bab iv hasil penelitian dan interpretasi 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/bab iv.pdf · deskripsi hasil...

27
60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1. 1.1. Gambaran Singkat PT. Awing dan Son Gresik AWING & SON merupakan salah satu perusahaan songkok nasional yang berlokasi di Gresik. Perusahaan ini merupakan pelopor produk songkok tanpa kertas pertama di Indonesia. Usaha awalnya di rintis dengan membuat jaringan koordinasi pengrajin songkok yang berada di wilayah Blandungan kota Gresik, seiring dengan pertumbuhan permintaan pasar, perusahaan pun terus tumbuh dan berkembang dari perusahaan dengan skala industri rumahan (home industry) kini menjadi perusahaan dengan badan hukum perseroan terbatas (PT) yang dikelola dengan manajemen profesional. Perusahaan yang berdiri pada 1986 dan berlokasi di Jl. KH.Kholil No. 73 Gresik (kode pos 61115), kini di dukung dengan mesin yang sudah semi otomatis, dengan demikian kapasitas produksi juga dapat ditingkatkan. Songkok selain menjadi pakaian khas masyarakat muslim di Indonesia dan beberapa negara melayu lainnya, juga saat ini telah menjadi salah satu atribut pakaian nasional. Hal ini bisa dilihat dengan digunakannya songkok dalam setiap acara formal baik yang bernuansa keagamaan, santai maupun acara resmi pemerintah. Keinginan konsumen yang terus berubah, menuntut adanya produk songkok yang berkualitas, desain model yang mengikuti trend zaman, dan kualitas yang tahan lama sementara produk yang ada di pasaran saat ini cenderung klasik dengan bahan baku kertas yang menyebabkan produk tidak tahan lama, maka PT. Awing dan Son berkreasi dengan menciptakan desain dengan menggunakan

Upload: vongoc

Post on 21-Aug-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

60

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI

1.

1.1. Gambaran Singkat PT. Awing dan Son Gresik

AWING & SON merupakan salah satu perusahaan songkok nasional yang

berlokasi di Gresik. Perusahaan ini merupakan pelopor produk songkok tanpa

kertas pertama di Indonesia. Usaha awalnya di rintis dengan membuat jaringan

koordinasi pengrajin songkok yang berada di wilayah Blandungan kota Gresik,

seiring dengan pertumbuhan permintaan pasar, perusahaan pun terus tumbuh dan

berkembang dari perusahaan dengan skala industri rumahan (home industry) kini

menjadi perusahaan dengan badan hukum perseroan terbatas (PT) yang dikelola

dengan manajemen profesional. Perusahaan yang berdiri pada 1986 dan berlokasi

di Jl. KH.Kholil No. 73 Gresik (kode pos 61115), kini di dukung dengan mesin

yang sudah semi otomatis, dengan demikian kapasitas produksi juga dapat

ditingkatkan.

Songkok selain menjadi pakaian khas masyarakat muslim di Indonesia dan

beberapa negara melayu lainnya, juga saat ini telah menjadi salah satu atribut

pakaian nasional. Hal ini bisa dilihat dengan digunakannya songkok dalam setiap

acara formal baik yang bernuansa keagamaan, santai maupun acara resmi

pemerintah. Keinginan konsumen yang terus berubah, menuntut adanya produk

songkok yang berkualitas, desain model yang mengikuti trend zaman, dan kualitas

yang tahan lama sementara produk yang ada di pasaran saat ini cenderung klasik

dengan bahan baku kertas yang menyebabkan produk tidak tahan lama, maka PT.

Awing dan Son berkreasi dengan menciptakan desain dengan menggunakan

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

61

bahan kain keras, dengan demikian maka produk PT. Awing dan Son Gresik

mampu memenuhi keinginan konsumen untuk membuat produk bermutu dan

awet.

Saat ini PT. Awing dan Son Gresik memproduksi ragam produk songkok.

Ragam jenis songkok tersebut antara lain AC Polos, border, laser, soga, dan

beberapa jenis songkok lain. Adapun reputasi yang dimiliki PT. Awing dan Son

Gresik saat ini antara lain: sebagai pelopor songkok tanpa kertas pertama di

Indonesia, perusahan yang menggunakan bahan-bahan pilihan yang di datangkan

dari Amerika dan Korea, pilihan produk yang ditawarkan beragam motif dan

ukuran, dan mengutamakan kenyamanan bagi pemakainya.

Guna menjamin mutu baik sistem SDM, manajemen dan kualitas produk

yang dihasilkan, perusahaan saat ini telah mengadopsi ISO 9001:2008, dengan

demikian perusahaan serius dalam mengutamakan kepuasan pelanggan dan

mengatur sistem administrasi yang rapi. Perusahaan juga menerapkan integrasi

terhadap sistem manajemen mutu pada tiap divisi yang dimilikinya, dengan tujuan

dapat memacu pertumbuhan perusahaan dengan cepat.

Secara strategis perusahaan telah menetapkan visi dan misi perusahaan

kedepan. Visi perusahaan yang diemban adalah “Menjadi salah satu produsen

songkok terbesar di Indonesia dan dapat di andalkan oleh seluruh mitra bisnis dan

warga sekitar”. Guna mencapai visi tersebut misi yang disusunnya antara lain “

Meningkatkan kualitas daya saing perusahaan secara terus menerus, dan

memberdayakan masyarakat dengan selalu menjadi trend setter Songkok di

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

62

Indonesia melalui ragam dan kualitas produk, sistem manajemen, sistem

kerjasama dan fleksibilitas sesuai motto perusahaan”.

1.2. Deskripsi Hasil Penelitian

1.2.1. Identifikasi Responden

Penggambaran demografik responden akan didasarkan pada lima karakteristik,

yaitu jenis kelamin, usia responden, pendidikan, masa kerja dan golongan

karyawan.

1. Karakteristik responden menurut jenis kelamin

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Pria 70 74%

2 Wanita 24 26%

Jumlah 94 100% Sumber: Data primer (diolah)

Berdasarkan jenis kelamin, dari 94 responden yang diteliti, mayoritas adalah

responden pria dengan proporsi mencapai 74% sementara responden wanita

mencapai 26%.

2. Karakteristik responden menurut Usia

Menurut usia responden dominan berusia antara 40-45 tahun dan 45-50 tahun

dengan persentase masing-masing mencapai 20%. Pada urutan ketiga yaitu

responden dengan usia antara 31-35 tahun yang mencapai 17%, disusul

responden dengan usia diatas 50 tahun dengan persentase mencapai 15%.

Sisanya adalah responden dengan usia 36-40 tahun sebesar 14%, responden

dengan usia 26-30 tahun dengan persentase mencapai 4%, dan responden

dengan usia 25 tahun kebawah sebanyak 10%

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

63

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Menurut Usia

No Usia Jumlah Persentase

1 < = 25 th 9 10%

2 26 - 30 th 5 4%

3 31 - 35 th 16 17%

4 36 - 40 th 12 14%

5 40 - 45 th 19 20%

6 45 - 50 th 19 20%

7 > 50 th 14 15%

Jumlah 94 100% Sumber: Data primer (diolah)

3. Karakteristik responden menurut Pendidikan

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Menurut Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persentase

1 SD 8 9%

2 SMP 31 33%

3 SMA 51 54%

4 Diploma 3 3%

5 Sarjana 1 1%

Jumlah 94 100% Sumber: Data primer (diolah)

Menurut pendidikan responden terbesar adalah responden yang memiliki

pendidikan terakhir SMA dengan jumlah persentase mencapai 54%, pada

urutan kedua responden dengan pendidikan SMP sebesar 33%, sisanya adalah

responden dengan pendidikan SD (9%), Diploma (3%) dan Sarjana (1%).

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

64

4. Karakteristik responden menurut Masa Kerja

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Menurut Masa Kerja

No Masa Kerja Jumlah Persentase

1 < 3 th 16 17%

2 3 - 5 th 18 19%

3 6 - 10 th 11 12%

4 10-15 th 13 14%

5 > 15 th 36 38%

Jumlah 94 100% Sumber: Data primer (diolah)

Menurut masa kerja, kelompok responden terbesar adalah dengan masa kerja

diatas 15 tahun yang mempunyai prosentase sebesar 38%. Di urutan kedua

adalah responden dengan masa kerja 3-5 tahun yang mempunyai persentase

19%, urutan ketiga responden dengan masa kerja dibawah 3 tahun yang

mempunyai persentase 17%, sisanya adalah responden dengan masa kerja 10-

15 tahun (14%) dan 6-10 tahun (12%).

5. Karakteristik responden menurut Jenis Karyawan

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Menurut Jenis Karyawan

No Jenis Karyawan Jumlah Persentase

1 Tetap 31 33%

2 Rakitan 46 49%

3 Sum-Suman 17 18%

Jumlah 94 100% Sumber: Data primer (diolah)

Menurut kelompok jenis karyawan, yang dominan adalah karyawan rakitan

dengan persentase mencapai 49%, sementara karyawan tetap masih dibawah

karyawan perakitan yaitu 33%.Sisanya adalah karyawan sum-suman dengan

jumlah 18%.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

65

1.2.2. Rekapitulasi Tanggapan Responden

Berdasarkan hasil penyebaran angket ke 94 responden tentang pengaruh

komunikasi vertikal, komunikasi horizontal dan lingkungan kerja terhadap

motivasi kerja pada karyawan PT. Awing & Son Gresik, dengan menggunakan 5

skala yang terdiri dari skala 5 berarti sangat setuju, skala 4 berarti setuju, skala 3

berarti netral, skala 2 berarti tidak setuju, dan 1 berarti sangat tidak setuju.

Selanjutnya akan di deskripsikan penilaian responden terhadap masing-masing

item, kemudian dicari rata-ratanya dengan membagi total skor dengan jumlah

item.

Adapun langkah-langkah dalam menentukan kriteria penilaian tanggapan

responden menurut Sugiyono (2008:94-95) dan Nasution (2006:61) adalah

sebagai berikut:

1. Menentukan skor tertinggi (seandainya semua menjawab sangat setuju (SS))

dan total skor terendah (seandainya semua menjawab sangat tidak setuju

(STS)).

Total skor tertinggi : 5 x 94 = 470

Total skor terendah : 1 x 94 = 94

Rentang skala = 376 / 5

= 75,2

2. Menambahkan kriteria. Terdapat 5 kriteria di tiap variabelnya, jadi rentang

skalanya sebagai berikut:

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

66

Tabel 4.6

Skala Interval Penilaian Deskripsi Variabel

Skala Kriteria

94 - 169.2 Sangat Tidak Setuju

169.2 - 244.2 Tidak Setuju

244.4 - 319.6 Netral

319.6 - 394.8 Setuju

394.8 - 470 Sangat Setuju Sumber: data primer (diolah)

3. Menentukan total skor pada tiap-tiap item pertanyaan. Kemudian total yang

diperoleh tersebut dicari kriterianya berdasarkan rentang skala.

1.2.2.1. Deskripsi Variabel Komunikasi Vertikal (X1)

Pengukuran terhadap variabel komunikasi vertikal (X1) dilakukan dengan dua

indikator, yaitu:

X11 = Komunikasi keatas

X12 = Komunikasi kebawah

Tabel 4.7

Deskripsi Sebaran Jawaban Responden atas

Komunikasi Vertikal (X1)

Item

Tanggapan

Total

Skor

Total STS TS N S SS 1 2 3 4 5

x11 0 9 44 27 14 94 0 18 132 108 70 328

x12 0 10 39 35 10 94 0 20 117 140 50 327

Jumlah 0 19 83 62 24 188 0 38 249 248 120 655

Rata-rata 328 Sumber: Data primer (diolah)

Keterangan:

1. Berdasarkan kuisioner item pertama pada variabel komunikasi vertikal (X1)

diperoleh tanggapan dengan total skor 328, yang berarti sebagian besar

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

67

responden setuju bahwa usulan karyawan direspon oleh manajemen PT.

Awing and Son Gresik.

2. Berdasarkan kuisioner item kedua pada variabel komunikasi vertikal (X1)

diperoleh tanggapan dengan total skor 327, yang berarti sebagian besar

responden setuju bahwa instruksi, arahan dan perintah dari manajemen

disampaikan dengan baik ke karyawan PT. Awing and Son Gresik.

1.2.2.2. Deskripsi Variabel Komunikasi Horizontal (X2)

Komunikasi horizontal (X2) menunjukkan komunikasi yang secara struktural

berjalan pada tingkatan level. Terdapat 6 indikator yang dipakai mengukur

variabel ini, antara lain:

X21 = koordinasi tugas,

X22 = berbagi informasi untuk perencanaan dan kegiatan

X23 = pemecahan masalah dalam satu level,

X24 = penyelesaian persoalan antar karyawan atau bagian

X25 = kesamaan pemahaman,

X26 = pengembangan dukungan interpersonal.

Tabel 4.8

Deskripsi Sebaran Jawaban Responden atas

Komunikasi Horizontal (X2)

Item

Tanggapan

Total

Skor

Total STS TS N S SS 1 2 3 4 5

x21 0 9 38 30 17 94 0 18 114 120 85 337

x22 0 6 43 24 21 94 0 12 129 96 105 342

x23 0 9 39 29 17 94 0 18 117 116 85 336

x24 0 5 40 31 18 94 0 10 120 124 90 344

x25 0 6 41 27 20 94 0 12 123 108 100 343

x26 0 9 41 32 12 94 0 18 123 128 60 329

Jumlah 0 44 242 173 105 564 0 88 726 692 525 2031

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

68

Rata-rata 339 Sumber: Data primer (diolah)

Keterangan:

1. Berdasarkan kuisioner item kesatu pada variabel komunikasi horizontal (X2),

didapatkan total skor tanggapan responden sebesar 337, yang berarti sebagian

besar responden setuju bahwa koordinasi dengan karyawan lain dibutuhkan

dalam mendukung pekerjaan.

2. Berdasarkan kuisioner item kedua pada variabel komunikasi horizontal (X2),

didapatkan total skor tanggapan responden sebesar 342, yang berarti sebagian

besar responden setuju bahwa karyawan PT. Awing dan Son Gresik selalu

berbagi informasi dengan baik dengan bagian atau sesama karyawan sehingga

mampu mempercepat tugas kerja yang dilakukan.

3. Berdasarkan kuisioner item ketiga pada variabel komunikasi horizontal (X2),

didapatkan total skor tanggapan responden sebesar 336, yang berarti sebagian

besar responden setuju bahwa komunikasi saya dengan bagian lain mampu

memecahkan setiap masalah terkait pekerjaan.

4. Berdasarkan kuisioner item keempat pada variabel komunikasi horizontal

(X2), didapatkan total skor tanggapan responden sebesar 344, yang berarti

sebagian besar responden setuju bahwa karyawan selalu menggunakan dialog

untuk memecahkan persoalan antar karyawan.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

69

1.2.2.3. Deskripsi Variabel Lingkungan Kerja (X3)

Lingkungan kerja (X3) mencerminkan kondisi dan suasana sekitar di tempat kerja

dalam mendukung proses kerja karyawan atau pegawai. Beberapa indikator yang

dipakai dalam menjelaskan masalah lingkungan kerja ini, antara lain:

X31 = penerangan,

X32 = suhu udara,

X33 = tingkat kebisingan

X34 = hubungan dengan rekan kerja.

Tabel 4.9

Deskripsi Sebaran Jawaban Responden atas

Lingkungan Kerja (X3)

Item

Tanggapan

Total

Skor

Total STS TS N S SS 1 2 3 4 5

x31 1 12 43 25 13 94 1 24 129 100 65 319

x32 0 9 46 30 9 94 0 18 138 120 45 321

x33 1 13 47 23 10 94 1 26 141 92 50 310

x34 1 10 43 35 5 94 1 20 129 140 25 315

Jumlah 3 44 179 113 37 376 3 88 537 452 185 1265

Rata-rata 316 Sumber: Data primer (diolah)

Keterangan:

1. Berdasarkan kuisioner item kesatu pada variabel lingkungan kerja (X3),

didapatkan total skor tanggapan responden sebesar 319, yang berarti sebagian

besar responden netral bahwa penerangan di tempat kerja tidak mengganggu

pekerjaan.

2. Berdasarkan kuisioner item kedua pada variabel lingkungan kerja (X3),

didapatkan total skor tanggapan responden sebesar 321, yang berarti sebagian

besar responden setuju bahwa suhu ditempat kerja memberikan kenyamanan

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

70

3. Berdasarkan kuisioner item ketiga pada variabel lingkungan kerja (X3),

didapatkan total skor tanggapan responden sebesar 310, yang berarti sebagian

besar responden netral bahwa tempat kerja telah diatur agar suasana kerja

tidak bising.

4. Berdasarkan kuisioner item keempat pada variabel lingkungan kerja (X3),

didapatkan total skor tanggapan responden sebesar 315, yang berarti sebagian

besar responden netral bahwa lingkungan kerja disini sangat menyenangkan.

1.2.2.4. Deskripsi Variabel Motivasi Kerja Karyawan (Y)

Motivasi karyawan menggambarkan dorongan karyawan terkait pekerjaan yang

dilakukan. Terdapat 8 indikator yang digunakan dalam mengukur variabel ini:

Y1 = Motivasi terkait supervisor dan atasan.

Y2 = Motivasi terkait status dan kebanggaan pekerjaan.

Y3 = Kompensasi dan reward.

Y4 = Pengembangan diri.

Y5 = Pekerjaan yang menyenangkan.

Y6 = Keamanan terjamin.

Y7 = Lingkungan kerja yang baik.

Y8 = Penghargaan.

Tabel 4.10

Deskripsi Sebaran Jawaban Responden atas

Motivasi Kerja Karyawan (Y)

Item

Tanggapan

Total

Skor

Total STS TS RR S SS 1 2 3 4 5

y1 0 6 47 29 12 94 0 12 141 116 60 329

y2 0 9 41 27 17 94 0 18 123 108 85 334

y3 0 11 47 25 11 94 0 22 141 100 55 318

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

71

y4 0 6 51 26 11 94 0 12 153 104 55 324

y5 0 4 54 23 13 94 0 8 162 92 65 327

y6 0 10 43 29 12 94 0 20 129 116 60 325

y7 0 5 52 23 14 94 0 10 156 92 70 328

y8 0 8 45 28 13 94 0 16 135 112 65 328

Jumlah 0 59 380 210 103 752 0 118 1140 840 515 2613

Rata-rata 327 Sumber: Data primer (diolah)

Keterangan:

1. Berdasarkan kuisioner item kesatu pada variabel motivasi kerja (Y),

didapatkan total skor tanggapan responden sebesar 329, yang berarti sebagian

besar responden setuju bahwa Atasannya membantu dalam bekerja.

2. Berdasarkan kuisioner item kedua pada variabel motivasi kerja (Y),

didapatkan total skor tanggapan responden sebesar 334, yang berarti sebagian

besar responden setuju bahwa karyawan bangga sekali bekerja di AWING.

3. Berdasarkan kuisioner item ketiga pada variabel motivasi kerja (Y),

didapatkan total skor tanggapan responden sebesar 318, yang berarti sebagian

besar responden netral bahwa gaji yang saya terima layak.

4. Berdasarkan kuisioner item keempat pada variabel motivasi kerja (Y),

didapatkan total skor tanggapan responden sebesar 324, yang berarti sebagian

besar responden setuju bahwa PT. Awing dan Son Gresik memungkinkan

karyawan terus mengembangkan kemampuan.

5. Berdasarkan kuisioner item kelima pada variabel motivasi kerja (Y),

didapatkan total skor tanggapan responden sebesar 327, yang berarti sebagian

besar responden setuju bahwa pekerjaannya saat ini menyenangkan.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

72

6. Berdasarkan kuisioner item keenam pada variabel motivasi kerja (Y),

didapatkan total skor tanggapan responden sebesar 325, yang berarti sebagian

besar responden setuju bahwa keamanan kerja diperhatikan.

7. Berdasarkan kuisioner item ketujuh pada variabel motivasi kerja (Y),

didapatkan total skor tanggapan responden sebesar 328, yang berarti sebagian

besar responden setuju bahwa AWING menyediakan fasilitas yang lengkap

bagi karyawan.

8. Berdasarkan kuisioner item kedelapan pada variabel motivasi kerja (Y),

didapatkan total skor tanggapan responden sebesar 328, yang berarti sebagian

besar responden setuju bahwa penghargaan terhadap prestasi kerja saya

sangat memadai.

1.3. Analisis Data

1.3.1. Uji Instrumen

Terdapat dua uji instrumen yang perlu dilakukan terkait instrumen penelitian ini.

Uji tersebut antara lain adalah uji validitas dan reliabilitas, yaitu uji yang

digunakan untuk memastikan kesahihan alat ukur dan tingkat kehandalannya.

1.3.1.1. Validitas

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya Uji validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat kevalidan atau keabsahan suatu instrumen. Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang

diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh

mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

73

yang dimaksud.

Tabel 4.11

Uji Validitas Pengukuran Variabel

Variabel Indikator rhasil rtabel Ket

Komunikasi vertikal (X1) x11 0.943 0.234 Valid

x12 0.937 0.234 Valid

Komunikasi horizontal (X2) x21 0.794 0.234 Valid

x22 0.821 0.234 Valid

x23 0.809 0.234 Valid

x24 0.783 0.234 Valid

x25 0.937 0.234 Valid

x26 0.929 0.234 Valid

Lingkungan kerja (X3) x31 0.893 0.234 Valid

x32 0.865 0.234 Valid

x33 0.893 0.234 Valid

x34 0.849 0.234 Valid

Motivasi kerja (Y) y1 0.79 0.234 Valid

y2 0.849 0.234 Valid

y3 0.794 0.234 Valid

y4 0.79 0.234 Valid

y5 0.766 0.234 Valid

y6 0.771 0.234 Valid

y7 0.802 0.234 Valid

y8 0.811 0.234 Valid

Sumber: Lampiran 4

Uji yang digunakan dalam menilai tingkat kevalidan alat ukur dalam

penelitian ini adalah korelasi product moment. Uji tersebut dilakukan dengan

mengkorelasikan antara item pengukuran dengan skor variabel yang diteliti.

Selanjutnya untuk menilai valid tidaknya, maka dapat dilihat dari signifikansi dari

nilai korelasi tersebut. Jika signifikansi (p-value) dari item mempunyai nilai

dibawah atau sama dengan 0.05 maka item pengukuran dinyatakan valid atau

sahih sebagai alat ukur. Sebaliknya jika diatas 0.05 maka korelasi yang terjadi

lemah sehingga indikator harus dieliminir dari pengukuran.Sebagaimana disajikan

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

74

dalam Tabel 4.11, seluruh item kuisioner dinyatakan valid. Hal ini ditunjukkan

oleh semua item pernyataan dengan hasil rhasil> rtabel, dengan demikian ke-20 item

tersebut dapat digunakan sebagai instrument penelitian.

1.3.1.2. Reliabilitas

Reliabel menunjuk pada tingkat kehandalan sesuatu. Reliabel artinya konsisten,

jadi dapat diandalkan. Kehandalan ini dicerminkan dengan jawaban yang diterima

dari responden. Kehandalan akan rendah jika konsistensi jawaban yang diberikan

responden sangat rendah, sementara kehandalan akan kuat jika kecendrungan

jawaban yang diberikan mempunyai konsistensi. Metode pengujian dalam uji

reliabilitas ini menggunakan metode Cranach’s Alpha sebagaimana disajikan

dalam tabel berikut.

Tabel 4.12

Uji Reliabilitas Varaibel Penelitian

Variabel Alpha Item

Batas

kritis Ket

Komunikasi Vertikal 0.868 2 ≥0.6 Reliabel

Komunikasi Horizontal 0.946 6 ≥0.6 Reliabel

Lingkungan Kerja 0.904 4 ≥0.6 Reliabel

Motivasi Kerja 0.957 8 ≥0.6 Reliabel Sumber: Lampiran 5

Hasil uji reliabilitas (konsistensi jawaban responden) telah menunjukkan

nilai kehandalan yang memadai. Nilai alpha pada masing-masing variabel

menunjukkan nilai yang tinggi dan telah melebihi batas kritis 0.6 yang berarti

bahwa seluruh data yang diperoleh dari instrumen penelitian tersebut dinyatakan

telah memenuhi asas kehandalan alat ukur variabel.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

75

1.3.2. Uji Asumsi Klasik

1.3.2.1. Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan bagian dari uji asumsi klasik, namun penggunaan

asumsi ini dilakukan apabila data yang diteliti adalah data runtut waktu (time

series) dimana memungkinkan terjadinya autokorelasi (Yt dipengaruhi oleh Yt-1).

Tabel 4.13

Hasil Uji Autokorelasi

Sumber: Lampiran 6

Dar hasil pengolahan data di dapatkan nilai Durbin Watson sebesar 1.717.

Pada k=3 dan n=94 di dapatkan nilai Dl = 1.60 dan Du=1.73 sementara 4-Dl = 2.4

dan 4-Dl = 1.6. Ini berarti nilai Durbin Watson ada di antara Du dan 4-DL yang

berarti tidak ada autokorelasi.

1.3.2.2. Multikolinieritas

Multikolinieritas menunjukkan asumsi klasik yang harus dipenuhi untuk

memastikan tidak terjadinya kolinieritas ganda. Kolinieritas ganda akan terjadi

apabila antara variabel bebas menunjukkan keterkaitan yang sangat kuat.

Tabel 4.14

Uji Statistik Kolinieritas

Variabel Tolerance VIF Ket

Komunikasi Vertikal

Komunikasi Horizontal

Lingkungan Kerja

0.731

0.751

0.757

1.368

1.331

1.321

Non

Multikolinieritas

Non

Multikolinieritas

Non

Model Summaryb

.730a .532 .517 .5320 1.717

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), Lingkungan kerja (x3), Komunikasi horizontal

(x2), Komunikasi vertikal (x1)

a.

Dependent Variable: Motivasi kerja (y)b.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

76

Multikolinieritas Sumber: Lampiran 6

Hasil pada Tabel 4.14 di dapatkan nilai Tolerance pada statistik

kolinieritas sebesar untuk variabel Komunikasi Vertikal mencapai 0.731,

Komunikasi Horizontal mencapai 0.751 dan Lingkungan Kerja mencapai 0.757.

Sementara dari nilai VIF untuk variabel Komunikasi Vertikal sebesar 1.368,

Komunikasi Horizontal sebesar 1.331 dan Lingkungan Kerja sebesar 1.321. Batas

terjadinya multikolinieritas apabila nilai VIF lebih dari 10, atau nilai tolerance

lebih kecil dari 0.1, sesuai hasil diatas dimana nilai VIF tidak melebihi 10 atau

tolerance tidak ada yang kurang dari 0,1 maka disimpulkan tidak ditemukan gejala

kolinieritas ganda.

1.3.2.3. Heteroskedastisitas

Uji ini untuk memastikan bahwa variabel bebas tidak berhubungan secara

signifikan dengan error prediksi dari model regresi. Hasil pengujian dengan

analisis korelasi rank spearman antara variabel bebas dengan absolute

unstandardized residual (Abs_Ut) di dapatkan nilai signifikansi korelasi sudah

diatas 0.05. Dengan demikian tidak ditemukan adanya hubungan kuat antara

variabel bebas yang diteliti dengan error prediksi.

Tabel 4.15

Uji Heteroskedastisitas dengan Metode Glejser

Variabel T hitung Sig Keterangan

Komunikasi Vertikal

Komunikasi Horizontal

Lingkungan kerja

-0.154

0.221

1.327

0.878

0.826

0.188

Tidak terjadi

Tidak terjadi

Tidak terjadi Sumber: Lampiran 7

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

77

1.3.2.4. Normalitas

Salah satu asumsi yang harus di penuhi dalam pendekatan parametrik (statistik

inferensi seperti korelasi dan regresi) adalah asumsi bahwa data mendekati

distribusi normal.

Tabel 4.16

Uji Normalitas Distribusi Residual Estimasi

Deskripsi Nilai

Z Kolmogorov – Smirnov

Asymptotic Significance

Simpulan

1.088

0.187

Normal (Sig > 0.05)

Sumber: Lampiran 7

Sebagaimana disajikan pada Tabel 4.16 nilai Z Kolmogorov-Smirnov

maupun dengan melihat p-value (sig.) menunjukkan kesimpulan bahwa sebaran

residual mengikuti pola distribusi normal. Nilai p-value (asymp.Sig.)telah

melebihi batas kritis 0.05 dengan demikian H0 diterima, yang berarti sebaran data

yang diuji tidak berbeda secara signifikan dengan pola distribusi normal yang

sesungguhnya.

1.3.3. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda merupakan analisis parametrik yang digunakan

untuk efek kausalitas yang terjadi pada variabel bebas terhadap variabel terikat.

Tingkat kemiringan garis linier regresi mencerminkan besaran pengaruh dari

masing-masing variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Tabel 5.6

berikut merupakan ringkasan dari hasil analisis regresi linier berganda dengan

menggunakan SPSS ver 15.:

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

78

Tabel 5.1

Model Koefisien Regresi Linier Berganda

Model Koefisien

Regresi

thitung Signifikansi

(Constant) 0.298 0.939 0.350

Komunikasi Vertikal 0.172 2.114 0.037

Komunikasi Horizontal 0.277 3.510 0.001

Lingkungan Kerja 0.458 5.358 0.000

R = 0,730

R Square = 0,532

Adjusted R Square = 0,517

F hitung = 34,157

Sig. = 0.000

Sumber: Lampiran 6

Selanjutnya dari hasil angka yang ditabulasikan diatas, dapat dibuat model

penelitian ini sebagai berikut:

Y = 0.298+ 0.172 X1 + 0.277 X2 + 0.458 X3

Model diatas dapat dijelaskan dan dijabarkan pengaruh dari masing-masing

variabel dalam model.

1. Konstanta () sebesar 0.298

Besaran konstanta dalam model ini sebesar 0.298 menjelaskan bahwa ketika

variabel bebas Komunikasi Vertikal (X1), Komunikasi Horizontal (X2), dan

Lingkungan Kerja (X3) sebesar nol, maka tingkat motivasi kerja (Y) yang

dimiliki sebesar 0.298.

2. Koefisien Komunikasi Vertikal (X1) sebesar 0.172

Koefisien Komunikasi Vertikal (X1) sebesar 0.172 yang menunjukkan bahwa

setiap perubahan yang terjadi pada variabel Komunikasi Vertikal (X1) untuk

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

79

tiap satuannya akan dapat menyebabkan perubahan pada variabel Motivasi

Kerja (Y) sebesar 0,172 dengan asumsi variabel lain konstan.

3. Koefisien Komunikasi Horizontal (X2) sebesar 0,277

Koefisien Komunikasi Horizontal (X2) sebesar 0.277 yang menunjukkan

bahwa setiap perubahan yang terjadi pada variabel Komunikasi Horizontal

(X2) untuk tiap satuannya akan dapat menyebabkan perubahan pada variabel

motivasi kerja (Y) sebesar 0,277 dengan asumsi variabel lain konstan.

4. Koefisien Lingkungan Kerja (X3) terhadap motivasi kerja sebesar 0,458

Koefisien Lingkungan Kerja (X3) sebesar 0.172, menunjukkan bahwa setiap

perubahan yang terjadi pada variabel Lingkungan Kerja (X3) untuk tiap

satuannya akan dapat menyebabkan perubahan pada variabel Motivasi Kerja

(Y) sebesar 0,458 dengan asumsi variabel lain konstan.

Sementara hasil dari koefisien determinasi (R2) dan koefisien korelasi berganda

(R) dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Hasil Adjusted R Square = 0,517 menunjukkan bahwa perubahan dari

variabel Motivasi Kerja (Y) dapat disebabkan oleh model variabel komunikasi

Vertikal (X1), komunikasi Horizontal (X2) dan Lingkungan Kerja (X3) setelah

koreksi dari korelasi parsial adalah sebesar 51,7%, sedangkan sisanya 48,3%

ditentukan oleh variabel lain diluar variabel yang diteliti.

2. Hasil R Square = 0,532 menunjukkan bahwa perubahan dari variabel motivasi

kerja (Y) dapat disebabkan oleh model variabel Komunikasi Vertikal (X1),

Komunikasi horizontal (X2) dan Lingkungan Kerja (X3) sebesar 53,2%,

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

80

sedangkan sisanya 46,8% ditentukan oleh variabel lain diluar variabel yang

diteliti.

3. R = 0,730 yang menjelaskan keeratan hubungan antara model prediksi dengan

motivasi kerja menunjukkan bahwa model yang terdiri dari komunikasi

vertikal (X1), komunikasi horizontal (X2) dan lingkungan kerja (X3)

mempunyai hubungan yang sangat kuat terhadap motivasi kerja (Y) mencapai

73,0%.

1.3.4. Uji Hipotesis

1.3.4.1. Uji t hitung

Pengujian hipotesis bagian awal ini menguji hipotesis ke-1 sampai hipotesis ke-3

yaitu uji parsial. Uji ini bertujuan untuk menilai signfikansi pengaruh dari

Komunikasi Vertikal (X1), Komunikasi Horizontal (X2) maupun Lingkungan

Kerja (X3) mempunyai dampak yang bermakna terhadap Motivasi Kerja (Y)

karyawan di PT. Awing dan Son Gresik.

1. Tingkat signifikansi /2 = 0,05 = 0,025 dengan df = n-k = 90 maka di

dapatkan nilai ttabel =1,987 (Lampiran 10).

2. Kriteria yang dipakai dalam uji t hitung adalah sebagai berikut:

a. Apabila –ttabel< thitung maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti secara

parsial tidak ada pengaruh nyata antara variabel bebas terhadap variabel

terikat.

b. Apabila thitung< - ttabel atau thitung>ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima

yang berarti secara parsial ada pengaruh nyata antara variabel bebas

terhadap variabel terikat.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

81

Tabel 4.17

Hasil Uji t

Sumber: Lampiran 6

Berikut gambar kurva daerah penerimaan dan penolakan H0 Uji t.

1. Variabel Komunikasi Vertikal (X1)

Hasil perhitungan uji t di dapatkan nilai thitung sebesar 2,114 lebih besar dari

ttabel sebesar 1,987.

Sumber: Priyatno (2008)

Gambar 4.1

Kurva Uji t Variabel Komunikasi Vertikal

Coefficientsa

.298 .318 .939 .350

.172 .081 .178 2.114 .037 .497 .217 .152 .731 1.368

.277 .079 .292 3.510 .001 .549 .347 .253 .751 1.331

.458 .085 .444 5.358 .000 .639 .492 .386 .757 1.321

(Constant)

Komunikasi

vert ikal (x1)

Komunikasi

horizontal

(x2)

Lingkungan

kerja (x3)

Model

1

B

Std.

Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standa

rdized

Coef f ic

ients

t Sig.

Zero-

order

Part

ial

Par

t

Correlations

Toler

ance VIF

Collinearity

Stat istics

Dependent Variable: Mot iv asi kerja (y )a.

Daerah

Penolakan H0 Daerah Penolakan H0 Daerah

Penerimaan H1

- 1,987 0 1.987 2.114

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

82

Hasil uji thitung variabel Komunikasi Vertikal (X1) yaitu 2,114 > ttabel (1.987)

sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa Komunikasi Vertikal

(X1) terbukti mempunyai pengaruh signifikan terhadap motivasi kerja (Y)

karyawan di PT. Awing dan Son Gresik.

2. Komunikasi Horizontal (X2)

Hasil perhitungan uji t variabel Komunkasi horizontal (X2) di dapatkan nilai

thitung sebesar 3,510 lebih besar dari ttabel sebesar 1,987.

Sumber: Priyatno (2008)

Gambar 3.1

Kurva Uji t Variabel Komunikasi Horizontal

Hasil uji t hitung variabel Komunikasi Horizontal (X2) yaitu 3,510 > ttabel

(1.987) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa komunikasi

horizontal terbukti mempunyai pengaruh signifikan terhadap Motivasi Kerja

(Y) karyawan di PT. Awing dan Son Gresik.

1. Lingkungan Kerja (X3).

Hasil perhitungan uji t variabel lingkungan kerja (X3) di dapatkan nilai thitung

sebesar 3,358 lebih besar dari ttabel sebesar 1,987.

Daerah

Penolakan H0 Daerah Penolakan H0 Daerah

Penerimaan H1

- 1,987 0 1.987 3.510

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

83

Sumber: Priyatno (2008)

Gambar 3.2

Area Penolakan dan Penerimaan H0 pada Uji t

Hasil uji t hitung variabel lingkungan kerja (X3) yaitu 5,358> ttabel (1.987)

sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa Lingkungan Kerja (X3)

terbukti mempunyai pengaruh signifikan terhadap Motivasi Kerja (Y)

karyawan di PT. Awing dan Son Gresik.

1.3.4.2. Uji F hitung

Uji statistik F hitung dilakukan untuk menguji hipotesis ke-empat sekaligus

menilai ketepatan model yang dihasilkan (Model fit). Adapun tahapan pengujian

sebagai berikut:

1. Tingkat signifikansi menggunakan = 5 % (signifikansi 5% atau 0,05 dengan

df pembilang = k = 2 dan df penyebut = n-k-1 = 90, maka nilai Ftabel di

dapatkan sebesar 2.71 (Lampiran 11).

2. Kriteria yang digunakan dalam keputusan uji F adalah:

a. Apabila Fhitung ≥ Ftabel berarti H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti

Daerah

Penolakan H0 Daerah Penolakan H0 Daerah

Penerimaan H1

- 1,987 0 1.987 3.358

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

84

bahwa secara simultan variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan

terhadap variabel terikat.

b. Apabila Fhitung< Ftabel berarti H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti

bahwa secara simultan variabel bebas tidak mempunyai pengaruh

signifikan terhadap variabel terikat.

Tabel 4.18

Tabel F ANOVA

Sumber: Lampiran 8

Berdasarkan hasil tabel F ANOVA di dapatkan nilai F hitung

(34,157) lebih besar dari F tabel (2,71) dan atau signifikansi F hitung

(0.000) < alpha (0.05) dengan demikian H0 ditolak. Ini berarti secara

simultan model penelitian yang terdiri dari variabel prediktor Komunikasi

Vertikal (X1), Komunikasi Horizontal (X2) dan Lingkungan Kerja (X3)

terbukti mempunyai pengaruh signifikan terhadap Motivasi Kerja (Y)

karyawan PT. Awing and Son Gresik.

ANOVAb

29.004 3 9.668 34.157 .000a

25.474 90 .283

54.479 93

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Lingkungan kerja (x3), Komunikasi horizontal (x2),

Komunikasi vert ikal (x1)

a.

Dependent Variable: Motivasi kerja (y )b.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

85

Sumber: Priyatno (2008)

Gambar 4.2

Kurva Uji F hitung Model Penelitian

1.4. Interpretasi

Berdasarkan penelitian dan hasil analisis yang dilakukan pada variabel-variabel

penelitian, maka dapat diinterpretasikan hasil penelitian ini sebagai berikut:

1. Dalam pengujian hipotesis secara parsial menggunakan uji t antara variabel

Komunikasi Vertikal (X1) dengan variabel Motivasi Kerja (Y) di dapatkan

nilai hasil thitung sebesar 2,114 > t tabel sebesar 1,987 dengan tingkat signifikansi

hasil uji dibawah 5% maka dapat diputuskan H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil

ini menjelaskan bahwa Komunikasi Vertikal berpengaruh positif signifikan

terhadap Motivasi Kerja karyawan pada PT. Awing dan Son di Gresik.

2. Dalam pengujian hipotesis secara parsial menggunakan uji t antara variabel

Komunikasi Horizontal (X2) dengan variabel Motivasi Kerja (Y) di dapatkan

nilai hasil thitung sebesar 3,510 > t tabel sebesar 1,987 dengan tingkat signifikansi

hasil uji dibawah 5% maka dapat diputuskan H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil

0 2.71 34,15

Daerah Penolakan H0 Daerah Penolakan H0

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 1.eprints.umg.ac.id/1539/4/BAB IV.pdf · Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1. Identifikasi Responden Penggambaran demografik responden akan didasarkan

86

ini menjelaskan bahwa Komunikasi Horizontal berpengaruh positif signifikan

terhadap Motivasi Kerja karyawan pada PT. Awing dan Son di Gresik.

3. Dalam pengujian hipotesis secara parsial menggunakan uji t antara variabel

Lingkungan Kerja (X3) dengan variabel Motivasi Kerja (Y) di dapatkan nilai

hasil thitung sebesar 5,358 > t tabel sebesar 1,987 dengan tingkat signifikansi hasil

uji dibawah 5% maka dapat diputuskan H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil ini

menjelaskan bahwa Lingkungan Kerja berpengaruh positif signifikan terhadap

Motivasi Kerja karyawan pada PT. Awing dan Son di Gresik.

4. Hasil pengujian hipotesis simultan dengan menggunakan uji F, di dapatkan

nilai F hitung sebesar 34,157 > F tabel sebesar 2,71 dengan signifikansi hasil

uji dibawah 5% sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa model

penelitian yang terdiri dari variabel Komunikasi Vertikal, Komunikasi

Horizontal, dan Lingkungan Kerja terbukti mempunyai pengaruh simultan

terhadap Motivasi Kerja karyawan pada PT. Awing dan Son di Gresik.