ak402 092173-651-8

23
HIPOTESIS HIPOTESIS

Upload: heri-waluyo

Post on 26-Jun-2015

411 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ak402 092173-651-8

HIPOTESISHIPOTESIS

Page 2: Ak402 092173-651-8

PENGERTIAN

1. Prof. Dr.S.Nasution

Hipotesis : pernyataan tentatif yg merupakan dugaan atau terkaan tentang apa yg diamati dalam usaha untuk memahaminya.

2. W. Gulo :

Hypo = sebelum; thesis = pernyataan, pendapatan.

Hipotesis : suatu pernyataan yg pada waktu diungkapkan belum diketahui kebenarannya.

Page 3: Ak402 092173-651-8

Hipotesis memungkinkan kita menghubungkan teori dan pengamatan. Hipotesis mengemukan pernyataan tentang harapan peneliti mengenai hubungan-hubungan antara variabel-variabel di dalam persoalan.

3. Drs. Cholid Narbuko, dkk

Hipotesis : merupakan dugaan sementara yg masih dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitian. Hipotesis terbentuk sebagai hubungan antara dua variabel atau lebih.

Page 4: Ak402 092173-651-8

4. Dr. Husaini Usman, M.Pd., dkk.

Hipotesis : pernyataan atau jawaban

sementara terhadap rumusan masalah

penelitian yang dikemukakan.

5. Prof. Dr. Suharsimi Arikunto

Hipotesis : sebagai suatu jawaban yg bersifat sementara terhadap permasalah-an penelitian, sampai terbukti melalui data terkumpul.

Page 5: Ak402 092173-651-8

Perumusan Hipotesis Berguna 1. Memfokuskan masalah 2. Mengidentifikasi data yg relevan untuk dikumpulkan.

3. Menunjukkan bentuk desain penelitian. 4. Menjelaskan gejala sosial.

5. Mendapatkan kerangka penyimpulan. 6. Merangsang penelitian lebih lanjut.Sumber-sumber hipotesis

1. Dari penelitian sendiri. 2. Dari teori dan konsepsi.

3. Hasil penelitian yg terdahulu.

Page 6: Ak402 092173-651-8

Kriteria Hipotesis yang baik

1. Hipotesis harus bertalian dengan teori

tertentu.

2. Hipotesis harus dapat diuji berdasarkan

data empiris.

3. Hipotesis harus bersifat spesifik.

4. Sedapat mungkin hipotesis harus dikait-

kan dengan teknik /metode penelitian

yang ada untuk mengetesnya.

Page 7: Ak402 092173-651-8

Persyaratan Hipotesis Borg dan Gall (1979) mengajukan persyaratan

untuk hipotesis :1. Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat

dan jelas.2. Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan

adanya hubungan antara dua atau lebih variabel. 3. Hipotesis harus didukung oleh teori-teori yg dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yg relevan.

Page 8: Ak402 092173-651-8

Menurut Siswoyo Haryono (2004), persyaratan penyusunan hipotesis :

1. Hipotesis disusun dalam kalimat deklaratif.

Kalimat dalam hipotesis bersifat positif dan

normatif. Istilah-istilah seperti seharusnya

atau sebaiknya tidak terdapat dalam kalimat

hipotesis.

Contoh :

- Anak-anak harus hormat kepada orang tua

(bukan hipotesis).

Page 9: Ak402 092173-651-8

- Kepatuhan anak kepada orang tua mereka makin menurun (hipotesis).

2. Variabel yang dinyatakan dalam

hipotesis adalah variabel yang operasi-

onal, dalam arti dapat diamati dan

diukur.

3. Hipotesis menunjukkan hubungan

tertentu diantara variabel-variabel.

Page 10: Ak402 092173-651-8

Fungsi hipotesis :

1. Menguji kebenaran suatu teori

2. Memberi ide utk mengembangkan suatu

teori

3. Memperluas pengetahuan mengenai

gejala-gejala yang dipelajari.

Page 11: Ak402 092173-651-8

Ciri-ciri hipotesis yang tajam 1. Merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih.2. Disusun dengan jelas menggunakan kalimat deklara-

tif. Misal : Apabila ………….., maka ……………

Karena ………….., maka ……………3. Menyatakan sesuatu yg mungkin terjadi Karena akan digunakan sebagai pedoman dalam

rangka mencapai tujuan, maka hipotesis harus berisi sesuatu yang mungkin dapat dijalankan.

4. Mampu menjelaskan kenyataan yg menjadi masalah utama. Hipotesis akan berusaha memecahkan suatu masalah/persoalan melalui hal-hal yg menjadi pokok masalah.

Page 12: Ak402 092173-651-8

5. Harus dapat diuji dengan data yg ada.

Hipotesis harus dapat dioperasional-

kan dengan menggunakan data yang

tersedia.

Page 13: Ak402 092173-651-8

• Jenis-Jenis HipotesisSecara garis besar ada dua jenis Hipotesis didasarkan pada tingkat abstraksi dan bentuknya. Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi:a). Hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan-

kesamaan dalam dunia empiris: Hipotesis jenis ini berkaitan dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat umum yang kebenarannya diakui oleh orang banyak pada umumnya, misalnya “orang jawa halus budinya dan sikapnya lemah lembut”, “jika ada bunyi hewan tenggeret maka musim kemarau mulai tiba, “ jika hujan kota Palembang Banjir”. Kebenaran- kebenaran umum seperti di atas yang sudah diketahui oleh orang banyak pada umumnya, jika diuji secara ilmiah belum tentu benar.

Page 14: Ak402 092173-651-8

b). Hipotesis yang berkenaan dengan model ideal: pada kenyataannya dunia ini sangat kompleks, maka untuk mempelajari kekomplesitasan dunia tersebut kita memer- lukan bantuan filsafat, metode, tipe-tipe yang ada. Pengetahuan mengenai otoriterisme akan membantu kita memahami, misalnya dalam dunia kepemimpinan, hubungan ayah dalam mendidik anaknya. Pengetahuan mengenai ide nativisme akan membantu kita memahami munculnya seorang pemimpin.

Page 15: Ak402 092173-651-8

c). Hipotesis yang digunakan untuk

mencari hubungan antar variable:

hipotesis ini merumuskan hubungan

antar dua atau lebih variable-variabel

yang diteliti. Dalam menyusun hipote-

sisnya, peneliti harus dapat mengeta-

hui variabel mana yang mempengaruhi

variable lainnya sehingga variable

tersebut berubah.

Page 16: Ak402 092173-651-8

Menurut bentuknya, Hipotesis dibagi menjadi tiga:a). Hipotesis penelitian / kerja: Hipotesis

penelitian merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. Dalam Hipotesis ini peneliti mengaggap benar Hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian Hipotesis dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian. Misalnya: Ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress

Page 17: Ak402 092173-651-8

b). Hipotesis operasional: Hipotesis operasional merupakan Hipotesis yang

bersifat obyektif. Artinya peneliti merumuskan Hipotesis tidak semata-mata berdasarkan anggapan dasarnya tetapi juga berdasarkan obyektifitas-nya, bahwa Hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diujidengan menggunakan data yang ada.

Page 18: Ak402 092173-651-8

Untuk itu peneliti memerlukan Hipotesis pembanding yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis disebut Hipotesis nol (H0). H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan

pada Hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya Hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan kan penelitian.

Contoh: H0: Tidak ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress.

Page 19: Ak402 092173-651-8

c). Hipotesis statistik: Hipotesis statistik merupakan jenis Hipotesis yang

dirumuskan dalam bentuk notasi statistik. Hipotesis ini dirumuskan

berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif). Misalnya: H0: r = 0; atau H0: p = 0

Page 20: Ak402 092173-651-8

Cara Merumuskan Hipotesis

Cara merumuskan Hipotesis ialah dengan tahapan sebagai berikut: rumuskan

Hipotesis penelitian, Hipotesis operasional, dan Hipotesis statistik.

Hipotesis penelitian ialah Hipotesis yang kita buat dan dinyatakan dalam bentuk kalimat.

Contoh:

Ada hubungan antara gaya kepempininan dengan kinerja pegawai Ada hubungan antara promosi dan volume penjualan

Page 21: Ak402 092173-651-8

Hipotesis operasional ialah mendefinisikan Hipotesis secara operasional

variable-variabel yang ada didalamnya agar dapat dioperasionalisasikan.

Misalnya “gaya kepemimpinan” dioperasionalisasikan sebagai cara memberikan

instruksi terhadap bawahan. Kinerja pegawai dioperasionalisasikan sebagai tinggi rendahnya pemasukan perusahaan. Hipotesis operasional dijadikan menjadi dua, yaitu Hipotesis 0 yang bersifat netral dan Hipotesis 1 yang bersifat tidak netral Maka bunyi Hipotesisnya:

Page 22: Ak402 092173-651-8

H0: Tidak ada hubungan antara cara memberi-kan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi- rendahnya pemasukan perusahaan H1: Ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi – rendahnya pemasukan perusahaan. Hipotesis statistik ialah Hipotesis operasional yang diterjemahkan kedalam bentuk angka-angka statistik sesuai dengan alat ukur yang dipilih oleh peneliti. Dalam contoh ini asumsi kenaikan pemasukansebesar 30%, maka Hipotesisnya berbunyi sebagai berikut:

H0: P = 0,3H1: P ≠ 0,3

Page 23: Ak402 092173-651-8

Uji HipotesisHipotesis yang sudah dirumuskan kemudian harus diuji. Pengujian ini akan membuktikan H0 atau H1 yang akan diterima. Jika H1 diterima maka H0 ditolak, artinya ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi – rendahnya pemasukan perusahaan.Dalam membuat Hipotesis ada dua jenis kekeliruan yang kadang dibuat oleh peneliti, yaitu:a). Menolak Hipotesis yang seharusnya diterima.

Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan alpha (a).

b). Menerima Hipotesis yang seharusnya ditolak. Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan beta (b).