bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1. deskripsi...

56
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah dan Lokasi Sekolah Dasar Negeri Kalicacing 02 SD Negeri Kalicacing 02 terletak di Kelurahan Kalicacing, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. Luas tanah yang dimiliki 1.641 m 2 . SD Negeri Kalicacing 02 berdiri pada tahun 1961 dengan terakreditasi “A” pada tahun 2017. Letak geografis SD Negeri Kalicacing 02 sangat strategis, hal ini dikarenakan berdekatan dengan Kantor Dinas Pendidikan Kota Salatiga yang berjarak ± 200 m. SD Negeri Kalicacing 02 merupakan sekolah inti yang terletak di Jalan LMU Adi Sucipto No. 06 Salatiga yang membawahi SD imbas. SD imbas dari SD Negeri Kalicacing 02 adalah SD Negeri Mangunsari 04, SD Negeri Mangunsari 07, SD Kristen 01, dan SD Muhammadiyah Plus. 4.1.2 Visi dan Misi Sekolah Dasar Negeri Kalicacing 02 Visi SD Negeri Kalicacing 02 adalah terwujudnya sekolah dasar yang bermutu, kreatif,

Upload: trinhthien

Post on 21-Apr-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah dan Lokasi Sekolah Dasar Negeri

Kalicacing 02

SD Negeri Kalicacing 02 terletak di Kelurahan

Kalicacing, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga.

Luas tanah yang dimiliki 1.641 m2. SD Negeri

Kalicacing 02 berdiri pada tahun 1961 dengan

terakreditasi “A” pada tahun 2017.

Letak geografis SD Negeri Kalicacing 02 sangat

strategis, hal ini dikarenakan berdekatan dengan

Kantor Dinas Pendidikan Kota Salatiga yang berjarak

± 200 m. SD Negeri Kalicacing 02 merupakan sekolah

inti yang terletak di Jalan LMU Adi Sucipto No. 06

Salatiga yang membawahi SD imbas. SD imbas dari

SD Negeri Kalicacing 02 adalah SD Negeri

Mangunsari 04, SD Negeri Mangunsari 07, SD

Kristen 01, dan SD Muhammadiyah Plus.

4.1.2 Visi dan Misi Sekolah Dasar Negeri

Kalicacing 02

Visi SD Negeri Kalicacing 02 adalah

terwujudnya sekolah dasar yang bermutu, kreatif,

42

inovatif, cerdas dalam berpikir, demokratis,

berbudaya dan terampil dalam berkarya berdasarkan

iman dan taqwa. Sedangkan yang menjadi misinya

adalah; a) meningkatkan mutu pendidikan dan

pengajaran sesuai dengan tuntutan masyarakat dan

perkembangan IPTEK, b) meningkatkan

profesionalisme tenaga pendidik sehingga dapat

membangun sikap kritis, kreatif, dan inovatif siswa,

c) menyelenggarakan program pendidikan yang

senantiasa memberi bekal pengetahuan dan

keterampilan yang relevan dengan perkembangan

zaman, d) melaksanakan program pendidikan yang

berakar pada sistem nilai agama dan budaya

masyarakat dengan mengikuti perkembangan zaman,

e) meningkatkan keimanan, ketaqwaan, dan budi

pekerti kepada siswa dalam kehidupan sehari-hari, f)

menanamkan sikap percaya diri, dan terampil dalam

menghadapi persaingan dan tantangan secara verbal,

g) menciptakan suasana kekeluargaan yang

demokratis dan berbudaya dengan dilandasi saling

hormat menghormati antar warga sekolah, h)

meningkatkan kerja sama sekolah dengan

masyarakat sekitar dan steakholder lainnya.

43

4.1.3 Kondisi Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga

Kependidikan

Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir jumlah

peserta didik SD Negeri Kalicacing 02 cenderung naik

turun seiring dengan adanya mutasi siswa dari lain

daerah pada saat awal semester. Dari data di

lapangan dapat diketahui bahwa jumlah siswa untuk

tiga tahun terakhir adalah:

Tabel 4.1. Data siswa 3 tahun terakhir

No Tahun Pelajaran Jumlah Siswa

1 2014/2015 103

2 2015/2016 80

3 2016/2017 84

Pendidikan dan tenaga kependidikan SD Negeri

Kalicacing 02 terdiri dari:

No Jabatan Status Lulusan Jumlah

1 Kepala

Sekolah

PNS S1 1

2 Guru Kelas PNS S1, SPG, SMA 6

3 Guru Kelas GTT S1 2

4 Guru PAI PNS S1 1

5 Guru PAK PNS S1 1

6 Tenaga

Administrasi

PTT S1 1

7 Penjaga PNS SMA 1

44

Sekolah

Tabel 4.2. Data Pendidik dan kependidikan

4.1.4 Sarana dan Prasarana

SD Negeri Kalicacing 02 memiliki sarana dan

prasarana sebagai berikut; 6 ruang kelas, 1 ruang

Kepala Sekolah, 1 ruang agama Kristen, 1 ruang

guru, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang media, 1 ruang

UKS, 1 rumah dinas penjaga, 2 kamar mandi siswa,

2 kamar mandi guru, tempat parkir, lapangan

upacara dan bermain, dan ruang mushola.

4.1.5 Hasil Ujian Nasional dan Prestasi Non

Akademik

Hasil Ujian Nasional (UN) SD Negeri

Kalicacing 02 pada 3 tahun terakhir sebagai berikut:

Tabel: 4.3 Rata-rata Nilai Hasil Ujian Nasional (UN)

SD Negeri Kalicacing 02

Tahun

Pelajaran

Nilai Rata-rata Jumlah

Nilai B.Ind. Mat IPA

2014/2015 80,20 75,30 81,05 236,55

2015/2016 81,47 75,26 77,50 234,23

2016/2017 81,20 79,03 81,12 241,35

45

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1 Aspek Konteks

Aspek konteks ini meliputi lima hal yaitu kondisi

sekolah, identifikasi kebutuhan, karakteristik, tujuan

program, dan peluang dan manfaat.

4.2.1.1 Konteks Kondisi Sekolah

Kondisi orang tua siswa-siswi di SD Negeri Kalicacing

02 berstatus sosial ekonomi menegah ke atas dan

menengah ke bawah, hal ini yang membuat

kebutuhan sekolah terhambat.

Sebagaimana dikemukakan Kepala SD Negeri

Kalicacing 02 Ibu Suharti sebagai berikut:

Benar, kondisi orang tua siswa yang

menyekolahkan anaknya di SD Negeri Kalicacing

02 Salatiga berpencaharian sebagai buruh yang

memiliki penghasilan tidak tetap. (wawancara,

14 November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto,

guru kelas V SD Negeri Kalicacing 02 sebagai

berikut:

Ya benar, kondisi orang tua siswa SD Negeri

Kalicacing 02 kebanyakan berprofesi sebagai buruh untuk membiayai sekolah anaknya.

Sebagai buruh yang berpenghasilan tidak tetap

besarannya. Jadi membuat masalah bagi orang

tua untuk memenuhi kebutuhan sekolah

anaknya (wawancara, 15 November 2017)

46

Pernyataan tersebut diperkuat lagi oleh Bapak

Purwanto selaku ketua komite SD Negeri Kalicacing

02 sebagai berikut:

Benar, kondisi orang tua siswa yang

menyekolahkan anak-anaknya di SD Negeri

Kalicacing 02 Salatiga bekerja sebagai buruh

harian lepas dengan penghasilan yang tidak menentu. Sehingga membuat orang tua susah

untuk memenuhi kebutuhan sekolah anaknya

(wawancara, 15 November 2017).

Dari ketiga hasil petikan wawancara di atas, dapat

peneliti simpulkan bahwa kondisi orangtua siswa di

SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga bekerja sebagai

buruh harian lepas yang memiliki penghasilan tidak

tetap. Sehingga membuat orang tua mengalami

kesusahan untuk membiayai kebutuhan sekolah

anakanya.

Peneliti melakukan observasi untuk mendapatkan

bukti mengenai kondisi rumah dari siswa yang

memperoleh dana BSM.

Tabel 4.4 Data status sosial ekonomi

Orang tua SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga

No Jenis Pekerjaan Jumlah

1 PNS 7

2 Buruh 46

3 TNI/POLRI 9

4 Wiraswasta 25

Sumber dokumen: data sekolah

47

Kondisi rumah salah satu penerima BSM

4.2.1.2 Konteks Identifikasi Kebutuhan Program

BSM

Kebutuhan akan program BSM yang ada di SD

Negeri Kalicacing 02 Salatiga berdasarkan informasi

dari masing-masing guru kelas bahwa siswa dari

keluarga kurang mampu masih ada.

Sebagaimana dikemukakan oleh Ibu Suharti Kepala

SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Masih ada siswa yang kurang mampu, mengalami hambatan dalam segi pembiayaan

atau belum terpenuhinya biaya pendidikan. Ini

yang melatarbelakangi siswa kadang putus

sekolah atau tidak mau sekolah. (wawancara, 14

November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto,

guru kelas V SD Negeri Kalicacing 02 sebagai

berikut:

48

Benar sekali, dengan siswa yang mengalami

hambatan tentang biaya pendidikan membuat

siswa dalam proses belajar prestasinya menurun atau kurang baik. Dengan begitu biaya sekolah

sangat diperlukan dalam meningkatkan proses

belajar dan prestasi. (wawancara, 15 November

2017).

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Bapak

Purwanto, Komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai

berikut:

Ya, memang masih banyak siswa yang

membutuhkan biaya pendidikan guna

memenuhi pendidikan agar tidak putus sekolah demi menggapai masa depan yang baik.

(wawancara, 15 November 2017).

Dari ketiga hasil petikan wawancara di atas, dapat

peneliti simpulkan bahwa Masih banyak sekali

siswa-siswi di SD Negeri Kalicacing 02 yang kurang

mampu dalam segi pembiayaan atau tidak

terpenuhinya biaya pendidikan. Dengan kejadian

yang ada di SD Negeri Kalicacing 02 yang seperti ini

bagi siswa-siswi yang mengalami hambatan dalam

hal biaya. Mereka dibantu biaya pendidikannya

dengan program BSM, sehingga kebutuhan

pendidikan bisa terpenuhi.

49

Tabel 4.5 DATA SISWA PENERIMA

DANA BANTUAN SISWA MISKIN SDN KALICACING 02 SALATIGA

2017

No Kelas Jumlah

1 I 4

2 II 8

3 III 4

4 IV 8

5 V 10

6 VI 7

Total 41

Sumber Dokumen: Data Sekolah

4.2.1.3 Konteks Menilai Karakteristik Program

BSM

Program BSM yang dicanangkan oleh pemerintah

dinilai sangat diperlukan bagi sekolah untuk

membantu siswa dari keluarga kurang mampu.

Sebagaimana dikemukakan oleh Ibu Suharti, Kepala

SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Betul, program ini berasal dari pemerintah dan

kami pihak sekolah hanya menjalankan

program saja. saya merasa senang dengan

adanya program BSM yang dicanangkan oleh pemerintah untuk menanggulangi siswa-siswi

dari keluarga yang kurang mampu atau

keluarga yatim. Dengan adanya program ini

dapat membantu pihak sekolah untuk

meringankan beban keluarga yang tidak mampu

50

memenuhi biaya sekolah. (wawancara, 14

November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto,

guru kelas V sebagai berikut:

Ya, ini program yang diberikan pemerintah

untuk membantu anak-anak dari keluarga miskin atau kurang mampu. Saya sebagai

pendidik juga merasa senang dengan adanya

bantuan siswa miskin bagi keluarga yang

kurang mampu. Karena dengan adanya program

BSM ini dapat membantu sekali meringankan

beban biaya dalam sekolah siswa. Selain itu, siswa dapat berkonsentrasi belajar dengan baik

dan meningkatkan prestasi. (wawancara, 15

Novesaya mber 2017).

Pernyataan ini juga diperkuat oleh Bapak Purwanto,

komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Benar, program yang ada dari pemerintah untuk

membantu mengentaskan kemiskinan bagi

anak-anak kurang mampu. Kami selaku wakil dari orang tua di SD Negeri Kalicacing 02

Salatiga merasa senang apabila siswa dari

keluarga kurang mampu memperoleh bantuan

beasiswa miskin. Semoga dengan adanya

program BSM ini membuat anak-anak yang kurang mampu semangat untuk belajar guna

menggapai masa depan yang lebih baik.

(wawancara, 15 November 2017).

Dari ketiga hasil petikan wawancara di atas, dapat

peneliti simpulkan bahwa pihak sekolah menanggapi

program BSM ini dengan baik dan mendukungnya

sesuai dengan buku panduan BSM yang diberikan

pemerintah. Sebab dengan munculnya program BSM

ini sangat-sangat membantu orang tua dari keluarga

kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan biaya

pendidikan bagi anak-anaknya, sehingga membuat

51

semangat siswa-siswi untuk belajar menggapai masa

depan yang lebih baik dan meningkatkan prestasi.

Buku Panduan BSM dari Pemerintah

Sumber dokumen: data sekolah

4.2.1.4 Konteks Tujuan program BSM

Tujuan penyelenggaraan BSM di SD Negeri

Kalicacing 02 Salatiga adalah membantu

meringankan biaya pendidikan bagi orang tua siswa-

siswi yang kurang mampu.

Dikemukakan oleh Ibu Suharti, Kepala SD Negeri

Kalicacing 02 sebagai berikut:

Program BSM sangat membantu sekali untuk

kegiatan pendidikan bagi siswa dari keluarga

yang kurang mampu, sehingga siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik.

Dengan biaya pendidikan yang ditanggung

melalui dana BSM kebutuhan siswa akan

sekolah dapat tercukupi dan terbantu dengan

lancar. (wawancara, 14 November 2017).

52

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto,

guru kelas V sebagai berikut:

Dengan diselenggarakannya program BSM ini

membantu siswa kurang mampu untuk

menuntaskan pendidikan wajib belajar 9 tahun

yang dicanangkan oleh pemerintah. Sehingga membantu sekali proses belajar mengajar yang

ada di sekolah bisa lancar dengan baik.

(wawancara, 15 November 2017).

Pernyataan ini juga diperkuat oleh Bapak Purwanto,

komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Kami merasa senang apabila program BSM yang

telah dicanangkan oleh pemerintah benar-benar

bisa membantu mengurangi biaya pendidikan bagi keluarga yang kurang mampu untuk

membiayai anak-anaknya bersekolah. Sehingga

dengan program BSM ini siswa kurang mampu

bisa mewujudkan cita-citanya demi masa depan.

(wawancara, 15 November 2017).

Dari ketiga hasil petikan wawancara di atas, dapat

peneliti simpulkan bahwa semuanya itu sangat

membantu sekali meringankan beban biaya orang

tua dalam hal pendidikan. Selain itu juga membantu

guru dalam proses belajar mengajar menjadi lancar.

Pihak Komite SD Negeri Kalicacing 02 juga merasa

senang dengan adanya Program BSM ini yang bisa

membantu meringankan biaya pendidikan dari orang

tua. Sehingga program pendidikan wajib belajar 9

tahun dapat terwujud. Berdasarkan observasi juga

oleh peneliti di sekolah bantuan itu sangat

membantu untuk biaya pendidikan.

53

4.2.1.5 Konteks Peluang dan Manfaat

Sebagaimana dikemukakan oleh Ibu Suharti Kepala

SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Manfaat program BSM bisa meringankan beban

orang tua dan siswa untuk mencukupi

kebutuhan untuk keperluan sekolah. Sehingga

orang tua merasa senang bisa menyekolahkan anak walaupun dengan bantuan yang diberikan

oleh pemerintah. Biaya pendidikan yang lancar

membuat siswa belajar dengan tekun dan rajin

yang bisa meningkatkan prestasi belajarnya.

(wawancara, 14 November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto,

guru kelas V SD Negeri Kalicacing 02 sebagai

berikut:

Mengingat pentingannya pendidikan, maka

dengan adanya program BSM ini sangat membantu meringankan beban dan kebutuhan

pendidikan bagi orang tua. Apabila biaya

pendidikan siswa terpenuhi dengan baik dapat

memacu siswa belajar dengan rajin yang

akhirnya meningkatkan prestasi siswa.

(wawancara, 15 November 2017).

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Bapak

Purwanto, Komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai

berikut:

Bagi keluarga yang kurang mampu dengan adanya program BSM ini bisa meringankan

beban dan kebutuhan akan sekolah serta siswa

dapat bersekolah dengan layak. Dengan

kebutuhan dan keluarga yang layak ini dapat

membantu siswa dalam meningkatkan

belajarnya dan tercapai prestasi belajar yang baik. (wawancara, 15 November 2017).

54

Dari ketiga hasil petikan wawancara di atas, dapat

peneliti simpulkan bahwa dengan adanya program

BSM ini manfaatnya bisa langsung dinikmati oleh

siswa dan pihak sekolah yaitu; siswa bisa

mempergunakan bantuan beasiswa tersebut untuk

membeli peralatan sekolah (buku, tas) dan membeli

seragam sekolah serta uang saku ke sekolah. Dengan

demikian, pihak sekolah terbantu dengan bantuan

beasiswa ini guna memperlancar dalam proses

belajar mengajar di sekolah. Prestasi siswa bisa

diraih dengan baik, karena semua kebutuhan belajar

siswa terpenuhi dengan lancar.

55

Bukti catatan permohonan orang tua

Penggunaan dana BSM

Sumber dokumen: data sekolah

4.2.2 Aspek Masukan (input)

Aspek masukan ini meliputi rencana pelaksanaan

program dan jadwal, mekanisme pelaksanaan,

sumber daya manusia, pembiayaan, dan sarana dan

prasarana.

4.2.2.1 Input Rencana Pelaksanaan Program dan

Jadwal

Sebagaimana dikemukakan oleh Ibu Suharti Kepala

SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Bahwa program bantuan bagi siswa miskin pernah sekolah menganggarkan pada Rencana

56

Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS). Anggaran

ini diberikan kepada siswa yang kurang mampu,

tetapi anggaran yang dimiliki sekolah tidak mencukupi untuk membantu siswa kurang

mampu atau miskin. Dengan adanya program

BSM dari pemerintah sangatlah membantu

memenuhi kebutuhan siswa kurang mampu.

Melalui proposal yang diajukan ke pemerintah

mengenai Bantuan Siswa Miskin (BSM), sekolah akan mendapatkan anggaran dari pemerintah

mengenai dana BSM untuk siswa kurang

mampu sesuai pengajuan dari

sekolah.(wawancara, 14 November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto,

guru kelas V SD Negeri Kalicacing 02 sebagai

berikut:

Sebelum mendapatkan program BSM dari

pemerintah pihak sekolah memberikan bantuan

siswa miskin melalui Rencana Kegiatan Anggaran Belanja Sekolah (RKAS). Dana

bersumber dari Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) dalam RKAS yang disusun sekolah. Untuk

itu siswa yang kurang mampu memenuhi

kebutuhannya berasal dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Setelah ada program

BSM dari pemerintah tidak lagi bantuan siswa

miskin berasal dari RKAS yang dianggarkan

dalam BOS. (wawancara, 15 November 2017).

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Bapak

Purwanto, Komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai

berikut:

Bahwa bantuan beasiswa miskin dari

pemerintah yang berupa BSM sangat memberikan manfaat bagi keluarga yang kurang

mampu untuk memenuhi kebutuhan sekolah

siswa. Program BSM ini sangat diinginkan sekali

oleh keluarga yang kurang mampu guna

memenuhi kebutuhan sekolah bagi anak-

57

anaknya agar mencapai prestasi yang baik.

(wawancara, 15 November 2017).

Dari ketiga hasil petikan wawancara di atas, dapat

peneliti simpulkan bahwa program BSM yang

sebelumnya pernah SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga

memprogramkan dalam rencana kegiatan anggaran

sekolah (RKAS) yang bersumber dari BOS namun

tidak mencukupi, tetapi dengan adanya program

bantuan siswa miskin (BSM) yang dicanangkan oleh

Pemerintah Kota Salatiga bersumber dari Anggaran

Pendapatan Belanja Daerah Kota Salatiga (APBD II)

membantu sekali bagi siswa dari keluarga miskin

atau kurang mampu. SD Negeri Kalicacing 02

menjalankan program BSM sesuai petunjuk teknis

(juknis) dari Pemerintah Kota Salatiga melalui Dinas

Pendidikan Kota Salatiga. Jadwal program BSM ini

diatur oleh Pemerintah Kota Salatiga melalui Dinas

Pendidikan Kota Salatiga untuk pelaksanaan dalam

proses pencairan bantuan tersebut. Sekolah hanya

menjalankan sesuai yang diinformasikan oleh Dinas

Pendidikan Kota Salatiga.

4.2.2.2 Input Mekanisme Pelaksanaan

Sebagaimana dikemukakan oleh Ibu Suharti Kepala

SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Dalam program BSM ini sekolah tidak membuat

juknis, tetapi sekolah hanya menyalurkan dana

58

sesuai dengan juknis yang diberikan oleh

pemerintah. Selain itu sekolah juga membentuk

petugas, seperti penanggung jawab (Kepala Sekolah) dan bendahara BSM (guru) yang

ditunjuk untuk menangani dana BSM dari

pemerintah. Sekolah mensosialisasikan kepada

orang tua mengenai program BSM yang telah

diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat

melalui SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga.(wawancara, 14 November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto,

guru kelas V SD Negeri Kalicacing 02 sebagai

berikut:

Sekolah dalam penyaluran dana BSM sesuai

dengan juknis. Untuk mendapatkan dana BSM

siswa penerima bantuan harus mengumpulkan

syarat buat pengulusan ke pemerintah. Syarat

yang lengkap akan diusulkan sekolah ke

pemerintah untuk mendapatkan dana BSM. Setelah semua persyaratan lengkap pemerintah

akan mencairkan sesuai dengan anggaran dari

pemerintah kota Salatiga yang dianggarkan

dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

(APBD) tahun 2017. Selain itu sekolah juga harus membentuk petugas seperti penanggung

jawab (Kepala Sekolah) dan bendahara BSM

(guru) sebagai pengelola laporan dana BSM.

Pihak sekolah harus mensosialisasikan program

BSM ini kepada orang tua siswa agar diketahui

oleh masyarakat. Sehingga orang tua akan mengetahui program BSM ini dari pemerintah.

(wawancara, 15 November 2017).

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Bapak

Purwanto, Komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai

berikut:

Sekolah yang menerima dana BSM harus

mencairkan bantuan sesuai dengan juknis yang

diberikan pemerintah, dan sesuai dengan

persyaratan pengajuan dana BSM kepada pemerintah. Setelah semua persyaratan

59

pengajuan lengkap sekolah akan mengusulkan

ke pemerintah. Pemerintah akan mencairkan

usulan dari sekolah sesuai dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kota

Salatiga. SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga harus

mensosialisasikan program BSM ini kepada

orang tua untuk diketahui bahwa pemerintah

telah mencanangkan bantuan untuk siswa yang

kurang mampu.(wawancara, 15 November 2017).

Dari ketiga hasil petikan wawancara di atas, dapat

peneliti simpulkan bahwa SD Negeri Kalicacing 02

akan mengusulkan ke pemerintah mengenai data

siswa kurang mampu atau keluarga miskin sesuai

persyaratan yang diajukan oleh pemerintah dan

persyaratan itu harus dipenuhi oleh siswa untuk

bisa pengajuan dana BSM. Sekolah hanya membuat

surat edaran untuk siswa yang akan diajukan

mendapatkan bantuan dari pemerintah guna

melengkapi persayaratan. Apabila semua berkas

sudah lengkap petugas akan mengirimkan ke

pemerintah melalui Dinas Pendidikan Kota Salatiga.

60

Gambar 4.6 Skema penyaluran dana BSM

SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga

Pemilahan berkas BSM yang dilakukan oleh

pengelola BSM dari orang tua

Sumber dokumen: data sekolah

SEKOLAH DATA SISWA PENERIMA BSM

Input data siswa

penerima BSM

DINAS

PENDIDIKAN

Proses penyeleksian

berkas

pengajuanBSM

Pengembalian berkas hasil

penyeleksian dan pemberitahuan

pencairan dana BSM

Pencairan ke bank yang

ditunjuk Pemerintah

Pihak bank mencairkan

kepada sekolah

Pihak sekolah menyalurkan

kepada orang tua penerima

BSM

61

4.2.2.3 Input Sumber Daya Manusia

Dikemukakan oleh Ibu Suharti, Kepala SD Negeri

Kalicacing 02 sebagai berikut:

Tenaga dalam mengelola program BSM yang telah

dipilih sekolah sesuai dengan kelonggaran beban

mengajar guru, karena guru yang longgar dengan

pekerjaan selain mengajar dan tugas sampingan yang sudah banyak guru tersebut tidak akan

mendapatkan tugas untuk mengelola keuangan

dana BSM. Guru yang mendapatkan tugas

mengelola keuangan BSM harus membuat

proposal pengajuan bantuan beasiswa ke

pemerintah dan setelah cair juga harus membuat pelaporan penggunaan dana BSM. (wawancara,

14 November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto,

guru kelas V sebagai berikut:

SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga dalam

pengelolaan keuangan BSM dikerjakan oleh

guru yang telah diberikan tugas oleh kepala

sekolah untuk mengelolanya. Guru yang ditunjuk adalah guru yang tidak memiliki beban

jam mengajar di kelas tinggi agar pembelajaran

di kelas tinggi tidak terganggu. Petugas yang

sudah dipilih oleh kepala sekolah harus

melaporkan keuangan BSM yang sudah cair

dengan membuat laporan penggunaan dana BSM kepada pemerintah. (wawancara, 15

November 2017).

Pernyataan ini juga diperkuat oleh Bapak Purwanto,

komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga memiliki

petugas yang mengurusi masalah keuangan

bantuan dana BSM yang berasal dari

pemerintah. Petugas disini adalah guru yang ditunjuk kepala sekolah untuk mengelola dana

BSM. Apabila dana BSM sudah cair petugas

atau guru yang ditunjuk mengelola keuangan

dana BSM membuat laporan penggunaan dana

62

kepada pemerintah. (wawancara, 15 November

2017).

Dari ketiga hasil petikan wawancara di atas, dapat

peneliti simpulkan bahwa pengelolaan pencairan

keuangan BSM di SD Negeri Kalicacing 02 ditangani

oleh guru yang ditunjuk Kepala Sekolah dan dibantu

staf sekolah. Kepala Sekolah bertanggung jawab

dalam penggunaan bantuan BSM yang diterimakan

kepada siswa. Kepala Sekolah harus bekerja sama

dengan bendahara BSM dalam pengelolaan

keuangan BSM agar pelaporan bisa berjalan lancar,

tertib, dan baik sesuai dengan juknis dari Dinas

Pendidikan Kota Salatiga.

Tabel 4.6

Data Petugas Pengelola Keuangan BSM

SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga

No Nama Jabatan

1 Suharti, S.Pd. Kepala Sekolah

(penanggung jawab)

2 Dra. Muslikah Nestri

Palupi

Bendahara BSM

3 Joko Susilo, S.Pd. Staf pembantu

pengelola BSM

Sumber dokumen: Data Sekolah

63

4.2.2.4 Input Pembiayaan

Dikemukakan oleh Ibu Suharti, Kepala SD Negeri

Kalicacing 02 sebagai berikut:

Bahwa anggaran program BSM yang

dilaksanakan oleh pemerintah kota Salatiga

berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja

Daerah (APBD) Kota Salatiga. Dalam APBD II Kota Salatiga ini anggaran dana BSM

dikeluarkan hanya 1 kali anggaran dalam

setahun. Jadi SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga

hanya sekali dalam setahun penerimaan dana

BSM yang diberikan oleh pemerintah Kota

Salatiga. (wawancara, 14 November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto,

guru kelas V sebagai berikut:

SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga mendapatkan dana BSM berasal dari Anggaran Pendapatan

Belanja Daerah (APBD II) Kota Salatiga yang telah

dianggarkan selama satu tahun anggaran

pemerintah kota Salatiga. Pihak sekolah dalam

mengelola keuangan dana BSM sesuai dengan pencairan yang diberikan pemerintah kota

Salatiga dan sesuai usulan dari sekolah mengenai

jumlah siswa yang kurang mampu. (wawancara,

15 November 2017).

Pernyataan ini juga diperkuat oleh Bapak Purwanto,

komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Bahwa Pemerintah Kota Salatiga telah

menganggarkan setahun dana BSM dalam

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Salatiga. Maka dari itu, SD Negeri

Kalicacing 02 Salatiga akan mendapatkan

bantuan dana BSM sesuai dengan pengajuan

data siswa kurang mampu kepada pemerintah

Kota Salatiga. Jadi biaya pendidikan bagi siswa yang kurang mampu di SD Negeri Kalicacing 02

Salatiga mendapatkan bantuan dari pengajuan

usulan dana BSM ke pemerintah Kota

Salatiga.(wawancara, 15 November 2017).

64

Dari ketiga hasil petikan wawancara di atas, dapat

peneliti simpulkan bahwa sumber dana program

BSM berasal dari APBD II Kota Salatiga. Dana BSM

yang diterimakan kepada SD Negeri Kalicacing 02

sesuai dengan usulan data anak kepada pemerintah

kota Salatiga melalui Dinas Pendidikan Kota Salatiga.

Dana BSM yang cair sebesar Rp 450.000,- per siswa

per tahun digunakan untuk memenuhi kebutuhan

siswa-siswi SD Negeri Kalicacing 02.

Tabel. 4.7

Data Penerimaan BSM

No Tahun

Pelajaran

Jumlah

Penerima

Total Dana

1 2014/2015 30 13.500.000

2 2015/2016 41 18.450.000

3 2016/2017 41 18.450.000

Sumber dokumen: data sekolah

4.2.2.5 Input Sarana dan Prasarana

Sebagaimana dikemukakan oleh Ibu Suharti Kepala

SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Bahwa pengelolaan dana BSM dari pemerintah

kota Salatiga kepada SD Negeri Kalicacing 02

Salatiga dibukukan dengan baik dan rapi. Semua keuangan yang telah dicairkan akan

diketik oleh bendahara BSM dibantu staf

sekolah membukukan keuangan penggunaan

65

dana BSM kepada siswa kurang mampu.

(wawancara, 14 November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto,

guru kelas V SD Negeri Kalicacing 02 sebagai

berikut:

SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga melalui

bendahara BSM dibantu oleh staf sekolah akan membuat pembukuan mengenai pencairan dan

penggunaan dana BSM dari orang tua siswa ke

sekolah. Kalau semua laporan sudah diketik

dengan baik dan rapi laporan akan

disampaikan ke pemerintah kota Salatiga

melalui Dinas Pendidikan Kota Salatiga.(wawancara, 15 November 2017).

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Bapak

Purwanto, Komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai

berikut:

Laporan penggunaan dan pencairan dana BSM

yang diterima oleh SD Negeri Kalicacing 02

Salatiga dibukukan dengan diketik. Pelaporan

yang sudah lengkap akan dilaporkan kepada

pemerintah melalui Dinas Pendidikan kota

Salatiga. SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga akan membuat arsip pelaporan penggunaan dan

pencairan dana BSM sebagai bukti peneriman

bantuan dari pemerintah dengan rapi dan

baik. (wawancara, 15 November 2017).

Dari ketiga hasil petikan wawancara di atas, dapat

peneliti simpulkan bahwa fasilitas-fasilitas yang

digunakan SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga untuk

mendukung program BSM terpenuhi dengan baik.

Bahwa petugas (bendahara BSM) dibantu staf

sekolah mengelola data dan pelaporan dari keuangan

BSM dibukukan dengan rapi, tertib, dan baik. Ini

66

berkat sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SD

Negeri Kalicacing 02 yang memadai guna mendukung

program BSM dengan lancar dan baik.

Ruang Kerja Administrasi Sekolah

Sumber dokumen: data sekolah

4.2.3 Aspek Proses (process)

Hasil penelitian untuk aspek proses terbagi menjadi

beberapa hal, meliputi persiapan, pelaksanaan

kegiatan, efektifitas penggunaan dana, faktor

pendukung dan penghambat program, dan efektifitas

program.

4.2.3.1 Proses Persiapan

Sebagaimana dikemukakan oleh Ibu Suharti Kepala

SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

67

SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga dalam

pengusulan beasiswa miskin melakukan

persiapan dengan memberikan informasi kepada orang tua siswa yang kurang mampu untuk

mengumpulkan persyaratan pengajuan BSM

seperti fotokopi KK, fotokopi KTP kedua orang

tua, fotokopi akte kelahiran, dan surat

keterangan tidak mampu dari kelurahan.

(wawancara, 14 November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto,

guru kelas V SD Negeri Kalicacing 02 sebagai

berikut:

Petugas pengelola dana BSM dari SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga memberikan surat

edaran kepada siswa yang di data

mendapatkan bantuan beasiswa miskin

kepada orang tua untuk mengumpulkan

persyaratan pengusulan kepada pemerintah

berupa fotokopi KK, fotokopi KTP kedua orang tua, fotokopi akte kelahiran, dan surat

keterangan tidak mampu dari kelurahan.

(wawancara, 15 November 2017).

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Bapak

Purwanto, Komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai

berikut:

Pihak SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga akan

memberitahukan kepada orang tua siswa yang

mendapatkan bantuan beasiswa miskin untuk mengumpulkan persyaratan pencairan dana

BSM ke pemerintah berupa fotokopi KK, fotokopi

KTP kedua orang tua, fotokopi akte kelahiran,

dan surat keterangan tidak mampu dari

kelurahan. Apabila persyaratan sudah siap dan

lengkap semua akan diusulkan ke pemerintah untuk pencairan dana BSM dari Pemerintah.

(wawancara, 15 November 2017).

Dari ketiga hasil petikan wawancara di atas, dapat

peneliti simpulkan bahwa persiapan yang matang

68

dari SD Negeri Kalicacing 02 untuk menerima

bantuan Siswa Miskin yang diberikan oleh

Pemerintah kota Salatiga melalui Dinas Pendidikan

Kota Salatiga. Sekolah telah mempersiapkan

perlengkapannya sesuai dengan juknis yang telah

diberikan oleh Pemerintah melalui Dinas Pendidikan

Kota Salatiga yaitu; pengurus pengelola keuangan

BSM, dan persyaratan pengajuan BSM. Masing-

masing guru kelas dari SD Negeri Kalicacing 02

mendata siswa-siswinya yang layak untuk

mendapatkan bantuan siswa miskin (BSM) dan

menyetorkan data siswa-siswinya kepada petugas

pengelola BSM. Data yang terkumpul akan

disetorkan atau diusulkan ke pemerintah melalui

Dinas Pendidikan kota Salatiga untuk mendapatkan

dana BSM.

69

Berkas persyaratan pengusulan BSM

SKTM Akte kelahiran

KTP kedua orang tua

KK

Sumber dokumen: data sekolah

70

4.2.3.2 Proses Pelaksanaan Kegiatan

Sebagaimana dikemukakan oleh Ibu Suharti Kepala

SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga akan

mengundang orang tua siswa yang

mendapatkan dana BSM dari pemerintah kota

Salatiga untuk proses pencairan. Dana yang sudah cair dari sekolah akan dipergunakan oleh

orang tua melalui sekolah dengan memberikan

bukti pembelian barang. Dari bukti-bukti yang

diberikan oleh orang tua digunakan untuk

pelaporan penggunaan dana BSM tersebut oleh

sekolah. (wawancara, 14 November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto,

guru kelas V SD Negeri Kalicacing 02 sebagai

berikut:

Bendahara BSM melalui staf SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga memberikan surat edaran

kepada orang tua guna pencairan dana BSM

yang sudah dicairkan pemerintah. Dalam

penggunaan dana BSM harus memberikan

bukti-bukti pembelian barang sesuai dengan

kebutuhan siswa. Semau bukti yang diperoleh orang tua dari pembelian barang harus

disetorkan ke sekolah untuk pelaporan

penggunaan dana BSM tersebut. (wawancara,

15 November 2017).

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Bapak

Purwanto, Komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai

berikut:

Komite mengetahui pelaksanaan pencairan dana

BSM di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga sesuai

dengan usulan data siswa miskin atau kurang mampu yang ditransferkan ke rekening

bendahara BSM. Dana yang ada di bendahara

BSM akan dibagikan dengan mengundang orang

tua siswa untuk penerimaan pencairan. Dana

71

BSM harus digunakan sesuai dengan anjuran

pihak sekolah atau sesuai juknis yaitu untuk

membeli kelengkapan sekolah. Apabila orang tua sudah membelikan perlengkapan sekolah

bukti pembelian harus diserahkan ke sekolah

sebagai pelaporan penggunaan dana

tersebut.(wawancara, 15 November 2017).

Dari ketiga hasil petikan wawancara di atas, dapat

peneliti simpulkan bahwa siswa-siswi yang ingin

mengajukan atau mengusulkan bantuan BSM harus

memenuhi syarat-syarat yang sudah diatur dalam

juknis dari pemerintah melalui Dinas Pendidikan

Kota Salatiga. SD Negeri Kalicacing 02 harus benar-

benar menyeleksi data siswa-siswi yang berhak

menerima bantuan agar tidak salah sasaran dalam

penggunaan anggaran APBD II Kota Salatiga. Syarat-

syarat pengajuan BSM di SD Negeri Kalicacing 02

yaitu; 1) siswa-siswi dari keluarga kurang mampu,

yatim piatu, dan piatu, 2) mengumpulkan surat

keterangan tidak mampu (SKTM) dari kelurahan,

fotokopi KTP, fotokopi KK, dan fotokopi akte

kelahiran. Tetapi kadang ada kendala yang dihadapi

oleh sekolah untuk memenuhi syarat tersebut untuk

pengusulan penerima BSM yaitu surat keterangan

tidak mampu (SKTM).

72

Tabel 4.8. Pelaksanaan Kegiatan BSM

SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga

No Uraian Kegiatan Pelaksanaan

1 Sekolah melakukan verifikasi data untuk siswa yang kurang mampu sebagai usulan penerima dana BSM.

Juli-Agustus

2 Sekolah mengirimkan data siswa penerima dana BSM ke Dinas Pendidikan Kota Salatiga.

September-Oktober

3 Informasi dari Dinas Pendidikan Kota Salatiga mengenai pencairan dana BSM sesuai dengan usulan SD Negeri Kalicacing 02.

November

4 Sekolah menyalurkan dana BSM sesuai dengan usulan data penerima dana BSM.

November

5 Sekolah membuat laporan penggunaan dana BSM ke Dinas Pendidikan Kota Salatiga.

Desember

73

Penyampaian informasi tentang pencairan BSM Kepada orang tua penerima bantuan

Sumber dokumen: data sekolah

4.2.3.3 Efektifitas Penggunaan Dana

Sebagaimana dikemukakan oleh Ibu Suharti Kepala

SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Dana BSM yang diperoleh siswa kurang mampu

dari SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga digunakan

untuk membeli perlengkapan sekolah dan uang

saku. Semua ini sudah sesuai dengan juknis

dan apabila digunakan untuk membeli peralatan sekolah bendahara akan

mendapatkan bukti pembelian berupa kuitansi

pembelian, tetapi masih banyak juga orang tua

yang tidak memberikan bukti pembelian dari

penggunaan uang BSM.(wawancara, 14 November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto,

guru kelas V SD Negeri Kalicacing 02 sebagai

berikut:

Pihak pengelola (bendahara BSM) akan meminta kepada siswa yang menggunakan dan BSM

74

untuk membeli perlengkapan sekolah untuk

mengumpulkan bukti pembelian barang berupa

kuitansi. Apabila anak meminta uang saku kepada bendahara BSM siswa akan dimintai

nama terang atau tanda tangan pengeluaran

dana BSM yang dimilikinya. (wawancara, 15

November 2017).

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Bapak

Purwanto, Komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai

berikut:

Saya pernah mengetahui bahwa siswa yang

mendapatkan bantuan BSM akan menggunakan

bantuan tersebut untuk membeli perlengkapan sekolah seperti membeli buku pendamping

(lembar kerja siswa/LKS), buku tulis, pensil.

Untuk menggunakan dana tersebut harus

sesuai permintaan orang tua yang dibuktikan

dengan surat dari oarang tua kepada

sekolah.(wawancara, 15 November 2017).

Dari ketiga hasil petikan wawancara di atas, dapat

peneliti simpulkan bahwa orang tua siswa

menggunakan dana BSM untuk memenuhi

kebutuhan sekolah sesuai yang disarankan sekolah

yaitu membelikan perlengkapan sekolah dan uang

saku. Orang tua yang telah membelanjakan uang

tersebut menyerahkan kuitansi atau nota sebagai

bukti pembelian barang kepada sekolah yang akan

digunakan untuk pelaporan penggunaan dana BSM

kepada Pemerintah.

Setelah ada pelaporan dari orangtua dari sekolah

melakukan observasi kepada anak dalam memenuhi

75

kebutuhan sesuai apa yang dibelanjakan dan

dilaporakan.

Bukti nota-nota pembelian penggunaan dana BSM

Sumber dokumen: data sekolah

76

4.2.3.4 Faktor Pendukung dan Penghambat

Program

Sebagaimana dikemukakan oleh Ibu Suharti Kepala

SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Orang tua dan pihak sekolah harus menjalin

kerjasama yang baik dalam penggunaan dana

BSM yang telah diberikan oleh pemerintah kota

Salatiga, agar program yang telah pemerintah

buat terlaksana dengan baik dan lancar. Untuk itu orang tua harus memberikan kontribusi ke

sekolah berupa berkas persyaratan pengusulan

dana BSM yang lengkap, tetapi kadang juga ada

orang tua yang tidak mau mencari persyaratan

pengusulan dana BSM.(wawancara, 14 November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto,

guru kelas V SD Negeri Kalicacing 02 sebagai

berikut:

Kerjasama yang baik antara sekolah dan orang tua dalam penggunaan dana BSM akan

memberikan kemudahan pengelolaan dana

tersebut bagi sekolah. Jadi orang tua harus bisa

memberikan berkas yang lengkap untuk

pengusulan dana BSM ke pemerintah sesuai yang diminta sekolah. Kadang yang membuat

tidak lancarnya pengusulan adalah orang tua

yang berkasnya tidak lengkap saat diminta

sekolah. (wawancara, 15 November 2017).

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Bapak

Purwanto, Komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai

berikut:

Benar, saya komite sekolah akan memohon

kerjasama orang tua untuk menyerahkan

berkas persyaratan pengusulan dana BSM yang dilakukan sekolah kepada pemerintah melalui

Dinas Pendidikan kota Salatiga. Dengan adanya

kerjasama yang baik akan membuat program

77

BSM ini berjalan dengan baik sesuai dengan

program pemerintah Kota Salatiga. Namun

kendalanya orang tua tidak perhatian mengenai berkas yang diminta sekolah sebagai pelengkap

persyaratan pengusulan dana BSM (wawancara,

15 November 2017).

Dari ketiga hasil petikan wawancara di atas, dapat

peneliti simpulkan bahwa program BSM yang ada di

SD Negeri Kalicacing 02 agar bisa berjalan lancar,

tertib, dan baik harus dikelola dengan benar dan

ditangani oleh guru yang mengerti akan dana BSM

yang telah diberikan oleh Pemerintah melalui Dinas

Pendidikan Kota Salatiga. Kerjasama perlu dibangun

antara pihak sekolah dan orang tua agar proses

pencairan dana BSM dapat tersalurkan dengan baik

dan tepat sasaran dalam penggunaannya. Selain itu

persyaratan guna pencairan dana BSM harus

dilengkapi oleh orang tua siswa dan nantinya setelah

menerima dan menggunakan dana tersebut harus

melaporkan kembali kepada pihak sekolah. Apabila

orang tua tidak melaporkan hasil dari penggunaan

dana BSM akan menghambat pelaporan ke

Pemerintah melalui Dinas Pendidikan kota Salatiga

dan juga menghambat pencairan dana BSM di tahun

berikutnya. Kadang yang menghambat dalam

pengajuan BSM orang tua tidak segera

mengumpulkan berkas yang diminta oleh sekolah

78

dan pada saat pelaporan adalah orang tua tidak

menyetorkan kembali bukti pembelian barang. Hal

ini yang membuat kendala bagi sekolah untuk

membuat laporan.

4.2.3.5 Efektifitas Program

Sebagaimana dikemukakan oleh Ibu Suharti Kepala

SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Bahwa program BSM yang ada di SD Negeri

Kalicacing 02 Salatiga penyalurannya sesuai

dengan juknis yang diberikan Pemerintah Kota

Salatiga. Kerjasama yang baik antara sekolah dengan orang tua pelaporan penggunaan dana

BSM dapat dilaporkan tepat waktu kepada

Pemerintah melalui Dinas Pendidikan Kota

Salatiga. (wawancara, 14 November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto,

guru kelas V SD Negeri Kalicacing 02 sebagai

berikut:

Program BSM yang ada pada SD Negeri

Kalicacing 02 Salatiga sudah sesuai dengan

juknis yang dimiliki. Sekolah dan orang tua selalu bekerjasama dalam penggunaan dana

BSM sehingga laporan keuangan bisa dibuat

oleh bendahara melalui staf sekolah lebih

cepat.(wawancara, 15 November 2017).

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Bapak

Purwanto, Komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai

berikut:

Menurut pandangan saya program BSM yang

ada di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga sudah sesuai juknis dalam penggunaannya. Ini dilihat

dari laporan yang dibuat bendahara melalui staf

sekolah dan bukti dari pengarsipan yang ada

79

pada bendahara di sekolah. (wawancara, 15

November 2017).

Dari ketiga hasil petikan wawancara di atas, dapat

peneliti simpulkan bahwa pihak sekolah harus

melaporkan dana yang sudah dicairkan untuk

kebutuhan siswa-siswinya kepada pemerintah

melalui Dinas Pendidikan Kota Salatiga. Apabila

pihak sekolah tidak melaporkan hasil

pertanggungjawaban penggunaan dana BSM, SD

Negeri Kalicacing 02 pada tahun berikutnya tidak

akan mendapatkan kuota untuk penerimaan dana

BSM. Kalau SD Negeri Kalicacing 02 masih ingin

mendapatkan anggaran dana BSM tahun berikutnya,

sekolah harus membuat pelaporan penggunaan atau

pencairan dana BSM kepada orang tua.

80

Bukti penggunaan dana BSM

Sumber dokumen: data sekolah

81

4.2.4 Aspek produk (product)

Hasil penelitian untuk aspek produk terbagi menjadi

beberapa hal, meliputi ketercapaian tujuan, dan

keberlanjutan program.

4.2.4.1 Ketercapaian tujuan

Dikemukakan oleh Ibu Suharti, Kepala SD Negeri

Kalicacing 02 sebagai berikut:

Betul, bahwa program pemerintah kota Salatiga mengenai dana BSM sudah berjalan sesuai

dengan rencana. Program ini benar-benar

membantu siswa dari keluarga yang kurang

mampu. Ini terbukti ada 2 siswa yang

berprestasi non akademik dalam bidang perlombaan pencak silat. (wawancara, 14

November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto,

guru kelas V sebagai berikut:

Ya, saya melihat program yang dilakukan

pemerintah kota Salatiga untuk membantu

siswa dari keluarga kurang mampu melalui

program BSM telah berjalan sesuai dengan rencana. Semua siswa dari keluarga kurang

mampu yang bersekolah di SD Negeri Kalicacing

02 sudah diusulkan sekolah dan mendapatkan

bantuan. Siswa yang saya ampu ada

peningkatan prestasi belajarnya berkat bantuan

dana BSM yang diberikan oleh pemerintah. (wawancara, 15 November 2017).

Pernyataan ini juga diperkuat oleh Bapak Purwanto,

komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Benar, melihat dari keberhasilan program yang

dibuat oleh pemerintah kota Salatiga, melalui

SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga siswa dari

keluarga kurang mampu yang diusulkan

sekolah mendapatkan dana bantuan program BSM. Dengan bantuan ini anak yang tidak

82

memiliki uang saku lebih untuk pergi ke sekolah

bisa terbantu dengan dana BSM sebagai

tambahan uang saku. (wawancara, 15 November 2017).

Dari ketiga hasil petikan wawancara di atas, dapat

peneliti simpulkan bahwa Dana BSM yang telah

diterimakan kepada orang tua sangat membantu

sekali untuk meningkatkan prestasi belajar siswa ini

terbukti dengan adanya 2 siswa yang meraih prestasi

non akademik dalam perlombaan pencak silat

tingkat Jawa Tengah mendapatkan juara II. Selain

itu prestasi belajar anak juga mulai meningkat

dengan adanya bantuan BSM.

Tabel 4.9.

Data realisasi penerimaan dana BSM

SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga

No Tahun Pelajaran Jumlah Usulan Pelaksanaan

1 2014/2015 30 Terealisasi

2 2015/2016 41 Terealisasi

3 2016/2017 41 Terealisasi

Sumber dokumen: data sekolah (terlampir)

4.2.4.2 Keberlanjutan Program

Dikemukakan oleh Ibu Suharti, Kepala SD Negeri

Kalicacing 02 sebagai berikut:

Bahwa program BSM ini sangat dan masih diperlukan untuk membantu siswa dari

keluarga kurang mampu, kalau bisa mata

anggaran dananya bisa dinaikkan sehingga bisa

83

mencukupi kebutuhan siswa dengan baik

(wawancara, 14 November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto,

guru kelas V sebagai berikut:

Perlu ditingkatkan dan terus dijalankan

program BSM yang sudah ada ini, karena sangat membantu sekali bagi siswa dari keluarga yang

kurang mampu. (wawancara, 15 November

2017).

Pernyataan ini juga diperkuat oleh Bapak Purwanto,

komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Saya sangat mendukung sekali dengan adanya

program BSM yang diberikan pemerintah kota

Salatiga kepada SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga bagi siswa dari keluarga kurang mampu.

Semoga kedepanya anggaran bisa ditambahkan

untuk anggaran per siswa

setahunnya.(wawancara, 15 November 2017).

Dari ketiga hasil petikan wawancara di atas, dapat

peneliti simpulkan bahwa dengan adanya program

BSM ini kedepannya sangat diharapkan, karena

orang tua siswa benar-benar terbantu untuk

memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Selain itu,

anak yang memperoleh dana BSM prestasi akademik

dan non akademiknya juga bagus sehingga membuat

SD Negeri Kalicacing 02 maju. Kalau SD Negeri

Kalicacing 02 maju banyak orang tua yang akan

menyekolahkan anak-anaknya di SD Negeri

Kalicacing 02.

84

Foto prestasi non akademik

1. Kejuaran lomba pencak silat tingkat Jawa

Tengah juara II.

2. Kejuaraan lomba taekwondo tingkat kota

Salatiga juara II.

Piala kejuaraan prestasi akademik

Sumber dokumen: data sekolah

85

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian ini disajikan pembahasan mengenai

hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya.

Pembahasan hasil penelitian dilakukan untuk

menjelaskan analisis dan jawaban terhadap rumusan

masalah yang diajukan yaitu bagaimana konteks,

masukan, proses, dan hasil program BSM di SD

Negeri Kalicacing 02 Salatiga.

4.3.1 Konteks

Evaluasi konteks dilaksanakan sebagai suatu

kebutuhan serta informasi bagi pengambilan

keputusan dalam perencanaan suatu program.

Evaluasi konteks ini mencakup evalausi terhadap

kondisi sekolah berdasarkan sosial ekonomi orang

tua, indentifikasi kebutuhan, karakteristik, tujuan

program , dan peluang dan manfaat. Berdasarkan

hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa program

bantuan siswa miskin (BSM) di SD Negeri Kalicacing

02 Salatiga sangat dibutuhkan sekali untuk

membantu siswa dari keluarga kurang mampu atau

miskin. Jadi program ini dapat membuat pemacu

semangat belajar siswa untuk memperoleh prestasi

dalam belajarnya.

86

Program BSM ini diharapkan anak usia

sekolah dari rumah tangga/keluarga miskin dapat

meneruskan sekolah, tidak putus sekolah, dan masa

depan diharapkan mereka dapat memutus rantai

kemiskinan yang saat ini dialami orangtuanya.

Menurut Santoso (2013) bahwa persiapan

pengelolaan bantuan siswa miskin (BSM) diawali

dengan rapat koordinasi tim pengelola, perencanaan

program, pembukuan, pelaporan, dan pengawasan.

SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga telah melakukan

perencanaan , pembukaan dan pelaporan dalam

pelaksanaan program BSM, namun masih ada

kekurangan dalam hal rapat koordinasi dalam

pengelolaan dana BSM yang diberikan oleh

pemerintah.

Dari hasil penelitian yang peneliti telah

lakukan di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga

mengenai program BSM, pihak sekolah

melaksanakan program tersebut berdasarkan atas

kebutuhan:

a) Sebagai sekolah inti SD Negeri Kalicacing 02

Salatiga berupaya untuk tetap maju, dalam

hal ini program-program yang terkait

dengan peningkatan mutu pendidikan di

kota Salatiga, salah satunya untuk

87

mengakomodasikan kebutuhan anak-anak.

Sehingga pihak sekolah ingin memfasilitasi

peserta didik dengan program BSM.

Program BSM ini memberikan peluang bagi

peserta didik untuk memenuhi kebutuhan

sekolah dan meningkatkan prestasi

belajarnya.

b) Dari segi konteks, kebutuhan akan

program BSM yang telah diprogramkan oleh

pemerintah kota Salatiga diperlukan di SD

Negeri Kalicacing 02 Salatiga untuk

membantu siswa-siswi yang kurang mampu

agar tetap bisa sekolah. Program BSM yang

ada di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga

telah dilaksanakan pada tahun pelajaran

2012/2013 sampai dengan sekarang.

4.3.2 Masukan

Evaluasi input dilaksanakan untuk

mempertimbangkan rencana pelaksanaan program

dan jadwal, mekanisme pelaksanaan, sumber daya

manusia, pembiayaan, dan sarana dan prasarana.

Dalam penelitian di SD Negeri Kalicacing 02

Salatiga, sumber-sumber yang dimiliki untuk

mencapai tujuan program BSM meliputi rencana

88

pelaksanaan, jadwal, mekanisme pelaksanaan, guru,

staf, pembiayaan, sarana dan prasarana.

Berdasarkan hasil penelitian di SD Negeri Kalicacing

02 Salatiga menunjukkan bahwa dari segi rencana

pelaksanaan pihak sekolah melakukan

penganggaran bantuan kedalam rencana kegiatan

anggaran sekolah (RKAS), tetapi setelah ada program

dari pihak pemerintah mengenai bantuan beasiswa

miskin, sekolah tidak lagi menganggarkan lagi dalam

rencana kegiatan anggaran sekolah (RKAS).

Hasil ini berdasarkan penelitian Santoso (2013)

yang menyatakan bahwa dalam pelaksanaan

program BSM harus diawali dengan perencanaan

program, pengadaan, penyaluran, dan pelaporan.

Jadi program yang direncanakan dengan matang

akan mudah untuk dilaksanakan serta akan tepat

dalam penyaluran bantuan tersebut.

Sedangkan dari segi mekanisme pelaksanaan,

pihak sekolah belum melakukan sosialisasi mengenai

program BSM dari pemerintah kota Salatiga ke orang

tua siswa. Tetapi saat akan pencairan dana BSM

sekolah baru melakukan sosialisasi melalui surat

edaran yang dibuat oleh SD Negeri Kalicacing 02

Salatiga. Sehingga orang tua baru mengetahui

program BSM yang ada dari pemerintah. Sehingga ini

89

masih menjadikan kendali bagi sekolah dan orang

tua mengenai mekanisme pelaksanaan program

BSM.

Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Saputra, bahwa program BSM yang

berasal dari pemerintah kepada pihak sekolah masih

kurang sosialisai dalam pelaksanaan program

kepada masyarakat maupun warga sekolah.

Selanjutnya hasil penelitian Marlini (2015) juga

berpendapat bahwa pihak sekolah tidak pernah

menginfokan secara langsung kepada siswa maupun

orang tua terkait adanya program BSM. Sehingga

program BSM yang berasal dari pemerintah tidak

tersalurkan dengan maksimal.

Untuk itu pihak sekolah harus bisa melakukan

sosialisai dengan baik kepada warga sekolah

maupun orang tua siswa agar program BSM dari

pemerintah ini bisa tersalurkan dengan baik dan

sesuai sasaran.

Dari segi sumber daya manusia yang meliputi

guru dan staf bertugas untuk membuat pelaporan

dan menangani proses pencairan dana BSM yang

diberikan oleh pemerintah kota Salatiga. Sehingga

penanganan dana BSM yang tepat, tertib, dan lancar

membuat proses pencairan dana BSM dan

90

penyaluran bisa terlaksana dengan baik. Namun

disini masih terkendala oleh tenaga yang masih

kurang mampu dalam menangani program BSM

karena tidak adanya sosialisasi dari pemerintah

dalam pengelolaan bantuan tersebut. Sehingga

dalam pembuatan proposal pengajuan dana bantuan

dan pelaporan ke pemerintah terhambat. Jadi

pemerintah perlu melakukan sosialisasi dalam

pembuatan dan pengajuan proposal mengenai

bantuan siswa mikin.

Berdasarkan penelitian Saputra (2012) tentang

evaluasi realisasi program BSM menunjukkan

terbatasnya sumber daya pelaksana program akan

menghambat dalam proses pelaksanaan program. Ini

juga masih dirasakan oleh SD Negeri Kalicacing 02

Salatiga mengenai pelaksana program BSM yang

dibebankan kepada salah satu guru tidak ada tenaga

khusus yang menanggani program BSM.

Pembiayaan disini yang dimaksudkan berupa

bantuan yang diberikan pemerintah kota Salatiga

yang menggunakan anggaran pendapatan belanja

daerah Kota Salatiga (APBD II) untuk program BSM.

Jadi dana BSM yang disalurkan ke SD Negeri

Kalicacing 02 Salatiga berasal dari anggaran

91

pendapatan belanja daerah (APBD II) kota Salatiga

untuk setiap siswa sebesar Rp 450.000,- per tahun.

Dari segi sarana dan prasarana di SD Negeri

Kalicacing 02 Salatiga untuk pengelolaan laporan

dan proses pencairan dana BSM dilakukan dengan

komputer, sehingga mempermudah untuk membuat

pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan

tersebut. Semua laporan penggunaan dana BSM

diarsipkan dengan rapi dan baik dari tahun ke

tahun. Kendala yang masih dialami oleh sekolah

dalam pembuatan laporan adalah kurangnya

tanggung jawab dari orang tua untuk memberikan

laporan berupa nota atau kuitansi pembelian barang

dari uang BSM untuk membeli peralatan atau

perlengkapan sekolah. Untuk itu perlunya kerjasama

yang baik antara orang tua dan pihak sekolah dalam

pembuatan laporan penggunaan dana BSM kepada

sekolah dan pemerintah Kota Salatiga.

4.3.3 Proses

Dalam aspek proses akan dibahas persiapan,

pelaksanaan program, efektifitas penggunaan dana,

faktor pendukung dan penghambat program, dan

efektifitas program. Pihak sekolah menyiapkan juknis

penyaluran dana BSM yang berasal dari pemerintah,

92

data siswa yang diusulkan menerima dana BSM,

membuat rekening sekolah untuk menerima

pencairan dana BSM dari Pemerintah, dan petugas

pengelola keuangan dana BSM (bendahara BSM)

yang ada di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga. Setelah

semuanya telah siap program yang ada di SD Negeri

Kalicacing 02 Salatiga bisa berjalan lancar. Dana

yang sudah cair akan langsung masuk ke rekening

bendahara BSM dan selanjutnya pihak sekolah

melakukan penyaluran kepada siswa-siswi sesuai

data yang diusulkan ke pemerintah.

Faktor pendukung program BSM yang ada di

SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga berasal dari guru

yang menangani pengelolaan bantuan dana BSM dan

pelaporan penggunaan pencairan dana BSM sesuai

dengan data siswa yang diusulkan ke pemerintah.

Sedangkan faktor penghambat program BSM

meliputi persyaratan yang diminta oleh pihak

sekolah kepada penerima bantuan (siswa) tidak

lengkap, penggunaan dana yang sudah dicairkan

tidak sesuai dengan juknis yang diberikan, dan

orang tua tidak melaporkan penggunaan dana

kepada pihak sekolah.

Efektifitas program bisa dinilai sukses dan

baik, apabila di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga ada

93

kerjasama antara kepala sekolah (penanggung jawab)

dan guru (bendahara BSM) memberikan laporan

penggunaan dana sesuai dengan pencairan dari

pemerintah dan sesuai laporan dari pihak orang tua.

Dengan demikian, dana yang disalurkan tepat pada

sasaran bagi siswa-siswi yang kurang mampu.

Hasil ini juga sesuai dengan penelitian dari

Santoso (2013) bahwa persiapan pengelolaan BSM di

SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga diawali dengan

suatu perencanaan, pengadaan, pendistribusian,

pengawas, pembukuan, pertanggungjawaban atau

pelaporan. Adapun hasil penelitian Marlini (2015)

bahwa dalam pengawasan penggunaan dana BSM

belum dilakukan secara maksimal, dimana SD Negeri

Kalicacing 02 Salatiga juga dalam pengawasan

penggunaan dana BSM belum berjalan dengan baik.

Sehingga program BSM ini masih perlu dilakukan

evaluasi agar berjalan dengan baik program yang

telah direncanakan oleh pemerintah guna membantu

keluarga miskin atau kurang mampu.

4.3.4 Hasil

Evaluasi hasil merupakan evaluasi yang

dilakukan untuk mengukur keberhasilan pencapaian

tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi hasil

94

merupakan tahapan akhir dan berfungsi untuk

membantu penanggung jawab program dalam

mengambil keputusan. Dari hasil wawancara yang

peneliti lakukan, ketercapaian tujuan dari program

terbukti dengan adanya peningkatan nilai prestasi

bagi siswa yang mendapatkan bantuan, selain itu

dari sikap peserta didik yang mulai mandiri dan

bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan

kewajibannya di sekolah.

Hasil penelitian Lacour dan Tissington bahwa

kemiskinan secara langsung mempengaruhi prestasi

akademik karena kurangnya sumber daya yang

tersedia bagi keberhasilan siswa. Pencapaian rendah

berkorelasi erat dengan kurangnya sumber daya, dan

banyak penelitian telah mendokumentasikan korelasi

antara rendahnya status sosial ekonomi dan

rendahnya prestasi. Dengan demikian terbukti

bahwa siswa dari keluarga miskin atau kurang

mampu sangat mempengaruhi nilai prestasinya. Jadi

biaya pendidikan yang memadai akan membuat

siswa tekun dalam belajar guna meraih prestasi yang

baik untuk masa depan.

Siswa di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga

yang memperoleh dana BSM mengalami peningkatan

yang baik dalam prestasi belajarnya. Ada sepuluh

95

anak yang mendapatkan prestasi baik dalam nilai

ulangan belajarnya ini membuktikan bahwa siswa

yang memperoleh dana BSM ada semangat

belajarnya, tetapi ada dua siswa yang prestasi dalam

bidang olahraga pencak silat memperoleh kejuaraan

di tingkat Jawa tengah dan Kota Salatiga, mereka

meraih juara II. Ini bukti bahwa dalam prestasi non

akademiknya juga baik siswa yang memperoleh dana

BSM.

Jadi dana BSM yang diberikan oleh

pemerintah ke SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga

sangat bermanfaat dan mendukung bagi siswa yang

kurang mampu atau keluarga miskin untuk biaya

pendidikan. Program BSM ini perlu ditingkatkan

dalam jumlah yang diberikan kepada setiap siswanya

dan setiap tahun, agar apa yang dibutuhkan bisa

terpenuhi semuanya. Dengan program BSM

membuahkan hasil bahwa di SD Negeri Kalicacing 02

Salatiga tidak ada anak yang putus sekolah.

Untuk itu program yang sudah ada dari

pemerintah ini perlu ditingkatkan agar kebutuhan

siswa dalam biaya pendidikan tidak lagi terbebani.

Namun perlu ada kerjasama yang baik antara

sekolah dan orang tua siswa agar program BSM

berjalan sesuai dengan apa yang telah dirancang oleh

96

pemerintah untuk mengurangi kemiskinan yang ada

di Indonesia. Hal ini sesuai dengan tujuan program

BSM, maka sebanyak 41 (empat puluh satu) anak

yang memperoleh dana BSM di SD Negeri Kalicacing

02 Salatiga tidak ada yang mengalami putus sekolah.