bab iv hasil penelitiaan dan pembahasan 4.1 ......mata pelajaran matematika di kelas 5 sdn 1...

64
69 BAB IV HASIL PENELITIAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PELAKSANAAN TINDAKAN Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan menjadi tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi prasiklus mengenai kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar mata pelajaran Matematika sebelum dilaksanakan tindakan penelitian. Selanjutnya pada deskripsi siklus I menjelaskan tentang pelaksanaan tindakan penelitian siklus I meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan I. Pada bagian deskripsi siklus II menguraikan tentang tahap perenacanaan , tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus II. 4.1.1 Deskripsi Prasiklus Prasiklus dilaksanakan sebelum penelitian, peneliti melakukan observasi terhadap siswa dan guru SDN 1 Sumberdalem saat pembelajaran Matematika. SDN 1 Sumberdalem yang berlokasi di dusun Mlandi desa Sumberdalem kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo. Observasi dilakukan oleh peneliti pada hari Selasa, 29 Maret 2016 di kelas 5 SDN 1 Sumberdalem pada pukul 10.00 WIB sampai pukul 11.30 WIB. Subjek penelitian pada PTK ini adalah siswa kelas 5 SDN 1 Sumberdalem Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan jumlah 24 siswa yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki. Mata pelajaran Matematika di kelas 5 SDN 1 Sumberdalem diampu oleh guru kelas 5 yaitu Bapak Jumana, S.Pd.SD. Beliau mengampu seluruh mata pelajaran yang diajarkan di kelas 5 kecuali untuk mata pelajaran yang telah diampu oleh guru mata pelajaran masing-masing yaitu Pendidikan Agama, Bahasa Inggris, dan PenjasOrkes. Bapak Jumana adalah seorang Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, beliau menempuh pendidikan pada masa jabatannya sebagai seorang guru SD sehingga dalam hal kinerjanya sebagai seorang guru beliau cukup berkompeten dalam bidangnya.

Upload: others

Post on 10-Feb-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 69

    BAB IV

    HASIL PENELITIAAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 PELAKSANAAN TINDAKAN

    Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan menjadi tiga sub judul yaitu

    deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi prasiklus

    mengenai kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar mata pelajaran

    Matematika sebelum dilaksanakan tindakan penelitian. Selanjutnya pada deskripsi

    siklus I menjelaskan tentang pelaksanaan tindakan penelitian siklus I meliputi

    tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi

    dari pelaksanaan tindakan I. Pada bagian deskripsi siklus II menguraikan tentang

    tahap perenacanaan , tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi

    dari pelaksanaan tindakan siklus II.

    4.1.1 Deskripsi Prasiklus

    Prasiklus dilaksanakan sebelum penelitian, peneliti melakukan observasi

    terhadap siswa dan guru SDN 1 Sumberdalem saat pembelajaran Matematika.

    SDN 1 Sumberdalem yang berlokasi di dusun Mlandi desa Sumberdalem

    kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo. Observasi dilakukan oleh peneliti pada

    hari Selasa, 29 Maret 2016 di kelas 5 SDN 1 Sumberdalem pada pukul 10.00 WIB

    sampai pukul 11.30 WIB. Subjek penelitian pada PTK ini adalah siswa kelas 5

    SDN 1 Sumberdalem Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan jumlah 24

    siswa yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki.

    Mata pelajaran Matematika di kelas 5 SDN 1 Sumberdalem diampu oleh

    guru kelas 5 yaitu Bapak Jumana, S.Pd.SD. Beliau mengampu seluruh mata

    pelajaran yang diajarkan di kelas 5 kecuali untuk mata pelajaran yang telah

    diampu oleh guru mata pelajaran masing-masing yaitu Pendidikan Agama, Bahasa

    Inggris, dan PenjasOrkes. Bapak Jumana adalah seorang Sarjana Pendidikan Guru

    Sekolah Dasar, beliau menempuh pendidikan pada masa jabatannya sebagai

    seorang guru SD sehingga dalam hal kinerjanya sebagai seorang guru beliau

    cukup berkompeten dalam bidangnya.

  • 70

    Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan ditemukan beberapa

    permasalahan yang muncul selama pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran

    Matematika yang diterapkan oleh guru kelas 5 masih memposisikan guru sebagai

    subjek yang utama, siswa hanya menjadi objek pasif untuk menerima semua yang

    guru sampaikan. Pembelajaran yang terjadi adalah pembelajaran yang berpusat

    pada guru (teacher center), siswa tidak diberikan kesempatan untuk berinteraksi

    atau bertukarpikiran dengan teman yang lain.Sehingga aktivitas belajar hanya

    mendengarkan, mencatatat kemudian mengerjakan LKS tanpa adanya aktivitas

    siswa yang melibatkan siswa secara langsung seperti diskusi atau kerja kelompok.

    Hal ini berdampak pada perolehan hasil belajar yang masih rendah.

    Guru menganggap ceramah merupakan cara yang paling ampuh dan praktis

    untuk menyampaikan materi kepada siswa, menurutnya yang terpenting adalah

    materi dapat diterima oleh siswa di sini guru cenderung mengesampingkan proses

    di mana siswa dapat memperoleh pengetahuan dari aktivitas belajar yang

    merangsang mereka untuk membangun konsep tentang materi yang dipelajari.

    Selain itu, guru tidak memanfaatkan media pembelajaran yang dapat

    menumbuhkan antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hakikat

    pemanfaatan sebuah media pembelajaran selain mampu merangsang tingkat

    ketertarikan siswa dalam belajar juga dapat membantu guru untuk menyampaikan

    materi sehingga pengetahuan yang diterima siswa tidak hanya pengetahuan instan

    yang diperoleh dari guru tapi siswa juga bisa melakukan aktivitas pembelajaran

    yang lebih bermakna dengan adanya media pembelajaran.

    Beberapa faktor tersebut menjadi hambatan di dalam pelaksanaan kegiatan

    pembelajaran di kelas 5 SDN 1 Sumberdalem, hambatan yang muncul

    menyebabkan pembelajaran yang berlangsung menjadi kurang efektif sehingga

    siswa merasa kesulitan dalam memahami materi pelajaran, siswa cenderung jenuh

    dan bosan di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, konsentrasi siswa lebih

    mengarah pada aktivitas yang ada di luar kegiatan pembelajaran bukan pada pada

    materi yang disampaikan oleh guru. Hasil observasi aktivitas guru pada prasiklus

    dijabarkan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

  • 71

    Tabel 4.1

    Hasil Observasi Aktivitas Guru Prasiklus

    Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

    Skor 1 2 3 4

    Kegiatan Awal 3,4 2 1 7

    Kegiatan Inti 6,7,10,11,12,

    14,15,16,17

    5,8,9,13,

    18 19,20,21, 28

    Penutup 22,23 24 25 7

    TOTAL 13 7 5 0 42

    Berdasarkan tabel 4.1 hasil observasi aktivitas guru prasiklus

    pembelajaran matematikan kelas 5 dengan pokok bahasan perbandingan dan

    skala, dapat diketahui indikator yang mendapat skor 1 sebanyak 13 item, skor 2

    sebanyak 7 item, dan skor 3 sebanyak 5 item sehingga jumlah keseluruhan skor

    yang diperoleh adalah 42. Pada aspek kegiatan awal terdiri dari 4 indikator yaitu

    indikator 3 dan 4 memperoleh skor 1, indikator 2 memperoleh skor 2 , dan

    indikator 1 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor pada aspek 1 sejumlah 7.

    Pada aspek kegiatan inti terdiri dari 17 indikator yaitu indikator 6, 7, 10, 11, 12,

    14, 15, 16, 17 memperoleh skor 1, indikator 5, 8, 9, 13, 18 memperoleh skor 2,

    dan indikator 19, 20, 21 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor pada aspek 2

    sejumlah 28. Pada aspek penutup terdiri dari 4 indikator yaitu indikator 22 dan 23

    memperoleh skor 1, indikator 24 memperoleh skor 2, dan indikator 25

    memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor pada aspek 3 sejumlah 7. Total

    keseluruhan skor hasil observasi aktivitas guru prasiklus adalah 42 skor.

    Berdasarkan tabel 4.1 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram

    sebagai berikut.

  • 72

    Diagram 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Prasiklus

    Hasil observasi aktivitas individu siswa pada prasiklus dengan jumlah 24

    siswa dalam pembelajaran matematika kelas 5 meliputi aspek kegiatan lisan,

    visual, mendengarkan, menulis, metrik, mental dan emosional. Hasil observasi

    aktivitas individu siswa prasiklus dalam pembelajaran dengan model STAD dapat

    dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 4.2

    Hasil Observasi Aktivitas Individu Siswa Prasiklus

    No. Kriteria Jumlah

    Siswa Kategori

    1. 17 - 27 19 Sangat Rendah

    2. 28 - 38 5 Rendah

    3. 39 - 49 - Cukup

    4. 50 - 60 - Tinggi

    5. 61 – 71 - Sangat Tinggi

    Jumlah 24

    Rata-rata 24

    Berdasarkan tabel 4.2 hasil observasi terhadap aktivitas individu siswa

    Prasiklus dalam pembelajaran matematika dapat diketahui bahwa siswa yang

    mendapat kriteria skor antara 17-27 terdapat 19 siswa dengan kategori sangar

    0

    10

    20

    30

    1 2 3

    Jum

    lah

    Sko

    r

    Aspek yang Diamati

  • 73

    rendah. Siswa yang mendapat kriteria skor antara 28-38 terdapat 5 siswa dengan

    kategori rendah. Rata-rata skor aktivitas individu siswa prasiklus adalah 24.

    Berdasarkan tabel 4.2 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram

    sebagai berikut.

    Diagram 4.2 Hasil Aktivitas Individu Siswa Prasiklus

    Berdasarkan penjabaran mengenai penilaian aktivitas belajar matematika

    prasiklus yang meliputi penilaian aktivitas guru, aktivitas individu, dan aktivitas

    kelompok siswa maka diperoleh data hasil keseluruhan proses pembelajaran

    matematika kelas 5 SDN 1 Sumberdalem pada prasiklus dapat dilihat dalam tabel

    4.3 berikut ini.

    Tabel 4.3

    Penilaian Aktivitas Belajar Matematika Prasiklus

    No Aspek Penilaian Aktivitas Belajar Skor Persentase

    1. Observasi Aktivitas Guru 42 42%

    2. Observasi Aktivitas Individu Siswa 24 35,9%

    3. Observasi Aktivitas Kelompok Siswa - 0%

    Nilai Skor Rata-rata 22

    Persentase Total 25,97%

    Berdasarkan tabel 4.3 penilaian aktivitas belajar Matematika prasiklus

    dapat dikatakan bahwa aktivitas belajar yang terlaksana masih rendah. Hal ini

    0

    5

    10

    15

    20

    17-27 28-38 39-49 50-60 61-71

    Jum

    lah

    Sis

    wa

    Skor Aktivitas Individu Siswa

  • 74

    dapat dilihat dari aspek penilaian aktivitas belajar pada observasi aktivitas guru

    hanya mendapat skor 42 dengan persentase 42%, dan observasi aktivitas individu

    siswa mendapat skor 24 dengan persentase 35,9% . Sehingga rata-rata nilai skor

    rata-rata adalah 22 dengan persentase 25,97%. Berdasarkan tabel 4.3 dapat

    diperjelas dengan diagram sebagai berikut.

    Diagram 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Prasiklus

    Rendahnya perolehan skor observasi aktivitas belajar prasiklus berdampak

    pada perolehan hasil belajar mata pelajaran Matematika yang masih kurang dari

    Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 75). Batas nilai KKM ≥ 75 merupakan

    KKM yang ditetapkan oleh peneliti dengan persetujuan dari guru kelas 5. KKM

    semula yang berlaku di SDN 1 Sumberdalem pada mata pelajaran Matematika

    kelas 5 hanya 69.

    Hasil belajar mata pelajaran Matematika siswa kelas 5 SDN 1

    Sumberdalem sebelum pelaksanan tindakan diperoleh dari data ulangan harian

    Matematika siswa kelas 5 SDN 1 Sumberdalem semester 2 tahun pelajaran

    2015/2016. Data hasil ulangan harian dapat dilihat pada tabel 4. 4 berikut ini.

    42%

    35,9%

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    Observasi AktivitasGuru

    Observasi AktivitasIndividu Siswa

    Obsevasi AktivitasKelompok Siswa

    Pe

    role

    han

    Sko

    r

    Skor Aktivitas Belajar

  • 75

    Tabel 4.4

    Destribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Prasiklus

    No. Nilai Frekuensi Persentase

    1. 50 - 56 6 25%

    2. 57 - 63 3 12,5%

    3. 64 - 70 6 25%

    4. 71 - 77 5 20,8%

    5. 78 - 84 4 16,7%

    Jumlah 24 100%

    Nilai Rata-rata 66,58

    Nilai Tertinggi 80

    Nilai Terendah 50

    Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan

    nilai antara 50 -56 terdapat 6 siswa dengan persentase 25% dari jumlah seluruh

    siswa, nilai antara 57-63 terdapat 3 siswa dengan persentase 12,5% dari jumlah

    seluruh siswa, nilai antara 64-70 terdapat 6 siswa dengan persentase 25% dari

    jumlah seluruh siswa, nilai antara 71-77 terdapat 5 siswa dengan persentase

    20,8% dari jumlah seluruh siswa, sedangkan skor nilai antara 78-84 terdapat 4

    siswa dengan persentase 16,7% dari jumlah seluruh siswa. Nilai tertinggi yang

    diperoleh siswa prasiklus yaitu 80 dan nilai terendah 50 dengan rata-rata kelas

    yaitu 66,58 (daftar nilai Matematika prasiklus terlampir).

    Berdasarkan tabel 4.4 dapat digambarkan dalam diagram 4.4 yaitu sebagai

    berikut.

    Diagram 4.4 Destribusi Frekuensi Nilai Matematika Prasiklus

    010

    C…

    25%

    12,5%

    25% 20,8%

    16,7%

    0

    5

    10

    50-56 57-63 64-70 71-77 78-84

    Jum

    lah

    Sis

    wa

    Rentang Nilai Matematika Prasiklus

  • 76

    Berdasarkan hasil nilai ulangan harian Matematika pada pokok bahasan

    perbandingan dan skala menunjukkan bahwa sebagaian besar siswa memperoleh

    nilai di bawah KKM ≥ 75 dapat dilihat dalam tabel ketuntasan sebagai berikut.

    Tabel 4.5

    Ketuntasan Belajar Prasiklus

    Kategori Keterangan Frekuensi Persentase

    Tuntas 75 8 33,3% Belum tuntas < 75 16 66,7%

    Jumlah 24 100%

    KKM 75

    Berdasarkan tabel 4.5 ketuntasan belajar siswa prasiklus dapat diketahui

    bahwa siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM ( 75) sebanyak 8 siswa

    dengan persentase 33,3% dari jumlah seluruh siswa, sedangkan siswa yang belum

    mencapai KKM (< 75) sebanyak 16 siswa dengan persentase 66,7% dari jumlah

    seluruh siswa. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa persentase jumlah siswa

    yang telah mencapai ketuntasan minimal lebih kecil dibandingkan dengan jumlah

    siswa yang belum berhasil mencapai ketuntasan minimal. Ketuntasan belajar

    siswa pada tabel 4.5 dapat dilihat pada diagram 4.5 sebagai berikut.

    Diagram 4.5 Ketuntasan Belajar Prasiklus

    Berdasarkan hasil belajar Matematika yang masih rendah yang dibuktikan

    dengan nilai ulangan mata pelajaran Matematika semester 2 siswa kelas 5 SDN 1

    Belum Tuntas 33,3%

    Tuntas 66,7%

  • 77

    Sumberdalem maka peneliti merasa perlu mengadakan perbaikan pembelajaran

    Matematika dengan menerapkan model pembelajaran STAD, sebagai upaya untuk

    meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran Matematika melalui

    penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus yaitu siklus I dan

    siklus II.

    4.1.2 Deskripsi Siklus I

    Pada deskripsi siklus I akan dijabarkan tentang tahap perencanaan,

    pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan

    pembelajaran pada siklus I ini dibagi menjadi 3 kali pertemuan, masing-masing

    pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit.

    4.1.2.1 Tahap Perencanaan

    Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan pada siklus I perlu diadakan

    perencanaan terlebih dahulu. Perencanaan dilakukan oleh peneliti bersama dengan

    guru kolaborator sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan model

    pembelajaran STAD yang meliputi penyusunan RPP dan perangkatnya termasuk

    perencanaan tes evaluasi yang akan dilaksanakan pada pertemuan terakhir di

    setiap siklusnya. Kegiatan pembelajaran pada setiap siklus dilaksanakan dalam

    tiga kali pertemuan yaitu pertemuan pertama, kedua, dan pertemauan ketiga

    masing-masing pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit, dengan rincian

    sebagai berikut.

    1) Pertemuan Pertama

    Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada minggu ke pertama bulan

    April. Sebelum melakukan tindakan pembelajaran siklus I pertemuan pertama

    peneliti menyiapkan segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran seperti

    membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model

    pembelajaran STAD dengan Kompetensi Dasar 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat

    bangun datar. Penyusunan RPP diidskusikan dengan Bapak Jumana, S.Pd.SD

    selaku guru kelas 5 dan sebagai guru kolaborator dalam pelaksanaan tindakan

    penelitian. Dikusi yang dilakukan meliputi penentuan alokasi waktu, penyusunan

    indikator dan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran , serta alat peraga yang

  • 78

    akan digunakan di dalam proses pembelajaran. Alokasi waktu yang ditentukan 2

    jam pelajaran (2x35 menit). Indikator pada pertemuan pertama antara lain (1)

    menyebutkan macam-macam bangun datar, (2)mengidentifikasi sifat-sifat bangun

    datar persegi, (3) mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar lingkaran, dan (4)

    mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segitiga. Setelah indikator dirumuskan

    kemudian peneliti menyusun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada

    pertemuan pertama yang telah didiskusikan bersama guru kolaborator. Tujuan

    pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan pertama melalui kegiatan

    pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD adalah: (1) melalui media

    puzzle siswa dapat menyebutkan paling sedikit 5 macam bangun datar dengan

    benar, (2) melalui tanya jawab siswa dapat mengidentifikasi paling sedikit 2 sifat

    bangun datar persegi, (3) melalui diskusi kelompok siswa dapat mengidentifikasi

    paling sedikit 2 sifat bangun datar lingkaran dengan benar, dan (4) melalui diskusi

    kelompok siswa dapat mengidentifikasi paling sedikit 2 sifat bangun datar

    segitiga. Dilanjutkan dengan menyiapkan materi pembelajaran sesuai dengan RPP

    yang telah dibuat dan didiskusikan bersama dengan guru kolaborator tentang

    macam macam bangun datar dan sifat bangun datar persegi, segitiga, dan

    lingkaran. Selanjutnya peneliti menyiapkan media dan alat peraga. Alat oeraga ini

    digunakan untuk membantu proses pembelajaran yang berupa puzzle dari kertas

    lipat terdiri atas bangun datar persegi, persegi panjang, dan lingkaran yang

    kemudian disusun menjadi sebuah bentuk gambar pada kertas karton. Selain itu

    peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi

    siswa, lembar kegiatan siswa saat berkelompok, lembar kuis, lembar observasi

    aktivitas guru, lembar observasi aktivitas individu siswa, lembar observasi

    aktivitas kelompok siswa, lembar penilaian kuis, dan reward. Selanjutnya peneliti

    dan guru kolaborator mempelajari materi yang akan diajarkan di kelas 5 pada

    siklus I pertemuan pertama agar pembelajaran bisa berjalan sesuai tujuan yang

    ingin dicapai.

    2) Pertemuan Kedua

    Perencanaan pembelajaran pada peretmuan kedua sebagai tindak lanjut pada

    pertemauan pertama yang membedakan dari pertemuan pertama adalah materi

  • 79

    yang akan dipelajari yaitu tentang mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar belah

    ketupat, jajargenjang, layang-layang, dan trapesium. Sebelum melakukan tindakan

    pembelajaran siklus I pertemuan kedua peneliti menyiapkan segala sesuatu yang

    dapat mendukung pembelajaran seperti membuat Rencana Pelaksanaan

    Pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran STAD dengan

    Kompetensi Dasar 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Penyusunan RPP

    diidskusikan dengan Bapak Jumana, S.Pd.SD selaku guru kelas 5 dan sebagai

    guru kolaborator dalam pelaksanaan tindakan penelitian. Dikusi yang dilakukan

    meliputi penentuan alokasi waktu, penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran,

    materi pembelajaran , serta alat peraga yang akan digunakan di dalam proses

    pembelajaran. Alokasi waktu yang ditentukan 2 jam pelajaran (2x35 menit).

    Indikator pada pertemuan kedua antara lain (1) mengidentifikasi sifat-sifat bangun

    datar belah ketupat dan jajargenjang, (2) mengidentifikasi sifat-sifat bangun

    datarlayang-layang, (3) mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar trapesium, dan

    (4) menggambar bangun datar dari sifat-sifat yang telah dipelajari. Setelah

    indikator dirumuskan kemudian peneliti menyusun tujuan pembelajaran yang

    hendak dicapai pada pertemuan kedua yang telah didiskusikan bersama guru

    kolaborator. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan kedua

    melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD adalah:

    (1) melalui diskusi kelompok siswa dapat mengidentifikasi paling sedikit 2 sifat

    bangun datar belah ketupat dan jajargenjang, (2) melalui diskusi kelompok siswa

    dapat mengidentifikasi paling sedikit 2 sifat bangun datar layang-layang, (3)

    melalui diskusi kelompok siswa dapat mengidentifikasi paling sedikit 2 sifat

    bangun datar trapesium dengan benar, dan (4) setelah mempelajari sifat-sifat

    bangun datar siswa dapat menggbar sedikitnya 3 bangun datar dengan benar.

    Dilanjutkan dengan menyiapkan materi pembelajaran sesuai dengan RPP yang

    telah dibuat dan didiskusikan bersama dengan guru kolaborator tentang macam

    macam bangun datar dan sifat bangun datar persegi, segitiga, dan lingkaran.

    Selanjutnya peneliti menyiapkan media dan alat peraga. Alat oeraga ini digunakan

    untuk membantu proses pembelajaran yang berupa puzzle dari kertas lipat terdiri

    atas bangun datar belah ketupat, jajargenjang, layang-layang, dan trapesium yang

  • 80

    kemudian disusun menjadi sebuah bentuk gambar pada kertas karton. Selain itu

    peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi

    siswa, lembar kegiatan siswa saat berkelompok, lembar kuis, lembar observasi

    aktivitas guru, lembar observasi aktivitas individu siswa, lembar observasi

    aktivitas kelompok siswa, lembar penilaian kuis, dan reward. Selanjutnya peneliti

    dan guru kolaborator mempelajari materi yang akan diajarkan di kelas 5 pada

    siklus I pertemauan kedua agar pembelajaran bisa berjalan sesuai tujuan yang

    ingin dicapai.

    3) Pertemuan Ketiga

    Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan ketiga sebagai tindak

    lanjut dari pertemauan sebelumnya yaitu pertemuan pertama dan pertemuan

    kedua.pada pertemuan ketiga digunakan untuk tes evaluasi tentang materi yang

    telah dipelajari pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua yaitu materi

    tentang sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, segitiga, lingkaran, belah

    ketupat, layang-layang, dan trapesium. Kegiatan ini dimaksudkan untuk

    mengetahui peningkatan hasil mata pelajaran menggunakan model pembelajaran

    STAD pada siswa kelas 5 SDN 1 Sumberdalem. Penyusunan soal evaluasi juga

    telah didiskusikan sebelumnya bersama dengan Bapak Jumana, S.Pd.SD selaku

    guru kolaborator. Soal evaluasi yang diujikan pada siklus I berjumlah 20 soal

    berbentuk pilihan ganda. Sebelum kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga

    berlangsung, peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk proses

    pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajarab (RPP), lembar soal

    tes yang terdiri dari 20 soal berbentuk pilihan ganda untuk 24 siswa, lembar

    jawaban untuk 24 siswa, serta ruang atau lokasi yang akan digunakan untuk

    pelaksanaan tes evaluasi siklus I yaitu ruang kelas 5 SDN 1 Sumberdalem.

    Sevelum mengadakan tes evaluasi, guru mengulang materi tentang sifat-sifat

    bangun datar yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua.

    Setelah itu gutu mengadakan tes evaluasi selama 2 x 35 menit.

  • 81

    4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

    Pelaksanaan tindakan dan observasi akan diuraikan menjadi tiga kali

    pertemuan setiap pertemuan 2 x 35 menit, masing-masing pertemuan akan

    menguraikan pelaksanaan tindakan dan hasil observasi akan diuraikan oada

    pertemuan pertama dan kedua. Pelaksanaan tindakan merupakan deskripsi dari

    kegiatan pemeblajaran mualau dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir

    pembelajaran pada siklus I sedangkan observasi akan menguraikan hasil observasi

    yang diperoleh oleh observer melalui lembar observasi. Pelaksanaan tindakan dan

    observasi pada siklus I yaitu sebagai berikut.

    1) Pertemuan Pertama

    a) Pelaksanaan Tindakan

    Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemauan pertama dilaksanakan pada

    hari Selasa, 5 April 2016 pukul 07.00-08.10 WIB oleh guru kolaborator yaitu

    Bapak Jumana, S.Pd.SD selaku guru kelas 5 SDN 1 Sumberdalem. Proses

    pembelajaran meliputi aktivitas guru, aktivitas individu siswa dan aktivitas

    kelompok siswa diamati oleh observer yaitu Ibu Purna Irawati, S.Pd.SD. Kegiatan

    awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan mengucapkan salam,

    kemudian guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa, setelah itu guru

    melakukan presensi. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan menanyakan

    kabar dengan penuh semangat kemudian memotivasi siswa agar bersemangat

    dalam mengikuti pembelajaran dengan bernyanyi lagu “Siap Belajar”.

    Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang

    terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan

    eklsplorasi, guru menggali pengetahuan siswa tentang bangun datar. Guru

    bertanya jawab tenatang macam-macam bangun datar yang pernah dipelajari di

    kelas 4 dengan menggunakan potongan puzzle yang berbentuk persegi, persegi

    panjang, lingkaran dan segitiga. Guru meminta 8 siswa yang berani maju ke depan

    kelas untuk menyusun puzzle dengan tepat dan rapi. Siswa yang berani maju dan

    dapat menyusun puzzle dengan tepat mendapatkan tepuk tangan dari guru siswa

    yang lain. Setelah puzzle tersusun guru bertanya tentang bangun apa saja yang

    terdapat dalam puzzle yang telah tersusun. Kemudian ada beberapa anak yang

  • 82

    tunjuk jari dan menjawab “persegi, persegi panjang, lingkaran, segitiga sama kaki,

    segitiga sama sisi”. Melalui puzzle bangun datar guru menunjukkan letak sisi dan

    sudut. Guru melibatkan siswa untuk menuliskan sifat-sifat bangun datar di depan

    kelas.

    Pada kegiatan elaborasi guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok untuk

    melakukan diskusi kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa.

    Pembagian kelompok secara acak dengan menentukan ketua kelompok terlebih

    dahulu kemudian siswa lain berhitung. Masing-masing kelompok mendapatkan

    papan nama anggota kelompok sebagai identitas kelompok, nomor anggota

    sebagai tanda pengenal anggota, alat dan bahan serta Lembar Kerja Kelompok

    (LKK) untuk kegiatan percobaan dalam memecahkan masalah. Selama proses

    diskusi berlangsung, guru memberikan motivasi, arahan, dan bimbingan pada

    setiap kelompok. Proses diskusi berlangsung selama 15 menit. Setelah semua

    kelompok menyelesaikan diskusinya , perwakilan kelompok maju ke depan kelas

    untuk mempresentasikan hasil diskusi yang dimulai dari kelompok 1, 2, 3, 4, 5,

    dan yang terakhir kelompok 6. Saat kegiatan presentasi kelompok, kelompok yang

    lain memperhatikan dan memberikan tanggapan kepada kelompok yang

    presentasi. Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusi guru

    mengevaluasi proses pemecahan masalah apakah siswa sudah mampu

    memecahakan masalah dengan baik dan benar atau belum, ternyata terdapat 3

    kelompok yang memiliki jawaban yang berbeda dan kurang tepat, kemudian guru

    meluruskan jawaban kelompok yang kurang tepat dalam memecahkan masalah.

    Pada kegiatan konfirmasi, guru memberikan kuis individu dimana siswa

    harus mengerjakan soal secara individu dan tidak diperbolehkan bekerjasama

    dengan teman. Setelah siswa selesai melaksanakan kuis individu, guru dan siswa

    mengkoreksi hasil kuis tersebut dan melakukan penghitungan nilai kelompok

    berdasarkan hasil nilai kuis individu. Bagi kelompok yang memperoleh nilai

    tertinggi mendapat penghargaan dari guru. Setelah itu guru melakukan tanya

    jawab dengan siswa tentang materi sifat-sifat bangun datar (persegi, persegi

    panjang, lingkaran, dan segitiga) yang belum dimengerti. Kemudian guru

    menyampaikan kesimpulan pembelajaran.

  • 83

    Pada kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa merefleksi tentang

    pembelajaran yang telah dilakukan dan menyampaikan materi yang akan

    dipelajari pada pertemuan yang akan datang. Guru mengakhiri pembelajaran

    dengan salam.

    b) Observasi

    Kegiatan observasi dilakukan oleh teman sejawat yaitu Ibu Purna Irawati,

    S.Pd.SD selaku guru kelas 3 untuk mengamati akivitas selama proses

    pembelajaran berlangsung, baik itu aktivitas guru, aktivitas individu siswa,

    maupun aktivitas kelomok siswa, masing-masing indikator dalam lembar

    observasi yang terdiri dari 25 indikator aktivitas guru, 10 indikator aktivitas

    individu siswa, dan 10 indikator aktivitas kelompok siswa masing-masing

    indikator dalam lembar observasi tersebut diberi skor 1-4. Skor 1 berarti kurang,

    skor 2 berarti cukup, skor 3 berarti baik, dan skor 4 berarti sangat baik. Kemudian

    skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian.

    Kriteria penilaian pada lembar observasi aktivitas guru yaitu untuk total skor

    pada rentang 25-40 berada dikriteria sangat rendah, rentang 41-56 berada

    dikriteria rendah, rentang 57-72 termasuk kedalam kriteria cukup, rentang 73-88

    termasuk kedalam kriteria tinggi , dan rentang skor89-104 pada kriteria sangat

    tinggi. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama dijelaskan

    dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut.

    Tabel 4.6

    Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 1

    Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

    Skor 1 2 3 4

    Melakukan apersepsi, motivasi,

    dan penyampaian tujuan

    4 3 1,2 9

    Penyajian kelas 5,7,8,9 6,10,11 17

    Pembentukan kelompok 13 12 5

    Kerja kelompok/tim 14,15,16 9

    Presentasi kelas 17,18,19 6

    Tes/kuis individu 20 3

    Pemberian reward 21 3

    Kegiatan akhir 22,23,24 25 9

    TOTAL 1 12 12 61

  • 84

    Berdasarkan tabel 4.6 hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran

    matematika kelas 5 menggunakan model STAD dapat diketahui bahwa dari 8

    aspek yang dijabarkan menjadi 25 indikator yaitu indikator yang memperoleh skor

    1 sebanyak 1 indikator, indikator yang memperoleh skor 2 sebanyak 12 indikator,

    dan indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 12 indikator, sehingga jumnlah

    skor seluruhnya adalah 61 dengan kriteria cukup.

    Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi, dan penyampaian tujuan terdiri

    dari 4 indikator yaitu indikator 4 memperoleh skor 1, indikator 3 memperoleh

    skor 2, dan indikator 1,2 memperoleh skor 3 sehingga memperoleh skor 9. Aspek

    penyajian kelas terdiri dari 7 indikator yaitu indikator 5,7,8,9 memperoleh skor 2,

    dan indikator 6,10,11 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor 17. Aspek

    pembentukan kelompok terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 13 memperoleh

    skor 2, dan indikator 12 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor 5. Aspek kerja

    kelompok/tim terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 14,15,16 memperoleh skor 3

    sehingga jumlah skor 9. Aspek presentasi kelas terdiri dari 3 indikator yaitu

    indikator 17,18,19 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor 6. Aspek tes atau

    kuis individu terdiri dari 1 indikator yaitu indikator 20 dengan skor 3 sehingga

    jumlah skor 3. Aspek pemberian reward terdiri dari 1 indikator yaitu indikator 21

    dengan skor 3 sehingga jumlah skor 3. Selanjutnya aspek kegiatan akhir terdiri

    dari 4 indikator yaitu indikator 22,23,24 memperoleh skor 2 dan indikator 25

    memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor 9.

    Berdasarkan tabel 4.6 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram

    batang sebagai berikut.

  • 85

    Diagram 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 1

    Hasil observasi aktivitas individu siswa pada siklus I pertemuan 1 dengan

    jumlah 24 siswa dalam pembelajaran matematika kelas 5 meliputi aspek kegiatan

    lisan, visual, mendengarkan, menulis, metrik, mental dan emosional. Hasil

    observasi aktivitas individu siswa siklus I pertemuan 1 dalam pembelajaran

    dengan model STAD dapat dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 4.7

    Hasil Observasi Aktivitas Individu Siswa Siklus I Pertemuan 1

    No. Kriteria Jumlah

    Siswa Kategori

    1. 10 – 18 3 Rendah

    2. 19 – 27 21 Cukup

    3. 28 – 36 - Tinggi

    4. 37 – 45 - Sangat Tinggi

    Jumlah 24

    Rata-rata 23,22

    Berdasarkan tabel 4.7 hasil observasi terhadap aktivitas individu siswa

    siklus I pertemuan 1 dalam pembelajaran matematika dapat diketahui bahwa

    siswa yang mendapat kriteria skor antara 10-18 terdapat 3 siswa dengan kategori

    rendah. Siswa yang mendapat kriteria skor antara 19-27 terdapat 21 siswa dengan

    kategori cukup. Rata-rata skor aktivitas individu siswa pada siklus I pertemuan 1

    0

    5

    10

    15

    20

    1 2 3 4 5 6 7 8

    Jum

    lah

    Sko

    r

    Aspek yang Diamati

  • 86

    yaitu 23,22. Berdasarkan tabel 4.7 dapat diperjelas dengan menggunakan

    diagram sebagai berikut.

    Diagram 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Individu Siswa Siklus I Pertemuan 1

    Hasil observasi aktivitas kelompok siswa pada prasiklus dengan jumlah 6

    kelompok dalam pembelajaran matematika kelas 5 meliputi aspek kegiatan lisan,

    visual, mendengarkan, menulis, metrik, mental dan emosional. Hasil observasi

    aktivitas kelompok siswa siklus I pertemuan 1 dalam pembelajaran dengan model

    STAD dapat dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 4.8

    Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Siswa Siklus I Pertemuan 1

    No. Kriteria Jumlah

    Kelompok Kategori

    1. 10 – 18 3 Rendah

    2. 19 – 27 3 Cukup

    3. 28 – 36 - Tinggi

    4. 37 – 45 - Sangat Tinggi

    Jumlah 6

    Rata-rata 18,8

    Berdasarkan tabel 4.8 hasil observasi terhadap aktivitas kelompok siswa

    siklus I pertemuan 1 dalam pembelajaran matematika dapat diketahui bahwa

    kelompok yang mendapat kriteria skor antara 10-18 terdapat 3 kelompok dengan

    kategori rendah. Kelompok yang mendapat kriteria skor antara 19-27 terdapat 3

    0

    10

    20

    30

    10 – 18 19 – 27 28 – 36 37 – 45

    Jum

    lah

    Sis

    wa

    Skor Aktivitas Individu Siswa

  • 87

    kelompok dengan kategori cukup. Rata-rata skor aktivitas kelompok siswa pada

    siklus I pertemuan 1 adalah 18,8. Berdasarkan tabel 4.8 dapat diperjelas dengan

    menggunakan diagram sebagai berikut.

    Diagram 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Siswa Siklus I

    Pertemuan 1

    2) Pertemuan Kedua

    a) Pelaksanaan Tindakan

    Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemauan kedua dilaksanakan pada hari

    Rabu, 6 April 2016 pukul 10.00-11.10 WIB oleh guru kolaborator yaitu Bapak

    Jumana, S.Pd.SD selaku guru kelas 5 SDN 1 Sumberdalem. Proses pembelajaran

    meliputi aktivitas guru, aktivitas individu siswa dan aktivitas kelompok siswa

    diamati oleh observer yaitu Ibu Purna Irawati, S.Pd.SD. Kegiatan awal

    pembelajaran pada pertemuan kedua diawali dengan mengucapkan salam,

    kemudian guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa, setelah itu guru

    melakukan presensi. Selanjutnya guru memberikan apersepsi dengan melakukan

    tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya dan memberikan

    motivasi agar siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dengan

    bernyanyi lagu “Siap Belajar”.

    Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang

    terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan

    0

    1

    2

    3

    4

    10 – 18 19 – 27 28 – 36 37 – 45

    Jum

    lah

    Kel

    om

    po

    k

    Skor Aktivitas Kelompok Siswa

  • 88

    eklsplorasi, guru menggali pengetahuan siswa tentang bangun datar. Guru

    bertanya jawab tenatang macam-macam bangun datar yang belum dipelajari pada

    pertemuan pertama dengan menggunakan potongan puzzle yang berbentuk jajar

    genjang, belah ketupat, trapesium, dan layang-layang. Guru meminta semua siswa

    maju ke depan kelas secara bergantian untuk menyusun puzzle dengan tepat dan

    rapi. Setelah puzzle tersusun guru bertanya tentang bangun apa saja yang terdapat

    dalam puzzle yang telah tersusun. Kemudian ada beberapa anak yang tunjuk jari

    dan menjawab “jajar genjang, belah ketupat, trapesium, dan layang-layang”.

    Melalui puzzle bangun datar guru menunjukkan letak sisi dan sudut. Guru

    melibatkan siswa untuk menuliskan sifat-sifat bangun datar jajar genjang, belah

    ketupat, trapesium, dan layang-layang pada buku catatan.

    Pada kegiatan elaborasi guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok untuk

    melakukan diskusi kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa.

    Pembagian kelompok secara acak dengan menentukan ketua kelompok terlebih

    dahulu kemudian siswa lain berhitung. Masing-masing kelompok mendapatkan

    papan nama anggota kelompok sebagai identitas kelompok, nomor anggota

    sebagai tanda pengenal anggota, alat dan bahan serta Lembar Kerja Kelompok

    (LKK)untuk kegiatan percobaan dalam memecahkan masalah. Selama proses

    diskusi berlangsung, guru memberikan motivasi, arahan, dan bimbingan pada

    setiap kelompok. Proses diskusi berlangsung selama 15 menit. Setelah semua

    kelompok menyelesaikan diskusinya , perwakilan kelompok maju ke depan kelas

    untuk mempresentasikan hasil diskusi yang dimulai dari kelompok 1, 2, 3, 4, 5,

    dan yang terakhir kelompok 6. Saat kegiatan presentasi kelompok, kelompok yang

    lain memperhatikan dan memberikan tanggapan kepada kelompok yang

    presentasi. Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusi guru

    mengevaluasi proses pemecahan masalah apakah siswa sudah mampu

    memecahakan masalah dengan baik dan benar atau belum, ternyata terdapat 3

    kelompok yang memiliki jawaban yang berbeda dan kurang tepat, kemudian guru

    meluruskan jawaban kelompok yang kurang tepat dalam memecahkan masalah.

    Pada kegiatan konfirmasi, guru memberikan kuis individu dimana siswa

    harus mengerjakan soal secara individu dan tidak diperbolehkan bekerjasama

  • 89

    dengan teman. Setelah siswa selesai melaksanakan kuis individu, guru dan siswa

    mengkoreksi hasil kuis tersebut dan melakukan penghitungan nilai kelompok

    berdasarkan hasil nilai kuis individu. Bagi kelompok yang memperoleh nilai

    tertinggi mendapat penghargaan dari guru. Setelah itu guru melakukan tanya

    jawab dengan siswa tentang materi sifat-sifat bangun datar (jajar genjang, belah

    ketupat, trapesium, dan layang-layang) yang belum dimengerti. Siswa terlihat

    antusias menjawab pertanyaan guru dengan tunjuk jari dan berebut saling

    menjawab. Kemudian guru menyampaikan kesimpulan pembelajaran.

    Pada kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa merefleksi tentang

    pembelajaran yang telah dilakukan dan menyampaikan materi yang akan

    dipelajari pada pertemuan yang akan datang. Guru mengakhiri pembelajaran

    dengan salam.

    b) Observasi

    Kegiatan observasi dilakukan oleh teman sejawat yaitu Ibu Purna Irawati,

    S.Pd.SD selaku guru kelas 3 untuk mengamati akivitas selama proses

    pembelajaran berlangsung, baik itu aktivitas guru, aktivitas individu siswa,

    maupun aktivitas kelomok siswa, masing-masing indikator dalam lembar

    observasi yang terdiri dari 25 indikator aktivitas guru, 10 indikator aktivitas

    individu siswa, dan 10 indikator aktivitas kelompok siswa masing-masing

    indikator dalam lembar observasi tersebut diberi skor 1-4. Skor 1 berarti kurang,

    skor 2 berarti cukup, skor 3 berarti baik, dan skor 4 berarti sangat baik. Kemudian

    skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian.

    Kriteria penilaian pada lembar observasi aktivitas guru yaitu untuk total skor

    pada rentang 25-40 berada dikriteria sangat rendah, rentang 41-56 berada

    dikriteria rendah, rentang 57-72 termasuk kedalam kriteria cukup, rentang 73-88

    termasuk kedalam kriteria tinggi , dan rentang skor 89-104 pada kriteria sangat

    tinggi.

    Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan kedua dijelaskan dalam

    beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut.

  • 90

    Tabel 4.9

    Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 2

    Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

    Skor 1 2 3 4

    Melakukan apersepsi, motivasi,

    dan penyampaian tujuan

    4 1,2,3 11

    Penyajian kelas 5,6,9,10,

    11

    7,8 23

    Pembentukan kelompok 12,13, 6

    Kerja kelompok/tim 14,15,16 9

    Presentasi kelas 17,18 19 7

    Tes/kuis individu 20 3

    Pemberian reward 21 4

    Kegiatan akhir 23 22,24,25 11

    TOTAL 4 18 3 74

    Berdasarkan tabel 4.9 hasil observasi aktivitas guru siklus 1 pertemuan 2

    dalam pembelajaran matematika kelas 5 menggunakan model STAD dapat

    diketahui bahwa dari 8 aspek yang dijabarkan menjadi 25 indikator yaitu indikator

    yang memperoleh skor 2 sebanyak 4 indikator, indikator yang memperoleh skor 3

    sebanyak 18 indikator, dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 3

    indikator, sehingga jumnlah skor seluruhnya adalah 74 dengan kriteria baik.

    Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi, dan penyampaian tujuan terdiri

    dari 4 indikator yaitu indikator 4 memperoleh skor 2, dan indikator 1,2,3

    memperoleh skor 3sehingga memperoleh skor 11. Aspek penyajian kelas terdiri

    dari 7 indikator yaitu indikator 5,6,9,10,11 memperoleh skor 3 dan indikator 7,8

    memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor 23. Aspek pembentukan kelompok

    terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 12,13 memperoleh skor 3 sehingga jumlah

    skor 6. Aspek kerja kelompok/tim terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 14,15,16

    memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor 9. Aspek presentasi kelas terdiri dari 3

    indikator yaitu indikator 17,18 memperoleh skor 2 dan indikator 19 memperoleh

    skor 3 sehingga jumlah skor 7. Aspek tes atau kuis individu terdiri dari 1 indikator

    yaitu indikator 20 dengan skor 3 sehingga jumlah skor 3. Aspek pemberian

    reward terdiri dari 1 indikator yaitu indikator 21 dengan skor 4 sehingga jumlah

    skor 4. Selanjutnya aspek kegiatan akhir terdiri dari 4 indikator yaitu indikator 23

  • 91

    memperoleh skor 2 dan indikator 22,24,25 memperoleh skor 3 sehingga jumlah

    skor 11.

    Berdasarkan tabel 4.9 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram

    batang sebagai berikut.

    Diagram 4.9Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 2

    Hasil observasi aktivitas individu siswa pada siklus I pertemuan 2 dengan

    jumlah 24 siswa dalam pembelajaran matematika kelas 5 meliputi aspek kegiatan

    lisan, visual, mendengarkan, menulis, metrik, mental dan emosional. Hasil

    observasi aktivitas individu siswa siklus I pertemuan 2 dalam pembelajaran

    dengan model STAD dapat dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 4.10

    Hasil Observasi Aktivitas Individu Siswa Siklus I Pertemuan 2

    No. Kriteria Jumlah

    Siswa Kategori

    1. 10 – 18 - Rendah

    2. 19 – 27 3 Cukup

    3. 28 – 36 21 Tinggi

    4. 37 – 45 - Sangat Tinggi

    Jumlah 24

    Rata-rata 28,67

    Berdasarkan tabel 4.10 hasil observasi terhadap aktivitas individu siswa

    siklus I pertemuan 2 dalam pembelajaran matematika dapat diketahui bahwa

    0

    10

    20

    30

    1 2 3 4 5 6 7 8

    Jum

    lah

    Sko

    r

    Aspek yang Diamati

  • 92

    siswa yang mendapat kriteria antara 19-27 terdapat 3 siswa dengan kategori

    cukup. Siswa yang mendapat kriteria antara 28-36 terdapat 21 siswa dengan

    kategori tinggi. Rata-rata skor aktivitas individu siswa pada siklus I pertemuan 2

    adalah 28,67. Berdasarkan tabel 4.10 dapat diperjelas dengan menggunakan

    diagram sebagai berikut.

    Diagram 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Individu Siswa Siklus I

    Pertemuan 2

    Hasil observasi aktivitas kelompok siswa pada siklus I pertemuan 2

    dengan jumlah 6 kelompok dalam pembelajaran matematika kelas 5 meliputi

    aspek kegiatan lisan, visual, mendengarkan, menulis, metrik, mental dan

    emosional. Hasil observasi aktivitas kelompok siswa siklus I pertemuan 2 dalam

    pembelajaran dengan model STAD dapat dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 4.11

    Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Siswa Siklus I Pertemuan 2

    No. Skor Frekuensi Kategori

    1. 10 – 18 - Rendah

    2. 19 – 27 4 Cukup

    3. 28 – 36 2 Tinggi

    4. 37 – 45 - Sangat Tinggi

    Jumlah 6

    Rata-rata 26,16

    0

    10

    20

    30

    10 – 18 19 – 27 28 – 36 37 – 45

    Jum

    lah

    Sis

    wa

    Skor Aktivitas Individu Siswa

  • 93

    Berdasarkan tabel 4.11 hasil observasi terhadap aktivitas kelompok siswa

    Siklus I pertemuan 2 dalam pembelajaran matematika dapat diketahui bahwa

    kelompok yang mendapat kriteria skor antara 19-27 terdapat 4 kelompok dengan

    kategori cukup. Kelompok yang mendapat skor antara 28-36 terdapat 2 kelompok

    dengan kategori tinggi. Rata-rata skor aktivitas kelompok siswa pada siklus I

    pertemuan 2 yaitu 26,16.

    Berdasarkan tabel 4.13 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram

    sebagai berikut.

    Diagram 4.11 Hasil ObservasiAktivitas Kelompok Siswa Siklus I

    Pertemuan 2

    3) Pertemuan Ketiga

    Pelaksanaan tindakan pada siklus I pada pertemuan ketiga dilakukan pada

    hari Kamis, 7 April 2016 pukul 07.00-08.10 WIB. Oleh guru kolaborator yaitu

    Bapak Jumana, S.Pd.SD selaku guru kelas 5 SDN 1 Sumberdalem. Kegiatan

    pembelajaran pada pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut dari pertemuan pertama

    dan pertemuan kedua yaitu pelaksanaan tes evaluasi siklus I. Kegiatan

    pembelajaran pada pertemuan ketiga diawali dengan pemberian salam, berdoa,

    presensi, dan dilanjutkan dengan tanya jawab oleh guru dan siswa untuk mengulas

    kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya tentang sifat-sifat bangun datar

    persegi, persegi panjang, lingkarang, segitiga, belah ketupat, jajar genjang,

    0

    2

    4

    6

    10 – 18 19 – 27 28 – 36 37 – 45

    Jum

    lah

    Kel

    om

    po

    k

    Skor Aktivitas Kelompok Siswa

  • 94

    layang-layang, dan trapesium Selanjutnya guru memberikan rambu-rambu dalam

    mengerjakan soal. Siswa diberi kesempatan untuK bertanya tentang rambu-rambu

    dalam mengerjakan soal yang belum dimengerti. Setelah semua siswa paham

    tentang cara pengerjaan soal, guru mengadakan tes evaluasi selama dua kali 35

    menit. Siswa mengerjakan soal tes evaluasi dengan tertib dan lancar. Bagi siswa

    yang sudah selesai dapat mengumpulkan lembar jawab dan kembali ke tempat

    duduk. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam

    penutup.

    4.1.2.3 Hasil Tindakan

    Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I ini berupa hasil belajar mata

    pelajaran Matematika siswa kelas 5 SDN 1 Sumberdalem yang diperoleh melalui

    pelaksanaan tes evaluasi diakhir siklus yaitu pada pertemuan ketiga siklus I

    dengan Kompetensi Dasar (KD) 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

    Siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM berarti tuntas, sedangkan siswa yang

    mendapatkan nilai di bawah KKM berarti belum tuntas. Untuk hasil belajar

    Matematika siklus I disajikan dalam tabel daftar nilai Matematika (terlampir),

    dan berikut disajikan pada tabel 4.6 tabel distribusi frekuensi nilai Matematika

    siklus I siswa kelas 5 SDN 1 Sumberdalem Tahun Pelajaran 2016/2017 sebagai

    berikut :

    Tabel 4.12

    Destribusi Frekuensi Nilai Matematika Siklus I

    No. Nilai Frekuensi Persentase

    1. 55 – 62 4 16,6%

    2. 63 – 70 1 4,2%

    3. 71 – 78 3 12,5%

    4. 79 – 86 13 54,2%

    5. 87 – 94 3 12,5%

    Jumlah 24

    Nilai Rata-rata 77,29

    Nilai Tertinggi 90

    Nilai Terendah 55

  • 95

    Berdasarkan tabel 4.6 distribusi frekuensi nilai matematika siklus I dapat

    diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai antara 55 – 62 terdapat 4 siswa

    dengan persentase 16,6% dari jumlah seluruh siswa, nilai antara 63-70 terdapat 1

    siswa dengan persentase 4,2% dari jumlah seluruh siswa, nilai antara 71-78

    terdapat 3 siswa dengan persentase 12,5% dari jumlah seluruh siswa, nilai antara

    79-86 terdapat 13 siswa dengan persentase 54,2% dari jumlah seluruh siswa,

    sedangkan skor nilai antara 87-94 terdapat 3 siswa dengan persentase 12,5% dari

    jumlah seluruh siswa. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa hasil belajar

    Matematika siswa kelas 5 mengalami peningkatan dari prasiklus, ditandai dengan

    meningkatnya perolehan nilai rata-rata siswa menjadi 77,29. Diketahui nilai

    tertinggi yang diperoleh siswa setelah pelaksanaan tindakan siklus I dengan model

    pembelajaran STAD yaitu 90, sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa 55

    yang semula pada prasiklus hanya 50 (daftar nilai Matematika siklus I terlampir).

    Berdasarkan tabel 4.6 dapat dinyatakan dalam diagram 4.6 yaitu sebagai

    berikut.

    Diagram 4.12 Distribusi Frekuensi Nilai Matematika Siklus I

    Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥75) data hasil

    perolehan nilai siklus I dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.13 berikut.

    25%

    12,5%

    25%

    20,8%

    16,7%

    0

    5

    10

    15

    55-62 63-70 71-78 79-86 87-94

    Jum

    lah

    Sis

    wa

    Rentang Nilai Matematika Siklus I

  • 96

    Tabel 4.13

    Ketuntasan Belajar Siklus I

    Kategori Keterangan Frekuensi Persentase

    Tuntas 75 19 79,1% Belum tuntas < 75 5 20,9%

    Jumlah 24 100%

    KKM 75

    Berdasarkan tabel 4.7 ketuntasan belajar siswa siklus I dapat diketahui

    bahwa siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM ( 75) sebanyak 19 siswa

    dengan persentase 79,1% dari jumlah seluruh siswa, sedangkan siswa yang belum

    mencapai KKM (< 75) sebanyak 5 siswa dengan persentase 20.9% dari jumlah

    seluruh siswa. Hal tersebut menunjukikan bahwa ada peningkatan hasil belajar

    Matematika, namun hasil yang diperoleh pada siklus I belum memenuhi indikator

    keberhasilan yang telah ditentukan peneliti sebesar 80%. Ketuntasan belajar siswa

    pada tabel 4.13 dapat dilihat pada diagram 4.13 sebagai berikut.

    Diagram 4.13 Ketuntasan Belajar Siklus I

    4.1.2.4 Refleksi Siklus I

    Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan

    pertama, kedua, dan ketiga, maka langkah selanjutnya yaitu refleksi atas segala

    kegiatan yang dilakukan berdasarkan atau pengamatan dalam proses

    pembelajaran. Refleksi adalah kegiatan mencermati, mengkaji dan menganalisis

    Belum Tuntas 79,1%

    Tuntas 20,9%

  • 97

    secara mendalam atau menyeluruh tindakan yang telah dilaksanakan didasarkan

    pada data yang dikumpulkan pada tahap observasi. Refleksi dilakukan untuk

    mengetahui keefektifan pembelajaran dengan menggunakan model STAD. Selain

    itu refleksi digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan apakah

    hasil tindakan dalam pembelajaran sudah sesuai dengan indikator yang

    diharapkan. Kegiatan refleksi dilakukan dalam bentuk diskusi antara guru kelas,

    guru observer, siswa dan peneliti.

    Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi

    aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama diketahui indikator yang

    memperoleh skor 1 sebanyak 1 indikator, skor 2 sebanyak 12 indikator, dan skor 3

    sebanyak 12 indikator, sehingga memperoleh jumlah skor 61 dengan persentase

    61 %. Pada pertemuan kedua indikator yang memperoleh skor 2 sebanyak 4

    indikator, skor 3 sebanyak 18 indikator, dan skor 4 sebanyak 3 indikator, sehingga

    memperoleh jumlah skor 74 dengan persentase 74%. Aspek yang mengalami

    peningkatan yaitu pada penyajian kelas dan pemberian reward. Pada aspek ini

    guru sudah membimbing dalam pembelajaran model STAD (7) guru sudah

    menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media, (8) guru sudah melibatkan

    siswa secara aktif dalam pemanfaatan media, (11) guru sudah menumbuhkan

    keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar, (13) guru sudah memberikan

    arahan cara pengerjaan lembar kerja kelompok sebelum diskusi berlangsung, (!4)

    guru sudah membimbing siswa selama diskusi berlangsung, (21) guru sudah

    melaksanakan pemberian reward kepada kelompok yang memperoleh skor

    tertinggi. Peningkatan hasil observasi aktivitas guru siklus I dapat dilihat pada

    diagram berikut ini.

  • 98

    Diagram 4.14 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Aktivitas Guru

    Siklus I

    Berdasarkan observasi aktivitas individu siswa dalam siklus I pertemuan 1

    siswa yang memperoleh kriteria antara 10-18 sejumlah 3 siswa dengan kategori

    rendah, dan siswa yang memperoleh kriteria antara 19-27 sejumlah 21 siswa

    dengan kategori cukup. Kemudian pada pertemuan kedua siswa yang memperoleh

    kriteria antara 19-27 adalah 3 siswa dengan kategori cukup, dan siswa yang

    memperoleh kriteria antara 28-36 adalah 21 siswa dengan kategori Tinggi.

    Indikator yang mengalami peningkatan pada aspek kegiatan lisan, kegiatan visual,

    dan kegiatan metrik. Pada aspek ini siswa sudah bisa secara aktif menjawab

    pertanyaan dari guru (1), menyimak materi yang disampaikan guru (3), siswa

    dapat memperhatikan media peraga yang digunakan guru selama pembelajaran

    (4), siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pemanfaatan media peraga (8).

    Dari skor penilaian hasil observasi aktivitas individu siswa pada

    pertemuan pertama persentase yang diperoleh adalah 56,63% pada pertemuan

    kedua persentase hasil observasi siswa meningkat menjadi 71,67%. Untuk lebih

    jelasnya dapat dilihat pada diagram 4.15 peningkatan persentase hasil observasi

    aktivitas individu siswa siklus I pertemuan 1, dan siklus I pertemuan 2.

    0%

    20%

    40%

    60%

    80%

    Pertemuan 1 Pertemuan 2

    Pe

    rse

    nta

    se

  • 99

    Diagram 4.15 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Aktivitas Individu

    Siswa Siklus I Pertemuan 1, dan 2

    Berdasarkan observasi aktivitas kelompok siswa dalam siklus I pertemuan

    1 kelompok yang memperoleh kriteria antara 10-18 sejumlah 3 kelompok dengan

    kategori rendah, dan kelompok yang memperoleh kriteria antara 19-27 sejumlah 3

    kelompok dengan kategori cukup. Kemudian pada pertemuan kedua kelompok

    yang memperoleh kriteria antara 19-27 sejumlah 4 kelompok dengan kategori

    cukup dan kelompok yang memperoleh kriteria antara 28-36 sejumlah 2

    kelompok dengan kategori tinggi. Indikator yang mengalami peningkatan pada

    aspek kegiatan lisan, dan kegiatan visual. Pada aspek kegiatan lisan siswa sudah

    bisa memberikan tanggapan saat presentasi kelompok lain (2), sedangkan pada

    aspek metrik siswa sudah dapat membuat alat peraga pembelajaran dengan tepat

    sesuai arahan guru (8).

    Dari skor penilaian hasil observasi aktivitas kelompok siswa pada

    pertemuan pertama persentase yang diperoleh adalah 47% pada pertemuan kedua

    persentase hasil observasi siswa meningkat menjadi 65,4%. Untuk lebih jelasnya

    dapat dilihat pada diagram 4.16 peningkatan persentase hasil observasi aktivitas

    kelompok siswa siklus I pertemuan 1, dan siklus I pertemuan 2.

    0%

    10%

    20%

    30%

    40%

    50%

    60%

    70%

    80%

    Pertemuan 1 Pertemuan 2

    Pe

    rse

    nta

    se

  • 100

    Diagram 4.16 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Aktivitas

    Kelompok Siswa Siklus I Pertemuan 1, dan 2

    Rata-rata hasil belajar Matematika siklus I yaitu 77,29 dengan persentase

    ketuntasan 79,1% siswa yang tuntas. Artinya hasil belajar Matematika pada siklus

    I belum memenuhi indikator keberhasilan karena ketuntasan belajar siklus I <

    90%, sedangkan indikator keberhasilan hasil belajar klasikal yang ditentukan

    yaitu ≥ 90%. Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dari proses pembelajaran

    siklus I terdapat bebrapa kekurangan atau kegitan pembelajaran yang belum

    maksimal, yaitu sebagai berikut.

    1) Penerapan model pembelajaran STAD oleh kolaborator masih ada beberapa

    aspek belum sesuai dengan rencana pembelajaran yang peneliti susun,

    dikarenakan kolaborator belum begitu paham tentang model pembelajaran

    STAD.

    2) Guru dalam memotivasi siswa belum baik ini terlihat dari indikator nomor 3

    memperoleh skor 2, guru kadang lupa menyampaian tujuan pembelajaran

    pada kegiatan awal ini terlihat indikator nomor 4 memperoleh skor 1 pada

    pertemuan 1 dan skor 2 pada pertemuan 2.

    3) Masih banyak siswa yang merasa malu dalam mengeluarkan pendapat,

    mengajukan pertanyaan, dan memberikan tanggapan dari hasil presentasi

    teman yang maju.

    0%

    10%

    20%

    30%

    40%

    50%

    60%

    70%

    80%

    Pertemuan 1 Pertemuan 2

    Per

    sen

    tase

  • 101

    4) Masih ada beberapa siswa yang belum bekerja secara optimal dalam kegiatan

    diskusi pemecahan masalah.

    5) Guru masih bingung dalam melakukan perhitungan nilai kelompok

    berdasarkan poin kemajuan dari nilai kuis individu.

    Dari berbagai kekurangan yang telah dipaparkan, maka peneliti mangadakan

    analisis konsultasi dengan guru kolaborator yaitu guru kelas 5 Bapak Jumana,

    S.Pd.SD tentang kondisi siswa serta pembelajaran yang telah berlangsung

    sehingga didapatkan penyelesaian dari kekurangan tersebut sebagai berikut.

    1) Peneliti menjelaskan secara detail kepada guru mengenai langkah-langkah

    pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD dan penghitungan

    skor kuis lebih jelas.

    2) Peneliti mengingatkan kepada guru mengenai bagian-bagian yang belum

    disampaikan dengan baik dalam pembelajaran.

    3) Peneliti dan guru menyusun strategi untuk memotivasi siswa agar siswa berani

    dalam menyampaikan setiap gagasan. Salah satu contoh pemberian motivasi

    bisa dilakukan guru adalah dengan memberikan semangat dan penghargaan

    kepada siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

    4) Guru membimbing dan memberikan pengarahan agar dalam pelaksanaan

    kegiatan diskusi seluruh anggota kelompok dapat ikut berpartisipasi dan

    bekerja sama dengan baik.

    5) Peneliti menjelaskan secara detail cara penghitungan skor kelompok yang

    diperoleh dari skor kemajuan individu.

    4.1.3 Deskripsi Siklus II

    Pada siklus II ini merupakan upaya perbaikan dari siklus I yang akan

    diuraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pelaksanaan

    observasi, hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan pada siklus II ini dibagi menjadi

    tiga kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit.

    4.1.3.1 Tahap Perencanaan

    Tahap perencanaan akan menjelaskan mengenai perencanaan yang

    dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru kolaborator sebelum pelaksanaan

  • 102

    tindakan pembelajaran dengan model pembelajaran STAD yang meliputi

    penyusunan RPP dan segala sesuatu yang menunjang pelaksanaan tindakan

    pembelajaram yang akan laksanakan termasuk perencanaan tes evaluasi yang akan

    dilakukan pada pertemuan terakhir siklus II yaitu pertemuan ke 3. Tindakan

    pembelajaran pada siklus II merupakan hasil tindak lanjut dan upaya perbaikan

    dari pelaksanaan tindakan pada siklus I. Kegiatan pembelajaran pada siklus II

    dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut.

    1) Pertemuan Pertama

    Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada minggu ke kedua bulan

    April. Sebelum melakukan tindakan pembelajaran siklus II pertemuan pertama

    peneliti menyiapkan segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran seperti

    membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model

    pembelajaran STAD dengan Kompetensi Dasar 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat

    bangun ruang. Penyusunan RPP diidskusikan dengan Bapak Jumana, S.Pd.SD

    selaku guru kelas 5 dan sebagai guru kolaborator dalam pelaksanaan tindakan

    penelitian. Dikusi yang dilakukan meliputi penentuan alokasi waktu, penyusunan

    indikator dan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran , serta alat peraga yang

    akan digunakan di dalam proses pembelajaran. Alokasi waktu yang ditentukan 2

    jam pelajaran (2x35 menit). Indikator pada pertemuan pertama antara lain (1)

    menyebutkan macam-macam ruang kubus, balok, prisma, limas, tabung, kerucut,

    dan bola, (2) membedakan sisi,rusuk dan titik sudut, (3) mengidentifikasi sifat-

    sifat kubus, (4) mengidentifikasi sifat-sifat balok, dan (5) mengidentifikasi sifat-

    sifat tabung. Setelah indikator dirumuskan kemudian peneliti menyusun tujuan

    pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan pertama yang telah

    didiskusikan bersama guru kolaborator. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

    pada pertemuan pertama melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model

    pembelajaran STAD adalah: (1) setelah bertanya jawab tentang bangun ruang,

    siswa dapat menyebutkan 7 macam bangun ruang dengan benar, (2) melalui tanya

    jawab siswa dapat membedakan unsur-unsur penyusun bangun ruang yaitu sisi,

    rusuk, dan titik sudut dengan benar, (3) melalui puzzle tiga dimensi siswa dapat

    mengidentifikasi sedikitnya 2 sifat kubus dengan benar, (4) melalui puzzle tiga

  • 103

    dimensi siswa dapat mengidentifikasi sedikitnya 2 sifat balok dengan benar, dan

    (5) melalui kaleng susu , siswa dapat mengidentifikasi sedikitnya 2 sifat tabung

    dengan benar. Dilanjutkan dengan menyiapkan materi pembelajaran sesuai

    dengan RPP yang telah dibuat dan didiskusikan bersama dengan guru kolaborator

    tentang macam-macam bangun ruang, perbedaan sisi, ruduk, dan titik sudut, sifat-

    sifat kubus, sifat-sifat balok, dan sifat-sifat tabung. Selanjutnya peneliti

    menyiapkan media dan alat peraga. Alat peraga ini digunakan untuk membantu

    proses pembelajaran yang berupa puzzle tiga dimensi yang akan disusun

    membentuk bangun ruang balok dan kubus, serta kaleng susu. Selain itu peneliti

    juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar

    kegiatan siswa saat berkelompok, lembar kuis, lembar observasi aktivitas guru,

    lembar observasi aktivitas individu siswa, lembar observasi aktivitas kelompok

    siswa, lembar penilaian kuis, dan reward. Selanjutnya peneliti dan guru

    kolaborator mempelajari materi yang akan diajarkan di kelas 5 pada siklus II

    pertemuan pertama agar pembelajaran bisa berjalan sesuai tujuan yang ingin

    dicapai.

    2) Pertemuan Kedua

    Perencanaan pembelajaran pada peretmuan kedua sebagai tindak lanjut pada

    pertemauan pertama yang membedakan dari pertemuan pertama adalah materi

    yang akan dipelajari yaitu tentang mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang

    kerucut, limas, bola, dan prisma. Sebelum melakukan tindakan pembelajaran

    siklus II pertemuan kedua peneliti menyiapkan segala sesuatu yang dapat

    mendukung pembelajaran seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    (RPP) menggunakan model pembelajaran STAD dengan Kompetensi Dasar 6.2

    Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang. Penyusunan RPP didiskusikan dengan

    Bapak Jumana, S.Pd.SD selaku guru kelas 5 dan sebagai guru kolaborator dalam

    pelaksanaan tindakan penelitian. Dikusi yang dilakukan meliputi penentuan

    alokasi waktu, penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran, materi

    pembelajaran , serta alat peraga yang akan digunakan di dalam proses

    pembelajaran. Alokasi waktu yang ditentukan 2 jam pelajaran (2x35 menit).

    Indikator pada pertemuan kedua antara lain (1) mengidentifikasi sifat-sifat

  • 104

    kerucut, (2) mengidentifikasi sifat-sifat limas, (3) mengidentifikasi sifat-sifat bola,

    (4) mengidentifikasi sifat-sifat prima, dan (5) menggambar bangun ruang dari

    sifat-sifat yang telah dipelajari. Setelah indikator dirumuskan kemudian peneliti

    menyusun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan kedua yang

    telah didiskusikan bersama guru kolaborator. Tujuan pembelajaran yang hendak

    dicapai pada pertemuan kedua melalui kegiatan pembelajaran menggunakan

    model pembelajaran STAD adalah: (1) melalui diskusi kelompok siswa dapat

    mengidentifikasi paling sedikit 3 sifat kerucut dengan benar, (2) melalui diskusi

    kelompok siswa dapat mengidentifikasi paling sedikit 3 sifat limas dengan benar,

    (3) melalui diskusi kelompok siswa dapat mengidentifikasi paling sedikit 2 sifat

    bola dengan benar, dan (4) melalui diskusi kelompok siswa dapat

    mengidentifikasi paling sedikit 3 sifat prisma dengan benar, (5) setelah

    mempelajari sifat-sifat bangun datar siswa dapat menggbar sedikitnya 5 bangun

    ruang dengan benar. Dilanjutkan dengan menyiapkan materi pembelajaran sesuai

    dengan RPP yang telah dibuat dan didiskusikan bersama dengan guru kolaborator

    tentang sifat-sifat bangun ruang kerucut, limas, bola, dan prisma. Selanjutnya

    peneliti menyiapkan media dan alat peraga. Alat peraga ini digunakan untuk

    membantu proses pembelajaran yang berupa puzzle tiga dimensi yang disusun

    menjadi sebuah bangun ruang, dan bola. Selain itu peneliti juga mempersiapkan

    perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar kegiatan siswa saat

    berkelompok, lembar kuis, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi

    aktivitas individu siswa, lembar observasi aktivitas kelompok siswa, lembar

    penilaian kuis, dan reward. Selanjutnya peneliti dan guru kolaborator mempelajari

    materi yang akan diajarkan di kelas 5 pada siklus II pertemuan kedua agar

    pembelajaran bisa berjalan sesuai tujuan yang ingin dicapai.

    4) Pertemuan Ketiga

    Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan ketiga sebagai tindak

    lanjut dari pertemauan sebelumnya yaitu pertemuan pertama dan pertemuan

    kedua.pada pertemuan ketiga digunakan untuk tes evaluasi tentang materi yang

    telah dipelajari pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua yaitu macam-

    macam bangun ruang, perbedaan sisi,rusuk dan titik sudut, sifat-sifat kubus, sifat-

  • 105

    sifat balok, sifat-sifat tabung, sifat-sifat kerucut, sifat-sifat limas, sifat-sifat bola,

    dan sifat-sifat prisma. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan

    hasil mata pelajaran menggunakan model pembelajaran STAD pada siswa kelas 5

    SDN 1 Sumberdalem. Penyusunan soal evaluasi juga telah didiskusikan

    sebelumnya bersama dengan Bapak Jumana, S.Pd.SD selaku guru kolaborator.

    Soal evaluasi yang diujikan pada siklus II berjumlah 20 soal berbentuk pilihan

    ganda. Sebelum kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga berlangsung,

    peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk proses pembelajaran,

    diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajarab (RPP), lembar soal tes yang

    terdiri dari 20 soal berbentuk pilihan ganda untuk 24 siswa, lembar jawaban untuk

    24 siswa, serta ruang atau lokasi yang akan digunakan untuk pelaksanaan tes

    evaluasi siklus I yaitu ruang kelas 5 SDN 1 Sumberdalem. Sebelum mengadakan

    tes evaluasi, guru mengulang materi tentang sifat-sifat bangun datar yang telah

    dipelajari pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Setelah itu gutu

    mengadakan tes evaluasi selama 2 x 35 menit.

    4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

    Pelaksanaan tindakan dan observasi diuraikan menjadi tiga kali pertemuan

    setiap pertemuan 2 x 35 menit, masing-masing pertemuan menguraikan

    pelaksanaan tindakan dan observasi dilaksanakan pada pertemuan pertama dan

    kedua. Pelaksanaan tindakan merupakan deskrispsi dari kegiatan pembelajaran

    mulai dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir pembelajaran pada siklus

    II sedangkan observasi menguraikan hasil observasi yang diperoleh oleh observer

    melalui lembar observasi. Pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus II yaitu

    sebagai berikut.

    1) Pertemuan Pertama

    a) Pelaksanaan Tindakan

    Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemauan pertama dilaksanakan pada

    hari Selasa, 12 April 2016 pukul 07.00-08.10 WIB oleh guru kolaborator yaitu

    Bapak Jumana, S.Pd.SD selaku guru kelas 5 SDN 1 Sumberdalem. Proses

    pembelajaran meliputi aktivitas guru, aktivitas individu siswa dan aktivitas

  • 106

    kelompok siswa diamati oleh observer yaitu Ibu Purna Irawati, S.Pd.SD. Kegiatan

    awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan mengucapkan salam,

    kemudian guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa, setelah itu guru

    melakukan presensi. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan menanyakan

    kabar dengan penuh semangat kemudian memotivasi siswa agar bersemangat

    dalam mengikuti pembelajaran dengan bernyanyi lagu “Kalau Kau Suka Hati”.

    Kemudian guru menyampaikan tujuan yang hendak dicapai.

    Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang

    terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan

    eklsplorasi, guru menggali pengetahuan siswa tentang bangun ruang. Guru

    bertanya jawab tenatang macam-macam bentuk benda yang termasuk bangun

    ruang di sekitar kelas. Guru bersama siswa bertanya jawab tentang unsur-unsur

    pembetuk bangun ruang yaitu sisi, rusuk, dan titik sudut. Dengan menggunakan

    bongkaran puzzle tiga dimensi siswa yang berani ditunjuk untuk membentuk

    bangun ruang kubus, siswa sangat antusias dan guru hanya memilih satu siswa

    laku-laki dan satu siswa perempuan yang paling bersemangat dan antusias. Siswa

    yang berani maju dan dapat menyusun puzzle dengan tepat mendapatkan tepuk

    tangan dari guru siswa yang lain. Setelah puzzle tersusun guru bertanya tentang

    termasuk bangun apa puzzle yang telah tersusun. Kemudian ada beberapa anak

    yang tunjuk jari dan menjawab “kubus”. Melalui puzzle bangun ruang guru

    menunjukkan letak sisi, rusuk, dan titik sudut. Guru melibatkan siswa untuk

    menuliskan sifat-sifat bangun ruang di depan kelas dan di buku catatan masing-

    masing siswa.

    Pada kegiatan elaborasi guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok untuk

    melakukan diskusi kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa.

    Pembagian kelompok secara acak dengan menentukan ketua kelompok terlebih

    dahulu kemudian siswa lain berhitung untuk menjadi anggota kelompok. Setelah

    berhitung siswa berkumpul sesuai dengan kelompoknya. Masing-masing

    kelompok mendapatkan papan nama anggota kelompok sebagai identitas

    kelompok, nomor anggota sebagai tanda pengenal anggota, alat dan bahan serta

    Lembar Kerja Kelompok (LKK) untuk kegiatan percobaan dalam memecahkan

  • 107

    masalah. Kelompok 1dan 2 tentang kubus, kelompok 3 dan 4 tentang balok, serta

    kelompok 5 dan 6 tentang tabung. Selama proses diskusi berlangsung, guru

    memberikan motivasi, arahan, dan bimbingan pada setiap kelompok. Proses

    diskusi berlangsung selama 15 menit. Setelah semua kelompok menyelesaikan

    diskusinya , perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan

    hasil diskusi yang dimulai dari kelompok 1, 2, 3, 4, 5, dan yang terakhir kelompok

    6. Saat kegiatan presentasi kelompok, kelompok yang lain memperhatikan dan

    memberikan tanggapan kepada kelompok yang presentasi. Setelah semua

    kelompok mempresentasikan hasil diskusi guru mengevaluasi proses pemecahan

    masalah apakah siswa sudah mampu memecahakan masalah dengan baik dan

    benar atau belum, ternyata terdapat 3 kelompok yang memiliki jawaban yang

    berbeda dan kurang tepat, kemudian guru meluruskan jawaban kelompok yang

    kurang tepat dalam memecahkan masalah.

    Pada kegiatan konfirmasi, guru memberikan kuis individu dimana siswa

    harus mengerjakan soal secara individu dan tidak diperbolehkan bekerjasama

    dengan teman. Setelah siswa selesai melaksanakan kuis individu, guru dan siswa

    mengkoreksi hasil kuis tersebut dan melakukan penghitungan nilai kelompok

    berdasarkan hasil nilai kuis individu. Bagi kelompok yang memperoleh nilai

    tertinggi mendapat penghargaan dari guru. Setelah itu guru melakukan tanya

    jawab dengan siswa tentang materi sifat-sifat bangun ruang kubus, balok, dan

    tabung yang belum dimengerti. Siswa terlihat antusias menjawab pertanyaan guru

    dengan tunjuk jari dan berebut saling menjawab. Kemudian guru menyampaikan

    kesimpulan pembelajaran.

    Pada kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa merefleksi tentang

    pembelajaran yang telah dilakukan dan menyampaikan materi yang akan

    dipelajari pada pertemuan yang akan datang. Guru mengakhiri pembelajaran

    dengan salam.

    b) Observasi

    Kegiatan observasi dilakukan oleh teman sejawat yaitu Ibu Purna Irawati,

    S.Pd.SD selaku guru kelas 3 untuk mengamati akivitas selama proses

    pembelajaran berlangsung, baik itu aktivitas guru, aktivitas individu siswa,

  • 108

    maupun aktivitas kelomok siswa, masing-masing indikator dalam lembar

    observasi yang terdiri dari 25 indikator aktivitas guru, 10 indikator aktivitas

    individu siswa, dan 10 indikator aktivitas kelompok siswa masing-masing

    indikator dalam lembar observasi tersebut diberi skor 1-4. Skor 1 berarti kurang,

    skor 2 berarti cukup, skor 3 berarti baik, dan skor 4 berarti sangat baik. Kemudian

    skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian.

    Kriteria penilaian pada lembar observasi aktivitas guru yaitu untuk total skor

    pada rentang 25-40 berada dikriteria sangat rendah, rentang 41-56 berada

    dikriteria rendah, rentang 57-72 termasuk kedalam kriteria cukup, rentang 73-88

    termasuk kedalam kriteria tinggi , dan rentang skor89-104 pada kriteria sangat

    tinggi.

    Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama dijelaskan

    dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.16 sebagai

    berikut.

    Tabel 4.14

    Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 1

    Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

    Skor 1 2 3 4

    Melakukan apersepsi, motivasi,

    dan penyampaian tujuan

    1,2,4 3 13

    Penyajian kelas 5,10 6,7,8,9,

    11

    26

    Pembentukan kelompok 12,13 8

    Kerja kelompok/tim 14,15,16 9

    Presentasi kelas 17,18,19 9

    Tes/kuis individu 20 4

    Pemberian reward 21 4

    Kegiatan akhir 22,23,24,25 12

    TOTAL 15 10 85

    Berdasarkan tabel 4.14 hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran

    matematika kelas 5 menggunakan model STAD dapat diketahui bahwa dari 8

    aspek yang dijabarkan menjadi 25 indikator yaitu indikator yang memperoleh skor

    3 sebanyak 15 indikator, dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 10

    indikator, sehingga jumnlah skor seluruhnya adalah 85 dengan kriteria tinggi.

  • 109

    Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi, dan penyampaian tujuan terdiri

    dari 4 indikator yaitu indikator 1,2,4 memperoleh skor , dan indikator 3

    memperoleh skor 4, sehingga memperoleh skor 13. Aspek penyajian kelas terdiri

    dari 7 indikator yaitu indikator 5,10 memperoleh skor 3, dan indikator 6,7,8,9,11

    memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor 26. Aspek pembentukan kelompok

    terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 12,13 memperoleh skor 4, sehingga jumlah

    skor 8. Aspek kerja kelompok/tim terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 14,15,16

    memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor 9. Aspek presentasi kelas terdiri dari 3

    indikator yaitu indikator 17,18,19 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor 9.

    Aspek tes atau kuis individu terdiri dari 1 indikator yaitu indikator 20 dengan skor

    4 sehingga jumlah skor 4. Aspek pemberian reward terdiri dari 1 indikator yaitu

    indikator 21 dengan skor 4 sehingga jumlah skor 4. Selanjutnya aspek kegiatan

    akhir terdiri dari 4 indikator yaitu indikator 22,23,24,25 memperoleh skor 3

    sehingga jumlah skor 12.

    Berdasarkan tabel 4.17 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram

    batang sebagai berikut.

    Diagram 4.17 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 1

    Hasil observasi aktivitas individu siswa pada siklus II pertemuan 1 dengan

    jumlah 24 siswa dalam pembelajaran matematika kelas 5 meliputi aspek kegiatan

    lisan, visual, mendengarkan, menulis, metrik, mental dan emosional. Hasil

    0

    10

    20

    30

    1 2 3 4 5 6 7 8

    Jum

    lah

    Sko

    r

    Aspek yang Diamati

  • 110

    observasi aktivitas individu siswa siklus II pertemuan 1 dalam pembelajaran

    dengan model STAD dapat dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 4.15

    Hasil Observasi Aktivitas Individu Siswa Siklus II Pertemuan 1

    No. Kriteria Jumlah

    Siswa Kategori

    1. 10 – 18 - Rendah

    2. 19 – 27 - Cukup

    3. 28 – 36 24 Tinggi

    4. 37 – 45 - Sangat Tinggi

    Jumlah 24

    Rata-rata 32

    Berdasarkan tabel 4.15 hasil observasi terhadap aktivitas individu siswa

    siklus II pertemuan 1 dalam pembelajaran matematika dapat diketahui bahwa

    siswa yang mendapat kriteria skor antara 28-36 terdapat 24 siswa dengan kategori

    tinggi. Rata-rata skor aktivitas individu siswa pada siklus II pertemuan 1 adalah

    32. Berdasarkan tabel 4.15 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram sebagai

    berikut.

    Diagram 4.18 Hasil Observasi Aktivitas Individu Siswa Siklus II

    Pertemuan 1

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    10 – 18 19 – 27 28 – 36 37 – 45

    Jum

    lah

    Sis

    wa

    Skor Aktivitas Individu Siswa

  • 111

    Hasil observasi aktivitas kelompok siswa pada siklus II pertemuan 1

    dengan jumlah 6 kelompok dalam pembelajaran matematika kelas 5 meliputi

    aspek kegiatan lisan, visual, mendengarkan, menulis, metrik, mental dan

    emosional. Hasil observasi aktivitas kelompok siswa siklus II pertemuan 1 dalam

    pembelajaran dengan model STAD dapat dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 4.16

    Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Siswa Siklus II Pertemuan 1

    No. Kriteria Jumlah

    Kelompok Kategori

    1. 10 – 18 - Rendah

    2. 19 – 27 1 Cukup

    3. 28 – 36 5 Tinggi

    4. 37 – 45 - Sangat Tinggi

    Jumlah 6

    Rata-rata 30,3

    Berdasarkan tabel 4.19 hasil observasi terhadap aktivitas kelompok siswa

    Siklus II pertemuan 1 dalam pembelajaran matematika dapat diketahui bahwa

    kelompok yang mendapat kriteria skor antara 19-27 terdapat 1 kelompok dengan

    kategori cukup. Kelompok yang mendapat kriteria skor antara 28-36 terdapat 5

    kelompok dengan kategori tinggi. Rata-rata skor aktivitas kelompok siswa siklus

    II pertemuan 1 adalah 30,3.Berdasarkan tabel 4.19 dapat diperjelas dengan

    menggunakan diagram sebagai berikut.

    Diagram 4.19 Hasil Aktivitas Kelompok Siswa Siklus II Pertemuan 1

    0

    2

    4

    6

    10 – 18 19 – 27 28 – 36 37 – 45

    Jum

    lah

    K

    elo

    mp

    ok

    Skor Aktivitas Kelompok Siswa

  • 112

    2) Pertemuan Kedua

    a) Pelaksanaan Tindakan

    Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemauan kedua dilaksanakan pada hari

    Rabu, 13 April 2016 pukul 10.00-11.10 WIB oleh guru kolaborator yaitu Bapak

    Jumana, S.Pd.SD selaku guru kelas 5 SDN 1 Sumberdalem. Proses pembelajaran

    meliputi aktivitas guru, aktivitas individu siswa dan aktivitas kelompok siswa

    diamati oleh observer yaitu Ibu Purna Irawati, S.Pd.SD. Kegiatan awal

    pembelajaran pada pertemuan kedua diawali dengan mengucapkan salam,

    kemudian guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa, setelah itu guru

    melakukan presensi. Selanjutnya guru memberikan apersepsi dengan melakukan

    tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya dan memberikan

    motivasi agar siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dengan

    bernyanyi lagu “Kalau Kau Suka Hati”. Kemudian guru menyampaikan tujuan

    pembelajaran yang akan dicapai.

    Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang

    terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan

    eklsplorasi, guru menggali pengetahuan siswa tentang bangun ruang. Guru

    bertanya jawab tenatang macam-macam bangun ruang yang telah dipelajari pada

    pertemuan pertama dengan memberikan contoh benda yang ada di ruangan kelas

    seperti lemari, penghapus, papan tulis, kelang, dan bola. Guru meminta 2 siswa

    maju ke depan kelas untuk menyusun puzzle tiga dimensi dengan tepat sampai

    membentuk sebuah bangun ruang. Setelah puzzle tersusun guru bertanya tentang

    bangun apa yang telah tersusun. Kemudian ada beberapa anak yang tunjuk jari

    dan menjawab “prisma, balok”. Melalui puzzle bangun ruang guru menunjukkan

    letak sisi, rusuk, dan titik sudut. Guru melibatkan siswa untuk menuliskan sifat-

    sifat bangun ruang kerucut, limas, bola, dan prisma pada buku catatan masing-

    masing.

    Pada kegiatan elaborasi guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok untuk

    melakukan diskusi kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa.

    Pembagian kelompok secara acak dengan menentukan ketua kelompok terlebih

    dahulu kemudian siswa lain berhitung. Masing-masing kelompok mendapatkan

  • 113

    papan nama anggota kelompok sebagai identitas kelompok, nomor anggota

    sebagai tanda pengenal anggota, alat dan bahan serta Lembar Kerja Kelompok

    (LKK) untuk kegiatan percobaan dalam memecahkan masalah. Kelompok 1

    tentang kerucut, kelompok 2 tentang limas segitiga, kelompok 3 tentang limas

    segi empat, kelompok 4 tentang limas segilima, kelompok 5 prisma segitiga, dan

    kelompok 6 tentang limas segiempat. Selama proses diskusi berlangsung, guru

    memberikan motivasi, arahan, dan bimbingan pada setiap kelompok. Proses

    diskusi berlangsung selama 15 menit. Setelah semua kelompok menyelesaikan

    diskusinya , perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan

    hasil diskusi yang dimulai dari kelompok 1, 2, 3, 4, 5, dan yang terakhir kelompok

    6. Saat kegiatan presentasi kelompok, kelompok yang lain memperhatikan dan

    memberikan tanggapan kepada kelompok yang presentasi. Setelah semua

    kelompok mempresentasikan hasil diskusi guru mengevaluasi proses pemecahan

    masalah apakah siswa sudah mampu memecahakan masalah dengan baik dan

    benar atau belum, ternyata terdapat 3 kelompok yang memiliki jawaban yang

    berbeda dan kurang tepat, kemudian guru meluruskan jawaban kelompok yang

    kurang tepat dalam memecahkan masalah.

    Pada kegiatan konfirmasi, guru memberikan kuis individu dimana siswa

    harus mengerjakan soal secara individu dan tidak diperbolehkan bekerjasama

    dengan teman. Setelah siswa selesai melaksanakan kuis individu, guru dan siswa

    mengkoreksi hasil kuis tersebut dan melakukan penghitungan nilai kelompok

    berdasarkan hasil nilai kuis individu. Bagi kelompok yang memperoleh nilai

    tertinggi mendapat penghargaan dari guru. Setelah itu guru melakukan tanya

    jawab dengan siswa tentang materi sifat-sifat bangun ruang kerucut, limas, bola,

    dan prisma yang belum dimengerti. Siswa terlihat antusias menjawab pertanyaan

    guru dengan tunjuk jari dan berebut saling menjawab. Kemudian guru

    menyampaikan kesimpulan pembelajaran.

    Pada kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa merefleksi tentang

    pembelajaran yang telah dilakukan dan menyampaikan materi yang akan

    dipelajari pada pertemuan yang akan datang. Guru mengakhiri pembelajaran

    dengan salam.

  • 114

    b) Observasi

    Kegiatan observasi dilakukan oleh teman sejawat yaitu Ibu Purna Irawati,

    S.Pd.SD selaku guru kelas 3 untuk mengamati akivitas selama proses

    pembelajaran berlangsung, baik itu aktivitas guru, aktivitas individu siswa,

    maupun aktivitas kelomok siswa, masing-masing indikator dalam lembar

    observasi yang terdiri dari 25 indikator aktivitas guru, 10 indikator aktivitas

    individu siswa, dan 10 indikator aktivitas kelompok siswa masing-masing

    indikator dalam lembar observasi tersebut diberi skor 1-4. Skor 1 berarti kurang,

    skor 2 berarti cukup, skor 3 berarti baik, dan skor 4 berarti sangat baik. Kemudian

    skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian.

    Kriteria penilaian pada lembar observasi aktivitas guru yaitu untuk total skor

    pada rentang 25-40 berada dikriteria sangat rendah, rentang 41-56 berada

    dikriteria rendah, rentang 57-72 termasuk kedalam kriteria cukup, rentang 73-88

    termasuk kedalam kriteria tinggi , dan rentang skor 89-104 pada kriteria sangat

    tinggi.

    Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan kedua dijelaskan

    dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.11 sebagai

    berikut.

    Tabel 4.17

    Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 2

    Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

    Skor 1 2 3 4

    Melakukan apersepsi, motivasi,

    dan penyampaian tujuan

    1,4 2,3 14

    Penyajian kelas 10 5,6,7,8,9,

    11

    27

    Pembentukan kelompok 12,13 8

    Kerja kelompok/tim 14,15 16 10

    Presentasi kelas 18,19 17 10

    Tes/kuis individu 20 4

    Pemberian reward 21 4

    Kegiatan akhir 22,23,24,

    25

    12

    TOTAL 11 14 89

  • 115

    Berdasarkan tabel 4.17 hasil observasi aktivitas guru siklus II pertemuan 2

    dalam pembelajaran matematika kelas 5 menggunakan model STAD dapat

    diketahui bahwa dari 8 aspek yang dijabarkan menjadi 25 indikator yaitu indikator

    yang memperoleh skor 3 sebanyak 11 indikator, dan indikator yang memperoleh

    skor 4 sebanyak 14 indikator, sehingga jumnlah skor seluruhnya adalah 89 dengan

    kriteria sangat tinggi.

    Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi, dan penyampaian tujuan terdiri

    dari 4 indikator yaitu indikator 1,4 memperoleh skor 3, dan indikator 2,3

    memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor 14. Aspek penyajian kelas terdiri dari 7

    indikator yaitu indikator 10 memperoleh skor 3 dan indikator 5,6,7,8,9,11

    memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor 27. Aspek pembentukan kelompok

    terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 12,13 memperoleh skor 4 sehingga jumlah

    skor 8. Aspek kerja kelompok/tim terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 14,15

    memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor 9, dan 16 memperoleh skor 4 sehingga

    jumlah skor10. Aspek presentasi kelas terdiri dari 3 indikator yaitu indikator

    18,19 memperoleh skor 3 dan indikator 17 memperoleh skor 4 sehingga jumlah

    skor 10. Aspek tes atau kuis individu terdiri dari 1 indikator yaitu indikator 20

    dengan skor 4 sehingga jumlah skor 4. Aspek pemberian reward terdiri dari 1

    indikator yaitu indikator 21 dengan skor 4 sehingga jumlah skor 4. Selanjutnya

    aspek kegiatan akhir terdiri dari 4 indikator yaitu indikator 22, 23, 24,25

    memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor 12.

    Berdasarkan tabel 4.17 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram

    batang sebagai berikut.

  • 116

    Diagram 4.20 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 2

    Hasil observasi aktivitas individu siswa pada siklus II pertemuan 2 dengan

    jumlah 24 siswa dalam pembelajaran matematika kelas 5 meliputi aspek kegiata