bab iv hasil penelitiaan dan pembahasan 4.1 ......mata pelajaran matematika di kelas 5 sdn 1...
TRANSCRIPT
-
69
BAB IV
HASIL PENELITIAAN DAN PEMBAHASAN
4.1 PELAKSANAAN TINDAKAN
Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan menjadi tiga sub judul yaitu
deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi prasiklus
mengenai kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar mata pelajaran
Matematika sebelum dilaksanakan tindakan penelitian. Selanjutnya pada deskripsi
siklus I menjelaskan tentang pelaksanaan tindakan penelitian siklus I meliputi
tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi
dari pelaksanaan tindakan I. Pada bagian deskripsi siklus II menguraikan tentang
tahap perenacanaan , tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi
dari pelaksanaan tindakan siklus II.
4.1.1 Deskripsi Prasiklus
Prasiklus dilaksanakan sebelum penelitian, peneliti melakukan observasi
terhadap siswa dan guru SDN 1 Sumberdalem saat pembelajaran Matematika.
SDN 1 Sumberdalem yang berlokasi di dusun Mlandi desa Sumberdalem
kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo. Observasi dilakukan oleh peneliti pada
hari Selasa, 29 Maret 2016 di kelas 5 SDN 1 Sumberdalem pada pukul 10.00 WIB
sampai pukul 11.30 WIB. Subjek penelitian pada PTK ini adalah siswa kelas 5
SDN 1 Sumberdalem Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan jumlah 24
siswa yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki.
Mata pelajaran Matematika di kelas 5 SDN 1 Sumberdalem diampu oleh
guru kelas 5 yaitu Bapak Jumana, S.Pd.SD. Beliau mengampu seluruh mata
pelajaran yang diajarkan di kelas 5 kecuali untuk mata pelajaran yang telah
diampu oleh guru mata pelajaran masing-masing yaitu Pendidikan Agama, Bahasa
Inggris, dan PenjasOrkes. Bapak Jumana adalah seorang Sarjana Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, beliau menempuh pendidikan pada masa jabatannya sebagai
seorang guru SD sehingga dalam hal kinerjanya sebagai seorang guru beliau
cukup berkompeten dalam bidangnya.
-
70
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan ditemukan beberapa
permasalahan yang muncul selama pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran
Matematika yang diterapkan oleh guru kelas 5 masih memposisikan guru sebagai
subjek yang utama, siswa hanya menjadi objek pasif untuk menerima semua yang
guru sampaikan. Pembelajaran yang terjadi adalah pembelajaran yang berpusat
pada guru (teacher center), siswa tidak diberikan kesempatan untuk berinteraksi
atau bertukarpikiran dengan teman yang lain.Sehingga aktivitas belajar hanya
mendengarkan, mencatatat kemudian mengerjakan LKS tanpa adanya aktivitas
siswa yang melibatkan siswa secara langsung seperti diskusi atau kerja kelompok.
Hal ini berdampak pada perolehan hasil belajar yang masih rendah.
Guru menganggap ceramah merupakan cara yang paling ampuh dan praktis
untuk menyampaikan materi kepada siswa, menurutnya yang terpenting adalah
materi dapat diterima oleh siswa di sini guru cenderung mengesampingkan proses
di mana siswa dapat memperoleh pengetahuan dari aktivitas belajar yang
merangsang mereka untuk membangun konsep tentang materi yang dipelajari.
Selain itu, guru tidak memanfaatkan media pembelajaran yang dapat
menumbuhkan antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hakikat
pemanfaatan sebuah media pembelajaran selain mampu merangsang tingkat
ketertarikan siswa dalam belajar juga dapat membantu guru untuk menyampaikan
materi sehingga pengetahuan yang diterima siswa tidak hanya pengetahuan instan
yang diperoleh dari guru tapi siswa juga bisa melakukan aktivitas pembelajaran
yang lebih bermakna dengan adanya media pembelajaran.
Beberapa faktor tersebut menjadi hambatan di dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran di kelas 5 SDN 1 Sumberdalem, hambatan yang muncul
menyebabkan pembelajaran yang berlangsung menjadi kurang efektif sehingga
siswa merasa kesulitan dalam memahami materi pelajaran, siswa cenderung jenuh
dan bosan di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, konsentrasi siswa lebih
mengarah pada aktivitas yang ada di luar kegiatan pembelajaran bukan pada pada
materi yang disampaikan oleh guru. Hasil observasi aktivitas guru pada prasiklus
dijabarkan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
-
71
Tabel 4.1
Hasil Observasi Aktivitas Guru Prasiklus
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Kegiatan Awal 3,4 2 1 7
Kegiatan Inti 6,7,10,11,12,
14,15,16,17
5,8,9,13,
18 19,20,21, 28
Penutup 22,23 24 25 7
TOTAL 13 7 5 0 42
Berdasarkan tabel 4.1 hasil observasi aktivitas guru prasiklus
pembelajaran matematikan kelas 5 dengan pokok bahasan perbandingan dan
skala, dapat diketahui indikator yang mendapat skor 1 sebanyak 13 item, skor 2
sebanyak 7 item, dan skor 3 sebanyak 5 item sehingga jumlah keseluruhan skor
yang diperoleh adalah 42. Pada aspek kegiatan awal terdiri dari 4 indikator yaitu
indikator 3 dan 4 memperoleh skor 1, indikator 2 memperoleh skor 2 , dan
indikator 1 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor pada aspek 1 sejumlah 7.
Pada aspek kegiatan inti terdiri dari 17 indikator yaitu indikator 6, 7, 10, 11, 12,
14, 15, 16, 17 memperoleh skor 1, indikator 5, 8, 9, 13, 18 memperoleh skor 2,
dan indikator 19, 20, 21 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor pada aspek 2
sejumlah 28. Pada aspek penutup terdiri dari 4 indikator yaitu indikator 22 dan 23
memperoleh skor 1, indikator 24 memperoleh skor 2, dan indikator 25
memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor pada aspek 3 sejumlah 7. Total
keseluruhan skor hasil observasi aktivitas guru prasiklus adalah 42 skor.
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram
sebagai berikut.
-
72
Diagram 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Prasiklus
Hasil observasi aktivitas individu siswa pada prasiklus dengan jumlah 24
siswa dalam pembelajaran matematika kelas 5 meliputi aspek kegiatan lisan,
visual, mendengarkan, menulis, metrik, mental dan emosional. Hasil observasi
aktivitas individu siswa prasiklus dalam pembelajaran dengan model STAD dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.2
Hasil Observasi Aktivitas Individu Siswa Prasiklus
No. Kriteria Jumlah
Siswa Kategori
1. 17 - 27 19 Sangat Rendah
2. 28 - 38 5 Rendah
3. 39 - 49 - Cukup
4. 50 - 60 - Tinggi
5. 61 – 71 - Sangat Tinggi
Jumlah 24
Rata-rata 24
Berdasarkan tabel 4.2 hasil observasi terhadap aktivitas individu siswa
Prasiklus dalam pembelajaran matematika dapat diketahui bahwa siswa yang
mendapat kriteria skor antara 17-27 terdapat 19 siswa dengan kategori sangar
0
10
20
30
1 2 3
Jum
lah
Sko
r
Aspek yang Diamati
-
73
rendah. Siswa yang mendapat kriteria skor antara 28-38 terdapat 5 siswa dengan
kategori rendah. Rata-rata skor aktivitas individu siswa prasiklus adalah 24.
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram
sebagai berikut.
Diagram 4.2 Hasil Aktivitas Individu Siswa Prasiklus
Berdasarkan penjabaran mengenai penilaian aktivitas belajar matematika
prasiklus yang meliputi penilaian aktivitas guru, aktivitas individu, dan aktivitas
kelompok siswa maka diperoleh data hasil keseluruhan proses pembelajaran
matematika kelas 5 SDN 1 Sumberdalem pada prasiklus dapat dilihat dalam tabel
4.3 berikut ini.
Tabel 4.3
Penilaian Aktivitas Belajar Matematika Prasiklus
No Aspek Penilaian Aktivitas Belajar Skor Persentase
1. Observasi Aktivitas Guru 42 42%
2. Observasi Aktivitas Individu Siswa 24 35,9%
3. Observasi Aktivitas Kelompok Siswa - 0%
Nilai Skor Rata-rata 22
Persentase Total 25,97%
Berdasarkan tabel 4.3 penilaian aktivitas belajar Matematika prasiklus
dapat dikatakan bahwa aktivitas belajar yang terlaksana masih rendah. Hal ini
0
5
10
15
20
17-27 28-38 39-49 50-60 61-71
Jum
lah
Sis
wa
Skor Aktivitas Individu Siswa
-
74
dapat dilihat dari aspek penilaian aktivitas belajar pada observasi aktivitas guru
hanya mendapat skor 42 dengan persentase 42%, dan observasi aktivitas individu
siswa mendapat skor 24 dengan persentase 35,9% . Sehingga rata-rata nilai skor
rata-rata adalah 22 dengan persentase 25,97%. Berdasarkan tabel 4.3 dapat
diperjelas dengan diagram sebagai berikut.
Diagram 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Prasiklus
Rendahnya perolehan skor observasi aktivitas belajar prasiklus berdampak
pada perolehan hasil belajar mata pelajaran Matematika yang masih kurang dari
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 75). Batas nilai KKM ≥ 75 merupakan
KKM yang ditetapkan oleh peneliti dengan persetujuan dari guru kelas 5. KKM
semula yang berlaku di SDN 1 Sumberdalem pada mata pelajaran Matematika
kelas 5 hanya 69.
Hasil belajar mata pelajaran Matematika siswa kelas 5 SDN 1
Sumberdalem sebelum pelaksanan tindakan diperoleh dari data ulangan harian
Matematika siswa kelas 5 SDN 1 Sumberdalem semester 2 tahun pelajaran
2015/2016. Data hasil ulangan harian dapat dilihat pada tabel 4. 4 berikut ini.
42%
35,9%
0
10
20
30
40
50
Observasi AktivitasGuru
Observasi AktivitasIndividu Siswa
Obsevasi AktivitasKelompok Siswa
Pe
role
han
Sko
r
Skor Aktivitas Belajar
-
75
Tabel 4.4
Destribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Prasiklus
No. Nilai Frekuensi Persentase
1. 50 - 56 6 25%
2. 57 - 63 3 12,5%
3. 64 - 70 6 25%
4. 71 - 77 5 20,8%
5. 78 - 84 4 16,7%
Jumlah 24 100%
Nilai Rata-rata 66,58
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 50
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan
nilai antara 50 -56 terdapat 6 siswa dengan persentase 25% dari jumlah seluruh
siswa, nilai antara 57-63 terdapat 3 siswa dengan persentase 12,5% dari jumlah
seluruh siswa, nilai antara 64-70 terdapat 6 siswa dengan persentase 25% dari
jumlah seluruh siswa, nilai antara 71-77 terdapat 5 siswa dengan persentase
20,8% dari jumlah seluruh siswa, sedangkan skor nilai antara 78-84 terdapat 4
siswa dengan persentase 16,7% dari jumlah seluruh siswa. Nilai tertinggi yang
diperoleh siswa prasiklus yaitu 80 dan nilai terendah 50 dengan rata-rata kelas
yaitu 66,58 (daftar nilai Matematika prasiklus terlampir).
Berdasarkan tabel 4.4 dapat digambarkan dalam diagram 4.4 yaitu sebagai
berikut.
Diagram 4.4 Destribusi Frekuensi Nilai Matematika Prasiklus
010
C…
25%
12,5%
25% 20,8%
16,7%
0
5
10
50-56 57-63 64-70 71-77 78-84
Jum
lah
Sis
wa
Rentang Nilai Matematika Prasiklus
-
76
Berdasarkan hasil nilai ulangan harian Matematika pada pokok bahasan
perbandingan dan skala menunjukkan bahwa sebagaian besar siswa memperoleh
nilai di bawah KKM ≥ 75 dapat dilihat dalam tabel ketuntasan sebagai berikut.
Tabel 4.5
Ketuntasan Belajar Prasiklus
Kategori Keterangan Frekuensi Persentase
Tuntas 75 8 33,3% Belum tuntas < 75 16 66,7%
Jumlah 24 100%
KKM 75
Berdasarkan tabel 4.5 ketuntasan belajar siswa prasiklus dapat diketahui
bahwa siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM ( 75) sebanyak 8 siswa
dengan persentase 33,3% dari jumlah seluruh siswa, sedangkan siswa yang belum
mencapai KKM (< 75) sebanyak 16 siswa dengan persentase 66,7% dari jumlah
seluruh siswa. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa persentase jumlah siswa
yang telah mencapai ketuntasan minimal lebih kecil dibandingkan dengan jumlah
siswa yang belum berhasil mencapai ketuntasan minimal. Ketuntasan belajar
siswa pada tabel 4.5 dapat dilihat pada diagram 4.5 sebagai berikut.
Diagram 4.5 Ketuntasan Belajar Prasiklus
Berdasarkan hasil belajar Matematika yang masih rendah yang dibuktikan
dengan nilai ulangan mata pelajaran Matematika semester 2 siswa kelas 5 SDN 1
Belum Tuntas 33,3%
Tuntas 66,7%
-
77
Sumberdalem maka peneliti merasa perlu mengadakan perbaikan pembelajaran
Matematika dengan menerapkan model pembelajaran STAD, sebagai upaya untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran Matematika melalui
penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus yaitu siklus I dan
siklus II.
4.1.2 Deskripsi Siklus I
Pada deskripsi siklus I akan dijabarkan tentang tahap perencanaan,
pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan
pembelajaran pada siklus I ini dibagi menjadi 3 kali pertemuan, masing-masing
pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit.
4.1.2.1 Tahap Perencanaan
Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan pada siklus I perlu diadakan
perencanaan terlebih dahulu. Perencanaan dilakukan oleh peneliti bersama dengan
guru kolaborator sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan model
pembelajaran STAD yang meliputi penyusunan RPP dan perangkatnya termasuk
perencanaan tes evaluasi yang akan dilaksanakan pada pertemuan terakhir di
setiap siklusnya. Kegiatan pembelajaran pada setiap siklus dilaksanakan dalam
tiga kali pertemuan yaitu pertemuan pertama, kedua, dan pertemauan ketiga
masing-masing pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit, dengan rincian
sebagai berikut.
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada minggu ke pertama bulan
April. Sebelum melakukan tindakan pembelajaran siklus I pertemuan pertama
peneliti menyiapkan segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran seperti
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model
pembelajaran STAD dengan Kompetensi Dasar 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat
bangun datar. Penyusunan RPP diidskusikan dengan Bapak Jumana, S.Pd.SD
selaku guru kelas 5 dan sebagai guru kolaborator dalam pelaksanaan tindakan
penelitian. Dikusi yang dilakukan meliputi penentuan alokasi waktu, penyusunan
indikator dan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran , serta alat peraga yang
-
78
akan digunakan di dalam proses pembelajaran. Alokasi waktu yang ditentukan 2
jam pelajaran (2x35 menit). Indikator pada pertemuan pertama antara lain (1)
menyebutkan macam-macam bangun datar, (2)mengidentifikasi sifat-sifat bangun
datar persegi, (3) mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar lingkaran, dan (4)
mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segitiga. Setelah indikator dirumuskan
kemudian peneliti menyusun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada
pertemuan pertama yang telah didiskusikan bersama guru kolaborator. Tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan pertama melalui kegiatan
pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD adalah: (1) melalui media
puzzle siswa dapat menyebutkan paling sedikit 5 macam bangun datar dengan
benar, (2) melalui tanya jawab siswa dapat mengidentifikasi paling sedikit 2 sifat
bangun datar persegi, (3) melalui diskusi kelompok siswa dapat mengidentifikasi
paling sedikit 2 sifat bangun datar lingkaran dengan benar, dan (4) melalui diskusi
kelompok siswa dapat mengidentifikasi paling sedikit 2 sifat bangun datar
segitiga. Dilanjutkan dengan menyiapkan materi pembelajaran sesuai dengan RPP
yang telah dibuat dan didiskusikan bersama dengan guru kolaborator tentang
macam macam bangun datar dan sifat bangun datar persegi, segitiga, dan
lingkaran. Selanjutnya peneliti menyiapkan media dan alat peraga. Alat oeraga ini
digunakan untuk membantu proses pembelajaran yang berupa puzzle dari kertas
lipat terdiri atas bangun datar persegi, persegi panjang, dan lingkaran yang
kemudian disusun menjadi sebuah bentuk gambar pada kertas karton. Selain itu
peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi
siswa, lembar kegiatan siswa saat berkelompok, lembar kuis, lembar observasi
aktivitas guru, lembar observasi aktivitas individu siswa, lembar observasi
aktivitas kelompok siswa, lembar penilaian kuis, dan reward. Selanjutnya peneliti
dan guru kolaborator mempelajari materi yang akan diajarkan di kelas 5 pada
siklus I pertemuan pertama agar pembelajaran bisa berjalan sesuai tujuan yang
ingin dicapai.
2) Pertemuan Kedua
Perencanaan pembelajaran pada peretmuan kedua sebagai tindak lanjut pada
pertemauan pertama yang membedakan dari pertemuan pertama adalah materi
-
79
yang akan dipelajari yaitu tentang mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar belah
ketupat, jajargenjang, layang-layang, dan trapesium. Sebelum melakukan tindakan
pembelajaran siklus I pertemuan kedua peneliti menyiapkan segala sesuatu yang
dapat mendukung pembelajaran seperti membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran STAD dengan
Kompetensi Dasar 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Penyusunan RPP
diidskusikan dengan Bapak Jumana, S.Pd.SD selaku guru kelas 5 dan sebagai
guru kolaborator dalam pelaksanaan tindakan penelitian. Dikusi yang dilakukan
meliputi penentuan alokasi waktu, penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran,
materi pembelajaran , serta alat peraga yang akan digunakan di dalam proses
pembelajaran. Alokasi waktu yang ditentukan 2 jam pelajaran (2x35 menit).
Indikator pada pertemuan kedua antara lain (1) mengidentifikasi sifat-sifat bangun
datar belah ketupat dan jajargenjang, (2) mengidentifikasi sifat-sifat bangun
datarlayang-layang, (3) mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar trapesium, dan
(4) menggambar bangun datar dari sifat-sifat yang telah dipelajari. Setelah
indikator dirumuskan kemudian peneliti menyusun tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai pada pertemuan kedua yang telah didiskusikan bersama guru
kolaborator. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan kedua
melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD adalah:
(1) melalui diskusi kelompok siswa dapat mengidentifikasi paling sedikit 2 sifat
bangun datar belah ketupat dan jajargenjang, (2) melalui diskusi kelompok siswa
dapat mengidentifikasi paling sedikit 2 sifat bangun datar layang-layang, (3)
melalui diskusi kelompok siswa dapat mengidentifikasi paling sedikit 2 sifat
bangun datar trapesium dengan benar, dan (4) setelah mempelajari sifat-sifat
bangun datar siswa dapat menggbar sedikitnya 3 bangun datar dengan benar.
Dilanjutkan dengan menyiapkan materi pembelajaran sesuai dengan RPP yang
telah dibuat dan didiskusikan bersama dengan guru kolaborator tentang macam
macam bangun datar dan sifat bangun datar persegi, segitiga, dan lingkaran.
Selanjutnya peneliti menyiapkan media dan alat peraga. Alat oeraga ini digunakan
untuk membantu proses pembelajaran yang berupa puzzle dari kertas lipat terdiri
atas bangun datar belah ketupat, jajargenjang, layang-layang, dan trapesium yang
-
80
kemudian disusun menjadi sebuah bentuk gambar pada kertas karton. Selain itu
peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi
siswa, lembar kegiatan siswa saat berkelompok, lembar kuis, lembar observasi
aktivitas guru, lembar observasi aktivitas individu siswa, lembar observasi
aktivitas kelompok siswa, lembar penilaian kuis, dan reward. Selanjutnya peneliti
dan guru kolaborator mempelajari materi yang akan diajarkan di kelas 5 pada
siklus I pertemauan kedua agar pembelajaran bisa berjalan sesuai tujuan yang
ingin dicapai.
3) Pertemuan Ketiga
Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan ketiga sebagai tindak
lanjut dari pertemauan sebelumnya yaitu pertemuan pertama dan pertemuan
kedua.pada pertemuan ketiga digunakan untuk tes evaluasi tentang materi yang
telah dipelajari pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua yaitu materi
tentang sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, segitiga, lingkaran, belah
ketupat, layang-layang, dan trapesium. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
mengetahui peningkatan hasil mata pelajaran menggunakan model pembelajaran
STAD pada siswa kelas 5 SDN 1 Sumberdalem. Penyusunan soal evaluasi juga
telah didiskusikan sebelumnya bersama dengan Bapak Jumana, S.Pd.SD selaku
guru kolaborator. Soal evaluasi yang diujikan pada siklus I berjumlah 20 soal
berbentuk pilihan ganda. Sebelum kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga
berlangsung, peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk proses
pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajarab (RPP), lembar soal
tes yang terdiri dari 20 soal berbentuk pilihan ganda untuk 24 siswa, lembar
jawaban untuk 24 siswa, serta ruang atau lokasi yang akan digunakan untuk
pelaksanaan tes evaluasi siklus I yaitu ruang kelas 5 SDN 1 Sumberdalem.
Sevelum mengadakan tes evaluasi, guru mengulang materi tentang sifat-sifat
bangun datar yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua.
Setelah itu gutu mengadakan tes evaluasi selama 2 x 35 menit.
-
81
4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan tindakan dan observasi akan diuraikan menjadi tiga kali
pertemuan setiap pertemuan 2 x 35 menit, masing-masing pertemuan akan
menguraikan pelaksanaan tindakan dan hasil observasi akan diuraikan oada
pertemuan pertama dan kedua. Pelaksanaan tindakan merupakan deskripsi dari
kegiatan pemeblajaran mualau dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir
pembelajaran pada siklus I sedangkan observasi akan menguraikan hasil observasi
yang diperoleh oleh observer melalui lembar observasi. Pelaksanaan tindakan dan
observasi pada siklus I yaitu sebagai berikut.
1) Pertemuan Pertama
a) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemauan pertama dilaksanakan pada
hari Selasa, 5 April 2016 pukul 07.00-08.10 WIB oleh guru kolaborator yaitu
Bapak Jumana, S.Pd.SD selaku guru kelas 5 SDN 1 Sumberdalem. Proses
pembelajaran meliputi aktivitas guru, aktivitas individu siswa dan aktivitas
kelompok siswa diamati oleh observer yaitu Ibu Purna Irawati, S.Pd.SD. Kegiatan
awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan mengucapkan salam,
kemudian guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa, setelah itu guru
melakukan presensi. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan menanyakan
kabar dengan penuh semangat kemudian memotivasi siswa agar bersemangat
dalam mengikuti pembelajaran dengan bernyanyi lagu “Siap Belajar”.
Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang
terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan
eklsplorasi, guru menggali pengetahuan siswa tentang bangun datar. Guru
bertanya jawab tenatang macam-macam bangun datar yang pernah dipelajari di
kelas 4 dengan menggunakan potongan puzzle yang berbentuk persegi, persegi
panjang, lingkaran dan segitiga. Guru meminta 8 siswa yang berani maju ke depan
kelas untuk menyusun puzzle dengan tepat dan rapi. Siswa yang berani maju dan
dapat menyusun puzzle dengan tepat mendapatkan tepuk tangan dari guru siswa
yang lain. Setelah puzzle tersusun guru bertanya tentang bangun apa saja yang
terdapat dalam puzzle yang telah tersusun. Kemudian ada beberapa anak yang
-
82
tunjuk jari dan menjawab “persegi, persegi panjang, lingkaran, segitiga sama kaki,
segitiga sama sisi”. Melalui puzzle bangun datar guru menunjukkan letak sisi dan
sudut. Guru melibatkan siswa untuk menuliskan sifat-sifat bangun datar di depan
kelas.
Pada kegiatan elaborasi guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok untuk
melakukan diskusi kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa.
Pembagian kelompok secara acak dengan menentukan ketua kelompok terlebih
dahulu kemudian siswa lain berhitung. Masing-masing kelompok mendapatkan
papan nama anggota kelompok sebagai identitas kelompok, nomor anggota
sebagai tanda pengenal anggota, alat dan bahan serta Lembar Kerja Kelompok
(LKK) untuk kegiatan percobaan dalam memecahkan masalah. Selama proses
diskusi berlangsung, guru memberikan motivasi, arahan, dan bimbingan pada
setiap kelompok. Proses diskusi berlangsung selama 15 menit. Setelah semua
kelompok menyelesaikan diskusinya , perwakilan kelompok maju ke depan kelas
untuk mempresentasikan hasil diskusi yang dimulai dari kelompok 1, 2, 3, 4, 5,
dan yang terakhir kelompok 6. Saat kegiatan presentasi kelompok, kelompok yang
lain memperhatikan dan memberikan tanggapan kepada kelompok yang
presentasi. Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusi guru
mengevaluasi proses pemecahan masalah apakah siswa sudah mampu
memecahakan masalah dengan baik dan benar atau belum, ternyata terdapat 3
kelompok yang memiliki jawaban yang berbeda dan kurang tepat, kemudian guru
meluruskan jawaban kelompok yang kurang tepat dalam memecahkan masalah.
Pada kegiatan konfirmasi, guru memberikan kuis individu dimana siswa
harus mengerjakan soal secara individu dan tidak diperbolehkan bekerjasama
dengan teman. Setelah siswa selesai melaksanakan kuis individu, guru dan siswa
mengkoreksi hasil kuis tersebut dan melakukan penghitungan nilai kelompok
berdasarkan hasil nilai kuis individu. Bagi kelompok yang memperoleh nilai
tertinggi mendapat penghargaan dari guru. Setelah itu guru melakukan tanya
jawab dengan siswa tentang materi sifat-sifat bangun datar (persegi, persegi
panjang, lingkaran, dan segitiga) yang belum dimengerti. Kemudian guru
menyampaikan kesimpulan pembelajaran.
-
83
Pada kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa merefleksi tentang
pembelajaran yang telah dilakukan dan menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan yang akan datang. Guru mengakhiri pembelajaran
dengan salam.
b) Observasi
Kegiatan observasi dilakukan oleh teman sejawat yaitu Ibu Purna Irawati,
S.Pd.SD selaku guru kelas 3 untuk mengamati akivitas selama proses
pembelajaran berlangsung, baik itu aktivitas guru, aktivitas individu siswa,
maupun aktivitas kelomok siswa, masing-masing indikator dalam lembar
observasi yang terdiri dari 25 indikator aktivitas guru, 10 indikator aktivitas
individu siswa, dan 10 indikator aktivitas kelompok siswa masing-masing
indikator dalam lembar observasi tersebut diberi skor 1-4. Skor 1 berarti kurang,
skor 2 berarti cukup, skor 3 berarti baik, dan skor 4 berarti sangat baik. Kemudian
skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian.
Kriteria penilaian pada lembar observasi aktivitas guru yaitu untuk total skor
pada rentang 25-40 berada dikriteria sangat rendah, rentang 41-56 berada
dikriteria rendah, rentang 57-72 termasuk kedalam kriteria cukup, rentang 73-88
termasuk kedalam kriteria tinggi , dan rentang skor89-104 pada kriteria sangat
tinggi. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama dijelaskan
dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut.
Tabel 4.6
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 1
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Melakukan apersepsi, motivasi,
dan penyampaian tujuan
4 3 1,2 9
Penyajian kelas 5,7,8,9 6,10,11 17
Pembentukan kelompok 13 12 5
Kerja kelompok/tim 14,15,16 9
Presentasi kelas 17,18,19 6
Tes/kuis individu 20 3
Pemberian reward 21 3
Kegiatan akhir 22,23,24 25 9
TOTAL 1 12 12 61
-
84
Berdasarkan tabel 4.6 hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran
matematika kelas 5 menggunakan model STAD dapat diketahui bahwa dari 8
aspek yang dijabarkan menjadi 25 indikator yaitu indikator yang memperoleh skor
1 sebanyak 1 indikator, indikator yang memperoleh skor 2 sebanyak 12 indikator,
dan indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 12 indikator, sehingga jumnlah
skor seluruhnya adalah 61 dengan kriteria cukup.
Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi, dan penyampaian tujuan terdiri
dari 4 indikator yaitu indikator 4 memperoleh skor 1, indikator 3 memperoleh
skor 2, dan indikator 1,2 memperoleh skor 3 sehingga memperoleh skor 9. Aspek
penyajian kelas terdiri dari 7 indikator yaitu indikator 5,7,8,9 memperoleh skor 2,
dan indikator 6,10,11 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor 17. Aspek
pembentukan kelompok terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 13 memperoleh
skor 2, dan indikator 12 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor 5. Aspek kerja
kelompok/tim terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 14,15,16 memperoleh skor 3
sehingga jumlah skor 9. Aspek presentasi kelas terdiri dari 3 indikator yaitu
indikator 17,18,19 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor 6. Aspek tes atau
kuis individu terdiri dari 1 indikator yaitu indikator 20 dengan skor 3 sehingga
jumlah skor 3. Aspek pemberian reward terdiri dari 1 indikator yaitu indikator 21
dengan skor 3 sehingga jumlah skor 3. Selanjutnya aspek kegiatan akhir terdiri
dari 4 indikator yaitu indikator 22,23,24 memperoleh skor 2 dan indikator 25
memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor 9.
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram
batang sebagai berikut.
-
85
Diagram 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 1
Hasil observasi aktivitas individu siswa pada siklus I pertemuan 1 dengan
jumlah 24 siswa dalam pembelajaran matematika kelas 5 meliputi aspek kegiatan
lisan, visual, mendengarkan, menulis, metrik, mental dan emosional. Hasil
observasi aktivitas individu siswa siklus I pertemuan 1 dalam pembelajaran
dengan model STAD dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.7
Hasil Observasi Aktivitas Individu Siswa Siklus I Pertemuan 1
No. Kriteria Jumlah
Siswa Kategori
1. 10 – 18 3 Rendah
2. 19 – 27 21 Cukup
3. 28 – 36 - Tinggi
4. 37 – 45 - Sangat Tinggi
Jumlah 24
Rata-rata 23,22
Berdasarkan tabel 4.7 hasil observasi terhadap aktivitas individu siswa
siklus I pertemuan 1 dalam pembelajaran matematika dapat diketahui bahwa
siswa yang mendapat kriteria skor antara 10-18 terdapat 3 siswa dengan kategori
rendah. Siswa yang mendapat kriteria skor antara 19-27 terdapat 21 siswa dengan
kategori cukup. Rata-rata skor aktivitas individu siswa pada siklus I pertemuan 1
0
5
10
15
20
1 2 3 4 5 6 7 8
Jum
lah
Sko
r
Aspek yang Diamati
-
86
yaitu 23,22. Berdasarkan tabel 4.7 dapat diperjelas dengan menggunakan
diagram sebagai berikut.
Diagram 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Individu Siswa Siklus I Pertemuan 1
Hasil observasi aktivitas kelompok siswa pada prasiklus dengan jumlah 6
kelompok dalam pembelajaran matematika kelas 5 meliputi aspek kegiatan lisan,
visual, mendengarkan, menulis, metrik, mental dan emosional. Hasil observasi
aktivitas kelompok siswa siklus I pertemuan 1 dalam pembelajaran dengan model
STAD dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.8
Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Siswa Siklus I Pertemuan 1
No. Kriteria Jumlah
Kelompok Kategori
1. 10 – 18 3 Rendah
2. 19 – 27 3 Cukup
3. 28 – 36 - Tinggi
4. 37 – 45 - Sangat Tinggi
Jumlah 6
Rata-rata 18,8
Berdasarkan tabel 4.8 hasil observasi terhadap aktivitas kelompok siswa
siklus I pertemuan 1 dalam pembelajaran matematika dapat diketahui bahwa
kelompok yang mendapat kriteria skor antara 10-18 terdapat 3 kelompok dengan
kategori rendah. Kelompok yang mendapat kriteria skor antara 19-27 terdapat 3
0
10
20
30
10 – 18 19 – 27 28 – 36 37 – 45
Jum
lah
Sis
wa
Skor Aktivitas Individu Siswa
-
87
kelompok dengan kategori cukup. Rata-rata skor aktivitas kelompok siswa pada
siklus I pertemuan 1 adalah 18,8. Berdasarkan tabel 4.8 dapat diperjelas dengan
menggunakan diagram sebagai berikut.
Diagram 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Siswa Siklus I
Pertemuan 1
2) Pertemuan Kedua
a) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemauan kedua dilaksanakan pada hari
Rabu, 6 April 2016 pukul 10.00-11.10 WIB oleh guru kolaborator yaitu Bapak
Jumana, S.Pd.SD selaku guru kelas 5 SDN 1 Sumberdalem. Proses pembelajaran
meliputi aktivitas guru, aktivitas individu siswa dan aktivitas kelompok siswa
diamati oleh observer yaitu Ibu Purna Irawati, S.Pd.SD. Kegiatan awal
pembelajaran pada pertemuan kedua diawali dengan mengucapkan salam,
kemudian guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa, setelah itu guru
melakukan presensi. Selanjutnya guru memberikan apersepsi dengan melakukan
tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya dan memberikan
motivasi agar siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dengan
bernyanyi lagu “Siap Belajar”.
Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang
terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan
0
1
2
3
4
10 – 18 19 – 27 28 – 36 37 – 45
Jum
lah
Kel
om
po
k
Skor Aktivitas Kelompok Siswa
-
88
eklsplorasi, guru menggali pengetahuan siswa tentang bangun datar. Guru
bertanya jawab tenatang macam-macam bangun datar yang belum dipelajari pada
pertemuan pertama dengan menggunakan potongan puzzle yang berbentuk jajar
genjang, belah ketupat, trapesium, dan layang-layang. Guru meminta semua siswa
maju ke depan kelas secara bergantian untuk menyusun puzzle dengan tepat dan
rapi. Setelah puzzle tersusun guru bertanya tentang bangun apa saja yang terdapat
dalam puzzle yang telah tersusun. Kemudian ada beberapa anak yang tunjuk jari
dan menjawab “jajar genjang, belah ketupat, trapesium, dan layang-layang”.
Melalui puzzle bangun datar guru menunjukkan letak sisi dan sudut. Guru
melibatkan siswa untuk menuliskan sifat-sifat bangun datar jajar genjang, belah
ketupat, trapesium, dan layang-layang pada buku catatan.
Pada kegiatan elaborasi guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok untuk
melakukan diskusi kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa.
Pembagian kelompok secara acak dengan menentukan ketua kelompok terlebih
dahulu kemudian siswa lain berhitung. Masing-masing kelompok mendapatkan
papan nama anggota kelompok sebagai identitas kelompok, nomor anggota
sebagai tanda pengenal anggota, alat dan bahan serta Lembar Kerja Kelompok
(LKK)untuk kegiatan percobaan dalam memecahkan masalah. Selama proses
diskusi berlangsung, guru memberikan motivasi, arahan, dan bimbingan pada
setiap kelompok. Proses diskusi berlangsung selama 15 menit. Setelah semua
kelompok menyelesaikan diskusinya , perwakilan kelompok maju ke depan kelas
untuk mempresentasikan hasil diskusi yang dimulai dari kelompok 1, 2, 3, 4, 5,
dan yang terakhir kelompok 6. Saat kegiatan presentasi kelompok, kelompok yang
lain memperhatikan dan memberikan tanggapan kepada kelompok yang
presentasi. Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusi guru
mengevaluasi proses pemecahan masalah apakah siswa sudah mampu
memecahakan masalah dengan baik dan benar atau belum, ternyata terdapat 3
kelompok yang memiliki jawaban yang berbeda dan kurang tepat, kemudian guru
meluruskan jawaban kelompok yang kurang tepat dalam memecahkan masalah.
Pada kegiatan konfirmasi, guru memberikan kuis individu dimana siswa
harus mengerjakan soal secara individu dan tidak diperbolehkan bekerjasama
-
89
dengan teman. Setelah siswa selesai melaksanakan kuis individu, guru dan siswa
mengkoreksi hasil kuis tersebut dan melakukan penghitungan nilai kelompok
berdasarkan hasil nilai kuis individu. Bagi kelompok yang memperoleh nilai
tertinggi mendapat penghargaan dari guru. Setelah itu guru melakukan tanya
jawab dengan siswa tentang materi sifat-sifat bangun datar (jajar genjang, belah
ketupat, trapesium, dan layang-layang) yang belum dimengerti. Siswa terlihat
antusias menjawab pertanyaan guru dengan tunjuk jari dan berebut saling
menjawab. Kemudian guru menyampaikan kesimpulan pembelajaran.
Pada kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa merefleksi tentang
pembelajaran yang telah dilakukan dan menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan yang akan datang. Guru mengakhiri pembelajaran
dengan salam.
b) Observasi
Kegiatan observasi dilakukan oleh teman sejawat yaitu Ibu Purna Irawati,
S.Pd.SD selaku guru kelas 3 untuk mengamati akivitas selama proses
pembelajaran berlangsung, baik itu aktivitas guru, aktivitas individu siswa,
maupun aktivitas kelomok siswa, masing-masing indikator dalam lembar
observasi yang terdiri dari 25 indikator aktivitas guru, 10 indikator aktivitas
individu siswa, dan 10 indikator aktivitas kelompok siswa masing-masing
indikator dalam lembar observasi tersebut diberi skor 1-4. Skor 1 berarti kurang,
skor 2 berarti cukup, skor 3 berarti baik, dan skor 4 berarti sangat baik. Kemudian
skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian.
Kriteria penilaian pada lembar observasi aktivitas guru yaitu untuk total skor
pada rentang 25-40 berada dikriteria sangat rendah, rentang 41-56 berada
dikriteria rendah, rentang 57-72 termasuk kedalam kriteria cukup, rentang 73-88
termasuk kedalam kriteria tinggi , dan rentang skor 89-104 pada kriteria sangat
tinggi.
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan kedua dijelaskan dalam
beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut.
-
90
Tabel 4.9
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 2
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Melakukan apersepsi, motivasi,
dan penyampaian tujuan
4 1,2,3 11
Penyajian kelas 5,6,9,10,
11
7,8 23
Pembentukan kelompok 12,13, 6
Kerja kelompok/tim 14,15,16 9
Presentasi kelas 17,18 19 7
Tes/kuis individu 20 3
Pemberian reward 21 4
Kegiatan akhir 23 22,24,25 11
TOTAL 4 18 3 74
Berdasarkan tabel 4.9 hasil observasi aktivitas guru siklus 1 pertemuan 2
dalam pembelajaran matematika kelas 5 menggunakan model STAD dapat
diketahui bahwa dari 8 aspek yang dijabarkan menjadi 25 indikator yaitu indikator
yang memperoleh skor 2 sebanyak 4 indikator, indikator yang memperoleh skor 3
sebanyak 18 indikator, dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 3
indikator, sehingga jumnlah skor seluruhnya adalah 74 dengan kriteria baik.
Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi, dan penyampaian tujuan terdiri
dari 4 indikator yaitu indikator 4 memperoleh skor 2, dan indikator 1,2,3
memperoleh skor 3sehingga memperoleh skor 11. Aspek penyajian kelas terdiri
dari 7 indikator yaitu indikator 5,6,9,10,11 memperoleh skor 3 dan indikator 7,8
memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor 23. Aspek pembentukan kelompok
terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 12,13 memperoleh skor 3 sehingga jumlah
skor 6. Aspek kerja kelompok/tim terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 14,15,16
memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor 9. Aspek presentasi kelas terdiri dari 3
indikator yaitu indikator 17,18 memperoleh skor 2 dan indikator 19 memperoleh
skor 3 sehingga jumlah skor 7. Aspek tes atau kuis individu terdiri dari 1 indikator
yaitu indikator 20 dengan skor 3 sehingga jumlah skor 3. Aspek pemberian
reward terdiri dari 1 indikator yaitu indikator 21 dengan skor 4 sehingga jumlah
skor 4. Selanjutnya aspek kegiatan akhir terdiri dari 4 indikator yaitu indikator 23
-
91
memperoleh skor 2 dan indikator 22,24,25 memperoleh skor 3 sehingga jumlah
skor 11.
Berdasarkan tabel 4.9 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram
batang sebagai berikut.
Diagram 4.9Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 2
Hasil observasi aktivitas individu siswa pada siklus I pertemuan 2 dengan
jumlah 24 siswa dalam pembelajaran matematika kelas 5 meliputi aspek kegiatan
lisan, visual, mendengarkan, menulis, metrik, mental dan emosional. Hasil
observasi aktivitas individu siswa siklus I pertemuan 2 dalam pembelajaran
dengan model STAD dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.10
Hasil Observasi Aktivitas Individu Siswa Siklus I Pertemuan 2
No. Kriteria Jumlah
Siswa Kategori
1. 10 – 18 - Rendah
2. 19 – 27 3 Cukup
3. 28 – 36 21 Tinggi
4. 37 – 45 - Sangat Tinggi
Jumlah 24
Rata-rata 28,67
Berdasarkan tabel 4.10 hasil observasi terhadap aktivitas individu siswa
siklus I pertemuan 2 dalam pembelajaran matematika dapat diketahui bahwa
0
10
20
30
1 2 3 4 5 6 7 8
Jum
lah
Sko
r
Aspek yang Diamati
-
92
siswa yang mendapat kriteria antara 19-27 terdapat 3 siswa dengan kategori
cukup. Siswa yang mendapat kriteria antara 28-36 terdapat 21 siswa dengan
kategori tinggi. Rata-rata skor aktivitas individu siswa pada siklus I pertemuan 2
adalah 28,67. Berdasarkan tabel 4.10 dapat diperjelas dengan menggunakan
diagram sebagai berikut.
Diagram 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Individu Siswa Siklus I
Pertemuan 2
Hasil observasi aktivitas kelompok siswa pada siklus I pertemuan 2
dengan jumlah 6 kelompok dalam pembelajaran matematika kelas 5 meliputi
aspek kegiatan lisan, visual, mendengarkan, menulis, metrik, mental dan
emosional. Hasil observasi aktivitas kelompok siswa siklus I pertemuan 2 dalam
pembelajaran dengan model STAD dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.11
Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Siswa Siklus I Pertemuan 2
No. Skor Frekuensi Kategori
1. 10 – 18 - Rendah
2. 19 – 27 4 Cukup
3. 28 – 36 2 Tinggi
4. 37 – 45 - Sangat Tinggi
Jumlah 6
Rata-rata 26,16
0
10
20
30
10 – 18 19 – 27 28 – 36 37 – 45
Jum
lah
Sis
wa
Skor Aktivitas Individu Siswa
-
93
Berdasarkan tabel 4.11 hasil observasi terhadap aktivitas kelompok siswa
Siklus I pertemuan 2 dalam pembelajaran matematika dapat diketahui bahwa
kelompok yang mendapat kriteria skor antara 19-27 terdapat 4 kelompok dengan
kategori cukup. Kelompok yang mendapat skor antara 28-36 terdapat 2 kelompok
dengan kategori tinggi. Rata-rata skor aktivitas kelompok siswa pada siklus I
pertemuan 2 yaitu 26,16.
Berdasarkan tabel 4.13 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram
sebagai berikut.
Diagram 4.11 Hasil ObservasiAktivitas Kelompok Siswa Siklus I
Pertemuan 2
3) Pertemuan Ketiga
Pelaksanaan tindakan pada siklus I pada pertemuan ketiga dilakukan pada
hari Kamis, 7 April 2016 pukul 07.00-08.10 WIB. Oleh guru kolaborator yaitu
Bapak Jumana, S.Pd.SD selaku guru kelas 5 SDN 1 Sumberdalem. Kegiatan
pembelajaran pada pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut dari pertemuan pertama
dan pertemuan kedua yaitu pelaksanaan tes evaluasi siklus I. Kegiatan
pembelajaran pada pertemuan ketiga diawali dengan pemberian salam, berdoa,
presensi, dan dilanjutkan dengan tanya jawab oleh guru dan siswa untuk mengulas
kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya tentang sifat-sifat bangun datar
persegi, persegi panjang, lingkarang, segitiga, belah ketupat, jajar genjang,
0
2
4
6
10 – 18 19 – 27 28 – 36 37 – 45
Jum
lah
Kel
om
po
k
Skor Aktivitas Kelompok Siswa
-
94
layang-layang, dan trapesium Selanjutnya guru memberikan rambu-rambu dalam
mengerjakan soal. Siswa diberi kesempatan untuK bertanya tentang rambu-rambu
dalam mengerjakan soal yang belum dimengerti. Setelah semua siswa paham
tentang cara pengerjaan soal, guru mengadakan tes evaluasi selama dua kali 35
menit. Siswa mengerjakan soal tes evaluasi dengan tertib dan lancar. Bagi siswa
yang sudah selesai dapat mengumpulkan lembar jawab dan kembali ke tempat
duduk. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam
penutup.
4.1.2.3 Hasil Tindakan
Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I ini berupa hasil belajar mata
pelajaran Matematika siswa kelas 5 SDN 1 Sumberdalem yang diperoleh melalui
pelaksanaan tes evaluasi diakhir siklus yaitu pada pertemuan ketiga siklus I
dengan Kompetensi Dasar (KD) 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
Siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM berarti tuntas, sedangkan siswa yang
mendapatkan nilai di bawah KKM berarti belum tuntas. Untuk hasil belajar
Matematika siklus I disajikan dalam tabel daftar nilai Matematika (terlampir),
dan berikut disajikan pada tabel 4.6 tabel distribusi frekuensi nilai Matematika
siklus I siswa kelas 5 SDN 1 Sumberdalem Tahun Pelajaran 2016/2017 sebagai
berikut :
Tabel 4.12
Destribusi Frekuensi Nilai Matematika Siklus I
No. Nilai Frekuensi Persentase
1. 55 – 62 4 16,6%
2. 63 – 70 1 4,2%
3. 71 – 78 3 12,5%
4. 79 – 86 13 54,2%
5. 87 – 94 3 12,5%
Jumlah 24
Nilai Rata-rata 77,29
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 55
-
95
Berdasarkan tabel 4.6 distribusi frekuensi nilai matematika siklus I dapat
diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai antara 55 – 62 terdapat 4 siswa
dengan persentase 16,6% dari jumlah seluruh siswa, nilai antara 63-70 terdapat 1
siswa dengan persentase 4,2% dari jumlah seluruh siswa, nilai antara 71-78
terdapat 3 siswa dengan persentase 12,5% dari jumlah seluruh siswa, nilai antara
79-86 terdapat 13 siswa dengan persentase 54,2% dari jumlah seluruh siswa,
sedangkan skor nilai antara 87-94 terdapat 3 siswa dengan persentase 12,5% dari
jumlah seluruh siswa. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa hasil belajar
Matematika siswa kelas 5 mengalami peningkatan dari prasiklus, ditandai dengan
meningkatnya perolehan nilai rata-rata siswa menjadi 77,29. Diketahui nilai
tertinggi yang diperoleh siswa setelah pelaksanaan tindakan siklus I dengan model
pembelajaran STAD yaitu 90, sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa 55
yang semula pada prasiklus hanya 50 (daftar nilai Matematika siklus I terlampir).
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dinyatakan dalam diagram 4.6 yaitu sebagai
berikut.
Diagram 4.12 Distribusi Frekuensi Nilai Matematika Siklus I
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥75) data hasil
perolehan nilai siklus I dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.13 berikut.
25%
12,5%
25%
20,8%
16,7%
0
5
10
15
55-62 63-70 71-78 79-86 87-94
Jum
lah
Sis
wa
Rentang Nilai Matematika Siklus I
-
96
Tabel 4.13
Ketuntasan Belajar Siklus I
Kategori Keterangan Frekuensi Persentase
Tuntas 75 19 79,1% Belum tuntas < 75 5 20,9%
Jumlah 24 100%
KKM 75
Berdasarkan tabel 4.7 ketuntasan belajar siswa siklus I dapat diketahui
bahwa siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM ( 75) sebanyak 19 siswa
dengan persentase 79,1% dari jumlah seluruh siswa, sedangkan siswa yang belum
mencapai KKM (< 75) sebanyak 5 siswa dengan persentase 20.9% dari jumlah
seluruh siswa. Hal tersebut menunjukikan bahwa ada peningkatan hasil belajar
Matematika, namun hasil yang diperoleh pada siklus I belum memenuhi indikator
keberhasilan yang telah ditentukan peneliti sebesar 80%. Ketuntasan belajar siswa
pada tabel 4.13 dapat dilihat pada diagram 4.13 sebagai berikut.
Diagram 4.13 Ketuntasan Belajar Siklus I
4.1.2.4 Refleksi Siklus I
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan
pertama, kedua, dan ketiga, maka langkah selanjutnya yaitu refleksi atas segala
kegiatan yang dilakukan berdasarkan atau pengamatan dalam proses
pembelajaran. Refleksi adalah kegiatan mencermati, mengkaji dan menganalisis
Belum Tuntas 79,1%
Tuntas 20,9%
-
97
secara mendalam atau menyeluruh tindakan yang telah dilaksanakan didasarkan
pada data yang dikumpulkan pada tahap observasi. Refleksi dilakukan untuk
mengetahui keefektifan pembelajaran dengan menggunakan model STAD. Selain
itu refleksi digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan apakah
hasil tindakan dalam pembelajaran sudah sesuai dengan indikator yang
diharapkan. Kegiatan refleksi dilakukan dalam bentuk diskusi antara guru kelas,
guru observer, siswa dan peneliti.
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi
aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama diketahui indikator yang
memperoleh skor 1 sebanyak 1 indikator, skor 2 sebanyak 12 indikator, dan skor 3
sebanyak 12 indikator, sehingga memperoleh jumlah skor 61 dengan persentase
61 %. Pada pertemuan kedua indikator yang memperoleh skor 2 sebanyak 4
indikator, skor 3 sebanyak 18 indikator, dan skor 4 sebanyak 3 indikator, sehingga
memperoleh jumlah skor 74 dengan persentase 74%. Aspek yang mengalami
peningkatan yaitu pada penyajian kelas dan pemberian reward. Pada aspek ini
guru sudah membimbing dalam pembelajaran model STAD (7) guru sudah
menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media, (8) guru sudah melibatkan
siswa secara aktif dalam pemanfaatan media, (11) guru sudah menumbuhkan
keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar, (13) guru sudah memberikan
arahan cara pengerjaan lembar kerja kelompok sebelum diskusi berlangsung, (!4)
guru sudah membimbing siswa selama diskusi berlangsung, (21) guru sudah
melaksanakan pemberian reward kepada kelompok yang memperoleh skor
tertinggi. Peningkatan hasil observasi aktivitas guru siklus I dapat dilihat pada
diagram berikut ini.
-
98
Diagram 4.14 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Aktivitas Guru
Siklus I
Berdasarkan observasi aktivitas individu siswa dalam siklus I pertemuan 1
siswa yang memperoleh kriteria antara 10-18 sejumlah 3 siswa dengan kategori
rendah, dan siswa yang memperoleh kriteria antara 19-27 sejumlah 21 siswa
dengan kategori cukup. Kemudian pada pertemuan kedua siswa yang memperoleh
kriteria antara 19-27 adalah 3 siswa dengan kategori cukup, dan siswa yang
memperoleh kriteria antara 28-36 adalah 21 siswa dengan kategori Tinggi.
Indikator yang mengalami peningkatan pada aspek kegiatan lisan, kegiatan visual,
dan kegiatan metrik. Pada aspek ini siswa sudah bisa secara aktif menjawab
pertanyaan dari guru (1), menyimak materi yang disampaikan guru (3), siswa
dapat memperhatikan media peraga yang digunakan guru selama pembelajaran
(4), siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pemanfaatan media peraga (8).
Dari skor penilaian hasil observasi aktivitas individu siswa pada
pertemuan pertama persentase yang diperoleh adalah 56,63% pada pertemuan
kedua persentase hasil observasi siswa meningkat menjadi 71,67%. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada diagram 4.15 peningkatan persentase hasil observasi
aktivitas individu siswa siklus I pertemuan 1, dan siklus I pertemuan 2.
0%
20%
40%
60%
80%
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Pe
rse
nta
se
-
99
Diagram 4.15 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Aktivitas Individu
Siswa Siklus I Pertemuan 1, dan 2
Berdasarkan observasi aktivitas kelompok siswa dalam siklus I pertemuan
1 kelompok yang memperoleh kriteria antara 10-18 sejumlah 3 kelompok dengan
kategori rendah, dan kelompok yang memperoleh kriteria antara 19-27 sejumlah 3
kelompok dengan kategori cukup. Kemudian pada pertemuan kedua kelompok
yang memperoleh kriteria antara 19-27 sejumlah 4 kelompok dengan kategori
cukup dan kelompok yang memperoleh kriteria antara 28-36 sejumlah 2
kelompok dengan kategori tinggi. Indikator yang mengalami peningkatan pada
aspek kegiatan lisan, dan kegiatan visual. Pada aspek kegiatan lisan siswa sudah
bisa memberikan tanggapan saat presentasi kelompok lain (2), sedangkan pada
aspek metrik siswa sudah dapat membuat alat peraga pembelajaran dengan tepat
sesuai arahan guru (8).
Dari skor penilaian hasil observasi aktivitas kelompok siswa pada
pertemuan pertama persentase yang diperoleh adalah 47% pada pertemuan kedua
persentase hasil observasi siswa meningkat menjadi 65,4%. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada diagram 4.16 peningkatan persentase hasil observasi aktivitas
kelompok siswa siklus I pertemuan 1, dan siklus I pertemuan 2.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Pe
rse
nta
se
-
100
Diagram 4.16 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Aktivitas
Kelompok Siswa Siklus I Pertemuan 1, dan 2
Rata-rata hasil belajar Matematika siklus I yaitu 77,29 dengan persentase
ketuntasan 79,1% siswa yang tuntas. Artinya hasil belajar Matematika pada siklus
I belum memenuhi indikator keberhasilan karena ketuntasan belajar siklus I <
90%, sedangkan indikator keberhasilan hasil belajar klasikal yang ditentukan
yaitu ≥ 90%. Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dari proses pembelajaran
siklus I terdapat bebrapa kekurangan atau kegitan pembelajaran yang belum
maksimal, yaitu sebagai berikut.
1) Penerapan model pembelajaran STAD oleh kolaborator masih ada beberapa
aspek belum sesuai dengan rencana pembelajaran yang peneliti susun,
dikarenakan kolaborator belum begitu paham tentang model pembelajaran
STAD.
2) Guru dalam memotivasi siswa belum baik ini terlihat dari indikator nomor 3
memperoleh skor 2, guru kadang lupa menyampaian tujuan pembelajaran
pada kegiatan awal ini terlihat indikator nomor 4 memperoleh skor 1 pada
pertemuan 1 dan skor 2 pada pertemuan 2.
3) Masih banyak siswa yang merasa malu dalam mengeluarkan pendapat,
mengajukan pertanyaan, dan memberikan tanggapan dari hasil presentasi
teman yang maju.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Per
sen
tase
-
101
4) Masih ada beberapa siswa yang belum bekerja secara optimal dalam kegiatan
diskusi pemecahan masalah.
5) Guru masih bingung dalam melakukan perhitungan nilai kelompok
berdasarkan poin kemajuan dari nilai kuis individu.
Dari berbagai kekurangan yang telah dipaparkan, maka peneliti mangadakan
analisis konsultasi dengan guru kolaborator yaitu guru kelas 5 Bapak Jumana,
S.Pd.SD tentang kondisi siswa serta pembelajaran yang telah berlangsung
sehingga didapatkan penyelesaian dari kekurangan tersebut sebagai berikut.
1) Peneliti menjelaskan secara detail kepada guru mengenai langkah-langkah
pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD dan penghitungan
skor kuis lebih jelas.
2) Peneliti mengingatkan kepada guru mengenai bagian-bagian yang belum
disampaikan dengan baik dalam pembelajaran.
3) Peneliti dan guru menyusun strategi untuk memotivasi siswa agar siswa berani
dalam menyampaikan setiap gagasan. Salah satu contoh pemberian motivasi
bisa dilakukan guru adalah dengan memberikan semangat dan penghargaan
kepada siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
4) Guru membimbing dan memberikan pengarahan agar dalam pelaksanaan
kegiatan diskusi seluruh anggota kelompok dapat ikut berpartisipasi dan
bekerja sama dengan baik.
5) Peneliti menjelaskan secara detail cara penghitungan skor kelompok yang
diperoleh dari skor kemajuan individu.
4.1.3 Deskripsi Siklus II
Pada siklus II ini merupakan upaya perbaikan dari siklus I yang akan
diuraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pelaksanaan
observasi, hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan pada siklus II ini dibagi menjadi
tiga kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit.
4.1.3.1 Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan akan menjelaskan mengenai perencanaan yang
dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru kolaborator sebelum pelaksanaan
-
102
tindakan pembelajaran dengan model pembelajaran STAD yang meliputi
penyusunan RPP dan segala sesuatu yang menunjang pelaksanaan tindakan
pembelajaram yang akan laksanakan termasuk perencanaan tes evaluasi yang akan
dilakukan pada pertemuan terakhir siklus II yaitu pertemuan ke 3. Tindakan
pembelajaran pada siklus II merupakan hasil tindak lanjut dan upaya perbaikan
dari pelaksanaan tindakan pada siklus I. Kegiatan pembelajaran pada siklus II
dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut.
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada minggu ke kedua bulan
April. Sebelum melakukan tindakan pembelajaran siklus II pertemuan pertama
peneliti menyiapkan segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran seperti
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model
pembelajaran STAD dengan Kompetensi Dasar 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat
bangun ruang. Penyusunan RPP diidskusikan dengan Bapak Jumana, S.Pd.SD
selaku guru kelas 5 dan sebagai guru kolaborator dalam pelaksanaan tindakan
penelitian. Dikusi yang dilakukan meliputi penentuan alokasi waktu, penyusunan
indikator dan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran , serta alat peraga yang
akan digunakan di dalam proses pembelajaran. Alokasi waktu yang ditentukan 2
jam pelajaran (2x35 menit). Indikator pada pertemuan pertama antara lain (1)
menyebutkan macam-macam ruang kubus, balok, prisma, limas, tabung, kerucut,
dan bola, (2) membedakan sisi,rusuk dan titik sudut, (3) mengidentifikasi sifat-
sifat kubus, (4) mengidentifikasi sifat-sifat balok, dan (5) mengidentifikasi sifat-
sifat tabung. Setelah indikator dirumuskan kemudian peneliti menyusun tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan pertama yang telah
didiskusikan bersama guru kolaborator. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
pada pertemuan pertama melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran STAD adalah: (1) setelah bertanya jawab tentang bangun ruang,
siswa dapat menyebutkan 7 macam bangun ruang dengan benar, (2) melalui tanya
jawab siswa dapat membedakan unsur-unsur penyusun bangun ruang yaitu sisi,
rusuk, dan titik sudut dengan benar, (3) melalui puzzle tiga dimensi siswa dapat
mengidentifikasi sedikitnya 2 sifat kubus dengan benar, (4) melalui puzzle tiga
-
103
dimensi siswa dapat mengidentifikasi sedikitnya 2 sifat balok dengan benar, dan
(5) melalui kaleng susu , siswa dapat mengidentifikasi sedikitnya 2 sifat tabung
dengan benar. Dilanjutkan dengan menyiapkan materi pembelajaran sesuai
dengan RPP yang telah dibuat dan didiskusikan bersama dengan guru kolaborator
tentang macam-macam bangun ruang, perbedaan sisi, ruduk, dan titik sudut, sifat-
sifat kubus, sifat-sifat balok, dan sifat-sifat tabung. Selanjutnya peneliti
menyiapkan media dan alat peraga. Alat peraga ini digunakan untuk membantu
proses pembelajaran yang berupa puzzle tiga dimensi yang akan disusun
membentuk bangun ruang balok dan kubus, serta kaleng susu. Selain itu peneliti
juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar
kegiatan siswa saat berkelompok, lembar kuis, lembar observasi aktivitas guru,
lembar observasi aktivitas individu siswa, lembar observasi aktivitas kelompok
siswa, lembar penilaian kuis, dan reward. Selanjutnya peneliti dan guru
kolaborator mempelajari materi yang akan diajarkan di kelas 5 pada siklus II
pertemuan pertama agar pembelajaran bisa berjalan sesuai tujuan yang ingin
dicapai.
2) Pertemuan Kedua
Perencanaan pembelajaran pada peretmuan kedua sebagai tindak lanjut pada
pertemauan pertama yang membedakan dari pertemuan pertama adalah materi
yang akan dipelajari yaitu tentang mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang
kerucut, limas, bola, dan prisma. Sebelum melakukan tindakan pembelajaran
siklus II pertemuan kedua peneliti menyiapkan segala sesuatu yang dapat
mendukung pembelajaran seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) menggunakan model pembelajaran STAD dengan Kompetensi Dasar 6.2
Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang. Penyusunan RPP didiskusikan dengan
Bapak Jumana, S.Pd.SD selaku guru kelas 5 dan sebagai guru kolaborator dalam
pelaksanaan tindakan penelitian. Dikusi yang dilakukan meliputi penentuan
alokasi waktu, penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran , serta alat peraga yang akan digunakan di dalam proses
pembelajaran. Alokasi waktu yang ditentukan 2 jam pelajaran (2x35 menit).
Indikator pada pertemuan kedua antara lain (1) mengidentifikasi sifat-sifat
-
104
kerucut, (2) mengidentifikasi sifat-sifat limas, (3) mengidentifikasi sifat-sifat bola,
(4) mengidentifikasi sifat-sifat prima, dan (5) menggambar bangun ruang dari
sifat-sifat yang telah dipelajari. Setelah indikator dirumuskan kemudian peneliti
menyusun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan kedua yang
telah didiskusikan bersama guru kolaborator. Tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai pada pertemuan kedua melalui kegiatan pembelajaran menggunakan
model pembelajaran STAD adalah: (1) melalui diskusi kelompok siswa dapat
mengidentifikasi paling sedikit 3 sifat kerucut dengan benar, (2) melalui diskusi
kelompok siswa dapat mengidentifikasi paling sedikit 3 sifat limas dengan benar,
(3) melalui diskusi kelompok siswa dapat mengidentifikasi paling sedikit 2 sifat
bola dengan benar, dan (4) melalui diskusi kelompok siswa dapat
mengidentifikasi paling sedikit 3 sifat prisma dengan benar, (5) setelah
mempelajari sifat-sifat bangun datar siswa dapat menggbar sedikitnya 5 bangun
ruang dengan benar. Dilanjutkan dengan menyiapkan materi pembelajaran sesuai
dengan RPP yang telah dibuat dan didiskusikan bersama dengan guru kolaborator
tentang sifat-sifat bangun ruang kerucut, limas, bola, dan prisma. Selanjutnya
peneliti menyiapkan media dan alat peraga. Alat peraga ini digunakan untuk
membantu proses pembelajaran yang berupa puzzle tiga dimensi yang disusun
menjadi sebuah bangun ruang, dan bola. Selain itu peneliti juga mempersiapkan
perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar kegiatan siswa saat
berkelompok, lembar kuis, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi
aktivitas individu siswa, lembar observasi aktivitas kelompok siswa, lembar
penilaian kuis, dan reward. Selanjutnya peneliti dan guru kolaborator mempelajari
materi yang akan diajarkan di kelas 5 pada siklus II pertemuan kedua agar
pembelajaran bisa berjalan sesuai tujuan yang ingin dicapai.
4) Pertemuan Ketiga
Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan ketiga sebagai tindak
lanjut dari pertemauan sebelumnya yaitu pertemuan pertama dan pertemuan
kedua.pada pertemuan ketiga digunakan untuk tes evaluasi tentang materi yang
telah dipelajari pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua yaitu macam-
macam bangun ruang, perbedaan sisi,rusuk dan titik sudut, sifat-sifat kubus, sifat-
-
105
sifat balok, sifat-sifat tabung, sifat-sifat kerucut, sifat-sifat limas, sifat-sifat bola,
dan sifat-sifat prisma. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan
hasil mata pelajaran menggunakan model pembelajaran STAD pada siswa kelas 5
SDN 1 Sumberdalem. Penyusunan soal evaluasi juga telah didiskusikan
sebelumnya bersama dengan Bapak Jumana, S.Pd.SD selaku guru kolaborator.
Soal evaluasi yang diujikan pada siklus II berjumlah 20 soal berbentuk pilihan
ganda. Sebelum kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga berlangsung,
peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk proses pembelajaran,
diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajarab (RPP), lembar soal tes yang
terdiri dari 20 soal berbentuk pilihan ganda untuk 24 siswa, lembar jawaban untuk
24 siswa, serta ruang atau lokasi yang akan digunakan untuk pelaksanaan tes
evaluasi siklus I yaitu ruang kelas 5 SDN 1 Sumberdalem. Sebelum mengadakan
tes evaluasi, guru mengulang materi tentang sifat-sifat bangun datar yang telah
dipelajari pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Setelah itu gutu
mengadakan tes evaluasi selama 2 x 35 menit.
4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan tindakan dan observasi diuraikan menjadi tiga kali pertemuan
setiap pertemuan 2 x 35 menit, masing-masing pertemuan menguraikan
pelaksanaan tindakan dan observasi dilaksanakan pada pertemuan pertama dan
kedua. Pelaksanaan tindakan merupakan deskrispsi dari kegiatan pembelajaran
mulai dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir pembelajaran pada siklus
II sedangkan observasi menguraikan hasil observasi yang diperoleh oleh observer
melalui lembar observasi. Pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus II yaitu
sebagai berikut.
1) Pertemuan Pertama
a) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemauan pertama dilaksanakan pada
hari Selasa, 12 April 2016 pukul 07.00-08.10 WIB oleh guru kolaborator yaitu
Bapak Jumana, S.Pd.SD selaku guru kelas 5 SDN 1 Sumberdalem. Proses
pembelajaran meliputi aktivitas guru, aktivitas individu siswa dan aktivitas
-
106
kelompok siswa diamati oleh observer yaitu Ibu Purna Irawati, S.Pd.SD. Kegiatan
awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan mengucapkan salam,
kemudian guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa, setelah itu guru
melakukan presensi. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan menanyakan
kabar dengan penuh semangat kemudian memotivasi siswa agar bersemangat
dalam mengikuti pembelajaran dengan bernyanyi lagu “Kalau Kau Suka Hati”.
Kemudian guru menyampaikan tujuan yang hendak dicapai.
Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang
terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan
eklsplorasi, guru menggali pengetahuan siswa tentang bangun ruang. Guru
bertanya jawab tenatang macam-macam bentuk benda yang termasuk bangun
ruang di sekitar kelas. Guru bersama siswa bertanya jawab tentang unsur-unsur
pembetuk bangun ruang yaitu sisi, rusuk, dan titik sudut. Dengan menggunakan
bongkaran puzzle tiga dimensi siswa yang berani ditunjuk untuk membentuk
bangun ruang kubus, siswa sangat antusias dan guru hanya memilih satu siswa
laku-laki dan satu siswa perempuan yang paling bersemangat dan antusias. Siswa
yang berani maju dan dapat menyusun puzzle dengan tepat mendapatkan tepuk
tangan dari guru siswa yang lain. Setelah puzzle tersusun guru bertanya tentang
termasuk bangun apa puzzle yang telah tersusun. Kemudian ada beberapa anak
yang tunjuk jari dan menjawab “kubus”. Melalui puzzle bangun ruang guru
menunjukkan letak sisi, rusuk, dan titik sudut. Guru melibatkan siswa untuk
menuliskan sifat-sifat bangun ruang di depan kelas dan di buku catatan masing-
masing siswa.
Pada kegiatan elaborasi guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok untuk
melakukan diskusi kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa.
Pembagian kelompok secara acak dengan menentukan ketua kelompok terlebih
dahulu kemudian siswa lain berhitung untuk menjadi anggota kelompok. Setelah
berhitung siswa berkumpul sesuai dengan kelompoknya. Masing-masing
kelompok mendapatkan papan nama anggota kelompok sebagai identitas
kelompok, nomor anggota sebagai tanda pengenal anggota, alat dan bahan serta
Lembar Kerja Kelompok (LKK) untuk kegiatan percobaan dalam memecahkan
-
107
masalah. Kelompok 1dan 2 tentang kubus, kelompok 3 dan 4 tentang balok, serta
kelompok 5 dan 6 tentang tabung. Selama proses diskusi berlangsung, guru
memberikan motivasi, arahan, dan bimbingan pada setiap kelompok. Proses
diskusi berlangsung selama 15 menit. Setelah semua kelompok menyelesaikan
diskusinya , perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan
hasil diskusi yang dimulai dari kelompok 1, 2, 3, 4, 5, dan yang terakhir kelompok
6. Saat kegiatan presentasi kelompok, kelompok yang lain memperhatikan dan
memberikan tanggapan kepada kelompok yang presentasi. Setelah semua
kelompok mempresentasikan hasil diskusi guru mengevaluasi proses pemecahan
masalah apakah siswa sudah mampu memecahakan masalah dengan baik dan
benar atau belum, ternyata terdapat 3 kelompok yang memiliki jawaban yang
berbeda dan kurang tepat, kemudian guru meluruskan jawaban kelompok yang
kurang tepat dalam memecahkan masalah.
Pada kegiatan konfirmasi, guru memberikan kuis individu dimana siswa
harus mengerjakan soal secara individu dan tidak diperbolehkan bekerjasama
dengan teman. Setelah siswa selesai melaksanakan kuis individu, guru dan siswa
mengkoreksi hasil kuis tersebut dan melakukan penghitungan nilai kelompok
berdasarkan hasil nilai kuis individu. Bagi kelompok yang memperoleh nilai
tertinggi mendapat penghargaan dari guru. Setelah itu guru melakukan tanya
jawab dengan siswa tentang materi sifat-sifat bangun ruang kubus, balok, dan
tabung yang belum dimengerti. Siswa terlihat antusias menjawab pertanyaan guru
dengan tunjuk jari dan berebut saling menjawab. Kemudian guru menyampaikan
kesimpulan pembelajaran.
Pada kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa merefleksi tentang
pembelajaran yang telah dilakukan dan menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan yang akan datang. Guru mengakhiri pembelajaran
dengan salam.
b) Observasi
Kegiatan observasi dilakukan oleh teman sejawat yaitu Ibu Purna Irawati,
S.Pd.SD selaku guru kelas 3 untuk mengamati akivitas selama proses
pembelajaran berlangsung, baik itu aktivitas guru, aktivitas individu siswa,
-
108
maupun aktivitas kelomok siswa, masing-masing indikator dalam lembar
observasi yang terdiri dari 25 indikator aktivitas guru, 10 indikator aktivitas
individu siswa, dan 10 indikator aktivitas kelompok siswa masing-masing
indikator dalam lembar observasi tersebut diberi skor 1-4. Skor 1 berarti kurang,
skor 2 berarti cukup, skor 3 berarti baik, dan skor 4 berarti sangat baik. Kemudian
skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian.
Kriteria penilaian pada lembar observasi aktivitas guru yaitu untuk total skor
pada rentang 25-40 berada dikriteria sangat rendah, rentang 41-56 berada
dikriteria rendah, rentang 57-72 termasuk kedalam kriteria cukup, rentang 73-88
termasuk kedalam kriteria tinggi , dan rentang skor89-104 pada kriteria sangat
tinggi.
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama dijelaskan
dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.16 sebagai
berikut.
Tabel 4.14
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 1
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Melakukan apersepsi, motivasi,
dan penyampaian tujuan
1,2,4 3 13
Penyajian kelas 5,10 6,7,8,9,
11
26
Pembentukan kelompok 12,13 8
Kerja kelompok/tim 14,15,16 9
Presentasi kelas 17,18,19 9
Tes/kuis individu 20 4
Pemberian reward 21 4
Kegiatan akhir 22,23,24,25 12
TOTAL 15 10 85
Berdasarkan tabel 4.14 hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran
matematika kelas 5 menggunakan model STAD dapat diketahui bahwa dari 8
aspek yang dijabarkan menjadi 25 indikator yaitu indikator yang memperoleh skor
3 sebanyak 15 indikator, dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 10
indikator, sehingga jumnlah skor seluruhnya adalah 85 dengan kriteria tinggi.
-
109
Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi, dan penyampaian tujuan terdiri
dari 4 indikator yaitu indikator 1,2,4 memperoleh skor , dan indikator 3
memperoleh skor 4, sehingga memperoleh skor 13. Aspek penyajian kelas terdiri
dari 7 indikator yaitu indikator 5,10 memperoleh skor 3, dan indikator 6,7,8,9,11
memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor 26. Aspek pembentukan kelompok
terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 12,13 memperoleh skor 4, sehingga jumlah
skor 8. Aspek kerja kelompok/tim terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 14,15,16
memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor 9. Aspek presentasi kelas terdiri dari 3
indikator yaitu indikator 17,18,19 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor 9.
Aspek tes atau kuis individu terdiri dari 1 indikator yaitu indikator 20 dengan skor
4 sehingga jumlah skor 4. Aspek pemberian reward terdiri dari 1 indikator yaitu
indikator 21 dengan skor 4 sehingga jumlah skor 4. Selanjutnya aspek kegiatan
akhir terdiri dari 4 indikator yaitu indikator 22,23,24,25 memperoleh skor 3
sehingga jumlah skor 12.
Berdasarkan tabel 4.17 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram
batang sebagai berikut.
Diagram 4.17 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 1
Hasil observasi aktivitas individu siswa pada siklus II pertemuan 1 dengan
jumlah 24 siswa dalam pembelajaran matematika kelas 5 meliputi aspek kegiatan
lisan, visual, mendengarkan, menulis, metrik, mental dan emosional. Hasil
0
10
20
30
1 2 3 4 5 6 7 8
Jum
lah
Sko
r
Aspek yang Diamati
-
110
observasi aktivitas individu siswa siklus II pertemuan 1 dalam pembelajaran
dengan model STAD dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.15
Hasil Observasi Aktivitas Individu Siswa Siklus II Pertemuan 1
No. Kriteria Jumlah
Siswa Kategori
1. 10 – 18 - Rendah
2. 19 – 27 - Cukup
3. 28 – 36 24 Tinggi
4. 37 – 45 - Sangat Tinggi
Jumlah 24
Rata-rata 32
Berdasarkan tabel 4.15 hasil observasi terhadap aktivitas individu siswa
siklus II pertemuan 1 dalam pembelajaran matematika dapat diketahui bahwa
siswa yang mendapat kriteria skor antara 28-36 terdapat 24 siswa dengan kategori
tinggi. Rata-rata skor aktivitas individu siswa pada siklus II pertemuan 1 adalah
32. Berdasarkan tabel 4.15 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram sebagai
berikut.
Diagram 4.18 Hasil Observasi Aktivitas Individu Siswa Siklus II
Pertemuan 1
0
5
10
15
20
25
10 – 18 19 – 27 28 – 36 37 – 45
Jum
lah
Sis
wa
Skor Aktivitas Individu Siswa
-
111
Hasil observasi aktivitas kelompok siswa pada siklus II pertemuan 1
dengan jumlah 6 kelompok dalam pembelajaran matematika kelas 5 meliputi
aspek kegiatan lisan, visual, mendengarkan, menulis, metrik, mental dan
emosional. Hasil observasi aktivitas kelompok siswa siklus II pertemuan 1 dalam
pembelajaran dengan model STAD dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.16
Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Siswa Siklus II Pertemuan 1
No. Kriteria Jumlah
Kelompok Kategori
1. 10 – 18 - Rendah
2. 19 – 27 1 Cukup
3. 28 – 36 5 Tinggi
4. 37 – 45 - Sangat Tinggi
Jumlah 6
Rata-rata 30,3
Berdasarkan tabel 4.19 hasil observasi terhadap aktivitas kelompok siswa
Siklus II pertemuan 1 dalam pembelajaran matematika dapat diketahui bahwa
kelompok yang mendapat kriteria skor antara 19-27 terdapat 1 kelompok dengan
kategori cukup. Kelompok yang mendapat kriteria skor antara 28-36 terdapat 5
kelompok dengan kategori tinggi. Rata-rata skor aktivitas kelompok siswa siklus
II pertemuan 1 adalah 30,3.Berdasarkan tabel 4.19 dapat diperjelas dengan
menggunakan diagram sebagai berikut.
Diagram 4.19 Hasil Aktivitas Kelompok Siswa Siklus II Pertemuan 1
0
2
4
6
10 – 18 19 – 27 28 – 36 37 – 45
Jum
lah
K
elo
mp
ok
Skor Aktivitas Kelompok Siswa
-
112
2) Pertemuan Kedua
a) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemauan kedua dilaksanakan pada hari
Rabu, 13 April 2016 pukul 10.00-11.10 WIB oleh guru kolaborator yaitu Bapak
Jumana, S.Pd.SD selaku guru kelas 5 SDN 1 Sumberdalem. Proses pembelajaran
meliputi aktivitas guru, aktivitas individu siswa dan aktivitas kelompok siswa
diamati oleh observer yaitu Ibu Purna Irawati, S.Pd.SD. Kegiatan awal
pembelajaran pada pertemuan kedua diawali dengan mengucapkan salam,
kemudian guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa, setelah itu guru
melakukan presensi. Selanjutnya guru memberikan apersepsi dengan melakukan
tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya dan memberikan
motivasi agar siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dengan
bernyanyi lagu “Kalau Kau Suka Hati”. Kemudian guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang
terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan
eklsplorasi, guru menggali pengetahuan siswa tentang bangun ruang. Guru
bertanya jawab tenatang macam-macam bangun ruang yang telah dipelajari pada
pertemuan pertama dengan memberikan contoh benda yang ada di ruangan kelas
seperti lemari, penghapus, papan tulis, kelang, dan bola. Guru meminta 2 siswa
maju ke depan kelas untuk menyusun puzzle tiga dimensi dengan tepat sampai
membentuk sebuah bangun ruang. Setelah puzzle tersusun guru bertanya tentang
bangun apa yang telah tersusun. Kemudian ada beberapa anak yang tunjuk jari
dan menjawab “prisma, balok”. Melalui puzzle bangun ruang guru menunjukkan
letak sisi, rusuk, dan titik sudut. Guru melibatkan siswa untuk menuliskan sifat-
sifat bangun ruang kerucut, limas, bola, dan prisma pada buku catatan masing-
masing.
Pada kegiatan elaborasi guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok untuk
melakukan diskusi kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa.
Pembagian kelompok secara acak dengan menentukan ketua kelompok terlebih
dahulu kemudian siswa lain berhitung. Masing-masing kelompok mendapatkan
-
113
papan nama anggota kelompok sebagai identitas kelompok, nomor anggota
sebagai tanda pengenal anggota, alat dan bahan serta Lembar Kerja Kelompok
(LKK) untuk kegiatan percobaan dalam memecahkan masalah. Kelompok 1
tentang kerucut, kelompok 2 tentang limas segitiga, kelompok 3 tentang limas
segi empat, kelompok 4 tentang limas segilima, kelompok 5 prisma segitiga, dan
kelompok 6 tentang limas segiempat. Selama proses diskusi berlangsung, guru
memberikan motivasi, arahan, dan bimbingan pada setiap kelompok. Proses
diskusi berlangsung selama 15 menit. Setelah semua kelompok menyelesaikan
diskusinya , perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan
hasil diskusi yang dimulai dari kelompok 1, 2, 3, 4, 5, dan yang terakhir kelompok
6. Saat kegiatan presentasi kelompok, kelompok yang lain memperhatikan dan
memberikan tanggapan kepada kelompok yang presentasi. Setelah semua
kelompok mempresentasikan hasil diskusi guru mengevaluasi proses pemecahan
masalah apakah siswa sudah mampu memecahakan masalah dengan baik dan
benar atau belum, ternyata terdapat 3 kelompok yang memiliki jawaban yang
berbeda dan kurang tepat, kemudian guru meluruskan jawaban kelompok yang
kurang tepat dalam memecahkan masalah.
Pada kegiatan konfirmasi, guru memberikan kuis individu dimana siswa
harus mengerjakan soal secara individu dan tidak diperbolehkan bekerjasama
dengan teman. Setelah siswa selesai melaksanakan kuis individu, guru dan siswa
mengkoreksi hasil kuis tersebut dan melakukan penghitungan nilai kelompok
berdasarkan hasil nilai kuis individu. Bagi kelompok yang memperoleh nilai
tertinggi mendapat penghargaan dari guru. Setelah itu guru melakukan tanya
jawab dengan siswa tentang materi sifat-sifat bangun ruang kerucut, limas, bola,
dan prisma yang belum dimengerti. Siswa terlihat antusias menjawab pertanyaan
guru dengan tunjuk jari dan berebut saling menjawab. Kemudian guru
menyampaikan kesimpulan pembelajaran.
Pada kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa merefleksi tentang
pembelajaran yang telah dilakukan dan menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan yang akan datang. Guru mengakhiri pembelajaran
dengan salam.
-
114
b) Observasi
Kegiatan observasi dilakukan oleh teman sejawat yaitu Ibu Purna Irawati,
S.Pd.SD selaku guru kelas 3 untuk mengamati akivitas selama proses
pembelajaran berlangsung, baik itu aktivitas guru, aktivitas individu siswa,
maupun aktivitas kelomok siswa, masing-masing indikator dalam lembar
observasi yang terdiri dari 25 indikator aktivitas guru, 10 indikator aktivitas
individu siswa, dan 10 indikator aktivitas kelompok siswa masing-masing
indikator dalam lembar observasi tersebut diberi skor 1-4. Skor 1 berarti kurang,
skor 2 berarti cukup, skor 3 berarti baik, dan skor 4 berarti sangat baik. Kemudian
skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian.
Kriteria penilaian pada lembar observasi aktivitas guru yaitu untuk total skor
pada rentang 25-40 berada dikriteria sangat rendah, rentang 41-56 berada
dikriteria rendah, rentang 57-72 termasuk kedalam kriteria cukup, rentang 73-88
termasuk kedalam kriteria tinggi , dan rentang skor 89-104 pada kriteria sangat
tinggi.
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan kedua dijelaskan
dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.11 sebagai
berikut.
Tabel 4.17
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 2
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Melakukan apersepsi, motivasi,
dan penyampaian tujuan
1,4 2,3 14
Penyajian kelas 10 5,6,7,8,9,
11
27
Pembentukan kelompok 12,13 8
Kerja kelompok/tim 14,15 16 10
Presentasi kelas 18,19 17 10
Tes/kuis individu 20 4
Pemberian reward 21 4
Kegiatan akhir 22,23,24,
25
12
TOTAL 11 14 89
-
115
Berdasarkan tabel 4.17 hasil observasi aktivitas guru siklus II pertemuan 2
dalam pembelajaran matematika kelas 5 menggunakan model STAD dapat
diketahui bahwa dari 8 aspek yang dijabarkan menjadi 25 indikator yaitu indikator
yang memperoleh skor 3 sebanyak 11 indikator, dan indikator yang memperoleh
skor 4 sebanyak 14 indikator, sehingga jumnlah skor seluruhnya adalah 89 dengan
kriteria sangat tinggi.
Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi, dan penyampaian tujuan terdiri
dari 4 indikator yaitu indikator 1,4 memperoleh skor 3, dan indikator 2,3
memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor 14. Aspek penyajian kelas terdiri dari 7
indikator yaitu indikator 10 memperoleh skor 3 dan indikator 5,6,7,8,9,11
memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor 27. Aspek pembentukan kelompok
terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 12,13 memperoleh skor 4 sehingga jumlah
skor 8. Aspek kerja kelompok/tim terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 14,15
memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor 9, dan 16 memperoleh skor 4 sehingga
jumlah skor10. Aspek presentasi kelas terdiri dari 3 indikator yaitu indikator
18,19 memperoleh skor 3 dan indikator 17 memperoleh skor 4 sehingga jumlah
skor 10. Aspek tes atau kuis individu terdiri dari 1 indikator yaitu indikator 20
dengan skor 4 sehingga jumlah skor 4. Aspek pemberian reward terdiri dari 1
indikator yaitu indikator 21 dengan skor 4 sehingga jumlah skor 4. Selanjutnya
aspek kegiatan akhir terdiri dari 4 indikator yaitu indikator 22, 23, 24,25
memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor 12.
Berdasarkan tabel 4.17 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram
batang sebagai berikut.
-
116
Diagram 4.20 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 2
Hasil observasi aktivitas individu siswa pada siklus II pertemuan 2 dengan
jumlah 24 siswa dalam pembelajaran matematika kelas 5 meliputi aspek kegiata