bab iv hasil penelitian a. nilai-nilai cinta persepektif ...repository.unj.ac.id/2618/5/bab...
TRANSCRIPT
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Nilai-Nilai Cinta Persepektif Islam Dalam lagu Rhoma Irama
Dalam Memperoleh data dan hasil penelitian tentang permasalahan
yang telah di rumuskan pada Bab 1, yaitu Nilai-nilai cinta perspektif Islam
dalam lagu Bimbang dan kerudung Putih karya Rhoma irama.
Hasil penelitian ini diperoleh dengan tekhnik wawancara secara
mendalam denga informan sebagai bentuk pencarian data dan
dokumentasi langsung di lapangan, yang kemudian peneliti analisis.
Analisis sendiri terfokus pada pencipta lagu yaitu Rhoma Irama. Agar
penelitian lebih objektif dan akurat peneliti mencari informasi-informasi
tambahan dengan melakukan wawancara tertulis dengan informan untuk
menanyakan apa Nilai-nilai terkandung dalam dua lagu Rhoma Irama
tersebut.
Peneliti mengangkat lagu Bimbang dan Kerudung Putih untuk
menggali nilai-nilai cinta perspektif Islam sehingga di temukan nilai-nilai
religi melalui media syair lagu.
Sehingga bisa di kategorikan lagu-lagu Rhoma Irama kedalam
nilai-nilai tauhid, percintaan, sosial dan politik yang memiliki nilai-nilai
edukatif Islami untuk pendidikan Islam melalui saran media syair lagu.
Tetapi peneliti hanya membahas tentang nilai-nilai cinta perspektif islam
pada lagu “Kerudung Putih dan Bimbang” saja.
45
Pesan-pesan moral yang terdapat dalam lagu-lagu Rhoma Irama
sangat hidup, dan jauh dari kesan kering. Hal itu bisa terjadi karena lirik-
lirik yang diubahnya dan menggabungkan antara pemikiran, aspek
normatif ajaran islam dengan realitas sosial, melalui analisis yang tajam,
jernih, dan penuh nuansa, lirik-liriknya yang transformative berusaha
memotret realitas sosisal dengan segala kompleksitasnya, baik agama,
politik kekuasaan, modernisasi, maupun keadilan rakyat.
Aspek transformative dalam lagu Rhoma inilah yang bisa disebut
sebagai gerakan perubahan sosial. Hampir semua lagu-lagunya populer,
dan mempunyai suatu karisma tersendiri di kalangan masyarakat.
Jangkauan ratingnya sangat luas sehingga penikmatnya tersebar hampir di
semua kalangan. Disamping lagunya dapat dinikmati dari segi unsur
musiknya, penikmatnya juga dapat merasakan berbagai ungkapan perasaan
yang disampaikan pengarang lewat syair dari lagu tersebut.
Musik dangdut Rhoma Irama telah menjadi symbol “perlawanan”
cultural bagi rakyat kecil yang tercemooh dan terpinggirkan. dengan
konstituen yang makin luas inilah Rhoma menjadi figur yang pegaruhnya
melintasi batas-batas musiknya.1
Didalam lirik lagu Kerudung Putih “Kau cantik alami anugerah
Ilahi, tapi bukan karena itu aku cinta padamu, juga bukan karena itu aku
sayang padamu” lirik tersebut memberi tahu kita akan sebuah cara
pandang melihat cinta, tidak melihat dari fisik dan nafsu belaka. “kau hiasi
1 Fachri Ali, Rhoma Irama, Gatra, No. 15/II, 24 Februari 1996
46
diri dengan budi pekerti, kau hambakan diri kehadirat ilahi, itulah yang
menyebabkan aku cinta padamu, itulah yang menyebabkan aku sayang
padamu” dan pada lirik ini terdapat nilai cinta yang dilandasi keimanan
perempuan kepada Allah dan seorang laki-laki yang mengagumi
perempuan itu, dan perempuan tersebut di gambarkan tidak
memperlihatkan kecantikan fisiknya, tetapi dia memperlihatkan akhlak,
budi pekerti dan keimanannya terhadap Allah swt.
Dalam lirik lagu Rhoma juga mengajarkan suatu pondasi yang
semakin dan kokoh dari makna sifat orang yang dicintai dengan keindahan
akhlaknya. Apabila diri orang yang dicintai memancarkan pesonyanya,
lalu pesona itu benar benar ditangkap oleh sang pencipta dan
keharmonisan yang menjalinkan keduanya sangat kuat, maka cinta abadi
yang kokoh pun akan terwujud. Atau bisa saja pesona tersebut keadaanya
biasa-biasa saja. Namun, mata sang penciptanya memandangnya sebagai
pesona yang sempurna berbanding lurus dengan pertimbangan
kesempurnaan pesona yang di tangkapnya.2
Adapun lagu-lagu Cinta bernuansa Islami Rhoma Irama antara lain:
Kerudung Putih, Bimbang, Citra Cinta, Lagi-lagi Cinta, Istri Salehah,
Kusayang Padamu, Bunga Surga, dan Mandul. Tetapi penulisi
memfokuskan hanya pada 3 lagu saja yaitu: “Kerudung Putih, Lagi-lagi
Cinta dan Citra Cinta.
2 Ibnul Qoyim Al Jauziyah, Taman Orang Jatuh Cinta, Bandung: Jabal, 2010. hal. 70
47
B. Lagu Cinta Bernuansa Islam Karya Rhoma Irama.
Adapun lagu-lagu Cinta bernuansa Islami Rhoma Irama antara
lain: Kerudung Putih, Bimbang, Citra Cinta, Lagi-lagi Cinta, Istri Salehah,
Kusayang Padamu, Bunga Surga, dan Mandul. Tetapi Peneliti
memfokuskan pada lagu Kerudung Putih, Lagi-lagi Cinta, dan Citra Cinta
untuk menggali nilai-nilai cinta perspektif Islam sehingga di temukan
nilai-nilai religi melalui media syair lagu.
Rhoma Irama mengatakan lagu “Bimbang” adalah lagu fiksi yang
sengaja di buat untuk soundtrack sebuah Film yang di bintanginya, dalam
cerita tersebut ada dua orang wanita yang harus di pilihnya sehingga
menjadi dilematis untuk memilih satu diantaranya.3 Tetapi didalam lirik
lagu tersebut terdapat cinta islami yang mengajarkan kita untuk senantiasa
berusaha memilih anatra keduanya dengan tanpa menyakiti satu dan
lainnya. “Bimbang”
Ani, cinta yang pertamaTiada mudah kulupakan
Ricca, berhati mulia, Cintanya aku dambakan
Mereka teman yang setia, Sama mengharapkan diriku
Tak mungkin kalau keduanya, Karena hati cuma satu
Tiada dapat kubedakan, Satu di antara dua
Kalau harus „ku memilih, Sungguh aku tak kuasa
Haruskah aku menghancurkan, Luhurnya nilai sebuah persahabatan
Haruskah aku memisahkan, Dua insan yang ikhlas di dalam berteman
Daripada mereka harus terpecah, Lebih baik aku mengalah
Bimbang, aku jadi bimbang, Tiada dapat memutuskan
Goncang, jiwa jadi goncang, Lenyaplah kebahagiaan
„Pabila satu yang kupilih, Pasti yang lain menderita
„Pabila tiada yang kupilihPasti mereka tak „kan rela
Tuhan, pada-Mu oh Tuhan, Semua ini kuserahkan
3 Wawancara dengan Rhoma Irama, pada hari kamis 10 Dessember 2015 pukul 13.30 wib
48
Apa yang harus kutempuh, Engkau Maha Memutuskan
Dalam di lirik terakhir lagu tersebut lelaki yang sedang bimbang
itu memohon petunjuk dan berserah diri kepada Allah swt. untuk
ditunjukan jalan yang benar dalam memilih kedua wanita tersebut. lirik itu
mengajarkan kepada kita jika kita dihadapkan dengan dua cinta yang
membingungkan tidak boleh mengikuti dan memilih dengan menggunakan
hawa nafsu. Bahan di lirik tersebut kita di ajarkan untuk meminta petunjuk
dan menyerahkannya keapada Allah swt.
Wanita adalah perhiasan yang paling indah. Sebagaimana kata
nabi, dunia ini perhiasan dan seindah-indah perhiasan adalah wanita yang
solehah. Seperti dalam lirik lagunya “Istri Soleha”
Setiap keindahan perhiasan dunia
Hanya isteri solehah perhiasan terindah
Setiap keindahan yang tampak oleh mata
Itulah perhiasan, perhiasan dunia
Namun yang paling indah diatara semua
Hanya isteri salehah, isteri yang salehah
Hanya Isteri yang beriman
bisa dijadikan teman
dalam tiap kesusahan
selalu jadi hiburan
Hanya isteri salehah
Yang punya cinta sejati
Yang akan tetap setia
Dari hidup sampai mati
Bahkan sampai hidup lagi
Wanita atau isteri yang salehah merupakan aset yang tak ternilai
harganya. Menurut Rhoma, jauh melebihi kecantikannya secara lahiriah.
karenanya, tidak ada perhiasan yang lebih indah daripada seorang wanita
yang salehah.
49
Semua orang pasti menginginkan pasangan atau istri yang shalehah
untuk mendampingi hidupnya dan terlebih lagi lelaki yang beriman pasti
sangat menginginkannya. Dia adalah permata yang terindah didalam
sebuah rumah tangga, yang memberi kedamaian dan keteduhan. di dalam
lagu tersebut menggambarkan seorang perempuan yang taat kepada Allah
maka otomatis akan sayang dan taat kepada suaminya.
Perhatikan juga lagu “Kusayang Padamu”, yang bercerita tentang
ungkapan cinta, rayuan, dan kesetian terhadap pasangan atau kekasihnya,
Senyumnya duhai manis sekali
Membuat pria setengah mati
Matanya duhai tajam sekali
Menusuk jauh kelubuk hati
Aku cinta padamu, padamu
Aku sayang padamu, padamu
ku tahu banyak pria merayu
mengaharap cinta kasih darimu
Tetapi, tak berubah cintamu
padaku, pria yang tidak mampu
Aku cinta padamu, padamu
Aku sayang padamu, padamu
Murninya rasa cintamu membuat aku terharu
Tulusnya rasa cintamu membuat ku selalu rindu
Cintaku pada dirimu aduhai tak akan layu
Cintaku pada dirimu aduhai tak akan beku
Walau sampai tua nanti
Cintaku tak kan terbagi
Pada lirik Aku cinta padamu, padamu, Aku sayang padamu,
padamu, jelas sekali lirik tersebut mengandung makna nilai cinta
terhadapa orang yang dicintainya. Nilai rayuan terdapat pada lirik
berikutnya “ku tahu banyak pria merayu, mengaharap cinta kasih darimu,
Tetapi, tak berubah cintamu padaku, pria yang tidak mampu, Murninya
50
rasa cintamu membuat aku terharu, Tulusnya rasa cintamu membuat ku
selalu rindu, Cintaku pada dirimu aduhai tak akan layu, Cintaku pada
dirimu aduhai tak akan beku”. Dan pada lirik “Walau sampai tua nanti,
Cintaku tak kan terbagi” mengandung makna kesetiaan terhadap cintanya.
Juga ikrar cinta sepasang kekash yang melarutkan siapapun yang
mendengarnya. Cinta yang bergelora bagaikan ombak samudra yang
menyiratkan keabadian, sebagaimana cerita kamajaya dan kamaratih,
sepasang kekasih yang sering diajdikan simbol kesetiaan terdapat dalam
lirik “Walau seribu datang menggangu, Cintaku tak akan layu, Walau
sejuta datang menggoda, Cintaku tak kan tergoyah. Ikrar cinta sepasang
kekasih ini tampak pada lagu “Bunga Surga”.
Cintaku kepadamu tak akan pernah layu
Bagaikan bunga surga yang segar selamanya
Cintaku kepadamu „kan selalu bergelora
Bagai ombak samudera yang tidak pernah reda
Semoga yang kita ucapkan
Abadi dalam kenyataan
Nantipun kita membuktikan
Semua yang kita ucapkan
Cintaku kepadamu tak akan pernah layu
Bagaikan bunga surga yang segar selamanya
Walau seribu datang menggangu
Cintaku tak akan layu
Walau sejuta datang menggoda
Cintaku tak kan tergoyah
Tak akan mampu satu rintangan
Menghalangi kita
Tak akan mampu satu fitnahan
Memecahkan kita
51
Atau lagu “Mandul” yang belakangan dipopulerkan kembali oleh
Nada dan Nadi. Lagu ini sangat populer di masyarakat dan seringkali
diputar atau dinyanyikan dalam acara hiburan. Lagu ini bercerita tentang
kesetiaan pernikahan meskipun dalam pernikahan mereka belum di
karuniai seorang anak selama 10 tahun. Lagu ini mengajarkan kepada
suami atau istri akan kesetian dan kesabaran. Pada lirik “Sepuluh tahun
sudah kita berumah tangga, Tapi belum juga mendapatkan putra, Jangan
kau sedih jangan berduka, Mohon pada-Nya dalam berdoa. Mereka tetap
mempertahankan pernikahannya meskipun belum dinkarunia satu anak
pun. Setia dengan Rumah tangganya, berusaha, bersabar dan berdoa agar
diberikan keturunan.
Sepuluh tahun sudah kita berumah tangga
Tapi belum juga mendapatkan putra
Jangan kau sedih jangan berduka
Mohon pada-Nya dalam berdoa
Sebagai seorang isteri „ku merasa sedih
„ku takut dirimu kecewa padaku
Cintaku padamu tak akan pudar
Walau seumur hidupmu dalam kemandulan
Cintaku padamu tak akan pudar
Walau seumur hidupmu dalam kemandulan
Kurasa tiada sempurna kebahagiaan kita
Tanpa adanya seorang putra belahan jiwa
Dari lima lagu cinta Rhoma Irama diatas tiga lagu berisi tentang
kesetiaan dan dua lagu lainnya berisi tentang berserah cintanya kepada
Allah swt dan seorang lelaki yang menginkan istri yang sholehah karena
dialah perhiasan yang paling indah.
52
C. Pemilihan Fokus Lagu
Namun peneleti mempfokuskan pada 3 lagu saja yaitu, lagu
Kerudung Putih, Lagi-Lagi Cinta dan Lagu Citra Cinta.
Bang Haji Rhoma Irama mengatakan bahwa lagu Kerudung Putih persi
terbaru bagus dan cocok untuk objek nilai cinta perspektif islam.
Kerudung Putih
Seraut wajah cantik yang kausembunyikan
Di balik kerudung putih
Di balik kerudung wajahmu tersembunyi
Kau cantik alami anugerah Ilahi
Tapi bukan karena itu aku cinta padamu
Juga bukan karena itu aku sayang padamu
Kauhiasi diri dengan budi pekerti
Kauhambakan diri ke hadirat Ilahi
Itulah yang menyebabkan aku cinta padamu
Itulah yang menyebabkan aku sayang padamu
Di balik kerudung wajahmu tersembunyi
Kau cantik alami anugerah Ilahi
Tiada lelaki yang membantah
Kecantikan wajahmu, kelembutan sikapmu
Keindahan senyummu
Tapi yang menyilaukan mata
Sinar keimananmu yang selalu kaupancarkan
Dalam setiap langkah
Gadis seperti kamu yang aku dambakan
Rhoma Irama mengatakan inti atau nilai dalam lagu Kerudung
Putih terdapat pada lirik “ Tapi bukan karena itu aku cinta padamu, tapi
bukan karena itu aku sayang padamu, kau hiasi diri dengan budi pekerti,
kau hambakan diri kehadirat Ilahi, itulah yang menyebabkan aku cinta
53
padamu, itulah yang menyebabkan aku sayang padamu”. 4 Seorang lelaki
mengagumi atau mencintai seorang wanita bukan karena lahiriah, fisik
atau nafsu dunia, tetapi dia melihat wanita tersebut karena wanita tersebut
memiliki akhlak, budi pekerti dan keimanan yang baik kepada Allah SWT.
Dalam lirik terakhir pada lagu Kerudung Putih menyiratkan
tentang kekaguman lelaki terhadap fisik tetatapi hal tersebut terkalahkan
oleh cahaya yang menylaukan mata yaitu dengan sinar keimanan
perempuatan tersebut karena perempuan itu taat dan beriman kepada Allah
swt dan lelaki tersebut lebih tertarik terhadap keimanannya. Itulah Islam
mengajarkan kepada lelaki dan perempuan untuk melihat cinta atau
mencintai karena iman dan ketaqwaan.
Semua orang pasti menginginkan pasangan atau istri yang shalehah
untuk mendampingi hidupnya dan terlebih lagi lelaki yang beriman pasti
sangat menginginkannya. Dia adalah permata yang terindah didalam
sebuah rumah tangga, yang memberi kedamaian dan keteduhan. di dalam
lagu tersebut menggambarkan seorang perempuan yang taat kepada Allah
maka otomatis akan sayang dan taat kepada suaminya. maka lagu tersebut
mengajarkan kita cara seorang lelaki melihat perempuan yang akan
dijadikan istri atas akhlaknya, budi pekerti dan keimanannya bukan hanya
melihat dengan fisiknya saja, begitu pula lelaki juga harus bersikap seperti
itu agar perempuan yang baiklah yang memilihnya.
4 Wawancara dengan Rhoma Irama, pada hari kamis 10 Dessember 2015 pukul 13.30 wib
54
Islam tidak melarang untuk mengenal orang lain, termasuk lawan
jenis yang bukan muhrim. Bahkan , islam menganjurkan kepada kita untuk
bersatu, berjama‟ah. Karena kekuatan islam itu adalah diantaranya
kebersamaan, bahkan Allah SWT menciptakan manusia menjadi
bebangsa-bangsa.
Allah SWT berfirman; (QS Al-Hujuraat : 13)
“Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu seorang
laki-laki dengan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu Saling mengenal.
“(QS Al-hujuraat : 13)
Menyukai seseorang tapi tetap islami itu ada prinsipnya, Bagi
kamu yang belum sanggup menikah, tapi sudah memiliki rasa cinta. Ada
beberapa hal yang perlu kamu perhatikan. Setelah cinta datang kepada
kita. Prinsipnya yaitu jauhi kemungkinan yang paling buruk dalam soal
cinta di usia remaja kita ini, cinta selalu bergandengan erat dengan nafsu.
Hal ini kemungkinan karena pengaruh hormonal dan cinta itu sendiri.
Sudah bukan rahasia lagi bila cinta kerap bercampur dengan nafsu. Karena
campur aduk inilah, banyak orang mengatasnamakan cinta untuk menutupi
nafsunya. Bila nafsu sudah selesai, selesai pulalah cintanya.
Analisis pesan religius dalam lirik lagu Kerudung putih dengan
indikator : kecantikan menurut islam, Kecantikan seseorang wanita dalam
islam tergantung bagimana cara wanita itu menyembunyikan aurat nya dan
menjaga akhlak nya. Karena haram bagi wanita yang memperlihatkan
aurat nya.
“Sesungguhnya dunia ini seluruhnya adalah perhiasan dan sebaik-baik
perhiasan dunia adalah wanita yang sholihah.” (HR. Ahmad).
55
Dalam lirik lagu Kerudung putih mengisahkan tentang kekaguman
sesorang lelaki kepada wanita yang memakai kerudung putih. Kekaguman
itu bukan di landaskan oleh kecantikan dan pakaian seorang wanita
tersebut, tetapi kekaguman itu di karena akhlak sang wanita yang
berdandan mengikuti syariat islam tanpa menimbulkan keseksian dan
kemolekan tubuh, tetapi sang wanita menutup aurat nya , budi pekerti
wanita itu serta ketaatan wanita tersebut dalam menyembah Allah Swt.
Menahan pandangan merupakan akar utama untuk memelihara
kemaluan, sehingga penyebutannya didahulukan. Keharamannya adalah
ketika pandangan tersebut dijadikan sarana masuknya kemaksiatan,
apabila pandangan di pergunakan untuk suatu kemaslahatan maka
hukumnya di perbolehkan. Dan diharamkan apabila dikhawatirkan akan
menimbulkan kerusakan dan tidak bernilai maslhat sama sekali,
disamping kerusakan yang di timbulkannya. Larangan Allah berkenaan
dengan pandangan tidak berlaku mutlak, tetapi untuk sebagian pandangan
saja, sedangkan menjaga kemaluan harus dilaksanakan dalam keadaan
seperti apapun, tidak diperbolehkan kecuali sesuai dengan haknya,
sehingga perintahnya bersifat umum. Allah Swt. menjadikan mata sebagai
cerminan hati, apabila seorang hamba sanggup menahan pandangan, maka
dia akan sanggup menahan syahwat hati dan keinginan-keinginannya,
apabila ia mengumbar pandangan mata maka itu sama saja dengan
mengumbar nafsu hatinya.5
5 Ibnul Qoyim Al Jauziyah, Taman Orang Jatuh Cinta, Bandung: Jabal, 2010. hal. 91
56
Ada suatu permasalahan, bagaimana pendapat para ulama tentang
seorang laki-laki yang memandang seorang perempuan sekali pandangan,
kemudian hatinya langsung jatuh cinta kepada perempuan tersebut, dan ia
bersungguh-sungguh dalamk cintanya. Dalam hatinya berkata, “Semua itu
berawal dari pandangan pertama. Apabila aku pandang skelai lagi, tentu
aku tidak akan jatuh cinta seperti pandangan pertama dan akan berubah
pikiran”.
Memandang untuk kedua kalinya dengan alasan yang sama itu
tidak di perbolehkan . Terdapat pertimbangan untuk menguatkan hal
tersebut.
1. Allah Swt. memerintahkan untuk menahan pandangan mata, sesuatu yang
dilarang dan diharamkan tidak dapat dijadikan untuk penawar atau
pengobat hati semacam itu.
2. Rasulullah Saw. pernah ditanya tentangan pandangan pertama yang tidak
disengaja. Beliau mengajarkan bahwa pandangan tersebut dapat
memberikan pengaruh pada hati, sehingga beliau , memerintahkan untuk
menobatinya dengan memalingkan pandangan dan tidak mengikutinya
dengan pandangan berukutnya.
3. Beliau juga menegaskan bahwa pandangan yang pertama (yang tidak
disengaja) adalah menjadi hak yang melihatanya, tetapi yang kedua dan
seterusnya bukan haknya lagi, artinya jika dia memperturutkannya maka
berdosa. Sesuatu yang mustahil apabila obat dari penyakit ada pada bagian
yang bukan menjadi haknya.
57
4. Yang jelas bahwa permaslahan akan bertambah serius dngan adanya
pandnagan kedua dan seterusnya, bukan malah berkurang. Sudah cukup
bukti untuk hal ini, keadaan tidak akan bertambah baik apabila
memperturutkan pandangan-pandangan berikutnya.
5. Iblis akan berdiri disampingnya, ketika ia hendak mengulangi
pandangannya, lalu iblis menghiasi pandangannya dengan kebaikan
dengan tujuan menyempurnakan godaanya.
Golongan orang yang menjadikan sesuatu yang syubhat sebagai
alasan diperbolehkannya memandang sesuatu yang diharamkan ,
mengatakan, “Kita mempunyai kitab panduan yang sama, yaitu al-Qur‟an
dan Hadits. Disamping itu, terdapat juga pendapat para imam dan
pemikiran yang mendalam.” Dalam al-Qur‟an disebutkan, “Dan apakah
mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu
yang diciptakan Allah.” (Q.S. al-Araf: 185)
Pada ayat ini terdapat keumuman lafadz, yaitu segala seuatu yang
diciptakan Allah Swt. termasuk wajah yang elok dan tampan. Wajah
adalah salah satu yang dicptakan paling indah oleh Allah Swt. tempat
pembuktian dan pengungkapan yang paling kuat. Sehingga ada ucapan
Subhanallah manakala melihat wajah yang elok dan menawan.
Dengan melihat wajah yang elok dan rupawan, akan melahirkan
kalimat “Subhanallah”. Dari lidah yang melihatnya, dan itu adalah dzikir
kepada Allah Swt. Allah Swt. tidak menciptakannya secara sia-sia. Tetapi,
wajah ditampakkan untuk dijadikan petunjuk bagi orang yang melihatnya
58
terhadap kekuasaan Allah Swt. dan wahdaniyat-Nya serta keindahan
ciptaan-Nya.
Rasulullah Saw. bersabda, “Carilah kebaikan dari eloknya wajah.
seorang laki-laki meminang perempuan, kemudian ia meminta pendapat
kepadan Rasulullah Saw. maka beliau bertanya, “Apakah kamu sudah
melihatnya?” dia menjawab, “Belum”, Beliau pun bersabda, “Lihatlah ia
terlebih dahulu.” Apabila memandang wajah itu sesuatu yang diharamkan,
tentu beliau tidak akan berkata demikian. Beliau menyuruhnya untuk
melihat wajah perempuan itu, yang dianggap tidak menjamin bebas dari
fitnah. Imam Syafi‟i berkata, “Berlindunglah kepada tuhan pemilik arsy
agar tidak hilang ketakwaan, hati yang tertawan pesona wajah wanita
adalah suatu luka.6
“Memandang” yang diperintahkan Allah Swt. (pada surat al-„Araf:
185) adalah memandang sesuatu yang di perintahkan Allah Swt. kepada
kita untuk memandangnya. Yaitu memandang sesuatu yang mengantarkan
kita kepada ma’rifatullah, keimanan dan kecintaan kepada-Nya,
memandang sesuatu yang dapat menunjukkan kebenaran Rasul-rasul-Nya
sehingga membenarkan kabar berita yang mereka sampaikan seperti
tentang sifat-sifat-Nya, nama-nama-Nya,af’al-Nya, siksa dan juga pahala
yang dijanjikanNya.7
6 Ibnul Qoyim Al Jauziyah, Taman Orang Jatuh Cinta, Bandung: Jabal, 2010. hal. 112
7 Ibnul Qoyim Al Jauziyah, Taman Orang Jatuh Cinta, Bandung: Jabal, 2010. hal. 122
59
Rhomapun berpesan kepada khalayak publik, khusunya para
pemuda agar berhati-hati dan waspada dalam menjaga kesucian cinta, serta
tidak menyalahgunakan sebagai pemuas nafsu setan. Pesan ini tampak
dalam lagu “Citra Cinta”,
Dihiasi alam manusiawi
Dengan cinta sebagai rahmat-Nya
Agar dapat hidup berkasih-sayang
Laki-laki dan perempuan
Agar dapat mengembangkan keturunan
Demi penerus perjuangan
Begitulah tuhan meletakan
Nilai cinta dalam kesucian
Jadi jangan kau menyalahgunakan
Sebagai pemuas nafsu setan
Dan juga janganlah cinta kaujadikan
Alat pembuat kerusakan
Bila datang rasa cinta
Hati-hati dan waspadalah
Jaga, pelihara, serta kuasailah
Sehingga sampai pada waktunya
Halal bagimu berdua
Bila biduk cinta tiba di titik nikah
Banyak sudah tunas-tunas muda
berguguran sebelum berkembang
Korban dari nafsu birahi durjana
Yang mengatasnamakan cinta
Yang memang suci dan mulia
Syukurilah anugerah cinta
Pelihara nilai citra cinta
Cinta itu bukan sesuatu yang hanya mengedepankan “seks oriented
only”, tetapi harus memiliki tujuan mulia sebagai mengembangkan
keturunan dan untuk meneruskan perjuangan.8
8 Wawancara dengan Rhoma Irama, pada hari kamis 10 Dessember 2015 pukul 13.30 wib
60
Pada lirik “Bila datang rasa cinta, Hati-hati dan waspadalah, Jaga,
pelihara, serta kuasailah” kita di peringati bahwa bila cinta datang maka
berserahlah kepada Allah swt agar tidak melakukan cinta dengan haw
nafsu, pada lirik tersebut juga kita ingatkan agar selalu berhati-hati dan
waspada jika cinta sudah hampir mendakati nafsu maka jangan biarkan
nafsu yang menguasai kita, bahkan kita harus mengendalikan cinta dan
hawa nafsu dengan baik dan benar. Jika kita mengikuti hawa nafsu maka
akan terjadi hubungan di luar nikah yang akan menyebabkan terjadinya
kehamilan di luar nikah bahkan banyak yang rela dan sadar menggugurkan
kandungannya hanya karena malu atau tidak mau menanggung malu jika
ketahuan hamil di luar nikah, seperti terdapat pada lirik lain, “Banyak
sudah tunas-tunas muda, berguguran sebelum berkembang, Korban dari
nafsu birahi durjana, Yang mengatasnamakan cinta, Yang memang suci
dan mulia. dalam lirik terakhir lagu “Syukurilah anugerah cinta, Pelihara
nilai citra cinta”, di anjurkan bila cinta datang keapada kita haru di syukuri
dengan cara memperlakukan cinta tersebut seperti yang diajarkan Islam
dan tidak membiarkan nafsu menguasai cinta tersebut serta harus
mengetahui batasan-batasan cinta terhadap lawan jenis agar tidak
menyalahgunakan cinta dengan nafsu belaka.
Cinta adalah upaya mendapatkan kerelaan (keridhaan) yang
dicintai. Cinta adalah ketenangan tetapi gelisah, kegelisahan tetapi tenang.
Maka hati menjadi gelisah, kecuali setelah berdekatan dengan sang
kekasih, kegundahan muncul karena kerinduan, dan ia akan merasa tenang
ketika berada disampingnya. ini merupakan makna ungkapan mereka yang
61
mengatakan bahwa cinta adalah pergerakan hati yang tidak berhenti
mengingat kekasih, dan ketenangannya hanya terwujud ketika ia
bersanding bersamanya. Cinta adalah kebersamaan dengan kekasih,
selama-lamanya.
Islam tidak melarang untuk mengenal orang lain, termasuk lawan
jenis yang bukan muhrim. Bahkan , islam menganjurkan kepada kita untuk
bersatu, berjama‟ah. Karena kekuatan islam itu adalah diantaranya
kebersamaan, bahkan Allah SWT menciptakan manusia menjadi
bebangsa-bangsa.
Allah SWT berfirman dalam Qur‟an Surat Al-Hujuraat ayat 13
yang memerintahkan kepada manusia untuk saling mengenal dari berbagai
macam perbedaan.9
Meskipun memang tidak ada penjelasan Al-Qur‟an dan As-Sunah
secara langsung mengenai pacaran, tetapi islam menuntunkan adab
pergaulan anak muda-mudi yaitu:10
1. Niat dan Motivasi pergaulan hendaknya didasarkan karena Allah SWT
semata.
2. Mengucapkan dan menjawab salam bila bertemu (QS An-Nisa : 86),
bertamu dan ketika berpisah. (QS An-Nur : 27):11
9 Kementrian Agama RI, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Urusan
Agama Islam dan Pembinaan Syariah, (PT Sinergi Pustaka Indonesia, 2012). 10
http://pacaranislami.wordpress/2007 11
Kementrian Agama RI, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, (PT Sinergi Pustaka Indonesia, 2012).
62
3. Tidak di perbolehkan ber-khalwat (bersepi-sepian) tanpa ada control.
termasuk kategori ber-khlawat yakni ketika tidak ada control dari
orang. Sekelilingnya meskipun itu di tempat ramai.
4. Menundukan pandangan yang bermuatan syahwat dan menjaga
kemaluan. Penggabungan anjuran untuk menundukkan pandangan
dengan menjaga kemaluan berarti anjuran menundukan pandangan
yang bermuatan syahwat.
5. Tidak memperlihatkan perhiasan atau keindahan anggota tubuhnya,
yakni dengan berbusana menutup aurat.
Atas dasar demikian dapat disimpulkan bahwa islam sesungguhnya
tidak melarang bergaul antara laki-laki dan perempuan selama semua
larangan di atas tidak dilanggar
Rhoma Irama Mengatakan nilai cinta perspektif islam ada di lagu
Lagu-lagi Cinta dan Citra Cinta, kedua lagu tersebut sangat tepat untuk
mencari nilai cinta perspektif islam.12
Lirik lagu Lagi-lagi Cinta
Bila manusia dilanda cinta
Mata yang belalak seperti buta
Walau banyak celanya kasih nampak sempurna
walah jelek orangnya kasih nampak menyala
Bila manusia dilanda cinta
Hatipun mengembang bagai pahlawan
Siapapun saingan berani berhadapan
Jangankan Cuma harta, jiwa pun dikorbankan
Jangan salahkan cinta? pabila menderita
Bukan cinta yang buta tapi jiwa terlena
Kalau jiwa terlena akalpun tak berfatwa
12
Wawancara dengan Rhoma Irama, pada hari kamis 10 Dessember 2015 pukul 13.30 wib
63
Cinta tanpa akal berakibat fatal
Main api memang berbahaya
Hamil tanpa nikah, anak tanpa ayah
Lagi-lagi alasannya cinta
Berhati-hatilah dalam bercinta
Tanamkan niat suci mulia
aturan permainan cobalah dijalankan
Bisik dan rayu syetan janganlah didengarkan
Berhati-hatilah dalam bercinta
Tanamkanlah niat suci mulia
Dalam lagu Lagi-lagi cinta diatas mengajarkan kita agar berhati-
hati dalam bercinta, lagu tersebut mengajarkan kita bahwa cinta itu
tidak buta melainkan jiwa yang terlena dalam cinta. jika jiwa sudah
terlena dengan bujukan syetan untuk mengikuti hawanafsu maka akal
sehatpun tidak lagi berfatwa dan mengarahkan kepada yang baik.
seperti terlihat pada lirik “Jangan salahkan cinta? pabila menderita,
Bukan cinta yang buta tapi jiwa terlena, Kalau jiwa terlena akalpun tak
berfatwa”.
Jika cinta sudah tidak mnegedepankan akal maka yang terjadi
nafsu akan menegdalikan cinta tersebut. bila nafsu sudah
mengendalikan akan adanya wanita hamil di luar nikah karena
melakukan perbuatan zina keapada pasangannya, anak yang tidak
mengetahui siapa ayah kandungnya, bahkan sampai menggugurkan
anak kandungnya karena tidak mau menanggung apa yang sudah di
perbuatannya. Seperti pada lirik “Cinta tanpa akal berakibat fatal, Main
api memang berbahaya, Hamil tanpa nikah, anak tanpa ayah, Lagi-lagi
alasannya cinta”.
64
Sebelum terjadi hal yang berbahaya seperti hamil tanpa nikah,
hamil tanpa ayah dan sebagainya, maka Rhoma Irama mengingatkan
bahwa kita harus selalu berhati-hati dalam bercinta. jangan sampai
mengikjuti nafsu syetan, maka kita harus mengetahui aturan-aturannya
jangan sedikitpun melanggarnya karena cinta mempunyai batasan
batasanya. Jika kita menetahui dan mengikuti aturan-aturan dan batasan
cinta dalam islam tidak akan terjadi hamil di luar nikah, hamil tan pa
ayah dan sebagainya. Seperti pada lirik “Berhati-hatilah dalam bercinta,
Tanamkan niat suci mulia, aturan permainan cobalah dijalankan, Bisik
dan rayu syetan janganlah didengarkan”.
Rhoma pun menegaskan kembali bahwa harus selalu berhati-hati
dan menanamkan niat suci dan mulia agar tidak terjadinya zina di luar
nikah di akhir lirik lagu tersebut “Berhati-hatilah dalam bercinta,
Tanamkan niat suci mulia”.
Islam tidak melarang untuk mengenal orang lain, termasuk lawan
jenis yang bukan muhrim. Bahkan , islam menganjurkan kepada kita
untuk bersatu, berjama‟ah. Karena kekuatan islam itu adalah
diantaranya kebersamaan, bahkan Allah SWT menciptakan manusia
menjadi bebangsa-bangsa.
Allah SWT berfirman dalam Qur‟an Surat Al-Hujuraat ayat 13
yang memerintahkan kepada manusia untuk saling mengenal dari berbagai
macam perbedaan.13
13
Kementrian Agama RI, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, (PT Sinergi Pustaka Indonesia, 2012).
65
Adapun batasan-batasan mencintai terhadap lawan jenis yang
belum menikah
1. Tidak melakukan perbuatan yang dapat mengarahkan keapada
zina.
Diantara perbuatan tersebut adlah berduaan dengan lawan jenis
di tempat yang sepi, bersentuhan, termasuk bergandengan
tangan, berciuman.
2. Tidak menyentuh perempuan yang bukan mahramnya.
Rosulullah SAW bersabda “Lebih baik memegang besi panas
dari pada memegang atau meraba perempuan yang bukan
istrinya (kalau ia tahu akan berat siksanya)
3. Tidak berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya.
Dilarang laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya
untuk berduaan, Rosulullah bersabda, “Barangsiapa beriman
kepada Allah dan hari akhir maka jangan sekali-kali dia
bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak bersama
mahramnya, karena yang ketiganya adalah setan.
4. Harus menjaga mata atau pandangan.
Sebab mata adalah kuncinya hati, dan pandangan itu
pengutus fitnah yang sering membawa kepada perbuatan zina.
Oleh karena itu Allah berfirman QS. An-Nur: 30
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman:
“hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara
kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci dri mereka.
Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka
perbuat”.. Katakanlah kepada wanita yang beriman:
“Hendaklah mereka menahan pandangan dan kemaluannya,
dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali
yang (biasa) nampak dari padanya dan hendaklah meraka
menutpkan kain kudung kedadanya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka,
atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera
mereka, atau putera putera suami mereka, saudara permepuan
mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak budak yang
66
mereka miliki, atau pelayan pelayan lelaki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak anak yang
belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka
memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka
sembunyikan dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,
hai orang orang yang beriman supaya kamu beruntung”.14
Yang dimaksud menundukkan pandangan yaitu menjaga
pandangan, tidak melepaskan pandangan begitu saja apalagi
memandangi lawan jenis dengan glora nafsu, kita hanya boleh
memandang lawan jenis seperlunya aja, tidak berlebihan.
5. Menutup aurat.
Diwajibkan kepada kaum wanita untuk menjaga aurat dan
larangan pakaian yang mempertontonkan bentuk tubuhnya,
kecuali untuk suaminya.
Sebagaimana diketahui bahwa Allah Swt. telah
menyediakan obat bagi setiap penyakit dan memudahkan cara
untuk memperoleh obat tersebut, baik dengan jalan syariat
maupun melalui takdir-Nya. Barang siapa yang hendak mencari
obat dengan sesuatu yang disyariatkan oleh Allah Swt. dan
memohon pertolongan dengan takdir-Nya dan mendatangi urusan
dengan pintu yang semestinya, maka dengan jalan seperti itu ia
akan memperoleh kesembuhan. Dan sebaliknya, barang siapa
yang berobat dengan sesuatu yang dilarang menurut syari‟at,
walaupun takdir menentukannya sembuh, maka sesungguhnya dia
14
Kementrian Agama RI, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, (PT Sinergi Pustaka Indonesia, 2012)
67
telah melakukan kesalahan dalam proses pengobatannya. Tak
ubahnya seperti orang yang mengobati penyakit dengan penyakit
yang lebih besar dan membahayakan.
Telah kami sebutkan hadits Ibnu Abbas bahwa Rasulullah
Saw. pernah bersabda, “Tidak ada yang lebih indah bagi
pandangan orang-orang yang jatuh cinta selain menijkah.” Para
ilmuwan, dokter serta yang berkompeten dalam masalah ini
sepakat bahwa sembuhnya penyakit cinta adalah dengan
bertemunya dua ruh dan badan.
Dalam Shahih Muslim diriwayatkan hadits dari jabir bahwa
Rasulullah Saw. pernah melihat seorang wanita, kemudian beliau
menemui Zainab dan mencurahkan hasratnya kepada Zainab.
Kemudian beliau besabda, “Sesungguhnya wanita itu menghadap
dalam bentuk setan dan membelakangi dalam bentuk setan juga.
Barangsiapa di antara kalian yang melihat seorang wanita yang
membuatnya tertarik, hendaklah ia mendatangi istrinya. Dengan
demikian ia akan tercegah dari gejolak hasrat di dalam hatinya.”
Rasulullah Saw. memberikan tuntunan kepada para pemuda
yang tinggi dorongan seksualnya untuk menempuh pernikahan
sebagai “Penawar kehausannya”. Rasulullah Saw. bersabda,
“Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kalian yang mampu
untuk menikah, maka menikahlah. Karena dengan pernikahan
akan lebih mudah untuk menahan pandangan dan menjaga
kemaluan.” (H.R. Bukhori dan Muslim) Abu Ubaid
68
meriwayatkan hadits yang sama dengan redaksi yang berbeda
bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Hendaklah kalian menikah”.
Terdapat perbedaan antara kedua hadits tersebut. Hadits
pertama mengandung perintah agar pemuda segera mengakhiri
hidup membujang dengan menikah. sedangkan hadits kedua
mengandung arti perintah bagi orang yang menikah untuk
bersetubuh. 15
Dengan hadits tersebut Rasulullah Saw. memberikan
tuntunan bagi kaum pemuda agar menjadikan nikah sebagai
penawar yang ampuh dalam masalah ini. Apabila tidak sanggup,
maka dianjurkan agar berpuasa. Karena puasa dapat memecahkan
kuatnya birahi dan lebih mudah untuk mengendalikannya. Birahi
akan lebih bergejolak dengan banyaknya makanan yang masuk
kedalam perut. Porsi makanan yang masuk akan berpengaruh
pada tingkat kekuatan birahi. Dengan berpuasa, akan
mempersempit ruang hasrat sehingga yang bersangkutan akan
mudah menahan bahkan bisa memadamkannya.
Puasa yang disyari‟atkan dapat menyeimbangkan dorongan
seks. Keseimbangan merupakan bentuk kebaikan dari dua
keburukan. Jalan tengah diantara dua jalan yang tercela, yaitu
menghilangkan birahi secara total atau menuruti secara
berlebihan. Keduanya keluar dari keseimbangan sedangkan
sebaik-baiknya urusan adalah yang pertengahan.
15
Ibnul Qoyim Al Jauziyah, Taman Orang Jatuh Cinta, Bandung: Jabal, 2010. hal. 218
69
Setiap bentuk perilaku yang baik adalah yang tengah-tengah
dari dua hal; meremehkan atau berlebih-lebihan. Demikian halnya
agama yang lurus, ia berada di tengah dua sisi jalan yang
menyimpang. Demikian juga sunnah yang berdiri diantara dua
jenis bid‟ah. Yang jelas bahwa pertengahan adalah jalan yang
baik.16
Selagi batasan tidak dilanggar, maka pacaran hukumnya boleh,
tetapi bisakah kita berpacaran tanpa berpandang-pandangan, berpegangan,
becanda ria, berciuman dan sebagainya.
D. Dakwah Melalui Lagu
Rhoma menyadari bahwa suara merdu, kemampuan bermusik, plus
kemahiran dalam menicptakan lagu-lagu dangdut bertema keislaman
adalah karunia besar dari tuhan, sehingga mesti dioptimalkan dalam
kebaikan. Baginya, memilih jenis musik dangdut sebagai saran dakwah,
bukannya tanpa alasan. Alasan yang dimaksud adalah karena setiap insan
memiliki sense of art, tidak terkecuali orang islam, bahkan ulama
sekalipun. Memiliki kegemaran terhadap seni, menurutnya sudah menjadi
kodrat Allah swt. Oleh karenanya kalau umat islam absen dalam mengisi
musik dengan nuansa islami, musik akan di ambil alih orang lain, karena
musik sangat mempengaruhi pendengarnya. Bagi Rhoma, bagaimana
musik itu easy listening, harmoni, dan touching (menyentuh). Jika tidak,
maka dakwah itu akan gagal.
16
Ibnul Qoyim Al Jauziyah, Taman Orang Jatuh Cinta, Bandung: Jabal, 2010. hal. 219
70
Gusdur mengatakan bahwa tidak ada pintu berdakwah melalui
musik, Rhoma pun membenarkan pernyataan tersebut, tetapi ada celah
untuk dakwah tersebut. Karena Cuma celah, maka tidak mudah berdakwah
melalui musik. Musik dakwah bukan hanya sekedar menempelkan lirik-
lirik nasihat didalam lagu, tetapi bagaimana dia bisa mendakwahkan
amanah. Efektif atau tidak membentuk manusia yang dianjurkan oleh
Islam, itulah dakwah.17
Bagi Rhoma, Berdakwah melalui musik itu non akademik. Tidak
ada ilmu dan rumusnya, Semua ini, katanya, bersifat intuitif, ilham dari
Allah. karena bersifat intuitif maka ia tidak bisa diwariskan atau
dipapartularkan kepada siapapun, termasuk kepada anak-anaknya, vicky
dan ridho. Lagu dakwah, menurutnya bukan lirik dakwah kemudian
diiringi musik. Tidak sesederhana itu. Lagu dakwah, lagu yang harus bisa
berdakwah dan bisa memotivasi, mengubah, atau paling menyentuh
pendengar. Bukan sebagai lagu semata. Juga bukan lirik nasihat dikasih
musik.
Musik tercipta dari bunyi-bunyi yang sengaja dihadirkan untuk
mencapai suatu efek harmoni. Karakter manusia dapat dibentuk
berdasarkan linkungan lewat lagu, lebih-lebih dari faktor personalnya.
Dengan kata lain, emosi yang terdapat di dalam diri sesorang dapat
mempengaruhi pikiran manusia. Pikiran tersebutlah, yang nantinya akan
membentuk sebuah karakter didalam diri seseorang. Pikiran manusia akan
mengarah pada suatu ungkapan, baik itu diwujudkan lewat perkataan dan
17
Wawancara dengan Rhoma Irama, pada hari kamis 10 Dessember 2015 pukul 13.30 wib
71
tindakan. Wujud-wujud tersebut dalam jangka waktu lama, jika diasah
akan menjadi sebuah kebiasaan, dan kebiasaan ini akan terwujud pada
pembentukan sebuah karakter. Jadi, dapat diakatakan bahwa lagu dapat
membentuk sebuah karakter didalam diri seseorang.18
Menurut Rhoma berdakwah melalui musik dan lagu sangat efektif.
Tidak ada dakwah yang tidaj efektif. Karena Allah berfirman dalam Al-
Qur‟an surat Al-A‟la ayat 9-11. “Fadzakir innafa‟ati dzikra. Sayadzakaru
mayakhsya, Wayatajannabuhal asyqa”, ( Oleh sebab itu berikanlah
peringatan, karena peringatan itu bermanfaat. Berikanlah peringatan, nanti
pasti ada yang mengikuti walaupun ada juga yang membangkang ).
Karena “Faalhamaha fujuroha wataqwaha”. Manusia itu punya dua
potensi, potensi taqwa dan potensi fujur (jahat)19
. memang ada orang yang
mengatakan bahwa dakwah lewat musik dangdut tidak efektif. karena
ketika anda menyanyi, di depan anda banyak orang berjoged, ada juga
yang mabuk. oke, itu saya terima. Tapi, katakanlah orang yang berjoged
100 orang, 200 orang, sampai 500 orang. Mereka hanya beberapa meter
dari panggung. Sedangkan, ada puluhan ribu bahkan jutaan orang diluar
yang berjoget itu termasuk yang menonton di depan layar televisi. dengan
demikian, yang berjoget itu jumlahnya paling nol koma sekian persen dari
jumlah penonton atau pemirsa seluruhnya. Sama juga dengan orang yang
ceramah atau khutbah jum‟at. Pendengarnya ada yang tidur, ada yang
mencuri sandal. Tapi, pasti mayoritas mereka mendengar, banyak yang
menyimak dan punya pengaruh positif.
18
Moh Shafan. Rhoma Irama Politik Dakwah Dalam Nada. (Depok : Imania, 2014), hal. 161 19
Moh Shafan. Rhoma Irama Politik Dakwah Dalam Nada. (Depok : Imania, 2014), hal. 111
72
1. Dakwah Menurut Rhoma Irama.
Ditinjau dari segi bahasa, da‟wah berasal dari bahasa Arab dakwah
dan kata da‟a, yad‟u yang berarti panggilan, ajakan, seruan. Pemakaian
kata “dakwah” dalam masyarakat islam, terutama di Indonesia, adalah
suatu yang tidak asing. Arti dari kata dakwah diberi arti “seruan” dan
“ajakan”. Kalau kata dakwah di beri arti “seruan”, makna yang
dimaksudkan adalah seruan kepada islam atau seruan Islam. Kecuali itu,
Islam sebagai agama disebut agama dakwah, maksudnya adalah agama
yang disebarluaskan dengan cara damai, tidak lewat kekerasan.20
Syekh Ali Makhfudh dalam kiatabnya Hidayatul Mursydin,
mengatakan dakwah adalah “Mendorong manusia untuk berbuat
kebajikan dan mengikuti petunjuk (agama),menyeru mereka kepada
kebaikan dan mencegah mereka dari perbuatan munkar agar memperoleh
kebahagiaan dunia akhirat”.21
Menurut Rhoma Irama dakwah itu kewajiban setiap muslim secara
profisional, Secara amatir ada kewajiban setiap muslim untuk berdakwah
walaupun satu ayat. Rhoma mengutip ayat Al-Qur‟an, surah Al-A‟la ayat
9-11, “Fadzakir innafa’ati dzikra. Sayadzakaru mayakhsya,
Wayatajannabuhal asyqa”,22
( Oleh sebab itu berikanlah peringatan,
karena peringatan itu bermanfaat. Berikanlah peringatan, nanti pasti ada
yang mengikuti walaupun ada juga yang membangkang )
20
Muhammad Husain Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, diterjemahkan dari Hayat Muhammad oleh Ali Audah(Jakarta: Tintamas, 1984), hal. 217 21
Syekh Ali Makhfudh, Hidayat al-Mursyidin ila Thuruq al-Wa’zi wa al-Khitabat(h), (Beirut, Dar al-Ma’rif, t.t), hal. 17 22
Kementrian Agama RI, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, (PT Sinergi Pustaka Indonesia, 2012).
73
a) Hukum Dakwah
Berdasarkan ayat-ayat al-Qur‟an dan hadits seluruh ulama
sepakat bahwa hukum dakwah adalah wajib. yang masih menjadi
perdebatan adalah apakah kewajiban itu di bebankan kepada setiap
individu Muslim (fardhu ain) atau kewajiban itu hanya di
bebankan kepada sekelompok orang saja dari umat islam secara
keseluruhan (fardhu kifayah).
Perbedaan pendapat mengenai hukum berdakwh disebabkan
perbedaan cara pemahaman mereka terhadap dali-dali naqli (al-
Qur‟an dan hadits) disamping adanya kenyataan kondisi tiap
muslim yang berbeda-beda pengetahuan dan kemampuan.
Ayat-ayat yang menjadi pangkal pendapat itu adalah, surah Ali
Imran ayat 104:
“Dan hendklah ada diantara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada makruf dan menegah
dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung”23
Dalam ayat diatas terdapat kata (minkum) yang bisa berarti
kamu semua (yang dalam gramatika bahasa Arab biasa disebut
dengan “lil Bayan” dan bisa berarti “sebagian dari kamu” atau
biasa di sebut lit-Tab’idh. Imam Khazin berkata:
Arti min dalam firman Allah minkum ali imron 104 adalah
brfungsi
sebagai penjelas (lil bayan) bukan untuk menunjukan arti sebagai
(lil ab’idh) sebab Allah telah mewajibkan dakwah kepada umat
islam
secara keseluruhan sebagaimana dalam firman –Nya (yang
artinya)
23
Kementrian Agama RI, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, (PT Sinergi Pustaka Indonesia, 2012).
74
kamu sebagian adalah sebaik- baik umat ... dst (QS . ali
imran:110)
oleh karena itu , arti yang tepat untuk ayat 104 surah ali imran di
atas
adalah hendaknya kamu semua menjadi umat yang selalu
mengajak kepada
kebaikan memerintahkan yang makruf dan mencegah yang munkar.
Ahmad Hasym berkata: Sesungghnya dakwah itu bukan tugas
kelompok yang khusus dimana orang lain terbebas dari tanggung
jawab. Sebagaimana tiap-tiap orang muslim dibebankan tanggung
jawab, seperti halnya tiap-tiap Muslim dibebankan tugas Sholat,
Zakat, besikap benar dan jujur, maka setiap muslim juga
diwajibkan memindahkan keimanan didalam hati yang kosong,
menuntun orang yang bingung dan berpulang kejalan Allah yang
lurus. Karena itu, dakwah ke jalan Allah sama dengan sejumlah
keutamaan jiwa dan tugas-tugas syariah yang tidak khusus dengan
seorang muslim saja, tapi mencakup semua Muslim. Tidak adanya
intansi kependetaan dalam masyarakat islam dan ketentuan bahwa
setiap penganut agama Islam sendiri bertanggung jawab dihadapan
Allah itulah yang menyebabkan tertancapkan pengaruh Islam di
Timur dan Barat. Memang sebagian manusia memiliki minat
khusus secara pengetahuan dan keterampilan yang lebih dari yang
lain. Akan tetapi, kelebihan tersebut tidak membatasi kemampuan
dakwah bagi tiap-tiap Muslim.24
24
A. Hasyimi, Dustur Dakwah Menurut al-Qur’an, (Jakarta, Bintang Mulya, 1971, Cet I), h. 161-162
75
Muhammad Ghozali dalam bukunya Ma‟alihi Fid Dakwah
Wad Du‟ah berkata; kaum muslimin haruslah membagi kegiatan
untuk sempurnanya risalah dakwah ini, seperti halnya kerajaan
lebah yang membagi-bagi tugasnya untuk bergotong-royong.
Nyatanya sekarang kita berada dalam suatu zaman dimana spesialis
ilmu pengetahuan menjadi ciri khasnya. Dalam zaman ini ilmu
pengetahuan telah melaut sebegitu rupa, patutlah sekelompok
ulama‟ mengkhususkan diri dengan mempelajari dakwah islam
saja. Mereka yang menghabiskna usianya untuk maksud inilah
yang disebut (du‟ah Ilallah) juru dakwah ke jalan Allah.
b) Fungsi Dakwah
a. Menyebarkan Islam kepada manusia sebagai individu dan
masyarakat sehingga mereka merasakan rahmat Islam sebagai
rahmatan lil’ alamin bagi seluruh makhluk Allah. Firman
Allah QS. al-Anbiya: 108:
(Katakanlah: “Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku
adalah: Bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa, maka
hendaklah kamu berserah diri (kepada-Nya)”.25
b. Melestarikan nilai-nilai Islam dari generasi ke generasi kaum
muslimin berikutnya sehingga kelangsungan ajaran Islam
beserta pemeluknya dari generasi ke generasi berikutnya tidak
terputus.
25
Kementrian Agama RI, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, (PT Sinergi Pustaka Indonesia, 2012.
76
c. Dakwah berfungsi korektif artinya meluruskan akhlak yang
bengkok, mencegah kemungkaran dan mengeluarkan manusia
dari kegelapan rohani.
c) Tujuan Dakwah
Tujuan merupakan pernyataan bermakna, keinginan yang
dijadikan pedoman manajemen puncak organisasi untuk meraih
hasil tertentu atas kegiatan yang di lakukan dalam dimensi waktu
tertentu. Tujuan (objective) diasumsikan berbeda dengan sasaran
(goals). Dalam tujuan memiliki target target tertentu. Sedangkan
sasaran adalah pernyataan yang telah ditetapkan oleh manajemen
puncak untuk menetukan arah organisasi dalam jangka panjang.26
Ketika merumuskan pengertian dakwah, Amrul Ahmad
menyinggung tujuan dakwah adalah untuk mempengaruhi cara
merasa, berpikir, bersikap dan bertindak manusia pada dataran
individual dan sosiokultural dalam rangka terwujudnya ajran islam
dalam semua segi kehidupan.27
Pendapat diatas menekankan bahwa dakwah bertujuan
untuk mengubah sikap mental dan tingkah laku manusia yang
kurang baik menjadi lebih baik atau meningkatkankualitas iman
dan islam seseorang secara sadar dan timbul dari kemaunnya
sendiri tanpa merasa terpaksa oleh apa dan siapapun.28
26
Dr. H. Moh. Ali Aziz, M. Ag, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2004), hal. 60 27
Bisri Affandi, Beberapa Percikan Jalan Dakwah, (Surabaya, Fak DakwahSurabaya, 1984), hal. 3 28
Amrullah Ahmad, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, (Yogyakarta, Primaduta, 1983), hal. 2
77
2. Lagu yang Dakwah Menurut Rhoma Irama
Menurut Rhoma Irama, Tidak semua lagu bisa untuk berdakwah
meskipun lirik lagu tersebut bernuansa islami, bermusik halus, atau
bermuatan dakwah. tapi perlu adanya harmonisasi antara lirik, melodi dan
beat, menjadi sebuah hal yang niscaya, sehingga punya daya sentuh yang
kuat, seperti pada lagu “Judi”. Lagu “Judi” diciptakannya selama tiga
tahun. Tidak dibuat secara mendadak, namun melalui observasi. Setalah
observasi, baru dibuatkan melodinya sampai cocok dengan liriknya.
Kalau Cuma lirik-lirik yang bernuansa islami lalu di masukan
musik dan melodi belom tentu menjadi dakwah, bisa-bisa akan menjadi
anti dakwah dan bahkan bisa dikatakan pelecehan terhadap nilai-nilai
dakwah, kalau tidak harmoni, tidak kawin dan tidak pas antara lirik,
melodi dan beatnya.29
29
Wawancara dengan Rhoma Irama, pada hari kamis 10 Dessember 2015 pukul 13.30 wib