bab iv hasil penelitian dan pembahasan...2 alk/ x-h 16 th wirausaha antar jemput ortu 3 e a wi/ xii...

70
71 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI RESPONDEN (SUBYEK PENELITIAN) Responden (sumber data penelitian / subyek penelitian) merupakan orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lesan (Suharsimi Arikunto, 2013). Adapun responden dalam penelitian ini meliputi: (1) Kepala Sekolah Baru (KSB), (2) Kepala Sekolah Lama (KSL) (3) Koordinator Humas (Ko.H), (4) Koordinator BK (Ko.BK), (5) Guru BK 1 (GBK1), (6) Guru BK 2 (GBK 2), (7) Guru BK 3 (GBK 3), (8) Guru Mapel (G.Mp) (9) Orang Tua Siswa (OTS), (10) Mitra Unika (M.Un), (11) Mitra Udinus (M.Ud), (12) Siswa SMA Karangturi (SK). Di bawah ini dijelaskan data responden dari penelitian “evaluasi program education expo di SMA Karangturi Semarang” adalah: 4.1.1 Kepala Sekolah Subyek penelitian yang pertama adalah kepala sekolah, karena kepala sekolah merupakan orang inti dibalik semua manajemen yang ada di suatu sekolah, termasuk manajemen program education expo. Kepala Sekolah sebagai pembuat kebijakan. Namun dalam penelitian evaluasi program education expo di SMA Karangturi ini, kepala sekolah merekomendasikan ke

Upload: others

Post on 18-Mar-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

71

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 DESKRIPSI RESPONDEN (SUBYEK PENELITIAN)

Responden (sumber data penelitian / subyek

penelitian) merupakan orang yang merespon atau

menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik

pertanyaan tertulis maupun lesan (Suharsimi

Arikunto, 2013). Adapun responden dalam penelitian

ini meliputi: (1) Kepala Sekolah Baru (KSB), (2) Kepala

Sekolah Lama (KSL) (3) Koordinator Humas (Ko.H), (4)

Koordinator BK (Ko.BK), (5) Guru BK 1 (GBK1), (6)

Guru BK 2 (GBK 2), (7) Guru BK 3 (GBK 3), (8) Guru

Mapel (G.Mp) (9) Orang Tua Siswa (OTS), (10) Mitra

Unika (M.Un), (11) Mitra Udinus (M.Ud), (12) Siswa

SMA Karangturi (SK). Di bawah ini dijelaskan data

responden dari penelitian “evaluasi program education

expo di SMA Karangturi Semarang” adalah:

4.1.1 Kepala Sekolah

Subyek penelitian yang pertama adalah kepala

sekolah, karena kepala sekolah merupakan orang inti

dibalik semua manajemen yang ada di suatu sekolah,

termasuk manajemen program education expo. Kepala

Sekolah sebagai pembuat kebijakan. Namun dalam

penelitian evaluasi program education expo di SMA

Karangturi ini, kepala sekolah merekomendasikan ke

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

72

koordinator humas (Ko.H) dikarenakan kepala sekolah

saat ini baru menjabat sebagai kepala sekolah tahun

ajaran 2013-2014, dan karena koordinator humas

(Ko.H) adalah mantan kepala sekolah (KSL), yang

pernah menjabat sebagai kepala sekolah dari tahun

2007-2013, yang mengetahui persis atau menangani

kegiatan education expo di SMA Karangturi karena

terlibat langsung di dalamnya. Koordinator humas

mulai bekerja di SMA Karangturi sejak tahun 1990,

jadi sejak awal dimulainya kegiatan program education

expo SMA Karangturi tahun 1997 selalu mengikuti dan

terlibat langsung di dalamnya sebagai panitia,

koordinator humas berusia 50 tahun.

4.1.2 Pembimbing atau Guru BK

Subyek penelitian selanjutnya adalah guru

pembimbing. Guru pembimbing di SMA Karangturi

berjumlah 4 orang, yaitu koordinator BK (Ko.BK), guru

BK 1 (GBK1), guru BK 2 (GBK 2), serta guru BK 3

(GBK 3). Guru BK terlibat langsung sebagai panitia

kegiatan education expo. Guru BK merupakan pelaku

dari semua kegiatan BK di sekolah. Koordinator BK

mulai bekerja di SMA Karangturi tahun 1997 dan saat

ini berusia 46 tahun. Guru BK 1 mulai bekerja di SMA

Karangturi tahun 1988 dan saat ini berusia 50 tahun.

Guru BK 2 mulai bekerja di SMA Karangturi tahun

1988 dan saat ini berusia 51 tahun. Guru BK 3 mulai

bekerja di SMA Karangturi tahun 2010 dan saat ini

berusia 34 tahun. Semua guru BK terlibat sebagai

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

73

panitia kegiatan education expo dibantu oleh

kesiswaan (OSIS).

4.1.3 Guru Mata Pelajaran

Guru mata pelajaran (G.Mp) kebetulan sebagai

ketua panitia, yang terlibat langsung dalam kegiatan

education expo. Guru mapel sebagai responden dalam

penelitian ini adalah guru Seni Rupa, mulai bekerja di

SMA Karangturi 1998 dan saat ini berusia 47 tahun.

4.1.4 Orang Tua Siswa (OTS)

Orang tua siswa (OTS) juga terlibat dalam

kegiatan education expo, dengan mendampingi

anaknya dalam mencari informasi pendidikan tinggi.

Orang tua dapat menggali informasi tentang syarat

masuk perguruan tinggi, fasilitas perguruan tinggi,

biaya hidup selama kuliah, mendampingi anaknya dan

mendukung pilihan perguruan tinggi anaknya. Orang

tua siswa dalam penelitian ini kebetulan adalah bagian

dari pengurus sekolah, yaitu sebagai humas di SMA

Karangturi, mulai bekerja tahun 1999 dan saat ini

berusia 51 tahun.

4.1.5 Mitra Perguruan Tinggi

Mitra perguruan tinggi sebagai nara sumber yang

akan dituju siswa dalam menggali informasi seluas-

luasnya tentang perguruan tinggi. Mitra perguruan

tinggi yang menjadi responden dalam penelitian ini

adalah Mitra Unika (M.Un) dan Mitra Udinus (M.Ud).

Untuk responden Mitra Unika bekerja mulai tahun

2001 hingga sekarang, menjabat sebagai Ka bag

Promosi Unika dan saat ini berusia 46 tahun.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

74

Responden Mitra Udinus sudah bekerja 4 tahun

menjabat sebagai Kepala Biro Promosi dan Admisi di

Udinus, dan saat ini berusia 41 tahun.

4.1.6 Siswa SMA Karangturi (SK)

Subyek penelitian terakhir adalah siswa, yang

terdiri atas siswa kelas X, XI, dan kelas XII. Siswa

merupakan pihak yang diberikan layanan bimbingan

dan informasi tentang perguruan tinggi. Siswa

merupakan obyek yang dicari oleh perguruan tinggi,

terutama siswa kelas XII. Disamping itu, kesiswaan

(OSIS) juga terlibat langsung membantu panitia

menyiapkan sarana prasarana kegiatan.

Tabel 4.1 Siswa-siswa yang menjadi responden

penelitian

No Nama / Kelas Usia Pekerjaan

Ortu

Transport

1 SRP/ X-E 17 Th Wirausaha Sepeda

Motor

2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu

3 E A Wi/ XII IPA-3

18 Th Wirausaha Antar jemput ortu

4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput ortu

5 R H/XI IPS-1 17 Th Wirausaha Mobil

6 DAN/XI IPS-1 17 Th Wirausaha Jalan Kaki

4.2. ANALISIS

Tabel 4.2

Matrik Hail Evaluasi Program education expo di SMA Karangturi

tahun 2014

Variabel Sub Indikator Deskriptor

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

75

Variabel

Evaluasi Program

Education Expo

Context Definisi Konteks edu

expo

Topik kegiatan, difahami oleh siswa,

guru, ortu dan mitra

Identifikasi

kebutuhan

individu dan lingkungan

Kebutuhan individu

siswa untuk

mengambil keputusan,

tergambarkan tetapi

belum di rumuskan dalam laporan

assessment.

Kebutuhan

lingkungan

masyarakat dan orang tua, belum

dikenali. Tetapi

kebutuhan mitra

(universitas) sudah diidentifikasi

meskipun masih

terbatas pada informasi umum.

Tujuan edu expo

Tujuan diselenggarakan

Edu Expo difahami

siswa, guru, ortu dan mitra.

Peserta edu expo

Peserta yang terlibat dalam edu expo adalah siswa,

guru, staf, ortu dan masyarakat sekitar

dan sekoah lain

Kompetensi

pelaksanaan

edu expo

Kompetensi yang

ingin dicapai pada

pelaksanaan edu expo adalah pemenuhan

informasi PT yang dibutuhkan oleh

siswa

Input Strategi

pelaksanaan

Narasumber

menghadirkan mitra

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

76

program edu expo

(th 2013:26 , th 2012 :50 tah 2011

: 46 universitas

dalam dan luar negeri) melalui

proposal kerjasama

yang dikelola oleh guru BK.

Sasaran siswa kelas X, XI dan XII

Kelengkapan dalam

bentuk stan

pameran (expo) di

Mall Paragon (luar sekolah) selama 2

hari. Tahun

sebelumnya dilakukan di aula

sekolah.

Materi menyajikan

berbagai informasi

studi, jurusan, keunggulan, kriteria

masuk, syarat-

syarat, beaya, beasiswa, kelulusan

dan formulir

pendaftaran.

Prosedur

implementasi layanan

Metode edu expo

menggunakam kombinasi ceramah,

presentasi bersama

narasumber terpilih dan membuka stan

pameran dan

pendaftaran

bersama (th 2013:26 , th 2012 :50 tah

2011 : 46

universitas yang diundang

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

77

Media yang digunakan adalah

audio visual, brosur,

pramflet, karya ilmiah, buku dan

diskusi/ceramah

dan stan pameran

Desain langkah-

langkah layanan kegiatan disediakan

secara terbuka

langsung dengan antara

siswa/ortu/masyara

kat dan mitra (universitas).

Kegiatan edu expo

juga didesain melibatakan sekolah

lain (10-20 sekolah)

Pengelolaan

anggaran

Sumber biaya dari

sekolah, universitas

dan kerjasama dengan sponsor

(Paragon)

Pengelolaan

anggaran dilakukan

melalui panita kerja yang ditunjuk oleh

kepala sekolah.

Penjadwalan

layanan

Waktu dan tempat

edu expo disekolah

dan di luar sekolah (mall)

Process Identifikasi proses

pelaksanaan

Kesiapan panitia dan mitra yang

diundang cukup

responsif dan hadir semua (th 2013:26 ,

th 2012 :50 tah

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

78

2011 : 46.

Strategi yang digunakan adalah

mengirimkan surat

undangan/proposal ke pada mitra dan

stakeholders yang

terkait.

Metode pelaksanaan

Edu Expo menggunakan

kombinasi ceramah,

presentasi bersama

narasumber terpilih dan membuka stan

pameran dan

pendaftaran bersama universitas

yang diundang. (th

2013:26 , th 2012 :50 tah 2011 : 46

Media pelaksanaan Edu Expo

menggunakan Mall th 2013 Aula sekolah tahun 2011

& th 2012 sebagai

tempat utama

kegiatan. Yang berisi berbagai stan

informasi yang

dibutuhkan.

Penyampaian materi dilakukan oleh

mitra sekolah

(universitas) yang

hadir dalam kegiatan edu expo

melalui presentasi,

brosur, pamflet, audio visual dan

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

79

ceramah ilmiah.

Keterlaksanaan program

edu expo

Penggunaan media kombinasi audio

visual, produk cetak

dan presentasi.

Penggunaan metode sesuai dengan

perencanaan yang

ditetapkan.

Ketepatan waktu

pelaksanaan sesuai dengan perencanaan

Penggunaan tempat pelaksanaan

sebelum tahun 2014

menggunakan aula sekolah

SMAKarangturi dan

pada tahun 2014 di Mall Paragon

Semarang.

Keaktifan peserta

cukup meskipun

belum di ukur melalui pre test dan

post test.

Informasi

perbaikan

program

Hambatan-

hambatan dalam

proses pelaksanaan adalah

mengkoordinasikan

sekolah-sekola yang ada di sekitar untuk

terlibat. Serta

mengatur waktu

kegiatan di sela-sela belajar mengajar.

Perbaikan dan

pengembangan

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

80

masih pada lokasi kegiatan, yang

dulunya di aula

sekolah, tahun 2014 diselenggarakan di

luar sekolah (mall Paragon), sehingga cakupan peserta

dan penerima

manfaat lebih luas

cakupannya

Product Penilaian hasil capaian

dengan

tujuan

Evaluasi program masih

diselenggarakan

dalam bentuk pertanyaan lesan

terutama pada acara

kegiatan edu expo yang telah dilakukan, secara

lesan dan belum

tertulis dalam laporan evaluasi

yang baik.

Hasil kegiatan

belum diukur

dengan tujuan yang direncanakan.

Masih merupakan

kegiatan rutin yang belum jelas

prosedur evaluasi

setiap tahun. tindak lanjut

kegiatan masih

merupakan kegiatn

rutin saja tanpa inovasi karena

belum didukung

oleh gagasan kebutuhan yang

terus berkembang

Interpretasi

keunggulan

Keunggulan

program edu expo

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

81

dan kelemahan

program

melibatkan SMA yang ada disekitar

dan univeristas

dalam dan luar negeri. Konsisten

diselengggarakan

tiap tahun sejak tahun 1997.

Kelemahan program adalah belum

diselenggarakan

dalam siklus manajemen program

yang baik sehingga

terkesan kegiatan rutin dan monoton

tanpa bisa diukur

capaiannya. Belum ada laporan

assessment kebutuhan siswa

yang berkembang tiap tahun.

Belum tersedia

laporan evaluasi program edu expo

yang testruktur.

4.3. HASIL PENELITIAN Dalam bagian hasil penelitian akan disajikan hasil

penelitian dari aspek konteks (context), masukan

(input), proses (process) dan hasil (product) dari

pelaksanaan evaluasi program education expo SMA

Karangturi Semarang tahun 2011 sampai dengan

tahun 2013.

4.3.1. Aspek Konteks (Context)

Aspek konteks ini meliputi program kegiatan

education expo dari motif kegiatan, pengertian, tujuan

atau hasil yang diharapkan dan identifikasi kebutuhan

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

82

individu dan lingkungan, manajemen program serta

personil yang terlibat dalam kegiatan dan peranannya

masing-masing.

Program education expo yang dilaksanakan di

SMA Karangturi Semarang merupakan program

tahunan sejak tahun 1997. Awal diadakan kegiatan

education expo dikarenakan pertama kebutuhan siswa-

siswi SMA Karangturi yang setiap tahun pasti ada

yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi baik ke luar

kota maupun luar negeri. Sebanyak 80% siswa-siswi

yang minta ijin meninggalkan sekolah maupun ijin

tidak masuk sekolah dengan tujuan hanya untuk

melihat dan bertanya ke kampus yang mereka tuju,

seperti Jakarta, Surabaya, Singapura, dan Malaysia.

Kedua, siswa-siswi klas XII sekitar lebih dari 50%

keluar sebelum lulus, karena harus menempuh

pendidikan Fondation di perguruan tinggi luar negeri,

yang memang program tersebut harus ditempuh saat

siswa masih duduk di kelas XII. Hal ini akan

menyebabkan kerugian sekolah, sehingga sekolah

perlu memfasilitasi agar siswa tidak ijin lagi dengan

mengundang perguruan tinggi.

Seperti yang disampaikan oleh Koordinator Humas

(Ko.H), mantan Kepsek Karangturi (KSL), yang sudah

berpengalaman menangani kegiatan education expo:

Dari kedua alasan kejadian tersebut dapat

mengakibatkan kerugian sekolah yaitu pertama,

sekolah menjadi repot karena siswa-siswi menjadi ketinggalan pelajaran. Kedua, adanya siswa-siswi

yang keluar sekolah sebelum selesai study (sebelum

lulus kelas XII), akan berpengaruh pada tingkat

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

83

kelulusan sekolah. Sehingga pihak sekolah

berinisiatif untuk memfasilitasi dengan mengundang perguruan tinggi yang diminati dan

dibutuhkan oleh para siswa.

Disamping itu yang menjadi motif SMA

Karangturi mengadakan education expo menurut Mitra

UNIKA adalah:

pertama, adanya kesadaran siswa-siswi di sekolah swasta dalam memilih jenjang

pendidikan yang lebih tinggi serta kesadaran

bahwa para siswa harus berkompetisi dalam memasuki jenjang perguruan tinggi. Kedua,

adanya keterlibatan orang tua dalam menentukan pilihan perguruan tinggi serta

kekhawatiran orang tua murid dengan masa depan siswa juga merupakan motif

diadakannya kegiatan education expo ini.

Semakin banyaknya Perguruan Tinggi baik dalam

maupun luar negeri membuat siswa sulit memilih

Perguruan Tinggi yang tepat, apalagi menentukan

jurusan yang sesuai dengan bakat, minat, kemampuan

serta masa depan yang menjanjikan untuk dirinya.

Oleh karenanya siswa harus jeli, menimbang dan

memutuskan pilihan yang tepat diantara lembaga

pendidikan tinggi yang ada. Siswa harus mendapatkan

informasi yang tepat dan dari sumber informasi yang

dapat dipercaya. Untuk itu, dalam mengundang

Perguruan Tinggi tersebut, sekolah tidak gegabah,

tetapi harus selektif juga, agar sesuai kebutuhan

siswa. Seperti yang dikatakan oleh Koordiantor Humas

yaitu:

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

84

... walau kami mendapat banyak peminat dari

Perguruan Tinggi saat melaksanakan kegiatan education expo, kami juga tidak gegabah dalam

menerima, kami harus selektif, kira-kira perguruan

tinggi mana yang diminati siswa,

Kegiatan education expo merupakan jembatan

siswa yang ingin mencari referensi untuk melanjutkan

pendidikan ke perguruan tinggi dan membantu orang

tua mempersiapkan kebutuhan kuliah anaknya jika

berkuliah di PT yang mereka inginkan, serta

membantu perguruan tinggi mensosialisasikan diri

tentang program-program unggulan mereka kepada

calon mahasiswa. Menurut salah satu orang tua dari

siswa (OTS) SMA Karangturi yang telah lulus tahun

2012 bahwa education expo itu merupakan pameran

pendidikan baik dari perguruan tinggi dalam maupun

luar negeri, yang didalamnya mencakup segala hal

informasi tentang universitas, jurusan, dan program

unggulan dari universitas tersebut.

...edu expo itu yang saya tahu merupakan pameran

dari universitas, dari perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Kita bisa menanyakan segala hal tentang

universitas, tentang jurusan, tentang baiknya di

universitas tersebut, unggulan adanya program yang ditawarkan di universitas itu.

Dengan demikian tujuan dari kegiatan education

expo SMA Karangturi Semarang, yaitu: (1) Memberikan

peluang kepada pelajar Sekolah Menengah Atas

agar mengetahui berbagai informasi tentang

Perguruan Tinggi demi masa depan mereka, (2)

Memberikan informasi perkembangan dunia

Perguruan Tinggi dan dinamika dalam bentuk-bentuk

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

85

pelayanan pembelajarannya, (3) Memberikan

bimbingan kepada pelajar untuk menentukan

pilihan fakultas, jurusan, dan Perguruan Tinggi yang

tepat demi pengembangan kompetensi dimasa depan.

Yang pada intinya tujuan dari kegiatan education expo

ini adalah memberikan informasi pendidikan, seperti

yang disampaikan oleh Guru BK SMA Karangturi (GBK

1): ”... tujuan kegiatan edu expo itu kan jelas

memberikan informasi...”

Pernyataan itu juga didukung oleh Koordinator

Humas (Ko.H) SMA Karangturi, bahwa dengan adanya

kegiatan education expo, siswa dapat memantapkan

diri dalam mendapatkan informasi dan memilih

Universitas yang dituju.

Sebelum pelaksanaan kegiatan education expo,

para siswa diberi penjelasan dan informasi tentang

bagaimana memilih universitas yang akan dituju yaitu

memperhatikan akreditasi universitas tersebut, karena

banyak perguruan tinggi yang belum terakreditasi,

sehingga siswa dapat menghindari Universitas yang

akreditasinya belum jelas meski jumlah beasiswanya

tinggi. Universitas terakreditasi merupakan Universitas

yang telah mendapatkan pengakuan yang jelas dari

pemerintah atau dinas pendidikan terkait. Sekolah

juga menghimbau agar siswa tidak hanya tergiur

dengan indahnya bentuk fisik dari gedung Universitas

atau jumlah beasiswa yang ditawarkan. Sekolah

mendaftar perguruan tinggi di berbagai kota di Jawa

yang banyak diminati oleh siswa. Sekolah juga

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

86

bekerjasama dengan agen-agen pendidikan luar negeri

seperti Alfalink, Universal, dan lain sebagainya. Agen-

agen ini diundang ke sekolah dan mendapat respon

yang bagus dari siswa maupun agen pendidikan itu

sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Koordinator

Humas SMA Karangturi:

Awalnya kita pantau anak-anak untuk

mengetahui minatnya dimana, kemudian kita

data perguruan tinggi yang diminati anak-anak baik dari Jakarta, Surabaya, Jogja dan

perguruan tinggi lain di Jawa, kemudian perguruan tinggi di luar negri, kita kerjasama

dengan agen-agen pendidikan, seperti Alfalink, Universal, dan banyak agen-agen pendidikan

yang kita data, akhirnya kemudian kita coba

mengundang mereka dan ternyata responnya bagus seperti jemput bola. Dari edu expo ini

siswa mendapatkan informasi dengan berkonsultasi langsung ke perguruan tinggi

yang diminati.

Untuk mengidentifikasi kebutuhan siswa,

pada awalnya hanya melihat fenomena siswa yang

sering ijin sekolah, namun pada tahun-tahun

selanjutnya siswa diberikan angket untuk mendata

perguruan tinggi yang diminati oleh siswa serta

informasi alumni yang telah kuliah di perguruan tinggi

tersebut. Walaupun sekolah sudah selektif dalam

mengundang perguruan tinggi yang ikut stan dalam

kegiatan education expo, ternyata tetap saja ada

perguruan tinggi yang tidak diminati siswa, bahkan

sepi pengunjung yang bertanya. Hal ini dikarenakan

sekolah merasa tidak enak, perguruan tinggi memaksa

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

87

untuk ikut dalam education expo, ingin

memperkenalkan diri kepada siswa, memberikan

informasi pendidikan dan fasilitas di Universitas.

Seperti yang diungkapkan oleh siswa seperti berikut:

Sebenarnya universitas yang mau saya tuju

belum ada di stan pameran itu, akhirnya saya cari informasi universitas lainnya yang ada

seperti di Alfalink apakah saya cocok disana...

Menurut Koordinator Humas, angket

dikhususkan untuk kelas XII namun pada

pelaksanaan education expo semua kelas terlibat atau

berpartisipasi dan diberikan bekal pertanyaan

minimal. Seperti kelas X diberikan pertanyaan minimal

mengenai pendekatan dengan universitas yang dituju,

sedangkan kelas XII diberikan pertanyaan mendetail

seperti informasi mengenai jurusan yang dituju dan

sebagainya. Pernyataan ini sesuai yang diungkapkan

oleh guru BK 2 berikut ini.

...kelas X dan XI tidak mendetail infomasinya

karena waktu yang kurang. Kelas tiga atau XII guru BK menyebarkan angket, tadinya hanya untuk

memahami, untuk mengelompokkan mereka supaya

mendengarkan presentasi, akhirnya supaya anak

juga banyak mendengar informasi, memberi kesempatan perguruan tinggi untuk

menginformasikan lebih lanjut setelah expo dengan

tanya jawab di stan yang disediakan..

Menurut Guru BK 1, manajemen education expo

diselenggarakan oleh guru SMA.

Saat di Paragon memang terhitung besar acaranya,

sehingga melibatkan berbagai segmen dari humas,

yayasan, dan guru SMA sendiri. Penyelenggaran di

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

88

sekolah, semua guru terlibat. Semua guru ada

tugas masing-masing dan juga berbagai seksi mengurus tugasnya. Dari pengurus ketua,

sekretaris, bendahara, seksi tempat, seksi

perlengkapan, seksi mendata perguruan tinggi yang akan jadi narasumber

Pernyataan ini sesuai yang diungkapkan oleh

Koordinator BK Karangturi berikut.

…dahulu, acara yang biasa disebut edu expo ini

tidak sebesar penyelenggaran pada tahun 2013 di

Mall Paragon. Panitia acara tersebut diambil dari guru SMA Karangturi. Guru Bimbingan Konseling

juga turut melibatkan diri dalam acara itu. Tak

hanya dari internal guru, tim gabungan yayasan ikut bergabung dalam pelaksanaan acara. Sistem

bergantian pun dipakai untuk menentukan panitia.

Pada tahun 2013, acara itu diselenggarakan selama dua kali tiap bulan. Di situ, guru SMA terlibat. Guru

BK menangani, tapi tidak secara detail.

Menurut Koordinator Guru BK bahwa peran

Guru BK tidak hanya mengkoordinir, tetapi juga

memiliki kewenangan untuk menangani presentasi

dari perguruan tinggi, mengurusi penempatan dan

penyaluran siswa selepas lulus. Peran para guru

sangat aktif. Hal ini dikarenakan mereka mengemban

tugas dan tanggung jawab sebagai guru di sekolah.

Disamping itu, berkaitan dengan status SMA

Karangturi sebagai sekolah swasta sehingga harus

mempromosikan tampilan yang terbaik kepada

siapapun yang ditemui. Totalitas para guru di SMA

Karangturi sangat terlihat. Dalam Penyelenggaran

acara education expo ini melibatkan OSIS dan wali

kelas.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

89

Menurut Koordinator Humas, semua guru terlibat

dalam kepanitiaan kegiatan expo. Berikut juga

pernyataan Koordinator Humas tentang peranan

Humas dan personil yang terlibat dalam kegiatan edu

expo ini.

.., untuk acara edu expo bagian hubungan

masyarakat (humas) berperan penting untuk mengelola kegiatan ini, seperti persiapan,

pengelolaan. Seperti pada tahun yang lalu diadakan

edu expo di mall Paragon dengan panitia inti dari

pihak humas dengan dibantu guru dari berbagai jenjang pendidikan yakni TK-SMA...

Dalam wawancara dengan salah satu orang tua

siswa SMA Karangturi dan juga wawancara ke mitra

perguruan tinggi, UNIKA dan UDINUS menyatakan

bahwa orang tua juga terlibat dalam kegiatan ini,

mereka ikut mendampingi dan menentukan pilihan

perguruan tinggi bagi anaknya.

4.3.2. Aspek Masukan (Input)

Dalam aspek input ini mencakup tiga hal yaitu

pertama, strategi pelaksanaan meliputi nara sumber,

sasaran, kelengkapan, dan materi. Kedua, prosedur

implementasi meliputi metode, media, desain langkah.

Ketiga, pengelolaan anggaran meliputi sumber biaya

dan pengelolaannya.

Nara sumber atau mitra perguruan tinggi

sangat penting, karena mereka adalah bagian penting

yang dituju siswa agar mendapat informasi secara

detail tentang perguruan tinggi atau universitas.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

90

Untuk itu harus dipersiapkan lebih awal dan

disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Dalam

wawancara dengan koordinator guru BK menyatakan

bahwa

…Pencarian mitra perguruan tinggi atau nara

sumber lebih banyak menjadi wewenang guru BK. Guru BK tentu saja telah memiliki mitra jaringan

yang bisa dihubungi. Pemimpin pun ikut andil. Pada

dasarnya, setiap tahun relasi SMA Karangturi bertambah setelah banyak pihak mengunjungi

kampus SMA Karangturi. Kalau ingin membuka stan

juga mudah sekali, tinggal masuk. Pihak Karangturi

menerapkan hukum timbal balik…

Untuk proses pencarian narasumber memakan

waktu sekitar satu bulan. Hal tersebut dikarenakan

para guru juga memiliki tugas wajib mengajar. Bisa

dikatakan, harus pintar membagi waktu karena

pikiran terpecah ke banyak hal. Pelayanan pada siswa

tetap diutamakan. Kebanyakan narasumber justru

menawarkan diri terlebih dahulu sebelum dihubungi.

Sistemnya, nara sumber yang mendaftar lebih dulu,

maka lebih dulu pula mendapat penanganan. Tidak

ada proses seleksi dan tampung menampung.

Dimaksudkan untuk tidak terkesan pilah-pilih. Meski

tidak ada proses seleksi, nara sumber yang datang

sudah memenuhi kebutuhan siswa. Sesuai tujuan

acara adalah untuk mempersiapkan dan memotivasi

siswa untuk lebih mengenal perguruan tinggi bagi

mereka yang ingin melanjutkan studi selepas lulus.

Yang perlu diingat, sekolah lain/sekolah sekitar SMA

Karangturi, bahkan dari luar kota Semarang juga ikut

hadir.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

91

Pernyataan koordinator BK tersebut didukung

oleh Koorinator humas SMA Karangturi dalam

wawancara yang menyatakan bahwa dalam mencari

nara sumber dari perguruan tinggi, pihak sekolah

terlebih dahulu mencari informasi dari internet

mengenai perguruan tinggi tersebut. Untuk perguruan

tinggi asing, agen pendidikan akan menawarkan

beberapa perguruan tinggi asing, namun nantinya

tetap akan menyaring perguruan tinggi asing tersebut

dengan bantuan dari komite orang tua murid

mengenai perguruan tinggi yang bagus. Persiapan Edu

Expo sekitar 1-2 bulan, namun hal ini bisa berubah-

ubah tergantung bagaimana bentuk acara yang

diinginkan.

...kita biasanya melihat dari web internet,

sedangkan untuk perguruan tinggi luar negeri lewat agen-agen pendidikan yang ada di

Indonesia, mereka akan menawarkan beberapa

perguruan tinggi yang ada diluar. Kita tidak langsung percaya karena belum tahu kondisi yang

sebenarnya dari universitas itu, jangan sampai

menyia-nyiakan perguruan tinggi di Indonesia, ternyata di luar negeri justru lebih parah.

Memang terkadang promonya yang luar biasa,

membuat anak-anak menjadi tergiur. Untuk itu

kita minta bantuan ke orang tua alumni. Mereka sudah punya pengalaman menyekolahkan

anaknya ke luar negeri,. Di sekolah dinamakan

komite Perturi (Perhimpunan Orang Tua Siswa Karangturi). Dari mereka bisa memberikan

informasi yang valid tentang universitas yang

diinginkan.

Dalam wawancara dengan guru BK 1

menyatakan bahwa:

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

92

…Pencarian narasumber perguruan tinggi

dengan mengirim proposal ke perguruan tinggi yang dituju, melalui email. Sudah ada kontak

dengan perguruan tinggi yang diminati anak.

Pelaksanaannya butuh waktu antara satu hingga dua bulan untuk menghubungi narasumber.

Sekarang, justru dari perguruan tinggi yang aktif

menghubungi dan pesan tempat untuk ikut expo

di Karangturi...

Wawancara dengan siswa SMA Karangturi (SK)

menyatakan bahwa education expo bagi mereka sangat

membantu untuk lebih mudah mencari informasi

tentang dunia perkuliahan di dalam negeri maupun

luar negeri. Namun, tidak semua stan yang ada dalam

education expo dapat menarik minat siswa-siswi ini,

masih ada dari siswa-siswi hanya melihat-lihat stan-

stan yang mereka anggap menarik bagi mereka dan

recomended untuk melanjutkan pendidikan di

universitas tersebut.

Sedangkan wawancara dengan salah satu mitra

perguruan tinggi, disini adalah Unika Soegijapranata

merupakan mitra education expo dari SMA Karangturi

dan telah menjadi mitra expo SMA Karangturi. Untuk

education expo Unika Soegijapranata hanya memenuhi

panggilan sekolah untuk mengisi education expo

tersebut, selebihnya pihak Unika Soegijapranata

hanya meminta kepada sekolah untuk memberikan

presentasi mengenai program yang ditawarkan. Unika

Soegijapranata mulai aktif untuk mengisi undangan

education expo di berbagai SMA terutama di kota

Semarang sejak tahun 2004 hingga sekarang. Dalam

hal ini, Unika Soegijapranata sebagai universitas

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

93

swasta menyadari bahwa pihaknya bukan sebagai

pilihan utama para lulusan SMA namun tetap

membutuhkan mahasiswa sebagai aset penting serta

sumber dana, oleh karena itu pihaknya dengan aktif

mengisi education expo di berbagai SMA. Di sisi lain

Unika Soegijapranata tetap mengoptimalkan sarana

prasarana serta mengoptimalan dalam menyalurkan

lulusannya.

Strategi yang lain adalah sasaran dari program

education expo ini. Sudah disampaikan sebelumnya

bahwa sasaran dari program kegiatan education expo

ini adalah khusus kelas XII. Penyataan ini menurut

wawancara penulis dengan koordinator guru BK,

Koordinator Humas, serta guru BK sendiri, termasuk

siswa dan mitra perguruan tinggi juga menyatakan hal

sama. Alasannya karena waktu, targetnya kegiatan

untuk kelas XII, jadi kalau melayani kelas X dan XI

secara detail maka akan keteteran, dan biasanya

mereka yang menjaga stan hanya dua orang. Namun

begitu, tetap kelas X dan XI juga mendapat informasi

walau tidak sedetail kelas XII.

Hasil wawancara penulis dengan salah satu

mitra perguruan tinggi, disini adalah Unika

Soegijapranata menyatakan :

…Dalam presentasi program universitas memang dikhususkan untuk kelas XII karena target dari

presentasi ini adalah kelas XII. Untuk kelas X dan

XI pemberian informasi diberikan melalui stan yang ada ataupun pada sesi tersendiri. Pihak Unika

Soegijapranata tetap memperhatikan untuk

memberi informasi kepada kelas X dan XI untuk mengajak para siswa lebih memperhatikan

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

94

mengenai masa depan mereka. Selain itu,

keuntungan dari presentasi terhadap kelas X dan XI adalah mempersiapkan siswa kelas tersebut

karena di Unika Soegijapranata menawarkan

beasiswa prestasi yang dinilai dari kelas X dan XI, sehingga siswa tetap dapat menempuh studi

perguruan tinggi dengan biaya yang murah…

Dalam wawancara dengan guru BK 2 (GBK 2)

menyatakan bahwa

…Kelas X dan XI tidak diberi tugas karena apabila diberi tugas pihak universitas malah meladeni

anak-anak yang memiliki tugas. Sasaran utama

dalam expo ini adalah kelas XII. Mereka datang dengan orang tuanya sekalian konsultasi.

Pernyataan ini didukung oleh salah satu siswa

kelas XI menyatakan bahwa guru tidak memberi

tugas apapun, hanya diminta untuk melihat dan berpartisipasi. Kelas X yang diberi tugas untuk

membuat laporan…

Pernyataan ini juga didukung oleh koordinator

guru BK (Ko.BK) yang menyatakan bahwa sasaran

utama education expo adalah anak kelas XII. Anak

kelas X dan XI tetap dijadwalkan berkunjung ke stan-

stan perguruan tinggi. Mereka wajib mengikuti,

Sistemnya, guru Bahasa Indonesia menginstruksikan

para murid untuk membuat laporan karya tulis

kunjungan itu. Dengan demikian, mau tak mau

mereka harus hadir. Setiap tahun, diadakan

penggiliran kelas X atau kelas XI yang berkunjung.

Semua itu bukan tanpa landasan, evaluasi menjadi

patokan utama. Dengan demikian, siswa kelas X

memiliki wawasan lebih jauh. Bergiliran diberi tugas

mengerjakan laporan. Berdasarkan evaluasi yang

dilakukan. Supaya kelas X mempunyai wawasan lebih

jauh. Untuk mengetahui kehadiran anak-anak, dibuat

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

95

semacam buku untuk tandatangan di stan yang

mereka kunjungi. Apabila siswa tidak berkunjung,

tidak mengerjakan, kemungkinannya kecil. Siswa

sudah terpaku untuk mengerjakan tugas karena ada

nilai yang harus didapatkan. Di Karangturi juga

dibentuk karakter untuk disiplin, apabila tidak

mengerjakan, guru pelajaran akan lapor ke guru BK

untuk ditindaklanjuti.

Strategi pelaksanaan berikutnya adalah

kelengkapan, sarana dan prasarana serta materi yang

mendukung dalam kegiatan education expo ini. Dalam

wawancara dengan guru BK 3 (GBK 3) menyatakan

bahwa

…Setelah proposal diajukan ke mitra atau

perguruan tinggi, pihak narasumber akan

menghubungi pihak sekolah bila menyetujui. Ada sekitar empat puluh booth. Pihak sekolah sudah

menentukan pengaturannya. Jika di sekolah,

diadakan di aula. Ukuran stan 3 x 2,5, meja 2 dan kursi 4. Barang-barang pendukung ada juga yang

pinjam. Stan tersebut dirasa tidak kekecilan karena

sebatas konsultasi. Ada denah dan jam berkunjung

yang memudahkan pengunjung yang hadir. Ada jadwal supaya pengunjung nyaman. Sekolah

mengundang mitra/perguruan tinggi agar stan

tidak kosong…

Pernyataan didukung oleh koordinator guru BK.

Dalam wawancara dengan penulis menyatakan bahwa

untuk masalah ketercukupan ruang aula, maka

dipakailah koridor bawah. Pihak sekolah akan

mengupayakan sebaik mungkin untuk pihak

perguruan tinggi yang telah mendaftar. Meskipun,

lokasi stan tidak terkumpul jadi satu di aula, tetapi

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

96

tetap ramai dikunjungi. Sarana dan prasarana

education expo tentunya berasal dari sekolah. Pihak

perguruan tinggi juga memberikan kontribusi ke

sekolah, termasuk konsumsi.

Akan tetapi jika kegiatan expo ini dilaksanakan

diluar, seperti pada tahun 2013 dilaksanakan di Mall

Paragon, maka kelengkapan sarana prasarana dari

pihak Paragon, tetapi pihak sekolah tetap membantu,

dan ada aturan yang harus dipatuhi, misalnya

konsumsi ada tempat sendiri. Dalam penyelenggaraan

di Mall Paragon, pihak sekolah juga menggunakan jasa

event organizer.

Menurut wawancara dengan Koordinator Humas

menyatakan bahwa

…Dari sisi panitia expo di mall dianggap lebih

memudahkan panitia dari segi sarana prasarana, karena sarana prasarana di mall dianggap lebih

lengkap dibandingkan sarana prasarana di sekolah.

Selain itu panitia juga tidak perlu memfasilitasi

sekolah lain untuk datang ke expo yang diadakan di sekolah, karena apabila diadakan di mall lebih

terbuka dan dapat dapat dijangkau dengan mudah

oleh siswa sekolah lain ataupun masyarakat….

Materi disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

Hasil wawancara penulis dengan koordinator BK

menyatakan bahwa sebelumnya para siswa sudah

berbicara ke guru BK tentang apa yang mereka

inginkan, tetapi hal ini ditargetkan kelas XII.

Kemudian sekolah memfasilitasi perguruan tinggi yang

mereka inginkan. Materi yang disampaikan adalah

ulasan tentang perguruan tinggi, kehidupan dan

berbagai macam hal di dalamnya. Durasinya 20 menit.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

97

Apabila di dalam kegiatan education expo presentasi

perguruan tinggi melebihi durasi saat pemaparan, dan

masih butuh waktu presentasi lagi maka diberi

kesempatan pada jam BK di kelas lain kesempatan

setelah kegiatan education expo selesai. Hal itu tidak

dipermasalahkan lantaran untuk memberi variasi

layanan BK pada jam BK di kelas, sehingga tidak

hanya diisi guru BK.

Menurut mitra perguruan tinggi (Unika

Soegijapranata) menyatakan bahwa

…tiap sekolah mempunyai penawaran yang berbeda tergantung fasilitas yang diberikan, sebagai contoh

ada yang memberi fasilitas stan-stan ataupun

presentasi secara langsung ke tiap-tiap kelas. Untuk di SMA Karangturi sendiri, presentasi dilakukan

langsung kepada siswa kelas 12 yang dikumpulkan

dalam satu ruangan, namun dibagi per permintaan

yakni IPA dan IPS…

Dari Guru BK 1 menyatakan bahwa muatan dari

materi presentasinya adalah tentang jurusan,

mempromosikan jalur prestasi, pendaftaran mulai

kapan, syarat masuk, serta penjualan formulir

pendaftaran tentang perguruan tinggi.

Dalam wawancara penulis dengan

koordinator guru BK juga menyatakan bahwa

…expo harus melalui tahap pendataan dan

penjadwalan. Awalnya pernah menggunakan teknik anak mau masuk stan perguruan tinggi mana saja.

Sayangnya, justru membuat ada stan yang kosong.

Perkara antusiasme, kembali lagi pada minat siswa. Dengan waktu yang relatif pendek dan stan

perguruan tinggi yang jumlahnya banyak, maka

anak-anak harus didata terlebih untuk menyesuaikan kuota yang ada.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

98

Menurut guru BK 1 menyatakan bahwa awalnya

dilakukan pembentukan panitia, pembagian seksi-

seksi bagian, pelaksanaan, serta pembubaran.

Kemudian, mengundang mitra sekolah lain yang

letaknya dekat dengan SMA Karangturi seperti: SMA 3,

SMA 10, dan SMA 5. Biasanya diadakan lomba-lomba

untuk memeriahkan acara. Lomba-lomba itu juga

diselenggarakan agar pengunjung datang sekaligus

untuk datang ke expo. Pelaksanaan lomba tertulis

diadakan di ruangan. Dalam lomba juga dibagi brosur.

Brosur dan baleho juga disebarkan di jalan,

dilaksanakan 2 minggu sebelum pelaksanaan. Luas

stan 3x2,5 perblok. Diberikan undangan untuk orang

tua dan menawari mitra SMA. Berbeda dengan Waka

Humas menyatakan bahwa belum ditemukan cara

pelaksanaan yang efektif, semua yang ditempuh ada

kelebihan dan kekurangan.

Hal penting berikutnya yang mendukung

pelaksanaan education expo adalah mengenai

anggaran atau sumber biaya. Karena tanpa

anggaran/sumber biaya, pelaksanaan education expo

tidak akan terlaksana. Besar kecilnya anggaran

tergantung dari tempat yang digunakan beserta

fasilitasnya. Jika menggunakan tempat pelaksanaan di

sekolah akan berbeda biayanya dengan di luar, seperti

pelaksanaan di mall Paragon. SMA Karangturi pada

tahun 2013 melaksanakan education expo di mall

Paragon, untuk tahun 2011, 2012 dan tahun sebelum-

sebelumnya dilaksanakan di sekolah.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

99

Dalam wawancara penulis dengan Koordinator

Humas Karangturi menyatakan bahwa

…anggaran dana acara edu expo ini berasal dari

sponsor dan kontribusi perguruan tinggi peserta

expo. Di sini peserta expo membayar kontribusi untuk menyewa stand expo di Paragon, kisaran

kontribusi ini antara 10-14 juta rupiah. Kisaran

harga kontribusi ini berbanding dengan sasaran dari expo ini. Selain itu, pengelolaan dana ini juga

digunakan untuk meminjam sarana-prasarana,

namun saat di Paragon panitia terbantu karena

semua sarana prasarana sudah disediakan oleh pihak Paragon, sedangkan di sekolah semua sarana

prasarana disiapkan oleh panitia….

Pernyataan ini didukung oleh guru BK 2, dalam

wawancara penulis dengan guru BK 2 menyatakan

bahwa biaya sepenuhnya dari perguruan tinggi mitra

yang menyewa stan, kemudian dipinjamkan sarana

dan prasarana yang dibutuhkan untuk expo, misalnya

sewa pengeras suara. Pernyataan yang sama juga dari

koordinator Pernyataan yang sama juga dari

koordinator guru BK 1 bahwa yang nenanggung

biayanya adalah perguruan tinggi yang menyewa stan.

4.3.3. Aspek Proses (Process)

Dalam aspek proses ini mencakup tiga hal yaitu

pertama, identifikasi proses pelaksanaan yang

meliputi: kesiapan panitia dan mitra yang diundang,

strategi yang digunakan, metode pelaksanaan, media

pelaksanaan, penyampaian materi. Kedua,

keterlaksanaan program, meliputi penggunaan media,

metode, ketepatan waktu pelaksanaan, penggunaan

tempat, keaktifan peserta, penilaian hasil kegiatan.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

100

Ketiga, informasi perbaikan program, meliputi:

hambatan, perbaikan dan pengembangan.

Proses pelaksanaan kegiatan education expo di

dalam area sekolah (di aula sekolah) dengan di luar

sekolah (mall Paragon) berbeda dalam hal kepanitiaan

yang terlibat mengurus kelengkapan sarana

prasarana, strategi penyampaian materi/ceramah,

metode termasuk media juga berbeda, disamping biaya

juga berbeda. Pada tahun 2013, education expo SMA

Karangturi dilaksanakan di mall Paragon, tahun

sebelumnya yaitu tahun 2011 dan 2012 dilaksanakan

di sekolah. Alasan diadakan di mall Paragon karena

mall Paragon merupakan pusat perbelanjaan paling

ramai di Semarang sehingga bisa dimanfaatkan untuk

promosi sekolah Karangturi sekaligus serta open house

sekolah Karangturi.

Dalam wawancara penulis dengan guru BK 1

mengatakan:

Saat pelaksanaan di Paragon terhitung besar acaranya, sehingga melibatkan dari berbagai segmen

seperti humas, yayasan, dan guru SMA sendiri. Pada

saat penyelenggaraan di sekolah, semua guru terlibat. Dibentuk kepanitiaan atau berbagai seksi

yang mengurus masing-masing.

Pernyataan ini didukung oleh Koordinator

Humas Karangturi menyatakan bahwa

Dalam acara edu expo ini, bagian Humas berperan

penting mengelola kegiatan ini seperti persiapan dan pengelolaan. Pada saat edu expo ini diadakan di mall

Paragon, panitia intinya dari pihak Humas dengan

dibantu guru dari berbagai jenjang pendidikan,

yakni TK-SMA dan bagian kesiswaan (OSIS).

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

101

Karena Karangturi merupakan yayasan dari TK

samapai SMA dan Humas yang berjumlah 4 personil

yang ada di Karangturi itu merupakan humas

yayasan, bukan humas SMA, jadi jika kegiatan

melibatkan Humas berarti melibatkan yayasan. Dari

sisi kepanitiaan education expo di mall Paragon

dianggap lebih memudahkan panitia dari segi sarana

prasarana, karena sarana prasarana di Paragon lebih

lengkap dibandingkan di sekolah. Selain itu, panitia

juga tidak perlu memfasilitasi sekolah lain untuk

datang ke education expo yang diadakan di sekolah,

karena apabila diadakan di mall lebih terbuka dan

dapat dijangkau dengan mudah oleh siswa sekolah

lain ataupun masyarakat.

Jika dilihat dari stan yang ada dan pengunjung,

antara di mall Paragon dengan di aula sekolah

berbeda. Hasil wawancara dengan siswa Karangturi

(SK) menyatakan

Saat pelaksanaan di Paragon stannya sedikit, sekitar

30 an stan dan pengunjungnya banyak dari siswa

SMA Karangturi ataupun siswa SMA lain, serta masyarakat umum. Jika dilaksanakan di sekolah

yaitu di aula, stannya bisa lebih banyak sekitar 50an

stan dan pengunjungnya tidak terlalu banyak, hanya mencakup siswa SMA dan orang tua yang diundang

serta siswa SMA lain yang diundang sekolah.

Menurut koordinator Guru BK menyatakan bahwa

jika education expo dilaksanakan di sekolah memang

sangat minim pesertanya, tetapi stannya banyak.

Pihak sekolah justru lebih condong dan senang

diadakan di sekolah karena siswa dapat lebih fokus

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

102

bertanya informasi tentang perguruan tinggi dengan

bergiliran. Disamping itu, pihak guru akan

memaksimalkan fasilitas yang ada seperti AC agar

tidak sumpek sehingga suasana aula lebih kondusif

dan nyaman untuk siswa. Guru tidak harus berjaga

bergilir karena sesuai jam kerja. Tetapi berbeda

apabila education expo itu dilaksanakan di mall

Paragon. Pengunjung dari masyarakat umum lebih

banyak. Akan tetapi, siswa justru tidak fokus dalam

bertanya informasi perguruan tinggi. Disamping itu

sekolah harus menyediakan bus sekolah untuk ke

stan pameran. Guru atau panitia, juga harus berjaga

bergilir dari pagi hingga malam. Menurut Koordinator

Humas juga menyatakan:

Justru kalau di mal Paragon, kita harus berjaga

bergiliran disamping harus mengutus siswa untuk mengetahui situasi expo yang ada di mall Paragon,

apakah sepi pengunjung atau tidak. Jika sepi

pengunjung maka kita menghadirkan beberapa siswa kesana secara bergiliran. Berbeda jika di

sekolah, kita langsung bisa melihat situasi yang ada.

Jika dilihat dari segi waktu pelaksanaan juga

berbeda. Di mall Paragon jam pelaksanaannya lebih

lama dari jam 09.30 pagi hingga malam jam 21.30.

Jika di aula sekolah menyesuaikan jam sekolah dari

pagi jam 10.00 hingga jam 15.00. Menurut

Koordinator Humas Karangturi, kegiatan education

expo rutin diadakan tiap bulan September. Dalam

pelaksanaannya, selain menyesuaikan jam/waktu

siswa yang tidak mengganggu jam belajar siswa, pihak

Karangturi juga berkoordinasi dengan sekolah lain

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

103

yang ada di Semarang. Koordinasi dengan sekolah lain

di kota Semarang dilakukan untuk menghindari

jadwal yang berbenturan dengan sekolah lain. Selain

itu dalam penentuan waktu penyelenggaraan harus

mendapat ijin dari berbagai jenjang sekolah yang ada

dalam kompleks sekolah Karangturi.

Pernyataan ini juga didukung oleh koordinator

guru BK menyatakan bahwa pelaksanaan edu expo

disesuaikan dengan kebutuhan siswa, tidak

mengganggu jam belajar siswa, dilaksanakan pada

hari Jumat-Sabtu, rutin bulan September atau

Oktober tiap tahun. Dari wawancara penulis dengan

siswa, menyatakan hal yang sama tentang waktu

pelaksanaannya.

Pada proposal program education expo

dijelaskan adanya berbagai kegiatan meliputi:

pameran pendidikan tinggi baik dari universitas

negeri, universitas swasta nasional, dan universitas

internasional; adanya presentasi perguruan tinggi, ada

bazar dan lomba-lomba akademik, serta simulasi

TOEFL-IELTS.

Hasil wawancara penulis dengan siswa SMA

Karangturi menyatakan bahwa banyak kegiatan yang

dapat dilakukan oleh siswa-siswi SMA Karangturi

seperti menghadiri ceramah bagi siswa-siswi kelas XII

atau lebih tepatnya sosialisasi tentang education expo

tersebut, ikut memeriahkan acara tersebut dengan

datang ke stan-stan yang disediakan di mall Paragon

yang didampingi oleh orang tua mereka. Bagi murid-

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

104

murid, education expo sangat membantu mereka

untuk lebih mudah mencari informasi tentang dunia

perkuliahan di dalam negeri maupun luar negeri.

Pernyataan ini didukung oleh koordinator guru BK 2

Materi ceramah disesuaikan dengan kebutuhan

siswa. Materi yang disampaikan adalah ulasan

tentang perguruan tinggi, kehidupan dan berbagai macam hal di dalamnya. Materi ini ditujukan untuk

siswa SMA kelas XII

Untuk kelancaran dan kesuksesan kegiatan ini

tidak hanya memerlukan peran dari salah satu pihak

saja namun dari beberapa pihak, misalnya guru BK.

Dalam pelaksanaan education expo ini guru BK

membantu menjadi penghubung pihak perguruan

tinggi dengan sekolah. Guru BK mengatur jadwal

presentasi. Guru BK juga membimbing para siswa

untuk bertanya jurusan apa yang paling diminati pada

masing-masing universitas, apa yang seharusnya

mereka lakukan agar memperoleh informasi dengan

sebaik-baiknya. Guru BK banyak terlibat karena

kegiatan education expo, adalah salah satu dari

program BK. Namun, kepanitiaan melibatkan seluruh

personil sekolah. Disamping itu, menurut Koordinator

Humas Karangturi (Ko.H) menyatakan :

Acara edu expo ini sangat mengharapkan dukungan

orang tua karena orang tua memegang peranan

penting dalam studi siswa. Pihak yayasan juga sangat mendukung hal ini karena kegiatan dianggap

dapat meringankan beban siswa dan orang tua.

Untuk siswa-siswi kelas X mereka tidak hanya

dituntut untuk datang dan meramaikan acara itu,

namun mereka juga diwajibkan membuat laporan

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

105

tentang kegiatan educaition expo yang telah diikuti.

Laporan berupa tentang Perguruan Tinggi yang di

dalamnya meliputi, status, biaya kuliah, jurusan-

jurusan yang ada dalam PT tersebut dan sebagainya.

Bagi sebagian siswa, narasumber dan informasi dari

kegiatan ini tidak semua sesuai dengan kebutuhan

mereka karena kurang lengkapnya stan universitas

yang ada di education expo namun bagi siswa yang lain

ini sangat membantu karena mereka tidak hanya

mendapat informasi secara lisan namun juga secara

tertulis dengan mendapatkan buku, brosur, dll. Acara

ini bersifat bebas artinya mereka diberi kebebasan

untuk bertanya sebanyak-banyaknya sesuai

kebutuhan mereka, tidak ada nilai keaktifan yang

menjadi kriteria dalam acara tersebut, tidak ada tanda

bukti bahwa kita sudah mengunjungi stan mana saja.

Publikasi untuk suatu acara itu sangat diperlukan dan

penting dalam education expo ini mereka

menggunakan media sosial (BBM, Twitter, Fb) lalu

banner, spanduk, lalu media elektronik lainnya.

Hasil wawancara dengan guru BK 1

menyatakan:

Hambatan pelaksanaan edu expo misalnya stan

terkadang sepi. Lokasi yang dekat jalan besar, maka

suara dari bis-bis kerap menganggu. Aula yang

bolong-bolong menyebabkan AC tidak terasa, sehingga panas dan gerah. Tempat seringkali tidak

mendukung. Dari warga sekolah mendukung secara

positif. Dari siswa juga bertisipasi aktif, digilir.

Pernyataan senada juga disampaikan oleh

Koordinator Humas (Ko.H) berikut.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

106

Dalam pelaksanaan edu expo di mall Paragon

mendapatkan keluhan dari perguruan tinggi peserta expo karena dianggap suasana mall kurang

mendukung dalam mempromosikan perguruan

tinggi tersebut, namun di sisi lain pengunjung dari

expo tersebut bervariasi tidak hanya siswa dari Karangturi tetapi ada juga siswa dari sekolah lain.

Disamping itu edu expo di Paragon lebih sedikit

stannya. Jika di sekolah, stan banyak, pengunjung juga ramai dari siswa dan ortu siswa, serta siswa

sma lain, namun ada kendala juga yaitu bising

karena dekat jalan raya. Disamping itu, sekolah harus mencari waktu yang tepat dalam

penyelenggaraan karena kompleks sekolah yang

satu lokasi dengan SMP sehingga rancangan waktu

penyelenggaraan harus tepat dan tidak menggangu jam belajar-mengajar SMP. Dalam penentuan

waktu penyelenggaraan juga harus mendapat ijin

dari berbagai jenjang sekolah yang ada dalam kompleks sekolah Karangturi.

Menurut mitra Unika Soegijapranata dan

Udinus, penyelenggaraan education expo SMA

Karangturi di Paragon, cukup menguntungkan dari

segi target pengunjung yang lebih besar dari education

expo sebelumnya. Pada education expo yang di

selenggarakan di Paragon ini pengunjung tidak hanya

dari siswa Karangturi tetapi juga masyarakat di kota

Semarang. Di sisi lain terdapat kelemahan dari

penyelenggaraan education expo di mall Paragon yaitu

mitra atau peserta dari perguruan tinggi lebih sedikit,

tetapi menurut pihak Unika Soegijapranata hal ini

tidak mengurangi animo masyarakat untuk

mengetahui lebih lanjut mengenai program yang

ditawarkan Unika Soegijapranata. Di sisi lain animo

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

107

siswa Karangturi dalam mengikuti education expo di

dalam sekolah cukup tinggi

4.3.4. Aspek Hasil (Product)

Dalam aspek hasil ini mencakup penilaian hasil

capaian yang meliputi evaluasi program dan tindak

lanjut, serta interpretasi keunggulan dan kelemahan

program. Sesuai dalam proposal education expo

Karangturi bahwa penyelenggaraan kegiatan expo

pendidikan ini diharapkan dapat memberikan

informasi sedalam-dalamnya tentang pendidikan tinggi

kepada siswa baik pendidikan tinggi di dalam negeri

ataupun di luar negeri.

Hasil wawancara dengan siswa menyatakan

bahwa acara education expo ini diharapkan bisa

membekali siswa-siswi pengetahuan tentang

universitas pilihan mana yang mereka inginkan, serta

kegiatan education expo dapat berlanjut di setiap

tahunnya dengan kegiatan yang jauh lebih baik, baik

dari segi peserta yang jumlahnya lebih banyak dan

diikuti oleh universitas favorit, bagus, berkualitas dan

memiliki syarat tertentu menjadi peserta dalam

education expo. Misalnya dengan memberikan angket

untuk siswa agar memilih universitas yang menjadi

peserta sesuai dengan harapan, lalu perlunya

sosialisasi yang tidak hanya diperuntukan kelas XII

saja namun dari kelas XI bahkan kelas X.

Pernyataan ini didukung oleh Koordinator

Humas Karangturi bahwa

Telah diadakan evaluasi namun baru dari pihak

perguruan tinggi peserta expo, belum dari siswa.

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

108

Evaluasi dari pihak perguruan tinggi adalah

pembagian porsi presentasi dari setiap perguruan tinggi yang dianggap kurang adil, namun pihak

sekolah terus mencoba memperbaiki hambatan dan

kekurangan yang ada.

Menurut mitra perguruan tinggi Unika

Soegijapranata dan Udinus mengatakan bahwa

penyelenggaraan expo yang diadakan oleh SMA

Karangturi selama ini cukup baik dan cukup

memuaskan.

Saran untuk penyelenggaraan education expo di

SMA Karangturi adalah untuk membuat rak tersendiri

yang memuat brosur dari berbagai universitas setelah

education expo selesai sehingga siswa yang ketinggalan

info pada saat education expo tetap memperoleh

informasi dari brosur tersebut. Dari hasil education

expo di SMA Karangturi, siswa yang mendaftar di

Unika Soegijapranata cukup bervariasi hasilnya. Hal

ini menurut pihak Unika Soegijapranata karena SMA

Karangturi merupakan salah satu sekolah yang elit,

sehingga banyak siswa yang melanjutkan studi tidak

hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri.

Namun animo dari siswa Karangturi tetap tinggi,

setidaknya lebih dari 20 siswa mendaftar di Unika

Soegijapranata.

Menurut guru BK telah mengadakan evaluasi

kepada siswa setelah pelaksanaan education expo,

namun evaluasinya secara lesan (tidak tertulis) karena

merasa sudah memiliki kebermanfaatan. Guru BK

secara tidak tertulis pada saat jam layanan di kelas

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

109

menanyakan kepada siswa yaitu tentang: kegiatan

education expo yang mereka ikuti, manfaat dari

kegiatan education expo, keluh kesah/ masukan siswa

dengan adanya universitas belum sesuai kebutuhan

atau harapan siswa.

Pada pelaksanaan education expo juga ada

evaluasi ke peserta, untuk mitra perguruan tinggi

diberikan angket dan untuk peserta lain melihat dari

formulir yang diambil. Evaluasi dari peserta

universitas yang ikut education expo secara tertulis

misalnya ada kepuasan, masukan, keantuasiasme

anak, pengunjung banyak, ac tidak dingin, kamar

mandi terlalu jauh. Evaluasi dari peserta dirasa sudah

mewakili evaluasi dari orang tua dan siswa.

Pernyataan ini didukung oleh koordinator guru

BK, menyatakan bahwa guru BK telah melaksanakan

evaluasi pada saat jam bimbingan di kelas, dengan

menanyakan secara lesan tentang education expo yang

telah dilaksanakan dan telah diikuti. Evaluasi kepada

siswa secara lesan dengan tanya jawab, secara tertulis

diberikan angket tetapi hanya untuk kelas XII dan

tidak selalu dilaksanakan, tergantung guru BK.

Disamping itu juga ada evaluasi dari peserta dari

sekolah lain.

Evaluasi keberhasilan kegiatan education expo

adalah dengan mengukur jumlah pengunjung.

Kriterianya adalah apabila pengunjung banyak berarti

kegiatan dianggap sukses, sebaliknya apabila

pengunjung sedikit dapat dikatakan kegiatan kurang

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

110

berhasil. Daftar pengunjung diketahui dengan

mendata dari buku pengunjung yang telah disediakan.

Setiap tahun guru BK mendata siswa-siswa kelas XII

yang masuk perguruan tinggi peserta education expo.

seperti tabel yang tertera dibawah ini.

Tabel 4.3. Tabel jumlah siswa yang masuk PTN/PTS

Sumber :Dokumen SMA Karangturi

Tahun Jumlah Siswa Yang Masuk

PTN/PTS X XI XII

2011 269 219 249 24 yang tercatat

2012 237 210 255 250 siswa

2013 248 226 238 7 yang tercatat

Laporan pelaksanaan education expo dari

panitia. Sedangkan untuk laporan prosentase siswa

diterima di Perguruan Tinggi mitra. Setiap tahun guru

BK mendata siswa-siswa kelas XII yang masuk

perguruan tinggi peserta education expo. Panitia lebih

mengevaluasi pelaksanaan yang lebih berdampak pada

peserta. Akan tetapi evaluasi yang langsung ke siswa,

misal data anak diterima dan masuk di PT mana,

adalah tugas guru BK yang membuat laporan.

Pendataan rutin dilakukan dengan merekap data dari

angket yang disebar ke siswa klas XII pada semester

lima, tetapi untuk menganalisis tidak rutin dilakukan.

Ada panduan yang tertulis, agar informasi dari anak

lebih terarah. Anak juga bisa datang ke ruang BK

tanpa dipanggil untuk mendapat informasi supaya

tidak bingung masuk perguruan tinggi. Belum ada

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

111

program kelompok yang dikhususkan untuk menindak

lanjuti siswa yang masih kebingungan. Hal ini

dikarenakan banyaknya kesibukan dan pekerjaan

pihak-pihak di Karangturi. Belum ada laporan evaluasi

secara detail dan administrasi dari mitra dan siswa.

Menurut Koordinator Humas Karangturi,

keunggulan dari kegiatan education expo ini adalah:

Memberikan informasi yang lebih awal dalam

memilih universitas yang akan dituju dengan tepat, sedangkan untuk orang tua akan merasa lebih

tenang dengan kepastian kelanjutan studi putra-

putrinya.

Keunggulan lainnya adalah terjalinnya hubungan

yang baik antara pihak sekolah dengan perguruan

tinggi yang menjadi peserta Setiap tahun guru BK

mendata anak-anak kelas XII yang masuk perguruan

tinggi peserta education expo.. Tindak lanjut dari

kegiatan education expo adalah adanya angket yang

menyatakan siswa telah diterima di perguruan tinggi

yang dituju. Rencana kedepannya untuk pelaksanaan

acara education expo adalah merubah konsep

penyelengaraan acara yang akan kembali diadakan di

sekolah karena dianggap lebih efektif bagi perguruan

tinggi untuk mempresentasikan dan mempromosikan

kampus mereka, selain itu apabila diadakan di sekolah

lebih menghemat waktu dan biaya yang dibutuhkan.

Di sini peran guru BK juga dibutuhkan untuk

mencatat track record siswa dalam memilih perguruan

tinggi.

Menurut guru BK, keunggulan dari acara ini juga

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

112

Memberikan informasi secara dini kepada siswa

dalam memilih perguruan tinggi sesuai minat dan bakat serta kemampuan siswa. Tindak lanjut dari

evaluasi tertulis maupun lisan adalah mengulang

kembali materi perguruan tinggi A, B, C, dst secara umum.

Catatan di dalam pelaksanaan evaluasi

education expo hanya secara teknik, bukan ke anak

secara langsung. Evaluasi yang didapat misalnya

tentang hal umum, tidak dibacakan. Kalau ada

evaluasi yang berbeda, maka dibacakan ke forum.

Diagendakan untuk membenahi tempatnya, namun

aula yang digunakan untuk olahraga tetap tidak bisa

mengakomodasi AC menjadi stabil dingin. Ada harga

ada rupa untuk menyewa partisi, meja, kursi, AC,

konsumsi, dll. Kalau di SMA lain, expo diadakan di

kelas. Di paragon baru coba-coba, ternyata mahal dan

tidak sebanding dengan keuntungan.

Menurut koodinator guru BK menyatakan hal

yang sama juga bahwa setiap tahun guru BK mendata

anak-anak kelas XII yang masuk perguruan tinggi

peserta education expo adalah memberi informasi

pendidikan tinggi kepada siswa. Hal yang harus

dibenahi adalah dari kerutinan sisi evaluasi. Belum

tentu siswa mendapat pencerahan ketika mendapat

informasi dari banyak perguruan tinggi. Keefektifan

Setiap tahun guru BK mendata anak-anak kelas XII

yang masuk perguruan tinggi peserta education expo.

juga harus dipertanyaan. Melibatkan siswa kelas X

dan kelas XI sesuai tujuan di proposal Setiap tahun

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

113

guru BK mendata anak-anak kelas XII yang masuk

perguruan tinggi peserta education expo, karena siswa

kelas X dan kelas XI butuh informasi dari awal.

Terkadang dari pihak perguruan tinggi tidak melayani

pertanyaan dari kelas X dan kelas XI.

Sedangkan education expo open house,

kelebihannya adalah banyak pengunjung yang datang

dari masyarakat umum, namun masalah biaya yang

mahal. Belum ada evaluasi tertulis dari sisi manfaat ke

orang tua. Pihak sekolah juga mengarahkan orang tua

untuk antusias membimbing anak menuju masa

depan yang cerah. Adanya sosialisasi education expo

ke orang tua melalui surat saat penerimaan rapor,

dilampiri daftar perguruan tinggi. Media sosialisasi ke

masyarakat melalui spanduk dan media-media.

4.4. PEMBAHASAN

Berdasarkan penjelasan hasil penelitian diatas,

maka ketegorisasi proses dan hasil evaluasi program

education expo dapat diuraiakan dibawah ini.

4.4.1. Evaluasi Konteks (Context Evaluation)

Evaluasi konteks dilakukan untuk mengetahui

apakah program yang disusun sesuai dengan

kebutuhan siswa. Dalam evaluasi konteks

mendefinisikan konteks program yang dilaksanakan,

mengidentifikasi kebutuhan semua individu yang

terlibat dalam program, mendiagnosis hal-hal yang

mendasari kebutuhan dan mendesain tujuan program.

Evaluasi konteks ini mencakup evaluasi terhadap

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

114

program kegiatan education expo (motif kegiatan,

pengertian topik kegiatan, tujuan atau hasil yang

diharapkan), identifikasi kebutuhan individu dan

lingkungan, manajemen program serta personil yang

terlibat dalam kegiatan dan peranannya masing-

masing.

Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi

terfokus dengan responden dapat disimpulkan bahwa

program education expo di SMA Karangturi ini

merupakan salah satu aplikasi dari program BK yang

diselenggarakan tiap tahun sejak tahun 1997. Program

education expo dilaksanakan karena adanya

kebutuhan siswa yang ingin melanjutkan ke

Perguruan Tinggi baik dalam maupun luar negeri,

disamping juga dikarenakan kebutuhan sekolah dalam

meningkatkan prestasi sekolah. Jadi program ini dapat

merupakan jembatan antara siswa dengan Perguruan

Tinggi, dimana siswa dapat mencari referensi untuk

melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Disamping itu dapat membantu orang tua

mempersiapkan kebutuhan kuliah anaknya jika

berkuliah di Perguruan Tinggi yang mereka inginkan,

serta membantu perguruan tinggi mensosialisasikan

diri tentang program-program unggulan mereka

kepada calon mahasiswa.

Definisi kontek education expo dalam kontek topik

kegiatan difahami oleh siswa, guru, ortu dan mitra.

Pemahaman mereka bervariatif. Pemahaman guru BK,

Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah memahami

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

115

jelas topik dari kegiatan education expo. Demikian juga

urusan humas yang terlibat langsung dalam

perumusan kegiatan ini. Tetapi pemahaman yang

bervariatif muncul dari guru-guru dan siswa yang

tidak terlibat langsung maupun mereka yang hanya

menerima manfaat dari program kegiatan ini. Mereka

memahami topik tetapi tidak bisa menyebutkan secara

jelas apa topik kegiatan education expo tahun 2014

dan siapa penggagas munculnya topik tersebut.

Sementara dalam aspek identifikasi kebutuhan

individu dan lingkungan adalah pertama Kebutuhan

individu siswa untuk mengambil keputusan,

tergambarkan tetapi belum di rumuskan dalam

dokumen laporan assessment kebutuhan sekolah.

Kebutuhan siswa ini didapatkan oleh guru melalui

komunikasi tidak terstruktur, secara lesan dan

dimatangkan dalam rapat terbatas antara guru BK

dan pimpinan sekolah. Belum diselenggarakan

kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan gambaran utuh

kebutuhan siswa/sekolah dalam kegiatan education

expo. Termasuk kegiatan asssessment yang

terstruktur sehingga hasilnya bisa dijadikan rujukan

landasan kegiatan. Kedua, Kebutuhan lingkungan

masyarakat dan orang tua, juga belum dikenali. Tetapi

kebutuhan mitra (universitas) sudah diidentifikasi

meskipun masih terbatas pada informasi umum.

Dalam aspek tujuan diselenggarakan education

expo dirumuskan oleh panita yang dibentuk oleh

sekolah. Meskipun demikian siswa, guru, ortu dan

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

116

mitra mengaku memahami tujuan dari education expo

ini. Pemahaman meraka adalah kegiatan edu expo

untuk memberikan informasi bagi siswa SMA

Karangturi yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan

tinggi yaitu ke universitas. Pemahaman ini mereka

dapatkan dari informasi mulut ke mulut bukan dari

membaca brosur atau pamflet yang disediakan oleh

panitia penyelenggara. Meski demikian, mereka rata-

rata merasa cukup mendapatkan informasi atas

kegiatan education expo ini. Sementara pihak luar

(mitra sekolah), memahami tujuan edu expo dari

proposal kegiatan yang dikirimkan oleh sekolah dalam

bagian dari pengajuan kerjasama oleh sekolah SMA

Karangturi.

Dilihat dari evaluasi tujuan program, telah

sesuai dengan teori Badrujaman , yang menyatakan

bahwa orientasi utama dari evaluasi tujuan program

adalah untuk mengidentifikasi berbagai kebutuhan

peserta didik dan juga untuk menyediaka.

(Badrujaman, 2011). Karena obyek yang dituju adalah

siswa maka tujuan dari program kegiatan education

expo sendiri adalah: (1) Memberikan peluang kepada

siswa Sekolah Menengah Atas agar mengetahui

berbagai informasi tentang Perguruan Tinggi demi

masa depan siswa, (2) Memberikan informasi

perkembangan dunia Perguruan Tinggi dan dinamika

dalam bentuk-bentuk pelayanan pembelajarannya, (3)

Memberikan bimbingan kepada pelajar untuk

menentukan pilihan fakultas, jurusan, dan Perguruan

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

117

Tinggi yang tepat demi pengembangan kompetensi

dimasa depan.

Dari tujuan tersebut, diharapkan siswa

dapat memilih Perguruan Tinggi yang diinginkan

sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan masing-

masing siswa. Tujuan edu expo ini juga sejalan dengan

pernyataan Graha Pena Menado pos (2013) dan dalam

proposal De Britto Education Fair (2010), yang intinya

adalah memberikan informasi seluas-luasnya

perguruan tinggi yang diminati siswa

Sementara sasaran peserta education expo

sejak awal ditetapkan adalah pertama, peserta SMA

Karangturi meliputi siswa di semua kelas, orang tua

dan guru/staf sekolah. Mereka ini yang dalam

perencanaan konteks dijadikan penerima manfaat

secara langsung. Kedua, masyarakat luas, adalah

mereka adalah siswa dan orang tua siswa dari

berbagai sekolah tingkat atas yang hadir atau

diundang berpartisipasi dalam kegiatan education expo

ini. Pemilihan dua sasaran ini karena merekalah yang

paling membutuhkan diselenggarakannya kegiatan

education expo.

Kompetensi yang ingin dicapai pada

pelaksanaan education expo adalah pemenuhan

informasi perguruan tinggi yang dibutuhkan oleh

siswa di dua kelompok sasaran tersebut diatas.

Pemenuhan kebutuhan tersebut oleh SMA Karangturi

menjadi bagian dari tugas sekolah khususnya bidang

BK untuk melayani siswa mendapatkan informasi

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

118

yang lengkap tentang perguruan tinggi dan ruang

lingkupnya. Pemenuhan kebutuhan ini akan

membantu siswa mengambil keputusan yang tepat

dalam meneruskan jenjang pendidikan perguruan

tinggi.

Dalam evaluasi konteks program education

expo, yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi

kebutuhan siswa dan lingkungan agar sesuai dengan

tujuan program yang ditetapkan. Berdasarkan

identifikasi pengalaman kegiatan tahun lalu, maka

identifikasi kebutuhan sekolah didapatkan melalui

hasil wawancara responden disimpulkan bahwa

identifikasi kebutuhan siswa dan lingkungan melihat

dari ketidakhadiran siswa (siswa yang ijin sekolah

untuk melihat perguruan tinggi yang diminati),

kemudian pemberian angket untuk mengetahui

perguruan tinggi mana saja yang diminati siswa,

namun sayangnya angket itu hanya untuk kelas XII.

Kelas X dan XI tidak diberikan angket dikarenakan

sasaran utamanya adalah kelas XII. Angket itupun

tidak rutin tiap tahun diberikan, padahal setiap tahun

siswa tidak sama/berbeda kalaupun sasarannya

hanya kelas XII. Selain itu identifikasi kebutuhan

siswa dilihat dari alumni yang telah masuk di

Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, ada stan perguruan

tinggi yang sepi pengunjung atau dilewati, karena

memang tidak diminati oleh siswa.

Sebenarnya pihak sekolah berusaha

selektif dalam mengundang perguruan tinggi, tetapi

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

119

memang ada beberapa perguruan tinggi yang

memaksa ikut dalam stan education expo tersebut

dikarenakan merasa tidak enak dengan perguruan

tinggi itu, resikonya sepi pengunjung.

Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa

dalam pemilihan perguruan tinggi yang ikut stan

dalam education expo belum sepenuhnya sesuai

dengan kebutuhan siswa SMA Karangturi ataupun

lingkungan (pihak sekolah, orang tua, dan siswa SMA

lain). Secara otomatis identifikasi kebutuhan siswa

dan lingkungan belum sepenuhnya sesuai dengan

kriteria keberhasilan (antara tujuan program dan

kebutuhan siswa), seperti yang dinyatakan oleh

Badrujaman(2011) ataupun Gysbers dan Henderson

(2006) bahwa “sebuah program dikatakan berhasil jika

memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan”.

Menurut Trotter et al, (dalam Badrujaman, 2011),

menyatakan bahwa identifikasi kebutuhan siswa

melalui diskusi dengan siswa, guru dan orang tua,

merancancang item survei, melakukan survei

kebutuhan, serta membandingkan kebutuhan siswa

berdasarkan evaluasi dengan tujuan yang telah

ditetapkan.

Dalam program education expo

dibutuhkan keterlibatan dari berbagai pihak, baik dari

masyarakat di dalam sekolah maupun di luar sekolah.

Seperti yang dikemukakan Gysbers dan Henderson

(2006) bahwa personil merupakan salah satu sumber

yang ada dalam sebuah program. Dari hasil

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

120

wawancara dan diskusi kelompok dapat disimpulkan

bahwa personil yang terlibat dalam pelaksanaan

education expo secara umum jelas semua terlibat baik

dari seluruh siswa SMA Karangturi, pihak sekolah

(semua guru dan karyawan), termasuk juga orang tua

siswa. Secara khusus adalah guru BK, humas dan

siswa. Karena kegiatan education expo ini adalah salah

satu aplikasi dari program BK, secara otomatis guru

BK terlibat penuh, disamping itu humas, yayasan, dan

semua guru juga terlibat karena terhitung besar

acaranya. Sebelum pelaksanaan, dibentuk panitia agar

bekerja sesuai dengan tugas masing-masing dari mulai

ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi (baik

seksi perlengkapan, seksi dekorasi, seksi konsumsi,

seksi dokumentasi dan lainnya). Adanya kepanitiaan

menunjukkan keseriusan sebuah program. Karena

kepanitiaan nantinya yang akan terlibat langsung

dalam proses penyelenggaraan program education

expo, mengidentifikasi kekurangan dan kekuatan yang

dimiliki, memperbaiki kekurangan, mendiagnosis

masalah sehingga dapat ditemukan solusi perbaikan,

serta memberi gambaran setting program (Stufflebeam

dalam Badrujaman 2011). Semua guru terlibat dalam

kepanitiaan. Humas berperan penting dalam

mengelola kegiatan, baik persiapan maupun

pengelolaannya. Guru BK selain mengkoordinir, juga

memiliki kewenangan untuk menangani presentasi

dari perguruan tinggi, mengurusi penempatan dan

penyaluran siswa selepas lulus. Orang tua

Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

121

mendampingi dan menentukan pilihan perguruan

tinggi bagi anaknya. Siswa berperan aktif dalam

mencari informasi perguruan tinggi baik dalam

maupun luar negeri.

4.4.2. Evaluasi Masukan (Input Evaluation)

Evaluasi input dilaksanakan untuk

mempertimbangkan sumber daya yang ada,

mengidentifikasi dan mencari tahu kemampuan atau

daya dukung sistem, alternatif strategi program,

desain prosedur implementasi program, pengelolaan

anggaran dan penjadwalan program. Dalam program

kegiatan education expo ini, evaluasi input mencakup

evaluasi terhadap strategi pelaksanaan (nara sumber,

sasaran, kelengkapan, dan materi), prosedur

implementasinya (metode, media, langkah), dan

pengelolaan anggaran (sumber biaya dan

pengelolaannya).

Evaluasi input juga untuk mengetahui apakah

strategi yang ditetapkan oleh panitia (pihak sekolah)

dalam mencapai tujuannya sudah tepat, tentunya

tidak akan terlepas dari sumber-sumber yang dimiliki.

Menurut Gysbers dan Henderson (2006) menyatakan

bahwa efisiensi program BK dapat diukur berdasarkan

keberadaan sumber-sumber yang dimiliki oleh

sekolah. Dengan mempertimbangkan sumber-sumber

yang dimiliki maka strategi akan lebih realistis dan

didukung dengan kemampuan yang ada. Strategi

pelaksanaan educatio expo meliputi nara sumber,

sasaran, kelengkapan dan materi.

Page 52: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

122

Dari hasil wawancara dengan guru dan siswa

sebagaimana diuraikan dalam penjelasan hasil

penelitian, dapat disimpulkan bahwa nara sumber

(pembicara) mitra perguruan tinggi (PT) sangat

penting, karena PT adalah yang dituju siswa agar

mendapat informasi secara detail tentang perguruan

tinggi atau universitas. Menurut Patty (2014),

pembicara (nara sumber) menjadi kunci dari inti acara

education expo. Seyogyanya sebelum kegiatan, siswa

sebelumnya perlu melakukan persiapan misalnya

membaca bahan-bahan informasi perguruan tinggi

yang diundang dan yang diminati dari sumber-sumber

yang tersedia. Dengan begitu mereka akan lebih siap

mengikuti acara: mendengarkan ceramah,

mengajukan pertanyaan, berdiskusi, dan juga

menyusun pertanyaan untuk wawancara. Menurut

Sulton Masyud (2014) dalam penelitiannya

menyatakan bahwa education expo mengundang

personil dari perguruan tinggi untuk memberikan

penjelasan dan berdiskusi tentang keadaan dari

perguruan tinggi yang bersangkutan.

Nara sumber harus disesuaikan dengan

kebutuhan siswa, sehingga perlu diersiapkan dengan

matang. Dari hasil wawancara disimpulkan bahwa

pencarian nara sumber atau mitra perguruan tinggi

menjadi wewenang guru BK. Selain dari data channel

atau mitra jaringan yang pernah ikut stan education

expo di SMA Karangturi, juga referensi dari orang tua

siswa alumni. Disamping itu juga mencari informasi

Page 53: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

123

lewat web internet, yaitu dengan mengirimkan email

proposal ke perguruan tinggi yang dituju, kemudian

setelah mendapat balasan dan ditelfon ada

kesepakatan. Proses pelaksanaannya butuh waktu 1-2

bulan. Pihak sekolah berusaha selektif mungkin untuk

nara sumber atau mitra perguruan tinggi, tetapi ada

sebagian perguruan tinggi yang dahulu mendaftar ikut

stan pada education expo, yang hal ini tidak bisa

ditolak oleh pihak sekolah karena merasa tidak enak

dan agar mereka mempunyai kesempatan

mendekatkan diri dengan siswa. Jadi dapat

diinterpretasikan bahwa pencarian nara sumber belum

selektif, belum ada kriteria khusus yang bisa

mengikuti education expo.

Dari aspek sasaran kegiatan education expo

adalah untuk seluruh siswa SMA baik kelas X, XI, dan

XII. Dari hasil wawancara terdapat kesenjangan antara

siswa, guru BK dengan mitra perguruan tinggi.

Pernyataan siswa yang dikhususkan adalah siswa

kelas XII yang mendapat informasi langsung secara

detail tentang perguruan tinggi, sedang siswa kelas X

dan XI informasinya lewat berkunjung ke stan

perguruan tinggi yang diinginkan, itupun secara

bergiliran dan terbatas waktu sehingga informasi

lanjutan lewat guru BK sekolah. Pernyataan inipun

didukung oleh mitra perguruan tinggi karena

mengingat efisien waktu, yang dilayani secara detail

khusus kelas XII. Dari pernyataan ini dapat

diinterpretasikan bahwa sasaran belum sepenuhnya

Page 54: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

124

sesuai dengan proposal education expo karena adanya

kendala waktu. Seharusnya selain siswa kelas XII yang

mendapatkan informasi dan dapat memilih pendidikan

tinggi yang diminati (perguruan tinggi dan

jurusannya), maka siswa kelas X dan XI pun dapat

memperoleh informasi lebih awal mengenai perguruan

Tinggi sehingga siswa lebih mantap dalam pemilihan

jurusan di SMA, serta dapat merencanakan

perkuliahan dalam penentuan jurusan di perguruan

tinggi.

Strategi pelaksanaan berikutnya adalah

kelengkapan (sarana dan prasarana) serta materi yang

mendukung dalam kegiatan education expo ini. Dari

hasil wawancara disimpulkan bahwa kelengkapan

(sarana prasarana) disiapkan oleh panitia untuk

mendukung kegiatan education expo. Kelengkapan

berhubungan dengan media yang digunakan. Menurut

Badrujaman (2011) bahwa media diartikan sebagai

sarana fisik yang digunakan untuk menyampaikan

materi sebuah program. Dalam education expo SMA

Karangturi perlengkapannya meliputi ruangan stan,

meja, kursi, buku tamu, buku pesan dan kesan, sound

system, lampu sorot, poster, selebaran, tas souvenir,

buku panduan. Pernyataan ini sesuai penelitian

Cahyono (2002) bahwa penyelenggaraan pameran

memerlukan perlengkapan (sarana dan prasarana)

seperti: ruangan, meja, buku tamu, buku pesan dan

kesan, panil (penyekat ruangan). lampu sorot, sound

system, poster, selebaran.

Page 55: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

125

Sementara pada bagian materi yang

merupakan bagian utama dari education expo ini,

maka muatan materi disesuaikan dengan kebutuhan

siswa. Seperti yang dikemukakan oleh Gysbers dan

Henderson (2006) bahwa materi dalam program

bimbingan ditentukan dari kompetensi yang

diharapkan dari program. Pernyataan ini sejalan pula

dengan Badrujaman (2011), yaitu materi program

dipilih berdasarkan pencapaian tugas perkembangan

siswa dan tinkat permasalahan siswa. Integrasi

keduanya merupakan kebutuhan siswa yang harus

dilayani dalam sebuah program. Dari hasil wawancara

disimpulkan bahwa materi education expo SMA

Karangturi mencakup informasi tentang perguruan

tinggi, jurusan, biaya kuliah termasuk biaya hidup

kuliah disana, keunggulan/ fasilitas dari perguruan

tinggi, serta syarat masuk kuliah. Penyampaian materi

sekitar 20 menit.

Pada aspek kepanitiaan, sebelum pelaksanaan

kegiatan education expo, terlebih dahulu dibentuk

panitia baik ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-

seksi. Kemudian mengundang mitra sekolah lain dan

mitra perguruan tinggi, serta orang tua siswa.

Disamping itu mengatur anggaran, menyiapkan

materi, berpartisipasi dalam pameran, serta evaluasi

pelaksanaan. Pernyataan ini sesuai dengan

pernyataan Gebarowski (2012) yang menjelaskan

langkah menyiapkan dan mengadakan sebuah

pameran. Dalam education expo ini juga melalui tahap

Page 56: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

126

pendataan dan penjadwalan agar bermanfaat bagi

semua pihak.

Materi merupakan hal penting yang mendukung

kegiatan education expo. Materi disesuaikan dengan

kebutuhan siswa. Seperti yang dikemukakan oleh

Gysbers dan Henderson (2006) bahwa materi dalam

program bimbingan ditentukan dari kompetensi yang

diharapkan dari program. Pernyataan ini sejalan pula

dengan Badrujaman (2011), yaitu materi program

dipilih berdasarkan pencapaian tugas perkembangan

siswa dan tinkat permasalahan siswa. Integrasi

keduanya merupakan kebutuhan siswa yang harus

dilayani dalam sebuah program. Dari hasil wawancara

disimpulkan bahwa materi edu expo SMA Karangturi

mencakup informasi tentang perguruan tinggi,

jurusan, biaya kuliah termasuk biaya hidup kuliah

disana, keunggulan/ fasilitas dari perguruan tinggi,

serta syarat masuk kuliah. Penyampaian materi

sekitar 20 menit.

Materi education expo di siapkan oleh mitra

sekolah (universitas) yang diundang dalam kegiatan

education expo. Substansi materi yang direncanakan

adalah memuat informasi perguruan tinggi meliputi

jurusan yang disediakan, keahlian, keunggulan,

kriteria masuk, syarat-syarat, biaya dan beasiswa,

kelulusan dan pendaftaran siswa. Pengemasan

informasi tersebut diserahkan sepenuhnya pada

masing-masing stand promosi yang telah disediakan

oleh panitia pelaksana.

Page 57: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

127

Pada aspek prosedur implementasi layanan,

metode pengelolaan education expo menggunakan

kombinasi metode kegiatan ceramah, presentasi

bersama narasumber terpilih dan yang membuka stan

pameran dan pendaftaran bersama universitas yang

diundang th 2013:26 , th 2012 :50 tah 2011:46.

Media yang digunakan adalah kombinasi audio visual,

brosur, pramflet, karya ilmiah, buku dan

diskusi/presentasi dan stan pameran kreatif sesuai

dengan perguruan tinggi masing-masing.

Prinsipnya, desain langkah-langkah layanan

kegiatan disediakan secara terbuka langsung dengan

antara siswa/ortu/masyarakat dan mitra (universitas).

Sejak awal, kegiatan edu expo tahun 2014 didesain

melibatkan sekolah lain (10 sampai 20 sekolah)

disekitar SMA Karangturi sebagai penerima manfaat

langsung kegiatan education expo.

Hal penting berikutnya yang mendukung

pelaksanaan education expo adalah mengenai

anggaran atau sumber biaya. Karena tanpa

anggaran/sumber biaya, education expo tidak akan

terlaksana. Menurut Badrujaman (2011) menyatakan

bahwa program BK dapat terlaksana dengan baik,

apabila mendapatkan dukungan yang memadai secara

finansial. Sebaik apapun strategi yang dirancang

untuk mencapai tujuan akan tetapi tidak

mempertimbangkan dukungan keuangan yang dimiliki

maka sulit untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Page 58: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

128

Menurut Gysbers dan Henderson (2006)

mengemukakan bahwa yang termasuk komponen

sumber keuangan adalah anggaran, bahan dan

perlengkapan, serta fasilitas. Besar kecilnya anggaran

tergantung dari tempat yang digunakan beserta

fasilitasnya. Menurut hasil wawancara dan diskusi

kelompok menyatakan bahwa jika menggunakan

tempat pelaksanaan di sekolah akan berbeda biayanya

dengan di luar, seperti mall Paragon. SMA Karangturi

pada tahun kemarin yaitu tahun 2013 melaksanakan

education expo di mall Paragon, untuk tahun sebelum-

sebelumnya (tahun 2011 dan tahun 2012)

dilaksanakan di sekolah. Anggaran dana acara

education expo ini berasal dari sponsor dan kontribusi

perguruan tinggi peserta education expo. Di sini

peserta education expo membayar kontribusi untuk

menyewa stand expo di Paragon, kisaran kontribusi ini

antara 10-14 juta rupiah. Kisaran harga kontribusi ini

berbanding dengan sasaran dari education expo. Selain

itu, pengelolaan dana juga digunakan untuk

meminjam sarana-prasarana, namun saat di mall

Paragon panitia terbantu karena semua sarana-

prasarana sudah disediakan oleh pihak Paragon,

sedangkan di sekolah semua sarana-prasarana

disiapkan oleh panitia.

Penjadwalah waktu kegiatan diselenggarakan

pada waktu awal semester ganjil di tiap tahun ajaran

yaitu bulan September. Untuk rencana education expo

tahun 2014, diselenggarakan di dalam sekolah dengan

Page 59: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

129

pertimbangan waktu yang lebih efektif, tidak sampai

malam hari, peserta dari Mitra PT lebih banyak.

Sebagaimana jika penyelenggaran education expo

dilakukan di luar sekolah waktu lebih banyak dan

sampai malam.

4.4.3. Evaluasi Proses (Process Evaluation)

Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui

apakah proses dalam pelaksanaan program education

expo sudah sesuai dengan strategi yang telah

direncanakan. Di dalam evaluasi proses ini yang perlu

dilakukan yaitu mengidentifikasi atau memprediksi

proses-proses yang menghambat desain prosedur atau

implementasinya, merekam dan menilai

keterlaksanaan prosedur kegiatan dan menyediakan

bahan-bahan informasi untuk penyusunan program di

masa depan. Evaluasi proses ini mencakup tiga hal

yaitu pertama, evaluasi proses pelaksanaan yang

meliputi: kesiapan panitia dan mitra yang diundang,

strategi yang digunakan, metode pelaksanaan, media

pelaksanaan, penyampaian materi. Kedua, evaluasi

keterlaksanaan program, meliputi penggunaan media,

metode, ketepatan waktu pelaksanaan, penggunaan

tempat, keaktifan peserta, penilaian hasil kegiatan.

Ketiga, evaluasi perbaikan program, meliputi:

hambatan, perbaikan dan pengembangan.

Menurut hasil wawancara dan diskusi kelompok

disimpulkan bahwa proses pelaksanaan kegiatan

education expo yang meliputi kepanitiaan, undangan

kepada mitra perguruan tinggi, orang tua dan SMA

Page 60: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

130

lain, strategi, metode, media ataupun materi telah

dipersiapkan semaksimal mungkin walau masih ada

hambatan. Menurut Badrujaman (2011) bahwa adanya

evaluasi proses pelaksanaan diharapkan program

dapat terlaksana dengan efektif.

Dari hasil diskusi dan wawancara bahwa

pelaksanaan education expo di dalam area sekolah (di

aula sekolah) dengan di luar sekolah (di mall Paragon)

berbeda dalam hal kepanitiaan yang terlibat mengurus

kelengkapan sarana prasarana, strategi penyampaian

materi/ceramah, metode termasuk media juga

berbeda, disamping biaya juga berbeda. Pada tahun

2013, education expo SMA Karangturi dilaksanakan di

mall Paragon, tahun sebelumnya di sekolah. Alasan

diadakan di mall Paragon karena mall Paragon

merupakan pusat perbelanjaan paling ramai di

Semarang dan pada saat itu ada open house, sehingga

bisa dimanfaatkan untuk promosi sekolah Karangturi

sekaligus. Di mall Paragon karena acaranya besar

melibatkan berbagai segmen seperti humas, yayasan

dan guru SMA sendiri, juga biayanya yang mahal

untuk membayar ruangan, sarana prasarana sebagian

besar dari pihak mall; stannya lebih sedikit;

pengunjung kebanyakan masyarakat umum membuat

siswa tidak fokus mencari informasi perguruan tinggi,

waktu cukup lama dari pagi jam 10.00 hingga jam

21.00an; guru juga harus berjaga bergilir dari pagi

hingga malam. Berbeda dengan penyelenggaraan di

aula sekolah. Di aula melibatkan guru SMA dari

Page 61: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

131

humas sampai guru BK; stannya lebih banyak;

pengunjung dari siswa SMA Karangturi dan siswa SMA

lain yang diundang serta orang tua mereka yang

diundang; siswa bisa lebih fokus mencari informasi

pendidikan tinggi karena digilir saat mengunjunginya;

waktu dari jam 08.00 hingga pulang sekolah; guru

berjaga sesuai jam sekolah dan langsung bisa melihat

situasi kegiatan education expo.

Dari uraian pelaksanaan education expo

tersebut dapat disimpulkan bahwa secara fisik

pelaksanaan program education expo terlaksana.

Namun belum sepenuhnya dapat membuat siswa puas

dengan tempat, materi, media, dan strateginya, yang

berarti belum sesuai antara program pelaksanaan,

keterlaksanaan program serta hambatan-hambatan

yang dijumpai di lapangan (Badrujaman, 2011).

Dari hasil wawancara diketahui bahwa acara

education expo sebelumnya (sebelum tahun 2014)

dilaksanakan tiap tahun pada bulan September,

selama 2 hari dan diusahakan tidak mengganggu jam

belajar siswa, dari hari Jumat-Sabtu. Jadi waktu

pelaksanaan sesuai dengan rencana program. Peserta

aktif dalam mencari informasi, mengunjungi stan

perguruan tinggi, dalam hal ini adalah siswa dan

orang tua, walaupun ada stan yang sepi pengunjung

karena kurang diminati siswa. Dalam pelaksanaan

education expo pihak sekolah berusaha untuk

menyesuaikan kebutuhan siswa, namun tetap masih

ada kekurangannya, karena segala sesuatu memang

Page 62: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

132

tidak semulus yang dikehendaki. Disamping adanya

pameran perguruan tinggi baik dari universitas negeri,

universitas swasta nasional, dan universitas

internasional, dalam education expo terdapat berbagai

kegiatan lain yaitu: adanya presentasi perguruan

tinggi, ada bazar dan lomba-lomba akademik, serta

simulasi TOEFL-IELTS.

Pernyataan hasil wawancara tersebut sesuai

dengan proposal education expo SMA Karangturi.

Presentasi perguruan tinggi hanya diperuntukkan

kelas XII, sedang kelas X dan XI hanya mengikuti

pameran di stan dan jika ingin menghendaki informasi

bertanya kepada stan yang dikunjungi. Alasannya

tidak cukup waktu untuk meladeni semua siswa dan

mereka (mitra perguruan tinggi) itu targetnya kelas

XII. Padahal jikalau untuk semua siswa (kelas X dan

XI) dapat bertanya langsung dan lebih dini mengenal

perguruan tinggi dan penjurusannya, sehingga siswa X

dan XI bisa mempersiapkan belajarnya untuk menuju

perguruan tinggi yang diinginkan. Dalam hal ini

ternyata diperlukan peran dari guru BK.

Jadi dalam pelaksanaan education expo, peran

dari guru BK yaitu (1) membantu menjadi penghubung

pihak perguruan tinggi dengan sekolah, (2) mengatur

jadwal presentasi, (3) membimbing para murid untuk

bertanya jurusan apa yang paling diminati pada

masing-masing universitas, apa yang seharusnya

mereka lakukan agar memperoleh informasi dengan

sebaik-baiknya. Guru BK banyak terlibat karena

Page 63: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

133

kegiatan ini adalah program guru BK. Namun, panitia

dari seluruh pihak sekolah. Disamping itu sangat

diharapkan dukungan orang tua karena orang tua

memegang peranan penting dalam studi siswa. Pihak

yayasan juga sangat mendukung hal ini karena

kegiatan dianggap dapat meringankan beban siswa

dan orang tua.

Bagi sebagian siswa, narasumber dan informasi

dari kegiatan ini tidak semua sesuai dengan

kebutuhan mereka karena kurang lengkapnya stan

universitas yang ada di education expo namun bagi

siswa yang lain ini sangat membantu karena mereka

tidak hanya mendapat informasi secara lisan namun

juga secara tertulis dengan mendapatkan buku,

brosur, dll. Acara ini bersifat bebas artinya mereka

diberi kebebasan untuk bertanya sebanyak-banyaknya

sesuai kebutuhan mereka, tidak ada nilai keaktifan

yang menjadi kriteria dalam acara tersebut, tidak ada

tanda bukti bahwa kita sudah mengunjungi stan mana

saja. Publikasi untuk suatu acara itu sangat

diperlukan dan penting dalam education expo pihak

sekolah menggunakan media sosial (BBM, Twitter, Fb),

banner, spanduk, dan media elektronik lainnya.

Menurut hasil wawancara dan diskusi kelompok

disimpulkan bahwa hambatan program pada sisi

pelaksanaan education expo. Pelaksanaan di aula

sekolah, karena lokasi yang dekat jalan besar, maka

suara dari bis-bis kerap menganggu. Aula yang

bolong-bolong menyebabkan AC tidak terasa, sehingga

Page 64: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

134

panas dan gerah. Tempat seringkali tidak mendukung,

tetapi warga sekolah mendukung secara positif. Dari

siswa juga bertisipasi aktif, digilir. Dalam pelaksanaan

education expo di mall Paragon mendapatkan keluhan

dari perguruan tinggi peserta expo karena dianggap

suasana mall kurang mendukung dalam

mempromosikan perguruan tinggi tersebut, namun di

sisi lain pengunjung dari expo tersebut bervariasi tidak

hanya siswa dari Karangturi tetapi ada juga siswa dari

sekolah lain. Disamping itu education expo di mall

Paragon lebih sedikit stannya. Jika di sekolah, stan

banyak, pengunjung juga ramai dari siswa dan ortu

siswa, serta siswa SMA lain, namun ada kendala juga

yaitu bising karena dekat jalan raya. Disamping itu,

sekolah harus mencari waktu yang tepat dalam

penyelenggaraan karena kompleks sekolah yang satu

lokasi dengan SMP sehingga rancangan waktu

penyelenggaraan harus tepat dan tidak menggangu

jam belajar-mengajar SMP. Dalam penentuan waktu

penyelenggaraan juga harus mendapat ijin dari

berbagai jenjang sekolah yang ada dalam kompleks

sekolah Karangturi. Hal ini dapat diinterpretasikan

bahwa pelaksanaan education expo baik di aula

sekolah ataupun di mall Paragon terdapat kelemahan

dan kekurangannya, akan tetapi kedepannya lebih

disukai pelaksanaannya di aula sekolah, dengan

mempertimbangkan hambatan / kekurangannya

sehingga kegiatan education expo sesuai dengan

tujuan dan sasarannya. Jadi jika diketahui kelemahan

Page 65: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

135

dan hambatannya, maka usaha perbaikan dapat

dilakukan. Pernyataan ini sesuai dengan Badrujaman

(2011) yaitu usaha perbaikan tentunya dapat

dilakukan jika guru BK memiliki cukup informasi data

berkenaan dengan kelebihan dan kelemahan program

yang dilakukan.

4.4.4. Evaluasi Hasil (Product Evaluation)

Evaluasi ini dilaksanakan untuk mengetahui

apakah produk/hasil sudah sesuai dengan tujuan

program. Yang perlu dilakukan yaitu mengumpulkan

deskripsi dan penilaian mengenai hasil dicapai dan

membandingkannya dengan tujuan; informasi tentang

konteks, input, proses; menginterpretasi nilai unggul

dari program. Dalam evaluasi hasil ini mencakup

penilaian hasil capaian yang meliputi evaluasi program

dan tindak lanjut, serta interpretasi keunggulan dan

kelemahan program. Sesuai dalam proposal education

expo Karangturi bahwa penyelenggaraan kegiatan

education expo ini diharapkan dapat memberikan

informasi sedalam-dalamnya tentang pendidikan tinggi

kepada siswa baik pendidikan tinggi di dalam negeri

ataupun di luar negeri.

Penilaian terhadap hasil capaian dengan

tujuan adalah: Evaluasi program masih

diselenggarakan dalam bentuk pertanyaan lesan

terutama pada acara kegiatan education expo yang

telah dilakukan, secara lesan dan belum tertulis dalam

laporan evaluasi yang baik.

Page 66: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

136

Hasil kegiatan belum diukur dengan tujuan

yang direncanakan pertama, produk kegiatan

education expo masih merupakan kegiatan rutin yang

belum dibuat prosedur evaluasinya tiap tahun. Faktor

utama yang mempengaruhi adalah kegiatan evaluasi

terhadap kegiatan education expo masih terbatas dan

belum mendalam dengan menggunakan pendekatan

analisis CIPP yang baik dan terstruktur. Oleh sebab

itu, sekolah dan siswa maupun mitra kesulitan

mengukur kinerja hasil dan kaitannya dengan capaian

tujuan. Kedua, Sekolah kesulitan mendapatkan

gambaran tindaklanjut kegiatan dan inovasi lanjutan.

Karena kegiatan education expo masih belum

didukung oleh gagasan kebutuhan yang terus

berkembang melalui mekanisme evaluasi yang baik.

Inovasi yang ada dengan mengubah kegiatan dari

terbatas di sekolah (pada kegiatan education expo

sebelum tahun 2014), tetapi inovasi ini sifatnya

sementara .

Interpretasi keunggulan program kegiatan

education expo adalah pertama, Keunggulan program

education expo melibatkan SMA yang ada disekitar

SMA Karangturi. Tidak mudah bagi sekolah untuk

menyelengarakan kegiatan bersama, mengatur waktu

yang tepat dalam kerangka rencana kerja tahunan

sekolah. Apalagi melibatkan partisipasi sekolah lain.

Tentu ini satu keunggulan dari kegiatan ini. Kedua,

mampu menghadirkan kerjsama dengan universitas

dalam dan luar negeri serta pihak swasta (Mall

Page 67: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

137

Paragon) sehingga kegiatan ini meluas manfaatnya

sampai pada tingkat kota. Ketiga, Konsistensi SMA

Karangturi untuk menyelenggarakan kegiatan

education expo setiap tahun sejak tahun 1997.

Dari hasil wawancara dan diskusi terfokus dapat

disimpulkan bahwa pelaksanaan education expo

diharapkan dapat membekali siswa dengan

pengetahuan tentang pendidikan tinggi (universitas

dan jurusan) yang mereka inginkan, serta kegiatan ini

dapat berlanjut di setiap tahunnya dengan kegiatan

yang jauh lebih baik, tidak hanya diperuntukkan

untuk kelas XII saja, akan tetapi kelas X dan XI juga.

Pernyataan ini sesuai dengan Gysbers dan Henderson

(2006) menyatakan bahwa program BK merupakan

program yang diselenggarakan untuk membantu siswa

mencapai tugas perkembangannya. Dalam hal ini

program BK nya adalah program education expo.

Namun hasil yang dicapai belum sepenuhnya sesuai

dengan tujuan yang diharapkan, akan tetapi pihak

sekolah akan selalu berusaha memaksimalkan agar

sesuai dengan tujuan.

Dari segi konteks dapat disimpulkan bahwa

kegiatan education expo ini sepenuhnya belum sesuai

kebutuhan siswa dan lingkungan, terbukti masih ada

stan perguruan tinggi yang kosong/sepi pengunjung

dan siswa masih mencari stan PT yang mereka

butuhkan, begitu juga saat kegiatan presentasi, siswa

masih harus dibagi untuk mengisi ruang yang belum

Page 68: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

138

ada peminatnya, agar semua ruang presentasi terisi

siswa.

Dari segi input, sasaran kegiatan education expo

masih terfokus pada kelas XII, dan adanya angketpun

hanya untuk kelas XII, itupun tidak rutin. Untuk kelas

X dan XI hanya pertanyaan lesan saja, dan pembuatan

laporan hanya kelas X. Seharusnya disesuaikan

dengan tujuan dari proposal awal, kegiatan education

expo ini untuk selurus siswa baik kelas X, XI dan XI.

Jadi sedini mungkin atau sebelum pelaksanaan

education expo diadakan penyebaran angket untuk

memilih perguruan tinggi mana yang sesuai dengan

bakat, minat dan kemampuan mereka. Untuk

pemberian materi sebaiknya juga kelas X dan XI juga

dilibatkan, tidak hanya kelas XII saja agar siswa (kelas

X dan XI) lebih dini memahami informasi perguruan

tinggi dan lebih mantap belajarnya untuk menuju

perguruan tinggi yang diinginkan.

Dari aspek proses pelaksanaan, secara garis

besar terlaksana namun masih ada hambatan-

hambatannya. Hambatan dari segi kelengkapan

(sarana prasarana), adanya perbaikan ruangan

mengenai ventilasi ruangan jika dilaksanakan di aula

sekolah. Ada kesepakatan dengan sekolah lain (satu

lokasi) dengan SMA agar kegiatan education expo tidak

mengganggu jam belajar siswa. Untuk lebih efektif dan

efisien maka kegiatan education expo selanjutnya

diselenggarakan di sekolah.

Page 69: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

139

Penyelenggaran evaluasi pelaksanaan sudah

dilaksanakan tetapi masih sepintas, belum

menyeluruh. Dengan melihat daftar hadir pengunjung

dan pertanyaan lesan dengan panitia dengan memberi

angket mitra, seharusnya evaluasi pelaksanaan secara

menyeluruh dan harus diadministrasikan sehingga

perlu adanya angket evaluasi kepada siswa, peserta,

orang tua termasuk juga guru yang terlibat.

Tujuannya agar dapat segera diperbaiki kekurangan

dan hambatan yang ada sehingga dapat

dikembangkan kegiatan education expo tahun-tahun

berikutnya.

Pada aspek kelemahan interpretasi keunggulan

dan kelemahan secara manajemen program adalah

pertama, kegiatan program education expo adalah

belum diselenggarakan dalam siklus manajemen

program yang baik sehingga terkesan kegiatan rutin

dan monoton tanpa bisa diukur capainnya.

Perencanaan kegiatan education expo belum disertai

dengan prosedur evaluasi untuk mengukur kinerja

kegiatan dan capainnya. Kedua, belum ada laporan

assessment kebutuhan siswa yang berkembang tiap

tahun. Sehingga dapat dikatakan semua level

perencanaan telah dijalankan prosedurnya tetapi

belum menyentuh substansi tujuan kegiatan education

expo itu sendiri. Oleh sebab itu kelemahan mendasar

yang ketiga adalah belum tersedia laporan evaluasi

program education expo yang testruktur yang

Page 70: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...2 ALK/ X-H 16 Th Wirausaha Antar jemput ortu 3 E A Wi/ XII IPA-3 18 Th Wirausaha Antar jemput ortu 4 AH/XII IPA-4 17 Th Wirausaha Antar jemput

140

mencerminkan keterkaitan yang jelas antara rencana

dan tujuan kegiatan.