bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 …...berdasarkan tabel 4.1 bahwa hasil belajar ipa pada...

18
34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Letak SD Negeri Blotongan 03 di Desa Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan 03 berjumlah 37 siswa. Kegiatan belajar mengajar dimulai dari pukul 07.00-12.30 WB 4.1.2 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan pelaksanaan penelitian Siswa Kelas IV sebanyak 37 Siswa. Letak Blotongan Dari pusat Kota Salatiga kira-kira 15 menit perjalanan. 4.1.3 Pra Siklus Penelitian dilakukan diKelas 4 SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo kota Salatiga yang berjumlah 37 Siswa pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Sebelum Siklus I dan II dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan dengan menggunakan model Pembelajaran Take and Give. Pada tahap ini peneliti belum memberikan tindakan terhadap pembelajaran , peneliti hanya mengumpulkan data menegnai hasil belajar siswa untuk kemudian dilakukan suatu tindakan. Berdasarkan hasil tes Pra Siklus dari 37 siswa yang memiliki nilai di atas KKM sebanyak 16 siswa, sedangkan siswa yang memiliki nilai dibawah KKM sebanyak 21 siswa. Sedangkan nilai yang terendah adalah 50 dan nilai tertinggi adalah 85. Adapun Tabel Pra Siklus dapat dilihat dibawah ini:

Upload: others

Post on 01-Dec-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …...Berdasarkan Tabel 4.1 bahwa hasil belajar IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 03 masih cenderung memiliki nilai dibawah KKM

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

4.1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan

Sidorejo Kota Salatiga. Letak SD Negeri Blotongan 03 di Desa Blotongan

Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.

Siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan 03 berjumlah 37 siswa. Kegiatan

belajar mengajar dimulai dari pukul 07.00-12.30 WB

4.1.2 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo

Kota Salatiga dengan pelaksanaan penelitian Siswa Kelas IV sebanyak 37 Siswa.

Letak Blotongan Dari pusat Kota Salatiga kira-kira 15 menit perjalanan.

4.1.3 Pra Siklus

Penelitian dilakukan diKelas 4 SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan

Sidorejo kota Salatiga yang berjumlah 37 Siswa pada Pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA). Sebelum Siklus I dan II dilaksanakan, peneliti terlebih

dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui hasil

pembelajaran sebelum dilakukan tindakan dengan menggunakan model

Pembelajaran Take and Give. Pada tahap ini peneliti belum memberikan tindakan

terhadap pembelajaran , peneliti hanya mengumpulkan data menegnai hasil

belajar siswa untuk kemudian dilakukan suatu tindakan.

Berdasarkan hasil tes Pra Siklus dari 37 siswa yang memiliki nilai di atas

KKM sebanyak 16 siswa, sedangkan siswa yang memiliki nilai dibawah KKM

sebanyak 21 siswa. Sedangkan nilai yang terendah adalah 50 dan nilai tertinggi

adalah 85. Adapun Tabel Pra Siklus dapat dilihat dibawah ini:

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …...Berdasarkan Tabel 4.1 bahwa hasil belajar IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 03 masih cenderung memiliki nilai dibawah KKM

35

Tabel 4.1

Hasil Belajar IPA Kelas IV SD Negeri Blotongan 03 pada Pra Siklus

No Ketuntasan = KKM 70 Frekuensi Prosentase(%)

1 Tidak Tuntas < KKM (70) 21 56, 75 %

2 Tuntas ≥ KKM (70) 16 43, 25 %

3 Jumlah siswa 37 100%

4 Nilai Terendah 50

5 Nilai Tertinggi 85

6 Rata-rata Kelas 24,65

Berdasarkan Tabel 4.1 bahwa hasil belajar IPA pada siswa kelas 4 SD

Negeri Blotongan 03 masih cenderung memiliki nilai dibawah KKM terdapat 21

siswa, dan nilai klasikal adalah 56,75%. Sedangkan hasil belajar siswa kelas 4

yang memiliki nilai diatas KKM terdapat 16 siswa, dan nilai klasikal adalah

56,75%. Siswa yang memiliki nilai terendah adalah 50 dan nilai tertinggi adalah

85. Dapat dilihat nilai Rata-rata Kelas adalah 24,65. Adapun terlihat pada gambar

diagram batang 4.1 dibawh ini:

Gambar : 4.1

Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus Siswa Kelas

IV SD Negeri Blotongan 03

Berdasarkan gambar diagram batang 4.1 siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan

03 pada pra siklus yang tidak mencapai KKM sebanyak 21 siswa dengan

prosentase 56,75 %. sedangkan siswa yang sudah mencapai KKM sebanyak 16

siswa dengan prosentase 43,25 %.

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

56,75%

43,25%

Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …...Berdasarkan Tabel 4.1 bahwa hasil belajar IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 03 masih cenderung memiliki nilai dibawah KKM

36

4.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

4.2.1 Tahap Perencanaan Tindakan

Setelah memperoleh data mengenai hasil belajar siswa Kelas 4 pada

kondisi awal, maka peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas untuk

melanjutkan dengan pelaksanaan Siklus I. Dalam Siklus I peneliti melakukan 2

kali petemuan kegiatan belajar mengajar. Sebelum memulai kegiatan belajar

mengajar seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Observasi,

soal tes, alat peraga, media pembelajaran. Lembar Observasi bertujuan untuk

mengamati kegiatan atau proses yang dilakukan oleh peneliti. Hasil observasi

akan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pertemuan berikutnya.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Siklus pertama dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 31

Maret, 1 April 2016 di SD Negeri Blotongan kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.

Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang sudah direncanakan dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Urutan kegiatan yang dilaksanakan mulai

dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

1. Pertemuan pertama Siklus I

Pertemuan pertama pada hari kamis tanggal 31 Maret jam pelajaran pertama

dan kedua dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pada kegiatan awal guru

mengucapkan salam, berdoa menurut agamanya masing-masing, mengabsen

kehadiran siswa. Setelah itu guru menanyakan keadaan siswa dan kesiapan siswa

dalam mengikuti pelajaran yang akan berlangsung. Guru dan siswa

mempersiapkan alat-alat belajar seperti buku paket, alat tulis dan media

pembelajaran kemudian guru memberikan apersepsi dengan menanyakan kepada

siswa tentang energi panas yang ada dilingkungan sekitarnya, guru

menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa yang akan dicapai.

Pada kegiatan inti seletah siswa mengetahui tujuan pembelajaran dan cara

belajar yang akan ditempuh pada pertemuan pertama, guru menunjukkan

perpindahan pada sendok makan kepada siswa, guru melakukan tanya jawab

kepada siswa “ bagai mana proses perpindahan panas?”, guru menunjukkan

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …...Berdasarkan Tabel 4.1 bahwa hasil belajar IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 03 masih cenderung memiliki nilai dibawah KKM

37

gambar panas matahari pada siswa, dan siswa memperhatikan. Kemudian guru

melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai proses perpindahan panas.

Selanjutnya guru membagi siswa menjadi empat kelompok, tiap kelompok terdiri

dari 9-10 siswa. Guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan untuk

mengamati proses perpindahan panas dengan menggunakan sendok makan dan

letakkan pada api, setelah itu siswa berdiskusi dari hasil percobaan tentang

perpindahan panas tersebut.

Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan untuk menanyakan materi

yang belum jelas kepada siswa. Setelah itu guru bersama siswa menyimpulkan

materi pembelajarn yang akan dilaksanakan peremuan berikutnya. Kemudian guru

mengakhiri pembelajaran dengan memberikan salam.

Adapun hasil observasi dari Siklus I pertemuan pertama adalah sebagai

berikut: Pada pertemuan pertama Siklus I Hasil observasi yang diperoleh guru

sudah melaksanakan pembelajaran dengan runtut, sudah menyapaikan kompetensi

(tujuan) yang akan dicapai dan, serta sudah menggunakan alat peraga dengan

maksimal dan melibatkan siswa dalam penggunaan model pembelajaran Take and

Give akan tetapi dalam memotivasi siswa masih kurang dan pengontrolan siswa

dalam diskusi kelompok masih belum terkendali, masih ada siswa yang sibuk

sendiri. Pada pengamatan siswa pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung,

belum memadai yang diharapkan peneliti dengan mewujudkan hasil belajar siswa

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa belum terbiasa pada model yang di

gunakan sehingga menyebabkan siswa tidak aktif dalam belajar, dalam

bersosialisasi dan bekerjasama dalam kegiatan belajar kelompok.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …...Berdasarkan Tabel 4.1 bahwa hasil belajar IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 03 masih cenderung memiliki nilai dibawah KKM

38

2. Pertemuan Kedua Siklus I

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari sabtu 1 April 2016 jam pelajaran

kedua dan ketiga dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Adapun kegiatan yang

dilakukan pada pertemuan 2 adalah pada kegiatan awal yang dilakukan guru

adalah mengucapkan salam, berdoa menurut agamanya masing-masing dan

mengabsen kehadiran siswa. Setelah itu, guru menanyakan keadaan siswa dan

kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan berlangsung. Kemudian

guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan menanyakan kepada siswa

tetang merasakan panas matahari, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

Guru melanjutkan materi dengan kompetensi dasar yang sama yaitu

Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta

sifat-sifatnya. Namun dengan indikator yang berbeda diantaranya Menjelaskan

pengertian energi bunyi, Mengetahui sumber energi bunyi, Menyebutkan contoh

sumber energi bunyi dilingkungan sekitar, Menyebutkan sifat-sifat energi bunyi,

Menjelaskan perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas. Guru membuka

pelajaran dengan memberi salam, doa, mengabsen siswa, apersepsi: guru bertanya

“apa sebenarnya bunyi itu? Dari manakah asal bnuyi? Bagaimanakah proses

terjadinya bunyi?. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru mengingatkan

pembelajaran minggu lalu kepada siswa. Selanjutnya menjelaskan tentang model

pembelajaran yang akan digunakan selama proses belajaran mengajar

berlangsung. Setelah itu Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Pada

kegiatan inti, guru menjelaskan sedikit tentang materi dan mengadakan tanya

jawab untuk menggali pengetahuan siswa. Guru memberikan LKS. Masing-

masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri-sendiri

terlebih dahulu. setelah itu siswa di beri kesempatan untuk diskusi dengan teman

kelompoknya mengenai tugas yang telah di berikan oleh guru. Guru mengontrol

kerja siswa dalam berdiskusi, setiap kelompok membaca hasil diskusi di depan

kelas. kelompok lain menanggapi hasil diskusi temannya yang telah dibacakan di

depan kelas. Setelah itu guru dan siswa mempertegas hasil kerja kelompok dengan

menggunakan alat peraga yang sudah guru persiapkan. Guru memberikan

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …...Berdasarkan Tabel 4.1 bahwa hasil belajar IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 03 masih cenderung memiliki nilai dibawah KKM

39

penguatan/penghargaan terhadap hasil diskusi tiap kelompok. Setelah itu guru

bersama siswa merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan akhir

guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya hala-hal yang belum

dipahami. Setelah itu guru dan siswa membuat simpulan bersama, dan

memberikan kesempatan siswa mencatat hasil kesimpulan selanjutnya guru

menutup pelajaran dan mengakhiri dengan mengucapkan salam.

3. Hasil Belajar IPA

Setelah dilaksanakan tindakan pembelajaran dengan menggunakan model

Take and Give, peneliti memberikan evaluasi tertulis pada akhir Siklus I pada

pertemuan kedua. Hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan, dari hasil

belajar sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan pada

Siklus I. Berdasarkan observasi pada pertemuan pertama, pertemuan ke dua pada

Siklus I, hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran pada

Siklus berikutnya antara lain dengan cara : Guru perlu lebih dekat dengan siswa

agar proses pembelajaran dapat menjadi lebih efektif dan siswa nya menjadi lebih

aktif lagi. Guru perlu memberi arahan dan motvasi agar siswa tidak malu bertanya

kepada anggota kelompoknya dan juga memberikan semangat.

Guru mengadakan bimbingan dengan mengamati kesalahan-kesalahan dan

kesulitan yang dihadapi siswa, pada saat siswa melakukan diskusi kelompok.

Memberikan pengertian pada siswa bahwa saat teman berbicara atau menjelaskan

hasil dari kerja kelompoknya harus kita hargai.

4. Refleksi

Sebelum melakukan tindakan pada Siklus II, diadakan refleksi dalam proses

pembelajaran yang dilakukan pada Siklus I. refleksi dilakukan dengan melibatkan

rekan sebagai pembanding. Kegitan refleksi bertujuan untuk mendapatkan kritik

dan saran dari selaku observer, agar pada Siklus II hasil evaluasi pembelajaran

mencapai target yang telah ditentukan. Hasil refleksi tersebut adalah sebagai

berikut:

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …...Berdasarkan Tabel 4.1 bahwa hasil belajar IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 03 masih cenderung memiliki nilai dibawah KKM

40

Pada Siklus I terlihat bahwa pembelajaran pembelajaran dengan

menggunakan model Take and Give masih kurang baik. Salah satu penyebabnya

adalah kerena guru belum pernah menerapkan model pembelajaran itu pada

pembelajaran sebelumnya. Akhirnya masih banyak kegiatan yang direncanakan

masih belum dilakukan. Sehingga, pada Siklus II peneliti harus berusaha

melakukan semua kegiatan.

4.3 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

4.3.1 Tahap Perencanaan Tindakan

Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan pertemuan pada

siklus II ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, alat peraga, lembar kerja

siswa, menyiapkan soal tes dan lembar observasi. Serta lebih memperisapkan

dengan baik-baik agar hasil belajar siswa lebih bagus dan dapat meningkat

dibanding pada siklus I.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan

Siklus Kedua dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 8 April

2016 sampai 9 April 2016 di SD Negeri Blotongan kecamatan Sidorejo Kota

Salatiga. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang sudah

direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Urutan kegiatan yang

dilaksanakan mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

1. Pertemuan pertama siklus II

Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada tanggal 8 April 2016. Guru

melanjutkan materi dengan kompetensi dasar Menjelaskan berbagai energi

alternatif dan cara penggunaannya. Guru membuka pelajaran dengan memberi

salam, doa, mengabsen siswa, apersepsi: guru bertanya “Pernahkah kamu

membaca atau mendengar berita tentang kenaikan bahan bakar minyak (BBM)?

Mengapa pemerintah menganjurkan agar kita menggunakan BBM sehemat

mungkin?” Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Selanjutnya menjelaskan

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …...Berdasarkan Tabel 4.1 bahwa hasil belajar IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 03 masih cenderung memiliki nilai dibawah KKM

41

tentang model pembelajaran yang akan digunakan selama proses belajaran

mengajar berlangsung, memberikan materi.

Pada kegiatan inti seletah siswa mengetahui tujuan pembelajaran dan cara

belajar yang akan ditempuh pada pertemuan pertama, guru menunjukkan

perputaran pada kipas yang terbuat dari kertas, guru melakukan tanya jawab

kepada siswa “ bagai mana proses terjadinya angin pada kipas?”, guru

menunjukkan gambar kincir angin pada siswa, dan siswa memperhatikan.

Kemudian guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai proses kincir

angin. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi empat kelompok, tiap kelompok

terdiri dari 9-10 siswa. Guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan

untuk mengamati proses pada kipas dengan menggunakan kertas origami, lem

kertas, sedotan, dan putarkan kipas tersebut. setelah itu siswa berdiskusi dari hasil

percobaan tentang kipas angin.

Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan untuk menanyakan materi

yang belum jelas kepada siswa. Setelah itu guru bersama siswa menyimpulkan

materi pembelajarn yang akan dilaksanakan peremuan berikutnya. Kemudian guru

mengakhiri pembelajaran dengan memberikan salam.

Setelah itu guru dan siswa membuat simpulan bersama, dan memberikan

kesempatan siswa mencatat hasil kesimpulan selanjutnya guru menutup pelajaran

dan mengakhiri dengan mengucapkan salam.

2. Pertemuan kedua siklus II

Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada tanggal 9 April 2016. Pertemuan

kedua merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama siklus II. Guru

melanjutkan materi dengan kompetensi dasar yang sama yaitu Menjelaskan

berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya. Guru membuka pelajaran

dengan memberi salam, doa, mengabsen siswa, apersepsi: Guru bertanya

“Pernahkah kamu membaca atau mendengar berita tentang kenaikan bahan bakar

minyak (BBM)? Mengapa pemerintah menganjurkan agar kita menggunakan

BBM sehemat mungkin?” Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.. Selanjutnya

menjelaskan tentang model pembelajaran yang akan digunakan selama proses

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …...Berdasarkan Tabel 4.1 bahwa hasil belajar IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 03 masih cenderung memiliki nilai dibawah KKM

42

belajaran mengajar berlangsung, memberikan materi berupa handout. Setelah itu

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.

Pada kegiatan inti seletah siswa mengetahui tujuan pembelajaran dan cara

belajar yang akan ditempuh pada pertemuan pertama, guru menunjukkan

perputaran pada kipas yang terbuat dari kertas, guru melakukan tanya jawab

kepada siswa “ bagai mana proses terjadinya angin pada kipas?”, guru

menunjukkan gambar kincir angin pada siswa, dan siswa memperhatikan.

Kemudian guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai proses kincir

angin. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi empat kelompok, tiap kelompok

terdiri dari 9-10 siswa. Guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan

untuk mengamati proses pada kipas dengan menggunakan kertas origami, lem

kertas, sedotan, dan putarkan kipas tersebut. setelah itu siswa berdiskusi dari hasil

percobaan tentang kipas angin.

Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan untuk menanyakan materi

yang belum jelas kepada siswa. Setelah itu guru bersama siswa menyimpulkan

materi pembelajarn yang akan dilaksanakan peremuan berikutnya. Kemudian guru

mengakhiri pembelajaran dengan memberikan salam.

Setelah itu guru dan siswa membuat simpulan bersama, dan memberikan

kesempatan siswa mencatat hasil kesimpulan selanjutnya guru menutup pelajaran

dan mengakhiri dengan mengucapkan salam.

Selama proses belajar mengajar berlangsung, hasil observasi yang didapat

dari siklus II pertemuan kedua adalah sebagai berikut: Pada pertemuan kedua

siklus II kegiatan belajar mengajar sudah memuaskan. siswa sudah terbiasa

bekerjasama untuk berdiskusi kelompok. Dalam diri siswa sudah terlihat

semangat dan kebernian untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok kepada

teman di depan kelas.

3. Hasil Belajar IPA

Selama proses belajar mengajar berlangsung, Dari hasil observasi dapat

diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran

berlangsung. Adapun hasil observasi dari siklus II pertemuan pertama adalah

sebagai berikut: Pada pertemuan pertama siklus II kegiatan belajar mengajar

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …...Berdasarkan Tabel 4.1 bahwa hasil belajar IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 03 masih cenderung memiliki nilai dibawah KKM

43

terlihat sudah semakin baik dan berjalan sesuai yang telah direncanakan. Anak-

anak semakin asik dengan model pembelajaran yang digunakan dalam proses

belajar mengajar dan tidak ragu lagi saat mengajukan pertanyaan mengenai materi

yang belum di pahami siswa. Dan guru dalam mengajarnya sudah merasa tidak

kesulitan dalam mengontrol jalannya kegiatan siswa saat melakukan diskusi.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi yang ada pada pertemuan pertama, pertemuan ke

dua pada siklus II, pembelajaran dikatakan sudah baik dan kondusif sesuai yang

diharapkan peneliti dan hasil belajar siswa pada siklus II telah mencapai indikator

keberhasilan penelitian tindakan ini serta kualitas pembelajaran sudah meningkat

dengan bentuk hasil belajar siswa, setiap siswa telah dapat membagi

pengetahuannya dengan belajar kelompok. Sehingga suasana kelas yang awalnya

cenderung pasif menjadi lebih aktif, siswa dalam belajarnya dapat dikatakan

tuntas belajar, terlihat dalam nilai rata-rata kelas sudah mencapai kriteria taitu 70.

oleh karena itu penelitian tindakan ini dihentikan pada siklus II.

4.4 Hasil Analisis Data

Pada bagian ini akan dipaparkan hasil analisis data penelitian tentang hasil

belajar peserta didik menggunakan model Take and Give. Pada standar

kompetensi Energi dan Perubahannya, diperoleh paparan hasil sebagai berikut:

4.4.1 Analisis Data Siklus I

Analisis Nilai setelah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan

model Take and Give dalam Siklus I memiliki peningkatan dengan banyaknya

ketuntasan pada Siklus I adalah 33 siswa, sedangkan siswa yang masih dibawah

KKM dalam belajarnya sebanyak 4 siswa. Adapun nilai ketuntasan klasikal pada

Siklus I adalah 89.18% sedangkan nilai dibawah KKM adalah 10.82% dan Rata-

rata Kelas 31, 6. diperoleh data nilai seperti pada Tabel 4.2 sebagai berikut :

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …...Berdasarkan Tabel 4.1 bahwa hasil belajar IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 03 masih cenderung memiliki nilai dibawah KKM

44

Tabel 4.2

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan 03 Pada Siklus I

No Ketuntasan = KKM 70 Frekuensi Prosentse (%)

1 Tidak Tuntas < KKM (70) 4 10,82%

2 Tuntas ≥ KKM (70) 33 89,18 %

3 Jumlah 37 100 %

4 Nilai Terendah 60

5 Nilai Tertinggi 100

6 Rata-rata 31,60

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa hasil belajar IPA Pada Siklus I

Siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga

Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 hasil belajar IPA yang masih dibawah

KKM sebanyak 4 orang dari 37 Siswa. Pada Siklus I hasil belajar melalui model

pembelajaran Take and Give sudah meningkat.

Gambar : 4.2

Diagram Batang ketuntasan hasil belajar IPA pada Siklus I

Berdasarkan Gambar Diagaram Batang 4.2 diketahui bahwa ketuntasan

hasil belajar IPA pada Siklus I Kelas IV SD Negeri Blotongan 03. Siswa yang

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

10,82%

89,18%

Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Siklus I

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …...Berdasarkan Tabel 4.1 bahwa hasil belajar IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 03 masih cenderung memiliki nilai dibawah KKM

45

memperoleh nilai ketuntasan pada Siklus I sebanyak 33 siswa, sedangkan siswa

yang masih dibawah KKM sebanyak 4 siswa.

Perbandingan Nilai hasil belajar IPA pada Pra Siklus dan Siklus I

Berdasarkan perbandingan nilai hasi belajar IPA pada Pra Siklus dan

Siklus I dapat dilketahui bahwa Pra Siklus siswa yang belum mencapi KKM =70

dengan prosentase 56,75% dan siswa yang sudah mencapai KKM dengan

prosentasenya 43,25%. Sedangkan pada Siklus I siswa yang belum mencapai

KKM = 70 dengan prosentase 10,82% dan Siswa yang sudah mencapai KKM

dapat diketahui prosentasenya 89,18 Adapun terlihat Tabel 4.3 dibawah ini :

Tabel : 4.3

Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Blotongan 03 Pada Pra

Siklus dan Siklus I

No Ketuntasan KKM = 70

Perbandingan Pras Siklus dan Siklus I

Pra Siklus Siklus I

Jumlah % Jumlah %

1 Tidak Tuntas < KKM (70) 21 56,75 % 4 10,82 %

2 Tuntas ≥ KKM (70) 16 43,25 % 33 89,18 %

3 Jumlah 37 100% 37 100 %

4 Nilai Terendah 50 60

5 Nilai Tertinggi 85 100

6 Rata-rata 24,65 31,60

Berdasarkan Perbandingan hasil belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri

Blotongan 03 pada Pra Siklus dapat diketahui nilai ketuntasan siswa yang belum

mencapai KKM = 70 terdapat 21 siswa dengan prosentase 56,75 %. Sedangkan

pada siklus I Siswa yang masih di bawah KKM = 70 terdapat 4 siswa dengan

prosentase 10,82 %. Hasil belajar IPA melalui model pebelajaran Take and Give

mengalami peningkatan.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …...Berdasarkan Tabel 4.1 bahwa hasil belajar IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 03 masih cenderung memiliki nilai dibawah KKM

46

Gambar : 4.3

Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus dan Siklus I

Siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan 03

Berdasarkan perbandingan hasil belajar IPA pada Pra Siklus dan Siklus I

diketahui Pra Siklus bahwa banyaknya siswa dibawah KKM terdapat 21 Siswa

dengan prosentase 56,75%. Sedangkan pada Siklus I diketahui bahwa banyaknya

Siswa di bawah KKM terdapat 4 Siswa dengan Prosentase 10,82%. Jadi dapat

disimpulkan melalui model pembelajaran Take and Give dapat meningkatkan

hasil belajar IPA pada Siklus I.

4.4.2 Analisis Data Siklus II

Berdasarkan analisis hasil belajar IPA pada Siklus II siswa yang mencapai

KKM = 70 dengan prosentase 100%. Dapat dikatakan bahwa pada Siklus II hasil

belajar IPA melalui model pembelajaran Take and Give dapat meningkatkan hasil

belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota

Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Dapat dilihat seperti Tabel 4.4

sebagai berikut:

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

56,75%

10,82%

43,25%

89,18%

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus dan Siklus I

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …...Berdasarkan Tabel 4.1 bahwa hasil belajar IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 03 masih cenderung memiliki nilai dibawah KKM

47

Tabel 4.4

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan 03 pada Siklus II

No KKM = 70 Frekuensi Prosentse (%)

1 Tuntas Tuntas < KKM (70) 0 0 %

2 Tuntas ≥ KKM (70) 37 100%

3 Jumlah 37 100 %

4 Nilai Terendah 80

5 Nilai Tertinggi 100

6 Rata-rata 33.80

Berdasarkan Tabel 4.4 kenaikan jumlah siswa yang sudah mencapai KKM

= 70 dengan prosentase (100%) dalam pembelajaran Siklus II dikarenakan siswa

sudah memahami dalam proses pembelajaran menggunakan model Take and Give

dengan alat peraga yang konkrit. Sehingga peserta didik lebih berperan aktif

dalam pembelajaran meningkat.

Gambar : 4.4

Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Siklus II Siswa Kelas

IV SD Negeri Blotongan 03

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

100,00%

0,00%

100,00%

Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Siklus II

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …...Berdasarkan Tabel 4.1 bahwa hasil belajar IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 03 masih cenderung memiliki nilai dibawah KKM

48

Berdasarkan gambar diagram batang 4.3 siswa Kelas IV SD Negeri

Blotongan 03 sudah meningkat, diketahui siswa yang mencapai KKM = 70

dengan jumlah 37 siswa dan Prosentase (100%).

Perbandingan Nilai hasil belajar IPA pada Pra Siklus dan Siklus II

Berdasarkan perbandingan nilai hasil belajar IPA pada Pra Siklus dan

Siklus II dapat dilketahui bahwa Pra Siklus siswa yang belum mencapi KKM =70

dengan prosentase 56,75% dan siswa yang sudah mencapai KKM dengan

prosentasenya 43,25%. Sedangkan pada Siklus II siswa memperoleh peningkatan

mencapai KKM ≥ 70 dengan prosentase 100 %. Adapun terlihat Tabel 4.5

dibawah ini :

Tabel : 4.5

Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Blotongan 03 Pada Pra

Siklus dan Siklus II

No Ketuntasan KKM = 70

Perbandingan Pras Siklus dan Siklus II

Pra Siklus Siklus II

Jumlah % Jumlah %

1 Tidak Tuntas < KKM (70) 21 56,75 % 0 0 %

2 Tuntas ≥ KKM (70) 16 43,25 % 37 100 %

3 Jumlah 37 100% 37 100 %

4 Nilai Terendah 50 60

5 Nilai Tertinggi 85 100

6 Rata-rata 24,65 31,60

Berdasarkan Perbandingan hasil belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri

Blotongan 03 pada Pra Siklus dapat diketahui nilai ketuntasan siswa yang belum

mencapai KKM = 70 terdapat 21 siswa dengan prosentase 56,75 %. Sedangkan

pada siklus II Siswa mengalami peningkatan di atas KKM ≥ 70 dengan prosentase

100 %. Hasil belajar IPA melalui model pebelajaran Take and Give mengalami

peningkatan.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …...Berdasarkan Tabel 4.1 bahwa hasil belajar IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 03 masih cenderung memiliki nilai dibawah KKM

49

Gambar : 4.5

Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus dan Siklus II

Siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan 03

Penggunaan model Pemebelajaran Take and Give pada mata pelajaran IPA

dengan materi Energi dan Perubahannya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan Rata-rata Kelas dan peningkatan

ketuntasan belajar pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II. Dapat dilihat pada tebel

perbandingan ketuntasan berikut ini:

Tabel 4.6

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan 03 pada Pra Siklus,

Siklus I, Siklus II

No KKM = 70 Pra Siklus Siklus I Siklus II

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Tidak Tuntas

<KKM (70)

16 56,75% 33 89,19 % 37 100 %

2 Tuntas ≥ KKM

(70)

21 43,25% 4 10,82 % 0 0%

3 Jumlah 37 100% 37 100% 37 100%

5 Nilai Terendah 50 60 80

5 Nilai Tertinggi 85 100 100

6 Rata-rata 24,65 31,60 33,80

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

100,00%

56,75%

0,00%

43,25%

100,00%

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus dan Siklus II

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …...Berdasarkan Tabel 4.1 bahwa hasil belajar IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 03 masih cenderung memiliki nilai dibawah KKM

50

Berdasarkan hasil perbandingan pada Tabel pra siklus, siklus I, dan Siklus

II nilai rata-ratanya adalah untuk pra siklus 34,65 untuk silkus I adalah 31,6 dan

siklus II adalah 33,80. Sedangkan siswa yang tidak tuntas pada pra siklus adalah

21 (56,75%) siswa, pada siklus I adalah 4 (10,82%) siswa, dan pada siklus II

tuntas semua (100%).

Perbandingan Nilai hasil belajar IPA pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan perbandingan nilai hasil belajar IPA pada Pra Siklus dan

Siklus I dapat dilketahui bahwa Pra Siklus siswa yang belum mencapi KKM =70

dengan prosentase 56,75% dan siswa yang sudah mencapai KKM dengan

prosentasenya 43,25%. Sedangkan pada Siklus I siswa yang belum mencapai

KKM = 70 dengan prosentase 10,82% dan Siswa yang sudah mencapai KKM

dapat diketahui prosentasenya 89,18. Sedangkan pada Siklus II siswa yang belum

mencapai KKM = 70 dengan prosentase 0% dan Siswa yang sudah mencapai

KKM dapat diketahui prosentasenya 100%. Adapun Gambar diagram Batang 4.6

dibawah ini :

Gambar : 4.6

Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus, Siklus I,

Siklus II Siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan 03

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

100,00%

56,75%

10,82%

0%

43,25%

89,18%

100%

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus, Siklus I, Sikus II

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …...Berdasarkan Tabel 4.1 bahwa hasil belajar IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 03 masih cenderung memiliki nilai dibawah KKM

51

Berdasarkan perbandingan hasil belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri

Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran

2015/2016 pada Pra Siklus dapat diketahui bahwa bahwa hasil belajar IPA yang

masih Dibawah KKM = 70 dengan prosentase 56,75%. Pada siklus I hasil belajar

IPA yang masih dibawah KKM = 70 dengan prosentase 10,82%. Sedangkan pada

Siklus II hasil belajar IPA yang masih dibawah KKM = 70 dengan Prosentase 0%.

Dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran Take and Give dapat

meningkatkan hasil belajar IPA.

4.5 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian sebelum diadakan tindakan hasil belajar siswa

masih relatif rendah terdapat 21 (56,75%) orang siswa dari 37 siswa belum

memenuhi KKM yang ditentukan (KKM 70) dengan nilai Rata-rata Kelas 24,65.

Dan setelah di adakan tindakan dengan menggunakan model pembelajarn Take

and Give pokok bahasan “Energi dan Perubahannya” . Di peroleh hasil belajar

siswa pada Siklus I dan Siklus II meningkat. Dapat dilihat pada Siklus I terdapat

4 (10,82%) orang siswa dari 37 siswa belum memenuhi KKM, dengan nilai rata-

rata 31,6 dan pada Siklus II dari 37 orang siswa tidak ada siswa yang

mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal. Dengan nilai Rata-rata

Kelas 33,80. Sehingga dapat dinyatakan dengan “penggunaan Model

Pembelajaran Take and Give dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas 4 pada

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan

Sidorejo Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016”.