bab iv hasil dan pembahasan penelitian 4.1 gambaran...

56
97 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum SMP Negeri 5 Salatiga SMP Negeri 5 Salatiga merupakan salah satu sekolah menengah yang terletak di pinggiran kota Salatiga yang berdiri sejak tahun1980. Sekolah ini beralamat di Jalan Bima no. 10 Salatiga, memiliki 24 rombongan belajar dengan jumlah siswa sebesar 651, 44 orang guru, dan 10 tenaga kependidikan pada tahun pelajaran 2017/2018. Dari segi jumlah tenaga SDM, baik guru dan tenaga kependidikan di SMP Negeri 5 Salatiga dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1. Kualifikasi Pendidikan Guru dan Tenaga Kependidikan SMP Negeri 5 Salatiga No Tenaga Pendidikan Jmlh S2 S1 D3 D2 D1 SMA SMP 1. Guru 9 31 2 - 2 - - 44 2. Tenaga kependidikan - - 1 - - 7 2 10 Sumber: Bidang Kurikulum, 2017 Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa dari segi kualifikasi pendidikan guru di SMP Negeri 5 Salatiga secara umum didominasi oleh lulusan Strata 1, bahkan 9 diantaranya adalah lulusan S2 (6 orang sedang menempuh pendidikan S2). Dari 44 orang guru 32 orang guru diantaranya sudah mempunyai sertifikat pendidik, dan 4

Upload: phamdung

Post on 27-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

97

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum SMP Negeri 5 Salatiga

SMP Negeri 5 Salatiga merupakan salah satu sekolah

menengah yang terletak di pinggiran kota Salatiga yang

berdiri sejak tahun1980. Sekolah ini beralamat di Jalan

Bima no. 10 Salatiga, memiliki 24 rombongan belajar

dengan jumlah siswa sebesar 651, 44 orang guru, dan 10

tenaga kependidikan pada tahun pelajaran 2017/2018.

Dari segi jumlah tenaga SDM, baik guru dan tenaga

kependidikan di SMP Negeri 5 Salatiga dapat dilihat pada

tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1. Kualifikasi Pendidikan Guru dan Tenaga Kependidikan

SMP Negeri 5 Salatiga

No Tenaga Pendidikan Jmlh

S2 S1 D3 D2 D1 SMA SMP

1. Guru 9 31 2 - 2 - - 44

2. Tenaga kependidikan

- - 1 - - 7 2 10

Sumber: Bidang Kurikulum, 2017

Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa dari

segi kualifikasi pendidikan guru di SMP Negeri 5 Salatiga

secara umum didominasi oleh lulusan Strata 1, bahkan 9

diantaranya adalah lulusan S2 (6 orang sedang menempuh

pendidikan S2). Dari 44 orang guru 32 orang guru

diantaranya sudah mempunyai sertifikat pendidik, dan 4

98

orang lagi sedang menempuh PLPG (Pendidikan Latihan

Profesi Guru) dan hanya ada 4 orang guru yang berstatus

GTT. Hal ini menunjukan bahwa jika dilihat dari status

profesionalismenya rata-rata guru di SMP Negeri 5 Salatiga

tidak bermasalah.

Dan jika dilihat dari jumlah siswa dan rombongan

belajarnya pada tahun pelajaran 2017/2018, dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2.

Rekap Data Siswa SMP Negeri 5 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018

NO KELAS JMLH

ROMBEL

JUMLAH SISWA

L P JUMLAH

1. VII 8 116 103 219

2. VIII 8 115 105 220

3. IX 8 95 117 212

TOTAL 24 326 325 651

Sumber: Bidang Kurikulum, 2017

Berdasarkan data jumlah siswa pada tahun pelajaran

2017/2018, ada 651 siswa yang yang terbagi kedalam 24

rombongan belajar. Jika dibuat rata-rata jumlah siswanya

perkelas terdapat 27 atau 28 siswa perkelasnya. Data ini

jika dikaitkan dengan jumlah beban mengajar seorang guru

yang harus mengajar minimal 24 jam dengan alokasi waktu

tiap mapel 2 jam pelajaran perminggu, maka setiap guru

harus mengajar sebanyak 12 kelas untuk memenuhi 24

jam pelajaran perminggunya. Hal ini berarti seorang guru

harus mengelola sebanyak 12 kelas x 28 siswa yaitu

sebanyak 336 siswa.

99

Apabila dilihat dari segi sarana dan prasarana

khususnya terkait dengan teknologi informasi dan

komunikasi, SMP Negeri 5 Salatiga mempunyai beberapa

unit komputer dan printer yang difungsikan ke beberapa

bagian diantaranya bisa digambarkan melalui tabel di

bawah ini.

Tabel 4.3.

Rekap Jumlah Komputer dan Printer di SMP Negeri 5 Salatiga

No Ruang Jenis Perlengkapan TIK Jumlah 1 LAB 1

Komputer PC Printer

36 Unit 1 Unit

2 LAB 2

Komputer PC Printer

36 Unit 1 Unit

3 Perpustakaan

Komputer PC Printer

5 Unit 1 Unit

4 R. Guru Komputer PC Printer

4 Unit 4 Unit

5 R. Tata Usaha Komputer PC Labtop (Moving) Printer

5 Unit 4 Unit 5 Unit

6 R. BK Komputer PC Printer

1 Unit 1 Unit

7 R. Kurikulum

Komputer PC Printer

1 Unit 1 Unit

8 R. Kepala Sekolah Komputer PC Printer

1 Unit 1 Unit

Sumber: Bidang Sarpras, 2017

Jika dilihat dari data jumlah komputer dan printer

diatas, pengembangan sistem penilaian hasil belajar pada

kurikulum 2013 berbasis komputer sangatlah

memungkinkan untuk dilakukan. Data diatas belum

ditambahkan dengan jumlah labtop yang dimiliki oleh

masing-masing Bapak dan Ibu guru yang dipastikan dari

44 orang semuanya memiliki komputer atau labtop yang

bisa digunakan untuk mendukung proses pengembangan

100

sistem manajemen penilaian hasil belajar pada kurikulum

2013 berbasis teknologi informasi.

4.2 Hasil Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan

pengembangan. Penelitian ini menghasilkan sebuah produk

berupa aplikasi pengolahan nilai untuk guru mata

pelajaran dan wali kelas. Tahapan pengembangan pada

penelitian ini menggunakan model pengembangan 4D yang

terdiri dari empat tahap yaitu define (pendefinisian), design

(perencanaan), develop (pengembangan), dan disseminate

(penyebaran). Penerapan langkah dalam penelitian ini tidak

hanya menurut versi asli tetapi disesuaikan dengan

karakteristik subjek, tempat asal penelitian dan jenis

produk yang dikembangkan. Penjelasan pada tahap-tahap

ini akan dijelaskan sebagai berikut:

4.2.1 Tahapan Define (Penetapan/Pendefinisian)

a. Analisis Ujung Depan (Front-end Analysis)

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui

permasalahan dasar dalam pengembangan sistem

manajemen penilaian hasil belajar pada kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari

kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Hal ini

menyebabkan perubahan model penilaian pencapaian

kompetensi peserta didik khususnya dalam implementasi

kurikulum 2013 untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

101

(SMP). Salah satu hal yang berubah dalam Kurikulum 2013

adalah pola penilaian siswa yang tidak hanya

menggunakan angka, melainkan melalui penilaian otentik

dalam bentuk deskriptif.

Selain itu permasalahan mendasar lainnya adalah dari

hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan kurikulum 2013

pada tingkat SMP pada tahun 2014 yang menunjukkan

bahwa salah satu kesulitan guru dalam melaksnakan

Kurikulum 2013 adalah dalam penilaian. Sekitar 60%

responden pendidik menyatakan bahwa mereka belum

dapat merancang, melaksanakan, mengolah, melaporkan,

dan memanfaatkan hasil penilaian dengan baik. Kesulitan

umum lainnya yang dialami oleh para guru adalah dalam

mengolah data penilaian dan melaporkan/menuliskan hasil

penilaian dalam rapor. Kesulitan lain yang banyak

dikeluhkan pendidik berkaitan dengan penulisan deskripsi

capaian aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek

keterampilan.

Permasalahan lain yang juga dijadikan dasar

pengembangan sistem manajemen penilaian hasil belajar

pada kurikulum 2013 adalah sering berubahnya peraturan

menteri pendidikan tentang standar penilaian. Sejak

pertama kali kurikulum 2013 ini di canangkan sampai

awal tahun 2017, peraturan ini sudah 5 kali mengalami

perubahan. Pertama mulai dari Permendikbud no. 66

tahun 2013 yang diterbitkan pada awal bulan Juni 2013,

yang kemudian disusul dengan Permendikbud no. 104

tahun 2014, Permendikbud no. 53 tahun 2015,

102

Permendikbud no. 23 tahun 2016, dan yang terakhir

adalah panduan penilaian yang dikeluarkan oleh

Kemdikbud pada bulan Mei tahun 2017. Dengan

perubahan itu maka mau tidak mau cara guru

memberikan penilaian juga harus berubah mengikuti

aturan yang baru.

b. Analisis pemakai (User analysis)

Analisis ini dilakukan dengan cara mengamati

karakteristik guru dan wali kelas. Analisis ini dilakukan

dengan mempertimbangkan pemahaman guru terhadap

kurikulum 2013, kemampuan guru dalam penggunaan

komputer khususnya dalam pengolahan penilaian hasil

belajar dan menggali informasi tentang seberapa penting

dan perlunya sebuah sistem aplikasi penilaian. Untuk

mengetahui hal-hal tersebut diatas, peneliti memberikan

instrumen pre-research untuk mengetahui kemampuan

dan keterampilan guru serta wali kelas dalam memahami

kurikulum 2013, keterampilan penggunaan teknologi

informasi, dan mendapatkan informasi pentingnya sebuah

sistem aplikasi penilaian. Hasil pre-research ditunjukan

pada tabel 1.1. untuk pemahaman guru terhadap

kurikulum 2013, tabel 1.2. untuk keterampilan guru

terhadap penggunaan TIK, dan tabel 1.3. untuk

mengetahui pentingnya sebuah sistem aplikasi penilaian.

Hasil dari pre-research ini menyimpulkan bahwa

pemahaman guru terhadap penilaian kurikulum 2013

masih perlu peningkatan, hal ini ditunjukan dengan

perolehan skor rata-rata dari 30 orang guru yang dijadikan

103

sampel hanya mendapatkan skor rata-rata 72 dari 150

skor maksimal atau 72/150 x 100% = 48,17% dan

tergolong pada capaian kategori cukup.

Hasil analisis berikutnya adalah tentang keterampilan

guru terhadap penggunaan TIK. Hasil dari analisis ini

menyimpulkan bahwa keterampilan guru dalam

penggunaan TIK juga belum baik. Hal ini ditunjukan

dengan perolehan skor rata-rata dari 30 orang guru yang

dijadikan sampel hanya mendapatkan skor rata-rata 64

dari 150 skor masksimal atau 64/150 x 100% = 42,67%.

Sedangkan hasil analisis terhadap pentingnya sebuah

sistem aplikasi penilaian ini mendapatkan perolehan skor

rata-rata yang sangat tinggi yaitu 90,44 menunjukan

sangat pentingnya sebuah aplikasi penilaian yang ada di

SMP Negeri 5 Salatiga.

c. Analisis Tugas (Task Analysis)

Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi tugas-

tugas yang seharusnya dilakukan oleh guru dan wali kelas

terkait dengan proses penerapan produk hasil penelitian.

Diantara analisis tugas dari guru adalah menyiapkan

identitas diri peserta didik, daftar nilai bantu yang terdiri

dari nilai sikap (spiritual dan sosial), nilai pengetahuan

(penilaian harian, tugas, PTS, dan PAS), dan nilai

keterampilan yang berasal dari praktik, proyek, produk,

dan porto folio. Sedangkan hasil analisis terhadap tugas

wali kelas adalah menyiapkan biodata diri peserta didik,

daftar absensi siswa, daftar nilai ekstrakurikuler, daftar

nilai sikap (spiritual dan sosial), dan catatan wali kelas.

104

Melalui observasi dan wawancara terhadap tugas guru

dan wali kelas dapat diketahui bahwa proses pengelolaan

penilaian hasil belajar yang diawali dengan pengolahan

nilai oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan akhirnya

menjadi arsip di urusan kurikulum. Sebagaimana

disampaikan oleh kepala sekolah yang menyatakan bahwa:

“Pengolahan nilai dilakukan dengan prosedur

guru mata pelajaran mengolah nilai pengetahuan, keterampilan dan sikap. Nilai pengetahuan dari

hasil ulangan harian, tugas, PTS (Penilaian Tengah Semester), dan PAS (Penilaian Akhir Semester), nilai keterampilan dari hasil praktik,

proyek, porto folio, dan produk, sedangkan nilai sikap spiritual dan sosial melalui observasi

dengan bantuan jurnal. Kesemua nilai ini masuk pada aplikasi penilaian untuk guru mata pelajaran. Hasil pengolahan ini kemudian

disetoran ke wali kelas untuk digabungkan dengan nilai dari mata pelajaran lainnya sehingga dihasilkan hasil cetak rapor. Manajemen

pengelolaan penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh sekolah dilaksanakan oleh urusan

kurikulum melalui petugas khusus yang telah ditunjuk oleh kepala sekolah menggunakan aplikasi” (Wawancara: Kepala sekolah, 6

November 2017).

d. Analisis Konsep (Concept Analysis)

Analisis ini bertujuan untuk menentukan isi dan

kelengkapan dalam pembuatan sistem aplikasi penilaian

hasil belajar pada kurikulum 2013. Hasil identifikasi

terhadap konsep pembuatan sistem aplikasi penilaian ini

meliputi analisis konsep penilaian hasil belajar untuk guru

mata pelajaran berupa sistem aplikasi daftar nilai dan

analisis konsep untuk wali kelas berupa sistem aplikasi

105

rapor. Masing-masing terdiri dari input, proses, dan

output. Lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.4. Hasil Analisis Konsep

Sistem Aplikasi penilaian Hasil Belajar Input Proses Output

Sistem Apliksi Daftar Nilai

Nama Mapel, Kelas,

Semester, tahun pelajaran, identutas

guru, identitas kepala

sekolah, KKM, input

nilai sikap, input nilai

pengetahuan, dan

input nilai keterampilan.

Pengolahan nilai

sikap, nilai pengetahuan, nilai

keterampilan

Hasil akhir nilai sikap

berupa predikat dan deskripsinya.

Hasil akhir nilai

pengetahuan,

predikat, dan

deskripsinya.

Hasil akhir nilai keterampilan,

predikat dan

deskripsinya.

Sistem Apliksi Rapor

Kelas, semester,

tahun pelajaran,

identitas wali kelas, identitas kepala

sekolah, input nilai

mata pelajaran, input

biodata siswa, input

absensi siswa, input

nilai ekstra kurikuler, input catatan

prestasi, dan input

catatan wali kelas.

Pengolahan nilai

masing-masing mata

pelajaran, pengolahan biodata siswa, dan

pengolahan peringkat

kelas

Print out rapor, print

out cover, print out

petunjuk peggunaan, print out keterangan

diri peserta didik,

print out peringkat,

dan print out

keterangan pindah.

e. Analisis Tujuan Pengembangan Sistem Manajemen

Penilaian Hasil Belajar (Analysis of Objectives)

Analisis tujuan pengembangan sistem aplikasi

penilaian hasil belajar yang dilakukan adalah untuk

menghasilkan sebuah sistem manajemen penilaian hasil

belajar pada kurikulum 2013 berbasis teknologi informasi

di jenjang SMP yang layak digunakan. Produk dari

106

pengembangan sistem ini adalah berupa sistem aplikasi

daftar nilai dan sistem aplikasi rapor yang disertai dengan

petunjuk teknik penggunaanya. Dengan mengetahui tujuan

ini, peneliti dapat mengetahui menu apa saja yang akan

ditampilkan dalam pembuatan sistem manajemen

penilaian hasil belajar, dan menentukan seberapa besar

tujuan pengembangan sistem ini tercapai.

Terkait dengan tujuan pengembangan sistem yang

dimaksudkan diatas, peneliti juga melakukan wawancara

terhadap penting dan perlunya sebuah sistem aplikasi

penilaian hasil belajar agar tujuan pengembangan juga

didukung oleh kepentingan guru dan sekolah untuk

mempermudah sistem pengelolaan penilaian hasil belajar.

Hasil wawancara kepala sekolah di SMP Negeri 5 Salatiga

yang menyatakan bahwa:

“Sistem manajemen pengolahan nilai sangat dibutuhkan oleh sekolah. Akan lebih baik jika

pemerintah menyediakan aplikasi/sofwarenya sehingga didapatkan model penilaian yang sama.”

(Wawancara: Kepala Sekolah, 6 November 2017). Hal senada juga disampaikan oleh salah seorang

guru Prakarya yang menyatakan bahwa:

“Sistem aplikasi pengolahan nilai sangat penting dan sangat dibutuhkan, karena jumlah kelas dan siswa yang banyak kalau tanpa aplikasi sangat menguras

energi dan pikiran. Dengan adanya sistem aplikasi memberikan kemudahan bagi guru dan ketepatan waktu dalam mengumpulkan nilai ke bagian

kurikulum.” (Wawancara: Guru Prakarya, 22 November 2017)

107

4.2.2 Tahapan Design (Perancangan)

Perancangan dalam pembuatan produk sistem

aplikasi ini meliputi:

1) Penyusunan instrumen penelitian (constructing

criterion-referenced test).

Tahap ini peneliti menyusun instrumen penelitian

berupa instrumen pedoman wawancara, instrumen

observasi verifikasi produk, instrumen uji ahli dan

instrumen uji coba lapangan.

2) Pemilihan Media (media selection)

Media yang digunakan adalah berupa program microsoft

office yaitu microsoft excel sebagai dasar pembuatan

sistem aplikasi penilaian hasil belajar. Alasan

menggunakan microsoft excel sebagai media pembuatan

sistem ini adalah dikarenakan data yang diolah adalah

berupa angka dan fungsi perhitungan, selain itu program

ini lebih mudah dipahami dan lebih familier bagi guru

jika dibandingkan dengan program pengolahan angka

yang lainnya.

3) Pemilihan Format (format selection)

Pemilihan format dalam pembuatan sistem aplikasi ini

sangat erat dengan pemilihan medianya. Format yang

digunakan pada program microsfot excel mengacu pada

faktor kemudahan penggunaan dan daya tarik tampilan.

108

4) Desain awal (initial design)

a. Perencanaan

Perencanaan dalam pembuatan produk sistem

aplikasi ini meliputi dua bagian yaitu bagian kebijakan

dan kesepakatan serta bagian Teknologi Informasi dan

Komunikasinya. Untuk bagian kebijakan dan

kesepakatan meliputi hal-hal sebagai berikut:

a) Sosialisasi penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

permendikbud nomor 23 tahun 2017. Sosialisai

tentang penilaian kurikulum 2013 biasanya dilakukan

pada awal tahun pelajaran 2017/2018 melalui

kegiatan workshop/IHT yang fasilitasi oleh sekolah.

b) Penentuan KKM tiap mata pelajaran.

KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimal adalah kriteria

ketuntasan belajar dari satuan pendidikan yang

ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mengacu

pada standar kompetensi lulusan. KKM merupakan

standar minimal yang harus dicapai oleh seorang

peserta didik agar mencapai batas tuntas.

Dalam menetapkan KKM, satuan pendidikan harus

merumuskannya secara bersama antara kepala

sekolah, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya.

KKM dirumuskan setidaknya dengan memperhatikan

3 (tiga) aspek: karakteristik peserta didik (intake),

karakteristik mata pelajaran (kompleksitas

materi/kompetensi), dan kondisi satuan pendidikan

(daya dukung) pada proses pencapaian kompetensi.

109

Dalam menentukan KKM ini sekolah memfasilitasi guru

untuk merumuskannya melalaui kegiatan MGMP

(Musyawarah Guru Mata Pelajaran). KKM inilah yang

nantinya dijadikan sebagai standar minimal yang harus

dicapai oleh seorang peserta didik agar mencapai batas

tuntas.

c) Penentuan butir sikap spiritual dan sosial yang dijadikan

sebagai acuan penilaian dalam proses pembelajaran oleh

sekolah.

Salah satu faktor yang penting dalam penilaian hasil

belajar adalah menentukan indikator butir sikap

spiritual dan sosial. Dalam buku panduan penilaian

yang diterbitkan oleh Kemdikbud sekolah diperbolehkan

memilih beberapa indikator sikap spiritual dan sosial

yang akan dikembangkan oleh sekolah. Oleh karena itu

sekolah harus mengadakan kesepakatan indikator apa

saja yang cocok dan sesuai untuk dikembangkan

dilingkungan sekolahnya.

Melalui forum rapat dan koordinasi yang diprakarsai

oleh urusan kurikulum SMP Negeri 5 Salatiga

menyepakati beberapa indikator penilaian sikap spiritual

dan sosial sebagai berikut:

- Indikator Sikap Spiritual: berdoa sebelum dan

sesudah melakukan kegiatan, menjalankan ibadah

sesuai dengan agamanya, memberi salam pada saat

awal dan akhir kegiatan, bersyukur atas nikmat dan

karunia Tuhan Yang Maha Esa, bersyukur atas

nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa,

110

memelihara hubungan baik dengan sesama umat

ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, menghormati orang

lain yang menjalankan ibadah sesuai dengan

agamanya.

- Indikator Sikap Sosial: jujur, disiplin, tanggung jawab,

santun, percaya diri, dan peduli.

Dalam teknis penggunaannya guru hanya memilih

diantara beberapa indikator sikap yang sudah ada yang

sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi dari

masing-masing kompetensi dasar yang akan

dikembangkan pada proses pembelajaran.

d) Penentuan rumusan nilai untuk sikap sosial dan

spiritual. Rumusan ini terdiri dari: 1) Rumusan nilai

akhir (NA) yang mengacu pada butir sikap spiritual dan

sosial; 2) Rumusan predikat SB (sangat baik), B (baik), C

(cukup) atau K (kurang) berdasarkan NA, predikat dan

capaian dari setiap butir sikap spiritual dan sikap sosial.

e) Penentukan rumusan nilai pengetahuan yang meliputi:

1) Rumusan NH (nilai harian) yang terdiri dari PH

(penilaian harian) dan tugas; 2) Rumusan NA (nilai akhir)

yang terdiri dari nilai harian, nilai PTS (Penilaian Tengah

Semester), nilai PAS (Penilaian Akhir Semester); 3)

Rumusan predikat A, B, C, atau D berdasarkan NA dan

KKM tiap-tiap mapel; 4) Rumusan deskripsi capaian tiap

anak berdasarkan perolehan nilai NA, predikat, KKM,

dan PH (penilaian harian).

f) Penentuan rumusan nilai keterampilan yang meliputi: 1)

Rumusan NA (nilai akhir) yang terdiri dari nilai

111

keterampilan dari masing-masing KD; 2) Rumusan

predikat A, B, C, atau D berdasarkan NA dan KKM tiap-

tiap mapel; 3) Rumusan deskripsi capaian tiap anak

berdasarkan perolehan nilai NA, predikat, KKM, dan

penilaian keterampilan tiap KD.

Sedangkan perencanaan dalam bidang teknologi

informasi dan komunikasinya meliputi hal-hal sebagai

berikut:

a) Perencanaan pembuatan aplikasi penilaian untuk guru

mapel dan wali kelas yang meliputi: 1) Penentuan

program aplikasi yang digunakan dalam komputer

(Microsoft Excel); 2) Penentuan tampilan menu program

aplikasi; 3) Pembuatan hiperlink dari tampilan setiap

menu; 4) Rumusan program dari masing-masing menu

tampilan; 5) Petunjuk penggunaan dari setiap menu

tampilan.

b) Perencanaan sosialisasi dan uji coba penggunaan

aplikasi sistem penilaian kepada guru dan wali kelas.

c) Perencanaan pembuatan petunjuk teknis penggunaan

sistem aplikasi penilaian.

b. Pengorganisasian

Azas-azas organizing dalam pembuatan produk

sistem aplikasi ini meliputi:

a) Tujuan

Tujuan dalam pembuatan produk sistem aplikasi ini

adalah untuk membantu sekolah (guru, wali kelas, dan

112

urusan kurikulum) di jenjang SMP dalam mengolah nilai

serta melaporkannya.

b) Pembagian Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja

Pembagian kerja dan sekaligus merupakan penempatan

kerja dalam manajemen penilaian hasil belajar ditingkat

sekolah adalah sebagai berikut: 1) Penanggung jawab:

kepala sekolah; 2) Ketua: wakil kepala sekolah urusan

kurikulum; 3) Sekretaris: koordinator urusan kurikulum;

4) Anggota: anggota urusan kurikulum, wai kelas dan

guru mata pelajaran.

c) Wewenang dan Tanggung jawab

Wewenang dan tanggung jawab manajemen penilaian

hasil belajar di SMP Negeri 5 Salatiga adalah sebagai

berikut:

- Kepala sekolah mempunyai kewenangan dan

tanggung jawab secara umum atas keberhasilan

sebuah manajemen penilaian hasil belajar mulai dari

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai

pada proses pengawasan.

- Wakil kepala sekolah urusan kurikulum sebagai

ketua mempunyai kewenangan dan tanggung jawab

atas keterlaksanaan dari sebuah program, dalam hal

ini adalah memastikan bahwa penilaian hasil belajar

bisa dilaksanakan di sekolah dengan baik.

- Koordinator urusan kurikulum sebagai sekretaris

program mempunyai kewenangan dan tanggung

113

jawab atas keadministrasian sistem penilaian hasil

belajar agar bisa terdokumentasikan dengan baik.

- Anggota urusan kurikulum, wali kelas dan guru

mata pelajaran bertanggung jawab untuk membantu

atas keterlaksanaan sistem penilaian hasil belajar

supaya tujuan dari sebuah program dapat tercapai.

d) Pelimpahan Wewenang

Pelimpahan wewenang terhadap pembuatan aplikasi

sistem pengolahan nilai kurikulum 2013 diserahkan

kepada seorang wakil kepala sekolah urusan kurikulum

untuk bisa membuat, melaksanakan dan memastikan

penggunaannya pada saat dibutuhkan oleh guru mata

pelajaran dan wali kelas.

Disamping pengorganisasian orang atau personalia,

dalam manajemen penilaian hasil belajar juga menyangkut

pengorganisasian perlengkapan yang mendukung

tercapainya tujuan dari fungsi manajemen. Dalam

pembuatan produk sistem aplikasi ini pengorganisasian

yang dilakukan terkait perlengkapan adalah perlengkapan

teknologi informasi dan komunikasi yang menyangkut

penggunaan komputer dan printer yang digunakan untuk

mendukung proses pembuatan produk sistem aplikasi

penilaian hasil belajar. Pengorganisasian perlengkapan

tersebut dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini.

114

Tabel 4.5. Pengelolaan Sarana TIK

No Jenis Komputer Fungsi

1 Komputer dan printer

(LAB 1 dan LAB 2

Proses pembelajaran khususnya

untuk siswa dan guru BTIK dalam

melakukan tugas bimbingannya

kepada teman sejawat.

2 Komputer dan printer

(R. Perpustakaan)

Mengelola perpustakaan dan

literatur buku perpustakaan.

3 Komputer dan Printer

(R. Guru)

Membantu guru dalam

melaksanakan tugas dan

fungsinya diantaranya adalah

untuk mengelola penilaian hasil

belajar.

4 Komputer dan printer

(R. Tata Usaha)

Mengelola kearsipan dan

inventaris sekolah

5 Komputer dan printer

(R. BK)

Membantu tugas guru BK dalam

administrasi dan program

konseling.

6 Komputer dan printer

(R. Kurikulum)

Mengelola administrasi dan

program urusan kurikulum.

7 Komputer dan printer

(R. Kepala Sekolah)

Membantu pengelolaan

manajemen sekolah.

8 Komputer Labtop

(Moving)

Sebagai cadangan untuk

membantu semua urusan

sekolah.

c. Pelaksanaan

Dalam pembuatan sebuah produk berupa sistem

aplikasi penilaian hasil belajar, diperlukan beberapa

langkah pelaksanaan dari rencana yang sudah ditetapkan.

Adapun langkah-langkah pelaksanaannya bisa

digambarkan dalam sebuah matrik pada tabel di bawah ini:

115

Tabel 4.6.

Matrik langkah-langkah pembuatan produk

No Rencana Program Waktu

pelaksanaan Personil

A Bagian Kebijakan dan Kesepakatan

1. Perencanaan sosialisasi penilaian kurikulum 2013 berdasarkan permendikbud no. 23 tahun 2017

Awal tahun ajaran baru (bulan Juli)

Kepala Sekolah, waka urusan kurikulum, peneliti

2. Penentuan KKM tiap mata

pelajaran

Awal tahun

ajaran baru (bulan Juli)

Guru Mata

Pelajaran

3. Penentuan butir sikap spiritual dan sosial

Awal tahun ajaran baru (bulan Juli)

Waka Urusan Kurikulum

4. Penentuan rumusan nilai untuk sikap sosial dan

spiritual

Agustus 2017 Waka Urusan Kurikulum

5. Penentuan rumusan nilai pengetahuan

Agustus 2017 Waka Urusan Kurikulum

6. Penentuan rumusan nilai keterampilan

Agustus 2017 Waka Urusan Kurikulum

B Bagian Teknologi Informasi dan Komunikasi

1. Perencanaan pembuatan sistem aplikasi penilaian untuk guru mapel dan wali kelas

yang meliputi: 1) Penentuan program aplikasi yang digunakan dalam komputer (Microsoft Excel); 2) Penentuan tampilan menu program aplikasi; 3) Pembuatan hiperlink dari tampilan setiap menu; 4) Rumusan program dari masing-masing menu

tampilan; 5) Petunjuk penggunaan dari setiap menu tampilan.

September 2017

Peneliti

2. Evaluasi dan pengawasan terhadap pembuatan sistem aplikasi penilaian.

September 2017

Peneliti, Pakar Penilaian, pakar IT, waka kurikulum, guru dan wali kelas

3. Sosialisasi dan uji coba penggunaan sistem aplikasi penilaian kepada guru dan wali kelas.

Oktober 2017 Waka Urusan Kurikulum, peneliti, guru dan wali kelas

4. Pembuatan petunjuk teknis penggunaan sistem aplikasi penilaian.

Nopember 2017

Peneliti

5. Rekomendasi penggunaan sistem aplikasi penilaian

Desember 2017

Waka Urusan kurikulum, peneliti, guru dan wali kelas

116

d. Pengawasan

Dalam proses pembuatan sistem aplikasi penilaian

tidak terlepas dengan adanya pengendalian atau kontrol

terhadap standar penilaian yang digunakan dalam

pembuatan sistem aplikasi ini. Sebagai acuan/standar

dalam pembuatan sistem aplikasi ini adalah mengacu pada

permendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang standar

penilaian dan panduan penilaian pendidik dan satuan

pendidikan tahun 2017 yang dikeluarkan oleh Kemdikbud.

Demikian juga dalam proses pelaksanaan pembuatan

sistem aplikasi ini, peneliti mengadakan proses uji coba

penggunaan dan uji pakar yang terdiri dari pakar penilaian

dan pakar IT. Dengan adanya proses kontrol/pengendalian

ini diharapkan adanya perbaikan-perbaikan terhadap

sistem aplikasi penilaian ini, sehingga sistem aplikasi ini

memang sudah benar-benar sesuai dengan standar yang

ada.

4.2.3 Tahapan Development (Pengembangan)

a. Evaluasi Penggunaan Sistem Pengolahan Nilai

Berbasis Teknologi Informasi

a. Uji Ahli/Pakar Penilaian

Uji ahli penilaian terhadap produk sistem aplikasi

dilakukan oleh Prof. Dr. Slameto, M.Pd seorang dosen

UKSW selaku pakar penilaian. Uji ahli dilakukan dalam

upaya untuk memperoleh masukan terhadap sistem

aplikasi pengolahan nilai supaya pada saat produk ini

digunakan bisa memberikan hasil yang maksimal bagi guru

dan wali kelas dalam mengolah penilaian hasil belajar.

117

Hasil uji ahli diperoleh melalui lembar uji ahli yang sudah

disiapkan oleh peneliti. Berdasarkan uji ahli yang

dilakukan oleh pakar mendapat berbagai tanggapan

berupa saran dalam rangka memperbaiki sistem aplikasi

penilaian hasil belajar.

Adapun saran yang disampaikan oleh pakar adalah

sebagai berikut:

1. Tampilan dilayar komputer kecil

2. Huruf terlalu kecil

3. Konversi nilai sikap/afektif dalam angka

Dari instrumen yang peneliti berikan, ada 2

instrumen yang perlu divalidasi yaitu instrumen tentang

Aplikasi Daftar Nilai dan instrumen tentang Aplikasi Rapor.

Untuk instrumen Aplikasi Daftar Nilai terdapat 35 item

pernyataan dan 39 item pernyaaan untuk Aplikasi Rapor.

Dibawah ini adalah data hasil uji ahli penilaian

terhadap aplikasi daftar nilai.

Tabel 4.7.

Hasil Uji Ahli Penilaian Terhadap Aplikasi Daftar Nilai

NO Yang diamati/pernyataan Rerata Skor

Klasifikasi

1. Bagian Halaman Depan (HOME) 4 Baik

2. Cover 4 Baik

3. Nilai Pengetahuan 4 Baik

4. Nilai Keterampilan 4 Baik

5. Nilai Sikap Spiritual dan Sosial 3,75 Baik

6. Hasil Akhir/Daftar Nilai Rapor 4 Baik

7. Tampilan dan Kemudahan

Penggunaan Aplikasi Daftar Nilai

3,5 Baik

Rata-rata 3,89 Baik

Sumber: Data primer diolah

118

Keterangan : Tabel Pengubahan skor rata-rata menjadi nilai kualitatif.

Rerata Skor Klasifikasi

>4,2 Sangat baik /Sangat layak

>3,4 -4,2 Baik / layak

>2,6 – 3,4 Cukup

>1,8 – 2,6 Kurang

≤ 1,8 Sangat kurang

Berdasarkan data yang ada pada tabel 4.4. dapat

dijelaskan bahwa terdapat 2 hal yang masih perlu

dikembangkan dan diperbaiki yaitu pada bagian nilai sikap

spiritual dan sosial yang memperoleh rerata skor sebesar

3,75 dan bagian tampilan dan kemudahan penggunaan

aplikasi daftar nilai yang memperoleh rerata skor sebesar

3,5. Sedangkan bagian yang lainnya semuanya

mendapatkan rerata skor 4.

Lebih lanjut jika diperjelas dari hasil penelitian diatas

terhadap 2 hal yang masih perlu dikembangkan dan

diperbaiki dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.8. Hasil Uji Ahli Penilaian Terhadap Daftar Nilai Pada Bagian yang perlu dikembangkan dan diperbaiki

NO Yang diamati/pernyataan Skor Klasifikasi

A. Nilai Sikap Spiritual dan Sosial

1. Kesesuaian identitas dengan bagian

halaman depan (HOME)

4 Baik

2. Kejelasan informasi petunjuk

penggunaan

4 Baik

3. Kesesuaian indikator sikap spiritual dan sosial dengan buku panduan penilaian

dari Kemdikbud

3 Cukup

4. Kesesuaian predikat dengan capaian

nilai akhir

4 Baik

Rerata skor 3,75 Baik

B. Tampilan dan Kemudahan

Penggunaan Aplikasi Daftar Nilai

1. Ketepatan pemilihan jenis huruf yang

digunakan

3 Cukup

119

NO Yang diamati/pernyataan Skor Klasifikasi

2. Ketepatan pemilihan ukuran tulisan

(teks) yang digunakan

2 Kurang

3. Ketepatan pemilihan gambar/logo 4 Baik

4. Ketepatan pemilihan warna tulisan

dengan latar belakang (background)

4 Baik

5. Tampilan aplikasi daftar nilai menarik 3 Cukup

6. Kemudahan penggunaan aplikasi daftar nilai

5 Sangat Baik

Rerata skor 3,5 Baik

Sumber: Data primer diolah

Keterangan: Pedoman Skor Penilaian

Data Kualitatif Skor

SB (Sangat Baik)/Sangat Layak 5

B (Baik)/Layak 4

C (Cukup) 3

K (Kurang) 2

SK (Sangat Kurang) 1

Selanjutnya hasil uji ahli penilaian terhadap aplikasi

rapor dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.9. Hasil Uji Ahli Penilaian Terhadap Aplikasi Rapor

NO Yang diamati/pernyataan Rerata Skor

Klasifikasi

1. Bagian Halaman Depan (HOME) 3,5 Baik

2. Cover Rapor/Cover 1 3,5 Baik

3. Identitas Sekolah/Cover 2 4 Baik

4. Petunjuk Pengisian Rapor/Cover 3 4 Baik

5. Biodata Siswa 3,5 Baik

6. Keterangan Diri Peserta Didik 3,3 Cukup

7. Input Nilai Mapel 4 Baik

8. Rapor 4 Baik

9. Catatan Prestasi Yang Telah Dicapai 4 Baik

10. Leger 4 Baik

11. Peringkat 4 Baik

12. Keterangan Pindah Sekolah

(masuk/keluar)

4 Baik

13. Catatan Wali Kelas 4 Baik

14. Tampilan dan Kemudahan Penggunaan

Aplikasi Rapor

3,7 Baik

Rata-rata 3,82 Baik

Sumber: Data primer diolah

120

Keterangan : Tabel Pengubahan skor rata-rata menjadi nilai kualitatif.

Rerata Skor Klasifikasi

>4,2 Sangat baik /Sangat layak

>3,4 -4,2 Baik / layak

>2,6 – 3,4 Cukup

>1,8 – 2,6 Kurang

≤ 1,8 Sangat kurang

Berdasarkan data yang ada pada tabel 4.7. dapat

dijelaskan bahwa terdapat 5 hal yang masih perlu

dikembangkan dan diperbaiki yaitu pada bagian halaman

depan (HOME), cover rapor/cover 1, biodata siswa,

keterangan diri peserta didik, tampilan dan kemudahan

penggunaan aplikasi rapor. Dari kelima hal tersebut

semunya mendapatkan rerata skor di bawah 4. Sedangkan

bagian yang lainnya semuanya mendapatkan rerata skor 4.

Lebih lanjut jika diperjelas dari hasil penelitian diatas

terhadap 5 hal yang masih perlu dikembangkan dan

diperbaiki dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.10.

Hasil Uji Ahli Penilaian Terhadap Aplikasi Rapor pada bagian yang perlu dikembangkan dan diperbaiki.

NO Yang diamati/pernyataan Skor Klasifikasi

A. Halaman Depan (HOME)

1. Kelengkapan identitas 4 Baik

2. Ketepatan penggunaan logo/gambar 4 Baik

3. Kesesuaian penggunaan waktu (hari,

bulan dan tahun)

4 Baik

4. Kesesuaian penggunaan dasar hukum

penilaian

4 Baik

5. Kejelasan informasi petunjuk penggunaan

3 Cukup

6. Kelengkapan daftar menu yang

dibutuhkan

3 Cukup

121

NO Yang diamati/pernyataan Skor Klasifikasi

Rerata skor 3,5 Baik

B. Cover Rapor/Cover 1

1. Kesesuaian identitas anak dengan

biodata siswa

3 Cukup

2. Kemudahan pencetakan/print out 4 Baik

Rerata skor 3,5 Baik

C. Biodata Siswa

1. Kelengkapan identitas sekolah 4 Baik

2. Kelengkapan input biodata siswa 3 Cukup

Rerata skor 3,5 Baik

D. Keterangan Diri Peserta Didik

1. Kelengkapan keterangan diri peserta

didik

3 Cukup

2. Kesesuaian keterangan diri peserta

didik dengan input biodata siswa.

3 Cukup

3. Kemudahan pencetakan/print out 4 Baik

Rerata skor 3,3 Baik

E. Tampilan dan Kemudahan

Penggunaan Aplikasi Rapor

1. Ketepatan pemilihan jenis huruf yang

digunakan

3 Cukup

2. Ketepatan pemilihan ukuran tulisan

(teks) yang digunakan

3 Cukup

3. Ketepatan pemilihan gambar/logo 4 Baik

4. Ketepatan pemilihan warna tulisan

dengan latar belakang (background)

4 Baik

5. Tampilan aplikasi daftar nilai menarik 4 Baik

6. Kemudahan penggunaan aplikasi rapor 4 Baik

Rerata skor 3,7 Baik

Sumber: Data primer diolah

Keterangan: Pedoman Skor Penilaian

Data Kualitatif Skor

SB (Sangat Baik)/Sangat Layak 5

B (Baik)/Layak 4

C (Cukup) 3

K (Kurang) 2

SK (Sangat Kurang) 1

122

b. Uji Ahli/Pakar TIK

Uji ahli yang kedua adalah pakar TIK dilakukan oleh

Dr. Sri Yulianto, S.Si., M.Kom, seorang dosen UKSW

Fakultas Teknologi Informasi. Uji ahli dilakukan dalam

upaya untuk memperoleh masukan terhadap sistem

aplikasi pengolahan nilai supaya pada saat produk ini

digunakan bisa memberikan hasil yang maksimal bagi guru

dan wali kelas dalam mengolah penilaian hasil belajar.

Hasil uji coba produk diperoleh melalui lembar uji ahli yang

sudah disiapkan oleh peneliti. Berdasarkan uji ahli yang

dilakukan oleh pakar mendapat berbagai tanggapan

berupa saran dalam rangka memperbaiki sistem aplikasi

penilaian hasil belajar. Adapun saran yang disampaikan

oleh pakar adalah panduan penggunaan lebih dibuat

sistematis dan berurutan.

Dari instrumen yang peneliti berikan, ada 2

instrumen yang perlu divalidasi yaitu instrumen tentang

Aplikasi Daftar Nilai dan instrumen tentang Aplikasi Rapor

yang masing-masing berjumlah 14 item pernyataan.

Dibawah ini adalah data hasil uji ahli tik terhadap

aplikasi daftar nilai.

Tabel 4.11. Hasil Uji Ahli TIK Terhadap Aplikasi Daftar Nilai

NO Yang diamati/pernyataan Skor Klasifikasi

1. Tulisan (teks) mudah dibaca 4 Baik

2. Ketepatan pemilihan ukuran huruf yang

digunakan

4 Baik

3. Ketepatan pemilihan warna tulisan

dengan latar belakang (background)

4 Baik

4. Ketepatan penempatan tata letak gambar 4 Baik

5. Ketepatan penempatan tata letak menu

5 Sangat Baik

123

NO Yang diamati/pernyataan Skor Klasifikasi

6. Ketepatan penggunaan rumus

perhitungan

5 Sangat Baik

7. Ketepatan penggunaan fungsi pada

rumusan perhitungan

5 Sangat Baik

8. Kelengkapan kebutuhan hasil penilaian

yang meliputi nilai sikap, nilai pengetahuan, dan nilai keterampilan

beserta predikat dan deskripsinya

5 Sangat Baik

9. Penggunaan bahasa mudah dimengerti 5 Sangat Baik

10. Kejelasan informasi petunjuk penggunaan 4 Baik

11. Tampilan layout sudah baik 4 Baik

12. Tampilan aplikasi menarik 4 Baik

13. Menu yang ada dalam aplikasi jelas dan

mudah dipahami

5 Sangat Baik

14. Penggunaan aplikasi daftar nilai mudah 5 Sangat Baik

Rerata Skor 4,5 Sangat

Baik

Sumber: Data primer diolah

Keterangan : Tabel Pengubahan skor rata-rata menjadi nilai kualitatif.

Rerata Skor Klasifikasi

>4,2 Sangat baik /Sangat layak

>3,4 -4,2 Baik / layak

>2,6 – 3,4 Cukup

>1,8 – 2,6 Kurang

≤ 1,8 Sangat kurang

Untuk Aplikasi Daftar Nilai pakar ini memberikan

nilai 5 untuk 7 pernyataan, dan nilai 4 untuk 6

pernyataan. Bila dirata-rata maka diperoleh nilai 4,5

artinya aplikasi ini nilainya sangat baik/sangat layak

digunakan.

Sedangkan hasil uji ahli TIK untuk Aplikasi Rapor

ditunjukan pada tabel di bawah ini.

124

Tabel 4.12. Hasil Uji Ahli TIK Terhadap Aplikasi Rapor

NO Yang diamati/pernyataan Skor Klasifikasi

1. Tulisan (teks) mudah dibaca 4 Baik

2. Ketepatan pemilihan ukuran huruf yang

digunakan

5 Sangat Baik

3. Ketepatan pemilihan warna tulisan

dengan latar belakang (background)

5 Sangat

Baik

4. Ketepatan penempatan tata letak gambar 4 Baik

5. Ketepatan penempatan tata letak menu 4 Baik

6. Ketepatan penggunaan rumus

perhitungan

5 Sangat Baik

7. Ketepatan penggunaan fungsi pada

rumusan perhitungan

5 Sangat Baik

8. Kelengkapan kebutuhan hasil penilaian

yang meliputi nilai sikap, nilai

pengetahuan, dan nilai keterampilan

beserta predikat dan deskripsinya

5 Sangat Baik

9. Penggunaan bahasa mudah dimengerti 5 Sangat Baik

10. Kejelasan informasi petunjuk penggunaan 4 Baik

11. Tampilan layout sudah baik 4 Baik

12. Tampilan aplikasi menarik 4 Baik

13. Menu yang ada dalam aplikasi jelas dan

mudah dipahami

4 Sangat Baik

14. Penggunaan aplikasi daftar nilai mudah 4 Sangat Baik

Rerata Skor 4,4 Sangat

Baik

Sumber: Data primer diolah

Keterangan : Tabel Pengubahan skor rata-rata menjadi nilai

kualitatif. Rerata Skor Klasifikasi

>4,2 Sangat baik /Sangat layak

>3,4 -4,2 Baik / layak

>2,6 – 3,4 Cukup

>1,8 – 2,6 Kurang

≤ 1,8 Sangat kurang

Untuk Aplikasi Rapor pakar ini memberikan nilai 5

untuk 6 pernyataan dan nilai 4 untuk 8 pernyataan. Bila

dirata-rata maka diperoleh nilai 4,4 artinya aplikasi ini

nilainya sangat baik/sangat layak untuk digunakan.

125

Selanjutnya jika diakumulasikan antara kedua pakar

yaitu Prof. Dr. Slameto, M.Pd dan Dr. Sri Yulianto, S.Si.

M.Kom dihasilkan nilai rata-rata masing-masing seperti

data di bawah ini:

Tabel 4.13. Penilaian Pakar Terhadap Aplikasi Daftar Nilai dan

Aplikasi Rapor

No Nama Pakar Aspek Yang Dinilai

Rata-

rata

1 Prof. Dr. Slameto, M.Pd Aplikasi Daftar Nilai 3,9

Dr. Sri Yulianto, S.Si., M.Kom Aplikasi Daftar Nilai 4,5

Akumulasi Rata-rata 4,2

2. Prof. Dr. Slameto, M.Pd Aplikasi Rapor 3,8

Dr. Sri Yulianto, S.Si., M.Kom Aplikasi Rapor 4,4

Akumulasi Rata-rata 4,1

Dari data di atas dapat diketahui bahwa secara

akumulasi aplikasi daftar nilai ini memperoleh nilai rata-

rata 4,2 dan aplikasi rapor memperoleh nilai rata-rata 4,1.

Oleh karena kedua pakar memberikan kesimpulan akhir

bahwa kedua aplikasi ini layak digunakan untuk

mengambil data dengan revisi sesuai saran. Selanjutnya

peneliti melakukan revisi sesuai saran dan bisa

ditingkatkan ke tahapan uji coba terbatas.

b. Revisi Desain Produk

Berdasarkan saran dan rekomendasi para pakar baik

pakar penilaian maupun pakar TIK, maka sebelum produk

ini dipergunakan untuk melakukan uji coba terbatas perlu

dilakukan revisi. Adapun hal-hal yang perlu direvisi adalah

sebagai berikut:

126

1. Peneliti mencoba mengubah tampilan layar menjadi lebih

besar dari sebelumnya. Tampilan pada layar ini bisa

diubah sesuai dengan selera pemakai dengan mengatur

view tampilan melalui perintah klik view-kemudian pilih

zoom - kemudian pilih prosentase pada tab menu

dibawah ini sesuai dengan selera seperti tampilan

dibawah ini kemudian klik ok.

Gambar 4.1 : Menu Tab Zoom

2. Tampilan teks (huruf) yang kecil sudah secara otomatis

teratasi dengan cara yang sama dengan di atas.

3. Konversi nilai sikap/afektif dalam angka adalah salah

satu cara untuk mengetahui capaian sikap anak. Dalam

buku panduan penilaian yang diterbitkan oleh

Kemdikbud untuk penilaian sikap anak dari “kurang,

cukup, baik, dan baik sekali” adalah dengan

menggunakan konversi angka 1 sampai 4, yaitu angka 1

untuk sikap kurang, angka 2 untuk sikap cukup, angka

3 untuk sikap baik dan angka 4 untuk sikap baik sekali.

Sehingga peneliti tidak perlu mengubah konversi nilai

sikap yang sudah ada.

127

4. Peneliti merubah petunjuk penggunaan yang ada

menjadi lebih sistematis sesuai dengan yang disarankan

dari pakar TIK.

c. Uji Coba Lapangan terhadap Sistem Penilian

Hasil Belajar Berbasis Teknologi Informasi

Setelah sistem aplikasi penilaian hasil belajar

dirubah sesuai dengan saran dari para pakar, maka

aplikasi ini siap untuk diujicobakan dalam pelaksanaan

pengolahan nilai di akhir semester gasal ini. Sebelum

ujicoba dilaksanakan peneliti menyelenggarakan pelatihan

kepada seluruh guru dan wali kelas. Pelatihan ini dihadiri

oleh sebagian besar guru dan wali kelas, ada beberapa

guru yang kebetulan pada saat itu sedang ijin dan tugas

dinas keluar sehingga tidak bisa mengikuti pelatihan.

Pelaksanaan pelatihan dilaksanakan setelah

pelaksanaan kegiatan ujian/tes akhir semester gasal tahun

pelajaran 2017/2018 pada hari pertama tepatnya tanggal 6

Desember 2017. Pelatihan ini dilaksanakan di ruang guru,

selama kegiatan pelatihan semua peserta mengikuti dengan

antusias. Pelatihan ini bertujuan untuk memahami cara

penggunaan sistem aplikasi yang sudah ada. Pelatihan ini

dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pertama untuk

sistem aplikasi daftar nilai, dan tahap kedua untuk sistem

aplikasi rapor. Pada akhir pelatihan peneliti membagikan

instrumen untuk mengetahui kelayakan penggunaan

sistem aplikasi. Instrumen ini dibagi menjadi dua yaitu

instrumen terhadap kelayakan penggunaan aplikasi daftar

nilai dan instrumen terhadap kelayakan penggunaan

128

aplikasi rapor. Instrumen kelayakan penggunaan aplikasi

daftar nilai diberikan kepada 11 orang guru yang mewakili

11 mata pelajaran. Sedangkan instrumen instrumen

kelayakan penggunaan aplikasi rapor diberikan kepada 12

orang wali kelas yang terdiri dari 4 orang wali kelas VII, 4

orang wali kelas VIII, dan 4 orang wali kelas IX.

Dari hasil instrumen uji kelayakan penggunaan

sistem aplikasi daftar nilai dapat disajikan pada tabel

dibawah ini.

Tabel 4.14. Kelayakan Penggunaan Aplikasi Daftar Nilai

No Pernyataan Skor dan Responden Jmlh

(skor x Res)

Kate gori 1 2 3 4 5

Res Res Res Res Res

A Bagian Halaman Depan (HOME)

1. Kesesuaian

identitas nama

aplikasi dan identitas sekolah

0 0 0 4 7 51 Sangat

Baik

2. Kesesuaian

penggunaan logo

tutwuri dan

kurikulum 2013

0 0 0 2 9 53 Sangat

Baik

3. Kesesuaian tanda

hari, bulan dan

tahun penggunaan

0 0 1 2 8 51 Sangat

Baik

4. Kelengkapan

identitas mapel,

kelas, semester,

dan tahun

pelajaran

0 0 0 2 9 53 Sangat

Baik

5. Kesesuaian identitas

penggunaan

dasar hukum

penilaian

0 0 1 5 5 48 Sangat

Baik

6. Kesesuaian

identitas guru dan kepala

sekolah

0 0 0 2 9 53 Sangat Baik

129

No Pernyataan Skor dan Responden Jmlh

(skor x Res)

Kate gori 1 2 3 4 5

Res Res Res Res Res

7. Kelengkapan KKM mata pelajaran

0 0 0 2 9 53 Sangat Baik

8. Kelengkapan tab

menu (tab cover,

tab input data

siswa, tab nilai

pengetahuan, tab nilai

keterampilan, tab

nilai sikap dan

tab hasil akhir)

0 0 0 3 8 52 Sangat

Baik

9. Kejelasan

informasi

petunjuk penggunaan

0 0 0 7 4 48 Sangat

Baik

10. Tampilan aplikasi penilaian menarik

0 0 1 7 3 46 Sangat

Baik

11. Kemudahan penggunaan

0 0 1 5 5 48 Sangat

Baik

B Cover Daftar Nilai 1. Kesesuaian judul

cover dan logo 0 0 1 4 6 49

Sangat

Baik

2. Kelengkapan Identitas (mapel, KKM, kelas, semester, dan tahun pelajaran)

0 0 0 3 8 52 Sangat

Baik

3. Kelengkapan identitas guru mapel (Nama, NIP, Pangkat /Golongan, Unit Kerja)

0 0 1 3 7 50 Sangat Baik

4. Kesesuaian gambar logo edisi revisi 2017

0 0 1 3 7 50 Sangat

Baik

5. Kelengkapan identitas sekolah

0 0 0 4 7 51 Sangat

Baik

C Input Data Siswa 1. Kesesuaian judul

0 0 0 3 8 52 Sangat

Baik

2. Kelengkapan identitas kelas, wali kelas, semester, dan tahun pelajaran

0 0 0 3 8 52 Sangat Baik

3. Kelengkapan data 0 0 0 3 8 52 Sangat

130

No Pernyataan Skor dan Responden Jmlh

(skor x Res)

Kate gori 1 2 3 4 5

Res Res Res Res Res

(isian nomor, NIS, dan nama siswa)

Baik

4. Kesesuaian informasi tanggal dan kepala sekolah

0 0 0 4 7 51 Sangat

Baik

D Nilai Pengetahuan

1. Kesesuaian identitas dengan bagian halaman depan

0 0 0 5 6 50 Sangat

Baik

2. Kejelasan informasi petunjuk penggunaan

0 0 1 6 4 47 Sangat

Baik

3. Kesesuaian input KD/Bab/Materi

0 0 1 7 3 46 Sangat

Baik

4. Kesesuian identitas daftar nilai pengetahuan dengan tampilan depan (HOME)

0 0 0 7 4 48 Sangat

Baik

5. Kelengkapan input nilai pengetahuan (PH, Tugas, PTS, PAS)

0 0 1 4 6 49 Sangat

Baik

6. Kesesuaian rumusan (Rata-rata PH, rata-rata tugas, Penilaian Harian, dan Nilai Akhir)

0 0 0 6 5 49 Sangat Baik

7. Kesesuaian predikat dengan capaian nilai akhir

0 0 3 5 3 44 Baik

E Nilai Keterampilan 1. Kesesuaian

identitas dengan bagian halaman depan

0 0 0 4 7 51 Sangat

Baik

2. Kejelasan informasi petunjuk penggunaan

0 0 1 7 3 46 Sangat Baik

131

No Pernyataan Skor dan Responden Jmlh

(skor x Res)

Kate gori 1 2 3 4 5

Res Res Res Res Res

3. Kesesuaian input nilai keterampilan

KD 4.1 s.d. 4.5

0 0 1 5 5 48 Sangat

Baik

4. Kesesuaian

identitas daftar

nilai keterampilan

dengan tampilan depan (HOME)

0 0 0 5 6 50 Sangat

Baik

5. Kelengkapan

input nilai

keterampilan

0 0 0 6 5 50 Sangat

Baik

6. Kesesuaian

rumusan (Rata-

rata KD)

0 0 0 7 4 48 Sangat

Baik

7. Kesesuaian

predikat dengan capaian nilai

akhir

0 0 3 4 4 45 Sangat

Baik

F Nilai Sikap Spiritual

1. Kesesuaian

identitas dengan

bagian halaman depan (HOME)

0 0 0 4 7 51 Sangat

Baik

2. Kejelasan

informasi

petunjuk

penggunaan

0 0 1 7 3 46 Sangat

Baik

3. Kesesuaian

indikator sikap spiritual dengan

buku panduan

penilaian dari

kemdikbud

0 0 1 6 4 47 Sangat

Baik

4. Kesesuaian

identitas daftar

nilai sikap spirtual dengan

tampilan depan

(HOME)

0 0 0 6 5 49 Sangat Baik

5. Kesesuaian predikat dengan capaian nilai akhir

0 0 2 6 3 45 Sangat

Baik

132

No Pernyataan Skor dan Responden Jmlh

(skor x Res)

Kate gori 1 2 3 4 5

Res Res Res Res Res

G Nilai Sikap Sosial 1. Kesesuaian

identitas dengan bagian halaman depan (HOME)

0 0 0 3 8 52 Sangat

Baik

2. Kejelasan informasi petunjuk penggunaan

0 0 1 6 4 47 Sangat Baik

3. Kesesuaian indikator sikap sosial dengan buku panduan penilaian dari kemdikbud

0 0 2 4 5 47 Sangat

Baik

4. Kesesuaian identitas daftar nilai sikap sosial dengan tampilan depan (HOME)

0 0 1 4 6 49 Sangat

Baik

5. Kesesuaian predikat dengan capaian nilai akhir

0 0 2 6 3 45 Sangat

Baik

H Hasil Akhir 1. Kesesuaian

identitas dengan tampilan depan (HOME)

0 0 1 3 7 50 Sangat Baik

2. Kelengkapan hasil nilai pengetahuan (angka, predikat, dan deskripsi)

0 0 3 3 5 46 Sangat Baik

3. Kelengkapan hasil nilai keterampilan (angka, predikat, dan deskripsi)

0 0 3 4 4 45 Sangat Baik

4. Kelengkapan hasil nilai sikap spiritual (predikat dan deskripsi)

0 0 3 4 4 45 Sangat Baik

5. Kelengkapan hasil nilai sikap sosial (predikat dan deskripsi)

0 0 4 3 4 44 Baik

133

No Pernyataan Skor dan Responden Jmlh

(skor x Res)

Kate gori 1 2 3 4 5

Res Res Res Res Res

I Tampilan dan Kemudahan Penggunaan Aplikasi Daftar Nilai 1. Ketepatan

pemilihan jenis huruf yang digunakan

0 0 1 6 4 47 Sangat Baik

2. Ketepatan pemilihan ukuran tulisan (teks) yang digunakan

0 0 3 4 4 45 Sangat Baik

3. Ketepatan pemilihan gambar/logo

0 0 1 4 6 49 Sangat Baik

4. Ketepatan pemilihan warna tulisan dengan latar belakang (background)

0 0 2 2 7 49 Sangat Baik

5. Tampilan aplikasi daftar nilai menarik

0 0 1 3 7 50 Sangat Baik

6. Kemudahan penggunaan aplikasi daftar nilai

0 0 2 6 3 45 Sangat Baik

Rata-rata 47,82 Sangat Baik

Sumber: Data primer diolah

Keterangan: Kriteria Interpretasi Skor:

Angka 0 - 11 = Tidak Baik Angka 12 - 22 = Kurang Baik Angka 23 - 33 = Cukup

Angka 34 - 44 = Baik Angka 45 - 55 = Sangat Baik

Sedangkan dari hasil instrumen uji kelayakan

penggunaan sistem aplikasi rapor dapat disajikan pada

tabel dibawah ini.

134

Tabel 4.15. Kelayakan Penggunaan Aplikasi Rapor

No Pernyataan Skor dan Responden Jmlh

(skor x Res)

Kate gori 1 2 3 4 5

Res Res Res Res Res

A Bagian Halaman Depan (HOME)

1. Kelengkapan

identitas 0 0 1 6 5 52

Sangat

Baik

2. Ketepatan

penggunaan

logo/gambar

0 0 1 7 4 51 Sangat

Baik

3. Kesesuaian

penggunaan waktu (hari,

bulan dan tahun)

0 0 0 9 3 51 Sangat Baik

4. Kesesuaian

penggunaan

dasar hukum

penilaian

0 0 0 9 3 51 Sangat

Baik

5. Kejelasan informasi

petunjuk

penggunaan

0 0 1 6 5 52 Sangat

Baik

6. Kelengkapan

daftar menu yang

dibutuhkan

0 0 1 5 6 53 Sangat

Baik

B Cover Rapor/Cover 1

1. Kesesuaian identitas anak

dengan biodata

siswa

0 0 0 5 7 55 Sangat

Baik

2. Kemudahan

pencetakan/print

out

0 0 1 5 6 53 Sangat

Baik

C Identitas Sekolah/Cover 2

1. Kesesuaian dan

kelengkapan identitas sekolah

0 0 0 7 5 53 Sangat Baik

D Petunjuk Pengisian/Cover 3

1. Kesesuaian

petunjuk

penggunaan

dengan buku

panduan penilaian dari

kemdikbud

0 0 0 9 3 51 Sangat

Baik

135

No Pernyataan Skor dan Responden Jmlh

(skor x Res)

Kate gori 1 2 3 4 5

Res Res Res Res Res

E Biodata Siswa

1. Kelengkapan identitas sekolah

0 0 0 8 4 52 Sangat Baik

2. Kelengkapan input biodata siswa

0 0 0 7 5 53 Sangat Baik

F Keterangan Diri Peserta Didik 1. Kelengkapan

keterangan diri peserta didik

0 0 1 3 8 55 Sangat Baik

2. Kesesuaian keterangan diri peserta didik dengan input

0 0 0 4 8 56 Sangat Baik

3. Kemudahan pencetakan/print out

0 0 1 4 7 54 Sangat Baik

G Input Nilai Mapel 1. Kelengkapan data

input seluruh mapel

0 0 0 6 6 54 Sangat Baik

2. Kemudahan

penggunaan

0 0 0 8 4 52 Sangat

Baik

H Rapor

1. Kelengkapan dan

kesesuaian

identitas rapor

0 0 0 7 5 53 Sangat

Baik

2. Kesesuaian format rapor

dengan format

yang ada pada

buku panduan

penilaian yang

dikeluarkan oleh kemdikbud

0 0 0 10 2 50 Sangat

Baik

3. Ketepatan isian

data rapor 0 0 0 9 3 51

Sangat

Baik

4. Kelengkapan

semua unsur

penilaian (sikap,

pengetahuan, dan keterampilan)

mulai dari angka,

predikat, dan

deskripsi masing-

masing mapel.

0 0 0 10 2 50 Sangat Baik

136

No Pernyataan Skor dan Responden Jmlh

(skor x Res)

Kate gori 1 2 3 4 5

Res Res Res Res Res

5. Kemudahan pencetakan/print

out

0 0 1 5 6 53 Sangat

Baik

I Catatan Prestasi Yang Telah Dicapai

1. Kesesuaian identitas dengan biodata masing-maing anak

0 0 0 8 4 52 Sangat Baik

2. Kesesuaian format dengan format yang ada pada buku panduan penilaian yang dikeluarkan oleh kemdikbud

0 0 0 8 4 52 Sangat Baik

J Leger

1. Kelengkapan isian data

0 0 0 8 4 52 Sangat Baik

2. Kesesuaian data

dengan format

rapor

0 0 0 6 6 54 Sangat

Baik

K Peringkat

1. Ketepatan

rumusan peringkat

0 0 1 9 2 49 Sangat

Baik

2. Kejelasan

informasi

petunjuk

penggunaan

0 0 2 8 2 48 Baik

3. Keefektifan dalam

mengetahui peringkat kelas

0 0 0 6 6 54 Sangat

Baik

4. Kemudahan

penggunaan

0 0 2 7 3 49 Sangat

Baik

L Keterangan Pindah Sekolah (masuk/keluar)

1. Kesesuaian format dengan format yang ada pada buku panduan penilaian yang dikeluarkan oleh kemdikbud

0 0 0 8 4 52 Sangat Baik

137

No Pernyataan Skor dan Responden Jmlh

(skor x Res)

Kate gori 1 2 3 4 5

Res Res Res Res Res

M Catatan Wali Kelas 1. Kesesuaian isian

data dengan dengan leger

0 0 0 8 4 52 Sangat Baik

2. Kesesuaian format dengan format yang ada pada buku panduan penilaian yang dikeluarkan oleh kemdikbud

0 0 0 7 5 53 Sangat Baik

N Tampilan dan Kemudahan Penggunaan Aplikasi Rapor 1. Ketepatan

pemilihan jenis huruf yang digunakan

0 0 0 10 2 50 Sangat Baik

2. Ketepatan pemilihan ukuran tulisan (teks) yang digunakan

0 0 1 9 2 49 Sangat Baik

3. Ketepatan pemilihan gambar/logo

0 0 0 9 3 51 Sangat Baik

4. Ketepatan pemilihan warna tulisan dengan latar belakang (background)

0 0 0 10 2 49 Sangat Baik

5. Tampilan aplikasi daftar nilai menarik

0 0 1 9 2 49 Sangat Baik

6. Kemudahan penggunaan aplikasi rapor

0 0 0 9 3 51 Sangat Baik

Rata-rata 51,85 Sangat Baik

Sumber: Data primer diolah Keterangan:

Kriteria Interpretasi Skor: Angka 0 - 12 = Tidak Baik

Angka 13 - 24 = Kurang Baik Angka 25 - 36 = Cukup Angka 37 - 48 = Baik

Angka 49 - 60 = Sangat Baik

138

4.2.4 Disseminate (Penyebaran)

Setelah melalui tahapan pengembangan (Develop),

yang terdiri dari uji ahli penilaian dan ahli TIK disertai

dengan revisi dan perbaikan terhadap produk yang

dilanjutkan dengan uji kelayakan, maka proses

desiminasipun dapat dilakukan. Kegiatan desiminasi atau

penyebaran terhadap pengembangan sistem manajemen

penilaian hasil belajar kurikulum 2013 berbasis teknologi

informasi di SMP dilakukan melalui pelatihan untuk guru

dan wali kelas pada saat pengolahan penilaian hasil belajar

di akhir semester gasal tahun 2017/2018.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh urusan kurikulum

pada tanggal 6 Desember 2017 setelah kegiatan PTS

(Penilaian Tengah Semester) hari pertama. Kegiatan ini

ditujukan kepada seluruh guru SMP Negeri 5 dengan

tujuan untuk me-review kembali bagaimana cara

melakukan pengolahan penilaian hasil belajar pada

kurikulum 2013 untuk guru mata pelajaran dan juga wali

kelas dengan menggunakan aplikasi daftar nilai dan

aplikasi rapor. Pada kegiatan ini peneliti menyampaikan

penjelasan penggunaan aplikasi pengolahan nilai untuk

guru mata pelajaran terlebih dulu kemudian dilanjutkan

dengan penjelasan mengenai aplikasi rapor untuk wali

kelas. Sebelum menyampaikan penjelasan peneliti

membagikan instrumen kelayakan penggunaan aplikasi

kepada 11 guru mata pelajaran dan 12 wali kelas sebagai

sampel untuk menguji kelayakan kedua aplikasi tersebut.

139

Hasil uji kelayakan terhadap penggunaan aplikasi

daftar nilai yang diberikan kepada 11 guru mata pelajaran

disajikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.16.

Hasil Uji Kelayakan Aplikasi Daftar Nilai Kepada 11 Guru Mata Pelajaran.

No Responden Total Skor Rata-rata

1 Responden 1 233 4,24

2 Responden 2 262 4,82

3 Responden 3 232 4,21

4 Responden 4 210 3,81

5 Responden 5 254 4,62

6 Responden 6 249 4,53

7 Responden 7 204 3,71

8 Responden 8 227 4,13

9 Responden 9 261 4,75

10 Responden 10 275 5

11 Responden 11 275 5

Akumulasi rata-rata 4,44

Sumber: Data primer diolah Keterangan : Tabel Pengubahan skor rata-rata menjadi nilai

kualitatif. Rerata Skor Klasifikasi

>4,2 Sangat baik /Sangat layak >3,4 -4,2 Baik / layak >2,6 – 3,4 Cukup >1,8 – 2,6 Kurang ≤ 1,8 Sangat kurang

Berdasarkan data tersebut diatas dapat diketahui

bahwa hasil uji kelayakan terhadap sistem aplikasi daftar

nilai dari sebanyak 11 guru mata pelajaran hanya 2 guru

yang memberi nilai dibawah rata-rata 4, sedangkan yang

lainnya memberikan nilai rata-rata diatas 4, bahkan ada 2

orang guru yang memberikan nilai rata-rata 5, sehingga

140

akumulasi nilai rata-ratanya sebesar 4,44. Dari hasil

akumulasi rata-rata ini dapat disimpulkan bahwa para

guru dimudahkan dan sistem aplikasi ini sangat layak

untuk digunakan.

Sedangkan dari hasil instrumen uji kelayakan

penggunaan sistem aplikasi rapor yang diberikan kepada

12 wali kelas dapat disajikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.17.

Hasil Uji Kelayakan Aplikasi Rapor Kepada 12 Wali Kelas

No Responden Total Skor Rata-rata

1 Responden 1 195 5

2 Responden 2 184 4,71

3 Responden 3 179 4,59

4 Responden 4 165 4,23

5 Responden 5 163 4,18

6 Responden 6 165 4,23

7 Responden 7 165 4,23

8 Responden 8 155 3,97

9 Responden 9 152 3,90

10 Responden 10 162 4,15

11 Responden 11 167 4,28

12 Responden 12 158 4,05

Akumulasi rata-rata 4,29

Sumber: Data primer diolah

Keterangan : Tabel Pengubahan skor rata-rata menjadi nilai kualitatif.

Rerata Skor Klasifikasi

>4,2 Sangat baik /Sangat layak

>3,4 -4,2 Baik / layak

>2,6 – 3,4 Cukup

>1,8 – 2,6 Kurang

≤ 1,8 Sangat kurang

141

050

100150200250300

Re

spo

nd

en 1

Re

spo

nd

en 2

Re

spo

nd

en 3

Re

spo

nd

en 4

Re

spo

nd

en 5

Re

spo

nd

en 6

Re

spo

nd

en 7

Re

spo

nd

en 8

Re

spo

nd

en 9

Re

spo

nd

en 1

0

Re

spo

nd

en 1

1

Aku

mu

lasi

rat

a-…

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Total Nilai

Rata-rata

Berdasarkan hasil uji kelayakan terhadap sistem

aplikasi rapor dari 12 orang wali kelas hanya 2 orang wali

kelas yang memberi nilai dibawah rata-rata 4, sedangkan

yang lainnya memberikan nilai rata-rata diatas 4, bahkan

ada 1 orang wali kelas yang memberikan nilai rata-rata 5,

sehingga akumulasi nilai rata-ratanya sebesar 4,29. Dari

hasil akumulasi rata-rata ini dapat disimpulkan bahwa

para wali kelas dimudahkan dan sistem aplikasi ini sangat

layak untuk digunakan.

Untuk melengkapi dan memperjelas data hasil

penelitian terhadap kelayakan penggunaan aplikasi daftar

nilai dan aplikasi rapor, peneliti melengkapi dengan

diagram batang seperti dibawan ini:

Gambar 4.2 Kelayakan Aplikasi Daftar Nilai

142

050

100150200250

Re

spo

nd

en 1

Re

spo

nd

en 2

Re

spo

nd

en 3

Re

spo

nd

en 4

Re

spo

nd

en 5

Re

spo

nd

en 6

Re

spo

nd

en 7

Re

spo

nd

en 8

Re

spo

nd

en 9

Re

spo

nd

en 1

0

Re

spo

nd

en 1

1

Re

spo

nd

en 1

2

Aku

mu

lasi

rat

a-…

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Total Nilai

Rata-rata

Gambar 4.3

Kelayakan Aplikasi Rapor

Melalui kegiatan tersebut sekolah telah berupaya

untuk melakukan sosialisasi maupun penyebaran terhadap

pengembangan hasil penelitian. Hasil penyebaran

diwujudkan dengan dicetaknya laporan pencapaian hasil

pencapaian kompetensi peserta didik semester gasal tahun

pelajaran 2017/2018 yang dibagikan kepada siswa pada

hari Sabtu, tanggal 16 Desember 2017.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan kajian pustaka pada bab II dan hasil

penelitian pada bab IV, dijelaskan bahwa model

pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah

model pengembangan 4D yang dilakukan melalui tahapan

define (pendefinisian), design (perancangan), develop

(pengembangan) dan disseminate (penyebaran).

143

4.3.1 Define Sebagai Dasar Pengembangan Produk

Pada tahapan define (pendefinisian) peneliti mencoba

untuk menganalisis beberapa faktor kebutuhan guru, wali

kelas dan sekolah pada umumnya terhadap pengolahan

penilaian hasil belajar pada kurikulum 2013. Konsep

pengembangan produk sistem manajemen penilaian hasil

belajar pada kurikulum 2013 berbasis teknologi informasi

tidak terlepas dari hal yang melatarbelakangi

pengembangan produk tersebut. Langkah penetapan

pengembangan ini dilatar belakangi oleh kompleksnya

model penilaian pada kurikulum 2013 yang menjadikan

kesulitan guru, wali kelas serta sekolah dalam pengolahan

nilai terutama penilaian secara kualitatif atau deskriptif.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap identifikasi

kebutuhan dan pentingnya sebuah sistem aplikasi

penilaian hasil belajar dapat disimpulkan bahwa sekolah

sangat membutuhkan adanya sistem aplikasi penilaian

hasil belajar guna mempermudah dan membantu guru,

wali kelas dan sekolah dalam melaporkan hasil pencapaian

kompetensi peserta didik. Hal ini dapat dipahami karena

tugas guru bagi sekolah yang menerapkan kurikulum 2013

dalam hal penilaian sangatlah banyak. Untuk itu agar

seorang guru tidak terbebani dalam hal pengolahan

penilaian hasil belajar perlu kiranya dibuatkan sebuah

sistem aplikasi penilaian hasil belajar. Hal ini sesuai

dengan fungsi software aplikasi yang disampaikan oleh

144

Jogiyanto (2005:149) yang menyebutkan bahwa “Software

aplikasi adalah perangkat lunak aplikasi (aplication

software) yang berfungsi untuk menyelesaikan suatu

permasalahan dalam aplikasi tertentu yang dibuat oleh

pabrik pembuat perangkat lunak aplikasi.”

Berdasarkan dari hasil wawancara yang peneliti

lakukan kepada Kepala Sekolah, koordinator urusan

kurikulum dan beberapa orang guru yang mewakili

masing-masing mata pelajaran terhadap penting dan

perlunya sebuah sistem aplikasi penilaian, rata-rata

mengatakan sangatlah penting dan perlu adanya sistem

aplikasi penilaian hasil belajar. Sistem ini diharapkan

dapat membantu dan mempermudah guru dalam

pengolahan penilaian hasil belajar serta memberikan

deskripsi atau catatan untuk setiap aspek penilaian,

sehingga proses penilaiannya menjadi lebih cepat dan

akurat.

Mendukung pernyataan diatas penelitian serupa yang

dilakukan oleh Uliani, R (2014) yang berjudul

“Pengembangan Sistem Informasi Penilaian Berbasis

Kurikulum 2013”. Hasil penelitian ini menyimpulkan

bahwa sistem informasi penilaian berbasis kurikulum 2013

dikembangkan untuk membantu guru dalam proses

penilaian dan memberikan informasi nilai hasil studi siswa.

Sistem informasi penilaian berbasis kurikulum 2013 dapat

mempermudah guru dalam memberikan deskripsi atau

145

catatan untuk setiap aspek mata pelajaran, serta

membantu guru dalam perhitungan nilai sehingga menjadi

lebih cepat dan akurat dibandingkan dengan perhitungan

nilai secara manual.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah, dalam

penelitian ini aplikasi yang dibuat berbasis program

microsoft excel yang dibuat dengan tampilan yang menarik

dan praktis, sehingga lebih mudah difahami dan dianggap

lebih familier oleh para guru. Disamping itu aplikasi ini

tidak membutuhkan jaringan internet sehingga bisa

dikerjakan dimanapun dan kapanpun tanpa

ketergantungan dengan jaringan internet. Selain itu

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya adalah sistem

pengolahan penilaian untuk kurikulum sebelum kurikulum

2013 diterapkan, sehingga kekomplekan sistem penilaian

yang ada belum serumit penilaian pada kurikulum 2013.

Berangkat dari kondisi tersebut maka peneliti merasa

perlu untuk mengembangkan sistem penilaian yang ada

menjadi sebuah sistem penilaian yang lebih baik dari

sebelumnya. Pengembangan ini juga ditunjang dengan

perubahan regulasi atau aturan tentang panduan penilaian

yang diterbitkan oleh Kemdikbud yang dikeluarkan pada

awal tahun pelajaran 2017/2018. Terkait dengan

perubahan peraturan itu, maka mau tidak mau sistem

aplikasi yang ada sebelumnya harus dirubah mengikuti

peraturan yang baru.

146

4.3.2 Design Sebagai Tahapan Perancangan Produk

Perancangan atau Design dalam pengembangan

sistem manajemen penilaian hasil belajar pada kurikulum

2013 berbasis teknologi informasi didasarkan atas tahapan

define dalam pengolahan penilaian hasil belajar yang masih

menjadi permasalahan bagi guru, wali kelas serta sekolah

dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 khususnya

dalam melaksanakan penilaian. Melalui tahapan desain

pengembangan ini diharapkan pengolahan penilaian hasil

belajar pada kurikulum 2013 dapat dikelola dengan baik,

tepat, lengkap, dan mudah digunakan dengan

memanfaatkan teknologi informasi.

Hal ini senada dengan pendapat Uno dan

Lamatenggo (2011:57) yang mengemukakan bahwa

teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan

untuk mengolah data. Pengolahan itu termasuk

memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,

memanipulasi data dalam berbagai cara untuk

menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi

yang relevan, akurat, dan tepat waktu.

Dengan demikian rancangan desain yang dibuat pada

pengembangan sistem manajemen penilaian hasil belajar

pada kurikulum 2013 berbasis teknologi informasi menjadi

sebuah dasar dalam pembuatan produk. Namun demikian

desain dari pengembangan produk ini masih bersifat

hipotik, hal ini disebabkan karena desain ini perlu

147

dibuktikan dan diuji coba. Menurut Sugiyono (2011) desain

rancangan dari sebuah sistem sifatnya masih sementara,

karena perlu diuji dan dibuktikan melalaui pengujian-

pengujian.

Desain pengembangan sistem manajemen penilaian

hasil belajar pada kurikulum 2013 berbasis teknologi

informasi melalui beberapa tahapan yaitu: 1) Penyusunan

instrumen penelitian; 2) Pemilihan media yaitu

menggunakan program microsoft excel sebagai dasar

pembuatan produk; 3) Pemilihan format yang mengacu

pada unsur kemudahan penggunaan dan daya tarik

tampilan; 4) Desain awal yang berisi instruksi-instruksi

penting yang akan digunakan pada pembuatan produk.

Desain rancangan akhir sistem manajemen penilaian

hasil belajar pada kurikulum 2013 berbasis teknologi

informasi adalah berupa sistem aplikasi daftar nilai untuk

guru mata pelajaran dan sistem aplikasi rapor untuk wali

kelas. Sistem ini dijalankan melalui program microsoft office

yaitu microsoft excel. Rancangan ini diharapkan dapat

memberikan sebuah solusi dari permasalahan guru, wali

kelas serta sekolah dalam mengimplementasikan

kurikulum 2013 khususnya dalam penilaian, sehingga

diperoleh hasil pelaporan penilaian yang tepat, lengkap dan

mudah digunakan.

148

4.3.3 Development Sebagai Tahapan Pengembangan

Produk

Pengembangan sistem manajemen penilaian hasil

belajar pada kurikulum 2013 berbasis teknologi informasi

dilakukan setelah selesai tahapan perancangan terhadap

desain produk penelitian. Pada langkah development

(pengembangan) peneliti meminta kepada pakar penilaian

dan pakar TIK untuk melakukan uji coba produk. Hal

tersebut dilakukan dalam rangka melakukan penilaian

sekaligus validasi terhadap desain produk yang telah

dibuat. Hasil uji coba ini dipergunakan untuk pengambilan

data dengan beberapa revisi sesuai dengan saran.

Selanjutnya peneliti melangkah pada uji coba terbatas.

Hal ini sesuai dengan model pengembangan yang

disarankan oleh Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S.

Semmel, dan Melvyn I. Semmel (1974) bahwa Tahap

pengembangan adalah tahap untuk menghasilkan produk

pengembangan yang dilakukan melalui dua langkah, yakni:

(1) penilaian ahli (expert appraisal) yang diikuti dengan

revisi, (2) uji coba pengembangan (developmental testing).

Berdasarkan pada hasil uji validasi para pakar yaitu

Prof. Dr. Slameto, M.Pd seorang dosen UKSW selaku pakar

penilaian dan Dr. Sri Yulianto, S.Si., M.Kom, seorang dosen

UKSW Fakultas Teknologi Informasi selaku pakar TIK,

149

dapat dijelaskan bahwa hasil uji ahli telah dipaparkan para

ahli memberikan penilaian terhadap produk sistem aplikasi

daftar nilai dan sistem aplikasi rapor.

Hasil uji ahli penilaian terhadap aplikasi daftar nilai

menunjukan hasil rata-rata yang sudah baik yaitu dengan

perolehan skor rata-rata sebesar 3,89. Uji ahli penilaian

selanjutnya adalah pada aplikasi rapor. Hasil uji ahli ini

menunjukan rata-rata skor yang sudah baik yaitu 3,82.

Dari hasil uji ahli ini dapat disimpulkan bahwa kedua

aplikasi baik aplikasi daftar nilai maupun aplikasi rapor

sudah baik dan layak digunakan, namun masih ada

beberapa hal yang perlu dikembangkan atau diperbaiki.

Hasil uji ahli berikutnya adalah ahli TIK. Hasil uji

ahli TIK terhadap aplikasi daftar nilai menunjukan hasil

rata-rata yang sudah sangat baik yaitu dengan perolehan

skor rata-rata sebesar 4,5. Sedangkan hasil uji ahli TIK

terhadap aplikasi rapor juga menunjukan hasil rata-rata

yang sudah sangat baik yaitu dengan skor rata-rata

sebesar 4,4. Dari uji ahli/pakar TIK baik untuk aplikasi

daftar nilai dan aplikasi rapor secara umum dapat

disimpulkan bahwa kedua aplikasi sudah sangat layak

untuk digunakan.

Dan jika hasil validasi dari kedua ahli digabungkan

dan dirata-rata, untuk aplikasi daftar nilai rata-ratanya

adalah 4,2 sedangkan untuk aplikasi rapor mendapatkan

rata-rata sebesar 4,1. Pada akhir rekomendasi dari para

150

ahli memberikan kesimpulan bahwa sistem aplikasi ini

layak digunakan untuk mengambil data dan uji coba

terbatas dengan revisi sesuai saran.

Selanjutnya peneliti melangkah ke uji coba lapangan

secara terbatas kepada 11 guru mata pelajaran untuk uji

coba aplikasi daftar nilai dan 12 wali kelas untuk uji coba

aplikasi rapor. Tujuan uji coba ini untuk mengenalkan dan

sekaligus untuk mengetahui kelayakan produk.

Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan terhadap

aplikasi daftar nilai untuk 11 guru mata pelajaran dapat

dijelaskan bahwa hampir semua peryataan penelitian yang

diberikan pada guru mata pelajaran masuk pada kategori

sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

aplikasi daftar nilai ini sangat layak untuk digunakan

karena guru bisa menerima dan menggunakan aplikasi

daftar nilai ini dengan sangat baik.

Sedangkan hasil uji kelayakan terhadap sistem

aplikasi rapor dari 12 orang wali kelas dapat dijelaskan

bahwa hampir semua peryataan penelitian yang diberikan

pada wali kelas juga masuk pada kategori sangat baik.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aplikasi rapor

ini juga sangat layak untuk digunakan karena wali kelas

bisa menerima dan menggunakan aplikasi rapor ini dengan

sangat baik.

Berdasarkan hasil pembahasan uji coba lapangan ini

dapat dikatakan bahwa sistem aplikasi penilaian hasil

151

belajar pada kurikulum 2013 berbasis teknologi yang

dikembangkan sangat layak untuk digunakan. Hal ini

sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk menghasilkan

sistem manajemen penilaian hasil belajar pada kurikulum

2013 berbasis teknologi informasi di jenjang SMP yang

layak digunakan.

4.3.4 Disseminate Sebagai Tahap penyebaran

Tahapan disseminate adalah merupakan tahapan

penyebaran terhadap hasil pengembangan produk

penelitian. Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam

penelitian ini yang dikembangkan pada wilayah yang lebih

luas misalnya sekolah lain. Kegiatan ini dilakukan setelah

melalui tahapan pengembangan terhadap hasil produk

penelitian yang diikuti dengan tindakan perbaikan

terhadap produk dengan mempertimbangkan masukan

dari para pakar penilaian dan pakar TIK. Dengan demikian

setelah melalui tahapan revisi produk, maka proses

selanjutnya adalah disseminate atau tahap penyebaran.

Senada dengan hal tersebut di atas juga disampaikan

oleh Thiagarajan dkk, (1974:9) yang mengatakan bahwa

diseminasi ini bertujuan untuk mendapatkan masukan,

koreksi, saran, penilaian, untuk menyempurnakan produk

akhir pengembangan agar siap diadopsi oleh para

pengguna produk.

152

Kegiatan disseminate atau penyebaran terhadap

produk pengembangan sistem manajemen penilaian hasil

belajar pada kurikulum 2013 berbasis teknologi informasi

dilakukan melalui pelatihan bagi guru dan wali kelas yang

diselenggarakan oleh masing-masing sekolah. Pada

kegiatan ini peneliti bertindak sebagai pengajar sedangkan

guru dan wali kelas sebagai peserta pelatihan.

Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dibeberapa

sekolah yang sudah menggunakan produk hasil penelitian,

yaitu di SMP Negeri 5 Salatiga sebagai tempat penelitian,

SMP Kristen 2 Salatiga, SMP Negeri 9 Salatiga, dan SMP

Muhammadiyah Salatiga. SMP Negeri 5 dan SMP Kristen 2

adalah dua sekolah yang sejak tahun 2013 sudah

menerapkan kurikulum 2013, sehingga pada saat kegiatan

penyebaran, kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru dan wali

kelas dari kelas 7 sampai kelas 9. Sedangkan SMP Negeri 9

dan SMP Muhammadiyah Salatiga adalah sekolah yang

pada tahun 2017 baru melaksanakan kurikulum 2017,

sehingga kegiatan penyebaran di kedua sekolah ini hanya

di ikuti oleh guru dan wali kelas 7 saja.

Melalui kegiatan ini sekolah dan juga peneliti sudah

berupaya bagi untuk melakukan sosialisasi maupun

penyebaran terhadap pengembangan produk hasil

penelitian.