecamatan Margorejo Kabupaten
Pati kelas V dengan jumlah siswa sehanyak 31 yang terdiri dan 16 siswa laki-laki dan
34
20 siswa perempuan. Waktu penelitian 2 siklus, setiap siklus terdiri 1 pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit.
4.2.1 Kondisi Sebelum Tindakan
Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas V SDN Jambean 03 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 31 siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia , terlihat bahwa nilai siswa masih rendah. Hal ini bisa terlihat dan nilai hasil evaluasi peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah dilakukan dimana sebagian besar peserta didik memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Ininimal (KKM)> 70. Pada hasil ulangan harian sebelum dilakukan penelitian diperoleh nilai sebagai berikut :
Tabel 4.1 DAFTAR NILAI HASIL EVALUASI PRA SIKLUS
Ketuntasan No No Absen Nilai Tuntas Belum 1 001 70 V 2 002 50 V 3 003 70 V 4 004 70 V 5 005 40 V 6 006 50 V 7 007 70 V 8 008 80 V 9 009 80 V 10 010 80 V 11 011 60 V 12 012 50 V 13 013 60 V 14 014 80 V 15 015 40 V 16 016 70 V 17 017 80 V 18 018 60 V 19 019 80 V 20 020 80 V 21 021 80 V
35
22 022 80 V 23 023 50 V 24 024 90 V 25 025 70 V 26 026 60 V 27 027 50 V 28 028 60 V 29 029 90 V 30 030 70 V 31 031 90 V
Jumlah 2110 12 19 Ketuntasan 38% Tidak tuntas 62%
Dengan demikian diperoleh data hasil pembelajaran siswa sebelum
dilakukan tindakan penelitian, dapat di lihat dan tabel 4.2 berikut ini :
Tabel 4.2. Distribusi Ketuntasan Belajar
Siswa Kelas IV Semester i SDN Jambean 03 Sebelum Tindakan
Sebelum Tindakan No Nilai Ketuntasan Jumlah siswa Presentase 1 < 70 Belum tuntas 19 38% 2 > 70 Tuntas 12 62% Jumlah 33 100 Nilai Rata-rata 68
Berdasarkan tabel 4.1 terlihat jelas perbandingannya siswa yang mencapai ketuntasan belajar (KKM> 70) adalah sebanyak 12 siswa (38 %) sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 19 siswa (61%) siswa. Dengan nilai tertinggi adalah 90 sedangkan nilal terendah adalah 40. Untuk Iebih jelasnya data nilai pada tabel 4.2 dapat dibuat diagram seperti pada gambar 4.1.
36
Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan belajar
Siswa Kelas V Semester 1 SDN Jambean 03 Tahun 2011/2012
Setelah ditelusuri lebih lanjut ternyata 19 siswa yang belum tuntas itu memiliki kekurangan tidak bisa menangkap materi pembelajaran yang disampaikan guru dengan menggunakan metode ceramah, penggunaan metode ceramah mengakibatkan siswa mengantuk, tidak antusias dalam menjawab pertanyaan guru dan itu semua berbeda dengan 12 orang yang bisa menangkap materi pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah.
Hasil Ketuntasan belajar siswa SDN Jambean 03 sebelum dilakukan tindakan dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan minimal (KKM> 70) sebanyak 19 siswa atau 62%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 12 siswa dengan persentase 38%.
Diperoleh data nilai siswa yang masih rendah dan siswa kelas V di SDN Jambean 03 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati Semester I Tahun Pelajaran 2010/2011 , penulis akan melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian di SDN Jambean 03 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati, ini penulis akan menggunakan pembelajaran metode Penugasan dan latihan guna meningkatkan kemampuan siswa kelas V SDN Jambean 03 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati, yang akan dilakukan dalam dua siklus. Dengan menggunakan pembelajaran metode Penugasan dan latihan dalam setiap pembelajaran.
tuntastidak tuntas
37
4.2.2 Siklus 1 1. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan pada siklus 1 ini terdiri dari satu perencanaan pertemuan, yaitu pertemuan siklus I
Berdasarkan hasil yang diperoIeh pada tahap observasi yang sudah dilakukan di SDN Jambean 03 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati peneliti berkerjasama dengan guru kelas V dengan melakukan penugasan latihan mengenal materi pembelajaran yang akan disajikan serta metode pembelajaran Metode Penugasan dan latihan yang digunakan pada kegiatan pembelajaran khususnya pada kelas V semester I pada mata pelajaran Bahsa Indonesia sebelum melakukan kegiatan mengajar pada pertemuan I, maka guru menyiapkan segala sesuatu yang dapat menunjang proses pembelajaran siswa.
Guru merancang Rencana peIaksanaan Pembelajaran (lihat Lampiran) pokok bahasan menyusun karangan berdasarkan rangkaian gambar seri dengan tujuan pembelajaran: ketika siswa melihat rangkaian gambar seri siswa dapat menyusunya menjadi sebuah karangan. Kemudian guru menyajikan pengalaman belajar yang bersifat memotivasi yaitu dengan melakukan kegiatan pembelajaran Metode Penugasan dan latihan dengan Iangkah-Iangkah pembelajaran sebagai berikut:
1. Guru membagi siswa dibagi dalam 5 kelompok, setiap siswa dalam kelompok mendapat nama atau nomor kelompok.
2. Guru membacakan sebuah cerita pendek dan siswa mendengarkan
3. Guru memberikan tugas untuk menceritakan kembali cerita yang didengar dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
4. Kelompok menpenugasan latihankan jawahan dan memastikan setiap anggota kelompok dapat mengerjakan / mengetahui jawabannya.
38
5. Guru memanggiI salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja kelompok dan kelompok lain menanggapi. Guru juga perlu mempersiapkan perlengkapan media media
pembelajaran seperti rangkaian gambar seri dan buku-buku pendamping. Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi dengan
menggunakan tes objektif dan tes uraian.
Gambar 4.2 Susunan Tempat Duduk Kelompok
Ruangan kelas untuk pembelajaran diatur melingkar berkelompok
alasan bentuk pengaturan ruangan kelas bentuk U adalah : 1. Kegiatan pembelajaran menggunakan penugasan latihan,
sehingga membentuk kursi berkelompok sehingga memudahkan untuk berkomunikasi.
Papan Tulis
Guru
Observer
39
2. Komunikasi juga diarahkan ke guru agar konsentrasi siswa lebih terarah dalam mendengarkan penjelasan guru.
2. Pelaksanaan dan Observasi Tindakan
Pada tahap Pelaksanaan dan observasi yang dilakukan pada siklus I ini terdiri dari satu pertemuan, dimana pada tahap pertemuan I berlangsung selama 70 menit (dua jam pelajaran). Pertemuan I Siklus I
1) Kegiatan Awal Pelaksanaan pada pertemuan I guru membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, perkenalan, berdoa, mengabsensi siswa, mengatur suasana di ruangan kelas dan menanyakan kabar atau keadaan siswa. Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan.
2) Kegiatan Inti Siswa menyimak sebuah rangkaian gambar seri. Guru menceritakan sebuah cerita pendek berdasarkan rangkaian gambar seri. Selanjutnya pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Penugasan dan latihan dengan membuat karangan dari rangkaian gambar seri secara berkelompok. Siswa dalam kelompok mendengarkan prosedur, mengerjakan tugas kelompok. Siswa melakukan penugasan latihan tentang rangkaian gambar seri dan bersama kelompoknya menyusun rangkaian gambar seri tersebut menjadi sebuah cerita atau karangan. Guru berinteraksi secara aktif dan berkomunikasi dengan setiap kelompok memberi pengarahan dan petunjuk bagi kelompok yang kurang mengerti tentang materi pembelajaran. Setelah semua kelompok mengerjakan tugas Guru memanggil salah satu kelompok secara acak untuk membacakan hasil karya kelompoknya dan kelompok lain menanggapi begitu seterusnya
40
sehingga semua kelompok membacakan hasil karyanya. selanjutnya guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik dalam bentuk tulisan,
3) Kegiatan Penutup Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman pelajaran. Melakukan penilaian terhadap hasil pengamatan yang sudah dilaksanakan siswa secara berkelompok. Memberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajaran. Tahap pembelajaran siklus I pertemuan I yang sedang berlangsung, praktikan meminta bantuan Observer (guru kelas V) untuk mengamati jalannya pembelajaran Metode Penugasan dan latihan dan awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi (lihat lampiran) yang telah disediakan oleh praktikan. Lembar observasi tersebut meliputi point-point yang sesuai dengan pembelajaran Metode Penugasan dan latihan untuk mengamati semua aktivitas yang dilakukan oleh praktikan.
3. Refleksi.
Dan hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Kekurangan siswa dalam pembelajaran antara lain kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang, keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan masih kurang, siswa sudah cukup baik dalam memperhatikan penjelasan dan guru. hanya sebagian siswa yang aktif dalam penugasan latihan kelompok, hanya sebagian siswa yang bisa aktif memberikan usul atau saran tentang isi karangan, hanya sebagian kecil siswa yang mau mempresentasikan hasil penugasan latihan kelompok dengan baik. Sedangkan kelebihan siswa dalam pembelajaran antara lain sebagian besar siswa menanggapi jawaban kelompok lain secara antusias, sebagian siswa sudah bisa menyimpulkan dan materi yang sudah di pelajari. siswa sungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran, semua siswa dapat
41
mengerjakan soal evaluasi tanpa mencontek jawaban teman. Adapun kekurangan kelemahan dalam pertemuan I yang sudah dilakukan perbaikannya akan dilaksanakan pada siklus II
TABEL 4.3 Data Hasil Observasi tindakan Siklus I
No Kegiatan 1 2 3 4 1 Pra Pembelajaran
1. Guru menyusun RPP 2. Mendesain metode pembelajaran Penugasan
dan latihan. 3. Menyusun asesmen 4. menyusun instrument obeservasi
v v v
v
2 Pelaksanaan Kegiatan Awal
1. Mengisi daftar kelas , berdoa, mempersiapkan materi ajar, metode, alat peraga.
2. Menata tempat duduk. 3. Mengumpulkan tugas/ PR 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 5. Guru melakukan apersepsi 6. Guru memotifasi siswa
Kegiatan Inti 1. Guru memberi penjelasan kepada siswa tentang
materi pembelajaran 2. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok. 3. Guru memberikan rangkaian gambar ”mengail
ikan ” 4. Berdasarkan gambar seri tersebut guru membuat
sebuah karangan sederhana dan membacakannya didepan siswa
5. Guru meminta masing-masing kelompok membuat karangan berdasarkan rangkaian gambar seri ” mengail ikan”.
6. Guru memberi petunjuk kepada kelompok siswa yang masih kurang mengerti dan berkomunikasi dengan masing-masing kelompok.
7. Masing masing kelompok membacakan hasil karyanya didepan kelas
v
v v v
v v v v v v v
v v
42
3. Penutup 1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa 2. Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
3. Siswa bersama guru melakukan refleksi. 4. Guru memberikan evaluasi.
v
v v
v
Jumlah 2 5 10 3
Prosentase (%) 10 25 50 15
Keterangan :
1. Jika pernyataan tersebut dilakukan dalam kategori kurang 2. Jika pernyataan tersebut dilakukan dalam kategori cukup 3. Jika pernyataan tersebut dilakukan dalam kategori baik 4. Jika pernyataan tersebut dilakukan dalam kategori sangat baik.
Berdasarkan tabel 4.3 siklus I pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Metode Penugasan dan latihan diperoleh penilaian oleh obsever dengan kategori sangat baik 15%, kategori baik 50%, kategori cukup 25% dan kategori kurang 10%. Dalam kegiatan yang dilaksanakan masih ada kekurangan yaitu dalam masalah apersepsi siswa dan evaluasi.
Pada akhir pembelajaran siklus I dilaksanakan evaluasi dengan menggunakan tes objektif dan tes uraian dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.4
DAFTAR NILAI HASIL EVALUASI SIKLUS I Ketuntasan Tindak Lanjut No Nama Nilai Tuntas Belum Perbaikan Pengayaan
1 001 80 V V 2 002 50 V V 3 003 80 V V 4 004 80 V V 5 005 60 V V
43
6 006 50 V V 7 007 70 V V 8 008 80 V V 9 009 80 V V
10 010 90 V V 11 011 60 V V 12 012 50 V V 13 013 80 V V 14 014 80 V V 15 015 50 V V 16 016 80 V V 17 017 90 V V 18 018 80 V V 19 019 90 V V 20 020 80 V V 21 021 90 V V 22 022 80 V V 23 023 50 V V 24 024 90 V V 25 025 90 V V 26 026 60 V V 27 027 50 V V 28 028 70 V V 29 029 90 V V 30 030 90 V V 31 031 90 V V
Jumlah 2310 20 11 11 21
Ketuntasan 64% Tidak tuntas 36% Tidak tuntas
Tabel 4.5
Distribusi ketuntasan belajar Siklus I
No Nilai Ketuntasan Jumlah siswa Presentase
1 < 70 Belum tuntas 11 36%
2 > 70 Tuntas 20 64% Jumlah 31 100%
Rata-rata 74
44
Dari hasil refleksi siklus I diharapkan praktikan memperbaiki kekurangan agar dalam pelaksanaan pembelajaran berikutnya menjadi lebih baik.
4.2.3 Siklus II
1. Perencanaan Tindakan Berdasarkan hasil siklus I adanya kekurangan dan keberhasilan
dalam Siklus I, Perencanaan pembelajaran pada Siklus II ini dilakukan sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dan kekurangan yang terjadi pada Siklus I. Siklus II pelaksanaanya dilaksanakan 1 kali pertemuan, kegiatan pembelajaran pada Siklus II ini masih sama dengan Siklus I tapi yang membedakan adalah kegiatan pembelajaran meliputi materi yang berbeda dan kegiatan pembelajaran tidak dilaksanakan secara kelompok.
Guru merancang Rencana peIaksanaan Pembelajaran (lihat Lampiran) pokok bahasan meningkatkan kemampuan siswa dalam mendengarkan dan menceritakan sebuah cerita yang didengar dengan tujuan pembelajaran: Setelah mendengarkan cerita yang dibacakan guru siswa dapat menceritakan kembali isi teks bacaan dengan bahasa sendiri. Kemudiun guru menyajikan pengalaman belajar yang bersifat memotivasi yaitu dengan melakukan kegiatan pembelajaran Metode Penugasan dan latihan dengan Iangkah-Iangkah pembelajaran sebagai berikut: 1. Siswa mendengarkan cerita pendek yang dibacakan salah satu
siswa. 2. Guru memberikan tugas masing-masing siswa untuk
mengerjakannya. 3. Siswa diberi kebebasan berekspresi dengan menuliskan kembali
cerita yang baru didengarnya dengan bahasanya sendiri. 4. Guru berkomunikasi dengan siswa tentang hal yang kurang
dimengerti siswa dan memberikan petunjuk.
45
5. Guru memanggiI secara acak salah satu siswa kemudian siswa tersebut membacakan hasil karyanya didepan kelas siswa yang lain menanggapi.
Guru juga perlu mempersiapkan perlengkapan seperti rangkaian gambar seri, dan buku-buku penunjang.
Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi dengan menggunakan tes objektif dan tes uraian.
Pada siklus II ini susunan tempat duduk berubah. Jika pada siklus I berkelompok maka pada siklus II tempat duduk ditata seperti pada pelajaran biasa. Untuk lebih jelasnya dapat melihat gambar 4.3 berikut ini :
Gambar 4.3
Susunan Tempat Duduk Siswa
Alasan bentuk pengaturan ruangan kelas bentuk standar adalah :Kegiatan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kemandirian siswa dalam membuat sebuah karangan berdasarkan rangkaian gambar seri sehingga siswa sudah tidak tergantung dengan kelompoknya.
Papan Tulis
Guru
Observer
46
2. Pelaksanaan Observasi dan tindakan Pada siklus II ini digunakan sebagai tindak lanjut dan perbaikan atas kegiatan pembelajaran di siklus I, siklus II berlangsung selama 70 menit (2 jam pelajaran). 1) Kegiatan Awal
Pelaksanaan pada pertemuan II guru membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, perkenalan, berdoa, mengabsensi siswa, mengatur suasana di ruangan kelas dan menanyakan kabar atau keadaan siswa. Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan.
2) Kegiatan Inti Guru memberikan rangkaian gambar seri yang sudah disiapkan. Kemudian guru memberikan contoh karangan singkat yang berdasarkan rangkaian gambar seri. Selanjutnya pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Penugasan dan latihan dengan memberikan tugas untuk menyusun sebuah karangan dari rangkaian gambar seri dengan bahasa dan gaya penulisan sendiri. Siswa diberi kesempatan untuk menuliskan hal sesuai kreatifitas masing masing sesuai dengan hal yang dilihatnya. Guru berinteraksi secara aktif dan berkomunikasi dengan setiap siswa memberi pengarahan dan petunjuk bagi siswa yang kurang mengerti tentang materi pembelajaran. Setelah semua siswa mengerjakan tugas yaitu membuat karangan dari rangkaian gambar seri guru memanggil salah satu siswa secara acak untuk membacakan hasil karya kelompoknya dan kelompok lain menanggapi. Selanjutnya guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik dalam bentuk tulisan,
3) Kegiatan Penutup Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman pelajaran. Melakukan penilaian terhadap hasil pengamatan yang
47
sudah dilaksanakan siswa yaitu dengan membuat karangan dari rangkaian gambar seri. Memberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajaran. Tahap pembelajaran siklus II yang sedang berlangsung, praktikan meminta bantuan Observer (guru kelas V) untuk mengamati jalannya pembelajaran Metode Penugasan dan latihan dan awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi (lihat lampiran) yang telah disediakan oleh praktikan. Lembar observasi tersebut meliputi point-point yang sesuai dengan pembelajaran Metode Penugasan dan latihan untuk mengamati semua aktivitas yang dilakukan oleh praktikan.
3. Refleksi Dan hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi
kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Kekurangan siswa dalam pembelajaran antara lain kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang, keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan sudah meningkat, siswa sudah cukup baik dalam memperhatikan penjelasan dan guru. Sebagian besar siswa yang aktif dalam pembelajaran, hanya sebagian siswa yang tidak bisa menjawab soal, sebagian kecil siswa yang tidak mau mempresentasikan hasil karyanya. Kelebihan lain siswa dalam pembelajaran antara lain sebagian besar siswa menanggapi cerita yang dibawakan oleh temannya, sebagian siswa sudah bisa menyimpulkan dan materi yang sudah di pelajari. sebagian besar siswa sungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran, semua siswa dapat mengerjakan soal evaluasi dengan baik. Terjadi peningkatan nilai dalam pembelajaran siklus II . Adapun hasil dari pembelajaran siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah :
48
TABEL 4.6 Data Hasil Observasi tindakan Siklus I Pertemuan II
No Kegiatan 1 2 3 4 1 Pra Pembelajaran
1. Guru menyusun RPP 2. Mendesain metode pembelajaran Penugasan
dan latihan. 3. Menyusun asesmen 4. menyusun instrument obeservasi
v v v
v
2 Pelaksanaan Kegiatan Awal
1. Mengisi daftar kelas , berdoa, mempersiapkan materi ajar, metode, alat peraga.
2. Menata tempat duduk. 3. Mengumpulkan tugas/ PR 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 5. Guru melakukan apersepsi 6. Guru memotifasi siswa
Kegiatan Inti 1. Guru memberi penjelasan kepada siswa
tentang materi pembelajaran 2. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok. 3. Guru memberikan rangkaian gambar ”mengail
ikan ” 4. Berdasarkan gambar seri tersebut guru
membuat sebuah karangan sederhana dan membacakannya didepan siswa
5. Guru meminta masing-masing kelompok membuat karangan berdasarkan rangkaian gambar seri ” mengail ikan”.
6. Guru memberi petunjuk kepada kelompok siswa yang masih kurang mengerti dan berkomunikasi dengan masing-masing kelompok.
7. Masing masing kelompok membacakan hasil karyanya didepan kelas
v v v
v v v v v v v v
v v
3. Penutup 1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa 2. Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman,
v
v
49
memberikan penguatan dan penyimpulan 3. Siswa bersama guru melakukan refleksi. 4. Guru memberikan evaluasi.
v
v
Jumlah 0 5 12 3 Prosentase (%) 0% 25% 60% 15%
Keterangan :
1. Jika pernyataan tersebut dilakukan dalam kategori kurang 2. Jika pernyataan tersebut dilakukan dalam kategori cukup 3. Jika pernyataan tersebut dilakukan dalam kategori baik 4. Jika pernyataan tersebut dilakukan dalam kategori sangat baik.
Berdasarkan tabel 4.6 siklus II pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Penugasan dan latihan diperoleh penilaian oleh obsever dengan kategori sangat baik 15%, kategori baik 60%, kategori cukup 25% dan kategori kurang 0%. Dalam kegiatan yang dilaksanakan sudah banyak terjadi perbaikan.
Pada akhir pembelajaran siklus II dilaksanakan evaluasi dengan menggunakan tes objektif dan tes uraian dengan hasil sebagai berikut:
TABEL 4.7
DAFTAR NILAI HASIL EVALUASI SIKLUS II Ketuntasan Tindak Lanjut No No Absens Nilai Tuntas Belum Perbaikan Pengayaan
1 001 80 V V 2 002 60 V V 3 003 80 V V 4 004 80 V V 5 005 90 V V 6 006 80 V V 7 007 80 V V 8 008 80 V V 9 009 90 V V
10 010 90 V V 11 011 80 V V 12 012 60 V V 13 013 80 V V
50
14 014 80 V V 15 015 60 V V 16 016 80 V V 17 017 90 V V 18 018 80 V V 19 019 90 V V 20 020 80 V V 21 021 90 V V 22 022 80 V V 23 023 80 V V 24 024 90 V V 25 025 100 V V 26 026 80 V V 27 027 80 V V 28 028 80 V V 29 029 100 V V 30 030 90 V V 31 031 100 V V
Jumlah 2560 28 3 4 28 Ketuntasan 90% Tidak tuntas 10%
Tabel 4.8
Distribusi ketuntasan belajar Siklus II
No Nilai Ketuntasan Jumlah siswa Presentase
1 < 70 Belum tuntas 3 10% 2 > 70 Tuntas 28 90% Jumlah 31 100 Rata - rata 82.5
4.3 Hasil Analisi Data
4.3.1 Siklus I Analisis penelitian setelah menggunakan metode Penugasan dan
latihan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia diperoleh nilai sebagai berikut :
51
Tabel 4.9 Distribusi ketuntasan belajar
Siswa Kelas V SDN Jambean 03 Siklus I
Siklus I No Nilai Ketuntasan Jumlah
siswa Presentase
1 < 70 Belum tuntas 11 36%
2 > 70 Tuntas 20 64% Jumlah 33 31 Nilai Rata-rata 72.7 74
Gambar 4.4 Diagram lingkaran Distribusi Ketuntasan Belajar
Siswa Kelas V Semester I SDN Jambean 03 Siklus I
Berdasarkan diagram diatas dengan menggunakan metode pembelajaran Penugasan dan latihan siswa yang belum tuntas (KKM > 70) adalah sebanyak 12 siswa atau 37% sedangkan siswa yang tuntas 21 siswa atau 63%
4.3.2 Siklus II Analisis penelitian setelah menggunakan metode Penugasan dan
latihan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia diperoleh nilai sebagai berikut :
tuntastidak tuntas
52
Siklus II No Nilai Ketuntasan Jumlah
siswa Presentase
1 < 70 Belum tuntas 3 10%
2 > 70 Tuntas 28 90% Jumlah 33 31
Nilai rata-rata 82.5
Tabel 4.10
Distribusi ketuntasan belajar Siswa Kelas V SDN Jambean 03
Siklus II
Gambar 4.5 Diagram lingkaran Distribusi Ketuntasan Belajar
Siswa Kelas V Semester I SDN Jambean 03 Siklus II
Berikut ini pembahasan mengenai perbandingan ketuntasan nilai siswa saat sebelum tindakan, pada siklus I dan pada siklus II ditunjukan tabel 4.11
tuntastidak tuntas
53
Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II N
o Nilai Jumlah siswa Presentase Jumlah
siswa Presentase Jumlah siswa Presentase
1 Belum tuntas 19 62% 11 36% 3 10%
2 Tuntas 12 38% 20 64% 28 90%
Jumlah 31 100 31 100 31 100
Tabel 4.11 Distribusi ketuntasan belajar
Siswa Kelas V SDN Jambean 03 Pras Siklus, Siklus I, Siklus II
Berdasarkan tabel rekapitulasi pengelompokkan nilai pada tabel 4.11
dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dari jumlah siswa 31 dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, terbukti untuk klasifikasi tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas hanya 12 siswa dan 19 siswa belum tuntas setelah dilaksanakan siklus I dan siklus II, jumlah siswa yang tuntas sebanyak 28 siswa atau 90%. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan metode Penugasan dan latihan pada pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun karangan. Pada tahap klasifikasi siswa yang tidak tuntas, sebelum diadakan tindakan terdapat 19 siswa yang belum dari jumlah siswa kelas V sebanyak 31 siswa, dan siklus I dan siklus II keseluruhan siswa mengalami ketuntasan belajar 90%, hal ini dipengaruhi adanya pembelajaran dengan metode Penugasan dan latihan, siswa lebih tertarik, tidak membosankan karena terjadi komunikasi dan interaksi yang baik sehingga siswa akan selalu memperhatikan apa yang diajarkan guru. Metode ini juga efektif untuk mengurangi kebosanan siswa dalam menerima pelajaran, interaksi yang terjadi antara guru dan siswa meningkatkan motivasi belajar mereka khususnya pembelajaran bahasa Indonesia . Diagram ketuntasan sebelum siklus dilaksanakan serta siklus I dan siklus II dapat dilihat pada diagram dibawah :
54
Gambar 4.6 Diagram lingkaran Distribusi Ketuntasan Belajar
Siswa Kelas V Semester I SDN Jambean 03 Pras Siklus, Siklus I, Siklus II
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan dikelas V SDN Jambean 03 Kecamatan Margorejo Kab. Pati menyatakan tingkat pemahaman siswa kelas V khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia masih rendah, nilai siswa masib banyak yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini salah satu penyebabnya adalah karena guru dalam penyampaian pembelajaran masih menggunakan metode ceramah. Proses pembelajaran sebelum tindakan menunjukkan nilai yang rendah yaitu siswa yang nilainya memenuhi KKM sebanyak 12 siswa atau 38% dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 40. Terlihat pula kenaikan nilai rata-rata kelas .jika pada pra siklus nilai rata-rata yang dicapai adalah 68 lalu meningkat menjadi 74 pada siklus I , menjadi 82.5 pada siklus II.
Adanya perbandingan antara jumlah siswa yang tuntas dan belum tuntas karena siswa yang sudah mencapai ketuntasan telah mampu menangkap materi yang disajikan guru walau hanya dengan ceramah 12 sedangkan 19 siswa yang belum bisa menangkap materi oleh guru dengan ceramah karena daya tangkap mereka yang kurang bila menangkap materi ajar dalam bentuk ceramah. Pemahaman belajar siswa didapatkan dan hasil nilai siklus I dan siklus II
Siklus I
Siklus IIPra Siklus
55
1. Siklus I Dengan menggunakan metode pembelajaran Penugasan dan latihan, siswa yang mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM > 70) sebanyak 11 siswa dan yang mendapat nilai yang memenuhi KKM sebanyak 20 siswa. Dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50
2. Siklus II Dengan menggunakan metode pembelajaran Penugasan dan latihan, siswa yang mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM > 70) sebanyak 3 siswa dan yang mendapat nilai yang memenuhi KKM sebanyak 28 siswa. Dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 70
Berdasarkan perolehan hasil nilai yang didapat pada siklus I dan siklus II didapatkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Penugasan dan latihan pada pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membuat karangan berdasarkan rangkaian gambar seri kelas V semester I SDN Jambean 03 yang akhirnya bermuara pada nilai yang akan mengalami peningkatan.