bab iv hasil dan pembahasan penelitian 4.1 gambaran...
TRANSCRIPT
97
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum SMP Negeri 5 Salatiga
SMP Negeri 5 Salatiga merupakan salah satu sekolah
menengah yang terletak di pinggiran kota Salatiga yang
berdiri sejak tahun1980. Sekolah ini beralamat di Jalan
Bima no. 10 Salatiga, memiliki 24 rombongan belajar
dengan jumlah siswa sebesar 651, 44 orang guru, dan 10
tenaga kependidikan pada tahun pelajaran 2017/2018.
Dari segi jumlah tenaga SDM, baik guru dan tenaga
kependidikan di SMP Negeri 5 Salatiga dapat dilihat pada
tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1. Kualifikasi Pendidikan Guru dan Tenaga Kependidikan
SMP Negeri 5 Salatiga
No Tenaga Pendidikan Jmlh
S2 S1 D3 D2 D1 SMA SMP
1. Guru 9 31 2 - 2 - - 44
2. Tenaga kependidikan
- - 1 - - 7 2 10
Sumber: Bidang Kurikulum, 2017
Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa dari
segi kualifikasi pendidikan guru di SMP Negeri 5 Salatiga
secara umum didominasi oleh lulusan Strata 1, bahkan 9
diantaranya adalah lulusan S2 (6 orang sedang menempuh
pendidikan S2). Dari 44 orang guru 32 orang guru
diantaranya sudah mempunyai sertifikat pendidik, dan 4
98
orang lagi sedang menempuh PLPG (Pendidikan Latihan
Profesi Guru) dan hanya ada 4 orang guru yang berstatus
GTT. Hal ini menunjukan bahwa jika dilihat dari status
profesionalismenya rata-rata guru di SMP Negeri 5 Salatiga
tidak bermasalah.
Dan jika dilihat dari jumlah siswa dan rombongan
belajarnya pada tahun pelajaran 2017/2018, dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.2.
Rekap Data Siswa SMP Negeri 5 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018
NO KELAS JMLH
ROMBEL
JUMLAH SISWA
L P JUMLAH
1. VII 8 116 103 219
2. VIII 8 115 105 220
3. IX 8 95 117 212
TOTAL 24 326 325 651
Sumber: Bidang Kurikulum, 2017
Berdasarkan data jumlah siswa pada tahun pelajaran
2017/2018, ada 651 siswa yang yang terbagi kedalam 24
rombongan belajar. Jika dibuat rata-rata jumlah siswanya
perkelas terdapat 27 atau 28 siswa perkelasnya. Data ini
jika dikaitkan dengan jumlah beban mengajar seorang guru
yang harus mengajar minimal 24 jam dengan alokasi waktu
tiap mapel 2 jam pelajaran perminggu, maka setiap guru
harus mengajar sebanyak 12 kelas untuk memenuhi 24
jam pelajaran perminggunya. Hal ini berarti seorang guru
harus mengelola sebanyak 12 kelas x 28 siswa yaitu
sebanyak 336 siswa.
99
Apabila dilihat dari segi sarana dan prasarana
khususnya terkait dengan teknologi informasi dan
komunikasi, SMP Negeri 5 Salatiga mempunyai beberapa
unit komputer dan printer yang difungsikan ke beberapa
bagian diantaranya bisa digambarkan melalui tabel di
bawah ini.
Tabel 4.3.
Rekap Jumlah Komputer dan Printer di SMP Negeri 5 Salatiga
No Ruang Jenis Perlengkapan TIK Jumlah 1 LAB 1
Komputer PC Printer
36 Unit 1 Unit
2 LAB 2
Komputer PC Printer
36 Unit 1 Unit
3 Perpustakaan
Komputer PC Printer
5 Unit 1 Unit
4 R. Guru Komputer PC Printer
4 Unit 4 Unit
5 R. Tata Usaha Komputer PC Labtop (Moving) Printer
5 Unit 4 Unit 5 Unit
6 R. BK Komputer PC Printer
1 Unit 1 Unit
7 R. Kurikulum
Komputer PC Printer
1 Unit 1 Unit
8 R. Kepala Sekolah Komputer PC Printer
1 Unit 1 Unit
Sumber: Bidang Sarpras, 2017
Jika dilihat dari data jumlah komputer dan printer
diatas, pengembangan sistem penilaian hasil belajar pada
kurikulum 2013 berbasis komputer sangatlah
memungkinkan untuk dilakukan. Data diatas belum
ditambahkan dengan jumlah labtop yang dimiliki oleh
masing-masing Bapak dan Ibu guru yang dipastikan dari
44 orang semuanya memiliki komputer atau labtop yang
bisa digunakan untuk mendukung proses pengembangan
100
sistem manajemen penilaian hasil belajar pada kurikulum
2013 berbasis teknologi informasi.
4.2 Hasil Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan. Penelitian ini menghasilkan sebuah produk
berupa aplikasi pengolahan nilai untuk guru mata
pelajaran dan wali kelas. Tahapan pengembangan pada
penelitian ini menggunakan model pengembangan 4D yang
terdiri dari empat tahap yaitu define (pendefinisian), design
(perencanaan), develop (pengembangan), dan disseminate
(penyebaran). Penerapan langkah dalam penelitian ini tidak
hanya menurut versi asli tetapi disesuaikan dengan
karakteristik subjek, tempat asal penelitian dan jenis
produk yang dikembangkan. Penjelasan pada tahap-tahap
ini akan dijelaskan sebagai berikut:
4.2.1 Tahapan Define (Penetapan/Pendefinisian)
a. Analisis Ujung Depan (Front-end Analysis)
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui
permasalahan dasar dalam pengembangan sistem
manajemen penilaian hasil belajar pada kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari
kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Hal ini
menyebabkan perubahan model penilaian pencapaian
kompetensi peserta didik khususnya dalam implementasi
kurikulum 2013 untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
101
(SMP). Salah satu hal yang berubah dalam Kurikulum 2013
adalah pola penilaian siswa yang tidak hanya
menggunakan angka, melainkan melalui penilaian otentik
dalam bentuk deskriptif.
Selain itu permasalahan mendasar lainnya adalah dari
hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan kurikulum 2013
pada tingkat SMP pada tahun 2014 yang menunjukkan
bahwa salah satu kesulitan guru dalam melaksnakan
Kurikulum 2013 adalah dalam penilaian. Sekitar 60%
responden pendidik menyatakan bahwa mereka belum
dapat merancang, melaksanakan, mengolah, melaporkan,
dan memanfaatkan hasil penilaian dengan baik. Kesulitan
umum lainnya yang dialami oleh para guru adalah dalam
mengolah data penilaian dan melaporkan/menuliskan hasil
penilaian dalam rapor. Kesulitan lain yang banyak
dikeluhkan pendidik berkaitan dengan penulisan deskripsi
capaian aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan.
Permasalahan lain yang juga dijadikan dasar
pengembangan sistem manajemen penilaian hasil belajar
pada kurikulum 2013 adalah sering berubahnya peraturan
menteri pendidikan tentang standar penilaian. Sejak
pertama kali kurikulum 2013 ini di canangkan sampai
awal tahun 2017, peraturan ini sudah 5 kali mengalami
perubahan. Pertama mulai dari Permendikbud no. 66
tahun 2013 yang diterbitkan pada awal bulan Juni 2013,
yang kemudian disusul dengan Permendikbud no. 104
tahun 2014, Permendikbud no. 53 tahun 2015,
102
Permendikbud no. 23 tahun 2016, dan yang terakhir
adalah panduan penilaian yang dikeluarkan oleh
Kemdikbud pada bulan Mei tahun 2017. Dengan
perubahan itu maka mau tidak mau cara guru
memberikan penilaian juga harus berubah mengikuti
aturan yang baru.
b. Analisis pemakai (User analysis)
Analisis ini dilakukan dengan cara mengamati
karakteristik guru dan wali kelas. Analisis ini dilakukan
dengan mempertimbangkan pemahaman guru terhadap
kurikulum 2013, kemampuan guru dalam penggunaan
komputer khususnya dalam pengolahan penilaian hasil
belajar dan menggali informasi tentang seberapa penting
dan perlunya sebuah sistem aplikasi penilaian. Untuk
mengetahui hal-hal tersebut diatas, peneliti memberikan
instrumen pre-research untuk mengetahui kemampuan
dan keterampilan guru serta wali kelas dalam memahami
kurikulum 2013, keterampilan penggunaan teknologi
informasi, dan mendapatkan informasi pentingnya sebuah
sistem aplikasi penilaian. Hasil pre-research ditunjukan
pada tabel 1.1. untuk pemahaman guru terhadap
kurikulum 2013, tabel 1.2. untuk keterampilan guru
terhadap penggunaan TIK, dan tabel 1.3. untuk
mengetahui pentingnya sebuah sistem aplikasi penilaian.
Hasil dari pre-research ini menyimpulkan bahwa
pemahaman guru terhadap penilaian kurikulum 2013
masih perlu peningkatan, hal ini ditunjukan dengan
perolehan skor rata-rata dari 30 orang guru yang dijadikan
103
sampel hanya mendapatkan skor rata-rata 72 dari 150
skor maksimal atau 72/150 x 100% = 48,17% dan
tergolong pada capaian kategori cukup.
Hasil analisis berikutnya adalah tentang keterampilan
guru terhadap penggunaan TIK. Hasil dari analisis ini
menyimpulkan bahwa keterampilan guru dalam
penggunaan TIK juga belum baik. Hal ini ditunjukan
dengan perolehan skor rata-rata dari 30 orang guru yang
dijadikan sampel hanya mendapatkan skor rata-rata 64
dari 150 skor masksimal atau 64/150 x 100% = 42,67%.
Sedangkan hasil analisis terhadap pentingnya sebuah
sistem aplikasi penilaian ini mendapatkan perolehan skor
rata-rata yang sangat tinggi yaitu 90,44 menunjukan
sangat pentingnya sebuah aplikasi penilaian yang ada di
SMP Negeri 5 Salatiga.
c. Analisis Tugas (Task Analysis)
Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi tugas-
tugas yang seharusnya dilakukan oleh guru dan wali kelas
terkait dengan proses penerapan produk hasil penelitian.
Diantara analisis tugas dari guru adalah menyiapkan
identitas diri peserta didik, daftar nilai bantu yang terdiri
dari nilai sikap (spiritual dan sosial), nilai pengetahuan
(penilaian harian, tugas, PTS, dan PAS), dan nilai
keterampilan yang berasal dari praktik, proyek, produk,
dan porto folio. Sedangkan hasil analisis terhadap tugas
wali kelas adalah menyiapkan biodata diri peserta didik,
daftar absensi siswa, daftar nilai ekstrakurikuler, daftar
nilai sikap (spiritual dan sosial), dan catatan wali kelas.
104
Melalui observasi dan wawancara terhadap tugas guru
dan wali kelas dapat diketahui bahwa proses pengelolaan
penilaian hasil belajar yang diawali dengan pengolahan
nilai oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan akhirnya
menjadi arsip di urusan kurikulum. Sebagaimana
disampaikan oleh kepala sekolah yang menyatakan bahwa:
“Pengolahan nilai dilakukan dengan prosedur
guru mata pelajaran mengolah nilai pengetahuan, keterampilan dan sikap. Nilai pengetahuan dari
hasil ulangan harian, tugas, PTS (Penilaian Tengah Semester), dan PAS (Penilaian Akhir Semester), nilai keterampilan dari hasil praktik,
proyek, porto folio, dan produk, sedangkan nilai sikap spiritual dan sosial melalui observasi
dengan bantuan jurnal. Kesemua nilai ini masuk pada aplikasi penilaian untuk guru mata pelajaran. Hasil pengolahan ini kemudian
disetoran ke wali kelas untuk digabungkan dengan nilai dari mata pelajaran lainnya sehingga dihasilkan hasil cetak rapor. Manajemen
pengelolaan penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh sekolah dilaksanakan oleh urusan
kurikulum melalui petugas khusus yang telah ditunjuk oleh kepala sekolah menggunakan aplikasi” (Wawancara: Kepala sekolah, 6
November 2017).
d. Analisis Konsep (Concept Analysis)
Analisis ini bertujuan untuk menentukan isi dan
kelengkapan dalam pembuatan sistem aplikasi penilaian
hasil belajar pada kurikulum 2013. Hasil identifikasi
terhadap konsep pembuatan sistem aplikasi penilaian ini
meliputi analisis konsep penilaian hasil belajar untuk guru
mata pelajaran berupa sistem aplikasi daftar nilai dan
analisis konsep untuk wali kelas berupa sistem aplikasi
105
rapor. Masing-masing terdiri dari input, proses, dan
output. Lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.4. Hasil Analisis Konsep
Sistem Aplikasi penilaian Hasil Belajar Input Proses Output
Sistem Apliksi Daftar Nilai
Nama Mapel, Kelas,
Semester, tahun pelajaran, identutas
guru, identitas kepala
sekolah, KKM, input
nilai sikap, input nilai
pengetahuan, dan
input nilai keterampilan.
Pengolahan nilai
sikap, nilai pengetahuan, nilai
keterampilan
Hasil akhir nilai sikap
berupa predikat dan deskripsinya.
Hasil akhir nilai
pengetahuan,
predikat, dan
deskripsinya.
Hasil akhir nilai keterampilan,
predikat dan
deskripsinya.
Sistem Apliksi Rapor
Kelas, semester,
tahun pelajaran,
identitas wali kelas, identitas kepala
sekolah, input nilai
mata pelajaran, input
biodata siswa, input
absensi siswa, input
nilai ekstra kurikuler, input catatan
prestasi, dan input
catatan wali kelas.
Pengolahan nilai
masing-masing mata
pelajaran, pengolahan biodata siswa, dan
pengolahan peringkat
kelas
Print out rapor, print
out cover, print out
petunjuk peggunaan, print out keterangan
diri peserta didik,
print out peringkat,
dan print out
keterangan pindah.
e. Analisis Tujuan Pengembangan Sistem Manajemen
Penilaian Hasil Belajar (Analysis of Objectives)
Analisis tujuan pengembangan sistem aplikasi
penilaian hasil belajar yang dilakukan adalah untuk
menghasilkan sebuah sistem manajemen penilaian hasil
belajar pada kurikulum 2013 berbasis teknologi informasi
di jenjang SMP yang layak digunakan. Produk dari
106
pengembangan sistem ini adalah berupa sistem aplikasi
daftar nilai dan sistem aplikasi rapor yang disertai dengan
petunjuk teknik penggunaanya. Dengan mengetahui tujuan
ini, peneliti dapat mengetahui menu apa saja yang akan
ditampilkan dalam pembuatan sistem manajemen
penilaian hasil belajar, dan menentukan seberapa besar
tujuan pengembangan sistem ini tercapai.
Terkait dengan tujuan pengembangan sistem yang
dimaksudkan diatas, peneliti juga melakukan wawancara
terhadap penting dan perlunya sebuah sistem aplikasi
penilaian hasil belajar agar tujuan pengembangan juga
didukung oleh kepentingan guru dan sekolah untuk
mempermudah sistem pengelolaan penilaian hasil belajar.
Hasil wawancara kepala sekolah di SMP Negeri 5 Salatiga
yang menyatakan bahwa:
“Sistem manajemen pengolahan nilai sangat dibutuhkan oleh sekolah. Akan lebih baik jika
pemerintah menyediakan aplikasi/sofwarenya sehingga didapatkan model penilaian yang sama.”
(Wawancara: Kepala Sekolah, 6 November 2017). Hal senada juga disampaikan oleh salah seorang
guru Prakarya yang menyatakan bahwa:
“Sistem aplikasi pengolahan nilai sangat penting dan sangat dibutuhkan, karena jumlah kelas dan siswa yang banyak kalau tanpa aplikasi sangat menguras
energi dan pikiran. Dengan adanya sistem aplikasi memberikan kemudahan bagi guru dan ketepatan waktu dalam mengumpulkan nilai ke bagian
kurikulum.” (Wawancara: Guru Prakarya, 22 November 2017)
107
4.2.2 Tahapan Design (Perancangan)
Perancangan dalam pembuatan produk sistem
aplikasi ini meliputi:
1) Penyusunan instrumen penelitian (constructing
criterion-referenced test).
Tahap ini peneliti menyusun instrumen penelitian
berupa instrumen pedoman wawancara, instrumen
observasi verifikasi produk, instrumen uji ahli dan
instrumen uji coba lapangan.
2) Pemilihan Media (media selection)
Media yang digunakan adalah berupa program microsoft
office yaitu microsoft excel sebagai dasar pembuatan
sistem aplikasi penilaian hasil belajar. Alasan
menggunakan microsoft excel sebagai media pembuatan
sistem ini adalah dikarenakan data yang diolah adalah
berupa angka dan fungsi perhitungan, selain itu program
ini lebih mudah dipahami dan lebih familier bagi guru
jika dibandingkan dengan program pengolahan angka
yang lainnya.
3) Pemilihan Format (format selection)
Pemilihan format dalam pembuatan sistem aplikasi ini
sangat erat dengan pemilihan medianya. Format yang
digunakan pada program microsfot excel mengacu pada
faktor kemudahan penggunaan dan daya tarik tampilan.
108
4) Desain awal (initial design)
a. Perencanaan
Perencanaan dalam pembuatan produk sistem
aplikasi ini meliputi dua bagian yaitu bagian kebijakan
dan kesepakatan serta bagian Teknologi Informasi dan
Komunikasinya. Untuk bagian kebijakan dan
kesepakatan meliputi hal-hal sebagai berikut:
a) Sosialisasi penilaian kurikulum 2013 berdasarkan
permendikbud nomor 23 tahun 2017. Sosialisai
tentang penilaian kurikulum 2013 biasanya dilakukan
pada awal tahun pelajaran 2017/2018 melalui
kegiatan workshop/IHT yang fasilitasi oleh sekolah.
b) Penentuan KKM tiap mata pelajaran.
KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimal adalah kriteria
ketuntasan belajar dari satuan pendidikan yang
ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mengacu
pada standar kompetensi lulusan. KKM merupakan
standar minimal yang harus dicapai oleh seorang
peserta didik agar mencapai batas tuntas.
Dalam menetapkan KKM, satuan pendidikan harus
merumuskannya secara bersama antara kepala
sekolah, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya.
KKM dirumuskan setidaknya dengan memperhatikan
3 (tiga) aspek: karakteristik peserta didik (intake),
karakteristik mata pelajaran (kompleksitas
materi/kompetensi), dan kondisi satuan pendidikan
(daya dukung) pada proses pencapaian kompetensi.
109
Dalam menentukan KKM ini sekolah memfasilitasi guru
untuk merumuskannya melalaui kegiatan MGMP
(Musyawarah Guru Mata Pelajaran). KKM inilah yang
nantinya dijadikan sebagai standar minimal yang harus
dicapai oleh seorang peserta didik agar mencapai batas
tuntas.
c) Penentuan butir sikap spiritual dan sosial yang dijadikan
sebagai acuan penilaian dalam proses pembelajaran oleh
sekolah.
Salah satu faktor yang penting dalam penilaian hasil
belajar adalah menentukan indikator butir sikap
spiritual dan sosial. Dalam buku panduan penilaian
yang diterbitkan oleh Kemdikbud sekolah diperbolehkan
memilih beberapa indikator sikap spiritual dan sosial
yang akan dikembangkan oleh sekolah. Oleh karena itu
sekolah harus mengadakan kesepakatan indikator apa
saja yang cocok dan sesuai untuk dikembangkan
dilingkungan sekolahnya.
Melalui forum rapat dan koordinasi yang diprakarsai
oleh urusan kurikulum SMP Negeri 5 Salatiga
menyepakati beberapa indikator penilaian sikap spiritual
dan sosial sebagai berikut:
- Indikator Sikap Spiritual: berdoa sebelum dan
sesudah melakukan kegiatan, menjalankan ibadah
sesuai dengan agamanya, memberi salam pada saat
awal dan akhir kegiatan, bersyukur atas nikmat dan
karunia Tuhan Yang Maha Esa, bersyukur atas
nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa,
110
memelihara hubungan baik dengan sesama umat
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, menghormati orang
lain yang menjalankan ibadah sesuai dengan
agamanya.
- Indikator Sikap Sosial: jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, percaya diri, dan peduli.
Dalam teknis penggunaannya guru hanya memilih
diantara beberapa indikator sikap yang sudah ada yang
sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi dari
masing-masing kompetensi dasar yang akan
dikembangkan pada proses pembelajaran.
d) Penentuan rumusan nilai untuk sikap sosial dan
spiritual. Rumusan ini terdiri dari: 1) Rumusan nilai
akhir (NA) yang mengacu pada butir sikap spiritual dan
sosial; 2) Rumusan predikat SB (sangat baik), B (baik), C
(cukup) atau K (kurang) berdasarkan NA, predikat dan
capaian dari setiap butir sikap spiritual dan sikap sosial.
e) Penentukan rumusan nilai pengetahuan yang meliputi:
1) Rumusan NH (nilai harian) yang terdiri dari PH
(penilaian harian) dan tugas; 2) Rumusan NA (nilai akhir)
yang terdiri dari nilai harian, nilai PTS (Penilaian Tengah
Semester), nilai PAS (Penilaian Akhir Semester); 3)
Rumusan predikat A, B, C, atau D berdasarkan NA dan
KKM tiap-tiap mapel; 4) Rumusan deskripsi capaian tiap
anak berdasarkan perolehan nilai NA, predikat, KKM,
dan PH (penilaian harian).
f) Penentuan rumusan nilai keterampilan yang meliputi: 1)
Rumusan NA (nilai akhir) yang terdiri dari nilai
111
keterampilan dari masing-masing KD; 2) Rumusan
predikat A, B, C, atau D berdasarkan NA dan KKM tiap-
tiap mapel; 3) Rumusan deskripsi capaian tiap anak
berdasarkan perolehan nilai NA, predikat, KKM, dan
penilaian keterampilan tiap KD.
Sedangkan perencanaan dalam bidang teknologi
informasi dan komunikasinya meliputi hal-hal sebagai
berikut:
a) Perencanaan pembuatan aplikasi penilaian untuk guru
mapel dan wali kelas yang meliputi: 1) Penentuan
program aplikasi yang digunakan dalam komputer
(Microsoft Excel); 2) Penentuan tampilan menu program
aplikasi; 3) Pembuatan hiperlink dari tampilan setiap
menu; 4) Rumusan program dari masing-masing menu
tampilan; 5) Petunjuk penggunaan dari setiap menu
tampilan.
b) Perencanaan sosialisasi dan uji coba penggunaan
aplikasi sistem penilaian kepada guru dan wali kelas.
c) Perencanaan pembuatan petunjuk teknis penggunaan
sistem aplikasi penilaian.
b. Pengorganisasian
Azas-azas organizing dalam pembuatan produk
sistem aplikasi ini meliputi:
a) Tujuan
Tujuan dalam pembuatan produk sistem aplikasi ini
adalah untuk membantu sekolah (guru, wali kelas, dan
112
urusan kurikulum) di jenjang SMP dalam mengolah nilai
serta melaporkannya.
b) Pembagian Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja
Pembagian kerja dan sekaligus merupakan penempatan
kerja dalam manajemen penilaian hasil belajar ditingkat
sekolah adalah sebagai berikut: 1) Penanggung jawab:
kepala sekolah; 2) Ketua: wakil kepala sekolah urusan
kurikulum; 3) Sekretaris: koordinator urusan kurikulum;
4) Anggota: anggota urusan kurikulum, wai kelas dan
guru mata pelajaran.
c) Wewenang dan Tanggung jawab
Wewenang dan tanggung jawab manajemen penilaian
hasil belajar di SMP Negeri 5 Salatiga adalah sebagai
berikut:
- Kepala sekolah mempunyai kewenangan dan
tanggung jawab secara umum atas keberhasilan
sebuah manajemen penilaian hasil belajar mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai
pada proses pengawasan.
- Wakil kepala sekolah urusan kurikulum sebagai
ketua mempunyai kewenangan dan tanggung jawab
atas keterlaksanaan dari sebuah program, dalam hal
ini adalah memastikan bahwa penilaian hasil belajar
bisa dilaksanakan di sekolah dengan baik.
- Koordinator urusan kurikulum sebagai sekretaris
program mempunyai kewenangan dan tanggung
113
jawab atas keadministrasian sistem penilaian hasil
belajar agar bisa terdokumentasikan dengan baik.
- Anggota urusan kurikulum, wali kelas dan guru
mata pelajaran bertanggung jawab untuk membantu
atas keterlaksanaan sistem penilaian hasil belajar
supaya tujuan dari sebuah program dapat tercapai.
d) Pelimpahan Wewenang
Pelimpahan wewenang terhadap pembuatan aplikasi
sistem pengolahan nilai kurikulum 2013 diserahkan
kepada seorang wakil kepala sekolah urusan kurikulum
untuk bisa membuat, melaksanakan dan memastikan
penggunaannya pada saat dibutuhkan oleh guru mata
pelajaran dan wali kelas.
Disamping pengorganisasian orang atau personalia,
dalam manajemen penilaian hasil belajar juga menyangkut
pengorganisasian perlengkapan yang mendukung
tercapainya tujuan dari fungsi manajemen. Dalam
pembuatan produk sistem aplikasi ini pengorganisasian
yang dilakukan terkait perlengkapan adalah perlengkapan
teknologi informasi dan komunikasi yang menyangkut
penggunaan komputer dan printer yang digunakan untuk
mendukung proses pembuatan produk sistem aplikasi
penilaian hasil belajar. Pengorganisasian perlengkapan
tersebut dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini.
114
Tabel 4.5. Pengelolaan Sarana TIK
No Jenis Komputer Fungsi
1 Komputer dan printer
(LAB 1 dan LAB 2
Proses pembelajaran khususnya
untuk siswa dan guru BTIK dalam
melakukan tugas bimbingannya
kepada teman sejawat.
2 Komputer dan printer
(R. Perpustakaan)
Mengelola perpustakaan dan
literatur buku perpustakaan.
3 Komputer dan Printer
(R. Guru)
Membantu guru dalam
melaksanakan tugas dan
fungsinya diantaranya adalah
untuk mengelola penilaian hasil
belajar.
4 Komputer dan printer
(R. Tata Usaha)
Mengelola kearsipan dan
inventaris sekolah
5 Komputer dan printer
(R. BK)
Membantu tugas guru BK dalam
administrasi dan program
konseling.
6 Komputer dan printer
(R. Kurikulum)
Mengelola administrasi dan
program urusan kurikulum.
7 Komputer dan printer
(R. Kepala Sekolah)
Membantu pengelolaan
manajemen sekolah.
8 Komputer Labtop
(Moving)
Sebagai cadangan untuk
membantu semua urusan
sekolah.
c. Pelaksanaan
Dalam pembuatan sebuah produk berupa sistem
aplikasi penilaian hasil belajar, diperlukan beberapa
langkah pelaksanaan dari rencana yang sudah ditetapkan.
Adapun langkah-langkah pelaksanaannya bisa
digambarkan dalam sebuah matrik pada tabel di bawah ini:
115
Tabel 4.6.
Matrik langkah-langkah pembuatan produk
No Rencana Program Waktu
pelaksanaan Personil
A Bagian Kebijakan dan Kesepakatan
1. Perencanaan sosialisasi penilaian kurikulum 2013 berdasarkan permendikbud no. 23 tahun 2017
Awal tahun ajaran baru (bulan Juli)
Kepala Sekolah, waka urusan kurikulum, peneliti
2. Penentuan KKM tiap mata
pelajaran
Awal tahun
ajaran baru (bulan Juli)
Guru Mata
Pelajaran
3. Penentuan butir sikap spiritual dan sosial
Awal tahun ajaran baru (bulan Juli)
Waka Urusan Kurikulum
4. Penentuan rumusan nilai untuk sikap sosial dan
spiritual
Agustus 2017 Waka Urusan Kurikulum
5. Penentuan rumusan nilai pengetahuan
Agustus 2017 Waka Urusan Kurikulum
6. Penentuan rumusan nilai keterampilan
Agustus 2017 Waka Urusan Kurikulum
B Bagian Teknologi Informasi dan Komunikasi
1. Perencanaan pembuatan sistem aplikasi penilaian untuk guru mapel dan wali kelas
yang meliputi: 1) Penentuan program aplikasi yang digunakan dalam komputer (Microsoft Excel); 2) Penentuan tampilan menu program aplikasi; 3) Pembuatan hiperlink dari tampilan setiap menu; 4) Rumusan program dari masing-masing menu
tampilan; 5) Petunjuk penggunaan dari setiap menu tampilan.
September 2017
Peneliti
2. Evaluasi dan pengawasan terhadap pembuatan sistem aplikasi penilaian.
September 2017
Peneliti, Pakar Penilaian, pakar IT, waka kurikulum, guru dan wali kelas
3. Sosialisasi dan uji coba penggunaan sistem aplikasi penilaian kepada guru dan wali kelas.
Oktober 2017 Waka Urusan Kurikulum, peneliti, guru dan wali kelas
4. Pembuatan petunjuk teknis penggunaan sistem aplikasi penilaian.
Nopember 2017
Peneliti
5. Rekomendasi penggunaan sistem aplikasi penilaian
Desember 2017
Waka Urusan kurikulum, peneliti, guru dan wali kelas
116
d. Pengawasan
Dalam proses pembuatan sistem aplikasi penilaian
tidak terlepas dengan adanya pengendalian atau kontrol
terhadap standar penilaian yang digunakan dalam
pembuatan sistem aplikasi ini. Sebagai acuan/standar
dalam pembuatan sistem aplikasi ini adalah mengacu pada
permendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang standar
penilaian dan panduan penilaian pendidik dan satuan
pendidikan tahun 2017 yang dikeluarkan oleh Kemdikbud.
Demikian juga dalam proses pelaksanaan pembuatan
sistem aplikasi ini, peneliti mengadakan proses uji coba
penggunaan dan uji pakar yang terdiri dari pakar penilaian
dan pakar IT. Dengan adanya proses kontrol/pengendalian
ini diharapkan adanya perbaikan-perbaikan terhadap
sistem aplikasi penilaian ini, sehingga sistem aplikasi ini
memang sudah benar-benar sesuai dengan standar yang
ada.
4.2.3 Tahapan Development (Pengembangan)
a. Evaluasi Penggunaan Sistem Pengolahan Nilai
Berbasis Teknologi Informasi
a. Uji Ahli/Pakar Penilaian
Uji ahli penilaian terhadap produk sistem aplikasi
dilakukan oleh Prof. Dr. Slameto, M.Pd seorang dosen
UKSW selaku pakar penilaian. Uji ahli dilakukan dalam
upaya untuk memperoleh masukan terhadap sistem
aplikasi pengolahan nilai supaya pada saat produk ini
digunakan bisa memberikan hasil yang maksimal bagi guru
dan wali kelas dalam mengolah penilaian hasil belajar.
117
Hasil uji ahli diperoleh melalui lembar uji ahli yang sudah
disiapkan oleh peneliti. Berdasarkan uji ahli yang
dilakukan oleh pakar mendapat berbagai tanggapan
berupa saran dalam rangka memperbaiki sistem aplikasi
penilaian hasil belajar.
Adapun saran yang disampaikan oleh pakar adalah
sebagai berikut:
1. Tampilan dilayar komputer kecil
2. Huruf terlalu kecil
3. Konversi nilai sikap/afektif dalam angka
Dari instrumen yang peneliti berikan, ada 2
instrumen yang perlu divalidasi yaitu instrumen tentang
Aplikasi Daftar Nilai dan instrumen tentang Aplikasi Rapor.
Untuk instrumen Aplikasi Daftar Nilai terdapat 35 item
pernyataan dan 39 item pernyaaan untuk Aplikasi Rapor.
Dibawah ini adalah data hasil uji ahli penilaian
terhadap aplikasi daftar nilai.
Tabel 4.7.
Hasil Uji Ahli Penilaian Terhadap Aplikasi Daftar Nilai
NO Yang diamati/pernyataan Rerata Skor
Klasifikasi
1. Bagian Halaman Depan (HOME) 4 Baik
2. Cover 4 Baik
3. Nilai Pengetahuan 4 Baik
4. Nilai Keterampilan 4 Baik
5. Nilai Sikap Spiritual dan Sosial 3,75 Baik
6. Hasil Akhir/Daftar Nilai Rapor 4 Baik
7. Tampilan dan Kemudahan
Penggunaan Aplikasi Daftar Nilai
3,5 Baik
Rata-rata 3,89 Baik
Sumber: Data primer diolah
118
Keterangan : Tabel Pengubahan skor rata-rata menjadi nilai kualitatif.
Rerata Skor Klasifikasi
>4,2 Sangat baik /Sangat layak
>3,4 -4,2 Baik / layak
>2,6 – 3,4 Cukup
>1,8 – 2,6 Kurang
≤ 1,8 Sangat kurang
Berdasarkan data yang ada pada tabel 4.4. dapat
dijelaskan bahwa terdapat 2 hal yang masih perlu
dikembangkan dan diperbaiki yaitu pada bagian nilai sikap
spiritual dan sosial yang memperoleh rerata skor sebesar
3,75 dan bagian tampilan dan kemudahan penggunaan
aplikasi daftar nilai yang memperoleh rerata skor sebesar
3,5. Sedangkan bagian yang lainnya semuanya
mendapatkan rerata skor 4.
Lebih lanjut jika diperjelas dari hasil penelitian diatas
terhadap 2 hal yang masih perlu dikembangkan dan
diperbaiki dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.8. Hasil Uji Ahli Penilaian Terhadap Daftar Nilai Pada Bagian yang perlu dikembangkan dan diperbaiki
NO Yang diamati/pernyataan Skor Klasifikasi
A. Nilai Sikap Spiritual dan Sosial
1. Kesesuaian identitas dengan bagian
halaman depan (HOME)
4 Baik
2. Kejelasan informasi petunjuk
penggunaan
4 Baik
3. Kesesuaian indikator sikap spiritual dan sosial dengan buku panduan penilaian
dari Kemdikbud
3 Cukup
4. Kesesuaian predikat dengan capaian
nilai akhir
4 Baik
Rerata skor 3,75 Baik
B. Tampilan dan Kemudahan
Penggunaan Aplikasi Daftar Nilai
1. Ketepatan pemilihan jenis huruf yang
digunakan
3 Cukup
119
NO Yang diamati/pernyataan Skor Klasifikasi
2. Ketepatan pemilihan ukuran tulisan
(teks) yang digunakan
2 Kurang
3. Ketepatan pemilihan gambar/logo 4 Baik
4. Ketepatan pemilihan warna tulisan
dengan latar belakang (background)
4 Baik
5. Tampilan aplikasi daftar nilai menarik 3 Cukup
6. Kemudahan penggunaan aplikasi daftar nilai
5 Sangat Baik
Rerata skor 3,5 Baik
Sumber: Data primer diolah
Keterangan: Pedoman Skor Penilaian
Data Kualitatif Skor
SB (Sangat Baik)/Sangat Layak 5
B (Baik)/Layak 4
C (Cukup) 3
K (Kurang) 2
SK (Sangat Kurang) 1
Selanjutnya hasil uji ahli penilaian terhadap aplikasi
rapor dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.9. Hasil Uji Ahli Penilaian Terhadap Aplikasi Rapor
NO Yang diamati/pernyataan Rerata Skor
Klasifikasi
1. Bagian Halaman Depan (HOME) 3,5 Baik
2. Cover Rapor/Cover 1 3,5 Baik
3. Identitas Sekolah/Cover 2 4 Baik
4. Petunjuk Pengisian Rapor/Cover 3 4 Baik
5. Biodata Siswa 3,5 Baik
6. Keterangan Diri Peserta Didik 3,3 Cukup
7. Input Nilai Mapel 4 Baik
8. Rapor 4 Baik
9. Catatan Prestasi Yang Telah Dicapai 4 Baik
10. Leger 4 Baik
11. Peringkat 4 Baik
12. Keterangan Pindah Sekolah
(masuk/keluar)
4 Baik
13. Catatan Wali Kelas 4 Baik
14. Tampilan dan Kemudahan Penggunaan
Aplikasi Rapor
3,7 Baik
Rata-rata 3,82 Baik
Sumber: Data primer diolah
120
Keterangan : Tabel Pengubahan skor rata-rata menjadi nilai kualitatif.
Rerata Skor Klasifikasi
>4,2 Sangat baik /Sangat layak
>3,4 -4,2 Baik / layak
>2,6 – 3,4 Cukup
>1,8 – 2,6 Kurang
≤ 1,8 Sangat kurang
Berdasarkan data yang ada pada tabel 4.7. dapat
dijelaskan bahwa terdapat 5 hal yang masih perlu
dikembangkan dan diperbaiki yaitu pada bagian halaman
depan (HOME), cover rapor/cover 1, biodata siswa,
keterangan diri peserta didik, tampilan dan kemudahan
penggunaan aplikasi rapor. Dari kelima hal tersebut
semunya mendapatkan rerata skor di bawah 4. Sedangkan
bagian yang lainnya semuanya mendapatkan rerata skor 4.
Lebih lanjut jika diperjelas dari hasil penelitian diatas
terhadap 5 hal yang masih perlu dikembangkan dan
diperbaiki dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.10.
Hasil Uji Ahli Penilaian Terhadap Aplikasi Rapor pada bagian yang perlu dikembangkan dan diperbaiki.
NO Yang diamati/pernyataan Skor Klasifikasi
A. Halaman Depan (HOME)
1. Kelengkapan identitas 4 Baik
2. Ketepatan penggunaan logo/gambar 4 Baik
3. Kesesuaian penggunaan waktu (hari,
bulan dan tahun)
4 Baik
4. Kesesuaian penggunaan dasar hukum
penilaian
4 Baik
5. Kejelasan informasi petunjuk penggunaan
3 Cukup
6. Kelengkapan daftar menu yang
dibutuhkan
3 Cukup
121
NO Yang diamati/pernyataan Skor Klasifikasi
Rerata skor 3,5 Baik
B. Cover Rapor/Cover 1
1. Kesesuaian identitas anak dengan
biodata siswa
3 Cukup
2. Kemudahan pencetakan/print out 4 Baik
Rerata skor 3,5 Baik
C. Biodata Siswa
1. Kelengkapan identitas sekolah 4 Baik
2. Kelengkapan input biodata siswa 3 Cukup
Rerata skor 3,5 Baik
D. Keterangan Diri Peserta Didik
1. Kelengkapan keterangan diri peserta
didik
3 Cukup
2. Kesesuaian keterangan diri peserta
didik dengan input biodata siswa.
3 Cukup
3. Kemudahan pencetakan/print out 4 Baik
Rerata skor 3,3 Baik
E. Tampilan dan Kemudahan
Penggunaan Aplikasi Rapor
1. Ketepatan pemilihan jenis huruf yang
digunakan
3 Cukup
2. Ketepatan pemilihan ukuran tulisan
(teks) yang digunakan
3 Cukup
3. Ketepatan pemilihan gambar/logo 4 Baik
4. Ketepatan pemilihan warna tulisan
dengan latar belakang (background)
4 Baik
5. Tampilan aplikasi daftar nilai menarik 4 Baik
6. Kemudahan penggunaan aplikasi rapor 4 Baik
Rerata skor 3,7 Baik
Sumber: Data primer diolah
Keterangan: Pedoman Skor Penilaian
Data Kualitatif Skor
SB (Sangat Baik)/Sangat Layak 5
B (Baik)/Layak 4
C (Cukup) 3
K (Kurang) 2
SK (Sangat Kurang) 1
122
b. Uji Ahli/Pakar TIK
Uji ahli yang kedua adalah pakar TIK dilakukan oleh
Dr. Sri Yulianto, S.Si., M.Kom, seorang dosen UKSW
Fakultas Teknologi Informasi. Uji ahli dilakukan dalam
upaya untuk memperoleh masukan terhadap sistem
aplikasi pengolahan nilai supaya pada saat produk ini
digunakan bisa memberikan hasil yang maksimal bagi guru
dan wali kelas dalam mengolah penilaian hasil belajar.
Hasil uji coba produk diperoleh melalui lembar uji ahli yang
sudah disiapkan oleh peneliti. Berdasarkan uji ahli yang
dilakukan oleh pakar mendapat berbagai tanggapan
berupa saran dalam rangka memperbaiki sistem aplikasi
penilaian hasil belajar. Adapun saran yang disampaikan
oleh pakar adalah panduan penggunaan lebih dibuat
sistematis dan berurutan.
Dari instrumen yang peneliti berikan, ada 2
instrumen yang perlu divalidasi yaitu instrumen tentang
Aplikasi Daftar Nilai dan instrumen tentang Aplikasi Rapor
yang masing-masing berjumlah 14 item pernyataan.
Dibawah ini adalah data hasil uji ahli tik terhadap
aplikasi daftar nilai.
Tabel 4.11. Hasil Uji Ahli TIK Terhadap Aplikasi Daftar Nilai
NO Yang diamati/pernyataan Skor Klasifikasi
1. Tulisan (teks) mudah dibaca 4 Baik
2. Ketepatan pemilihan ukuran huruf yang
digunakan
4 Baik
3. Ketepatan pemilihan warna tulisan
dengan latar belakang (background)
4 Baik
4. Ketepatan penempatan tata letak gambar 4 Baik
5. Ketepatan penempatan tata letak menu
5 Sangat Baik
123
NO Yang diamati/pernyataan Skor Klasifikasi
6. Ketepatan penggunaan rumus
perhitungan
5 Sangat Baik
7. Ketepatan penggunaan fungsi pada
rumusan perhitungan
5 Sangat Baik
8. Kelengkapan kebutuhan hasil penilaian
yang meliputi nilai sikap, nilai pengetahuan, dan nilai keterampilan
beserta predikat dan deskripsinya
5 Sangat Baik
9. Penggunaan bahasa mudah dimengerti 5 Sangat Baik
10. Kejelasan informasi petunjuk penggunaan 4 Baik
11. Tampilan layout sudah baik 4 Baik
12. Tampilan aplikasi menarik 4 Baik
13. Menu yang ada dalam aplikasi jelas dan
mudah dipahami
5 Sangat Baik
14. Penggunaan aplikasi daftar nilai mudah 5 Sangat Baik
Rerata Skor 4,5 Sangat
Baik
Sumber: Data primer diolah
Keterangan : Tabel Pengubahan skor rata-rata menjadi nilai kualitatif.
Rerata Skor Klasifikasi
>4,2 Sangat baik /Sangat layak
>3,4 -4,2 Baik / layak
>2,6 – 3,4 Cukup
>1,8 – 2,6 Kurang
≤ 1,8 Sangat kurang
Untuk Aplikasi Daftar Nilai pakar ini memberikan
nilai 5 untuk 7 pernyataan, dan nilai 4 untuk 6
pernyataan. Bila dirata-rata maka diperoleh nilai 4,5
artinya aplikasi ini nilainya sangat baik/sangat layak
digunakan.
Sedangkan hasil uji ahli TIK untuk Aplikasi Rapor
ditunjukan pada tabel di bawah ini.
124
Tabel 4.12. Hasil Uji Ahli TIK Terhadap Aplikasi Rapor
NO Yang diamati/pernyataan Skor Klasifikasi
1. Tulisan (teks) mudah dibaca 4 Baik
2. Ketepatan pemilihan ukuran huruf yang
digunakan
5 Sangat Baik
3. Ketepatan pemilihan warna tulisan
dengan latar belakang (background)
5 Sangat
Baik
4. Ketepatan penempatan tata letak gambar 4 Baik
5. Ketepatan penempatan tata letak menu 4 Baik
6. Ketepatan penggunaan rumus
perhitungan
5 Sangat Baik
7. Ketepatan penggunaan fungsi pada
rumusan perhitungan
5 Sangat Baik
8. Kelengkapan kebutuhan hasil penilaian
yang meliputi nilai sikap, nilai
pengetahuan, dan nilai keterampilan
beserta predikat dan deskripsinya
5 Sangat Baik
9. Penggunaan bahasa mudah dimengerti 5 Sangat Baik
10. Kejelasan informasi petunjuk penggunaan 4 Baik
11. Tampilan layout sudah baik 4 Baik
12. Tampilan aplikasi menarik 4 Baik
13. Menu yang ada dalam aplikasi jelas dan
mudah dipahami
4 Sangat Baik
14. Penggunaan aplikasi daftar nilai mudah 4 Sangat Baik
Rerata Skor 4,4 Sangat
Baik
Sumber: Data primer diolah
Keterangan : Tabel Pengubahan skor rata-rata menjadi nilai
kualitatif. Rerata Skor Klasifikasi
>4,2 Sangat baik /Sangat layak
>3,4 -4,2 Baik / layak
>2,6 – 3,4 Cukup
>1,8 – 2,6 Kurang
≤ 1,8 Sangat kurang
Untuk Aplikasi Rapor pakar ini memberikan nilai 5
untuk 6 pernyataan dan nilai 4 untuk 8 pernyataan. Bila
dirata-rata maka diperoleh nilai 4,4 artinya aplikasi ini
nilainya sangat baik/sangat layak untuk digunakan.
125
Selanjutnya jika diakumulasikan antara kedua pakar
yaitu Prof. Dr. Slameto, M.Pd dan Dr. Sri Yulianto, S.Si.
M.Kom dihasilkan nilai rata-rata masing-masing seperti
data di bawah ini:
Tabel 4.13. Penilaian Pakar Terhadap Aplikasi Daftar Nilai dan
Aplikasi Rapor
No Nama Pakar Aspek Yang Dinilai
Rata-
rata
1 Prof. Dr. Slameto, M.Pd Aplikasi Daftar Nilai 3,9
Dr. Sri Yulianto, S.Si., M.Kom Aplikasi Daftar Nilai 4,5
Akumulasi Rata-rata 4,2
2. Prof. Dr. Slameto, M.Pd Aplikasi Rapor 3,8
Dr. Sri Yulianto, S.Si., M.Kom Aplikasi Rapor 4,4
Akumulasi Rata-rata 4,1
Dari data di atas dapat diketahui bahwa secara
akumulasi aplikasi daftar nilai ini memperoleh nilai rata-
rata 4,2 dan aplikasi rapor memperoleh nilai rata-rata 4,1.
Oleh karena kedua pakar memberikan kesimpulan akhir
bahwa kedua aplikasi ini layak digunakan untuk
mengambil data dengan revisi sesuai saran. Selanjutnya
peneliti melakukan revisi sesuai saran dan bisa
ditingkatkan ke tahapan uji coba terbatas.
b. Revisi Desain Produk
Berdasarkan saran dan rekomendasi para pakar baik
pakar penilaian maupun pakar TIK, maka sebelum produk
ini dipergunakan untuk melakukan uji coba terbatas perlu
dilakukan revisi. Adapun hal-hal yang perlu direvisi adalah
sebagai berikut:
126
1. Peneliti mencoba mengubah tampilan layar menjadi lebih
besar dari sebelumnya. Tampilan pada layar ini bisa
diubah sesuai dengan selera pemakai dengan mengatur
view tampilan melalui perintah klik view-kemudian pilih
zoom - kemudian pilih prosentase pada tab menu
dibawah ini sesuai dengan selera seperti tampilan
dibawah ini kemudian klik ok.
Gambar 4.1 : Menu Tab Zoom
2. Tampilan teks (huruf) yang kecil sudah secara otomatis
teratasi dengan cara yang sama dengan di atas.
3. Konversi nilai sikap/afektif dalam angka adalah salah
satu cara untuk mengetahui capaian sikap anak. Dalam
buku panduan penilaian yang diterbitkan oleh
Kemdikbud untuk penilaian sikap anak dari “kurang,
cukup, baik, dan baik sekali” adalah dengan
menggunakan konversi angka 1 sampai 4, yaitu angka 1
untuk sikap kurang, angka 2 untuk sikap cukup, angka
3 untuk sikap baik dan angka 4 untuk sikap baik sekali.
Sehingga peneliti tidak perlu mengubah konversi nilai
sikap yang sudah ada.
127
4. Peneliti merubah petunjuk penggunaan yang ada
menjadi lebih sistematis sesuai dengan yang disarankan
dari pakar TIK.
c. Uji Coba Lapangan terhadap Sistem Penilian
Hasil Belajar Berbasis Teknologi Informasi
Setelah sistem aplikasi penilaian hasil belajar
dirubah sesuai dengan saran dari para pakar, maka
aplikasi ini siap untuk diujicobakan dalam pelaksanaan
pengolahan nilai di akhir semester gasal ini. Sebelum
ujicoba dilaksanakan peneliti menyelenggarakan pelatihan
kepada seluruh guru dan wali kelas. Pelatihan ini dihadiri
oleh sebagian besar guru dan wali kelas, ada beberapa
guru yang kebetulan pada saat itu sedang ijin dan tugas
dinas keluar sehingga tidak bisa mengikuti pelatihan.
Pelaksanaan pelatihan dilaksanakan setelah
pelaksanaan kegiatan ujian/tes akhir semester gasal tahun
pelajaran 2017/2018 pada hari pertama tepatnya tanggal 6
Desember 2017. Pelatihan ini dilaksanakan di ruang guru,
selama kegiatan pelatihan semua peserta mengikuti dengan
antusias. Pelatihan ini bertujuan untuk memahami cara
penggunaan sistem aplikasi yang sudah ada. Pelatihan ini
dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pertama untuk
sistem aplikasi daftar nilai, dan tahap kedua untuk sistem
aplikasi rapor. Pada akhir pelatihan peneliti membagikan
instrumen untuk mengetahui kelayakan penggunaan
sistem aplikasi. Instrumen ini dibagi menjadi dua yaitu
instrumen terhadap kelayakan penggunaan aplikasi daftar
nilai dan instrumen terhadap kelayakan penggunaan
128
aplikasi rapor. Instrumen kelayakan penggunaan aplikasi
daftar nilai diberikan kepada 11 orang guru yang mewakili
11 mata pelajaran. Sedangkan instrumen instrumen
kelayakan penggunaan aplikasi rapor diberikan kepada 12
orang wali kelas yang terdiri dari 4 orang wali kelas VII, 4
orang wali kelas VIII, dan 4 orang wali kelas IX.
Dari hasil instrumen uji kelayakan penggunaan
sistem aplikasi daftar nilai dapat disajikan pada tabel
dibawah ini.
Tabel 4.14. Kelayakan Penggunaan Aplikasi Daftar Nilai
No Pernyataan Skor dan Responden Jmlh
(skor x Res)
Kate gori 1 2 3 4 5
Res Res Res Res Res
A Bagian Halaman Depan (HOME)
1. Kesesuaian
identitas nama
aplikasi dan identitas sekolah
0 0 0 4 7 51 Sangat
Baik
2. Kesesuaian
penggunaan logo
tutwuri dan
kurikulum 2013
0 0 0 2 9 53 Sangat
Baik
3. Kesesuaian tanda
hari, bulan dan
tahun penggunaan
0 0 1 2 8 51 Sangat
Baik
4. Kelengkapan
identitas mapel,
kelas, semester,
dan tahun
pelajaran
0 0 0 2 9 53 Sangat
Baik
5. Kesesuaian identitas
penggunaan
dasar hukum
penilaian
0 0 1 5 5 48 Sangat
Baik
6. Kesesuaian
identitas guru dan kepala
sekolah
0 0 0 2 9 53 Sangat Baik
129
No Pernyataan Skor dan Responden Jmlh
(skor x Res)
Kate gori 1 2 3 4 5
Res Res Res Res Res
7. Kelengkapan KKM mata pelajaran
0 0 0 2 9 53 Sangat Baik
8. Kelengkapan tab
menu (tab cover,
tab input data
siswa, tab nilai
pengetahuan, tab nilai
keterampilan, tab
nilai sikap dan
tab hasil akhir)
0 0 0 3 8 52 Sangat
Baik
9. Kejelasan
informasi
petunjuk penggunaan
0 0 0 7 4 48 Sangat
Baik
10. Tampilan aplikasi penilaian menarik
0 0 1 7 3 46 Sangat
Baik
11. Kemudahan penggunaan
0 0 1 5 5 48 Sangat
Baik
B Cover Daftar Nilai 1. Kesesuaian judul
cover dan logo 0 0 1 4 6 49
Sangat
Baik
2. Kelengkapan Identitas (mapel, KKM, kelas, semester, dan tahun pelajaran)
0 0 0 3 8 52 Sangat
Baik
3. Kelengkapan identitas guru mapel (Nama, NIP, Pangkat /Golongan, Unit Kerja)
0 0 1 3 7 50 Sangat Baik
4. Kesesuaian gambar logo edisi revisi 2017
0 0 1 3 7 50 Sangat
Baik
5. Kelengkapan identitas sekolah
0 0 0 4 7 51 Sangat
Baik
C Input Data Siswa 1. Kesesuaian judul
0 0 0 3 8 52 Sangat
Baik
2. Kelengkapan identitas kelas, wali kelas, semester, dan tahun pelajaran
0 0 0 3 8 52 Sangat Baik
3. Kelengkapan data 0 0 0 3 8 52 Sangat
130
No Pernyataan Skor dan Responden Jmlh
(skor x Res)
Kate gori 1 2 3 4 5
Res Res Res Res Res
(isian nomor, NIS, dan nama siswa)
Baik
4. Kesesuaian informasi tanggal dan kepala sekolah
0 0 0 4 7 51 Sangat
Baik
D Nilai Pengetahuan
1. Kesesuaian identitas dengan bagian halaman depan
0 0 0 5 6 50 Sangat
Baik
2. Kejelasan informasi petunjuk penggunaan
0 0 1 6 4 47 Sangat
Baik
3. Kesesuaian input KD/Bab/Materi
0 0 1 7 3 46 Sangat
Baik
4. Kesesuian identitas daftar nilai pengetahuan dengan tampilan depan (HOME)
0 0 0 7 4 48 Sangat
Baik
5. Kelengkapan input nilai pengetahuan (PH, Tugas, PTS, PAS)
0 0 1 4 6 49 Sangat
Baik
6. Kesesuaian rumusan (Rata-rata PH, rata-rata tugas, Penilaian Harian, dan Nilai Akhir)
0 0 0 6 5 49 Sangat Baik
7. Kesesuaian predikat dengan capaian nilai akhir
0 0 3 5 3 44 Baik
E Nilai Keterampilan 1. Kesesuaian
identitas dengan bagian halaman depan
0 0 0 4 7 51 Sangat
Baik
2. Kejelasan informasi petunjuk penggunaan
0 0 1 7 3 46 Sangat Baik
131
No Pernyataan Skor dan Responden Jmlh
(skor x Res)
Kate gori 1 2 3 4 5
Res Res Res Res Res
3. Kesesuaian input nilai keterampilan
KD 4.1 s.d. 4.5
0 0 1 5 5 48 Sangat
Baik
4. Kesesuaian
identitas daftar
nilai keterampilan
dengan tampilan depan (HOME)
0 0 0 5 6 50 Sangat
Baik
5. Kelengkapan
input nilai
keterampilan
0 0 0 6 5 50 Sangat
Baik
6. Kesesuaian
rumusan (Rata-
rata KD)
0 0 0 7 4 48 Sangat
Baik
7. Kesesuaian
predikat dengan capaian nilai
akhir
0 0 3 4 4 45 Sangat
Baik
F Nilai Sikap Spiritual
1. Kesesuaian
identitas dengan
bagian halaman depan (HOME)
0 0 0 4 7 51 Sangat
Baik
2. Kejelasan
informasi
petunjuk
penggunaan
0 0 1 7 3 46 Sangat
Baik
3. Kesesuaian
indikator sikap spiritual dengan
buku panduan
penilaian dari
kemdikbud
0 0 1 6 4 47 Sangat
Baik
4. Kesesuaian
identitas daftar
nilai sikap spirtual dengan
tampilan depan
(HOME)
0 0 0 6 5 49 Sangat Baik
5. Kesesuaian predikat dengan capaian nilai akhir
0 0 2 6 3 45 Sangat
Baik
132
No Pernyataan Skor dan Responden Jmlh
(skor x Res)
Kate gori 1 2 3 4 5
Res Res Res Res Res
G Nilai Sikap Sosial 1. Kesesuaian
identitas dengan bagian halaman depan (HOME)
0 0 0 3 8 52 Sangat
Baik
2. Kejelasan informasi petunjuk penggunaan
0 0 1 6 4 47 Sangat Baik
3. Kesesuaian indikator sikap sosial dengan buku panduan penilaian dari kemdikbud
0 0 2 4 5 47 Sangat
Baik
4. Kesesuaian identitas daftar nilai sikap sosial dengan tampilan depan (HOME)
0 0 1 4 6 49 Sangat
Baik
5. Kesesuaian predikat dengan capaian nilai akhir
0 0 2 6 3 45 Sangat
Baik
H Hasil Akhir 1. Kesesuaian
identitas dengan tampilan depan (HOME)
0 0 1 3 7 50 Sangat Baik
2. Kelengkapan hasil nilai pengetahuan (angka, predikat, dan deskripsi)
0 0 3 3 5 46 Sangat Baik
3. Kelengkapan hasil nilai keterampilan (angka, predikat, dan deskripsi)
0 0 3 4 4 45 Sangat Baik
4. Kelengkapan hasil nilai sikap spiritual (predikat dan deskripsi)
0 0 3 4 4 45 Sangat Baik
5. Kelengkapan hasil nilai sikap sosial (predikat dan deskripsi)
0 0 4 3 4 44 Baik
133
No Pernyataan Skor dan Responden Jmlh
(skor x Res)
Kate gori 1 2 3 4 5
Res Res Res Res Res
I Tampilan dan Kemudahan Penggunaan Aplikasi Daftar Nilai 1. Ketepatan
pemilihan jenis huruf yang digunakan
0 0 1 6 4 47 Sangat Baik
2. Ketepatan pemilihan ukuran tulisan (teks) yang digunakan
0 0 3 4 4 45 Sangat Baik
3. Ketepatan pemilihan gambar/logo
0 0 1 4 6 49 Sangat Baik
4. Ketepatan pemilihan warna tulisan dengan latar belakang (background)
0 0 2 2 7 49 Sangat Baik
5. Tampilan aplikasi daftar nilai menarik
0 0 1 3 7 50 Sangat Baik
6. Kemudahan penggunaan aplikasi daftar nilai
0 0 2 6 3 45 Sangat Baik
Rata-rata 47,82 Sangat Baik
Sumber: Data primer diolah
Keterangan: Kriteria Interpretasi Skor:
Angka 0 - 11 = Tidak Baik Angka 12 - 22 = Kurang Baik Angka 23 - 33 = Cukup
Angka 34 - 44 = Baik Angka 45 - 55 = Sangat Baik
Sedangkan dari hasil instrumen uji kelayakan
penggunaan sistem aplikasi rapor dapat disajikan pada
tabel dibawah ini.
134
Tabel 4.15. Kelayakan Penggunaan Aplikasi Rapor
No Pernyataan Skor dan Responden Jmlh
(skor x Res)
Kate gori 1 2 3 4 5
Res Res Res Res Res
A Bagian Halaman Depan (HOME)
1. Kelengkapan
identitas 0 0 1 6 5 52
Sangat
Baik
2. Ketepatan
penggunaan
logo/gambar
0 0 1 7 4 51 Sangat
Baik
3. Kesesuaian
penggunaan waktu (hari,
bulan dan tahun)
0 0 0 9 3 51 Sangat Baik
4. Kesesuaian
penggunaan
dasar hukum
penilaian
0 0 0 9 3 51 Sangat
Baik
5. Kejelasan informasi
petunjuk
penggunaan
0 0 1 6 5 52 Sangat
Baik
6. Kelengkapan
daftar menu yang
dibutuhkan
0 0 1 5 6 53 Sangat
Baik
B Cover Rapor/Cover 1
1. Kesesuaian identitas anak
dengan biodata
siswa
0 0 0 5 7 55 Sangat
Baik
2. Kemudahan
pencetakan/print
out
0 0 1 5 6 53 Sangat
Baik
C Identitas Sekolah/Cover 2
1. Kesesuaian dan
kelengkapan identitas sekolah
0 0 0 7 5 53 Sangat Baik
D Petunjuk Pengisian/Cover 3
1. Kesesuaian
petunjuk
penggunaan
dengan buku
panduan penilaian dari
kemdikbud
0 0 0 9 3 51 Sangat
Baik
135
No Pernyataan Skor dan Responden Jmlh
(skor x Res)
Kate gori 1 2 3 4 5
Res Res Res Res Res
E Biodata Siswa
1. Kelengkapan identitas sekolah
0 0 0 8 4 52 Sangat Baik
2. Kelengkapan input biodata siswa
0 0 0 7 5 53 Sangat Baik
F Keterangan Diri Peserta Didik 1. Kelengkapan
keterangan diri peserta didik
0 0 1 3 8 55 Sangat Baik
2. Kesesuaian keterangan diri peserta didik dengan input
0 0 0 4 8 56 Sangat Baik
3. Kemudahan pencetakan/print out
0 0 1 4 7 54 Sangat Baik
G Input Nilai Mapel 1. Kelengkapan data
input seluruh mapel
0 0 0 6 6 54 Sangat Baik
2. Kemudahan
penggunaan
0 0 0 8 4 52 Sangat
Baik
H Rapor
1. Kelengkapan dan
kesesuaian
identitas rapor
0 0 0 7 5 53 Sangat
Baik
2. Kesesuaian format rapor
dengan format
yang ada pada
buku panduan
penilaian yang
dikeluarkan oleh kemdikbud
0 0 0 10 2 50 Sangat
Baik
3. Ketepatan isian
data rapor 0 0 0 9 3 51
Sangat
Baik
4. Kelengkapan
semua unsur
penilaian (sikap,
pengetahuan, dan keterampilan)
mulai dari angka,
predikat, dan
deskripsi masing-
masing mapel.
0 0 0 10 2 50 Sangat Baik
136
No Pernyataan Skor dan Responden Jmlh
(skor x Res)
Kate gori 1 2 3 4 5
Res Res Res Res Res
5. Kemudahan pencetakan/print
out
0 0 1 5 6 53 Sangat
Baik
I Catatan Prestasi Yang Telah Dicapai
1. Kesesuaian identitas dengan biodata masing-maing anak
0 0 0 8 4 52 Sangat Baik
2. Kesesuaian format dengan format yang ada pada buku panduan penilaian yang dikeluarkan oleh kemdikbud
0 0 0 8 4 52 Sangat Baik
J Leger
1. Kelengkapan isian data
0 0 0 8 4 52 Sangat Baik
2. Kesesuaian data
dengan format
rapor
0 0 0 6 6 54 Sangat
Baik
K Peringkat
1. Ketepatan
rumusan peringkat
0 0 1 9 2 49 Sangat
Baik
2. Kejelasan
informasi
petunjuk
penggunaan
0 0 2 8 2 48 Baik
3. Keefektifan dalam
mengetahui peringkat kelas
0 0 0 6 6 54 Sangat
Baik
4. Kemudahan
penggunaan
0 0 2 7 3 49 Sangat
Baik
L Keterangan Pindah Sekolah (masuk/keluar)
1. Kesesuaian format dengan format yang ada pada buku panduan penilaian yang dikeluarkan oleh kemdikbud
0 0 0 8 4 52 Sangat Baik
137
No Pernyataan Skor dan Responden Jmlh
(skor x Res)
Kate gori 1 2 3 4 5
Res Res Res Res Res
M Catatan Wali Kelas 1. Kesesuaian isian
data dengan dengan leger
0 0 0 8 4 52 Sangat Baik
2. Kesesuaian format dengan format yang ada pada buku panduan penilaian yang dikeluarkan oleh kemdikbud
0 0 0 7 5 53 Sangat Baik
N Tampilan dan Kemudahan Penggunaan Aplikasi Rapor 1. Ketepatan
pemilihan jenis huruf yang digunakan
0 0 0 10 2 50 Sangat Baik
2. Ketepatan pemilihan ukuran tulisan (teks) yang digunakan
0 0 1 9 2 49 Sangat Baik
3. Ketepatan pemilihan gambar/logo
0 0 0 9 3 51 Sangat Baik
4. Ketepatan pemilihan warna tulisan dengan latar belakang (background)
0 0 0 10 2 49 Sangat Baik
5. Tampilan aplikasi daftar nilai menarik
0 0 1 9 2 49 Sangat Baik
6. Kemudahan penggunaan aplikasi rapor
0 0 0 9 3 51 Sangat Baik
Rata-rata 51,85 Sangat Baik
Sumber: Data primer diolah Keterangan:
Kriteria Interpretasi Skor: Angka 0 - 12 = Tidak Baik
Angka 13 - 24 = Kurang Baik Angka 25 - 36 = Cukup Angka 37 - 48 = Baik
Angka 49 - 60 = Sangat Baik
138
4.2.4 Disseminate (Penyebaran)
Setelah melalui tahapan pengembangan (Develop),
yang terdiri dari uji ahli penilaian dan ahli TIK disertai
dengan revisi dan perbaikan terhadap produk yang
dilanjutkan dengan uji kelayakan, maka proses
desiminasipun dapat dilakukan. Kegiatan desiminasi atau
penyebaran terhadap pengembangan sistem manajemen
penilaian hasil belajar kurikulum 2013 berbasis teknologi
informasi di SMP dilakukan melalui pelatihan untuk guru
dan wali kelas pada saat pengolahan penilaian hasil belajar
di akhir semester gasal tahun 2017/2018.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh urusan kurikulum
pada tanggal 6 Desember 2017 setelah kegiatan PTS
(Penilaian Tengah Semester) hari pertama. Kegiatan ini
ditujukan kepada seluruh guru SMP Negeri 5 dengan
tujuan untuk me-review kembali bagaimana cara
melakukan pengolahan penilaian hasil belajar pada
kurikulum 2013 untuk guru mata pelajaran dan juga wali
kelas dengan menggunakan aplikasi daftar nilai dan
aplikasi rapor. Pada kegiatan ini peneliti menyampaikan
penjelasan penggunaan aplikasi pengolahan nilai untuk
guru mata pelajaran terlebih dulu kemudian dilanjutkan
dengan penjelasan mengenai aplikasi rapor untuk wali
kelas. Sebelum menyampaikan penjelasan peneliti
membagikan instrumen kelayakan penggunaan aplikasi
kepada 11 guru mata pelajaran dan 12 wali kelas sebagai
sampel untuk menguji kelayakan kedua aplikasi tersebut.
139
Hasil uji kelayakan terhadap penggunaan aplikasi
daftar nilai yang diberikan kepada 11 guru mata pelajaran
disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.16.
Hasil Uji Kelayakan Aplikasi Daftar Nilai Kepada 11 Guru Mata Pelajaran.
No Responden Total Skor Rata-rata
1 Responden 1 233 4,24
2 Responden 2 262 4,82
3 Responden 3 232 4,21
4 Responden 4 210 3,81
5 Responden 5 254 4,62
6 Responden 6 249 4,53
7 Responden 7 204 3,71
8 Responden 8 227 4,13
9 Responden 9 261 4,75
10 Responden 10 275 5
11 Responden 11 275 5
Akumulasi rata-rata 4,44
Sumber: Data primer diolah Keterangan : Tabel Pengubahan skor rata-rata menjadi nilai
kualitatif. Rerata Skor Klasifikasi
>4,2 Sangat baik /Sangat layak >3,4 -4,2 Baik / layak >2,6 – 3,4 Cukup >1,8 – 2,6 Kurang ≤ 1,8 Sangat kurang
Berdasarkan data tersebut diatas dapat diketahui
bahwa hasil uji kelayakan terhadap sistem aplikasi daftar
nilai dari sebanyak 11 guru mata pelajaran hanya 2 guru
yang memberi nilai dibawah rata-rata 4, sedangkan yang
lainnya memberikan nilai rata-rata diatas 4, bahkan ada 2
orang guru yang memberikan nilai rata-rata 5, sehingga
140
akumulasi nilai rata-ratanya sebesar 4,44. Dari hasil
akumulasi rata-rata ini dapat disimpulkan bahwa para
guru dimudahkan dan sistem aplikasi ini sangat layak
untuk digunakan.
Sedangkan dari hasil instrumen uji kelayakan
penggunaan sistem aplikasi rapor yang diberikan kepada
12 wali kelas dapat disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.17.
Hasil Uji Kelayakan Aplikasi Rapor Kepada 12 Wali Kelas
No Responden Total Skor Rata-rata
1 Responden 1 195 5
2 Responden 2 184 4,71
3 Responden 3 179 4,59
4 Responden 4 165 4,23
5 Responden 5 163 4,18
6 Responden 6 165 4,23
7 Responden 7 165 4,23
8 Responden 8 155 3,97
9 Responden 9 152 3,90
10 Responden 10 162 4,15
11 Responden 11 167 4,28
12 Responden 12 158 4,05
Akumulasi rata-rata 4,29
Sumber: Data primer diolah
Keterangan : Tabel Pengubahan skor rata-rata menjadi nilai kualitatif.
Rerata Skor Klasifikasi
>4,2 Sangat baik /Sangat layak
>3,4 -4,2 Baik / layak
>2,6 – 3,4 Cukup
>1,8 – 2,6 Kurang
≤ 1,8 Sangat kurang
141
050
100150200250300
Re
spo
nd
en 1
Re
spo
nd
en 2
Re
spo
nd
en 3
Re
spo
nd
en 4
Re
spo
nd
en 5
Re
spo
nd
en 6
Re
spo
nd
en 7
Re
spo
nd
en 8
Re
spo
nd
en 9
Re
spo
nd
en 1
0
Re
spo
nd
en 1
1
Aku
mu
lasi
rat
a-…
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Total Nilai
Rata-rata
Berdasarkan hasil uji kelayakan terhadap sistem
aplikasi rapor dari 12 orang wali kelas hanya 2 orang wali
kelas yang memberi nilai dibawah rata-rata 4, sedangkan
yang lainnya memberikan nilai rata-rata diatas 4, bahkan
ada 1 orang wali kelas yang memberikan nilai rata-rata 5,
sehingga akumulasi nilai rata-ratanya sebesar 4,29. Dari
hasil akumulasi rata-rata ini dapat disimpulkan bahwa
para wali kelas dimudahkan dan sistem aplikasi ini sangat
layak untuk digunakan.
Untuk melengkapi dan memperjelas data hasil
penelitian terhadap kelayakan penggunaan aplikasi daftar
nilai dan aplikasi rapor, peneliti melengkapi dengan
diagram batang seperti dibawan ini:
Gambar 4.2 Kelayakan Aplikasi Daftar Nilai
142
050
100150200250
Re
spo
nd
en 1
Re
spo
nd
en 2
Re
spo
nd
en 3
Re
spo
nd
en 4
Re
spo
nd
en 5
Re
spo
nd
en 6
Re
spo
nd
en 7
Re
spo
nd
en 8
Re
spo
nd
en 9
Re
spo
nd
en 1
0
Re
spo
nd
en 1
1
Re
spo
nd
en 1
2
Aku
mu
lasi
rat
a-…
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Total Nilai
Rata-rata
Gambar 4.3
Kelayakan Aplikasi Rapor
Melalui kegiatan tersebut sekolah telah berupaya
untuk melakukan sosialisasi maupun penyebaran terhadap
pengembangan hasil penelitian. Hasil penyebaran
diwujudkan dengan dicetaknya laporan pencapaian hasil
pencapaian kompetensi peserta didik semester gasal tahun
pelajaran 2017/2018 yang dibagikan kepada siswa pada
hari Sabtu, tanggal 16 Desember 2017.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka pada bab II dan hasil
penelitian pada bab IV, dijelaskan bahwa model
pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah
model pengembangan 4D yang dilakukan melalui tahapan
define (pendefinisian), design (perancangan), develop
(pengembangan) dan disseminate (penyebaran).
143
4.3.1 Define Sebagai Dasar Pengembangan Produk
Pada tahapan define (pendefinisian) peneliti mencoba
untuk menganalisis beberapa faktor kebutuhan guru, wali
kelas dan sekolah pada umumnya terhadap pengolahan
penilaian hasil belajar pada kurikulum 2013. Konsep
pengembangan produk sistem manajemen penilaian hasil
belajar pada kurikulum 2013 berbasis teknologi informasi
tidak terlepas dari hal yang melatarbelakangi
pengembangan produk tersebut. Langkah penetapan
pengembangan ini dilatar belakangi oleh kompleksnya
model penilaian pada kurikulum 2013 yang menjadikan
kesulitan guru, wali kelas serta sekolah dalam pengolahan
nilai terutama penilaian secara kualitatif atau deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap identifikasi
kebutuhan dan pentingnya sebuah sistem aplikasi
penilaian hasil belajar dapat disimpulkan bahwa sekolah
sangat membutuhkan adanya sistem aplikasi penilaian
hasil belajar guna mempermudah dan membantu guru,
wali kelas dan sekolah dalam melaporkan hasil pencapaian
kompetensi peserta didik. Hal ini dapat dipahami karena
tugas guru bagi sekolah yang menerapkan kurikulum 2013
dalam hal penilaian sangatlah banyak. Untuk itu agar
seorang guru tidak terbebani dalam hal pengolahan
penilaian hasil belajar perlu kiranya dibuatkan sebuah
sistem aplikasi penilaian hasil belajar. Hal ini sesuai
dengan fungsi software aplikasi yang disampaikan oleh
144
Jogiyanto (2005:149) yang menyebutkan bahwa “Software
aplikasi adalah perangkat lunak aplikasi (aplication
software) yang berfungsi untuk menyelesaikan suatu
permasalahan dalam aplikasi tertentu yang dibuat oleh
pabrik pembuat perangkat lunak aplikasi.”
Berdasarkan dari hasil wawancara yang peneliti
lakukan kepada Kepala Sekolah, koordinator urusan
kurikulum dan beberapa orang guru yang mewakili
masing-masing mata pelajaran terhadap penting dan
perlunya sebuah sistem aplikasi penilaian, rata-rata
mengatakan sangatlah penting dan perlu adanya sistem
aplikasi penilaian hasil belajar. Sistem ini diharapkan
dapat membantu dan mempermudah guru dalam
pengolahan penilaian hasil belajar serta memberikan
deskripsi atau catatan untuk setiap aspek penilaian,
sehingga proses penilaiannya menjadi lebih cepat dan
akurat.
Mendukung pernyataan diatas penelitian serupa yang
dilakukan oleh Uliani, R (2014) yang berjudul
“Pengembangan Sistem Informasi Penilaian Berbasis
Kurikulum 2013”. Hasil penelitian ini menyimpulkan
bahwa sistem informasi penilaian berbasis kurikulum 2013
dikembangkan untuk membantu guru dalam proses
penilaian dan memberikan informasi nilai hasil studi siswa.
Sistem informasi penilaian berbasis kurikulum 2013 dapat
mempermudah guru dalam memberikan deskripsi atau
145
catatan untuk setiap aspek mata pelajaran, serta
membantu guru dalam perhitungan nilai sehingga menjadi
lebih cepat dan akurat dibandingkan dengan perhitungan
nilai secara manual.
Perbedaan dengan penelitian ini adalah, dalam
penelitian ini aplikasi yang dibuat berbasis program
microsoft excel yang dibuat dengan tampilan yang menarik
dan praktis, sehingga lebih mudah difahami dan dianggap
lebih familier oleh para guru. Disamping itu aplikasi ini
tidak membutuhkan jaringan internet sehingga bisa
dikerjakan dimanapun dan kapanpun tanpa
ketergantungan dengan jaringan internet. Selain itu
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya adalah sistem
pengolahan penilaian untuk kurikulum sebelum kurikulum
2013 diterapkan, sehingga kekomplekan sistem penilaian
yang ada belum serumit penilaian pada kurikulum 2013.
Berangkat dari kondisi tersebut maka peneliti merasa
perlu untuk mengembangkan sistem penilaian yang ada
menjadi sebuah sistem penilaian yang lebih baik dari
sebelumnya. Pengembangan ini juga ditunjang dengan
perubahan regulasi atau aturan tentang panduan penilaian
yang diterbitkan oleh Kemdikbud yang dikeluarkan pada
awal tahun pelajaran 2017/2018. Terkait dengan
perubahan peraturan itu, maka mau tidak mau sistem
aplikasi yang ada sebelumnya harus dirubah mengikuti
peraturan yang baru.
146
4.3.2 Design Sebagai Tahapan Perancangan Produk
Perancangan atau Design dalam pengembangan
sistem manajemen penilaian hasil belajar pada kurikulum
2013 berbasis teknologi informasi didasarkan atas tahapan
define dalam pengolahan penilaian hasil belajar yang masih
menjadi permasalahan bagi guru, wali kelas serta sekolah
dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 khususnya
dalam melaksanakan penilaian. Melalui tahapan desain
pengembangan ini diharapkan pengolahan penilaian hasil
belajar pada kurikulum 2013 dapat dikelola dengan baik,
tepat, lengkap, dan mudah digunakan dengan
memanfaatkan teknologi informasi.
Hal ini senada dengan pendapat Uno dan
Lamatenggo (2011:57) yang mengemukakan bahwa
teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan
untuk mengolah data. Pengolahan itu termasuk
memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk
menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi
yang relevan, akurat, dan tepat waktu.
Dengan demikian rancangan desain yang dibuat pada
pengembangan sistem manajemen penilaian hasil belajar
pada kurikulum 2013 berbasis teknologi informasi menjadi
sebuah dasar dalam pembuatan produk. Namun demikian
desain dari pengembangan produk ini masih bersifat
hipotik, hal ini disebabkan karena desain ini perlu
147
dibuktikan dan diuji coba. Menurut Sugiyono (2011) desain
rancangan dari sebuah sistem sifatnya masih sementara,
karena perlu diuji dan dibuktikan melalaui pengujian-
pengujian.
Desain pengembangan sistem manajemen penilaian
hasil belajar pada kurikulum 2013 berbasis teknologi
informasi melalui beberapa tahapan yaitu: 1) Penyusunan
instrumen penelitian; 2) Pemilihan media yaitu
menggunakan program microsoft excel sebagai dasar
pembuatan produk; 3) Pemilihan format yang mengacu
pada unsur kemudahan penggunaan dan daya tarik
tampilan; 4) Desain awal yang berisi instruksi-instruksi
penting yang akan digunakan pada pembuatan produk.
Desain rancangan akhir sistem manajemen penilaian
hasil belajar pada kurikulum 2013 berbasis teknologi
informasi adalah berupa sistem aplikasi daftar nilai untuk
guru mata pelajaran dan sistem aplikasi rapor untuk wali
kelas. Sistem ini dijalankan melalui program microsoft office
yaitu microsoft excel. Rancangan ini diharapkan dapat
memberikan sebuah solusi dari permasalahan guru, wali
kelas serta sekolah dalam mengimplementasikan
kurikulum 2013 khususnya dalam penilaian, sehingga
diperoleh hasil pelaporan penilaian yang tepat, lengkap dan
mudah digunakan.
148
4.3.3 Development Sebagai Tahapan Pengembangan
Produk
Pengembangan sistem manajemen penilaian hasil
belajar pada kurikulum 2013 berbasis teknologi informasi
dilakukan setelah selesai tahapan perancangan terhadap
desain produk penelitian. Pada langkah development
(pengembangan) peneliti meminta kepada pakar penilaian
dan pakar TIK untuk melakukan uji coba produk. Hal
tersebut dilakukan dalam rangka melakukan penilaian
sekaligus validasi terhadap desain produk yang telah
dibuat. Hasil uji coba ini dipergunakan untuk pengambilan
data dengan beberapa revisi sesuai dengan saran.
Selanjutnya peneliti melangkah pada uji coba terbatas.
Hal ini sesuai dengan model pengembangan yang
disarankan oleh Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S.
Semmel, dan Melvyn I. Semmel (1974) bahwa Tahap
pengembangan adalah tahap untuk menghasilkan produk
pengembangan yang dilakukan melalui dua langkah, yakni:
(1) penilaian ahli (expert appraisal) yang diikuti dengan
revisi, (2) uji coba pengembangan (developmental testing).
Berdasarkan pada hasil uji validasi para pakar yaitu
Prof. Dr. Slameto, M.Pd seorang dosen UKSW selaku pakar
penilaian dan Dr. Sri Yulianto, S.Si., M.Kom, seorang dosen
UKSW Fakultas Teknologi Informasi selaku pakar TIK,
149
dapat dijelaskan bahwa hasil uji ahli telah dipaparkan para
ahli memberikan penilaian terhadap produk sistem aplikasi
daftar nilai dan sistem aplikasi rapor.
Hasil uji ahli penilaian terhadap aplikasi daftar nilai
menunjukan hasil rata-rata yang sudah baik yaitu dengan
perolehan skor rata-rata sebesar 3,89. Uji ahli penilaian
selanjutnya adalah pada aplikasi rapor. Hasil uji ahli ini
menunjukan rata-rata skor yang sudah baik yaitu 3,82.
Dari hasil uji ahli ini dapat disimpulkan bahwa kedua
aplikasi baik aplikasi daftar nilai maupun aplikasi rapor
sudah baik dan layak digunakan, namun masih ada
beberapa hal yang perlu dikembangkan atau diperbaiki.
Hasil uji ahli berikutnya adalah ahli TIK. Hasil uji
ahli TIK terhadap aplikasi daftar nilai menunjukan hasil
rata-rata yang sudah sangat baik yaitu dengan perolehan
skor rata-rata sebesar 4,5. Sedangkan hasil uji ahli TIK
terhadap aplikasi rapor juga menunjukan hasil rata-rata
yang sudah sangat baik yaitu dengan skor rata-rata
sebesar 4,4. Dari uji ahli/pakar TIK baik untuk aplikasi
daftar nilai dan aplikasi rapor secara umum dapat
disimpulkan bahwa kedua aplikasi sudah sangat layak
untuk digunakan.
Dan jika hasil validasi dari kedua ahli digabungkan
dan dirata-rata, untuk aplikasi daftar nilai rata-ratanya
adalah 4,2 sedangkan untuk aplikasi rapor mendapatkan
rata-rata sebesar 4,1. Pada akhir rekomendasi dari para
150
ahli memberikan kesimpulan bahwa sistem aplikasi ini
layak digunakan untuk mengambil data dan uji coba
terbatas dengan revisi sesuai saran.
Selanjutnya peneliti melangkah ke uji coba lapangan
secara terbatas kepada 11 guru mata pelajaran untuk uji
coba aplikasi daftar nilai dan 12 wali kelas untuk uji coba
aplikasi rapor. Tujuan uji coba ini untuk mengenalkan dan
sekaligus untuk mengetahui kelayakan produk.
Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan terhadap
aplikasi daftar nilai untuk 11 guru mata pelajaran dapat
dijelaskan bahwa hampir semua peryataan penelitian yang
diberikan pada guru mata pelajaran masuk pada kategori
sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
aplikasi daftar nilai ini sangat layak untuk digunakan
karena guru bisa menerima dan menggunakan aplikasi
daftar nilai ini dengan sangat baik.
Sedangkan hasil uji kelayakan terhadap sistem
aplikasi rapor dari 12 orang wali kelas dapat dijelaskan
bahwa hampir semua peryataan penelitian yang diberikan
pada wali kelas juga masuk pada kategori sangat baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aplikasi rapor
ini juga sangat layak untuk digunakan karena wali kelas
bisa menerima dan menggunakan aplikasi rapor ini dengan
sangat baik.
Berdasarkan hasil pembahasan uji coba lapangan ini
dapat dikatakan bahwa sistem aplikasi penilaian hasil
151
belajar pada kurikulum 2013 berbasis teknologi yang
dikembangkan sangat layak untuk digunakan. Hal ini
sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk menghasilkan
sistem manajemen penilaian hasil belajar pada kurikulum
2013 berbasis teknologi informasi di jenjang SMP yang
layak digunakan.
4.3.4 Disseminate Sebagai Tahap penyebaran
Tahapan disseminate adalah merupakan tahapan
penyebaran terhadap hasil pengembangan produk
penelitian. Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam
penelitian ini yang dikembangkan pada wilayah yang lebih
luas misalnya sekolah lain. Kegiatan ini dilakukan setelah
melalui tahapan pengembangan terhadap hasil produk
penelitian yang diikuti dengan tindakan perbaikan
terhadap produk dengan mempertimbangkan masukan
dari para pakar penilaian dan pakar TIK. Dengan demikian
setelah melalui tahapan revisi produk, maka proses
selanjutnya adalah disseminate atau tahap penyebaran.
Senada dengan hal tersebut di atas juga disampaikan
oleh Thiagarajan dkk, (1974:9) yang mengatakan bahwa
diseminasi ini bertujuan untuk mendapatkan masukan,
koreksi, saran, penilaian, untuk menyempurnakan produk
akhir pengembangan agar siap diadopsi oleh para
pengguna produk.
152
Kegiatan disseminate atau penyebaran terhadap
produk pengembangan sistem manajemen penilaian hasil
belajar pada kurikulum 2013 berbasis teknologi informasi
dilakukan melalui pelatihan bagi guru dan wali kelas yang
diselenggarakan oleh masing-masing sekolah. Pada
kegiatan ini peneliti bertindak sebagai pengajar sedangkan
guru dan wali kelas sebagai peserta pelatihan.
Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dibeberapa
sekolah yang sudah menggunakan produk hasil penelitian,
yaitu di SMP Negeri 5 Salatiga sebagai tempat penelitian,
SMP Kristen 2 Salatiga, SMP Negeri 9 Salatiga, dan SMP
Muhammadiyah Salatiga. SMP Negeri 5 dan SMP Kristen 2
adalah dua sekolah yang sejak tahun 2013 sudah
menerapkan kurikulum 2013, sehingga pada saat kegiatan
penyebaran, kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru dan wali
kelas dari kelas 7 sampai kelas 9. Sedangkan SMP Negeri 9
dan SMP Muhammadiyah Salatiga adalah sekolah yang
pada tahun 2017 baru melaksanakan kurikulum 2017,
sehingga kegiatan penyebaran di kedua sekolah ini hanya
di ikuti oleh guru dan wali kelas 7 saja.
Melalui kegiatan ini sekolah dan juga peneliti sudah
berupaya bagi untuk melakukan sosialisasi maupun
penyebaran terhadap pengembangan produk hasil
penelitian.