bab iv hasil penelitian dan...
TRANSCRIPT
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil SD Purworejo 3 Bonang DemakSD Negeri Purworejo 3 Kecamatan Bonang
Kabupaten Demak berdiri pada tahun 1983,
beralamatkan di jalan Kongsi Desa Purworejo
Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Berbagai
kegiatan atau program sekolah perlu adanya Visi dan
Misi sekolah sehingga tujuan dari sekolah dapat
terwujud. Adapun Visi sekolah adalah ”iman dan
taqwa, cerdas, terampil, dan bertanggung jawab sebagai
manusia indonesia seutuhnya.
Misi sekolah
1. Menjadikan peserta didik manusia yang berkualitas,
mulia, jujur, dan mandiri.
2. Memberdayakan peserta didik berdisiplin untuk
meraih prestasi yang berhasil guna.
3. Menciptakan suasana belajar yang aktif, inovatif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan.
4. Mendorong Peserta didik untuk memiliki jiwa
kebangsaan dan cinta tanah air Indonesia
berdasarkan Pancasila.
Untuk mewujudkan Visi dan Misi sekolah, SD
Negeri Purworejo 3 dipimpin oleh Mukodi, S.Pd.SD. di
bawah ini merupakan data peserta didik, sarana
prasarana, data guru, proses pembelajaran evaluasi
dan prestasi yangada di SD Negeri Purworejo 3 Bonang
Demak.
54
Tabel 4.1 Data peserta didik
No. KelasJumlah Peserta
didik Jumlah Seluruhnya
L P
1. I 17 11 28
2. II 19 11 30
3. III 14 11 25
4. IV 15 25 40
5. V 28 20 48
6. VI 18 18 36
Jumlah 111 96 207
Data sarana dan prasarana
Saran dan prasarana pendidikan merupakan
merupakan alat penunjang proses pendidikan. Adapun
sarana dan prasarana di SD Negeri Purworejo 3 seperti
terlihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.2 Data sarana prasarana
No. Nama Ruang Jumlah
1. Ruang kelas 6
2. Ruang kepala sekolah 1
3. Ruang guru 1
4. Ruang UKS 1
5. Toile guru 1
6. Toilet peserta didik 4
Tabel 4.3 Data guru dan karyawan
No. Nama Ruang Jumlah
1. Guru 8
2. Tata usaha 1
3. Penjaga 1
55
Tabel 4.4 Pembagian tugas guru PEMBAGIAN TUGAS GURU
DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
No NAMA / NIPGOL.
RUANGJABATAN GURU
JENIS GURU
TUGAS MENGAJAR
KET.
1.Mukodi, S.Pd.SD19651227 199201 1 001
IV/aGuru
MadyaGuru kelas
Matematika Kls IV-V
KSPNS
2.Susyanto, S.Pd.SD19670617 199310 1 002
IV/aGuru
MadyaGuru kelas Kelas VI PNS
3.Nurningsih, S.Pd19621005199903 2 001
III/dGuru Muda
Guru kelas Kelas III PNS
4.Sunarti, A.Ma.Pd.SD19671220 201406 2 002
II/b - Guru kelas Kelas I CPNS
5.Nailal Munawaroh19851112 201406 2 003
II/a - Guru kelas Kelas V CPNS
6.A. Agus Triyono, S.Pd
- - PJOK Kelas I-VI WB
7.Penny Anisyah, S.Pd
- -Guru kelasB.Inggris
Kelas IVWB
8.Fahimatul Hikmah, S.Pd
- - Guru kelas Kelas IIWB
9.Saidatul Wafiyah
- -TU
Guru PAI-
Kelas I-VIWB
10.Slamet Saefudin
- - Karyawan Penjaga WB
Ditetapkan Di : PurworejoPada Tanggal : 4 Januari 2016
Kepala Sekolah
MUKODI, S.Pd.SDNIP 19651227 199201 1 001
Sumber: Profil SD Negeri Purworejo 3
56
Proses pembelajaran
Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan
selama satu tahun pelajaran sebagai berikut:
a. Penerimaan peserta didik baru, meliputi: (1)
pembentukan panitia penerimaan peserta didik
baru (PPDB), (2) pendaftaran peserta didik baru,
(30) masa orientasi peserta didik.
b. Kegiatan belajar mengajar
Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada pagi
hari pukul 07.00 sampai dengan 12.10 WIB.
Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan dalam
satu tahun pelajaran sebagai berikut:
(1) pembuatan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), (2) penyusunan jadwal pelajaran
dan pembagian tugas mengajar, (3) pembuatan
silabus, (4) pembuatan program tahunan, (5)
pembuatan program semester, (6) pembuatan
rencana pembelajaran, (7) penyusunan hari belajar
efektif, (8) penyusunan kalender pendidikan, (10)
absensi peserta didik dan kehadiran guru, (11)
evaluasi hasil belajar: ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan semester, ulangan
kenaikan kelas, (12) remidi dan pengayaan, (13)
pembagian raport.
c. Evaluasi dan prestasi yang telah dicapai.
Setelah tahun pelajaran dan menjelang tahun
pelajaran baru, dilaksankan evaluasi secara
menyeluruh terhadap segala aktivitas dan kegiatan
yang telah dilaksanakan seperti yang dinyatakan
kepala sekolah dengan perolehan sebagai berikut:
57
(a) secara umum proses belajar mengajar berjalan
lancar, tetapi ada beberapa kelemahan dalam
proses pengelolaan pembelajaran, (b) prestasi
akdemik, (c) prestasi non akademik.
Tabel 4.5 Tabel prestasi akademik
No. Uraian Keterangan
1. Lomba MIPA Juara 28 kecamatan
2. Lomba LCC Juara 25 kecamatan
3. Lomba synopsis Juara 20 kecamatan
Tabel 4.6 Tabel prestasi nonakademik
No. Uraian Keterangan
1. Lomba pantomime Juara 2 kecamatan
2. Lomba MTQ (putri) Juara 3 kecamatan
4.2 Deskripsi Kondisi AwalKompetensi menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
Kompetensi menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) guru SD Negeri Purworejo 3 masih
rendah, hal ini dapat dilihat dari kemauan guru untuk
membuat RPP sendiri masih kurang, sehingga RPP
yang digunakan guru dalam pembelajaran masih
buatan orang lain/penerbit tertentu, download dari
internet, atau copy paste buatan teman hanya diedit
nama sekolah dan guru serta kepala sekolah, sehingga
bila diterapkan di sekolah tempat guru mengajar ada
beberapa hal yang tidak sesuai, misalnya media yang
digunakan, pendekatan pembelajaran yang diterapkan,
buku sumber yang digunakan, dan sebagainya. Dari
58
hasil pengamatan kompetensi menyusun RPP yang
dilakukan oleh Kepala Sekolah, hasilnya juga belum
menggembirakan. Di SD Negeri Purworejo 3 ada 6
Guru Kelas dan 2 Guru Mata Pelajaran, ketika
dilakukan pengamatan kompetensi menyusun RPP
pada kondisi awal, ternyata nilai rata-ratanya baru
59,58.
Keadaan guru yang demikian tidak terlepas dari
kondisi awal kepala sekolah yang belum memberikan
pembinaan lewat supervisi akademik. Kepala sekolah
belum memberikan pembinaan bagaimana memotivasi
agar kompetensi menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran yang tinggi dan baik, peneliti baru
mengamati dan memberi tugas kepada guru untuk
menyusun RPP menurut pemahaman guru masing-
masing, sehingga hasilnya masih rendah. Mestinya
peneliti sebagai kepala sekolah senantiasa
menumbuhkan kompetensi guru agar mau menyusun
sendiri RPP yang digunakan di kelas masing-masing,
juga memberikan pembinaan bagaimana menyusun
RPP yang baik dan benar.
Supervisi akademik yang dilakukan kepala
sekolah diharapkan kompetensi guru dalam menyusun
RPP akan meningkat. Dengan meningkatnya
Kompetensi guru dalam menyusun RPP dan disusun
sendiri oleh guru maka akan sesuai dengan keadaan
sekolah, sehingga pembelajaran yang dilakukan oleh
guru benar-benar dapat diserap oleh peserta didik,
pada akhir kegiatan nilai sebagai hasil belajar peserta
didik juga meningkat.
59
Melihat kenyataan dan harapan yang ada pada
guru, maka supervisi akademik merupakan hal yang
harus dilakukan oleh Kepala Sekolah. Dengan
melakukan kegiatan supervisi akademik diharapkan
Kepala Sekolah tahu benar permasalahan apa yang
dialami oleh guru, bantuan apa yang paling tepat
diberikan oleh Kepala Sekolah kepada guru-gurunya.
Sehingga permasalahan guru dapat teratasi, bantuan
Kepala Sekolah kepada guru tepat dan bermanfaat,
sekolah dapat maju, karena hasil pembelajaran guru
dan hasil belajar peserta didik akan meningkat pula.
Kondisi awal kompetensi menyusun rencana pelajaran
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.7. Kondisi Kompetensi menyusun RPP pada
prasiklus
No NamaPerolehan
SkorNilai Keterangan
1. Syt 23 76,67 Guru kalas 6
2. Nn 18 60,00 Guru kalas 3
3. Sn 23 76,67 Guru kalas 1
4. NM 16 53,33 Guru kalas 5
5. AAT 15 50,00 Guru Penjasorkes
6. PA 18 60,00 Guru kalas 4
7. FH 15 50,00 Guru kalas 2
8. SW 15 50,00 Guru kalas PAI
Rata-rata 17,88 59,58
Sumber: Hasil supervisi kepala sekolah tanggal 19 Maret 2016
60
Tabel 4.8. Kompetensi menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Prasiklus
No KompetensiNilai KompetensiMenyusun RPP
1. Terendah 50,00
2. Tertinggi 76,67
3. Rerata 59,58
Sumber: Hasil supervisi kepala sekolah tanggal 19 Maret 2016
Untuk mengatasi permasalahan guru yaitu
rendahnya kompetensi guru dalam menyusun RPP,
maka Kepala Sekolah dapat mengadakan supervisi
akademik yang terencana dengan baik, dijadwal waktu
pelaksanaannya, dilaksanakan dengan baik, dan
ditindaklanjuti dengan baik pula. Melihat
permasalahan yang dihadapi guru, maka Kepala
Sekolah harus melakukan pembinaan lewat supervisi
akademik untuk meningkatkan kompetensi menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran agar sesuai dengan
standar proses.
4.3 Deskripsi Hasil Siklus 1Kepala sekolah menyatakan bahwa dalam
menjalankan tgasnya berpedoman pada program
sekolah yang dikenal sebagai program kerja tahunan
(RKT). Dalam program kerja tahunan tercantum
kegiatan supervisi, salah satunya adalah supervisi
akademik disusun oleh kapala sekolah bersama dengan
dewan guru. Program supervisi akademik ditujukan
kepada guru memerlukan bimbingan dalam masalah
61
pengelolaan pembelajaran di kelas. Supervisi akademik
dilakukan oleh kepala sekolah dalam satu semester.
Setiap guru berhak mendapatkan jadwal supervisi
akademik sebanyak dua kali dalam satu semesternya.
Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh:Sunarti, A.Ma.Pd.SD guru kelas I menyatakan selalu mendapat jadwal supervisi akademik dua kali setiap satu semesternya. Saya mendapat giliran supervisi akademik sesuai dengan jadwal yang telahditentukan oleh kepala sekolah bersama saya. (wawancara tanggal 16 Pebruari 2016)
Berdasarkan dokumentasi untuk meningkatkan
kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran, maka
kepala sekolah melakukan supervisi akademik
terhadap guru kelas dan guru mata pelajaran di SD
Negeri Purworejo 3. Adapun pelaksanaan supervisi
akademik berlangsung dalam dua siklus, setiap siklus
terdiri dari 4 tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2)
pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4) refleksi.
Berikut pelaksanaan supervisi akademik siklus I:
Tahap Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan pendampingan supervisi
akademik kepala sekolah membantu guru yang
mengalami kesulitan dalam menyusun perencanaan
pelaksanaan pembelajaran. Pada saat pra observasi
ditemukan kesulitan yang ditemukan oleh guru kelas 1
sampai kelas 6.
Pernyataan tersebut dikuatkan oleh Sunarti guru kelas
I:Kesulitan yang saya alami adalah kesulitan dalam membuat alat peraga pada pelajaran bahasa
62
Indonesia tentang membaca lancar dan indah.Pernyataan di atas juga dikuatkan oleh Fahimatul
Hikmah guru kelas 2:Mengalami kesulitan dalam menampilkan alat peraga yang berhubungan dengan alam sekitar khususnya mata pelajaran IPS dan IPA.
Guru kelas 3, Nurningsih mendukung pernyataan di
atas sebagai berikut:Mengalami kesulitan dalam membuat alat peragapembagian pada mata pelajaran matematika yang berhubungan dengan alam sekitar.
Juga guru kelas 4, Penny Anisyah menyatakan bahwa:
Dalam pembelajaran IPA pembuatan alat peraga kongkrit yang berhubungan dengan alam sekitar peserta didik.
Senada juga dikatakan guru kelas 5 Nailal Munawaroh,
mengeluh peserta didik-peserta didik tidak
memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh guru:Kesulitan dalam menyusun alat peraga perkalian dan pembagian pada pelajaraan matematika, peserta didik tidak tertarik pelajaran matematika.
Demikian juga yang dinyatakan guru kelas 6 bahwa:
Pada mata pelajaran bahasa Indonesia kesulitan dalam menyusun materi yang akan diajarkan oleh peserta didik.
Siklus 1 dalam penelitian ini dilaksnakan dalam
dua kali pertemuan, yaitu tanggal 2 April 2016 dan 9
April 2016. Pada siklus ini meliputi empat tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi,
dengan perincian sebagai berikut:
1. Perencanaan Tindakan
Tahap perencanaan meliputi kegiatan:
a. Menyiapkan daftar hadir
b. Menyiapkan kisi-kisi penyusunan RPP
c. Membuat soal
63
d. Membuat kunci jawaban
e. Menyiapkan lembar pengamatan
f. Membuat rekapitulasi hasil pengamatan
g. Membuat daftar nilai
h. Menyiapkan rencana supervisi akademik
2. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus 1
adalah :
a. Mempersiapkan ruangan untuk pertemuan
klasikal, guru dibuat dalam dua kelompok, agar
ada kerjasama antar guru dalam mengerjakan
tugas-tugas, diharapkan ada kerjasama antar
guru, sehingga guru yang kurang mampu bisa
belajar pada teman guru yang mampu.
b. Melakukan pembinaan tentang kompetensi
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
secara klasikal.
c. Kepala Sekolah/Peneliti memberikan soal tes
tertulis kepada guru untuk menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan
kaidah penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran.
3. Pengamatan
Hasil Pengamatan Kompetensi menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah
a. Pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap
kompetensi guru dalam menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran secara individual,
peneliti bersama teman sejawat/kolaborator
64
melakukan pengamatan sesuai lembar
pengamatan yang telah dibuat.
b. Tanggapan guru terhadap supervisi kepala
sekolah merespon dengan sangat baik, dengan
adanya supervisi kepala sekolah dapat
membantu dalam menyusun RPP dengan baik
dan benar.
c. Kondisi lingkungan tempat penelitian
berlangsung pada awal pelaksanaan supervisi
kurang mendukung karena di lingkungan
tempat penelitian sebagian besar guru tidak
membuat RPP. Setelah diadakan supervisi
sebagian besar guru sudah membuat RPP
dengan baik dan benar.
Setelah supervisi dan pengamatan dilakukan
pada saat proses pelaksanaan tindakan, hasil
pengamatan berupa data hasil pengamatan
kompetensi menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran meningkat lebih baik, berikut ini
adalah hasil pengamatan kompetensi menyusun
RPP pada siklus 1.
Hasil observasi kompetensi menyusun RPP pada siklus
1 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.9. Kondisi Kompetensi menyusun RPP pada
siklus 1
No NamaPerolehan
SkorNilai Keterangan
1. Syt 24 80,00 Guru kalas 6
2. Nn 22 73,33 Guru kalas 3
3. Sn 24 80,00 Guru kalas 1
4. NM 22 73,33 Guru kalas 5
65
Sambungan tabel 4.9. Kondisi Kompetensi menyusun RPP pada siklus 1
5. AAT 18 60,00 Guru Penjasorkes
6. PA 22 73,33 Guru kalas 4
7. FH 23 76,67 Guru kalas 2
8. SW 19 63,33 Guru kalas PAI
Rata-rata21,75 72,50
Sumber: Hasil supervisi kepala sekolah tanggal 9 April 2016
Tabel 4.10. Kompetensi menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1
No KompetensiNilai Kompetensi
Menyusun RPP
1. Terendah 60,00
2. Tertinggi 80,00
3. Rerata 72,50
Sumber: Hasil supervisi kepala sekolah tanggal 9 April 2016
4. Refleksi
Refleksi adalah merenungkan hasil pelaksanaan
tindakan, untuk mengetahui kekurangan pada
pelaksanaan siklus 1, kemudian diperbaiki pada siklus
selanjutnya.
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan adanya
peningkatan kompetensi dari kondisi awal rata-rata
59,58 menjadi 72,50 dan tingkat ketuntasannya
mencapai 37,5%, meningkat 12,5% dari 25% pada
kondisi awal. Kekurangan kompetensi menyusun RPP
pada siklus 1 antara lain (1) Aspek tujuan pebelajaran,
belum menggambarkan proses dan hasil belajar yang
66
diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan
kompetensi dasar. (2) Aspek materi , hanya ditulis
materi pokok saja, belum ditulis dalam bentuk butir-
butir sesuai dengan rumusan indikator sesuai dengan
rumusan indikator pencapaian kompetensi, dan pada
lampiran belum ada penjabaran dari materi pokok (3)
Aspek metode pembelajaran, belum bervariasi,
cenderung metode konvensional. (4) Aspek Kegiatan
Pembelajaran, belum dilakukan secara sisematis,
sistemika melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi. (5) Aspek penilaian hasil belajar, pada
lampiran belum disertai kunci jawaban dan pedoman
penilaian, serta lembar kerja dan lembar pengamatan
kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu perlu
pembinaan supervisi akademik untuk meningkatkan
kompetensi tersebut pada siklus berikutnya.
4.4 Deskripsi Hasil Siklus 2Siklus 2 dalam penelitian ini dilaksanakan dalam
dua kali pertemuan yaitu tanggal 16 April 2016 dan 23
April 2016. Pada siklus 2 ini meliputi empat tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi,
dengan perincian sebagai berikut:
1. Perencanaan Tindakan
a. Aspek tujuan pembelajaran.
b. Aspek materi.
c. Aspek metode pembelajaran.
d. Aspek kegiatan pembelajaran.
e. Aspek penilaian hasil belajar.
2. Pelaksanaan Tindakan
67
Peneliti melakukan pembinaan secara kelompok
tentang,
a. Aspek tujuan pembelajaran yang
menggambarkan hasil belajar yang diharapkan
oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi
dasar.
b. Aspek materi ditulis sesuai dengan rumusan
indikator, indikator pencapaian kompetensi.
c. Aspek metode pembelajaran harus bervariasi.
d. Aspek kegiatan pembelajaran dilakukan secara
sistematis, melalui proses eksplorasi, elaborasi,
dan konfirmasi.
e. Aspek penilaian hasil belajar disertai kunci
jawaban, pedoman penilaian, lembar kerja, dan
lembar pengamatan.
3. Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan Kompetensi menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah
d. Pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap
kompetensi guru dalam menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran secara individual,
peneliti bersama teman sejawat/kolaborator
melakukan pengamatan sesuai lembar
pengamatan yang telah dibuat.
e. Tanggapan guru terhadap supervisi kepala
sekolah merespon dengan sangat baik, dengan
adanya supervisi kepala sekolah dapat
membantu dalam menyusun RPP dengan baik
dan benar.
68
f. Kondisi lingkungan tempat penelitian
berlangsung pada awal pelaksanaan supervisi
kurang mendukung karena di lingkungan
tempat penelitian sebagian besar guru tidak
membuat RPP. Setelah diadakan supervisi
sebagian besar guru sudah membuat RPP
dengan baik dan benar.
Setelah supervisi dan pengamatan dilakukan
pada saat proses pelaksanaan tindakan, hasil
pengamatan berupa data hasil pengamatan
kompetensi menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran meningkat lebih baik, berikut ini
adalah hasil pengamatan kompetensi menyusun
RPP pada siklus 2:
Tabel 4.11. Kondisi Kompetensi menyusun RPP pada
siklus 2
No NamaPerolehan
SkorNilai Keterangan
1. Syt 26 86,67 Guru kalas 6
2. Nn 24 80,00 Guru kalas 3
3. Sn 25 83,33 Guru kalas 1
4. NM 23 76,67 Guru kalas 5
5. AAT 22 73,33 Guru Penjas
6. PA 25 83,33 Guru kalas 4
7. FH 24 80,00 Guru kalas 2
8. SW 23 76,67 Guru kalas PAI
Rata-rata24 80,00
Sumber: Hasil supervisi kepala sekolah tanggal 23 April 2016
69
Tabel 4.12. Kompetensi menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2
No KompetensiNilai KompetensiMenyusun RPP
1. Terendah 73,33
2. Tertinggi 86, 67
3. Rerata 80,00
Sumber: Hasil supervisi kepala sekolah tanggal 23 April 2016
4. Refleksi
Refleksi siklus 2 yaitu membandingkan hasil
kompetensi menyusun rencana pelaksanaan siklus 1
dengan siklus 2, untuk melihat hasil tindakan pada
silus 2 ini. Melalui supervisi akademik dapat
meningkatkan kompetensi menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran bagi guru SD Negeri
Purworejo 3 Kecamatan Bonang Kabupaten Demak
Tahun pelajaran 2015/2016.
Berdasarkan tabel di atas, melalui supervisi
akademik menunjukkan adanya peningkatan dari
siklus 1 rata-rata 72,50 menjadi 80,00 dan tingkat
ketuntasannya mencapai 87,5%, meningkat 50% dari
37,5% pada siklus 1. Pada indikator kompetensi
mencari dan membaca referensi serta kemauan
meningkatkan kompetensi sudah mengalami
peningkatan, dan sudah memenuhi indikator kinerja
rata-rata 75. Ini terbukti melalui pembinaan supervisi
akademik untuk meningkatkan kompetensi menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran.
70
4.5 PembahasanSetelah dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2 dari
rangkaian penelitian ini maka dapat memberikan hasil
pelaksanaan keseluruhan siklus. Sebelum siklus 1
dilaksanakan peneliti kondisi awal rendahnya
kompetensi guru dalam menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran. hal ini dapat dilihat dari
RPP yang disusun oleh guru masih mencontoh RPP
yang ada yang dibuat oleh penerbit tertentu, terkadang
hanya copy paste, guru enggan membuat sendiri RPP,
dan RPP yang dibuat belum sesuai dengan standar
proses. Berdasarkan kondisi awal ini peneliti
berinisiatif untuk meningkatkan kompetensi
menyusun RPP melalui supervisi akademik.
Pada siklus 1 peneliti sudah melaksanakan
Supervisi Akademik secara klasikal, kemudian guru
diberikan tes untuk menyusun RPP. Setelah diadakan
pengamatan dan penilaian menunjukkan adanya
peningkatan kompetensi menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran meningkat dari kondisi awal
rendah ke siklus 1 menjadi agak tinggi. Hal ini
diunjukkan adanya peningkatan dari kondisi awal rata-
rata 59.58 menjadi 72,50 dan tingkat ketuntasannya
mencapai 37,5%, meningkat 12,5% dari 25% pada
kondisi awal. Pada indikator kompetensi mencari dan
membaca referensi serta kemauan meningkatkan
kompetensi masih kurang, oleh karena itu perlu
pembinaan supervisi akademik untuk meningkatkan
kompetensi tersebut pada siklus berikutnya.
71
Pada siklus 2 peneliti sudah melaksanakan
Supervisi Akademik secara individual, kekurangan
pada kompetensi menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran dapat diperbaiki pada siklus 2, sehingga
hasil pada siklus 2 meningkat dari siklus 1 agak tinggi
ke siklus 2 menjadi cukup tinggi. Ini ditunjukkan dari
rata-rata 72,50 menjadi 80,00 dan tingkat
ketuntasannya mencapai 87,5%, meningkat 50% dari
37,5% pada Siklus 1. Peningkatan ini menunjukkan
keberhasilan supervisi akademik dalam meningkatkan
kompetensi menyusun rencana pelaksanaan dan sudah
mencapai indikator kinerja 75.
Strategi Meningkatkan Keterampilan Supervisi
Akademik KS Melalui Pendampingan PS Oleh: Drs.
Wiyono, M.Pd (Widyaiswara LPPKS). Supervisi
akademik dapat menemukan akar permasalahan dalam
kegiatan belajar mengajar. Supervisi akademik
membantu guru mengatasi kesulitan dalam mengelola
kegiatan belajar mengajar.
Manajemen peningkatan kompetensi pedagogik
guru melalui pendampingan pendekatan kolaboratif
Ridwan Ridwan, Alben Ambarita, Irawan Suntoro.
Suharto (2005: 93) pendampingan adalah
merupakan satu strategi yang sangat menentukan
keberhasilan program pemberdayaan masyarakat,
selanjutnya dikatakannya pula dalam kutipan Payne
(1986) bahwa pendampingan merupakan strategi yang
lebih mengutamakan (making the best of the client
sresources) membuat sumber daya klien yang terbaik.
72
Kompetensi menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2
ditujukkan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.13. Kompetensi menyusun RPP kondisi awal,
siklus 1 dan siklus 2
No. UraianKondisi
AwalSiklus 1 Siklus 2
1 Nilai terendah 50,00 60,00 73,33
2 Nilai tertinggi 76,67 80,00 86,67
3 Nilai rata-rata 59,58 72,50 80,00
4 Ketuntasan 25% 37,5% 87,5%
Dari tabel di atas dapat digambarkan dalam grafik
berikut:
73
Gambar 4.1. Kompetensi menyusun RPP kondisi
prasiklus, siklus 1 dan siklus 2.
50,00
60,00
73,3376,67
80,00
86,67
59,58
72,50
80,00
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
100,00
Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2
Nilai terendah Nilai tertinggi Nilai rata-rata